PROGRAM STUDI S 2 PENDIDIKAN ANAK USIA D
UJIAN AKHIR
JURNAL
“ KRIKULUM PAUD BEKUALITAS “
MATA
KULIAH
:
DASAIN
KRIKULUM
DOSEN
PENGAMPU
Dr
:
DADAN
SURYA
OLEH
NAMA : ANIDA
NIM : 17330006
PROGRAM STUDI S 2 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
KRIKULUM PAUD YANG BEKUALITAS
ANIDA
PRIADI PAUD PASCA SARJANA UNP
Gmail : Cakni71@gmail.com
Abstrak: Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber
daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus
dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, Perubahan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang, memahami kondisi
tersebut, maka Peneliti memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan PAUD untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada didaerah. . Penelitian ini ber-tujuan untuk mendeskripsikan pengaruh
Kriulum tematik yang berkualitas tehadap layanaan PAUD dan mampu membangun sikap dan
karakter kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati diri, . Di TK Mawar Nan Sabaris: metode
yang di gunakan Obsevasi .sampel yang di gunakan 10 Orang anak TK Mawar Nan Sabaris Data
dikumpulkan dengan pengamatan dan penyebaran angket serta dukungan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mendeskripsikan pengaruh Kriulum tematik yang berkualitas
tehadap layanaan PAUD dan mampu membangun sikap dan karakter kuat dari peserta didik agar
tetap menjaga jati diri, mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan yang
diperlukan dalam kelanjutan pendidikan dan kehidupannya.
Kata Kunci : Krikulum Berkualitas junal Edisi Mai 2018
A.PEDAHULUAN
akan
membawa
perbedaan
Pendidikan merupakan suatu upaya
orientasi atau tujuan pendidikan.
untuk memanusiakan manusia. Artinya
Bangsa
melalui proses pendidikan diharapkan
filsafah pancasila berkeyakinan bahwa
terlahir manusia – manusia yang baik.
pembentukan
Standar manusia yang baik berbeda
menjadi orientasi tujuan pendidikan
antar masyarakat, bangsa atau negara,
yaitu menjadikan manusia indonesia
karena perbedaan pandangan filsafah
seutuhnya.
yang menjadi keyakinannya. Perbedaan
sangat
filsafat yang dianut oleh suatu bangsa
mencintai Demokrasi yang terkandung
indonesia
yang
manusia
dalam
menganut
pancasilais
Bangsa
indonesia
juga
menghargai
perbedaan
dan
dalam semboyan. Bhineka tungkal ika
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
yang maknanya berbeda tetapi satu dari
untuk
semboyan tersebut bangsa indonesia
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
juga sangat menjunjung tinggi hak –
tujuan
hak individu sebagai makhluk tuhan
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
yang tak bisa diabaikan oleh siapapun.
dan potensi daerah, satuan pendidikan
Anak sebagai makhluk individu yang
untuk
sangat
program pendidikan dengan kebutuhan
berhak
untuk
mendapatkan
pendidikan
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
kemampuannya.
mencapai tujuan pendidikan
pendidikan
rasional
memungkinkan
serta
penyesuaian
dan potensi yang ada di daerah.
Pertanyaan yang banyak diajukan oleh
Dengan pendidikan yang diberikan
masyarakat adalah “mengapa
diharapkan anak dapat tumbuh sesuai
harus berubah?” Seperti yang diungkapkan
dengan
dimilikinya,
pada bagian terdahulu bahwa kurikulum
sehingga kelak dapat menjadi anak
tidak bersifat statis. Kurikulum dipandang
bangsa
sebagai
potensi
yang
yang
diharapkan.
Melalui
inti
yang
kurikulum
menggerakkan
dan
pendidikan yang dibangun atas dasar
mengarahkan proses pendidikan.Kurikulum
filsafah pancasila yang didasarkan pada
harus dapat mengembangkan potensi peserta
semangat
ika
didik menjadi kemampuan-kemampuan yang
diharapkan bangsa indonesia dapat
diperlukan dalam kelanjutan pendidikan dan
menjadi bangsa yang tau akan hak dan
kehidupannya. Kurikulum harus memiliki
kewajibannya
jangkauan
bhineka
tunggal
untuk
hidup
yang
lebih
luas
dan
jauh.
berdampingan, tolong menolong dan
Kurikulum harus menyiapkan anak untuk
saling
sebuah
masa depan bukan hanya untuk masa kini.
yang
Masa kini tentu akan berbeda dengan masa
menghargai
harmoni
sebagai
dalam
bangsa
bermartabat.
lalu dan masa depan karena dunia selalu
Kurikulum adalah seperangkat rencana
berubah. Kurikulum harus responsif terhadap
dan pengaturan mengenai tujuan, isi
kebutuhan dunia yang selalu berubah
dan
B Rumusan Masalah
bahan
digunakan
pelajaran
sebagai
serta
cara
pedoman
Dengan urai di atas maka rumusan
masalah
dalam
penelitian
penulis
prinsip
diveriifikasi
sesuai
dengan
adalah apakah pengaruh Krikulum tematik
Satuan Pendidikan potensi daerah, dan
yang berkualitas
tehadap layanaan PAUD
peserta didik. Atas dasar pemikiran
dan mampu membangun sikap dan karakter
tersebut maka perlu dikembangkan
kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati
Kurikulum Tingkat satuan pendidkan.
diri, . Di TK Mawar Nan Sabaris
Kurikulum
C.Tujuan
adalah.1.Untuk
disusun oleh Tim penyusun KTSP,
mengetahui Istilah Krikulum anak Usia Dini
keberadaannya sangat penting karena
2.Untuk
mengetahu
KTSP sebagai acuan penyelenggaraan
mematik
3.Untuk
Penelitian
Tori
Pembelajaran
Satuan
PAUD
batas
dan pengelolaan keseluruhan program
menganalisis
dan pelaksanaan pembelajaran. KTSP
Tujuan Pengembangan Krikulum PAUD
juga dijadikan sebagai patokan untuk
5.Untuk
melaksanakan pengukuran keberhasilan
Krikulum
mengetahui
Tingkat
PAUD4.Untuk
Pengetahui
Pendekatan
Krikulum.6.Untuk mengetahui apa apa saja
pencapaian
tujuan,
pilar
keseluruhan
kegiatan
pengembangan
krikulum
7.Untuk
program
dan
pembelajaran.
mengethaui prisip pengembangan krikulum
KTSP sebagai data bagi peningkatan
Kajian Pustaka
dan perbaikan mutu satuan pendidikan
A. Krikulum Tematik berkualitas
secara bertahap dan berkesinambungan
Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan-bahan serta cara yang
digunakan
sebagai
penyelenggaraan
pedoman
kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
Pendidikan
tertentu.
Berdasarkan
Undang-undang No: 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidkan Nasional
Pasal 32 ayat (2) ditegaskan bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan
‘Menurut Dr Yuliani Nurani Sujiono
( 2009 :198 ) Pengembangan krikulum
adalah yang paling sesuai dengan
pengembangan
program
kegiatan
bermain .anak usia Dini
B.Tiori
pembelajaran
Tematik/
Ilmiah
Menurur dadan surya dalam Teori
Pembelajaran Pandidikan Anak Usia
Dini 2013 bahwa Pembelajaran tematik
adalah
pembelajaran
dengan
mengangkat tema atau topic tertentu
untuk
dibahas
djadikan
kegiatan
mempresentasikan pendekatan tematik utnuk
bermain anak.Menurut pendapat Musbikin
mengintegrasikan
(2010:141), menyatakan bahwa pendekatan
pembelajaran. Nilai-nilai agama dan moral
tematik merupakan suatu cara pandang dalam
Fisik
menyelenggarakan
mengambar)bahasa.sosialemisional
pembelajaran
yang
subjek
/motorik
/
(
materi
Kemapuan
dalam
,kemandirian,koqnitifDecker dan Decker
tersebut
melalui Sujiono (2010:73) menyatakan
terdiri atas, benda, peristiwa, keadaan atau
bahawa tema harus berkaitan dengan
pengalaman yang dialami dalam kehidupan
pengalaman
sehari-hari
waktu.
harinya, pengetahuan yang diberikan
Umumnya, tema-tema tersebut disampaikan
harus melalui objek yang nyata dan dapat
dengan menggunakan pendekatan eksploratif
diamati.
menggunakan
kehidupan
berbagai
konteks
sehari-hari.
atau
Konteks
pada
suatu
kehidupan
anak
setiap
yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa
Menurut Sujiono (2009:212) Prinsip
atau hal yang dekat. Cara tersebut sangat
pemilihan tema merupakan wahana yang
membantu anak menerima pembelajaran,
perlu dikembangkan lebih lanjut oleh
dengan
guru menjadi program pengembangan.
demikian
anak-anak
akan
memperoleh hasil. Hasil dari proses itu
Tema
adalah
fleksibel
kepemilikan
pengetahuan
dasar
(pengantar) yang terintegrasi satu sama lain.
Untuk di PAUD, model pembelajaran
dapat
dikembangkan
sesuai
dengan
secara
kebutuhan
perkembangan anak.
Pada Seri Bahan Ajar Diklat Berjenjang
yang digunakan adalah model pembelajaran
tingkat
terpadu
(webbed)
pengembangan tema dalam program
dimunculkan oleh Fogarty melalui Sujiono
PAUD dapat bersumber dari: a) anak atau
(2010:67). Model tersebut merupakan model
diri
pembelajaran
lingkungan masyarakat.
jaring
laba-laba
yang
mengintegrasikan
lanjut
sendiri,
b)
disebutkan
Keluarga
bahwa
dan
c)
beberapa disiplin ilmu. Lake, pada halaman
Pada proses pembelajaran anak usia dini,
yang sama menyoal hal terebut dari segi
materi atau yang sering disebut mata
pengertiannya,
laba-laba
pelajaran pada umumnya disebut bidang
merupakan model pembelajran terpadu yang
pengembangan, dalam peraturan menteri
bahwa
jaring
pendidikan dalam standart pendidikan anak
tematik.kegiatan
pembelajaran
usia
dirancang
menggunakan
dini
disebut
sebagai
lingkup
perkembangan. Jika hal tersebut diterapkan
dengan
pendekatantematik.
Tema
maka
sebagai wadah mengenalkan konsep
langkah pertama yang dilakukan adalah
untuk mengenal dirinya dan lingkungan
menentukan
masing-
sekitar. Tema dipilih dan dikembangkan
merupakan
dengan hal-hal yang paling dekat
starategi
dengan anak sederhana serta menarik
pada
model
laba-laba
tema,
(webbed),
lalu
pada
masing.Pembalajaran
merupakan
suatu
pembelajaran
minat.(b ) Pembelajaran Aktif, Kreatif,
melibatkanbeberapabidangpengembang
Inovatif,
an untuk memberikan pengalaman yang
Menyenangkan,Proses pembelajaran ini
bermakna pada anak ( 1991:17 )
dapat
kutipan Dr Yuliani Nurani sujiono
disiapkan
Konsep dasar PAUD ( 2009 -111)
kegiatan-kegiatan
ketepaduan dalam
pembelajaran ini
menyenangkan untuk membangkitkan
dapat terlihat dari aspek proses waktu
rasa ingin tau anak, memotivasi anak
,aspek krikulum ,dan aspek belajar
untuk berfikir kritis dan menemukan
mengajar pembelajaran tematik dapat
hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran
diajarkan pada anak .karna anak Taman
hendaknya
-kanak -kanak melihat segela sesuatu
demokratis, mengingat anak merupakan
itu
subjek dalam proses pembelajaran.( c )
satu
keutuhan
(
holistik
)
Efektif
dilakukan
oleh
oleh
dan
anak
yang
pendidik
melalui
yang
menarik,
dilakukan
secara
perkembangan pisik ,tidak pernah dapat
Menggunakan
Berbagai
Media
dipisahkan
Tematik.Setiap
kegiatan
untuk
mental
dengan
sosial
perkembangan
emosional.
menstimulasi perkembangan potensi
Lingkungan belajar hendaknya tidak
anak, perlu memanfaatkan berbagai
memisahkan
nilai-nilai
media dan sumber belajar, antara lain
budaya. Pendidik harus peka terhadap
lingkungan alam sekitar atau bahan –
karakteristik anak usia dini adalah (a )
bahan yang sengaja disediakan oleh
menggunakan
pendidik, penggunaan berbagai media
anak
dan
dari
pendekatan
dan sumber belajar dimaksudkan agar
C..Batas Krikulum Pendidikan Anak
anak dapat berekspolasi dengan benda-
Usia Dini
bendasekitarnya.(d)
Berbagai
mengembangkan
Kecakapan
Hidup.Proses
Yang
paling
utama
dalam
pembelajaran harus diarahkan untuk
pengembangan program bagi anak usia
mengembangkan
hidup
dini adalah bermain .Pendidikan utama
melalui penyiapan lingkungan belajar
dimasa kanak-kanak diyakini memiliki
yang
peran
kecakapan
menunjang
yang
amat
vital
bagi
perkembangannyakemampuan
pertumbuhan
menolong diri sendiri, disiplin, dan
pengethuan
sosialisasi
Albrecht dan miler ( 200 :2016-218 )
serta
memperoleh
dan
perkembangan
selanjutnya‘Menurut
keterampilan dasar yang berguna untuk
mengemukan
pendapat
bahwa
kelangsungan
pengembangan
program
kegiatan
hidupnya.(
e
)
PemanfaatanTeknologiInformasi.Pelaks
bermain ( krikulum )bagi anak usia dini
anaan Stimulasi pada anak usia dini
seharusnya Erat
jika
dapat
bermain yang mengutamakan adanya
untuk
kebebasan bagi anak usia dini untuk
kelancaran kegiatan, misalnya tape,
berksplorasi dan berkrativita ,sedangka
radio, televisi, komputer, pemanfaatan
orang dewasa lebih berpran sebagai
teknologi informasi dalam kegiatan
pasilitator
pembelajaran
membutuhkan
dimungkinkan
memanfaatkan
teknologi
dimaksudkan
untuk
dengan aktivitas
pada saat anak usia dini
batuan
untuk
mendorong anak menyenangi belajar.
memecahkan
(f
umum krikulum Pendidikan Anak usia
)
Pembelajaran
DemokratisProses
PAUD
Bersifat
pembelajaran
memberikan
di
kesempatan
Dini
masalah
dapat
seperangkat
di
kegiatan
yang
makna
secara
sebagai
belajar
sabil
kepada peserta didik untuk berfikir,
bermain yang segaja di recanakan
bertindak, berpendapat, serta berekspesi
untuk dapat dilaksanakan dalam rangka
secara bebas dan bertanggung jawab
menyiapkan meletakan dasar-dasar bagi
pengembangan diri anak usia dini lebih
lanjut Asosiasi nasional untuk anak usia
Menerapkan
dini di Amerika yang lebih dikenal
efektivitas guru, dan anak 12. Anak
dengan nama NationalAsociation Early
melakukan
secara
aktif
Child Years (NAECY) memberi batasan
Pembelajaran
konsep
mengarahkan
lingkup kurikulum sebagai berikut:1.)
anak untuk memahami dan menguasai
Kurikulum berisi materi yang dipelajari
pengetahuan dan keterampilan dasar
anak2. Kurikulum adalah proses yang
14.Menekankan
diikuti oleh anak mencapai tujuan yang
yang bermakna dan berkesesuaian.Dari
ditetapkan3.
Uraian
Kurikulum
berisi
cara
penilaian
pada
diatas
ciri
13.
pembelajaran
dan
kurikulum,
mencapai
Kurikulum
bukan hanya dokumen yang berisi
perpaduan ketika proses belajar dan
rencana pembelajaran sesuai dengan
mengajar terjadi
perkembangan
Lebih lanjut NAECY menjabarkan ciri-
mencakup tujuan, konsep-konsep yang
ciri kurikulum PAUD yang baik adalah
dikenalkan
sebagai
pengalaman belajar anak, proses yang
berikut:1.
Direncanakan
bahwa
lingkup
dukungan guru kepada anak untuk
tujuan4.
jelas
mutu,
anak,
kurikulum
tetapi
untuk
juga
memperluas
dengan sangat hati-hati2. Menarik3.
dilakukan
untuk
Melibatkan banyak pihak 4. Sesuai
pengalaman
bermakna,
dengan
5.
sebagai kendali mutu untuk melihat
Menghargai budaya dan bahasa yang
ketercapaian tujuan, keterlibatan guru,
digunakan
orang
perkembangan
anak
6.
anak
Menyeluruh,
tua,
dan
membangun
penilaian
masyarakat
yang
mencakup seluruh aspek perkembangan
mendukung
7. Mengarahkan pada capaian keluaran
kesesuaian kurikulum dengan agama,
yang positif untuk semua anak 8.
nilai
Dikembangkan berdasarkan atas hasil
setempat.isi kurikulum yang baik tentu
penelitian
bukan hanya untuk kalangan pendidik
9.
Menekankan
pada
moral,
dan
memastikan
sosial,
dan
budaya
keterlibatan guru dan anak secara aktif
anggota
10. Memperhatikan pada aspek sosial
universal yang berartijuga sebagai ciri
dan keterampilan memenuhi aturan 11.
umum
NAECY,
dari
tetapi
sebuah
berlaku
kurikulum
pendidikan
anak
usia
dini
yang
perilaku yang membentuk karakter tangguh
berkualitas.
sebagai penentu masa depan.
C. Tujuan Pengembangan Krikulum
Berdasarkan Undang- undang No.20
2013
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini
bertujuan
untuk
mendorong
berkembangnya potensi anak agar memiliki
kesiapan
untuk
menempuh
pendidikan
Nasional Pasal 32 ayat (2) ditegaskan
bahwa
dan
jenis
dikembangkan
pendidikan
dengan
prinsip
selanjutnya. Memaknai kesiapan menempuh
diverfikasi
pendidikan
yang
menunjang
diperlukan
keberhasilan
dengan
Satuan
Pendidikan potensi daerah, dan peserta
selanjutnyamencakupkemampuankemampuan
sesuai
untuk
anak
didik. Atas dasar pemikiran tersebut
dalam
mengikuti pendidikan di jenjang lebih tinggi.
Kemampuan yang dimaksud terdiri atas
kemampuan sikap, kemampuan pengetahuan,
maka perlu dikembangkan Kurikulum
TingkatSatuanPendidikan
,Pengembangan
Kurikulum
Tingkat
dan kemampuan keterampilan.Kemampuan
sikap meliputi sikap spiritual dan sikap
sosial.
Kedua
kesadaran
sikap
anak
ini
bahwa
membangun
dirinya
adalah
Satuan
pendidikan
yang
beragam
mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 dan didukung
makhluk ciptaan Tuhan, seorang individu
yang
memiliki
pengembangan
kemampuan
diri,
dan
kelompok
sosialnya.
kemampuan
sikap
untuk
bagian
dari
Pengembangan
dilaksanakan
sehingga
muncul
menerima,
merespons,
menerapkan,
hingga
sikap
dari
memahami,
akhirnya
tahun 2014 tentang standar nasional
seta Peraturan Mentri Nomor 146 tahun
melalui
pembiasaan yang dilakukan secara terus
menerus
oleh Peraturan Mentri Nomor 137
2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD
untuk menjamin pencapaian tujuan
Pendidikan Nasional. Pada dasarnya
menjadi
penguatan
terhadap
kurikulum
dan
pengembangan
kurikulum,
pada
proses
aspek
struktur
pembelajaran
dengan
pengalaman bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran
sebagai
pendekatan saintifik, dan penilaian yang
bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung
pada
pengembangan
kurikulum
terpadu
didefinisikan
pembelajaran
menghubungkan
yang
berbagai
gagasan,
konsep, keterampilan, sikap, dan nilai,
baik antar Tema
maupun dalam satu
Tema .Pembelajaran tematik memberi
konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel
dalam pelaksanaan tetapi lebih memberi
ruang pada anak untuk mengembangkan
penekanan pada pemilihan suatu tema
yang spesifik yang sesuai dengan materi
pelajaran, untuk mengajar satu atau
beberapa
potensi dan talentanya, yang terdiri dari
standar
tingkat
pencapaian
perkembangan anak usia dini, standar
isi, standar proses, standar penilaian,
standar
pendidik
kependidikan,
standar
dan
tenaga
sarana
dan
prasarana ,standar pembiayaan dan
konsep
Pembelajaran
berdasarpada
konstruktivisme
yang dimiliki peserta didik merupakan
hasil bentukan
peserta didik sendiri.
Peserta didik membentuk pengetahuannya
melalui interaksi dengan lingkungan,
bukan hasil bentukan orang lain. Proses
D.PendekatanPengembangan
berlangsung
Krikulum
sehingga
pengetahuan
secara
pengetahuan
terus
yang
tersebut
menerus
dimiliki
peserta didik menjadi semakin lengkap.
tematik
WinaSanjaya(2018:14)Pembelajara
model
n tematik menekankan pada keterlibatan
pembelajaran terpadu yang menggunakan
peserta didik secara aktif dalam proses
tema untuk mengaitkan beberapa mata
pembelajaran, sehingga peserta didik
pelajaran sehingga dapat memberikan
dapat memperoleh pengalaman langsung
merupakan
Pembelajaran
filsafat
tematik
yang berpandangan bahwa pengetahuan
pembentukan
(2018:12)
memadukan
berbagai informasi.
standar pengelolaan
Menurut pendapat Wina Sanjaya
yang
salah
satu
dan terlatih untuk dapat menemukan
melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan
sendiri
yang
(holistik).Pembelajarantematik memiliki ciri
dipelajarinya. Teori pembelajaran ini
khas, antara lain: 1)Pengalaman dan kegiatan
dimotori para tokoh Psikologi Gestalt,
belajar relevan dengan tingkat perkembangan
termasuk Piaget yang menekankan bahwa
dan kebutuhan anak usia TK; 2.)Kegiatan-
pembelajaran haruslah bermakna dan
kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan
berorientasi
pembelajaran tematik bertolak dari minat dan
berbagai
pengetahuan
pada
kebutuhan
dan
perkembangan anak.
kebutuhan peserta didik; 3.)Kegiatan belajar
Menurut pendapat dadan suryana dengan
dipilih yang bermakna dan berkesan bagi
judul Pembelajaran tematik terpadu berbasis
peserta didik sehingga hasil belajar dapat
pendekatan Saitifik junal edisi 11 1 april
bertahan lebih lama; 4 )Memberi penekanan
2017
pada
bahwaPembelajaran
tematik
lebih
keterampilan berpikir peserta didik;
menekankan pada penerapan konsep belajar
5)Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat
sambil melakukan sesuatu (learning by
pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
doing).
sering
Oleh
mengemas
belajar
karena
atau
Pengalaman
guru
merancang
yang
kebermaknaan
itu,
akan
belajar
belajar
perlu
pengalaman
mempengaruhi
peserta
yang
didik.
menunjukkan
ditemui
peserta
lingkungannya; dan
didik
dalam
6..) Mengembangkan
keterampilan sosial peserta didik, seperti
kerjasama,
toleransi,
komunikasi,
dan
tanggap terhadap gagasan orang lain. Tujuan
kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan
dari
proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan
1.)Menghilangkan
atau
mengurangi
konseptual
terjadinya
tindih
materi.
antar
mata
pelajaran
yang
pembelajaran
tumpah
tematik
adalah;
2)
dipelajari akan membentuk skema, sehingga
Memudahkan peserta didik untuk melihat
peserta didik akan memperoleh keutuhan dan
hubungan-hubungan
kebulatan pengetahuan. Selain itu, penerapan
3.)Memudahkan
pembelajaran tematik di TK akan sangat
memahami
membantu peserta didik dalam membentuk
sehingga penguasaan konsep akan semakin
pengetahuannya, karena sesuai dengan tahap
baik dan meningkat. Pengembangan ken
perkembangannya peserta didik yang masih
mampuan
yang
peserta
materi/konsep
pengetahuan
bermakna
didik
secara
untuk
utuh
dilakukan
dengan mengenalkan konsep konsep
tersebut ditinggalkan (thinking the
tentang diri dan lingkungannya, baik
good), langkah berikutnya anak diajak
lingkungan mikro, messo, maupun
(3) merasakan manfaat bila perilaku
makro. Merujuk pada tahap kognitif
baik itu diterapkan (feeling the good),
yang
proses
dan guru bersama anak (4) melakukan
pengenalan konsep dimulai dengan
perilaku yang baik (acting the good.)
mengenal atau mengingat konsep –
sebagai contoh baik, dan akhirnya
memahami
anak(5) dibiasakan untuk menerapkan
dikemukakan
–
Bloom,
menerapkan
–
menganalisa – mengevaluasi – hingga
sikap
menciptakan
baikdalamsetiapkesempatanKemampua
dari
sebuah
konsep
menjadi hasil karya yang bermakna.
n
Proses
pengetahuan diterapkan melalui proses
tersebut
pengembangan
disesuaikan
kemampuan
dengan
tahap
keterampilan
untuk
mendukung
saintif Proses saintifik atau dalam
perkembangan berpikirnya anak usia
kurikulum
dini yang masih berada di tahap berfi
pendekatan saintifik yang bertujuan
kir
untuk membangun pola berpikir yang
pra-operasional.Kemampuan
keterampilan
dikembangkan
ini
sering
disebut
untuk
sistematis dengan rangkaian proses
mendukung kemampuan sikap dan
yang saling berkesinambungan dari
kemampuan
yang
pengetahuan.
Keterampilan
untuk
mendukung
paling
konkrit
berkembang
menjadi karya nyata sebagai hasil olah
kemampuan sikap diterapkan melalui
pikir
proses
berpikir saintifik diterapkan dalam
pembiasaan
yang
diawali
tingkat
dengan mengenalkan suatu sikap yang
proses
akan
dengan:
dibangun
mengetahui
agar
hal-hal
anak:
yang
(1)
baik
tinggi.
pembelajaran
(1)
menggunakan
Keterampilan
yang
dimulai
mengamati
dengan
seluruh
merasakan
alat
indera
sensasi
yang
(knowing the good), kemudian anak
sehingga
diajak untuk (2) memikirkan apa
ditimbulkan
untungnya jika sikap baik tersebut
kemampuan berpikir, (2) menanya
diterapkan dan kerugian bila sikap baik
sebagai proses memberi ruang kepada
dari
benda
tersebut
anak untuk menumbuhkan rasa ingin
ke dalam berbagai hasil karya berupa
tahu terhadap benda yang diamatinya.
lisan, seni, balok, dan lainnya.
Rasa ingin tahu sebagai pendorong bagi
Menurut dadan suryana dari jurnal
anak
jilid 19 No 2 Tahun 2013 Pengetahuan
untuk
melakukan
langkah
berikutnya, yaitu (3) mengumpulkan
tentang Strategi Pembelajaran
informasi
sebagai
untuk
Pembelajaran yang bermakna bagi anak usia
menjawab
rasa
keingintahuannya.
dini harus dilihat dari beberapa prinsip, yaitu
Proses
cara
pengumpulan
adalah
informasi
anak harus memiliki kesiapan secara umur,
dilakukan dengan melibatkan seluruh
kemampuan fisik, kematangan mental dan
sumber belajar yang ada di lingkungan,
emosional; dikemas dalam bentuk bermain
tidak hanya terbatas dari guru, tetapi
dan permainan; banyak melibatkan anak;
dapat dari buku, internet, orang tua,
menyenangkan;
pelaksana profesi, dan sebagainya.
lingkungan
Langkah
(4)
memberikan pengalaman serta wawasan yang
informasi
berkesan. Pembelajaran seperti itu akan
selanjutnya
menalar,yakni
adalah
mengolah
dan
ditunjang
pembelajaran
yang
oleh
banyak
yang
berdampak terhadap perkembangan kognitif,
sudahterkumpuluntukmenjawabpertany
perkembangan bahasa dan keaksaraan,fisik-
aan-pertanyaan
muncul
motorik,sosial-emosional, serta nilai agama
menalar
dan moral anak (Suryana, 2013; Purwati &
yang
sebelumnya.
merupakan
Proses
bagian
penting
dalam
Japar, 2013).
rangka membangun pengetahuan baru
E.Prinsip Pengembangan Krikulum
yang dihubungkan dengan pengetahuan
‘‘
yang sudah dimiliki sebelumnya. Hasil
perlu dikembangkan dengan prinsip
proses
diversifikasi.
menalar
anak
memiliki
Kurikulum jatung Pendidikan yang
Dalam
rangka
pemahaman baru tentang suatu konsep.
pembangunan
Tahap
(5)
daerah memerlukan pendidikan yang
dan
sesuai dengan karakteristik daerah.
pengetahuan
Kurikulum sebagai jantung pendidikan
berikutnya
mengomunikasikan
pemahaman
tentang
gagasan
tentang konsep baru yang dituangkan
perlu
pendidikan,
dikembangkan
setiap
dan
diimplementasikan secara kontekstual
dalam
untuk merespon kebutuhan daerah dan
Tahun 2014 bersifat rujukan yang harus
anak di masa kini dan masa mendatang.
dikembangkan
Kurikulum nasional yang ditetapkan
operasional oleh s
atuan pendidikan agar sesuai dengan
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
kondisi dan kekhasan potensi daerah
Dini
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Permendikbud
Nomor
menjadi
146
kurikulum
mengembangkan
kompetensikompetensi
Usia Dini dikembangkan berdasarkan
dasar yang dicapai melalui pengalaman
berbagai
teori
belajar seluas-luasnya bagi anak untuk
perkembangan anak yang menyatakan
mengembangkan kemampuan sikap,
bahwa setiap anak memiliki kecerdasan
pengetahuan, dan keterampilan yang
yang
direfl eksikan dalam kebiasaan berpikir
teori
yakni;
kompleks,
kecepatan
(1)
tergantung
perkembangan
pada
masing-
dan bertindak
masing; (2) teori perkembangan otak,
F.Muatan Krikulum
bahwa
neuron
Muatan kurikulum berisi program-
dan
program pengembangan, yang terdiri
kecerdasan berpikir seseorang, tempat
atas: (1) program pengembangan nilai
jejaring tersebut dibangun sangat cepat
agama
pada
itu,
pengembangan fi sik motorik, (3)
dinyatakan bahwa pembelajaran pada
program pengembangan kognitif, (4)
usia dini paling tepat dilakukan dengan
program pengembangan bahasa, (5)
cara melakukan langsung dengan benda
programpengembangan
nyata untuk merangsang sensitifi tas
emosional,
penginderaan; (3) teori pedagogis yang
pengembangan
menekankan bahwa anak belajar dalam
pengembangan
kondisi
lingkungan
perwujudan
nyaman,
yang
jejaring
menentukan
usia
antarsel
kemampuan
dini.
Di
dapat
samping
yang
aman,
merangsang
dan
moral,
dan
(2)
program
sosial(6)
seni.
program
Program
dimaksud
suasana
belajar
adalah
untuk
berkembangnya perilaku, kematangan
keinginan anak untuk mencari tahu dan
berpikir,
kinestetik,
bahasa,
sosial
melakukan sesuatu.
emosional, dan bahasa melalui kegiatan
bermain. Suasana belajar diartikan
dengan pemaparan tersebut: a. Program
segala sesuatu yang dapat mendorong
pengembangan nilai agama berarti ada
minatanak untuk belajar. Anak dapat
guru
belajar dengan baik apabila: 1. Orang-
pengembangan
orang
disekitarnya
bersumber dari nilai agama dan moral.
menyenangkan. Guru yang ramah,
Ditunjang dengan lingkungan belajar
memperlakukan semua anak secara
yang mencerminkan penerapan nilai
adil,
saling
agama dan morall nerta nilai-nilai lain
yang
yang berkembang dalam masyarakat.
yang
teman
menerima,
ada
bermain
serta
yang
komunikasi
yang
menjadi
teladan
perilaku
yang
hangat, terbuka, santun, dan terjadi
Dilaksanakan
dalam dua arah. 2. Lingkungannya
pengembangan fi sik-motorik berarti
menyenangkan. Tersedia alat main
ada guru yang mengerti kebutuhan dan
yang memadai, bersih, tertata dengan
memberikan
tepat sesuai dengan pertumbuhan fi sik
dukungan kepada anak untuk bergerak,
anak, dan dapat digunakan oleh anak
berlatih motorik kasar dan halus, serta
sesuai dengan pikirannya. Luas tempat
membiasakan menerapkan hidup sehat.
di dalam dan di luar cukup untuk anak
Tersedia tempat alat dan waktu yang
dapat
dapat digunakan anak untuk berlatih
melakukan
kegiatan
dengan
dalam
bagi
Program
kesempatan
nyaman adalah pijakan lingkungan
kekuatan,
yang sangat mendukung kebebasan
koordinasi tubuhnya untuk mencapai
anak berkreasi. 3. Proses pembelajaran
kematangan kinestetik dan pembiasaan
yang mendukung kebebasan berpikir,
hidup sehat. Dilaksanakan
tanpa tekanan, sedikit instruksi dan
dalam
pembatasan dari guru. Guru memberi
menyenangkan.c.Program
respons yang tepat saat anak bertanya,
pengembangan kognitif berarti ada guru
memberikan penguatan di saat anak
yang mengerti konsep pengetahuan
menemukan
mendasar yang dapat dipelajari anak,
melakukan
sesuatu/berhasil
sesuatu,
memberikan
bantuan saat anak memerlukan. Terkait
memahami
kecakapan,
serta
proses
cara
kelenturan,
belajar
anak
yang
belajar,
mendukung anak untuk mencari tahu,
dan melakukan/mencoba untuk mencari
belajar yang membuat anak dapat
jawaban
tumbuh kematangan sosial emosional
dari
keingintahuannya.
Mengoptimalkan setiap ruang, alat,
melalui
bahan dan kejadian yang ada di
menyenangkan
lingkungan
pendidik yang memahami pengelolaan
untuk
kematangan
mendorong
proses
anak.Dilaksanakan
berpikir
dalam
proses
belajar
proses
dan
emosional
belajar
dengan
dukungan
pengelolaan
konfl
anak.pengembangan
seni
bagi
menjadi kritis, analitis, evaluasi dalam
menyediakan tempat, waktu dan alat
setiap tindakan utuk menghasilkan cara
yang dapat digunakan anak untuk
mengatasi
berekplorasi,
atau
memberi
ik
belajar saintifikyang mendorong anak
permasalahannya
anak,
yang
kesempatan,
berekspresi
dan
berkreasi. d. Program pengembangan
mengapresiasi hasil karya dirinya dan
bahasa berarti ada guru yang menguasai
orang lain baik dalam bentuk gerakan,
teknik berkomunikasi yang tepat untuk
musik, drama, dan beragam bidang seni
membantu
lainnya seni lukis, seni rupa, kerajinan
mencapai
kematangan
bahasa ekspresif dan reseptif. Tersedia
dalam suasana yang menyenangkan.
tempat sumber, alat dan waktu yang
Dalam Mautan Krikulum ada KI dan
dapat digunakan anak untuk berlatih
Ada KD
berbahasa dan mengenal keaksaraan
1.Bagaimanakah Memahami Kompetensi
awal.
Inti?
Dilaksanakan
belajar
yang
dalam
proses
e.
Kemampuan yang diharapkan dicapai anak
sosial-
setelah mengikuti proses pembelajaran yang
menyenangkan.
Program
pengembangan
emosional
berarti
ada
guru
yang
dirancang
melalui
kurikulum
disebut
perkembangan
kompetensi. Kompetensi dalam kurikulum
sosial emosional anak, mendukung
PAUD mengacu pada perkembangan anak.
berkembangnya kesadaran mengenal
Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran
perasaan diri, perasaan orang lain,
pencapaian
menjadi contoh berperilaku prososial
Perkembangan Anak pada akhir layanan
bagi
PAUD di usia 6 (enam) tahun. Kompetensi
memahami
tahapan
anak. Terciptanya
lingkungan
Standar
Tingkat
Pencapaian
Inti yang disingkat menjadi KI. Secara
bahasa, musik, gerakan, dan karya secara
terstruktur kompetensi inti1. Kompetensi
produktif dan kreatif, sertamencerminkan
Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap
perilaku anak berakhlak mulia( , p, j y g y g
spiritual. 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk
2.Bagaimakah Memahami Setiap
kompetensi inti sikap sosial. 3. Kompetensi
Rumusan Kompetensi Dasar?
Inti-3
inti
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013
pengetahuan. 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4)
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
untuk kompetensi inti keterampilan Pemetaan
tingkat kemampuan dalam konteks muatan
rumusan setiap Kompetensi Inti terlihat pada
pembelajaran
tabel di bawah ini: KOMPETENSI INTI
pengalaman belajar yang mengacu pada
KI-
Kompetensi
(KI-3)
1
untuk
.Menerima
dianutnya
kompetensi
ajaran
KI-2Memiliki
agama
perilaku
yang
hidup
tema
pembelajaran,
Inti.
dikembangkan
Kompetensi
dengan
dan
Dasar
memperhatikan
sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis,
karakteristik, kemampuan awal anak serta
percaya
peduli,
Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat
mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan
kelompok sesuai dengan pengelompokan
diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi
kompetensi
dengan
Kompetensi Dasar sikap spiritual(KD-1)
diri,
disiplin,
keluarga,
mandiri,
pendidik
dan/
atau
inti
berikut:
dalam
keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh,
Kompetensi Dasar sikap sosial(KD-2) dalam
lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan
rangka menjabarkan KI-2 3. Kompetensi
budaya di rumah, tempat bermain dan satuan
Dasar pengetahuan (KD-3) dalam rangka
PAUD dengan cara: mengamati dengan indra
menjabarkan KI-3 4. Kompetensi Dasar
(melihat, mendengar, menghidu, merasa,
keterampilan
meraba);
menjabarkan
mengumpulkan
informasi;
mengolah
mengomunikasikan
melalui
kegiatan
bermainKI-4 Menunjukkan yang diketahui,
dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui
KD-4)
KI-1
dalam
2.
rangka
3.Cara memahami setiap rumusan yang
terdapat
informasi/mengasosiasikan,dan
menjabarkan
1.
pengasuh, dan teman KI-3 Mengenali diri,
menanya;
rangka
sebagai
dalam
Standar
Kompetensi
adalah sebagai berikut:
1)KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan perilaku
yang diharapkan berkembang pada diri anak
setelah
mendapatkan
stimulasi
melalui
kurikulum
yang
diterapkan
PAUD.Pencapaian
KD-1
dilakukan
kegiatan
di
satuan
Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
dan
KD-2
lingkungan
sekitar
sebagai
rasa
yang
syukurkepada Tuhan Sikap menghargai
diterapkan di satuan PAUD sepanjang hari
diri, orang lain, dan lingkungan terlihat dari
dan sepanjang tahun dengan pembiasaan dan
perilaku
keteladanan daripendidik. 2)KD-3 dan KD-4
(toleransi) pada agama orang lain, terbiasa
berupa
mengucapkan
melalui
kemampuan
rutin
pengetahuan
dan
anak
yang
menghormati
keagungan
Tuhan
saat
keterampilan dikembangkan melalui kegiatan
melihat ciptaan-Nya, terbiasa merawat
berm ain yang terprogram melalui Rencana
kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau
Pelaksanaan
Mingguan
teman, menghargai teman (tidak mengolok-
Pelaksanaan
olok), hormat pada guru dan orang tua,
Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun
menjaga serta merawat tanaman dan
oleh satuan PAUD
binatang peliharaan. Upaya yang dapat
4.Apa yang harus dipahami guru dari
dilakukan
setiap KD?
mengenalkan anak dengan agamanya dan
KD-1. Sikap spiritual1.1 Mempercayai
agama
adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
membiasakan anak saling menghormati
(RPPM)
Sikap
Pembelajaran
dan
Rencana
mempercayai
adanya
Tuhan
ditenggarai dengan perilaku anak mengetahui
sifat Tuhan sebagai pencipta, mengenal
ciptaan-ciptaan Tuhan, mengucapkan kalimat
takjub saat melihat ciptaan Tuhan. Upaya
yang dapat dilakukan guru di antaranya (1)
pembiasaan mengenalkan ciptaan Tuhan
yang ada di lingkungan, berupa benda,
tumbuhan,
orang-orang
sebagai
ciptaan
Tuhan; (2) pembiasaan mengucapkan kalimat
takjub
melihat
membiasakan
ciptaan
ibadah
Tuhan;
(3)
sehari-hari.1.2
guru
teman
di
yang
antaranya
berbeda;
(1)
(2)
teman saat melaksanakan ibadahnya; (3)
membiasakan mengucapkan pujian sesuai
dengan
agama
(misalnya
Subhanallah
untuk islam, Puji Tuhan untuk Kristen) saat
melihat sesuatu yang menakjubkan; (4)
mengajak anak mengamati dan mengenal
dirinya
dengan
baik
ciptaan
Tuhan
yang
sebagai
mahluk
sempurna
dan
bermanfaat/berguna bagi orang lain serta
lingkungan sekitar; (5) berdiskusi dengan
anak
untuk
menumbuhkan
kesadaran
bahwa dirinya, orang lain dan lingkungan
sekitar adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
berbahaya. Upaya yang dapat dilakukan
penting dan saling mempengaruhi; (6)
guru, di antaranya (1) mengenalkan dan
mengajak
memelihara
membiasakananak makan makanan bergizi
danmengembangkan dirinya, orang lain
seimbang (2) mencuci tangan yang benar
dan lingkungan sekitar sebagai wujud rasa
(3)
syukur kepada Tuhan; (7) Anak diajak
berpakaian bersih (6) membuang sampah
memikirkan apa yang akan dirasakannya
(7) menyayangi tanaman (8) melindungi
bila salah satu fungsi alat-alat tubuh sakit
diri dari percobaan kekerasan (9) menjaga
atau tidak ada. Anak juga diajak merasakan
keamanan diri dari tempat dan benda
apa
ada
berbahaya. 2.2 Memiliki perilaku yang
tumbuhan, tidak ada binatang dan lainnya;
mencerminkan sikap ingin tahu Sikap
(8) pembiasaan mengucapkan rasa syukur
ingin tahu ditenggarai dengan kebiasaan
atas nikmat yang diberikan Tuhan atas diri,
anak yang selalu tertarik dan mencoba pada
orang
yang
sesuatu yang baru atau yang belum biasa
bermanfaat; (9) pembiasaan menghargai
dia lihat (eksploratif), aktif bertanya,
keberadaan orang lain (orang tua, keluarga,
berusaha mencoba atau melakukan sesuatu
teman);
menyayangi
untuk mendapatkan jawaban. Anak tumbuh
Sosial
2.1
rasa ingin tahunya, terpelihara rasa ingin
Memiliki perilaku yang mencerminkan
tahunya, dan dapat mewujudkan rasa ingin
hidup sehat Sikap hidup sehat tercermin
tahunya bila didukung oleh lingkungan
dari
makan-makanan
yang tepat. Upaya yang dapat dilakukan
bergizi seimbang, merawat kebersihan diri
guru untuk menumbuhkan dan memelihara
seperti; mencuci tangan, menggosok gigi,
rasa ingin tahu anak dengan cara: (1)
mandi,
membiasakan
anak
yang
dirasakan
lain
dan
(10)
binatang.
merawat,
jika
lingkungan
pembiasaan
KD-2
kebiasaan
tidak
Sikap
anak
berpakaian
bersih,
menjaga
menggosok
gigi
untuk
(4)
mandi
mengamati,
memberikan
sampah, menyayangi tanaman, menjaga
untuk melakukan sesuatu dengan berbagai
keselamatan diri seperti; melindungi diri
cara, (3) merangsang anak untuk bertanya,
dari
serta
(4) mendoronganak untuk selalu mencoba,
benda
(5) mempelajari sesuatu lebih mendalam,
menghindari
dari
kekerasan,
tempat
dan
kepada
(2)
kebersihan lingkungan seperti; membuang
percobaan
kesempatan
(5)
anak
(6) memfasilitasi kegiatan yang dapat
sendiri, karya sendiri atau orang lain, alam
menarikminat
dan lingkungan sekitar, senang menjaga
untuk
belajarMemiliki
perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
kerapian
Sikap kreatif pada anak ditunjukkan pada
kebersihan saat berkarya, dan menghargai
kebiasaan anak yang memiliki daya cipta,
hasil karya dalam bentuk gambar, lukisan,
banyak
gagasan,
menjaga
kerapian
dan
aktif
untuk
pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya,
berupaya
untuk
merawat kerapian, kebersihan dan keutuhan
ditemuinya,
benda mainan atau milik pribadinya. Upaya
memiliki inisiatif dalam bermain, berani
yang dapat dilakukan guru di antaranya (1)
menghadapi tantangan, senang melakukan
membiasakan anak menjaga kebersihan dan
hal-hal
kerapian badan dan baju, (2) merapikan
melakukan
mengatasi
selalu
diri,
sesuatu,
masalah
baru,
tidak
yang
puas
bila
selalu
mengulang hal yang sama, menggunakan
semua
benda atau bahan belajar untuk membuat
pulang, (3) mencoba merapikan kembali alat
sesuatu yang baru, selalu optimis, senang
main yang sudah digunakannya, (4) menjaga
pengalaman dalam situasi atau sesuatu yang
kerapian dan kebersihan pada hasil karyanya,
baru. Upaya yang dapat dilakukan guru
(5)
adalah
Pendidik
menikmati alunan lagu. (6) Membiasakan
menyediakan alat dan bahan yang dapat
ikut serta dalam menata lingkungan, (7)
digunakan
(2)
mengajak anak untuk menilai keindahan
membolehkan anak untuk bermain dengan
alam dan lingkungan sekitar.Tampil di depan
caranya sendiri, (3) tidak banyak memberi
teman, guru, orang tua dan lingkungan sosial
instruksi dan pembatasan pada saat anak
lainnya, berani mengemukakan pendapat,
beraktivitas dan berkarya, (4) membolehkan
menyampaikan
anak mencoba mengatasi masalah yang
dengan
dihadapinya, dan (5) menghasilkan karya
sebelumnya
yang berbeda dari biasanya.2.4 Memiliki
bangga menunjukkan hasil karya, senang ikut
perilaku yang mencerminkan sikapEstetis
serta
Sikap estetis tampak pada perilaku anak yang
berpengaruh pada penilaian orang tentang
peduli
dirinya. Sikap percaya diri merupakan modal
sebagai
dan
berikut:
dengan
(1)
berbagai
menghargai
cara,
keindahan
diri
barang
mengajak
orang
dalam
yang
anak
dimilikinyasebelum
mendengarkan
keinginan,
yang
dengan
berkomunikasi
belum
pengawasan
kegiatan
dan
bersama,
dikenal
guru,
tidak
dasar bagi keberhasilan anak di masa depan.
mampumengatur diri sendiri, tidak marah
2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan
ketika
sikap percaya diri Sikap percaya diri anak
temannya,mengingatkan
ditunjukkan dengan perilaku anak yang tidak
bertindak tidak sesuai dengan aturan.Upaya
ragu menyapa guru saat penyambutan, berani
yang dapat dilakukan oleh guru di antaranya
tampil di depan teman, guru, orangtua, dan
(1) membiasakanmembuat aturan bersama
lingkungan
berani
anak, (2) membiasakan mengulangaturan
pendapat,
main bersama anak, (3)mengingatkan apa
berani
yang boleh dantidak boleh dilakukan anak,
berkomunikasi dengan orang yang belum
(4)mengingatkan kembali aturan padaanak
dikenal sebelumnya dengan pengawasan
yang
guru, bangga menunjukkan hasil karya,
menerapkan aturansecara konsisten agar
senang ikut serta dalam kegiatan bersama,
menjadipembiasaan
tidak
terbentukperilaku anak sesuai dengan yang
sosial
lainnya,
mengemukakan
beranimenyampaikan
berpengaruh
keinginan,
pada
penilaianorang
diingatkan
bertindak
tidak
aturan
oleh
temannya
bila
sesuaiaturan,
(5)
sehingga
tentang dirinya.Upaya yang dapat dilakukan
Diharapkan
gurudi antaranya (1) membiasakan untuk
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Setelah melakukan pencarian
menghargai pendapat anak, (2) menghargai
hasil karyaanak tanpa dibandingkan dengan
teman lainnya, (3) memberikan kesempatan
kepada anak untuk tampil menunjukkan
kemampuan dan hasil karyanya, (4) memberi
kesempatan anak untuk melakukan sendiri
bila anak tidak meminta bantuan.
kepustakaan, ditemukan beberapa penelitian
yang relevan dengan dadan suryana dengan
judul Pembelajaran tematik terpadu berbasis
pendekatan Saitifik pada Taman kanak
-kanak
kota
Padang
hasil
penelitian
menujukan bahwa dengan mengupulkan data
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan
impormasi (research and information
sikap taat terhadap aturan sehari-hari
collecting).dengan
untuk melatih kedisiplinan Sikap taat
(planning ) pengembangan Pelajaran
terhadap aturan ditunjukkan dengan perilaku
(develop preliminary form ofproduct)
anak yang mengetahuiakan haknya, bersedia
dan melakukan uji coba di lapangan
mengikuti aturan secara sadar tanpapaksaan,
(preliminary field testing) sehingga
perencanaan
(
mucul dalam diri anak rasa percaya
diri, keberanian dapat lebih terasah.
Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Anak yang lain dapat memberikan
Alfabeta
komentar,
Hosnan. (2013) Pendekatan Saintifik dan
saran
atau
perbaikan
mengenai apa yang disampaikan oleh
Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21
(Kunci
temannya.
Sukses
Implementasi
RUJUKAN
Kurikulu2103) Ghalia Indonesia,Bogor.
Dadan Suryana Jurnal Pendidikan
Beaty,
Janice
J.
2010.
Observing
anak usia Dini Volume 11 edesi1 April
Development of The Young Child.
2017
New Jersey:PearsonEducation, Inc.
Dodge, Diane Trister, Laura J Colker,
Dengan judul Pembelajaran Tematik
Terpadu Bebasis Pendekatan Saitifik di
Suryana
(
Tiori
Heroman.
Curriculum
Universitas Negeri Padang
Dadan
Cate
dan
Pratek
Pembelajaran ) Edisi 19 tahun 2013
2002.
Creative
ForPreschool
Fourth
Edition, Washington DC : Cengage
Learning.
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A
Univesitas Negari Padang
Dadan Surya Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid
Practical Guide to Early Childhood
19 edisi 2 Desember 2013
Curriculum
Pengetahuan
Tentang
tentang
Strategi
Pembelajaran ,Sikap dan Mativasi
Guru
.Universitas
Kampus UNP
Padang
Negeri
Padang,
Jl.Prof Hamka Air Tawar
e-mail:
dadan.suryana@yahoo.com
Dr Yuliani Nuraini sujiono Konsep Dasar
Pendidikan anak Usia Dini 2009
Depdiknas . Kurikulum Hasil Belajar
Anak Usia Dini
(Jakarta: Puskur.2002)Sugiyono. 2006.
Dr A..Muri yusuf 2013 Metode Penelitian
Kuantatif ,kualitafif dan penelitian Gabungan
Eight
Edition.
Education, Inc
New
Jersey,
Pearson
JURNAL
“ KRIKULUM PAUD BEKUALITAS “
MATA
KULIAH
:
DASAIN
KRIKULUM
DOSEN
PENGAMPU
Dr
:
DADAN
SURYA
OLEH
NAMA : ANIDA
NIM : 17330006
PROGRAM STUDI S 2 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
KRIKULUM PAUD YANG BEKUALITAS
ANIDA
PRIADI PAUD PASCA SARJANA UNP
Gmail : Cakni71@gmail.com
Abstrak: Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber
daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus
dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, Perubahan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang, memahami kondisi
tersebut, maka Peneliti memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan PAUD untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada didaerah. . Penelitian ini ber-tujuan untuk mendeskripsikan pengaruh
Kriulum tematik yang berkualitas tehadap layanaan PAUD dan mampu membangun sikap dan
karakter kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati diri, . Di TK Mawar Nan Sabaris: metode
yang di gunakan Obsevasi .sampel yang di gunakan 10 Orang anak TK Mawar Nan Sabaris Data
dikumpulkan dengan pengamatan dan penyebaran angket serta dukungan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mendeskripsikan pengaruh Kriulum tematik yang berkualitas
tehadap layanaan PAUD dan mampu membangun sikap dan karakter kuat dari peserta didik agar
tetap menjaga jati diri, mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan yang
diperlukan dalam kelanjutan pendidikan dan kehidupannya.
Kata Kunci : Krikulum Berkualitas junal Edisi Mai 2018
A.PEDAHULUAN
akan
membawa
perbedaan
Pendidikan merupakan suatu upaya
orientasi atau tujuan pendidikan.
untuk memanusiakan manusia. Artinya
Bangsa
melalui proses pendidikan diharapkan
filsafah pancasila berkeyakinan bahwa
terlahir manusia – manusia yang baik.
pembentukan
Standar manusia yang baik berbeda
menjadi orientasi tujuan pendidikan
antar masyarakat, bangsa atau negara,
yaitu menjadikan manusia indonesia
karena perbedaan pandangan filsafah
seutuhnya.
yang menjadi keyakinannya. Perbedaan
sangat
filsafat yang dianut oleh suatu bangsa
mencintai Demokrasi yang terkandung
indonesia
yang
manusia
dalam
menganut
pancasilais
Bangsa
indonesia
juga
menghargai
perbedaan
dan
dalam semboyan. Bhineka tungkal ika
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
yang maknanya berbeda tetapi satu dari
untuk
semboyan tersebut bangsa indonesia
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
juga sangat menjunjung tinggi hak –
tujuan
hak individu sebagai makhluk tuhan
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
yang tak bisa diabaikan oleh siapapun.
dan potensi daerah, satuan pendidikan
Anak sebagai makhluk individu yang
untuk
sangat
program pendidikan dengan kebutuhan
berhak
untuk
mendapatkan
pendidikan
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
kemampuannya.
mencapai tujuan pendidikan
pendidikan
rasional
memungkinkan
serta
penyesuaian
dan potensi yang ada di daerah.
Pertanyaan yang banyak diajukan oleh
Dengan pendidikan yang diberikan
masyarakat adalah “mengapa
diharapkan anak dapat tumbuh sesuai
harus berubah?” Seperti yang diungkapkan
dengan
dimilikinya,
pada bagian terdahulu bahwa kurikulum
sehingga kelak dapat menjadi anak
tidak bersifat statis. Kurikulum dipandang
bangsa
sebagai
potensi
yang
yang
diharapkan.
Melalui
inti
yang
kurikulum
menggerakkan
dan
pendidikan yang dibangun atas dasar
mengarahkan proses pendidikan.Kurikulum
filsafah pancasila yang didasarkan pada
harus dapat mengembangkan potensi peserta
semangat
ika
didik menjadi kemampuan-kemampuan yang
diharapkan bangsa indonesia dapat
diperlukan dalam kelanjutan pendidikan dan
menjadi bangsa yang tau akan hak dan
kehidupannya. Kurikulum harus memiliki
kewajibannya
jangkauan
bhineka
tunggal
untuk
hidup
yang
lebih
luas
dan
jauh.
berdampingan, tolong menolong dan
Kurikulum harus menyiapkan anak untuk
saling
sebuah
masa depan bukan hanya untuk masa kini.
yang
Masa kini tentu akan berbeda dengan masa
menghargai
harmoni
sebagai
dalam
bangsa
bermartabat.
lalu dan masa depan karena dunia selalu
Kurikulum adalah seperangkat rencana
berubah. Kurikulum harus responsif terhadap
dan pengaturan mengenai tujuan, isi
kebutuhan dunia yang selalu berubah
dan
B Rumusan Masalah
bahan
digunakan
pelajaran
sebagai
serta
cara
pedoman
Dengan urai di atas maka rumusan
masalah
dalam
penelitian
penulis
prinsip
diveriifikasi
sesuai
dengan
adalah apakah pengaruh Krikulum tematik
Satuan Pendidikan potensi daerah, dan
yang berkualitas
tehadap layanaan PAUD
peserta didik. Atas dasar pemikiran
dan mampu membangun sikap dan karakter
tersebut maka perlu dikembangkan
kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati
Kurikulum Tingkat satuan pendidkan.
diri, . Di TK Mawar Nan Sabaris
Kurikulum
C.Tujuan
adalah.1.Untuk
disusun oleh Tim penyusun KTSP,
mengetahui Istilah Krikulum anak Usia Dini
keberadaannya sangat penting karena
2.Untuk
mengetahu
KTSP sebagai acuan penyelenggaraan
mematik
3.Untuk
Penelitian
Tori
Pembelajaran
Satuan
PAUD
batas
dan pengelolaan keseluruhan program
menganalisis
dan pelaksanaan pembelajaran. KTSP
Tujuan Pengembangan Krikulum PAUD
juga dijadikan sebagai patokan untuk
5.Untuk
melaksanakan pengukuran keberhasilan
Krikulum
mengetahui
Tingkat
PAUD4.Untuk
Pengetahui
Pendekatan
Krikulum.6.Untuk mengetahui apa apa saja
pencapaian
tujuan,
pilar
keseluruhan
kegiatan
pengembangan
krikulum
7.Untuk
program
dan
pembelajaran.
mengethaui prisip pengembangan krikulum
KTSP sebagai data bagi peningkatan
Kajian Pustaka
dan perbaikan mutu satuan pendidikan
A. Krikulum Tematik berkualitas
secara bertahap dan berkesinambungan
Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan-bahan serta cara yang
digunakan
sebagai
penyelenggaraan
pedoman
kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
Pendidikan
tertentu.
Berdasarkan
Undang-undang No: 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidkan Nasional
Pasal 32 ayat (2) ditegaskan bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan
‘Menurut Dr Yuliani Nurani Sujiono
( 2009 :198 ) Pengembangan krikulum
adalah yang paling sesuai dengan
pengembangan
program
kegiatan
bermain .anak usia Dini
B.Tiori
pembelajaran
Tematik/
Ilmiah
Menurur dadan surya dalam Teori
Pembelajaran Pandidikan Anak Usia
Dini 2013 bahwa Pembelajaran tematik
adalah
pembelajaran
dengan
mengangkat tema atau topic tertentu
untuk
dibahas
djadikan
kegiatan
mempresentasikan pendekatan tematik utnuk
bermain anak.Menurut pendapat Musbikin
mengintegrasikan
(2010:141), menyatakan bahwa pendekatan
pembelajaran. Nilai-nilai agama dan moral
tematik merupakan suatu cara pandang dalam
Fisik
menyelenggarakan
mengambar)bahasa.sosialemisional
pembelajaran
yang
subjek
/motorik
/
(
materi
Kemapuan
dalam
,kemandirian,koqnitifDecker dan Decker
tersebut
melalui Sujiono (2010:73) menyatakan
terdiri atas, benda, peristiwa, keadaan atau
bahawa tema harus berkaitan dengan
pengalaman yang dialami dalam kehidupan
pengalaman
sehari-hari
waktu.
harinya, pengetahuan yang diberikan
Umumnya, tema-tema tersebut disampaikan
harus melalui objek yang nyata dan dapat
dengan menggunakan pendekatan eksploratif
diamati.
menggunakan
kehidupan
berbagai
konteks
sehari-hari.
atau
Konteks
pada
suatu
kehidupan
anak
setiap
yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa
Menurut Sujiono (2009:212) Prinsip
atau hal yang dekat. Cara tersebut sangat
pemilihan tema merupakan wahana yang
membantu anak menerima pembelajaran,
perlu dikembangkan lebih lanjut oleh
dengan
guru menjadi program pengembangan.
demikian
anak-anak
akan
memperoleh hasil. Hasil dari proses itu
Tema
adalah
fleksibel
kepemilikan
pengetahuan
dasar
(pengantar) yang terintegrasi satu sama lain.
Untuk di PAUD, model pembelajaran
dapat
dikembangkan
sesuai
dengan
secara
kebutuhan
perkembangan anak.
Pada Seri Bahan Ajar Diklat Berjenjang
yang digunakan adalah model pembelajaran
tingkat
terpadu
(webbed)
pengembangan tema dalam program
dimunculkan oleh Fogarty melalui Sujiono
PAUD dapat bersumber dari: a) anak atau
(2010:67). Model tersebut merupakan model
diri
pembelajaran
lingkungan masyarakat.
jaring
laba-laba
yang
mengintegrasikan
lanjut
sendiri,
b)
disebutkan
Keluarga
bahwa
dan
c)
beberapa disiplin ilmu. Lake, pada halaman
Pada proses pembelajaran anak usia dini,
yang sama menyoal hal terebut dari segi
materi atau yang sering disebut mata
pengertiannya,
laba-laba
pelajaran pada umumnya disebut bidang
merupakan model pembelajran terpadu yang
pengembangan, dalam peraturan menteri
bahwa
jaring
pendidikan dalam standart pendidikan anak
tematik.kegiatan
pembelajaran
usia
dirancang
menggunakan
dini
disebut
sebagai
lingkup
perkembangan. Jika hal tersebut diterapkan
dengan
pendekatantematik.
Tema
maka
sebagai wadah mengenalkan konsep
langkah pertama yang dilakukan adalah
untuk mengenal dirinya dan lingkungan
menentukan
masing-
sekitar. Tema dipilih dan dikembangkan
merupakan
dengan hal-hal yang paling dekat
starategi
dengan anak sederhana serta menarik
pada
model
laba-laba
tema,
(webbed),
lalu
pada
masing.Pembalajaran
merupakan
suatu
pembelajaran
minat.(b ) Pembelajaran Aktif, Kreatif,
melibatkanbeberapabidangpengembang
Inovatif,
an untuk memberikan pengalaman yang
Menyenangkan,Proses pembelajaran ini
bermakna pada anak ( 1991:17 )
dapat
kutipan Dr Yuliani Nurani sujiono
disiapkan
Konsep dasar PAUD ( 2009 -111)
kegiatan-kegiatan
ketepaduan dalam
pembelajaran ini
menyenangkan untuk membangkitkan
dapat terlihat dari aspek proses waktu
rasa ingin tau anak, memotivasi anak
,aspek krikulum ,dan aspek belajar
untuk berfikir kritis dan menemukan
mengajar pembelajaran tematik dapat
hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran
diajarkan pada anak .karna anak Taman
hendaknya
-kanak -kanak melihat segela sesuatu
demokratis, mengingat anak merupakan
itu
subjek dalam proses pembelajaran.( c )
satu
keutuhan
(
holistik
)
Efektif
dilakukan
oleh
oleh
dan
anak
yang
pendidik
melalui
yang
menarik,
dilakukan
secara
perkembangan pisik ,tidak pernah dapat
Menggunakan
Berbagai
Media
dipisahkan
Tematik.Setiap
kegiatan
untuk
mental
dengan
sosial
perkembangan
emosional.
menstimulasi perkembangan potensi
Lingkungan belajar hendaknya tidak
anak, perlu memanfaatkan berbagai
memisahkan
nilai-nilai
media dan sumber belajar, antara lain
budaya. Pendidik harus peka terhadap
lingkungan alam sekitar atau bahan –
karakteristik anak usia dini adalah (a )
bahan yang sengaja disediakan oleh
menggunakan
pendidik, penggunaan berbagai media
anak
dan
dari
pendekatan
dan sumber belajar dimaksudkan agar
C..Batas Krikulum Pendidikan Anak
anak dapat berekspolasi dengan benda-
Usia Dini
bendasekitarnya.(d)
Berbagai
mengembangkan
Kecakapan
Hidup.Proses
Yang
paling
utama
dalam
pembelajaran harus diarahkan untuk
pengembangan program bagi anak usia
mengembangkan
hidup
dini adalah bermain .Pendidikan utama
melalui penyiapan lingkungan belajar
dimasa kanak-kanak diyakini memiliki
yang
peran
kecakapan
menunjang
yang
amat
vital
bagi
perkembangannyakemampuan
pertumbuhan
menolong diri sendiri, disiplin, dan
pengethuan
sosialisasi
Albrecht dan miler ( 200 :2016-218 )
serta
memperoleh
dan
perkembangan
selanjutnya‘Menurut
keterampilan dasar yang berguna untuk
mengemukan
pendapat
bahwa
kelangsungan
pengembangan
program
kegiatan
hidupnya.(
e
)
PemanfaatanTeknologiInformasi.Pelaks
bermain ( krikulum )bagi anak usia dini
anaan Stimulasi pada anak usia dini
seharusnya Erat
jika
dapat
bermain yang mengutamakan adanya
untuk
kebebasan bagi anak usia dini untuk
kelancaran kegiatan, misalnya tape,
berksplorasi dan berkrativita ,sedangka
radio, televisi, komputer, pemanfaatan
orang dewasa lebih berpran sebagai
teknologi informasi dalam kegiatan
pasilitator
pembelajaran
membutuhkan
dimungkinkan
memanfaatkan
teknologi
dimaksudkan
untuk
dengan aktivitas
pada saat anak usia dini
batuan
untuk
mendorong anak menyenangi belajar.
memecahkan
(f
umum krikulum Pendidikan Anak usia
)
Pembelajaran
DemokratisProses
PAUD
Bersifat
pembelajaran
memberikan
di
kesempatan
Dini
masalah
dapat
seperangkat
di
kegiatan
yang
makna
secara
sebagai
belajar
sabil
kepada peserta didik untuk berfikir,
bermain yang segaja di recanakan
bertindak, berpendapat, serta berekspesi
untuk dapat dilaksanakan dalam rangka
secara bebas dan bertanggung jawab
menyiapkan meletakan dasar-dasar bagi
pengembangan diri anak usia dini lebih
lanjut Asosiasi nasional untuk anak usia
Menerapkan
dini di Amerika yang lebih dikenal
efektivitas guru, dan anak 12. Anak
dengan nama NationalAsociation Early
melakukan
secara
aktif
Child Years (NAECY) memberi batasan
Pembelajaran
konsep
mengarahkan
lingkup kurikulum sebagai berikut:1.)
anak untuk memahami dan menguasai
Kurikulum berisi materi yang dipelajari
pengetahuan dan keterampilan dasar
anak2. Kurikulum adalah proses yang
14.Menekankan
diikuti oleh anak mencapai tujuan yang
yang bermakna dan berkesesuaian.Dari
ditetapkan3.
Uraian
Kurikulum
berisi
cara
penilaian
pada
diatas
ciri
13.
pembelajaran
dan
kurikulum,
mencapai
Kurikulum
bukan hanya dokumen yang berisi
perpaduan ketika proses belajar dan
rencana pembelajaran sesuai dengan
mengajar terjadi
perkembangan
Lebih lanjut NAECY menjabarkan ciri-
mencakup tujuan, konsep-konsep yang
ciri kurikulum PAUD yang baik adalah
dikenalkan
sebagai
pengalaman belajar anak, proses yang
berikut:1.
Direncanakan
bahwa
lingkup
dukungan guru kepada anak untuk
tujuan4.
jelas
mutu,
anak,
kurikulum
tetapi
untuk
juga
memperluas
dengan sangat hati-hati2. Menarik3.
dilakukan
untuk
Melibatkan banyak pihak 4. Sesuai
pengalaman
bermakna,
dengan
5.
sebagai kendali mutu untuk melihat
Menghargai budaya dan bahasa yang
ketercapaian tujuan, keterlibatan guru,
digunakan
orang
perkembangan
anak
6.
anak
Menyeluruh,
tua,
dan
membangun
penilaian
masyarakat
yang
mencakup seluruh aspek perkembangan
mendukung
7. Mengarahkan pada capaian keluaran
kesesuaian kurikulum dengan agama,
yang positif untuk semua anak 8.
nilai
Dikembangkan berdasarkan atas hasil
setempat.isi kurikulum yang baik tentu
penelitian
bukan hanya untuk kalangan pendidik
9.
Menekankan
pada
moral,
dan
memastikan
sosial,
dan
budaya
keterlibatan guru dan anak secara aktif
anggota
10. Memperhatikan pada aspek sosial
universal yang berartijuga sebagai ciri
dan keterampilan memenuhi aturan 11.
umum
NAECY,
dari
tetapi
sebuah
berlaku
kurikulum
pendidikan
anak
usia
dini
yang
perilaku yang membentuk karakter tangguh
berkualitas.
sebagai penentu masa depan.
C. Tujuan Pengembangan Krikulum
Berdasarkan Undang- undang No.20
2013
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini
bertujuan
untuk
mendorong
berkembangnya potensi anak agar memiliki
kesiapan
untuk
menempuh
pendidikan
Nasional Pasal 32 ayat (2) ditegaskan
bahwa
dan
jenis
dikembangkan
pendidikan
dengan
prinsip
selanjutnya. Memaknai kesiapan menempuh
diverfikasi
pendidikan
yang
menunjang
diperlukan
keberhasilan
dengan
Satuan
Pendidikan potensi daerah, dan peserta
selanjutnyamencakupkemampuankemampuan
sesuai
untuk
anak
didik. Atas dasar pemikiran tersebut
dalam
mengikuti pendidikan di jenjang lebih tinggi.
Kemampuan yang dimaksud terdiri atas
kemampuan sikap, kemampuan pengetahuan,
maka perlu dikembangkan Kurikulum
TingkatSatuanPendidikan
,Pengembangan
Kurikulum
Tingkat
dan kemampuan keterampilan.Kemampuan
sikap meliputi sikap spiritual dan sikap
sosial.
Kedua
kesadaran
sikap
anak
ini
bahwa
membangun
dirinya
adalah
Satuan
pendidikan
yang
beragam
mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 dan didukung
makhluk ciptaan Tuhan, seorang individu
yang
memiliki
pengembangan
kemampuan
diri,
dan
kelompok
sosialnya.
kemampuan
sikap
untuk
bagian
dari
Pengembangan
dilaksanakan
sehingga
muncul
menerima,
merespons,
menerapkan,
hingga
sikap
dari
memahami,
akhirnya
tahun 2014 tentang standar nasional
seta Peraturan Mentri Nomor 146 tahun
melalui
pembiasaan yang dilakukan secara terus
menerus
oleh Peraturan Mentri Nomor 137
2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD
untuk menjamin pencapaian tujuan
Pendidikan Nasional. Pada dasarnya
menjadi
penguatan
terhadap
kurikulum
dan
pengembangan
kurikulum,
pada
proses
aspek
struktur
pembelajaran
dengan
pengalaman bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran
sebagai
pendekatan saintifik, dan penilaian yang
bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung
pada
pengembangan
kurikulum
terpadu
didefinisikan
pembelajaran
menghubungkan
yang
berbagai
gagasan,
konsep, keterampilan, sikap, dan nilai,
baik antar Tema
maupun dalam satu
Tema .Pembelajaran tematik memberi
konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel
dalam pelaksanaan tetapi lebih memberi
ruang pada anak untuk mengembangkan
penekanan pada pemilihan suatu tema
yang spesifik yang sesuai dengan materi
pelajaran, untuk mengajar satu atau
beberapa
potensi dan talentanya, yang terdiri dari
standar
tingkat
pencapaian
perkembangan anak usia dini, standar
isi, standar proses, standar penilaian,
standar
pendidik
kependidikan,
standar
dan
tenaga
sarana
dan
prasarana ,standar pembiayaan dan
konsep
Pembelajaran
berdasarpada
konstruktivisme
yang dimiliki peserta didik merupakan
hasil bentukan
peserta didik sendiri.
Peserta didik membentuk pengetahuannya
melalui interaksi dengan lingkungan,
bukan hasil bentukan orang lain. Proses
D.PendekatanPengembangan
berlangsung
Krikulum
sehingga
pengetahuan
secara
pengetahuan
terus
yang
tersebut
menerus
dimiliki
peserta didik menjadi semakin lengkap.
tematik
WinaSanjaya(2018:14)Pembelajara
model
n tematik menekankan pada keterlibatan
pembelajaran terpadu yang menggunakan
peserta didik secara aktif dalam proses
tema untuk mengaitkan beberapa mata
pembelajaran, sehingga peserta didik
pelajaran sehingga dapat memberikan
dapat memperoleh pengalaman langsung
merupakan
Pembelajaran
filsafat
tematik
yang berpandangan bahwa pengetahuan
pembentukan
(2018:12)
memadukan
berbagai informasi.
standar pengelolaan
Menurut pendapat Wina Sanjaya
yang
salah
satu
dan terlatih untuk dapat menemukan
melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan
sendiri
yang
(holistik).Pembelajarantematik memiliki ciri
dipelajarinya. Teori pembelajaran ini
khas, antara lain: 1)Pengalaman dan kegiatan
dimotori para tokoh Psikologi Gestalt,
belajar relevan dengan tingkat perkembangan
termasuk Piaget yang menekankan bahwa
dan kebutuhan anak usia TK; 2.)Kegiatan-
pembelajaran haruslah bermakna dan
kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan
berorientasi
pembelajaran tematik bertolak dari minat dan
berbagai
pengetahuan
pada
kebutuhan
dan
perkembangan anak.
kebutuhan peserta didik; 3.)Kegiatan belajar
Menurut pendapat dadan suryana dengan
dipilih yang bermakna dan berkesan bagi
judul Pembelajaran tematik terpadu berbasis
peserta didik sehingga hasil belajar dapat
pendekatan Saitifik junal edisi 11 1 april
bertahan lebih lama; 4 )Memberi penekanan
2017
pada
bahwaPembelajaran
tematik
lebih
keterampilan berpikir peserta didik;
menekankan pada penerapan konsep belajar
5)Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat
sambil melakukan sesuatu (learning by
pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
doing).
sering
Oleh
mengemas
belajar
karena
atau
Pengalaman
guru
merancang
yang
kebermaknaan
itu,
akan
belajar
belajar
perlu
pengalaman
mempengaruhi
peserta
yang
didik.
menunjukkan
ditemui
peserta
lingkungannya; dan
didik
dalam
6..) Mengembangkan
keterampilan sosial peserta didik, seperti
kerjasama,
toleransi,
komunikasi,
dan
tanggap terhadap gagasan orang lain. Tujuan
kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan
dari
proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan
1.)Menghilangkan
atau
mengurangi
konseptual
terjadinya
tindih
materi.
antar
mata
pelajaran
yang
pembelajaran
tumpah
tematik
adalah;
2)
dipelajari akan membentuk skema, sehingga
Memudahkan peserta didik untuk melihat
peserta didik akan memperoleh keutuhan dan
hubungan-hubungan
kebulatan pengetahuan. Selain itu, penerapan
3.)Memudahkan
pembelajaran tematik di TK akan sangat
memahami
membantu peserta didik dalam membentuk
sehingga penguasaan konsep akan semakin
pengetahuannya, karena sesuai dengan tahap
baik dan meningkat. Pengembangan ken
perkembangannya peserta didik yang masih
mampuan
yang
peserta
materi/konsep
pengetahuan
bermakna
didik
secara
untuk
utuh
dilakukan
dengan mengenalkan konsep konsep
tersebut ditinggalkan (thinking the
tentang diri dan lingkungannya, baik
good), langkah berikutnya anak diajak
lingkungan mikro, messo, maupun
(3) merasakan manfaat bila perilaku
makro. Merujuk pada tahap kognitif
baik itu diterapkan (feeling the good),
yang
proses
dan guru bersama anak (4) melakukan
pengenalan konsep dimulai dengan
perilaku yang baik (acting the good.)
mengenal atau mengingat konsep –
sebagai contoh baik, dan akhirnya
memahami
anak(5) dibiasakan untuk menerapkan
dikemukakan
–
Bloom,
menerapkan
–
menganalisa – mengevaluasi – hingga
sikap
menciptakan
baikdalamsetiapkesempatanKemampua
dari
sebuah
konsep
menjadi hasil karya yang bermakna.
n
Proses
pengetahuan diterapkan melalui proses
tersebut
pengembangan
disesuaikan
kemampuan
dengan
tahap
keterampilan
untuk
mendukung
saintif Proses saintifik atau dalam
perkembangan berpikirnya anak usia
kurikulum
dini yang masih berada di tahap berfi
pendekatan saintifik yang bertujuan
kir
untuk membangun pola berpikir yang
pra-operasional.Kemampuan
keterampilan
dikembangkan
ini
sering
disebut
untuk
sistematis dengan rangkaian proses
mendukung kemampuan sikap dan
yang saling berkesinambungan dari
kemampuan
yang
pengetahuan.
Keterampilan
untuk
mendukung
paling
konkrit
berkembang
menjadi karya nyata sebagai hasil olah
kemampuan sikap diterapkan melalui
pikir
proses
berpikir saintifik diterapkan dalam
pembiasaan
yang
diawali
tingkat
dengan mengenalkan suatu sikap yang
proses
akan
dengan:
dibangun
mengetahui
agar
hal-hal
anak:
yang
(1)
baik
tinggi.
pembelajaran
(1)
menggunakan
Keterampilan
yang
dimulai
mengamati
dengan
seluruh
merasakan
alat
indera
sensasi
yang
(knowing the good), kemudian anak
sehingga
diajak untuk (2) memikirkan apa
ditimbulkan
untungnya jika sikap baik tersebut
kemampuan berpikir, (2) menanya
diterapkan dan kerugian bila sikap baik
sebagai proses memberi ruang kepada
dari
benda
tersebut
anak untuk menumbuhkan rasa ingin
ke dalam berbagai hasil karya berupa
tahu terhadap benda yang diamatinya.
lisan, seni, balok, dan lainnya.
Rasa ingin tahu sebagai pendorong bagi
Menurut dadan suryana dari jurnal
anak
jilid 19 No 2 Tahun 2013 Pengetahuan
untuk
melakukan
langkah
berikutnya, yaitu (3) mengumpulkan
tentang Strategi Pembelajaran
informasi
sebagai
untuk
Pembelajaran yang bermakna bagi anak usia
menjawab
rasa
keingintahuannya.
dini harus dilihat dari beberapa prinsip, yaitu
Proses
cara
pengumpulan
adalah
informasi
anak harus memiliki kesiapan secara umur,
dilakukan dengan melibatkan seluruh
kemampuan fisik, kematangan mental dan
sumber belajar yang ada di lingkungan,
emosional; dikemas dalam bentuk bermain
tidak hanya terbatas dari guru, tetapi
dan permainan; banyak melibatkan anak;
dapat dari buku, internet, orang tua,
menyenangkan;
pelaksana profesi, dan sebagainya.
lingkungan
Langkah
(4)
memberikan pengalaman serta wawasan yang
informasi
berkesan. Pembelajaran seperti itu akan
selanjutnya
menalar,yakni
adalah
mengolah
dan
ditunjang
pembelajaran
yang
oleh
banyak
yang
berdampak terhadap perkembangan kognitif,
sudahterkumpuluntukmenjawabpertany
perkembangan bahasa dan keaksaraan,fisik-
aan-pertanyaan
muncul
motorik,sosial-emosional, serta nilai agama
menalar
dan moral anak (Suryana, 2013; Purwati &
yang
sebelumnya.
merupakan
Proses
bagian
penting
dalam
Japar, 2013).
rangka membangun pengetahuan baru
E.Prinsip Pengembangan Krikulum
yang dihubungkan dengan pengetahuan
‘‘
yang sudah dimiliki sebelumnya. Hasil
perlu dikembangkan dengan prinsip
proses
diversifikasi.
menalar
anak
memiliki
Kurikulum jatung Pendidikan yang
Dalam
rangka
pemahaman baru tentang suatu konsep.
pembangunan
Tahap
(5)
daerah memerlukan pendidikan yang
dan
sesuai dengan karakteristik daerah.
pengetahuan
Kurikulum sebagai jantung pendidikan
berikutnya
mengomunikasikan
pemahaman
tentang
gagasan
tentang konsep baru yang dituangkan
perlu
pendidikan,
dikembangkan
setiap
dan
diimplementasikan secara kontekstual
dalam
untuk merespon kebutuhan daerah dan
Tahun 2014 bersifat rujukan yang harus
anak di masa kini dan masa mendatang.
dikembangkan
Kurikulum nasional yang ditetapkan
operasional oleh s
atuan pendidikan agar sesuai dengan
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
kondisi dan kekhasan potensi daerah
Dini
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Permendikbud
Nomor
menjadi
146
kurikulum
mengembangkan
kompetensikompetensi
Usia Dini dikembangkan berdasarkan
dasar yang dicapai melalui pengalaman
berbagai
teori
belajar seluas-luasnya bagi anak untuk
perkembangan anak yang menyatakan
mengembangkan kemampuan sikap,
bahwa setiap anak memiliki kecerdasan
pengetahuan, dan keterampilan yang
yang
direfl eksikan dalam kebiasaan berpikir
teori
yakni;
kompleks,
kecepatan
(1)
tergantung
perkembangan
pada
masing-
dan bertindak
masing; (2) teori perkembangan otak,
F.Muatan Krikulum
bahwa
neuron
Muatan kurikulum berisi program-
dan
program pengembangan, yang terdiri
kecerdasan berpikir seseorang, tempat
atas: (1) program pengembangan nilai
jejaring tersebut dibangun sangat cepat
agama
pada
itu,
pengembangan fi sik motorik, (3)
dinyatakan bahwa pembelajaran pada
program pengembangan kognitif, (4)
usia dini paling tepat dilakukan dengan
program pengembangan bahasa, (5)
cara melakukan langsung dengan benda
programpengembangan
nyata untuk merangsang sensitifi tas
emosional,
penginderaan; (3) teori pedagogis yang
pengembangan
menekankan bahwa anak belajar dalam
pengembangan
kondisi
lingkungan
perwujudan
nyaman,
yang
jejaring
menentukan
usia
antarsel
kemampuan
dini.
Di
dapat
samping
yang
aman,
merangsang
dan
moral,
dan
(2)
program
sosial(6)
seni.
program
Program
dimaksud
suasana
belajar
adalah
untuk
berkembangnya perilaku, kematangan
keinginan anak untuk mencari tahu dan
berpikir,
kinestetik,
bahasa,
sosial
melakukan sesuatu.
emosional, dan bahasa melalui kegiatan
bermain. Suasana belajar diartikan
dengan pemaparan tersebut: a. Program
segala sesuatu yang dapat mendorong
pengembangan nilai agama berarti ada
minatanak untuk belajar. Anak dapat
guru
belajar dengan baik apabila: 1. Orang-
pengembangan
orang
disekitarnya
bersumber dari nilai agama dan moral.
menyenangkan. Guru yang ramah,
Ditunjang dengan lingkungan belajar
memperlakukan semua anak secara
yang mencerminkan penerapan nilai
adil,
saling
agama dan morall nerta nilai-nilai lain
yang
yang berkembang dalam masyarakat.
yang
teman
menerima,
ada
bermain
serta
yang
komunikasi
yang
menjadi
teladan
perilaku
yang
hangat, terbuka, santun, dan terjadi
Dilaksanakan
dalam dua arah. 2. Lingkungannya
pengembangan fi sik-motorik berarti
menyenangkan. Tersedia alat main
ada guru yang mengerti kebutuhan dan
yang memadai, bersih, tertata dengan
memberikan
tepat sesuai dengan pertumbuhan fi sik
dukungan kepada anak untuk bergerak,
anak, dan dapat digunakan oleh anak
berlatih motorik kasar dan halus, serta
sesuai dengan pikirannya. Luas tempat
membiasakan menerapkan hidup sehat.
di dalam dan di luar cukup untuk anak
Tersedia tempat alat dan waktu yang
dapat
dapat digunakan anak untuk berlatih
melakukan
kegiatan
dengan
dalam
bagi
Program
kesempatan
nyaman adalah pijakan lingkungan
kekuatan,
yang sangat mendukung kebebasan
koordinasi tubuhnya untuk mencapai
anak berkreasi. 3. Proses pembelajaran
kematangan kinestetik dan pembiasaan
yang mendukung kebebasan berpikir,
hidup sehat. Dilaksanakan
tanpa tekanan, sedikit instruksi dan
dalam
pembatasan dari guru. Guru memberi
menyenangkan.c.Program
respons yang tepat saat anak bertanya,
pengembangan kognitif berarti ada guru
memberikan penguatan di saat anak
yang mengerti konsep pengetahuan
menemukan
mendasar yang dapat dipelajari anak,
melakukan
sesuatu/berhasil
sesuatu,
memberikan
bantuan saat anak memerlukan. Terkait
memahami
kecakapan,
serta
proses
cara
kelenturan,
belajar
anak
yang
belajar,
mendukung anak untuk mencari tahu,
dan melakukan/mencoba untuk mencari
belajar yang membuat anak dapat
jawaban
tumbuh kematangan sosial emosional
dari
keingintahuannya.
Mengoptimalkan setiap ruang, alat,
melalui
bahan dan kejadian yang ada di
menyenangkan
lingkungan
pendidik yang memahami pengelolaan
untuk
kematangan
mendorong
proses
anak.Dilaksanakan
berpikir
dalam
proses
belajar
proses
dan
emosional
belajar
dengan
dukungan
pengelolaan
konfl
anak.pengembangan
seni
bagi
menjadi kritis, analitis, evaluasi dalam
menyediakan tempat, waktu dan alat
setiap tindakan utuk menghasilkan cara
yang dapat digunakan anak untuk
mengatasi
berekplorasi,
atau
memberi
ik
belajar saintifikyang mendorong anak
permasalahannya
anak,
yang
kesempatan,
berekspresi
dan
berkreasi. d. Program pengembangan
mengapresiasi hasil karya dirinya dan
bahasa berarti ada guru yang menguasai
orang lain baik dalam bentuk gerakan,
teknik berkomunikasi yang tepat untuk
musik, drama, dan beragam bidang seni
membantu
lainnya seni lukis, seni rupa, kerajinan
mencapai
kematangan
bahasa ekspresif dan reseptif. Tersedia
dalam suasana yang menyenangkan.
tempat sumber, alat dan waktu yang
Dalam Mautan Krikulum ada KI dan
dapat digunakan anak untuk berlatih
Ada KD
berbahasa dan mengenal keaksaraan
1.Bagaimanakah Memahami Kompetensi
awal.
Inti?
Dilaksanakan
belajar
yang
dalam
proses
e.
Kemampuan yang diharapkan dicapai anak
sosial-
setelah mengikuti proses pembelajaran yang
menyenangkan.
Program
pengembangan
emosional
berarti
ada
guru
yang
dirancang
melalui
kurikulum
disebut
perkembangan
kompetensi. Kompetensi dalam kurikulum
sosial emosional anak, mendukung
PAUD mengacu pada perkembangan anak.
berkembangnya kesadaran mengenal
Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran
perasaan diri, perasaan orang lain,
pencapaian
menjadi contoh berperilaku prososial
Perkembangan Anak pada akhir layanan
bagi
PAUD di usia 6 (enam) tahun. Kompetensi
memahami
tahapan
anak. Terciptanya
lingkungan
Standar
Tingkat
Pencapaian
Inti yang disingkat menjadi KI. Secara
bahasa, musik, gerakan, dan karya secara
terstruktur kompetensi inti1. Kompetensi
produktif dan kreatif, sertamencerminkan
Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap
perilaku anak berakhlak mulia( , p, j y g y g
spiritual. 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk
2.Bagaimakah Memahami Setiap
kompetensi inti sikap sosial. 3. Kompetensi
Rumusan Kompetensi Dasar?
Inti-3
inti
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013
pengetahuan. 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4)
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
untuk kompetensi inti keterampilan Pemetaan
tingkat kemampuan dalam konteks muatan
rumusan setiap Kompetensi Inti terlihat pada
pembelajaran
tabel di bawah ini: KOMPETENSI INTI
pengalaman belajar yang mengacu pada
KI-
Kompetensi
(KI-3)
1
untuk
.Menerima
dianutnya
kompetensi
ajaran
KI-2Memiliki
agama
perilaku
yang
hidup
tema
pembelajaran,
Inti.
dikembangkan
Kompetensi
dengan
dan
Dasar
memperhatikan
sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis,
karakteristik, kemampuan awal anak serta
percaya
peduli,
Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat
mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan
kelompok sesuai dengan pengelompokan
diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi
kompetensi
dengan
Kompetensi Dasar sikap spiritual(KD-1)
diri,
disiplin,
keluarga,
mandiri,
pendidik
dan/
atau
inti
berikut:
dalam
keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh,
Kompetensi Dasar sikap sosial(KD-2) dalam
lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan
rangka menjabarkan KI-2 3. Kompetensi
budaya di rumah, tempat bermain dan satuan
Dasar pengetahuan (KD-3) dalam rangka
PAUD dengan cara: mengamati dengan indra
menjabarkan KI-3 4. Kompetensi Dasar
(melihat, mendengar, menghidu, merasa,
keterampilan
meraba);
menjabarkan
mengumpulkan
informasi;
mengolah
mengomunikasikan
melalui
kegiatan
bermainKI-4 Menunjukkan yang diketahui,
dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui
KD-4)
KI-1
dalam
2.
rangka
3.Cara memahami setiap rumusan yang
terdapat
informasi/mengasosiasikan,dan
menjabarkan
1.
pengasuh, dan teman KI-3 Mengenali diri,
menanya;
rangka
sebagai
dalam
Standar
Kompetensi
adalah sebagai berikut:
1)KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan perilaku
yang diharapkan berkembang pada diri anak
setelah
mendapatkan
stimulasi
melalui
kurikulum
yang
diterapkan
PAUD.Pencapaian
KD-1
dilakukan
kegiatan
di
satuan
Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
dan
KD-2
lingkungan
sekitar
sebagai
rasa
yang
syukurkepada Tuhan Sikap menghargai
diterapkan di satuan PAUD sepanjang hari
diri, orang lain, dan lingkungan terlihat dari
dan sepanjang tahun dengan pembiasaan dan
perilaku
keteladanan daripendidik. 2)KD-3 dan KD-4
(toleransi) pada agama orang lain, terbiasa
berupa
mengucapkan
melalui
kemampuan
rutin
pengetahuan
dan
anak
yang
menghormati
keagungan
Tuhan
saat
keterampilan dikembangkan melalui kegiatan
melihat ciptaan-Nya, terbiasa merawat
berm ain yang terprogram melalui Rencana
kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau
Pelaksanaan
Mingguan
teman, menghargai teman (tidak mengolok-
Pelaksanaan
olok), hormat pada guru dan orang tua,
Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun
menjaga serta merawat tanaman dan
oleh satuan PAUD
binatang peliharaan. Upaya yang dapat
4.Apa yang harus dipahami guru dari
dilakukan
setiap KD?
mengenalkan anak dengan agamanya dan
KD-1. Sikap spiritual1.1 Mempercayai
agama
adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
membiasakan anak saling menghormati
(RPPM)
Sikap
Pembelajaran
dan
Rencana
mempercayai
adanya
Tuhan
ditenggarai dengan perilaku anak mengetahui
sifat Tuhan sebagai pencipta, mengenal
ciptaan-ciptaan Tuhan, mengucapkan kalimat
takjub saat melihat ciptaan Tuhan. Upaya
yang dapat dilakukan guru di antaranya (1)
pembiasaan mengenalkan ciptaan Tuhan
yang ada di lingkungan, berupa benda,
tumbuhan,
orang-orang
sebagai
ciptaan
Tuhan; (2) pembiasaan mengucapkan kalimat
takjub
melihat
membiasakan
ciptaan
ibadah
Tuhan;
(3)
sehari-hari.1.2
guru
teman
di
yang
antaranya
berbeda;
(1)
(2)
teman saat melaksanakan ibadahnya; (3)
membiasakan mengucapkan pujian sesuai
dengan
agama
(misalnya
Subhanallah
untuk islam, Puji Tuhan untuk Kristen) saat
melihat sesuatu yang menakjubkan; (4)
mengajak anak mengamati dan mengenal
dirinya
dengan
baik
ciptaan
Tuhan
yang
sebagai
mahluk
sempurna
dan
bermanfaat/berguna bagi orang lain serta
lingkungan sekitar; (5) berdiskusi dengan
anak
untuk
menumbuhkan
kesadaran
bahwa dirinya, orang lain dan lingkungan
sekitar adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
berbahaya. Upaya yang dapat dilakukan
penting dan saling mempengaruhi; (6)
guru, di antaranya (1) mengenalkan dan
mengajak
memelihara
membiasakananak makan makanan bergizi
danmengembangkan dirinya, orang lain
seimbang (2) mencuci tangan yang benar
dan lingkungan sekitar sebagai wujud rasa
(3)
syukur kepada Tuhan; (7) Anak diajak
berpakaian bersih (6) membuang sampah
memikirkan apa yang akan dirasakannya
(7) menyayangi tanaman (8) melindungi
bila salah satu fungsi alat-alat tubuh sakit
diri dari percobaan kekerasan (9) menjaga
atau tidak ada. Anak juga diajak merasakan
keamanan diri dari tempat dan benda
apa
ada
berbahaya. 2.2 Memiliki perilaku yang
tumbuhan, tidak ada binatang dan lainnya;
mencerminkan sikap ingin tahu Sikap
(8) pembiasaan mengucapkan rasa syukur
ingin tahu ditenggarai dengan kebiasaan
atas nikmat yang diberikan Tuhan atas diri,
anak yang selalu tertarik dan mencoba pada
orang
yang
sesuatu yang baru atau yang belum biasa
bermanfaat; (9) pembiasaan menghargai
dia lihat (eksploratif), aktif bertanya,
keberadaan orang lain (orang tua, keluarga,
berusaha mencoba atau melakukan sesuatu
teman);
menyayangi
untuk mendapatkan jawaban. Anak tumbuh
Sosial
2.1
rasa ingin tahunya, terpelihara rasa ingin
Memiliki perilaku yang mencerminkan
tahunya, dan dapat mewujudkan rasa ingin
hidup sehat Sikap hidup sehat tercermin
tahunya bila didukung oleh lingkungan
dari
makan-makanan
yang tepat. Upaya yang dapat dilakukan
bergizi seimbang, merawat kebersihan diri
guru untuk menumbuhkan dan memelihara
seperti; mencuci tangan, menggosok gigi,
rasa ingin tahu anak dengan cara: (1)
mandi,
membiasakan
anak
yang
dirasakan
lain
dan
(10)
binatang.
merawat,
jika
lingkungan
pembiasaan
KD-2
kebiasaan
tidak
Sikap
anak
berpakaian
bersih,
menjaga
menggosok
gigi
untuk
(4)
mandi
mengamati,
memberikan
sampah, menyayangi tanaman, menjaga
untuk melakukan sesuatu dengan berbagai
keselamatan diri seperti; melindungi diri
cara, (3) merangsang anak untuk bertanya,
dari
serta
(4) mendoronganak untuk selalu mencoba,
benda
(5) mempelajari sesuatu lebih mendalam,
menghindari
dari
kekerasan,
tempat
dan
kepada
(2)
kebersihan lingkungan seperti; membuang
percobaan
kesempatan
(5)
anak
(6) memfasilitasi kegiatan yang dapat
sendiri, karya sendiri atau orang lain, alam
menarikminat
dan lingkungan sekitar, senang menjaga
untuk
belajarMemiliki
perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
kerapian
Sikap kreatif pada anak ditunjukkan pada
kebersihan saat berkarya, dan menghargai
kebiasaan anak yang memiliki daya cipta,
hasil karya dalam bentuk gambar, lukisan,
banyak
gagasan,
menjaga
kerapian
dan
aktif
untuk
pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya,
berupaya
untuk
merawat kerapian, kebersihan dan keutuhan
ditemuinya,
benda mainan atau milik pribadinya. Upaya
memiliki inisiatif dalam bermain, berani
yang dapat dilakukan guru di antaranya (1)
menghadapi tantangan, senang melakukan
membiasakan anak menjaga kebersihan dan
hal-hal
kerapian badan dan baju, (2) merapikan
melakukan
mengatasi
selalu
diri,
sesuatu,
masalah
baru,
tidak
yang
puas
bila
selalu
mengulang hal yang sama, menggunakan
semua
benda atau bahan belajar untuk membuat
pulang, (3) mencoba merapikan kembali alat
sesuatu yang baru, selalu optimis, senang
main yang sudah digunakannya, (4) menjaga
pengalaman dalam situasi atau sesuatu yang
kerapian dan kebersihan pada hasil karyanya,
baru. Upaya yang dapat dilakukan guru
(5)
adalah
Pendidik
menikmati alunan lagu. (6) Membiasakan
menyediakan alat dan bahan yang dapat
ikut serta dalam menata lingkungan, (7)
digunakan
(2)
mengajak anak untuk menilai keindahan
membolehkan anak untuk bermain dengan
alam dan lingkungan sekitar.Tampil di depan
caranya sendiri, (3) tidak banyak memberi
teman, guru, orang tua dan lingkungan sosial
instruksi dan pembatasan pada saat anak
lainnya, berani mengemukakan pendapat,
beraktivitas dan berkarya, (4) membolehkan
menyampaikan
anak mencoba mengatasi masalah yang
dengan
dihadapinya, dan (5) menghasilkan karya
sebelumnya
yang berbeda dari biasanya.2.4 Memiliki
bangga menunjukkan hasil karya, senang ikut
perilaku yang mencerminkan sikapEstetis
serta
Sikap estetis tampak pada perilaku anak yang
berpengaruh pada penilaian orang tentang
peduli
dirinya. Sikap percaya diri merupakan modal
sebagai
dan
berikut:
dengan
(1)
berbagai
menghargai
cara,
keindahan
diri
barang
mengajak
orang
dalam
yang
anak
dimilikinyasebelum
mendengarkan
keinginan,
yang
dengan
berkomunikasi
belum
pengawasan
kegiatan
dan
bersama,
dikenal
guru,
tidak
dasar bagi keberhasilan anak di masa depan.
mampumengatur diri sendiri, tidak marah
2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan
ketika
sikap percaya diri Sikap percaya diri anak
temannya,mengingatkan
ditunjukkan dengan perilaku anak yang tidak
bertindak tidak sesuai dengan aturan.Upaya
ragu menyapa guru saat penyambutan, berani
yang dapat dilakukan oleh guru di antaranya
tampil di depan teman, guru, orangtua, dan
(1) membiasakanmembuat aturan bersama
lingkungan
berani
anak, (2) membiasakan mengulangaturan
pendapat,
main bersama anak, (3)mengingatkan apa
berani
yang boleh dantidak boleh dilakukan anak,
berkomunikasi dengan orang yang belum
(4)mengingatkan kembali aturan padaanak
dikenal sebelumnya dengan pengawasan
yang
guru, bangga menunjukkan hasil karya,
menerapkan aturansecara konsisten agar
senang ikut serta dalam kegiatan bersama,
menjadipembiasaan
tidak
terbentukperilaku anak sesuai dengan yang
sosial
lainnya,
mengemukakan
beranimenyampaikan
berpengaruh
keinginan,
pada
penilaianorang
diingatkan
bertindak
tidak
aturan
oleh
temannya
bila
sesuaiaturan,
(5)
sehingga
tentang dirinya.Upaya yang dapat dilakukan
Diharapkan
gurudi antaranya (1) membiasakan untuk
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Setelah melakukan pencarian
menghargai pendapat anak, (2) menghargai
hasil karyaanak tanpa dibandingkan dengan
teman lainnya, (3) memberikan kesempatan
kepada anak untuk tampil menunjukkan
kemampuan dan hasil karyanya, (4) memberi
kesempatan anak untuk melakukan sendiri
bila anak tidak meminta bantuan.
kepustakaan, ditemukan beberapa penelitian
yang relevan dengan dadan suryana dengan
judul Pembelajaran tematik terpadu berbasis
pendekatan Saitifik pada Taman kanak
-kanak
kota
Padang
hasil
penelitian
menujukan bahwa dengan mengupulkan data
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan
impormasi (research and information
sikap taat terhadap aturan sehari-hari
collecting).dengan
untuk melatih kedisiplinan Sikap taat
(planning ) pengembangan Pelajaran
terhadap aturan ditunjukkan dengan perilaku
(develop preliminary form ofproduct)
anak yang mengetahuiakan haknya, bersedia
dan melakukan uji coba di lapangan
mengikuti aturan secara sadar tanpapaksaan,
(preliminary field testing) sehingga
perencanaan
(
mucul dalam diri anak rasa percaya
diri, keberanian dapat lebih terasah.
Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Anak yang lain dapat memberikan
Alfabeta
komentar,
Hosnan. (2013) Pendekatan Saintifik dan
saran
atau
perbaikan
mengenai apa yang disampaikan oleh
Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21
(Kunci
temannya.
Sukses
Implementasi
RUJUKAN
Kurikulu2103) Ghalia Indonesia,Bogor.
Dadan Suryana Jurnal Pendidikan
Beaty,
Janice
J.
2010.
Observing
anak usia Dini Volume 11 edesi1 April
Development of The Young Child.
2017
New Jersey:PearsonEducation, Inc.
Dodge, Diane Trister, Laura J Colker,
Dengan judul Pembelajaran Tematik
Terpadu Bebasis Pendekatan Saitifik di
Suryana
(
Tiori
Heroman.
Curriculum
Universitas Negeri Padang
Dadan
Cate
dan
Pratek
Pembelajaran ) Edisi 19 tahun 2013
2002.
Creative
ForPreschool
Fourth
Edition, Washington DC : Cengage
Learning.
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A
Univesitas Negari Padang
Dadan Surya Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid
Practical Guide to Early Childhood
19 edisi 2 Desember 2013
Curriculum
Pengetahuan
Tentang
tentang
Strategi
Pembelajaran ,Sikap dan Mativasi
Guru
.Universitas
Kampus UNP
Padang
Negeri
Padang,
Jl.Prof Hamka Air Tawar
e-mail:
dadan.suryana@yahoo.com
Dr Yuliani Nuraini sujiono Konsep Dasar
Pendidikan anak Usia Dini 2009
Depdiknas . Kurikulum Hasil Belajar
Anak Usia Dini
(Jakarta: Puskur.2002)Sugiyono. 2006.
Dr A..Muri yusuf 2013 Metode Penelitian
Kuantatif ,kualitafif dan penelitian Gabungan
Eight
Edition.
Education, Inc
New
Jersey,
Pearson