PROGRAM STUDI S 2 PENDIDIKAN ANAK USIA D

UJIAN AKHIR

JURNAL
“ KRIKULUM PAUD BEKUALITAS “

MATA
KULIAH

:

DASAIN
KRIKULUM
DOSEN
PENGAMPU
Dr

:

DADAN

SURYA


OLEH
NAMA : ANIDA

NIM : 17330006

PROGRAM STUDI S 2 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018

KRIKULUM PAUD YANG BEKUALITAS
ANIDA
PRIADI PAUD PASCA SARJANA UNP
Gmail : Cakni71@gmail.com
Abstrak: Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber

daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus
dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, Perubahan


ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang, memahami kondisi
tersebut, maka Peneliti memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan PAUD untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada didaerah. . Penelitian ini ber-tujuan untuk mendeskripsikan pengaruh
Kriulum tematik yang berkualitas tehadap layanaan PAUD dan mampu membangun sikap dan
karakter kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati diri, . Di TK Mawar Nan Sabaris: metode
yang di gunakan Obsevasi .sampel yang di gunakan 10 Orang anak TK Mawar Nan Sabaris Data
dikumpulkan dengan pengamatan dan penyebaran angket serta dukungan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mendeskripsikan pengaruh Kriulum tematik yang berkualitas
tehadap layanaan PAUD dan mampu membangun sikap dan karakter kuat dari peserta didik agar
tetap menjaga jati diri, mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan yang
diperlukan dalam kelanjutan pendidikan dan kehidupannya.

Kata Kunci : Krikulum Berkualitas junal Edisi Mai 2018

A.PEDAHULUAN

akan


membawa

perbedaan

Pendidikan merupakan suatu upaya

orientasi atau tujuan pendidikan.

untuk memanusiakan manusia. Artinya

Bangsa

melalui proses pendidikan diharapkan

filsafah pancasila berkeyakinan bahwa

terlahir manusia – manusia yang baik.

pembentukan


Standar manusia yang baik berbeda

menjadi orientasi tujuan pendidikan

antar masyarakat, bangsa atau negara,

yaitu menjadikan manusia indonesia

karena perbedaan pandangan filsafah

seutuhnya.

yang menjadi keyakinannya. Perbedaan

sangat

filsafat yang dianut oleh suatu bangsa

mencintai Demokrasi yang terkandung


indonesia

yang

manusia

dalam

menganut

pancasilais

Bangsa

indonesia

juga

menghargai


perbedaan

dan

dalam semboyan. Bhineka tungkal ika

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

yang maknanya berbeda tetapi satu dari

untuk

semboyan tersebut bangsa indonesia

tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi

juga sangat menjunjung tinggi hak –

tujuan


hak individu sebagai makhluk tuhan

kesesuaian dengan kekhasan, kondisi

yang tak bisa diabaikan oleh siapapun.

dan potensi daerah, satuan pendidikan

Anak sebagai makhluk individu yang

untuk

sangat

program pendidikan dengan kebutuhan

berhak

untuk


mendapatkan

pendidikan

yang

sesuai

dengan

kebutuhan

dan

kemampuannya.

mencapai tujuan pendidikan

pendidikan


rasional

memungkinkan

serta

penyesuaian

dan potensi yang ada di daerah.
Pertanyaan yang banyak diajukan oleh

Dengan pendidikan yang diberikan

masyarakat adalah “mengapa

diharapkan anak dapat tumbuh sesuai

harus berubah?” Seperti yang diungkapkan

dengan


dimilikinya,

pada bagian terdahulu bahwa kurikulum

sehingga kelak dapat menjadi anak

tidak bersifat statis. Kurikulum dipandang

bangsa

sebagai

potensi

yang

yang

diharapkan.


Melalui

inti

yang

kurikulum

menggerakkan

dan

pendidikan yang dibangun atas dasar

mengarahkan proses pendidikan.Kurikulum

filsafah pancasila yang didasarkan pada

harus dapat mengembangkan potensi peserta

semangat

ika

didik menjadi kemampuan-kemampuan yang

diharapkan bangsa indonesia dapat

diperlukan dalam kelanjutan pendidikan dan

menjadi bangsa yang tau akan hak dan

kehidupannya. Kurikulum harus memiliki

kewajibannya

jangkauan

bhineka

tunggal

untuk

hidup

yang

lebih

luas

dan

jauh.

berdampingan, tolong menolong dan

Kurikulum harus menyiapkan anak untuk

saling

sebuah

masa depan bukan hanya untuk masa kini.

yang

Masa kini tentu akan berbeda dengan masa

menghargai

harmoni

sebagai

dalam
bangsa

bermartabat.

lalu dan masa depan karena dunia selalu

Kurikulum adalah seperangkat rencana

berubah. Kurikulum harus responsif terhadap

dan pengaturan mengenai tujuan, isi

kebutuhan dunia yang selalu berubah

dan

B Rumusan Masalah

bahan

digunakan

pelajaran
sebagai

serta

cara

pedoman

Dengan urai di atas maka rumusan

masalah

dalam

penelitian

penulis

prinsip

diveriifikasi

sesuai

dengan

adalah apakah pengaruh Krikulum tematik

Satuan Pendidikan potensi daerah, dan

yang berkualitas

tehadap layanaan PAUD

peserta didik. Atas dasar pemikiran

dan mampu membangun sikap dan karakter

tersebut maka perlu dikembangkan

kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati

Kurikulum Tingkat satuan pendidkan.

diri, . Di TK Mawar Nan Sabaris

Kurikulum

C.Tujuan

adalah.1.Untuk

disusun oleh Tim penyusun KTSP,

mengetahui Istilah Krikulum anak Usia Dini

keberadaannya sangat penting karena

2.Untuk

mengetahu

KTSP sebagai acuan penyelenggaraan

mematik

3.Untuk

Penelitian

Tori

Pembelajaran

Satuan

PAUD

batas

dan pengelolaan keseluruhan program

menganalisis

dan pelaksanaan pembelajaran. KTSP

Tujuan Pengembangan Krikulum PAUD

juga dijadikan sebagai patokan untuk

5.Untuk

melaksanakan pengukuran keberhasilan

Krikulum

mengetahui

Tingkat

PAUD4.Untuk

Pengetahui

Pendekatan

Krikulum.6.Untuk mengetahui apa apa saja

pencapaian

tujuan,

pilar

keseluruhan

kegiatan

pengembangan

krikulum

7.Untuk

program

dan

pembelajaran.

mengethaui prisip pengembangan krikulum

KTSP sebagai data bagi peningkatan

Kajian Pustaka

dan perbaikan mutu satuan pendidikan

A. Krikulum Tematik berkualitas

secara bertahap dan berkesinambungan

Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan-bahan serta cara yang
digunakan

sebagai

penyelenggaraan

pedoman
kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan
Pendidikan

tertentu.

Berdasarkan

Undang-undang No: 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidkan Nasional
Pasal 32 ayat (2) ditegaskan bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan

‘Menurut Dr Yuliani Nurani Sujiono
( 2009 :198 ) Pengembangan krikulum
adalah yang paling sesuai dengan
pengembangan

program

kegiatan

bermain .anak usia Dini
B.Tiori
pembelajaran
Tematik/
Ilmiah
Menurur dadan surya dalam Teori
Pembelajaran Pandidikan Anak Usia
Dini 2013 bahwa Pembelajaran tematik
adalah

pembelajaran

dengan

mengangkat tema atau topic tertentu

untuk

dibahas

djadikan

kegiatan

mempresentasikan pendekatan tematik utnuk

bermain anak.Menurut pendapat Musbikin

mengintegrasikan

(2010:141), menyatakan bahwa pendekatan

pembelajaran. Nilai-nilai agama dan moral

tematik merupakan suatu cara pandang dalam

Fisik

menyelenggarakan

mengambar)bahasa.sosialemisional

pembelajaran

yang

subjek

/motorik

/

(

materi

Kemapuan

dalam

,kemandirian,koqnitifDecker dan Decker

tersebut

melalui Sujiono (2010:73) menyatakan

terdiri atas, benda, peristiwa, keadaan atau

bahawa tema harus berkaitan dengan

pengalaman yang dialami dalam kehidupan

pengalaman

sehari-hari

waktu.

harinya, pengetahuan yang diberikan

Umumnya, tema-tema tersebut disampaikan

harus melalui objek yang nyata dan dapat

dengan menggunakan pendekatan eksploratif

diamati.

menggunakan
kehidupan

berbagai

konteks

sehari-hari.

atau

Konteks

pada

suatu

kehidupan

anak

setiap

yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa

Menurut Sujiono (2009:212) Prinsip

atau hal yang dekat. Cara tersebut sangat

pemilihan tema merupakan wahana yang

membantu anak menerima pembelajaran,

perlu dikembangkan lebih lanjut oleh

dengan

guru menjadi program pengembangan.

demikian

anak-anak

akan

memperoleh hasil. Hasil dari proses itu

Tema

adalah

fleksibel

kepemilikan

pengetahuan

dasar

(pengantar) yang terintegrasi satu sama lain.
Untuk di PAUD, model pembelajaran

dapat

dikembangkan

sesuai

dengan

secara

kebutuhan

perkembangan anak.
Pada Seri Bahan Ajar Diklat Berjenjang

yang digunakan adalah model pembelajaran

tingkat

terpadu

(webbed)

pengembangan tema dalam program

dimunculkan oleh Fogarty melalui Sujiono

PAUD dapat bersumber dari: a) anak atau

(2010:67). Model tersebut merupakan model

diri

pembelajaran

lingkungan masyarakat.

jaring

laba-laba

yang

mengintegrasikan

lanjut

sendiri,

b)

disebutkan

Keluarga

bahwa

dan

c)

beberapa disiplin ilmu. Lake, pada halaman

Pada proses pembelajaran anak usia dini,

yang sama menyoal hal terebut dari segi

materi atau yang sering disebut mata

pengertiannya,

laba-laba

pelajaran pada umumnya disebut bidang

merupakan model pembelajran terpadu yang

pengembangan, dalam peraturan menteri

bahwa

jaring

pendidikan dalam standart pendidikan anak

tematik.kegiatan

pembelajaran

usia

dirancang

menggunakan

dini

disebut

sebagai

lingkup

perkembangan. Jika hal tersebut diterapkan

dengan

pendekatantematik.

Tema

maka

sebagai wadah mengenalkan konsep

langkah pertama yang dilakukan adalah

untuk mengenal dirinya dan lingkungan

menentukan

masing-

sekitar. Tema dipilih dan dikembangkan

merupakan

dengan hal-hal yang paling dekat

starategi

dengan anak sederhana serta menarik

pada

model

laba-laba

tema,

(webbed),

lalu

pada

masing.Pembalajaran

merupakan

suatu

pembelajaran

minat.(b ) Pembelajaran Aktif, Kreatif,

melibatkanbeberapabidangpengembang

Inovatif,

an untuk memberikan pengalaman yang

Menyenangkan,Proses pembelajaran ini

bermakna pada anak ( 1991:17 )

dapat

kutipan Dr Yuliani Nurani sujiono

disiapkan

Konsep dasar PAUD ( 2009 -111)

kegiatan-kegiatan

ketepaduan dalam

pembelajaran ini

menyenangkan untuk membangkitkan

dapat terlihat dari aspek proses waktu

rasa ingin tau anak, memotivasi anak

,aspek krikulum ,dan aspek belajar

untuk berfikir kritis dan menemukan

mengajar pembelajaran tematik dapat

hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran

diajarkan pada anak .karna anak Taman

hendaknya

-kanak -kanak melihat segela sesuatu

demokratis, mengingat anak merupakan

itu

subjek dalam proses pembelajaran.( c )

satu

keutuhan

(

holistik

)

Efektif

dilakukan
oleh

oleh

dan

anak

yang

pendidik

melalui

yang

menarik,

dilakukan

secara

perkembangan pisik ,tidak pernah dapat

Menggunakan

Berbagai

Media

dipisahkan

Tematik.Setiap

kegiatan

untuk

mental

dengan
sosial

perkembangan
emosional.

menstimulasi perkembangan potensi

Lingkungan belajar hendaknya tidak

anak, perlu memanfaatkan berbagai

memisahkan

nilai-nilai

media dan sumber belajar, antara lain

budaya. Pendidik harus peka terhadap

lingkungan alam sekitar atau bahan –

karakteristik anak usia dini adalah (a )

bahan yang sengaja disediakan oleh

menggunakan

pendidik, penggunaan berbagai media

anak

dan

dari

pendekatan

dan sumber belajar dimaksudkan agar

C..Batas Krikulum Pendidikan Anak

anak dapat berekspolasi dengan benda-

Usia Dini

bendasekitarnya.(d)
Berbagai

mengembangkan

Kecakapan

Hidup.Proses

Yang

paling

utama

dalam

pembelajaran harus diarahkan untuk

pengembangan program bagi anak usia

mengembangkan

hidup

dini adalah bermain .Pendidikan utama

melalui penyiapan lingkungan belajar

dimasa kanak-kanak diyakini memiliki

yang

peran

kecakapan

menunjang

yang

amat

vital

bagi

perkembangannyakemampuan

pertumbuhan

menolong diri sendiri, disiplin, dan

pengethuan

sosialisasi

Albrecht dan miler ( 200 :2016-218 )

serta

memperoleh

dan

perkembangan

selanjutnya‘Menurut

keterampilan dasar yang berguna untuk

mengemukan

pendapat

bahwa

kelangsungan

pengembangan

program

kegiatan

hidupnya.(

e

)

PemanfaatanTeknologiInformasi.Pelaks

bermain ( krikulum )bagi anak usia dini

anaan Stimulasi pada anak usia dini

seharusnya Erat

jika

dapat

bermain yang mengutamakan adanya

untuk

kebebasan bagi anak usia dini untuk

kelancaran kegiatan, misalnya tape,

berksplorasi dan berkrativita ,sedangka

radio, televisi, komputer, pemanfaatan

orang dewasa lebih berpran sebagai

teknologi informasi dalam kegiatan

pasilitator

pembelajaran

membutuhkan

dimungkinkan

memanfaatkan

teknologi

dimaksudkan

untuk

dengan aktivitas

pada saat anak usia dini
batuan

untuk

mendorong anak menyenangi belajar.

memecahkan

(f

umum krikulum Pendidikan Anak usia

)

Pembelajaran

DemokratisProses
PAUD

Bersifat

pembelajaran

memberikan

di

kesempatan

Dini

masalah

dapat

seperangkat

di

kegiatan

yang

makna

secara

sebagai

belajar

sabil

kepada peserta didik untuk berfikir,

bermain yang segaja di recanakan

bertindak, berpendapat, serta berekspesi

untuk dapat dilaksanakan dalam rangka

secara bebas dan bertanggung jawab

menyiapkan meletakan dasar-dasar bagi
pengembangan diri anak usia dini lebih

lanjut Asosiasi nasional untuk anak usia

Menerapkan

dini di Amerika yang lebih dikenal

efektivitas guru, dan anak 12. Anak

dengan nama NationalAsociation Early

melakukan

secara

aktif

Child Years (NAECY) memberi batasan

Pembelajaran

konsep

mengarahkan

lingkup kurikulum sebagai berikut:1.)

anak untuk memahami dan menguasai

Kurikulum berisi materi yang dipelajari

pengetahuan dan keterampilan dasar

anak2. Kurikulum adalah proses yang

14.Menekankan

diikuti oleh anak mencapai tujuan yang

yang bermakna dan berkesesuaian.Dari

ditetapkan3.

Uraian

Kurikulum

berisi

cara

penilaian

pada

diatas

ciri

13.

pembelajaran

dan

kurikulum,

mencapai

Kurikulum

bukan hanya dokumen yang berisi

perpaduan ketika proses belajar dan

rencana pembelajaran sesuai dengan

mengajar terjadi

perkembangan

Lebih lanjut NAECY menjabarkan ciri-

mencakup tujuan, konsep-konsep yang

ciri kurikulum PAUD yang baik adalah

dikenalkan

sebagai

pengalaman belajar anak, proses yang

berikut:1.

Direncanakan

bahwa

lingkup

dukungan guru kepada anak untuk
tujuan4.

jelas

mutu,

anak,

kurikulum

tetapi

untuk

juga

memperluas

dengan sangat hati-hati2. Menarik3.

dilakukan

untuk

Melibatkan banyak pihak 4. Sesuai

pengalaman

bermakna,

dengan

5.

sebagai kendali mutu untuk melihat

Menghargai budaya dan bahasa yang

ketercapaian tujuan, keterlibatan guru,

digunakan

orang

perkembangan

anak

6.

anak

Menyeluruh,

tua,

dan

membangun
penilaian

masyarakat

yang

mencakup seluruh aspek perkembangan

mendukung

7. Mengarahkan pada capaian keluaran

kesesuaian kurikulum dengan agama,

yang positif untuk semua anak 8.

nilai

Dikembangkan berdasarkan atas hasil

setempat.isi kurikulum yang baik tentu

penelitian

bukan hanya untuk kalangan pendidik

9.

Menekankan

pada

moral,

dan

memastikan

sosial,

dan

budaya

keterlibatan guru dan anak secara aktif

anggota

10. Memperhatikan pada aspek sosial

universal yang berartijuga sebagai ciri

dan keterampilan memenuhi aturan 11.

umum

NAECY,

dari

tetapi

sebuah

berlaku

kurikulum

pendidikan

anak

usia

dini

yang

perilaku yang membentuk karakter tangguh

berkualitas.

sebagai penentu masa depan.

C. Tujuan Pengembangan Krikulum

Berdasarkan Undang- undang No.20

2013

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini

bertujuan

untuk

mendorong

berkembangnya potensi anak agar memiliki
kesiapan

untuk

menempuh

pendidikan

Nasional Pasal 32 ayat (2) ditegaskan
bahwa

dan

jenis

dikembangkan

pendidikan

dengan

prinsip

selanjutnya. Memaknai kesiapan menempuh

diverfikasi

pendidikan

yang

menunjang

diperlukan

keberhasilan

dengan

Satuan

Pendidikan potensi daerah, dan peserta

selanjutnyamencakupkemampuankemampuan

sesuai

untuk

anak

didik. Atas dasar pemikiran tersebut

dalam

mengikuti pendidikan di jenjang lebih tinggi.
Kemampuan yang dimaksud terdiri atas
kemampuan sikap, kemampuan pengetahuan,

maka perlu dikembangkan Kurikulum
TingkatSatuanPendidikan
,Pengembangan

Kurikulum

Tingkat

dan kemampuan keterampilan.Kemampuan
sikap meliputi sikap spiritual dan sikap
sosial.

Kedua

kesadaran

sikap

anak

ini

bahwa

membangun

dirinya

adalah

Satuan

pendidikan

yang

beragam

mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 dan didukung

makhluk ciptaan Tuhan, seorang individu
yang

memiliki

pengembangan

kemampuan

diri,

dan

kelompok

sosialnya.

kemampuan

sikap

untuk

bagian

dari

Pengembangan

dilaksanakan

sehingga

muncul

menerima,

merespons,

menerapkan,

hingga

sikap

dari

memahami,

akhirnya

tahun 2014 tentang standar nasional
seta Peraturan Mentri Nomor 146 tahun

melalui

pembiasaan yang dilakukan secara terus
menerus

oleh Peraturan Mentri Nomor 137

2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD
untuk menjamin pencapaian tujuan
Pendidikan Nasional. Pada dasarnya

menjadi
penguatan

terhadap

kurikulum

dan

pengembangan
kurikulum,

pada

proses

aspek

struktur

pembelajaran

dengan

pengalaman bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran
sebagai

pendekatan saintifik, dan penilaian yang
bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung
pada

pengembangan

kurikulum

terpadu

didefinisikan

pembelajaran

menghubungkan

yang

berbagai

gagasan,

konsep, keterampilan, sikap, dan nilai,
baik antar Tema

maupun dalam satu

Tema .Pembelajaran tematik memberi
konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel
dalam pelaksanaan tetapi lebih memberi
ruang pada anak untuk mengembangkan

penekanan pada pemilihan suatu tema
yang spesifik yang sesuai dengan materi
pelajaran, untuk mengajar satu atau
beberapa

potensi dan talentanya, yang terdiri dari

standar

tingkat

pencapaian

perkembangan anak usia dini, standar
isi, standar proses, standar penilaian,
standar

pendidik

kependidikan,

standar

dan

tenaga

sarana

dan

prasarana ,standar pembiayaan dan

konsep

Pembelajaran
berdasarpada

konstruktivisme

yang dimiliki peserta didik merupakan
hasil bentukan

peserta didik sendiri.

Peserta didik membentuk pengetahuannya
melalui interaksi dengan lingkungan,
bukan hasil bentukan orang lain. Proses

D.PendekatanPengembangan

berlangsung

Krikulum

sehingga

pengetahuan
secara

pengetahuan

terus
yang

tersebut
menerus
dimiliki

peserta didik menjadi semakin lengkap.

tematik

WinaSanjaya(2018:14)Pembelajara

model

n tematik menekankan pada keterlibatan

pembelajaran terpadu yang menggunakan

peserta didik secara aktif dalam proses

tema untuk mengaitkan beberapa mata

pembelajaran, sehingga peserta didik

pelajaran sehingga dapat memberikan

dapat memperoleh pengalaman langsung

merupakan

Pembelajaran

filsafat

tematik

yang berpandangan bahwa pengetahuan

pembentukan

(2018:12)

memadukan

berbagai informasi.

standar pengelolaan

Menurut pendapat Wina Sanjaya

yang

salah

satu

dan terlatih untuk dapat menemukan

melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan

sendiri

yang

(holistik).Pembelajarantematik memiliki ciri

dipelajarinya. Teori pembelajaran ini

khas, antara lain: 1)Pengalaman dan kegiatan

dimotori para tokoh Psikologi Gestalt,

belajar relevan dengan tingkat perkembangan

termasuk Piaget yang menekankan bahwa

dan kebutuhan anak usia TK; 2.)Kegiatan-

pembelajaran haruslah bermakna dan

kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan

berorientasi

pembelajaran tematik bertolak dari minat dan

berbagai

pengetahuan

pada

kebutuhan

dan

perkembangan anak.

kebutuhan peserta didik; 3.)Kegiatan belajar

Menurut pendapat dadan suryana dengan

dipilih yang bermakna dan berkesan bagi

judul Pembelajaran tematik terpadu berbasis

peserta didik sehingga hasil belajar dapat

pendekatan Saitifik junal edisi 11 1 april

bertahan lebih lama; 4 )Memberi penekanan

2017

pada

bahwaPembelajaran

tematik

lebih

keterampilan berpikir peserta didik;

menekankan pada penerapan konsep belajar

5)Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat

sambil melakukan sesuatu (learning by

pragmatis sesuai dengan permasalahan yang

doing).

sering

Oleh

mengemas
belajar

karena

atau

Pengalaman

guru

merancang

yang

kebermaknaan

itu,

akan
belajar

belajar

perlu

pengalaman

mempengaruhi
peserta

yang

didik.

menunjukkan

ditemui

peserta

lingkungannya; dan

didik

dalam

6..) Mengembangkan

keterampilan sosial peserta didik, seperti
kerjasama,

toleransi,

komunikasi,

dan

tanggap terhadap gagasan orang lain. Tujuan

kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan

dari

proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan

1.)Menghilangkan

atau

mengurangi

konseptual

terjadinya

tindih

materi.

antar

mata

pelajaran

yang

pembelajaran

tumpah

tematik

adalah;

2)

dipelajari akan membentuk skema, sehingga

Memudahkan peserta didik untuk melihat

peserta didik akan memperoleh keutuhan dan

hubungan-hubungan

kebulatan pengetahuan. Selain itu, penerapan

3.)Memudahkan

pembelajaran tematik di TK akan sangat

memahami

membantu peserta didik dalam membentuk

sehingga penguasaan konsep akan semakin

pengetahuannya, karena sesuai dengan tahap

baik dan meningkat. Pengembangan ken

perkembangannya peserta didik yang masih

mampuan

yang

peserta

materi/konsep

pengetahuan

bermakna
didik
secara

untuk
utuh

dilakukan

dengan mengenalkan konsep konsep

tersebut ditinggalkan (thinking the

tentang diri dan lingkungannya, baik

good), langkah berikutnya anak diajak

lingkungan mikro, messo, maupun

(3) merasakan manfaat bila perilaku

makro. Merujuk pada tahap kognitif

baik itu diterapkan (feeling the good),

yang

proses

dan guru bersama anak (4) melakukan

pengenalan konsep dimulai dengan

perilaku yang baik (acting the good.)

mengenal atau mengingat konsep –

sebagai contoh baik, dan akhirnya

memahami

anak(5) dibiasakan untuk menerapkan

dikemukakan



Bloom,

menerapkan



menganalisa – mengevaluasi – hingga

sikap

menciptakan

baikdalamsetiapkesempatanKemampua

dari

sebuah

konsep

menjadi hasil karya yang bermakna.

n

Proses

pengetahuan diterapkan melalui proses

tersebut

pengembangan
disesuaikan

kemampuan
dengan

tahap

keterampilan

untuk

mendukung

saintif Proses saintifik atau dalam

perkembangan berpikirnya anak usia

kurikulum

dini yang masih berada di tahap berfi

pendekatan saintifik yang bertujuan

kir

untuk membangun pola berpikir yang

pra-operasional.Kemampuan

keterampilan

dikembangkan

ini

sering

disebut

untuk

sistematis dengan rangkaian proses

mendukung kemampuan sikap dan

yang saling berkesinambungan dari

kemampuan

yang

pengetahuan.

Keterampilan

untuk

mendukung

paling

konkrit

berkembang

menjadi karya nyata sebagai hasil olah

kemampuan sikap diterapkan melalui

pikir

proses

berpikir saintifik diterapkan dalam

pembiasaan

yang

diawali

tingkat

dengan mengenalkan suatu sikap yang

proses

akan

dengan:

dibangun

mengetahui

agar

hal-hal

anak:
yang

(1)
baik

tinggi.

pembelajaran
(1)

menggunakan

Keterampilan

yang

dimulai

mengamati

dengan

seluruh

merasakan

alat

indera

sensasi

yang

(knowing the good), kemudian anak

sehingga

diajak untuk (2) memikirkan apa

ditimbulkan

untungnya jika sikap baik tersebut

kemampuan berpikir, (2) menanya

diterapkan dan kerugian bila sikap baik

sebagai proses memberi ruang kepada

dari

benda

tersebut

anak untuk menumbuhkan rasa ingin

ke dalam berbagai hasil karya berupa

tahu terhadap benda yang diamatinya.

lisan, seni, balok, dan lainnya.

Rasa ingin tahu sebagai pendorong bagi

Menurut dadan suryana dari jurnal

anak

jilid 19 No 2 Tahun 2013 Pengetahuan

untuk

melakukan

langkah

berikutnya, yaitu (3) mengumpulkan

tentang Strategi Pembelajaran

informasi

sebagai

untuk

Pembelajaran yang bermakna bagi anak usia

menjawab

rasa

keingintahuannya.

dini harus dilihat dari beberapa prinsip, yaitu

Proses

cara

pengumpulan

adalah

informasi

anak harus memiliki kesiapan secara umur,

dilakukan dengan melibatkan seluruh

kemampuan fisik, kematangan mental dan

sumber belajar yang ada di lingkungan,

emosional; dikemas dalam bentuk bermain

tidak hanya terbatas dari guru, tetapi

dan permainan; banyak melibatkan anak;

dapat dari buku, internet, orang tua,

menyenangkan;

pelaksana profesi, dan sebagainya.

lingkungan

Langkah

(4)

memberikan pengalaman serta wawasan yang

informasi

berkesan. Pembelajaran seperti itu akan

selanjutnya

menalar,yakni

adalah

mengolah

dan

ditunjang

pembelajaran

yang

oleh
banyak

yang

berdampak terhadap perkembangan kognitif,

sudahterkumpuluntukmenjawabpertany

perkembangan bahasa dan keaksaraan,fisik-

aan-pertanyaan

muncul

motorik,sosial-emosional, serta nilai agama

menalar

dan moral anak (Suryana, 2013; Purwati &

yang

sebelumnya.
merupakan

Proses
bagian

penting

dalam

Japar, 2013).

rangka membangun pengetahuan baru

E.Prinsip Pengembangan Krikulum

yang dihubungkan dengan pengetahuan

‘‘

yang sudah dimiliki sebelumnya. Hasil

perlu dikembangkan dengan prinsip

proses

diversifikasi.

menalar

anak

memiliki

Kurikulum jatung Pendidikan yang

Dalam

rangka

pemahaman baru tentang suatu konsep.

pembangunan

Tahap

(5)

daerah memerlukan pendidikan yang

dan

sesuai dengan karakteristik daerah.

pengetahuan

Kurikulum sebagai jantung pendidikan

berikutnya

mengomunikasikan
pemahaman

tentang

gagasan

tentang konsep baru yang dituangkan

perlu

pendidikan,

dikembangkan

setiap

dan

diimplementasikan secara kontekstual

dalam

untuk merespon kebutuhan daerah dan

Tahun 2014 bersifat rujukan yang harus

anak di masa kini dan masa mendatang.

dikembangkan

Kurikulum nasional yang ditetapkan

operasional oleh s

atuan pendidikan agar sesuai dengan

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia

kondisi dan kekhasan potensi daerah

Dini

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak

Permendikbud

Nomor

menjadi

146

kurikulum

mengembangkan

kompetensikompetensi

Usia Dini dikembangkan berdasarkan

dasar yang dicapai melalui pengalaman

berbagai

teori

belajar seluas-luasnya bagi anak untuk

perkembangan anak yang menyatakan

mengembangkan kemampuan sikap,

bahwa setiap anak memiliki kecerdasan

pengetahuan, dan keterampilan yang

yang

direfl eksikan dalam kebiasaan berpikir

teori

yakni;

kompleks,

kecepatan

(1)

tergantung

perkembangan

pada

masing-

dan bertindak

masing; (2) teori perkembangan otak,

F.Muatan Krikulum

bahwa

neuron

Muatan kurikulum berisi program-

dan

program pengembangan, yang terdiri

kecerdasan berpikir seseorang, tempat

atas: (1) program pengembangan nilai

jejaring tersebut dibangun sangat cepat

agama

pada

itu,

pengembangan fi sik motorik, (3)

dinyatakan bahwa pembelajaran pada

program pengembangan kognitif, (4)

usia dini paling tepat dilakukan dengan

program pengembangan bahasa, (5)

cara melakukan langsung dengan benda

programpengembangan

nyata untuk merangsang sensitifi tas

emosional,

penginderaan; (3) teori pedagogis yang

pengembangan

menekankan bahwa anak belajar dalam

pengembangan

kondisi

lingkungan

perwujudan

nyaman,

yang

jejaring

menentukan

usia

antarsel
kemampuan

dini.

Di

dapat

samping

yang

aman,

merangsang

dan

moral,

dan

(2)

program

sosial(6)

seni.

program
Program

dimaksud

suasana

belajar

adalah
untuk

berkembangnya perilaku, kematangan

keinginan anak untuk mencari tahu dan

berpikir,

kinestetik,

bahasa,

sosial

melakukan sesuatu.

emosional, dan bahasa melalui kegiatan

bermain. Suasana belajar diartikan

dengan pemaparan tersebut: a. Program

segala sesuatu yang dapat mendorong

pengembangan nilai agama berarti ada

minatanak untuk belajar. Anak dapat

guru

belajar dengan baik apabila: 1. Orang-

pengembangan

orang

disekitarnya

bersumber dari nilai agama dan moral.

menyenangkan. Guru yang ramah,

Ditunjang dengan lingkungan belajar

memperlakukan semua anak secara

yang mencerminkan penerapan nilai

adil,

saling

agama dan morall nerta nilai-nilai lain

yang

yang berkembang dalam masyarakat.

yang

teman

menerima,

ada

bermain
serta

yang

komunikasi

yang

menjadi

teladan

perilaku

yang

hangat, terbuka, santun, dan terjadi

Dilaksanakan

dalam dua arah. 2. Lingkungannya

pengembangan fi sik-motorik berarti

menyenangkan. Tersedia alat main

ada guru yang mengerti kebutuhan dan

yang memadai, bersih, tertata dengan

memberikan

tepat sesuai dengan pertumbuhan fi sik

dukungan kepada anak untuk bergerak,

anak, dan dapat digunakan oleh anak

berlatih motorik kasar dan halus, serta

sesuai dengan pikirannya. Luas tempat

membiasakan menerapkan hidup sehat.

di dalam dan di luar cukup untuk anak

Tersedia tempat alat dan waktu yang

dapat

dapat digunakan anak untuk berlatih

melakukan

kegiatan

dengan

dalam

bagi

Program

kesempatan

nyaman adalah pijakan lingkungan

kekuatan,

yang sangat mendukung kebebasan

koordinasi tubuhnya untuk mencapai

anak berkreasi. 3. Proses pembelajaran

kematangan kinestetik dan pembiasaan

yang mendukung kebebasan berpikir,

hidup sehat. Dilaksanakan

tanpa tekanan, sedikit instruksi dan

dalam

pembatasan dari guru. Guru memberi

menyenangkan.c.Program

respons yang tepat saat anak bertanya,

pengembangan kognitif berarti ada guru

memberikan penguatan di saat anak

yang mengerti konsep pengetahuan

menemukan

mendasar yang dapat dipelajari anak,

melakukan

sesuatu/berhasil
sesuatu,

memberikan

bantuan saat anak memerlukan. Terkait

memahami

kecakapan,

serta

proses

cara

kelenturan,

belajar

anak

yang

belajar,

mendukung anak untuk mencari tahu,

dan melakukan/mencoba untuk mencari

belajar yang membuat anak dapat

jawaban

tumbuh kematangan sosial emosional

dari

keingintahuannya.

Mengoptimalkan setiap ruang, alat,

melalui

bahan dan kejadian yang ada di

menyenangkan

lingkungan

pendidik yang memahami pengelolaan

untuk

kematangan

mendorong

proses

anak.Dilaksanakan

berpikir

dalam

proses

belajar

proses

dan

emosional

belajar
dengan

dukungan

pengelolaan

konfl

anak.pengembangan

seni

bagi

menjadi kritis, analitis, evaluasi dalam

menyediakan tempat, waktu dan alat

setiap tindakan utuk menghasilkan cara

yang dapat digunakan anak untuk

mengatasi

berekplorasi,

atau

memberi

ik

belajar saintifikyang mendorong anak

permasalahannya

anak,

yang

kesempatan,

berekspresi

dan

berkreasi. d. Program pengembangan

mengapresiasi hasil karya dirinya dan

bahasa berarti ada guru yang menguasai

orang lain baik dalam bentuk gerakan,

teknik berkomunikasi yang tepat untuk

musik, drama, dan beragam bidang seni

membantu

lainnya seni lukis, seni rupa, kerajinan

mencapai

kematangan

bahasa ekspresif dan reseptif. Tersedia

dalam suasana yang menyenangkan.

tempat sumber, alat dan waktu yang

Dalam Mautan Krikulum ada KI dan

dapat digunakan anak untuk berlatih

Ada KD

berbahasa dan mengenal keaksaraan

1.Bagaimanakah Memahami Kompetensi

awal.

Inti?

Dilaksanakan

belajar

yang

dalam

proses
e.

Kemampuan yang diharapkan dicapai anak

sosial-

setelah mengikuti proses pembelajaran yang

menyenangkan.

Program

pengembangan

emosional

berarti

ada

guru

yang

dirancang

melalui

kurikulum

disebut

perkembangan

kompetensi. Kompetensi dalam kurikulum

sosial emosional anak, mendukung

PAUD mengacu pada perkembangan anak.

berkembangnya kesadaran mengenal

Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran

perasaan diri, perasaan orang lain,

pencapaian

menjadi contoh berperilaku prososial

Perkembangan Anak pada akhir layanan

bagi

PAUD di usia 6 (enam) tahun. Kompetensi

memahami

tahapan

anak. Terciptanya

lingkungan

Standar

Tingkat

Pencapaian

Inti yang disingkat menjadi KI. Secara

bahasa, musik, gerakan, dan karya secara

terstruktur kompetensi inti1. Kompetensi

produktif dan kreatif, sertamencerminkan

Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap

perilaku anak berakhlak mulia( , p, j y g y g

spiritual. 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk

2.Bagaimakah Memahami Setiap

kompetensi inti sikap sosial. 3. Kompetensi

Rumusan Kompetensi Dasar?

Inti-3

inti

Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013

pengetahuan. 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4)

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan

untuk kompetensi inti keterampilan Pemetaan

tingkat kemampuan dalam konteks muatan

rumusan setiap Kompetensi Inti terlihat pada

pembelajaran

tabel di bawah ini: KOMPETENSI INTI

pengalaman belajar yang mengacu pada

KI-

Kompetensi

(KI-3)

1

untuk

.Menerima

dianutnya

kompetensi

ajaran

KI-2Memiliki

agama

perilaku

yang
hidup

tema

pembelajaran,

Inti.

dikembangkan

Kompetensi

dengan

dan

Dasar

memperhatikan

sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis,

karakteristik, kemampuan awal anak serta

percaya

peduli,

Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat

mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan

kelompok sesuai dengan pengelompokan

diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi

kompetensi

dengan

Kompetensi Dasar sikap spiritual(KD-1)

diri,

disiplin,

keluarga,

mandiri,

pendidik

dan/

atau

inti

berikut:

dalam

keluarga, teman, guru dan/atau pengasuh,

Kompetensi Dasar sikap sosial(KD-2) dalam

lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan

rangka menjabarkan KI-2 3. Kompetensi

budaya di rumah, tempat bermain dan satuan

Dasar pengetahuan (KD-3) dalam rangka

PAUD dengan cara: mengamati dengan indra

menjabarkan KI-3 4. Kompetensi Dasar

(melihat, mendengar, menghidu, merasa,

keterampilan

meraba);

menjabarkan

mengumpulkan

informasi;

mengolah

mengomunikasikan

melalui

kegiatan

bermainKI-4 Menunjukkan yang diketahui,
dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui

KD-4)

KI-1

dalam

2.

rangka

3.Cara memahami setiap rumusan yang
terdapat

informasi/mengasosiasikan,dan

menjabarkan

1.

pengasuh, dan teman KI-3 Mengenali diri,

menanya;

rangka

sebagai

dalam

Standar

Kompetensi

adalah sebagai berikut:
1)KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan perilaku
yang diharapkan berkembang pada diri anak
setelah

mendapatkan

stimulasi

melalui

kurikulum

yang

diterapkan

PAUD.Pencapaian

KD-1

dilakukan

kegiatan

di

satuan

Menghargai diri sendiri, orang lain, dan

dan

KD-2

lingkungan

sekitar

sebagai

rasa

yang

syukurkepada Tuhan Sikap menghargai

diterapkan di satuan PAUD sepanjang hari

diri, orang lain, dan lingkungan terlihat dari

dan sepanjang tahun dengan pembiasaan dan

perilaku

keteladanan daripendidik. 2)KD-3 dan KD-4

(toleransi) pada agama orang lain, terbiasa

berupa

mengucapkan

melalui

kemampuan

rutin

pengetahuan

dan

anak

yang

menghormati

keagungan

Tuhan

saat

keterampilan dikembangkan melalui kegiatan

melihat ciptaan-Nya, terbiasa merawat

berm ain yang terprogram melalui Rencana

kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau

Pelaksanaan

Mingguan

teman, menghargai teman (tidak mengolok-

Pelaksanaan

olok), hormat pada guru dan orang tua,

Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun

menjaga serta merawat tanaman dan

oleh satuan PAUD

binatang peliharaan. Upaya yang dapat

4.Apa yang harus dipahami guru dari

dilakukan

setiap KD?

mengenalkan anak dengan agamanya dan

KD-1. Sikap spiritual1.1 Mempercayai

agama

adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya

membiasakan anak saling menghormati

(RPPM)

Sikap

Pembelajaran
dan

Rencana

mempercayai

adanya

Tuhan

ditenggarai dengan perilaku anak mengetahui
sifat Tuhan sebagai pencipta, mengenal
ciptaan-ciptaan Tuhan, mengucapkan kalimat
takjub saat melihat ciptaan Tuhan. Upaya
yang dapat dilakukan guru di antaranya (1)
pembiasaan mengenalkan ciptaan Tuhan
yang ada di lingkungan, berupa benda,
tumbuhan,

orang-orang

sebagai

ciptaan

Tuhan; (2) pembiasaan mengucapkan kalimat
takjub

melihat

membiasakan

ciptaan
ibadah

Tuhan;

(3)

sehari-hari.1.2

guru

teman

di

yang

antaranya

berbeda;

(1)

(2)

teman saat melaksanakan ibadahnya; (3)
membiasakan mengucapkan pujian sesuai
dengan

agama

(misalnya

Subhanallah

untuk islam, Puji Tuhan untuk Kristen) saat
melihat sesuatu yang menakjubkan; (4)
mengajak anak mengamati dan mengenal
dirinya

dengan

baik

ciptaan

Tuhan

yang

sebagai

mahluk

sempurna

dan

bermanfaat/berguna bagi orang lain serta
lingkungan sekitar; (5) berdiskusi dengan
anak

untuk

menumbuhkan

kesadaran

bahwa dirinya, orang lain dan lingkungan

sekitar adalah makhluk ciptaan Tuhan yang

berbahaya. Upaya yang dapat dilakukan

penting dan saling mempengaruhi; (6)

guru, di antaranya (1) mengenalkan dan

mengajak

memelihara

membiasakananak makan makanan bergizi

danmengembangkan dirinya, orang lain

seimbang (2) mencuci tangan yang benar

dan lingkungan sekitar sebagai wujud rasa

(3)

syukur kepada Tuhan; (7) Anak diajak

berpakaian bersih (6) membuang sampah

memikirkan apa yang akan dirasakannya

(7) menyayangi tanaman (8) melindungi

bila salah satu fungsi alat-alat tubuh sakit

diri dari percobaan kekerasan (9) menjaga

atau tidak ada. Anak juga diajak merasakan

keamanan diri dari tempat dan benda

apa

ada

berbahaya. 2.2 Memiliki perilaku yang

tumbuhan, tidak ada binatang dan lainnya;

mencerminkan sikap ingin tahu Sikap

(8) pembiasaan mengucapkan rasa syukur

ingin tahu ditenggarai dengan kebiasaan

atas nikmat yang diberikan Tuhan atas diri,

anak yang selalu tertarik dan mencoba pada

orang

yang

sesuatu yang baru atau yang belum biasa

bermanfaat; (9) pembiasaan menghargai

dia lihat (eksploratif), aktif bertanya,

keberadaan orang lain (orang tua, keluarga,

berusaha mencoba atau melakukan sesuatu

teman);

menyayangi

untuk mendapatkan jawaban. Anak tumbuh

Sosial

2.1

rasa ingin tahunya, terpelihara rasa ingin

Memiliki perilaku yang mencerminkan

tahunya, dan dapat mewujudkan rasa ingin

hidup sehat Sikap hidup sehat tercermin

tahunya bila didukung oleh lingkungan

dari

makan-makanan

yang tepat. Upaya yang dapat dilakukan

bergizi seimbang, merawat kebersihan diri

guru untuk menumbuhkan dan memelihara

seperti; mencuci tangan, menggosok gigi,

rasa ingin tahu anak dengan cara: (1)

mandi,

membiasakan

anak

yang

dirasakan

lain

dan

(10)

binatang.

merawat,

jika

lingkungan

pembiasaan

KD-2

kebiasaan

tidak

Sikap

anak

berpakaian

bersih,

menjaga

menggosok

gigi

untuk

(4)

mandi

mengamati,

memberikan

sampah, menyayangi tanaman, menjaga

untuk melakukan sesuatu dengan berbagai

keselamatan diri seperti; melindungi diri

cara, (3) merangsang anak untuk bertanya,

dari

serta

(4) mendoronganak untuk selalu mencoba,

benda

(5) mempelajari sesuatu lebih mendalam,

menghindari

dari

kekerasan,
tempat

dan

kepada

(2)

kebersihan lingkungan seperti; membuang

percobaan

kesempatan

(5)

anak

(6) memfasilitasi kegiatan yang dapat

sendiri, karya sendiri atau orang lain, alam

menarikminat

dan lingkungan sekitar, senang menjaga

untuk

belajarMemiliki

perilaku yang mencerminkan sikap kreatif

kerapian

Sikap kreatif pada anak ditunjukkan pada

kebersihan saat berkarya, dan menghargai

kebiasaan anak yang memiliki daya cipta,

hasil karya dalam bentuk gambar, lukisan,

banyak

gagasan,

menjaga

kerapian

dan

aktif

untuk

pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya,

berupaya

untuk

merawat kerapian, kebersihan dan keutuhan

ditemuinya,

benda mainan atau milik pribadinya. Upaya

memiliki inisiatif dalam bermain, berani

yang dapat dilakukan guru di antaranya (1)

menghadapi tantangan, senang melakukan

membiasakan anak menjaga kebersihan dan

hal-hal

kerapian badan dan baju, (2) merapikan

melakukan
mengatasi

selalu

diri,

sesuatu,
masalah

baru,

tidak

yang

puas

bila

selalu

mengulang hal yang sama, menggunakan

semua

benda atau bahan belajar untuk membuat

pulang, (3) mencoba merapikan kembali alat

sesuatu yang baru, selalu optimis, senang

main yang sudah digunakannya, (4) menjaga

pengalaman dalam situasi atau sesuatu yang

kerapian dan kebersihan pada hasil karyanya,

baru. Upaya yang dapat dilakukan guru

(5)

adalah

Pendidik

menikmati alunan lagu. (6) Membiasakan

menyediakan alat dan bahan yang dapat

ikut serta dalam menata lingkungan, (7)

digunakan

(2)

mengajak anak untuk menilai keindahan

membolehkan anak untuk bermain dengan

alam dan lingkungan sekitar.Tampil di depan

caranya sendiri, (3) tidak banyak memberi

teman, guru, orang tua dan lingkungan sosial

instruksi dan pembatasan pada saat anak

lainnya, berani mengemukakan pendapat,

beraktivitas dan berkarya, (4) membolehkan

menyampaikan

anak mencoba mengatasi masalah yang

dengan

dihadapinya, dan (5) menghasilkan karya

sebelumnya

yang berbeda dari biasanya.2.4 Memiliki

bangga menunjukkan hasil karya, senang ikut

perilaku yang mencerminkan sikapEstetis

serta

Sikap estetis tampak pada perilaku anak yang

berpengaruh pada penilaian orang tentang

peduli

dirinya. Sikap percaya diri merupakan modal

sebagai

dan

berikut:

dengan

(1)

berbagai

menghargai

cara,

keindahan

diri

barang

mengajak

orang

dalam

yang

anak

dimilikinyasebelum

mendengarkan

keinginan,
yang

dengan

berkomunikasi
belum

pengawasan

kegiatan

dan

bersama,

dikenal
guru,

tidak

dasar bagi keberhasilan anak di masa depan.

mampumengatur diri sendiri, tidak marah

2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan

ketika

sikap percaya diri Sikap percaya diri anak

temannya,mengingatkan

ditunjukkan dengan perilaku anak yang tidak

bertindak tidak sesuai dengan aturan.Upaya

ragu menyapa guru saat penyambutan, berani

yang dapat dilakukan oleh guru di antaranya

tampil di depan teman, guru, orangtua, dan

(1) membiasakanmembuat aturan bersama

lingkungan

berani

anak, (2) membiasakan mengulangaturan

pendapat,

main bersama anak, (3)mengingatkan apa

berani

yang boleh dantidak boleh dilakukan anak,

berkomunikasi dengan orang yang belum

(4)mengingatkan kembali aturan padaanak

dikenal sebelumnya dengan pengawasan

yang

guru, bangga menunjukkan hasil karya,

menerapkan aturansecara konsisten agar

senang ikut serta dalam kegiatan bersama,

menjadipembiasaan

tidak

terbentukperilaku anak sesuai dengan yang

sosial

lainnya,

mengemukakan
beranimenyampaikan

berpengaruh

keinginan,

pada

penilaianorang

diingatkan

bertindak

tidak

aturan

oleh

temannya

bila

sesuaiaturan,

(5)

sehingga

tentang dirinya.Upaya yang dapat dilakukan

Diharapkan

gurudi antaranya (1) membiasakan untuk

B. Hasil Penelitian yang Relevan
Setelah melakukan pencarian

menghargai pendapat anak, (2) menghargai
hasil karyaanak tanpa dibandingkan dengan
teman lainnya, (3) memberikan kesempatan
kepada anak untuk tampil menunjukkan
kemampuan dan hasil karyanya, (4) memberi
kesempatan anak untuk melakukan sendiri
bila anak tidak meminta bantuan.

kepustakaan, ditemukan beberapa penelitian
yang relevan dengan dadan suryana dengan
judul Pembelajaran tematik terpadu berbasis
pendekatan Saitifik pada Taman kanak
-kanak

kota

Padang

hasil

penelitian

menujukan bahwa dengan mengupulkan data

2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan

impormasi (research and information

sikap taat terhadap aturan sehari-hari

collecting).dengan

untuk melatih kedisiplinan Sikap taat

(planning ) pengembangan Pelajaran

terhadap aturan ditunjukkan dengan perilaku

(develop preliminary form ofproduct)

anak yang mengetahuiakan haknya, bersedia

dan melakukan uji coba di lapangan

mengikuti aturan secara sadar tanpapaksaan,

(preliminary field testing) sehingga

perencanaan

(

mucul dalam diri anak rasa percaya

diri, keberanian dapat lebih terasah.

Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Anak yang lain dapat memberikan

Alfabeta

komentar,

Hosnan. (2013) Pendekatan Saintifik dan

saran

atau

perbaikan

mengenai apa yang disampaikan oleh

Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21
(Kunci

temannya.

Sukses

Implementasi

RUJUKAN

Kurikulu2103) Ghalia Indonesia,Bogor.

Dadan Suryana Jurnal Pendidikan

Beaty,

Janice

J.

2010.

Observing

anak usia Dini Volume 11 edesi1 April

Development of The Young Child.

2017

New Jersey:PearsonEducation, Inc.
Dodge, Diane Trister, Laura J Colker,

Dengan judul Pembelajaran Tematik
Terpadu Bebasis Pendekatan Saitifik di

Suryana

(

Tiori

Heroman.
Curriculum

Universitas Negeri Padang
Dadan

Cate

dan

Pratek

Pembelajaran ) Edisi 19 tahun 2013

2002.

Creative

ForPreschool

Fourth

Edition, Washington DC : Cengage
Learning.
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A

Univesitas Negari Padang
Dadan Surya Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid

Practical Guide to Early Childhood

19 edisi 2 Desember 2013

Curriculum

Pengetahuan

Tentang

tentang

Strategi

Pembelajaran ,Sikap dan Mativasi
Guru

.Universitas

Kampus UNP
Padang

Negeri

Padang,

Jl.Prof Hamka Air Tawar
e-mail:

dadan.suryana@yahoo.com
Dr Yuliani Nuraini sujiono Konsep Dasar
Pendidikan anak Usia Dini 2009
Depdiknas . Kurikulum Hasil Belajar
Anak Usia Dini
(Jakarta: Puskur.2002)Sugiyono. 2006.
Dr A..Muri yusuf 2013 Metode Penelitian
Kuantatif ,kualitafif dan penelitian Gabungan

Eight

Edition.

Education, Inc

New

Jersey,

Pearson