INTEGRASI IMTAK DALAM PEMBALAJARAN docx

INTEGRASI IMTAK DALAM PEMBELAJARAN
Oleh:
IDRIS APANDI
Pembelajaran adalah interaksi edukatif antara guru dengan peserta
didik dan sumber belajar dalam sebuah lingkungan belajar. Peran guru
dalam pembelajaran antara lain sebagai sumber belajar, fasilitator
pembelajaran, manajer pembelajaran, dan komunikator.
Dalam melaksanakan pembelajaran, guru perlu berpedoman kepada
kurikulum yang berlaku. Untuk membantu guru, biasanya pemerintah
sudah menyiapkan buku pelajaran pada tiap-tiap mata pelajaran. Pada
umumnya, guru hanya berpatokan kepada buku teks pelajaran yang telah
ada, dan jarang ada kemauan untuk mengembangkan bahan ajar, apalagi
menyusun bahan ajar sendiri. Hanya guru-guru kreatif yang punya
motivasi atau kemauan untuk menyusun atau mengembangkan bahan
ajar.
Inti dari belajar adalah adanya perubahan perilaku, dan fokus dari
pembelajaran adalah adalah proses pencapaian tujuan pembelajaran atau
penguasaan

kompetensi


tertentu.

Kompetensi

adalah

seperangkat

pengetahuan, sikap, dan pengetahuan yang dikuasai atau ditampilkan
oleh seseorang setelah mengikuti pembelajaran selama waktu tertentu.
Tugas guru bukan hanya mengajarkan sejumlah ilmu pengetahuan
tetapi juga menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral,
keimanan, dan ketakwaan (imtak) kepada peserta didik. karena ilmu
tanpa diimbangi dengan nilai-nilai tersebut akan berdampak kurang baik
terhadap mereka. Ada pribahasa mengatakan “Ilmu tanpa agama buta,
agama

tanpa

ilmu


akan

lumpuh.”

Dengan

demikian,

perlu

ada

keseimbangan antara ilmu dengan nilai-nilai agama agar ilmu tersebut
berguna sekaligus menyelamatkan kehidupan manusia di dunia dan
akhirat.
Salah

satu


cara

yang

yang

dapat

dilakukan

oleh

guru

mengintegrasikan nilai-nilai imtak dalam pembelajaran. Selama ini
penanaman nilai-nilai imtak hanya identik dengan tugas guru Pendidikan

Agama atau guru PPKn, padahal integrasi nilai-nilai imtak adalah
tanggung jawab semua guru. Agama mengatur semua aspek kehidupan
manusia. Oleh karena, setiap mata pelajaran dapat dikaitkan dengan nilainilai agama.

Guru jangan hanya mengejar target kurikulum semata tanpa
memperhatikan sejauh mana ketuntasan dan kebermaknaan materi yang
dipelajari oleh siswa. Paradigma mengajar asal tuntas materi perlu diubah
dengan paradigma belajar tuntas dan belajar bermakna dimana peserta
benar-benar memahami atau menguasai materi yang diajarkan. Walau
demikian, kadang guru dihadapkan pada tuntutan kalender akademik,
dimana sekian banyak materi harus disampaikan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan padahal tingkat kemampuan peserta didik berbedabeda. Solusi yang bisa diambil oleh guru antara lain memberikan
pengayaan, remedial, atau tugas mandiri kepada peserta didik.
Guru jangan terjebak kepada sejumlah bahan yang sudah ada pada
buku teks. Bahan pada pada buku teks hanya bahan minimal yang masih
bisa dikembangkan oleh guru. Bahkan guru idealnya menyusun sendiri
bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik disesuaikan
dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik.
Indonesia bukan hanya butuh generasi-generasi yang cerdas secara
intelektual, tetapi juga generasi yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME, generasi yang memberikan manfaat bagi sesamanya, alam,
dan lingkungannya. Oleh karena itu, integrasi nilai-nilai imtak perlu
dilakukan oleh guru, tentunya disesuaian dengan mata pelajaran agama
masing-masing peserta didik.

Dalam

konteks

Islam,

tentunya

integrasi

nilai-nilai

imtaq

berdasarkan kepada Al-Qur’an dan hadits. Maksudnya adalah guru-guru
bukan berarti harus jadi “tukang dalil” atau jadi pendakwah di dalam
kelas, tetapi memberikan penguatan-penguatan atau mengaitkan secara
kontekstual materi-materi yang dipelajari peserta didik dengan nilai-nilai
agama agar di satu sisi ilmu mereka bertambah, dan di sisi lain keimanan
dan ketakwaannya pun meningkat. Atau meminta peserta didik untuk


mencari

dalil-dalil

terdapat

dalam

Al-Qur’an

dan

hadits

dan

menjelaskannya di depan kelas.
Nilai-nilai ajaran agama harus menjadi fondasi dalam pembelajaran
pada mata pelajaran apapun. Jika kita lihat berbagai krisis yang muncul di

tengah-tengah

masyarakat

kita

seperti

korupsi,

belum

tegaknya

supremasi hukum, seks bebas, HIV/AIDS, penyalahgunaan narkoba,
tawuran, anarkisme, hedonisme, dan masalah lainnya disebabkan oleh
semakin rendahnya penghayatan dan pengamalan masyarakat terhadap
nilai-nilai ajar agama.
Integrasi nilai-nilai imtaq dalam pembelajaran tentunya disesuaikan
dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai.

Dan pada kurikulum 2013, integrasi nilai-nilai imtaq semakin dipertegas
dengan adanya Kompetensi Inti (KI) I yaitu sikap spiritual yang menjadi
fondasi dari KI-II (sikap sosial), KI-III pengetahuan, dan KI-IV keterampilan.
Ketika seorang guru mengintegrasikan nilai-nilai imtak dalam
pembelajaran, maka guru perlu mencari dalil-dalil yang berasal dari AlQur’an yang relevan dengan materi yang akan dibahas agar para peserta
didik bukan hanya sebatas memiliki pengetahuan atau keterampilan yang
diharapkan, juga memiliki sikap spiritual yang baik.
Di bawah ini adalah contoh dari beberapa dalil pada Al-Qur’an dan
hadits yang dapat diintegrasikan oleh guru pada pembelajaran.
Tabel Integrasi Nilai-nilai Imtaq dalam Pembelajaran
No
1.

Mata Pelajaran
PAI/PPKn

Masalah
Perintah Beribadah

Dalil-dalil yang Dijadikan Rujukan

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz
Dzariyat: 56)

2.

PAI/PKn/
Matematika

-

“Katakanlah, Dia adalah Allah, yang
Maha Esa” (QS Al-Ikhlas : 1)

3.

PAI/PPKn

Beribadah kepada

Tuhan yang Maha
Esa
- Belajar berhitung
Bersyukur

Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu,
dan
jika
kamu
mengingkari
(nikmatKu),
maka
sesungguhnya azabKu sangat pedih
(Ibrahim: 7)

No
4.


5.

6.

7.

Mata Pelajaran
PAI/PPKn

PAI/PPKn

PAI/PPKn

PAI/PPKn

Masalah
Memakan harta yang
halal

Dalil-dalil yang Dijadikan Rujukan
-

“Telah
bersabda
Rasulullah:
“Sesungguhnya Allah itu baik,
tidak menerima sesuatu kecuali
yang baik. Dan sesungguhnya
Allah telah memerintahkan kepada
orang-orang mukmin (seperti) apa
yang telah diperintahkan kepada
para rasul, maka Allah telah
berfirman: Wahai para Rasul,
makanlah dari segala sesuatu
yang baik dan kerjakanlah amal
shalih. (HR Abu Hurairah RA).

-

"Dan janganlah sebahagian kamu
memakan harta sebahagian yang
lain di antara kamu dengan jalan
yang batil dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu
kepada hakim, supaya kamu dapat
memakan sebahagian daripada
harta benda orang lain itu dengan
(jalan berbuat) dosa, padahal
kamu
mengetahui."
(QS
AlBaqarah : 188)

-

“Barangsiapa di antara kalian yang
kami
tugaskan
untuk
suatu
pekerjaan
(urusan),
lalu
dia
menyembunyikan
dari
kami
sebatang jarum atau lebih dari itu,
maka itu adalah ghulul (belenggu,
harta korupsi) yang akan dia bawa
pada hari kiamat”. (HR Adiy bin
Amirah).

-

“Maka
apabila
engkau
telah
selesai
(dari
suatu
urusan),
tetaplah bekerja keras (untuk
urusan yang lain)” (QS Al Insyirah:
7)

Larangan korupsi

Bekerja Keras

Memanfaatkan waktu
“Sesungguhnya manusia itu dalam
kerugian (2) Kecuali orang-orang yang
beriman dan beramal soleh, dan
mereka pula berpesan-pesan dengan
kebenaran
serta
berpesan-pesan
dengan sabar.(3)- (QS Al-'Asr : ayat 13)”

8.

PAI/PPKn

Berbuat adil

Hai
orang-orang
yang
beriman
hendaklah kamu jadi orang-orang
yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan
adil.
Dan
janganlah
sekali-kali

No

9.

10.

Mata Pelajaran

PPKn

PAI/PPKn/Bahasa

Masalah

Persatuan,
royong,
membantu,
solidaritas.

-

11.

PPKn

Persatuan,
tolerasi,
Fluralisme
Bahasa

Dalil-dalil yang Dijadikan Rujukan
kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah
kepada
Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa
yang
kamu
kerjakan.
(QS: Al-Maidah Ayat: 8)

gotong
saling
dan

-

-

dan

Bermusyawarah
dalam segala urusan.

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kalian dari laki-laki dan
perempuan, dan Kami menjadikan
kalian
berbangsa-bangsa
dan
bersuku-suku agar saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kalian adalah orang
yang paling bertaqwa di sisi Allah.
“[al-Hujurat:13].
-

12.

PAI/IPA

Penciptaan langit dan
bumi.

“Berpegang teguhlah dengan tali
Allah,
dan
jangalah
kalian
berpecah belah.” (QS. Ali Imran:
103).
Seorang muslim adalah memenuhi
kebutuhannya. Barang dara bagi
sesama muslim lainnya. Tidak
boleh
menganiaya
atau
pun
membiarkan
dianiaya.
Barang
siapa
memenuhi
kebutuhan
saudaranya maka Allah akan maka
Allah
akan
memenuhi
kebutuhannya. Barang siapa yang
membebaskan
kesusahan
saudaranya, maka Allah akan
membebaskan kesusahnnya di
hari kiamat. Barang siapa yang
menutupi aib saudaranya, maka
Allah akan menutupi aibnya di hari
kiamat (HR Bukhari).

“Maka bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu.” (QS Ali
Imran : 159).
“Dan urusan mereka (diputuskan)
dengan musyawarah...” (QS AsySyura : 38)

“Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tandatanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau,

No

Mata Pelajaran

Masalah

13.

PAI/PKn/Bahasa
Indonesia

Berbicara
Baik

14.

IPA/ TIK

-

dengan

Teori Astronomi
Teknologi
informasi
dan
komunikasi

Dalil-dalil yang Dijadikan Rujukan
maka peliharalah kami dari siksa
neraka.” (QS. Ali ‘Imran, 3: 190-191)
“Dan berkatalah kamu kepada semua
manusia dengan cara yang baik” (QS.
Al-Baqarah:83).
-

-

-

15.

IPA/PLH

Menjaga Lingkungan/
Pendidikan
Lingkungan Hidup

16.

PAI/PPKn

Berbuat Baik Kepada
Orang Tua

Dan Dia menundukkan malam dan
siang,
matahari
dan
bulan
untukmu. Dan bintang-bintang itu
ditundukkan (untukmu) dengan
perintah-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar ada
tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang memahami(nya),
(QS An-Nahl : 12)
dan Dia (menundukkan pula) apa
yang Dia ciptakan untuk kamu di
bumi ini dengan berlain-lainan
macamnya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kekuasaan Allah)
bagi
kaum
yang
mengambil
pelajaran. (QS An-Nahl : 13)
Dan
Dialah,
Allah
yang
menundukkan lautan (untukmu),
agar
kamu
dapat
memakan
daripadanya daging yang segar
(ikan), dan kamu mengeluarkan
dari lautan itu perhiasan yang
kamu pakai; dan kamu melihat
bahtera berlayar padanya, dan
supaya
kamu
mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya,
dan supaya kamu bersyukur. (QS
An-Nahl : 14).

“Telah nampak kerusakan di darat dan
di
lautan
disebabkan
karena
perbuatan tangan (maksiat)manusia,
supaya Allah merasakan kepada
mereka
sebagian
dari
(akibat)
perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar
Ruum : 41).
“Dan
(ingatlah)
ketika
Luqman
berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: “Hai
anakku,
janganlah
kamu
mempersekutukan
Allah,
Sesungguhnya
mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar”. Dan Kami perintahkan
kepada
manusia
(berbuat
baik)
kepada dua orang ibu-bapanya;
ibunya telah mengandungnya dalam
Keadaan lemah yang bertambah-

No

Mata Pelajaran

Masalah

Dalil-dalil yang Dijadikan Rujukan
tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaku
dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS.
Luqman : 13 – 14)

17.

PAI/Matematika

Hukum
waris/
Operasi hitung

Allah mensyari’atkan bagimu tentang
(pembagian pusaka untuk) anakanakmu. Yaitu: bahagian seorang
anak lelaki sama dengan bagahian
dua orang anak perempuan; dan jika
anak itu semuanya perempuan lebih
dari dua, maka bagi mereka dua
pertiga dari harta yang ditinggalkan;
jika anak perempuan itu seorang saja,
maka ia memperoleh separo harta.
Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi
masing-masingnya seperenam dari
harta yang ditinggalkan, jika yang
meninggal itu mempunyai anak; jika
orang
yang
meninggal
tidak
mempunyai anak dan ia diwarisi oleh
ibu-bapanya (saja), maka ibunya
mendapat
sepertiga;
jika
yang
meninggal itu mempunyai beberapa
saudara, maka ibunya mendapat
seperenam.
(Pembagian-pembagian
tersebut di atas) sesudah dipenuhi
wasiat yang ia buat atau (dan)
sesudah dibayar hutangnya. (Tentang)
orang tuamu dan anak-anakmu, kamu
tidak mengetahui siapa di antara
mereka yang lebih dekat (banyak)
manfaatnya
bagimu.
Ini
adalah
ketetapan dari Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana (ayat 11).

18.

PAI/matematika

-

-

Hukum waris
Operasi hitung

Allah
mensyari'atkan
bagimu
tentang
(pembagian
pusaka
untuk)
anak-anakmu.
Yaitu:
bahagian seorang anak lelaki
sama dengan bagahian dua orang
anak perempuan; dan jika anak itu
semuanya perempuan lebih dari
dua, maka bagi mereka dua
pertiga
dari
harta
yang
ditinggalkan; jika anak perempuan
itu
seorang
saja,
maka
ia
memperoleh separo harta. Dan
untuk dua orang ibu-bapa, bagi
masing-masingnya
seperenam
dari harta yang ditinggalkan, jika
yang meninggal itu mempunyai
anak; jika orang yang meninggal
tidak mempunyai anak dan ia
diwarisi oleh ibu-bapanya (saja),
maka ibunya mendapat sepertiga;

No

Mata Pelajaran

Masalah

Dalil-dalil yang Dijadikan Rujukan
jika
yang
meninggal
itu
mempunyai beberapa saudara,
maka
ibunya
mendapat
seperenam.
(Pembagianpembagian tersebut di atas)
sesudah dipenuhi wasiat yang ia
buat atau (dan) sesudah dibayar
hutangnya. (Tentang) orang tuamu
dan anak-anakmu, kamu tidak
mengetahui
siapa
di
antara
mereka yang lebih dekat (banyak)
manfaatnya bagimu. Ini adalah
ketetapan
dari
Allah.
Sesungguhnya
Allah
Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana
(ayat 11).

19.

IPS

Larangan menimbun
barang.

“Barang siapa yang menimbun barang
terhadap kaum muslim agar harganya
menjadi mahal, maka ia telah
melakukan dosa.” (HR Abu Hurairah).

20.

PJKR

Anjuran
berolah raga.

-

untuk

-

21.

Seni Budaya

Keindahan
sebuah karya

dalam

Hadits Rasulullah SAW, “Didiklah
anak-anakmu
berenang,
memanah, dan berkuda.”
“Mukmin yang kuat lebih baik dan
lebih
dicintai
Allah
daripada
Mukmin
yang
lemah.”
(HR.
Muslim).

"Bahwa Allah itu indah dan mencintai
keindahan". (HR Bukhari Musim)

Dalil-dalil pada tabel di atas hanya sebuah contoh nilai-nilai imtaq
yang bisa diintegrasikan pada mata pelajaran. Tentunya masih banyak
dalil-dalil pada Al-Qur’an dan hadits yang dapat dijadikan rujukan oleh
guru sesuai dengan materi yang akan disampaikan pada kegiatan
pembelajaran. Intinya, guru harus memiliki kemauan dan kreativitas untuk
mencari dan mengumpulkan dalil-dalil tersebut.
Guru pun dapat menggunakan berbagai alat peraga berupa video
atau gambar yang berisi pesan-pesan imtak agar pesan-pesan tersebut
dapat mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu, guru dalam
mengemasnya

dalam

bentuk

permainan

atau

bermain

peran

lalu

merefleksikannya dengan nilai-nilai atau dalil-dalil yang terdapat pada AlQur’an dan hadits. Melalui integrasi nilai-nilai imtak dalam pembelajaran

diharapkan dapat menghasilkan generasi-generasi muda yang disamping
memiliki pengetahuan yang luas dan terampil, memiliki keimanan, dan
ketakwaan kepada Allah SWT, serta memiliki kepedulian sosial yang
tinggi.