PERANAN HAKIM DALAM MEWUJUDKAN PERADILAN

XII No.4Tahun
2006EdisiOkober
PERSPEKTIF Volume

PERANAII HAKIM DALAM MEWIIJI]DKAN PERADILAITYANG BEBAS
DAI\ TIDAK MEMIHAK
Oleh
Endeng Retnowati

ABSTRACT
Judge as one of the enforcerof law have role which of vital importancein executionof
straighten@ of law in Indonesia,specially in realizing unbiasedandfree jurisdiction therefore
judicial power to guaranteethe exec'utionofjudicial power shall be guaranteedtofree from side
interferenceof anywhere,but to a,oid abuseneededby observationof complianceat regulation
ofvalues and itwitation hoveto alwoysbe hoded high and adhered,judge responsibilitynot even
to just stateand societybut also to the infinile WhichIs Single TheMost.
Kqword : Judge,strdighteningof law, realizingfree jurisdiction.
PENDAHULUAI{.

Sesuai dengan tujuan hukum yahi


Sebagaimana diamanatkan dalam

untuk menjagaketertibandalam masyarakag

Undang-UndangDasar 1945. Bahwa negara

menciptakan keadilan, kemanfaatan serta

Indonesiaadalahnegarahukwn (Rechtstaat).

kepastian hukum dan sebagainya. Maka

Pernyataan ini menegaskanbahwa segala

hukum di Indonesia pun di arahkan untuk

gerak dan aktifitas dalam bemegaraharus

mencapaitujuanters€but.


didasarkan pada hukum bukan kekuasaan

Bahwa dalam pergaulan hidup

br-laka (Machssraaf). Selain itu sila-sila

bermasyarakattentunyatidak semuaberjalan

dalam Pancasilasekaligusmemberikansuatu

denganbaik dan lancar, pasti timbul adanya

landasan,bahwa hukum yang ada di negara

pertibangan-pertimbangan

lndonesia haruslahhukum yang menjunjung

antaf,aorang yang satu dengan yang lain,


tinggi nilai-nilai Ketuhanan dan nilai-nilai

yang pada akhimya dapat menyebabkan

sosialbudayamasyarakatIndonesia.

pelanggaran

kepentingan

nonna-nolma

dalam

masyarakat"khususnyanorma hukum. Jika

Peranu Hakin DalamMewujudkanPeradilan
YangBebasDan TidakMenihak

356


Fndov Retrcwati

PE&SPEKTIF

VolumeXII No.4Tahun2(N6EdisiOktober

terjadi pelanggaran hukum maka untuk

kekuasaankehakiman yang merdeka untuk

mewujudkannegarahukum dilarang adanya

dalam menyelenggarakanperadilan guna

tindakan main hakim *ndii

menegakkan hukum dan keadilan hanyalah

(Eigenrichting).


Segala sesuatu harus diselesaikan melalui

sebuah slogan belaka. Penyelenggaraan

upaya hukum dan berdasarkanhukum untuk

prosesperadilansec.uacepat,mudah,muralL

melakukan penegakan hukum yang tak

terbuka,bebaskorupsi, kolusi dan nepotisme

diperlukan oleh penegak hukum yang

dengantetapmenjunjrmgtinggi asaskeadilan

professional, berintegritas dan bermoral

dankebenaranmanjadisemakinjauh.


tinggi. Hakim sebagai salah satu penegak
hukum

tidak

saja

Hakim sebagaisalah satu penegahk

harus profesional,

hukum mernpunyaki peranan yang penting

berintegritas dan bermoral tinggi, tetapi

dalam pelaksanaanpenegakkanhukum di

dalam menjalankan kewenangannyaharus


Indonesia, khususnya dalam mewujudkan

bebas dari campurtangan pihak manapun
juga baik dari penguasa Qtemerintah)

peradilanyangbebasdan tidak memihak.

maupun diluar penguasq dengan cara

PERMASALAHAI\I
Tulisan

ini

akan

membahas

langsung atau tidak langsung. Kekuasaan


bagaimanaseharusnyahakim melaksanakan

kehakiman yang bebas juga tidak berarti

peranannya dalam mewujudkan peradilan

dapat bertindak sew€nang-werumg.Namun

yangbebasdan tidak memihak?

ironisnya sampai detik ini masih banyak

PEMBAHASAI\I.

tedadi

penyelesaian

kasus-kasus di


Pasal 24 ayat (1) dan ayat (2) UUD

p€ngadilansaratdengantindakan sewenang-

1945menegaskan
bahwa:

wenang, adanyacampur tangan pihak-pihak

(I) Kekuasaan kehakiman

merupakan

tertentu, kolusi, korupsi dan nepotisme

lrekuasaan yang

merdeko

untuk


(KKN) sehingga putusan yang dijatuhkan

menyelenggarakan peradilan

guna

oleh hakim tidali obyektif dan jauh dari rasa

menegakkanhukumdan keadilan.

keadilan.Ketentuanyang adadalam Pasal24
UUD 1945

(2) Kekuasaan kehakiman dilaksanakan

yang memberikan landasan

Perantn HaLim Ddan Mewujtdkan Peradilan
YangBebasDan TidakMemihak


357

oleh sebuah Mahkamah Agung dan

Endoq Retrcwati

PERSPEKfl F VoluneXII No.l Tahun2N6 EdisiOktoher

Badan Peradilan yang berada di

dalam hal-hal sebagai disebut dalant

bawahnya dalam linghtngon Wradilan

Undang-Undang Dasar Negta

umum, linghtngan peradilan agama,

IndonesiaTahun 1945.

lingftungan

peradilan

Kebebasan dalam

meliter,

Republik

melaksanakan

linghngan peradilan tata usahanegaru

wewenang yudisial bersifat mutlak karcna

dan oleh sebuahMahkanah Konstitusi.

tugas hakim adqlah untuk menegakkan
hukum dan keadilan brdasarlon Pancasila,

Ketentuanters€butmenjadikandasar
jaminan dan perlindunganmenyelenggarakan

sehingga putusannya mencerrninkan rasa

peradilan, bahwa kekuasaan kehakiman

keadilanrakyat Indonesia
Benhrk campur angan kekuasaandi

merupakankekuasaanyang merdeka. UUD
1945 tidak memberikan penjelasantentang

luar kekuasaanekstra yudisid dilarang baik

maksud kekuasaanyang merdeka. Namun

oleh kekuasaan pemerintah (penguasa)

selanjutnyadalam Undang-UndangNomor 4

maupun di luar pemerinta[ langsung atau

Tahrm 2004 tentang kekuasaankehakiman

tidak langsung.Hal ini tidak dijumpci pada

menegaskan:
PasalI dan penjelasannya

lembagalain di luar kekuasaankehakiman.

Pasal1 :

Namun demikian hakekatrya juga tidak

Kehnsaan kehakiman afulah kefuasaon

berarti bahwa hakim dapat b€rtindak

negara yang merdeka untuk melaksuukmt

sewenang-wenang.Karena setiap putusan

peradilan guna menegakkan hufun dan

harus mencerminkan rasa keadilan Di

Pancasila, demi

samping itu juga bahwa peradilan negara

t*selengguanya Negara HuLvn Republik

menerapkandan menegakkanhuktm dan

Indonesia.

keadilan brdasarkan Pancasila Peradilan

PcnjelesenPasal I :

dilaksanakan Demi Keadilan Berdasa*an

KehuasaankehaHmanyang merdekadalam

Kenrhananyang Maha Esa Ini berarti bahwa

kctentuanini mengandtngpengertian balwa

dalam setiap putusantidak saja harus dapat

keadilan

berdasskan

kehtasaan kchabman bebas dtri

dipertanggungiawabkan secara horisontal

segala

tetapijuga vertikal.

campur tanganpihak ekstrayudisial, kccuali

Peranot H&in Dalam Mewujtdkan Peradilan
YangBekts Dan Tldat Memihok

358

hd&gRermwati

PERSPEKTIF VolumeXII No.l Tahun2006EdisiOktder

Dalam
mengandlmg

D Asas harmonisasi qntara kcpentingan

setiap kekuasaan s€lalu
potensi

pencari keadilan dan kcpentingansocial

disalahgunakan

(mesbruik van recht\ atau dilaksanakan
g (arbitrary, willeker) atau
sewenang-wenan

(ingkungan);
}

lsas jaminan bebas dari segal bentuk

di laksanakan dengan melampui wewenang

tekanan dan kckcrasan dalarn proses

(futernement de powoir\.

peradilan.

Hal ini dapat

terjadi karena dua hal yakni, pertama :

Untuk menghindari penyalatrgrmaan

kekuasaanmengandunghak dan wewenang

dan

(recht en bevoegdheid)dan kedua : hak dan

dilaksanakan secara maksimal diperlukan

wewenang memberi posisi lebih terhadap

mekanisme pengawasan. Karena dalam

subyekyang dituntut ataupencarikeadilan.

setiap kekuasaantanpa adanyap€ngawasan

Unnrk

itu

demi

me4iamin

agar

penegakan hukum

dapat

cendenmg mengakibatkan penyalahgrmaan

pelaksanaanpenegakanhukum yang benar,

kekuasaan.(Bagir Manan,2006: 9).

adil, tidak sewenang-wenang,dan tidak

Adanya mekanisme pengawasandi

penyalahgunaan kekuasaan ada

sini tidak dimaksudkan untuk melakukan

beberapaasasyang harusditaati dalamsetiap

campur tangan atau membatasi kekuasaan

penegakanhukum yakni :

kehakiman dalam melaksanakan fungsi

D Asastidak berpihak (impariality);

peradilan melainkan hanya sebagaikontrol.

D .4sankzjujuran dalam setiap memeriksa

Ada dua bentuk kontrol

terjadi

dan memutus(Fairness);

yang dapat

dilaksanakan dan harus dapat dibed"kan,

D lsas beracara secara benor (Procedwal

yang p€rtamajika berkaitan dengan proses

dueprocess);

peradilan, kontrol dilaksanakan melalui

D lsas menerapkanhukum secara benar

upayahukum dan MahkamahAgung sebagai

yang menjamin dan melindungi hak-hak

lembaga yang

substansipencari keadilan (substantive

melakukan p€ngawasiantertinggi terhadap

dueprocess);

penyelenggaraan peradilan

di

semua

lingkungan peradilan dalam menjalankan
a
PerananHa*im Dalan MewujudkanPcradilan
YaneBebasDan Iidak Menihak

359

EndangRetrcwati

PERSPEKTI F VolumeXII No.l Ta]run2M6 EdisiOkt&er

kekuasaan kehakiman dan

Demikian pula tanPa adanYasistem

berwenang

mengawasitingkah laku dan perbuatanpara

demokrasi (dalam arti yang sehamya)

hakim di semualingkungan peradilandalam

tidak akan ada sistern penegakanhukum

menjalankantugasnya.Namun kewenangan

yang bebas, karena segala sesuatu harus

yang dimiliki oleh Mahkamahagungini tidak

tunduk pada kemauanrezim yang berkuasa.

boleh mengurangidan membatasikebebasan

Karena itu demokrasimerupakankeharusan

hakim dalam memeriksa dan memutus

bagi kehadiran kekuasaankehakiman yang

perkara (Pasal 32 UU No. 5 Tahun 2004

merdeka. Demikian pula dalam tatanan

tenlang Perubahanatas Undang-UndangNo.

sosial, penegakanhukum yang bebashanya

14 Tahun 1985 tentang MahkamahAgung).

akan berkembangdalam tatananmasyarakat

Sedang yang kedua jika berkaitan dengan

yang terbuka dan egaliter. Penegasan

kehormatan,keluhuranmartabatdan tingkah

konstitusional (normaty) tentang kekuasaan

laku. kontrol di sini dilahkan oleh Komisi

kehakiman yang

Yudisial.

pengaruhkekuasaanlain akan tidak berarti
apbila tidak

Dalam pelaksanaannyadi Indonesia
pernah terjadi

danegaliter@agir Manan,2006: I l).

1945 Yalcti

Pasal I ayat (8) Undang-undangNo.

sebagaimanadiatur dalam Pasal 19 UU No.
19

Tahun

1964

yang

didukung dengan sistem

demokrasi dan tatanan sosial yang terbuka

penyimpangan terhadap

ketentuan Pasal 24 UUD

merdeka lePas dari

8 Tahun l98l tentangHukum Acara Pidana

memberikan

kewenangankepada Presiden untuk dalam

menegaskan:

beberapahal dapat turut atau campurtangan

Hakim adalah peiabat Peradilan Negoa

detam soal-soal pengadilan. Ketentuan ini

yang diberi wewenong dengan Undang-

jelas tidak sejalan dengan prinsip negara

undanguntukmengadili.

lndonesia sebagai negara hukum, dan juga

Pasal 3l

Undang-undang No. 4

dalam ketatanegaraanIndonesia termasuk

Tahun 20M Gntang KekuasaanKehakimaru

negara yang menganut prinsip pembagian

menegaskan:

kekuasaan.

PerananHdrim Dalan MewujudkanPerodilan
YansBefus Dan Tdak Memihak

360

hdagRetrcwati

PERSPEKflF

VoluneXII No.4Taltun2ffi6 EdisiOb&er

Hakim adalah pejabat yang melahrkon

memperhatikanpula sifat baik donjalut

kchusaan kehakiman yang diatas dalart

dari terdakwa.

Undang-ndang.

Ketentuandi atas dimaksudkanagar

Pasd 32,

putusanhakim sesuaidenganhukum danrasa

Hakim harus memiliki intergeritas dan

keadilan masyarakatdan dalam menentukan

kcpribadian yang tidak tercela, jujur, dil,

berat ringannyapidanayang akandijatubkan

profesional dan berpengalanon di bidang

hakim wajib memperhatikansikap baik atau

huhrm.

jahat dari terdakwa sehinggaputusan yang

Mengadili

adalah

serangkaian

tindakan hakim urtuk menerima,memeriksa
dan memutus pertara bedasar asas bebas,

dijatuhkan s€timpal dan adil sesuaidengan
kesalahannya.
Pasal16 ayat (1) Undang-undangNo.

jujur dan tidak memihakdi sidangperngadilan

4 Tahun20O4,menegasakan
:

dalam hal dan menurut cara yang diatur

Pengadilan tidak boleh menolak wtuk

dalamUndang-undang.

memeriksa"mengadili, dan memutussuata

Hakim memegang peranan yang

perkara yong diajukan dengandalih bahwa

sangatpenting dalam mewujudkanperadilan

lrufumnya tidak ado atau hnang jelas,

yang bebas dan tidak mernihak oleh

mclainkan wajib untuh memeriba dan

karenanyadi dalam LJUD 1945, kekuasaan

mengadilinya.

kehakimandiatur secarakhusus.

Apabila hukumnya tidak ada atau
kurang jelas maka hakim harus menggali

Selanjuhya dalam Pasal 28 ayat (l)
dan ayat (2) UU No. 4 Tahun 2004 tentang

nilai-nilai

kekuasaankehakimarumenegaskan:

masyarakat, hukun tidak selalu berupa

0 Hakin wajib menggali, mengihtti dan

kaidah yang tertulis atau tidak taapi dapat

memahani nilai-nilai hulaw dan rasa

berupa perilaku atau peristiwa (Setiyoso,

kcadilanyang hidup dalam nasyoakn.

2006:. 27) atau yang melakulcan suatu

(2) Dalan
ringannya

mempertimbankan
pidana,

lwHm

hukum

yang

ada

dalam

berd

interpretasiatau penafsiranmenurut kaidah-

wajib

kaidahyang selaludalamilmu hukum.

Peranu Hakim Dalam Mewujtdkan Peradilan
YangBehs Dan TidakMenihak

361

hdoryRetmwati

PERSPEKTI F VoluneXII No.4Tahun2006EdisiOktober

objektifitas

Demi Allah sa'ya bersumpah bahwa saya

p€meriksaan dan putusan Hakim wajib

akan memenuhi kewajiban haHm dengan

mengundurkandiri dari persidanganapabila

sebaih-baibrya

terikat hubungan keluarga sedarah atau

memegang teguh Undang-Undang Dasar

semendasampaiderajatketiga atauhubrmgan

Negara RepublikIndonesia Talun 1945dan

suami atau istri meskipun telah bercerai
denganketua" salah seoranghakim anggota'

menjalankan segala Wraturarr-peratwan
perundang-ndangan denganseluas'luasnya

jaksa" advokat dan harus mengundurkandiri

menurut Undang-Undang Daso

apabila terikat hubungan sedarahatau istri
meskipun telah bercerai denganpihak yang

Republik btdonesia Tahun 1945 serta

diadili atauadvokatdan harusmengundurkan

Janji;

diri jika mernpunyai kepentingan langsung

Saya berjanji bahwa srya dengansunguh-

atau tidak langsung dengan perkara yang

sungguh akan

sedangdiperiksa.

kevajiban hakim dengansebaik-bailoryafun

Sumpah Jabatan Hakim:

seadil-odihya, memegang teguh Undang-

menjaga

Untuk

dan

seadil-adibrya,

Negara

berbaldikepadanusadan bangsa.

memenuhi kewqiibnr-

Kehnsaan

IJndang Dasar Negara Reptblik Indonesia

KehaffimanPasal 30 (l) dan (2), ditegaskan:

Tahun 1945 dan menialankan segala

0) Sebelummemanghtjabatannya, hakin"
Wnitera, psnitera pengganti danjurusita

Peraturan-wraturan perundang'undangan

linghtngan

Undang Dasar Negua Indonesia Tahun

Dalam

untuk

Undang-Undang

masing-masing

dengan selurus-lurusnyamemrut Undang'

peradilan wajib mengucapkansumpah

1945 serta berbahi kzPda

ataujanji ,nenurutagamnYa;

bangsa.

(2) Sumpah atau janji hakim sebagaimana

Sumpah atau janji

nusa dan

Yang harus

dimaksud pada s-yat (1), berbunYi

diucapkan oleh hakim sebelum

sebagaiberikut;

jabatannya ini menunjukkan bahwa ada
tanggung jawab yang besar pada hakim

Sumpah;

dalammenjalankantugasny4yangtidak saja

PerananHalcimDolam MewuiudkanPeradilan
YansBebasDan lidakMemih&

362

hdbtg

Relrcwati

PERSPEKTI F VottmeXII No.4Tahun
2N6 EdisiOktober

harusdipertanggungiawabkan
kepadpnegara

Hakim dalam menjalankantugasnya

dan bangsanyatetapi yangpaling utarnayaitu

harus

kepadaTuhanYang Maha Esa.

undangan yang mengaturnya. Di dalam

menaati

ketentuan

Keputusan yang dijatuhkan oleh

ketentuan tersebut selain memuat norma-

hakim membawa akibat yang sangat besar

nonna yang harus ditaati juga terkandung

khususnyabagi merekayangterkenaputusan

nilai-nilai yang wajib dijaga dan dihormati.

oleh karenanya hakim harus benar-benar

Nilai disini diartikan sebagai sifat atau

brjak dalam melakukan tugasnya dari

kualitas dari sesuatuyang berrranfaat bagi

kebijakanadalahtakut padaTuhan.

kehidupanmanusia,baik lahir maupunbatin.

Kode Etik Hrkim.

Bagi manusi4 nilai diiadikan landasarU

Profesi hakim sebagaimanaprofesi

alasan atau motivasi dalam bersikap dan

hukum yang lain yang adadi Indonesi4 telah

bertingkahlaku, baik disadari atau tidak

memiliki kode kehormatanhakim. Adapun

(Kansil & CharistineS.T. Iftnsil, 1996:36)

kedekehormatanhakim sebagaiberikut :

Dalam ket€ntuan Undang-Undang

TNI PARSETYA IUKIM INDONESIA.

tehang kekuasaan kehakiman

Sayeberjanji :

beberapanilai yakni :

I. Bahwa

saya

senantiasa

i. Pertama, profesi hakim merupa*ut

akan

menjungiung tinggi citra. wibawa dan

profesi yang merdel