KARAKTERISTIK GURU EFEKTIF DALAM PERSPEK

KARAKTERISTIK GURU EFEKTIF DALAM
PERSPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN
MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : DRS. YUSRAN ADENIN, MA

OLEH
DANI HARIANTO

PRODI / SEMESTER : PAI - IV A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat

serta

karunia-Nya

kepada

penulis

sehingga

penulis

berhasil

menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “Guru Efektif Dalam Perspektif Psikologi Pendidikan”
Makalah ini berisikan tentang informasi tentang Guru Efektif atau yang
lebih khususnya membahas konsep guru efektif, sertas ciri-ciri guru efektif .

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
karakteristik guru efektif.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tanjung Pura, 14 Juni 2017
Penyusun

Dani Harianto

DAFTAR IS

2

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Karakteristik Guru Efektif............................................................................2
B. Ciri – Ciri Guru efektif..................................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR FUSTAKA.............................................................................................11

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, pendidikan Indonesia masih tertinggal dengan

negara-negara yang lain. Negara tetangga seperti Malaysia dan singapura
pendidikannya sudah tinggi sehingga sumber daya manusia di Negara tersebut
berkualitas dan memiliki keahlian, rata-rata masyarakatnya sekolah sampai tingkat
sarjana berbeda dengan Indonesia yang masih tertinggal. Inilah salah satu faktor
masalah yang ada di Indonesia pendidikan yang masih rendah. Oleh karena itu
indonesia harus mampu meningkatkan mutu pendidikan, sehingga tidak kalah
bersaing dengan negara lain. Negara kita harus mencetak orang-orang yang
berjiwa mandiri dan mampu berkompetisi di tingkat dunia. Saat ini, Indonesia
membutuhkan orang-orang yang dapat berfikir secara efektif, efisien dan juga
produktif. Hal tersebut dapat diwujudkan jika kita mempunyai tenaga pendidik
yang handal, beradab, berprofesional dan mampu mencetak generasi bangsa yang
beradab, pintar dan bermoral.
Guru merupakan komponen pendidikan yang berperan sangat penting
dalam kegiatan belajar mengajar. Kedudukan guru merupakan posisi yang penting
dalam dunia pendidikan khususnya di lembaga pendidikan formal. Oleh karena
itu, kebijakan sertifikasi bagi guru dan dosen memang suatu langkah yang
strategis untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana karakteristik guru efektif ?

b. Bagaimana ciri - ciri guru efektif ?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui karakteristik guru efektif.
b. Untuk mengetahui ciri – ciri guru efektif.

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Guru Efektif
Istilah guru efektif merupakan terobosan terbaru di era sekarang karena
lebih terukur dibandingkan dengan istilah guru yang baik. Pengertian guru yang
baik lebih bersifat sebagai kemampuan personal seorang guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran dan pengajaran. Sementara itu, pengertian
guru efektif lebih bersifat sebagai kemampuan profesional. Guru efektif adalah
guru yang bisa memotivasi peserta didik untuk belajar dan meningkatkan
semangat belajar yang tumbuh dari kesadaran peserta pendidik itu sendiri, bukan
karena takut pada gurunya.
Eksistensi seorang guru adalah sebagai pendidik profesional di sekolah,

dalam hal ini guru sebagai uswatun hasanah, jabatan administratif, dan petugas
kemasyarakatan.
Guru efektif merupakan istilah lain dari guru profesional mempunyai
seperangkat karaktersitik atau ciri-ciri tertentu. Untuk menggambarkan sosok guru
profesional, Dedi Supardi mengutip laporan dari satu jurnal bertajuk Educational
Leadership edisi Maret 1993.
Karakteristik guru adalah segala tindak tanduk atau sikap dan perbuatan
guru baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Misalnya, sikap guru
dalam meningkatkan pelayanan, meningkatkan pengetahuan, memberi arahan,
bimbingan dan motivasi kepada peserta didik, cara berpakaian, berbicara, dan
berhubungan baik dengan peserta didik, teman sejawat, serta anggota masyarakat
lainnya1
Guru merupakan orang tua kedua kita yang berada disekolah mengapa
disebut orang tua karena guru memiliki kewajiban mendidik dan memberikan
pengajaran pada kita dengan istilah lain guru sebagai pengganti orang tua pada
saat orang tua tidak memiliki wakttu banyak untuk memberikan pendidikan dan
pengajaran pada kita serta dengan kekurangan-kekurangan yang dimiliki orang tua
sehingga menitipkan kita pada guru disekolah. Oleh karena itu kita harus
1 Suparlan, Beberapa Pendapat tentang Guru Efektif dan Sekolah Efektif. (Jakarta :
Fasilitator . 2004)hlm, 23-28


2

menghormati bapak ibu guru sebagaimana kita menghormati kepada kedua orang
tua.
Semua di antara kita sudah sangat akrab dengan guru, baik sering bertatap
muka dan berkomunikasi. Akan tetapi, berapa banyak di antara kita yang pernah
merenungkan dan memikirkan sesungguhnya seperti apa guru efektif itu?
Mengapa kita harus mengatahuinya karena pemahaman akan hakekat guru efektif
ini sangat penting sebagai landasan tolak ukur dalam penilaian guru yang
baik. Kalau direnungkan secara mendalam, maka kita akan dapat menemukan
beberapa karakteristik guru efektif, antara lain: 2
a.

Mempunyai cita-cita menjadi guru yang hebat atau professional,

b.

Dalam kesehariannya tidak lepas dari yang namanya perencanaan yang
matang,


c.

Mampu menguasai teknologi, informasi dan komunikasi (tik),

d.

Mampu membangun tim kerja yang kuat,

e.

Mampu membangun networking yang kuat,

f.

Menguasai metode pembelajaran dengan baik,

g.

Mampu mengelola pembelajaran dengan baik,


h.

Mempunyai semangat belajar yang kuat.
Dalam

proses

belajar-mengajar

dapat

dikatakan

bahwa

ini

inti


permasalahan psikiologis terletak pada anak didik. Bukan berarti mengabaikan
persoalan psikologi seorang pendidik, namun dalam seseorang telah menjadi
seorang pendidik maka ia telah melalui proses pendidikan dan kematangan
psikologis sebagai suatu kebutuhan dalam mengajar. Penguasaan guru tentang
psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru,
yakni kompetensi pedagogik.3
Karakteristik Kompetensi Pedagogik Guru cms-formulasi Salah satu
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi pedagogik

2 Ibid, hlm, 25
3 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar. (Bandung: PT. Sinar baru Algensindo.
2002)hlm, 76

3

(Robandi, Kompetensi Karakteristik Guru. 2007,). Karakteristik kompetensi
tersebut seperti berikut: 4
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural,emosional, dan intelektual. Penguasaan karakteristik tidak dapat
dicapai apabila guru masih menjaga jarak (jauh) dengan peserta didiknya.

Selama guru tidak mau berperan sebagai orangtua yang baik, maka
pemahaman terhadap karakter peserta didiknya hanya sebuah terkaan belaka.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Teori harus selalu diperbaharui oleh seorang guru. Semakin siswa disibukkan
dengan tugas-tugas dari gurunya, maka selayaknya seorang guru harus
semakin sibuk mendengarkan keluhan dari siswa ketika menyikapi setumpuk
tugasnya, sehingga guru akan membuahkan strategi-strategi baru dalam
pengajarannya untuk berusaha membantu memudahkan atau mencarikan jalan
alternatif dalam penyelesaian tugasnya. Guru harus selalu memotivasi diri
untuk semakin rajin membaca dan berdiskusi baik secara online maupun
offline.
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang
diampu. Kemampuan guru untuk mengembangkan kurikulum yang lebih baik
dari standar merupakan hal yang sangat diharapkan. Pengembangan
kurikulum ini tidak hanya peningkatan dari segi materi pembelajaran, tapi
aspek pendukungnya pun harus diperhatikan, seperti media pembelajaran.
Kecermatan melihat keberadaan siswa dan sarana yang tersedia harus
diperhatikan secara serius dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut.
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik Kegiatan
pengembangan dapat berupa berbagai kreativitas yang dibangun siswa
bersama gurunya. Penting dicatat bahwa kreativitas itu bukan hanya
dilakukan oleh siswa, tapi harus bersama-sama dengan guru sebagai partnernya. Misalnya membangun kreativitas menulis di blog atau mengisi Facebook
dengan posting-posting yang mengandung nilai-nilai pendidikan.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. Sudah banyak tool
4 Robandi, Kompetensi Karakteristik Guru, Jakarta : Rieneka Cipta. 2007).hlm, 112

4

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dapat digunakan sebagai
media pembelajaran. Dengan Microsoft Word guru/siswa dapat membuat
catatan sekolahnya dengan daftar isi yang mengandung Link ke halaman
terkait. Microsoft PowerPoint dapat digunakan guru/siswa untuk menyusun
bahan presentasinya. Milis dapat digunakan siswa sebagai sarana diskusi
dengan siswa lainnya, bahkan dengan guru sekalipun. Dengan kehadiran
media online ini, komunikasi/konsultasi siswa dengan guru dalam rangka
mengerjakan

tugas-tugas

sekolahnya

dapat

dilakukan.

Ketika

guru

memberikan tugas tidak cukup hanya memberikan tugas di minggu pertama
dan menunggu pengumpulannya di minggu kedua, tapi selama waktu antara
minggu pertama sampai minggu kedua harus tersedia waktu bagi siswa yang
ingin berkonsultasi terkait tugasnya. 5
f.

Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki. Secara sederhana, pada waktu istirahat atau
hari-hari tertentu, lab komputer kadang-kadang tidak digunakan, maka
kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar/ menggunakan
komputer. Guru tidak hanya terpaku dengan waktu yang sudah dijadwalkan,
tapi apabila ada waktu yang bisa digunakan di luar jadwal itu akan lebih
berpeluang membantu peserta didik dalam menggali potensinya. Atau sekedar
bertegur sapa dalam bahasa asing ketika waktu istirahat, ini menjadi modal
berharga untuk pengembangan potensi peserta didik. Bahkan mendukung
siswa untuk mengikuti perlombaan atau pelatihan di luar sekolah merupakan
sikap guru yang bagus.

g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Ini
yang harus menjadi sorotan cukup serius, karena selama ini komunikasi guru
kepada siswanya masih dianggap kurang. Ini terjadi salah satunya terlihat dari
pemikiran bahwa siswa membutuhkan guru, bukan guru membutuhkan siswa.
Ini membuat guru jaga image, jual mahal, tidak mau proaktif membangun
komunikasi dengna siswanya. Guru dekat dengan siswa merasa khawatir akan
mengurangi reputasinya, padahal tidak demikian adanya. Kejujuran guru atas

5 Ibid, hlm, 113

5

kelemahannya pun boleh diketahui siswa, karena alih-alih mendapat ejekan
para siswa, malahan mendapat doa dari mereka.
h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar Guru
memiliki hak istimewa dalam menentukan nilai siswa. Pemikiran ini harus
ditinjau ulang, karena dalam prakteknya kadang-kadang guru dengan kurang
pertimbangan suka memberikan nilai jelek di ujian harian, UTS atau UAS,
padahal belum melakukan usaha-usaha yang tepat dalam pengajarannya.
Ketika guru memberikan nilai merah, maka guru tersebut harus bertanya
kepada dirinya sendiri: Sudahkah ia memberikan perhatian khusus kepada
siswa yang diberi nilai merah itu? Sudah berapa kalikah ia memanggil siswa
untuk diberikan strategi-strategi alternatif agar berhasil dalam belajarnya?
Sudah berapa jauh guru tersebut membangun kerja sama dengan siswa dan
orangtuanya agar nilai siswa tersebut bagus? Sungguh tidak adil untuk situasi
di negeri ini seperti saat ini apabila seorang guru hanya mengajar
menggunakan gaya mengajar yang sama untuk semua siswa, tiba-tiba di akhir
semester siswa diberi nilai merah, padahal guru tersebut tidak melakukan apaapa untuk meningkatkan kemampuan siswa tersebut, selain hanya remedial.
Untuk apa minggu pertama gagal ujian, minggu kedua diadakan remedial.
Padahal guru tersebut belum sempat memberikan solusi belajar kepada siswa
yang gagal ujian tersebut. 6
i.

Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
Hasil ujian harus dijadikan masukan bagi guru untuk melakukan langkah
pengajaran berikutnya. Contoh: Siswa ‘A’ mendapat nilai 100, Siswa ‘B’
mendapat nilai 40. Maka guru tersebut harus berusaha keras memberikan
strategi-strategi

alternatif

untuk

siswa

‘B’.

Kalau

perlakuan

guru

menyamaratakan antara gaya belajar ‘A’ dan ‘B’, maka kemungkinan besar
prestasi belajar siswa ‘B’ akan gagal lagi pada saat ujian berikutnya.
j.

Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Guru
yang mudah memberikan ilmu kepada siswanya, tidak terbatas di kelas saja
merupakan tindakan yang bagus. Tidak benar seorang guru harus jual mahal
ilmu dengan alasan ia sudah mengeluarkan berjuta-juta rupiah ketika masa

6 Ibid, hlm, 114-115

6

kuliahnya. Perjumpaan dengan siswa, kapanpun waktunya, di manapun
tempatnya, harus memberikan inspirasi bagi siswa untuk mengembangkan
potensi dan memotivasi diri untuk lebih giat dalam belajar.

B. Ciri – Ciri Guru efektif
Menurut Danni Ronnie M ada enam belas pilar agar guru dapat mengajar
dengan hati. Keenam belas pilar tersebut menekankan pada sikap dan perilaku
pendidik untuk mengembangkan potensi peserta didik. Enam belas pilar
pembentukan karakter yang harus dimiliki seorang guru, antara lain:7
a.

kasih sayang,

b.

penghargaan,

c.

pemberian ruang untuk mengembangkan diri,

d.

kepercayaan,

e.

kerjasama,

f.

saling berbagi,

g.

saling memotivasi,

h.

saling mendengarkan,

i.

saling berinteraksi secara positif,

j.

saling menanamkan nilai-nilai moral,

k.

saling mengingatkan dengan ketulusan hati,

l.

saling menularkan antusiasme,

m.

saling menggali potensi diri,

n.

saling mengajari dengan kerendahan hati,

o.

saling menginsiprasi,

p.

saling menghormati perbedaan.
Jika para pendidik menyadari dan memiliki menerapkan 16 pilar

pembangunan karakter tersebut jelas akan memberikan sumbangsih yang luar
biasa kepada masyarakat dan negaranya.
Dalam Undang-Undang Guru ada beberapa kompetensi yang harus
dimiliki seorang guru diantaranya adalah :
a.

kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik,

7 Suparlan , Op.Cit.hlm, 34

7

b.

kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik,

c.

kompetensi profesional adalah kamampuan penguasaan materi pelajaran
luas mendalam,

d.

kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Secara umum ciri – ciri guru yang efektif adalah sebagai berikut:8
a.

Berpandangan luas tentang dunia pengajaran yang bermuara pada proses
pemanusiaan manusia. Memiliki rasa humor, empatik pada siswa, jujur,
fleksibel, demokratik, berinteraksi secara ilmiah, mudah bergaul dengan
siswa. Memiliki kelas yang senantiasa terbuka dan dapat menumbuhkan
kepercayaan siswa.

b.

Memiliki rasa percaya diri dan mempercayai orang lain.

c.

Memiliki pengetahuan dan informasi yang luas dalam bidangnya. Respek
pada pengetahuan, selalu mendorong siswa agar selalu belajar agar mereka
memiliki kekuatan, semangat, kebahagiaan, dan produktif

d.

Mampu berkomunikasi secara efektif, mampu mengembangkan interaksi
untuk memaknai pendapat.

e.

Memahami kapasitas peserta didik dalam menerima informasi dengan
memberikan informasi sesuai dengan kapasitas peserta didik Menjelaskan
dan memberi ilustrasi sebuah konsep secara abstrak maupun dengan
contoh nyata.

f.

Mengajar secara urut dan runtut yang meliputi semua aspek yang harus
diajarkan.

g.

Mengudang pendapat peserta didik dengan pertanyaan yang kritis, tetapi
bertanya dengan suasana rileks.

h.

Menggunakan berbagai metode pembelajaran.

i.

Mengantisipasi apa yang akan terjadi di kelas.

8 Ibid, hlm, 35

8

j.

Mengenal perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan aktivitas yang
sedang berlangsung di kelas.

k.

Memiliki kepekaan atas kebutuhan peserta didik dan mampu menasehati
dengan tepat.

l.

Tahu bagaimana cara mencapai tujuan kelas.

m.

Tenag dalam menghadapi masalah.

n.

Menghindari perilaku marah yang berlebihan.

o.

Memanfaatkan ruangan kelas secara optimal dalam mengajar tidak hanya
berdiri di depan kelas saja.

p.

Lebih menekankan apresiasi daripada hukuman dalam mendisiplinkan
murid.

9

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Karakteristik guru efektif adalah guru yang mampu memotivasi peserta didik
untuk belajar dan meningkatkan semangat belajar yang tumbuh kesadaran diri
peserta didik, bukan karena takut pada gurunya. Guru adalah seseorang yang
memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya dan bertanggung jawab
untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan
mengevaluasi anak didiknya agar bermanfaat dimasa yang akan datang.
2. Ciri ciri guru yang efektif adalah adalah guru yang mampu menerapkan
hubungan yang berbentuk multidimensional. Guru yang demikian adalah
yang secara internal memiliki empat kompetensi, yaitu: kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
sosial.

B. Saran
1. Sebagai seorang guru hendaknya harus selalu menjaga sikap dan
kepribadiaannya dengan baik agar menjadi contoh bagi anak didik dan
masyarakat.
2. Guru juga hendaknya mengurangi kebiasaan buruk yang sering dilakukan
antara lain: sering meninggalkan kelas disaat jam pelajaran, tidak menghargai
siswa, pilih kasih terhadap siswa, kurang persiapan dalam pembelajaran,
menyuruh siswa menyuruh menulis di papan tulis, tidak disiplin, kurang
memperhatikan siswa, dan matrealistis.
Untuk itu mari kita tingkatkan mutu pendidikan nasional dengan
memprioritaskan guru yang benar-benar efektif, professional dan berkualitas.

10

DAFTAR FUSTAKA
Oemar Hamalik, 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar baru
Algensindo.
Suparlan, 2004. Beberapa Pendapat tentang Guru Efektif dan Sekolah Efektif.
Jakarta: Fasilitator
Robandi, 2007.Kompetensi Karakteristik Guru, Jakarta : Rieneka Cipta.

11