PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK DAN SISTEM KOORDINASI

M ANUAL CSL IV
SISTEM NEUROPSIKIATRI

PEM ERIKSAAN SISTEM SENSORIK DAN SISTEM
KOORDINASI

PENYUSUN:
Dr.dr. Susi Aulina, Sp.S(K)
Dr. dr. A. Kurnia Bintang, sp.S(K), M ARS
dr. Ashari Bahar, M .Kes, Sp.S, FINS
dr. Devi W uysang, M .Si, Sp.S

DEPARTEM EN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
M AKASSAR
2014

0

PENDAHULUAN


Keterampilan medik adalah ket erampilan mot orik yang harus dikuasai
oleh seorang t enaga medik agar dapat m elaksanakan tugasnya dengan sebaikbaiknya. M elalui fasilit as berupa skill lab mahasiswa dapat berlat ih
keterampilan– ket erampilan medik yang mereka perlukan dalam situasi latihan
di laboratorium, bukan dalam suasana kontak antara dokter-pasien di rumah
sakit . Lat ihan ket erampilan klinik ini mengajar mahasisw a agar dapat berlat ih
secara trial and error, dapat m engulang-ulang kegiatan atau tindakan yang sama
(dengan kadang-kadang melakukan kekeliruan) sampai betul-betul terampil.
Keadaan sepert i ini hampir tidak mungkin dilakukan pada penderit a yang sedang
diraw at di rumah sakit .
Apabila keterampilan mot orik sudah dikuasai, dilanjut kan dengan lat ihan
yang mengandung unsur emosi. Lat ihan ini diteruskan sampai menjadi suatu
rangkaian keterampilan medik yang kompleks.
Karena mahasisw a telah menguasai ket erampilan dalam melakukan
penat alaksanaan, rasa percaya diri menjadi lebih besar, dan mahasisw a dapat
bersikap lebih baik terhadap pasien, serta mengurangi kendala-kendala
emosional antara mahasisw a dengan pasien pada w aktu koass harus kontak
dengan pasien.

1


TATA TERTIB KEGIATAN CSL (CLINICAL SKILL LABORATORY)

SEBELUM PELATIHAN
M embaca penuntun belajar (manual) ket erampilan Klinik Sist em Neuropsikiat ri
dan bahan bacaan rujukan t ent ang ket erampilan yang akan dilakukan.
SETELAH PELATIHAN
1. Dat ang 15 menit sebelum CSL dimulai
2. Wajib mengikuti seluruh kegiat an CSL sesuai dengan jadw al rot asi yang t elah
dit ent ukan.
3. M engenakan jas laborat orium yang bersih dan dikancing rapi pada set iap
kegiat an CSL.
4. M emakai atribut / nama yang dit empelkan pada jas laboratorium
5. Berpart isipasi akt if pada semua kegiat an latihan
6. Bagi kegiat an yang menggunakan model memperlakukan model t ersebut
sepert i manusia at au bagian tubuh manusia.
7. Tidak diperkenankan menghilangkan, mengambil at au meminjam t anpa ijin
setiap alat / bahan yang ada pada ruang CSL.
8. Set iap selesai kegiat an CSL mahasisw a harus merapikan kembali alat dan
bahan yang t elah digunakan.
9. Bagi mahasisw a yang kehadirannya kurang dari 100 % maka w ajib hadir

pada saat review CSL
PADA SAAT UJIAN CSL
1.
Ujian dapat diikut i apabila kehadiran pada kegiat an CSL minimal 100%.
2.
M embaw a kartu kont rol yang t elah dit andatangani oleh koordinat or
inst ruktur CSL.
3.
Bagi yang t idak ikut ujian karena sakit diw ajibkan membaw a ket erangan
bukti diagnosis dari dokt er paling lambat 3 hari set elah t anggal sakit .

SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB CSL

1.
2.

Bagi mahasisw a yang mengikuti kegiat an CSL tidak sesuai dengan jadw al
rot asinya dianggap tidak hadir.
Bagi mahasiswa yang presentase kehadiran CSLnya