PENCATATAN DAN PERDAGANGAN OBLIGASI DAERAH
PENCATATAN DAN PERDAGANGAN PENCATATAN DAN PERDAGANGAN OBLIGASI DAERAH OBLIGASI DAERAH T. GUNTUR PASARIBU DIREKTUR PERDAGANGAN PT BURSA EFEK SURABAYA SOSIALISASI KEBIJAKAN PENERBITAN OBLIGASI DAERAH Hotel Aryaduta Jakarta, 7 Juni 2007
1
LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG
Dalam pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai hak
dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya,
namun menemui keterbatasan dalam sumber pendanaan.
Sebagian besar daerah kabupaten dan kota sangat bergantung pada dana
perimbangan yang diberikan Pemerintah Pusat. Sumber pemasukan lainnya berasal dari Pendapatan Asli Daerah yang juga terbatas.UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah telah memungkinkan Pemerintah Daerah untuk melakukan pinjaman.
Alternatif pembiayaan Pemerintah Daerah melalui pasar modal: Penerbitan saham atau obligasi korporasi oleh BUMD/BPD; Penerbitan Obligasi Daerah oleh Daerah.
SUMBER PENDAPATAN PEMERINTAH DAERAH SUMBER PENDAPATAN PEMERINTAH DAERAH
Pendapatan Asli Daerah
Sumber: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan.
Dana Perimbangan: dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah, terdiri dari:
Dana Bagi Hasil: dana yang dibagihasilkan kepada Daerah berdasarkan angka presentase tertentu; Dana Alokasi Umum: bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar Daerah; Dana Alokasi Khusus: bertujuan untuk membantu kegiatan-kegiatan khusus di Daerah tertentu sesuai prioritas nasional.
Pinjaman Daerah Lain-lain Pendapatan Yang Sah
OBLIGASI OBLIGASI
Obligasi adalah efek bersifat utang yang diterbitkan oleh suatu pihak
dengan jangka waktu pelunasan tertentu (diatas 1 tahun), disertai janji bahwa pada periode atau interval waktu tertentu akan dibayarkan bunga (coupon) kepada pemegang obligasi, dan pada saat jatuh tempo akan dibayarkan pula pokok pinjaman (principal) kepada pemegang obligasi bersangkutan.
Obligasi adalah bagian dari Efek, UU No. 8 1995 tentang Pasar Modal: Efek adalah suatu surat berharga, yang dapat berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi,
tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
DASAR HUKUM PENERBITAN OBLIGASI DAERAH (1) DASAR HUKUM PENERBITAN OBLIGASI DAERAH (1)
UNDANG-UNDANG UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 169 ayat (2) : Pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD dapat menerbitkan obligasi daerah untuk membiayai investasi yang menghasilkan penerimaan daerah
UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan DaerahPasal 57 (Obligasi Daerah) ayat (1) : Daerah dapat menerbitkan Obligasi Daerah dalam mata uang Rupiah di pasar modal domestik
DASAR HUKUM PENERBITAN OBLIGASI DAERAH (2) DASAR HUKUM PENERBITAN OBLIGASI DAERAH (2)
PERATURAN PEMERINTAH: PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
PERATURAN MENTERI KEUANGAN: PMK No. 45 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Mekanisme Pemantauan Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Pinjaman Daerah PMK No. 72 Tahun 2006 tentang Batas Maksimal Jumlah Kumulatif Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Batas Maksimal Defisit APBD Masing-Masing Daerah, dan Batas Maksimal Kumulatif Pinjaman Daerah untuk Tahun Anggaran 2007 PMK No. 147 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penerbitan, Pertanggungjawaban, dan Publikasi Informasi Obligasi Daerah
DASAR HUKUM PENERBITAN OBLIGASI DAERAH (3) DASAR HUKUM PENERBITAN OBLIGASI DAERAH (3) PERATURAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN:
Peraturan No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Daerah; Peraturan No. VIII.G.15 tentang Pedoman Penyusunan Comfort Letter Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah;
Peraturan No. VIII.G.16 tentang Pedoman Penyusunan Surat Pernyataan
Kepala Daerah di Bidang Akuntansi Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah; Peraturan No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah; Peraturan No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah; Peraturan No. IX.C.14 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah.PINJAMAN DAERAH PINJAMAN DAERAH
Pinjaman Daerah: semua transaksi yang mengakibatkan Daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga Daerah
tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali.
Pemerintah Daerah dilarang melakukan pinjaman
langsung kepada pihak luar negeri (tidak berlaku dalam
hal pinjaman langsung kepada pihak luar negeri yang terjadi karena kegiatan transaksi Obligasi Daerah).JAMINAN ATAS PINJAMAN DAERAH JAMINAN ATAS PINJAMAN DAERAH
Pemda dilarang memberikan jaminan atas pinjaman pihak lain; Pendapatan Daerah dan/atau barang milik Daerah tidak boleh dijadikan jaminan Pinjaman Daerah; Proyek yang dibiayai dari Obligasi Daerah beserta barang milik Daerah yang melekat dalam Proyek tersebut dapat dijadikan jaminan Obligasi Daerah.
PINJAMAN DAERAH JANGKA PANJANG PINJAMAN DAERAH JANGKA PANJANG
Jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran; Pinjaman harus dilunasi pada tahun-tahun anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman; Digunakan untuk membiayai Proyek Investasi yang menghasilkan penerimaan; Sumber:
APBN dan/atau pinjaman Pemerintah dari dalam/luar negeri; Pemerintah Daerah lain; Lembaga Keuangan Bank dan bukan Bank; Masyarakat.
Persyaratan:
Jumlah Pinjaman Daerah tidak melebihi 75% dari APBD tahun sebelumnya; Rasio proyeksi kemampuan pengembalian pinjaman paling sedikit 2,5; Tidak ada tunggakan pengembalian pinjaman yang berasal dari pemerintah; Mendapat persetujuan DPRD.
OBLIGASI DAERAH (1) OBLIGASI DAERAH (1)
Pinjaman Daerah yang ditawarkan kepada publik melalui penawaran umum di pasar modal.
Hanya dapat dilakukan di pasar domestik dan dalam mata uang Rupiah.
Tidak dijamin oleh Pemerintah (Pusat).
Hanya dapat dilakukan untuk membiayai investasi sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
OBLIGASI DAERAH (2) OBLIGASI DAERAH (2)
Penerimaan hasil penjualan Obligasi Daerah dianggarkan pada penerimaan pembiayaan, sedangkan pembayaran pokok, bunga, dan denda atas Obligasi Daerah dianggarkan pada belanja bunga di APBD sampai dengan Obligasi Daerah dinyatakan lunas.
Rencana penerbitan Obligasi Daerah disampaikan kepada Menteri Keuangan dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPRD.
Persetujuan Menteri Keuangan dilakukan setelah memperoleh pertimbangan dari Menteri Dalam Negeri.
Penerbitan Obligasi Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah (sekurang-kurangnya mencakup jumlah/nilai nominal yang akan diterbitkan).
PENGELOLAAN OBLIGASI DAERAH PENGELOLAAN OBLIGASI DAERAH
Diselenggarakan oleh Kepala Daerah yang dapat menunjuk satuan kerja untuk mengelola Obligasi Daerah; Pengelolaan meliputi:
Penetapan strategi dan kebijakan pengelolaan Obligasi Daerah, termasuk kebijakan pengendalian resiko; Perencanaan dan penetapan struktur portofolio Pinjaman Daerah; Penerbitan Obligasi Daerah; Penjualan Obligasi Daerah melalui lelang; Pembelian kembali Obligasi Daerah sebelum jatuh tempo; Pelunasan pada saat jatuh tempo; dan Pertanggungjawaban.
PERTANGGUNGJAWABAN OBLIGASI DAERAH PERTANGGUNGJAWABAN OBLIGASI DAERAH
Kepala Daerah wajib membuat pertanggungjawaban atas: Pengelolaan Obligasi Daerah: n Laporan transaksi Obligasi Daerah di pasar modal; n Keterangan tentang portofolio Obligasi Daerah;
n Realisasi strategi dan kebijakan pengelolaan Obligasi Daerah
n Posisi Obligasi Daerah; n Alokasi anggaran dan realisasinya. termasuk pengendalian resiko;Dana Obligasi Daerah: n Laporan keuangan Kegiatan, yang meliputi penggunaan dana dari n Perkembangan pelaksanaan Kegiatan;
n Laporan alokasi Dana Cadangan (Pemerintah Daerah wajib
Obligasi Daerah, dan dana hasil penerimaan Kegiatan; mengalokasikan Dana Cadangan atau sinking fund).Pertanggungjawaban tersebut merupakan bagian dari pertanggungjawaban APBD dan disampaikan kepada DPRD.
PELAPORAN DAN PUBLIKASI INFORMASI PELAPORAN DAN PUBLIKASI INFORMASI
Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk wajib
menyampaikan laporan penerbitan, penggunaan dana
dan pembayaran kupon dan/atau pokok Obligasi Daerah kepada Menteri Keuangan secara berkala setiap triwulan.
Kepala Daerah wajib mempublikasikan secara berkala
mengenai data Obligasi Daerah dan/atau informasilainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal.
Publikasi data dan informasi mengenai Obligasi Daerah
dilakukan oleh satuan kerja yang ditunjuk untuk mengelola Obligasi Daerah.BEBERAPA PEMBATASAN BEBERAPA PEMBATASAN
Batas maksimal kumulatif pinjaman Pemerintah dan Pemerintah Daerah adalah 60% dari proyeksi PDB tahun yang bersangkutan (UU No. 33 Tahun 2004, PP No. 54 Tahun 2005, PMK No. 45 Tahun 2006);
Jumlah sisa Pinjaman Daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik
tidak melebihi 75% dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya (UU No. 33 Tahun 2004 & PP No. 54 Tahun 2005); Rasio proyeksi kemampuan keuangan Daerah untuk mengembalikanpinjaman (Debt Service Coverage Ratio atau DSCR) paling sedikit 2,5 (PP
No. 54 Tahun 2005);Jumlah kumulatif defisit APBN dan APBD tidak melebihi 3% dari proyeksi
PDB tahun yang bersangkutan (PMK No. 45 & 72 Tahun 2006); Untuk tahun 2007 (PMK No. 72 Tahun 2006):
Jumlah kumulatif defisit APBN dan APBD tidak melebihi 1,5% dari
proyeksi PDB, jumlah kumulatif defisit APBD diperkirakan tidak melebihi 0,5% dari proyeksi PDB; Batas maksimal defisit APBD masing-masing Daerah ditetapkan sebesar 5% dari perkiraan Pendapatan Daerah; Batas Maksimal Kumulatif Pinjaman Daerah ditetapkan tidak melebihi 0,5% dari proyeksi PDB.JENIS OBLIGASI DAERAH JENIS OBLIGASI DAERAH
Tax-Backed Debt: General Obligation Debt Appropriation-Backed Obligations Debt Obligation Supported by Public Credit Enhancement Programs
Revenue Bonds Hybrid & Special Bond Structures Insured Bonds Prefunded Bonds Asset-Backed Bonds Municipal Notes
Sumber: Capital Markets – Institutions and Instruments, Frank J. Fabozzi
MANFAAT PENERBITAN OBLIGASI DAERAH MANFAAT PENERBITAN OBLIGASI DAERAH Pemerintah Daerah:
Menghimpun dana guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerahnya.
Masyarakat di daerah: Dapat memanfaatkan fasilitas yang dibangun dari dana Obligasi. Investor:
Pilihan investasi yang menarik selain Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi.
Pasar Modal: Diversifikasi instrumen yang diperdagangkan di pasar modal. Lembaga dan Profesi Penunjang: Kesempatan untuk memberikan jasa profesinya.
OBLIGASI DAERAH DI AS OBLIGASI DAERAH DI AS
PENERBITAN GO & REVENUE BONDS DI AS PENERBITAN GO & REVENUE BONDS DI AS
PENGGUNAAN DANA GO & REVENUE BONDS DI AS PENGGUNAAN DANA GO & REVENUE BONDS DI AS
PRICING PRICING PENETAPAN HARGA ( ) OBLIGASI DAERAH PENETAPAN HARGA ( ) OBLIGASI DAERAH
Struktur kupon bunga Obligasi: Fixed (tetap) Variable (mengambang)
Dasar perhitungan: Ditentukan dari risk-free rate Premium, tergantung dari: Rating Obligasi
Suku bunga Obligasi sejenis
RATING OBLIGASI DAERAH RATING OBLIGASI DAERAH
Pemeringkatan dilakukan oleh Lembaga Pemeringkat (di Indonesia: Pefindo, Moody’s Indonesia, Fitch Rating); Rating menunjukkan resiko kemungkinan tidak dipenuhinya kewajiban pembayaran bunga dan pokok obligasi oleh Daerah kepada pemegang obligasi (credit risk); Rating antara lain dihasilkan dari analisis terhadap:
Proyek yang didanai Obligasi Daerah; Prospek perekonomian Daerah dan Pendapatan Asli Daerah; RAPBD; Kinerja keuangan Daerah; Aspek manajemen, administrasi dan hukum.
Semakin tinggi rating menunjukkan semakin rendah resikonya, sehingga cost of fund akan semakin rendah.
RATING OBLIGASI DAERAH (GO) DI AS RATING OBLIGASI DAERAH (GO) DI AS
PENERBITAN OBLIGASI DAERAH DAN PIHAK TERKAIT
PENERBITAN OBLIGASI DAERAH DAN PIHAK TERKAIT
Daerah dibantu oleh:- Penjamin Emisi atau
Financial Advisor
Pernyataan Pendaftaran dinyatakan Efektif oleh Bapepam-LK Persetujuan DPRD & penyampaian rencana ke Menkeu
Penunjukan
Lembaga &Profesi Penunjang
Pasar Modal
PengajuanPernyataan Pendaftaran ke Bapepam-LK & Pencatatan ke Bursa Efek Penawaran Umum Obligasi Daerah & Pencatatan di Bursa Efek Perencanaan proyek yang menghasilkan penerimaan & bermanfaat bagi masyarakat
• Akuntan Publik
• Konsultan Hukum
• Pemeringkat Efek
• Wali Amanat
PERSYARATAN PENCATATAN OBLIGASI DAERAH DI BES
PERSYARATAN PENCATATAN OBLIGASI DAERAH DI BES
Daerah yang melakukan Penawaran Umum Obligasi Daerah wajib memenuhi ketentuan penerbitan Obligasi Daerah sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang terkait.Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah telah efektif.
BIAYA PENCATATAN BIAYA PENCATATAN
Biaya pencatatan awal dan tahunan: mulai Rp10 juta sampai maksimum Rp150 juta, dengan ketentuan:
0,022% x nominal > Rp600 milyar 0,023% x nominal > Rp400 milyar s.d Rp600 milyar 0,024% x nominal > Rp200 milyar s.d Rp400 milyar 0,025% x nominal = Rp200 milyar
Biaya Pencatatan Nominal Obligasi Daerah
KEWAJIBAN PELAPORAN KEWAJIBAN PELAPORAN
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Berkala Informasi tentang:
Perubahan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Pimpinan unit pengelolaan
Obligasi Daerah, Pimpinan Proyek dan Bendaharawan Proyek; Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Daerah dan dampaknya terhadap laporan keuangan; Perubahan batas wilayah Daerah serta perubahan nama Daerah;Informasi material yang berkaitan dengan Proyek yang dibiayai dari penerbitan
Obligasi Daerah; Hasil pemeringkatan Obligasi Daerah (jika ada); Perubahan unit pengelolaan Obligasi Daerah;Perubahan atas besaran rasio proyeksi kemampuan keuangan Daerah untuk
mengembalikan pinjaman atau Debt Service Coverage Ratio (DSCR); Tingkat bunga (bagi Obligasi dengan tingkat bunga mengambang);Laporan pelaksanaan hak opsi put/call, pelaksanaan konversi obligasi (untuk
convertible bond), pelaksanaan penukaran obligasi (untuk exchangable bond);
Perubahan Wali Amanat; Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan (PWA); Rencana dan hasil pelaksanaan RUPO; Rencana dan hasil pelaksanaan pembelian kembali (buy back) Obligasi; Kesiapan dana untuk pelunasan Obligasi.INFRASTRUKTUR PASAR SURAT UTANG DI BES Anggota Bursa Anggota Bursa Investor Jual Investor Beli
Transaksi Bursa di BES Pelaporan Transaksi Obligasi
INFRASTRUKTUR PASAR SURAT UTANG DI BES
Bank Perusahaan Efek Custodian Bapepam-LK Konsolidasi Input Pelaporan PARTISIPAN Informasi: Media Massa Data Vendor Web Site BES Bank
INFORMASI PASAR OBLIGASI DI BES ( www.bes.co.id )
INFORMASI PASAR OBLIGASI DI BES ( www.bes.co.id ) Price Information Indonesia Government Securities Yield Curve Bond Index
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE (IGSYC)
OBLIGASI KORPORASI TERCATAT DI BES OBLIGASI KORPORASI TERCATAT DI BES 120
107 105 101 101 100 92
80 54 55 58.79 57.76 61.51 62.68 Total Companies
60 45.39 (trillion IDR) Total Nominal Value
40 18.87 21.74
20 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 (Q1)
SURAT UTANG NEGARA (SUN) TERCATAT DI BES SURAT UTANG NEGARA (SUN) TERCATAT DI BES 500
438.82 450 418.75 404.03 389.91 397.16 399.86 400 350 300
Total Series 232.78 250
Total Nominal Value (trillion IDR) 200 150 100
58
56
52
52
48
49
25
50 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 (Q1)
AKTIVITAS PERDAGANGAN OBLIGASI KORPORASI AKTIVITAS PERDAGANGAN OBLIGASI KORPORASI
35,000 30,000 33,162 23,947
25,000 17,347
20,000 14,244
14,484 15,000
8,851 8,512 6,092
10,000 4,987 5,023 3,747
1,115 2,796 2,077
5,000 2,400 403
- 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Q1 2007
Volume (in Bio) Frequency
AKTIVITAS PERDAGANGAN SUN AKTIVITAS PERDAGANGAN SUN
800,000 715,896
700,000 521,005
600,000 512,989
500,000 337,664
400,000 250,971
300,000 11,352
130,954 200,000
64,694 32,667 26,958
100,000 24,405 4,038 12,339
1,193
- 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Q1 2007
Volume (in Bio) Frequency
36 TERIMA KASIH TERIMA KASIH BURSA EFEK SURABAYA BURSA EFEK SURABAYA Kantor Pusat: Gedung Medan Pemuda, Lantai 5 Jl. Pemuda No. 27-31 Surabaya 60271 Tel: +62-31-5340888 (hunting); Fax: +62-31-5342888 Kantor Operasional: Bapindo Plaza, Bank Mandiri Tower, Lantai 20 & 23 Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190 Tel: +62-21-5266210 (hunting); Fax: +62-21-5266219 Email: [email protected] Website : http://www.bes.co.id