KORELASI ANTARA ASUPAN SUMBER IODIUM DENGAN STATUS IODIUM PADA WANITA USIA SUBUR Correlations Between Intake by Source Iodine Intake with Iodine Status in Women of Chidbearing Age

  Korelasi antara Asupan Sumber... (Y. Dwi Nurcahyani, Djoko Kartono, M. Samsudin)

KORELASI ANTARA ASUPAN SUMBER IODIUM DENGAN STATUS

  

IODIUM PADA WANITA USIA SUBUR

Correlations Between Intake by Source Iodine Intake with Iodine Status

in Women of Chidbearing Age

1 2 1 Y. Dwi Nurcahyani , Djoko Kartono , M. Samsudin 1 Balai Litbang GAKI Magelang 2 Kapling Jayan Borobudur Magelang

Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik

  

Jl. Dr. Sumeru No.63 Bogor

E-mail: youseedn@gmail.com

Naskah masuk: 13 September 2011, review I: 13 September 2011, review II: 15 September 2011, naskah

layak terbit: 30 Nevember 2011.

  ABSTRACT

Iodine intake is important for thyroid function. Marginal iodine intake can cause

goiter, characterized by an enlarged thyroid gland. In addition to affecting thyroid

size, iodine intake can influence the concentrations of thyroid hormones and

tiroglobulin in the blood. Iodine status is determined by various factors, among

others, the consumption of food containing iodine and quality of iodized salt. This

analysis aims to determine the correlation between food sources iodine of iodine

status. This cross sectional study included 70 randomly selected subjects with

mild-to-severe iodine deficiency; the subjects lived in Magelang and Temanggung.

  

Iodine intake was estimated by using a recall questionnaire and by measuring

iodine excretion in spot urine samples. There was a significant correlation between

fish consumption and log of iodine content in salt with log urinary iodine excretion.

There was a significant correlation between protein intake with serum TSH. There

was a significant correlation between fish consumption, consumption of iodine

capsules and urinary iodine excretion with log serum tiroglobulin. Conclusion:

Need to be increased intake of natural sources of iodine to preventiodine deficiency

disorder. Iodized salt is one effort to meet local needs iodine, especially in areas

of endemic iodine deficiency disorder.

  Keywords: Thyroglobulin, urinary excretion iodine, iodine intake.

  ABSTRAK

Asupan iodium penting untuk fungsi tiroid. Asupan iodium yang rendah dapat

menyebabkan gondok, ditandai dengan pembesaran kelenjar tiorid. Selain

mempengaruhi ukuran tiroid, asupan iodium dapat mempengaruhi konsentrasi

hormon tiroid dan tiroglobulin dalam darah. Status iodium ditentukan oleh

berbagai faktor antara lain konsumsi makanan mengandung iodium, kualitas

garam beriodium, dan suplementasi kapsul iodium. Analisis ini bertujuan untuk

mengetahui korelasi asupan sumber iodium terhadap status iodium pada wanita

usia subur. Penelitian potong lintang pada 70 WUS yang diseleksi secara random

di daerah endemik ringan dan berat GAKI. Asupan iodium diperoleh dari kuesioner

recall makanan dan ekskresi iodium urin. Ada hubungan yang bermakna antara

konsumsi ikan dan log kadar iodium dalam garam dengan log ekskresi iodium

urin. Ada hubungan yang bermakna antara konsumsi protein dengan kadar

serum TSH. Ada hubungan yang bermakna antara konsumsi ikan, konsumsi

kapsul iodium dan ekskresi iodium urin dengan log kadar serum tiroglobulin.

  

Perlu ditingkatkan asupan sumber iodium alami untuk mencegah GAKI. Garam

  MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 23-32 PENDAHULUAN

  Kekurangan iodium merupakan penyebab utama munculnya masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Masalah GAKI tidak bisa dibiarkan karena menyangkut perkembangan otak yang muaranya adalah kualitas sumber daya manusia. Menurut

  World Health Organization

  (2007), GAKI dapat mengenai semua segmen manusia dan akibat yang paling merugikan adalah pengaruhnya pada penurunan kapasitas mental, kesehatan wanita, penurunan produktivitas dan penurunan kemampuan belajar 1 . Asupan iodium penting untuk fungsi tiroid 2 . Asupan iodium yang rendah dapat menyebabkan gondok, ditandai dengan pembesaran kelenjar tiorid. Selain mempengaruhi ukuran tiroid, asupan iodium dapat mempengaruhi konsentrasi hormon tiroid dan tiroglobulin dalam darah 3 . Kekurangan iodium secara kronis dapat meningkatkan serum tiroglobulin dalam darah 4 . Beberapa hasil penelitian menemukan bahwa prevalensi GAKI lebih tinggi di daerah yang kekurangan iodium dibandingkan dengan daerah yang mencukupi iodium.

  Asupan iodium pada populasi biasanya dinilai oleh pengukuran ekskresi iodium dalam sampel urin spot. Pengukuran ini dapat memberikan informasi mengenai rata-rata asupan iodium dan proporsi ekskresi iodium urin. Metode ini telah terbukti memberi- kan hasil yang dapat diandalkan untuk komunitas, namun pada individu eks- kresi iodium urin hanya mencerminkan asupan iodium dalam waktu singkat sebelum pengumpulan 3 . Tiroglobulin

  (Tg) merupakan protein tiroid dan prekusor dalam sintesis hormon tiroid, telah diusulkan sebagai penanda status iodium tidak hanya dalam populasi yang mencerminkan kelainan tiroid, namun juga kekurangan iodium dalam populasi secara keseluruhan 1 . Kekurangan iodium meningkatkan kadar serum tiroglobulin, dan dalam pengaturan ini, serum Tg mencerminkan gizi iodium selama periode bulan atau tahun. Hal ini berlawanan dengan konsentrasi iodium urin, yang hanya mencerminkan asupan iodium dalam waktu singkat 5 . Status iodium ditentukan oleh berbagai faktor antara lain konsumsi makanan mengandung iodium, kualitas garam beriodium, suplementasi kapsul iodium, berbagai zat penghambat pemanfaatan iodium dalam tubuh (goitrogen, polutan, bloking agen) dan respon tubuh untuk memanfaatkan intake iodium 6 . Hal tersebut mendasari pemikiran untuk mengetahui asupan sumber iodium yang dikonsumsi terhadap status iodium pada wanita usia subur (selanjutnya disebut WUS).

  Analisis ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara makanan sumber iodium tinggi yang dikonsumsi, konsumsi kapsul iodium dan kadar garam beriodium terhadap status iodium pada WUS, yaitu TSH, Tiroglobulin dan UIE WUS.

  

beriodium merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

akan iodium, terutama di daerah endemik GAKI.

  Kata kunci : Tiroglobulin, ekskresi iodium urin, asupan sumber iodium. Korelasi antara Asupan Sumber... (Y. Dwi Nurcahyani, Djoko Kartono, M. Samsudin) METODE

  Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan

  Kadar iodium dalam garam adalah banyaknya iodium dalam garam yang diukur secara kuantitatif menggunakan metode iodometri. Data konsumsi garam, berupa berat (jumlah) garam beriodium yang dikonsumsi. Konsumsi kapsul iodium diketahui dengan menanyakan apakah pernah minum kapsul iodium dalam waktu 3 tahun. Subyek yang pernah minum kapsul iodium antara tahun 2007-2010 diskoring satu, dibawah itu dianggap tidak minum kapsul iodium. Pengukuran antropometri untuk penentuan status gizi, caranya subyek diukur tinggi badan (TB) dengan microtoise; dan ditimbang berat badan (BB) dengan timbangan digital.

  di Tembarak Kabupaten Temanggung dan Tempuran, Kabupaten Magelang. Subyek dalam penelitian ini adalah wanita usia subur umur 18 s/d 35 tahun, bertempat tinggal di daerah penelitian, bersedia menjadi subyek selama penelitian berlangsung dan tidak berpenyakit kronis (misal tumor) menurut hasil pemeriksaan dokter. Dalam menentukan sampel, pertama- tama kecamatan dipilih berdasarkan kriteria endemisitas daerah yaitu endemik berat dan endemik ringan (TGR) 7 . Tahap dua menentukan lokasi desa pada kecamatan terpilih, kemu- dian dilakukan registrasi sasaran WUS. Pemilihan calon subyek sesuai kriteria dan penarikan sampel dilakukan secara

  simple random sampling sesuai dengan

  hasil listing. Semua subyek dilakukan pengukuran dan pemeriksaan mengacu form kuesioner serta wawancara.

  Data ekskresi iodium urin (UIE) adalah kecukupan iodium harian yang dinilai dari jumlah iodium yang dikeluarkan melalui urine, dianalisis dengan spectrofotometer mengguna- kan metode Ammonium Persulphate

  Digestion microplate (APMD) 8

  . Data kadar tirotropin (TSH) dan tiroglobulin (Tiroglobulin), berupa pengambilan sampel darah yang diambil melalui pembuluh vena, sebanyak kurang-lebih 5 cc. Serum (1.5 cc) untuk pemeriksaan kadar TSH dan 1.5 cc serum untuk pemeriksaan tiroglobulin. Analisis kadar TSH dengan metode ELISA (Enzym

  cross sectional. Penelitian dilakukan

  Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan komputer. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan keadaan subyek. Hubungan antara makanan sumber iodium, kadar iodium dalam garam, dan konsumsi kapsul iodium dengan TSH, tiroglobulin dan ekskresi iodium dalam urin digunakan uji statistik korelasi Pearson.

  Makanan sumber iodium adalah makanan yang dikonsumsi dan mengandung iodium tinggi seperti makanan dari laut serta hasil olahan- nya, diiukur menggunakan metode

  recall makanan 1 hari. Bahan makanan

  yang mengandung kadar iodium tinggi terutama makanan dari laut diperhitungkan beratnya dalam gram.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  kit produksi Biored 9,10 .

  1. Karakteristik Subyek Penelitian Jumlah subyek yang diperiksa sebanyak 70 WUS. Hasil analisis se- lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.

  Linked Immuno-assay) menggunakan

  MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 23-32 Tabel 1. Distribusi WUS menurut Karakteristik Data

  Karakteristik Kategori Jumlah (70) Umur WUS (tahun)

  32,7 ± 5,4 BB WUS (Kg) 53,4 ± 8,8 TB WUS (cm)

  148,4 ± 4,7 Pendidikan WUS TS/TTSD/TSD 46 (65,7) TSMP 21 (30,0) TSMA+ 3 (4,3) Status IMT Kurus (<18,5) 2 (2,9) Normal (18,5

  • – 25,0) 47 (67,1) Gemuk (>25,0) 21 (30,0) Kelainan klinis Sklera anemis 8 (11,4) Hipertrofi tiroid 29 (41,4) Keterangan: Angka dalam kurung adalah persentase

  Tingkat pembesaran kelenjar tiroid atau gondok merupakan salah satu indikator GAKI yang menggambarkan reaksi tubuh atas kekurangan hormon tiroid akibat kurang suplai iodium. Kelebihan hormon tiroid juga dapat berakibat gondok. Penelitian ini mendapatkan WUS menderita gondok sebesar 41,4% pada penelitian.

  2. Asupan Sumber Iodium Subyek mempunyai asupan protein lebih rendah dari Angka

  Kecukupan Gizi yang dianjurkan berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) 11 sebanyak

  74,3 % dengan rata-rata 32,94 gram ± 20,75 gram (Tabel 2).

  Garam dengan kandungan iodium tidak memenuhi syarat akan berisiko pada kurangnya pemenuhan tubuh akan kebutuhan iodium dan dapat berakibat pada timbulnya gejala hipotiroidisme. Sebaliknya, kadar iodium yang tinggi berisiko terjadinya ekses iodium dan gejala hipertiroidisme.

  Kadar iodium dalam garam adalah 41,2 ± 17,3 ppm, cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam dengan kandungan cukup sesuai SNI sebesar 74,3%. Subyek mengkonsumsi garam sebanyak 6,9 ± 1,9 gram per orang per hari. WHO memperkirakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan pemenuhan kebutuhan iodium dari garam beriodium adalah konsumsi garam beriodium yang ku- rang dari 10 gram per orang per hari

  (Tabel 2) 1 .

  Ikan merupakan sumber pangan dengan kandungan iodium tinggi. Ketersediaan ikan sebagai bahan pangan di keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan iodium. Ikan laut merupakan makanan sumber iodium tinggi. Umumnya sumber iodium dari ikan dibedakan menjadi ikan segar dan ikan olahan (diasinkan, dikeringkan, diasap, dibuat pindang). Di lokasi penelitian, ikan yang dijual dan biasa dikonsumsi umumnya adalah ikan olahan berupa ikan asin dan pindang. Korelasi antara Asupan Sumber... (Y. Dwi Nurcahyani, Djoko Kartono, M. Samsudin)

  Hasil wawancara recall makanan terhadap subyek penelitian diperoleh hasil bahwa hanya 17 orang (24,3%) yang mengkonsumsi ikan dengan asupan per orang rata-rata sebesar 14,1gram ± 34,4 gram (Tabel 2).

  3. Konsumsi Ikan (14,1gram ± 34,4 gram)*

  a. < 6,90 gram 35 50,0 b.

  5. Banyaknya konsumsi garam per hari (14,1gram ± 34,4 gram)*

  b. Tidak (skor 0) 33 47,1

  Tahun 2009 12 org (32,4%) Tahun 2008 15 org (40,5%) Tahun 2007 1 org (2,7 %) Tahun 2006 3 org (8,1 %) Tahun 2005 1 org (2,7 %)

  a. Ya (skor 1) 37 52,9 Tahun 2010 3 org (8,1 %)

  4. Konsumsi Kapsul Iodium

  b. Tidak Makan Ikan 53 75,7

  a. Makan Ikan 17 24,3

  b. Baik ( ≥ 30 ppm) 52 75,7

  Kapsul iodium didistribusikan secara luas di daerah endemik GAKI sedang dan berat di seluruh rakyat Indonesia, terutama pada penduduk WUS dan wanita hamil. Kapsul minyak beriodium ditujukan untuk penduduk dengan resiko tinggi di daerah endemik berat dan sedang. Pendistribusian kapsul iodium sebanyak 1 kapsul iodiol untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak SD; 2 kapsul iodiol untuk WUS dengan metode blanket approach. Pada penelitian ini, sebagian besar subyek (52,9 %) mengkonsumsi kapsul iodium dengan waktu konsumsi yang berbeda- beda (Tabel 2). Distribusi kapsul iodum sejak September tahun 2010 dihentikan Binkesmas tentang penghentian distribusi kapsul iodium 12 .

  a. Jelek (< 30 ppm) 18 24,3

  2. Kadar Garam (41,2 ppm ± 17,3 ppm)*

  d. Baik (100%+) 11 15,7

  c. Sedang (80-99%) 7 10,0

  b. Kurang (70-79%) 8 11,4

  a. Defisit (<70% AKG) 44 62,9

  1. Asupan protein (32,94 gram ± 20,75 gram)*

  Tabel 2. Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Asupan Sumber Iodium No Asupan Sumber Iodium Jumlah (n=70) %

  ≥ 6,91 gram 35 50,0 Keterangan : * angka dalam kurung adalah rata-rata ± SD

1. Ekskresi iodium urine 107 (18-795) µg/L*

  • – 49 11 15,7

  • – 99 19 27,1
  • – 199 25 35,7
  • – 299 7 10,0

  Kebutuhan iodium ditentukan oleh masukan iodium dari makanan

  4. Korelasi antara Asupan Sumber Iodium dengan Status Iodium

  sehari-hari. Kandungan iodium bahan makanan setempat tergantung dari kadar iodium dalam tanah dan air. Pada daerah dimana kadar iodium tanah

  68 97,2 < 2,0 0,0 Keterangan : * angka dalam kurung adalah rata-rata ± SD

  3. Kadar Tiroglobulin (18,3 ± 24,0) ng/ml)* >50,0 2 2,8 2,0

  c. < 0,4 2 2,8

  a. >6,0 2 2,8

  f. Ekses >= 300 5 7,1

  e. Lebih 200

  d. Optimal 100

  c. Def ringan 50

  b. Def sedang 20

  a. Def berat < 20 3 4,3

  Tabel 3. Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Status Iodium No Status Iodium Jumlah (n=70) %

  Batas normal tiroglobulin (Tiroglobulin) adalah 2,0 – 50,0 ng/ml. Rata-rata kadar Tiroglobulin adalah 18,3 ± 24,0 ng/ml, masih berada pada kisaran normal. Proporsi WUS dengan kategori Tiroglobulin >50,0 ng/ml (hipotiroid) sebesar 2,9% dan tidak ditemukan WUS dengan kategori Tiroglobulin < 2,0 ng/ml (hipertiroid).

  Rata-rata kadar TSH adalah 2,6 ± 1,5 µU/ml, masih berada pada kisaran normal. Secara umum, apabila hasil pemeriksaan TSH tinggi (diatas normal) menunjukkan fungsi tiroid kurang aktif (hipotiroid), sebaliknya kadar TSH yang rendah merupakan tanda biokimiawi dari fungsi tiroid yang terlalu aktif atau disebut hipertiroid. Proporsi WUS dengan kategori TSH >6,0 µU/ml (hipotiroid) adalah sebesar 2,9% dan kategori TSH 0,4 < µU/ml (hipertiroid)

  Pada penelitian ini subyek dengan nilai UIE < 100 µg/L (defisit iodium) sebesar 47,1% dan nilai UIE≥ 300 µg/L (ekses iodium) adalah sebesar 7,1%. Menurut WHO, masalah GAKI merupakan masalah kesehatan masyarakat, apabila nilai median UIE < 100 µg/L proporsinya > 50% dan apabila nilai median UIE< 50 µg/L proporsinya > 20%.

  3. Status Iodium Sebagian besar dari iodium yang masuk ke dalam tubuh akan dikeluarkan kembali melalui urin, karenanya ekskresi iodium urin (UIE) merupakan refleksi kecukupan iodium harian. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai median UIE urin relatif masih dalam batas normal 107 (18-795) µg/L (Tabel 3).

  MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 23-32

2. Kadar TSH (2,6 ± 1,5) µU/ml *

b. 0,4

  • – 6,0 66 94,4
  • – 50,0
Korelasi antara Asupan Sumber... (Y. Dwi Nurcahyani, Djoko Kartono, M. Samsudin)

  subyek mengkonsumsi olahan ikan laut berupa ikan kering atau pindang. Cara pengolahan dengan dikeringkan akan mengurangi kadar iodium dalam ikan. Disamping itu pengawetan olahan ikan diduga menggunakan garam rakyat atau krosok yang tidak mengandung iodium sehingga konsumsi ikan berhubungan negatif dengan ekskresi iodium urin.

  Kadar iodium dalam garam dengan ekskresi iodium urin (p=0,049). Berdasarkan uji statistik Pearson satu sisi diperoleh nilai r sebesar 0,199 yang berpola positif dengan derajat hubungan yang lemah. Hubungan positif menunjukkan bahwa semakin baik kadar iodium dalam garam subyek akan semakin meningkat kadar iodium urin. Hal ini menunjukkan bahwa garam beriodium merupakan sumber iodium yang dapat memenuhi kebutuhan iodium masyarakat, terutama daerah endemik GAKI.

  Tabel 4.

  Variabel yang Bermakna pada α=0.05 Berdasarkan Hasil Korelasi Pearson Satu Sisi

  Variabel Asupan Sumber Iodium N Nilai Korelasi Sig Menurut Kadar Ekskresi Iodium Urin Konsumsi protein 70 -0,160 0,093 * Banyaknya konsumsi ikan

  70 -0,217 0,036* Kadar iodium dalam garam 70 0,199 0,049*

  Menurut Kadar TSH Konsumsi protein 70 0,208 0,042* Menurut Kadar Tiroglobulin Banyaknya konsumsi ikan 70 0,300 0,006* Konsumsi kapsul iodium

  70 -0,342 0,002* Ekskresi Iodium Urin 70 -0,332 0,002*

  dan air rendah, makanan setempat akan kurang mengandung iodium. Pada daerah seperti ini upaya yang paling memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan iodium masyarakat adalah dengan memberikan unsur iodium dari luar daerah antara lain melalui fortifikasi garam dengan iodium. Salah satu cara untuk mengukur kecukupan konsumsi iodium adalah dengan mengukur kadar

  Tabel 4. terlihat bahwa dari

  beberapa variabel asupan sumber iodium yang mempunyai hubungan bermakna dengan log ekskresi iodium urin adalah konsumsi ikan (p=0,036). Berdasarkan uji statistik Pearson satu sisi diperoleh nilai r sebesar -0,217 yang berpola negatif dengan derajat hubungan yang lemah. Hubungan negatif menunjukkan bahwa semakin banyak subyek penelitian mengkonsum- si ikan akan semakin rendah pula tingkat kecukupan iodium yang terekspresikan dari kadar iodium urin. Sebagian besar

  • *Correlation is significant at the 0.05 level

  MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 23-32

  Dari beberapa variabel asupan sumber iodium yang mempunyai hubungan bermakna dengan kadar TSH hanya konsumsi protein (p=0,042). Berdasarkan uji statistik Pearson satu sisi diperoleh nilai r sebesar 0,208 yang berpola positif dengan derajat hubungan yang lemah. Hubungan positif menunjukkan bahwa semakin banyak subyek penelitian mengkonsumsi TSH. Protein diketahui memiliki peran penting pada sintesis tiroglobulin dan transpor hormon tiroid dari kelenjar tiroid. Defisiensi protein dapat berakibat menurunnya efisiensi penggunaan iodium, akibatnya terjadi gangguan pada tubuh karena produksi hormon tiroid kurang memadai atau tidak mencukupi kebutuhan fisiologis normal.

  Tabel 4. terlihat bahwa dari

  beberapa variabel asupan sumber iodium yang mempunyai hubungan bermakna dengan log serum tiroglobulin adalah konsumsi ikan (p=0,006), konsumsi kapsul iodium (p=0,003) dan ekskresi iodium urin (p=0,002). Namun demikian, nilai korelasi Pearson hanya sebesar 0,300, -0,324 dan -0,332 yang menunjukkan bahwa kekuatan korelasi kedua variabel tersebut lemah.

  Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Rasmussen, yang menyimpulkan bahwa serum tiroglobulin merupakan penanda sensitif untuk asupan iodium atau status iodium 3 . Tidak hanya ekskresi iodium urin, tetapi konsumsi kapsul iodium secara signifikan berhubungan dengan kadar tiroglobulin dan mempunyai hubungan yang negatif. Semakin sering subyek mengkonsumsi kapsul iodium maka kadar tiroglobulin semakin menurun.

  Ekskresi iodium urin mencerminkan masukan iodium. Berdasarkan Tabel

  4. diperoleh hasil bahwa hubungan

  ekskresi iodium iodium dengan serum tiroglobulin mempunyai hubungan negatif, dimana semakin tinggi kadar ekskresi iodium urin semakin rendah kadar tiroglobulin. Peningkatan serum tiroglobulin ditemukan sebagai indikator defisiensi iodium kronis 3

  . Peningkatan orang dengan defisiensi iodium bisa diakibatkan dari metabolisme abnormal tiroglobulin di tiroid atau hanya bisa mencerminkan korelasi dengan jumlah jaringan tiroid. Variabel lainnya, seperti adanya nodul tiroid dan kadar TSH, tampaknya juga mempengaruhi kadar tiroglobulin 3 . Kebiasaan subyek penelitian mengkonsumsi olahan ikan dengan cara dikeringkan dan diasinkan ternyata mempunyai hubungan yang positif dengan serum tiroglobulin. Hal ini berpengaruh negatif karena peningkatan serum tiroglobulin sebagai penanda defisiensi iodium. Cara pengolahan dengan dikeringkan akan mengurangi kadar iodium dalam ikan, disamping itu pengawetan olahan ikan diduga menggunakan garam rakyat atau krosok yang tidak mengandung iodium sehingga konsumsi ikan berhubungan positif dengan serum tiroglobulin.

  Kadar tiroglobulin meningkat sebagai konsekuensi dari peningkatan kadar TSH, tidak seperti TSH dan FT4, tiroglobulin tidak terlibat dalam mekanisme regulasi umpan balik. Konsentrasi ekskresi iodium urin dan tiroglobulin adalah ukuran independen pasokan iodium bagi tubuh. Walaupun demikian, ada variasi besar antar Korelasi antara Asupan Sumber... (Y. Dwi Nurcahyani, Djoko Kartono, M. Samsudin)

  laboratorium dalam pengukuran kadar tiroglobulin. Saat ini nilai cut-

  off didasarkan pada nilai-nilai yang

  diperoleh di laboratorium individu. Oleh karena itu, diperlukan metode untuk memperkirakan kadar tiroglobulin yang dibakukan sebelum mereka dapat diterapkan secara luas dalam pemantauan status iodium dalam program untuk mengendalikan defisiensi 13 KESIMPULAN

  Hasil analisis ini menunjukkan bahwa asupan sumber iodium subyek sebagian besar berasal dari garam dengan kandungan cukup sesuai SNI dan kapsul iodium. Ekskresi iodium urin (UIE) sebagai refleksi kecukupan iodium harian subyek menunjukkan bahwa 47,1% subyek mempunyai nilai UIE < 100 µg/L. Status iodium subyek berdasarkan TSH dan Tiroglobulin menunjukkan bahwa sebagian besar subyek berstatus iodium normal.

  Ada hubungan bermakna antara ekskresi iodium urin dengan konsumsi ikan (p=0,036) yang berpola negatif dengan derajat hubungan yang lemah. Hubungan negatif menunjukkan bahwa semakin banyak subyek penelitian mengkonsumsi ikan akan semakin rendah pula tingkat kecukupan iodium yang terekspresikan dari kadar iodium urin. Ada hubungan bermakna antara ekskresi iodium urin dengan kadar iodium dalam garam (p=0,049) yang berpola positif dengan derajat hubungan yang lemah. Hubungan positif menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar iodium dalam garam subyek akan semakin tinggi pula kadar iodium urin.

  Ada hubungan bermakna antara kadar TSH dengan konsumsi protein (p=0,042) yang berpola positif dengan derajat hubungan yang lemah. Hubungan positif menunjukkan bahwa semakin banyak subyek penelitian mengkonsumsi protein akan semakin tinggi kadar TSH.

  Ada hubungan bermakna dengan serum tiroglobulin dengan kapsul iodium (p=0,003) dan ekskresi iodium urin (p=0,002) tetapi kekuatan korelasi kedua variabel tersebut lemah. Ekskresi iodium urin dan konsumsi kapsul iodium mempunyai hubungan yang negatif berarti semakin sering subyek mengkonsumsi kapsul iodium maka kadar tiroglobulin semakin menurun. Semakin tinggi ekskresi iodium urin semakin rendah serum tiroglobulin. Konsumsi ikan mempunyai hubungan negatif berarti semakin banyak subyek mengkonsumsi ikan semakin tinggi serum tiroglobulin.

  SARAN

  Perlu ditingkatkan asupan sumber iodium alami untuk mencegah GAKI seiring dengan ditiadakannya pembagian kapsul iodium di Indonesia. Garam beriodium merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan iodium kebutuhan iodium masyarakat, terutama daerah endemik GAKI.

  DAFTAR PUSTAKA World Health Organization.

  1. Assessment of Iodine Deficiency Disorders and Monitoring Their

  MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 23-32

  Elimination, A Guide for Programme Managers, Third Edition. Geneva; 2007.

  Delange F. The disorders induced 2. by iodine deficiency. Thyroid. 1994; 4(1) :107-28 Rasmussen LB, Ovesen L, Bulow 3.

  I et al. Relations between Various Measures of Iodine Intake and Thyroid Volume, Thyroid Nodularity, Journal of Clinical Nutrition.

  2002;76:1069–1076. Buchinger W, Lorenz-Wawschinek 4. O, Semlitsch G, et al. Thyrotropin and Thyroglobulin as an Index of Optimal Iodine Intake: Correlation with Iodine Excretion of 39,913.

  Euthyroid Patients. Thyroid. 1997;7:593–7. Vejbjerg P, Knudsen N, Perrild H, 5. et al. Thyroglobulin as a Marker of Iodine Nutrition Status in The General Population. European Journal of Endocrinology. 2009; 161:475-481.

  Donny KM, Ina K, Yusi DN, Djoko 6. K. Identifikasi Ketersediaan Pangan Sumber Iodium dan Tingkat Endemisitas GAKI berdasarkan Ekskresi Iodium Urin. Penelitian Gizi dan Makanan. Bogor. 2009; 32:129-140.

  Ministry of Health. Technical 7. Assistance for Evaluation of Intensified Iodine Deficiency Control Project. Final Report. Directorate General of Community Health, Directorat of Comunity Nutrition.

  Jakarta, 2003.

  WHO, ICCIDD, CCM, AIIMS.

  8. Second Inter-Country Training Workshop on Iodine Monitoring, Laboratory Procedures & National IDDE Programme. New Delhi; 2003. p. 110:029. Human ELISA Test for the 9. Quantitative Determination of TSH and FT4 in Human Serum. Human Gesellschaft fur Biochemica and Rink 21 – D-65205. Germany: Wiesbaden; 2004. Greenspan, FS. Kelenjar Tiroid.

  10. Dalam: Endokrinologi Dasar dan Klinik. Alih bahasa: Caroline Wijaya, dkk. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2000. Hardinsyah, Tampubolon V.

  11. Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan Serat Makanan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, Jakarta. 2004. Direktur Jenderal Bina Kesmas.

  12. Surat Edaran Nomor: JM.03.03/ BV/2195/09 Tanggal 03 Juli 2009 tentang penghentian suplementasi kapsul minyak iodium pada sasaran (WUS, ibu hamil, ibu menyusui dan anak SD/MI). Jakarta. 2009. Briel T, West CE, Hautvast J, et al.

  13. Serum Thyroglobulin and Urinary Iodine Concentration Are the Most Appropriate Indicators of Iodine Status and Thyroid Function under Conditions of Increasing Iodine Supply in Schoolchildren in Benin. Journal Nutrition. 2001;131:2701– 2706.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25