PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Masa Esa karena hanya dengan berkat, rahmat dan karuniaNya, buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik (Pusat TTK EK) Tahun 2014 dapat disusun.
Buku ini merupakan media pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran, berisikan tentang keberhasilan dan ketidakberhasilan Pusat TTK EK dalam mencapai kinerja kegiatan yang telah ditetapkan. Disamping itu, juga memuat aspek penyerapan keuangan, sehingga dapat dikaitkan hubungan antara dana yang dibelanjakan dengan manfaat yang diperoleh.
Secara umum capaian kinerja organisasi tercapai, bahkan melampaui target. Tentunya keberhasilan capaian ini merupakan kerja keras dari seluruh pihak, baik struktural, fungsional peneliti, fungsional litkayasa dan staf lainnya, yang telah bekerja secara tim dalam memajukan penelitian di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik.
Akhir kata, dalam kesempatan ini kami patut menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah menyusun buku ini, dan semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik sebagai informasi maupun evaluasi kinerja.
Kepala Pusat TTK EK
Dr. Siswanto, MHP, DTM
RINGKASAN EKSEKUTIF
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja. Laporan akuntabilitas Pusat TTK EK ini, merupakan perwujudan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah diamanatkan kepada Pusat TTK EK dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan target kinerja yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat TTK EK mempunyai tugas mengelola, melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan, serta menapis teknologi di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik menyelenggarakan fungsi;
1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik;
3. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi teknis pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik;
4. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik; dan
5. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusat
Indikator kinerja kegiatan Pusat TTK EK terdiri dari: 1) Jumlah produk/model/ prototipe/standar/formula di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik, 2) Jumlah publikasi ilmiah di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik, baik nasional maupun internasional, dan 3) Jumlah laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 1. Capaian ketiga kegiatan melebih dari target.
Berdasarkan anggaran, Pusat TTK EK mengelola anggaran sebanyak Rp. 64.270.826.000,- (Enam puluh empat milyar dua ratus tujuh puluh juta delapan ratus dua puluh enam ribu), dengan realisasi sebesar Rp. 54.307.424.368,- (Lima puluh empat milyar tiga ratus tujuh juta empat ratus dua puluh empat ribu tiga ratus enam puluh delapan rupiah) atau 84,4%.
Terobosan yang dilakukan pada tahun 2014 salah satunya adalah terakreditaisnya Laboratorium Pusat TTK EK sebagai Laboratorium Penguji untuk Vitamin A dan Zinc. Akreditasi International Organization for Standardization 17025, yakni standar utama untuk laboratorium penguji dan kalibrasi diperoleh dari Komite Akreditasi Nasional.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. : Sasaran, Indikator dan Target Indikator Kinerja Kegiatan Bidang TTK EK Tahun 2014
Tabel 2.2. : Sasaran, Indikator dan Target Indikator Kinerja Kegiatan Bidang TTK EK Berdasarkan Satuan Kerja Tahun 2014
Tabel 3.1. : Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pusat TTK EK Tahun 2014
Tabel 3.2. : Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Produk/Model/ prototype/standar/formula Pusat TTK EK Tahun 2014
Tabel 3.3. : Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Publikasi Ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional Pusat TTK EK Tahun 2014
Tabel 3.4. : Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Publikasi Ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik internasional Pusat TTK EK Tahun 2014
Tabel 3.5. : Jumlah Laporan Status Kesehatan Masyarakat Pusat TTKEK Tahun 2014
Tabel 3.6 : Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pusat TTK EK Tahun 2012, 2013, dan 2014
Tabel 3.7. : Daftar Judul dan Ketua Pelaksana Penelitian Pusat TTK EK Tahun 2014
Tabel 3.8. : Kegiatan Panitia Pembina Ilmiah Pusta TTK EK Tahun 2014 Tabel 3.9.
: Dinamika Perubahan Rencana Strategi Kemenkes 2010-2014 Tabel 3.10.
: Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan Pusat TTK EK Tahun 2014
Tabel 3.11. : Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Output Pusat TTK EK Tahun 2013 dan 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. :
Struktur Organisasi Pusat TTK EK
Gambar 1.2. : Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan Gambar 1.3.
: Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Fungsional Gambar 1.4.
: Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti Gambar 1.5.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Umur
Gambar 1.6. :
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 1.7. :
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
Gambar 1.8. : Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Gambar 2.1.
Rapat Kerja Pusat TTK EK
Gambar 2.2. :
Sertifikat Akreditasdi Laboratorium Penguji
Gambar 2.3. : Penelitian Status Kesehatan Gizi Pada Anak Usia TK Gambar 2.4.
Workshop Penyusunan Kajian
Gambar 2.5. :
Workshop Registri Penelitian Klinik
Gambar 2.6. : Diseminasi Studi Efikasi Dosis Tunggal AN dengan Dosis 3 Hari DHP
Gambar 2.7. :
Training of Trainer Studi Diet Total
Gambar 2.8. :
Supervisi Studi Diet Total
Gambar 2.9. :
Workshop Studi Diet Total
Gambar 2.10. :
Penyusunan Laporan Studi Diet Total
Gambar 2.11. :
Diseminasi Riset Kesehatan Nasional
Gambar 2.12. :
Capaian Indikator Kinerja Kegiatan
Gambar 2.13. : Realisasi Anggaran Tahun 2010-2014, Pusat TTK EK
DAFTAR SINGKATAN
AN
Arthemisinin Naphtoquine
B2P2TO2T
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
Balitbangkes Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan DHP
Dihidro piperaquine
DIPA
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
EK
Epidemiologi Klinik
EK PM
Epidemiologi Klinik Penyakit Menular
EK PTM
Epidemiologi Klinik Penyakit Tidak Menular GAKI
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
ISO
International Organization for Standardization KAN
Komite Akreditasi Nasional
KF
Kelompok Fungsional
KKU
Keuangan, Kepegawaian dan Umum
LIPI
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang PKS
P2B2
Program dan Kerjasama
PPI
Panitia Pembina Ilmiah
RAK
Rencana Aksi Kegiatan
Raker
Rapat Kerja
RAP
Rencana Aksi Program
Renstra
Rencana Strategis
Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian Lembaga RPJMN
RKA KL
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional SDM
Sumber Daya Manusia
SDT
Studi Diet Total
TP2U
Tim Penilai Peneliti Unit
TTK
Teknologi Terapan Kesehatan
TTK EK
Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik TTK FK
Teknologi Terapan Kesehatan Farmasi dan Kedokteran TTK GM
Teknologi Terapan Kesehatan Gizi dan Makanan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang,
Pembangunan kesehatan jangka panjang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam jangka menengah lima tahunan, sesuai Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, telah ditetapkan delapan fokus prioritas dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. Kedelapan fokus prioritas tersebut meliputi: 1) peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita, 2) perbaikan gizi masyarakat, 3) pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diiikuti penyehatan lingkungan, 4) pengembangan sumber daya manusia kesehatan, 5) peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan, 6) pengembangan sistem pembiayaan jaminan kesehatan, 7) pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan, dan 8) peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Perencanaan kegiatan lima tahunan di lingkungan Kementerian Kesehatan dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014, yang juga menekankan delapan fokus prioritas dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan diatas. Renstra untuk selanjutnya diterjemahkan kedalam program. Program penelitian dan pengembangan kesehatan tertuang dalam Rencana Aksi Program Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Tahun 2010 – 2014. Program tersebut diterjemahkan kedalam kegiatan oleh organisasi pelaksananya. Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, sebagai salah satu institusi yang ada dibawah Badan Litbangkes, telah menindaklanjuti Rencana Aksi Program Balitbangkes dengan menetapkan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Pusat Teknologi Terapan Kesehatan (Pusat TTK EK) Tahun 2011-2015.
Perencanaan kegiatan tahunan di lingkungan Kementerian Kesehatan ditetapkan dalam Rencana Kinerja Kementerian Kesehatan. Sedangkan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ditetapkan Rencana Kerja Tahunan, yang berisikan Rencana Kerja Tahunan Eselon II dibawahnya. Berdasarkan Rencana Kerja Tahunan ini maka telah disusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian Lembaga (RKA KL). Target kegiatan yang akan dicapai selama satu tahun tersebut dituangkan dalam Penetapan Kinerja.
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja. Laporan akuntabilitas Pusat TTK EK ini, merupakan perwujudan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah diamanatkan kepada Pusat TTK EK dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan target kinerja yang telah ditetapkan.
B. Maksud dan Tujuan
Laporan Akuntabilitas Kinerja dimaksudkan untuk menyampaikan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah diamanatkan kepada Pusat TTK EK. Sedangkan tujuan penyusunan laporan akuntabilitas adalah:
1. Sebagai laporan pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran tahun 2014
2. Sebagai evaluasi kegiatan yang dibiayai oleh DIPA tahun 2014
3. Sebagai bahan penyusunan rencana program dan kegiatan tahun mendatang
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat TTK EK mempunyai tugas mengelola, melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan, serta menapis teknologi di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik.
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik menyelenggarakan fungsi;
1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik;
3. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi teknis pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan bidang teknologi terapan kesehatan
dan epidemiologi klinik;
4. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik; dan
5. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
D. Visi dan Misi
Dalam pencapaian tugas pokok fungsi diatas, maka visi yang ingin dicapai adalah menjadi institusi unggulan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik.
Untuk mencapai visi tersebut, telah ditetapkan misi. Adapun misi yang telah ditetapkan adalah:
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui penelitian teknologi terapan kesehatan dalam bidang kedokteran dan farmasi.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui penelitian teknologi terapan kesehatan dalam bidang gizi dan makanan.
3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui penelitian dan epidemiologi klinis penyakit menular dan penyakit tidak menular.
4. Menjadikan Badan Litbangkes menjadi koordinator jejaring penelitian klinis di Indonesia melalui Pusat TTKEK
E. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Pusat TTK EK sesaui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, adalah sebagai berikut:
Kepala
Panitia Pembina Ilmiah Pusat TTKEK
TP2U
Dr. Siswanto, MHP, DTM
(PPI) Pusat TTKEK
Bagian Tata Usaha
Drs. M Gozali, MM
Sub-bag PKS
Sub-bag KKU
Junediyono, SKM, MKM
Dra. Excalanti P
Bidang TTK
Bidang EK
DR. Fitrah Ernawati DR. Sri Idaiani
Sub-bidang EK PM Sub-bidang TT FK
Ully Adhi, Apt, M.Si Dr. Karyana, M.Kes
KF Peneliti
Sub-bidang EK PTM
Sub-bidang TT GM
DR. Nelis Imaningsih Drg. Lelly A, M.Kes
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Pusat TTKEK
F. Jumlah Pegawai
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset vital dalam organisasi karena merupakan penggerak sistem sehingga organisasi dapat berjalan. Berdasarkan data kepegawaian sampai dengan 31 Desember 2014, Pusat TTK EK memiliki 178 orang pegawai. Berikut adalah penjabaran jumlah pegawai berdasarkan jabatan struktural dan fungsional, kelompok umur, jenis kelamin, golongan, pendidikan.
Menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1974 jabatan pegawai negeri sipil dikelompokkan menjadi 2 yakni jabatan fungsional dan jabatan struktural. Berikut gambaran pegawai berdasarkan jenjang jabatan tersebut:
Gambar 1.2.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan 100
Jumlah Pegawai
Berdasarkan jenjang jabatan, staf merupakan jumlah pegawai terbanyak. pegawai. Struktural sebanyak 10 pegawai, dan dalam jenjang tersebut terdapat pegawai dengan jenjang fungsional (merangkap jabatan, sebagai pejabat struktural namun yang bersangkutan juga memiliki jenjang fungsional).
Apabila dipilah, maka jenjang jabatan fungsional, dapat dibagi menjadi peneliti, teknisi litkayasa dan analisis kepegawaian. Berikut adalah gambaran pegawai berdasarkan jenjang jabatan fungsional.
Gambar 1.3.
Jumlah Pegawai Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan
30 22 Jumlah Pegawai 20 10
Peneliti
Teknisi Litkayasa
Analisis Kepegawaian
Berdasarkan jenjang jabatan fungsional maka peneliti merupakan jenjang jabatan fungsional dengan jumlah pegawai terbanyak. Jenjang fungsional penelitipun bila dilihat lebih detil dapat dibagi lagi berdasarkan ketentuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yakni peneliti utama, peneliti madya, peneliti muda, dan peneliti pertama. Berikut gambaran jenjang fungsional peneliti berdasarkan kriteria LIPI.
Gambar 1.4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti
15 13 Jumlah Pegawai
Berdasarkan jenjang jabatan fungsional peneliti maka peneliti madya merupakan jenjang jabatan fungsional peneliti dengan jumlah pegawai terbanyak.
Menurut kelompok umur pegawai dikelompokkan menjadi 5 kelompok umur, yakni 1) ≤ 30 tahun, 2) 31- 40 tahun, 3) 41-50 tahun, 4) 51-55 tahun, dan 5) ≥ 56 tahun. Berikut
jumlah pegawai berdasarkan umur.
Gambar 1.5. Jumlah Pegawai Berdasarkan Umur
Jumlah Pegawai
Menurut jenis kelamin, pegawai dibagi berdasarkan jenis kelamin laki laki dan perempuan. Berikut jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin ;
Gambar 1.6..
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 100
Jumlah Pegawai
Menurut golongan, pegawai dibagi berdasarkan golongan I, II, III, dan IV. Berikut jumlah pegawai berdasarkan golongan;
Gambar 1.7. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
44 Jumlah Pegawai 40
Berdasarkan golongan, dari 178 pegawai banyak didominasi oleh pegawai dengan golongan III.
Menurut tingkat pendidikan, pegawai dibagi berdasarkan tingkat pendidikan SD, SLTP., SLTA/D1, D2/D3, S1, S2, dan S3. Berikut jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan;
Gambar 1.8.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan 60
20 12 12 Jumlah Pegawai
Berdasarkan tingkat pendidikan, dari 178 pegawai banyak didominasi oleh pegawai dengan tingkat pendidikan S2.
G. Permasalahan Utama
Berbagai permasalahan dihadapi dalam pengembangan organisasi. Permasalahan tersebut meliputi:
1. Adanya kesenjangan peneliti dengan jenjang senior (peneliti madya dan utama) dengan yunior (peneliti muda dan pertama). Dimana peneliti senior 1. Adanya kesenjangan peneliti dengan jenjang senior (peneliti madya dan utama) dengan yunior (peneliti muda dan pertama). Dimana peneliti senior
2. Adanya kesenjangan antara tupoksi dengan kepakaran peneliti. Tupoksi merupakan hal baru yakni teknologi terapan dan epidemiologi klinik. Sementara kepakaran yang ada lebih banyak ke penelitian kesehatan masyarakat.
3. Banyaknya penelitian kekurangan tenaga peneliti.
4. Metode pembinaan yang belum baku.
5. Bahasa hasil penelitian belum menjadi bahas yang populer
H. Sistematika
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat TTK EK adalah sebagai berikut:
KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR SINGKATAN
BAB I Pendahuluan, menjelaskan tentang penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II Perencanaan Kinerja, berisikan tentang perjanjian kinerja tahun bersangkutan.
BAB III Akuntabilitas Kinerja, berisikan tentang capaian kinerja organisasi, dan realisasi
anggaran.
BAB IV Penutup, berisi tentang simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah
dimasa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja. Lampiran:
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Pusat TTK EK
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Balai GAKI
3. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
Salah satu program yang tertuang dalam Rencana Strategi Kementerian Kesehatan 2010-2014 adalah Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Dalam program tersebut terdiri dari beberapa kegiatan, yakni:
1. Riset Operasional Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran
2. Penelitian dan pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan
3. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
4. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
5. Penelitian dan Pengembangan Humaniora Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
6. Desentralisasi dan Daerah Bermasalah Kesehatan
7. Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Penelitian dan Pengembangan.
Kegiatan dapat menampung beberapa kegiatan yang sejenis. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik terdiri dari kegiatan yang berasal dari Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik,
Balai Penelitian dan Pengembangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium, dan Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Tanah Bumbu. Dokumen ini tertuang dalam Rencana Kinerja yang disampaikan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Penetapan kinerja yang diperjanjian antara Kepala Badan Litbangkes dengan Kepala Pusat TTK EK sekaligus memuat tentang target kinerja yang akan dilakukan oleh Balai GAKI dan Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu. Target dan indikator kinerja disampaikan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Sasaran, Indikator dan Target Indikator Kinerja Kegiatan Bidang Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014
No Sasaran Strategis
Indikator
Target
1 Meningkatnya penelitian
8 dan pengembangan di
Jumlah produk/model intervensi/
prototipe/standar/formula di bidang bidang teknologi terapan
klinik terapan dan epidemiologi klinik kesehatan dan
Jumlah Publikasi ilmiah di bidang klinik epidemiologi klinik.
terapan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik:
a. Nasional
2 Jumlah laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil Riset Kesehatan
b. Internasional
Nasional Wilayah 1
Sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja yang ditandatangani Kepala Badan Litbangkes dengan Kepala Pusat TTK EK, maupun Kepala Badan Litbangkes dengan Kepala Balai GAKI, dan Kepala Badan Litbangkes dengan Kepala Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu, maka target yang tertuang akan dicapai secara bersama-sama. Berikut target tersebut:
Tabel 2.2 Sasaran, Indikator dan Target Indikator Kinerja Kegiatan Bidang Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Berdasarkan Satuan Kerja Tahun 2014
Balai Sasaran No
Pusat Balai
TTK GAKI Tanah Total Strategis
4 2 2 8 penelitian dan
Jumlah produk/model/
prototipe/standar/formula di
pengembangan bidang klinik terapan dan di bidang
epidemiologi klinik
teknologi
Jumlah Publikasi ilmiah di
terapan
bidang klinik terapan dan
kesehatan dan epidemiologi klinik yang epidemiologi
dimuat pada media cetak
klinik.
dan elektronik:
a. Nasional
10 5 2 17
b. Internasional
Jumlah laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil
Riset Kesehatan Nasional Wilayah 1
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Pusat TT EK selama tahun 2014 dari rencana yang telah ditetapkan. Dari perbandingan capaian ini dapat diperoleh informasi
yang berkaitan dengan masing-masing kegiatan. Dengan demikian, informasi tersebut dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan kegiatan di masa mendatang sehingga setiap kegiatan yang direncanakan dapat berhasil guna dan berdaya guna.
1. Capaian kinerja tahun 2014
Bila dilihat dari capaian ketiga indikator, maka kinerja tahun 2014 melebihi dari target. Berikut disampaikan capaian dari ketiga indikator tersebut:
Tabel 3.1.
Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Realisasi Realisasi
1. Jumlah produk/model/prototipe/standar/
4 10 275% formula di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik
2. Jumlah Publikasi ilmiah di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik:
a. Nasional
b. Internasional
3. Jumlah laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil Riset Kesehatan
7 7 100% Nasional Wilayah 1
Kesepuluh capaian indikator Jumlah produk/model/prototipe/standar/ formula di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik adalah sebagai barikut:
Tabel 3.2. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah produk/model/prototipe/standar/formula Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014
No Output
Judul Penelitian
Ketua Pelaksana
1 Produk Informasi Studi
Dr. Delima, M.Kes Kasus Kontrol Gagal Ginjal. Ginjal.
Studi Kasus Kontrol Gagal
2 Produk informasi Penyakit Studi Pengamatan Prospektif Ully Adie Mulyani, Tuberkulosis
Kejadian Ikutan Pemberian
S.Si, Apt, M.Si
Obat Anti Tuberkulosis Tahap III
No Output
Judul Penelitian
Ketua Pelaksana
3 Model regstri penyakit Diseases registry tuberkulosis Dr. Karyana, M.Kes tuberkulosis dan diabetes
dan diabetes mellitus
mellitus
4 Produk informasi
Drg. Sintawati, penanggulangan penyakit usia TK di dua provinsi di
Status kesehatan gigi anak
M.Kes tidak menular
Indonesia
5 Produk informasi Tingkat Pengetahuan gizi dan Erna Luciasari, SP, mengenai kesehatan
MP reproduksi
kesehatan serta status gizi
remaja siap bereproduksi
6 Model registri jamu
Jamu registri
Dra. Lucie Widowati, M.SI
7 Produk informasi
dr. Hadi Siswoyo, pelayanan kesehatan
Kajian Pelayanan Kesehatan
M.Epid tradisional dalam era
Tradisional dihubungkan
dengan program JKN
Jaminan Kesehatan Nasional
8 Produk informasi
DR. Dr. Sri Idaiani, kesehatan jiwa pada
Kajian kesehatan jiwa di
Pelayanan Primer di Indonesia SpKJ pelayanan primer di Indonesia
Drg. Lelly penanganan gagal ginajl
9 Produk informasi
Penanganan gagal ginjal
dalam era asuransi kesehatan Andayasari, M.Kes di era auransi
10 Produk informasi studi Studi perbandingan efikasi dan Prof. Emiliana Tjitra, perbandingan efikasi dan
PhD ekamanan dari satu dosis artemisinin-naphthoquine artemisinin-naphthoquine
ekamanan dari satu dosis
dengan dosis 3 hari
dengan dosis 3 hari
dihidroartemisinin-piperaquine
dihidroartemisinin-
untuk pengobatan malaria
piperaquine untuk
tanpa komplikasi pada anak-
pengobatan malaria tanpa anak Indonesia. komplikasi pada anak- anak Indonesia.
Dan, capaian kelima belas Publikasi ilmiah di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Publikasi ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014
No Judul Artikel
Nama Penulis
Media Publikasi
1 Bahan aktif dalam kombinasi
Media Litbangkes Vol. obat flu dan batuk-pilek, dan
Retno Gitawati
24 No.1 Maret 2014 pemilihan obat flu yang rasional . 2 Nilai batas dan indikator
Jurnal Gizi dan obesitas terhadap terjadinya
Made Dewi Susilawati,
Makanan Volume 37 diabetes mellitus tipe 2
Krisnawati Brantas, Abas
Basuni Jahari
No. 1, Juni 2014
No Judul Artikel
Nama Penulis
Media Publikasi
3 Asupan serat makanan dan
Jurnal Gizi dan kadar kolesterol-LDL penduduk
Yunita Diana Sari, Sri
Makanan Volume 37 berusia 25-65 tahun di
Prihatini, Krisnwati Brantas
No. 1, Juni 2014 kelurahan kebon Kalapa, Bogor 4 Evaluasi praktik dokter yang
Media Penelitian dan meresepkan jamu untuk pasien
Lucie Widowati, Siswanto,
Pengembangan penderita penyakit degeneratf di
Delima, Hadi Siswoyo
Kesehatan Volume 24 12 provinsi.
No. 2. Juni 2014 5 Situasi paten obat anti diabetes,
Media Penelitian dan anti hipertensi, anti malaria dan
Basundari Sri Utami, Sekar
Pengembangan anti tuberculosis di Indonesia.
Tuti, Anggita Bunga Anggraini,
Mukhlisul Fatih, Siswanto,
Kesehatan Volume 24
No. 2. Juni 2014 6 Parity, education level and risk
Trihono
Health Science for (pre-) eclamsia in selected
Cicih Opitasari, Lelly
Journal of Indonesia, hospitals in Jakarta
Andayasari
Vol. 5, Number 1 Juni 2014
Health Science Dioscorea alata normalize the
7 The tuber extract and flour of
Nelis Imaningsih, Deddy
Journal of Indonesia, blood lipid profile of rabbits
Muchtadi, Nurheni S Palupi,
Vol .5, Number 1 Juni treated with high cholesterol
Tutik Wresdiyati, Komari
2014 diets. 8 Recommended alternative daily
Health Science intake of fruits and vegetables
Nurhayati
Journal of Indonesia, for Indonesia elderly.
Vol. 5, Number 1 Juni 2014
9 The use of antibiotics in
Health Science hospitalized adult typhoid
Anggita Bunga Anggraini,
Journal of Indonesia, patients in an Indonesia hospital
Cicih Opitasari, Qurrotul Aini
Vol. 5, Number 1 Juni 2014
10 Pengetahuan tentang factor
Buletin Penelitian risiko, perilaku dan deteksi dini
Eva Sulistiowati, Anna Maria
Kesehatan. Vol. 42 kanker serviks dengan Inspeksi
Siratit
No. 3 September 2014 Visual Asetat (IVA) pada wanita di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. 11 Disabilitas pada lanjut usia
Jurnal Gizi dan menurut status gizi, anemia, dan Yudi Kristanto
Sri Mulyati, Agus Triwinarto,
Makanan Volume 37 karateristik sosidemografi
No. 2, Desember 2014 12 Faktor riwayat konsumsi
Jurnal Gizi dan makanan penderita stroke yang
Basuki Budiman, Karyana, Sri
Makanan Volume 37 masuk rumah sakit
Mulyati
No. 2, Desember 2014 13 Hubungan panjang badan lahir
Jurnal Gizi dan terhadap perkembangan anak
Fitrah Ernawati, Sri Mulyati,
Makanan Vol. 37 No. usia 12 bulan
Made Dewi, Amalia
2, Desember 2014 14 Kadar c-erbB2 dalam serum dan Eva Sulistiowati, Samuel
Buletin Penelitian saliva pasien kanker payudara
Haryono
Kesehatan. Vol. 42 No. 4 Desember 2014
15 Efficacy of Artemisinin-
Health Science napthoquine and
Hadjar Siswantoro, Armedy
Journal of Indonesia, Dihydroartemisnin-piperaquine
Ronny Hasugian, Emiliana
Volume 5, Number 2 for uncomplicated malaria patient
Tjitra
Desember 2014 at primary health care.
Untuk capaian ketiga publikasi ilmiah di bidang klinik terapan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik internasional, adalah sebagai berikut
Tabel 3.4. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Publikasi ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik Internasional Bidang Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014
No Judul Artikel
Nama Penulis
Media Publikasi
1 Rapid Clinical Assessment to Emilana Tjitra PLOS ONE | Facilitate the Triage of
www.plosone.org 1 Adults with Falciparum
January 2014 | Malaria, a Retrospective
Volume 9 | Issue 1 | Analysis
e87020
PLOS ONE | Piperaquine Treatment of
2 Dihydroartemisinin-
Emilana Tjitra
www.plosone.org 1 Multidrug
January 2014 | Resistant Falciparum and
Volume 9 | Issue 1 | Vivax Malaria in Pregnancy
e84976
3 Decreased Endothelial Nitric
BRIEF REPORT • Oxide
Emiliana Tjitra
JID 2014:210 (15 Bioavailability, Impaired
November) • 1627 Microvascular Function, and Increased Tissue Oxygen Consumption in Children With Falciparum Malaria
Sedangkan 7 Laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 1 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5.
Jumlah Laporan Status Kesehatan Masyarakat Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Tahun 2014
No
Judul Laporan
Penanggung Jawab
1 Studi Diet Total Survei Konsumsi Makanan Djoko Kartono, PhD Individu Provinsi Aceh
Ir. Hermina, M.Kes
2 Studi Diet Total Survei Konsumsi Makanan Drh. Endi Ridwan, M.Sc Individu Provinsi Riau
3 Studi Diet Total Survei Konsumsi Makanan Dyah Santi P, SKM, M.Kes Individu Provinsi DKI Jakarta
4 Studi Diet Total Survei Konsumsi Makanan Budi Santoso, SKM, M.Kes Individu Provinsi Jawa Tengah
Dr. Eva Sulistiowati, M.Epid
5 Studi Diet Total Survei Konsumsi Makanan Sugianto, SKM, M.ScPH Individu Daerah Istimewa Yogyakarta
6 Studi Diet Total Survei Konsumsi Makanan Dr. Hadjar Siswantoro, MPH Individu Provinsi Sulawesi Selatan
Dr. Armaji Kamaludi
7 Studi Diet Total Survei Konsumsi Makanan Dr. Lusianawaty, SpOK Individu Provinsi Nusa Tenggara Timur
Syachroni, S.Si
2. Capaian kinerja tahun 2012 dan 2013
Bila dibandingkan dengan capaian pada dua tahun sebelumnya maka capaian masih sama ≥ 100%.
Tabel 3.6.
Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2012, 2013 dan 2014
R 1. Jumlah produk/model/
8 9 > 100 4 11 > 100 prototipe/standar/formula di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik 2. Jumlah publikasi ilmiah di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik:
a. Nasional
10 15 > 100 b. Internasional
2 3 > 100 3 Jumlah laporan Status
7 7 100 Kesehatan Masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 1
Pencapaian kinerja lebih dari 100% tidak berarti bahwa selama melaksanakan kegiatan tidak terdapat kendala atau hambatan. Penjelasan berikut akan menguraikan mengenai keberhasilan, hambatan dan permasalahan, serta langkah-langkah antisipatif yang sudah dilakukan.
3. Analisis Keberhasilan dan Kegagalan
Dalam pencapaian kegiatan tidak terlepas adanya keberhasian dan kegagalan. Berikut disampaikan tentang hal-hal mendukung dimaksud.
a) Rapat Kerja (Raker) Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Raker Pusat TTK EK dilaksanakan pada tanggal 20-22 Maret 2014. Pada rapat kerja tersebut telah dihasilkan beberapa penelitian untuk mendukung Jaminan Kesehatan Nasional, mempertajam pemahaman tentang epidemiologi klinik, menata sumber daya manusia untuk pelaksanaan Studi Diet Total.
Pemahaman tentang epidemiologi klinik dalam hal ini penelitian klinik dilakukan untuk menjawab adanya kesenjangan antara tugas pokok fungsi dengan kepakaran yang ada. Sedangkan penataan sumber daya manusia untuk antisipasi pelaksanaan Riset Kesehatan Nasional berupa Studi Diet Total, mengantisipasi adanya kekurangan tenaga peneliti. Pada raker tersebut juga disepakati jika tenaga penelit kurang maka akan direkrut dari Politeknik Kesehatan khususnya Jurusan Gizi.
Gambar 2.1. Rapat Kerja Pusat TTK EK
b) Judul Penelitian Produk/model/ prototipe/standar/formula di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik yang dicapai merupakan hasil dari beberapa judul penelitian. Judul tersebut meliputi:
Tabel 3.7.
Daftar Judul dan Ketua Pelaksana Penelitian Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Tahun 2014
No
Ketua Pelaksana 1 Produk Informasi Studi Kasus Kontrol Gagal Ginjal.
Judul
Dr. Delima, M.Kes Judul Penelitian: Studi Kasus Kontrol Gagal Ginjal.
2 Produk informasi Penyakit Tuberkulosis Ully Adie Mulyani, Judul Penelitian: Studi Pengamatan Prospektif
S.Si, Apt, M.Si Kejadian Ikutan Pemberian Obat Anti Tuberkulosis Tahap III 3 Model regstri penyakit tuberkulosis dan diabetes
Dr. Karyana, M.Kes mellitus Judul Penelitian: Diseases registry tuberkulosis dan diabetes mellitus
No
Ketua Pelaksana 4 Produk informasi penyebaran plasmodium knowlesi
Judul
Drh. Sahat Judul Penelitian: Studi epidmeiologi Plasmodium
Ompusunggu, M.Sc Knowlesi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 5 Produk informasi penanggulangan penyakit tidak
Drg. Sintawati, menular
M.Kes Judul Penelitian: Status kesehatan gigi anak usia TK di dua provinsi di Indonesia 6 Produk informasi mengenai kesehatan reproduksi
Erna Luciasari, SP, Judul Penelitian: Tingkat Pengetahuan gizi dan
MP kesehatan serta status gizi remaja siap bereproduksi
7 Model registri jamu Dra. Lucie Widowati, Judul Penelitian: Jamu regisrti
M.SI 8 Kajian
dr. Hadi Siswoyo, Judul: Kajian Pelayanan Kesehatan Tradisional
M.Epid dihubungkan dengan program JKN 10 Kajian
Dr. Hadjar Judul: Kajian tatalaksana stroke dalam konteks
Siswantoro, M.Epid asuransi 11 Kajian
Dr. Armedy RH, Judul: Kajian tatalaksana HIV/AIDS dalam konteks
M.Epid asuransi 12 Kajian
Drg. Lelly Judul: Penanganan gagal ginjal dalam era asuransi
Andayasari, M.Kes kesehatan
Kedua belas judul diatas telah berkontribusi untuk mendapatkan produk dan model bidang TTK EK.
c) Akreditasi Laboratorium Pelaksanaan penelitian perlu didukung oleh adanya laboratorium yang terstandar. Tahun 2014, telah dilakukan akreditasi terhadap Laboratirum Pusat TTK EK. Akreditasi diperoleh untuk ISO 17025 yakni standar utama untuk Laboratorium Penguji dan Kalibrasi, untuk pengujian Vitamin A dan Zinc.
Gambar 2.2.
Sertifikat Akreditasi Laboratorium Penguji Sertifikat Akreditasi Laboratorium Penguji
Tabel 3.8. Kegiatan Panitia Pembina Ilmiah Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2014
No Tanggal Topik Bahasan 1. 3 Januari 2014
1. Evaluasi hasil pemeriksaan Irjen (kegiatan PPI tahun 2013) 2. Rencana Kegiatan PPI 2014 3. Rencana penyusunan keanggotaan PPI 2014 4. Rencana penyusunan laporan kegiatan PPI 2013
2. 8 Januari 2014
1. Sosialisasi ARKN 2. Pembentukan PPI periode 2014 3. Pembentukan KPS
3. 13 Januari 2014
1. Sosialisasi ARKN 2. Sosialisasi pedoman pembuatan protokol 3. Sosialisasi Permenkes No. 66 Registri penelitian klinis
4. 27-28 Januari 14
Evaluasi laporan hasil penelitian 2013
5. 1. Evaluasi laporan hasil penelitian 2013 12 Februari 2014
2. Proposal Penelitian tahun 2015 3. Lain-lain (pembentukan tim pokja PPI)
6. 17 Februari 2014 1. Pembahasan proposal Penelitian tahun 2015 2. Pembahasan proposal kajian 2014
7. 28 Februari 2014 1. Telaah penelitian kesehatan Komunitas Asean 2015 2. Membahas Buku Pembangunan Kesehatan (KIB) 2004- 2009) dan KIB (2010-2013)
8. 11 Maret 2014
Pembahasan TOR Kajian 2014
9. 27 Maret 2014
Pembahasan kajian tahun 2014
10. 7 April 2014 Pembahasan protokol Penelitian tahun 2015 11. 14 April 2014
Pembahasan proposal Analisis Lanjut Tahun 2014 12. 7 dan 8 Juli 2014
Pembahasan kajian tahun 2013
13. 14 Juli 2014 Pembahasan Laporan Triwulan 2 Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik (Monitoring dan evaluasi kegiatan tahun 2014).
14. 8 Agustus 2014 Penyusunan draft SOP manajemen penelitian Pusat TTKEK 15. 2-3 Oktober 2014
Pemberdayaan SDM: Workshop Kajian dan Penyusunan Rekomendasi Pusat TTK EK
16. 13 November 2014
Pembahasan rencana Penelitian 2016
17. 27 November 2014
Proposal Penelitian tahun 2016
18. 15 Desember 2014 Pemaparan Laporan Akhir Penelitian 2014 19. 19 Desember 2014
Rencana PPI Tahun 2015
Beberapa dokumentasi kegiatan PPI sebagai berikut:
Gambar 2.3.
Kegiatan Penelitian Status Kesehatan Gigi Pada Anak TK
Yogyakarta, 7 Juni 2014
Gambar 2.4.
Workshop Penyusunan Kajian, Bogor, 2-4 Oktober 2014
Gambar 2.5.
Workshop Registri Penelitian Klinik, Jakarta, 15-17 Oktober 2014
e) Penerbitan Jurnal Gizi dan Makanan Pertemuan review dari artikel yang masuk dilakukan setiap jurnal akan terbit, dengan melibatkan dewan redaksi dan peer reviewer. Jurnal Gizi dan Makanan akreditas oleh LIPI No. 434/AU2/P2MI-LIPI/08/2012.
Kepesertaan pameran dari Pusat TTK EK dilakukan pada kegiatan dalam rangka Pekan Raya Pembangunan Jawa Tengah di Pekalongan dan Simposiun
Internasional Badan Litbangkes di Jakarta. Topik yang dipamerkan meliputi; 1) Isolat galaktomanan dari ampas kelapa, 2) Ready Use Therapeutic Food untuk penanggulangan gizi buruk, 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan sesar, dan 4) Faktor risiko terjadinya balita stunting.
Gambar 2.6.
Diseminasi Hasil Studi Efikasi Dosis Tunggal AN dgn 3 day DHP,
Kunming, China, 25 Agustus 2014
f) Penelitian skala nasional berupa Riset Kesehatan Dasar Koordinator Wilayah 1 Studi Diet Total merupakan riset kesehatan nasional, yang terdiri dari Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) dan Analisis Cemaran Kimia Makanan (ACKM). Tahapan kegiatan tediri dari training for trainer, training centre, pengumpulan data, penyusunan laporan.
Gambar 2.7.
Trining Off Trainer Studi Diet Total, Yogyakarta, 21-30 April 2014
Gambar 2.8
Supervisi Studi Diet Total, Yogyakarta, 29 Mei 2014
Gambar 2.9.
Workshop Studi Diet Total, 17 Juni 2014
Gambar 2.10.
Penyusunan Laporan SDT, Solo, 27-31 Oktober 2014
Gambar 2.11
Diseminasi Riskesnas, Yogyakarta, 8-11 Desember 2014
4. Evaluasi Renstra Kemenkes 2010-2014
Pada tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Strategi Kemenkes. Bila dievaluasi terdapat perubahan pada Renstra selama 2010-2014.
Tabel 3.9 Dinamika Perubahan Rencana Strategi Kemenkes 2010-2014
Tahun
Satuan Kerja Dalam Lingkup Renstra 2010
Topik
Renstra Kemenkes menyebutkan Puslitbang Gizi dan Makanan bahwa Indikator Kinerja hanya memuat B2P2TO2T Eselon II di lingkungan Pusat.
Balai Gaki Magelang Balai P2B2 Tanah Bumbu
2012 Renstra Kemenkes direvisi Pusat TTK EK menyesuaikan dengan struktur baru,
Balai Gaki Magelang Puslitbang Gizi dan Makanan berubah
Balai P2B2 Tanah Bumbu menjadi Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
2013 - Merubah indikator kinerja kegiatan riset Pusat TTK EK kesehatan nasional dimasukan dalam
Balai Gaki Magelang 2014 setiap Eselon II
Balai P2B2 Tanah Bumbu
Capaian Kinerja dan Anggaran Pelaksanaan Kegiatan Renstra 2010-2014
Gambar 2.12. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan
Laporan Riskesnas Target
Grafik Target dan Capaian Indikator Kinerja Produk Model, Publikasi dan Laporan Riskesnas di Bidang Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2010-2014
Perubahan yang terjadi telah ditindaklanjuti dengan;
a) Restrukturisasi organisasi ditindaklanjuti dengan adanya pemindahan beberapa peneliti berdasarkan latar belakang
b) Perubahan Rencana Strategi Kemenkes ditindaklanjuti dengan perubahan indikator dan pelaksana penelitian
c) Keterbatasan peneliti dengan latar belakang klinisi ditindaklanjuti dengan melaksanakan penelitian secara bersama-sama dengan rumah sakit atau perguruan tinggi yang mempunyai klinisi
5. Rekomendasi dan strategi pelaksanaan kegiatan tahun 2015-2019
Rekomendasi berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan Renstra 2010-2014, meliputi:
a) Rencana Strategi Kemenkes sebaiknya sudah baku tidak lagi dilakukan perubahan selama rentang waktu tersebut, termasuk implikasinya terhadap perubahan struktur organisasi
b) Struktur organisasi yang berubah akan berdampak pada adanya perubahan kegiatan.
Menjabarkan strategi yang akan dilaksanakan untuk pelaksanaan kegiatan tahun 2015-2019 berdasarkan evaluasi Renstra 2010-2014
a) Indikator Kinerja Kegiatan yang tertuang dalam Renstra Kemenkes berbeda dengan periode sebelumnya bukan berasal dari kegiatan penelitian tahun berjalan tetapi dari tahun sebelumnya, terutama untuk rekomendasi kebijakan yang dihasilkan.
b) Pendampingan pada waktu penyusunan proposal yang dapat mendukung langung kepada keberhasilan untuk memperoleh rekomendasi kebijakan
c) Rekomendasi kebijakan dilaksanakan dengan melakukan workshop penyusunan rekomendasi kebijakan.
B. Realisasi Anggaran
Anggaran yang dikelola Pusat TTK EK sebanyak Rp. 64.270.826.000,- (Enam puluh empat milyar dua ratus tujuh puluh juta delapan ratus dua puluh enam ribu), dengan realisasi sebesar Rp. 54.307.424.368,- (Lima puluh empat milyar tiga ratus tujuh juta empat ratus dua puluh empat ribu tiga ratus enam puluh delapan rupiah) atau 84,4%.
Realisasi masing-masing indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:
Tabel 3.10.
Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan IKK Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Tahun 2014
Tahun 2014 No
Indikator Kinerja Kegiatan
Pagu
Realisasi %
1 Jumlah produk/model/prototipe/
23.463.647.898 94,3 standar/formula di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik 2 Jumlah publikasi ilmiah di bidang
1.214.133.450 67,0 teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik. 3 Jumlah laporan Status Kesehatan
31.629.644.010 84,2 Masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 1
Realisasi tahun 2014, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tahun 2013 ada beberapa kegiatan yang membuat realisasi menjadi tinggi, seperti: 1) adanya efisiensi karena adanya pengurangan subsidi bahan bakar minyak, 2) adanya efisiensi untuk pambayaran tunjangan kinerja, dan 3) adanya Realisasi tahun 2014, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tahun 2013 ada beberapa kegiatan yang membuat realisasi menjadi tinggi, seperti: 1) adanya efisiensi karena adanya pengurangan subsidi bahan bakar minyak, 2) adanya efisiensi untuk pambayaran tunjangan kinerja, dan 3) adanya
Gambar 2.13. Realisasi Anggaran Tahun 2010-2014
Membuat grafik Pagu dan Realisasi Anggaran di Bidang Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2010-2014
Tabel 3.11 Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Output Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2013 dan 2014
Tahun 2013
Tahun 2014
No Output
Realisasi % I Jumlah produk/model intervensi/prototipe/standar/formula di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik
1. Layanan Perkantoran
14.084.861.846 98,35 Layanan Perkantoran
2. Penelitian Bidang
2.426.642.100 87,68 Penelitian Bidang Teknologi
Teknologi Terapan
Terapan Kesehatan dan
Kesehatan dan
Epidemiologi Klinik
Epidemiologi Klinik
3. Dokumen perencanaan
190.037.600 80,23 Dokumen perencanaan
126.563.995 program dan anggaran
program dan anggaran
4. Laporan Kinerja
58.053.500 79,70 Laporan Kinerja
5. Dokumen Keuangan,
169.383.850 83,74 Dokumen Keuangan,
206.725.350 kekayaan negara dan tata
kekayaan negara dan tata
usaha
usaha
6. Sarana dan prasarana
74.700.000 87,38 Sarana dan prasarana
49.071.000 lingkungan kantor
lingkungan kantor
7. Manajemen laboratorium
17.056.000 99,60 Manajemen laboratorium
9. Peralatan Fasilitas
129.712.000 96,80 Peralatan Fasilitas
Kegiatan dan pembinaan
Perangkat pengolah data
dan komunikasi
Peralatan fasilitas
II Jumlah publikasi ilmiah di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik yang dimuat pada media cetak dan elektronik, baik nasional maupun internasional
10. Dokumen hukum,
206.882.700 87,68 Dokumen hukum, organisasi
415.503.435 organisasi dan
dan kepegawaian
kepegawaian
11. Dokumen informasi,
406.391.800 87,94 Dokumen informasi, publikasi
398.870.715 publikasi dan diseminasi
dan diseminasi
12. Dokumen bidang ilmiah
1.423.649.851 91,15 Dokumen bidang ilmiah dan
374.932.300 dan etik
etik
Buku Perpustakaan
III Jumlah laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 1
13. Data status kesehatan
59.724.314.000 58.281.739.445 97,58 Data status kesehatan
37.535.730.000 31.629.644.010 masyarakat hasil Riset
masyarakat hasil Riset
Kesehatan Nasional Wilayah
Kesehatan Nasional Wilayah I
Jumlah
BAB IV PENUTUP
Anggaran yang dikelola Pusat TTK EK sebanyak Rp. 64.270.826.000,- (Enam puluh empat milyar dua ratus tujuh puluh juta delapan ratus dua puluh enam ribu), dengan realisasi sebesar Rp. 54.307.424.368,- (Lima puluh empat milyar tiga ratus tujuh juta empat ratus dua puluh empat ribu tiga ratus enam puluh delapan rupiah) atau 84,4%.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat TTK EK Tahun 2014 ini diharapkan dapat dijadikan pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja dan anggaran, dan evaluasi kegiatan yang dibiayai DIPA tahun 2014, serta acuan bagi pelaksanaan program dan kegiatan di tahun mendatang agar menjadi lebih baik lagi. Secara umum, pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja kegiatan. Kegiatan yang telah ditargetkan dapat dicapai, namun demikian, untuk perbaikan penanganan ditahun-tahun mendatang perlu dilakukan evaluasi untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas.
Keberhasilan yang telah dicapai merupakan titik awal untuk melanjutkan pelaksanaan kegiatan yang telah dicanangkan pada periode berikutnya dan sekaligus menjadi barometer agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang. Segala kekurangan dan
hal-hal yang menghambat tercapainya target dan rencana kegiatan diharapkan dapat dicari solusinya secara cepat serta diselesaikan dengan cara yang tepat.