Proposal Revisi Tarif Layanan Unsoed (Tahun 2016)

(1)

Badan Layanan Umum

U S U L A N R E V I S I

UNIVERSITASJENDERALSOEDIRMAN

Jl. Prof.Dr.H.Bunjamin No. 708 Purwokerto - 53122

Telp. 0281-635292 (Hunting) Facs. 0281-631802

TARIF LAYANAN

TARIF LAYANAN


(2)

KATA PENGANTAR

Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) merupakan instansi pemerintah pusat di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telah ditetapkan sebagai institusi dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 502/KMK.05/2009 tertanggal 17 Desember 2009. Sebagai upaya lanjutan penguatan tata kelola, akuntabilitas dan transparansi organisasi tersebut, Universitas Jenderal Soedirman mengajukan usulan tarif layanan akademik dan non-akademik.

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadlirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, revisi usulan Tarif Layanan Badan Layanan Umum Universitas Jenderal Soedirman Tahun 2015 dapat diselesaikan. Revisi usulan tarif layanan ini disusun sebagai revisi penetapan tarif layanan yang telah berlaku di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Kami menyadari sepenuhnya, bahwa Revisi Usulan Tarif Layanan yang tersusun ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik yang membangun dari pihak-pihak terkait sangat diharapkan. Akhirnya, semoga usulan ini telah memenuhi syarat, sehingga revisi tarif yang kami usulkan segera disahkan dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

Purwokerto, Februari 2016 Rektor,

Dr. Ir. Achmad Iqbal, M.Si NIP. 19580331 198702 1 001


(3)

KATA PENGANTAR ...1

DAFTAR ISI...2

BAB 1. PENDAHULUAN...3

1.1 Kondisi Umum ... 3

1.2 Potensi dan Permasalahan... 8

BAB II. KARAKTERISTIK SATKER BLU ... 10

2.1. Visi, misi dan tujuan ... 10

2.2. Tupoksi dan struktur organisasi ... 12

2.3. Produk/Layanan ... 31

2.4. Deskripsi Jenis Tarif Layanan... 33

BAB III. PERHITUNGAN UNIT COST... 37

3.1. Kebijakan dalam perhitungan Unit Cost ... 40

3.2. Perhitungan Unit Cost per produk/layanan... 44

BAB IV. USULAN TARIF... 47

4.1. Tarif yang dikenakan dan diusulkan... 51

4.2. Kebijakan Tarif... 98

BAB V. ANALISIS TARIF ...101

5.1. Analisa Tarif terhadap Kontinuitas dan Pengembangan... 101

5.2 Analisa Tarif terhadap Daya Beli Masyarakat ... 104

5.3. Analisa Tarif terhadap Asas Keadilan dan Kepatutan ... 104

5.4. Analisa Tarif terhadap Kompetitor... 125


(4)

Kondisi Umum

Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)sebagai salah satu satuan kerja di bawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada tanggal 17 Desember 2009 telah ditetapkan sebagai satuan kerja yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU), berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 502/KMK.05/2009 tentang Penetapan Universitas Jenderal Soedirman pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum. Terkait dengan hal tersebut, pada tahun 2010 UNSOED telah menyusun sistem dan prosedur PK-BLU UNSOED yang tertuang dalam Peraturan Rektor UNSOED Nomor 037/H23/KU.00.00/2010 tanggal 27 Januari 2010. Namun seiring dengan perkembangan kebutuhan, untuk efektivitas dan efisiensi serta meningkatnya struktur pengendalian internal maka pada tahun 2011 dilakukan perubahan terhadap sistem dan prosedur PK-BLU tersebut dengan Sistem Akuntansi BLU UNSOED.

Didasari oleh penyelesaian masalah pengelolaan keuangan yang disebabkan perbedaan tahun akademik atau tahun anggaran dan pemberlakukan PP Nomor 23 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yaitu regulasi yang memberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan, maka UNSOED menetapkan Perolehan Status PK-BLU sebagai salah satu target yang harus dicapai pada akhir tahun 2009. Melalui upaya keras yang dilakukan oleh seluruh Civitas Akademika, maka pada tanggal 17 Desember 2009 Unsoed menerima surat keputusan penetapan PK-BLU dalam pengelolaan keuangannya. Surat keputusan tersebut merupakan dasar bagi UNSOED untuk menerapkan pengelolaan keuangan lembaga secara fleksibel yang disertai dengan tanggungjawab utama yaitu Peningkatan Kualitas Pelayanan kepada Masyarakat dalam Rangka Memajukan Kesejahteraan Umum dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.

Sebagai satuan kerja dengan PK-BLU, maka dalam perkembangannya UNSOED melakukan pengalihan pengelolaan keuangan menuju PK-BLU. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi:

1. Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) setiap tahun anggaran; 2. Pembukaan rekening-rekening BLU berdasarkan aturan yang berlaku; 3. Pengusulan tarif-tarif layanan pendidikan dan layanan non akademik;


(5)

perlakuan-perlakuan kegiatan keuangan, keamanan aset lembaga, dan ditaatinya aturan dan kebijakan lembaga; dan

5. Pengembangan Organisasi Tata Kerja (OTK) yang menjamin terlaksananya peningkatan kualitas layanan, berjalannya transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan yaitu dengan menambahkan organ Dewan Pengawas dan Satuan Pengendali Internal (SPI) serta peningkatan nilai strategis unit-unit yang ada.

Lebih dari sekedar pemenuhan kriteria-kriteria tersebut di atas, maka tanggung jawab yang lebih substansial adalah secara terus menerus meningkatkan kualitas layanan Tridharma yang menjadi tugas pokok UNSOED. Peningkatan layanan tersebut harus diwujudkan sebagai konsekuensi dari implementasi PK-BLU.

Sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, maka kegiatan utama UNSOED adalah melaksanakan tugas Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu:

1. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran, UNSOED bertanggung jawab

meneruskan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangkatransfer of knowledge

ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melalui penelitian di perguruan tinggi kepada mahasiswa. UNSOED melakukan proses pembelajaran pendidikan tinggi mulai dari diploma tiga (D-3), strata satu (S-1) yaitu merupakan pendidikan program sarjana, strata dua (S-2) yang merupakan program magister dan strata tiga (S-3) yaitu pendidikan doktor dalam suatu disiplin ilmu. Pada bidang pendidikan dan pengajaran UNSOED menyelenggarakan pendidikan guna menghasilkan lulusan yang bermoral, berwawasan kebhinekaan, memiliki kompetensi akademik yang memadai dan profesionalisme, keunggulan kompetitif, kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan yang berkeadilan sosial dan beradab, kemampuan memecahkan masalah, serta berinovasi khususnya dalam pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal.

2. Dalam bidang penelitian, UNSOED bertanggung jawab untuk menyelenggarakan penelitian untuk pengembangan ilmu serta alih teknologi yang relevan dengan pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal. Selanjutnya UNSOED mengembangkan budaya dan output penelitian yang bermutu untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan produktivitas usaha, perkembangan teknologi, dan ilmu pengetahuan yang mengarah kepada pencapaian HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan kesejahteraan masyarakat.

3. Dalam bidang pengabdian masyarakat, UNSOED bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang pelaksanaan, hasil, dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan. Pengabdian pada masyarakat yang dilakukan merupakan hasil penelitian untuk pemberdayaan masyarakat perdesaan.


(6)

disajikan kepada seluruh pihak yang berkepentingan yang seluruhnya diarahkan pada perwujudan tanggung jawab untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dilaksanakan melalui pendekatan akademik. Dalam hal ini pendidikan di UNSOED merupakan pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan yang dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik memadai dan profesionalisme, keunggulan kompetitif, kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan, kemampuan memecahkan masalah, serta berinovasi khususnya dalam pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal. Sejalan dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), maka UNSOED mengajukan usulan besaran tarif layanan untuk mendapat penetapan dari Menteri Keuangan.

Besaran Tarif

Besaran tarif layanan akademik yang digunakan saat ini didasarkan beberapa dokumen Surat Keputusan dan Pengumuman. Dalam rangka pelaksanaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tahun ajaran 2013/2014, telah dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55/2013 tentang tarif uang kuliah tunggal mahasiswa baru UNSOED program DIII dan S1. Surat Keputusan tersebut digunakan sebagai dasar besaran tarif pungutan layanan akademik. Saat ini UNSOED sedang mengajukan perubahan tarif uang kuliah tunggal.

Pemberlakuan kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di UNSOED dilaksanakan secara utuh disemua program studi/jurusan sejak tahun akademik 2013/2014. UKT yang dibebankan kepada mahasiswa, diperhitungkan untuk menggantikan komponen Uang Kuliah dan Praktikum, Sumbangan Pengembangan Fasilitas (SPF), biaya orientasi mahasiswa baru, kelengkapan mahasiswa baru, biaya skripsi, KKN dan wisuda. Berikut jenis-jenis layanan akademik dan non-akademik yang ada dan akan dikembangkan oleh UNSOED, yakni mencakup:

1) Layanan Pendidikan/Akademik sebagai layanan utama mencakup: layanan penerimaan mahasiswa baru (seleksi ujian masuk D3, S1 dan S2 serta profesi), layanan semester pendek, layanan matrikulasi dan proses pendidikan Kelas Reguler dan Non Reguler. Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas layanan akademik, juga diselenggarakan layanan pendukung akademik, mencakup: layanan perpustakaan, layanan sertifikat dan salinan, layanan surat keterangan, layanan penterjemahan. Pemberlakuan pola Uang Kuliah Tunggal (UKT) di UNSOED telah menyatukan beberapa jenis layanan dalam komponen UKT.

2) Layanan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, sebagai implemententasi Tri Dharma UNSOED, baik kerjasama penelitian maupun kegiatan


(7)

mengelola Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk menerapkan pola tarif layanan dengan model kerjasama operasi. Hal ini dengan memperhatikan

bervariasinya rentang biaya jika dianalisis dengan perhitungan unit cost. Layanan

meliputi beberapa kegiatan seperti layanan pelatihan, layanan seminar dan layanan pelatihan barang dan jasa.

3) Layanan Kerjasama sebagai layanan bisnis meliputi layanan pelatihan, layanan sertifikasi, layanan konsultasi, layanan pendampingan dan layanan pengujian.

4) Layanan Lainnyasebagai upaya untuk mengoptimalkan pendapatan dari kapasitas idle dari beberapa jenis barang/sarana prasarana milik negara yang berada pada pengelolaan UNSOED.

Dasar Hukum Pengenaan Tarif

UNSOED adalah salah satu satuan kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin oleh Rektor dan bertanggungjawab kepada Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan. UNSOED merupakan salah satu universitas yang sudah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan BLU di Indonesia. Satuan kerja yang melaksanakan pola pengelolaan keuangan BLU, diberikan fleksibilitas dalam rangka pelaksanaan anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas, dan pengadaan barang/jasa. Sebagai konsekuensinya, BLU dikendalikan secara ketat dalam perencanaan dan penganggarannya, serta dalam pertanggung jawabannya. Oleh karenanya diwajibkan menghitung harga pokok dari layanannya dengan kualitas dan kuantitas yang distandarkan oleh Menteri Keuangan. Demikian pula dalam pertanggungjawabannya, BLU harus mampu menghitung dan menyajikan anggaran yang digunakannya dalam kaitannya dengan layanan yang telah direalisasikan. Beberapa dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan dokumen ini diantaranya:

1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3) Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4) Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum;

5) Peraturan Pemerintah No. 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan

6) Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas PP No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

7) Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 502/KMK.05/2009 tentang Penetapan UNSOED sebagai satuan kerja pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyelenggarakan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.


(8)

Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

9) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomer 22/PMK.05/2015 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Universitas Jenderal Soedirman Pada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Pertimbangan pengenaan tarif

Secara umum dalam pengenaan tarif layanan, UNSOED menggunakan pertimbangan sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 23 Tahun 2005 pasal 9 ayat (5) dan PP Nomor 74 Tahun 2012 yang menyatakan bahwa tarif layanan harus mempertimbangkan:

1. Kontinuitas dan Pengembangan layanan. Kontinuitas layanan adalah

kemampuan BLU agar usaha layanan yang dilakukan dapat berkesinambungan, berkelanjutan dan terus menerus untuk melayani masyarakat dengan mengandalkan pendapatan yang diterima. Pengembangan layanan adalah usaha BLU untuk tumbuh menjadi lebih besar dan mandiri dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan.

2. Daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat adalah kemampuan masyarakat

untuk membayar terhadap layanan yang diterima dari BLU.

3. Asas keadilan dan kepatutan. Azas keadilan: tarif BLU harus mencerminkan

pelayanan BLU yang adil secara proporsional bagi semua lapisan masyarakat. Azas kepatutan: batasan kewajaran yang berpegang pada norma-norma yang berlaku pada masyarakat secara umum.

4. Kompetisi yang sehat. Kompetisi yang sehat adalah persaingan usaha dimana

setiap penyelenggara usaha tersebut berpacu dalam memberikan layanan dan mutu yang terbaik dengan harga yang wajar, sehingga mendorong kemajuan satker BLU.

Disamping pertimbangan tersebut di atas, UNSOED dalam pengenaan tarif layanannya juga menggunakan beberapa pertimbangan secara spesifik terkait dengan jenis layanannya antara lain:

1. Mempertahankan eksistensi dan kesinambungan pelaksanaan program pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi, perlu mengupayakan peningkatan fasilitas pendidikan sehingga tercipta keadaan yang kondusif bagi terselenggaranya seluruh rangkaian kegiatan akademik.

2. Meningkatkan mutu fasilitas pendidikan termasuk sarana dan prasarananya, perlu adanya penetapan tarif yang berbeda bagi mahasiswa warga negara asing.


(9)

layanan pendidikan bermutu kepada semua warga negara, perlu adanya biaya pendidikan yang bersifat subsidi silang bagi masyarakat yang tidak mampu. 4. Menunjang pembiayaan penyelenggaraan perguruan tinggi berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, Rektor UNSOED berwenang mengatur penerimaan dana dari masyarakat.

5. Penerimaan dana dari masyarakat, semisal diluar mekanisme UKT Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 55 tahun 2013, dan lain-lain layanan untuk ditetapkan Menteri Keuangan.

Potensi dan Permasalahan

Tarif layanan UNSOED yang berlaku saat ini, masih perlu dikaji efektivitas penerapannya, sehingga diperlukan evaluasi terhadap tarif tersebut agar dapat diketahui potensi permasalahan dan kemungkinan solusi yang diperlukan.

Berpedoman pada beberapa pertimbangan dalam penetapan tarif layanan di UNSOED, ada beberapa hasil evaluasi terhadap tarif layanan yang berlaku saat ini yaitu antara lain:

1. UNSOED telah menerapkan pola UKT untuk pengenaan tarif layanan akademik mahasiswa baru mulai tahun ajaran 2013/2014. Penetapan tarif layanan UNSOED pada layanan bidang akademik masih cukup kompetitif di bandingkan dengan PTN lain di Propinsi Jawa Tengah. Tersedia peluang mengoptimalisasi potensi 20 (dua puluh) persen daya tampung dengan tarif di luar ketentuan UKT untuk seleksi mahasiswa melalui jalur mandiri. Namun demikian, sampai dengan saat biaya pendidikan untuk mahasiswa melalui seleksi jalur mandiri dikenakan tarif UKT.

2. Beberapa tarif layanan akademik bervariasi baik jenis maupun besarannya, misalnya tarif UKT mahasiswa dari berbagai program studi/jurusan. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan potensi subsidi silang biaya pendidikan bagi masyarakat yang tidak mampu untuk memenuhi aspek pemerataan dan keadilan. Selain itu, kebutuhan pembiayaan masing masing program menunjukkan perbedaan. Perkembangan ekonomi, daya beli masyarakat, dan kompetisi serta perkembangan ilmu/teknologi mendorong dinamika UKT secara regular.

3. Beberapa jenis layanan UNSOED yang tidak/belum dikenakan tarif antara lain : test bahasa Inggris, test TOEFL untuk calon alumni, salinan ijazah dan transkrip, ujian sertifikasi, pengujian, dan layanan sewa fasilitas BMN lainnya. Berkaitan dengan beberapa layanan tersebut perlu penambahan tarif layanan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan.


(10)

mempunyai potensi pengembangan layanan kerjasama yang sangat besar. Hal ini berkenaan dengan banyaknya laboratorium, workshop, dan jasa layanan lainnya yang berbasis aktivitas. Peningkatan jumlah layanan tersebut memerlukan dasar untuk pengenaan tarif, sedangkan dalam PMK 22 Tahun 2015 tarif layanan yang didelegasikan kepada Rektor Unsoed terbatas pada layanan kerjasama dan kerjasama operasi (KSO). Oleh karena itu diperlukan penambahan kewenangan Rektor Unsoed untuk menetapkan tarif layanan tersebut.

Berdasarkan hasil analisa tarif layanan yang berlaku saat ini di UNSOED, terdapat beberapa potensi permasalahan antara lain:

1. Mengingat rendahnya tarif layanan yang berlaku saat ini di UNSOED membawa konsekuensi meningkatnya jumlah alokasi Rupiah Murni sejalan dengan meningkatnya jumlah mahasiswa dan tenaga pendidik. Peningkatan jumlah mahasiswa dapat meningkatkan PNBP, namun peningkatan PNBP tidak diikuti dengan pengeluaran biaya operasional pendidikan. Hal ini berdampak pada

penurunan persentase cost recovery. Walaupun demikian, sampai saat ini

UNSOED belum memiliki rencana meningkatkan tarif layanan. Untuk mengurangi permasalahan tersebut, UNSOED dianggap perlu untuk menggali sumber/potensi penerimaan PNBP dari layanan non akademik misalnya dengan mengoptimalkan layanan pelatihan, sertifikasi, pengujian dan konsultasi.

2. Dengan adanya beberapa kategori dari jenis tarif layanan, akan menimbulkan sedikit kerumitan dalam pencatatan. Namun dalam hal ini UNSOED tidak mengalami kesulitan karena dapat diatasi dengan menggunakan sistem komputerisasi akuntansi, sehingga sampai saat ini UNSOED belum ada rencana penyederhanaan jenis tarif layanan yang berlaku saat ini. Namun, variasi tarif layanan tersebut dikenakan dalam rangka kebijakan subsidi silang untuk meningkatkan aspek keadilan layanan.

3. Dengan adanya beberapa layanan akademik yang tidak/belum dikenakan tarif misalnya Tes English proficiency untuk calon mahasiswa baru, penggunaan laboratorium, maka berdampak pada penurunan alokasi biaya operasional yang bersumber dari PNBP. Namun demikian sampai saat ini UNSOED belum mempunyai dasar perhitungan akuntansi biaya untuk penetapan tarif terhadap layanan tersebut.

4. Masih terdapat layanan di Unsoed yang belum memiliki dasar pengenaan tarif layanan sehingga potensi pendapatan BLU Unsoed tidak dapat dimaksimalkan. Berkaitan hal tersebut diperlukan tambahan tarif layanan yang penetapanya didelegasikan kepada Rektor Unsoed.


(11)

Visi, misi dan tujuan

Tonggak capaian yang ingin dicapai pada Renstra 2015-2018 adalah

mewujudkan Unsoed yang

berkarakter

sebagai landasan untuk melaksanakan

pengembangan institusi sehingga mendapat pengakuan dunia sebagai pusat pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal. Indikator keberhasilan dari Renstra ini adalah terwujudnya efisiensi internal dan eksternal yang tinggi yaitu

Relevance, Academic Atmosphere, Internal Management, Sustainability, Efficiency and

Productivity,Leadership,Access and Equity (RAISELA)yang tinggi.

Guna mencapai efisiensi internal dan eksternal perguruan tinggi yang baik, maka dalam 4 tahun rentang waktu implementasi renstra ini, Unsoed akan melaksanakan pengembangan di seluruh aspek RAISELA dengan penetapan skala prioritas pengembangan sebagaimana tersaji pada Gambar 3.1, dengan penjelasan sebagai berikut.

1) Tahun 2015, prioritas pengembangan difokuskan pada pengembangan

aspek Leadership dan Internal Management. Pada tahapan ini

karakteristik kepemimpinan yang kredibel, bersih, jujur, amanah, dan mampu menjalankan fungsi kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik yang baik harus terwujud. Pada tahun ini pula, Unsoed harus memiliki internal manajemen yang efisien, transparan, akuntabel, dan adil. 2) Tahun 2016, prioritas pengembangan difokuskan pada pengembangan

aspekAcademic Atmosphere dan Access and Equity. Pada akhir tahun

2016, Unsoed harus memiliki atmosfer akademik yang kondusif yang menjamin interaksi antar warga kampus secara lancar, sejuk dan bertanggung jawab. Disamping itu, pada tahun ini Unsoed harus dapat memberikan aksses pembelajaran lanjut yang berkualitas, terutama terkait dengan beroperasinya beberapa prodi S2/S3 baru.

3) Tahun 2017, prioritas pengembangan difokuskan pada pengembangan

aspekEfficiency and Productivitysehingga pada akhir 2017 Unsoed harus

mampu meluluskan mahasiswa dengan tepat waktu, menurunkan jumlah mahasiswa yang putus studi, meningkatkan kompetensi dan daya saing lulusan yang ditandai dengan IPK,softskills, dan karakter yang tinggi.

4)Tahun 2018, prioritas pengembangan difokuskan pada pengembangan aspek

Relevance dan Sustainability. Pada akhir tahun 2018, Unsoed harus mampu


(12)

jaminan keberlanjutan pengembangan institusi.

Diakui dunia sebagai pusat pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal

Tagline: Creating a better future.

Mewujudkan Unsoed yang berkarakter sebagai landasan untuk melaksanakan pengembangan institusi sehingga mendapat pengakuan dunia sebagai pusat pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal.

Misi UNSOED adalah:

1. Menyelenggarakan pembelajaran berkualitas tinggi untuk menghasilkan

lulusan yang berkarakter, berkualitas, dan berdaya saing tinggi.

2. Mengembangkan penelitian dan inovasi unggul untuk pengembangan ilmu

dan peningkatan daya saing bangsa.

3. Mengembangkan program pemberdayaan masyarakat dan transfer teknologi

berkualitas tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Meningkatkan kualitas kerjasama dengan mitra untuk meningkatkan

kemandirian dan partisipasi institusipada pengembangan masyarakat.

5. Mengembangkan tatapamong universitas yang baik.

Tujuan UNSOED adalah :

1. Meningkatkan akses, mutu, dan relevansi pembelajaran

2. Meningkatkan kualitas penelitian dan inovasi unggulan.

3. Meningkatkan mutu publikasi ilmiah dan perolehan HKI.

4. Meningkatkan kualitas program pemberdayaan masyarakat dan transfer

teknologi.

5. Meningkatkan kualitas kerjasama dengan melalui pengembangan sinergi

Academic-Business-Community-Government(A-B-C-G).

6. Meningkatkan kemandirian PT.

7. Mewujudkan tatapamong universitas yang baik.


(13)

3. Meningkatnya akses pembelajaran lanjut sesuai kebutuhan pengembangan ilmu dan pengguna.

4. Meningkatnya kualitas penelitian dan publikasi ilmiah

5. Meningkatnya kualitas inovasi dan perolehan HKI.

6. Meningkatnya kualitas program pemberdayaan masyarakat dan transfer

teknologi

7. Meningkatnya sinergiAcademic-Business-Community-Government(A- B-C-G).

8. Meningkatnya kemandirian PT

9. Terwujudnya tatapamong universitas yang baik.

10. Meningkatnya akreditasi program studi dan institusi Tupoksi dan struktur organisasi

Berdasarkan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) UNSOED sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No. 21 tahun 2014, berikut kedudukan, tugas dan fungsi UNSOED:

Universitas Jenderal Soedirman yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut UNSOED adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan secara fungsional dibina oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

UNSOED mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan akademik dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas, UNSOED menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan dan pengembangan pendidikan tinggi;

b. pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni;

c. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

d. pelaksanaan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan; e. pelaksanaan kegiatan layanan administratif.

Selain itu Unsoed sebagai satuan kerja pada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berwenang menggunakan asset (BMN) sebagai Kuasa Pengguna Barang untuk menjalankan tugas dan fungsinya. BMN yang belum digunakan secara


(14)

pendapatan.

Pengembangan organisasi kedepan, setelah Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto menerapkan PPK-BLU, diarahkan kepada pembagian tugas sesuai dengan fungsi-fungsinya. Persyaratan minimal dari para Pimpinan dan pejabat BLU serta seluruh jajaran Universitas Jenderal Soedirman ditata ulang sesuai dengan kondisi organisasi yang ada.

Unsur-unsur pengelola BLU diatur dalamPeraturan Pemerintah RI Nomor 23

Tahun 2005tentang Pengelolan Keuangan Badan Layanan Umum, khususnya pasal 32, 34 dan 35. Universitas Jenderal Soedirman telah menerapkan PPK-BLU, sehingga pengelolaanya terdiri atas pejabat pengelola BLU, Dewan Pengawas, dan Satuan Pemeriksaan Internal.

Dewan Pengawas, adalah organ BLU, yang bertugas melakukan pengawasan

terhadap pengelolaan BLU, yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola BLU mengenai pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran, dan peraturan perundang-undangan.

Pejabat pengelola BLU, terdiri atas: a) Pemimpin; b) Pejabat keuangan; dan c)

Pejabat teknis. Dalam pelaksanaannya, maka:

1. Pemimpin BLU adalah Rektor Unsoed. Pemimpin BLU berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLU yang berkewajiban: a. menyiapkan rencana strategis bisnis BLU;

b. menyiapkan RBA tahunan;

c. mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

d. menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU.

2. Pejabat Keuangan terdiri dari Otorisator Perbendaharaan dan Bendahara BLU. Pejabat keuangan BLU berfungsi sebagai penanggung jawab keuangan yang berkewajiban:

a. Mengkoordinasikan penyusunan RBA;

b. Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU; c. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja; d. Menyelenggarakan pengelolaan kas;

e. Melakukan pengelolaan utang-piutang;


(15)

h. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

3. Pejabat Teknis terdiri dari Otorisator Kegiatan dan Anggaran, dan Penanggungjawab Teknis Kegiatan. Pejabat teknis BLU berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing-masing yang berkewajiban: a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya;

b. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA; dan

c. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.

Selain sebagai BLU, Unsoed merupakan satuan kerja pemerintah yang mempunyai struktur organisasi sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No. 21 tahun 2014. Uraian mengenai struktur organisasi Universitas Jenderal Soedirman atas dasar dapat dilihat pada Gambar 2.1.


(16)

(17)

1. Dewan Penyantun

Adalah forum yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah yang menaruh perhatian terhadap pengembangan dan kemajuan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

2. Dewan Pengawas

Dewan Pengawas, seperti sudah disebut di atas adalah organ Badan Layanan Umum yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Badan Layanan Umum, yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum mengenai pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran, dan peraturan perundang-undangan.

Dewan Pengawas di Universitas Jenderal Soedirman berkewajiban:

a. Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Keuangan mengenai Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola BLU;

b. melaporkan kepada Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Keuangan apabila terjadi gejala menurunnya kinerja BLU;

c. mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepada Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Keuangan mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BLU;

d. memberikan nasehat kepada Pejabat Pengelola BLU dalam melaksanakan pengelolaan BLU; dan

e. memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja BLU kepada Pejabat Pengelola BLU.

3. Rektor

Rektor Universitas Jenderal Soedirman, adalah pembantu Menteri Pendidikan Nasional di bidang yang menjadi tugas kewajibannya, yaitu: memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, serta hubungannya dengan lingkungan;

Dalam melaksanakan tugas Rektor menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan dan pengembangan pendidikan tinggi;

b. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;


(18)

c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

d. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan; dan

e. pelaksanaan kegiatan layanan administratis

Rektor dalam menjalankan tugas dibantu oleh Wakil Rektor. Wakil Rektor berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Wakil Rektor terdiri atas: a. Wakil Rektor Bidang Akademik; b. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan; c. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni; dan d. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat.

Wakil Rektor Bidang Akademik mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, dan kepegawaian. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan di bidang pembinaan kemahasiswaan, alumni, dan layanan kesejahteraan mahasiswa. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan di bidang perencanaan, kerja sama, dan hubungan masyarakat.

Rektor dan Wakil Rektor sebagai Pemimpin BLU juga berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLU. Kewajiban Pemimpin BLU seperti tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum adalah seperti yang sudah disebutkan di atas, yaitu: a) menyiapkan rencana strategis bisnis BLU; b) menyiapkan RBA tahunan; c) mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan d) menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU.

4. Senat Universitas

Senat Universitas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman. Berdasarkan Statuta Universitas Jenderal Soedirman, keanggotaan Senat terdiri dari para Guru Besar, Pimpinan Universitas, Dekan Fakultas, Wakil Dosen dan unsur lain yang ditetapkan Senat Universitas. Senat sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan pengawasan akademik Unsoed.


(19)

5. Fakultas

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Universitas Jenderal Soedirman yang berada di bawah Rektor. Fakultas dipimpin oleh Dekan yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan pendidikan dalam satu atau sejumlah cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu. Dekan bertangungjawab langsung kepada Rektor. Dalam melaksanakan tugas, Dekan dibantu oleh 3 (tiga) orang Wakil Dekan. Wakil Dekan berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Dekan. Wakil Dekan terdiri atas: a. Wakil Dekan Bidang Akademik; b. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan; dan c. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

Wakil Dekan Bidang Akademik mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, perencanaan, dan sistem informasi. (2) Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang umum dan keuangan. (3) Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan di bidang kemahasiswaan dan alumni serta kerja sama.

Fakultas menyelenggarakan fungsi: a) pelaksanaan dan pengembangan pendidikan di lingkungan fakultas; b) pelaksanaan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni; c) pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat; d) pelaksanaan pembinaan sivitas akademika; dan e) pelaksanaan urusan tata usaha fakultas.

Secara rinci dapat disebutkan bahwa, Fakultas terdiri dari: a. Dekan dan Pembantu Dekan;

b. Senat Fakultas; c. Jurusan;

d. Laboratorium/studio; e. Kelompok Dosen; dan

f. Bagian Tata Usaha yang meliputi:

 Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan;

 Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

 Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian;


(20)

Univesitas Jenderal Soedirman mempunyai fakultas : a. Fakultas Pertanian;

b. Fakultas Biologi; c. Fakultas Peternakan;

d. Fakultas Ekonomi dan Bisnis; e. Fakultas Hukum;

f. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; g. Fakultas Kedokteran;

h. Fakultas Teknik;

i. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan; j. Fakultas Ilmu Budaya;

k. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; dan 1. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

6. Program Pascasarjana

Pascasarjana mempunyai tugas melaksanakan pendidikan program magister dan program doktor untuk bidang ilmu multidisiplin dan melaksanakan penjaminan mutu program magister dan program doktor yang diselenggarakan oleh fakultas. Pendidikan program magister dan program doktor untuk bidang ilmu monodisiplin diselenggarakan di Fakultas dan/atau Jurusan/Bagian yang memenuhi syarat.

Pascasarjana dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Rektor. Dalam pelaksanaan program Pascasarjana terdiri atas:

a. Direktur dan Wakil Direktur; dan b. Subbagian Tata Usaha.

Direktur Pascasarjana dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil Direktur. Wakil Direktur terdiri atas: a. Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan; dan b. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan. Wakil Direktur bertanggung jawab kepada Direktur Pascasarjana. Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan dan alumni, dan kerja sama di lingkungan Pascasarjana. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum, perencanaan, sistem informasi, keuangan, kepegawaian, dan sarana prasarana.

Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 huruf b mempunyai tugas melakukan urusan akademik, kemahasiswaan, perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, kerja sama, sistem informasi, dan pengelolaan barang milik negara di lingkungan Pascasarjana.


(21)

7. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) adalah unsur pelaksana akademik di bawah Rektor yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas Jenderal Soedirman bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dipimpin oleh seorang ketua dan bertanggungjuawab kepada Rektor. Ketua Lembaga dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta ikut mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumberdaya yang diperlukan.

Dalam melaksanakan tugas Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a) pelaksanaan penelitian ilmiah murni dan terapan; b) pelaksanaan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu untuk menunjang pembangunan; c) pelaksanaan penelitian untuk pendidikan dan pengembangan institusi; d) pelaksanaan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni serta pengembangan konsepsi pembangunan nasional, wilayah, dan/atau daerah melalui kerjasama antar perguruan tinggi dan/atau badan lainnya baik di dalam negeri maupun dengan luar negeri; e) pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat; f) pelaksanaan publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; g) pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni; h) peningkatan relevanisi program Universitas Jenderal Soedirman sesuai dengan kebutuhan masyarakat; dan i) pelaksanaan urusan tata usaha lembaga.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat terdiri atas: a. Ketua

b. Sekretaris c. Pusat-pusat

d. Peneliti/Tenaga Ahli e. Bagian Tata Usaha

1). Subagian Umum;


(22)

8. Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penjaminan Mutu, dan Kerjasama (LP3MK)

Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penjaminan Mutu, dan Kerjasama (LP3MK) adalah unsur pelaksana akademik di bawah Rektor, yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas Jenderal Soedirman di bidang pengembangan pembelajaran, penjaminan mutu dan kerjasama di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman.

LP3MK dipimpin oleh seorang Ketua dan bertanggungjawab langsung kepada Rektor. Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris.

LP3MK mempunyai tugas melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran, penjaminan mutu pendidikan, dan koordinasi kegiatan kerjasama di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman serta ikut mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumberdaya yang diperlukan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas LP3MK menyelenggarakan fungsi: a) pelaksanaan pengembangan pembelajaran; b) pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan; c) pelaksanaan koordinasi kegiatan kerjasama dengan perguruan tinggi dan/atau badan lainnya baik di dalam negeri maupun dengan luar negeri; dan d) pelaksanaan tata usaha lembaga.

LP3MK terdiri atas: a. Ketua;

b. Sekretaris;

c. Pusat Pengembangan Pembelajaran; d. Pusat Penjaminan Mutu;

e. Pusat Kerjasama; f. Tenaga Ahli; dan g. Bagian Tata Usaha:

1). Subagian Umum;

2). Subagian Program, Data, dan Informasi.

9. LPTSI (Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi) Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan, mengoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan pengembangan teknologi dan sistem informasi. Dalam melaksanakan tugas Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyelenggarakan fungsi:


(23)

b. Pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan jaringan dan web site UNSOED; c. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi dan pemrograman;

d. Pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan multi media;

e. Koordinasi pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi dan sistem informasi; f. Pelaksanaan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak teknologi

informasi dan komunikasi;

g. Pelaksanaan fasilitasi penerapan sistem dan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan UNSOED;

h. Pemantauan dan evaluasi pengembangan teknologi dan sistem informasi; dan i. Pelaksanaan urusan administrasi Lembaga.

Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi terdiri atas: a. Ketua;

b. Sekretaris;

c. Subbagian Tata Usaha; d. Pusat; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dalam menjalankan aktifitas LPTSI dipimpin seorang Ketua yang dibantu oleh sekretaris dan bertanggungjawab langsung kepada Rektor.

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan, kerumahtanggaan, dan pengelolaan barang milik negara di lingkungan Lembaga Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi. Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Ketua Lembaga melalui Sekretaris Lembaga.

Pusat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengembangan teknologi dan sistem informasi sesuai dengan bidangnya. Dalam menyelenggarakan kegiatan Rektor dapat menunjuk dosen/tenaga fungsional sebagai koordinator. Pembentukan dan penutupan Pusat dilakukan oleh Rektor sesuai dengan kebutuhan.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional terdiri atas sejumlah dosen dan/atau tenaga fungsional lainnya. Jumiah Jabatan Fungsional ditetapkan menurut kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

10. BPU (Badan Pengelola Usaha)

Badan Pengelola Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengembangan unit usaha dan mengoptimalkan perolehan sumber-sumber pendanaan universitas untuk mendukung pelaksanaan penerapan pengelolaan keuangan badan layanan umum UNSOED. Badan Pengelola Usaha bertanggung jawab kepada Rektor dan


(24)

dikoordinasikan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas Badan Pengelola Usaha menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan rencana, program, dan anggaran;

b. pelaksanaan pengembangan unit usaha;

c. pelaksanaan pengelolaan unit usaha di lingkungan UNSOED; d. pelaksanaan optimalisasi sumber-sumber pendanaan UNSOED; e. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi unit usaha; dan

f. pelaksanaan penyusunan laporan Badan Pengelola Usaha. 11. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK)

Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) adalah unsur pelaksana di bidang administrasi akademik dan kemahasiswaan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor. BAAK dipimpin oleh seorang Kepala. BAAK mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi di bidang akademik dan kemahasiswaan di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman. Dalam melaksanakan tugas, BAAK menyelenggarakan fungsi: a) pelaksanaan administrasi pendidikan dan kerjasama; b) pelaksanaan administrasi dan layanan kemahasiswaan; dan c) pelaksanaan registrasi dan statistik.

Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan terdiri atas : a. Bagian Akademik dan Kerjasama;

b. Bagian Kemahasiswaan; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Akademik dan Kerjasama. Mempunyai tugas melaksakan administrasi akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta kerjasama.

Bagian Akademik dan Kerjasamamenyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan administrasi kegiatan akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan evaluasi;

b. Pelaksanaan registrasi dan statistik mahasiswa; c. Pelaksanaan administrasi sarana akademik; dan d. Pelaksanaan administrasi Kerjasama.

Bagian Akademik dan Kerjasama terdiri atas: a. Subbagian Akademik dan Evaluasi;


(25)

b. Subbagian Registrasi dan Statistik; c. Subbagian Sarana Akademik; d. Subbagian Kerjasama.

Subbagian Akademik dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan administrasi pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan evaluasi.

Subbagian Registrasi dan Statistik mempunyai tugas melakukan registrasi dan statistik mahasiswa.

Subbagian Sarana Akademik mempunyai tugas melakukan pengelolaan sarana pendidikan.

Subbagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kegiatan kerjasama.

Bagian Kemahasiswaan mempunyai tugas melaksanakan layanan administrasi kemahasiswaan di lingkungan Unsoed.

Bagian Kemahasiswaan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan administrasi di bidang minat, penalaran, dan informasi kemahasiswaan;

b. Pelaksanaan administrasi kegiatan kemahasiswaan, dan c. Pelaksanaan layanan kesejahteraan mahasiswa.

Bagian Kemahasiswaan terdiri atas:

a. Subbagian Minat, Penalaran, dan Informasi Kemahasiswaan; b. Subbagian Kesejahteraan Mahasiswa.

Subbagian Minat, Penalaran, dan Informasi Kemahasiswaan mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi minat, penalaran, dan informasi kemahasiswaan Unsoed.

Subbagian Kesejahteraan Mahasiswa mempunyai tugas melakukan administrasi kegiatan mahasiswa, layanan kesejahteraan mahasiswa, dan hubungan alumni.

10. Biro Umum dan Keuangan (BUK)

Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) adalah unsur pelaksana di bidang adminsitrasi umum dan keuangan yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Rektor. Biro Administrasi Umum dan Keuangan dipimpin oleh


(26)

seorang Kepala BAUK mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemberian layanan administrasi umum dan keuangan di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman. Biro Administrasi Umum dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, dan Perlengkapan; b. Pelaksanaan urusan hukum dan ketatalaksanaan;

c. Pelaksanaan urusan Kepegawaian; d. Pelaksanaan urusan Keuangan.

Biro Administrasi Umum dan Keuangan terdiri atas:

a. Bagian Umum, Hukum, Tatalaksana, dan Perlengkapan; b. Bagian Kepegawaian;

c. Bagian Keuangan;

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Umum, Hukum, Tatalaksana, dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, perlengkapan, hukum, dan ketatalaksanaan.

Bagian Umum, Hukum, Tatalaksana, dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan;

b. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan; c. Melaksanakan urusan perlengkapan;

d. Pelaksanaan urusan hukum dan ketatalaksanaan.

Bagian Umum, Hukum, Tatalaksana, dan Perlengkapan terdiri atas: a. Subbagian Tatausaha;

b. Subbagian Rumah Tangga; c. Subbagian Perlengkapan;

d. Subbagian Hukum dan Tatalaksana.

Subbagian Tatausaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, kearsipan. Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan, rapat dinas, upacara, keprotokolan, pengaturan penggunaan, pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana di lingkungan Unsoed.

Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, inventarisasi, dan usul penghapusan perlengkapan.


(27)

Subbagian Hukum dan Tatalaksana mempunyai tugas melakukan urusan hukum, perundang-undangan, dan tatalaksana di lingkungan Unsoed.

Bagian Kepegawaianmempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian. Bagian kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan tenaga akademik dan tenaga administrasi;

b. Pelaksanaan penerimaan dan pengangkatan tenaga akademik dan tenaga administrasi;

c. Pelaksanaan urusan mutasi tenaga akademik dan tenaga adminstrasi;

d. Pelaksanaan urusan pengembangan dan disiplin tenaga akademik dan tenaga administrasi;

Bagian kepegawaian terdiri atas: a. Subbagian Tenaga Pendidik; b. Subbagian Tenaga Kependidikan.

Subbagian Tenaga Pendidik mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, penerimaan, pengangkatan, pemindahan, pengembangan, disiplin, pemberhentian tenaga pendidik dan mutasi lainnya.

Subbagian Tenaga Kependidikan mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, penerinmaan, pengangkatan, pemindahan, pengembangan, disiplin, pemberhentian tenaga kependidikan dan mutasi lainnya.

Bagian Keuanganmempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan. Bagian keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana anggaran; b. pelaksanaan urusan pembiayaan; c. pelaksanaan anggaran;

d. pelaksanaan akuntansi keuangan; e. evaluasi pelaksanaan anggaran. Bagian Keuangan terdiri atas:

a. Subbagian Perencanaan; b. Subbagian Perbendaharaan; c. Subbagian Akuntansi.

Subbagian Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana anggaran, monitoring, dan evaluasi keuangan.


(28)

Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan dan administrasi pembiayaan.

Subbagian Akuntansi mempunyai tugas melakukan penyusunan akuntansi keuangan, neraca dan laporan keuangan.

11.Biro Perencanaan, Kerjasama, Informasi dan Hubungan Masyarakat (BPKIH) Biro Perencanaan, Kerjasama, Informasi dan Hubungan Masyarakat (BPKIH) merupakan unsur pelaksana di bidang administrasi perencanaan, sistem informasi dan hubungan masyarakat yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Rektor. Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat dipimpin seorang Kepala.

Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, pengembangan sistem informasi, dan hubungan masyarakat di lingkungan UNSOED.

Biro Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program; b. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi; dan

c. Pelaksanaan administrasi kegiatan hubungan masyarakat.

Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat terdiri atas:

a. Bagian Perencanaan;

b. Bagian Pengembangan Sistem Informasi; c. Bagian Hubungan Masyarakat; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan kegiatan, serta evaluasi pelaksanaan program.

Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyusunan rencana, program, dan kegiatan; b. evaluasi pelaksanaan rencana, program, dan kegiatan; Bagian Perencanaan terdiri atas:


(29)

b. Subbagian Evaluasi.

Subbagian Penyusunan Rencana dan Program mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program, dan kegiatan.

Subbagian Evaluasi mempunyai tugas melakukan evaluasi pelaksanaan rencana, program dan kegiatan.

Bagian Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi.

Bagian pengembangan sistem informasi menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengembangan sistem informasi;

b. pelaksanaan pengelolaan sistem informasi; dan c. pelaksanaan pelayanan data dan informasi. Bagian Pengembangan Sistem Informasi terdiri atas:

a. Subbagian Pengembangan Sistem Informasi; dan b. Subbagian Pengolahan Data.

Subbagian Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi.

Subbagian Pengolahan Data mempunyai tugas melakukan pengumpulan, penyajian data dan informasi.

Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan administrasi kegiatan hubungan masyarakat.

Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat; dan b. pelaksanaan pelayanan informasi.

Bagian Hubungan Masyarakat terdiri atas: a. Subbagian Hubungan Masyarakat; b. Subbagian Pelayanan Informasi.

Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan kegiatan hubungan masyarakat.


(30)

12. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas: a. Jabatan Fungsional Pustakawan; b. Pranata Komputer; dan/atau

c. Jabatan fungsional lainnya sesuai peraturan perundang-undangan. 13. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Unit Pelaksana Teknis (UPT) merupakan unsur penunjang yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan di lingkungan UNSOED. Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh seorang Kepala, yang diangkat oleh dan bertanggungjawab kepada Rektor.

UPT terdiri atas: a. UPT Perpustakaan; b. UPT Bahasa;

c. UPT Kearsipan; dan

d. UPT Layanan Internasional.

UPT Perpustakaan merupakan unit pelaksana teknis di bidang perpustakaan. Kepala UPT Perpustakaan bertanggung jawab kepada Rektor dan dikoordinasikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik. UPT Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan kepustakaan.

Dalam melaksanakan tugas UPT Perpustakaan menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana, program, dan anggaran UPT;

b. Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan bahan pustaka; c. Pengolahan bahan pustaka;

d. Pemberian layanan dan pendayagunaan bahan pustaka; e. pemeliharaan bahan pustaka; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha UPT.

UPT Perpustakaan terdiri atas: a. Kepala; b. Subbagian Tata Usaha; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional/Tenaga Teknis.


(31)

UPT Perpustakaan dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu subbagian. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan penyusunan rencana kebutuhan, penyediaan, pengolahan, dan pemberian layanan pustaka serta urusan

perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan,

kerumahtanggaan, dan pengelolaan barang milik negara UF*T. Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Kepala UPT.

UPT Bahasa merupakan unit pelaksana teknis di bidang peningkatan kemampuan dan layanan kebahasaan. Kepala UPT Bahasa bertanggung jawab kepada Rektor dan dikoordinasikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik. UPT Bahasa mempunyai tugas melaksanakan peningkatan kemampuan dan pelayanan uji kemampuan bahasa.

Dalam melaksanakan tugas UPT Bahasa menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana program dan anggaran UPT;

b. Pengembangan pembelajaran bahasa;

c. Pelayanan peningkatan kemampuan bahasa bagi dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan;

d. pelayanan uji kemampuan bahasa bagi dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan; dan

e. pelaksanaan urusan tata usaha UPT.

UPT Bahasa terdiri atas: a. Kepala; b. Petugas Tata Usaha; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional/Tenaga Teknis.

UPT Kearsipan merupakan unit pelaksana teknis di bidang pengelolaan arsip. Kepala UPT Kearsipan bertanggung jawab kepada Rektor dan dikoordinasikan oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan. UPT Kearsipan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan arsip.

Dalam melaksanakan tugas UPT Kearsipan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan penyusunan rencana, program, dan anggaran UPT;

b. Pelaksanaan pengelolaan arsip; dan c. Pelaksanaan urusan tata usaha UPT.

UPT Kearsipan terdiri atas: a. Kepala; b. Petugas Tata Usaha; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional.

UPT Layanan Internasional merupakan unit pelaksana teknis di bidang pelayanan dan fasilitasi urusan internasional. UPT Layanan Internasional bertanggung jawab kepada Rektor dan dikoordinasikan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat.


(32)

UPT Layanan Internasional mempunyai tugas melaksanakan urusan fasilitasi kerja sama internasional, pelayanan mahasiswa, pendidik, dan tenaga kependidikan asing serta promosi internasional universitas.

Dalam melaksanakan tugas UPT Layanan Internasional menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana, program, dan anggaran UPT; b. Fasilitasi kerja sama internasional;

c. Pelaksanaan layanan mahasiswa, pendidik, dan tenaga kependidikan asing; d. Pelaksanaan promosi internasional universitas;

e. Pelaksanaan urusan administrasi UPT.

UPT Layanan Internasional terdiri atas: a. Kepala; b. Petugas Tata Usaha; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional/Tenaga Teknis.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional. Jumiah Jabatan Fungsional ditetapkan menurut kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Produk/Layanan

Sebagai salah satu perguruan tinggi, Universitas Jenderal Soedirman mempuyai tugas dan fungsi yang sesuai dengan tiga darmanya (Tridharma Perguruan Tinggi). Berdasarkan tugas dan fungsinya tersebut, Universitas Jenderal Soedirman berkewajiban menghasilkan:

1. Lulusan yang berkualitas, hal ini berkaitan dengan darma pertama yaitu menyelenggarakan pendidikan. Lulusan yang dimaksud adalah sarjana, pascasarjana maupun diploma.

2. Menghasilkan penelitian yang berbasiskan pada kearifan lokal dan mendukung pengembangan perdesaan. Hal ini berkaitan dengan darma kedua, yaitu menyelenggarakan penelitian.

3. Mengimplementasikan hasil-hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Produk atau dalam arti khusus layanan jasa UNSOED dikategorikan dalam jenis layanan akademik dan non-akademik. Layanan akademik utamanya ditujukan untuk pelaksanaan pendidikan tinggi yang digolongkan dalam layanan akademik dan layanan


(33)

pendukung akademik. Sub bab berikut menjelaskan kelompok layanan yang diselenggarakan oleh UNSOED.

Berlakunya pola UKT telah menyederhanakan pengenaan biaya-biaya pendidikan mulai mahasiswa masuk (registrasi) sampai dengan mahasiswa wisuda. Dengan Pola UKT, semua biaya-biaya pendidikan telah disatukan termasuk beberapa layanan penunjang akademik lainnya. Penerapan Uang Kuliah Tunggal di Universitas Jenderal Soedirman diberlakukan sejak tahun 2012 untuk program Diploma tiga (DIII) dan program Strata satu (S1). Sedangkan untuk program profesi dan Pascasarjana belum menggunakan pola pembayaran UKT.

Layanan akademik merupakan layanan yang terkait dengan proses akademik dan layanan penguatan bidang akademik kemahasiswaan. Dalam perhitungan biaya kuliah tunggal, sebagian layanan penunjang akademik dalam lingkungan UNSOED diperhitungkan dalam biaya operasional per mahasiswa per semester pada program studi terkait. Layanan-layanan tersebut termasuk: Pendidikan Karakter Mahasiswa, Pembelajaran (kuliah dan praktikum), Pembimbingan PKL/TA dan Ujian, serta Wisuda.

Layanan akademik untuk mahasiswa meliputi : a. Layanan Seleksi Ujian Masuk

b. Pendidikan program sarjana

2) pendidikan program pascasarjana dan profesi

Selain penetapan UKT sebagai indikator layanan akademik/pendidikan, kegiatan lain yang menjadi perhatian adalah pelayanan penunjang akademik diantaranya :

a. Layanan Sertifikat dan Salinan.

b. Layanan Perpustakaan yang meliputi Denda Keterlambatan Pengembalian

Pinjaman KoleksidanPendaftaran Anggota Non-Mahasiswa

Layanan ini diupayakan untuk mengoptimalkan potensi Aset dan Barang Milik Negara. UNSOED menyelenggarakan layanan pemanfaatan BMN di lingkungan UNSOED. Secara khusus, penyewaan fasilitas BMN telah mempertimbangkan aturan teknis dari PMK No.33/PMK.06/2012.


(34)

Layanan kerjasama merupakan pelayanan UNSOED kepada masyarakat terhadap asset pengetahuan, teknologi, dan sumberdaya yang dimiliki. Layanan tersebut meliputi (1) layanan pendidikan (2) layanan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (2) layanan penggunaan sumberdaya manusia.

Layanan pengujian dan jasa profesi merupakan bentul layanan yang diselenggarakan UNSOED untuk internal dan eksternal stakeholders. Layanan tersebut lebih focus pada masyarakat industry dan umum.

Layanan yang dapat diberikan berupa (a) layanan pengujian laboratorium, (b) layanan medis, (3) layanan pelatihan dan sertifikasi, (4) latihan konsultasi, (5) layanan percetakan.

Deskripsi Jenis Tarif Layanan

Layanan utama UNSOED berupa layanan jasa akademik dengan menyelenggarakan program pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi, profesional dan memiliki kemampuan wirausaha. Karakteristik tersebut menjadi daya tarik khusus bagi masyarakat dan menjadikan UNSOED sebagai pilihan tempat menuntut ilmu sekaligus mendapatkan ketrampilan. Sampai dengan akhir 2014, jumlah program studi yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah 47 program studi yang dapat diselenggarakan secara reguler. Selain itu juga dilakukan program pendidikan khusus dapat berupa: a) Pendidikan yang diselenggarakan berdasarkan kerjasama dengan instansi/lembaga lain seperti BUMN, Pemerintah Daerah, dan lembaga pendidikan lain serta perusahaan-perusahaan swasta; b) Alih jenjang dari satu jenjang pendidikan ke jenjang pendidikan lain yang lebih tinggi; dan c) Kemitraan antara UNSOED dan lembaga lain.

Tabel 2.1. Jurusan dan Program Studi di UNSOED

NO PROGRAM STUDI JENJANG PERINGKATAKREDITASI

1 Administrasi Keuangan D-III B

2 Agribisnis D-III B

3 Akuntansi D-III A

4 Bahasa Inggris D-III B

5 Bisnis Internasional D-III A


(35)

NO PROGRAM STUDI JENJANG PERINGKATAKREDITASI

7 Pengelolaan Sumber Daya Perikanan D-III B

8 Produksi Ternak Unggas dan Perah D-III C

9 Perencanaan Sumber Daya Lahan D-III C

10 Agribisnis S1 A

11 Agroteknologi S1 A

12 Akuntansi S1 A

13 Biologi S1 A

14 Budidaya Perairan S1 A

15 Farmasi S1 C

16 Fisika S1 B

17 Ilmu Administrasi Negara S1 A

18 Ilmu dan Teknologi Pangan S1 B

19 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan(IESP) S1 A

20 Ilmu Hukum S1 A

21 Ilmu Kelautan S1 B

22 Ilmu Keperawatan S1 C

23 Ilmu Komunikasi S1 A

24 Ilmu Politik S1 A

25 Kesehatan Masyarakat S1 B

26 Kimia S1 B

27 Manajemen S1 A

28 Manajemen Sumber Daya Perairan S1 B

29 Matematika S1 B

30 Peternakan S1 B

31 Sastra Indonesia S1 B

32 Sastra Inggris S1 B

33 Sosial Ekonomi Peternakan S1 B

34 Sosiologi S1 A

35 Teknik Elektro S1 B

36 Teknik Geologi S1 C

37 Teknik Informatika S1 C

38 Teknik Pertanian S1 B

39 Teknik Sipil S1 B


(36)

NO PROGRAM STUDI JENJANG PERINGKATAKREDITASI

41 Akuntansi S2 B

42 Biologi S2 B

43 Ekonomi Manajemen S2 B

44 Ekonomi Pembangunan S2 B

45 Ilmu Administrasi S2 A

46 Ilmu Ekonomi S2 B

47 Ilmu Hukum S2 B

48 Ilmu Lingkungan S2 B

49 Ilmu Peternakan S2 A

50 Ilmu Tanaman S2 B

51 Manajemen S2 B

52 Sains dan Ilmu Lingkungan S2 B

53 Sumber Daya Ternak S2 B

Sebelum diberlakukan pola Uang Kuliah Tunggal (UKT) mulai tahun ajaran 2013/2014, UNSOED mengenakan tarif secara terpisah untuk beberapa jenis layanan akademik. Pola UKT telah menyederhanakan pengenaan biaya-biaya pendidikan mulai mahasiswa masuk (registrasi) sampai dengan mahasiswa wisuda. Dalam hal itu, sebelum pola UKT UNSOED mengenakan biaya-biaya secara terpisah: Seleksi Calon

Maba, Tes Buta Warna, English Competency Test (PECT), Sumbangan Pengembangan

Fasilitas (SPF), Biaya Kelengkapan Mahasiswa Baru, Uang Kuliah dan Praktikum (UKP), dan Bimbingan dan Ujian PKL maupun TA/Skripsi.

Dengan Pola UKT, semua biaya-biaya tersebut telah disatukan termasuk beberapa layanan penunjang akademik. Berikut deskripsi layanan akademik untuk menjelaskan jenis layanan yang diselenggarakan oleh UNSOED, diantaranya:

A. Layanan Seleksi Ujian Masuk

Seleksi Ujian Masuk DIII dan S1 jalur mandiri adalah salah satu bentuk jalur penerimaan mahasiswa untuk masuk UNSOED dimana pendaftar atau calon MABA dapat memilih Program Studi yang ada pada UNSOED

B. Pendidikan Program Sarjana

Pendidikan program sarjana (S1) merupakan layanan akademik yang bertujuan menghasilkan lulusan sarjana dengan kompetensi kompetensi tertentu. Layanan


(37)

akademik tersebut meliputi program pendidikan untuk menempuh minimal 140 SKS. Layanan pendidikan program sarjana terkat dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT), Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Reguler merupakan keseluruhan biaya operasional per mahasiswa per semester pada masing-masing Program Studi yang ditetapkan oleh Rektor UNSOED berdasarkan keputusan Rektor No 49/UN 23/PP01.00/2015.

Selain UKT, terdapat pula layananan akademik khusus untuk mahasiswa yang terpilih dari jalur mandiri. Uang pangkal dan pungutan lain selain UKT yang merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi No 22/2015 terkait dengan UKT dan BKT. PTN dapat memungut uang pangkal dan/atau pungutan lain selain UKT, dari mahasiswa baru Program Sarjana dan Program Diploma yang terdiri atas mahasiswa asing; mahasiswa kelas internasional; mahasiswa yang melalui jalur kerja sama; dan/atau mahasiswa yang melalui seleksi jalur mandiri. Jumlah mahasiswa baru Program Sarjana dan Program Diploma sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak 20% (dua puluh persen) dari keseluruhan mahasiswa baru.

C. Pendidikan Program Pascasarjana Dan Profesi

Layanan pendidikan program pasca sarjana dan profesi merupakan layanan peningkatan kompetensi master dan profesi (S2). Layanan pendidikan program pasca meliputi pendidikan regular minimal 40 SKS, matrikulasi (program penyetaraan ilmu yang bertujuan untuk menyetarakaan kompetensi dari siswa yang berbeda sekolah),

Selain penetapan UKT sebagai indikator layanan akademik/pendidikan, kegiatan lain yang menjadi perhatian adalah pelayanan penunjang akademik diantaranya :

A. Layanan Sertifikat dan Salinanadalah proses menyalin dan menggandakan sesuai dengan aslinya, dibubuhi cap stempel dan validasi dengan tanda tangan asli oleh pejabat yang berwenang di atas salinan dokumen tersebut.

B. Layanan Perpustakaanadalah layanan penunjang akademik untuk menyediakan referensi untuk proses belajar mengajar melalui serangkaian proses seperti pendaftaran anggota mahasiswa/non mahasiswa, mengikutsertakan mahasiswa melalui fasilitas pinjaman antar perpusatakaan


(38)

a. Denda Keterlambatan Pengembalian Pinjaman Koleksi adalah biaya yang dikenakan kepada mahasiswa yang terlambat mengembalikan pinjaman koleksi perpustakaan sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

b. Pendaftaran Anggota Non-Mahasiswa adalah biaya yang dibebankan kepada

pihak non mahasiswa masyarakat umum untuk pembuatan kartu anggota. Layanan lain yang diberikan UNSOED untuk masyarakat berupa mengoptimalkan potensi Aset dan Barang Milik Negara. UNSOED menyelenggarakan layanan pemanfaatan BMN di lingkungan UNSOED. Secara khusus, penyewaan fasilitas BMN telah mempertimbangkan aturan teknis dari PMK No.33/PMK.06/2012.

1. Sewa Penggunaan Gedung Soemardjito, Graha Widyatama, Fitness Center, Wisma Pereng, Wisma Jatisari, Gedung Olahraga, Gedung Roedhiro, Gedung Yustisia, Gedung Auditorium Faperta adalah biaya yang dibebankan kepada pengguna gedung- gedung tersebut.

2. Sewa Penggunaan Lahan Kantin adalah biaya yang dikenakan kepada pengguna lahan kantin yang ada di UNSOED. Besarnya tarif sewa ini berdasarkan kontrak penggunaan yang ditandatangani dan disepakati oleh kedua belah pihak.

3. Sewa penggunaan lahan ATM adalah biaya yang dibebankan kepada pihak bank

untuk jasa pemakaian lahan/lokasi untuk tempat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang digunakan mahasiswa dan pegawai UNSOED untuk registrasi dan transaksi keuangan.

4. Sewa penggunaan lahan untuk fotocopy adalah biaya yang dikenakan dari

peminjam lahan/lokasi kampus untuk tempat layanan fotocopy oleh pihak ketiga.

2.4.4.1 Layanan Kerjasama Pendidikan dan PKM

UNSOED sebagai perguruan tinggi mempunyai tugas dan fungsi selain menyelenggarakan pendidikan, juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan memperhatikan semakin meningkatnya kontribusi peran perguruan tinggi pada penelitian dan pengabdian UNSOED dilengkapi dengan keberadaan LPPM. Layanan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) ditujukan untuk mewujudkan 2 (dua) dari fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dalam melakukan kegiatan kerjasamanya, UNSOED bekerja sama dengan mitra. Mitra kerja tidak terbatas secara institusional, melainkan dapat berupa kelompok ataupun perorangan. Kerjasama dapat dijalin dengan perusahaan/industri, Pemerintah


(39)

Pusat maupun Daerah, lembaga-lembaga pemerintah lainnya, instansi swasta, lembaga pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga/Badan penelitian, dan sebagainya. Berikut Table 2.3 untuk memperjelas deskripsi atas layanan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Tabel 2.2. Deskripsi Layanan Kerjasama Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Jenis Tarif Deskripsi

Layanan bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat: 1. Penelitian

2. Pengabdian kepada Masyarakat

Pendapatan yang diperoleh dari perjanjian kerjasama kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, seperti pelaksanaan kegiatan CSR pihak ketiga, dan dipergunakan untuk membiayai kegiatan sebagaimana dijabarkan dalam dokumen kontrak antara UNSOED dengan mitra kerja.

2.4.4.2 Layanan Kerjasama Operasional

Layanan Kerjasama Operasional (KSO) merupakan layanan UNSOED terhadap pihak eksternal untuk melakukan kerja bersama pada suatu kegiatan dengan kedua belah pihak menyediakan input sesuai dengan kompetensinya. Output dari kerjasama tersebut dapat dibagi oleh kedua belah pihak dengan perjanjian/kesepakatan tertentu.

2.4.4.3 Layanan Kerjasama Penggunaan Sumber Daya Manusia

Jenis layanan jasa penggunaan SDM Unsoed oleh institusi lain meliputi : Penggunaan SDM sebagai Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Direktur, Ketua Jurusan, sekretaris lembaga, dan sebagai dosen serta pendampingan/konsultan. Penggunaan sumberdaya manusia tersebut akan dikenai tanggung jawab penggunaan sebesar 10 persen dari total penghargaan yang diterima oleh personal tersebut.

Layanan jasa pengujian merupakan layanan penyediaan jasa pengujian kepada pihak ketiga. Layanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menguji produk ataupun jasa yang dimilikinya. Layanan pengujian di UNSOED dilakukan pada unit unit pengujian yang memiliki komptensi sumberdaya manusia dan peralatan yang mendukung.

Layanan pengujian dan jasa profesi meliputi layanan pengujian laboratorium, Layanan medis, Layanan pelatihan dan sertifikasi , Layanan konsultansi , Layanan percetakan


(40)

Jenis layanan jasa pelatihan di UNSOED terkait dengan kompetensi program studi dan pusat studi yang terdapat di UNSOED. Kerjasama pelatihan yang sedang dan direncanakan meliputi bidang (1) ekonomi dan bisnis (2) sains dan teknologi (3) kependidikan (4) bahasa; (5) biologi;. Layanan pelatihan untuk masyarakat merupakan aktifitas yang memberikan keunggulan teknologi dan sumberdaya UNSOED untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Layanan sertifikasi merupakan layanan ujian sertifikasi dan uji kompetensi. Sementera ini, UNSOED telah menjadi penyelenggara sertifikasi pengadaan barang dan jasa serta, Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang perpajakan (Brevet). Berikut deskripsi atas layanan terkait:

1. Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa merupakan program pelatihan dan sertifikasi pengadaan barang dan jasa yang dilaksakan setiap tahun kepada stakeholder internal dan eksternal UNSOED.

2. Sertifikasi Brevet merupakan jenis layanan akutansi untuk melakukan sertifikasi penghitungan pajak.

3. Sertifikasi Bahasa Inggris merupakan layanan sertifikasi peningkatan kompetensi bahasa inggris


(41)

BAB III PERHITUNGAN UNIT COST

Kebijakan dalam perhitungan Unit Cost

Upaya pemerintah khususnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk selalu menyempurnakan model pembiayaan pendidikan tinggi terus dilakukan, baik dengan cara menambah alokasi anggaran untuk pendidikan tinggi, membatasi jumlah biaya pendidikan yang dibebankan kepada peserta didik, maupun mengijinkan BLU untuk memungut biaya sebagai imbalan atas barang/layanan yang diberikan. Landasan hukum yang terkait dengan model pembiayaan pendidikan tinggi sebagaimana tersebut di atas adalah:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012. Dalam Pasal 9 ayat (1) dinyatakan bahwa BLU dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan. Selanjutnya, ayat (2) menyatakan, bahwa imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana.

b. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 76 Tahun 2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU. Pada Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri tersebut menyatakan bahwa BLU harus mempunyai sistem akuntansi biaya yang salah satu tujuannya menghasilkan informasi biaya satuan (unit cost) per unit layanan, pertanggungjawaban kinerja ataupun informasi lain untuk kepentingan manajerial.

Ketentuan tentang uang kuliah tunggal secara umum mencakup beberapa hal sebagai berikut:

1. Biaya kuliah tunggal merupakan keseluruhan biaya operasional permahasiswa per semester pada program studi di perguruan tinggi negeri.

2. Biaya kuliah tunggal digunakan sebagai dasar penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa masyarakat dan Pemerintah,

3. Uang kuliah tunggal merupakan sebagian biaya kuliah tunggal yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya.

4. Uang kuliah tunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan berdasarkan biaya kuliah tunggal dikurangi biaya yang ditanggung oleh Pemerintah.


(42)

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas berarti untuk menetapkan besaran UKT,

perguruan tinggi harus menghitung unit cost per mahasiswa per tahun. Perhitungan

unit costpada Universitas Jenderal Soedirman dimulai dari menetapkan jenis aktivitas

atau kegiatan pada setiap jenjang yakni tingkat program studi, tingkat jurusan, tingkat fakultas sampai dengan tingkat universitas, kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis standar biaya (ASB) setiap aktivitas yang ada. Dengan demikian makatotal cost pada masing-masing tingkatan dapat diketahui sehingga pembebanan unit cost per mahasiswa pada setiap tingkatan juga dapat diketahui.

Tujuan perhitungan unit cost pada Universitas Jenderal Soedirman adalah sebagai berikut:

1) Menghitung biaya standar setiap aktivitas atau kegiatan

2) Mengetahui total cost pada tingkat program studi, jurusan, fakultas dan universitas

3) Mengetahuiunit costper mahasiswa per tahun

Manfaat yang diperoleh dari hasilunit costpada Universitas Jenderal Soedirman adalah sebagai berikut:

1. Sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk menetapkan besaran uang kuliah tunggal (UKT)

2. Sebagai dasar untuk menyusun perencanaan dan penganggaran setiap tahunnya

Tahapan perhitungan uang kuliah tunggal pada Universitas Jenderal Soedirman secara urut sebagai berikut:

1. Penetapan nomenklatur aktivitas atau kegiatan. Masing-masing kegiatan diklasifikasikan menurut unit pelaksana kegiatannya yakni program studi, jurusan, fakultas dan universitas. Kegiatan juga diklasifikasikan menurut prioritasnya yakni kegiatan wajib atau kegiatan pilihan.

2. Perhitungan atau analisis standar biaya (ASB) setiap kegiatan yakni dengan menghitung volume dan harga satuan biaya bahan, biaya pegawai dan biaya lain, dimana biaya diklasifikasikan dalam biaya langsung dan biayaoverhead. 3. Perhitungan volume kegiatan pada setiap unit pelaksana kegiatan yakni program studi, jurusan, fakultas dan universitas. Volume pada setiap kegiatan dihitung berdasarkan data, asumsi dan estimasi yang ideal dalam rangka peningkatan kualitas akademik, sebagai contoh: data mahasiswa tidak didasarkan pada jumlah mahasiswa aktif tetapi berdasarkan kuota


(43)

atau daya tampung dikalikan dengan jangka waktu studi ideal pada tiap-tiap program studi. Jumlah dosen pembimbing ideal, jumlah mahasiswa ideal per kelas, dan seterusnya.

4. Berdasarkan volume pada masing-masing kegiatan bersifat wajib dikalikan

dengan standar biaya langsung maka akan diketahuitotal costdanunit cost

langsung pada tingkat program studi.

5. Berdasarkan volume pada masing-masing kegiatan bersifat pilihan dikalikan

dengan standar biayaoverheadmaka akan diketahuitotal costdanunit cost

overheadbaik pada tingkat jurusan, fakultas maupun universitas.

6. Unit cost overhead pada tingkat jurusan, fakultas dan universitas akan

dialokasikan sama kepada mahasiswa sesuai dengan program studi, jurusan maupun fakultasnya.

7. Unit costlangsung dan unitcost overheaddijumlahkan menjadi totalunit cost

operasional.

Secara skematis tahapan perhitungan unit cost mahasiswa sampai dengan penetapan besaran uang kuliah tunggal di Universitas Jenderal Soedirman adalah sbb:


(1)

Revisi Tarif Layanan Badan Layanan Umum UNSOED

L P L P L P L P L P L P L P L P L P L + P

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

- Agribisnis 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 24 33 29 46 10 35 64 114 178

- PSL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 11 19 20 18 19 57 51 108

0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 44 44 48 66 28 54 121 165 286

- PSP 0 0 0 0 0 0 0 0 19 15 18 14 22 29 15 15 74 73 147

0 0 0 0 0 0 0 0 19 15 18 14 22 29 15 15 74 73 147

- AK 0 0 0 0 0 0 1 1 9 1 27 62 30 78 19 33 86 175 261

- SET 0 0 0 0 0 0 1 2 5 10 7 50 7 44 5 43 25 149 174

- Akuntansi 0 0 0 0 0 0 1 0 3 3 31 70 36 70 16 35 87 178 265

- Bisnis Inter 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 19 18 32 23 12 60 63 123

0 0 0 0 0 0 3 3 17 14 84 201 91 224 63 123 258 565 823

4. PETERNAKAN

- Produksi T ernak 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 39 21 41 15 57 31 144 69 213

0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 39 21 41 15 57 31 144 69 213

5. ISIP

- Bhs Inggris 0 0 0 0 0 0 5 23 35 36 33 46 48 47 33 22 154 174 328

- Bhs Mandarin 0 0 0 0 0 0 0 6 5 11 5 12 9 23 10 15 29 67 96

0 0 0 0 0 0 5 29 40 47 38 58 57 70 43 37 183 241 424

6. TEKNIK

- T eknik Industri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 10 22

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 10 22

0 0 0 0 0 0 8 32 84 79 223 338 259 404 206 260 792 1.123 1.915

- Magister Manajemen 0 0 0 0 6 1 19 7 18 10 25 31 44 28 38 32 150 109 259

- Sains Manajemen 0 0 0 0 0 0 5 0 4 2 4 12 3 6 14 20 30 40 70

- Ilmu Ekonomi 0 0 0 0 0 0 2 1 17 1 9 11 5 4 11 19 44 36 80

- Ilmu Administrasi 0 0 0 0 2 1 6 7 16 8 32 5 25 16 22 23 103 60 163

- Agronomi 0 0 0 0 1 1 2 1 5 7 4 0 1 2 6 4 19 15 34

- Ilmu Lingkungan 0 0 0 0 0 0 4 2 7 3 13 7 1 4 4 3 29 19 48

- Ilmu Peternakan 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3 0 5 3 7 8 17 12 29

- Biologi 0 0 0 0 1 0 1 2 5 6 7 14 5 6 6 16 25 44 69

- Ilmu Hukum 0 0 0 0 0 0 0 0 11 3 18 11 34 21 32 23 95 58 153

- Akuntansi 0 0 0 0 0 0 0 2 10 6 12 7 13 6 21 45 56 66 122

PRO GRAM S3

- Ilmu Biologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 6 7 6 13

- Ilmu Manajemen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 5 13 5 18

2.011 2.012 2.013 2.014 JUMLAH 1

FAKULTAS/PRO GRAM STUDI

TAHUN ANGKATAN 2.007 2.008 2.009 2.010

PRO GRAM S 2 3. EKO NO MI & BISNIS

SUB JUMLAH

SUB JUMLAH

SUB JUMLAH

SUB JUMLAH JUMLAH PRO GRAM D 3 PRO GRAM D3 1. PERTANIAN

SUB JUMLAH 2. BIO LO GI SUB JUMLAH


(2)

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah mahasiswa terdaftar Unsoed cukup banyak tiga tahun terakhir secara berturut-turut adalah 20.672 pada tahun 2012, 22.189 pada tahun 2013 dan 21.682 pada tahun 2014. Disamping itu sebagai bahan penyusunan tarif juga mempertimbangkan jumlah peminat masuk unsoed. Jumlah peminat masuk Unsoed selama empat tahun berturut-turat menunjukan angka peningkatan yang sangat significant. Secara berturut-turut peminat masuk unsoed adalah pada tahun 2011 sebanyak 65.060, meningkat menjadi 122.178 pada tahun 2015. Sedangkan jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun 2011 sebanyak 5.224 meningkat menjadi 5.872 pada tahun 2015, hal ini menunjukan bahwa kompetisi untuk masuk unsoed cukup ketat. Kondisi ini tentu menjadi nilai tambah yang dijadikan pertimbangan dalam penetuan tarif layanan.

Tabel 5.8 Keketatan seleksi ujian masuk mahasiswa baru

Tahun Peminat Diterima

2011 65.060 5.224

2012 71.039 5.963

2013 98.819 6.152

2014 137.752 5.762

2015 122.178 5.872

5.4. Analisa Tarif terhadap Kompetitor

Analisa situasi terhadap Kompetitor adalah langkah yang penting dalam merancang strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah ada khususnya dalam layanan terhadap masyarakat. Analisa tarif ini dilakukan setelah strategi diimplikasikan untuk menentukan perubahan tarif yang diperlukan. Perubahan-perubahan dalam tarif ini akan menciptakan peluang dan ancaman baru bagi institusi dalam melayani masyarakat. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 menjadi acuan dalam penetapan tarif bagi instansi berstatus Badan Layanan Umum (BLU) dalam konteks persaingan yang sehat. Lingkup persaingan dalam satu wilayah menjadi pembanding dalam penentuan tarif layanan yang diusulkan Universitas Jenderal Soedirman. Universitas lain di wilayah Kabupaten Banyumas sebagai adalah STAIN, Universitas Wijaya Kusuma (UNWIKU) dan Universitas Muhamadiah Purwokerto (UMP), Sedangkan universitas dalam lingkup wilayah Jawa Tengah dan DIY meliputi Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Sebelas Maret dan Universitas Gadjah Mada (lihat tabel 5.9).


(3)

Revisi Tarif Layanan Badan Layanan UmumUNSOED

Tabel 5.9 Perbandingan Tarif Layanan dengan Perguruan Tinggi di Kab. BMS

No JENIS JASA LAYANAN Satuan USULANTARIF TARIF KOMPETITOR

UMP UNWIKU STAIN

1 Total biaya pendidikan S1 Ekonomi Manajemen

Layanan pendidikan Smt 2.850.000 3.500.000 2.200.000 700.000

2 Total biaya pendidikan S1 Keperawatan

Layanan pendidikan smt 4.000.000 4.000.000 -

-3 Total biaya pendidikan S1 Ilmu Hukum

Layanan pendidikan Smt 2.500.000 3.000.000 2.200.000 700.000

4 Total biaya pendidikan S1 Teknik Sipil

Layanan Pendidikan smt 3.500.000 3.000.000 2.200.000

-Tabel 5.10 Perbandingan Tarif Layanan dengan Perguruan Tinggi Negeri di wil Jawa Tengah dan DIY

No Jenis Tarif UNDIP UNS UGM UNSOED

1 a. Program Diploma III - Biaya Kuliah Tunggal - UKT Kelompok V b. Program Diploma IV/S1

- Biaya Kuliah Tunggal - UKT Kelompok V

5.077 8.936 4.000 5.077 12.694 18.500

5.077 12.694 7.500 5.077 12.694 21.900

6.093-15.232 5.500 6.093-15.232 14.500

5.077 8.936 3.000 5.077 12.694 15.000 Sumber: Permendikbud No. 55 tahun 2013 tentang Biaya kuliah tunggal dan uang kuliah tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


(4)

ditentukan pada tahun 2013 tidak terlalu besar diantara universitas di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Untuk tarif layanan UKT pada program D3, Unsoed menjadi yang paling murah dalam UKT kelompok V yaitu maksimal sebesar Rp. 3.000.000. Sementara itu untuk range Biaya Kuliah Tunggal juga berada pada posisi paling bawah bersama UNDIP. Hal tersebut menyebabkan kompetisi dalam tarif layanan menjadi menguntungkan bagi UNSOED untuk bersaing dalam mendapatkan calon mahasiswa.

2) Demikian halnya dengan Biaya Kuliah Tunggal pada program D IV dan S1, UNSOED bersama UNDIP dan UNS menjadi yang terendah yaitu sebesar Rp. 5.077.000 sampai Rp. 12.694.000, hal tersebut menunjukkan adanya kompetisi yang sehat pada suatu cakupan wilayah. Demikian halnya dengan UKT kelompok V, UNSOED bersama UGM berada pada level bawah dengan nilai maksimal yang tidak terlalu berbeda pada kedua universitas tersebut.

3) Dari faktor eksternal, UNSOED yang berada di kota Purwokerto menjadi sangat diuntungkan, hal tersebut dikarenakan biaya hidup yang dikeluarkan per bulan adalah paling kecil dibanding kota lain (Solo, Semarang dan Yogyakarta). Purwokerto menjadi kota termurah di Jawa Tengah/DIY dengan rata-rata pengeluaran per bulanRp 573.234 masihlebih murah dibanding dengan Solo yaitu Rp 576.233 per bulan.

4) Untuk layanan kerjasama, seperti training, kursus, sertifikasi serta pengujian terhadap suatu materi, evaluasi penentuan unit cost dilakukasn secara terus menerus guna mendapatkan pelayanan yang optimal bagicustomer. Perbaikanunit costdikakukan dengan melihat balik pada historical costserta antisipasi terhadap faktor eksternal lainnya. Penentuan unit cost untuk kegiatan kerjasama akan diatur secara rinci dengan Peraturan Rektor. Untuk saat ini, UNSOED telah meniadakan fee untuk institusi pada kegiatan kerjasama.

5) Dalam upaya peningkatan PNBP, UNSOED melakukan jenis layanan lainnya melalui pemanfaatan aset yang dimiliki, seperti jasa sewa gedung, jasa pelayanan kesehatan dan fasilitas lainnya.Penentuan unit cost ini mempertimbangkan asas kepatutan dan juga melihat faktor eksternal termasuk pada perguruan tinggi kompetitor.


(5)

Revisi Tarif Layanan Badan Layanan UmumUNSOED

BAB VI PENUTUP

Implementasi PK-BLU di Universitas Jenderal Soedirman didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Keuanga502/KMK.05/2009 tertanggal 17 Desember 2009 tentang Penetapan Universitas Jenderal Soedirman pada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Fleksibilitas pengelolaan keuangan yang diperoleh Universitas Jenderal Soedirmandengan menerapkan PK-BLU membawa konskuensi tanggung jawab yang besar yaitu Peningkatan Kualitas Pelayanan kepada Masyarakat dalam Rangka Memajukan Kesejahteraan Umum dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.

Hingga saat ini Universitas Jenderal Soedirman telah memiliki 69 program studi yang terwadahi dalam 12 fakultas dan 1 program pasca sarjana. 69 program studi tersebut terdiri atas 11 program D3, 37 program S1, 4 program profesi, 10 program S2, 5 program S3. Sedangkan unit pendukung terdiri dari 3 lembaga, 3 biro dan 4 Unit Pelaksana Teknis (UPT). Tarif layanan yang diusulkan telah mempertimbangkan alokasi secara proporsional dari semua biaya yang terjadi di tiap unit. Tarif layanan akademik dan penunjang akademik diperhitungkan dengan pola cost plus dan cost recovery berkenaan pemenuhan tugas fungsi satuan kerja Universitas Jenderal Soedirman.

Dengan demikian besar harapan kami usulan tarif layanan atas jasa pendidikan dan non pendidikan yang kami susun ini sudah memenuhi syarat, sehingga akan segera mendapat pengesahan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Penetapan tarif ini merupakan salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan transparansi dan akuntabilitas kinerja instansi sehingga kualitas pelayanan kepada masyarakat terus dapat ditingkatkan.


(6)