PENERAPAN ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENGUNGKAP PENGUASAAN KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA MELALUI KEMAMPUAN MENGGAMBAR PADA SISWA MA KELAS XI.

(1)

PENERAPAN ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENGUNGKAP PENGUASAAN KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA MELALUI

KEMAMPUAN MENGGAMBAR PADA SISWA MA KELAS XI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh :

Isni Nurul Azkia Luthfiyah NIM : 0802594

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN METEMATIKA DAN ILMU PENETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

PENERAPAN ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENGUNGKAP PENGUASAAN KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA MELALUI

KEMAMPUAN MENGGAMBAR PADA SISWA MA KELAS XI

Oleh

Isni Nurul Azkia Luthfiyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Metematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

© Isni Nurul Azkia Luthfiyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

ISNI NURUL AZKIA LUTHFIYAH

PENERAPAN ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENGUNGKAP PENGUASAAN KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA MELALUI

KEMAMPUAN MENGGAMBAR PADA SISWA MA KELAS XI disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Dr. H. Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002

Pembimbing I

Dr. Mimin Nurjhani K, M.Pd NIP. 196509291991012001

Pembimbing II

dr. Hj. Rita Shintawati, M.Kes NIP. 196812012001122002


(4)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan Asesmen Alternatif Untuk Mengungkap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia Melalui Kemampuan Menggambar Pada

Siswa MA Kelas XI ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan cara menerapkan asesmen alternatif dalam mengungkap penguasaan konsep dengan menggunakan kemampuan dalam menggambar. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan memilih siswa berdasarkan kegemaran menuangkan konsep dalam bentuk gambar. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA salah satu Madrasah Aliyah di Cianjur. Siswa yang diambil sebanyak 20 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa soal perintah menggambar sebanyak 8 soal yang diberikan setelah pembelajaran berlangsung, dan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan asesmen alternatif. Setelah dianalisis dengan rubrik, siswa terbagi menjadi tiga kategori tingkat penguasaan konsep. Tingkat atas sebanyak 20%, tingkat menengah sebanyak 45%, dan kategori tingkat bawah 35%. Dari data angket menunjukkan bahwa respon siswa umumnya senang menggambar dan kebanyakan lebih suka menuangkan konsep dalam bentuk gambar. Dengan demikian asesmen alternatif melalui kemampuan menggambar siswa cukup efektif untuk diterapkan selanjutnya pada konsep atau materi sejenis yang akan diberikan oleh guru.


(5)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Applicatiom Of Alternatif Assesmen To Reveal Mastery Concepts Of Human Digestive System Through The Ability To Draw On MA

Students Of Class XI ABSTRACT

The aim of this study was to discover how to applies alternative assessment in exposting mastery concepts with technical drawing skill. The method used is descriptive to select student based on the concept of what they like to pour it in pictures.This research was carried out on student Natural Sciencee class XI in one of MA in Cianjur. 20 students attend this examination to collecting the data is to use instrumens in the form of drawing commands as much as 8 questions given after the learning take place, and some questionnaire to find how the respond of the student toward application of alternative assessment. After carefully analyzed with rubric, the students are divided into three categories level mastery of concepts. Upper level 20%, middle level 45%, lower level 35%. From this questionnaire data indicates that students responses are generally like to draw and more likely to pour concept in form of picture. Thus an alternative assessment using drawing skills students can apply further to draw or similiar material to be provided by the teacher.


(6)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KEMAMPUAN MENGGAMBAR SEBAGAI BENTUK ASESMEN ALTERNATIF PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA A. Asesmen Alternatif ... 5

B. Menggambar ... 7

C. Penguasaan Konsep ... 9

D. Sistem Pencernaan Manusia... 12

BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional ... 33


(7)

C. Lokasi, Waktu, dan Tempat ... 34

D. Populasi dan Sampel ... 34

E. Instrumen Penelitian ... 35

F. Analisis Ujicoba Instrumen Soal Perintah Menggambar ... 42

G. Prosedur Penelitian ... 45

H. Teknik Pengolahan Data ... 47

I. Alur Penelitian ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 50

B. Pembahasan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89


(8)

DAFTAR TABEL Tabel

2.1 Keunggulan dan Kelemahan Asesmen Alternatif... 6

2.2 Rubrik Penilaian Gambar... 9

2.3 Indikator Menurut Jenjang Kognitif Bloom... 10

2.4 Macam-Macam Bentuk Gigi dan Fungsinya... 17

3.1 Kisi-Kisi Soal Perintah Menggambar... 35

3.2 Gambar Ahli Sebagai Acuan Pembuatan Rubrik... 38

3.3 Kisi-kisi Angket... 41

3.4 Pengategorian Tingkat Kesukaran Soal... 42

3.5 Interpretasi Daya Pembeda... 43

3.6 Derajat Validitas Soal... 43

3.7 Interpretasi Reliabilitas... 44

3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen... 44

4.1 Hasil Kemampuan Menggambar pada Siswa... 52

4.2 Hasil Persentasi Siswa dalam Menggambar Konsep-Konsep Sistem Pencernaan Manusia... 53


(9)

DAFTAR GAMBAR Gambar

2.1 Hasil Gambar Mengenai Konsep Sistem Pencernaan Manusia... 8

2.2 Sistem Pencernaan manusia... 13

2.3 Rongga Mulut... 16

2.4 Struktur Makroskopis Faring... 18

2.5 Struktur Makroskopis Esophagus... 19

2.6 Struktur Makroskopis Organ Lambung... 19

2.7 Struktur Mikroskopis Organ Lambung... 20

2.8 Struktur Makroskopis Organ Hati... 21

2.9 Struktur Makroskopis Empedu... 22

2.10 Struktur Makroskopis dan Mikroskopis/ Jaringan Pankreas... 22

2.11 Struktur Mikroskopis Usus Halus... 23

2.12 Struktur Makroskopis Usus Besar... 24

2.13 Struktur Mikroskopis Usus Besar... 25

2.14 Proses Membuka dan Menutupnya Epiglotis... 25

2.15 Proses Peristaltik di Esophagus... 27

2.16 Proses Peristaltik di Lambung... 28

2.17 Tiga Fase Sekresi Lambung... 28

2.18 Penyerapan Karbohidrat, Protein dan Lemak di Usus Halus... 29

2.19 Reabsorbsi Air di Usus Besar... 31

3.1 Alur Penelitian... 49

4.1 Bagan Hasil Pengembangan Instrumen Asesmen Alternatif Kemampuan Menggambar Siswa dalam Belajar Konsep Sistem Pencernaan Manusia... 51

4.3 Contoh Hasil Gambar Siswa (i) menggambar lengkap (ii) menggambar tidak lengkap (Konsep Gigi)... 55

4.5 Contoh Hasil Gambar Siswa (i) menggambar lengkap (ii) menggambar tidak lengkap (Konsep membuka dan menutupnya epiglotis pada faring)... 56

4.7 Contoh Hasil Gambar Siswa (i) menggambar lengkap (ii) menggambar tidak lengkap (Konsep gerakan peristaltik di esophagus)... 58 4.9 Contoh Hasil Gambar Siswa (i) menggambar lengkap (ii)

menggambartidak lengkap (Konsep struktur makroskopis dan


(10)

Esophagus)...

4.11 Contoh Hasil Gambar Siswa (i) menggambar lengkap (ii) menggambar tidak lengkap (Konsep gerakan peristaltik di dalam lambung)... 61 4.13 Contoh Hasil Gambar Siswa (i) menggambar lengkap (ii)

menggambar tidak lengkap (Konsep struktur makroskopis dan

mikroskopis (jaringan) lambung)... 63 4.15 Contoh Hasil Gambar Siswa pada Konsep Struktur Makroskopis

Empedu (Menggambar Lengkap)... 64 4.17 Contoh Hasil Gambar Siswa (i) menggambar lengkap (ii) menggambar

tidak lengkap (Konsep struktur makroskopis Pankreas)... 65 4.19 Contoh Hasil Gambar Siswa (i) menggambar lengkap (ii) menggambar

tidak lengkap (Konsep penyerapan di usus halus)... 67 4.21 Contoh Hasil Gambar Siswa (i) menggambar lengkap (ii)

menggambartidak lengkap (Konsep struktur makroskopis dan

mikroskopis (jaringan) usus halus)... 69 4.23 Contoh Hasil Gambar Siswa (i) menggambar lengkap (ii) menggambar

tidak lengkap (Konsep absorbsi didalam usus besar)... 71 4.25 Contoh Hasil Gambar Siswa (i) menggambar lengkap (ii) menggambar


(11)

DAFTAR GRAFIK Grafik

4.2 Jumlah Siswa Berdasarkan Hasil Gambar pada Konsep Gigi

Manusia... 54 4.4 Jumlah Siswa Berdasarkan Hasil Gambar pada Konsep Membuka

dan Menutup Epiglotis Pada Faring... 55 4.6 Jumlah Siswa Berdasarkan Hasil Gambar pada Konsep Gerakan

Peristaltik di dalam Esophagus... 57 4.8 Jumlah Siswa Berdasarkan Hasil Gambar pada Konsep Struktur

Makroskopis dan Mikroskopis (Jaringan) Penyusun Esophagus... 58 4.10 Jumlah Siswa Berdasarkan Hasil gambar Pada Konsep Gerakan

Peristaltik di dalam Lambung... 60 4.12 Jumlah Siswa Berdasarkan Hasil Gambar pada Konsep Struktur

Makroskopis dan Mikroskopis (Jaringan) Penyusun Lambung... 62 4.14 Jumlah Siswa Berdasarkan hasil gambar pada Konsep Struktur

Makroskopis Empedu... 63 4.16 Jumlah Siswa Berdasarkan Hasil gambar pada Konsep Struktur

Makroskopis Pankreas... 64 4.18 Jumlah Siswa Berdasarkan Hasil Gambar pada Konsep Penyerapan

didalam Usus Halus... 66 4.20 Jumlah Siswa Berdasarkan Hasil Gambar Siswa pada Konsep

Struktur Makroskopis dan Mikroskopis (Jaringan) Penyusun Usus

Halus... 68 4.22 Jumlah Siswa Berdasarkan Hasil Gambar pada Konsep Reabsorbsi

Air di Usus Besar... 70 4.24 Jumlah Siswa Berdasarkan Hasil Gambar pada Konsep Struktur

Makroskopis Usus Besar... 72 4.26 Jumlah Siswa berdasarkan Kategori Tingkat Hasil Menggambar

Siswa... 73 4.27 Perbandingan Level Kemampuan Siswa Berdasarkan Minat


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

A. PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas... 92 B. INSTRUMEN PENELITIAN

1. Soal Perintah Menggambar... 2. Rubrik Penilaian Gambar Siswa... 3. Gambar Ahli... 4. Angket Siswa...

109 111 119 122 C. DATA UJICOBA INSTRUMEN

1. Analisis Ujicoba Instrumen... 124 D. DATA HASIL PENELITIAN

1. Data Penskoran Hasil Gambar Siswa... 2. Contoh Hasil Gambar Siswa... 3. Hasil Angket Siswa...

129 130 137 E. DOKUMENTASI PENELITIAN ... 139 F. SURAT-SURAT PENELITIAN... 142


(13)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Rendahnya kontribusi pembelajaran sains terhadap kualitas warga negara mungkin disebabkan karena penggunaan asesmen yeng tidak tepat sehingga warga negara hanya dipersiapkan untuk menguasai pengetahuan (Wulan, 2007). Linn dan Gronlund (1995) menyatakan bahwa assesmen (penilaian) adalah suatu istilah umum yang meliputi prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang belajar siswa dan format penilaian kemajuan belajar. Selain itu, Popham (1995) menyatakan bahwa assesmen dalam pembelajaran adalah suatu proses atau upaya formal pengumpulan informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel penting pembelajaran sebagai bahan dasar pengambilan keputusan oleh guru untuk memperbaiki proses dari hasil belajar siswa (Uno, 2012).

Dalam pembelajaran, penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006). Dalam melaksanakan pembelajaran, selalu saja ditemukan berbagai kelemahan, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan maupun penilaiannya. Sebagai guru, hendaknya senantiasa berupaya agar siswa mencapai keberhasilan belajar sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Optimalisasi proses dan hasil belajar mengacu pada berbagai upaya agar proses belajar dapat berlangsung dengan baik, sehingga para siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan (Uno, 2012). Tujuan mata pelajaran biologi di Madrasah Aliyah (MA) adalah agar peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami konsep-konsep


(14)

2

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

biologi dan saling ketertarikan antar konsep. Siswa juga harus mampu menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan dan memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan (Pusat Kurikulum, balitbang Depdiknas; 2003; Sabli, 2009)

Suatu penilaian alternatif diperlukan untuk melengkapi tes, Penilaian alternatif tersebut semestinya dapat mengatasi berbagai kelemahan yang dimiliki oleh tes. Asesmen alternatif diperlukan untuk menilai kemampuan siswa. Dalam hal ini asesmen alternatif diperlukan untuk menilai dimensi proses dan hasil belajar siswa yang tidak tergali melalui tes (Wulan, 2007a). Dengan memberikan asesmen alternatif penggunaan kemampuan menggambar siswa diharapkan dapat mampu menilai sampai mana kemampuan pemahaman siswa sampai pada tujuan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Konsep sistem pencernaan merupakan konsep yang penting dipahami siswa karena pada konsep ini banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya siswa yang tersendak saat makan dikarenakan saat makan dia sambil berbicara. Jika siswa sudah memahami dengan benar konsep sistem pencernaan hal tersebut tidak akan terjadi, karena epiglotis tidak menutup bagian saluran pernaafasan, sehingga makanan masuk pada saluran pernafasan. Sehingga perlu adanya cara yang lebih efektif dalam memberikan kesempatan kepada siswa dalam membantu mereka untuk lebih memahami dunia sains (Dempsey & Betz, 2011; Ören, 2011)

White dan Gustone (2000) menemukan bahwa menggambar merupakan suatu penyelidikan yang berguna dalam meneliti belajar anak-anak (Bahar, 2008). Gambar merupakan suatu instrumen penelitian yang cukup sederhana. Gambar merupakan teknik untuk mengeksplorasi ide-ide dan dapat mencegah anak-anak dari perasaan dibatasi. Bagi anak-anak yang mengalami kesulitan di dalam menjawab pertanyaan, gambar


(15)

3

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan suatu instrumen yang cukup menyenangkan. Gambar merupakan bentuk ekspresi alternatif, khususnya bagi anak-anak yang mengalami kesulitan mengungkapkan pikiran dalam bentuk kalimat (Kőse, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Suri (2013) menyatakan bahwa guru dapat menggunakan gambar atau simbol-simbol untuk membantu siswa dalam memahami konsep, dimana guru sebaiknya lebih memberikan kesempatan kepada siswa dan melatih siswa untuk menginterpretasikan gambar, karena gambar dapat mewakili representasi dari konsep-konsep serta dapat menghemat penggunaan kata-kata.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Penerapan Asesmen

Alternatif Untuk Mengungkap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia Melalui Kemampuan Menggambar Pada Siswa MA Kelas XI”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang mendasari penelitian ini adalah: “Bagaimana penerapan asesmen alternatif dalam mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar siswa kelas XI?”. Untuk memperjelas rumusan masalah di atas, maka dijabarkan lagi menjadi beberapa, yaitu:

1. Apakah penerapan asesmen alternatif menggunakan kemampuan menggambar dapat menjaring penguasaan konsep siswa pada materi sistem pencernaan pada manusia ?

2. Apakah kendala yang dihadapi dalam penerapan kemampuan menggambar siswa sebagai asesmen alternatif tersebut ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah :


(16)

4

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk menemukan cara menerapkan asesmen alternatif dalam mengungkap penguasaan konsep dengan menggunakan kemampuan dalam menggambar.

2. Untuk mengungkap kendala yang dihadapi dalam penerapan asesmen alternatif penggunaan kemampuan menggambar siswa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dalam bidang pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian antara lain :

1. Memberikan gambaran pada guru untuk menggunakan asesmen alternatif menggunakan kemampuan menggambar untuk menilai penguasaan konsep siswa.

2. Siswa memperoleh pengalaman baru dengan mengerjakan soal yang memanfaaatkan kemampuan menggambar untuk mengungkap penguasaan konsep mereka.

3. Memperoleh gambaran hasil kemampuan menggambar siswa sebagai asesmen alternatif beserta kelebihan dan kekurangannya, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan ketika akan melakukan model asesmen alternatif yang serupa.


(17)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 33

BAB III

METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

1. Asesmen alternatif merupakan alternatif pengukuran atau hasil belajar siswa yang berbeda daripada uji konvensional yang biasanya menggunakan teks, dengan menggunakan standar penilaian tertentu. Dalam penelitian ini asesmen alternatif diterapkan dengan memberi perintah menggambar. Gambar selanjutnya dinilai menggunakan rubrik penskoran, yaitu rubrik yang berisi panduan pemberian skor. Rubrik dalam penelitian ini diadaptasi dari rubrik sebelumnya yang dibuat oleh Ören (2011), dimana memuat aspek kelengkapan konsep, urutan, serta kemampuan C3 mengaplikasikan konsep

2. Gambar siswa dibuat setelah siswa mengikuti pembelajaran, siswa menggambar mengenai struktur dan proses pencernaan pada manusia, perintah menggambar yang diberikan sebanyak delapan butir soal. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah materi sistem pencernaan yang sesuai dengan isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, dimana materi tersebut tercantum dalam KD (Kompetensi Dasar) 4.3 yaitu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan.

B. Metode Penelitian

Metode yaitu metode yang deskriptif berusaha mendeskripsikan atau menginterpretasikan proses yang sedang berlangsung atau kecenderungan yang sedang berkembang. Adapun data yang dikumpulkan bukan berupa


(18)

34

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angka-angka, akan tetapi berupa hasil menggambar siswa dan angket yang diisi oleh siswa. Penelitian deskriptif ini cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis. Penelitian ini mendeskripsikan tentang kemampuan menggambar siswa sebagai bentuk asesmen alternatif.

C. Lokasi, Waktu, dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Persatuan Islam 04 Cianjur. Alasan penelitian dilakukan disini adalah berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis, bahwa rata-rata siswa memiliki kegemaran menuangkan konsep dalam bentuk gambar, namun pada saat pembelajaran di kelas guru jarang menggunakan media gambar sebagai pembelajaran dan juga pemberian tes dalam bentuk gambar. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan April tahun 2013

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Hal ini menunjukkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di Madrasah Aliyah Persatuan Islam 04 Cianjur.

2. Sampel

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 di Madrasah Aliyah Persatuan Islam 04 Cianjur. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu mengambil kelas berdasarkan rendahnya nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran biologi. Pada kelas yang sudah ditentukan, dilakukan pengambilan data terhadap siswa yang senang menggambar maupun tidak. Hal ini


(19)

35

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan untuk melihat pemahaman siswa berdasarkan minat menggambar.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diinginkan dalam penelitian ini, digunakan instrumen penelitian yang berupa perintah menggambar dan angket. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:

a. Lembar untuk menggambar

Untuk mengungkap pemahaman siswa mengenai konsep sistem pencernaan digunakan instrumen perintah menggambar, dimana instrumen ini terdiri atas soal perintah menggambar dan rubrik penilaian.

1. Soal menggambar

Tujuan dari soal perintah menggambar pada penelitian ini dimaksud untuk menjaring penguasaan konsep siswa mengenai sistem pencernaan manusia, dimana untuk mengukur penguasaan konsep dilihat dari hasil gambar yang dikerjakan oleh siswa. Soal dibuat sebanyak delapan butir soal perintah menggambar, tipe soal yang digunakan meliputi jenjang mengingat (C1) dam mengaplikasikan (C3). Pembuatan soal disusun berdasarkan standar kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Soal-soal perintah menggambar tersebut sebelumnya telah dijudgement terlebih dahulu oleh para ahli serta diuji cobakan. Berikut ini adalah kisi-kisi soal perintah menggambar :

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal Perintah Menggambar

No Indikator Konsep Soal

1 Menjelaskan struktur gigi yang membantu dalam proses mekanik pada sistem pencernaan

Gigi pada manusia terdiri dari : gigi seri (insisor), gigi taring (canin), geraham depan (pra molar), dan geraham belakang (molar)

I.Jawablah dalam bentuk gambar struktur dan jaringan : 1. Gigi yang

terdapat pada mulut manusia


(20)

36

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Indikator Konsep Soal

manusia. 2 Menjelaskan

proses membuka dan menutupnya epiglotis.

Penutupan batang tenggorokan akan melindungi sistem respirasi terhadap masuknya makanan atau cairan selama menelan. Mekanisme menelan secara normal akan menjamin bahwa bolus akan dipandu ke dalam jalannya masuk esophagus

II. Ilustrasikan dalam bentuk gambar proses pencernan pada manusia, antara lain : 2. Proses membuka

dan menutupnya epiglotis pada faring. 3 Menjelaskan

struktur dan jaringan penyusun pada esophagus.

Esophagus terdiri atas :

- Lapian : jaringan epitel, mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan adventisisia

- Otot : sirkular dan longitudinal

I.Jawablah dalam bentuk gambar struktur dan jaringan :

3.a) esophagus

4 Menjelaskan proses gerakan peristaltik yang terjadi di dalam esophagus.

Gerakan peristaltik ; Bolus melewati saluran esophagus,diamana otot sirkular berkontraksi menyempit dan mendorong bolus ke bawah, lalu otot longitudinal berkontaraksi di depan bolus mempersempit saluran.hal tersebut terjadi terus menerus sampai masuk ke dalam lambung

II.Ilustrasikan dalam bentuk gambar proses pencernan pada manusia, antara lain : 3. b) Proses gerakan peristaltik di dalam

esophagus 5 Menjelaskan

struktur dan jaringan penyusun pada lambung.

- Lapisan organ dari dalam keluar : mukosa, submukosa, muskularis ekstrna (otot oblik, sirkular, longitudinal), serosa, mesotel (epitel selapis gepeng).

- Bagian ujung atas lambung adalah fundus, bagian bawah lambung adalah pylorus, dan yang berbatasan dengan usus halus adalah pylaric.

I.Jawablah dalam bentuk gambar struktur dan jaringan, antara lain : 4. a) Lambung

6 Menjelaskan proses gerakan peristaltik yang terjadi di dalam lambung.

Proses peristaltik didalam lambung : - Bolus yang berasal dari saluran

esophagus masuk ke dalam lambung, otot pada lambung berkontraksi, lalu getah lambung bercampur dengan makanan (bolus).

- Kemudian makanan bercampur akibat dari kontraksi otot yang kuat dan sebagian dicerna oleh getah lambung yang menghancurkan makanan.

- Saluran phyloric terbuka sedikit demi sedikit untuk memungkinkan makanan yang telah dihancurkan di

II.Ilustrasikan dalam bentuk gambar proses pencernan pada manusia, antara lain :

4. b) Proses gerakan peristaltik didalam lambung


(21)

37

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Indikator Konsep Soal

dalam lambung masuk ke dalam usus halus.

7 Menjelaskan struktur dan jaringan penyusun pada pankreas.

Pada pankreas terdapat saluran pankreas, dan pulau langerhans beserta sel alfa dan sel beta.

I.Jawablah dalam bentuk gambar struktur dan jaringan, antara lain : 5. Pankreas

8 Menjelaskan struktur pada empedu.

Kantung empedu berstruktur mikroskopis mirip dengan lambung, fungsi empedu sebagai tempat penyimpanan cairan empedu.

I.Jawablah dalam bentuk gambar struktur dan jaringan, antara lain : 6. Empedu 9 Menjelaskan

struktur dan jaringan penyusun pada usus halus.

- Lapisan dari dalam ke luar : Vili, Epitel, mukosa, submukosa, muskulais eksterna, serosa, mesotel - Vili berbentuk seperti

tonjolan-tonjolan berbentuk lonjong dan terletak di atas jaringan epitel

I.Jawablah dalam bentuk gambar struktur dan jaringan, antara lain : 7. a)Usus halus

10 Menjelaskan proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak yang terjadi di dalam usus halus.

- Karbohidrat (Glukosa, galaktosa, Fruktosa)

- Protein (Asam amino, Dipeptida dan Tripeptida)

- Lemak (Asam lemak rantai pendek, Asam lemak rantai panjang dan monogliserida)

II.Ilustrasikan dalam bentuk gambar proses pencernan pada manusia, antara lain :

7.b) Proses penyerapan karbohidrat, protein,dan lemak di dalam usus halus. 11 Menjelaskan

struktur pada usus besar.

Bagian usus besar antara lain : ascending, transverse, descending, sigmoid dan rectum

I.Jawablah dalam bentuk gambar struktur dan jaringan, antara lain : 8. a)Usus besar 12 Menjelaskan

proses absorbsi yang terjadi di dalam sel epitel usus besar.

Proses absorbsi di sel epitel usus halus (pompa Na+ K+)

- Tiga atom Na+ terikat di dalam sitosol dan terikat pada protein pompa (protein integral)

- Pengikatan Na+ memicu hidrolisis ATP ke ADP, juga atom fosfat menempel pada protein pompa. Reaksi kimia ini mengubah bentuk protein pompa dimana perubahan bentuk tersebut membuat tiga atom Na+ melepaskan ke dalam cairan ekstraseluler (terbuka). Lalu pompa protein mengikat dua atom K+ dari cairan ekstraseluler.

- Pengikatan atom K+ memicu pelepasan gugus fosfat dari protein pompa, reaksi ini menyebabkan

II.Ilustrasikan dalam bentuk gambar proses pencernan pada manusia, antara lain :

8.b) Proses absorpsi yang terjadi didalam sel epitel usus besar.


(22)

38

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Indikator Konsep Soal

bentuk protein pompa untuk berubah (tertutup).

- Protein pompa beralih ke bentuk aslinya, dan bersiap lagi untuk mengikat tiga atom Na+ dan mengulangi siklusnya.

Penilaian gambar dilakukan menggunakan rubrik yang berfungsi sebagai panduan pemberian skor berdasarkan pemenuhan sejumlah kriteria hasil gambar yang dikerjakan oleh siswa. Alat skoring yang memuat kriteria suatu pelaksanaan pekerjaan atau hasil kerja. Rubrik pada penelitian ini diadaptasi berdasarkan rubrik yang dibuat oleh Ören (2011). Rubrik penilaian dibuat berdasarkan acuan gambar ahli yang diperoleh dari literatur yang umum digunakan, tujuannya untuk menentukan konsep apa saja yang seharusnya muncul dalam jawaban siswa. Gambar ahli ini diambil dari berbagai buku berdasarkan pertimbangan yang sudah umum digunakan. Berikut ini adalah gambar ahli yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan rubrik:

Tabel 3.2. Gambar Ahli Sebagai Acuan Pembuatan Rubrik

No Gambar Ahli Sumber

Gambar

1

Struktur makroskopis gigi pada manusia Martini, Frederic H. (2012). Fundamentals of Anatomy & Physiology 9th edition. San Fransisco : Pearson


(23)

39

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2004). Biologi jilid 3. Jakarta : Penerbit Erlangga.

3

Proses peristaltik di dalam esophagus (3) ; Struktur makroskopis dan mikroskopis

pankreas (4)

Campbell, Neil A.

(1997).Biology Concepts & Connections . California : The Benjamin/Cum mings

Publishing Company

4

Martini, Frederic H. (2012). Fundamentals of Anatomy & Physiology 9th edition. San Fransisco : Pearson


(24)

40

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P. (2009). At Glance Fisiology. Jakarta : Erlangga

6

Proses peristaaltik di lambung Jaclynn. (2012). Digestive system and Nutrition. [online]. Tersedia : http://jmgreer7 1.wordpress.co m. [22 Maret 2013]

7

Struktur makroskopis dan mikroskopis lambung

Tortora, (2009). Principle of Anatomy and Psysiology 12th Edition. USA :

John Willey & Sons.Inc

8 Proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak di usus halus

Tortora, (2009). Principle of


(25)

41

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anatomy and Psysiology 12th Edition. USA :

John Willey & Sons.Inc

9

Struktur makroskopis dan mikroskopis usus halus

Tortora, (2009). Principle of Anatomy and Psysiology 12th Edition. USA :

John Willey & Sons.Inc

10

Tortora, (2009).

Principle of Anatomy and Psysiology 12th Edition. USA

:John Willey &

Sons.Inc

11 Struktur makroskopis (10) dan mikroskopis (11) usus besar

Tortora, (2009). Principle of


(26)

42

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anatomy and Psysiology 12th Edition. USA :

John Willey &

Sons.Inc

12

Proses reabsorbsi air di usus besar Tortora, (2009). Principle of Anatomy and Psysiology 12th Edition. USA

John Willey &

Sons.Inc

b. Angket

Angket merupakan instrumen pendukung dalam penelitian ini, angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data ataupun informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal dengan instrumen utama dalam hal ini berupa gambar yang dibuat siswa. Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui siswa yang menyukai gambar. Angket ini terdiri dari dua aspek antara lain aspek pembelajaran biologi di kelas dan aspek minat menggambar siswa. Aspek pembelajaran biologi terdiri dari satu butir pertanyaan, dan aspek minat menggambar siswa terdiri dari tujuh butir soal. Untuk angket tidak diuji cobakan kepada siswa.

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket

No.Soal Indikator

1 Respon siswa terhadap materi sistem pencernaan manusia.

2 Kesukaan siswa dalam menggambar


(27)

43

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No.Soal Indikator

bentuk gambar

4 Ketertarikan siswa dalam menggambar konsep-konsep pada materi biologi

5 Keterbacaan gambar materi biologi pada buku teks 6 Ketertarikan siswa dalam menjawab soal biologi dengan

bentuk gambar

7 Keefisienan dalam menuangkan konsep biologi 8 Minat siswa dalam menuangkan konsep biologi

F. Analisis Ujicoba Instrumen Soal Perintah Menggambar

Data hasil ujicoba instrumen dianalisis untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen tes berupa perintah menggambar yang dipakai dalam penelitian. Analisis yang dilakukan yaitu analisis daya pembeda, taraf kesukaran, validitas, dan reliabilitasnya. Pada penelitian ini digunakan program Anates Ver 4.0.5 melalui komputer untuk menghitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran serta daya pembedanya.

1. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Taraf kesukaran suatu butir soal adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto, 2007). Sukar dan mudahnya suatu soal akan ditunjukkan dengan besarnya indeks kesukaran antara 0.00 hingga 1.00. Adapun indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.4. Pengategorian Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Indeks Kesukaran Kategori

0,00 – 0,29 Sukar

0,30 – 0,69 Sedang


(28)

44

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil analisis taraf kesukaran ujicoba instrumen, dari delapan soal yang diujicobakan 100% berkategori sedang.

2. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Adapun Kriteria koefisien daya pembeda adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5. Interpretasi Daya Pembeda

Klasifikasi Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

0.00 ≤ D < 0.20 Jelek

0.20 ≤ D < 0.40 Cukup

0.40 ≤ D < 0.70 Baik

0.70 ≤ D < 1.00 Baik Sekali (Sumber : Arikunto, 2007)

Dari hasil analisis daya pembeda uji coba instrumen, dari delapan soal yang diujicobakan sebesar 12,5% dengan kategori baik sekali dan 87,5% dengan kategori baik

3. Validitas

Validitas tes adalah tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2007). Nilai validitas dapat diukur dengan menggunakan teknik korelasi product moment.

Tabel 3.6. Derajat Validitas Soal

Rentang Keterangan

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup


(29)

45

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

(Sumber : Arikunto, 2007)

Dari hasil analisis validitas ujicoba instrumen, dari delapan soal yang diujicobakan sebesar 25% berkategori sangat tinggi dan 75% berkategori tinggi.

4. Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto (2007) adalah ketetapan hasil tes apabila diuji kepada subjek atau orang dan soal yang sama namun waktu yang berbeda. Nilai reliabilitas ditentukan dengan menggunakan rumus K-R. 20, perumusannya sebagai berikut.

Tabel 3.7. Interpretasi Reliabilitas

(Sumber : Arikunto, 2007) Nilai reliabilitas yang diperoleh dari hasil ujicoba instrumen adalah 0,9 dengan kategori sangat tinggi. Rekapitulasi hasil uji coba instrumen soal perintah menggambar dapat dilihat pada Tabel 3.8

Tabel 3.8. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

No Soal

Taraf Kesukaran Daya Pembeda Validitas Ket Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

1 0,67 Sedang 0,64 Baik 0,780 Tinggi Digunakan 2 0,63 Sedang 0,66 Baik 0,650 Tinggi Digunakan 3 0,57 Sedang 0,65 Baik 0,795 Tinggi Digunakan 4 0,42 Sedang 0,60 Baik 0,758 Tinggi Digunakan

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0.80 - 1.00 Sangat Tinggi

0.60 - 0.79 Tinggi

0.40 - 0.59 Cukup

0.20 - 0.39 Rendah


(30)

46

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 0,58 Sedang 0,60 Baik 0,762 Tinggi Digunakan 6 0,50 Sedang 0,85 Baik sekali 0,761 Tinggi Digunakan 7 0,40 Sedang 0,68 Baik 0,917 Sangat tinggi Digunakan 8 0,36 sedang 0,47 Baik 0,832 Sangat tinggi Digunakan

Hasil uji coba menunjukkan bahwa dari tingkat kesukaran 100% berkategori sedang, daya pembeda 12,5% dengan kategori baik sekali dan 87,5% dengan kategori baik, validitas 25% berkategori sangat tinggi dan 75% berkategori tinggi, dan reabilitas 0,9 berkategori sangat tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal perintah menggambar ini layak diberikan kepada siswa.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini secara garis besar memiliki tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Ketiga tahap tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi pustaka untuk merumuskan masalah

Identifikasi masalah yang akan diteliti, kemudian mencari studi pustaka sebanyak mungkin yang sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, Sumber pustaka yang digunakan sebagai bahan referensi meliputi kajian mengenai asesmen alternatif dan kemampuan menggambar siswa.

b. Merancang instrumen penelitian

Instrumen yang dibuat berupa perintah menggambar dan angket. Angket disusun untuk mengetahui respon siswa mengenai asesmen alternatif yang berupa soal perintah menggambar. Penyusunan instrumen perintah menggambar dilakukan berdasarkan konsep dan indikator. Angket disusun untuk mengetahui ketertarikan siswa dalam menggambar. Angket diberikan pada pertemuan kedua setelah kegiatan pembelajaran.


(31)

47

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Judgement instrumen

Pertimbangan (judgment) instrumen penelitian berupa perintah menggambar diberikan kepada dua orang dosen ahli fisiologi. Hasil judgemen direvisi dan selanjutnya diuji coba kepada sekelompok siswa.

d. Uji coba instrumen

Uji coba instrumen soal perintah menggambar untuk mengetahui keterbacaan dan tingkat kesukarannya yang dilakukan di salah satu kelas XI IPA di SMA Kartika XIX-2 Bandung yang dilakukan tiga minggu sebelum pengambilan data di tempat penelitian, tepatnya pada pertengahan bulan April 2013.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan satu pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pembelajaran (2x45 menit). Pada pembelajaran tersebut siswa diberikan materi mengenai proses-proses pada sistem pencernaan manusia.

b. Pemberian angket dan perintah menggambar

Angket dan tes berupa asesmen alternatif perintah menggambar pada siswa sebanyak delapan soal, soal-soal tersebut mencakupi konsep mengenai proses-proses pada sistem pencernaan manusia. Siswa diberikan asesmen alternatif berupa perintah menggambar dan angket pada hari kedua setelah pelaksanaan pembelajaran. Waktu yang diberikan kepada siswa untuk menjawab soal perintah menggambar selama 2 jam pembelajaran, dimana disisipi menjawab angket selama 10 menit.

3. Tahap Akhir

a. Melakukan analisis data gambar siswa utuk mengetahui sampai mana pemahaman siswa mengenai konsep sistem pencernaan manusia.


(32)

48

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Melakukan pembahasan hasil penelitian.

c. Melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh.

d. Menyusun laporan hasil penelitian.

H. TEKNIK PENGOLAHAN DATA

1. Analisis Gambar

Data berupa gambar siswa yang telah diperoleh kemudian dianalisis melalui tahap sebagai berikut :

a. Pengelompokan gambar per konsep berdasarkan kriteria hasil menggambar siswa.

Gambar siswa dikategorikan menjadi tiga kategori berdasarkan hasil pemahaman siswa mengenai proses pada sistem pencernaan manusia. Pengelompokan hasil gambar siswa ini dilakukan dengan menggunakan rubrik yang telah dikembangkan. Rubrik yang telah dikembangkan tersebut sesuai dengan rubrik yang dibuat oleh Ören (2011).

b. Perhitungan persentase hasil tingkat pemahaman siswa

Gambar siswa yang telah dikelompokan ke dalam beberapa tingkatan atau level, selanjutnya akan dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

% Hasil gambar =

x 100%

2. Analisis Angket

Analisis angket siswa digunakan untuk mengetahui seberapa besar minat dan ketertarikan siswa dalam menggambar. Langkah-langkah analisis angket dilakukan dengan cara sebagai berikut :


(33)

49

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghitung presentase jawaban siswa dengan perhitungan sebagai berikut:

c. Membuat kategori untuk setiap kriteria jawaban angket siswa berdasarkan kondisi yang diinginkan. Kriteria kategori ini, dibuat oleh peneliti sendiri. Dalam hal ini, peneliti mengukur kondisi variabel yang diukur, dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan, dan ukurannya dalam bentuk presentase (Arikunto, 2010). Kriteria peneliti sebagai berikut :

Tabel 3.10. Kriteria Jawaban Siswa

Presentase Kategori

0 Tidak ada

1-49 Kurang dari separuh

50 Separuhnya

51-99 Lebih dari separuh


(34)

50

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pemberian angket

I. ALUR PENELITIAN

Merumuskan masalah

Studi literatur

Penyusunan proposal

Penyusunan instrumen

Pelaksanaan penelitian

Pembelajaran dilakukan oleh guru

Test kemampuan menggambar siswa Judgemen

Revisi instrumen Uji coba instrumen

Seminar proposal


(35)

51

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Alur Penelitian

Pengolahan data


(36)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa melalui penggunaan asesmen alternatif kemampuan menggambar siswa dengan instrumen berupa soal perintah menggambar yang dilengkapi angket, dari 20 siswa didapatkan tiga kategori tingkat penguasaan konsep. Untuk kategori tikat penguasaan konsep siswa tersebut dibagi menjadi tiga, antara lain siswa yang berkategori tingkat atas diperoleh sebanyak 20%, kategori tingkat menengah sebanyak 45%, dan kategori tingkat bawah 35%.

Untuk setiap gambar per sub-konsep sebanyak 100% siswa menggambarkan struktur gigi manusia, lalu sebanyak 85% siswa menggambar proses membuka dan menutupnya epiglotis. Untuk konsep esophagus sebanyak 45% menggambar proses peristaltik, dan 35% menggambar struktur esophagus. Pada konsep lambung 35% siswa menggambarkan proses peristaltik di dalam lambung, dan 95% menggambarkan strutur dan jaringan lambung. Pada konsep empedu 90% siswa menggambarkan struktur empedu, dan pada konsep pankreas sebanyak 95% siswa menggambarkan struktur dan jaringan pankrea. Pada konsep usus halus sebanyak 90% siswa menggambar proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak. Selanjutnya sebanyak 65% siswa menggambarkan struktur dan jaringan penyusun usus halus. Untuk yang terakhir mengenai konsep usus besar dimana sebanyak 75% siswa menggambarkan proses reabsorbsi di dalam usus besar, dan sebanyak 60% siswa menggambar struktur usus besar.

Dilihat dari hasil gambar siswa dan respon angket siswa, didapatkan kesimpulan penerapan asesmen alternatif ini dapat digunakan


(37)

87

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam pembelajaran, namun banyak sekali kekurangannya sehingga harus melakukan perbaikan yang cukup banyak antara lain gambar ahli yang digunakan sebagai acuan pembuatan rubrik, juga rubrik penilaian yang sebagian terdapat kesalahan dalam pemberian skor penilaian.

Kendala yang dihadapi dalam penerapan asesmen alternatif ini antara lain: tidak semua siswa senang menggambar, terdapat beberapa kesalahan dalam pemberian skor rubrik, dan gambar ahli yang diambil sebagai acuan pembuatan rubrik cukup rumit dan beberapa sulit untuk dimengerti murid setingkat SMA/MA

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan, maka dibuatlah saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk penelitian asesmen alternatif kemampuan menggambar siswa materi yang digunakan mengenai sistem pencernaan manusia karena materi ini mempunyai konsep yang cukup abstrak dan sulit dipahami oleh siswa, oleh karena itu guru selanjutnya dalam mengajar materi biologi yang konsep yang bersifat abstrak dapat menggunakan asesmen alternatif ini, dengan membiasakan siswa untuk menggambar, dikarenakan dengan gambar siswa dapat lebih mudah untuk mewakili pemahaman konsepnya.

2. Dalam pemeriksaan hasil gambar siswa cukup rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga perlu mengantisipasinya dengan cara memeriksa setiap satu konsep untuk keseluruhan hasil gambar siswa. Dengan cara seperti ini diharapkan tidak ada kesalahan dalam pemeriksaan hasil gambar siswa.

3. Adanya perbaikan untuk memilih gambar ahli yang nantinya akan dijadikan acuan dalam pembuatan rubrik, dimana dalam memilih gambar ahli tersebut pilih gambar yang sederhana dan cukup


(38)

88

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimengerti oleh siswa, serta adanya perbaikan rubrik penilaian dimana terdapat beberapa kesalahan dalam pemberian skor penilaian

4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan melakukan penelitian tentang asesmen alternatif kemampuan menggambar siswa dengan mengintegrasikannya pada setiap jenjang kognitif atau kompetisi lainnya (kreativitas, berpikir kritis).


(39)

89

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Macam-Macam Gigi pada Manusia. [Online]. Tersedia : http://moelagbotjahesdhe.blogspot.com. [25 Februari 2013]

Arikunto, S. (2007).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan EdisiRevisi. Bumi Aksara : Jakarta.

. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Bahar, M, et al. (2008). “Science Student Teachers’ Ideas og The Heart”.

Journal of Baltic Scienc Education. Vol.7, No.2.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Makalah KTSP-Final-Senayan-B/20 Juni 2006. Jakarta.

Campbell. (2004). Biologi jilid 3. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Capon, R. (2009). Teach Yourself: Drawing. United Kingdom: Hodder Education.

Chan, David W, Lai-kwan Chan (2008). ”Creativity and Drawing Abilities of

Chinese Students in Hongkong”. [Online]. Tersedia:

https://www.In.edu.hk/osl /newhorizon/abstract/v55n3/7.pdf. [25 Juli 2013].

Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Dikmenli, M. (2010). “Misconceptions of Cell Division Held By Student Teachers In Biology: A Drawing Analysis”. Scientific Research and Essay. 5, (2), 235-247


(40)

90

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurnadi, K,A. (2009). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh

Manusia.Bandung : JurusanPendidikanBiologi FPMIPA UPI.

Köse, S. (2007). “The Effects of Concept Mapping Instruction on Overcoming 9th

Grade Students’ Misconception About Diffusion and Osmosis”. Journal of

Baltic Science Education. 6 (2), 16-25.

Nur’aini,E. (2011). Kata Operasional Taksonomi Bloom Versi baru Untuk mata Pelajaran Biologi. [Online]. Tersedia : http://amaeka .files.wordpress.com/2012/11/kata-operasional-taksonomi-bloom-versi-baru3.pdf. [12 Desember 2013].

Ören, F.M. (2011). “An Analysis of Pre-Service Teachers’ Drawings about the Digestive System in terms of Their Gender, Grade Levels, and Opinions

about the Method and Subject”. International Journal of Biology

Education. 1, (1), 1-22

Rustaman, N, et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Rustaman, N. (2009). Penilaian Otentik (Auhentic Assesment) dan Penerapannya

dalam Pendidikan Sains. FPMIPA & Sekolah Pascasarjana UPI.

Sabli, D. (2009). Analisis Miskonsepsi Siswa madrasah Aliyah (MA) Kelas X

Pada Subkonsep Pencemaran Lingkunga. Skripsi pada FPMIPA UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Suri, A A. (2013). Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMA Pada Subkonsep Sistem

Urinaria Manusia Dengan Menggunakan Analisis Gambar. Skripsi pada

FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Tim Penyusun Kamus. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.


(41)

91

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tortora, (2009). Principle of Anatomy and Psysiology 12th Edition. USA : John Willey & Sons.Inc

Uno, H. (2012). Asesment Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Ward, et al. (2005). At a Glance Fisiology. Jakarta : Erlangga

Wulan, A.R. (2007a). “Penggunaan Asesmen Alternatif Pada Pembelajaran

Biologi”. Seminar Nasional Biologi : Perkembangan Biologi dan

Pendidikan Biologi untuk Menunjang Profesionalisme. Hlm 381-383.

. (2007b). “Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, dan Pengukuran”. [Online]. Tersedia : http://file.upi.edu/Direktorai/ SPS/PRODI.PENDIDIKAN%20IPA/197404171999032%20ANA%20RA TNAWULAN/ pengertian%20asesman.pdf. [25 Februari 2013].

. (2011). Taksonomi Bloom-Revisi. Handout Perkuliahan. [Online]. Tersedia :http://File.Upi>edu/Direktori/Sps/Prodi.Pendidikan_Ipa/-Taksonomi_Bloom_Revisi.pdf [12 Desember 2013].


(1)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

86 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa melalui penggunaan asesmen alternatif kemampuan menggambar siswa dengan instrumen berupa soal perintah menggambar yang dilengkapi angket, dari 20 siswa didapatkan tiga kategori tingkat penguasaan konsep. Untuk kategori tikat penguasaan konsep siswa tersebut dibagi menjadi tiga, antara lain siswa yang berkategori tingkat atas diperoleh sebanyak 20%, kategori tingkat menengah sebanyak 45%, dan kategori tingkat bawah 35%.

Untuk setiap gambar per sub-konsep sebanyak 100% siswa menggambarkan struktur gigi manusia, lalu sebanyak 85% siswa menggambar proses membuka dan menutupnya epiglotis. Untuk konsep esophagus sebanyak 45% menggambar proses peristaltik, dan 35% menggambar struktur esophagus. Pada konsep lambung 35% siswa menggambarkan proses peristaltik di dalam lambung, dan 95% menggambarkan strutur dan jaringan lambung. Pada konsep empedu 90% siswa menggambarkan struktur empedu, dan pada konsep pankreas sebanyak 95% siswa menggambarkan struktur dan jaringan pankrea. Pada konsep usus halus sebanyak 90% siswa menggambar proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak. Selanjutnya sebanyak 65% siswa menggambarkan struktur dan jaringan penyusun usus halus. Untuk yang terakhir mengenai konsep usus besar dimana sebanyak 75% siswa menggambarkan proses reabsorbsi di dalam usus besar, dan sebanyak 60% siswa menggambar struktur usus besar.

Dilihat dari hasil gambar siswa dan respon angket siswa, didapatkan kesimpulan penerapan asesmen alternatif ini dapat digunakan


(2)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam pembelajaran, namun banyak sekali kekurangannya sehingga harus melakukan perbaikan yang cukup banyak antara lain gambar ahli yang digunakan sebagai acuan pembuatan rubrik, juga rubrik penilaian yang sebagian terdapat kesalahan dalam pemberian skor penilaian.

Kendala yang dihadapi dalam penerapan asesmen alternatif ini antara lain: tidak semua siswa senang menggambar, terdapat beberapa kesalahan dalam pemberian skor rubrik, dan gambar ahli yang diambil sebagai acuan pembuatan rubrik cukup rumit dan beberapa sulit untuk dimengerti murid setingkat SMA/MA

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan, maka dibuatlah saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk penelitian asesmen alternatif kemampuan menggambar siswa

materi yang digunakan mengenai sistem pencernaan manusia karena materi ini mempunyai konsep yang cukup abstrak dan sulit dipahami oleh siswa, oleh karena itu guru selanjutnya dalam mengajar materi biologi yang konsep yang bersifat abstrak dapat menggunakan asesmen alternatif ini, dengan membiasakan siswa untuk menggambar, dikarenakan dengan gambar siswa dapat lebih mudah untuk mewakili pemahaman konsepnya.

2. Dalam pemeriksaan hasil gambar siswa cukup rumit dan

membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga perlu

mengantisipasinya dengan cara memeriksa setiap satu konsep untuk keseluruhan hasil gambar siswa. Dengan cara seperti ini diharapkan tidak ada kesalahan dalam pemeriksaan hasil gambar siswa.

3. Adanya perbaikan untuk memilih gambar ahli yang nantinya akan

dijadikan acuan dalam pembuatan rubrik, dimana dalam memilih gambar ahli tersebut pilih gambar yang sederhana dan cukup


(3)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimengerti oleh siswa, serta adanya perbaikan rubrik penilaian dimana terdapat beberapa kesalahan dalam pemberian skor penilaian

4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan melakukan penelitian tentang

asesmen alternatif kemampuan menggambar siswa dengan

mengintegrasikannya pada setiap jenjang kognitif atau kompetisi lainnya (kreativitas, berpikir kritis).


(4)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Macam-Macam Gigi pada Manusia. [Online]. Tersedia : http://moelagbotjahesdhe.blogspot.com. [25 Februari 2013]

Arikunto, S. (2007).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan EdisiRevisi. Bumi Aksara : Jakarta.

. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Bahar, M, et al. (2008). “Science Student Teachers’ Ideas og The Heart”.

Journal of Baltic Scienc Education. Vol.7, No.2.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Makalah KTSP-Final-Senayan-B/20 Juni 2006. Jakarta.

Campbell. (2004). Biologi jilid 3. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Capon, R. (2009). Teach Yourself: Drawing. United Kingdom: Hodder Education.

Chan, David W, Lai-kwan Chan (2008). ”Creativity and Drawing Abilities of

Chinese Students in Hongkong”. [Online]. Tersedia:

https://www.In.edu.hk/osl /newhorizon/abstract/v55n3/7.pdf. [25 Juli 2013].

Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Dikmenli, M. (2010). “Misconceptions of Cell Division Held By Student Teachers In Biology: A Drawing Analysis”. Scientific Research and Essay. 5, (2), 235-247


(5)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kurnadi, K,A. (2009). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh

Manusia.Bandung : JurusanPendidikanBiologi FPMIPA UPI.

Köse, S. (2007). “The Effects of Concept Mapping Instruction on Overcoming 9th

Grade Students’ Misconception About Diffusion and Osmosis”. Journal of

Baltic Science Education. 6 (2), 16-25.

Nur’aini,E. (2011). Kata Operasional Taksonomi Bloom Versi baru Untuk mata Pelajaran Biologi. [Online]. Tersedia : http://amaeka .files.wordpress.com/2012/11/kata-operasional-taksonomi-bloom-versi-baru3.pdf. [12 Desember 2013].

Ören, F.M. (2011). “An Analysis of Pre-Service Teachers’ Drawings about the Digestive System in terms of Their Gender, Grade Levels, and Opinions

about the Method and Subject”. International Journal of Biology

Education. 1, (1), 1-22

Rustaman, N, et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Rustaman, N. (2009). Penilaian Otentik (Auhentic Assesment) dan Penerapannya

dalam Pendidikan Sains. FPMIPA & Sekolah Pascasarjana UPI.

Sabli, D. (2009). Analisis Miskonsepsi Siswa madrasah Aliyah (MA) Kelas X

Pada Subkonsep Pencemaran Lingkunga. Skripsi pada FPMIPA UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Suri, A A. (2013). Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMA Pada Subkonsep Sistem

Urinaria Manusia Dengan Menggunakan Analisis Gambar. Skripsi pada

FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Tim Penyusun Kamus. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.


(6)

Isni Nurul Azkia Luthfiyah, 2014

Penerapan asesmen alternatif untuk mengungkap penguasaan konsep sistem pencernaan manusia melalui kemampuan menggambar pada siswa MA Kelas XI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tortora, (2009). Principle of Anatomy and Psysiology 12th Edition. USA : John Willey & Sons.Inc

Uno, H. (2012). Asesment Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Ward, et al. (2005). At a Glance Fisiology. Jakarta : Erlangga

Wulan, A.R. (2007a). “Penggunaan Asesmen Alternatif Pada Pembelajaran

Biologi”. Seminar Nasional Biologi : Perkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi untuk Menunjang Profesionalisme. Hlm 381-383.

. (2007b). “Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes,

dan Pengukuran”. [Online]. Tersedia : http://file.upi.edu/Direktorai/ SPS/PRODI.PENDIDIKAN%20IPA/197404171999032%20ANA%20RA TNAWULAN/ pengertian%20asesman.pdf. [25 Februari 2013].

. (2011). Taksonomi Bloom-Revisi. Handout Perkuliahan. [Online].

Tersedia