PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

(1)

SISWA SMA.

Oleh :

IRMA NOVITA SARI NIM 4103331021

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia- Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul Perbandingan Penggunaan Media Power Point dan Media Peta Konsep Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma., disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Ibu Dra. Nurmalis,M.Si, ibu Dra. Hafni Indriati Nst, M.Si, dan ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik (PA) dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis selama peruses perkuliahan. Ucapan terima kasih juga kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar Sarjana. Ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas XI SMA Negeri 1 Sibolangit yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Secara khusus dan Teristimewa saya mengucapkan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya CErismis Sembiring Depari dan Sulastri Br Taringan yang tak henti memberikan doa, kasih sayang, waktu, biaya hidup dan dukungan setiap


(3)

saat kepada penulis (kalian adalah orang tua yang terhebat didunia), sehingga saya dapat memperoleh gelar Sarjana. Terima kasih juga buat adik tersayang Laura Kerisda br Sembiring dan Govin Armana Sembiring. Ucapan terima kasih juga kepada Temen- temen saya yang selalu ada buat saya keluarga besar Nine icons (Yosi, Oca, Agus, Made, Jusni, Desny, Geta, Renata, Irma) yang telah memberikan dukungan/ motivasi dan semangat yang luar biasa.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada teman – teman saya sewaktu PPL yang selalu menemani saya saat senang sedih, berduka dan membantu saya dalam menyelesaikan Skripsi ini. Begitu juga saya ucapkan terima kasih buat abang saya Yofrin sius Ginting dan seluruh mahasiswa Kimia Ekstensi 2010 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan Terima kasih kepada kakak dan adik saya di Home Sweet: Silvia Br Ginting, Ana Sitanggang, kak judina Siregar, Riska dewi Br Ginting, dkk yang berada di dalam kos jablay tercinta yang selalu setia menemani selama 3 tahun bersama di Home Sweet dengan suka dan dukanya serta memberikan semangat dalam perjalanan memperoleh pendidikan ini. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh teman, kakak, abang dan saudara/i yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman hangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Kiranya isi skripsi saya ini bermanfaat bagi kita semua dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan sains.

Medan, Juli 2014 Penulis,


(4)

iii

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR KIMIA SISWA SMA IRMA NOVITA SARI (NIM 4103331021)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan hasil belajar kimia siswa di SMA Negeri 1 Sibolangit yang dibelajarkan dengan model NHT (Numbered Head Together) dengan media power point dengan hasil belajar kimia

siswa yang dibelajarkan dengan model NHT media peta konsep. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolangit yang terdiri

dari 2 kelas. Sampel dilakukan secara total sebagai kelas eksperimen I (XI1) dan

kelas kedua (XI2) sebagai kelas eksperimen II. Sampel penelitian kelas

eksperimen I dan kelas eksperimen II masing-masing berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal. Kelas eksperimen I diberikan perlakuan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT dengan media peta konsep dan kelas eksperimen II diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media power point. Dari hasil penelitian, untuk kelas eksperimen I diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 49,67 dan nilai rata-rata postest adalah 75,67 sedangkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen II adalah 42,88 dan nilai rata-rata postest adalah80,00. Nilai rata-rata gain kelas eksperimen I diperoleh 51,6 % dan nilai rata-rata gain untuk kelas eksperimen II adalah 64,9 %. Uji normalitas pretest kelas eksperimen I diperoleh

x2 hitung = 4,65 dan χ 2 tabel = 11,07. Uji normalitas pretest kelas eksperimen II

diperoleh dan χ 2hitung = 6,15 dan χ 2tabel = 11,07. Sehingga χ 2hitung < χ 2tabel maka

data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas, diperoleh Fhitung =

0,90 dan Ftabel = 2,85. sehingga Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel homogen. Hasil

uji t diperoleh thitung= 2,61 dan ttabel = 1,9895, sehingga thitung > ttabel yang berarti Ha

diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model NHT dengan media power point dengan siswa yang dibelajarkan denga model NHT media peta konsep.


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Defenisi Operasional 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kajian Teoritis 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Hasil Belajar 9

2.1.3 Strategi Belajar 10

2.2 Pembelajaran kooperatif ( Cooperative Learning) 11

2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative learning) 11

2.2.2 Manfaat dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 15

2.2.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NH 17

2.2.4.Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran 17

2.2.5.Keunggulan dan kelemahan Model Pembelajaran 20

2.3 Media Pembelajarn 20


(6)

vii

2.3.2 Media Sebagai Sumber Belajar 24

2.3.3 Prinsip – Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media 24

2.3.4 Media Microsoft Powerpoint 25

2.3.5 Media Peta Konsep 28

2.4 Kajian Materi Pokok 28

2.4.1 Hidrolisis garam 28

2.4.1.1 Sifat larutan garam 28

2.4.1.2 Jenis Garam 29

2.4.1.3 Penentuan tetapan (kh) dan (PH) larut garam 31

2.5 Kerangka konseptual 34

2.6 Hipotesis Penelitin 35

BAB III.Metode Penelitian 37

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 37

3.2 Populasi dan Sampel 37

3.2.1. Populasi 37

3.2.2. Sampel 37

3.3. Variabel Penelitian 37

3.3.1 Variabel Bebas 37

3.3.2 Variabel Terikat 37

3.3.3 Variabel Kontrol 38

3.4 Instrumen dan Alat Pengumpul Data 38

3.4.1 Validitas Tes 38

3.4.2 Reliabilitas Tes 39

3.4.3 Taraf Kesukaran 39

3.4.4 Daya Pembeda 40

3.5 Rancangan Penelitian 40

3.6 Prosedur Penelitian 41

3.7 Teknik Pengolahan Data 43

3.7.1 Uji Normalitas 43

3.7.2 Uji Homogenitas 45


(7)

3.7.4 Uji Hipotesis 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 47

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 47

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 52

4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 52

4.2.1 Uji Normalitas 54

4.2.2 Uji Homogenitas 54

4.2.3 Uji Hipotesis 54

4.3 Pembahasan 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan 59

Saran 59


(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

3.1.Skema Desain Penelitian 42


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes sebelum validasi 59

Lampiran 2 Instumen Test sebelum validasi 88

Lampiran 3 Format lembar jawaban 96

Lampiran 4 Kunci Jawaban Instrumen Test sebelum validasi 97

Lampiran 5 Silabus 98

Lampiran 6 Rancangan pelaksanaan pembelajaran 1 100

Lampiran 7 Rancangan pelaksanaan pembelajaran 2 104

Lampiran 8 Rancangan pelaksanaan pembelajaran 3 108

Lampiran 9 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes setelah validasi 112

Lampiran 10 Instumen Test setelah validasi 127

Lampiran 11 Format lembar jawaban 133

Lampiran 12 Kunci jawaban setelah validasi 134

Lampiran 14 Lembar kerja siswa bagian 1 135

Lampiran 15 Lembar kerja siswa bagian 2 140

Lampiran 16 Perhitungan Validitas Test 145

Lampiran 17 Tabel Perhitungan Validitas Test 149

Lampiran 18 Perhitungan Reliabilitas Test 150

Lampiran 19 Tabel Perhitungan Reliabilitas Test 152

Lampiran 20 Perhitungan Indeks Kesukaran Test 153


(10)

viii

Lampiran 22 Perhitungan Daya Pembeda Butir Test 157

Lampiran 23 Tabel Perhitungan Daya Pembeda Butir Test 159

Lampiran 24 Tabel Nilai-nilai r-Product Moment 160

Lampiran 25 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 161

Lampiran 26 Perhitungan Standar Deviasi Uji Kemampuan Siswa 164

Lampiran 27 Uji Normalitas Data 166

Lampiran 28 Uji Homogenitas Data 170

Lampiran 29 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 172

Lampiran 30 Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 174

Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 175

Lampiran 32 Perhitungan persentase Peningkatan Hasil Belajar 176

Lampiran 33 Uji Hipotesis 178

Lampiran 38 media peta konsep 180

Lampiran 39 media power point 181


(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional setiap guru. Pendidikan harus mampu mendorong siswa agar dapat mengembangkan dirinya sendiri dalam mengembangkan konsep-konsep, kreativitas, kehendak, serta emosinya. Agar hal ini terwujud dibutuhkan ketepatan dalam memilih model dan strategi pembelajaran.

Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dipandang lebih efektif agar kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru tersebut benar-benar menjadi milik atau bagian dari diri siswa, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar dan turut aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. S.Sagala,(2009)

Kurangnya minat siswa dapat disebabkan oleh guru yang masih menggunakan media pembelajaran yang konvensional. Oleh karena itu, jika guru berhasil menerapkan suasana belajar yang membuat siswa termotivasi dan aktif dalam belajar, akan meningkatkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan tersebut, tentunya diperlukan strategi pembelajaran yang efektif.

Mata pelajaran kimia menuntut siswa menggunakan pola pikirnya dalam memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam mempelajarinya dibutuhkan pemahaman siswa terhadap materi-materi pelajaran yang diajarkan. Untuk itu guru dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang efektif yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan pola pikirnya sehingga pembelajaran yang dialami siswa lebih bermakna. Artinya guru sebagai pengajar harus berusaha semaksimal mungkin agar siswa


(12)

benar-2

benar terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Siswa dikatakan belajar aktif apabila dalam proses belajar dan pembelajaran melakukan aktivitas dengan aktif sehingga kondisi tidak monoton dan membosankan. Baskoro,(2013)

Dari pengalaman selama mengikuti kegiatan Program Pengajaran Lapangan Terpadu (PPLT) di SMP Negeri 2 Berastagi, diperoleh informasi bahwa nilai tugas harian siswa sangat rendah khususnya pada pembelajaran IPA. Selain itu masih banyak siswa yang terlihat kurang berminat dengan mata pelajaran IPA, dikarenakan banyak siswa beranggapan bahwa dalam proses pembelajarannya hanya bersifat abstrak. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada proses pembelajaran

guru cenderung menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan

pembelajaran menjadi tidak menarik dan siswa menjadi pasif karena tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh gurunya. Pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa turut aktif yang dapat dilihat dari seringnya siswa bertanya kepada guru sehingga proses belajar mengajar menjadi menarik dan bersemangat untuk diikuti oleh siswa sehingga dengan meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran kimia bahwa

Kriteria Keuntasan Minimal (KKM) yang harus dipenuhi oleh siswa adalah ≥ 75

yang ditentukan oleh sekolah sebagai standar ketuntasan belajar. Guru dalam pembelajaran jarang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan mengajar hanya dengan metode konvensional, Tanya jawab serta pemberian tugas yang berulang pada setiap pertemuannya sehingga siswa menjadi pasif. Selain itu, media yang digunakan kurang maksimal menjadi salah satu faktor rendahnya hasil belajar kimia siswa.

Pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat menumbuhkan atau melatih kerja sama yang baik,berpikir kritis,kemampuan membantu siswa lain dalam memahami konsep-konsep yang sulit.dengan adanya poin peningkatan individu dan kelompok,maka siswa akan lebih termotivasi untuk menigkatkan poin peningkatan individunya,yang pada akhirnya akan berpengaruh pada nilai kelompoknya.dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan dapat meningkatkan aktivitas,minat dan penguasaan konsep kmia siswa.hal ini didukung


(13)

oleh hasil Penelitian M.Nainggolan (2008), yang menyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom dikelas XI dengan peningkatan sebesar 18,42 %. Penelitian lain Khairida (2009), penerapan model pembelajaran koperatif tipe NHT pada pokok bahasan hidrolisis garam pada siswa kelas XI dengan meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 3,3 yaitu dari nilai rata-rata hasil pre-test sebesar 3.06 menjadi 6,36 pada post-test. Sedangkan Penelitian Budi Utami dan Bakti Mulyani yang menyimpulkan bahwa penerapan NHT disertai media teka-teki silang dapat meningkatkan kemampuan memori dan prestasi belajar pada materi sistem koloid siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Karanganyar. Hal ini dibuktikan dari hasil penilaian aspek kognitif dan kemampuan memori, masing-masing dari siklus pertama sebesar 33,33% dan 47,22%, serta pada siklus kedua terjadi peningkatan signifikan pada aspek kognitif dan kemampuan memori masing-masing 69,44% dan 72,22%.

Sari, Kartika (2013) menyatakan besar peningkatan hasil belajar yang menggunakan pembelajaran Kooperatif Tipe NHT menggunakan media Microsoft Power point adalah 82,26% dan peningkatan hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe NHT media Peta Konsep adalah 74,73% pada pokok bahasan Hidrokarbon. Sementara S.Desma (2010) dalam

penelitiannya membandingkan hasil pembelajaran menggunakan Macromedia

flash, Power Point dan Peta Konsep pada pokok Hidrolisis Garam, diperoleh hasil

peningkatan hasil belajar kimia siswa menggunakan Macromedia flash sebesar

62%, Power Point sebesar 65%, Peta konsep sebesar 50%.

Dengan melihat perkembangan pesat teknologi informasi dewasa ini maka microsoft powerpoint dapat menjadi tawaran pertama untuk memberikan solusi dari permasalahan diatas. Microsoft power point sebuah perogram yang sederhana, mudah dan mampu dikuasai guru. Selain itu pembelajaran menarik bagi siswa karena penjelasan materi dari guru disajikan dengan tampilan yang mengesan kan dalam bentuk gambar-gambar dan animasi.menurut Bakrowi (2008), animasi sederhana atau atraktif akan membangkitkan minat belajar siswa


(14)

4

dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan kelebihan tersebut,diharapkan akan terwujudnya sebuah aplikasi pembelajaran yang atraktif dan menarik secara visual bagi siswa. Penelitian tentang media peta konsep telah banyak dilakukan sebelumnya diantaranya adalah penelitian S.Manik (2005), menyatakan bahwa penggunaan media peta konsep dapat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data nilai rata-rata siswa yang diberikan pengajaran dengan menggunaka media peta konsep adalah 6,73 dan nilai rata-rata siswa yang diberikan pengajaran tanpa media peta konsep adalah 5,21. Penelitian M.Lubis (2005) menyatakan bahwa penggunaan media peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pegajaran struktur atom sebesar 26,81 yaitu dari nilai rata-rata hasil pre-test sebesar 53,61 menjadi 80,42 pada post-test dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa tanpa menggunakan peta konsep sebesar 23,89 yaitu dari nilai rata-rata hasil pre-test sebesar 50,69 menjadi 74,58 pada post-test.

Materi pelajaran hidrolisis garam adalah materi kimia yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Siswa harus diajak untuk memahami konsep hidrolisis tersebut. Suatu materi pelajaran akan lebih mudah dipahami jika menggunakan bahan ajar yang bervariasi. Guru sebaiknya menggunakan bahan ajar yang sesuai dan beragam agar siswa merasa tertarik untuk belajar dan merasa tidak bosan.

Berdasarkan uraian diatas dilakukan penelitian yang berjudul.’’ Perbandingan Penggunaan Media Power Point dan Media Peta Konsep Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Siswa kurang tertarik untuk belajar kimia disebabkan karena guru


(15)

2. Kebanyakan siswa mengngap bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit dan membosakan.

3. Hasil belajar kimia siswa masih sangat rendah.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah diatas, Maka perlu pembatasan masalah agar penelitian dapat terarah dan terfokus antara lain:

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester II (genap) SMA

NEGERI 1 SIBOLANGIT T.A. 2013/2014

2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan menggunakan media microsoft power point dan media peta konsep

3. Pokok bahasan yang dipilih dalam pembelajaran kimia pada penelitian

ini adalah pokok bahasan hidrolisis garam.

4. Dalam penelitian ini penilaian yang digunakan adalah penilaian

kognitif.

1.4 Rumusan Masalah.

Berdasarkan indentifikasi masalah diatas,maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan media microsoft power point dan media peta konsep Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) kelas XI SMA Negeri 1 Sibolangit t.a. 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan penggunaan hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan media microsoft power point dengan media peta konsep Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) kelas XI SMA Negeri 1 Sibolangit t.a. 2013/2014.


(16)

6

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :

1 Bagi siswa , dapat mengalami perubahan dan peningkatan hasil belajar

2 Bagi guru, agar dapat memilih jenis bahan ajar,dan media yang cocok bagi

siswa yang dapat menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan efisien

3 Bagi sekolah,memberikan perbaikan kondisi pembelajaran,sehingga dapat

membantu menciptakan paduan pembelajaran bagi mata pelajaran lain dan bahan pertimbangan dalam membuat keputusan metode pembelajaran yang akan diterapkan untuk perbaikkan.

1.7. Defenisi Operasional

1. Tipe NHT (Numbered Head Together) atau penomoran berpikir bersama

merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur

kelas tradisional. Model pembelajaran NHT (Numbered Head Together)

pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan tahun 1992 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup di dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran. Trianto (2009)

2. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada siswa melaksanakan kegiatan belajar bersama dengan kelompok kecil secara heterogen (antara 3-5 siswa), menekankan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompoknya untuk

mencapai tujuan belajar. Trianto (2009)

3. Hidrolisis garam adalah reaksi ion-ion (yang berasal dari garam) dengan

air membentuk asam konjugat dan ion hidroksida atau membentuk basa konjugat dan ion hidronium Sunarya (2003).

4. Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari besarnya peningkatan gain


(17)

post-tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang sudah dihomogenkan dan dinormalkan. Maka dalam hal ini perubahan tingkah laku pada diri siswa dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Secara garis besara hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu; ranah Kognitif, ranah Afektif dan ranah Psikomotorik Sudjana (1989).


(18)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran NHT media powerpoint dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran NHT media peta konsep. Rataan nilai peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran NHT media powerpoint adalah sebesar 64,9% dan rataan nilai peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran NHT media peta konsep adalah sebesar 51,6%.

5.2. SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru dan calon guru, penerapan media poerpoint akan mempermudah

pencapaian tujuan instruktusional dan dapat menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia.

2. Bagi guru yang ingin menerapkan media peta konsep hendaknya mampu

menguasai kelas, menarik minat dan perhatian siswa pada saat proses belajar mengajar.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,

Jakarta.

Bakrowi., (2008), Microsoft Office Power Point Sebagai Media Pembelajaran

Materi, Unsur dan Campuran Berbasis STAD, Jurnal Pendidikan Inovatif

3(1) : 1 – 8.

Baskoro, F., dkk., (2013) Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar

dengan Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dilengkapi LKS pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3 SMA Negeri 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995.

Dimyati, dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta.

Hutagalung, Abdurrahman.(2010), Pengaruh Pemberian Pengetahuan Awal pada

Pembelajaran Kooperatif pada Pokok Bahasan Termokimia di Kelas XI

SMA T.A. 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Ibrahim, dkk., (2000), Model Pembelajaran Kooperatif, Universitas Negeri

Surabaya University Press, Surabaya.

Keenan, dkk. (1984), Kimia untuk universitas edisi keenam, Erlangga.Jakarta Petruccii.R.(1996),Kimia dasar prinsip dan terapan modern, Erlangga. Jakarta

Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Sagala, S., 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfbeta, Bandung

Sanjaya Wina, (2008), Strategi Pembelajaran , Edisi pertama, cetakan

kelima.Kencana Prenada Media Group. Jakarta

Sari, K. (2013), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Yang Dibelajarkan Dengan

Model NHT Media Power Point Dan Peta Konsep Di SMA Negeri 7 Medan


(20)

61

Sianturi, D. (2010), Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Diajar

Dengan Menggunakan Macromedia flash, Powerpoint Dan Peta Konsep Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 3 Pematang Siantar., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Silitongan, P. M, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Unimed,

Medan.

Sitomorang, Manihar, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Dan

SOP, Medan, Unimed.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT. Rineka

Cipta, Jakarta.

Slavin, Robert. E, (2005), Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik,

Terjemahan, Nusa Media, Bandung

Sudjana, Nana (2009), Penilaian hasil proses belajar mengajar, Cetakan ketiga

belas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, Nana, (1990), Media Pembelajaran, CV. Sinar Baru, Bandung.

Sudjana, N., (2002), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Sutresna, Nana, (2006), Kimia Untuk Kelas XI, Grafindo, Jakarta.

Tambunan , M , dan simanjuntak. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Medan:

FMIPA Unimed.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.

Rumansyah, Jurnal Pendidikan http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan.

http://www.artikelbagus.com/2011/06/kelebihan-dan-kelemahan-model.html(accessed Februari-Maret 2014


(21)

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered head-together (diakses tgl 22 Februari 2014)

(http://muhfida.com/model-pembelajaran-kooperatif/)

http://kkgbareng.wordpress.com/2009/11/16/artikel-media-kartu-kerja/ (accessed Februari-Maret 2014)


(1)

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :

1 Bagi siswa , dapat mengalami perubahan dan peningkatan hasil belajar

2 Bagi guru, agar dapat memilih jenis bahan ajar,dan media yang cocok bagi siswa yang dapat menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan efisien

3 Bagi sekolah,memberikan perbaikan kondisi pembelajaran,sehingga dapat membantu menciptakan paduan pembelajaran bagi mata pelajaran lain dan bahan pertimbangan dalam membuat keputusan metode pembelajaran yang akan diterapkan untuk perbaikkan.

1.7. Defenisi Operasional

1. Tipe NHT (Numbered Head Together) atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Model pembelajaran NHT (Numbered Head Together)

pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan tahun 1992 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup di dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran. Trianto (2009)

2. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa melaksanakan kegiatan belajar bersama dengan kelompok kecil secara heterogen (antara 3-5 siswa), menekankan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar. Trianto (2009)

3. Hidrolisis garam adalah reaksi ion-ion (yang berasal dari garam) dengan air membentuk asam konjugat dan ion hidroksida atau membentuk basa konjugat dan ion hidronium Sunarya (2003).

4. Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari besarnya peningkatan gain yang diperoleh siswa, dimana nilai gain diperoleh dari hasil pre-tes dan


(2)

post-tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang sudah dihomogenkan dan dinormalkan. Maka dalam hal ini perubahan tingkah laku pada diri siswa dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Secara garis besara hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu; ranah Kognitif, ranah Afektif dan ranah Psikomotorik Sudjana (1989).


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran NHT media powerpoint dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran NHT media peta konsep. Rataan nilai peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran NHT media powerpoint adalah sebesar 64,9% dan rataan nilai peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran NHT media peta konsep adalah sebesar 51,6%.

5.2. SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru dan calon guru, penerapan media poerpoint akan mempermudah pencapaian tujuan instruktusional dan dapat menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia.

2. Bagi guru yang ingin menerapkan media peta konsep hendaknya mampu menguasai kelas, menarik minat dan perhatian siswa pada saat proses belajar mengajar.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Bakrowi., (2008), Microsoft Office Power Point Sebagai Media Pembelajaran Materi, Unsur dan Campuran Berbasis STAD, Jurnal Pendidikan Inovatif

3(1) : 1 – 8.

Baskoro, F., dkk., (2013) Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar dengan Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dilengkapi LKS pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3 SMA Negeri 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995.

Dimyati, dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hutagalung, Abdurrahman.(2010), Pengaruh Pemberian Pengetahuan Awal pada Pembelajaran Kooperatif pada Pokok Bahasan Termokimia di Kelas XI

SMA T.A. 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Ibrahim, dkk., (2000), Model Pembelajaran Kooperatif, Universitas Negeri Surabaya University Press, Surabaya.

Keenan, dkk. (1984), Kimia untuk universitas edisi keenam, Erlangga.Jakarta Petruccii.R.(1996),Kimia dasar prinsip dan terapan modern, Erlangga. Jakarta Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Sagala, S., 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfbeta, Bandung

Sanjaya Wina, (2008), Strategi Pembelajaran , Edisi pertama, cetakan kelima.Kencana Prenada Media Group. Jakarta

Sari, K. (2013), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Yang Dibelajarkan Dengan Model NHT Media Power Point Dan Peta Konsep Di SMA Negeri 7 Medan


(5)

Sianturi, D. (2010), Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Macromedia flash, Powerpoint Dan Peta Konsep Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 3 Pematang Siantar., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Silitongan, P. M, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Unimed, Medan.

Sitomorang, Manihar, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Dan SOP, Medan, Unimed.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, Robert. E, (2005), Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik, Terjemahan, Nusa Media, Bandung

Sudjana, Nana (2009), Penilaian hasil proses belajar mengajar, Cetakan ketiga belas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, Nana, (1990), Media Pembelajaran, CV. Sinar Baru, Bandung.

Sudjana, N., (2002), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sutresna, Nana, (2006), Kimia Untuk Kelas XI, Grafindo, Jakarta.

Tambunan , M , dan simanjuntak. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Medan: FMIPA Unimed.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.

Rumansyah, Jurnal Pendidikan http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan.


(6)

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered head-together (diakses tgl 22 Februari 2014)

(http://muhfida.com/model-pembelajaran-kooperatif/)

http://kkgbareng.wordpress.com/2009/11/16/artikel-media-kartu-kerja/ (accessed Februari-Maret 2014)


Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PERBANDINGAN PENGGUNAAN POWER POINT DAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

3 14 83

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dengan Media Charta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Materi

0 2 15

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA N.1 PEGAJAHAN.

0 1 10