JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS

JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929

Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 410-423

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Roti Mode Bakery di Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan

Munawir, S.Pd.I, M.M Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Indonesia (AMIKI) Banda Aceh

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor lokasi, produk dan harga terhadap keputusan konsumen membeli pada Pabrik Roti Mode Bakery di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Responden penelitian sebanyak 100 orang konsumen yang diambil secara convinience sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan peralatan statistik regresi linier berganda. Penelitian menemukan bahwa faktor lokasi, kualitas/keragaman produk dan harga terhadap keputusan konsumen membeli pada Pabrik Roti Mode Bakery di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Di antara ketiga faktor tersebut, faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan konsumen adalah faktor kualitas/keragaman produk. Hubungan antara ketiga variabel independen (faktor lokasi, kualitas/keragaman produk dan harga) dengan keputusan konsumen membeli roti pada pabrik roti Mode Bakery tergolong sangat erat, ditunjukkan oleh nilai koefisien (R) sebesar 0,855. Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai F hitung > F tabel dan nilai t hitung masing-masing variabel independen (faktor lokasi, kualitas/keragaman produk dan harga) juga lebih besar bila dibandingkan dengan nilai t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan baik secara simultan (bersama-sama) maupun parsial faktor lokasi, kualitas/keragaman produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli pada Pabrik Roti Mode Bakery di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan.

Kata Kunci : Keputusan Pembelian, F aktor Lokasi, Faktor Kualitas Produk dan Faktor Harga

Latar Belakang Penelitian

yaitu termasuk peristiwa-peristiwa yang bersifat Dalam membeli suatu produk setiap

psikologikal dan sosial. Karena proses keputusan konsumen tidak hanya memperhatikan harga

yang diambil atau dilaksanakan oleh individual produk tersebut. Akan tetapi mereka juga

lebih banyak melibatkan lingkungan sosial dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan dimana

psikologikal dari pada bidang fisikal (Beureukat, mereka berada. Faktor lingkungan tersebut

tentunya tidak hanya lingkungan fisik semata, Kekuatan-kekuatan sosial, persoalan-persoalan akan tetapi juga termasuk pola hidup masyarakat

kultur dan budaya sangat mempengaruhi perilaku dimana mereka bertempat tinggal. Secara teoritis,

konsumen pada era modern ini. Dapat perilaku konsumen sulit diamati dan dipahami

dibayangkan apa yang akan terjadi apabila secara langsung, akan tetapi perilaku yang terlihat

manusia masuk sebagai makhluk sosial yang di dalam melakukan pembelian seorang

bertindak sendiri tanpa ada interaksi dengan individual timbul karena ada interaksi dengan

lingkungan mereka. Pada kegiatan pemasaran jelas lingkungan mereka, sehingga menjadi sebuah

terlihat dalam perilaku sosial yaitu adanya keputusan.

pembeli, penjual yang saling berhadapan dan Dalam melakukan pembelian di pabrik roti

berinteraksi dengan pihak lain baik dalam situasi misalnya, keputusan pembelian yang dibuat oleh

formal maupun dalan situasi informal dengan seseorang konsumen tentunya tidak hanya

tingkat intim atau kurang intim. dipengaruhi oleh faktor ekonomi semata terutama

Di dalam proses keputusan pembelian antara besarnya pendapatan. Akan tetapi erat kaitannya

satu individu dengan individu lainnya sering dengan faktor suasana membeli termasuk rasa

terdapat perbedaan, sehingga proses pengambilan nyaman dan aman yang diinginkan konsumen,

keputusan di dalam melakukan pembelian kemudahan mencapai lokasi, kualitas dan

dipengaruhi oleh perilaku konsumen yang keragaman produk, persepsi terhadap harga roti

kompleks, karena konsumen sangat terpengaruh dan lain sebagainya.

dengan media promosi berupa iklan di dalam Studi tentang perilaku konsumen berupaya

keputusan pembelian.

memahami persoalan-persoalan yang lebih Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh kompleks yaitu tidak hanya persoalan yang

sikap konsumen terhadap produk, apabila sikapnya bersifat fisikal saja akan tetapi lebih luas lagi,

positif maka konsumen akan melakukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Roti Mode Bakery di Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan

Munawir, S.Pd.I, M.M pembelian terhadap produk yang mereknya

konsumen yang tertarik secara langsung untuk diminati, karena kenyataan di pasar banyak

melakukan pembelian roti ke pabrik roti Mode produk yang sama, akan tetapi memiliki merek

Bakery. Akan tetapi masih banyak diantara yang berbeda-beda. Selain dari pada itu sikap

konsumen yang membeli roti ditempat lain selain konsumen dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan

pabrik Mode Bakery. Mereka yang termasuk situasional finansial, apabila konsumen memiliki

dalam kelompok ini melakukan pembelian roti pendapatan yang baik dan diikuti dengan

pada pedagang roti, bahkan tidak sedikit diantara dorongan/motivasi sehingga akan mempengaruhi

mereka yang lebih memilih roti kering lainnya perilaku para konsumen.

yang tidak sejenis dengan roti yang dihasilkan Pabrik Roti Mode Bakery merupakan pabrik

oleh pabrik roti Mode Bakery. Karena itu untuk roti di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh

konsumen demi Selatan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat

“mempetakan”

perilaku

pengembangan usaha pabrik roti Mode Bakery di di kecamatan tersebut. Pabrik roti tersebut

masa mendatang, maka dipandang perlu adanya memulai kegiatan operasionalnya tanggal 13

kajian mengenai perilaku konsumen dalam Januari 2010. Dilihat dari segi umur usaha,

membeli roti pada pabrik roti tersebut yang kehadiran pabrik roti Mode Bakery tergolong

dikaitkan dengan faktor lokasi, kualitas dan baru, namun sudah mendapat tempat tersendiri

kelengkapan produk, serta faktor harga yang harus dikalangan pengunjungnya. Hal ini didasarkan

dibayarkan konsumen untuk membeli roti. pada kunjungan konsumen yang menurut pemilik pabrik roti tersebut jumlah kunjungan konsumen

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Guna memenuhi permintaan konsumen akan

Pengertian Perilaku Konsumen

menurut Engel, Bakery menghasilkan berbagai jenis roti terdiri

produk roti, hingga saat ini pabrik roti Mode

Perilaku

konsumen

Blackwell, dan Miniard (2001:3) adalah “suatu dari Roti Bolu Bulat, Roti Bolu Panjang, Donat,

langsung terlibat dalam Pop Ice Corn, Roti Tawar Besar dan Kue Isi

tindakan

yang

mendapatkan, mengkonsumsi dan menyusuli Manis. Harga masing-masing jenis roti tersebut

tindakan tersebut”. Sedangkan Winardi (2002:40) relatif berbeda satu sama lain sesuai dengan rasa

menyatakan, “perilaku konsumen adalah sebuah dan ukurannya. Roti Bolu bulat dijual dengan

proses yang diatur dimana individu-individu harga Rp 3.000 per biji, roti Bolu panjang dijual

berinteraksi dengan lingkungannya untuk tujuan dengan harga Rp 3.000 per biji dan selanjutnya

pengambilan keputusan melalui suatu proses yang Donat dengan harga Rp 1.000 per biji.

terdiri dari tahap pengenalan masalah, mencari Sebagaimana

masalah, mencari informasi, keputusan pembelian sebelumnya,

dan evaluasi setelah membeli”. melakukan pembelian dapat dipengaruhi oleh

Mowen (2001:5) mendefinisikan perilaku berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain

konsumen sebagai kajian tentang satuan pembeli adalah faktor faktor lokasi, kualitas dan

(buying units) dan proses pertukaran (exchange kelengkapan produk, persepsi konsumen terhadap

processes ) yang terlibat dalam mencari harga produk dan faktor-faktor lainnya.

(consuming) dan Berdasarkan hasil pengamatan faktor-faktor yang

(acquaring),

memakai

menghentikan pemakaian (disposing) barang, jasa disebut di atas sudah dimiliki pabrik Roti Mode

dan pengalaman dan ide. Perilaku konsumen juga Bakery di Kecamatan Labuhan Haji. Selain lokasi

dipengaruhi oleh lingkungan yang terus menerus pabrik yang strategis dan mudah dijangkau,

berubah.

pabrik roti tersebut juga menyediakan berbagai Menurut Kotler (2001:177) inti perilaku pilihan produk roti seperti dijelaskan di atas.

bagaimana konsumen Ditambah lagi dengan kualitas roti yang

konsumen

adalah

memberikan jawaban atau membuat keputusan dihasilkan umumnya memiliki kualitas yang

terhadap berbagai rangsangan pemasaran yang relatif lebih baik. Hal ini disebabkan pabrik roti

dapat diatur oleh perusahaan. Perusahaan yang tersebut juga merupakan produsen roti untuk para

benar-benar memahami bagaimana konsumen pedagang di Kecamatan Labuhan Haji. Sehingga

memberikan jawaban terhadap ciri-ciri produk semua roti yang dihasilkan relatif baru dan jauh

yang berbeda, harganya, daya tarik periklanan dan dari kesan, basi atau pun kadaluarsa.

lain-lain akan meraih keuntungan lebih banyak Fenomena yang berkaitan dengan perilaku

daripada para pesaingnya. Menurut Winardi konsumen dalam membeli produk roti dapat

(2002:142), perilaku manusia terjadi apabila dikemukakan bahwa keputusan yang dibuat

seseorang berinteraksi dengan lingkungannya konsumen relatif berbeda. Tidak sedikit diantara

dapat bersifat kompleks ataupun sederhana, oleh

JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929

Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 410-423

sebab itu muncul pengaruh lingkungan individu lainnya terhadap individu lain.

Selanjutnya Ma’ruf (2005) menyatakan, “perilaku konsumen (consumer behavior) adalah proses yang terjadi pada konsumen ketika ia memutuskan membeli, apa yang dibeli, dimana, kapan, dan bagaimana membelinya”.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu proses yang teratur, tindakan- tindakan individu yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menyusuli tindakan yang dimulai dari tahap pengenalan masalah, mencari masalah, mencari informasi, keputusan pembelian dan evaluasi setelah pembelian atas jawaban terhadap ciri-ciri produk yang berbeda, harga, pelayanan, daya tarik periklanan, dan lain-lain. Jika konsumen puas terhadap barang atau jasa yang diterimanya, maka ia akan cenderung untuk memakainya lagi. Namun jika tidak puas, maka kemungkinan besar ia akan berhenti untuk tidak memakainya lagi dan selanjutnya beralih ke produk sejenis yang dihasilkan perusahaan lain.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Keputusan yang diambil oleh konsumen tidaklah dilakukan di suatu tempat yang tertutup dari dunia luar. Para konsumen dalam membuat keputusan untuk melakukan kegiatan pembelian tidak terlepas oleh pengaruh lingkungan sekitarnya. Seperti dikemukakan oleh Kotler (2003:153-161), bahwa konsumen dalam melakukan pembelian dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:

a. Faktor kultural, merupakan faktor penentu paling mendasar atas keinginan dan perilaku seseorang termasuk didalamnya nilai-nilai hakiki, persepsi preferensi dan perilaku yang dipelajari orang yang bersangkutan dari keluarga serta menelusuri pergeseran kultural yang mungkin mengungkap cara-cara untuk melayani para konsumen. Sub kultural adalah “kultural di dalam kultur” masing-masing mempunyai nilai-nilai gaya hidup sendiri. Kelas sosial adalah sub kultural yang para anggotanya memiliki prestise sosial yang sama atas dasar kesamaan pola jabatan, pendapatan, pendidikan, kekayaan serta variabel lainnya. Orang yang mempunyai karakteristik kultural, sub kultural dan sosial berlainan akan mempunyai preferensi produk dan aspek-aspek yang berlainan pula.

b. Faktor sosial, faktor ini juga mempengaruhi perilaku pembeli, misalnya kelompok

preferensi seseorang, keluarga, teman karib, organisasi sosial dan assosiasi profesional dalam melakukan pilihan produk serta merek. Posisi seseorang didalam tiap kelompok ditentukan oleh peran dan status, artinya seorang pembeli akan memilih produk serta merek yang mencerminkan potensi produk untuk menjadi “simbol status”. Namun demikian, simbol status itu berlainan bagi kelas sosial yang berbeda dan juga berbeda menurut daerah geografisnya.

c. Faktor pribadi, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap perilaku pembeli yang mencakup usia, gaya hidup, tingkat kehidupan, jabatan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri.

d. Faktor psikogis, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama,

yaitu:

motivasi, pandangan,

kepercayaan, dan sikap.

Berdasarkan

uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku pembelian seseorang adalah hasil saling pengaruh mempengaruhi dari semua faktor-faktor tersebut dan tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, akan tetapi faktor- faktor tersebut berguna dalam mengidentifikasikan dan memahami konsumen dimana pemasar berusaha untuk mempengaruhinya. Oleh karena itu, perusahaan perlu menyesuaikan produk mereka dengan sikap yang telah ada, daripada mencoba merubah sikap orang-orang. Disamping itu perilaku spesifik individu di pasar, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor intern seperti kebutuhan, motif-motif, sikap maupun pengaruh eksternal atau lingkungan. Oleh karena itu, pengenalan

faktor-faktor

tersebut sangat bermanfaat dalam rangka mengenal pembeli yang mungkin mempunyai minat paling kuat dalam produk tertentu.

Menurut Umar (2002:237) terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor sosial budaya yang terdiri dari kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok sosial, referensi dan keluarga. Faktor yang lain adalah faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. Perilaku konsumen sangat menentukan dalam proses pengambilan keputusan membeli yang tahapnya dimulai dari pengenalan masalah yaitu berupa desakkan yang membangkitkan tindakan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan. Tahap ini diikuti oleh tahap mencari informasi tentang produk atau jasa yang dibutuhkan yang dilanjutkan dengan tahap evaluasi alternatif yang berupa penyeleksian. Tahap berikutnya adalah tahap pengambilan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Roti Mode Bakery di Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan

Munawir, S.Pd.I, M.M keputusan pembelian dan diakhiri dengan

berarti keputusan pembelian yang dibuat oleh perilaku sesudah pembelian yaitu membeli atau

seorang konsumen terhadap produk tertentu tidak tidak, tergantung pada tingkat kepuasan yang

terlepas dari berbagai ransangan yang dapat didapat dari produk atau jasa tersebut.

menentukan pilihan sebelum konsumen tersebut Sementara

mengambil keputusan pembelian itu sendiri. menyatakan,

Hubungan antara ransangan pemasaran dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada diluar

jawaban konsumen (stimulus dan respons) dapat diri manusia (ekternal) dan faktor-faktor yang ada

dilihat dalam gambar 1.

dalam diri manusia (internal). Faktor-faktor Ransangan yang tercantum dalam kotak eksternal yang utama dalah faktor kebudayaan

bagian kiri terdiri dari dua macam, yaitu ransangan dan sosial, sedangkan faktor-faktor internal yang

dan ransangan-ransangan lain. utama adalah faktor pribadi dan psikologis.

pemasaran

Ransangan pemasaran terdiri dari empat unsur, Faktor eksternal

utama yang dapat

yaitu produk, harga, tempat dan promosi.

Gambar 1

Hubungan Antara Ransangan Pemasaran dan Jawaban Konsumen Ransangan

Kotak Hitam

Keputusan Ransangan

Pembelian pemasaran

Ransangan

Karakteristik

Proses keputusan

Produk Ekonomi

Pilihan produk Harga

Budaya

Pengenalan masalah

Pilihan merek Tempat

Teknologi

Sosial

Pencarian informasi

Pilihan penyalur Promosi

Waktu pembelian

Perilaku

pasca

Jumlah pembelian

pembelian

Sumber : Kotler, (2005).

mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor Sedangkan ransangan-ransangan lain adalah budaya dan sosial. Kedua faktor tersebut

berupa kekuatan utama dan kejadian-kejadian merupakan sebagian dari faktor lingkungan

ekonomi, politik dan makro dalam pemasaran.

dalam lingkungan

kebudayaan. Semua ransangan ini melewati kotak hitam (pemrosesan dalam otak) pembeli dan

Keputusan Pembelian dan Perilaku Konsumen

menghasilkan seperangkat jawaban seperti yang Berbicara tentang pengambilan keputusan

terlihat dalam kotak bagian kanan, yaitu pilihan membeli tidak terlepas dari masalah perilaku

terhadap produk, merek, penjual, penentuan waktu konsumen. Perilaku konsumen sesungguhnya

pembelian dan jumlah pembelian. Periklanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

merupakan ransangan-ransangan pemasaran yang perilaku manusia secara umum, karena perilaku

termasuk di dalam unsur promosi. konsumen merupakan suatu manifestasi dari perilaku manusia dengan segala macam

Struktur Keputusan Pembelian

kebutuhan, keinginan, dan keterbatasannya. Dalam melakukan pembelian, konsumen akan Mereka yang memiliki pendapatan rendah harus

melalui beberapa tahap dalam proses keputusan membuat keputusan, barang atau jasa yang mana

pembelian. Engel, Blackwell dan Miniard yang akan diprioritaskan untuk dibeli, mana yang

(2001:31), menyusun proses pembelian suatu dapat ditunda, dan mana pula yang dapat diganti

produk oleh seorang konsumen dapat melalui dengan produk pengganti (subsitusi) serta mana

beberapa tahap yaitu:

yang tidak perlu dibeli sama sekali. - Pengenalan masalah atau kebutuhan Menurut Winardi (2002:142), perilaku

Pengenalan masalah atau kebutuhan ini berupa manusia terjadi apabila seseorang berinteraksi

desakkan yang membangkitkan tindakan dengan lingkungannya dapat bersifat kompleks

untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan ataupun sederhana, oleh sebab itu muncul

yang ditujukan untuk mengetahui adanya pengaruh lingkungan individu lainnya terhadap

kebutuhan dan keinginan yang belum individu lain.

terpenuhi atau terpuaskan, maka konsumen Kotler (2003 :220) menyatakan, “keputusan

akan segera memahami adanya kebutuhan pembelian berhubungan dengan serangkaian

yang perlu segera dipenuhi atau masih ditunda pilihan yang dibuat oleh konsumen sebelum

pemenuhannya. Jadi dari tahap inilah proses melakukan pembelian suat u produk”. Hal ini

pembelian dimulai.

JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929

Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 410-423

- Pencarian informasi penjualan, kuantitas, waktu pembelian dan Dalam tahap ini proses pembelian sangat

cara pembeliannya.

berkaitan dengan pencarian informasi tentang Untuk memasarkan dengan cara yang lebih sumber-sumber dan menilainya untuk

baik, dalam tahap ini perusahaan perlu memenuhi kebutuhan dan keinginan yang

beberapa jawaban atas diraskan.

mengetahui

pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut Pencarian informasi dapat bersifat aktif dan

dalam keputusan pasif, internal atau eksternal. Pencarian

perilaku

konsumen

pembeliannya. Diantaranya faktor-faktor apa informasi yang aktif berupa kunjungan

saja yang mempengaruhi konsumen dalam langsung ke beberapa toko, sedangkan

memilih produk, faktor-faktor apa saja yang pencarian informasi pasif mungkin hanya

menyebabkan konsumen setia terhadap merek dengan membaca suatu iklan di majalah atau

tertentu (brand loyalty).

surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus

- Perilaku

dalam pikirannya tentang gambaran produk Semua tahap yang ada dalam proses yang diinginkan. Pencarian informasi internal

pembelian sampai dengan tahap kelima adalah tentang sumber-sumber pembelian dapat

bersifat operatif. Bagi perusahaan, perasaan berasal dari komunikasi perseorangan

dan perilaku mereka dapat mempengaruhi (interpersonal

penjualan ulang dan mempengaruhi ucapan- pengaruh perorangan yang berasal dari

communica-tion )

dan

ucapan pembeli kepada pihak lain tentang pelopor opini (opinion leader). Sedangkan

produk perusahaan.

informasi eksternal dapat dari media masa atau sumber informasi kegiatan pemasaran

Hasil Penelitian Sebelumnya

perusahaan. Siringoringo dan Amelia (2006) dalam - Penilaian dan seleksi terhadap alternatif

penelitian yang berjudul Identifikasi Faktor yang pembelian

Mempengaruhi Frekuensi Pembelian Konsumen Tahap-tahap ini meliputi dua tahap yaitu:

menyimpulkan bahwa faktor yang diidentifikasi menetapkan tujuan pembelian dan menilai

mempengaruhi frekuensi kunjungan pembelanjaan serta mengadakan seleksi terhadap alternatif

adalah ketersediaan sarana/prasarana, keamanan pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya.

dan kenyamanan di toko yang dikunjungi, strategis Tujuan pembelian masing-masing konsumen

tidaknya lokasi toko dan adanya diskon. Sarana tidak sama, tergantung pada jenis produk dan

dan prasarana toko yang lengkap, lingkungan toko kebutuhannya.

yang aman dan nyaman, lokasi yang strategis dan mempunyai

pemberian diskon akan memperbanyak frekuensi meningkatkan prestise, ada yang sekedar

kunjungan pembelanjaan konsumen. memenuhi kebutuhan jangka pendeknya

Sujoko (2007) dalam penelitiannya yang (pembelian makanan) dan ada juga yang

berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi ingin meningkatkan pengetahuan.

keputusan pemakaian jasa Warnet di Kota Jember. Setelah

Hasil penelitian tersebut menyimpulkan Baik konsumen

tujuan

pembelian ditetapkan,

secara simultan maupun secara parsial terhadap alternatif-alternatif pembeliannya. Untuk hal

perlu

mengindentifikasikan

pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel ini tidak terpisah dari sumber-sumber yang

bauran pemasaran (product, price, personal traits, dimiliki (waktu, uang dan informasi) maupun

place, process ), individu konsumen (motivasi, resiko keliru dalam pemilihan. Atas dasar

persepsi), dan pengaruh lingkungan (budaya, tujuan pembelian, dapat ditentukan alternatif-

kelompok acuan) terhadap keputusan pemakaian alternatif pembelian yang dapat memenuhi

jasa warnet di Kota Jember. Hasil perhitungan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan

standardized coefficient juga dari konsumen.

berdasarkan

menyatakan bahwa variabel yang memiliki - Keputusan untuk membeli

pengaruh dominan terhadap keputusan pemakaian Keputusan untuk membeli disini merupakan

jasa Warnet di Kota Jember adalah price. Setelah proses dalam pembelian yang nyata. Setelah

itu diikuti secara berturut-turut oleh personal tahap-tahap dimuka dilakukan,

traits, product, motivasi, place, proces , persepsi, konsumen harus mengambil keputusan untuk

maka

budaya, kelompok acuan. Hasil penelitian membeli, konsumen akan menjumpai

menunjukkan bahwa pemakai jasa Warnet di Kota serangkaian keputusan yang harus diambil

Jember mayoritas dari kalangan mahasiswa dan yang menyangkut jenis produk, merek, harga,

pelajar, dan semakin tinggi pendapatan konsumen cenderung semakin jarang ke warnet. Hal ini

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Roti Mode Bakery di Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan

Munawir, S.Pd.I, M.M dimungkinkan karena pemakai sudah mempunyai

Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Objek akses internet sendiri di rumah.

penelitian adalah keputusan konsumen membeli pada pabrik roti tersebut yang dikaitkan dengan

Kerangka Pemikiran Konseptual

faktor lokasi, kualitas dan keragaman produk serta Sesuai dengan tujuan penelitian, keputusan

faktor harga yang akan dibayarkan oleh konsumen membeli pada pabrik roti Mode

konsumen.

Bakery merupakan

kualitas/keragaman produk, dan harga. Hal ini

Populasi dan Penarikan Sampel

Populasi penelitian adalah seluruh kualitas/keragaman produk dan harga digunakan

konsumen yang melakukan pembelian di roti pada sebagai variabel penjelas (independent variable)

Pabrik Roti Mode Bakery. Pihak pemilik usaha bagi keputusan pembelian konsumen (dependent

tersebut tidak memiliki data yang pasti tentang variable ). Hal ini sangat beralasan karena dalam

jumlah konsumen atau masyarakat yang melakukan pembelian, seorang konsumen

melakukan pembelian pada pabrik roti tersebut, menjadikan lokasi, kualitas produk dan harga

sehingga jumlah populasi tidak diketahui secara sebagai pertimbangan utama. Karena itu

pasti. Karena itu metode penarik sampel adalah paradigma atau hubungan antar konsep dalam

non probability sampling , dimana peneliti tidak penelitian ini dapat digambarkan dalam Gambar

dapat menentukan probabilitas seorang konsumen

2. untuk dijadikan sampel penelitian. Sesuai dengan kemampuan peneliti, sampel penelitian dibatasi

Gambar 2 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Bebas

Variabel Terikat

(Independent variable) (Dependent variable)

hanya pada 100 orang konsumen yang diambil

Hipotesis Penelitian

secara convinience sampling . Convinience Berdasarkan latar belakang penelitian,

sampling adalah cara pengambilan sampel paling landasan teoritis dan hasil penelitian terdahulu

mudah dimana peneliti dalam pengambilan sampel yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang

lebih memprioritaskan konsumen yang lebih awal menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah

ditemui.

diduga faktor lokasi, kualitas/keragaman produk dan faktor harga berpengaruh terhadap keputusan

Teknik Pengumpulan Data

pembelian konsumen pada pabrik roti Mode Teknik pengumpulan data yang digunakan Bakery di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten

dalam penelitian ini adalah dengan cara Aceh Selatan.

mengedarkan kuesioner kepada konsumen yang terpilih menjadi responden penelitian. Kuesioner

METODE PENELITIAN

tersebut berisi pertanyaan/pernyataan yang berhubungan dengan keputusan pembelian

Lokasi dan Objek Penelitian

konsumen, kualitas dan keragaman produk, dan Penelitian ini dilakukan pada Pabrik Roti

Masing-masing pernyataan berlokasi di Jalan Nasional Tapak Tuan- disediakan alternatif pilihan jawaban. Responden Meulaboh Desa Tengah Baru Kecamatan

faktor

harga.

JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929

Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 410-423

diminta untuk menentukan tingkat kesetujuan linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut mereka terhadap masing-masing pernyataan

(Supranto, 2000:80).

terkait. Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e

Dimana:

Skala Pengukuran

Y : Keputusan konsumen Skala pengukuran data yang digunakan

a : konstanta

dalam penelitian ini adalah skala Likert (Likert

X 1 : Lokasi

Scale ). Penggunaan skala tersebut dimaksudkan

X 2 : Kualitas/keragaman Produk untuk memberikan bobot/skor pada masing-

X 3 : Harga

masing item pernyataan yang dimuat dalam

b 1 , b 2 , dan b 3 : Koefisien regresi X 1 , X 2 , kuesioner penelitian. Sedangkan item-item

dan X 3

pernyataan dibuat berdasarkan variabel yang

e : Error term

diteliti. Untuk mencari hubungan antara ketiga Skala likert yang digunakan dalam

yaitu faktor lokasi, penelitian ini adalah skala lima poin sesuai

variabel

bebas

kualitas/keragaman produk dan harga dengan dengan jumlah alternatif pilihan jawaban

keputusan konsumen digunakan koefisien korelasi kuesioner. Pemberian skor/bobot untuk masing-

(R). Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi masing alternatif pilihan jawaban dalam bentuk

(R) mengacu pada pendapat Sugiyono (2008: 125) tingkat kesetujuan, berlaku ketentuan tidak setuju

sebagai berikut:

= 1, kurang setuju = 2, ragu-ragu = 3, setuju = 4 - Nilai R berkisar antara 0,00-0,20 dan sangat setuju = 5.

hubungan tergolong sangat lemah. Sebelum kuesioner diedarkan guna

- Nilai R berkisar antara 0,20-0,40 pengumpulan data penelitian, terlebih dahulu

hubungan tergolong lemah. dilakukan uji reliabilitas dan validitas. Uji

- Nilai R berkisar antara 0,40-0,60 reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui

hubungan tergolong sedang apakah alat pengumpulan data telah menunjukkan

- Nilai R berkisar antara 0,60-0,80 tingkat ketepatan, keakuratan, atau konsistensi

hubungan tergolong erat/kuat alat tersebut dalam mengungkapkan gejala

- Nilai R berkisar antara 0,80-1,00 tertentu dari sekelompok individu, walaupun

hubungan tergolong sangat erat/kuat. dilakukan pada waktu yang berbeda. Menurut

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya Malhotra (2005:268), koefesien alpha cronbach

pengaruh faktor lokasi, kualitas/ keragaman yang dipersyaratkan sebagai tolok ukur

produk dan faktor harga sebagai variabel reliabilibitas konstruk adalah di atas 0,60.

terhadap keputusan konsumen Selanjutnya validitas menunjukkan sejauh 2 digunakan koefisien determinasi (R ).

independen

mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Penentuan validitas didasarkan atas perbandingan nilai korelasi yang diperoleh antara

Pengujian Hipotesis

skor item dengan skor total item, dengan nilai Pada tingkat keyakinan 95 persen, kritis korelasi product moment ( r tabel). Apabila

hipotesis penelitian ini dapat dijabarkan sebagai nilai korelasi hitung (r hitung) lebih besar bila

berikut.

dibandingkan dengan nilai r tabel pada tingkat Ho : Faktor lokasi, kualitas/keragaman produk keyakinan 95 persen dapat diartikan bahwa item-

dan faktor harga tidak berpengaruh secara item pernyataan tersebut valid (Suliyanto,

signifikan terhadap keputusan pembelian 2006:149).

konsumen pada pabrik roti Mode Bakery di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh

Peralatan Analisis Data

Selatan.

Sebagaimana yang telah dijlaskan dalam Ha : Faktor lokasi, kualitas/keragaman produk hipotesis penelitian, keputusan konsumen

dan faktor harga berpengaruh secara merupakan

signifikan terhadap keputusan pembelian kualitas/keragaman produk dan faktor harga.

konsumen pada pabrik roti Mode Bakery di Karena itu, peralatan statistik yang digunakan

Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh untuk menjelaskan hubungan fungsional antara

Selatan.

ketiga faktor tersebut dengan keputusan Untuk menerima atau menolak hipotesis konsumen membeli pada pabrik roti Mode

digunakan statistik uji F dan uji T. uji F digunakan Bakery adalah regresi linier berganda (multiple

untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel linier regression ). Secara matematis, regresi

independen secara simultan terhadap keputusan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Roti Mode Bakery di Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan

Munawir, S.Pd.I, M.M pembelian konsumen, dengan ketentuan sebagai

lokasi, tata letak/layout bangunan pabrik dan berikut.

kedekatan pabrik/lokasi dengan jalan raya. -

Apabila F hitung > F tabel, dapat diartikan Selanjutnya variabel produk berhubungan dengan secara

kelengkapan produk. Variabel ini terdiri dari 5 kualitas/keragaman produk dan faktor

(lima) indikator meliputi ketersediaan produk yang harga berpengaruh signifikan terhadap

cukup, pilihan produk yang lengkap, kualitas keputusan pembelian konsumen pada

produk, kesesuaian produk dengan keinginan pabrik roti Mode Bakery di Kecamatan

konsumen dan adanya pilihan produk yang Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan (Ha

lengkap.

diterima, Ho ditolak). Terakhir harga adalah nilai suatu produk -

Apabila F hitung < F tabel, dapat diartikan jika diukur dengan uang (rupiah). variabel harga secara

dalam penelitian ini dilihat dari persepsi konsumen kualitas/keragaman produk dan faktor

terhadap harga produk pada pabrik roti. Indikator harga tidak

yang digunakan terdiri dari harga tidak mahal, terhadap keputusan pembelian konsumen

berpengaruh signifikan

pilihan harga lengkap, adanya potongan harga pada pabrik roti Mode Bakery di

untuk pembelian dalam jumlah besar, adanya Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh

diskon harga dan kesesuaian harga dengan kualitas Selatan (Ha ditolak, Ho diterima).

produk.

Sedangkan uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masing-masing variabel

HASIL DAN PEMBAHASAN

secara parsial terhadap keputusan konsumen,

Karakteristik Responden

dengan ketentuan sebagai berikut. Konsumen yang melakukan pembelian roti -

Apabila t-hitung suatu faktor lebih besar pada pabrik roti Mode Bakery di Kecamatan dari nilai t-tabel, maka faktor terkait secara

Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan berasal parsial berpengaruh signifikan terhadap

dari berbagai kalangan dan elemen masyarakat. keputusan konsumen.

Karena itu mereka memiliki karakteristik yang -

Apabila nilai t-hitung suatu faktor lebih berbeda. Karakteristik yang dimaksudkan meliputi kecil dari nilai t-tabel, maka faktor terkait

jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan secara parsial tidak berpengaruh signifikan

dan pekerjaan.

terhadap keputusan konsumen. Hasil pengolahan data memperlihatkan Untuk

bahwa, dari 100 orang konsumen yang menjadi digunakan alat bantu komputer melalui program

mempercepat

perhitungan

responden penelitian, sebagian besar responden Statistics Product and Service Solution (SPSS)

penelitian adalah perempuan yaitu sebanyak 52 Versi 15.00.

orang atau sebesar 52,00 persen dari jumlah keseluruhan responden. Dengan demikian laki-laki

Operasional Variabel

hanya sebanyak 48 orang. Mereka berasal dari Variabel penelitian ini terdiri dari

tingkatan usia yang berbeda. Konsumen dengan keputusan konsumen sebagai variabel dependent

usia relatif muda dibawah 25 tahun hanya 12 dan faktor lokasi, kualitas dan keragaman produk,

orang atau sebesar 4,00 persen dari jumlah dan faktor harga sebagai variabel independent.

keseluruhan responden. Sebaliknya konsumen Keputusan konsumen dapat diartikan sebagai

dengan usia relatif tua di atas 40 tahun sebanyak bagian dari proses menuju ke arah tindakan

18 orang atau sebesar 18,00 persen dari jumlah pembelian yang dilakukan oleh seseorang

keseluruhan responden. Sebanyak 8 orang dengan konsumen. Indikator yang digunakan untuk

usia berkisar antara 25-30 tahun, 30 orang dengan mengukur variabel tersebut terdiri dari niat untuk

usia berkisar antara 31-35 tahun, dan sisanya 32 melakukan pembelian, perioritas utama dalam

orang lagi dengan usia berkisar antara 36-40 membeli, pertimbangan utama dalam membeli

tahun.

produk sejenis, keinginan untuk selalu melakukan Sesuai dengan tingkatan usia, sebagian besar pembelian di masa mendatang, dan kemauan

konsumen yang menjadi responden penelitian untuk merekomendasikan orang lain agar mau

sudah berkeluarga atau dengan status menikah melakukan pembelian.

yaitu sebanyak 84 orang atau sebesar 84,00 persen Faktor lokasi

dari jumlah keseluruhan responden. Sebaliknya berkaitan dengan pandangan konsumen tentang

yang

dimaksudkan

mereka dengan status belum menikah hanya 16 lokasi perusahaan. Variabel ini terdiri dari 5

orang.

(lima) indikator meliputi lokasi yang strategis, Konsumen roti pada pabrik roti Mode transportasi yang lancar, kemudahan mencapai

Bakery yang menjadi responden penelitian juga

JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929

Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 410-423

memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Mereka dengan tingkat pendidikan terendah SD Suatu instrumen dikatakan valid jika sebanyak 7 orang atau sebesar 7,00 persen dari

instrumen ini mampu mengukur apa saja yang jumlah keseluruhan responden. Sebanyak 36

hendak diukurnya, mampu mengungkapkan apa orang dengan latar belakang pendidikan SMP, 41

yang ingin diungkapkan. Penentuan validitas orang dengan latar belakang pendidikan SMA,

didasarkan atas perbandingan nilai korelasi yang dan 13 orang dengan latar belakang pendidikan

diperoleh antara skor item dengan skor total item, Diploma. Selanjutnya konsumen dengan tingkat

dengan nilai kritis korelasi product moments (r pendidikan tertinggi Sarjana hanya 3 orang atau

tabel). Apabila nilai korelasi hitung (r hitung) sebesar 3,00 persen dari jumlah keseluruhan

lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel responden.

pada tingkat keyakinan 95% (α = 5%) dapat

Tabel 1 Karakteristik Responden

1 Jenis Kelamin

Laki-laki 48 48,00 Perempuan

2 Usia

≤ 25 tahun 12 12,00 26-30 tahun

8 8,00 31-35 tahun

30 30,00 36-40 tahun

32 32,00 > 40 tahun

3 Status Perkawinan

Menikah 84 84,00 Belum Menikah

4 Pendidikan Terakhir

SD 7 7,00 SMP

PNS 31 31,00 Pegawai Swasta

14 14,00 Wiraswasta (Pedagang, bengkel, dll)

15 15,00 Ibu Rumah Tangga

26 26,00 Mahasiswa/pelajar

9 9,00 Petani/Nelayan

5 5,00 Sumber: Data Primer (Diolah), 2014.

Ditinjau dari segi pekerjaan, diketahui diartikan bahwa item-item pertanyaan tersebut bahwa responden penelitian memiliki pekerjaan

valid.

yang berbeda, terdiri dari PNS, pegawai swasta, Variabel keputusan pembelian dijabarkan wiraswasta, ibu rumah tangga, mahasiswa/pelajar

dalam 5 (lima) item pernyataan positif. Pernyataan dan petani/nelayan. Diantara enam jenis

pertama untuk variabel tersebut (dilambangkan pekerjaan tersebut, mereka dengan status

dengan A1) diperoleh nilai korelasi hitung (r mahasiswa/pelajar hanya 9 orang. Sedangkan

hitung) sebesar 0,564. Sedangkan nilai kritis r (r mereka yang bekerja sebagai PNS dan Pegawai

tabel) pada tingkat keyakinan 95 persen (n = 100) Swasta masing-masing sebanyak 31 orang dan 14

menunjukkan angka sebesar 0,194. Selanjutnya orang. Sebanyak 26 orang ibu rumah tangga, 15

nilai r hitung untuk item pernyataan kedua (A2) orang wiraswasta, dan 5 orang bekerja sebagai

sebesar 0,460, juga lebih besar bila dibandingkan petani/nelayan.

dengan nilai r tabel. Dengan demikian dapat

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Roti Mode Bakery di Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan

Munawir, S.Pd.I, M.M diartikan bahwa item pernyataan pertama dan

jelasnya mengenai nilai r hitung dan nilai r tabel pernyataan kedua pada keputusan pembelian

sebagai tolok ukur validitas data penelitian dapat konsumen dinyatakan valid. Demikian pula

dilihat Tabel 2.

halnya dengan item pernyataan

Berdasarkan tabel 2 tersebut dapat dilihat nilai (dilambangkan dengan A3) hingga item

ketiga

r hitung untuk semua item pernyataan yang pernyataan kelima (dilambangkan dengan A5),

terdapat pada masing-masing variabel penelitian juga menunjukkan nilai r hitung lebih besar bila

menunjukkan angka lebih besar bila dibandingkan dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan

dengan nilai r tabel, sehingga dapat disimpulkan demikian dapat diartikan seluruh item pernyataan

bahwa semua item pernyataan yang terdapat dapat yang berhubungan dengan variabel keputusan

dalam kuesioner penelitian dinyatakan valid. pembelian dinyatakan valid.

Pengujian reliabilitas kuesioner pada dasarnya Selanjutnya variabel lokasi terdiri dari 5

digunakan untuk menguji apakah kuesioner yang (lima) item pernyataan dilambangkan dengan B1,

digunakan dalam pengumpulan data sudah dinilai B2, B3, B4 dan B5. Pernyataan pertama untuk

handal atau tidak. Suatu kuesioner sebagai variabel tersebut (dilambangkan dengan B1)

instrumen pengumpulan data dinyatakan handal

Tabel 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Reliabilitas Variabel

Uji Validitas

Cronbach Ket

R hitung

R tabel

0,706 Handal

Sumber: Data Primer (Diolah), 2013. menunjukkan nilai r hitung sebesar 0,815. Angka

apabila kuesioner tersebut konsisten dalam ini juga lebih besar bila dibandingkan dengan

mengukur apa yang hendak diukur. Tolok ukur nilai r tabel sebesar 0,194. Dengan demikian

reliabilitas kuesioner yang biasanya digunakan dapat diartikan bahwa item pernyataan pertama

adalah nilai cronbach alpha yang diperoleh yang berhubungan dengan variabel lokasi (B1)

statistik. Malholtra, dinyatakan valid. Nilai r hitung untuk item

melalui

perhitungan

(2005:268) menyatakan, “suatu kuesioner pernyataan berikutnya (B2 hingga B5) juga

dinyatakan handal apabila memiliki nilai cronbach menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari nilai r

alpha di atas 0,60”. Artinya, apabila hasil tabel. Dengan demikian dapat diartikan seluruh

pengolahan data menunjukkan nilai cronbach item pernyataan yang berhubungan dengan

dibawah 0,60 maka kuesioner dinyatakan variabel lokasi juga dinyatakan valid. Untuk lebih

alpha

tidak handal.

JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929

Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 410-423

pembelian konsumen pada pabrik roti Mode keseluruhan perhitungan statistik menggunakan

Dalam pengolahan

data

penelitian,

Bakery di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten alat bantu komputer melalui software SPSS versi

Aceh Selatan. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien

12.00, sehingga dapat diketahui secara langsung regresi masing-masing variabel bernilai positif besarnya nilai cronbach alpha untuk kepentingan

seperti terlihat dalam bagian output SPSS pengujian reliabilitas kuesioner penelitian.

padaTabel 3.

Seperti dalam tabel 2 di atas, hasil pengujian Berdasarkan print out SPSS tersebut, maka menunjukkan nilai cronbach alpha untuk

persamaan regresi linier berganda yang keputusan pembelian sebesar 0,649. Angka ini

memperlihatkan keputusan pembelian konsumen lebih besar dari 0,60, dapat diartikan bahwa

pada pabrik roti di Kecamatan Labuhan Haji kuesioner yang digunakan untuk mengungkapkan

Kabupaten Aceh Selatan sebagai ungsi dari faktor fenomena yang berhubungan dengan keputusan

lokasi, kualitas/ keragaman produk dan harga pembelian dinyatakan handal. Selanjutnya nilai

dapat diformulasikan sebagai berikut. cronbach

Y = 0,726 + 0,250X 1 + 0,337X 2 + 0,248X 3 independen menunjukkan angka sebesar 0,706

Persamaan di atas memperlihatkan nilai untuk variabel lokasi, sebesar 0,753 untuk

konstanta sebesar 0,726 yang secara statistik dapat variabel kualitas/keragaman produk dan sebesar

interpretasikan bahwa apabila variabel independen 0,759 untuk variabel harga. Ketiga nilai cronbach

mendekati 0, maka nilai Y akan mendekati angka alpha tersebut lebih besar dari 0,60 dapat

sebesar 0,726. Angka ini mendekati 1,00 (skor diartikan bahwa kuesioner yang digunakan untuk

untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju) yang pengumpulan data yang berhubungan dengan

berarti intensitas keputusan pembelian konsumen variabel lokasi, kualitas/keragaman produk dan

termasuk katagori sangat rendah. Dengan harga juga dinyatakan handal.

demikian dapat dikatakan bahwa apabila konsumen memiliki penilaian sangat tidak baik

Analisis Pengaruh

faktor tersebut (lokasi,

Kualitas/Keragaman Produk dan Faktor

kualitas/keragaman produk dan harga), maka

Harga Terhadap Keputusan Pembelian

kecenderungan mereka untuk membeli roti pad

Konsumen

pabrik roti Mode Bakery akan sangat kecil. Secara teoritis keputusan konsumen untuk

Nilai koefisien regresi masing-masing variabel membeli suatu produk dapat dipengaruhi oleh

independen bernilai positif, yaitu sebesar 0,250 berbagai faktor diantaranya faktor lokasi,

untuk variabel lokasi (X 1 ), sebesar 0,337 untuk kualitas/keragaman produk dan faktor harga.

variabel kualitas/ keragaman produk (X 2 ) dan Karena itu, dalam penelitian ini keputusan

sebesar 0,248 untuk variabel harga (X 3 ). Hal ini konsumen melakukan pembelian pada pabrik roti

berarti bahwa ketiga variabel tersebut berpengaruh Mode Bakery di Kecamatan Labuhan Haji

positif terhadap keputusan pembelian konsumen Kabupaten Aceh Selatan dijadikan fungsi dari

pada pabrik roti Mode Bakery di Kecamatan faktor lokasi, kualitas/keragaman produk dan

Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. faktor harga.

Di antara ketiga variabel tersebut, variabel Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor

dengan nilai koefisien regresi paling besar adalah lokasi, kualitas/keragaman produk dan faktor

sebesar 0,337 untuk variabel kualitas/keragaman harga berpengaruh positif terhadap keputusan

produk (X 2 ). Hal ini berarti bahwa variabel

Tabel 3 Bagian Printout SPSS yang Memperlihatkan Nilai Koefisien Regresi Masing-masing Variabel Independen

Coeffi cients a

Unstandardized

St andardized

Collinearity Statistics Model

Coef f icients

Coef f icients

Tolerance VI F 1 (Constant)

B St d. Error

.581 1.721 Keragaman dan kualit as produk

.490 2.041 a. Dependent Variable: Keputusan membeli

Sumber: Data Primer (Diolah), 2014

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Roti Mode Bakery di Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan

Munawir, S.Pd.I, M.M kualitas/keragaman produk memiliki pengaruh

faktor lokasi, kualitas/keragaman produk dan paling dominan terhadap keputusan pembelian

faktor harga. Sisanya sebesar 36,9 persen lagi (1- konsumen. Sebaliknya variabel dengan pengaruh

0,731) dipengaruhi oleh variabel lain selain ketiga

paling kecil adalah variabel harga (X 3 ), karena

variabel tersebut.

nilai koefisien regresi untuk variabel tersebut paling kecil diantara ketiga variabel independen

Pembuktian Hipotesis

lainnya yaitu sebesar 0,248.

membuktikan hipotesis yang Untuk mengetahui keeratan hubungan antara

Untuk

dikemukakan dalam bab sebelumnya digunakan keputusan pembelian konsumen pada pabrik roti

statistik Uji F dan Uji t. Statistik uji F digunakan Mode

untuk mengetahui signifikansi pengaruh lokasi, kualitas/keragaman produk dan harga digunakan

Bakery dengan

faktor

lokasi,

kualitas/keragaman produk dan harga secara koefisien korelasi (R). Selanjutnya untuk

keputusan pembelian mengetahui besarnya variasi yang terjadi pada

simultan

terhadap

konsumen. Hasil pengujian statistik menunjukkan, keputusan pembelian konsumen sebagai akibat

nilai F hitung sebesar 87,153. Sedangkan nilai F terjadinya variasi pada variabel faktor lokasi,

tabel menunjukkan angka sebesar 2,699. Karena kualitas/keragaman produk dan harga digunakan

nilai F hitung > F tabel (87,153 > 2,699) dapat koefisien determinasi (R 2 ). Bagian print out SPSS diartikan secara simultan lokasi, kualitas/

yang memperlihatkan kedua nilai koefisien keragaman produk dan harga berpengaruh tersebut dapat dilihat Tabel 4.

signifikan

terhadap

keputusan pembelian

Tabel 4 Bagian Printout SPSS yang Memperlihatkan Nilai Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R 2 )

Model Summary b

Durbin- Model

Adjusted

St d. Error of

R Square

R Square

the Estimate

a. Predictors: (Constant), Harga, Lokasi, Keragaman dan kualit as produk b. Dependent Variable: Keputusan m embeli

Sumber: Data Primer (Diolah), 2014

Bagian printout SPSS di atas menunjukkan konsumen pada pabrik roti Mode Bakery di nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,855. Angka

Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh ini mendekati 1, dapat diartikan bahwa hubungan

Selatan, sehingga hipotesis Ha diterima, antara keputusan pembelian konsumen pada

sebaliknya hipotesis Ho ditolak. pabrik roti Mode Bakery dengan faktor lokasi,

Selanjutnya statistik uji t digunakan untuk kualitas/ keragaman produk dan harga tergolong

mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing sangat erat. Selanjutnya nilai koefisien

variabel independent secara parsial terhadap determinasi (R 2 ) menunjukkan angka sebesar keputusan pembelian konsumen. Untuk lebih

0,731, dapat diartikan sebesar 73,1 persen jelasnya mengenai hasil pengujian uji F dan uji t keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh

sebagai tolok ukur signifikansi pengaruh faktor

Tabel 5 Ringkasan Pengujian Hipotesis Nilai Statistik

Bentuk Pengujian Keterangan

F hitung F tabel

Ketiga variabel berpengaruh Pengujian secara

signifikan (hipotesis Ha 1 diterima, simultan hipotesis Ho 1 ditolak).

Pengujian secara parsial

t hitung

t tabel

Lokasi berpengaruh signifikan. Kualitas/keragaman

Kualitas/keragaman produk

Produk berpengaruh signifikan. Harga

Harga berpengaruh signifikan. Sumber: Data Primer (Diolah), 2013.

JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929

Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 410-423