Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inkuiri dengan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas V SDN 2 Gunung Tumpeng Kabupaten Grobogan Semester II Tahun 2014/201

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran

  IPA, pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan yang berlokasi di tengah hutan perbatasan antara kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Karena letaknya lebih kurang 20 km dari pusat kota kecamatan sarana dan prasarananya pun sangat jauh ketinggalan dengan sekolah- sekolah lain. Tidak hanya itu, pola pikir masyarakat sekitar masih primitif yang memandang pendidikan tidak begitu penting untuk kehidupan. Karena lingkungan dan sarana prasarananya kurang mendukung maka pembelajaran yang dilakukan guru masih kurang optimal dan cenderung menggunakan metode konvensional.

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebanyak 18 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 4 orang siswa perempuan. Jumlah laki-laki lebih banyak daripada perempuan sehingga keramaian dan kegaduhan dalam pembelajaran didominasi olah anak-laki-laki. Adapun jam efektif sekolah proses pembelajaran yang dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.30 WIB, kecuali pada hari jum’at pembelajaran dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB.

  Kecerdasan peserta siswa kelas V SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan berbeda-beda, ada yang cerdas dan aktif namun ada pula peserta didik yang pasif. Mereka belajar hanya saat berangkat ke sekolah. Sumber belajarnya sepenuhnya berasal dari guru karena tidak adanaya buku pelajaran. Kondisi sosial ekonomi wali peserta didik heterogen, yakni sebagian besar bekerja sebagai petani dan pekerja bangunan.

  3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  Penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni pendekatan inkuiri dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sebagai variabel bebas dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Pendekatan inkuiri dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) adalah sebuah kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA melalui langkah-langkah pemberian rangsangan (stimulus), membentuk kelompok, mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, mengolah data,kesimpulan, pemberian pertanyaan, pemanggilan nomor, menjawab pertanyaan, pemberian tanggapan dari anggota lain, kesimpulan.

  Hasil belajar adalah total skor dari skor tes formatif dan skor unjuk kerja (mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, mengolah data, kesimpulan, pemberian pertanyaan, pemanggilan nomor, menjawab pertanyaan, pemberian tanggapan dari anggota lain, kesimpulan).

  3.3 Prosedur Penelitian

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc.Taggart prosedur melalui 2 siklus. Dalam setiap siklus memiliki 3 tahap yakni perencanaan tindakan, implementasi tindakan dan observasi, dan refleksi (Hamzah. B. Uno, dkk. 2011:87). Prosedur pelaksanaan penelitian ditunjukkan melalui gambar 2 berikut :

  Berdasarkan gambar prosedur pelaksanaan penelitian diatas dapat dijelaskan secara rinci berikut :

A. Siklus I

  Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (pra siklus). Siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan.

  Kegiatan dalam tahap ini dimulai dengan penyusunan perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. RPP disertai dengan perangkat pembelajaran yang terdiri dari materi, media, sumber belajar, alat dan bahan. Perangkat evaluasi yang meliputi butir soal, rubrik penilaian dan lembar observasi. Lembar observasi yang dipakai meliputi aktivitas yang terkait pendekatan inkuiri dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

  b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi.

  Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan observasi. Kegiatan inti dalam pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh kepala sekolah dan guru kelas sebagai observer, bisa dilihat pada lampiran observasi.

  c. Refleksi.

  Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan- hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II. Siklus II akan dilaksanakan untuk memantapkan pembelajaran selanjutnya.

B. Siklus II

  Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan langkah- langkah berikut ini

  a. Tahap Perencanaan.

  Kegiatan dalam tahap ini sama dengan siklus I yaitu dimulai dengan penyusunan perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. RPP disertai dengan perangkat pembelajaran yang terdiri dari materi, media, sumber belajar, alat dan bahan. Perangkat evaluasi yang meliputi butir soal, rubrik penilaian dan lembar observasi. Lembar observasi yang dipakai meliputi aktivitas yang terkait dengan pendekatan inkuiri dengan model pembeajaran Numbered Heads Together (NHT).

  Perencanaan dalam siklus II ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan/ penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I atau dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi.

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan observasi, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh peneliti dibantu oleh kepala sekolah dan guru kelas sebagai

c. Refleksi.

  Kegiatan pada tahap ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus I. Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

  3.4.1 Jenis Data

  Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif yang berupa hasil tes dan kualitatif melalui unjuk kerja.

  3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

  a. Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data identitas siswa kelas V SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebagai objek penelitian. Selain untuk mendapatkan data metode dokumentasi juga digunakan untuk mendapatkan daftar nilai mata pelajaran IPA.

  b. Observasi Observasi digunakan untuk mengamati pemberian perlakuan pendekatan inkuiri dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas V SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Selain untuk mengamati pemberian perlakuan, observasi digunakan untuk mendapatkan nilai unjuk kerja siswa.

  c. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa siklus I dan siklus II setelah diberi perlakuan pendekatan inkuiri dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

3.4.3 Instrumen Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan tes formatif. Lembar obervasi diisi pada saat pembelajaran dilaksanakan. Obervasi dilaksanakan untuk mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan keadaan yang diinginkan dan digunakan untuk mendapatkan nilai unjuk kerja siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Tes formatif digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa siklus I dan siklus II setelah diberi perlakuan pendekatan inkuiri dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Instrumen tes formatif yang digunakan dalam siklus I maupun siklus II sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga instrumen tes formatif yang digunakan valid dan reliabel. Sebelum membuat instrumen penelitian baik lembar observasi maupun tes formatif peneliti menyusun kisi-kisi observasi dan kisi-kisi tes formatif.

  a. Kisi-kisi Observasi

  

Tabel 2

Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Pendekatan Inkuiri dengan Model

Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

Aspek

  Indikator Pendekatan Inkuiri dengan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Item

  Membuka Pelajaran

  Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

  1 Melakukan kegiatan apersepsi

  2 Menyampaikan tujuan pembelajaran

  3 Kegiatan Pembelajaran

  Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang siswa

  4 Guru membimbing siswa untuk mengamati lingkungan sekitar tentang air . (Mengidentifikasi masalah)

  5 Guru membimbing siswa untuk melaksanakan diskusi kelas mengenai air. (Merumuskan masalah)

  6 Guru melakukan presentasi kelas dengan menyampaikan materi mengenai Air.

  (Merumuskan hipotesis) 7, 8, 9

  Guru membimbing siswa membuat laporan pekerjaan.

  11 (mengolah data) Pemberian nomor siswa. (Numbered)

  12 Pemanggilan nomor secara acak

  13 Kegiatan Guru membimbing siswa dalam menjawab soal pada

  14 Akhir saat nomornya dipanggil. Guru membimbing siswa menyimpulkan jawaban dari

  15 pertanyaan yang guru berikan. Membimbing siswa menyimpulkan atas pembelajaran

  16 yang telah dilakukan. (Kesimpulan) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang

  17 telah dialokasikan. Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan 18, 19 melibatkan siswa. Melaksanakan tindak lanjut.

  20 Total Item

  20 Tabel 3

Kisi-kisi Pengamatan Unjuk Kerja Siswa pada Pembelajaran Siklus I

Indikator Pengamatan Aktivitas Siswa Item

  Mengidentifikasi lingkungan sekitar yang berkaitan dengan air

  1 Mengidentifikasi manfaat air bagi kehidupan

  2 Merumuskan masalah mengenai air.

  3 Merumuskan hipotesis mengenai proses terjadinya daur air

  4 Mengumpulkan data mengenai proses terjadinya daur air

  5 Mengolah data tentang proses terjadinya daur air

  6 Mengintepretasikan data tentang proses terjadinya daur air

  7 Membuat kesimpulan tentang proses terjadinya daur air

  8 Mempresentasikan hasil kerja kelompok

  9 Menanggapi hasil kerja kelompok

  10 Total Item

  10

  

Tabel 4

Kisi-kisi Pengamatan Unjuk Kerja Siswa Pada Pembelajaran Siklus II

Indikator Pengamatan Aktivitas Siswa Item

  Mengidentifikasi lingkungan sekitar yang berkaitan dengan air

  1 Mengidentifikasi manfaat air bagi kehidupan

  2 Merumuskan masalah mengenai air.

  3 Merumuskan hipotesis mengenai teknik penjernihan air

  4 Mengumpulkan data mengenai penjernihan air

  5 Mengolah data tentang penjernihan air

  6 Mengintepretasikan data tentang penjernihan air

  7 Membuat kesimpulan tentang penjernihan air

  8 Mempresentasikan hasil kerja kelompok

  9 Menanggapi hasil kerja kelompok

  10 Total Item

  10

  b. Kisi-kisi Tes Formatif

  

Tabel 5

Kisi-kisi Tes Formatif Siklus I

Standar Kompetensi Materi Bentuk Indikator Item Kompetensi Dasar Pokok Soal

  Air

  7.4 Manfaat Pilihan 1, 2, 3,  Menyebutkan

  7. Mendeskripsi Air bagi ganda 16, 18 manfaat air Memahami kan proses Kehidupa bagi manusia

  Uraian 1, 2 perubahan daur air dan n Manusia yang terjadi kegiatan Pilihan 4, 5

   Menyebutkan di alam dan manusia yang Daur Air macam-macam ganda hubunganny dapat sumber air.

  Uraian

  4 a dengan mempengaru Pilihan 6, 7, 8,

   Mendeskripsik penggunaan hinya. ganda 9, 10, sumber daya an proses daur

  11, 12, alam air 13, 14, 15, 17, 19, 20

  

Tabel 6

Kisi-kisi Tes Formatif Siklus II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Soal Item

  19 Uraian 2, 3, 4,

  Sugioyono (2010:173) menyatakan bahwa instrumen yang valid berarti

  3.7 Uji Prasyarat

  Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil penelitian antarsiklus disertai deskripsi.

  3.6 Teknik Analisis Data

  Penelitian ini dikatakan berhasil apabila jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebesar 80% dari 18 siswa dengan KKM 70.

  3.5 Indikator Kinerja

  5

  Pilihan ganda 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 18,

  Air 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubunganny a dengan penggunaan sumber daya alam

  1  Menyebutkan cara-cara penghematan air.

  20 Uraian

  Pilihan ganda 4, 12, 16, 17,

   Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.

  Kegiatan Manusia yang dapat mempenga ruhi daur air Cara penghemat an air Menjernih kan airkeruh/ kotor secara sederhana

  7.5 Mendeskripsi kan perlunya penghematan air.

  7.4 Mendeskripsi kan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaru hinya.

3.7.1 Uji Validitas

  Dengan demikian bahwa uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang akan digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sulistiyana (2012: 44) uji validitas soal dihitung dengan cara mengkorelasikan antara nilai yang diperoleh dari setiap butir soal dengan keseluruhan yang diperoleh.

  Uji validitas pada penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistic

  

20 dengan teknik Corrected Item Total Correlation untuk mencari koefisien

  korelasinya. Purwanto (2008 : 118) menyatakan pengujian signifikansi korelasi dilakukan dengan membandingkan antara korelasi hitung (r

  XY ) dengan r pada

  tabel (r ). Pada korelasi positif, bila r > r maka dapat disimpulkan bahwa

  tabel

  XY tabel X dan Y mempunyai korelasi positif secara signifikan.

  

Tabel 7

Rentang Indeks Validitas

  No. Indeks Interpretasi 1. 0,81 Sangat Tinggi

  • – 1,00 2. 0,61 – 0,80 Tinggi 3. 0,41 Cukup – 0,60

  4. 0,21 Rendah

  • – 0,40 5. 0,00 Sangat Rendah – 0,20

  Hasil Uji Validitas

  Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya soal yang akan digunakan dalam penelitian. Instrumen yang diuji adalah soal yang akan digunakan untuk soal tes formatif siklus I dan soal yang digunakan untuk tes formatif siklus II. Pengujian instrumen soal dilakukan di SD Negeri 1 Bologarang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Purwanto (2008 : 123) menyatakan r hitung > r tabel maka kedua skor berkorelasi signifikan dan kedua rater menilai bahwa tes hasil belajar mengukur hal yang sama, sehingga dapat dikatakan bahwa tes hasil belajar mengukur keadaan yang ingin diukurnya (valid).

  Berdasarkan uji validitas instrumen yang menggunakan IBM SPSS

  

Statistic 20 dengan teknik Corrected Item Total Correlation dari 20 butir soal

  pilihan ganda tes formatif siklus I terdapat 15 soal yang valid dan dari 6 butir soal uraian tes formatif siklus I terdapat 5 soal yang valid. Hasil uji validitas tes formatif siklus II dari 20 butir soal pilihan ganda terdapat 17 soal yang valid dan dari 6 butir soal uaraian terdapat 5 soal yang valid. Untuk lebih jelasnya hasil uji validitas instrumen disajikan dalam tabel berikut.

  

Tabel 8

Hasil Uji Validitas Soal Tes Formatif Siklus I

Bentuk Soal Item Soal Valid Tidak Valid

  Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

  2, 3, 4, 5,6 ,7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 20

  1, 11, 17, 18, 19 Uraian 1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 3, 4, 5, 6

  2 Hasil uji validitas soal tes formatif siklus I diatas menunjukkan bahwa terdapat 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian yang valid. Peneliti mengambil soal pilihan ganda yang valid yaitu butir soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 20. Untuk soal uraian peneliti mengambil soal yang valid yaitu butir soal nomor 1, 3, 4, 5, 6.

  

Tabel 9

Hasil Uji Validitas Soal Tes Formatif Siklus II

Bentuk Soal Item Soal Valid Tidak Valid

  Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

  1, 2, 3, 4, 5 ,6 ,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 17, 18, 19, 20

  14, 15, 16 Uraian 1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 2, 3, 4, 6

  5 Hasil uji validitas soal tes formatif siklus II diatas menunjukkan bahwa terdapat 17 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian yang valid. Tetapi peneliti hanya nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 17, 18, 19, 20. Untuk soal uraian peneliti mengambil soal yang valid yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 6.

3.7.2 Uji Reliabilitas

  Sugiyono (2010: 173) menyatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu intrumen memiliki keajegan menghasilkan data yang sama apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama. Menurut Sulistiyana (2012: 44) reliabilitas diukur dengan menghitung korelasi skor butir soal dengan komposit totalnya.

  Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS

  

Statistic 20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien

Alpha Cronbach . Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan menurut pedoman

  yang dikemukakan oleh Sekaran (Sulistiyana, 2012: 44) yang didasarkan pada koefisien Cronbach

  ’s Alpha adalah sebagai berikut :

  α < 0,6 : Kurang Baik 0,6 < α < 0,8 : Diterima

  : Baik α > 0,8

  Hasil Uji Reliabilitas

  Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS

  

Statistic 20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien

Cronbach ’s Alpha. Hasil uji reliabilitas soal tes formatif siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  

Tabel 10

Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Tes Formatif Siklus I

Reliability Statistics

  

Cronbach's Cronbach's N of Items

Alpha Alpha Based on Standardized Items

  

.917 .919

  15 Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda tes formatif siklus I

  yang terdiri dari 15 soal valid dinyatakan reliabel dengan nilai koefisien

  Cronbach ’s Alpha sebesar 0,917 dan masuk pada kategori baik.

  

Tabel 11

Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian Tes Formatif Siklus I

Reliability Statistics

  

Cronbach's Cronbach's N of Items

Alpha Alpha Based on Standardized Items

  

.955 .955

  5 Hasil uji reliabilitas soal uraian tes formatif siklus I yang terdiri dari 5

  soal valid juga dinyatakan valid nilai koefisien Cronbach

  ’s Alpha sebesar 0,955 dan masuk pada kategori baik.

  

Tabel 12

Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Tes Formatif Siklus II

Reliability Statistics

  

Cronbach's Cronbach's N of Items

Alpha Alpha Based on Standardized Items

  

.925 .924

  15 Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda tes formatif siklus II

  

Tabel 13

Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian Tes Formatif Siklus II

Reliability Statistics

  

Cronbach's Cronbach's N of Items

Alpha Alpha Based on Standardized Items

  .952 .953

  5 Hasil uji reliabilitas soal uraian tes formatif siklus II yang terdiri dari 5

  soal valid juga dinyatakan valid nilai koefisien Cronbach

  ’s Alpha sebesar 0,952 dan masuk pada kategori baik.

3.7.3 Tingkat Kesukaran

  Menurut Slameto dalam (Wardani Naniek Sulistya dkk. 2012) tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin besar nilai tingkat kesukaran maka semakin mudah, demikian pula sebaiknya semakin kecil nilai tingkat kesukarannya berarti soal itu semakin sukar. Untuk mengetahui tingkat kesukaran yaitu dengan rumus:

  P = Keterangan: P = indeks tingkat kesukaran soal B = jumlah peserta didik yang menjawab betul. N = jumlah peserta didik

  Tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada rentang skor tingkat kesukaran butir soal yang secara rinci disajikan pada tabel berikut ini.

  

Tabel 14

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

  Rentang Nilai Tingkat kesukaran 0,00-0,39 Tinggi 0,40-0,79 Sedang 0,80-1,00 Rendah Uji tingkat kesukaran butir soal dilakukan setelah uji validitas dan uji realiabilitas. Tingkat kesukaran butir soal tes formatif siklus I dan siklus II disajikan pada tabel berikut.

  

Tabel 15

Tingkat Kesukaran Soal Tes Formatif Siklus I

  Tingkat kesukaran No Butir Soal Jumlah 5, 10, 20

  3 Tinggi 3, 4, 7, 8, 9, 12,

  10 Sedang 13, 14, 15, 16 2, 6

  2 Rendah

Tabel 3.14 menunjukkan bahwa tingkat kesukaran butir soal tes formatif siklus I dengan tingkat kesukaran tinggi sebanyak 3 soal yaitu butir soal nomor 5,

  10, dan 20. Tingkat kesukaran sedang sebanyak 10 butir soal yaitu soal nomor 3, 4, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 15, dan 16. Sedangkan tingkat kesukaran rendah sebanyak 2 butir soal yaitu soal nomor 2 dan 6.

  

Tabel 16

Tingkat Kesukaran Soal Tes Formatif Siklus II

  Tingkat kesukaran No Butir Soal Jumlah 1, 18

  2 Tinggi 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9,

  11 Sedang 12, 17, 19, 20 6, 10

  2 Rendah

Tabel 3.15 menunjukkan bahwa tingkat kesukaran butir soal tes formatif siklus I dengan tingkat kesukaran tinggi sebanyak 2 soal yaitu butir soal nomor 1

  dan 18. Tingkat kesukaran sedang sebanyak 11 butir soal yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 12, 17, 19, dan 20. Sedangkan tingkat kesukaran rendah sebanyak 2 butir soal yaitu soal nomor 6 dan 10.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 97

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Inventori Menggunakan Teknologi Firebase: Studi Kasus PT. Asindo Setiatama

1 1 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembuatan Game Simulasi Trading Saham pada Platform Android

0 1 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Algoritma Blowfish untuk Enkripsi Database Mysql pada Sistem Informasi Data Aset Berbasis Web

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas V SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas V SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 73

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Inkuiri dengan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas V SDN 2 Gunung Tumpeng Kabupaten Grobogan Semester II Tahun 2014/201

0 0 30