Kata kunci: aplikasi, kredit mikro I. PENDAHULUAN1 1.1 Latar Belakang - View of PEMBUATAN APLIKASI KELAYAKAN KREDIT MIKRO PADA PT. BPD JAWA BARAT DAN BANTEN,TBK.
INFOMATEK
Volume 18 Nomor 2 Desember 2016
PEMBUATAN APLIKASI KELAYAKAN KREDIT MIKRO
PADA PT. BPD JAWA BARAT DAN BANTEN,TBK.
*)
Sandra Islama Putra , Rahmat Rusdiana
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik – Universitas Pasundan
Abstrak: PT. BDP Jawa Barat dan Banten,Tbk merupakan salah satu Perbankan yang bergerak dalam bisnis
peminjaman uang dan suatu lembaga intermediasi dalam negara, salah satu produknya kredit mikro, berkenaan
hal tersebut bank menutut para karyawan dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan kepada
nasabahnya. Di era yang modern ini, teknologi bukan merupakan hal yang baru terutama di perusahaan. Hampir
semua perusahaan menggunakan teknologi dalam menjalankan, mengembangkan dan mendukung oprasional
segala jenis perusahaan bisnis. Dengan seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan maka informasi
memiliki peranan yang sangat penting untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan, sehingga sistem
manual mulai ditinggalkan, dan digantikan dengan sistem komputerisasi. Hal ini dikarenakan sistem manual
seringkali membuat kinerja perusahaan terhambat dan kurang optimal. Oleh sebab itu dibuatkanlah aplikasi yang
akan membantu bagian analis kredit mikro, untuk pengambilan keputusan kelayakan nasabah yang akan
mengajukan kredit. Penganalisisan kelayakan ini didasarkan atas syarat yang telah ditentukan oleh PT. BDP
Jawa Barat dan Banten, Tbk. Untuk menyelesaikannya masalah ini dibuatkanlah aplikasi kelayakan kredit mikro
terhadap nasabah yang layak mengajukan dan meneria kredit yang didukung dengan bahasa pemrograman
Visual Basic dan Sql Server sebagai media penyimpanan data.
Kata kunci: aplikasi, kredit mikro
1
tersebut bank menutut para karyawan dapat
1.1 Latar Belakang
memberikan pelayanan yang terbaik dan
Di era yang modern ini, teknologi bukan
memuaskan kepada nasabah-nasabah.
I. PENDAHULUAN
merupakan
perusahaan.
hal
yang
Hampir
baru
di
perusahaan
PT. BDP Jawa Barat dan Banten merupakan
menggunakan teknologi dalam menjalankan,
salah satu perbankan yang memiliki berbagai
mengembangkan dan mendukung oprasional
jenis produk dan layanan, salah satunya
segala jenis perusahaan bisnis. Salah satunya
adalah kredit mikro yang menjadi sasaran
persaingan bisnis di bidang peminjaman uang.
UMKM,
Perbankan
peminjaman harus diseleksi terlebih dahulu
salah
intermediasidalam
*)
semua
terutama
satu
negara,
sandra@unpas.ac.id
lembaga
berkenaan
hal
nasabah
yang
mengajukan
sesuai syarat yang telah ditentukan oleh pihak
bank. Pada saat ini masih menggunakan
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
sistem yang manual data pengajuan calon
Hampir semua perusahaan menggunakan
nasabah masih dicatat dalam sebuah buku,
teknologi
terutama dalam proses analisa yang lama.
mengembangkan dan mendukung oprasional
Adapun aplikasi yang sudah tersedia yaitu
segala
contigency yang terbuat dari microsft excel
seiring perkembangan teknologi dan ilmu
yang sangat sederhana sehingga tingkat
pengetahuan maka informasi memiliki peranan
percepatan
yang
atau
otomatisasinya
kurang
dalam
jenis
menjalankan,
perusahaan
sangat
penting
bisnis.
untuk
Dengan
mendukung
semuanya memakan waktu yang sangat lama
pengambilan sebuah keputusan,
dan dalam penyimpanan berkas yang sudah
sistem
di analisa masih secara manual tidak di
digantikan dengan sistem komputerisasi. Pada
simpan dalam sebuah database. Sehingga
dasarnya sistem pendukung keputusan adalah
mengakibatkan pencarian data yang sudah
sistem
adapun sangat sulit, berkenaan dengan hal
teknologi komputer, hampir mustahil ketika
tersebut PT. BDP Jawa Barat dan Banten
sistem pendukung keputusan tidak melibatkan
membutuhkan suatu tool atau aplikasi yang
teknologi
dapat membantu meningkatkan kinerja analis
keputusannya yaitu komputer. (Arfyanti [1]).
manual
yang
di
mulai
tidak
ditinggalkan,
bias
dalam
sehingga
dipisahkan
proses
dan
dari
pengambilan
dalam proses kredit mikro.
II. METODOLOGI
Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas
penulis tertarik untuk membantu pihak PT.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian
BPD Jawa Barat dan Banten dibagian kredit
ini adalah sebagai berikut:
mikro
1. Tahap pengupulan data
tersebut
dalam
mengolah
data
nasabahyang berhak menerima kredit dengan
Metode pengumpulan data yang digunakan
dibuatkan sebuah aplikasi yang menggunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Visual
a. Studi Literatur
Basic.
Selain
dikarenakan
belum
adanya aplikasi untuk mengambil keputusan
Pengumpulan
kelayakan nasabah, visual basic merupakan
mengumpulkan data atau informasi dengan
aplikasi
mengambil dan membaca dari buku maupun
yang
tidak
semua
orang
dapat
data
dengan
cara
mengaksesnya lewat jaringan secara bebas,
situs-situs
cukup user pada bagian analis kredit mikro
referensi, penulis mendapatkan dari standar
yang berhak untuk mengaksesnya.
oprasional prosedur (SOP), Media internet
yang
dijadikan
rujukan
atau
(Pressman, wikipedia dll), baik buku atau
bacaan yang terkait.
78
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro pada PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.
Gambar 1
Model waterfall (Pressman, 2002)
b. Observasi
Teknik
pengumpulan
mengadakan
langsung
penelitian
terhadap
diambil,
data
penulis
dan
dengan
peninjauan
permasalahan
menemukan
yang
penggunaan
microsoft excel sebagai tool yang sedang
a. System / Information Engineering
System / Information Engineering membahas
semua aspek produksi perangkat lunak mulai
dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan
pengguna,
digunakan.
menentukan
spesifikasi
dari
kebutuhan pengguna, Desain, pengkodean,
pengujian
2. Tahap pembuatan perangkat lunak
Teknis
analsis
data
dalam
pembuatan
perangkat lunak menggunakan paradigma
perangkat
perinsinya
lunak
secara
pemodelan
pengembangannya
waterfall,
pada
sistem
waterfall
dilakukan
secara
sampai
pemeliharaan
sistem
setelah digunakan. Tetapi dalam kasus ini
hanya menggunakan tahap analisa kebutuhan
pengguna, desain, serta pengkodean tanpa
melakukan
pengujian
dan
pemeliharaan
sistem.
sistematis dan terarah dari tahap sistem,
secara berurutan melalui tahap analisa, tahap
design, coding, testing dan maintenance juga
dapat kembali ketahap awal apabila semua
tahapan pengembangan sistem telah dilalui.
Pemodelan seperti ini juga dikenal sebagai
Dari pengertian ini jelaslah bahwa System/
Information
Engineering
berhubungan
dengan
tidak
cara
hanya
pembuatan
program komputer. Pernyataan ”semua aspek
produksi” pada pengertian di atas, mempunyai
arti semua hal yang berhubungan dengan
model sekuensial linear.
proses produksi seperti manajemen proyek,
“Linear sequential model” (Pressman [2])
tahap-tahap
pengembangan
sistem
dapat
digambarkan dalam diagram yang meliputi
beberapa proses diantaranya:
penentuan personil, anggaran biaya, metode,
jadwal, kualitas sampai dengan pelatihan
pengguna merupakan bagian dari System/
Information Engineering.
b. Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan
perangkat lunak. Analisis adalah sebuah
teknik pemecahan masalah yang menguraikan
sebuah
sistem
menjadi
komponen-
79
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
komponennya dengan tujuan mempelajari
seberapa
bagus
komponen-komponen
Software
design
specification
(spesifikasi rancangan PL)
tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih
Gambaran abstrak dari rancangan
tujuan mereka.
software yang menjadi dasar bagi
perancangan dan implementasi yang
Ada satu bagian penting yang biasanya
dilakukan
dalam
tahapan
analisis
lebih detil.
yaitu
pemodelan proses bisnis. Analisis sistem
c. Design
berisikan requirement sebagai pendefinisian
Adalah tahap penerjemahan dari data yang
kebutuhan dalam pembuatan sistem.
dianalisis ke dalam bentuk yang mudah
dimengerti oleh user atau Desain perangkat
Requirement dibedakan menjadi tiga jenis,
lunak yaitu tugas, tahapan atau aktivitas yang
yaitu (Hendrawan [3]):
difokuskan pada spesifikasi detil dari solusi
User Role Requirement (kebutuhan
berbasis computer juga sebagai model yang
peran pengguna)
memfokuskan pada seluruh proses di dalam
Pernyataan
tentang
layanan
disediakan
sistem
dan
batasan-batasan
Pernyataan
ini
yang
sistem yang mentranformasikan data menjadi
tentang
informasi. Model proses juga menunjukkan
operasionalnya.
aliran data yang masuk dan keluar pada suatu
dapat
dilengkapi
proses.
dengan gambar/ diagram yang dapat
dimengerti dengan mudah.
System
Requirement
Jika tahapan analisis sistem menekankan
(kebutuhan
sebaliknya disain perangkat lunak fokus pada
sistem)
kemampuan
sisi teknis dan implementasi sebuah perangkat
sistem dan batasan-batasannya yang
lunak. Output utama dari tahapan disain
ditulis
perangkat lunak adalah spesifikasi desain.
Sekumpulan
layanan/
secara
detil.
System
requirement document sering disebut
Spesifikasi ini meliputi
functional
umum
fungsional),
80
pada masalah bisnis (business rule), maka
specification
harus
(spesifikasi
menjelaskan
yang
akan
spesifikasi desain
disampaikan
kepada
stakeholder sistem dan spesifikasi desain rinci
dengan tepat dan detil. Ini bisa
yang
akan
digunakan
pada
tahap
berlaku sebagai kontrak antara klien
implementasi. Spesifikasi desain umum hanya
dan pembangun.
berisi gambaran umum agar stakeholder
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro pada PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.
sistem mengerti akan seperti apa perangkat
pengalaman tadak lancar masalah
lunak yang akan dibangun.
pembayaran atau tidak memenuhi
syarat di bank lain maka dibuat surat
d. Coding
penolakan oleh admin, apabila calon
Istilah untuk baris perintah program yang di
debitur memiliki pengalaman pinjaman
tulis programer dalam pembuatan sebuah
yang lancar maka dilakukan proses
program komputer, tahapan ini data atau
selanjutnya.
pemecahan masalah yang telah dirancang
3. Analis melakukan survei On The
penulis di terjemahkan atau dirumuskan ke
Spot(OTS) ketempat debitur untuk
dalam
memastikan kebenaran data yang
bahasa
sehingga
pemerograman
menjadi
diinginkan
dan
sebuah
dapat
komputer
aplikasi
dijalankan
yang
telah diberikan dan memperoleh data
sesuai
atau informasi yang dibutuhkan dalam
kebutuhan atau keinginan user.
analisa tentang debitur.
4. Analis kredit mikro melakukan analisa
III. ANALISIS SISTEM
kredit
3.1 Analisis
contingency layak dan tidak layaknya
Pembuatan aplikasi kelayakan kredit mikro ini
calon debitur untuk diberikan kredit
bertujuan untuk mempermudah proses dan
dalam peroses contingency.
dengan
beberapa
tahapan
menyimpannya kedalam sebuah database.
3.2 Requirement
1. Langkah pertama, data calon debitur
Aplikasi desktop yang akan dibangun perlu
yang sudah lengkap beserta sitem
memiliki layanan-layanan
informasi debitur (SID) dari pihak
Requirement sebagai berikut:
marketing
1. Functional Requirement
(sales)
diperiksa
untuk
mengetahui informasi calon debitur.
sebagai System
a. Fungsi Pengelolaan data
2. Memeriksa data calon debitur apakah
1. Sistem dapat menangani tambah,
sudah memenuhi syarat atau tidak
edit, reset data informasi nasabah
dalam segi administratif, mengecek
dan menyimpannya ke dalam
informasi debitur yang sudah di cek
database.
kepada Bank Indonesia (BI) oleh
Sistem
dapat
menangani
marketing apakah debitur memiliki
pengelolaan
pengalaman pemijaman di bank lain
informasi pokok nasabah yang
atau tidak,jika calon debitur memiliki
meliputi tambah, edit,riset.
terhadap
data
81
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
Sistem
dapat
menangani
pengelolaan terhadap data aspek
tersimpan
aman
dan
mempermudah
pencarian data.
non keuangan nasabah yang
meliputi tambah, edit, riset.
Aplikasi
Sistem
sederhana
dapat
menangani
ini
merupakan
sebuah
program
menggunakan
bahasa
pengelolaan terhadap data aspek
pemrograman visual basic.net dan database
keuangan nasabah yang meliputi
mysql, dengan tampilan berbasis Aplikasi
tambah, edit, riset.
dekstop. Dengan pembangunan aplikasi ini
Sistem
dapat
menangani
pengelolaan terhadap data aspek
diharapkan proses bisa lebih cepat, tepat dan
akurat.
kebutuhan kredit nasabah yang
4.2 Kebutuhan Antarmuka Perangkat Lunak
meliputi tambah, edit, riset.
Sistem
dapat
menangani
data
Kebutuhan Interface / antarmuka perangkat
rekomendasi kredit yang meliputi
lunak menjelaskan mengenai segala sesuatu
tambah, edit, riset.
yang
pengelolaan
terhadap
Sistem
tidak
berkenaan
dengan
pembuatan aplikasi kelayakan kredit mikro ini,
2. Non-functional Requirement
dibutuhkan
memerlukan
mulai
dari
image
yang
digunakan,
dan
digunakan,
saja.
semua
Hak Akses
digunakan untuk pembuatan aplikasi ini.
menghindari
halaman
terhadap
kakas,
yang
gambar
jaringan bias digunakan kapan
Untuk
warna
atau
script
tambahan
yang
akses
pengguna
Image atau gambar yang digunakan pada
aplikasi web ini cukup beragam, beberapa tipe
yang tidak berhak.
image yang dipergunakan untuk melengkapi
IV. IMPLEMENTASI
antara lain JPEG (Joint Photographic Experts
4.1 Implementasi Sistem
Group), Semua image pada situs ini dibuat
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro
dengan menggunakan bantuan tools Adobe
Pada PT. BPD Jawa Barat Dan Banten,
Photoshop CS4.
digunakan sebagai tools dalam analisa kredit
mikro.
Aplikasi
mempermudah
disimpan
82
dalam
ini
proses
suatu
bertujuan
untuk
kemudian
data
database
agar
4.3 Implementasi Antarmuka
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro pada PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.
Berikut
ini
merupakan
implementasi
antarmuka aplikasi kelayakan kredit mikro.
1. Tampilan Login
Gambar 4
Lanjutan Informasi pokok
Gambar 2
Tampilan Login
2. Tampilan Menu Utama
Gambar 3
Halaman Menu Utama
3. Tampilan Form Informasi Pokok
Gambar 5
Lanjutan Informasi pokok 2
83
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
Gambar 6
Lanjutan Informasi Pokok 3
4. Tampilan Menu Aspek Non Keuangan
84
Gambar 8
Lanjutan Aspek Non Keuangan 2
5. Tampilan Menu Aspek Keuangan
Gambar 7
Gambar 9
Halaman Aspek Non Keuangan 1
Halaman Aspek Keuangan 1
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro pada PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.
Gambar 10
Lanjutan Aspek Keuangan 2
Gambar 12
Lanjutan Aspek Keuangan 5
Gambar 11
Lanjutan Aspek Keuangan 4
Gambar 13
Lanjutan Aspek Keuangan 6
85
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
7. Tampilan Form Rekomendasi
Gambar 14
Lanjutan Aspek Keuangan 7
6. Tampilan Form Kebutuhan Kredit
Gambar 16
Halaman Rekomendasi
86
Gambar 15
Gambar 17
Halaman Kebutuhan Kredit
Halaman Rekomendasi Lanjutan
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro pada PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.
menyimpannya kedaam suatu database. Maka
4.4 Kebutuhan Perangkat Keras dan
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :
Perangkat Lunak
1. Dengan
dibuatnya
suatu
Adapun perangkat keras dan perangkat
kelayakan
kredit
lunak
diharapkan
peroses
yang
penulis
gunakan
dalam
pembuatan aplikasi kelayakan kredit mikro
ini antara lain :
1
2
3
4
5
RAM
Harddisk
Kartu Grafis
Monitor
6
Printer
mikro
adanya
suatu
database,
yg sudah ada, sehingga user tidak pelu
Spesifikasi Perangkat keras
Jenis
Hardware
Processor
kredit
maka
mampu mempermudah pencarian file
Tabel 1
No
mikro,
mampu lebih cepat dalam memproses.
2. Dengan
1. Perangkat keras (Hardware)
aplikasi
Nama Hardware
Pentium Dual
Core i3 Ghz
1 GB DDR 3
Minimum 320Gb
SIS 64Mb
CRT, LCD 17
inch
Epson Stylus
C45
memakan waktu yg banyak untuk
pencarian data.
3. Dengan adanya sistem yang telah
terintegrasi
dapat
mempermudah
dalam mengetahui informasi nasabah.
Aplikasi kelayakan kredit mikro yang telah
dibuat
ini
masih
banyak
kekurangan
terutama dari segi keamanan dikarenakan
2. Perangkat lunak (Software)
Tabel 2
Spesifikasi Perangkat lunak
No
1
2
4
6
7
Jenis Software
Sistem Operasi
Bahasa
Pemrograman
Database
Server
Code Editor
Image Editor
Nama Software
Microsoft
Windows 8
Visual Basic.net
MySQL
Notepad++
Adobe
Photoshop CS4
keterbatasan
kemampuan
dan
pengetahuan,
sehingga
perlu
dikembangkan lagi agar aplikasi ini bisa
lebih
sempurna.
Saran
untuk
aplikasi
kelayakan kredit mikro ini adalah :
1. Diharapkan aplikasi ini dapat lebih
dikembangkan dalam menangani sistem
online, sebab aplikasi ini belum dapat
digunakanonline secara aman.
2. Diharapkan aplikasi ini dapat digunakan
V. KESIMPULAN
oleh uses pengguna yang memproses
Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro ini yang
kredit
didukung oleh Bahasa pemograman Visual
dengan baik.
mikro
dan
menjalankannya
Basic.net yang memungkinkan proses kredit
mikro
mampu
proses
lebih
cepatdan
87
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
Diharapkan adanya pengembangan dari segi
[2] Pressman,
keamanan sehingga aplikasi kelayakan kredit
Perangkat
mikro ini dapat lebih berkualitas.
(Buku. Satu), ANDI Yogyakarta.
R.
S.,
Lunak
2002.
Rekayasa
Pendekatan
Praktisi
[3] Hendrawan, W., 2009. Software System
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arfyanti, I., Purwanto, E., 2012. Aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian
Kelayakan Kredit Pinjaman pada Bank
Rakyat Indonesia Unit Segiri Samarinda
Dengan Metoda Fuzzy MADM (Multiple
Attribute Decission Making) Menggunakan
SAW
(Simple
Additive
Weighting),
Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan
Komunikasi
Semarang.
88
Terpan
(Semantik
2012),
Requirement
Management
Artikel,
BINUS
Planning,
University.
http://weha88.blog.binusian.org/files/
2009/06/gabungan-paper-2.doc,
September 2016
diakses
Volume 18 Nomor 2 Desember 2016
PEMBUATAN APLIKASI KELAYAKAN KREDIT MIKRO
PADA PT. BPD JAWA BARAT DAN BANTEN,TBK.
*)
Sandra Islama Putra , Rahmat Rusdiana
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik – Universitas Pasundan
Abstrak: PT. BDP Jawa Barat dan Banten,Tbk merupakan salah satu Perbankan yang bergerak dalam bisnis
peminjaman uang dan suatu lembaga intermediasi dalam negara, salah satu produknya kredit mikro, berkenaan
hal tersebut bank menutut para karyawan dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan kepada
nasabahnya. Di era yang modern ini, teknologi bukan merupakan hal yang baru terutama di perusahaan. Hampir
semua perusahaan menggunakan teknologi dalam menjalankan, mengembangkan dan mendukung oprasional
segala jenis perusahaan bisnis. Dengan seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan maka informasi
memiliki peranan yang sangat penting untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan, sehingga sistem
manual mulai ditinggalkan, dan digantikan dengan sistem komputerisasi. Hal ini dikarenakan sistem manual
seringkali membuat kinerja perusahaan terhambat dan kurang optimal. Oleh sebab itu dibuatkanlah aplikasi yang
akan membantu bagian analis kredit mikro, untuk pengambilan keputusan kelayakan nasabah yang akan
mengajukan kredit. Penganalisisan kelayakan ini didasarkan atas syarat yang telah ditentukan oleh PT. BDP
Jawa Barat dan Banten, Tbk. Untuk menyelesaikannya masalah ini dibuatkanlah aplikasi kelayakan kredit mikro
terhadap nasabah yang layak mengajukan dan meneria kredit yang didukung dengan bahasa pemrograman
Visual Basic dan Sql Server sebagai media penyimpanan data.
Kata kunci: aplikasi, kredit mikro
1
tersebut bank menutut para karyawan dapat
1.1 Latar Belakang
memberikan pelayanan yang terbaik dan
Di era yang modern ini, teknologi bukan
memuaskan kepada nasabah-nasabah.
I. PENDAHULUAN
merupakan
perusahaan.
hal
yang
Hampir
baru
di
perusahaan
PT. BDP Jawa Barat dan Banten merupakan
menggunakan teknologi dalam menjalankan,
salah satu perbankan yang memiliki berbagai
mengembangkan dan mendukung oprasional
jenis produk dan layanan, salah satunya
segala jenis perusahaan bisnis. Salah satunya
adalah kredit mikro yang menjadi sasaran
persaingan bisnis di bidang peminjaman uang.
UMKM,
Perbankan
peminjaman harus diseleksi terlebih dahulu
salah
intermediasidalam
*)
semua
terutama
satu
negara,
sandra@unpas.ac.id
lembaga
berkenaan
hal
nasabah
yang
mengajukan
sesuai syarat yang telah ditentukan oleh pihak
bank. Pada saat ini masih menggunakan
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
sistem yang manual data pengajuan calon
Hampir semua perusahaan menggunakan
nasabah masih dicatat dalam sebuah buku,
teknologi
terutama dalam proses analisa yang lama.
mengembangkan dan mendukung oprasional
Adapun aplikasi yang sudah tersedia yaitu
segala
contigency yang terbuat dari microsft excel
seiring perkembangan teknologi dan ilmu
yang sangat sederhana sehingga tingkat
pengetahuan maka informasi memiliki peranan
percepatan
yang
atau
otomatisasinya
kurang
dalam
jenis
menjalankan,
perusahaan
sangat
penting
bisnis.
untuk
Dengan
mendukung
semuanya memakan waktu yang sangat lama
pengambilan sebuah keputusan,
dan dalam penyimpanan berkas yang sudah
sistem
di analisa masih secara manual tidak di
digantikan dengan sistem komputerisasi. Pada
simpan dalam sebuah database. Sehingga
dasarnya sistem pendukung keputusan adalah
mengakibatkan pencarian data yang sudah
sistem
adapun sangat sulit, berkenaan dengan hal
teknologi komputer, hampir mustahil ketika
tersebut PT. BDP Jawa Barat dan Banten
sistem pendukung keputusan tidak melibatkan
membutuhkan suatu tool atau aplikasi yang
teknologi
dapat membantu meningkatkan kinerja analis
keputusannya yaitu komputer. (Arfyanti [1]).
manual
yang
di
mulai
tidak
ditinggalkan,
bias
dalam
sehingga
dipisahkan
proses
dan
dari
pengambilan
dalam proses kredit mikro.
II. METODOLOGI
Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas
penulis tertarik untuk membantu pihak PT.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian
BPD Jawa Barat dan Banten dibagian kredit
ini adalah sebagai berikut:
mikro
1. Tahap pengupulan data
tersebut
dalam
mengolah
data
nasabahyang berhak menerima kredit dengan
Metode pengumpulan data yang digunakan
dibuatkan sebuah aplikasi yang menggunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Visual
a. Studi Literatur
Basic.
Selain
dikarenakan
belum
adanya aplikasi untuk mengambil keputusan
Pengumpulan
kelayakan nasabah, visual basic merupakan
mengumpulkan data atau informasi dengan
aplikasi
mengambil dan membaca dari buku maupun
yang
tidak
semua
orang
dapat
data
dengan
cara
mengaksesnya lewat jaringan secara bebas,
situs-situs
cukup user pada bagian analis kredit mikro
referensi, penulis mendapatkan dari standar
yang berhak untuk mengaksesnya.
oprasional prosedur (SOP), Media internet
yang
dijadikan
rujukan
atau
(Pressman, wikipedia dll), baik buku atau
bacaan yang terkait.
78
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro pada PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.
Gambar 1
Model waterfall (Pressman, 2002)
b. Observasi
Teknik
pengumpulan
mengadakan
langsung
penelitian
terhadap
diambil,
data
penulis
dan
dengan
peninjauan
permasalahan
menemukan
yang
penggunaan
microsoft excel sebagai tool yang sedang
a. System / Information Engineering
System / Information Engineering membahas
semua aspek produksi perangkat lunak mulai
dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan
pengguna,
digunakan.
menentukan
spesifikasi
dari
kebutuhan pengguna, Desain, pengkodean,
pengujian
2. Tahap pembuatan perangkat lunak
Teknis
analsis
data
dalam
pembuatan
perangkat lunak menggunakan paradigma
perangkat
perinsinya
lunak
secara
pemodelan
pengembangannya
waterfall,
pada
sistem
waterfall
dilakukan
secara
sampai
pemeliharaan
sistem
setelah digunakan. Tetapi dalam kasus ini
hanya menggunakan tahap analisa kebutuhan
pengguna, desain, serta pengkodean tanpa
melakukan
pengujian
dan
pemeliharaan
sistem.
sistematis dan terarah dari tahap sistem,
secara berurutan melalui tahap analisa, tahap
design, coding, testing dan maintenance juga
dapat kembali ketahap awal apabila semua
tahapan pengembangan sistem telah dilalui.
Pemodelan seperti ini juga dikenal sebagai
Dari pengertian ini jelaslah bahwa System/
Information
Engineering
berhubungan
dengan
tidak
cara
hanya
pembuatan
program komputer. Pernyataan ”semua aspek
produksi” pada pengertian di atas, mempunyai
arti semua hal yang berhubungan dengan
model sekuensial linear.
proses produksi seperti manajemen proyek,
“Linear sequential model” (Pressman [2])
tahap-tahap
pengembangan
sistem
dapat
digambarkan dalam diagram yang meliputi
beberapa proses diantaranya:
penentuan personil, anggaran biaya, metode,
jadwal, kualitas sampai dengan pelatihan
pengguna merupakan bagian dari System/
Information Engineering.
b. Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan
perangkat lunak. Analisis adalah sebuah
teknik pemecahan masalah yang menguraikan
sebuah
sistem
menjadi
komponen-
79
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
komponennya dengan tujuan mempelajari
seberapa
bagus
komponen-komponen
Software
design
specification
(spesifikasi rancangan PL)
tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih
Gambaran abstrak dari rancangan
tujuan mereka.
software yang menjadi dasar bagi
perancangan dan implementasi yang
Ada satu bagian penting yang biasanya
dilakukan
dalam
tahapan
analisis
lebih detil.
yaitu
pemodelan proses bisnis. Analisis sistem
c. Design
berisikan requirement sebagai pendefinisian
Adalah tahap penerjemahan dari data yang
kebutuhan dalam pembuatan sistem.
dianalisis ke dalam bentuk yang mudah
dimengerti oleh user atau Desain perangkat
Requirement dibedakan menjadi tiga jenis,
lunak yaitu tugas, tahapan atau aktivitas yang
yaitu (Hendrawan [3]):
difokuskan pada spesifikasi detil dari solusi
User Role Requirement (kebutuhan
berbasis computer juga sebagai model yang
peran pengguna)
memfokuskan pada seluruh proses di dalam
Pernyataan
tentang
layanan
disediakan
sistem
dan
batasan-batasan
Pernyataan
ini
yang
sistem yang mentranformasikan data menjadi
tentang
informasi. Model proses juga menunjukkan
operasionalnya.
aliran data yang masuk dan keluar pada suatu
dapat
dilengkapi
proses.
dengan gambar/ diagram yang dapat
dimengerti dengan mudah.
System
Requirement
Jika tahapan analisis sistem menekankan
(kebutuhan
sebaliknya disain perangkat lunak fokus pada
sistem)
kemampuan
sisi teknis dan implementasi sebuah perangkat
sistem dan batasan-batasannya yang
lunak. Output utama dari tahapan disain
ditulis
perangkat lunak adalah spesifikasi desain.
Sekumpulan
layanan/
secara
detil.
System
requirement document sering disebut
Spesifikasi ini meliputi
functional
umum
fungsional),
80
pada masalah bisnis (business rule), maka
specification
harus
(spesifikasi
menjelaskan
yang
akan
spesifikasi desain
disampaikan
kepada
stakeholder sistem dan spesifikasi desain rinci
dengan tepat dan detil. Ini bisa
yang
akan
digunakan
pada
tahap
berlaku sebagai kontrak antara klien
implementasi. Spesifikasi desain umum hanya
dan pembangun.
berisi gambaran umum agar stakeholder
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro pada PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.
sistem mengerti akan seperti apa perangkat
pengalaman tadak lancar masalah
lunak yang akan dibangun.
pembayaran atau tidak memenuhi
syarat di bank lain maka dibuat surat
d. Coding
penolakan oleh admin, apabila calon
Istilah untuk baris perintah program yang di
debitur memiliki pengalaman pinjaman
tulis programer dalam pembuatan sebuah
yang lancar maka dilakukan proses
program komputer, tahapan ini data atau
selanjutnya.
pemecahan masalah yang telah dirancang
3. Analis melakukan survei On The
penulis di terjemahkan atau dirumuskan ke
Spot(OTS) ketempat debitur untuk
dalam
memastikan kebenaran data yang
bahasa
sehingga
pemerograman
menjadi
diinginkan
dan
sebuah
dapat
komputer
aplikasi
dijalankan
yang
telah diberikan dan memperoleh data
sesuai
atau informasi yang dibutuhkan dalam
kebutuhan atau keinginan user.
analisa tentang debitur.
4. Analis kredit mikro melakukan analisa
III. ANALISIS SISTEM
kredit
3.1 Analisis
contingency layak dan tidak layaknya
Pembuatan aplikasi kelayakan kredit mikro ini
calon debitur untuk diberikan kredit
bertujuan untuk mempermudah proses dan
dalam peroses contingency.
dengan
beberapa
tahapan
menyimpannya kedalam sebuah database.
3.2 Requirement
1. Langkah pertama, data calon debitur
Aplikasi desktop yang akan dibangun perlu
yang sudah lengkap beserta sitem
memiliki layanan-layanan
informasi debitur (SID) dari pihak
Requirement sebagai berikut:
marketing
1. Functional Requirement
(sales)
diperiksa
untuk
mengetahui informasi calon debitur.
sebagai System
a. Fungsi Pengelolaan data
2. Memeriksa data calon debitur apakah
1. Sistem dapat menangani tambah,
sudah memenuhi syarat atau tidak
edit, reset data informasi nasabah
dalam segi administratif, mengecek
dan menyimpannya ke dalam
informasi debitur yang sudah di cek
database.
kepada Bank Indonesia (BI) oleh
Sistem
dapat
menangani
marketing apakah debitur memiliki
pengelolaan
pengalaman pemijaman di bank lain
informasi pokok nasabah yang
atau tidak,jika calon debitur memiliki
meliputi tambah, edit,riset.
terhadap
data
81
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
Sistem
dapat
menangani
pengelolaan terhadap data aspek
tersimpan
aman
dan
mempermudah
pencarian data.
non keuangan nasabah yang
meliputi tambah, edit, riset.
Aplikasi
Sistem
sederhana
dapat
menangani
ini
merupakan
sebuah
program
menggunakan
bahasa
pengelolaan terhadap data aspek
pemrograman visual basic.net dan database
keuangan nasabah yang meliputi
mysql, dengan tampilan berbasis Aplikasi
tambah, edit, riset.
dekstop. Dengan pembangunan aplikasi ini
Sistem
dapat
menangani
pengelolaan terhadap data aspek
diharapkan proses bisa lebih cepat, tepat dan
akurat.
kebutuhan kredit nasabah yang
4.2 Kebutuhan Antarmuka Perangkat Lunak
meliputi tambah, edit, riset.
Sistem
dapat
menangani
data
Kebutuhan Interface / antarmuka perangkat
rekomendasi kredit yang meliputi
lunak menjelaskan mengenai segala sesuatu
tambah, edit, riset.
yang
pengelolaan
terhadap
Sistem
tidak
berkenaan
dengan
pembuatan aplikasi kelayakan kredit mikro ini,
2. Non-functional Requirement
dibutuhkan
memerlukan
mulai
dari
image
yang
digunakan,
dan
digunakan,
saja.
semua
Hak Akses
digunakan untuk pembuatan aplikasi ini.
menghindari
halaman
terhadap
kakas,
yang
gambar
jaringan bias digunakan kapan
Untuk
warna
atau
script
tambahan
yang
akses
pengguna
Image atau gambar yang digunakan pada
aplikasi web ini cukup beragam, beberapa tipe
yang tidak berhak.
image yang dipergunakan untuk melengkapi
IV. IMPLEMENTASI
antara lain JPEG (Joint Photographic Experts
4.1 Implementasi Sistem
Group), Semua image pada situs ini dibuat
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro
dengan menggunakan bantuan tools Adobe
Pada PT. BPD Jawa Barat Dan Banten,
Photoshop CS4.
digunakan sebagai tools dalam analisa kredit
mikro.
Aplikasi
mempermudah
disimpan
82
dalam
ini
proses
suatu
bertujuan
untuk
kemudian
data
database
agar
4.3 Implementasi Antarmuka
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro pada PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.
Berikut
ini
merupakan
implementasi
antarmuka aplikasi kelayakan kredit mikro.
1. Tampilan Login
Gambar 4
Lanjutan Informasi pokok
Gambar 2
Tampilan Login
2. Tampilan Menu Utama
Gambar 3
Halaman Menu Utama
3. Tampilan Form Informasi Pokok
Gambar 5
Lanjutan Informasi pokok 2
83
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
Gambar 6
Lanjutan Informasi Pokok 3
4. Tampilan Menu Aspek Non Keuangan
84
Gambar 8
Lanjutan Aspek Non Keuangan 2
5. Tampilan Menu Aspek Keuangan
Gambar 7
Gambar 9
Halaman Aspek Non Keuangan 1
Halaman Aspek Keuangan 1
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro pada PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.
Gambar 10
Lanjutan Aspek Keuangan 2
Gambar 12
Lanjutan Aspek Keuangan 5
Gambar 11
Lanjutan Aspek Keuangan 4
Gambar 13
Lanjutan Aspek Keuangan 6
85
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
7. Tampilan Form Rekomendasi
Gambar 14
Lanjutan Aspek Keuangan 7
6. Tampilan Form Kebutuhan Kredit
Gambar 16
Halaman Rekomendasi
86
Gambar 15
Gambar 17
Halaman Kebutuhan Kredit
Halaman Rekomendasi Lanjutan
Pembuatan Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro pada PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.
menyimpannya kedaam suatu database. Maka
4.4 Kebutuhan Perangkat Keras dan
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :
Perangkat Lunak
1. Dengan
dibuatnya
suatu
Adapun perangkat keras dan perangkat
kelayakan
kredit
lunak
diharapkan
peroses
yang
penulis
gunakan
dalam
pembuatan aplikasi kelayakan kredit mikro
ini antara lain :
1
2
3
4
5
RAM
Harddisk
Kartu Grafis
Monitor
6
Printer
mikro
adanya
suatu
database,
yg sudah ada, sehingga user tidak pelu
Spesifikasi Perangkat keras
Jenis
Hardware
Processor
kredit
maka
mampu mempermudah pencarian file
Tabel 1
No
mikro,
mampu lebih cepat dalam memproses.
2. Dengan
1. Perangkat keras (Hardware)
aplikasi
Nama Hardware
Pentium Dual
Core i3 Ghz
1 GB DDR 3
Minimum 320Gb
SIS 64Mb
CRT, LCD 17
inch
Epson Stylus
C45
memakan waktu yg banyak untuk
pencarian data.
3. Dengan adanya sistem yang telah
terintegrasi
dapat
mempermudah
dalam mengetahui informasi nasabah.
Aplikasi kelayakan kredit mikro yang telah
dibuat
ini
masih
banyak
kekurangan
terutama dari segi keamanan dikarenakan
2. Perangkat lunak (Software)
Tabel 2
Spesifikasi Perangkat lunak
No
1
2
4
6
7
Jenis Software
Sistem Operasi
Bahasa
Pemrograman
Database
Server
Code Editor
Image Editor
Nama Software
Microsoft
Windows 8
Visual Basic.net
MySQL
Notepad++
Adobe
Photoshop CS4
keterbatasan
kemampuan
dan
pengetahuan,
sehingga
perlu
dikembangkan lagi agar aplikasi ini bisa
lebih
sempurna.
Saran
untuk
aplikasi
kelayakan kredit mikro ini adalah :
1. Diharapkan aplikasi ini dapat lebih
dikembangkan dalam menangani sistem
online, sebab aplikasi ini belum dapat
digunakanonline secara aman.
2. Diharapkan aplikasi ini dapat digunakan
V. KESIMPULAN
oleh uses pengguna yang memproses
Aplikasi Kelayakan Kredit Mikro ini yang
kredit
didukung oleh Bahasa pemograman Visual
dengan baik.
mikro
dan
menjalankannya
Basic.net yang memungkinkan proses kredit
mikro
mampu
proses
lebih
cepatdan
87
Infomatek Volume 18 Nomor 2 Desember 2016 : 77 - 88
Diharapkan adanya pengembangan dari segi
[2] Pressman,
keamanan sehingga aplikasi kelayakan kredit
Perangkat
mikro ini dapat lebih berkualitas.
(Buku. Satu), ANDI Yogyakarta.
R.
S.,
Lunak
2002.
Rekayasa
Pendekatan
Praktisi
[3] Hendrawan, W., 2009. Software System
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arfyanti, I., Purwanto, E., 2012. Aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian
Kelayakan Kredit Pinjaman pada Bank
Rakyat Indonesia Unit Segiri Samarinda
Dengan Metoda Fuzzy MADM (Multiple
Attribute Decission Making) Menggunakan
SAW
(Simple
Additive
Weighting),
Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan
Komunikasi
Semarang.
88
Terpan
(Semantik
2012),
Requirement
Management
Artikel,
BINUS
Planning,
University.
http://weha88.blog.binusian.org/files/
2009/06/gabungan-paper-2.doc,
September 2016
diakses