PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT, DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT, DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI

BAB I. Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat BAB II. Pancasila Sebagai Dasar Suatu Negara

BAB I. Pancasila sebagai suatu sistem Filsafat A. Pengertian Filsafat Secara fonetik Filsafat merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks dan sulit. Secara etimologis istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani

  • Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran dari suatu filsus pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan aliran atau sistem filsafat tertentu, misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme, dan lain

  . keseluruhan Arti Filsafat yang meliputi berbagai masalah tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:

  1. Filsafat sebagai produk yang menyakup pengertian:

  Metodelogi => Berkaiatn dalam metode Ilmu pengetahuan

  Cabang - Cabang Filsafat Yang Pokok

  • Metafisika => yang membahas hal-hal yang berinteraksi diablik fisis
  • Epistemologi => yang berkaitan dengan persoalan hakikat Pengetahuan •

B. Rumusan Kesatuan Sila-Sila Pancasila sebagai Suatu Sistem

  Ciri – Ciri Sistem

  • Suatu kesatuan bagian - bagian
  • Bagian tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri
  • Saling berhubungan dan saling ketergantungan
  • Keseluruhan digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
  • Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks

  Pancasila yang terdiri dari bagian bagian yaitu sila-sila pancasila setiap sila pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri. Namun secara kesluruhan memiliki kesatuan yang sistematis.

  1. Susunan kesatuan sila-sila pancasila yang bersifat Organis

  2. Susunan Pancasila yang bersifat Hirarki dan berbentuk Piramidal

C. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat

  Dasar Antropologis Sila Sila Pancasila.

  • Pancasila yang terdiri dari lima sila setiap sila bukanlah azas yang bersifat berdiri sendiri melainkan memiliki satu kesatuan ontologis.

  Dasar Epistomologis Sila-Sila Pancasila

  • Pancasila merupakan pedoman atau dasar bagi bangsa

  Nilai – Nilai Pancasila Sebagai Suatu Sistem

  Isi arti sila-sila pada hakikatnya dapat dibedakan atas hakikat pancasila yang umum universal yang merupakan substansi sila-sila pancasila sebagai pedoman pelaksanaan dan penyelenggaraan negara yaitu sebagai dasar negara yang bersifat umum, kolektif serta realisaasi pengamalan pancasila yang bersifat khusus dan kongkret.

BAB II. Pancasila Sebagai Dasar Negara

1. Dasar Filosofis

  Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai nilai yang bersifat Sistematis, Fundamental dan menyeluruh. Maka pancasila merupakan suatu kesatuan yang hierarkhis, sistematis, Nilai Pancasila Bersifat Objektif dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Rumusan dari Sila-sila menunjukkan sifat-sifat yang universal dan Abstrak

  2. Inti nilai-nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia

  3. Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945

  Nilai Nilai Subjektif Pancasila

  • Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sehingga Indonesia sebagai Kausa Materealis •

  Nilai-nilai Pancasila sebagai filsafat bangsa sehingga merupakan jati diri bangsa Mengandung 7 nilai kerohanian, kebenaran, keadilan,

  • kebaikan, kebijakan etis, estetis, dan nilai religius.

2. Nilai Pancasila Sebagai Fundamental Negara

  • negara persatuan yang melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia •

  Pokok Pikiran pertama, menyatakan bahwa indonesia adalah

  Pokok Pikiran kedua menyatakan bahwa negara hendak mewujudkan suatu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia Pokok pikiran ketiga menyatakan bahwa negara

  Hal ini dapat disimpulkan bahwa keempat pokok pikiran tersebut tidak lain adalah perwujudan dari sila- sila Pancasila. Pokok pikiran ini sebagai dasar fundamental dalam pendirian negara yang realisasi berikutnya perlu diwujudkan dan dijelmakan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945.

BAB III. Pancasila Sebagai Ideologi A. Pengertian Asal Mula Pancasila Sebelum Pancasila disyahkan menjadi dasar Filsafat negara, Indonesia sendiri telah memiliki nilai-nilai yang berupa nilai adat

  istiadat, kebudayaan dan religius. Kemudian para pendiri bangsa merumuskan nilai-nilai tersebut antara lain dalam sidang BPUPKI pertama, sidang panitia sembilan, Sidang BPUPKI kedua, dan

1. Asal Mula Langsung

  Adapun asal mula langsung Pancasila menurut Notonegoro adalah:

  • Asal Mula Bahan (Kausa Materialis)
  • Asal Mula Bentuk (Kausa Formalis)
  • Asal Mula Karya (Kausa Effisien)
  • Asal Mula Tujuan (Kausa Finalis)

2. Asal Mula Yang Tidak Langsung

  • filsafat negara. Nilai-nilainya yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan nilai keadilan telah tercermin. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup

  Unsur – unsur Pancasila sebelum dirumuskan menjadi dasar

  • masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara

3. Bangsa Indonesia Berpancasila dalam Tri prakara

  Pada hakikatnya bangsa Indonesia berpancasila dalam tiga Asas atau Tri Prakara dengan Rincian

  • dasar filsafat negara secara yuridis

  Bahwa Unsur-Unsur Pancasila sebelum disyahkan menjadi

  • Unsur Pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia

B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila

  1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

  2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

  3. Pancasila Sebagai Ideoloegi Bangsa dan Negara Indonesia

a. Pengertian Ideologi

  Ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, Konsep, Pengertian dasar, Cita-cita, dan “logos” yang berarti ilmu. Kata “idea” berasal dari yunani “edios” yang berarti bentuk, disamping itu ada kata “edein” yang artinya melihat makna secara harfiah Ideologi berati ilmu pengetahuan pengetahuan dasar dalam pengertian sehari-hari “idea” Pengertian Ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan, ide-ide, keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut:

  • kemanan)

  Bidang Politik (termasuk didalamnya bidang pertahanan dan

  • Bidang Sosial •

  Bidang Keagamaan

b. Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup

  Ideologi sebagai suatu sistem pemikiran (system of tought) maka ideologi terbuka itu merupakan suatu sistem pemikiran terbuka. Sedangkan ideologi tertutup itu merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri-ciri suatu sistem ideologi tertutup yaitu cita-cita suatu program untuk mengubah dan memperbaharui masyarakat, berisi tunutan-tuntutan kongkrit dan

c. Ideologi Partikular dan Ideologi Komprehensif

  Dua macam kategori ideologi secara sosiologis yaitu Partikular dan Ideologi Kompherensif. Kategori pertama diartikan sebagai suatu keyakinan yang tersususn secara sistematis dan berkaiatan erat dengan kepentingan suatu kelas . Kategori kedua diartikan sebagai suatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan.

d. Hubungan antara Filsafat dan Ideologi

  Filsafat pada hakikatnya merupakan nilai yang kebenarannya telah diyakini sehingga dijadikan dasar atau pedoman bagi manusia dalam memandang realitas alam, manusia, masyarakat, dan negara tentang makna hidup. Tiap Ideologi sebagai suatu rangkai kesatuan cita-cita yang mendasar dan menyeluruh yang jalin-menjalin menjadi satu sistem pemikiran

  Makna Ideologi bagi bangsa dan Negara

  Manusia dalam mewujudkan tujuannya untuk meningkatkan harkat dan martabatnya dalam kenyataannya senantiasa membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, manusia membutuhkan suatu lembaga bersama untuk melindungi dirinya dan dalam pengertian inilah manusia membentuk suatu negara. Negara Pancasila sebagai ideologi yang reformatif dinamis dan terbuka. Pancasila sebagai Ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup melainkan bersifat aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, pengetahuan dan teknologi. Nilai – nilai yang terkandung dalam Ideologi Pancasila :

Pancasila sebagai ideologi tebuka secara struktural memiliki tiga dimensi yaitu:

  • Dimenis Idealis => bersifat sistematis, rasional, dan menyeluruh.
  • Dimensi Normatif => niali yang terkandung perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma
  • Dimensi Rialistis => Ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang

C. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan paham

   Ideologi besar lainnya di Dunia

  Ideologi Pancasila Ideologi Pancasila Sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang.

  Ideologi pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai mahluk individu dan sosial.oleh karena itu, Negara Pancasila berdasarkan ciri khas proses dalam rangka membentuk suatu negara, maka bangsa Indonesia mendirikan suatu negara memiliki suatu karakteristik, ciri khas tertentu yang karena ditentukan oleh keanekaragaman, sifat dan karakternya maka bangsa ini mendirikan suatu negara berdasarkan filsafat pancasila yaitu

   Hakaikat Pengertian Sifat-sifat Negara Pancasila

  1. Paham Negara Persatuan Bangsa dan negara Indonesia adalah terdiri atas berbagai macam unsur yang membentuknya yaitu suku bangsa, kepulauan, kebudayaan, golongan, serta agama yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan. Oleh karena itu, negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila. Sebagai negara

  2. Paham Negara Kebangsaan Untuk merealisasikan harkat dan martabat secara sempurna maka manusia membentuk suatu persekutuan hidupdalam suatu wilayah tertentu. Serta memiliki suatu tujuan tertentu. Dalam pengertian ini manusia membentuk suatu persekutuan hidup dalam suatu wilayah tertentu. Serta memiliki suatu persekutuan hidup yang disebut bangsa dan bangsa yang hidup dalam suatu

  3. Paham Negara Integralistik Pandangan terhadap negara Inegralistik yaitu:

  • Negara adalah susunan masyarakat yang integral Semua golongan dan Anggota saling berkaitan erat
  • Semua Golongan dan Anggota merupakan persatuan
  • masyarakat Organis •

  Perhimpunan bangsa seluruhnya

  4. Negara Pancasila adalah negara kebangsaan yang berketuhaanan yang maha Esa

  Manusia secara filosofis memiliki unsur-unsur “susunan kodrat” dan mahluk sosial. Serta kedudukan kodrat sebagai mahluk tuhan yang maha esa serta sebagai mahluk pribadi. Penjelmaan hakikat manusia “monopluralis” tersebut dalam suatu persekutuan hidup yang disebut bangsa dan negara Hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa

  Sila pertama pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah ketuhanan yang maha esa Hubungan Negara dan Agama

  • Manusia memiliki sebab akibat langsung dari manusia. Karena manusia adalah sebagai pendiri negara untuk mencapai tujuan manusia itu sendiri. Sebagai mahluk tuhan yang maha

1. Hubungan Negara dengan Agama Menurut Pancasila

  • Setiap warga negara berhak untuk menjalankan ibadah

  Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa.

  • masing-masing
  • Tidak ada tempat untuk atheisme dan sekulerisme
  • Tidak ada tempat untuk pertentangan agama
  • Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan

2. Hubungan Negara dengan Agama menurut Paham theokrasi

  Negara Theokrasi Langsung

  • Kekuasaan adalah langsung dari tuhan. Adanya negara didunia ini adalah atas kehendak tuhan dan yang memerintah adalah tuhan

  Negara Theokrasi tidak Langsung

  • Kepala negara atau raja memerintah negara atas kehendak tuhan sehingga kekuasaan dalam suatu negara merupakan

3. Hubungan Negara dengan Agama Menurut Sekulerisme

  Sekulerisme berpandangan bahwa negara adalah masalah-maslaah keduniawian hubungan manusia dengan manusia. Adapun agama adalah urusan akhirat yang menyangkut hubungan manusia dengan tuhan.

4. Negara Pancasila adalah negara kebangsaan yang adil

   dan beradab

  Negara menurut pandangan filsafat pancasila adalah merupakan suatu persekutuan hidup manusia yang merupakan suatu penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Serta manusia sebagai mahluk tuhan yang maha esa.oleh karena itu, negara adalah suatu negara kebangsaan yang berketuhanan yang maha esa dan berkemanusiaan yang adil

5. Negara Pancasila adalah negara kebangsaan yang

   berkerakyatan

  • Manusia Indonesia sebagai warga negara dan masyarakat memiliki hak yang sama Mempertimbangkan kepentingan negara dan masyarakat
  • dalam menggunakan hak
  • Tidak dibenarkan memaksakan kehendak pada orang lain
  • Diadakan musyawarah sebelum mengambil keputusan

6. Negara Indonesia adalah negara kebangsaan yang

   berkeadilan sosial

  Negara pancasila adalah negara kebangsaan yang berkeadilan sebagai penjelmaan manusia sebagai mahluk tuhan yang maha esa. Sifat kodrat individu dan dan mahluk sosial bertujuan untuk mewujudkan suatu keadilan dalam hidup bersama. Keadilan sosial tersebut didasari dan dijiwai