MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SESUAI DE (5)

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SESUAI
DENGAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Oleh :
Rizky Yunas Syahputra (171011500270)
02PPKp002 / 439

Program Studi PPkn S1
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pamulang
2018

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sarana dan prasarana merupakan salah satu sumber daya yang sangat
penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, untuk
itu

perlu

dilakukan


pengoptimalan

dalam

pendayagunaan

dan

pengelolaannya, agar apa yang telah direncanakan dapat tercapai dengan
baik. Pada saat ini telah diberlakukan otonomi daerah yang menyebabkan
perubahan pada pola pendekatan menajemen sekolah.
Untuk itu pemerintah mengeluarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan diamana dalam PP tersebut juga mengatur
mengenai standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional pada bab
VII pasal 42 yang secara tegas disebutkan bahwa : (1) Setiap satuan
pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis
pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2) Setiap satuan pendidikan

wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan
satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,
ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat bekreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Agar sarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik, maka diperlukan
manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya manajemen
sarana dan prasarana pendidikan, maka sekolah akan mampu mengelola
sarana dan prasarana pendidikan secara lebih terkonsep dan terarah

B. Ruang Lingkup Kajian
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
a. Habis pakai
b. Tidak habis pakai
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya

a. Bergerak
b. Tidak bergerak
3. Ditinjau dari hubungan dengan proses pembelajaran

a. Langsung
b. Tidak langsung

C. Tujuan
1. Memahami pengertian dari manajemen sarana prasarana pendidikan,
2. Mengetahui ruang lingkup sarana prasarana pendidikan,
3. Memahami Standar Nasional Pendidikan terhadap sarana prasarana,
4. Mengetahui Implikasi Standar Nasional Pendidikan terhadap
Manajemen Sarana dan Prasarana.

II. PEMBAHASAN
A. HAKIKAT MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
a. Definisi
Sarana dan prasarana merupakan suatu alat atau bagian yang
memiliki peran sangat penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu
proses, termasuk juga dalam lingkup pendidikan. Sarana dan prasarana
adalah fasilitas yang mutlak dipenuhi untuk memberikan kemudahan
dalam menyelenggarakan suatu kegiatan walaupun belum bisa
memenuhi sarana dan prasarana dengan semestinya.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sarana adalah segala

sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
tujuan.1 Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses.2
Sedangkan secara etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak
langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya:
lokasi/tempat,

bangunan

sekolah,lapangan

olahraga,

uang,dsb.

Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan. misalnya; ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan lainlain.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perkembangan yang
secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, seperti
gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat dan media pengajaran.

Sedangkan prasarana adalah pendidikan adalah fasilitas yang secaraa
tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran
seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, dll.3
Sarana dan prasarana sekolah yang harus menjadi pertimbangan
minimal dalam penyelenggaraannya sekolah adalah berkaitan dengan
lahan, dan ruang seperti ruang pendidikandan pengajaran, ruang

1

KBBI Daring, “Sarana”(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sarana, Diakses pada 27 Juni 2018, pukul
01:50
2
KBBI Daring, “Prasarana”( https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/prasarana, Diakses pada 27 juni 2018,
pukul 01:52
3
E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah. (Bandung:PT.REMAJA ROSDAKARYA, 2006)hlm. 49

administrasi, ruang penunjang, parabot, alat dan media pendidikan serta
ketersediaan buku pelajaran dan bacaan.4
Berkenaan dengan manajemen sarana dan prasarana, pemerintah

memberikan acuan tentang pelaksanaaan dalam bidang sarana dan
prasarana sebagai berikut :
1. Sekolah/Madrasah menetapkan kebijakan program secara
tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana
2. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada
standar sarana dan prasarana dalam hal


Merencanakan, memenuhi, dan mendayagunakan sarana
dan prasarana pendidikan.



Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan
prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses
pendidikan



Melengkappi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat

kelas di sekolah?madrasah



Menyusun

skala

prioritas

pengembangan

prioritas

pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan
pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat


Pemeliharaan semua fasilitas disik dan peralatan dengan
memeperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan


3. Seluruh

program

pengelolaan

sarana

dan

prasarana

pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, tenaga pendidik
dan peserta didik
4. Pengelolaan sarana prasarana sekolah/madrasah


Direncanakan secara sistematis agar selaras dengan
pertumbuhan kegiatan akademikdengan mengacu standar

sarana dan prasarana



Dituangkan dalam rencana pokok yang meliputi gedung
dan laboratorium serta pengembangannya

5. Pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah perlu :
4

Umaedi dkk, Manajemen Berbasis Sekolah. (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2007)hlm. 3.6



Penyediaan

petunjuk

pelaksanaan


operasional

peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya


Merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan
pustaka lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan pendidik



Membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari
kerja



Melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan,
baik internal maupun eksternal




Menyediakan

pelayanan

pemunjaman

dengan

perpustakaan dan sekolah/madrasah lain baik negri
maupun swasta
6. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan
perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

serta

dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi
kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan
7. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstrakurikuler
disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstrakurikuler
peserta didik dan mengacu pada standar sarana dan prasarana5

b. Ruang lingkup, fungsi, jenis dan sifatnya
Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari fungsi,
jenis dan sifatnya yaitu sebagai berikut :
1) Ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar.


Sarana pendidikan yang berfungsi langsung dalam proses
pembelajaran, seperti alat pelajaran, alat peraga, dan media
pembelajaran.



Prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung , seperti gedung,
tanaman, halaman.

5

Superlan, manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015),hal. 83-84

2) Ditinjau dari jenisnya yaitu:


Fasilitas fisik, yakni segala sesuatu yang berwujud benda mati
yang mempunyai peran untuk memudahkan dan melancarkan
suatu usaha, seperti kendaraan, computer, mesintulis, dan
sebagainya.



Fasilitas non fisik, segala sesuatu yang bersifat mempermudah
suatu kegiatan, seperti manusia, jasa, uang.

3) Ditinjau dari sifat barangnya


Barang bergerak dikelompokkan menjadi barang habis pakai,
seperti kapur tulis, tinta, kertas, penghapus dan sebagainya.
Barang tak habis pakai, seperti computer, mesin tulis, kendaraan
dan sebagainya.



Barang tidak bergerak yaitu barang yang tidak berpindah-pindah
letaknya atau tidak bisa dipindahkan, seperti gedung, sumur dan
sebagainya.

4) dilihat dari komponennya, media terdiri dari dua bagian pokok yaitu
hardware dan software.


Hardware atau perangkat keras adalah penampil software.
Misalnya: pesawat radio, tape recorder, proyektor slide,
proyektor film, dan sebagainya.



Software atau perangkat lunak adalah bahan atau program yang
ditampilkan dengan hardware, misalnya: kaset, piringan hitam,
slide, film, skrip rekaman, dan sebagainya.

B. STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG SARANA DAN
PRASARANA
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber
belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang
meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang

pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,
ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan
jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. 6
Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh BSNP dan
ditetapkan dengan peraturan mentri yang dalam garis besarnya adalah
sebagi berikut :
1. Setiap sarana pedidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
parabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya.
2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang
meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, satuan
pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit
produksi, kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan
ruang lain sebagainya yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
3. Standar keragaman jenis peralatan laboratorium IPA, bahasa,
komputer dan peralatanpembelajaran lain pada satuan
pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal
peralatan yang harus tersedia.
4. Standar jumlah peralatan diatas dinyatakan dalam rasio
minimal jumlah peralatan per peserta didik.
5. Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul
dan jenis buku yang ada.
6. Standar buku teks pelajaran diperpustakaan dinyatakan dalam
rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masingmasing mata pelajaran di perpustakaan.

6

BSNP INDONESIA, “Standar nasional sarana dan prasarana”(http://bsnp-indonesia.org/standar-saranadan-prasarana/, Diakses pada 27 Juni 2018, pukul 23:45

7. Kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan buku teks
pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan peraturan
mentri
8. Standar sumber belajar lainnya dinyatakan dalam rasio
jumlah sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan
jenis sumber belajar dan karakteristik satuan pendidikan.
9. Standar rasio luas ruang kelas dan luas bangunan per peserta
didik risumuskan oleh BSNP dan ditetapkan dengan peraturan
mentri.
10. Standar kualitas bangunan minimal pada satuan pendidikan
dasar dan menengah adalah kelas B, sedangkan pada satuan
pendidikan tinggi adalah A’
11. Pada daerah rawan gempa bumi dan tanahnya labil, bangunan
satuan pendidika harus memenuhi ketenuan standar bangunan
tahan gempa.
12. Standar kualitas bangunan satuan pendidikan mengacu pada
ketetapan mentri yang menangani urusan pemerintahan
dibidang pekerjaan umum
13. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan menjadi
tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan, serta
dilakukan secara berkala dan berkesinambungan dengan
memerhatikan masa pakai yang ditetapkan dengan peraturan
mentri.7

7

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009),hal. 37-38

C. IMPLIKASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TERHADAP
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
Implikasi berkaitan dengan akibat dari implementasi sebuah program
atau kegiatan, dalam implementasi standar sarana dan prasarana tidak
menutup kemungkinan terjadi sebuah implikasi dari penerapan tersebut. Bila
setiap sarana dan prasaran yang di adakan dan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dalam standar, maka akibat yang mungkit terjadi
seperti yang diuraikan diatas adalah munculnya kebijakan lain yang
berkaitan dengan pilihan untuk memenuhi terlebih dahulu kebutuhan utama
dari sebuah sekolah ataupun satuan pemdidikan. Lahan dan bagunan dari
sekolah yang akan didirikan tidak selamanya mengikuti ketentuan minimum
sarana prasarana tapi disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan sekitar
sekolah tersebut. Demikian pula dengan perlengkapan setiap ruang selalu di
lakukan dengan bertahap dan berkelanjutan. Apabila dilakukan dengan
secara langsung yang sesuai dengan ketentuan hambatan yang paling utama
adalah pemeliharaan maupun pembiayaan yang tidak mencukupi dan
memadai bagi sarana dan prasarana yang disiapkan.
Selain itu ketersediaan kompetensi setiap pendidik dan tenaga
kependidikan yang sesuai sehingga mampu mengelola dan memanfaatkan
setiap sarana pendukung tidak mampu menyamai perlengkapan yang
diberikan dan ini berakibat pada penelantaran perlengkapan tersebut.
Pembangunan yang disesuaikan dengan ketentuan sebuah bagunan pada
lahan yang tersedia akan memberikan dampak pada sempitnya ruang
bermain/olahraga

ataupun

pembunan

sarana

yang

lainnya

seperti

laboratorium, UKS maupun perpustakaan. Kendala ini biasanya ditemui
dikota-kota besar yang tidak memiliki lahan yang begitu luas, atau meskipun
memiliki lahan yang luas, dengan penerimaan peserta didik yang tidak sesuai
dengan rasio minimum dalam setiap kelas menjadikan penambahan gedung
yang lebih banyak.8

8

http://mametoisme.blogspot.com/2011/12/implementasi-dan-implikasi-standar.html Diakses pada 29
Juni 2018, Pukul 09:48

III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah diatas adalah Sarana dan prasarana pendidikan
merupakan hal yang sangat penting saat proses belajar mengajar, kerena
sarana dan prasarana dapat diibaratakan sebagai alat untuk mempermudah
proses belajar bagi siswa dan guru sehingga dapat terciptanya suasana
belajar yang nyaman. Ruang lingkup sarana dan prasarana pendidikan
meliputi gedung sekolah, ruang tata usaha, ruang OSIS, mushola, meja kursi,
papan tulis, perpustakaan, laboratorium, ruang guru, gedung pembelajaran,
lapangan olah raga, kantin, proyektor, dll.

B. SARAN
Bagi setiap sekolah yang belum memenuhi standar sarana dan prasarana
pendidikan, sebaiknya segera di penuhi, karena sarana dan prasarana
pendidikan merupakan kunci faktor suksesnya proses belajar mengajar dan
setiap sekolah pasti tidak pernah lepas dari sarana dan prasarana. Jika
menemukan sarana dan prasarana yang rusak seperti meja kursi dan lain
sebagainya, maka pihak sekolah segera menggantinya dengan yang baru agar
proses belajar mengajar tidak terjadi penghambatan, dan siswa sebaiknya
melaporkan jika mengetahui ada sarana dan prasarana yang rusak.

IV. DAFTAR PUSATKA
Daring, KBBI, 2018, Sarana, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sarana. Diakses
pada 27 Juni 2018
Daring, KBBI, 2018, Prasarana, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sarana.
Diakses pada 27 Juni 2018
Mulyasa, E, 2006, Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung:PT.REMAJA
ROSDAKARYA
Umaedi dkk, 2007, Manajemen Berbasis Sekolah, Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka
INDONESIA, BSNP, “Standar nasional sarana dan prasarana” (http://bsnpindonesia.org/standar-sarana-dan-prasarana/, Diakses pada 27 Juni 2018
Mulyasa, E, 2009 Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Superlan, 2015, manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: PT. Bumi Aksara
http://mametoisme.blogspot.com/2011/12/implementasi-dan-implikasistandar.html . Diakses pada 29 Juni 2018