TIPE TIPE TEKANAN TINGGI DAN RENDAH

ME-4121 METEOROLOGI SINOPTIK
TIPE-TIPE TEKANAN TINGGI DAN RENDAH

Disusun Oleh :
Kelompok 8
M. Rifqi Fathin Fawwaz M.

12813002

Habibur Rahman

12813007

Widyani Rachmwati Iskandar 12813020
Haura Dzakira Syahla

12813027

Lilik Bayyinah

12813031


PROGRAM STUDI METEOROLOGI
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hendak kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
bantuannya makalah dari mata kuliah Meteorologi Sinoptik dengan judul β€œTipe-Tipe
Tekanan Tinggi dan Rendah” ini dapat diselesaikan tanpa kendala yang berarti. Selain itu,
makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari kerja sama teman – teman kelompok
delapan, bimbingan dosen mata kuliah Meteorologi Sinoptik, Bapak Dr. Rusmawan
Suwarman, S.Si, MT yang telah memberikan banyak materi mengenai topik yang kami
bahas. Serta para asisten praktikum dan pihak-pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.
Makalah ini kami buat sebagai tugas dalam Ujian Akhir Semester, yang merupakan salah
satu syarat kelulusan dari mata kuliah Meteorologi Sinoptik tahun ajaran 2016/2017. Tujuan
lainnya karena kami sadar bahwa materi makalah ini akan sangat bermanfaat untuk
mengetahui bagaimana tipe-tipe tekanan tinggi dan rendah yang ada di permukaan,

penyebab, serta dampaknya terhadap lingkungan. Sehingga hal tersebut akan menambwah
wawasan baik bagi pembaca ataupun bagi penulis.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh
sebab itu kami menerima segala jenis saran dan kritikan dari makalah ini. Akhir kata kami
berharap apa yang kami tulis dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bandung, 13 November 2016

Tim Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................................... 1

1.3 Metode ............................................................................................................................. 1
BAB II ISI ..................................................................................................................................... 2
2.1 Siklon Lintang Menengah ................................................................................................. 2
2.2 High and Low Thermal...................................................................................................... 7
2.3 Anomali Tekanan Secara Orografik .................................................................................. 8
2.4 Tipe Tekanan Tinggi dan Rendah, Serta Hubungannya dengan Temperatur ................ 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 14

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Siklon di Lintang Menengah ...................................................................................... 2
Gambar 2 Pembentukan gelombang siklon .............................................................................. 6
Gambar 3. Gelombang siklon..................................................................................................... 6
Gambar 4 High and Low Thermal .............................................................................................. 7
Gambar 5. Diagram Kejadian Heat Low di Atmosfer ................................................................. 8

Gambar 6. Pengaruh Topografi Terhadap Anomali Tekanan .................................................... 8
Gambar 7. Proses Terjadinya Efek Orografik ............................................................................. 9
Gambar 8 (a) dan (b) Dampak dari Efek Orografik .................................................................. 10
Gambar 9. Angin konvergen naik di siklon ( pusat tekanan rendah ) dan turun dari antisiklon
( pusat tekanan tinggi). ............................................................................................................ 12

iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meteorologi sinoptik adalah salah satu mata kuliah dalam program studi meteorologi yang
mempelajari mengenai fenomena meteorologi dalam skala sinoptik. Salah satu peristiwa
umum yang sering terjadi pada fenomena meteorologi skala sinoptik adalah adanya
perubahan tekanan. Perubahan tekanan dapat disebabkan oleh adanya perbedaan
terperatur, adanya perbedaan ketinggi, dan adanya efek dari topografi (hal ini sealnjutnya
akan disebut dengan efek orografik).
Adanya perbedaan tekanan di permukaan memberikan banyak efek terhadap keadaan
cuaca di daerah tersebut. Di lintang menengah misalnya, adanya perbedaan tekanan yang
signifikan dalam menyebabkan siklon. Di daerah pengunungan dan perbukitan, adanya
perbedaan tekanan yang disebabkan oleh efek topografi akan menyebabkan hujan di salah

satu sisi gunung dan kekeringan di sisi lainnya. Baik dampak berupa siklon maupun
kekeringan, keduanya memberikan kerugian bagi kehidupan manusia. Oleh sebab itu
pengetahuan mengenai tipte tipe tekanan rendah dan tinggi, serta bagaimana penyebab
dan dampaknya terhadap lingkungan perlu diketahui. Sehingga dengan mengetahui hal-hal
tersebut kerugian akibat dampak buruk yang muncul dapat dikurangi atau bahkan dicegah.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan secara rinci mengenai tipe-tipe
tekanan rendah yang terdiri dari sub topik:
1.
2.
3.
4.

Siklon lintang menengah
High and low thermal
Anomali tekanan akibat orografik
Tipe-tipe tekanan tinggi dan rendah, serta hubungannya dengan temperatur

Sehingga setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca akan lebih mengerti mengenai

topik-topik tersebut.

1.3 Metode
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah dengan studi literatur. Dimana penulis
mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan topik tipe – tipe tekanan tinggi dan rendah dari
berbagai sumber yang relevan, kemudian diringkas dan dikumpulkan menjadi satu.

1

BAB II ISI
2.1 Siklon Lintang Menengah
Siklon lintang menengah adalah system cuaca terbesar yang paling sering terjadi selama
musim dingin di Amerika Serikat. Daerah-daerah tekanan rendah muncul dengan mudah
selama musim dingin karena perbedaan suhu yang besar antara khatulistiwa dan Kutub
Utara. siklon lintang pertengahan dapat membawa cuaca buruk di seluruh AS dengan satu
sistem. Gambar A adalah gambar dari siklon lintang pertengahan yang terjadi pada tahun
1993, yang disebut dengan "Superstorm 93" dan "Badai of the Century". siklon ini terbentuk
pada pertengahan Maret dan berlangsung selama 4 hari, membawa kondisi badai salju ke
daerah sepanjang Pantai Timur. siklon lintang pertengahan mudah diidentifikasi pada satelit
karena bentuknya seperti "koma".


Gambar 1 Siklon di Lintang Menengah

Siklon lintang menengah membentuk seperti yang dilakukan system tekanan rendah lainnya
dengan perbedaan tinggi udara di atmosfer. Jet stream memainkan peran utama dalam
lokasi siklon lintang tengah. Jetstream membawa udara dingin dari utara ke wilayah selatan
Amerika Serikat. Front memisahkan dua massa udara tersebut. Sistem tekanan rendah
membentuk di sebelah timur bagian tingkat atas dari jet stream. Udara naik dalam sistem
tekanan rendah karena konvergensi udara di permukaan dan divergensi udara tinggi yang
2

membentuk awan. Untuk siklon yang intensif, udara divergen tinggi harus lebih besar dari
udara konvergen di permukaan.
Pembentukan siklon dan persamaan tendensi
Pembentukan siklon mengacu pada inisiasi dan pengembangan dari permukaan rendah.
intensitas rendah sering diukur dengan penurunan tekanan yang terjadi di pusat yang
rendah. Proses yang sama menyebabkan vortisitas dekat permukaan, jadi pembentukan
siklon bisa juga disebut sebagai peningkatan pada vortisitas troposfer bawah.
Pada kasus lain, hasil dari vortisitas dihubungkan dengan divergensi dan pergerakan vertical,
memberikan persamaan kecenderungan tekanan untuk tekanan permukaan yang berubah

terhadap waktu:
𝑠
πœ•π‘π‘ 
βƒ— ) πœ•π‘
~ βˆ’ ∫ (βˆ‡. 𝑉
πœ•π‘‘
0

Perubahan tekanan permukaan pada lokasi tertentu bergantung pada perbedaan dalam
kolom udara di atasnya : tekanan turun jika ada divergensi dan naik jika ada konvergensi.
Karena divergensi tidak dapat dihitung secara presisi, persamaan dikonversi ke bentuk yang
lebih berguna dengan persamaan quasi-geostropik vortisitas dan persamaan energy quasigeostrophic thermodynamic. Persamaan quasi-geostrophic height tendency:
Geopotensial tendency πœ’:

πœ’β‰‘

πœ•π›·
πœ•π‘‘

β‰ˆπ‘”


πœ•π‘
πœ•π‘‘

Persamaan tendensi:

(βˆ‡2 +

π‘“π‘œ2 πœ•2
𝜎

1

) πœ’ = βˆ’π‘“π‘œ βˆ‡π‘” . βˆ‡ (𝑓 βˆ‡2 𝛷 + 𝑓) βˆ’
πœ•π‘2

A
Change in height

π‘œ


B
Adveksi vortisitas

π‘“π‘œ2 πœ•
𝜎

(βˆ’βˆ‡π‘” . βˆ‡
πœ•π‘

πœ•π›·
πœ•π‘

)

C
Adveksi temperature diferensial

Pada pertumbuhan siklon, terdapat adveksi hangat menuju permukaan yang rendah. Hal itu
sangat kuat pada troposfer yang lebih bawah dan melemah seiring penurunan tekanan

3

(ketinggian meningkat). Pada kasus ini, adveksi temperature diferensial adalah negative dan
tekanan meningkat: ridge berkembang pada troposfer tengah menuju permukaan yang
rendah, dekat front hangat. Lembah gelombang pada troposfer bagian tengah berkembang
di belakang front dingin, sepanjang adveksi dingin lebih kuat pada troposfer yang lebih
bawah dan melemah sesuai ketinggian.
Teori Front Kutub
Siklon lintang tengah membentuk dan berpindah sepanjang front kutub. badai yang
berkembang disebut gelombag siklon. Tahap gelombang siklon berkembang diilustrasikan
sesuai urutan peta cuaca permukaan ditunjukkan pada gambar 2. Gambar 2 menunjukkan
bagian dari front kutub sebagai front yang stasioner. Hal itu merepresentasikan adanya
tekanan rendah dengan tekanan tinggi pada kedua sisinya. Udara dingin ke arah utara dan
udara hangat ke arah selatan mengalir secara paralel pada front, tetapi pada posisi yang
berlawanan. Jenis aliran ini membuat geser angin siklonik.
Pada kondisi berikutnya, sebuah bentuk yang kokoh seperti gelombang di bagian front
seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.b. gelombang yang terbentuk dikenal sebagai
gelombang front atau siklon yang baru terjadi. Melihat pembentukan gelombang front pada
peta cuaca seperti melihat dari sisi pembentukan gelombang air laut: pertama masa
pembentukan, kemudian pecah, dan yang terakhir adalah masa disipasi, yang mana hal itu
merupakan alasan kenapa system siklon lintang tengah dikenal sebagai gelombang siklon.
Gambar 2.b menunjukkan pembentukan awal gelombang dengan front dingin mendorong
ke arah selatan dan front hangt bergerak ke arah utara. Pada wilayah yang mempunyai
tekanan paling rendah (disebut pusat tekanan) merupakan pertemuan dua front. Udara
dingin menggantikan udara hangat ke atas sepanjang front dingin, dan akan memenuhi
front hangat, garis pita hujan terbentuk (area berwarna hijau). Dikendalikan oleh awan yang
tinggi, tipe system ini bergerak ke timur atau timur laut dan secara gradual akan menjadi
bentuk gelombang terbuka pada 12-24 jam (gambar 2.c). pusat tekanan cukup rendah dan
beberapa isobar melingkari puncak gelombang. Isobar yang sangat rapat membuat aliran
siklonik lebih kuat, pusaran angin berlawanan arah jarum jam dan masuk ke arah pusat
tekanann rendah. Presipitasi terbentuk di depan luasan pita front hangat dan sepanjang
garis pita front dingin. Daerah udara hangat diantara front hangat dan dingin dikenal
4

sebagai kawasan hangat. Disini, cuaca cenderung berawan, meskipun hujan ringan tersebar
memungkinkan berkembang jika kondisi udara tidak stabil.
Energy untuk badai dibagi dari beberapa sumber. Ketika massa udara mencapai
kesetimbangan, udara hangat akan naik udara dingin akan turun, mengubah energy
potensial ke energy kinetic-pergerakan energy. Suplai energy kondensasi ke system dalam
bentuk panas laten. Dan ketika udara di permukaan mengalami kovergensi ke pusat tekanan
rendah, kecepatan angin meningkat, menghasilkan energy kinetic yang meningkat.
Saat gelombang terbuka bergerak ke timur, pusat tekanan akan terus menurun, dan angin
bertiup kencang secara terus menerus seiring dengan gelombang yang secara cepat tumbuh
menjadi siklon matang. Pergerakan yang cepat dan secara konstan dari front dingin
membuat front hangat lebih dekat beberapa inci, penekanan pada wilayah hangat menjadi
area yang lebih kecil, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.d. pada model ini, front dingin
akhirnya mendekati front hangat dan system menjadi tertutup. Pada poin ini, badai
biasanya lebih intens, dengan awan-awan dan hujan yang menutupi wilayah yang besar.
Pada keadaan dimana front dingin, front hangat, dan menutup semua front yang datang
bersama pada gambar 2.e ditunjukkan sebagai triple point. Perhatikan bahwa daerah front
dingin dan hangat muncul seperti pada gelombang siklon terbuka di gambar 2.c. kondisi ini
dimana gelombang baru (disebut sebagai secondary low) kadang-kadang akan terbentuk,
bergerak ke timur, dan meningkatkan badai siklonik. Pusat system badai yang intens
ditunjukkan pada gambar 2.e berangsur-angsur menghilang, karena udara dingin sekarang
berada pada kedua sisi front tertutup. Bagian hangat masih ada, tetapi jauh dari pusat
badai. Tanpa suplai energy yang disediakan oleh udara hangat yang naik, udara lembab,
system badai tersebut mati dan berangsur-angsur hilang (lihat gambar 2.f). masa hidup
siklus gelombang siklon dapat mencapai beberapa hari atau beberapa minggu.

5

Gambar 2 Pembentukan gelombang siklon

Untuk memahami lebih baik bagaimana gelombang siklon mungkin berkembang dan
meningkat ke badai raksasa siklonik lintang tengah, kita butuh untuk memeriksa kondisi
atmosfer pada permukaan dan diatasnya. Misalkan bagian gelombang panjang melalui level
500mb secara langsung di atas permukan front yang stasioner, diilustrasikan oleh gambar
3.a. Pada grafik 500-mb, garis kontur dan isotherm (garis putus-putus) paralel satu sama lain
dan berdekatan. Udara yang lebih dingin terletak pada sebelah utara sebagian dari peta,
sedangkan udara yang lebih hangat terletak di selatan. Angin bertiup dengan kecepatan
yang cukup tinggi, yang menghasilkan perubahan yang tajam dalam kecepatan angin –
kecepatan geser angin yang kuat – dari permukaan sampai pada tingkat ini. Misalkan
gelombang pendek melewati wilayah ini, mengganggu aliran seperti ditunjukkan pada
gambar 3.b. kondisi ini semacam ketidakstabilan dalam aliran(seperti naiknya udara yang
lebih hangat dan turunnya udara yang lebih dingin) dikenal sebagai ketidakstabilan
baroklinik.

Gambar 3. Gelombang siklon

6

2.2 High and Low Thermal

Gambar 4 High and Low Thermal

High and low thermal menjelaskan mengenai jenis –jenis tekanan di daerah permukann dan
penyebabnya. Dimana menurut jenisnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu daerah
bertekanan rendah dan daerah bertekanan tinggi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya,
β€’

Thermal low  suatu daerah bertekanan rendah di permukaan yang dihasilkan dari
pemanasan troposfer bawah dan penaikan dari isobaric surface

β€’

Thermal high  suatu daerah bertekanan tinggi di permukaan yang dihasilkan dari
pendinginan udara oleh permukaan dingin

Thermal low atau bisa disebut dengan heat low biasanya terjadi karena pemanasan yang
kuat pada siang hari di suatu tempat. Pola sinoptik yang terbentuk dari thermal low ini
adalah iklim kering atau gurun disekitar tempat terjadinya thermal low ini. Udara sangat
panas di lapisan batas cenderung meningkat sejak pemanasan udara. Biasanya titik embun
dan kelembaban relatif udara panas di lapisan batas rendah. Hal ini akan mengurangi jumlah
curah hujan yang terjadi dari posisi thermal low. Stabilitas yang tinggi mengurangi
kedalaman vertikal thermal low. Thermal low akan menjadi yang terkuat di permukaan
tetapi akan melemah sesuai dengan tinggi sejak udara meningkat pada tingkat terbesar
lebih dekat ke permukaan bumi. Sebuah thermal low akan cenderung tinggal di wilayah
sumber yang sama. Thermal low atau heat low ini biasanya ditemukan di daerah benua
tropis dan subtropis selama musim panas. Jika kelembabannya cukup maka thermal low
dapat meningkatkan curah hujan konvektif atau badai. Thermal low setidaknya, memiliki
peran dalam pergerakan angin musiman tertentu. Diagram ini menunjukkan kejadian heat
low di atmosfer.

7

Gambar 5. Diagram Kejadian Heat Low di Atmosfer

Selanjutnya Thermal high, tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang thermal high.
Menurut AMS glossary Thermal high adalah suatu daerah bertekanan tinggi di permukaan
yang dihasilkan dari pendinginan udara oleh permukaan dingin.

2.3 Anomali Tekanan Secara Orografik
Efek orografik adalah keadaan dimana udara tidak bergerak naik ke elevasi yang lebih tinggi
karena adanya perbedaan tekanan, namun pengaruh dari adanya topografi permukaan.
Topografi permukaan yang mempengaruhi naiknya udara ke level yang lebih tinggi tersebut
dibagi menjadi dua jenis yaitu
ο‚·
ο‚·

Pegunungan
Perbukitan (dengan ketinggian tertentu)

Gambar 6. Pengaruh Topografi Terhadap Anomali Tekanan

Proses naiknya massa udara akibat adanya efek orografik dapat dikelompokan menjadi tiga
yaitu sebagi berikut:
8

1. Udara pada elevasi bawah bersifat lebih hangat dan membawa banyak uap air saat
bertemu dengan topografi yang tinggi
2. Udara yang naik, akan bertemu dengan udara yang dingin pada elevasi atas yang
menyebabkan kondensasi tehadap uap air yang naik
3. Setelah kondensasi dan udara mencapai tingkat kejenuhannya yang maksimum,
maka akan terjadi presipitasi di satu sisi gunung

Gambar 7. Proses Terjadinya Efek Orografik

Adanya anomali tekanan akibat orografik memberikan dampak yang besar terhadap daerah
di sekitar pegunungan atau perbukitan tersebut, salah satunnya adalah menyebabkan
kekeringan. Secara umum beberapa dampak yang diakibatkan oleh naikya udara karena
orografik adalah sebagai berikut:
ο‚·

Munculnya hujan di salah satu sisi gunung dan kekeringan di sisi lainnya

ο‚·

Pengaruh dari asal angin prevailing sangat mempengaruhi wilayah mana yang
mendapat hujan dan yang mengalami kekeringan

ο‚·

Temperatur awal saat terjadi kenaikan orografik menentukan tingkat kekeringan angin
yang menuruni gunung
.

9

Gambar 8 (a) dan (b) Dampak dari Efek Orografik

Pada gambar 8(b) dapat terlihat bahwa sisi belakang gunung yang mana sisi gunung yang
terjadi mountain wave ada di depan akan menyebabkan timbulnya rotor, gerakan sirkulasi atau
vortex yang terdiskritisasi. Selain rotor, hasil yang didapatkan saat kejadian mountain wave adalah
awan lenticularis. Awan ini berbentuk seperti lensa yang berlapis – lapis di dekat puncak
pegunungan. Awan tersebut merupakan awan yang tersisa setelah hujan terjadi di sisi depan
gunung. Lalu, awan tersebut akan masih terbawa aliran udara sampai ke puncak gunung di daerah
yang stabil seperti pada gambar 9(a). Karena adanya rotor di dekat permukaan sisi belakan gunung,
maka aliran udara di belakan gunung akan menjadi berundak – undak, menyebabkan awan sisa dari
hujan tersebut pun mengikuti pola sinusoidal dan berada di puncak gelombangnya. Sehingga,
terbentuklah awan lenticularis yang berlapis.

Gambar 9 (a) dan (b) Pembentukan awan lenticularis

10

Gambar 10 Awan lenticularis

2.4 Tipe Tekanan Tinggi dan Rendah, Serta Hubungannya dengan Temperatur
Tekanan Udara adalah Gaya per satuan luas yang diberikan pada permukaan bumi
dengan berat udara di atas permukaan. Tekanan udara tidak seragam di bumi, rentang
normal tekanan udara bumi adalah dari 980 milibar (mb) ke 1.050 mb. Perbedaan ini adalah
hasil dari sistem tekanan udara rendah dan tinggi yang disebabkan oleh pemanasan yang
tidak merata di seluruh permukaan bumi dan kekuatan gradient tekanan.
Sebuah sistem tekanan rendah adalah area di mana tekanan atmosfer lebih rendah
dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Terendah biasanya berhubungan dengan angin
kencang, udara hangat, dan mengangkat atmosfer. Karena itu, posisi terendah biasanya
menghasilkan awan, curah hujan, dan cuaca buruk lainnya seperti badai tropis dan topan.
Selain itu, daerah rawan tekanan rendah tidak memiliki ekstrim diurnal (hari vs. malam) atau
suhu musiman yang ekstrim karena awan ini di daerah tersebut mencerminkan masuk
radiasi matahari kembali ke atmosfer sehingga mereka tidak dapat menghangatkan
sebanyak siang hari (atau di musim panas) dan di malam hari mereka bertindak sebagai
selimut, menjebak panas di bawah.
Sebaliknya, sistem tekanan tinggi adalah area di mana tekanan atmosfer lebih besar
dari daerah sekitarnya. Daerah tekanan tinggi biasanya disebabkan oleh fenomena yang
disebut penurunan, yang berarti bahwa udara di tinggi mendingin menjadi lebih padat dan
bergerak ke arah tanah. Tekanan meningkat di sini karena lebih banyak udara mengisi ruang
yang ditinggalkan dari rendah.Subsidence juga menguap sebagian uap air di atmosfer
11

sehingga system tekanan tinggi biasanya berhubungan dengan langit cerah dan cuaca
tenang.
Tipe dasar dari sistem tekanan: rendah, atau siklon, dan tinggi, atau anticyclone.
Siklon, adalah area di mana udara naik. Sebagai udara bergerak ke atas jauh dari
permukaan, itu mengurangi tekanan dari permukaan itu. Dalam hal ini, barometer
pembacaan akan mulai jatuh. Anticyclone, adalah sebaliknya. Dalam tinggi, udara yang
turun ke arah permukaan dan dengan demikian barometer pembacaan akan mulai naik,
mengindikasikan peningkatan tekanan di permukaan.

Gambar 12. Angin konvergen naik di siklon ( pusat tekanan rendah ) dan turun dari antisiklon ( pusat tekanan
tinggi).

Sirkulasi divergen dan konvergen dari gambar diatas terlihat , angin bertiup ke arah
pusat siklon dan dapat dikatakan konvergen ke arah itu. Oleh karena itu, siklon adalah
ditutup sistem tekanan yang pusat sebagai fokus untuk konvergen sirkulasi angin. Angin dari
antisiklon pukulan jauh dari pusat tekanan tinggi dan dikatakan menyimpang. Dalam kasus
ini dari anticyclone, pusat dari sistem berfungsi sebagai sumber untuk sirkulasi angin yang
berbeda. Gambar 1 menunjukkan konvergen dan angin divergen bergerak di jalan lurus. Hal
ini tidak benar gambar realitas. Bahkan, angin bergerak dari tinggi dan menjadi rendah
melakukannya dalam gerakan spiral yang dibuat oleh kekuatan lain, yang disebabkan oleh
gaya koriolis.

12

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ο‚·

ο‚·

ο‚·

ο‚·

Siklon lintang menengah adalah system cuaca terbesar yang paling sering terjadi
selama musim dingin di Amerika Serikat. Pembentukan siklon mengacu pada inisiasi
dan pengembangan dari permukaan rendah. Siklon lintang menengah membentuk
dan berpindah sepanjang front kutub. badai yang berkembang disebut gelombag
siklon.
Thermal low adalah suatu daerah bertekanan rendah di permukaan yang dihasilkan
dari pemanasan troposfer bawah dan penaikan dari isobaric surface. Thermal high
adalah suatu daerah bertekanan tinggi di permukaan yang dihasilkan dari
pendinginan udara oleh permukaan dingin.
Efek orografik adalah keadaan dimana udara tidak bergerak naik ke elevasi yang
lebih tinggi karena adanya perbedaan tekanan, namun pengaruh dari adanya
topografi permukaan seperti gunung dan bukit. Salah satu dari adanya perbedaan
tekanan akibat orografik adalah munculnya hujan di salah satu sisi gunung dan
kekeringan di sisi lainnya.
Tipe dasar dari sistem tekanan: rendah (siklon) dan tinggi (anticyclone). Siklon,
adalah area di mana udara naik. Sebagai udara bergerak ke atas jauh dari
permukaan, itu mengurangi tekanan dari permukaan itu. Dalam hal ini, barometer
pembacaan akan mulai jatuh. Anticyclone, adalah sebaliknya. Dalam sistem tekanan
tinggi, udara yang turun ke arah permukaan dan dengan demikian barometer
pembacaan akan mulai naik, mengindikasikan peningkatan tekanan di permukaan.

3.2 Saran
Sebaiknya diadakan studi yang lebih mendalam terkait tipe-tipe tekanan tinggi dan
rendah sehingga dampaknya buruk yang ditimbulkan dapat dikurangi atau bahkan
dihindari.

13

DAFTAR PUSTAKA
Ahrens, C Donald., 2009. Meteorology Today: An Intoduction to Weather, Climate, and Enviroment
9th Ed. Brooks: Cole Publishing, USA.
Atmospheric Pressure, Winds, and Circulation Patterns (ebook chapter 5), diunduh di :
http://www.cengage.com/resource_uploads/downloads/0495555061_137182.pdf (diakses pada 13
November 2016).
http://apollo.lsc.vsc.edu/classes/met130/notes/chapter9/graphics/thermal_h_l.jpg (diakses pada 12
November 2016 pukul 21.35 WIB).
http://climate.ncsu.edu/edu/k12/.mlc (diakses pada 12 November 2016).
Encyclopedia of World Climatology Part of the series Encyclopedia of Earth Sciences Series pp 405405.
http://geography.about.com/od/climate/a/highlowpressure.htm (diakses pada 13 November 2016)
http://glossary.ametsoc.org/wiki/Thermal_high (diakses pada 13 November 2016 pukul 21.35 WIB).
http://glossary.ametsoc.org/wiki/Thermal_low (diakses pada 13 November 2016 pukul 21.35 WIB).
Materi Perkuliah Meteorologi Sinoptik 2016.
http://opensnow.com (diakses pada 13 November 2016).
http://study.com/academy/lesson/orographic-effect-definition-lesson-quiz.html#lesson (diakses
pada 13 November 2016).
http://theweatherprediction.com/basic/pressuretypes/38a.jpg (diakses pada 13 November 2106
pukul 21.35 WIB).

14