MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PENDIDIKAN S

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa

2003

MULTIMEDIA INTERAKTIF
DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA
(Penggunaan perangkat Eco-Color Multimedia
interaktif (ECMi) dalam proses pembelajaran
mata kuliah Batik di studio batik Universitas
Pendidikan Sultan Idris Malaysia)
Achmad Sopandi Haji Hasan
dipublikasikan pada Jurnal Wacana Seni Rupa Vol.3 No.6 2013

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas penggunaan
Eco-Color Multimedia interaktif (ECMi), sebuah perangkat kursus
(Courseware) yang digunakan dalam mata kuliah pendidikan seni
rupa khususnya mata kuliah batik tradisional di studio batik
Universitas Sultan Idris, Tanjong Malim Perak, Malaysia. Aplikasi
multimedia interaktzf yang merupakan gabungan dari kombinasi
program komputer dan berbagai media yang digunakan untuk

menampilkan informasi kepada pengguna melalui video, audio,
gambar dan ilustrasi yang berkualitas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan komputer tersebut dapat
mendorong murid-murid dan mahasiswa untuk menghasilkan
karya-karya seni atau produk seni rupa secara lebih efektif
Pengaplikasian komputer sebagai alat bantu belajar untuk mata
pelajaran seni rupa tampaknya sangat dirasakan manfatnya, jika
dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional. Oleh
karena itu sangat tepat jika penggunaan media komputer sebagai
alat bantu mengajar oleh Kementrian Pendidikan Malaysia giat
dilaksanakan di seluruh negara, berdasarkan perkembangan
dan inovasi pendidikan masa kini.
Kata Kunci: multimedia interaktif, pembelajaran
PENDAHULUAN

pembelajaran pendidikan
seni rupa sebagai hasil
penelitian pada Program
Sarjana Muda Pendidikan


Tulisan ini dimaksud untuk
menggambarkan peranan
multimedia interaktif dalam
1 Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa
Seni di Universiti Pendidikan
Sultan Idris Malaysia dalam
mata kuliah Batik
Tradisional. Tulisan ini
juga akan mengemukakan
mengenai alat bantu
mengajar komputer dalam
pembelajaran pendidikan
seni rupa.
Pada biasanya mahasiswa
yang terdiri dari berbagai
latarbelakang akan
mengikuti

mata kuliah ini selama
satu semester. Bahan yang
dipelajarinya ialah konsepkonsep dasar batik, yang
mencakup juga kemahiran
menggunakan canting dan
bahan pewarna dari bahan
alami Dalam hal ini
penggunaan multimedia
interaktif menjadi dasar
untuk memproduksi batik
mulai dari tahapan kajian,
perkembangan ide, desain
motif batik hingga produk
akhir. Tujuan mata kuliah ini
adalah agar peserta didik
dapat menguasi konsepkonsep tradisional dalam
memproduksi batik
kontemporer. Dalam kaitan
ini proses pembuatan batik
berdasarkan pada

penggunaan komputer.
Pembelajaran yang
berorientasi pada komputer
ini merupakan cara belajar
yang mengantar peserta didik
pada penguasaan
multimedia interaktif. Oleh
karena itu, pembelajaran
seperti ini dianggap sesuai
dengan situasi dan
tantangan yang dihadapi
bangsa dan negara Malaysia
2

2003

yang sedang dalam proses
pembangunan yang terus
menerus.
Tujuan itu ditetapkan sesuai

dengan tujuan pendidikan di
Malaysia ke arah
pembangunan teknologi
informasi atau Information
Technology (IT) dan
Multimedia Super Corridor
(MSC), yang merupakan
usaha untuk melakukan
perubahan produktivitas
dan kualitas pendidikan ke
peringkat 'world class'.
Usaha ini sedang
dilaksanakan mulai dari
peringkat sekolah dasar
hingga ke peringkat
perguruan tinggi di seluruh
Malaysia.
Usaha-usaha penggunaan
komputer
sebagai alat bantu mengajar

oleh
Kementrian
Pendidikan Malaysia
giat dilaksanakan di
seluruh negara,
berdasarkan perkembangan
dan inovasi pendidikan
masa kini, demikian pula
khususnya pembelajaran
berbantukan komputer
dalam mata pelajaran
pendidikan seni rupa.
Penggunaan komputer
tersebut dapat mendorong
murid-murid dan
mahasiswa untuk
menghasilkan karyakarya
seni atau produk seni rupa
secara lebih efektif.
Pengaplikasian komputer

sebagai alat bantu belajar
untuk mata pelajaran

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa
pendidikan seni rupa
tampaknya sangat dirasakan
manfaatnya.

LATAR BELAKANG
MASALAH
Perkuliahan batik
umumnya selama ini
dilaksanakan dengan
metode tradisional.
Perkuliahan dilaksanakan
secara konvensional dengan
metode pembelajaran

menggunakan papan tulis
dan kapur tulis atau lebih
dikenali dengan metode
pedagogi tradisional.
Pendekatan pelaksanaan
proses pengajaran dan
pembelajaran batik
berdasarkan komputer
dapat dipraktekkan
seluruhnya di studio batik
UPSI. Masalah yang menarik
minat pengkaji dalam
penelitian ini ialah untuk
menilai efektivitas
penggunaan
komputer dalam
pembelajaran pendidikan
seni rupa di UPSI dalam
mata kuliah batik
tradisional. Penggunaan

perangkat EcoColor
Multimedia interaktif
(ECMi) ini, dapat
membantu mahasiswa
memahami secara lebih
terperinci proses
kemahiran dan
pembelajarannya. Selain itu
juga pembahasan akan lebih
jelas apabila mahasiswa
menggunakan multimedia
interaktif dalam
3

2003

menyelesaikan tugas-tugas
sesuatu projek praktek di
studio seni. Selain itu
mahasiswa dapat

mengelola projek studio dan
pembelajarannya
berdasarkan bentuk-bentuk
citra, bunyi, animasi, video
dan teks yang terdapat
dalam perisian multimedia
tersebut.
Penggunaan komputer
sebagai media dan alat
bantu dalam pendidikan
seni rupa turut
memberikan sumbangan
terhadap perkembangan
pesat bahan-bahan
pembelajaran pendidikan
seni rupa secara interaktif.
Hal itu berdasarkan produk
multimedia interaktif yang
mengikuti kebutuhan
pengguna. Sumber-sumber

multimedia interaktif
menyediakan informasi
mengenai karya sent rupa.
Teknologi terkini dan
produk multimedia
interaktif yang dirancang
khusus telah digunakan
oleh mahasiswa selama
mengikuti mata kuliah
batik tradisional.
Perkembangan teknologi
pendidikan telah banyak
membantu mahasiswa
dalam proses pembelajaran
pendidikan seni rupa. Arus
ledakan teknologi komputer
ini disepadukan dengan
penggunaan bahan
pembelajaran berteknologi
tinggi selaras dengan visi
dan misi pendidikan masa
kini. Taylor (2001)

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa
menyatakan bahwa dalam
hal ini, mahasiswa boleh
mempelajari banyak hal
mengenai penggunaan
teknologi komputer.
Multimedia interaktif dapat
membantu pengajar
pendidikan seni rupa untuk
menjamin dan menerapkan
ilmu pengetahuan dan
kemahiran membatik. Selain
itu perangkat multimedia
interaktif juga dikatakan
dapat memudahkan
mahasiswa dalam
memahami isi
pembelajarannya dengan
lebih baik lagi.
Penekanan kepada peranan
multimedia interaktif, dapat
membantu kemahiran
mahasiswa selama proses
bekerja di studio
seni rupa dengan
menggunakan komputer.
Multimedia merupakan
teknologi penyebaran
informasi yang didesain
khusus dengan
menggabungkan huruf,
bunyi, citra dan animasi
bersama-sama dengan
keupayaan interaktif
sesebuah komputer.
Penelitian ini bertujuan
untuk menilai efektivitas
penggunaan Eco-Color
Multimedia interaktif
(ECMi), sebuah perangkat
kursus (Courseware) yang
digunakan dalam mata
kuliah pendidikan seni rupa
khususnya mata kuliah
batik tradisional di studio
batik Universiti Pendidikan
Sultan Idris, Tanjong Malim
4

2003

Perak, Malaysia. Faridah
(1999), menyatakan bahwa
komputer kini digunakan
dengan luasnya dalam
dunia pendidikan di
Malaysia. TerutEuna aplikasi
multimedia interaktif yang
merupakan gabungan dari
kombinasi program
komputer dan berbagai
media yang digunakan
untuk menampilkan
informasi kepada pengguna
melalui video, audio, gambar
dan ilustrasi yang
berkualitas. Sebagai contoh
apabila mahasiswa
mempelajari batik, mereka
dapat melihat teks dalam
mengenali sejarah batik,
melihat paparan gambar
proses penghasilan batik,
mendengar suara dan bunyi
aktivitas dalam proses
penghasilan karya produksi
batik. Dengan menggunakan
multimedia secara interaktif,
seorang mahasiswa dapat
mengawali operasi perangkat
ECMi dengan memilih bagian
yang ingin dilihat, dipelajari
dan mengulangi bagian
yang belum dipahami
Dengan ECMi mahasiswa
dapat mengatur sejauhmana
mereka dapat belajar proses
membuat karya batik
tradisional.

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan
bagaimana efektivitas
penggunaan multimedia
interaktif dalam proses
pembelajaran pendidikan
seni rupa, pada program

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa
Sarjana Muda Pendidikan
Seni di UPSI.
Secara khusus kajian ini
bertujuan untuk: 1.
Memahami efektivitas EcoColor
Multimedia Interaktif (ECMi)
dalam
pembelajaran pendidikan
seni rupa, 2. Memahami
tanggapan mahasiswa
tentang pentingnya
penggunaan EcoColor
Multimedia Interaktif (ECMi)
dalam pembelajaran batik.

KERANGKA TEORETIK
Dalam perkembangan
selanjutnya, kemajuan
dalam penggunaan
multimedia interaktif dan
pemanfaatan komputer
dalam pendidikan di
Malaysia sejajar dengan
gagasan Perdana Menteri
Malaysia, Dr. Mahathir
Mohammad yang
mengatakan, 'Malaysia:
Langkah ke Hadapan' (
Malaysia: The way Forward),
sewaktu persidangan The
Malaysian Bussines Council
pada 28 Februari 1991.
Komputer digunakan di
kalangan murid sekolah
dasar dan mahasiswa
perguruan tinggi untuk
kegiatan sehari-hari dalam
pembelajaran pendidikan
seni rupa. Hadirnya
komputer telah
menimbulkan perubahan
perilaku dalam kehidupan
di kalangan peserta didik di
Malaysia. Kalau
sebelumnya, karya seni
5

2003

rupa dihasilkan secara
manual dan tradisional, maka
ketika komputer digunakan
sebagai alat bantu dalam
pembelajaran, dalam waktu
singkat pelajar dapat
menghasilkan tugas hasil
kerja seni (end product).
Upaya-upaya demikian
sangat berarti dalam ikut
memajukan pendidikan
seni rupa di Malaysia.
Penggunaan komputer
sebagai alat bantu dalam
pembelajaran sebenarnya
bermula di Amerika Serikat
sejak tahun 1950 an. Di
Malaysia, penggunaan
komputer dalam proses
pembelajaran di institusiinstitusi pendidikan
bermula diperkenalkan
sejak tahun 1980-an.

Melalui kebijaksanaan
pemerintah Malaysia,
keberadaan multimedia
interaktif dan teknologi
komputer tumbuh dan
berkembang dalam
pendidikan seni rupa
hingga sekarang. Petterson
(1983) menyatakan bahwa
pengajaran guru lebih balk
jika penggunaan komputer
digunakan sebagai
penyokong teknik
pengajaran (supplementary
teaching technique).
Pembelajaran
berbantukan komputer
bukan saja dapat
meningkatkan motivasi
mahasiswa, malah dapat
meningkatkan prestasi dan
dapat mewujudkan
perluasan pembelajaran
yang lebih positif terutama
Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa
bagi mahasiswa seni rupa.
Hal ini telah diakui oleh
Chambers dan Sprecher
(1983) bahwa
pembelajaran
berbantukan komputer
dapat menghemat waktu
pembelajaran, di samping
dapat meningkatkan mutu
pembelajaran. Di Malaysia,
penggunaan teknologi
komputer di sekolahsekolah pada awalnya
digunakan sebagai alat
bantu kerja guru dalam
pembelajaran pendidikan
seni rupa. Kementerian
Pendidikan Malaysia telah
mengambil langkah untuk
lebih mengembangkan
budaya penggunaan
komputer di kalangan
warga pendidikan dan
mahasiswa dengan
kerjasama Malaysian
Institute of Microelectronic
System (MIMOS).
John Nesbitt (1990) dalam
tulisannya menyatakan,
dunia secara global akan
mengalami ledakan
teknologi. Seth tidak akan
ketinggalan dalam arus
peredaran yang menantang
ini. Pengaruh teknologi
elektronik melingkupi
berbagai alat kerja yang
dihasilkan oleh teknologi. Di
dalam perkembangan
pendidikan seni rupa,
sekarang ini komputer,
perangkat multimedia dan
layar elektronik mampu
memperkaya gaya
pengucapan berkarya para
seniman untuk mencipta
dan membuat eksperimen
6

2003

visual menggunakan
kecanggihan teknologi
komputer, digital dan
informasi. Melalui
kesepaduan seni dan
teknologi terkini
mewujudkan berbagai
disiplin seni yang bisa
dijadikan alat dalam
menghasilkan kerja seni dan
memperlancar pembelajaran
seni rupa. Tentunya
kemajuan yang dicapai akhiralchir ini tidak begitu saja
datang dengan sendirinya.
Dapat dikatakan bahwa
kemajuan dalam teknologi
informasi dan komunikasi
memberi kesan positif
kepada pendidikan
keseluruhannya.
Penggunaan perangkat
multimedia interaktif di
studio seni rupa dapat
meningkatkan efektivitas
pembelajaran pendidikan
seni rupa. Bersama-sama
dengan makin dikuasainya
pengetahuan komputer
dikalangan para
mahasiswa. Apabila
mahasiswa
mempelajari multimedia
interaktif, memungkinkan
mahasiswa mengedakan
kerja seni rupa secara
inovatif dalam penghasilan
karya seni yang bermutu.
Hal ini disebabkan
perkembangan dan inovasi
dalam dunia pendidikan
masa kini, pembelajaran
berdasarkan komputer untuk
mata kuliah pendidikan
seni rupa dirasakan wajar
dilaksanakan. Dengan
adanya multimedia interaktif,

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa
pembelajaran pendidikan
seni rupa lebih gampang
bagi mahasiswa. Selain itu
juga dapat menarik minat
mahasiswa lebih cenderung
terhadap informasi yang
disampaikan. Pembelajaran
berdasarkan komputer,
memberi peluang kepada
mahasiswa untuk
menggunakan teknologi
komputer dalam usaha
membantu mereka
menghasilkan karya seni
rupa lebih efektif secara
tidak langsung is dapat
meningkatkan mutu
pendidikan seni rupa.
Pengenalan multimedia
interaktif berdasarkan
komputer dalam pendidikan
seni rupa, banyak
membantu mahasiswa.
Bahan-bahan pembelajaran
terdiri dan program
komputer yang didesain
untuk pembelajaran
pendidikan seni rupa secara
interaktif dengan konsepkonsep dasar seni rupa yang
dilaksanakan, dan dapat
diaplikasikan di studio
seni. Bagi mata kuliah ini,
pendekatan terpadu
digunakan. Mahasiswa
diharapkan mengumpul
data-data sendiri melalui
kajian kepustakaan, kajian
lapangan, memproses
perkembangan ide dan
akhirnya membuat
interpretasi untuk
memantapkan aplikasi
konsep dalam proses
berkarya seni rupa
berdasarkan komputer.
7

2003

Hee Jee Mei dan
Norahidah (2001),
menyatakan bahwa
multimedia interaktif akan
dapat menonjolkan situasi
pembelajaran yang
interaktif antara
mahasiswa dengan isi
pembelajarannya.
Pemanfaatan multimedia
interaktif yang efektif akan
dapat berupaya
membimbing dan
membentuk mental dan
cara berpikir kreatif
mahasiswa dalam
memahami konsep ilmu
yang diterapkan. Menurut
Crowe (1995), multimedia
interaktif dapat
meningkatkan prestasi
mahasiswa mengenai
sesuatu bahan yang
diajarkan sebanyak lebih
dan 30% dibandingkan
dengan mahasiswa yang
menggunakan metode
pembelajaran secara
tradisional.
Secara umum, mahasiswa
yang mengikuti kuliah
batik tradisioal dengan
menggunakan metode
tradisional hanya
menerima pelajarannya
sebanyak 25 % saja. Jika
mahasiswa tersebut
melihat dan mendengar
dalam proses
perkuliahannya, maka
mahasiswa tersebut
hanya dapat menerima
pelajarannya sebanyak
50%. Manakala
mahasiswa yang
mendengar, melihat dan
berkomunikasi secara

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa
terns menerus melalui
multimedia interaktif,
persentasi penerimaan dan
pemahamannya terhadap
perkuliahan batik
selama sebanyak 75%.
Metode ini dapat menarik
minat mahasiswa dan
akhirnya akan menjadi
sesuatu faktor yang
positif, yang akan
menolong mahasiswa
untuk menyelesaikan
masalah dan mengatasi
kegagalan mahasiswa
(Perry, Menee & Struthens
1996).
Ada perbedaan antara
konsep yang
menggunakan metode
pembelajaran pedagogi
tradisional dengan
pembelajaran yang
dilaksanakan
menggunakan alat bantu
komputer.
Selain dan faktor
perubahan kurikulum dan
perubahan peningkatan
pengetahuan ilmiah
mahasiswa yang dibicarakan
di atas, penggunaan
teknologi, bahan, teknik dan
metode pembelajaran
haruslah sejalan dengan
perkembangan teknologi.
Perkembangan penggunaan
teknologi atau penggunaan
alat bantu mengajar dalam
pendidikan bukanlah satu
fenomena baru. Hal ini telah
ada sejak era cicapue. Alatalat bantu seperti over head
projector (OHP) dan projector
slide telah menjalankan
fungsinya sebagai bagian
dan alat bantu
8

2003

pembelajaran dalam dunia
pendidikan namun
peralatan ini tidak mungkin
menyamai kecanggihan
komputer. Oleh karena itu
penelitian ditujukan untuk
melihat efektivitas
penggunaan multimedia
interaktif dalam proses
pembelajaran dalam mata
kuliah pendidikan seni.
Hasil clan penelitian ini,
dapat membuktikan bahwa
penggunaan teknologi
komputer dapat
meningkatkan mutu
pembelajaran pendidikan
seni rupa dalam kasus mata
kuliah batik yang diberikan
selama satu semester.
Menurut Schwier dan
Misanchuk (1993),
multimedia interaktif
haruslah mempunyai ciri
yang melibatkan
pembelajaran dari
berbagai sumber yang
merupakan gabungan dari
unsur Audio, Video dan
Movement (AVM). Jika
dibandingkan dengan cara
yang lama yaitu metode
pembelajaran yang
dilaksanakan dengan teori
saja, multimedia interaktif
akan lebih efektif.
Perkembangan dan
penggunaan teknologi
komputer dapat
meningkatkan mutu
pembelajaran, pemahaman,
serta mempercepatkan
peningkatan penyerapan
pengetahuan mahasiswa
dalam menciptakan produk
karya seni rupa. Kajian ini

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa
juga cuba melihat sejauh
manakah penggunaan
program komputer dalam
proses pembelajaran dapat
mencapai objektif pengajaran,
meningkatkan motivasi
pelajar dan akhirnya
membantu mereka
menggunakan program yang
sama untuk menghasilkan
produk batik yang bermutu
tinggi mengikut standar
internasional.
Penelitian yang lalu
menunjukkan program
multimedia interaktif
memudahkan dan memberi
informasi kepada
pengguna melalui alat-alat
visual. Menurut Schwier
dan Misanchunk (1993),
pembelajaran
menggunakan multimedia
interaktif akan melibatkan
berbagai sumber
pembelajaran yang
dihubungkan dengan
komputer melalui satu
sistem dalam ruangan
kelas. Yusuf Hashim (1999),
menyatakan bahwa
pembelajaran berdasarkan
teknologi komputer,
adalah proses
pembelajaran yang
menggunakan teknologi
multimedia interaktif untuk
membantu mahasiswa
belajar dengan
menggunakan teknologi
sebagai alat dan bahan
pembelajaran seperti
komputer dan CD-ROM.
Beberapa peneliti
menyatakan, kreativitas
merupakan hal yang penting
9

2003

untuk menghasilkan
sebuah perangkat
multimedia interaktif. Para
perancang desain akan
memilih perangkat yang
mudah digunakan
(Hannafin,1990; Schiwer dan
Misanchuk, 1993; Raskhin
,1994; Knight,1995).
Perangkat pendukung yang
digunakan dapat berbentuk,
teks, grafik, gambar,
animasi, video dan audio.
Perangkat dalam multimedia
interaktif tersebut adalah
Macromedia Director.
Penggunaan perangkat itu
memiliki kelebihan dalam
mencipta aplikasi

multimedia, sebagai modul
pembelajaran pendidikan
seni rupa.
Boyle (1997) menyatakan
bahwa sebelum membuat
sebuah perangkat
multimedia interaktif,
bahan harus disesuaikan
berdasarkan lingkungan
pembelajaran
mahasiswa. Dalam hal
ini mahasiswa terlebih
dulu di berikan
pengetahuan teknologi
komputer.
METODOLOGI PENELITIAN

Data diambil dari 24 pelajar
yang mengikuti kursus
Batik. Kursus Batik
merupakan kursus wajib
bagi mahasiswa major
Program Sarjana Muda
Pendidikan Seni, UPSI.
Informasi data yang
diperoleh dari instrumen
penelitian dianalisis SPSS
10.0 (Statistical Package For

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa

The Social Science).
Sebanyak 30 butir soal
dibuat untuk mengukur
'perangkat ECMi' dalam
pembelajaran batik di
studio. Pengukuran
menggunakan Skala Likert
yang dikelaskan kepada; 1 =
Sangat Tidak Setuju, 2 =
Tidak setuju, 3 = Tidak
Pasti, 4 = Setuju dan 5 =
Sangat Setuju. Butir soal
ini akan dijumlahkan bagi
mengukur skor pengunaan
perangkat ECMI dalam
pengajaran dan
pembelajaran batik di
studio batik.
HASIL PENGOLAHAN DATA

Validitas instrument
penelitian telah diuji dengan
menggunakan Alpha

2003

Cronbach. Melalui uji coba
telah dilaksanakan untuk
menentukan validitas dan
kesahan serta pemahaman
mahasiswa melalui
pencapaian ujian pra dan
pasca menggunakan ECMi
untuk penghasilan produk
batik warna alam semula
jadi. Sebanyak 30 butir soal
diberikan kepada kesemua
mahasiswa yang mengikuti
kursus batik dalam masa
30 menit.
Dengan uji coba, pencapaian
serta pemahaman
mahasiswa terhadap
penggunaan ECMi dalam
proses pembelajaran mata
kuliah batik
menggunakan pewarna
bahan alami dapat
dianalisa dengan tepat.

merupakan tanggapan yang
tertinggi atau terbanyak.
Hasil kajian berdasarkan tabel 1., menunjukkan tanggapan
Persentase tanggapan
mahasiswa tentang pengetahuan dan pengalaman mahasiswa
yang
menggunakan komputer sebagai alat mahasiswa
bantu dalam
proses
mengatakan
pembelajaran respon mahasiswa yang mengatakansangat
tidak tidak
setuju
setuju
39.1
%
pada
pada butir soal 2. Secara keseluruhan, mahasiswa yangbutir
soal 2.dan
Hal pengetahuan
ini tedadi
menyatakan
setuju
pengalaman
mata
kuliah batik
diterhadap
UPSI
karena
sebagian
besar
sebelum
mengikuti
56.5
% pada
butir soal 3.
mahasiswa mempunyai
Jawaban tersebut
10 Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa
minat tetapi tidak
mempunyai pengalaman
ketika mengikuti kursus
yang berkaitan dengan
penggunaan multi media
interaktif dalam mengikuti
pembelajaran batik dengan
menggunakan bantuan
komputer.
PERANAN MULTIMEDIA
INTERAKTIF DALAM
PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN SENI RUPA

Bagi mahasiswa seni
rupa, multimedia
interaktif memang
merupakan perangkat
yang sangat penting
dalam proses
pembelajarannya. Hasil
analisis data
menunjukkan bahwa
penggunaan multimedia
interaktif sangat penting
dalam proses
pembelajaran, karena
penggunaannya dapat
meningkatkan persepsi
dan menarik minat

Hasil kajian berdasarkan
tabel 2, menunjukkan
tanggapan mahasiswa
tentang kepentingan ECMi
dijabarkan dalam mata
kuliah batik melalui
11

2003

mahasiswa. Desain
dengan menggunakan
perangkat ECMi akan
lebih menarik dan lebih
mudah dipahami oleh
mahasiswa dalam proses
pembelajaran batik.
Program multimedia
didesain untuk
memudahkan dan
memberi informasi
kepada mahasiswa melalui
alat-alat arahan visual
yang dapat memberikan
informasi yang
mendalam. Selain itu,
mahasiswa dapat
mempelajari dan
memaharai
pembelajarannya sesuai
tahapan pengetahuan
dan pengalamannya. Hal
itu akan memberi
peluang untuk mengkaji
ulang pelajarannya
berdasarkan bentukbentuk visual, citra,
bunyi, animasi, video, dan
huruf berwarna yang
terdapat dalam ECMi.

program Sarjana Muda
Pendidikan Seni Dengan
Kepujian di UPSI. Untuk
memperoleh hasil batik yang
bermutu (lihat tabel 2),
ECMi memberi kemudahan
kepada mahasiswa dalam
menyampaikan

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa
pengetahuan dan teknik
membatik. Diperoleh data
bahwa 7 orang (30.4 (Y0)
responden menyatakan
sangat setuju, 15 orang
(65.2 %) menyatakan setuju
ECMi dapat meningkatkan
prestasi mahasiswa dalam
penghasilan produk batik
yang berkualitas, 6 orang
(26.1) menyatakan sangat
setuju, 16 orang (69.6 `)/0), 8
orang (34.8 %) menyatakan
sangat setuju ECMi
memberikan pengetahuan
tentang prinsipprinsip
memproduksi batik dengan
teknik membatik yang
benar, 5 orang (21.7 (Y0)
menyatakan ECMi itu dapat
memberi motivasi kepada
mahasiswa untuk
menghasilkan produk batik
yang bermutu, 14 orang
(60.9 %) sangat setuju dan
17 orang (73.9) menyatakan
setuju. Secara umum ratarata tanggapan mahasiswa
tentang pentingnya ECMi
dalam proses pembelajaran
batik di studio batik UPSI
yaitu antara (4.1304) hingga
(6.0870). Ini menunjukkan
bahwa mahasiswa program
Sarjana Muda Pendidikan
Seni dengan menyatakan
"setuju" tentang pentingnya
ECMi dan juga setuju bahwa
pengetahuan dan
keterampilan membuat
produk batik bermutu
merupakan hal penting.

PELAKSANAAN ECMi DI
STUDIO BATIK UPSI
Pendekatan pelaksanaan
pembelajaran batik dengan
12

2003

bantuan komputer
merupakan satu strategi
pembelajaran dalam
menyampaikan seluruh atau
sebahagian isi mata kuliah
batik. Pengalaman dan
pengetahuan menggunakan
komputer dapat dijadikan
alat bantu dalam
pembelajaran batik,
mendorong mahasiswa
menyiapkan tugas produk
batik dengan lebih cepat.
Penggunaan komputer
sebagai alat bantu
pembelajaran batik di dalam
studio batik dapat
membantu pengajar untuk
menyampaikan proses
pembelajaran sehingga
lebih kondusif dan efektif.
Informasi akan lebih jelas jika
dilaksanakan dengan
menggunakan perangkat
ECMi.
ECMi menyediakan
kemudahan proses dalam
proses memproduksi batik,
penggunaan huruf, bunyi,
citra dan animasi, serta
untuk meningkatkan
pemahaman dan
keterampilan mahasiswa
sesuai dengan kurikulum.
Dinyatakan oleh Petterson
(1983) bahwa pengajaran
guru akan lebih baik jika
menggunakan komputer
sebagai alat bantu
pembelajaran. Melalui
ECMi tidak saja dapat
meningkatkan motivasi
mahasiswa, tetapi juga
dapat meningkatkan
kadar peningkatan
pengetahuan tentang
beberapa teknik dalam

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa
memproduksi batik
bermutu. Strategi
pembelajaran mata kuliah
batik selama ini
dilaksanakan dengan
memberi informasi dan
demonstrasi sebelum
mahasiswa melaksanakan
kegiatan memproduksi
batik. Pengajar
menggunakan alat bantu
konvensional dan
menunjukkan contoh kain
batik di depan ruangan
kuliah. Pengajaran batik
menggunakan ECMi dapat
memberi bimbingan
individual dan terkendali,
mahasiswa akan
memperbaiki
kekurangannya dari waktu
ke waktu. Pembelajaran
berbantukan komputer pada
proses pembelajaran batik
dapat mendorong
mahasiswa untuk lebih
memahami cara
memproduksi batik dengan
lebih baik. Secara
keseluruhan mahasiswa
dapat melaksanakan tugas
projek dan dapat
mewujudkan suasana
pembelajaran yang aktif
dan produktif.
ECMi dapat dilaksanakan
di studio seni rupa atau
dalam kamar mahasiswa,
mereka dapat mengkaji
ulang pembelajarannya
dengan menggunakan
komputer pribadi (PC).
Jika mahasiswa tersebut
tidak memiliki komputer
pribadi, mereka juga boleh
bekerja di tempat
penyewaan komputer.
13

2003

SARAN DAN KESIMPULAN
Berdasarkan paparan di
atas, dapat disimpulkan
bahwa penggunaan ECMi
dalam pendidikan seni rupa
dapat memberi sumbangan
positif dari segi penerapan
informasi, waktu
pembelajaran, dan motivasi
kepada mahasiswa. Hal ini
telah terbukti dalam kasus
pembelajaran mata kuliah
batik. Mahasiswa
mempunyai persepsi dan
sikap yang positif terhadap
penggunaan perangkat
ECMi sebagai pengolah
informasi dalam aktivitas
dan proses pembelajaran
batik di studio batik UPSI.
Mahasiswa cenderung
untuk lebih memahami
proses memproduksi batik
yang bermutu, karena
mereka lebih banyak
mendapat pengetahuan dan
kemahiran jika dibandingkan
dengan mahasiswa yang
mengikuti perkuliahan secara
konvensional. Basil kajian
ini diharapkan dapat
diterapkan penggunaannya
di tingkat sekolah
menengah dan di berbagai
bidang di perguruan tinggi
lainnya.

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa

2003

RUJUKAN
Achmad Sopandi (2001), Penggunaan Bahan Pewarna Alam
Semula jadi Dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran
Batik di Studio Batik UPSI, Prosiding Seminar Batik,
Institut Kraf Negara, 8-9 Nov 2001
Achmad Sopandi (2003), Keberkesanan Eco Color Multi media
interaktif dalam Pengajaran dan Pembelajaran Batik di UPSI,
Prosiding Persidangan Konvensyen Teknologi
Pendidikan, Bayview Hotel, Malaka, Malaysia
Badcock, E. & Boreck, J.M.. (1978). Essentials elements
of media management, Audio Visual Instruction
23(7).
Creswell E.L. (1989) The Design of
Computer-Based Instruction. Mac Milian: New York
Duncan K. and Harris D (1985). Computer in Education,
Elsevier Science Publishers B.V
Dick, W. & Carey, L. (1994). The Systematic Design of Instruction
(3rd Edition). New York: Harper Collins.
Faridah S.H (2001). Kepentingan Penggunaan Teknologi
Komputer Untuk Pengajaran dan Pembelajaran Pelajarpelajar
Bermasalah Pembelajaran. Prosiding Konvensyen Teknologi
Kali Ke 14. Persatuan Teknologi Pendidikan Malaysia 1114 september 2001.
Hilman, D. (1998) Multimedia Technology and Applications, New
York: Delmar Publisher.
Mohd Arif 86 Mohd Jasmy (2001). Prosiding Konvensyen Teknologi
Pendidikan Kali ke- 14. 11-14 September 2001.
Persatuan Teknologi Pendidikan Malaysia.
Patterson. J.L. and Patterson J.H. (1983) Putting Computer
power in schools : A step-by step approach. Prentice Hall
Rieber, L, Boyce, M & Han.afin, M.J. (1988). The effects of textual
and animated orienting activities and practices on learning
from computer- based instruction. Computer in the Schools
Rieber, L., Boyce, M & Assad C. (1990). The effects of computer
animation on adult learning and retrieval task. Journal of
Computer Based Instruction.
14

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

Multimedia Interaktif Dalam Pendidikan Seni Rupa

2003

Villamil, J. and Molina, L. (1996) An Interactive Guide To
Multimedia,

Indianapolis: Macmillan Computer Publishing.
Tan Choon Keong. (2000). Keberkesanan Kaedah Arahan
Berbantukan Komputer (CAI) di Kalangan Pelajarpelajar Tingkatan 4 Di Malaysia. Kertas kerja yang
dibentangkan pada Seminar Penyelidikan Pendidikan 1415
Ogos 2000, Kota Bharu.
Merrill, P.F (1996). Computer in Education, New York: Allyn &
Bacon.
Yusuf Hashim & Razman Man (1999). Instruksi dan
Pembelajaran Berasaskan Teknologi Multimedia: Isu
dan
Aplikasi
dalam
Instruksi
dan
Pembelajaran
Bestari.Prosicling Konvensyen Teknologi Pendidikan ke -12,
Persatuan Teknologi Pendidikan Malaysia.
Kulik. J.A., Bangert. R.I., William G>W> (1983) Effects of
Computer- Based Teaching on Secondary School
Students. Journal of Educational Psychology.
Wan Jamarul Imran (2002) Penerimaan
Pengiktirafan: Teknologi Elektronik Sebagai Alatan &
Media Baru dalam
Seni Visual. Available:http: / /free, freespeech.
Org/eartasean/html/journal/vol
Januari,2002).

4/jamarul

4

html

Wacana Seni Rupa, vol. 3, 6, Agustus 2003

15

Wacana Seni Rupa, Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.3, 6,
Agustus 2003

(12