STRATEGI CINA DALAM MENJAMIN SUPLAI ENER

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2015, 3 (3) 885-896
ISSN 2477-2623, ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2016

STRATEGI CINA DALAM MENJAMIN SUPLAI ENERGI
DARI KAZAKSHTAN
Mega Selvia1
Nim. 0902045084
Abstract
Energy issues to human survival is a major issue which became the world. Chinese
government realized that the energy for China is very important. China effort to seek
energy supplies to meet energy needs. China see Kazakhstan as a country favorable
to supply energy for China. China entry into Kazakhstan through investment gained
from the purchase of shares by CNPC. And than proceed with the construction of
transnational oil pipeline. Chinese strategy in ensuring effective energy supply. This
can be seen from the relations between China and Kazakhstan are good and benefit.
Keywords : China, Energy Supply, CNPC

Pendahuluan
Permasalahan energi bagi kelangsungan hidup manusia merupakan masalah besar
yang dihadapi oleh hampir seluruh dunia pada masa kini. Berkurangnya cadangan

energi dalam jumlah besar pada masa kini membuat hampir seluruh dunia memberi
perhatian khusus terhadap masalah keamanan energi. Menurut IEA (International
Energy Agency) pada tahun 2004 dalam laporan dua tahunannya, mengatakan
konsumsi energi terus meningkat dengan kenaikan rata-rata 1,6% setiap tahunnya.
Konsumsi energi dunia ini masih didominasi oleh negara maju seperti Amerika, Cina,
Jepang, dan Rusia. Pada tahun 1978 Cina meluncurkan reformasi populer ke bawah
(top down) yang dikelola oleh Deng Xiaoping (James Kyenge, 2006:29-30).
Kebijakan ekonomi liberal Deng meliputi empat modernisasi dalam bidang ekonomi,
industri, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pertahanan. Empat modernisasi tetap
dijalankan meskipun telah terjadi pergantian pemimpin. Angka statistik Cina
meningkat dalam bidang ekonomi dan bisnis Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
meningkat 40 kali lipat (1.604) tahun) tahun 2004. Cina menjadi negara pengekspor
dan pengimpor terbesar setelah Jerman dan Amerika Serikat (Ivan Taniputera,
2009:596 dan 616). Semua persentase negara-negara yang berada di urutan 10
(sepuluh) besar konsumsi energi terbesar di dunia tersebut akan dirangkum dalam
tabel berikut :

1

Mahasiswa Program SI Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,

Universitas Mulawarman. Email : [email protected]

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 885-896

Tabel 1.1 Persentase Top 10 Negara Konsumsi Energi Dunia pada 2004
No.
Nama Negara
Persentase
1.
Amerika Serikat
22,8%
2.
China
13,6%
3.
Rusia
6,5%
4.
Jepang
5%

5.
India
3,7%
6.
Jerman
3,2%
7.
Canada
3%
8.
Prancis
2,6%
9.
Inggris
2,2%
10.
Korea Selatan
2,1%
Sumber: IEA (International Energy Agency), http//www.kamusilmiah.
Com/lingkungan/meneropong-konsumsi-energi-dunia-bagian-pertama di akses

tanggal 17 Januari 2014.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, konsumsi energi Cina juga
meningkat. Kebutuhan Cina akan energi jelas sangat besar melihat dari banyaknya
jumlah penduduk dan industri yang ada di negara ini. Sementara produksi energi
domestik yang ada tidak bisa lagi untuk memenuhi jumlah konsumsinya. Hal ini tentu
saja mengancam keamanan energi Cina, yang mengharuskan Cina mengambil suplai
energi dari banyak negara penyuplai energi (dalam:.http://ekonomi.kompasiana.com
di akses tanggal 13 Januari 2014). Kebutuhan energi minyak Cina dapat dilihat dari
suplai beberapa negara dibawah ini.
Tabel 1.2 Sumber Suplai Minyak Cina dari berbagai Negara (2010)
No.
Nama Negara
Ribu Barrel /
%
Hari
1.
Saudi Arabia
893
19
2.

Angola
788
16
3.
Iran
426
9
4.
Oman
317
7
5.
Russia
284
6
6.
Sudan
252
5
7.

Irak
225
5
8.
Kuwait
197
4
9.
Kazakshtan
184
4
10.
Brazil
151
3
11.
Libya
142
3
12.

Lain-lain
922
19
Sumber : IEA International Energy Agency (2010), China’ s Energy Security,
hal.20
Berdasarkan gambar diatas bahwa Cina lebih banyak mengimpor energi dari negaranegara dari Timur Tengah ( Saudi Arabia 19%, Oman 7%, Irak 5%, Iran 9%) sebesar

886

Strategi Cina Menjamin Suplai Energi dari Kazakshtan (Mega Selvia)

40% dan dari negara lain (Brazil 3%, Angola 16%, Libya 3%, dan Sudan 5%, Kuwait
4%, Russia 6%, Kazakhstan 4%, lain-lainnya 19%) sebanyak 60%. Melihat dari
cadangan energi minyak yang ada di Kazakhstan sebesar 30 triliun barrel dan
merupakan cadangan terbesar yang ada diwilayah Kaspia serta nilai persentase suplai
minyak Kazakhstan ke Cina pada tabel maka dapat diprediksi keamanan suplai energi
Cina dari wilayah Kazakhstan akan terjamin setidaknya sampai 2020.
Kerangka Dasar Teori dan Konsep
Teori Kebijakan Luar Negeri
Kebijakan luar negeri (foreign policy) merupakan strategi atau rencana tindakan yang

dibentuk oleh para pembuat keputusan suatu negara dalam menghadapi negara lain
atau unit politik internasional lainnya. Dikendalikan untuk mencapai tujuan nasional
spesifik yang dituangkan dalam kepentingan. Menurut Rossenau kebijakan luar
negeri adalah all the attitudes and activities throught which organized nation
societies seeks to cope with and benefit from internasional environment (menurut
Rossenau), semua sikap dan aktifitas yang melalui itu masyarakat nasional yang
terorganisasi berusaha untuk menguasai dan mengambil keuntungan dari lingkungan
internasional (T.May Rudy 2002:27).
Secara umum kebijakan luar negeri (foreign policy), merupakan suatu perangkat
formula nilai, sikap, arah serta sasaran untuk mempertahankan, mengamankan, dan
memajukan kepentingan nasional di dunia internasional (DR. Anak Agung Banyu
Perwita dan DR. Yayan Mochammad Yani,2006:47).Selanjutnya kebijakan luar
negeri juga didefinisikan adalah pola perilaku yang diwujudkan oleh suatu negara
sewaktu memperjuangkan kepentingan nasionalnya dalam hubungannya dengan
negara lain (Padmo Wahjono dan Nazaruddin Syamsudin,2011:499).Negara tidak
dapat dipisahkan dengan kepentingan nasional suatu negara. Tujuan suatu negara
dalam melakukan kebijakan luar negeri ataupun dalam pengambilan keputusan
berdasarkan kepentingan nasional negara tersebut.
Konsep Keamanan Energi ( Energy Security )
Menurut Daniel Yergin konsep energy security meliputi dua dimensi. Pertama,

dimensi keindependenan suatu negara untuk memenuhi energi suatu negara yang
bersumber dari sumber daya domestik. Kedua, dimensi interdependensi global
dimana pemenuhan energi setiap negara tak lepas dari pasokan energi dunia yang
berasal dari negara pemasok yang kaya akan sumber minyak dan gas. Dari dua
dimensi ini jelas bahwa energy security bukan hanya isu domestik suatu negara
melainkan sudah menjadi isu global dunia. Serta bisa mempengaruhi stabilitas
internasional secara ekonomi, politik ataupun sosial. dimensi-dimensi yang
berkembang dari keamanaenergi adalah keamanan fisik, akses ke sumber energi,
sistem, dan iklim investasi (Daniel Yergin,2006:78).
Menurut Mason Willrich mendefinisikan keamanan energi sebagai jaminan
ketersediaan energi yang cukup untuk memungkinkan ekonomi nasional berfungsi
dalam sikap yang dapat diterima secara politik (Masom Willrich,1978:101).

887

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 885-896

Tabel 1.3 Rangkuman Konsep keamanan energi Willrich bagi negara
Penyuplai dan Penerima.
Negara Penerima energi

Negara penyuplai energi
Jaminan bagi pasokan energi 1.Keamanan nasional bagi
Konsep
yang
cukup
untuk
sumber daya energi termasuk
keamanan
memungkinkan
ekonomi
keamanan
terhadap
energi
nasional untuk berfungsi pada
intervensi militer.
perilaku yang dapat diterima 2.Jaminan akses pasar keluar
secara politik.
negeri.
3.Keamanan permintaan.
4.Keamanan finansial.


Strategi
dan
Tindakan

1.Tindakan untuk mengurangi
kerugian dari kemungkinan
terganggunya pasokan yang
mencakup
pembatasan
permintaan dan alat-alat alokasi
diluar penetapan harga.
2.Tindakan untuk meningkatkan
keamanan energi dengan cara
memperkuat jaminan dari
pasokan
asing.
Tindakan
tersebut
mencakup
penggolongan hasil bumi dan
tingginya
saling
ketergantungan
melalui
perluasan investasi dan bantuan
perkembangan industri.
3.Tindakan untuk meningkatkan
keamanan energi dengan cara
meningkatkan
cadangan
domestik.

1.Berusaha untuk membuat
negara
penerima
pada
dasarnya bergantung atau
2.Berusaha
untuk
terus
meningkatkan
hubungan
suplai
yang
saling
ketergantungan yang lebih
seimbang.

Sumber:Mason Willrich,Energy and World politics,1978,hal.101 melalui
books.google.co.id di akses tanggal 27 Februari 2015.

888

Strategi Cina Menjamin Suplai Energi dari Kazakshtan (Mega Selvia)

Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriftif, yaitu
menggambarkan strategi Cina dalam menjamin suplai energi dari Kazakshatan
bedasarkan data-data yang konkrit. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder. Yaitu, data-data yang didapat dari buku-buku, skripsi, media
elektronik, maupun sumber yang didapat dari media internet yang merupakan hasil
analisa yang berhubungan dengan pokok permasalahan. Untuk mendapatkan data
yang jelas dan akurat dalam penulisan ini serta guna menunjang obyektifitas hasil
penelitian maka penulis menggunakan teknik studi kepustakaan(library research)
dengan mencari dan mengumpulkan data sekunderyang bersumber pada buku, artikel,
situs internet, dan sebagainya. Teknik analisa data yang digunakan adalah kualitatif
dengan metode analisis isi yang menjelaskan dan menganalisa data hasil penelitian
yang telah dibaca dan dirangkum dari sumber-sumber yang relevan dengan
permasalahan yang diteliti kemudian menyajikan hasil dari penelitian tersebut dalam
suatu penelitian.
Hasil Penelitian
Puluhan tahun yang lalu, Cina punya jejak kaki yang kecil sekali dalam ekonomi
global dan pengaruh yang sama kecilnya di luar batas negeri itu, kecuali di beberapa
negara yang mempunyai hubungan politik dan militer yang dekat dengannya.
Sekarang, Cina merupakan kekuatan ekonomi yang luar biasa pusat industri
manufaktur di dunia, penyedia dana paling terkemuka, investor utama di seantero
dunia dari Afrika sampai Amerika Latin, serta sumber riset dan pengembangan utama
yang semakin luas. Pemerintah Cina berada di puncak cadangan devisa yang
mencengangkan-lebih dari US$ 2 triliun. Tidak ada satu pun bisnis di mana pun di
dunia yang tidak merasakan dampak pengaruh Cina, baik sebagai pemasok barangbarang yang murah maupun, yang lebih mengancam lagi, sebagai pesaing yang maha
tangguh.
Pada 1 Oktober 1949 pada masa Mao Zedong merupakan titik awal perubahan yang
sangat mendasar bagi kehidupan negara dan bangsa Cina. Sejak itu masyarakat Cina
secara resmi berada dibawah kendali sistem tatanan baruyang di bentuk oleh
Republik Rakyat Cina yang baru diproklamirkan (Priyanto Wibowo, 2008:1).
Kemudian pada tahun 1978 kebijakan liberal Deng Xiaopeng yang meliputi ekonomi,
industri, ilmu pengetahuan, dan teknologi membawa Cina menjadi negara dengan
kekuatan ekonomi yang melaju pesat dan menjadi ancaman bagi negara-negara dunia.
Perubahan ekonomi cina yang didukung oleh banyaknya industri yang berkembang di
Cina. Ada beberapa hal yang mempengaruhi perekonomian Cina
sebenarnya.Diantaranya adalah adanya kemajuan industri di negara ini otomatis
membawa dampak bagi perekonomiannya.Cina bangkit menjadi negara yang
penduduknya terbantu dengan adanya industri tersebut.Kemiskinan dapat
diminimalisir di Cina.Namun, pengaruh dari banyaknya industri ini juga
mempengaruhi kebutuhan energi Cina. Beberapa industri Cina dapat dilihat pada
table berikut :

889

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 885-896

2.

Tabel 1.1:Beberapa contoh Daerah Industri di Cina
Provinsi
Penghasil
Kapasitas
Guangdong
Listrik Nasional
9%
TV Warna
49%
AC
43%
Mobile Phone
32%
Jiangsu
Baja Gulung Terbesar
29%

3.

Shandong

No.
1.

4.
5.
6.
7.

Kapas
Kacang
Apel
Semen terbesar
Shanxi
Batu Bara
Sinchuan
Gas Alam
Heilongjiang
Minyak Mentah
Jilin
Jagung
Sumber: Bagus Darhmawan, Cermin dari
Bandung.

165
2,6 juta ton
6,6 juta ton
123,6 juta ton
261,2 miliar ton
11,7 miliar ton
46,7 juta ton
18,1 juta ton
China.2006, kompres, Press,

Dari tabel diatas dapat dilihat daerah-daerah industri yang ada di Cina antara lain,
yang pertama, di Provinsi Guangdong industri yang berkembang adalah industri
listrik nasional, tv warna, AC, dan mobile phone. Dengan persentase masing-masing
sebesar 9%,49%,43%, dan 32%. Kedua, provinsi Jiangsu dengan industri baja
terbesarnya sebanyak 29%. Ketiga, Shandong dengan kapas 16%, Kacang 2,6 juta
ton, apel 6,6 juta ton, dan semen 123,6 juta ton. Yang Keempat, Shanxi dengan
industri batu bara sebesar 261,2 miliar ton. Kelima, Sinchuan dengan industri gas
alam sebanyak 11,7 miliar ton. Selanjutnya yang keenam, industri minyak mentah di
Heilongjiang sebesar 46,7 juta ton dan terakhir industri jagung di Jilin sebesar 18,1
juta ton. Industri-industri ini yang juga mempengaruhi kebutuhan energi di Cina yang
membuat Cina membutuhkan suplai energi dari negara lain (Bagus
Darmawan,2006:87-116).
Hambatan Cina Dalam Menjamin Suplai Energi Dari Kazakhstan.
1. Ancaman Keamanan Perbatasan Cina-Kazakhstan.
Seperti yang diketahui jalur transnasional pipa minyak yang melewati batas
negara rentan terjadi pembajakan. Pembajakan bisa dari kelompok separatis atau
pemberontakan maupun terorisme yang mau mengambil keuntungan tersendiri
dari strategi pipa minyak. Jika terjadi hal yang demikian jelas akan menganggu
atau menghambat Cina untuk menjamin suplai energinya.
Munculnya kelompok-kelompok militan islam di Asia Tengah dengan ikatan
lebih luas termasuk Afganistan dan Pakistan merupakan ancaman yang cukup
serius bagi keamanan di wilayah ini. Serangan yang dilakukan kelompokkelompok ini dilakukan secara sporadis dan sebagian besar didominasi oleh IMU
sebagai aktor utama. Hadirnya kelompok ekstremis islam di wilayah ini tidak
lepas dari dampak kondisi internal politik yang menyebabkan munculnya
ketidakpuasan atas standar hidup, sehingga para militan memilih melakukan

890

Strategi Cina Menjamin Suplai Energi dari Kazakshtan (Mega Selvia)

tindak kekerasan. Selain munculnya kelompok radikal atau three evil forces di
wilayah ini, tindak kejahatan lain juga semakin berkembang termasuk
perdagangan narkoba.
Ancaman keamanan di Asia Tengah membuat pemerintah Cina lebih waspada,
kondisi geografis yang berdekatan serta adanya kedekatan historis dan budaya
antara bangsa Uyghur dan muslim Turki di Xinjiang dengan Asia Tengah menjadi
perhatian pemerintah. Kondisi Xinjiang telah menjadi perhatian pemerintah Cina
karena munculnya kelompok separatis East Turkistan Islamic Movement (ETIM)
dan sejumlah bentrokan antar etnis di daerah ini membuat pemerintah perlu
bekerjasama dengan Asia Tengah. Hal ini dikarenakan tidak menutup
kemungkinan bahwa kelompok separatis di Xinjiang mendapat dukungan dan
bantuan dari kelompok lainnya di Asia Tengah.(dalam: http://www.retawon.com/2011/10/perang-sipil-tajikistan-ketika-negeri.html di akses tanggal 20
Juli 2016.)
2. Persaingan dengan negara Kepentingan.
Ada banyak negara yang mempunyai kepentingan di Kaspia sumber minyak
Kazakhstan. Antara lain Amerika Serikat dan Rusia. Kedua negara ini jelas
menjadi hambatan bagi Cina untuk meperkuat pengaruhnya di Kazakhstan.
Karena melihat dari segi ekonomi kedua negara ini juga memepunyai kekeuatan
ekonomi yang besar. Kekuatan Amerika dan Rusia tidak bisa dianggap biasa oleh
Cina kedua negara akan menghambat terjaminnya suplai energi minyak Cina dari
Kazakhstan yang sumber minyaknya berada di laut Kaspia.
Laut Kaspia, Asia Tengah juga merupakan kepentingan utama bagi negara-negara
besar ketika Mackinder menempatkannya sebagai wilayah heartland yang sangat
strategis. Dalam teorinya, Mackinder menjelaskan bahwasanya siapa saja yang
mampu menguasai heartland, maka dia akan dapat menguasai dunia. Maka
kemudian, banyak negara yang memiliki berbagai kepentingan demi menguasai
kawasan tersebut, negara besar yang menginginkan kawasan tersebut sebagai
contohnya ialah Amerika Serikat dan Rusia. Amerika Serikat dalam hal ini
memiliki kepentingan minyak yang besar terhadap negara-negara kawasan Asia
Tengah dikarenakan adanya dorongan kebutuhan konsumsi Amerika Serikat akan
minyak yang semakin meningkat, bahkan pada tahun 1991 saja, Amerika Serikat
mengkonsumsi hingga 17 juta barrel per harinya. Dorongan tersebut kemudian
dijawab oleh negara-negara kawasan Asia Tengah yang memiliki cadangan
sumber daya alam minyak dengan kualitas bagus, karena itulah kemudian
Amerika Serikat berusaha untuk dapat mengadakan berbagai kerja sama dengan
negara kawasan Asia Tengah agar kemudian Amerika Serikat dapat memastikan
akses energi minyak yang lancar di kawasan tersebut. Selain itu, kawasan Asia
Tengah digunakan oleh Amerika Serikat sebagai kawasan pembendung komunis
Rusia agar tidak semakin menyebar. (dalam: pada http://www.theglobalreview.com di akses tanggal 25 April 2015).

891

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 885-896

3. Resiko tingginya Biaya pembangunan pipa.
Bertepatan dengan krisis finansial keuangan dan penurunan harga minyak dunia
membuat perekonomian Kazakhstan menjadi semakin sulit. Akhirnya, pada bulan
Februari 2009, Bank Pembangunan Cina (Cina Develoopment Bank)
menandatangi kesepakatan dengan pemerintah Kazakhstan sebagai ganti
pembelian 50 % saham Mangistaumunaigaz (MMG). Kesepakatan ini juga
memastikan pembiayaan pembangunan pipa sepanjang 3000 km yang
menyalurkan minyak dari Kazakhstan ke Cina. Bersamaan dengan itu, Cina
mengumumkan pinjaman sebesar US$ 5 miliar lainnya untuk Bank Pembangunan
Kazakhstan. Secara keseluruhan terdapat pinjaman sebesar 10 miliar dolar AS
dari Cina ke Kazakhstan dalam rangka mengamankan minyak bernilai US$ 5
miliar dan investasi gas. Ini adalah contoh sederhana dan langsung dari
penggunaan pinjaman luar negari China untuk membuka peluang investasi Cina
di Kazakhstan sekaligus menjamin keamanan dan perlindungan investasi jangka
panjang.
Strategi Cina Dalam Menjamin Suplai Energi Dari Kazakhstan
1. Kebijakan Go Out Policy Cina.
Going Out Policy kebijakan Cina sedang mengalami upgrade besar dirancang
pada pergantian abad, kebijakan mendorong perusahaan Cina, didukung oleh
cadangan devisa negara, untuk memperoleh aset dan memperluas bisnis di luar
negeri (dalam: http://www.huffingtonpost.com di akses tanggal 30 Juli 2016.”)
Kebijakan Go Out Policy ditujukan oleh Cina untuk mencari ruang baru bagi
perusahaan dalam memperluas bisnisnya. Sebagai contohnya Kazakhstan menjadi
salah satu target dengan beberapa keuntungan bagi Cina. Kebijakan ini terfokus
pada pembelian sebagaian asset maupun ekuitas perusahaan kilang minyak.
Sehingga dengan kebijakan ini bisa menekan eksplorasi di kilang minyak yang
baru. Kerja nyata kebijakan ini terkait dengan suplai energi Cina dari Kazakhstan
adalah Implementasi go out policy adalah akuisisi saham Aktobemunaigaz
(AMG) sebesar 60% yang kemudian saham ini jatuh ke CNPC. Tawaran ini
mengalahkan tawaran Rusia dan Amerika Serikat dengan janji investasi
pembangunan pipa minyak Kazakhstan-Cina.
Cina masuk ke Kazakhstan dimulai dengan akuisisi saham Aktobemunaigaz oleh
CNPC (China National Petroleum Corporation). Perusahaan ini adalah
perusahaan minyak besar milik Cina pada tahun 1997. Tidak hanya di
Aktobemunaigaz akuisisi atau investasi saham CNPC, akuisisi ini berlanjut pada
Usenmunaigaz pada 1997, Buzachi North Field pada 2003, Petrokazakhstan di
tahun 2005, dan Mangistaumunaigaz pada 2010 sehingga Cina melalui CNPC
tumbuh semakin sidnifikan diKazakhstan. Dengan persentase investasi saham
yang memegang kendali tersebut Cina melalui CNPC membiayai dan
membangun jalur pipa minyak transnasional yang dapat menjamin suplai minyak
dari kilang minyak Kazakhstan ke kilang minyak Cina yang diawasi langsung
oleh CNPC dengan begitu kebijakan pemerintah ini sangat menentukan
terjaminnya
keamanan
suplai
minyak
Cina
dari
Kazakhstan
(dalam:http://www.cnpc.com.cn, di akses tanggal 23 April 2015).

892

Strategi Cina Menjamin Suplai Energi dari Kazakshtan (Mega Selvia)

Investasi imerupakan strategi utama banyak negara untuk mengamankan
terjaminnya suplai energinya. Strategi investasi Cina tidak hanya di Kazakhstan
saja. Diketahui investasi diladang minyak Amerika juga dilakukan Cina yang
tedapat di Sudan. Cina juga beinvestasi di lading minyak Peru pada tahun 1993.
Investasi keluar ini terus berkembang di banyak negara kawasan antara lain
Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tengah. Di Asia Tengah, cadangan terbesar
minyak terdapat diwilayah Kaspia. Di wilayah Kaspia, Cina menjalin kemitraan
strategis dalam sektor energi minyak dengan Kazakhstan disebabkan Kazakhstan
merupakan pemain penting dalam sektor energi di Kaspia. Kazakhstan juga
menjadi kunci utama akses cadangan minyak di Kaspia dengan berbagai faktor
strategis lainnya. Kemitraan strategis energi Cina di Kazakhstan ini telah dirintis
semenjak tahun 1997 melalui perusahaan nasional negara, CNPC
(dalam:http://www.cnpc.com.cn, di akses tanggal 23 April 2015).
2. Cina membangun Jalur pipa Minyak.
Kebijakan luar negeri Cina beranggapan bahwa salah satu strategi keamanan
energi dapat dicapai apabila Cina mengalihkan jalur rute transfer minyak dari
jalur laut kejalur darat. Strategi kebijakan ini ialah membuat pipa transnasional
yang menyalurkan suplai dari negara pengekspor minyak ke Cina. Pembangunan
ini juga merupakan implementasi dari keuntungan strategis daratan Cina yang
berbatasan langsung dengan Kazakhstan sebagai negara penyuplai energi. Berikut
adalah peta gambaran pipa minyak Cina dan Kazakhstan.
Gambar 1.1 Peta pipa minyak Cina dan Kazakhstan.
Sumber: cnpc.com.cn
Pipa minyak Cina-Kazakhstan memiliki jarak 1,384 mil, dari pelabuhan Atrayu

dibagian utara Kazakhstan barat ke Alashankou Cina kawasan Xinjiang, dengan
kapasitas minyak 240,000 miliar barrel ton/hari. Dilihat dari peta minyak diatas
minyak di Kaspia di ambil dari Atrayu, kemudian dilanjutkan dengan pipa ke
Kenkiyak, kemudian dari Kenkiyak diteruskan ke Kumkol, dari Kumkol pipa
minyak dilanjutkan ke Atasu yang langsung menuju Alashankou di wilayah
Xinjiang di Cina.
Pipa minyak ini juga meliputi tiga tahapan pembangunan. Yang pertama dari
Kenkiyak-Atrayu, kemudian yang kedua, dari Atasu-Alashankou dan yang ketiga
dari Kenkiyak-Kumkol (dalam:http;//www.cnpc.com.cn diakses pada tanggal 24
April 2015).Pipa transnasional minyak ini merupakan salah satu strategi yang
efektif bagi keamanan suplai energi Cina-Kazakhstan. Dimana hal ini
dimaksudkan untuk mengamankan penyaluran minyak dari jalur laut ke jalur
darat.

893

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 885-896

3. Cina membentuk SCO (Shanghai Cooperation Organization)
Dengan bergabung dalam SCO, pemerintah Cina bisa menjamin pasokan
energinya dari negara anggota SCO yang lain. Bagi pemerintah Cina keberadaan
organisasi SCO dibutuhkan untuk menjaga pengaruhnya di Asia Tengah.
Kebijakan nasional Cina mengutamakan hubungan yang harmonis dengan dengan
Kazakhstan. Cina ingin memberdayakan anggota SCO yang lain untuk bersama
sama memerangi gerakan fundamentalisme dan ekstrimisme islam di Asia
Tengah. Kerjasama energi dalam SCO Energy Club akan memudahkan Cina
mendapatkan pasokan energi minyak melalui jalur pipa dari Kazakhstan (dalam:
http://etd.repository.ugm.ac.id di akses tanggal 2 Juli 2015).
Masuknya Cina ke SCO membuat Cina juga mendominasi kawasan asia Tengah
selain negara kepentingan lainnya. Sehingga Cina bisa dengan mudah mengontrol
sumber-sumber minyak yang ada diwilayah ini khususnya Kazakhstan.
Kazakhstan menjadi srategi utama dengan beberapa keuntungan bagi Cina
melalui dominasi Cina di SCO (dalam:www.kompasiana.com diakses tanggla 14
agustus 2015). Salah satu tujuan masuknya Cina sebagai anggota SCO adalah
semakin mudahnya control Cina terhadap sumber minyak Kazakhstan dan
semakin mudah dalam melakukan kerjasama dengan Kazakhstan, terbukti hingga
sekarang kerjasama minyak, kerjasama trasnportasi, hingga kerjasama
perdagangan terus dikembangkan oleh keduanya. Cina dan Kazakhstan samasama
diuntungkan
dengan
adanya
SCO
(dalam:
http://eurodialogue.eu/Kazakhstan-plays-active-role-in-promotion-of-SCOdevelopment-Chinese-expert-Qu-Xing&prev=search. Di akses tanggal 12
Agustus 2015).
Cina juga memiliki kepentingan yang strategis dibawah SCO. Tujuan dari negara
ini adalah untuk melawan pasukan teroris dan memperkenalkan ke dunia
internasional stabilitas kawasan tersebut, juga untuk memperkuat hubungan
politik dan ekonomi dengan negara-negara Asia Tengah. Tetapi pada saat yang
sama, sementara Cina ingin meningkatkan kerjasama energi dengan negara
negara kawasan Asia Tengah(dalam: http://repository.unri.ac.id di akses tanggal 2
Juli 2015).
Kesimpulan
Dari penulisan ini penulis mendapat kesimpulan bahwa strategi Cina dalam
menjamin suplai energi cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari hubungan Cina dan
Kazakhstan yang masing-masing mendapatkan keuntungan timbale-balik. Cina
mendapatkan suplai energi dari Kazakhstan sebanyak 5%, nilai ini membantu Cina
dalam industri meskipun Cina masih harus menyuplai energi dari negara penyuplai
liannya seperti negara-negara Timur Tengah.
Minyak bumi adalah bagian penting bagi seluruh dunia. Diawali oleh isu global yang
berkaitan dengan energi dan pedebatan terkait hal ini. Energi minyak merupakan
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap negara sehingga negara-negara cenderung
menjadikan minyak sebagai suplai utama dibandingan energi lainnya. Jika
ketergantungan dan peningkatan kebutuhan minyak oleh setiap negara didunia

894

Strategi Cina Menjamin Suplai Energi dari Kazakshtan (Mega Selvia)

berlangsung secara berkelanjutan bearti sumber minyak pun akan habis. Oleh sebab
itu muncul berbagai strategi yang dilakukan untuk menjamin keamanan ketersediaan
energi minyak tersebut.
Strategi Cina dalam menjamin suplai energi merupakan bentuk kebijakan luar negeri
Cina dalam menjamin keamanan suplai energinya yang direalisasikan melalui
investasi kemudian diimplementasikan melalui perusahaan milik negara CNPC
(China National Petroleum Corporation), yang dibuktikan dengan dibangunnya pipa
minyak transnasional.
Daftar Pustaka
Buku
Darhmawan, Bagus, 2006, Cermindari China, Bandung, Kompress, press.
Kynge, James, 2007, Rahasia Sukses Ekonomi Cina, Edisi terjemahan, Mizan
Pustaka, Bandung.
Rudy, T. May, 2002, Studi Strategis, RefikaAditama, Bandung.
Mochammad Yani, Yanyan dan Anak Agung Banyu Perwita, 2006, Pengantar Ilmu
Hubungan Internasional, Remaja Rosdakarya, Bandung
Taniputera, Ivan, 2009, History of China, Jogjakarta, Ar-Ruzz Media.
.
Wahjono, Padmo dan Nazaruddin Syamsudin,2011, Pengantar Ilmu Politik, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Wibowo, Priyanto, 2008, Perubahan Sosial Cina tahap Pertama : Mao dan Pedesaan
(1949-1959), Jakarta,Wedatama Widya Sastra.
Website
“Kazakhstan Plays active role in Promotion of SCO Development Chinese Expert Qiu
Xing” terdapat pada http://eurodialogue.eu/Kazakhstan-plays-active-role-inpromotion-of-SCO-development-Chinese-expert-Qu-Xing&prev=search. Di
akses tanggal 12 Agustus 2015
“China National Petroleum Corporation (2007), CNPC History : Major Events” ,
terdapat pada http://www.cnpc.com.cn, di akses tanggal 23 April 2015.
“Daniel Yergin, Ensuring Energy Security,” 2006, hal. 78 di akses melalui
books.google.co.id padatanggal 20 Februari 2015.”
“ Jalan Cina Mendominasi Asia Tengah” terdapat pada www.kompasiana.com
diakses tanggla 14 agustus 2015.

“Kecenderungan
Kebijakan
Energi
Cina
Dan
India”
http://ekonomi.kompasiana.com di akses tanggal 13 Januari 2014.

pada

895

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 885-896

“Kepentingan
Cina
dan
Rusia
dalam
SCO”,terdapat
http://etd.repository.ugm.ac.id di akses tanggal 2 Juli 2015.

pada

“Kerjasama Pemerintah Rusia Dan Cina Dalam Menguasai Energi di Asia Tengah” ,
terdapat pada http://repository.unri.ac.id di akses tanggal 2 Juli 2015.
“Penjelasan mengenai Rute pipa minyak”, terdapat di http;//www.cnpc.com.cn
diakses pada tanggal 24 April 2015.
“Pengertian Investasi Lengkap”, terdapat pada www.zonasiswa.com di akses tanggal
23 April 2015.

896