LAKIP 2014 PT BANDUNG(ok)
RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
TAHUN 2015-2019
(2)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya telah tersusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2014 Pengadilan Tinggi Bandung.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014,
selain menguraikan capaian kinerja tahun 2014 juga menguraikan tentang
Pencapaian Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Bandung selama 5 (lima)
tahun terakhir sebagaiman tertuang dalam Rencana Strategis Pengadilan Tinggi
Bandung Tahun 2009 - 2014.
Dengan diterbitkannya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2014, diharapkan Pengadilan Tinggi Bandung dapat memberikan
informasi, gambaran dan manfaat yang nyata, akurat, relevan dan transparan
kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Sangat disadari bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2014 ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran
sangat diharapkan untuk perbaikan. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang
tulus disampaikan kepada semua pihak yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran
sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 ini
dapat tersusun.
Akhir kata, kami berharap agar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 dapat menjadi media pertanggungjawaban kinerja
dan media evaluasi untuk menilai kinerja bagi aparatur Pengadilan Tinggi Bandung.
KETUA PENGADILAN TINGGI BANDUNG
(3)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 2
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 ini
merupakan laporan kinerja yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Tinggi
Bandung selama Tahun Anggaran 2014 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
sebagai Peradilan Tingkat Banding dan sesuai dengan Visi Mahkamah Agung RI
“Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung”
.
Visi tersebut dijabarkan dalam sebuah Rencana Strategis Tahun 2009 -
2014, disertai dengan penyampaian Penetapan Kinerja Tahun 2014, Rencana
Kinerja Tahunan Tahun 2015, Penetepan Kinerja tahun 2015 dan Rencana Kinerja
Tahun 2016 yang kesemuanya terangkum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 pada Pengadilan Tinggi Bandung.
Dalam pencapaian Visi tersebut Pengadilan Tinggi Bandung mempunyai
tujuan:
1.
Terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan pencari keadilan.
2.
Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.
3.
Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Bandung dan Pengadilan Tingkat
Pertama di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas.
Tujuan tersebut dijabarkan dalam 6 (enam) sasaran kinerja utama yang
dijabarkan dalam suatu analisis akuntabilitas kinerja.
Selanjutnya laporan akuntabilitas keuangan Pengadilan Tinggi Bandung
yang berisi realisasi DIPA Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2014
dengan persentase capaian serapan anggaran sebesar
99,49%
sedangkan
persentase capaian serapan anggaran untuk DIPA Dirjen Badan Peradilan Umum
adalah sebesar
95,98%.
(4)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
………..
1
IKHTISAR EKSEKUTIF
……….
2
DAFTAR ISI
……….
3
5.
BAB I
PENDAHULUAN
………..
5
A.
Latar Belakang ……….
5
B.
Tugas Pokok dan Fungsi Instansi ……….
7
C.
Dasar Hukum Penyusunan LAKIP ………
8
D.
Sistematika Penyajian Laporan ……….
8
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
………
10
A.
Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Bandung …………
12
B.
Rencana Kinerja Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2014 …..
14
C.
Penetapan Kinerja Tahun 2014 ……….
15
D.
Rencana Kinerja Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2015 …..
16
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
………..
18
A.
Akuntabilitas Kinerja ………....
18
.
1.
Pengukuran Kinerja Kegiatan ………..
18
2.
Pengukuran Pencapaian Sasaran ………...
20
B.
Analisis Akuntabilitas Kinerja ………..………..
21
1.
Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara ………….
21
2.
Sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim …..
31
3.
Sasaran
Peningkatan
Efektifitas
Pengelolaan
Penyelesaian Perkara……….
31
4.
Sasaran
Peningkatan
Aksesbilitas
Masyarakat
Terhadap Peradilan (
Access to Justice
) ……….…
33
5.
Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan …………
34
6.
Sasaran Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia ... 34
C.
Akuntabilitas Keuangan ………..
35
BAB IV PENUTUP
………..
38
A.
Keberhasilan ……….
38
B.
Hambatan / Masalah ………...
38
(5)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 4
LAMPIRAN - LAMPIRAN :
1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Bandung
2. Data Majelis Hakim Perkara Pidana
3. Data Majelis Hakim Perkara Perdata
4. Data Majelis Hakim Perkara Tipikor
5. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Bandung
6. SK. Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Bandung
7. Rencana Kinerja Tahun 2014
8. Penetapan Kinerja Tahun 2014
9. Surat Pernyataan Penetapan Kinerja Tahun 2014
10. Matriks Rencana Strategis Tahun 2009 - 2014 Pengadilan Tinggi Bandung
11. Rencana Kinerja Tahun 2015
12. Penetapan Kinerja Tahun 2015
13. Surat Pernyataan Penetapan Kinerja Tahun 2015
14. Matriks Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019 Pengadilan Tinggi Bandung
15. Rencana Kinerja Tahun 2016
(6)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Bandung
dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan
Peradilan Tingkat Banding, baik yang bersifat administratif, keuangan dan
organisasi mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI
Nomor : MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat
Mahkamah Agung RI. Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu
institusi
negara/kepemerintahan
sesuai
dengan
Ketetapan
Majelis
Permusyawaratan Rakyat Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan
tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber
dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik. Untuk
itulah Pengadilan Tinggi Bandung membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014.
Sebelum Pengadilan Tinggi Bandung dibentuk adalah merupakan
wilayah hukum Pengadilan Tinggi Jakarta, namun setelah terbit
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1969 Tanggal 11 Maret 1969 tentang Pembentukan
Pengadilan Tinggi Bandung, maka Pengadilan Tinggi Bandung meliputi wilayah
hukum Provinsi Jawa Barat termasuk wilayah Banten, kemudian pada tahun
2004 dibentuk pula Pengadilan Tinggi Banten yang meliputi wilayah Provinsi
Banten.
Kantor Pengadilan Tinggi Bandung terletak di Jalan Surapati Bo. 47
Bandung. Gedung kantor ini berlantai 4 (empat) dengan luas tanah keseluruhan
1.575 m² dengan status pinjam pakai dari Pemerintah Kota Bandung dan luas
bangunan sekitar 2.050 m². Disamping itu Pengadilan Tinggi Bandung memiliki
gedung kantor baru di Jalan Cimuncang No. 21 D Bandung, telah selesai
dibangun namun belum diresmikan.
Berdasarkan Bezeting periode 31 Desember 2014, jumlah pegawai
pada Pengadilan Tinggi Bandung sebanyak 104 (seratus empat) orang
dengan rincian sebagai berikut :
No
Tenaga Teknis
Jumlah
(orang)
Keterangan
1
Ketua
1
Aktif
2
Wakil Ketua
1
Aktif
3
Hakim Tinggi
23
Aktif
4
Hakim Ad Hoc Tipikor
4
Aktif
(7)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 6
6
Panitera / Sekretaris
1
Aktif
7
Wakil Panitera
1
Aktif
8
Wakil Sekretaris
1
Aktif
9
Panitera Muda
4
Aktif
10
Kepala Sub Bagian
3
Aktif
11
Panitera Pengganti
25
Aktif
12
Staf Pelaksana
37
Aktif
Jumlah
104
Untuk tenaga kontrak atau pekerja tidak tetap di Pengadilan Tinggi
Bandung adalah berjumlah 18 (delapan belas) orang, terdiri dari 4 (empat)
orang tenaga
security
/satpam, 4 (empat) orang tenaga supir dan 10 (sepuluh)
orang tenaga pramusaji.
Wilayah hukum Pengadilan Tinggi Bandung meliputi 18 (delapan belas)
Pemerintah Kabupaten dan 9 (sembilan) Pemerintah Kota di seluruh Provinsi
Jawa Barat dengan Pengadilan Tingkat Pertama yang wilayah hukumnya
adalah sebagai berikut :
No
Satuan Kerja
Wilayah Hukum
1
Pengadilan Tinggi Bandung
Provinsi Jawa Barat
2
Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus
Bandung
Kota Bandung
3
Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus
Bekasi
Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi
4
Pengadilan Negeri Kelas I A Bale
Bandung
Kabupaten Bandung, Kabupaten
Bandung Barat, Kota Cimahi
5
Pengadilan Negeri Kelas I B Bogor
Kota Bogor
6
Pengadilan Negeri Kelas I B Sukabumi
Kota Sukabumi
7
Pengadilan Negeri Kelas I B Cianjur
Kabupaten Cianjur
8
Pengadilan Negeri Kelas I B Karawang
Kabupaten Karawang
9
Pengadilan Negeri Kelas I B Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya, Kabupaten
Tasikmalaya
10
Pengadilan Negeri Kelas I B Indramayu
Kabupaten Indramayu
11
Pengadilan Negeri Kelas I B Cirebon
Kota Cirebon
12
Pengadilan Negeri Kelas I B Cibinong
Kabupaten Bogor
13
Pengadilan Negeri Kelas I B Sumber
Kabupaten Cirebon
14
Pengadilan Negeri Kelas I B Purwakarta
Kabupaten Purwakarta
15
Pengadilan Negeri Kelas I B Cibadak
Kabupaten Sukabumi
16
Pengadilan Negeri Kelas I B Depok
Kota Depok
17
Pengadilan Negeri Kelas II Garut
Kabupaten Garut
18
Pengadilan Negeri Kelas II Ciamis
Kabupaten Ciamis, Kota Banjar,
Kabupaten Pangandaran
19
Pengadilan Negeri Kelas II Kuningan
Kabupaten Kuningan
20
Pengadilan Negeri Kelas II Majalengka
Kabupaten Majalengka
21
Pengadilan Negeri Kelas II Subang
Kabupaten Subang
22
Pengadilan Negeri Kelas II Sumedang
Kabupaten Sumedang
(8)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 7
Jumlah Pengadilan Tingkat Pertama tersebut di atas tidak sesuai
dengan yang seharusnya, yaitu dimana setiap Kabupaten/Kota terdapat satu
Pengadilan Tingkat Pertama. Hal tersebut terlihat dari luas wilayah kerja yang
ditangani terutama pada Pengadilan Negeri Bekasi yang wilayah kerjanya
terdiri dari 2 (dua) Kota/Kabupaten, Pengadilan Negeri Bale Bandung yang
wilayah kerjanya terdiri dari 3 (tiga) Kota/Kabupaten, Pengadilan Negeri
Tasikmalaya yang wilayah kerjanya terdiri dari 2 (dua) Kota/Kabupaten dan
Pengadilan Negeri Ciamis yang wilayah kerjanya terdiri dari 3 (tiga)
Kota/Kabupaten.
Disamping hal tersebut Pengadilan Tinggi Bandung telah mengusulkan
kenaikan kelas untuk setiap Pengadilan tingkat pertama di wilayah jawa
Barat.
B.
Tugas Pokok dan Fungsi Instansi
Pengadilan Tinggi Bandung merupakan lingkungan peradilan umum di
bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan. Pengadilan Tinggi sebagai kawal depan (
Voorj Post
) Mahkamah
Agung RI.
Pengadilan Tinggi Bandung sebagaimana Pengadilan Tinggi lainnya
mempunyai tugas pokok yaitu menerima, memeriksa, mengadili dan memutus
perkara banding yang masuk.
Adapun fungsi Pengadilan Tinggi Bandung antara lain :
1.
Fungsi mengadili (J
udicial Power
)
, yakni menerima, memeriksa, mengadili
dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan
dalam tingkat banding.
2.
Fungsi pembinaan
, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan
petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik
menyangkut teknis yudisial, administrasi peradilan, maupun administrasi
umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan.
3.
Fungsi pengawasan
, yakni mengadakan pengawasan melekat atas
pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Panitera
Pengganti, dan Jurusita/Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar
peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap
pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan.
4.
Fungsi nasehat
, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang
hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta.
5.Fungsi administratif
, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan
(teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan,
dan umum/perlengakapan).
(9)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 8
6.
Fungsi Lainnya
:
Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya
serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era
keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam
Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011
tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007
tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan
Umum telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan
manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial.
C. Dasar Hukum Penyusunan LAKIP
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme;
2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
3. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen
Penetapan Kinerja;
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama;
5. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penyampaian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010;
6. Surat
Keputusan
Sekretaris
Mahkamah
Agung
RI
Nomor
MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat
Mahkamah Agung RI.
7. Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 355A/SEK/KU.01/11/2014
tanggal 28 November 2014 perihal Penyampaian LAKIP Tahun 2014 dan
Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015.
D. Sistematika Penyajian Laporan
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
pada Pengadilan Tinggi Bandung adalah sebagai berikut :
BAB I
Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar
tentang Pengadilan Tinggi Bandung dan tentang LAKIP, yang
dituangkan dalam a. Latar Belakang, b. Tugas Pokok dan Fungsi
Instansi, c. Dasar Hukum Penyusunan LAKIP, dan d. Sistematika
Penyajian Laporan.
(10)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 9
BAB II
Perencanaan
dan
Penetapan
Kinerja,
menguraikan
perencanaan dan penetapan kinerja serta program kerja
Pengadilan Tinggi Bandung pada tahun anggaran 2014 yang
berisikan antara lain a. Indikator Kinerja Utama Pengadilan
Tinggi Bandung, b. Rencana Kinerja Pengadilan Tinggi Bandung
Tahun 2014, dan c. Penetapan Kinerja Tahun 2014, dan d.
Rencana Kinerja Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2015.
BAB III
Akuntabilitas Kinerja, menguraikan tentang capaian kinerja
Pengadilan Tinggi Bandung yang dipaparkan dalam a.
Akuntabilitas Kinerja (Pengukuran Kinerja Kegiatan dan
Pengukuran Kinerja Sasaran), b. Analisis Akuntabilitas Kinerja,
dan c. Akuntabilitas Keuangan.
BAB IV
Penutup, menguraikan a. Keberhasilan, b. Hambatan/Masalah,
c. Pemecahan Masalah
LAMPIRAN
Terdiri dari : Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Bandung,
Daftar Majelis Hakim Perkara Pidana, Daftar Majelis Hakim
Perkara Perdata, Daftar Majelis Hakim Perkara Tipikor, Indikator
Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Bandung, SK. Penetapan
Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Bandung, Rencana
Kinerja Tahun 2014, Penetapan Kinerja Tahun 2014, Surat
Pernyataan Penetapan Kinerja Tahun 2014, Matriks Rencana
Strategis Tahun 2009 - 2014, Rencana Kinerja Tahun 2015,
Penetapan Kinerja Tahun 2015, Surat Pernyataan Penetapan
Kinerja Tahun 2015 Matriks Rencana Strategis Tahun 2015 –
2019 dan SK. Tim Penyusun LAKIP.
(11)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 10
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Rencana strategis Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2009 - 2014
merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan
tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,
penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan
peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta
sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Bandung
diselaraskan dengan Arah Kebijakan dan Program Mahkamah Agung R.I yang
disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 -
2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2009 - 2014,
sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan
kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi
pada tahun 2009 - 2014.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi
Pengadilan Tinggi Bandung. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Pengadilan
Tinggi Bandung sebagai Peradilan Tingkat Banding dilandasi oleh visi ke depan,
sebagaimana visi Mahkamah Agung RI yaitu
“Terwujudnya Badan Peradilan
Indonesia Yang Agung”
.
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Pengadilan Tinggi Bandung
juga membawa misi, yaitu :
1. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan.
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan.
3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan.
4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan.
Adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Bandung adalah
sebagai berikut :
1. Terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan pencari keadilan.
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Bandung dan Pengadilan Tingkat
Pertama di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas.
Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Tinggi Bandung
akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh
organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai dua
tahun ke depan dan memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi misi
organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan
visi misi organisasi.
(12)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 11
Sasaran Strategis yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Bandung adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatnya penyelesaian perkara.
2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim.
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (
access to justice
).
5. Meningkatnya kualitas pengawasan.
6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan
Tinggi Bandung untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan
membuat rincian Program dan Kegiatan.
Adapun pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut
:
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program
untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib
administrasi perkara, dan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan.
Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Tinggi Bandung dalam
pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :
1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor.
2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor.
3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat
waktu.
4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat
waktu.
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.
6. Meng-
upload
perkara ke
website
.
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas dengan melaksanakan pengawasan
yang berkualitas.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial.
2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk.
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan
(13)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 12
prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan
prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama.
A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Bandung
Pengadilan Tinggi Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung Nomor W11.U/
/KP.02.02/I/2014 tanggal 6 Januari 2014, dapat dilihat sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB
SUMBER DATA
1 Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis perkara)
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan Hakim Majelis dan Panitera Pengganti Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase perkara yang diselesaikan - Pidana - Perdata - Tipikor Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk) Hakim Majelis dan Panitera Pengganti Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase perkara yang diselesaikan - Pidana, maksimal
56 hari - Perdata,
maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal
56 hari
Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu : - Pidana, maksimal
56 hari - Perdata,
maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal
56 hari Hakim Majelis dan Panitera Pengganti Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
2 Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Kasasi
- Peninjauan Kembali
Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un) dengan jumlah upaya hukum tahun lalu (un-1) dibagi upaya hukum tahun lalu (un-1) dikali seratus persen
Hakim Majelis Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis Kepaniteraan - Panmud Pidana - Panmud Perdata - Panmud Tipikor Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
(14)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 13
b. Ratio perkara terhadap Majelis Hakim - Pidana - Perdata - Tipikor Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk
Kepaniteraan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
4 Peningkatan aksestabilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkarapredeo yang masuk Majelis Hakim/ Panitera Pengganti Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b. Persentase
putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat dan dapat diakses secara on line
- Pidana, maksimal 2 hari setelah minutasi - Perdata,
maksimal 3 hari setelah minutasi - Tipikor, maksimal
2 hari setelah minutasi Perbandingan amar putusan perkara tindak pidana korupsi yang ditayangkan di website dengan jumlah perkara tindak pidana korupsi yang tidak ditayangkan Kepaniteraan/ Tipikor Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
5 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Ketua Pengadilan, Wakil Ketua, Pan/Sek dan Panmud Hukum Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Ketua Pengadilan, Wakil Ketua, Pan/Sek dan Panmud Hukum dan bagian terkait Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
6 Peningkatan kualitas SDM
a. Persentase
pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.
Perbandingan antara SDM Teknis yang lulus/bersertifikat diklat Tipikor, Niaga, PHI, Perikanan, HAM, Cakim dengan jumlah yang mengikuti diklat Ketua Pengadilan, Pan/Sek dan Kasub Bag Kepegawaian Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
(15)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 14
b. Persentase
pegawai yang lulus diklat non yudisial
Perbandingan antara SDM Non teknis yang lulus/bersertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa. Ketua Pengadilan, Panek dan Kasub Bag Kepegawaian Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti eksaminasi dalam rangka promosi Perbandingan Ketua Pengadilan Negeri dan Hakim Senior untuk dilakukan eksaminasi untuk diusulkan menjadi Hakim Tinggi Ketua Pengadilan, Wakil Ketua dan Tim Eksaminasi Dirjen Badilum dan Kasub Bag Kepegawai an
B. Rencana Kinerja Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2014
Adapun Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014 Pengadilan Tinggi
Bandung adalah sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan - Pidana
- Perdata - Tipikor
99% 95% 99% c. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal : - Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal 56 hari
100% 100% 100% 2 Peningkatan akseptabilitas
putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
N/A N/A 3 Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% b. Ratio perkara terhadap Majelis Hakim
- Pidana - Perdata - Tipikor
30,20 28,7
7,5 4 Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan (access to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan N/A
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat dan dapat diakses secara on line
(16)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 15
minutasi
- Perdata, maksimal 3 hari setelah minutasi
- Tipikor, maksimal 2 hari setelah minutasi
100% 100% 5 Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti 98%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti 100% 6 Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat
teknis yudisial 100%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non
yudisial 25%
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti
eksaminasi dalam rangka promosi 100%
C. Penetapan Kinerja Tahun 2014
Penetapan kinerja adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang
waktu 1 (satu) tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai
dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
Pengadilan Tinggi Bandung, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2014 Pengadilan Tinggi Bandung adalah
sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan - Pidana
- Perdata - Tipikor
99% 95% 99% c. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal : - Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal 56 hari
100% 100% 100% 2 Peningkatan akseptabilitas
putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
N/A N/A 3 Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
(17)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 16
b. Ratio perkara terhadap Majelis Hakim - Pidana
- Perdata - Tipikor
30,20 28,7
7,5 4 Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan (access to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan N/A
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat dan dapat diakses secara on line
- Pidana, maksimal 2 hari setelah minutasi
- Perdata, maksimal 3 hari setelah minutasi
- Tipikor, maksimal 2 hari setelah minutasi
100% 100% 100% 5 Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti 98%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti 100% 6 Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat
teknis yudisial 100%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non
yudisial 25%
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti
eksaminasi dalam rangka promosi 100%
D. Rencana Kinerja Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2015
Adapun Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015 Pengadilan Tinggi
Bandung adalah sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan - Pidana
- Perdata - Tipikor
98% 94% 99% c. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal : - Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal 56 hari
100% 100% 100% 2 Peningkatan akseptabilitas
putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
N/A N/A 3 Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
(18)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 17
b. Ratio perkara terhadap Majelis Hakim - Pidana
- Perdata - Tipikor
14,81 18,0
2,1 4 Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan (access to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan N/A
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat dan dapat diakses secara on line
- Pidana, maksimal 2 hari setelah minutasi
- Perdata, maksimal 3 hari setelah minutasi
- Tipikor, maksimal 2 hari setelah minutasi
100% 100% 100% 5 Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti 100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti 100% 6 Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat
teknis yudisial 100%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non
yudisial 25%
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti
(19)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan evaluasi atas rencana kerja tahunan yang
telah ditetapkan tahun sebelumnya. Evaluasi kinerja ini dikaji sebagai pengukuran
kinerja.
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja
utama. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja.
Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja
yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten, yang berguna bagi
pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah
tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi
dan efektivitas.
Pengukuran kinerja mencakup :
1. Pengukuran Kinerja Kegiatan
2. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan
strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.
Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang
telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai dasar untuk memberikan
reward or punishment
, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen
untuk memperbaiki kinerja organisasi.
1. Pengukuran Kinerja Kegiatan
Pengukuran kinerja kegiatan merupakan tingkat pencapaian target (sesuai
rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja
kegiatan. Pengukuran kinerja kegiatan Pengadilan Tinggi Bandung Tahun
2014 disajikan dalam matrik Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK).
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Bandung tahun
2014, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian
indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga
terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara
(20)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 19
umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun
demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun
2014 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing
‐
masing indikator kinerja
tersebut diuraikan dalam tabel di bawah ini :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan 100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan
- Pidana - Perdata - Tipikor
99% 95% 99% 93,24% 88,32% 88,46% 94,18% 92,96% 89,35% c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal :
- Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal 56 hari
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2. Peningkatan
akseptabilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
N/A N/A N/A N/A N/A N/A 3. Peningkatan
efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% 100% 100%
b. Ratio perkara terhadap Majelis Hakim
- Pidana - Perdata - Tipikor
30,20 28,7 7,5 20,38 19,88 3,2 67,48 69,29 42,67 4. Peningkatan
aksestabilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan N/A N/A N/A
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat dan dapat diakses secara on line
- Pidana, maksimal 2 hari setelah minutasi
- Perdata, maksimal 3 hari setelah minutasi
- Tipikor, maksimal 2 hari setelah minutasi 100% 100% 100% 100% N/A 100% 100% N/A 100% 5. Meningkatnya
kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
98% 100% 102%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100% 100% 100%
6. Peningkatan kualitas SDM
a. Persentase pegawai yang
lulus diklat teknis yudisial. 100% 100% 100% b. Persentase pegawai yang
lulus diklat non yudisial 25% 4,76% 19,04% c. Persentase pejabat yang
lulus mengikuti eksaminasi dalam rangka promosi
(21)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 20
2. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Pengukuran pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target
(rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indicator sasaran yang
telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja.
Pengukuran pencapaian sasaran Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2014
disajikan dalam matrik Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) sebagai
berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan 100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan
- Pidana - Perdata - Tipikor
99% 95% 99% 93,24% 88,32% 88,46% 94,18% 92,96% 89,35% c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal :
- Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal 56 hari
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2. Peningkatan
akseptabilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
N/A N/A N/A N/A N/A N/A 3. Peningkatan
efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% 100% 100%
b. Ratio perkara terhadap Majelis Hakim
- Pidana - Perdata - Tipikor
30,20 28,7 7,5 20,38 19,88 3,2 67,48 69,29 42,67 4. Peningkatan
aksestabilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan N/A N/A N/A
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat dan dapat diakses secara on line
- Pidana, maksimal 2 hari setelah minutasi
- Perdata, maksimal 3 hari setelah minutasi
- Tipikor, maksimal 2 hari setelah minutasi 100% 100% 100% 100% N/A 100% 100% N/A 100% 5. Meningkatnya
kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
98% 100% 102%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
(22)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 21
6. Peningkatan kualitas SDM
a. Persentase pegawai yang
lulus diklat teknis yudisial. 100% 100% 100% c. Persentase pegawai yang
lulus diklat non yudisial 25% 4,76% 19,04% b. Persentase pejabat yang
lulus mengikuti eksaminasi dalam rangka promosi
100% N/A N/A
Pengukuran Pencapaian Sasaran memiliki nilai yang sama dengan pengukuran
Kinerja Kegiatan dikarenakan Penetapan Kinerja Tahun 2014 mengacu pada
Rencana Kinerja Tahun 2014 dengan target yang sama.
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2014 mengacu
pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada table di atas, untuk
mencapai sasara yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2014 Pengadilan Tinggi
Bandung telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai
berikut :
1. Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara
Pencapaian sasaran meningkatnya penyelesaian perkara tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan 100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan
- Pidana - Perdata - Tipikor
99% 95% 99%
93,24% 88,32% 88,46%
94,18% 92,96% 89,35% c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal :
- Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal 56 hari
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
•
Pidana
Tahun 2011
, sisa perkara tahun lalu sebanyak 64 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 481 perkara, perkara yang putus sebanyak 501
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 9 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2011 sebanyak 44 perkara.
(23)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 22
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2011 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2011 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 501 perkara dibagi dengan 64
perkara ditambah 481 perkara dikalikan 100% atau 501 perkara dibagi
dengan 545 perkara sehingga persentase perkara pidana yang dapat
diselesaikan selama tahun 2011 adalah 91,92%.
Tahun 2012
, sisa perkara tahun lalu sebanyak 44 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 481 perkara, perkara yang putus sebanyak 502
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 20 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2012 sebanyak 23 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2012 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2012 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 502 perkara dibagi dengan 44
perkara ditambah 481 perkara dikalikan 100% atau 502 perkara dibagi
dengan 525 perkara dikalikan 100% sehingga persentase perkara
pidana yang dapat diselsaikan selama tahun 2012 adalah 95,62%.
Tahun 2013
, sisa perkara tahun lalu sebanyak 23 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 475 perkara, perkara yang putus sebanyak 446
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 20 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2013 sebanyak 62 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2013 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2013 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 446 perkara dibagi dengan 23
perkara ditambah 475 perkara dikalikan 100% atau 446 perkara dibagi
dengan 498 perkara dikalikan 100% sehingga persentase perkara
pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2013 adalah 89,56%.
Tahun 2014
, sisa perkara tahun lalu sebanyak 52 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 407 perkara, perkara yang putus sebanyak 428
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 21 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2014 sebanyak 31 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2014 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 428 perkara dibagi dengan 52
perkara ditambah 407 perkara dikalikan 100% atau 428 perkara dibagi
dengan 459 perkara dikalikan 100% sehingga persentase perkara
pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2014 adalah 93,24%.
(24)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 23
Data Keadaan Perkara Pidana
Tahun 2011 sampai 2014
Pengadilan Tinggi Bandung
Tahun
Sisa
Tahun Lalu
Perkara
Majelis
Hakim
Masuk
Putus
Sisa
2011
64
481
501
44
9
2012
44
481
502
23
20
2013
23
475
446
52
20
2014
52
407
428
31
21
Catatan :
Untuk Majelis Hakim Perkara Pidana terlampir
•
Perdata
Tahun 2011
, sisa perkara tahun lalu sebanyak 113 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 460 perkara, perkara yang putus sebanyak 482
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 25 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2011 sebanyak 91 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2011 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2011 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 482 perkara dibagi dengan
113 perkara ditambah 460 perkara dikalikan 100% atau 482 perkara
dibagi dengan 573 perkara dikalikan 100% sehingga persentase
perkara perdata yang dapat diselesaikan selama tahun 2011 adalah
84,11%.
Tahun 2012
, sisa perkara tahun lalu sebanyak 91 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 633 perkara, perkara yang putus sebanyak 611
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 20 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2012 sebanyak 113 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2012 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2012 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 611 perkara dibagi dengan 91
perkara ditambah 633 perkara dikalikan 100% atau 611 perkara
dibandingkan dengan 724 perkara dikalikan 100% sehingga
persentase perkara perdata yang dapat diselesaikan selama tahun
2012 adalah 84,39%.
Tahun 2013
, sisa perkara tahun lalu sebanyak 92 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 539 perkara, perkara yang putus sebanyak 560
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 20 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2013 sebanyak 92 perkara.
(25)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 24
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2013 diperolah dari
perkara yang di putus tahun 2013 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 560 perkara dibagi dengan
113 perkara ditambah 539 perkara dikalikan 100% atau 560 perkara
dibandingkan dengan 652 perkara dikalikan 100% sehingga
persentase perkara perdata yang dapat diselesaikan selama tahun
2013 adalah 85,88%.
Tahun 2014
, sisa perkara tahun lalu sebanyak 92 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 516 perkara, perkara yang putus sebanyak 537
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 27 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2014 sebanyak 71 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2014 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 537 perkara dibagi dengan 92
perkara ditambah 516 perkara dikalikan 100% atau 537 perkara
dibandingkan dengan 608 perkara dikalikan 100% sehingga
persentase perkara perdata yang dapat dilesaikan selama tahun 2014
adalah 88,32%.
Data Keadaan Perkara Perdata
Tahun 2011 sampai 2014
Pengadilan Tinggi Bandung
Tahun
Sisa
Tahun Lalu
Perkara
Majelis
Hakim
Masuk
Putus
Sisa
2011
113
460
482
91
25
2012
91
633
611
113
20
2013
113
539
560
92
20
2014
92
516
537
71
27
Catatan :
Untuk Majelis Hakim Perkara Perdata terlampir
•
Tipikor
Tahun 2011
, tidak ada sisa perkara tahun lalu, perkara yang masuk
sebanyak 55 perkara, perkara tipikor yang putus sebanyak 55 perkara
dan perkara tersebut diputus oleh 5 majelis hakim, sehingga tidak ada
sisa perkara tahun 2011.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2011 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2011 dibagi dengan perkara yang masuk
yaitu 55 perkara dibagi dengan 55 perkara dikalikan 100% sehingga
persentase perkara tipikor yang dapat diselsaikan selama tahun 2011
adalah 100%.
(26)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 25
Tahun 2012
, tidak ada sisa perkara tahun lalu, perkara yang masuk
sebanyak 48 perkara, perkara yang putus sebanyak 42 perkara dan
perkara tersebut diputus oleh 5 majelis hakim, sehingga sisa perkara
tahun 2012 sebanyak 6 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2012 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2012 dibagi dengan perkara yang masuk
yaitu 42 perkara dibagi dengan 48 perkara dikalikan 100% sehingga
persentase perkara tipikor yang dapat diselesaikan selama tahun
2012 adalah 87,5%.
Tahun 2013
, sisa perkara tahun lalu sebanyak 6 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 46 perkara, perkara yang putus sebanyak 47
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 9 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2013 sebanyak 5 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2013 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2013 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 47 perkara dibagi dengan 6
perkara ditambah 46 perkara dikalikan 100% atau 47 perkara
dibandingkan dengan 52 perkara dikalikan 100% sehingga persentase
perkara tipikor yang dapat diselesaikan selama tahun 2013 adalah
90,38%.
Tahun 2014
, sisa perkara tahun lalu sebanyak 5 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 21 perkara, perkara yang putus sebanyak 23
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 7 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2014 sebanyak 3 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2014 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 23 perkara dibagi dengan 5
perkara ditambah 21 perkara dikalikan 100% atau 23 perkara
dibandingkan dengan 26 perkara dikalikan 100% sehingga persentase
perkara tipikor yang dapat diselesaikan selama tahun 2014 adalah
88,46%.
Data Keadaan Perkara Tipikor
Tahun 2011 sampai 2014
Pengadilan Tinggi Bandung
Tahun
Sisa
Tahun Lalu
Perkara
Majelis
Hakim
Masuk
Putus
Sisa
2011
-
55
55
-
5
2012
-
48
42
6
5
2013
6
46
47
5
9
(27)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 26
b. Persentase perkara yang diselesaikan
•
Pidana
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 adalah 93,24%
yaitu perbandingan antara perkara yang diputus dengan sisa perkara
tahun lalu ditambah perkara yang masuk. Perkara yang diputus tahun
2014 sebanyak 428 perkara, sedangkan sisa perkara tahun lalu yaitu
tahun 2013 sebanyak 52 perkara dan perkara yang masuk tahun 2014
sebanyak 407 perkara sehingga total sebanyak 459 perkara.
Persentase perkara yang dapat terealisir sebesar 93,24%, sedangkan
yang ditargetkan tahun 2014 adalah 99%, maka capaian perkara
tahun 2013 adalah 94,18%.
Tahun
Sisa Tahun Lalu
Perkara
Masuk
Putus
Sisa
2014
52
407
428
31
0 100 200 300 400 500
Sisa Tahun 2013
Masuk Sisa Putus
Sisa Tahun 2013 Masuk
Sisa Putus
Grafik Perkara Pidana Tahun 2014
Berikut tabel rincian keadaan perkara pidana tahun 2014 :
No
Bulan
Sisa Awal
Bulan
Masuk
Putus
Sisa Akhir
1
Januari
52
19
49
22
2
Februari
22
30
25
27
3
Maret
27
32
30
29
4
April
29
31
37
23
5
Mei
23
50
26
47
6
Juni
47
40
52
35
7
Juli
35
34
37
32
8
Agustus
32
33
36
29
9
September
29
46
47
28
10
Oktober
28
18
22
24
11
November
24
39
33
30
12
Desember
30
35
34
31
(28)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 27
0
10
20
30
40
50
60
Sisa Awal
Bulan
Masuk
Putus
Sisa Akhir
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Grafik Rincian Perkara Pidana Tahun 2014
•
Perdata
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 adalah 88,32%
yaitu perbandingan antara perkara yang diputus dengan sisa perkara
tahun lalu ditambah perkara yang masuk. Perkara yang diputus tahun
2014 sebanyak 537 perkara, sedangkan sisa perkara tahun lalu yaitu
tahun 2013 sebanyak 92 perkara dan perkara yang masuk tahun 2014
sebanyak 516 perkara sehingga total sebanyak 608 perkara.
Persentase perkara yang dapat terealisir sebesar 88,32%, sedangkan
yang ditargetkan tahun 2014 adalah 95%, maka capaian perkara
tahun 2014 adalah 92,96%.
Tahun
Sisa Tahun Lalu
Perkara
Masuk
Putus
Sisa
2014
92
516
537
71
0 100 200 300 400 500 600
Sisa Tahun 2013
Masuk Sisa Putus
Sisa Tahun 2013 Masuk
Sisa Putus
(29)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 28
Berikut tabel rincian keadaan perkara perdata tahun 2014 :
No
Bulan
Sisa Awal
Bulan
Masuk
Putus
Sisa Akhir
1
Januari
92
59
50
101
2
Februari
101
42
56
87
3
Maret
87
46
49
84
4
April
84
33
45
72
5
Mei
72
35
32
75
6
Juni
75
51
24
102
7
Juli
102
32
37
97
8
Agustus
97
29
53
73
9
September
73
57
53
77
10
Oktober
77
42
56
63
11
November
63
33
42
54
12
Desember
54
57
40
71
Jumlah
516
537
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
Sisa Awal
Bulan
Masuk
Putus
Sisa Akhir
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Grafik Rincian Perkara Pidana Tahun 2014
•
Tipikor
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 adalah 90,38%
yaitu perbandingan antara perkara yang diputus dengan sisa perkara
tahun lalu ditambah perkara yang masuk. Perkara yang diputus tahun
2014 sebanyak 23 perkara, sedangkan sisa perkara tahun lalu yaitu
tahun 2013 sebanyak 5 perkara dan perkara yang masuk tahun 2014
sebanyak 21 perkara sehingga total sebanyak 26 perkara. Persentase
perkara yang dapat terealisir sebesar 88,46%, sedangkan yang
ditargetkan tahun 2014 adalah 99%, maka capaian perkara tahun
2014 adalah 89,35%.
(30)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 29
Tahun
Sisa Tahun Lalu
Perkara
Masuk
Putus
Sisa
2014
5
21
23
3
0 5 10 15 20 25
Sisa Tahun 2013
Masuk Sisa Putus
Sisa Tahun 2013 Masuk
Sisa Putus
Grafik Perkara Tipikor Tahun 2014
Berikut tabel rincian keadaan perkara tipikor tahun 2014 :
No
Bulan
Sisa Awal
Bulan
Masuk
Putus
Sisa Akhir
1
Januari
5
0
5
0
2
Februari
0
4
0
4
3
Maret
4
2
6
0
4
April
0
1
1
0
5
Mei
0
0
0
0
6
Juni
0
1
0
1
7
Juli
1
1
1
1
8
Agustus
1
0
1
0
9
September
0
3
2
1
10
Oktober
1
5
1
5
11
November
5
0
5
0
12
Desember
0
4
1
3
(31)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 30
-1
1
3
5
7
9
11
13
15
Sisa Awal
Bulan
Masuk
Putus
Sisa Akhir
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Grafik Rincian Perkara Tipikor Tahun 2014
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal
•
Persentase perkara Pidana yang diselesaikan dibawah atau sama
dengan 56 hari sesuai SOP adalah 100% yaitu realisasi 100% dan
target 100% sehingga capaian 100%.
Adapun untuk perkara Pidana jika diselesaikan dalam jangka waktu
maskimal 56 hari, maka perkara Pidana yang masuk adalah sampai
awal bulan November. Karena jika melebihi awal bulan November
maka perkara Pidana yang masuk tersebut tidak dapat terselesaikan
sampai akhir tahun, sehingga akan menjadi sisa perkara di awal tahun
berikutnya.
•
Persentase perkara Perdata yang diselesaikan dibawah atau sama
dengan 62 hari sesuai SOP adalah 100% yaitu realisasi 100% dan
target 100% sehingga capaian 100%.
Adapun untuk perkara perdata jika diselesaikan dalam jangka waktu
maskimal 62 hari, maka perkara Perdata yang masuk adalah sampai
akhir bulan Oktober. Karena jika melebihi akhir bulan Oktober maka
perkara Perdata yang masuk tersebut tidak dapat terselesaikan
sampai akhir tahun, sehingga akan menjadi sisa perkara di awal tahun
berikutnya.
•
Persentase perkara Tipikor yang diselesaikan dibawah atau sama
dengan 56 hari sesuai SOP adalah 100% yaitu realisasi 100% dan
target 100% sehingga capaian 100%.
Adapun untuk perkara Tipikor jika diselesaikan dalam jangka waktu
maskimal 56 hari, maka perkara Tipikor yang masuk adalah sampai
awal bulan November. Karena jika melebihi awal bulan November
maka perkara Tipikor yang masuk tersebut tidak dapat terselesaikan
sampai akhir tahun, sehingga akan menjadi sisa perkara di awal tahun
berikutnya.
(32)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 31
Berdasarakan register perkara diketahui bahwa semua perkara diputus
tidak melebihi batas waktu maksimal, dengan catatan perkara yang masuk
terakhir adalah pada akhir bulan Oktober, sehingga persentase realisasi
penyelesaian perkara adalah sebesar 100%.
Hal ini menunjukkan bahwa Majelis Hakim dan Panitera Pengganti telah
bekerja sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga setiap perkara yang
diterima dapat diputus tepat sesuai waktu yang ditentukan.
2. Sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim
Pencapaian peningkatan aksepbilitas tahun 2014 adalah sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
N/A N/A
N/A N/A
N/A N/A
Untuk peningkatan akseptabilitas putusan hakim dengan indikator kinerja
penurunan upaya hukum kasasi dan peninjauan kembali di tingkat banding
tidak diukur targetnya karena itu merupakan kewenangan Pengadilan di
tingkat pertama.
3. Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Pencapaian peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara tahun
2014 adalah sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% 100% 100%
b. Ratio Perkara terhadap Majelis Hakim
- Pidana - Perdata - Tipikor
30,20 28,7
7,5
20,38 19,88 3,2
67,48% 69,29% 42,67%
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke
Majelis
Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan kepada Majelis
adalah sebesar 100%. Adapun perincian berkas yang diregister tahun
2014 adalah sebanyak 944 perkara dengan rincian 407 perkara pidana,
516 perkara perdata dan 21 perkara tipikor, dan seluruhnya telah
didistribusikan kepada Majelis Hakim.
(1)
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA
PENGADILAN TINGGI BANDUNG
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta
berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: H. ADE USMAN, SH., MH
Jabatan
: Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Bandung
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama
: DR. Hj. MARNI EMMY MUSTAFA, SH., MH
Jabatan
: Ketua Pengadilan Tinggi Bandung
Selaku atasan langsung pihak pertama
Selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai
lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang
diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Bandung, Februari 2015
Pihak Kedua
Ketua
Pengadilan Tinggi Bandung
DR. Hj. MARNI EMMY MUSTAFA, SH., MH
NIP. 19481220 196712 2 001
Pihak Pertama
Panitera/Sekretaris
Pengadilan Tinggi Bandung
H. ADE USMAN, SH., MH
NIP. 19540402 198012 1 001
(2)
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2015 - 2019 Tujuan : 1. Terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan pencari keadilan.
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Bandung dan Pengadilan Tingkat Pertama di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas.
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase perkara yang
diselesaikan - Pidana - Perdata - Tipikor
98% 94% 99% 98% 94% 98% 98% 95% 98% 98% 95% 98% 98% 96% 99% c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal :
- Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal 56 hari
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2 Peningkatan
akseptabilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi
- Peninjauan Kembali
N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 3 Peningkatan
efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% 100% 100% 100% 100% b. Ratio Perkara terhadap
Majelis Hakim - Pidana - Perdata - Tipikor
14,81 18 2,1 15,18 20 2,2 15,55 22 2,5 16 19 2,75 17 20 2,78 4 Peningkatan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (access to justice)
a. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan N/A N/A N/A N/A N/A b. Persentase putusan perkara
yang menarik perhatian masyarakat dan dapat diakses secara on line
- Pidana, maksimal 2 hari setelah minutasi
- Perdata, maksimal 3 hari setelah minutasi
- Tipikor, maksimal 2 hari setelah minutasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 5 Meningkatnya
kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase temuan hasil
pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 6 Peningkatan
kualitas SDM
a. Persentase pegawai yang
lulus diklat teknis yudisial 100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase pegawai yang
lulus diklat non yudisial 25% 25% 25% 25% 25% c. Persentase pejabat yang
lulus mengikuti eksaminasi dalam rangka promosi
(3)
RENCANA KINERJA TAHUN 2016
SATUAN KERJA : PENGADIILAN TINGGI BANDUNG
INSTANSI : MAHKAMAH AGUNG RI
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya
penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan 100% b. Persentase perkara yang diselesaikan
- Pidana - Perdata - Tipikor
98% 94% 98% c. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal : - Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal 56 hari
100% 100% 100% 2 Peningkatan akseptabilitas
putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
N/A N/A 3 Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% b. Ratio perkara terhadap Majelis Hakim
- Pidana - Perdata - Tipikor
15,18 20 2,2 4 Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan (access to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan N/A b. Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat dan dapat diakses secara on line
- Pidana, maksimal 2 hari setelah minutasi
- Perdata, maksimal 3 hari setelah minutasi
- Tipikor, maksimal 2 hari setelah minutasi
100% 100% 100% 5 Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti 100% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti 100% 6 Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat
teknis yudisial 100% b. Persentase pegawai yang lulus diklat
non yudisial 25% c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti
(4)
PENGADILAN TINGGI BANDUNG
Jl. Surapati No. 47 Bandung 40133Telp. (022) 2514529, 2531267, 2506035, Fax. (022) 2500026. Homepage : www.pt-bandung.go.id
E-mail : info@pt-bandung.go.id
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI BANDUNG
NOMOR : W11.U/2b/KP.02.02/II/2015 TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 DAN DOKUMEN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015
PENGADILAN TINGGI BANDUNG KETUA PENGADILAN TINGGI BANDUNG
Membaca : Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 355A/SEK/KU.01/11/2014
tanggal 28 November 2014 perihal Penyampaian LAKIP Tahun 2014 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015.
Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap satuan kerja wajib membuat Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah (LAKIP);
b. Bahwa untuk kelancaran Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Bandung perlu membentuk Tim Penyusunan laporan tersebut;
c. Bahwa nama-nama yang tercantum dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung dipandang cakap dan mampu dalam melaksanakan tugas sebagai Tim Penyusunan Laporan dimaksud.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 9. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Instansi Pemerintah;
10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
(5)
M E M U T U S K A N
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI BANDUNG TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 DAN DOKUMEN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 PENGADILAN TINGGI BANDUNG
Pertama : Menunjuk tim kerja untuk pelaksanaan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Bandung;
Kedua : Tim kerja menjalankan tugas sesuai arahan Ketua Pengadilan Tinggi
Bandung;
Ketiga : Setiap perkembangan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) agar melapor ke Ketua Pengadilan Tinggi Bandung;
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di PadaTanggal
: BANDUNG : 5 Februari 2015
KETUA PENGADILAN TINGGI BANDUNG
Dr.Hj. MARNI EMMY MUSTAFA, SH., MH. NIP. 19481220 196712 2 001
(6)
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT NOMOR : W11.U/2b/KP.02.02/II/2015
TENTANG : PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 DAN DOKUMEN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015
PENGADILAN TINGGI BANDUNG
No. NAMA / NIP JABATAN PENUNJUKAN DALAM
TIM LAKIP SEBAGAI
1. Dr.Hj. MARNI EMMY MUSTAFA, SH., MH
NIP. 19481220 196712 2 001
Ketua
Pengadilan Tinggi Bandung Penanggung Jawab
2. MOERINO, SH
NIP. 19490124 197911 1 001
Wakil Ketua
Pengadilan Tinggi Bandung
Ketua
Tim Penyusun LAKIP
3. H. ADE USMAN, SH., MH
NIP. 19540402 198012 1 001 Panitera / Sekretaris
Wakil Ketua Tim Penyusun LAKIP
4. H. MAMAN SASMITA, SH., MH
NIP. 19551217 197412 1 001 Wakil Panitera
Koordinator Tim Bidang Teknis
5. Drs. YOYO
NIP. 19600316 198211 1 001 Wakil Sekretaris
Koordinator Tim Bidang Adminintrasi
6. H. ANWAS MUNAJAT ARDI, SH
NIP. 196702/28 199403 1 003 Panitera Muda Perdata Anggota
7. TATA KURNIA SAR ADIWIJAYA, SH
NIP. 19550706 197603 1 001 Panitera Muda Pidana Anggota
8. Drs. H. WAHYU EDI SANTOSO, SH
NIP. 19550424 198311 1 001 Panitera Muda Hukum Anggota
9. H. NANANG PRIATNA, SH
NIP. 19621010 199203 1 007 Panitera Muda Tipikor Anggota
10. Drs. BARNAS, SH
NIP. 19660617 198502 1 001
Kepala
Sub Bagian Keuangan Anggota
11. SRI SURATNO WIBOWO, ST
NIP. 19730306 200604 1 002
Kepala
Sub Bagian Kepegawaian Anggota
12. DANI ADHIA WARDANA, ST
NIP. 19770729 200502 1 002
Kepala
Sub Bagian Umum Anggota
13. ANTON SENJAYA, S.Kom., SH
NIP. 19810222 200604 1 005 Staf Kepaniteraan Hukum Anggota
14. FITRI KRISTIANTI, SE., Ak
NIP. 19830626 200604 2 004 Staf Sub Bagian Keuangan Anggota
15. SIDIK NUGRAHA, S.Kom., SH
NIP. 19860410 200912 1 002 Staf Sub Bagian Umum Anggota
KETUA PENGADILAN TINGGI BANDUNG,
Dr.Hj. MARNI EMMY MUSTAFA, SH., MH NIP. 19481220 196712 2 001