LAKIP POLTEKKES BANDUNG 2014

(1)

iii | P a g e RINGKASAN EKSEKUTIF

Politeknik Kesehatan Bandung yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/Menkes-Kessos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001, merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah pembinaan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan. Politeknik Kesehatan Bandung dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan. Pembinaan secara teknis edukatif dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklatnakes). Pembinaan secara administrasi dilakukan oleh Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan. Dengan telah keluarnya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 355/E/O/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka pembinaan secara teknis edukatif dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Salah satu prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggaraan negara dalam mempertanggungjawabkan dan mempertanggunggugatkan pengelolaan dan pengendalian sumberdaya dengan tugas dan kewenangannya. Memenuhi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan nomor 29 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Kesehatan Bandung sebagai laporan tahunan pertanggungjawaban kinerja Poltekkes Bandung.

Tujuan penyusunan LAKIP ini ialah (1) Memberikan gambaran mengenai tingkat keberhasilan dan atau tingkat kegagalan capaian pelaksanaan suatu kegiatan dan program kerja Poltekkes Bandung. (2) Memberikan umpan balik bagi peningkatan kinerja di lingkungan Poltekkes Bandung. (3) Laporan kepada Pimpinan dalam


(2)

iv | P a g e pengambilan keputusan. (4) Perbaikan dalam perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang.

Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan sasaran yang ditetapkan. Tujuan dan sasaran Poltekkes Bandung tahun 2014 ialah sebagai berikut :

1.Meningkatkan Kualitas Lulusan, dengan sasaran : a. Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja b. Meningkatnya Jumlah lulusan tepat waktu

c. Meningkatnya Jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00

2. Meningkatkan Profesionalisme dan Produktivitas Dosen, dengan sasaran : a. Meningkatnya jumlah penelitian terapan yang dilakukan Dosen.

b. Meningkatnya publikasi karya ilmiah

3. Meningkatkan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Dari hasil pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU), didapatkan capaian kinerja rata-rata Poltekkes Kemenkes Bandung tahun 2014 ialah sebesar 104,20%, dengan rincian sebagai berikut :

- Prosentase penyerapan lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan sebesar 68,06% dengan capaian kinerja 114,39%

- Prosentase lulusan tepat waktu sebesar 99,33 % dengan capaian kinerja 102,40%

- Jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00 sebesar 98,83 % dengan capaian kinerja 102,15 %

- Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen sebanyak 34 penelitian dengan capaian kinerja 85,00 %

- Jumlah publikasi karya ilmiah sebanyak 40 dengan capaian kinerja 133,33% - Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat sebanyak 211 dengan capaian kinerja


(3)

v | P a g e Realisasi penyerapan anggaran Poltekkes Bandung tahun 2014 sebesar Rp. 68.682.420.379,- atau sebesar 86,16%.

Capaian Renstra (Kinerja dan anggaran) Poltekkes kemenkes Bandung tahun 2014 ialah “memuaskan” (kuadran II), yaitu dengan capaian kinerja tinggi (104,20%) dan realisasi anggaran relatif rendah (86,16 %), naik dari tahun 2013 (79,48%).


(4)

vi | P a g e KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2014.

Politeknik Kesehatan Bandung sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan di bawah Badan PPSDM Kesehatan bertujuan untuk menghasilkan SDM Kesehatan yang unggul terutama di bidang Analis Kesehatan, Gizi, Keperawatan Gigi, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan, Kebidanan dan Farmasi. Untuk mengetahui kinerja penyelengaraan proses pendidikan yang berkualitas dan tercapainya visi dan misi Politeknik Kesehatan Bandung, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2014.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan aktivitas analisis, penilaian yang sistematis, pemberian atribut, pengenalan permasalahan serta solusi untuk tujuan peningkatan kinerja dan akuntabilitas instansi pemerintah. LAKIP ini disusun sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan Akuntabilitas Kinerja Politeknik Kesehatan Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama satu tahun, dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Kesehatan Bandung menjadi dasar dalam menentukan langkah pengembangan yang strategis dan akuntabel dalam melaksanakan tugas dan fungsi kedepan. Sehingga aktualisasi implementasi kebijakan strategis sebagai tindak lanjut dari LAKIP menjadi komitmen bersama dan terus dikembangkan untuk mencapai kinerja yang lebih optimal dalam tatanan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Harapan bahwa Politeknik Kesehatan Bandung harus semakin berkembang perlu direspon dengan baik serta diikuti dengan kinerja organisasi dan kompetensi seluruh jajarannya. Kiranya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dapat dijadikan acuan strategis dan panduan pengembangan operasional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta visi dan misi Politeknik Kesehatan Bandung di masa yang akan datang berdasarkan tujuan dan harapan yang telah ditetapkan kedepan.


(5)

vii | P a g e Saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga LAKIP tahun 2014 dapat dijadikan bahan untuk penyusunan LAKIP Kementerian Kesehatan RI.


(6)

viii | P a g e DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 4

1.3 Gambaran Organisasi ... 5

1.4 Tugas Pokok dan Fungsi ... 9

1.5 Visi dan Misi ... 10

1.6 Sumber Daya Manusia ... 10

1.7 Sumber Daya Sarana/Prasarana ... 13

1.8 Sistematika Penyajian ... 16

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 18

2.1 Rencana Strategis Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2010-2014 ... 18 2.2 Penetapan/Perjanjian Kinerja Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2014 ... 21 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 24

3.1 Capaian Kinerja Tahun 2014 ... 24

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... 25

3.3 Realisasi Anggaran (Indikator Penunjang) ... 43

BAB IV PENUTUP ... 53

4.1 Kesimpulan ... 53


(7)

ix | P a g e BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Poltekkes Kemenkes Bandung yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/Menkes-Kessos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001, merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah pembinaan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Bandung dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kemenkes RI dan pembinaan secara administrasi dilakukan oleh Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI. Sedangkan pembinaan secara teknis edukatif dilakukan oleh Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan dan Kemendiknas (SK Kemendiknas RI No. 355/E/0/2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes ke Kemendiknas).

Pada tahun 2014, Poltekes Kemenkes Bandung mempunyai 7 jurusan dan 3 program studi yang tersebar di beberapa tempat yaitu Bandung, Cimahi, Karawang dan Bogor. Jurusan dan program studi di Poltekes Kemenkes Bandung dengan nilai akreditasi sebagai berikut:

Tabel 1.1

Jurusan dan Program Studi di Lingkungan Poltekkes Bandung serta nilai akreditasi

No. JURUSAN / PROGRAM STUDI AKREDITASI

1. Jurusan Kebidanan Bandung A

2. Jurusan Keperawatan Bandung A

3. Jurusan Keperawatan Gigi Bandung A

4. Jurusan Analis Kesehatan A

5. Jurusan Gizi A

6. Jurusan Kesehatan Lingkungan A

7. Prodi Keperawatan Bogor A

8. Prodi Kebidanan Bogor A

9. Prodi Kebidanan Karawang B


(8)

x | P a g e Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. HK.03.05/1.2/03086/2012 tahun 2012 tentang pedoman organisasi dan tatalaksana Poltekkes sebagaimana diubah melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.02.03/I.2/08810/2013, tugas dan fungsi Poltekkes ialah sebagai berikut :

1. Kedudukan

Poltekkes Kemenkes adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, dan dipimpin oleh seorang Direktur.

2. Tugas

Poltekkes mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasi dalam bidang kesehatan pada jenjang Program Diploma III dan/atau Program Diploma IV/S1 Terapan/Sarjana Sain Terapan, serta program lain sesuai peraturan perundang-undangan..

3. Fungsi

Poltekkes Kemenkes mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam bidang kesehatan; b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan;

c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya;

d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika; dan e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif

Dalam melaksanakan tugasnya, Poltekkes Bandung sangat memperhatikan kualitas. Berkenaan dengan hal tersebut, pada tahun 2006, Poltekkes Kemenkes Bandung telah mendapatkan Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI dan pada tahun 2008 mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dari SAI Global.dan diresertifikasi pada tahun 2011serta diresertifikasi kembali pada tahun 2014.


(9)

xi | P a g e Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tanggal 18 Desember 2009 no. 499/KMK.05/2009, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Dengan demikian, maka Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung harus meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan untuk dapat lebih meningkatkan kualitas kinerja khususnya kualitas pelayanan di bidang pendidikan kesehatan.

Sebagai UPT Badan PPSDM Kesehatan, Poltekkes Bandung harus memberikan pertanggung jawaban kinerja dalam pencapaian tujuan / strategi nya. Pada Permenpan nomor 29 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pasal 14 ayat 2 disebutkan bahwa laporan akuntabilitas kinerja tingkat unit organisasi eselon I dan unit kerja mandiri pada K/L disampaikan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga.

Dengan demikian, maka disusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) yang merupakan laporan tahunan pertanggung jawaban kinerja Poltekkes Bandung.

Laporan akuntabilitas kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis utama.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2014, disusun berdasarkan landasan hukum:

a Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

b Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

c Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintan

d Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.


(10)

xii | P a g e e Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.01/160/I/2010 tanggal 28 Januari

2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra-Kemenkes) Tahun 2010-2014.

1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud

1. Sebagai pertanggungjawaban tertulis Poltekkes Bandung yang menggambarkan tingkat capaian pelaksanaan kegiatan dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran dan program Poltekkes Bandung

2. Merupakan bahan evaluasi akuntabilitas kinerja Poltekkes Bandung. 3. Media informasi tentang sejauh mana penentuan prinsip-prinsip good

governance di Poltekkes Bandung.

1.2.2 Tujuan

1. Memberikan gambaran mengenai tingkat keberhasilan dan atau tingkat kegagalan capaian pelaksanaan suatu kegiatan dan program kerja Poltekkes Bandung.

2. Memberikan umpan balik bagi peningkatan kinerja di lingkungan Poltekkes Bandung.

3. Laporan kepada Pimpinan dalam pengambilan keputusan.

4. Perbaikan dalam perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang

1.3 Gambaran Organisasi

1.3.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Gambar 1.1


(11)

xiii | P a g e Struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung sebagai berikut :

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Poltekkes Kemenkes Bandung

berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

1988/Menkes/Per/IX/2011 tanggal 27 September 2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan, dan Kepmenkes RI No. HK.02.03/I.2/08810/2013 tentang perubahan kedua atas Pemenkes RI No. HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis Ortala Poltekkes Kemenkes. Bahwa organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung terdiri dari: Dewan Penyantun; Direktur, Pembantu Direktur ; Senat Politeknik; Jurusan terdiri dari Jurusan Analis Kesehatan Cimahi, Kesehatan Lingkungan Cimahi, Gizi Cimahi, Farmasi di Bandung, Keperawatan Gigi di Bandung, Keperawatan Bandung, Keperawatan Bogor, Kebidanan Bandung, Kebidanan Bogor, Kebidanan Karawang; Sub Bagian yang terdiri dari (1) Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan Perencanaan dan Sistem Informasi, (2) Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan


(12)

xiv | P a g e Kepegawaian dan Unit – Unit. Berdasarkan Peraturan Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung Nomor OT.02.03/1.1/4619/2010 struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung ada tambahan Dewan Pengawas, Satuan Pemeriksa Internal (SPI), Unit Penjaminan Mutu dan Unit Usaha, mengingat Poltekkes Kemenkes Bandung telah ditetapkan sebagai Instansi pemerintah pada Kementerian Kesehatan yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dengan status BLU secara penuh, sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 499/KMK – 05/2009 tanggal 17 Desember 2009. Dengan status Badan Layanan Umum secara penuh (BLU secara penuh), maka Poltekkes Kemenkes Bandung memperoleh fleksibilitas dalam pengelolaan keuangannya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.

1. Dewan Penyantun

Dewan Penyantun merupakan forum yang terdiri dari atas tokoh-tokoh masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang menaruh perhatian terhadap Poltekkes Kemenkes Bandung. Dewan Pertimbangan/Dewan Penyantun bertugas memberikan saran dan / bantuan bagi pengembangan dan kemajuan Poltekkes Kemenkes Bandung.

2. Direktur

Adalah Pimpinan Poltekkes Kemenkes Bandung , yang mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pembinaan civitas akademika dan tugas administrasi melalui tatanan organisasi sesuai dengan kebutuhan serta hubungan dengan lingkungannya

3. Pembantu Direktur

Adalah unsur pembantu pimpinan dalam bidang pelaksanaan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat (Pembantu Direktur I); dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan dan


(13)

xv | P a g e kepegawaian (Pembantu Direktur II); dan dalam pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan dan layanan mahasiswa dan alumni, serta melakukan kerjasama dengan pihak lain di luar kegiatan yang terstruktur dalam kurikulum (Pembantu Direktur III)

4. Senat

Senat merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi dilingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung. Senat Politeknik terdiri atas Pimpinan Poltekkes Kemenkes Bandung, para Ketua Jurusan dan Perwakilan Dosen yang ditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan.

5. Jurusan

Jurusan merupakan himpunan sumber daya pendukung program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan / atau olah raga. Setiap jurusan dapat mempunyai satu atau beberapa Program Studi sesuai dengan kebutuhan program/pelayanan/pembangunan kesehatan.

6. Program Studi

Program Studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum. Pengelolaan pembelajaran pada Poltekkes Kemenkes Bandung dapat diselenggarakan melalui program studi diluar domisili perguruan tinggi atau direktorat.

7. Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi

Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi adalah unsur pembantu pimpinan di bidang akademik,


(14)

xvi | P a g e kemahasiswaan, perencanaan dan sistem informasi yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan secara teknis-fungsional dibina oleh Pembantu Direktur I. Khusus untuk urusan kemahasiswaan secara teknis ­fungsional dibina oleh Pembantu Direktur III 8. Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian

Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian adalah unsur pembantu pimpinan di bidang umum, keuangan dan kepegawaian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis ­fungsional dibina oleh Pembantu Direktur II

9. Unit-unit

Unit-unit terdiri atas: Unit Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat , Unit Perpustakaan, Unit Laboratorium, Unit Komputer /TI, Unit Asrama, Unit Pemeliharaan dan Perbaikan, Unit Usaha, Unit Penjaminan Mutu dan Unit Perencanaan dan Evaluasi.

10. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok tenaga fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Direktur.

11. Dewan Pengawas

Poltekkes kemenkes Bandung telah menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dan telah memenuhi persyaratan pembentukan Dewan Pengawas, pengaturan pembentukannya sesuai dengan PP No. 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) dan PMK No. 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas BLU.


(15)

xvii | P a g e Satuan Pengawas Internal dibawah Direktur / Pimpinan BLU dalam hal pemeriksaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) Poltekkes Kemenkes Bandung.

1.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Poltekkes Kemenkes Bandung mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam program Diploma I, Diploma II, Diploma III dan/atau Program Diploma IV sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, memiliki fungsi:

a Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan;

b Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan;

c Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya;

d Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan;

e Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif

1.5 Visi dan Misi

1.5.1 Visi :

Menjadi lembaga pendidikan tinggi kesehatan yang kompetitif dalam persaingan global dengan komitmen terhadap lulusan yang unggul.


(16)

xviii | P a g e a Menghasilkan lulusan yang unggul dan kompetitif di bidang analis

kesehatan, gizi, kebidanan, keperawatan, keperawatan gigi, kesehatan lingkungan dan farmasi pada tingkat diploma dan sarjana.

b Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuai standar nasional dan internasional.

c Meningkatkan kualitas penelitian terapan di bidang kesehatan dan kualitas pengabdian masyarakat.

d Meningkatkan kepercayaan dan kemitraan dengan berbagai sektor baik nasional maupun internasional.

e Meningkatkan pengelolaan sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasikan pelayanan prima kepada civitas akademika dan masyarakat.

1.6 Sumber Daya Manusia

1.6.1 Tenaga Dosen dan Kependidikan

Sampai dengan akhir tahun 2014, pegawai Poltekkes Kemenkes Bandung berjumlah 562 orang, Terdiri dari PNS berjumlah 484 orang dan pegawai honorer berjumlah 78 orang;. Secara lengkap pegawai Poltekkes Kemenkes Bandung dapat dilihat pada tabel 1.2

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 46 orang Golongan IV dan 365 orang Golongan III, 69 orang Golongan II dan Golongan I sebanyak 4 orang serta Pramubhakti 79 orang,. Pada tabel 1.3, dapat dilihat bahwa jumlah dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung baik dosen fungsional maupun dosen non fungsional/JFU sebanyak 219 orang terdiri dari dosen fungsional : 191 orang dan dosen non fungsional : 28 orang. Dari 191 dosen fungsional sebanyak 131 dosen telah tersertifikasi.

. Tabel 1.2

Jumlah Pegawai (CPNS/PNS) dan Non PNS

No Pangkat/Golongan Pria Wanita Jml


(17)

xix | P a g e

1. Pembina Utama/ IV/e - - -

2. Pembina Utama Madya/ IV/d 1 - 1

3. Pembina Utama Muda/ IV/c 1 1 2

4. Pembina Tk. I/ IV/b 2 6 8

5. Pembina/ IV/a 16 19 35

6. Penata Tk. I/ III/d 34 62 96

7. Penata/ III/c 26 58 84

8. Penata Muda Tk. I/ III/b 57 90 147

9. Penata Muda/ III/a 17 21 38

10. Pengatur Tk. I/ II/d 3 10 13

11. Pengatur/ II/c 8 7 15

12. Pengatur Muda Tk. I/ II/b 16 3 19

13. Pengatur Muda/ II/a 18 4 22

14. Juru Tk. I/ I/d 3 - 3

15. Juru/ I/c 1 - 1

16. Juru Muda Tk. I/ I/b - - 0

17. Juru Muda/ I/a - -

JUMLAH I ... 203 281 484

18. Pramubhakti/Non PNS 54 24 78

JUMLAH II ... 54 24 78

JUMLAH I + II ... 257 305 562

Tabel 1.3

Rekapitulasi Dosen Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2014

No Jabatan Pria Wanita Total

1. Lektor Kepala 16 24 40

2. Lektor 32 61 93

3. Asisten Ahli 12 26 38

4. Dosen Non Fungsional 4 22 26

5. Dosen JFU/Tugas Belajar 7 15 22

Jumlah ... 71 149 219

1.6.2 Peserta Didik (Mahasiswa)

Jumlah keseluruhan mahasiswa program Diploma III dan IV pada Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2014/2015 sebanyak 2.398 orang, terdiri atas tingkat I sebanyak 848 orang, tingkat II sebanyak 847 orang dan tingkat III sebanyak 703 orang. Rincian komposisi masing-masing program studi dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut :


(18)

xx | P a g e Distribusi Mahasiswa Menurut Jurusan/Prodi

Di Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2014/2015

No. Jurusan/Prodi Tingkat Jumlah

I II III

1. Analis Kesehatan

a. Reguler :

a.1 D.III 80 93 87 260

a.2 D.IV 40 45 - 85

Jumlah 345

2. Kesehatan Lingkungan

a. Reguler :

a.1 D.III 40 80 63 183

a.2 D.IV 40 37 - 77

Jumlah 260

3. Gizi

a. Reguler :

a.1 D.III 80 79 64 223

a.2 D.IV 41 37 - 78

Jumlah 301

4. Keperawatan Gigi

a. Reguler :

a.1 D.III 40 51 65 156

Jumlah 156

5. Kebidanan Bandung

a. Reguler :

a.1 D.III 60 50 44 154

Jumlah 154

6. Kebidanan Bogor

a. Reguler :

a.1 D.III 90 57 58 205

Jumlah 205

7. Kebidanan Karawang

b. Reguler :

a.1 D.III 69 71 68 208

Jumlah 208

No. Jurusan/Prodi Tingkat Jumlah

I II III

8.

Keperawatan Bandung

a. Reguler :

a.1 D.III 119 116 94 329

Jumlah 329

9. Keperawatan Bogor a. Reguler :


(19)

xxi | P a g e

Jumlah 236

10. Farmasi

a. Reguler :

a.1 D.III 69 53 82 204

Jumlah 204

Total 848 847 703 2.398

1.7 Sumber Daya Sarana/Prasarana

1.7.1 Keadaan Sarana Gedung/Fasilitas

Sarana gedung/fasilitas yang dimiliki oleh Politeknik Kesehatan Bandung, awalnya merupakan penggabungan dari berbagai sarana yang dimiliki oleh berbagai Akademi Kesehatan yang kemudian meleburkan menjadi Politeknik Kesehatan Bandung. Umur bangunan bervariasi mulai yang tertua sejak Tahun 1952 sampai 2013.

Pada Tahun 2014 dilakukan pembangunan renovasi, perluasan lantai dan penambahan lantai (Laboratorium & Kelas) Jurusan Farmasi).

Dalam rangka menunjang PBM dilakukan juga perluasan bangunan kantor & Pos Satpam Jurusan Kebidanan Bandung, rehabilitasi daya dan jaringan listrik.Jurusan Kebidanan Bandung, Prodi Keperawatan Bogor, Prodi Kebidanan Bogor dan Jurusan Analis Kesehatan.

Tabel 1.5

Kondisi Exixting Sarana Gedung/Fasilitas Di Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2014

No Unit Kerja

Jml

Ruangan/Fasilitas Ket.

2013 2014

1 Direktorat 56 Unit -


(20)

xxii | P a g e

3 Learning Center 1 Unit -

4 Jurusan Kebidanan 102 Unit 1 Unit Kantor & Pos

Satpam

5 Prodi Kebidanan Karawang 24 Unit 1 Unit Penamb

Daya Listrik

6 Prodi Kebidanan Bogor 16 Unit 1 Unit Penamb

Daya Listrik

7 Jurusan Keperawatan Bandung 45 Unit -

8 Prodi Keperawatan Bogor 31 Unit 1 Unit Penamb

Daya Listrik

9 Jurusan Analis Kesehatan 28Unit 1 Unit Penamb

Daya Listrik

10 Jurusan Kesehatan Lingkungan 39 Unit -

11 Jurusan Gizi 41 Unit -

12 Jurursan Keperawatan Gigi 9 Unit -

13 Jurusan Farmasi 23 Unit 1 Unit Laboratorium

& Kelas

1.7.2 Keadaan Sarana Penunjang

Sarana penunjang meliputi keseluruhan peralatan kerja kantor, peralatan kerja khusus unit laboratorium terpadu dan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) yang ada di seluruh unit kerja di Politeknik Kesehatan Bandung.

Pada tahun 2014 telah dilakukan pengadaan sejumlah ABBM (belanja modal) untuk melengkapi kebutuhan di semua jurusan/prodi.dam pembuatan 2 sistem, masing-masing aplikasi pengembangan SIAK dan Aplikasi Simpeg.


(21)

xxiii | P a g e Tabel 1.6

Kondisi Exixting Sarana Penunjang/Barang Di Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2014

No Unit Kerja

Jml barang

2013 2014

1 Direktorat 96 bh/Unit 24 Unit

2 Laboratorium Terpadu 10 bh/Unit 1 Unit

3 Jurusan Kebidanan 117 bh/Unit 67 Unit

4 Prodi Kebidanan Karawang 165 bh/Unit 75 Unit

5 Prodi Kebidanan Bogor 118bh/Unit 80 Unit

6 Jurusan Keperawatan Bandung 150 bh/ Unit 62 Unit

7 Prodi Keperawatan Bogor 174 bh/ Unit 85 Unit

8 Jurusan Analis Kesehatan 211 bh/Unit 91 Unit

9 Jurusan Kesehatan Lingkungan 153 bh/Unit 76 Unit

10 Jurusan Gizi 58 bh/ Unit 56 Unit

11 Jurursan Keperawatan Gigi 147 bh/ Unit 43 Unit

12 Jurusan Farmasi 76 bh/ Unit 93 Unit

1.7.3 Anggaran

Pada tahun 2014 alokasi anggaran yang tersedia di Politeknik Kesehatan Bandung sebesar Rp. 79.714.144.000,- atau menurun sebesar 22.72% dibandingkan tahun 2013 (Rp. 103.153.732.000). PAGU anggaran tersebut berasal dari sumber dana RM dan PNBP/BLU, seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.5

Total Anggaran Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2014


(22)

xxiv | P a g e

Uraian (Jenis Belanja)

2013 2014

RM BLU Jumlah

1. Belanja Pegawai (51) 35.014.981.000 35.014.981.000 - 35.014.981.000 2. Belanja Barang (52) 41.036.230.000 16.613.026.000 22.010.802.000 38.623.828.000 3. Belanja Modal (53) 27.102.521.000, 652.120.000 5.423.215.000 6.075.335.000 Jumlah 103.153.732.000, 52.280.127.000 27.434.017.000 79.714.144.000

Apabila dirinci menurut sumber anggaran Tahun 2014, maka untuk Jenis Belanja Pegawai (51) seluruhnya sebesar Rp.35.014.981.000, bersumber RM. Selanjutnya untuk Jenis Belanja Barang (52) sebesar Rp.16.613.026.000,-( bersumber RM (43,01%), sedangkan sebesar Rp.22.010.802.000 berasal dari PNBP/BLU (56,09%). Jenis Belanja Modal (53) sebesar Rp.652.120.000, bersumber RM (10,73%), dan sisanya sebesar Rp.5.423.215.000,- berasal dari sumber PNBP/BLU (89,27%).

1.8 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Poltekkes Bandung ini dibuat sesuai dengan lampiran IV PerMenPan dan Reformasi Birokrasi nomor 29 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, yaitu :

Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif) BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum organisasi dan sekilas pengantar lainnya yaitu latar belakang, maksud dan tujuan, tugas dan fungsi Poltekkes, visi dan misi, sumber daya manusia dan sistematika penyajian

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Dalam bab ini dikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja) yaitu :


(23)

xxv | P a g e Perjanjian Kinerja Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2014

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi Poltekkes Bandung, dengan pengungkapan dan penjajian dari hasil pengukuran kinerja, yaitu meliputi :

- Capaian Kinerja Tahun 2014

- Realisasi Anggaran Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2014

BAB IV PENUTUP

Berisi simpulan dan saran-saran. LAMPIRAN-LAMPIRAN


(24)

xxvi | P a g e BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2010-2014

Renstra Politeknik Kesehatan Bandung merupakan turunan dari arah kebijakan dan strategi nasional yang tersirat dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.01/160/I/2010 tanggal 28 Januari 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010- 2014, bahwa Renstra Politeknik Kesehatan Bandung merupakan penjabaran dari visi dan misi Politeknik Kesehatan Bandung yang dirumuskan dalam perencanaan program lima tahunan untuk pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sumber

daya pendukungnya dalam rangka mewujudkan akuntabilitas

penyelenggaraan Politeknik Kesehatan Bandung.

2.1.1. Pernyataan Visi

Visi Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Dalam mencapai visi. Disebutkan juga bahwa salah satu misi Kementerian Kesehatan adalah menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan. Untuk mendukung visi kementerian tersebut maka Visi Politeknik Kesehatan Bandung adalah menjadi lembaga pendidikan tinggi kesehatan yang kompetetif dalam persaingan global dengan komitmen terhadap lulusan yang unggul.

2.1.2. Pernyataan Misi

a) Menghasilkan lululsan yang unggul dan kompetitif di bidang analis kesehatan, gizi, kebidanan, keperawatan, keperawatan gigi, kesehatan lingkungan dan farmasi pada tingkat diploma dan sarjana.


(25)

xxvii | P a g e b) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuai

standar nasional dan internasional.

c) Meningkatkan kualitas penelitian terapan dibidang kesehatan dan kualitas pengabdian kepada masyarakat.

d) Meningkatkan kepercayaan dan kemitraan dengan berbagai sektor, baik nasional maupun internasional

e) Meningkatkan pengelolaan sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada sivitas akademika dan masyarakat..

2.1.3. Tujuan Stratejik

Salah satu sasaran strategis yang disebutkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan yaitu terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK). Sejalan dengan hal tersebut serta sebagai penjabaran dari visi dan misi Politeknik Kesehatan Bandung, maka Politeknik Kesehatan Bandung mempunyai tujuan sebagai berikut:

T.1. Meningkatkan kualitas lulusan

T.2. Meningkatkan Profesionalisme dan Produktivitas Dosen

T.3. Meningkatkan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

2.1.4. Sasaran dan Program Tahun 2014

Selanjutnya salah satu sasaran yang disebutkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan yaitu meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan. Hal ini ditindaklanjuti dengan sasaran strategis Politeknik Kesehatan Bandung, dengan uraian sasaran sebagai berikut :


(26)

xxviii | P a g e Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas lulusan.

Sasaran Program

1.1. Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja Pelaksanaan pengelolaan

Pendidikan Tinggi

PPSDM Kesehatan 1.2. Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu

1.3. Meningkatnya jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00

Tujuan 2 : Meningkatkan Profesionalisme dan Produktivitas Dosen

Sasaran Program

2.1. Meningkatkannya jumlah penelitian yang dilakukan Dosen.

Pelaksanaan pengelolaan Pendidikan Tinggi PPSDM Kesehatan

2.2. Meningkatnya publikasi karya ilmiah

Tujuan 3 : Meningkatkan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Sasaran Program

3.1. Meningkatnya Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pelaksanaan pengelolaan Pendidikan Tinggi PPSDM Kesehatan

2.2.


(27)

xxix | P a g e 2.2.1. Sasaran, Program dan Indikator Kinerja

Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas lulusan.

Sasaran Program Indikator Kinerja

Outcome/Output 1.1

Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja

1.1.1

Pelaksanaan pengelolaan PT PPSDM Kes

1.1.1.1

Persentase Peningkatan Penyerapan Lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan (IKU.1)

1.2

Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu 1.2.1 Pelaksanaan pengelolaan PT PPSDM Kes 1.2.1.1

Persentase Peningkatan Lulusan Tepat Waktu (IKU.2)

1.3

Meningkatnya jumlah lulusan dengan IPK >= 3,00

1.3.1

Pelaksanaan pengelolaan PT PPSDM Kes

1.3.1.1

Persentase Peningkatan Lulusan dengan IPK >= 3,00 (IKU 3)

Tujuan 2 : Meningkatkan Profesionalisme dan Produktivitas Dosen

Sasaran Program Indikator Kinerja

Outcome/Output 2.1

Meningkatnya jumlah penelitian terapan yang dilakukan Dosen.

2.1.1

Pelaksanaan pengelolaan PT PPSDM Kes

2.1.1.1

Jumlah Kegiatan

Penelitian yang dilakukan oleh Dosen dalam 1 tahun (IKU.4)

2.2

Meningkatnya publikasi karya ilmiah. 2.2.1 Pelaksanaan pengelolaan PT PPSDM Kes 2.2.1.1

Jumlah Karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, seminar, buletin dan buku ajar / jumlah karya ilmiah per tahun (IKU 5).


(28)

xxx | P a g e

Sasaran Program Indikator Kinerja

Outcome/Output 3.1

Meningkatnya Kegiatan

Pengabdian Kepada Masyarakat

3.1.1 Pelaksanaan pengelolaan PT PPSDM Kes 3.1.1.1 Jumlah Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang

dilakukan dalam 1 tahun (IKU.6)

2.2.2 Indikator Keberhasilan

Dalam tahun anggaran 2014, sebanyak 3 (tiga) sasaran yang akan dicapai mencakup pelaksanaan pengelolaan Perguruan Tinggi PPSDM Kesehatan. Uraian berikut ini menjabarkan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran sesuai dengan program pada tahun 2014 serta indikator keberhasilan pencapaiannya.

Tabel 2.1

Indikator Keberhasilan dan Target 2014

No Sasaran Stratejik Indikator Kinerja Target Tahun 2014

1 2 3 4

1.1 Meningkatnya

penyerapan lulusan di pasar kerja

Persentase Peningkatan Penyerapan Lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan

59,5% (meningkat 1% dari tahun lalu)

1.2 Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu

Persentase Peningkatan Lulusan Tepat Waktu

97,0% (menurun 2,55 % dari tahun lalu)

1.3 Meningkatnya jumlah lulusan dengan IPK >= 3,00

Persentase Peningkatan Lulusan dengan IPK ≥ 3,00

96,75% (menurun 2,5% dari tahun lalu)

2.1 Meningkatnya jumlah penelitian terapan yang dilakukan Dosen.

Jumlah Kegiatan

Penelitian yang dilakukan oleh Dosen dalam 1 tahun

40 (menurun 34 dari tahun lalu)

2.2 Meningkatnya publikasi karya ilmiah.

Jumlah Karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, seminar, buletin dan

bukuajar/jumlah karya ilmiah per tahun

30 (meningkat 3 dari tahun lalu)


(29)

xxxi | P a g e 3.1 Meningkatnya Kegiatan

Pengabdian Kepada Masyarakat

Jumlah Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang

dilakukan dalam 1 tahun

240 (meningkat 90 dari tahun lalu)


(30)

xxxii | P a g e BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Kinerja Tahun 2014

Capaian Kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Politeknik Kesehatan Bandung. Tujuan dan sasaran Kinerja Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2014, meliputi 3 tujuan 6 sasaran strategis dan 6 indikator dengan pencapaian masing-masing dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1

Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Poltekkes Bandung Tahun 2014

TUJUAN SASARAN CAPAIA

N %

URAIAN INDIKATOR TARGET REALISASI

1 2 3 4 5 6

Meningkatkan kualitas lulusan Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja Persentase Peningkatan Penyerapan Lulusan di pasar kerja < 6 bulan (IKK.1)

59,5% (meningkat

1,5% dari tahun lalu)

68,06% 114,39

% Meningkatnya Jumlah lulusan tepat waktu Persentase Peningkatan Lulusan Tepat Waktu (IKK.2) 97 % (meningkat 0,6% dari tahun lalu)

99,33 % 102,40

Meningkatnya Jumlah lulusan dengan

IPK≥3,00

Persentase Peningkatan Lulusan dengan IPK ≥ 3,00 (IKK.3)

96,75% (meningkat 1,25% dari tahun lalu)

98,83 % 102,15

Meningkatkan Profesionalis me dan Produktivitas Dosen Meningkatnya jumlah penelitian terapan yang dilakukan Dosen. Jumlah Kegiatan Penelitian yang dilakukan oleh Dosen dalam 1 tahun (IKK.4)

40 judul 34 Judul penelitian 85,00 Meningkatnya publikasi karya ilmiah. Jumlah Karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal,


(31)

xxxiii | P a g e seminar, buletin

dan

bukuajar/jumlah karya ilmiah per tahun (IKK.5). Meningkatkan

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Meningkatnya Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Jumlah Kegiatan Pengabdian kepada

masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun (IKK.6)

240 (meningkat 70 dari tahun

lalu)

211 Kegiatan

87,92

Capaian Kinerja Rata-rata tahun 2014 104,20

3.2. Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja

Hasil evaluasi kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung tahun 2014 menunjukkan bahwa kinerja secara umum mencapai 104,20%. Target dari 3 tujuan yang dijabarkan dalam 6 Indikator, 4 indikator telah terlampaui, kecuali IKU 4 dan IKU 6.

a. Tujuan Meningkatnya Kualitas Lulusan. Mencakup 3 indikator , yaitu :

1. Meningkatnya penyerapan lulusan di Pasar kerja 2. Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu

3. Meningkatnya jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00

Dari 3 sasaran yang telah ditetapkan, seluruh indikator terlampaui, yaitu : Indikator penyerapan lulusan di pasar kerja ≤6 bulan, target 59,5% terealisasi 68.06% (pencapaian sebesar 114,39%), persentase jumlah lulusan tepat waktu, dengan realisasi sebesar 99,33 % dari target 97% sehingga pencapaian sebesar 102,4% dan persentase peningkatan lulusan dengan IPK ≥ 3,00, dimana realisasi (98,83%) mampu melebihi target ( 96,75%) sehingga kinerja mencapai 102,15%. Dibawah ini uraian analisis pencapaiannya :


(32)

xxxiv | P a g e 1. Penyerapan lulusan di pasar kerja

Indikator penunjang dalam mencapai sasaran tersebut adalah :

a) Tingkat keketatan pendaftar dan mahasiswa yang diterima. Kualitas raw input yang lulus seleksi merupakan salah satu faktor penentu untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan menjadi modal untuk penyerapan di dunia kerja. Tahun 2014/2015 tingkat ketetatan pendaftar dan mahasiswa baru yang diterima mencapai 1 : 6,8 (Jumlah Pendaftar : 6120, Jumlah yang diterima : 905)

b) Persentase yang lulus uji kompetensi. Tahun 2014 telah diberlakukan untuk lulusanKeperawatan dan Kebidanan. Hasilnya Jurusan Kebidanan ( Bandung, Bogor & Karawang) 100 % lulus uji kompetensi dan Jurusan Keperawatan Bandung mencapai 100%, Keperawatan Bogor 97,5%. c) Ratio Dosen dengan Mahasiswa sesuai ketentuan, yaitu : 1: 17-23.

Poltekkes Bandung telah memenuhi ratio tersebut.

d) Kesesuaian kualifikasi dosen.Di Poltekkes Kemenkes Bandung telah mencapai 90 %.

Pencapaian sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Poltekkes Bandung Tahun 2014

SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja

Persentase Pening-katan Penyerapan Lulusan di pasar kerja < 6 bulan (IKU.1)

59,5% (meningkat

1,5% dari tahun lalu)

68.06% 114,39 %

Data diatas menunjukkan bahwa capaian indikator kinerja Peningkatan Penyerapan Lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan sebesar 114,39%, naik sebesar 13,54% jika dibandingkan dengan capaian tahun 2013 (100,85%). Kendala utama pada penyerapan lulusan adalah belum adanya system pencatatan dan pelaporan yang dapat dilakukan oleh yang bersangkutan/ self reporting system supaya data mudah didapat dan akurat.


(33)

xxxv | P a g e Persentase penyerapan lulusan di Pasar kerja dari tahun 2011 s.d. 2014.dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Gambar 3.1

Gambar 3,1 menunjukkan pada tahun 2014 ada kenaikan pencapaian terhadap target penyerapan lulusan di pasar kerja, namun Poltekkes Bandung tetap perlu melakukan upaya untuk menaikkan persentase penyerapan di pasar kerja di tahun-tahun mendatang, antara lain :

1) Pameran Pendidikan perlu dilakukan secara rutin setiap tahun, selain untuk meningkatkan pendaftar mahasiswa baru agar mendapat raw input yang baik, juga agar informasi yang terkait produk/kompetensi lulusan Poltekkes Kemenkes Bandung bisa sampai kepada para stakeholder atau user.

2) Kegiatan pemaparan tentang kesempatan kerja di berbagai instasi pemerintah dan swasta kepada lulusan pada setiap acara wisuda dan Sosialisasi bursa di pasar kerja diperluas, sehingga jejaring alumni lebih luas baik di dalam maupun luar negeri.

102.00

107.51

100.85

114.39

2011 2012 2013 2014

Penyerapan Lulusan di Pasar Kerja

≥ 6 bulan

Tahun 2011 s.d 2014


(34)

xxxvi | P a g e Kegiatan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kertrampilan mahasiswa tingkat akhir yang akan menghadapi uji kompetensi.

3) Kegiatan seminar keilmuan yang ditujukan untuk meningkatkan wawasan keilmuan mahasiswa yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

2. Jumlah lulusan tepat waktu

Indikator Kinerja Penunjang dalam mencapai jumlah lulusan tepat waktu adalah :

a) Presentase mahasiswa dengan IP Semester ≥3,00. b) Presentase mahasiswa lulus ujian akhir program.

c) Presentase mahasiswa yang tidak melakukan pelanggaran etika moral dan akademik.

Tahun 2014 pelanggaran etika moral & etika akademik sebesar 0 %. Artinya mahasiswa tidak ada yang melakukan pelanggaran kode etika moral & akademik.

Gambar 3.2 adalah Mahasiswa dengan IPS ≥3,00 dan lulus Tepat Waktu, Gambar 3.3. menunjukkan pencapaian lulus UAP setiap jurusan/prodi pada Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2014.


(35)

xxxvii | P a g e Gambar 3.3

Lulus UAP di Jurusan /Prodi Tahun 2014

Pencapaian sasaran Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 100 68.7 96.5 100 82.6 100

96 93.1 95.5 96.3 Gambar.3.2 Persentase IP Semester

≥ 3 Per Jurusan/Prodi

Tahun 2014 68 89 82 64 78 108 64 58 75 17 66 89 82 64 78 108 62 58 75 17 0 20 40 60 80 100 120 Pesert a Lulus UAP


(36)

xxxviii | P a g e Tabel 3.3

Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Poltekkes Bandung Tahun 2014

SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

Meningkatnya Jumlah lulusan tepat waktu

Persentase

Peningkatan jumlah Lulusan Tepat Waktu (IKK.2)

97 % (meningkat 0,6% dari tahun

lalu)

99,33 % 102,40 %

Gambar 3.4 Lulusan Tepat Waktu Per Jurusan/Prodi Tahun 2014

95.5 96 96.5 97 97.5 98 98.5 99 99.5 100

99.1

97.1 100

98.4 99.1

98.3

98.6

99.06


(37)

xxxix | P a g e Gambar 3.5 Perkembangan Lulusan Tepat Waktu dari Tahun 2011 s.d 2014:

3. Jumlah Lulusan dengan IPK ≥ 3

Berikut ini indikator penunjang lulusan dengan IPK ≥ 3, antara lain: a) Tingkat keketatan pendaftar dan yang diterima pada mahasiswa baru b) Persentase mahasiswa dengan Indeks Prestasi Semester ≥ 3

c) Persentase silabus pada setiap mata kuliah

d) Persentase SAP & realisasi SAP pada setiap mata kuliah e) Persentase kehadiran mahasiswa pada mata kuliah teori≥ 80% f) Persentase kehadiran mahasiswa pada mata kuliah praktek g) Persentase kehadiran dosen pada mata kuliah

h) Rata-rata kelulusan tiap Mata Kuliah

94.00 95.00 96.00 97.00 98.00 99.00 100.00

2011

2012

2013

2014 98.50

98.95

99.55

96.40 98.91

99.91

96.88

99.33


(38)

xl | P a g e Tabel 3.4

Perencanaan, Pelaksanaan & Evaluasi PBM Poltekkes Bandung Tahun 2014

No Jur/Prodi

Keberadaan Silabus/SAP ∑ TM % Pencapaian Target Materi % Kehadiran % Rata2 Kelulusan Tiap MK % Silabus % SAP %

Dosen Mhs

1 Bid Bdg 100 100 100 100 100 98,57 97,98 2 Bid Krw 100 100 100 100 99,83 98,95 100

3 Bid Bgr 100 100 100 100 100 99,79 100

4 Wat Bdg 100 100 100 100 100 98,5 99

5 Wat Bgr 100 98 100 100 99,83 98,2 100

6 An.Kes 57,83 57,83 100 100 100 100 87,5

7 Kesling 97,67 94,83 100 100 100 98,57 97,98

8 Gizi 100 100 100 100 100 100 100

9 Wat Gigi 100 100 100 100 100 99,2 100

10 Farmasi 100 100 100 100 100 99,08 99,76

Rata-rata 95,55 95,07 100 100 99,97 99,01 98,42

Tabel 3.5

Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Poltekkes Bandung Tahun 2014

SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

Meningkatnya Jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00

Persentase

Peningkatan Lulusan dengan IPK >= 3,00 (IKK.3)

96,75% (meningkat 1,25% dari tahun lalu)

98,83 % 102,15

Data diatas menunjukkan bahwa Lulusan dengan IPK ≥ 3,00 dapat melampaui target, namun demikian masih terdapat kendala/hambatan sebagai berikut :

1) Buku-buku referensi yang ada di perpustakaan jurusan/program studi masih dirasakan kurang lengkap. Beberapa buku jumlahnya masih belum memenuhi rasio mahasiswa.

2) Jurnal ilmiah hasil penelitian baik yang cetak maupun online masih sangat terbatas

3) Sarana dan fasilitas pendukung pembelajaran setiap jurusan atau program studi perlu terus-menerus disesuaikan dengan tuntutan/perkembangan pasar.


(39)

xli | P a g e Program/Kegiatan untuk mencapai Tujuan Meningkatnya Kualitas Lulusan, yang meliputi indikator : meningkatnya penyerapan lulusan di Pasar kerja, meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu dan meningkatnya jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00 adalah :

1) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan sipenmaru agar mendapat calon mahasiswa yang semakin baik

2) Promosi institusi melalui bulletin dan penerbitan jurnal Poltekkes Bandung 3) Menyelenggarakan Program Pengenalan Mahasiswa agar mahasiswa baru

lebih cepat beradaptasi dan siap mengikuti pembelajaran di Poltekkes Bandung

4) Resertifikasi ISO 9001 : 2008 ( Resertifikasi ke tiga)

5) Persiapan dan pendampingan Akreditasi oleh BAN PT untuk seluruh jurusan/prodi.

6) Pelaksanaan Akreditasi BAN PT Jurusan Farmasi

7) Monitoring kegiatan PBM meliputi perencanaan, pelaksanaan & evaluasi 8) Pelaksanaan Audit Internal ISO 9001 : 2008 tiap semester

9) Bimbingan akademik setiap mahasiswa

10) Penyelenggaraan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Tematik/Terpadu

95.50

98.00

99.25

96.75 96.79

99.00

96.44

98.83 102.44

101.02

97.17

102.15

2011 2012 2013 2014

Persentase Jumlah Lulusan dengan IPK ≥ 3,00

2011 s.d 2014


(40)

xlii | P a g e 11) Melaksanakan Ucap Janji bagi Mahasiswa Keperawatan dan Kebidanan 12) Pengembangan SDM Dosen melalui tugas belajar/ ijin belajar dan

pelatihan/seminar keilmuan

13) Bea siswa bagi 30 mahasiswa berprestasi

14) Bea siswa GAKIN diberikan kepada mahasiswa yang kurang mampu

15) Pembinaan kemahasiswaan melalui:latihan dasar kepemimpinan, seminar kesehatan dan pelatihan interprenership serta bakti sosial

16) Kegiatan kepramukaan bagi mahasiswa

17) Pelaksanaan capacity building bagi seluruh pegawai

18) Pengembangan tenaga kependidikan melalui pelatihan barang jasa

19) Peningkatan sarana pembelajaran yaitu : renovasi, perluasan lantai dan penambahan lantai (Laboratorium & Kelas) Jurusan Farmasi; perluasan bangunan kantor & Pos Satpam Jurusan Kebidanan Bandung penambahan daya dan jaringan listrik pada Kebidanan Karawang. Kebidanan Bogor, Keperawatan Bogor dan Analis Kesehatan.

20) Peningkatan pemenuhan ABBM dan penunjang, meliputi :

 Peralatan & bahan laboratorium

 Aplikasi SIAK (Sistem Informasi Akademik & kemahasiswaan)

 LCD, AC, Kursi Kuliah, Lemari. UPS untuk Laboratorium Terpadu, Notebook & Scanner

 Partisi ruang dosen memenuhi standar BAN PT

b. Tujuan Meningkatkan Profesionalisme dan produktivitas dosen

Meliputi 2 sasaran, yaitu Jumlah publikasi karya ilmiah yang dilakukan dosen terlampui dengan capaian sebesar 133,33% (target : 30 naskah, realisasi 40 naskah. dan Jumlah penelitian dosen tidak mencapai target yang ditentukan, yaitu : 40 judul. Realisasi : 34 judul penelitian, capaian : 85,00 %.


(41)

xliii | P a g e 1. Jumlah penelitian yang dilakukan dosen

Indikator penunjang meningkatnya jumlah penelitian adalah sbb. :

a. Jumlah dosen yang mengusulkan proposal penelitian

b. Jumlah dosen yang melaksanakan penelitian pembinaan dengan proposal yang disetujui

c. Jumlah dosen yang melaksanakan penelitian dengan proposal yang disetujui

d. Jumlah dosen yang melaksanakan penelitian unggulan dengan proposal yang disetujui

e. Jumlah dosen yang melaksanakan penelitian dari sumber dana lain yang disetujui

Sasaran ini dicapai melalui kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan pelatihan penyusunan proposal khususnya bagi dosen muda sebagai peneliti pemula

2) Sosialisasi atau penyebarluasan informasi panduan penelitian . 3) Penilaian proposal penelitian oleh tim reviewer Poltekkes Kemenkes

Bandung.

Pencapaian sasaran strategis jumah penelitian yang dilakukan dosen dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.6

Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Poltekkes Bandung Tahun 2014

SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

Meningkatnya jumlah penelitian yang dilakukan dosen

Jumlah kegiatan penelitian yang

dilakukan dosen dalam satu tahun

40 judul penelitian

34 judul penelitian


(42)

xliv | P a g e Data pada tabel 3.5. menunjukkan bahwa capaian indikator kinerja jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun sebanyak 34 judul penelitian (tidak mencapai target). Ketidaktercapaian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Dana penelitian yang disediakan pada tahun 2014 hanya untuk 20 judul, 50 % dari target yang ditetapkan (40 Judul). selain itu juga besarannya masih kurang bila dibandingkan dengan yang ditetapkan oleh standar minimal BAN-PT Rp.2.000.000 (duajuta rupiah) untuk setiap dosen.

2) 14 Judul penelitian didapatkan dari penelitian mandiri yang dibiayai oeh dosen yang bersangkutan. Tahun 2014 proposal penelitian dosen yang masuk ke Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Bandung sebanyak 52 judul penelitian. Setelah dinilai lalu diseleksi oleh tim reviewer disetujui bahwa yang layak dilanjutkan dan mendapatkan dana penelitian sebanyak 40 judul, namun pada perjalanannya dana yang tersedia untuk penelitian Risbinakes tahun 2014 hanya untuk 20 judul. Proposal penelitian dosen yang belum bisa didanai direkomendasikan untuk dilakukan penelitian mandiri dengan biaya sendiri dari dosen yang bersangkutan, namun hanya ada 14 judul penelitian yang melanjutkan pada kegitan penelitian mandiri, sehingga capaian tahun 2014 tidak memenuhi target yang ditetapkan 3) Minat penelitian mandiri dengan dana sendiri dari dosen Poltekkes Bandung

masih kurang.


(43)

xlv | P a g e 2. Meningkatnya publikasi karya ilmiah

Sasaran ini dicapai melalui program/kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi dosen yang melakukan penelitian.

2) Penyebarluasan informasi pedoman penulisan jurnal yang ada di Poltekkes Bandung maupun di luar Poltekkes Bandung.

3) Pembentukan tim Pengelola jurnal dan buletin di Poltekkes Kemenkes Bandung

Indikator Penunjang untuk sasaran meningkatnya jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan :

a. Meningkatnya jumlah publikasi yang dikirim ke Jurnal lokal b. Meningkatnya jumlah publikasi yang dikirim ke Jurnal nasional c. Meningkatnya jumlah publikasi yang dikirim ke Jurnal internasional d. Meningkatnya jumlah dosen yang mengikuti symposium/seminar

0 10 20 30 40 50 60 70 80

2011 2012 2013 2014

50

60

74

40 57

72

52

31

Penelitian Dosen 2011 s.d 2014


(44)

xlvi | P a g e Pencapaian sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.7

Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Poltekkes Bandung Tahun 2014

SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

Meningkatnya publikasi karya ilmiah

Jumlah karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, seminar dan buku ajar/ jumlah karya ilmiah per tahun

30 naskah 40 133,33 %

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa capaian indicator kinerja jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, seminar, bulletin dalam tahun 2014 sebanyak 40 naskah, mampu melewati target yang ditetapkan. Adapun evaluasi dan analisis tingkat pencapaian ini dapat dijelaskan sebagai berikut ;

1) Setiap dosen yang mendapatkan dana penelitian diwajibkan mengirimkan artikel ilmiah hasil penelitiannya untuk dipublikasikan minimal di jurnal lokal/ Poltekkes Kemenkes Bandung, sehingga setiap tahun ada bank naskah artikel ilmiah yang mendukung penerbitan jurnal agar selalu tersedia sejumlah artikel yang siap dipublikasikan.

2) Setiap semester dosen diwajibkan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan keilmuan, terutama yang berhubungan dengan kegiatan publikasi ilmiah. Kegiatan ini memacu dosen selain memenuhi laporan kinerja dosen juga memenuhi angka penilaian akreditasi dosen untuk kenaikan pangkat dan jabatan dosen.

3) Dosen atau calon dosen yang sedang tugas belajar pada masa akhir studi diwajibkan mempublikasikan hasil peneitiannya pada jurnal ilmiah, sehingga dapat meningkatkan pencaian target sasaran penulisan publikasi karya ilmiah.


(45)

xlvii | P a g e c. Tujuan Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat

Indikator jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dengan target sebanyak 240 kegiatan, hanya terpenuhi 211 kegiatan, dengan capaian sebesar 87,92%.

Tujuan dan Sasaran Meningkatnya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dicapai melalui program/kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan penyebarluasan informasi panduan kegiatan pengabdian masyarakat bagi dosen Poltekkes Bandung

2. Workshop pembuatan proposal pengabdian kepada masyarakat bagi dosen Poltekkes Bandung.

3. Rapat koordinasi antara Unit penelitian dan pengabdian masyarakat dengan sub unit PPM yang ada di setiap Jurusan dan program studi pada setiap awal tahun.

4. Ketua Jurusan/Program studi melalui sub UPPM mengatur jadwal dosen dan mengkoordinir dosen untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

0 5 10 15 20 25 30 35 40

2011

2012

2013

2014 17

23

33

30 20

30

34

40

Karya Ilmiah Yang di Publikasikan

2011 s.d 2014

Target Realisasi


(46)

xlviii | P a g e Pencapaian sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.8

Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Poltekkes Bandung Tahun 2014

SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

Meningkatnya kegiatan pngabdian kepada masyarakat

Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun

240 kegiatan 211 kegiatan 87,92 %

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa capaian indicator kinerja jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan pada tahun 2014 sebanyak 211 kegiatan, tidak berhasil mencapai target yang ditetapkan (240 Kegiatan). Evaluasi dan analisis atas tingkat pencapaian strategis ke 6 ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Jadwal Pengabmas dosen yang sudah diatur dan dikoordinasikan oleh Ketua Jurusan/Program studi melalui sub UPPM untuk melalukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, masih dikeluhkan oleh dosen karena bentrokan dengan kegiatan mengajar dan bimbingan praktik mahasiswa, sehingga masih ada dosen yang tidak bisa secara penuh melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

2. Dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang disediakan oleh Poltekkes Bandung masih dibawah standar minimal BAN-PT, sehingga mempengaruhi kegitan pengabmas yang dilakukan baik secara kuantitas maupun kualitas.

Gambar 3.9 menyajikan jumlah Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2011 s.d 2014


(47)

xlix | P a g e Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan target kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung dapat tercapai, walaupun pada sasaran strategis 4 kegiatan penelitian dan sasaran ke 6 pengabdian masyarakat masih dibawah target yang ditetapkan.

Selanjutnya, perbandingan capaian tahun berjalan (2014) dengan tahun sebelumnya tersaji pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.9

Perbandingan capaian Capaian Kinerja Poltekkes Bandung Tahun 2013 dengan tahun 2014

TUJUAN PERBANDINGAN

URAIAN INDIKATOR TAHUN 2013 TAHUN 2014

1 2 3 4 5

Meningkatkan kualitas lulusan

Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja

Persentase Peningkatan

Penyerapan Lulusan di pasar kerja < 6 bulan (IKK.1)

100,85 114,39 %

Meningkatnya Jumlah lulusan tepat waktu

Persentase

Peningkatan Lulusan Tepat Waktu (IKK.2)

97,32 102,40

2011

2012

2013

2014

55 72

150

240

74

147

238

211

Kegiatan Pengabdian Kepada M asyarakat

2011 s.d 2014


(48)

l | P a g e Meningkatnya

Jumlah lulusan dengan IPK >= 3,00

Persentase

Peningkatan Lulusan dengan IPK >= 3,00 (IKK.3)

97,17 102,15

Meningkatkan Profesionalisme dan Produktivitas Dosen Meningkatnya jumlah penelitian terapan yang dilakukan Dosen. Jumlah Kegiatan Penelitian yang dilakukan oleh Dosen dalam 1 tahun (IKK.4)

70,27 85,00

Meningkatnya publikasi karya ilmiah.

Jumlah Karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal,

seminar, buletin dan bukuajar/jumlah karya ilmiah per tahun (IKK.5).

103,03 133,33

Meningkatkan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Meningkatnya Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Jumlah Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun (IKK.6)

158,67 87,92

Capaian Kinerja Rata-rata 104,52 104,20

Akuntabilitas Keuangan

Pencapaian 6 Indikator Utama tidak terlepas dari dukungan inidikator penunjang, khususnya keuangan/anggaran dengan tingkat capaian sebagai berikut :

Tabel 3.10

Realisasi anggaran dalam kegiatan Capaian Kinerja Poltekkes Bandung Tahun 2014

SASARAN INDIKATOR T (%) KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7

Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja

Persentase Peningkatan Penyerapan Lulusan di pasar kerja < 6 bulan (IKU.1)

59,5 1. Kegiatan sipenmaru 2. PPS 3. HIMA 4. Pameran

99.500.000 80.327.500 80,73

Meningkatnya Jumlah lulusan tepat waktu Persentase Peningkatan Lulusan Tepat Waktu (IKU.2)

97 1. PBM 2. Pelatihan

dosen 3. Wisuda

12.982.781.276 12.631.000.371 97,29

Meningkatnya Jumlah lulusan dengan IPK >= 3,00

Persentase Peningkatan Lulusan dengan IPK >= 3,00 (IKU.3)


(49)

li | P a g e Meningkatnya jumlah penelitian terapan yang dilakukan Dosen. Jumlah Kegiatan Penelitian yang dilakukan oleh Dosen dalam 1 tahun (IKU.4)

40 1. Kegiatan penelitian risbinakes

238.603.000 236.603.000. 99,16

Meningkatnya publikasi karya ilmiah. Jumlah Karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, seminar, buletin dan bukuajar/jumlah karya ilmiah per tahun (IKU.5).

30 1. Penerbitan jurnal dan buletin

154.387.000 100.885.000 65,35

Meningkatnya Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Jumlah Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun (IKU.6)

240 1. Kegiatan pengabdian masyarakat

151.940.000 97..040.000 63.87

3.3. Realisasi Anggaran (Indikator Penunjang)

Dalam rangka menunjang pencapaian kinerja Indikator Kinerja Utama, sejumlah kegiatan penunjang telah disusun. Pencapaian indikator penunjang yang meliputi dukungan sumber daya manusia, anggaran dan sarana/prasarana sebagai berikut :

1. Penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) – BLU

Realisasi pendapatan Negara dan Hibah (kotor/brutto) tahun 2014 sebesar Rp. 19.574.572.056,- Rp. atau menurun sebesar 7,84% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 20.974.309.201 atau 71,96 % dari estimasi/target pendapatan dalam DIPA Poltekkes Bandung TA 2014 yang ditetapkan oleh Badan PPSDM Kesehatan sebesar Rp 27.202.029.000,- .Penetapan tersebut tidak sesuai dengan target sebenarnya yaitu Rp. 21.000.000,- Rincian estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP per tanggal 31 Desember 2014 dapat dilihat dalam Tabel berikut ini:


(50)

lii | P a g e Tabel 3.11

Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP TA 2014

No Uraian

20 14 %

Realisasi Anggaran Anggaran Realisasi

1 Pendapat an dari pemindaht anganan BMN 24. 400.000 2 Pendapat an sewa t anah, gedung, bangungan 5.920.944 3 Pendapat an j asa lembaga keuangan 477.406 4

Pendapat an kembali belanj a pegawai pusat

TAYL 60. 389.674

5 Pendapat an pelunasan piutang non bendahara 6.300.000

6 Pendapat an Jasa Pelayanan Pendidikan 19.314.065.000 16.486. 690.000 85,36% 7 Pendapat an j asa peny. barang dan jasa lainnya 2.133.763.000 1.700.100.000 79,68% 8 Pendapat an Hibah t erikat dalam negeri Pemda 130.000.000 130. 000.000 100,00% 9 Pendapat an j asa layanan perbankan BLU 5.624.201.000 1.160.294.032 20,63% JUMLAH 27.202.029.000 19.574. 572.056 71,96%

Penurunan PNBP tahun 2014 tersebut disebabkan oleh:

a. Terlalu tingginya estimasi pendapatan jasa layanan perbankan BLU (given) sehingga tidak tercapai target pendapatan jasa pelayanan pendidikan. b. Tahun 2014, bagi mahasiswa angkatan 2014/2015 telah diterapkan

kebijakan pemungutan tarif UKT (Uang Kuliah Tunggal) dimana besaran tarif persemester nya sama rata dan telah memperhitungkan seluruh layanan yang diberikan.

Tabel 3.4 dan Tabel 3.5 memperlihatkan perbandingan Realisasi PNBP TA 2013 dan TA 2014 serta Trend Realisasi PNBP TA 2012, 2013 dan 2014.


(51)

liii | P a g e Tabel 3.12

Perbandingan Realisasi PNBP TA 2013 dan 2014

No Uraian Realisasi TA 2014

Realisasi TA 2013

Kenaikan/ Penurunan

Rp %

1 Pendapat an dari pemindaht anganan BMN 24.400.000 11.000.000 13.400.000 121,82

2 Pendapat an dari pemanfaat an BMN 5.920.944 1.711.344 4.209.600 245,98

3 Pendapat an j asa lem baga keuangan 477.406 778.802 -301.396 -38,70

4 Pendapat an Pendidikan lainnya 585.000 -585.000 -100,00

5 Pendapat an dari penerim aan kem bali TAYL 60.389.674 75.510.567 -15.120.893 -20,02

6 Pendapat an Pelunasan Piut ang 6.300.000 6.300.000 0 0,00

7 Pendapat an j asa layanan pendidikan 16.486.690.000 17.679.473.500 -1.192.783.500 -6,75

8 Pendapat an j asa peny. barang dan j asa

lainnya 1.700.100.000 2.402.205.000 -702.105.000 -29,23

9 Pendapat an hibah dalam negeri pem da 130.000.000 100.000.000 30.000.000 30,00

10 Pendapat an j asa layanan perbankan BLU 1.160.294.032 962.025.907 198.268.125 20,61

Jumlah 19.574.572.056 21.239.590.120 -1.665.018.064 -7,84

Tabel 3.13

Trend Realisasi PNBP TA 2012, 2013 dan 2014

(Rp) %

423 Pendapatan PNBP Lainnya 97.488.024 95.885.713 362.184.187 1.602.311 1,67%

Pendapatan dari pemindahtanganan BMN 24.400.000 11.000.000 4.100.000 13.400.000 121,82%

Pendapatan sewa tanah, gedung, bangungan 5.920.944 1.711.344 3.047.467 4.209.600 245,98%

Pendapatan jasa lembaga keuangan 477.406 778.802 1.085.564 (301.396) -38,70%

Pendapatan pendidikan lainnya - 585.000 7.282.500 (585.000) -100,00%

Pendapatan kembali belanja pegawai pusat TAYL 60.389.674 75.510.567 82.480.343 (15.120.893) -20,02%

Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL - - 259.463.313 - 0,00%

Pendapatan pelunasan piutang non bendahara 6.300.000 6.300.000 4.725.000 - 0,00%

424 Pendapatan PNBP BLU 19.477.084.032 21.143.704.407 23.603.310.652 (1.666.620.375) -7,88%

Pendapatan Hibah BLU 130.000.000 100.000.000 158.450.000 - 30,00%

Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan 16.486.690.000 17.679.473.500 20.328.666.000 (1.192.783.500) -6,75%

Pendapatan jasa peny. barang dan jasa lainnya 1.700.100.000 2.402.205.000 2.655.228.499 (702.105.000) -29,23%

Pendapatan jasa layanan perbankan BLU 1.160.294.032 962.025.907 460.966.153 198.268.125 20,61%

TOTAL PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH 19.574.572.056 21.239.590.120 23.965.494.839 (1.665.018.064) -7,84%

Uraian TA 2014 (Rp) TA 2013(Rp) TA 2012 (Rp) Kenaikan (penurunan)

2. Penyerapan Anggaran

Pada tahun anggaran 2014 Poltekkes Bandung mempunyai alokasi anggaran sebesar Rp 79.714.144.000,-. Anggaran tersebut terdiri atas Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program


(52)

liv | P a g e Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan sebesar Rp 35.014.981.000,- yang dijabarkan ke dalam 1 (satu) output, sedangkan Program Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi sebesar Rp 67.326.699.000,- dijabarkan ke dalam 16 (enam belas) output. Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada uraian tabel 3.6 di bawah ini :

Tabel 3.14

Anggaran Dan Realisasi Belanja TA 2014

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan 52.280.127.000 45.980.201.716 87,95

Layanan Perkantoran 52.280.127.000 45.980.201.716 87,95

2 Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi 27.434.017.000 22.702.218.663 73.03

Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Program dan Anggaran 303.608.000 54.935.350 18,09

Laporan Kegiatan dan Pembinaan 712.565.000 451.396.883 63,35

Sistem Informasi yang Dikembangkan 99.500.000 80.327.500 80,73

Peralatan Fasilitas Perkantoran 407.600.000 294.107.500 72,16

Gedung layanan 3.904.537.000 3.712.881.120 95,09

Peralatan Fasilitas Belajar Mengajar 1.670.088.000 1.636.830.000 98,01

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 420.250.000 388.765.000 92,51

Riset yang dilaksanakan oleh tenaga pendidik 238.603.000 236.603.000 99,16

Lulusan Tenaga Kesehatan dari Lembaga Pendidikan Pemerintah 771.175.000 556.762.500 72,2

Majalah/Jurnal/Bulletin 194.387.000 100.885.000 51,9

laporan dukungan manajemen pendidikan 5.735.843.000 4.397.767.595 76,67

mahasiswa yang dididik pada jurusan keperawatan 2.589.180.000 2.095.313.992 80,93

mahasiswa yang dididik pada jurusan kebidanan 4.602.339.000 3.613.368.974 78,51

mahasiswa yang dididik pada jurusan keperawatan gigi 867.290.000 706.230.870 81,43

mahasiswa yang dididik pada jurusan kesehatan lingkungan 976.087.000 757.597.550 77,62

mahasiswa yang dididik pada jurusan gizi 1.145.405.000 1.073.432.406 93,72

mahasiswa yang dididik pada jurusan analis kesehatan 1.970.382.000 1.762.215.413 89,44

mahasiswa yang dididik pada jurusan farmasi 825.178.000 782.798.010 94,86

TOTAL 79.714.144.000 68.682.420.379 86,16

Kinerja penyerapan anggaran antar jurusan/prodi masih bervariasi, antara terendah sebesar 77,42% pada Jurusan Kebidanan Karawang dan tertinggi sebesar 98,22% pada Program Studi Keperawatan Bogor. Kinerja penyerapan anggaran akan lebih informatif apabila disandingkan dengan kinerja output, sehingga dapat dievaluasi tingkat efisiensi dan efektifitasnya. Berikut tabel 4.5


(53)

lv | P a g e menggambarkan rincian penyerapan anggaran bersumber PNBP/BLU masing-masing jurusan/prodi

Tabel 3.15

Penyerapan Anggaran DIPA Sumber PNBP/BLU Menurut Jurusan/Prodi Pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung TA 2014

No Jurusan/Prodi Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1 Analis Kesehatan 1.913.036.000 1.864.098.445 97,44

2 Kesehatan Lingkungan 916.972.600 885.344.635 96,55

3 Gizi 1.308.509.600 907.289.878 69,34

4 Keperawatan Gigi 857.570.000 855.423.810 99,75

5 Keperawatan Bandung 1.431.804.000 1.053.964.850 73,61

6 Keperawatan Bogor 1.292.765.000 1.269.789.400 98,22

7 Kebidanan Bandung 1.588.054.000 1.274.391.856 80,25

8 Kebidanan Bogor 1.196.255.200 1.129.957.750 94,46

9 Kebidanan Karawang 1.832.604.800 1.418.840.000 77,42

10 Farmasi 629.130.000 554.811.800 88,19

Rata-rata 86,48

Tahun anggaran 2014 Politeknik Kesehatan Bandung mempunyai pagu anggaran sebesar Rp 79.714.144.000,-. Realisasi anggaran Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2014 ialah sebesar Rp. 68.682.420.379,-atau sebesar 86,16%.

Tabel 3.16

Realisasi anggaran Politeknik Kesehatan Bandung tahun anggaran 2014 PAGU

(Rupiah)

REALISASI

(Rupiah) %

79.714.144.000,-. 68.682.420.379,- 86,16

Realisasi anggaran tahun 2014 naik sebesar 6,68% dari tahun 2013 (79,48%). Artinya penyerapan Anggaran Tahun 2014 lebih baik jika dibanding tahun

lalu. Pagu Tahun 2013 sebesar Rp. 103.153.732.000 serapan Rp. 81.988.871.905 (79,48%).


(54)

lvi | P a g e Pagu Tahun 2014 jauh menurun menjadi Rp.79.714.144.000, namun demikian Poltekkes Bandung tetap dapat mencapai kinerja output (17 output) dengan penyerapan/realisasi sebesar Rp. 68.682.420.379,- (86,16%), walaupun masih dibawah 90%. Hal ini dapat disebabkan :

1. Keterbatasan SDM Pengadaan yang memiliki sertifikat pengadaan dan rangkap pekerjaan pada panitia pengadaan masih menjadi kendala. Sesuai dengan peraturan presiden nomor 70 tahun 2012 (perubahan perpres nomor 54 tahun 2010) , panitia pengadaan harus memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa. Pada tahun 2014 pegawai yang memiliki sertifikat walaupun bertambah, tetapi masih dirasa kurang, sehingga jumlah panitia pengadaan barang dan jasa pun terbatas. Hal ini mempengaruhi keberhasilan pengadaan barang dan jasa yang mengakibatkan kurang optimalnya realisasi anggaran.

2. Tahun 2014 Politeknik Kesehatan Bandung baru membentuk Kepala Unit Layanan Pengadaan dimana Surat Keputusannya (dari Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI) baru terbit bulan Maret 2014.

3. Terlalu tingginya estimasi pendapatan jasa layanan perbankan BLU

4. Terlalu tingginya target pendapatan BLU sehingga terdapat selisih dengan pendapat ril dan berakibat pada persentase penyerapan.

Tabel 3.17

Realisasi Anggaran Poltekkes Bandung tahun anggaran 2014 (per bulan)

No Bulan Realisasi anggaran

(%)

1 Januari 4,48

2 Februari 7,48

3 Maret 11,28

4 April 16,03

5 Mei 21,02


(55)

lvii | P a g e

7 Juli 35,85

8 Agustus 39,35

9 September 48,14

10 Oktober 52,56

11 November 63,64

12 Desember 86,16

Di bawah ini tersaji Data Pagu, Realisasi dan Persentase Penyerapan Anggaran Poltekkes Bandung TA 2011 s.d 2014

Tabel 3.18

Pagu, Realisasi & % Penyerapan Anggaran TA 2011 s.d 2014 TAHUN

ANGGARAN PAGU REALISASI

% PENYERAPAN

2011 87.891.467.000,00 73.507.565.076,00 83,63

2012 92.875.366.000,00 84.475.608.228,00 91,79

2013 103.153.732.000,00 81.988.871.905,00 79,48

2014 79.714.144.000,00 68.682.420.379,00 86,16

3. Pengelolaan Kepegawaian

Pada tahun 2014 dilaksanakan reposisi pegawai sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja Poltekkes Bandung secara keseluruhan. Selain itu untuk menjalin kebersamaan dan meningkatkan koordinasi dan harmonisasi antar pegawai telah dilaksanakan Capacity Building. Untuk menunjang kelancaran tugas kepegawaian telah dibuat aplikasi simpeg. Pada Tahun 2014 pula anggaran untuk pengambangan pegawai, khususnya tugas belajar tidak ada dalam DIPA Poltekkes Bandung melainkan anggarannya dipusatkan di Pustanserdik Badan PPSDM Kes Kemenkes Jakarta. Mutasi kenaikan pangkat


(56)

lviii | P a g e dan jabatan pegawai Dosen dan tenaga kependidikan pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 3.19,

Tabel 3.19

Realisasi Mutasi Kepegawaian

Di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2014 No Jenis Kinerja Kepegawaian Target Realisasi

1 Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen 4

2 Kenaikan Pangkat Pegawai 79

3 Kenaikan Gaji Berkala 262

4 Pindah Keluar Poltekkes Bandung 1

5 MasukKe Poltekkes Bandung 6

6 SK MPP 3

7 SK Pensiun 11

8 Setifikasi Dosen 9

9 Tugas Belajar 22

4. Penerapan Program Reformasi Birokrasi

a. Pembentukan Unit Pengendali Gratifikasi (UPG).

b. Sosialisasi gratifikasi terhadap pegawai di seluruh jurusan/prodi dan Direktorat

c. Program remunerasi BLU telah dikaji oleh PK BLU d. Pembayaran tunjangan kinerja Kementerian Kesehatan

e. Penerapan sistem absensi finger print on line didukung dengan maintenance dan penyusunan pedoman

f. Penerapan sasaran kinerja pegawai dan perilaku kerja

5. Pemantapan Tata Kelola BLU

a. Peningkatan kemampuan SPI melalui penguatan SDM dan pengadaan auditor internal

b. Pelaksanaan audit operasional di jurusan/prodi c. Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntansi Publik

d. Pengusulan tarif baru Prodi Farmasi, revisi tarif layanan pendidikan dan layanan terkait tugas pokok dan fungsi (pemanfaatan aset)


(1)

lix | P a g e e. Pengusulan standar biaya keluaran (izin prinsip) untuk dosen dengan tugas

khusus dan kelebihan beban kerja dosen f. Pedoman pengelolaan pegawai non PNS

g. Standarisasi gaji dan jaminan kesehatan pegawai non PNS h. Pembuatan aplikasi SIMPEG dan SIAK

6. Akreditasi dan Sertifikasi

a. Pemantapan pra akreditasi BAN PT melalui workshop akreditasi dan pembimbingan serta pedampingan.

b. Pelaksanaan akreditasi BAN PT Jurusan Farmasi c. Resertifikasi ISO 9001 : 2008 (Resertifikasi ketiga)

d. Peningkatan standar ABBM melalui pengadaan untuk 10 jurusan/prodi dan Laboratorium terpadu.

e. Peningkatan standar sarana/prasarana diantaranya pembangunan gedung Laboratorium dan ruang kelas di Jurusan Farmasi dan Jurusan Kebidanan Bandung.

7. Pengembangan Program Tugas Belajar

Percepatan tugas belajar dan ijin belajar bagi dosen ke strata S2 dan S3

8. Pengembangan Kelembagaan Institusi

a. Pengembangan unit kerja baru : Unit Kerjasama & Pengembangan

b. Pengembangan program studi sain terapan melalui pembukaan program D IV (nol tahun) Analis Kesehatan, Gizi dan Kesling

c. Pengembangan program studi magister terapan melalui workshop penyusunan naskah akademik dan langkah-langkah persiapan

d. Pengembangan Poltekkes menjadi Institut Kesehatan Negeri melalui


(2)

3.4 Kendala

Walaupun secara umum kinerja Poltekkes Bandung pada tahun 2014 itu tercapai melebihi target (104,20%), namun demikian, masih ada beberapa kendala, yaitu : a. Persaingan kerja lulusan yang semakin ketat terutama pada era global, bukan

hanya dengan lulusan dalam negeri tetapi juga dengan tenaga kerja asing.

b. Keterlambatan dan masih belum semua dosen di jurusan/prodi memasukkan proposal penelitian. Hal ini mempengaruhi pencapaian Indikator Kinerja tentang jumlah penelitian.

c. Penelitian mandiri belum berkembang

d. Sarana dan prasarana perpustakaan serta laboratorium serta unit-unit pendukung proses belajar mengajar masih harus dipenuhi sesuai standar yang ditetapkan. e. Belum optimalnya penggunaan Teknologi Informasi.


(3)

lxi | P a g e

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Capaian kinerja rata-rata Poltekkes Kemenkes Bandung tahun 2014 ialah sebesar 104,20%, dengan rincian :

- Prosentase penyerapan lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan sebesar 68,06% dengan

capaian kinerja 114,39%

- Prosentase lulusan tepat waktu sebesar 99,33 % dengan capaian kinerja 102,40%

- Jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00 sebesar 98,83 % dengan capaian kinerja 102,15 %

- Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen sebanyak 34 penelitian dengan capaian kinerja 85,00 %

- Jumlah publikasi karya ilmiah sebanyak 40 dengan capaian kinerja 133,33% - Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat sebanyak 211 dengan capaian kinerja

87,92 %.

Realisasi anggaran Poltekkes Bandung tahun 2014 ialah Rp. 68.682.299.115,- atau sebesar 86,16%.

Capaian Renstra (Kinerja dan anggaran) Poltekkes kemenkes Bandung tahun 2014 ialah memuaskan (kuadran II).

Tabel 4.1

Realisasi Kinerja dan Anggaran Poltekkes Bandung Tahun 2014

Realisasi Kinerja rata-rata Realisasi anggaran Kuadran

104,20 % 86,16 % II


(4)

Gambar 4.1

Quadran Pencapaian Indikator Renstra

Quadran :

Quadran I

Pencapaian indikator tinggi dan Realisasi anggaran tinggi (ITRT)

QuadranIII

Pencapaian indikator rendah dan Realisasi anggaran tinggi

(IRRT)

Quadran II

Pencapaian indikator tinggi dan Realisasi anggaran rendah

(ITRR)

QuadranIV

Pencapaian indikator rendah dan Realisasi anggaran rendah

(IRRR)

Realisasi Anggaran

Pencapaian indikator renstra

Tabel 4.2

Quadran Pencapaian Indikator Renstra

Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran

Kuadran Capaian Renstra

Pencapaian kinerja tinggi dan realisasi anggaran tinggi

I Sangat Memuaskan

Pencapaian kinerja tinggi dan realisasi anggaran rendah

II Memuaskan

Pencapaian kinerja rendah dan realisasi anggaran tinggi

III Kurang Memuaskan

Pencapaian kinerja rendah dan realisasi anggaran rendah


(5)

lxiii | P a g e

4.2 Saran-saran

1. Perlu dilakukan kegiatan pemaparan tentang kesempatan kerja di berbagai instasi pemerintah dan swasta kepada lulusan dan Sosialisasi bursa di pasar kerja diperluas, sehingga jejaring alumni lebih luas baik di dalam maupun luar negeri agar penyerapan lulusan terus meningkat.

2. Perlu dibuat system pencatatan dan pelaporan penyerapan lulusan yang self reporting system oleh lulusan supaya data mudah didapat dan akurat.

3. Pameran Pendidikan perlu dilakukan secara rutin setiap tahun, selain agar informasi yang terkait produk/kompetensi lulusan Poltekkes Kemenkes Bandung bisa sampai kepada para stakeholder atau user juga untuk meningkatkan pendaftar mahasiswa baru agar mendapat kualitas calon mahasiswa yang semakin baik

4. Sarana dan prasarana perpustakaan dan laboratorium serta unit pendukung proses belajar mengajar perlu ditingkatkan terus menerus untuk memenuhi standar yang ditetapkan

5. Perlu adanya penambahan anggaran dan atau mencari sumber dana lain untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat

6. Ketua Jurusan/Program studi melalui sub UPPM hendaknya mengatur jadwal mengajar sedemikian rupa agar dosen masih memungkinkan untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

7. Untuk mengoptimalisasi realisasi anggaran, perlu dilakukan langkah-langkah : mengupayakan tidak ada bintang dalam DIPA, ketepatan dalam pelaksanaan RPK dan RPD, peningkatan monitoring realisasi keuangan secara periodik dan menyelenggarakan pelatihan pengadaan barang dan jasa di Poltekkes Bandung untuk menambah jumlah pegawai yang mempunyai sertifikat barang/jasa.. .

8. Meningkatkan SDM untuk mendukung keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi.


(6)