Hubungan Audit Fee dengan Independensi Auditor (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Bandung).

(1)

vi

ABSTRACT

The purpose of this study are: (1) To determine the application of the system audit fees are determined based on the Decree of the Chairman of the Institute of Public Accountants of Indonesia Number: Kep.024/IAPI/VII/2008 of audit fee determination policy has been implemented adequately. (2) To determine the relationship between audit fees by auditor independence.

Population in this research is the auditor who worked in the Office of Public Accountant (KAP) in Bandung with a sample taken using the technique of Simple Random Sampling Proportional size 32 auditors. Independent variables in this study is to audit fees, while the dependent variable is auditor independence. For the method of data collection is done by questionnaire method. Data collected were analyzed with descriptive analysis techniques and statistical analysis.

Application systems audit fees are determined based on the Decree of the Chairman of the Institute of Public Accountants of Indonesia Number: Kep.024/IAPI/VII/2008 of audit fee setting policy at the Office of Public Accountant (KAP) based on research results obtained 88,67% of respondents said they had adequately implemented. The results showed that there is a very strong relationship between the audit fee to auditor independence in the amount of 0.889.


(2)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.... ………... i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...vi

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL...xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... .1

1.2 Identifikasi Masalah ... .2

1.3 Tujuan Penelitian ... .3

1.4 Kegunaan Penelitian ... .3

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... .4

2.1.1 Audit ... .4

2.1.1.1 Definisi Audit ... .4

2.1.1.2 Tujuan Audit Umum...7


(3)

xi

2.1.1.4 Jenis Audit...9

2.1.1.5 Proses Audit... 10

2.1.1.6 Prosedur Audit ... 13

2.1.1.7 Standar Audit ... 15

2.1.2 Audit fee ... 17

2.1.3 Independensi ... 20

2.1.4 Auditor ... 27

2.1.4.1 Jenis-jenis Auditor ... 27

2.1.4.2 Tanggung Jawab Auditor ... 28

2.1.5 Hubungan Audit fee dengan Independensi Auditor ... 33

2.2 Rerangka Pemikiran ... 34

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 36

3.2 Metode Penelitian ... 36

3.2.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2.2 Populasi dan Sampel...38

3.2.3 Definisi Operasional Variabel...40

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data...44

3.2.5 Pengujian Data...45

3.2.5.1 Uji Validitas ... .45

3.2.5.2 Uji Reliabilitas...46


(4)

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 52

4.1.1 Penerapan audit fee ... 52

4.2 Pembahasan ... ...53

4.2.1Deskripsi Responden ... 53

4.2.1.1. Profil Responden Berdasarkan Jabatan ... 53

4.2.1.2. Profil Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja ... 54

4.2.1.3 Profil Responden Berdasarkan Keahlian Khusus Auditor ... 54

4.2.1.4 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... ...55

4.2.1.5 Profil Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan...55

4.3 Hasil Uji Validitas ... ...56

4.4 Hasil Uji Reliabilitas ... ...58

4.5 Analisis Korelasi Rank Spearman...59

4.6 Analisis Koefisien Determinasi...59

4.7 Pengujian Hipotesis...60

4.8 Keterbatasan...61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...62

5.2 Saran ... ...63


(5)

xi

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel I Nama Kantor Akuntan Publik dan Jumlah Auditor....……...39

Tabel II Operasional Variabel...41

Tabel III Kriteria Penafsiran Koefisien Korelasi...49

Tabel IV Profil Responden Berdasarkan Jabatan...54

Tabel V Profil Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja...54

Tabel VI Profil Responden Berdasarkan Keahlian Khusus Auditor...55

Tabel VII Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...55

Tabel VIII Profil Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan...56

Tabel IX Uji Validitas Variabel Audit Fee...56

Tabel X Uji Validitas Variabel Independensi...57

Tabel XI Reliability Statistics Variabel Audit Fee...58

Tabel XII Reliability Statistics Variabel Independensi...58

Tabel XIII Correlations Rank Spearman...59


(6)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat mengharapkan profesi akuntan publik dapat melakukan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja, 1998:3). Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan.

Profesi akuntan publik ini mempunyai ciri yang berbeda dengan profesi-profesi lain yang juga menyediakan jasa bagi masyarakat. Walaupun akuntan publik memperoleh honor dari klien untuk menjalankan keahliannya, namun seorang auditor harus tetap independen dan tidak memihak kliennya (Mulyadi dan Puradiredja, 1998:27) agar tetap mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Belakangan ini profesi akuntan publik kembali menjadi sorotan di masyarakat internasional, yaitu dengan timbulnya skandal kebangkrutan Enron, yang merupakan salah satu perusahaan energi dan perdagangan derivatif energi terbesar di Amerika Serikat (Media Akuntansi, 2002:23). Skandal Enron yang melibatkan auditor Arthur Andersen, manajemen Enron telah melakukan window dressing dengan cara menaikkan pendapatannya senilai US $600 juta dan menyembunyikan hutangnya sebesar US $ 1,2 miliar dengan teknik off-balance sheet (Sudirman Said: 2002).


(7)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Auditor Enron, Arthur Andersen dipersalahkan karena ikut membantu proses rekayasa laporan keuangan selama bertahun–tahun. Arthur Andersen memperoleh $25 juta dalam biaya audit (audit fee) dan $27 juta dalam biaya konsultasi dari Enron.

Di lihat dari kasus Enron tersebut, fee audit yang diberikan Enron kepada auditor Arthur Andersen tidaklah kecil yaitu sebesar $25 juta. Tetapi karena keserakahan (greed) Arthur akan uang yang lebih banyak dari itu, Arthur menjadi tidak independen dalam melakukan profesinya sebagai auditor.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “HUBUNGAN AUDIT FEE DENGAN INDEPENDENSI AUDITOR”. Dimana penulis membatasi sistem penerapan audit fee berdasarkan sumber dari Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor :Kep.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang penelitian yang di kemukakan di atas maka identifikasi masalahnya adalah :

1. Apakah sistem penerapan audit fee yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor:Kep.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit telah diterapkan di Kantor Akuntan Publik secara memadai?


(8)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem penerapan audit fee yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor: Kep.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit telah diterapkan secara memadai.

2. Untuk mengetahui adanya hubungan antara audit fee dengan independensi auditor.

1.4. Kegunaan penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yaitu : 1. Praktisi

Penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi Kantor Akuntan Publik untuk meningkatkan kinerja para auditor. Dan diharapkan juga bermanfaat bagi perusahaan–perusahaan dalam memilih dan merekrut auditor–auditor yang bukan hanya memiliki kemampuan (skill) yang memadai saja, tetapi memiliki sikap independensi yang harus dipertahankan oleh auditor tersebut.

2. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk dapat menambah wawasan tentang profesi auditor dan diharapkan juga dapat memberikan saran dan rekomendasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.


(9)

62 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan audit fee dengan independensi pada auditor di Kantor Akuntan Publik yang ada di Bandung dan untuk mengetahui sistem penerapan audit fee yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor: Kep.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit telah diterapkan secara memadai di Kantor Akuntan Publik yang ada di Bandung. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 88,67% mengatakan setuju bahwa sistem penerapan audit fee yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor:Kep.024/ IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit telah diterapkan di Kantor Akuntan Publik secara memadai.

2. Terdapat hubungan yang kuat antara audit fee (variabel X) dengan independensi auditor (variabel Y). Artinya adalah dengan adanya sistem penerapan audit fee yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor:Kep.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit maka tingkat independensi auditor akan mengalami perubahan.


(10)

Bab V Simpulan Dan Saran 63

Universitas Kristen Maranatha

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas serta hasil dari penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk para auditor diharapkan meningkatkan independensinya, karena faktor independensi merupakan syarat utama bagi seorang auditor. Auditor yang mendapat tugas dari kliennya diusahakan benar-benar independen, tidak mendapat tekanan dari klien, tidak dipengaruhi oleh klien, tidak memiliki perasaan sungkan sehingga dalam melaksanakan tugas auditnya benar-benar objektif meskipun auditor dibayar oleh klien baik besar maupun kecil fee audit yang diberikannya.

2. Responden pada penelitian selanjutnya hendaknya diperluas, tidak hanya dari dari lingkup auditor pelaksana tetapi dapat pula dari pimpinan Kantor Akuntan Publik (KAP).

3. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya dapat mempertimbangkan untuk menambah faktor lain yang dapat mempengaruhi independensi auditor.


(11)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 1993, Penerbit Salemba empat, Jakarta.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 1997, Auditing An Approach, Seventh edition, USA :Prentice-Hall, Inc.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 2000, Auditing An Integrated, 8th ed.,

New Jersey : Prentice–Hall, Inc.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder and Mark Beasley, 2003, Auditing and

Assurance Service, Edisi Sembilan, New Jersey: Prentive Hall.Inc.

Dewan SPAP IAI Kompartemen Akuntan Publik, 2001, Standard Profesi Akuntan Publik, per 1 Januari 2001, Jakarta: Salemba Empat.

Guy, Dan M., C. Wayne Elderman and Alan J.Winter, 2002, Auditing, Edisi

Kelima, Jakarta: Erlangga.

http://www.kesimpulan.com/2009/04/independensi-auditor-dan-praktek.html

http://akuntansimania.blogspot.com/2009/04/hubungan-independensi-auditor-dengan.html

http://id.wikipedia.org

IAI, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, cetakan 1, Jakarta; Bagian penerbitan Salemba Empat.


(12)

65

Indriantoro, Nur dan Bambang Supeno. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Edisi I.

Yogyakarta : BPFE

Kell, Walter G. and William G. Boynton,2001, Modern Auditing, Seventh Edition,

USA:John Willey and Sons,Inc.

Marisi P.Purba. Memahami Masalah Akuntan Publik. Media Akuntansi , edisi 26/Mei-Juni 2002. Hal 23-24.

Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi Keenam, Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi, Kanaka Puradiredja (1998). Auditing (edisi kelima). Salemba Empat, Jakarta

Nazir,Moh, 1998, Metode Penelitian, Cetakan Keempat, Jakarta:Ghalia.

Tjhai Hok Djumadi (September 2000). Independensi. Media Akuntansi, No. 13/TH.VII/September’00. Halaman 20-21.


(1)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Auditor Enron, Arthur Andersen dipersalahkan karena ikut membantu proses rekayasa laporan keuangan selama bertahun–tahun. Arthur Andersen memperoleh $25 juta dalam biaya audit (audit fee) dan $27 juta dalam biaya konsultasi dari Enron.

Di lihat dari kasus Enron tersebut, fee audit yang diberikan Enron kepada auditor Arthur Andersen tidaklah kecil yaitu sebesar $25 juta. Tetapi karena keserakahan (greed) Arthur akan uang yang lebih banyak dari itu, Arthur menjadi tidak independen dalam melakukan profesinya sebagai auditor.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “HUBUNGAN AUDIT FEE DENGAN INDEPENDENSI AUDITOR”. Dimana penulis membatasi sistem penerapan audit fee berdasarkan sumber dari Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor :Kep.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang penelitian yang di kemukakan di atas maka identifikasi masalahnya adalah :

1. Apakah sistem penerapan audit fee yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor:Kep.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit telah diterapkan di Kantor Akuntan Publik secara memadai?


(2)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha 1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem penerapan audit fee yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor: Kep.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit telah diterapkan secara memadai.

2. Untuk mengetahui adanya hubungan antara audit fee dengan independensi auditor.

1.4. Kegunaan penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yaitu : 1. Praktisi

Penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi Kantor Akuntan Publik untuk meningkatkan kinerja para auditor. Dan diharapkan juga bermanfaat bagi perusahaan–perusahaan dalam memilih dan merekrut auditor–auditor yang bukan hanya memiliki kemampuan (skill) yang memadai saja, tetapi memiliki sikap independensi yang harus dipertahankan oleh auditor tersebut.

2. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk dapat menambah wawasan tentang profesi auditor dan diharapkan juga dapat memberikan saran dan rekomendasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.


(3)

62 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan audit fee dengan independensi pada auditor di Kantor Akuntan Publik yang ada di Bandung dan untuk mengetahui sistem penerapan audit fee yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor: Kep.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit telah diterapkan secara memadai di Kantor Akuntan Publik yang ada di Bandung. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 88,67% mengatakan setuju bahwa sistem penerapan audit fee yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor:Kep.024/ IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit telah diterapkan di Kantor Akuntan Publik secara memadai.

2. Terdapat hubungan yang kuat antara audit fee (variabel X) dengan independensi auditor (variabel Y). Artinya adalah dengan adanya sistem penerapan audit fee yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor:Kep.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan fee audit maka tingkat independensi auditor akan mengalami perubahan.


(4)

Bab V Simpulan Dan Saran 63

Universitas Kristen Maranatha

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas serta hasil dari penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk para auditor diharapkan meningkatkan independensinya, karena faktor independensi merupakan syarat utama bagi seorang auditor. Auditor yang mendapat tugas dari kliennya diusahakan benar-benar independen, tidak mendapat tekanan dari klien, tidak dipengaruhi oleh klien, tidak memiliki perasaan sungkan sehingga dalam melaksanakan tugas auditnya benar-benar objektif meskipun auditor dibayar oleh klien baik besar maupun kecil fee audit yang diberikannya.

2. Responden pada penelitian selanjutnya hendaknya diperluas, tidak hanya dari dari lingkup auditor pelaksana tetapi dapat pula dari pimpinan Kantor Akuntan Publik (KAP).

3. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya dapat mempertimbangkan untuk menambah faktor lain yang dapat mempengaruhi independensi auditor.


(5)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 1993, Penerbit Salemba empat, Jakarta.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 1997, Auditing An Approach, Seventh edition, USA :Prentice-Hall, Inc.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 2000, Auditing An Integrated, 8th ed., New Jersey : Prentice–Hall, Inc.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder and Mark Beasley, 2003, Auditing and Assurance Service, Edisi Sembilan, New Jersey: Prentive Hall.Inc.

Dewan SPAP IAI Kompartemen Akuntan Publik, 2001, Standard Profesi Akuntan Publik, per 1 Januari 2001, Jakarta: Salemba Empat.

Guy, Dan M., C. Wayne Elderman and Alan J.Winter, 2002, Auditing, Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga.

http://www.kesimpulan.com/2009/04/independensi-auditor-dan-praktek.html

http://akuntansimania.blogspot.com/2009/04/hubungan-independensi-auditor-dengan.html

http://id.wikipedia.org

IAI, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, cetakan 1, Jakarta; Bagian penerbitan Salemba Empat.


(6)

65

Indriantoro, Nur dan Bambang Supeno. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Edisi I. Yogyakarta : BPFE

Kell, Walter G. and William G. Boynton,2001, Modern Auditing, Seventh Edition, USA:John Willey and Sons,Inc.

Marisi P.Purba. Memahami Masalah Akuntan Publik. Media Akuntansi , edisi 26/Mei-Juni 2002. Hal 23-24.

Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi Keenam, Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi, Kanaka Puradiredja (1998). Auditing (edisi kelima). Salemba Empat, Jakarta

Nazir,Moh, 1998, Metode Penelitian, Cetakan Keempat, Jakarta:Ghalia.

Tjhai Hok Djumadi (September 2000). Independensi. Media Akuntansi, No. 13/TH.VII/September’00. Halaman 20-21.