TINJAUAN HUKUM PEMBERIAN KREDIT BANK KEPADA USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK) MELALUI KOPERASI DENGAN LINKAGE PROGRAM MODEL EXECUTING.
ABSTRAK
TINJAUAN HUKUM PEMBERIAN KREDIT BANK KEPADA USAHA
MIKRO DAN KECIL (UMK) MELALUI KOPERASI DENGAN LINKAGE
PROGRAM MODEL EXECUTING
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) memiliki peran besar dalam
pembangunan ekonomi nasional. Pemerintah membuat peraturan untuk
memudahkan UMK mengakses pendanaan dari perbankan, salah satunya
dengan linkage program. Linkage program merupakan bentuk kerjasama
antara bank dengan koperasi untuk menyalurkan kredit kepada pelaku
UMK. Praktiknya, di desa Cipacing kabupaten Sumedang terdapat kendala
pelaksanaan linkage program, yaitu Koperasi yang ada di desa Cipacing
adalah KBU AMIB JABAR Cabang Sumedang. Sedangkan peraturan di
Indonesia tidak mengenal tingkatan koperasi cabang, sehingga kedudukan
hukum koperasi cabang serta pertanggungjawaban koperasi induk
terhadap kredit macet yang dialami koperasi cabang dalam linkage program
model executing menjadi dipertanyakan.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis
normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Penelitian
dilakukan dengan penelitian kepustakaan yang ditunjang oleh penelitian
lapangan. Teknik pengumpulan data sekunder dengan studi kepustakaan
dan didukung data primer berupa wawancara yang selanjutnya dianalisis
dengan metode yuridis kualitatif.
Terdapat beberapa hal yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama,
bahwa terdapat kriteria-kriteria tertentu bagi UMK dan Koperasi yang tepat
menggunakan model executing dalam pendanaan usaha melalui kredit
dengan linkage program sebagaimana diatur dalam PERMENKUKM
Nomor 03/Per./M.KUKM/III/2009 tentang Pedoman Umum Linkage
Program antara Bank Umum dan Koperasi, serta terdapat pula kriteria yang
diberikan oleh bank kreditur. Kedua, KBU AMIB JABAR Cabang Sumedang
bukan merupakan badan hukum serta belum memenuhi tata cara
pembentukan koperasi yang ditentukan dalam UU Koperasi. Ketiga,
mengenai pertanggungjawaban koperasi induk apabila koperasi cabang
mengalami kredit macet dalam pelaksanaan linkage program model
executing disimpulkan bahwa pertanggungjawaban kepada bank terhadap
kredit linkage yang disalurkan melalui koperasi cabang dibebankan kepada
koperasi induk karena yang diakui sebagai debitur bank adalah koperasi
induk.
iv
ABSTRACT
LEGAL RESEARCH ON LOAN FACILITY PROVIDED BY BANK TO
SMALL AND MICRO ENTERPRISES (SMEs) THROUGH KOPERASI
WITH EXECUTING MODEL OF LINKAGE PROGRAM
Small and Micro Enterprises (SMEs) have major roles in national
economic development. Government made some regulations to facilitate
SMEs accessing funding from the banks, one of which is linkage program.
Linkage program is a form of cooperation between banks and Koperasi to
distribute credit to SMEs. In practice, in Desa Cipacing, Sumedang, there is
still a problem to implement this linkage program, which is the Koperasi that
exist in Desa Cipacing is KBU AMIB JABAR Sumedang Branch. However,
Indonesian regulations not recognize branch of Koperasi as one of type of
Koperasi, so that legal status and liability of the holding of Koperasi on Nonperforming loan suffered by branch of Koperasi in linkage program model
executing becomes questionable.
The research method used is juridical normative approach with
descriptive analytical specification. The research conducted by library
research also supported by field research. The technique of collecting
secondary data conducted by literature study which supported by primary
data in the form of interviews that then analyzed by qualitative juridical
method.
There are few things that obtained from this research. First, there are
certain criteria for SMEs and Koperasi that are proper to receive bank credit
through executing model of linkage program as provided in PERMENKUKM
Nomor 03/Per./M.KUKM/III/2009 tentang Pedoman Umum Linkage
Program antara Bank Umum dan Koperasi, also criteria from several banks.
Second, KBU AMIB JABAR Sumedang Branch is not a legal entity and has
not fulfilled the establishment procedures of Koperasi that specified in
Koperasi Act. Third, regarding the liability of the holding of Koperasi in case
of branch of Koperasi has a non-performing loan in practice of executing
model of linkage program, it is concluded that the liability to the bank which
linkage program is distribute through branch of Koperasi is charged to the
holding of Koperasi for being recognized as the debtor of the bank.
v
TINJAUAN HUKUM PEMBERIAN KREDIT BANK KEPADA USAHA
MIKRO DAN KECIL (UMK) MELALUI KOPERASI DENGAN LINKAGE
PROGRAM MODEL EXECUTING
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) memiliki peran besar dalam
pembangunan ekonomi nasional. Pemerintah membuat peraturan untuk
memudahkan UMK mengakses pendanaan dari perbankan, salah satunya
dengan linkage program. Linkage program merupakan bentuk kerjasama
antara bank dengan koperasi untuk menyalurkan kredit kepada pelaku
UMK. Praktiknya, di desa Cipacing kabupaten Sumedang terdapat kendala
pelaksanaan linkage program, yaitu Koperasi yang ada di desa Cipacing
adalah KBU AMIB JABAR Cabang Sumedang. Sedangkan peraturan di
Indonesia tidak mengenal tingkatan koperasi cabang, sehingga kedudukan
hukum koperasi cabang serta pertanggungjawaban koperasi induk
terhadap kredit macet yang dialami koperasi cabang dalam linkage program
model executing menjadi dipertanyakan.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis
normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Penelitian
dilakukan dengan penelitian kepustakaan yang ditunjang oleh penelitian
lapangan. Teknik pengumpulan data sekunder dengan studi kepustakaan
dan didukung data primer berupa wawancara yang selanjutnya dianalisis
dengan metode yuridis kualitatif.
Terdapat beberapa hal yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama,
bahwa terdapat kriteria-kriteria tertentu bagi UMK dan Koperasi yang tepat
menggunakan model executing dalam pendanaan usaha melalui kredit
dengan linkage program sebagaimana diatur dalam PERMENKUKM
Nomor 03/Per./M.KUKM/III/2009 tentang Pedoman Umum Linkage
Program antara Bank Umum dan Koperasi, serta terdapat pula kriteria yang
diberikan oleh bank kreditur. Kedua, KBU AMIB JABAR Cabang Sumedang
bukan merupakan badan hukum serta belum memenuhi tata cara
pembentukan koperasi yang ditentukan dalam UU Koperasi. Ketiga,
mengenai pertanggungjawaban koperasi induk apabila koperasi cabang
mengalami kredit macet dalam pelaksanaan linkage program model
executing disimpulkan bahwa pertanggungjawaban kepada bank terhadap
kredit linkage yang disalurkan melalui koperasi cabang dibebankan kepada
koperasi induk karena yang diakui sebagai debitur bank adalah koperasi
induk.
iv
ABSTRACT
LEGAL RESEARCH ON LOAN FACILITY PROVIDED BY BANK TO
SMALL AND MICRO ENTERPRISES (SMEs) THROUGH KOPERASI
WITH EXECUTING MODEL OF LINKAGE PROGRAM
Small and Micro Enterprises (SMEs) have major roles in national
economic development. Government made some regulations to facilitate
SMEs accessing funding from the banks, one of which is linkage program.
Linkage program is a form of cooperation between banks and Koperasi to
distribute credit to SMEs. In practice, in Desa Cipacing, Sumedang, there is
still a problem to implement this linkage program, which is the Koperasi that
exist in Desa Cipacing is KBU AMIB JABAR Sumedang Branch. However,
Indonesian regulations not recognize branch of Koperasi as one of type of
Koperasi, so that legal status and liability of the holding of Koperasi on Nonperforming loan suffered by branch of Koperasi in linkage program model
executing becomes questionable.
The research method used is juridical normative approach with
descriptive analytical specification. The research conducted by library
research also supported by field research. The technique of collecting
secondary data conducted by literature study which supported by primary
data in the form of interviews that then analyzed by qualitative juridical
method.
There are few things that obtained from this research. First, there are
certain criteria for SMEs and Koperasi that are proper to receive bank credit
through executing model of linkage program as provided in PERMENKUKM
Nomor 03/Per./M.KUKM/III/2009 tentang Pedoman Umum Linkage
Program antara Bank Umum dan Koperasi, also criteria from several banks.
Second, KBU AMIB JABAR Sumedang Branch is not a legal entity and has
not fulfilled the establishment procedures of Koperasi that specified in
Koperasi Act. Third, regarding the liability of the holding of Koperasi in case
of branch of Koperasi has a non-performing loan in practice of executing
model of linkage program, it is concluded that the liability to the bank which
linkage program is distribute through branch of Koperasi is charged to the
holding of Koperasi for being recognized as the debtor of the bank.
v