KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING) DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN
PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING&LEARNING)
DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA HASIL
BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK
BAHASAN HIDROKARBON

Oleh:
Angeline Siahaan
NIM 4104131001
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


i

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi berjudul“Komparasi Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Pendekatan
CTL (Contextual Teaching & Learning)

dan Pendekatan Konvensional pada

Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”, disusun
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan

dan saran-saran kepada penulis sejak awal


penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, Bapak Agus Kembaren, S.Si,
M.Si dan Bapak Drs. Eddyanto, Ph.Dyang telah memberikan masukan dan saransaran mulai dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima
kasih disampaikan kepada bapak Dr. Marham Sitorus, M.S selaku dosen
pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan
terima kasih kepada kepalasekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia (Ibu
Sianturi) dan siswa/i kelas XA dan XB SMA Parulian 2 Medan yang telah banyak
membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya yang
berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan saya sehingga saya dapat
memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada Abang, kakak dan adikadik

saya yakni Markus Siahaan, Caroline Siahaan, Cristian siahaan, Cindy

Clarita Siahaan yang telah memberikan dukungan baik segi moral dan moril.

v


Juga kepada sahabat-sahabat saya : Eva, Dewi, Aprida, Oktavia, Liza,
Fitri, Kristina, Ronny, Pardamean, dll yang selalu memberikan dukungan,
nasehat. Terima kasih kepada seluruh teman-teman yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, yang selalu memberikan senyuman hangat dan dukungan
dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013
Penulis

Angeline Siahaan

iii


Komparasi Hasil Belajar Siswa denganPenerapan Pendekatan CTL
(Contextual Teaching & Learning) dan Pendekatan Konvensional pada Hasil
Belajar Siswa Kelas X SMApada Pokok Bahasan Hidrokarbon
Angeline Siahaan (NIM 4104131001)
Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan
hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan pendekatan kontektual dan
pendekatan konvensional pada materi pokok hidrokarbon di SMA Parulian 2
Medan pada kelas X. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X.
Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen yang diajarkan
dengan pendekatan kontektual dan kelas kontrol yang diajarkan dengan
pendekatan konvensional. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes
objektif yang berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas, realibilitas, tingkat
kesukaran dan daya beda soalnya. Dari Pengujian yang dilakukan diperoleh
bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Hasil penelitian yang
dilakukan di SMA Parulian 2 Medan terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan pendekatan CTL
(Contextual Teaching & Learning) dengan pembelajaran Konvensional pada

siswa kelas X SMA, yang mana rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen
adalah sebesar 74% sedangkan hasil belajar siswa kelas kontrol adalah sebesar
68%. Uji beda nyata terhadap kedua rata-rata hasil belajar siswa ini dilakukan
dengan uji statistik z pada tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan uji ini dapat
disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan
menggunakan pendekatan kontektual lebih baik dari pada yang di ajarkan dengan
menggunakan pendekatan Konvensional.

iv

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran


i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Ruang Lingkup Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional

1

3
4
4
4
4
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran
2.1.3 Hasil Belajar
2.1.4 Pendekatan Kontekstual

6
6
7
8
10


2.1.5 Pendekatan Kontekstual dalam KTSP

18

2.1.6 Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Dengan Pendekatan Kontekstual
2.1.7 Kebaikan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual
2.2 Materi Kimia
2.2 Kerangka Konseptual
2.3 Hipotesis Penelitian

19
19
20
21
21

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian

3.4 Instrumen Penelitian
3.5 Rancangan Penelitian
3.6 Prosedur Penelitian

22
22
22
22
25
26

v

3.7 Teknik Analisa Data

28

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian

4.1.1.1 Validitas Test
4.1.1.2 Realibilitas Test
4.1.1.3 Taraf Kesukaran Test
4.1.1.4 Daya Beda Test
4.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Siswa
4.1.2.1 Analisis Data Awal
4.1.2.1.1 Uji Normalitas
4.1.2.1.2 Uji Homogenitas
4.1.2.2.1 Uji Hipotesis
4.1.2.2.2 Persen Peningkatan Hasil Belajar
4.2 Pembahasan

30
30
30
30
30
31
31
31

31
32
32
32
33

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

34
34

DAFTAR PUSTAKA

35

vii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Pendekatan Kontekstual
dengan Pendekatan Tradisional

17

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

25

Tabel 4.1Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Test

31

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pre-Test

31

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data

32

Tabel 4.4Uji Hipotesis Penelitian

32

Tabel 4.5 Persen Peningkatan Hasil Belajar

33

vi

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skematik Pelaksanaan Penelitian…………………………….. 27

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Materi Pembelajaran

37

Lampiran 2. Silabus

48

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaam Pembelajaran

51

Lampiran 4. Lembar Kegiatan Eksperimen

61

Lampiran 5. Instrument Tes

62

Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Tes

72

Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen Tes

73

Lampiran 8. Pedoman Penskoran Observasi Keaktifan

75

Lampiran 9. Lembar Aktivitas Belajar Siswa

76

Lampiran 10. Validitas

80

Lampiran 11. Reabilitas

83

Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Soal

85

Lampiran 13. Daya Beda

87

Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal yang Valid

89

Lampiran 15. Hasil Pretes dan Postes

90

Lampiran 16. Simpangan Baku

92

Lampiran 17. Normalitas Data

95

Lampiran 18. Homogenitas Data

98

Lampiran 19. Uji Hipotesis

99

Lampiran 20. Daftar Nilai Aktifitas Siswa

102

Lampiran 21. Persen Peningkatan Hasil Belajar

103

Lampiran 22. Dokumentasi

107

Lampiran 23. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F

111

Lampiran 24. Nilai Chi Kuadrat

116

Lampiran 25. NILAI r-product moment

117

Lampiran 26. Nilai Dalam Distribusi z (Tabel z)

118

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Selama KBM berlangsung, guru belum mengelola siswa secara optimal
sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual
yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan atau bahkan pada saat di
bangku perkuliahan. Dengan adanya hal tersebut, beberapa siswa belum belajar
sampai pada tingkat pemahaman, siswa baru mampu mempelajari (baca:
menghafal) fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya
pada tingkat ingatan, mereka belum dapat menggunakan dan menerapkannya
secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual. Belajar
akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan
mengetahuinya. Pembelajaran yang bertarget pada menghafal pada tingkat ingatan
terbukti mengingat pada jangka pendek, tetapi gagal membekali anak
memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang (Depdiknas, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003).
Menurut (Djahiri, 2002) dalam (Kunandar, 2007), dalam proses
pembelajaran prinsip utamanya adalah proses keterlibatan seluruh atau sebagian
besar potensi siswa (fisik dan non-fisik) dan kebermaknaannya bagi diri dan
kehidupannya saat ini dan di masa yang akan datang. Pembelajaran perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut. Pertama, pembelajaran harus lebih
menekankan pada praktik, baik di laboratorium maupun di masyarakat dan di
dunia kerja (dunia usaha). Oleh karena itu, guru harus mampu memilih serta
menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik mempraktikkan apa-apa yang dipelajarinya. Kedua, pembelajaran harus
dapat menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat. Oleh karena itu, setiap guru
harus mampu dan jeli melihat berbagai potensi masyarakat yang bisa
didayagunakan sebagai sumber belajar, dan menjadi penghubung antara sekolah
dengan lingkungannya. Ketiga, perlu dikembangkan iklim pembelajaran yang
demokratis dan terbuka melalui pembelajaran terpadu, partisipatif, dan sejenisnya.

1

2

Keempat, pembelajaran perlu lebih ditekankan pada masalah-masalah akurat yang
secara langsung berkaitan dengan kehidupan nyata yang ada dalam masyarakat.
Kelima, perlu dikembangkan suatu model pembelajaran “moving class”, untuk
setiap bidang studi dan kelas merupakan laboratorium untuk masing-masing
bidang studi sehingga dalam suatu kelas dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan
sumber belajar yang diperlukan dalam pembelajaran serta peserta didik dapat
belajar sesuatu dengan minat dan kemampuan.
Salah satu usaha pemecahan masalah guna peningkatan kualitas
pendidikan adalah dengan memperbaiki sistem pembelajaran yang antara lain
tidak lagi menggunakan sistem pembelajaran yang konvensional melainkan
menggunakan pendekatan-pendekatan baru dalam pembelajaran. Kontruktivisme
menyatakan bahwa pengetahuan akan tersusun atau terbangun di dalam pikiran
siswa sendiri ketika berupaya untuk mengorganisasikan pengalaman barunya
berdasarkan kerangka kognitif yang sudah ada di dalam pikiran siswa (Prince &
Felder, 2006). Guru harus mengubah kebiasaan mengajarnya dari “memberitahu”
ke “mengajak tahu” dimana siswa aktif guru aktif yang memungkinkan siswa
dapat menemukan dan memahami konsep yang dipelajarinya. Salah satu alternatif
pembelajaran yang berorentasi pada keaktifan siswa adalah pembelajaran dengan
mengaitkan materi dengan apa yang terdapat di lingkungan sekitar siswa itu
sendiri. Salah satu model pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut adalah
Contextual Teaching and Learning (CTL) (Purnomo, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh (Purnomo, 2011) di Kelas XI SMAN 3
Kabupaten Wonogiri pada mata pelajaran Matematika diperoleh bahwa hasil
belajar siswa dengan pendekatan CTL (6,622) lebih baik daripada konvensional
(5,564). Hal ini dikarenakan siswa lebih banyak terlibat dalam proses
pembelajaran dan siswa dapat memahami konsep dengan ikut mengaitkan materi
dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada konvensional siswa hanya bersifat
mendengarkan, menyimak, dan menghafal sehingga penanaman konsep yang
kurang sehingga hanya berorientasi pada ingatan jangka pendek.
Penelitian yang dilakukan oleh (Djaka, 2009) di kelas X RSBI SMA
Regina Pacis Surakarta pada mata pelajaran fisika diperoleh bahwa hasil belajar

3

siswa dengan pendekatan CTL melalui metode diskusi kelompok diperoleh bahwa
ketuntasan belajar siswa pada siklus I dari 61,8% mengalami peningkatan menjadi
80,2%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan
pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Alfiyanti (2012) dengan diterapkannya
pendekatan CTL dalam proses pembelajaran diperoleh bahwa ketuntasan belajar
siswa berdasarkan hasil ulangan harian I setelah diterapkan pembelajaran
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dari 40 siswa ada 14 siswa
(35%) yang tuntas, 26 siswa (65%) tidak tuntas, dengan ketuntasan klasikal 35 %.
Sedangkan pada siklus ke II mengalami peningkatan berdasarkan hasil ulangan
harian dari 40 siswa, sudah 27 siswa (68%) yang tuntas, hanya 13 siswa (32%)
dinyatakan tidak tuntas, dengan ketuntasan klasikal 68%. Berdasarkan kondisi di
atas hasil belajar siswa dikatakan belum tuntas secara klasikal.
Mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang dinilai siswa sebagai
mata pelajaran yang sulit untuk dipahami karena banyak berisi konsep-konsep
yang cukup sulit untuk dipahami siswa. Khususnya pada materi hidrokarbon
merupakan salah satu materi dalam pelajaran kimia yang terdiri dari rumus
molekul dan susunan rantai karbon sehingga sering membingungkan siswa dalam
memahami susunan rantai karbon tersebut. Adapun alasan peneliti memilih
Hidrokarbon sebagai pokok bahasan penelitian karena pokok bahasan
Hidrokarbon adalah pokok bahasan yang sesuai dengan kurikulum yang sedang
berlangsung dan waktu penelitian serta dalam mempelajari hidorkarbon
diperlukan pemahaman yang baik, baik dalam konsep nyata maupun abstraknya.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka peneliti mengadakan penelitian berupa
tentang “Komparasi Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Pendekatan CTL
(Contextual Teaching & Learning) dan Pendekatan Konvensional pada Hasil
Belajar Siswa Kelas X SMA pada Pokok Bahasan Hidrokarbon ”.
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah :
1.

Minat siswa dalam mempelajari materi kimia terutama pada pokok bahasan

4

Hidrokarbon.
2.

Pendekatan yang digunakan oleh guru dalam menjelaskan pokok bahasan
Hidrokarbon belum sesuai.

3.

Hasil belajar siswa.

1.3. Batasan Masalah
Masalah yang akan diteliti dibatasi hanya pada Penerapan Pendekatan
CTL (Contextual Teaching & Learning)

dan Pendekatan Konvensional pada

Pokok Bahasan Hidrokarbon.

1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diteliti adalah apakah hasil belajar siswa
yang diajar dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching &
Learning) lebih baik dari pada yang di ajarkan dengan menggunakan pendekatan
Konvensional pada siswa kelas X SMA?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pendekatan CTL
(Contextual Teaching & Learning) lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar
siwa yang diajar dengan menggunakan pendekatan Konvensional pada siswa
kelas X SMA.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari diadakannya penelitian ini adalah:
1.

Membantu siswa dalam proses belajar mengajar karena siswa diajak untuk
berpikir, bukan hanya menerima informasi dari guru tetapi berusaha mencari
sendiri terlebih dahulu ilmu yang akan didapatkan dari guru.

2.

Agar guru-guru dapat menjadikan pendekatan CTL (Contextual Teaching &
Learning) sebagai salah satu pendekatan yang membantu dalam proses
pembelajaran sehingga tidak hanya berpusat pada guru, tetapi berusaha

5

menggali potensi yang ada dalam diri siswa khususnya guru bidang studi
kimia.
3.

Sebagai sumbangan ilmu khusunya dalam bidang ilmu pendidikan.

1.7. Defenisi Operasional
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk
dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini
dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh
perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat (Depdiknas- Dikdasmen, 2003).
Nama senyawa hidrokarbon diberikan karena unsur utama penyusun
senyawanya adalah karbon (C) dan hidrogen (H). unsur-unsur yang dapat
membentuk senyawa dengan atom karbon adalah H, O, N, dan S. Sifat-sifat khas
atom karbon yang menyebabkan terbentuknya senyawa karbon, yaitu atom karbon
mampu membentuk empat ikatan kovalen dan mampu membentuk rantai karbon.
Berdasarkan jenis ikatan antara atom karbon, senyawa karbon dapat
diklasifikasikan menjadi senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh. Senyawa
hidrokarbon jenuh adalah ikatan tunggal dengan menggunakan satu pasang
elektron secara bersama, misalnya alkana, sedangkan senyawa hidrokarbon tak
jenuh yaitu menggunakan dua pasang atau lebih elektron milik bersama seperti
alkena dan alkuna.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :
1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pendekatan

CTL

(Contextual Teaching & Learning) lebih baik dibandingkan dengan hasil
belajar siwa yang diajar dengan menggunakan pendekatan Konvensional
pada siswa kelas X SMA pada pokok bahasan Hidrokarbon yakni sebesar
6%.

5.2.

Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di

atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1.

Bagi guru dapat menjadikan pendekatan CTL (Contextual Teaching &
Learning) sebagai salah satu pendekatan yang membantu dalam proses
pembelajaran sehingga tidak hanya berpusat pada guru, tetapi berusaha
menggali potensi yang ada dalam diri siswa khususnya guru bidang studi
kimia.

2.

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) agar lebih
memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga
dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

34

35

DAFTAR PUSTAKA

Alfiyanti, dkk, 2012. Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning
(CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 139
Pekanbaru. Jurnal alfiyanti. Halaman 1
Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-dasar evaluasi pendidikan, Jakarta : Penerbit
Bumi Aksara
Depdiknas, (2003), Pendekatan Kontekstual (Contextual
Learning), Depdiknas-Dikdasmen, Jakarta.

Teaching

and

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Harwell, Sandra and Blank, William, (2001), Promising Practices for Contextual
Learning.Texas: CCI Publishing, Inc., pp. 19 - 24.
Hudson, charles, Ph.D, contexttual Teaching And Learning For Practitioners
Clemente, adult and career Eduction, Valdosta state University Valdosta,
GA 31602, USA.
Justiana, Sandri. (2009), Kimia I. Jakarta : Yudhistira.
Komalasari, K., (2010), Pembelajaran Konstektual: Konsep dan Aplikasi, PT.
Refika Aditama, Bandung.
Kusnandar., (2007), Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses Dalam
Implemetasi Guru, Raja Grafindo Perkasa, Jagakarsa.
Lusted, Mary, Danijela. (2012), International Journal Of History Teaching
Learning And Research,Volume 11.1. university Of Cumbria.
Muslich, Masnur. (2008), Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta: Bumi Aksara.
Oemar Hamalik, (2006), Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Paris, S. G., & Peter Winograd. (1989). The constructivist approach to selfregulation and learning in the classroom. In B. Zimmerman & D. Schunk
(Eds.), Self-regulated learning and academic achievement: Theory,
research, and practice (pp. 169–200). New York: Springer-Verlag
Purba, Michael. (2006), Kimia SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.

36

Purnomo, Y.W, Sumardi, Sutarni., (2011), Efektivitas Contextual Teaching And
Learning (CTL) Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Matematika (Eksperimentasi Di Kelas XI SMAN 3 Kabupaten Wonogiri),
Prosiding Seminar Nasional Matematika, Halaman 187.
Sanjaya, Wina, (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Silitongan, P. M, 2012, Statistik. Edisi Pertama. FMIPA, Unimed, Medan.
Sugijanta, Djaka PC, (2009), peningkatan Hasil belajar Fisika tentang Optik
Geometri Melalui Penerapan Pendekatan Contectual Teaching And
Learning (CTL) Dengan Variasi Model Ekperimen Dan Diskusi. Jurnal
DIDAKTITA Edisi Khusus Hardiknas. Hal 1.
Tambunan, M., dan Simanjuntak, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141