PREFERENSI MAHASISWA DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN INDONESIA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.
PREFERENSI MAHASISWA DALAM MENGKONSUMSI
MAKANAN INDONESIA PADA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNIK BOGA UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh :
ABY KUNCAHYANINGTYAS NIM. 14511247012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
(2)
ii
PREFERENSI MAHASISWA DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN INDONESIA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Oleh:
Aby Kuncahyaningtyas NIM 14511247012
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini dirancang untuk: 1)mengetahui preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi Makanan Indonesia pada Program Studi Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta; 2) mengetahui alasan-alasan apa saja yang melatar belakangi preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi Makanan Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi Maknaan Indonesia. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa program studi pendidikan teknik boga Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2013, angkatan 2014, dan angkatan 2015 yang masih aktif dalam perkuliahan. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling dengan menggunakan perhitungan yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2013: 126). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan adalah 130 mahasiswa. Data penelitian dikumpulkan melalui angket. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) pada jenis hidangan pokok, 3 macam makanan yang lebih sering dikonsumsi mahasiswa adalah nasi goreng (13%), nasi pecel (11%) dan gudeg (11%). 2) pada jenis hidangan lauk pauk, 3 macam makanan yang lebih sering dikonsumsi mahasiswa adalah tempe goreng (11%), telur goreng (10%) dan ayam geprek (10%). 3) pada jenis hidangan sayuran, 3 macam makanan yang lebih sering dikonsumsi mahasiswa adalah sayur bening (12%), oseng-oseng kacang panjang (11%) dan sayur asem (10%).
(3)
(4)
(5)
v
MOTTO
“Allah
tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
…”
(Q.S. Al-Baqarah : 286)
“Always
be yourself and never be anyone else even if they look better than
you.”
“To
get a success, your courage must be greater than your
fear.”
Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar daripada
ketakutanmu.
“Success
is not a final and failure is not an
initial.”
Sukses bukanlah sebuah akhir dan kegagalan bukanlah sebuah awal.
“The
formulas of a success are a hard work and never give
up.”
“Happiness
is not money, but a peace of mind and
soul.”
Kebahagiaan bukanlah uang, namun ketenangan pikiran dan jiwa.
“Intelligence
is not the determinant of success, but hard work is the real determinant
of your
success.”
Kecerdasan bukan penentu kesuksesan, tetapi kerja keras merupakan penentu
kesuksesanmu yang sebenarnya.
“Baik menjadi orang penting, tapi lebih penting jadi orang baik”
“Cintailah hidup dan hiduplah untuk mencintai dan dicintai”
“Syukuri apa yang kita miliki dan jangan sesali apa yang belum kita capai”
(6)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Melalui ucapan syukur atas kehadirat Allah SWT dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, saya persembahkan karya sederhana ini kepada :
Kedua orang tua tercinta yang selama ini membesarkanku, memberikanku kasih sayang tanpa henti, selalu senantiasa memberikanku doa, semangat dan motivasi, terutama mama yang selalu setia dan tanpa lelah menemaniku sehingga aku tetap semangat menyelesaikan tugas sampai selesai. Terima kasih banyak. I love you so much.
Ibu dan Bapak mertua, terima kasih atas segala doa dan dukungan yang diberikan kepada saya, yang selalu bertanya kapan saya wisuda sehingga saya mendapatkan dorongan agar cepat menyelesaikan tugas ini.
Suami tercinta, yang selalu memberikan kasih sayang dan cintanya
kepadaku, memberikan semangat dan dukungan, mendoakan ku, menemaniku disaat ujian, dan selalu ada buatku dikalaku letih dan sedih. I love you.
Calon anakku yang masih di dalam perut, berkat dia aku menjadi semangat,
kuat dan pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas ini. Menemaniku tanpa rewel, berusaha dan berjuang bersamaku. Terimakasih nak. I love you.
Keluarga besarku, Kakak-kakakq tersayang, terima kasih atas doa dan dukungan nya sehingga aku dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
Sahabat Comels yang telah berjuang bersama selama ini, terimakasih karena kalian selalu ada buatku, selalu bersedia membantuku, memberikan semangat, dan segala hal yang sudah kita lalui bersama selama ini.
Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih kepada kalian semua atas doa dan dukungan yang diberikan kepada saya.
Almamater tercinta, Universitas Negeri Yogyakarta atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat.
(7)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, sehingga Tugas Akhir Skripsi dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul ” Preferensi Mahasiswa Dalam Mengkonsumsi Makanan Indonesia Pada Program Studi Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta” dapat terselesaikan tepat waktu. Tugas Akhir Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan
kerjasama dari berbagai pihak. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada;
1. Dr. Siti Hamidah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing TAS yang telah banyak
memberikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama penyusunan Tugas
Akhir Skripsi ini.
2. Dr. Siti Hamidah, Prihastuti Ekawatiningsih, M. Pd, dan Dr. Endang
Mulyatiningsih, M. Pd selaku Ketua, Sekretaris, dan Penguji yang memberikan
koreksi perbaikan secara komprehensif terhadap TAS ini.
3. Dra. Marwanti, M.Pd, dan Dra. Endang Mulyatiningsih, M. Pd selaku Validator
instrumen penelitian TAS yang telah memberikan saran dan masukan perbaikan sehingga penelitian TAS dapat terlaksana sesuai dengan tujuan.
4. Dr. Mutiara Nugraheni selaku Ketuan Jurusan Pendidikan Teknik Boga beserta
dosen dan staf yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama proses
penyusunan pra proposal sampai dengan selesainya Tugas Akhri Skripsi ini.
5. Dr. Moch Bruri Triyono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
(8)
viii
6. Semua pihak secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan perhatiannya
selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas
menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah S.W.T
dan Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau
pihak lain yang membutuhkannya.
Yogyakarta, Mei 2016
Penulis,
Aby Kuncahyaningtyas NIM 14511247012
(9)
ix DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Kajian Teori ... 11
1. Perilaku Konsumen ... 11
2. Preferensi Konsumen ... 12
3. Preferensi Pangan ... 14
4. Mahasiswa ... 16
5. Makanan Indonesia ... 17
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 25
C. Kerangka Pikir ... 28
(10)
x
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
A. Desain/Jenis Penelitian ... 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
C. Populasi Dan Sampel ... 33
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 35
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 36
F. Validitas Instrumen ... 38
G. Teknik Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Deskripsi Data ... 41
1. Preferensi Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Hidangan Pokok ... 41
2. Preferensi Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Lauk Pauk ... 48
3. Preferensi Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Hidangan Sayuran ... 55
B. Pembahasan ... 62
1. Preferensi Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Hidangan Pokok ... 62
2. Preferensi Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Lauk Pauk ... 64
3. Preferensi Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Hidangan Sayuran ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
A. Kesimpulan... 69
B. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
(11)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi Lauk Pauk ... 23
Tabel 2. Distribusi Populasi Mahasiswa ... 34
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 38
Tabel 4. Skor Penilaian Jawaban ... 40
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Mahasiswa terhadap Hidangan Pokok ... 44
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Alasan Mahasiswa Mengkonsumsi Nasi Goreng ... 46
Tabel 7.Distribusi Frekuensi Alasan Mahasiswa Mengkonsumsi Pecel ... 46
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Alasan Mahasiswa Mengkonsumsi Gudeg ... 47
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Mahasiswa terhadap Hidangan Lauk Pauk ... 50
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Alasan Mahasiswa Mengkonsumsi Tempe ... 53
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Alasan Mahasiswa Mengkonsumsi Telur ... 54
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Alasan Mahasiswa Mengkonsumsi Ayam Geprek .... 54
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Nilai Mahasiswa terhadap Sayuran ... 58
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Alasan Mahasiswa Mengkonsumsi sayur bening ... 60
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Alasan Mahasiswa Mengkonsumsi Oseng-oseng kacang Panjang ... 61
(12)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berfikir ... 30
Gambar 2. Diagram Pie Aspek Hidangan Pokok ... 44
Gambar 3. Diagram Pie Aspek Hidangan Lauk Pauk ... 52
(13)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
Lampiran 2. Surat Pernyataan Validasi Instrumen Penelitian
Lampiran 3. Hasil Validasi Instrumen Penelitian
Lampiran 4. Surat Permohonan Validasi Instrumen Penelitian
Lampiran 5. Angket Uji Validitas
Lampiran 6. Lembar Penilaian Instrumen
Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 8. Angket
Lampiran 9. Data Statistik Deskriptif Hasil Penelitian
(14)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Makanan Indonesia merupakan makanan warisan leluhur bangsa Indonesia sejak jaman nenek moyang kita masih ada. Semua makanan tersebut
wajib kita lestarikan agar tidak hilang seiring berkembangnya zaman. Makanan
merupakan salah satu karya budaya masyarakat. Semua manusia memerlukan
makanan untuk bertahan hidup, siapa pun dia, dari mana asalnya, berapapun
umurnya, dan dalam keadaan sehat ataupun sakit. Oleh karena itu, makanan
merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
Makanan menurut fungsinya dapat digolongkan menjadi makanan
pokok, makanan sambilan, makanan jajanan, makanan untuk peristiwa khusus, dan makanan untuk berbagai keperluan upacara (Moertjipto dkk,
1993:39). Seiring dengan perkembangan zaman, makanan Indonesia juga
banyak mengalami perubahan pola makan. Dari perubahan tersebut menjadikan
kurangnya perhatian akan keseimbangan asupan gizi untuk kesehatan. Akan
tetapi hanya sekedar makan untuk merasa kenyang.
Makanan Indonesia memiliki banyak karakteristik berdasarkan dari
daerah asal masing-masing makanan tersebut. Dilihat dari asalnya, makanan
Indonesia sangat beragam sekali jenisnya, dari makanan tradisional khas
Indonesia bagian paling barat hingga makanan tradisional khas Indonesia bagian
paling timur. Dari setiap daerah, masing – masing memiliki ciri khas makanan yang dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti rasa, warna, dan tekhnik
(15)
2
memasaknya. Dari segi rasa, bisa kita ketahui pada beberapa makanan khas dari
beberapa daerah, masing – masing memiliki kriteria yang berbeda – beda, seperti makanan khas Yogyakarta yang dominan dengan rasa manis. Sedangkan
dilihat dari teknik mengolahnya, banyak sekali tekhnik mengolah yang digunakan
dalam mengolah makanan tradisional seperti teknik pemanggangan di dalam tanah, pemanggangan di dalam bambu, pengolahan hanya dengan diberi
perasan cairan asam, dan lain-lain. Dari sekian banyak karakteristik makanan di
Indonesia, masyarakat Indonesia khususnya kalangan mahasiswa belum tentu
sepenuhnya mengenal dan menyukai makanan tersebut dikarenakan banyaknya
makanan asing yang masuk ke Indonesia yang menjadi pengaruh preferensi
mahasiswa dalam hal mengkonsumsi makanan tersebut.
Pada era globalisasi saat ini makanan tradisional kurang mendapatkan perhatian dan bahkan dirasa hampir tergusur akibat dampak dari masuknya
makanan modern produk negara lain. Hal tersebut dapat dilihat sebagian
anak-anak muda Indonesia menganggap makanan seperti Kentucky Fried Chicken, Mc.
Donald, Pizza Hut dan sebagainya adalah jenis makanan bergengsi. Berbagai
faktor yang dapat mempengaruhi lunturnya kegemaran sebagian masyarakat
terhadap makanan tradisional antara lain adanya perubahan gaya hidup, perkembangan ekonomi, gencarnya promosi dan tersedianya makanan
tradisional sendiri belum mampu menarik peminat karena dari segi penyediaan
dan pengolahan atau teknologi makanan tradisional yang kurang praktis.
Pandangan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang menyatakan
bahwa makanan cepat saji (fast food) seperti fried chicken dan french fries,
(16)
3
atau makan malam Remaja di enam kota besar di Indonesia seperti di Jakarta,
Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Menurut penelitian
tersebut 15-20% dari 471 remaja di Jakarta mengkonsumsi fried chicken dan
burger sebagai makan siang dan 1-6% mengkonsumsi hotdog, pizza dan
spaghetti. Bila makanan tersebut sering dikonsumsi secara terus-menerus dan
berlebihan dapat mengakibatkan gizi lebih (Mudjianto dkk, 1994). Menurut hasil
penelitian yang dilakukan oleh "Health Education Authority", usia 15-34 tahun
adalah konsumen terbanyak yang memilih menu fast food. Walaupun di
Indonesia belum ada data pasti, keadaan tersebut dapat dipakai sebagai cermin
dalam tatanan masyarakat kita, bahwa rentang usia tersebut adalah golongan
pelajar dan pekerja muda (Rumawas, 2006). Padahal menurut penelitian
tersebut, menyatakan bahwa jenis makanan Indonesia lebih sehat dibandingkan dengan makanan fast food yang telah beredar. Hal tersebut dikarenakan
makanan Indonesia kaya akan bahan alami serta sayuran segar sebagai
komposisinya. Sehingga walaupun ada yang tergolong sebagai makanan yang
kurang sehat, akan tetapi karena diimbangi dengan penggunaan bahan yang
alami dan segar, maka sedikit akan menetralisir dari dampak buruk yang
dihasilkan oleh makanan tersebut. Selain itu, teknik memasak masakan Indonesia biasanya dilakukan dengan ditumis terlebih dahulu, ini dipandang hal
yang baik karena dengan demikian bumbu-bumbu akan lebih meresap di bagian
makanan lain. Dengan bahan baku yang beraneka ragam dan eksotik, sebetulnya
kreativitas makanan dapat dikembangkakn dengan baik di Indonesia (Winarno,
(17)
4
Perilaku seseorang dalam memilih makanan sangatlah subjektif. Hal ini
dapat dimengerti karena pemilihan dipengaruhi oleh latar belakang hidup
seseorang. Pada umumnya ada tiga pengaruh seseorang dalam memilih
makanan, yaitu 1) lingkungan keluarga, tempat seseorang hidup dan dibesarkan;
2) lingkungan diluar system social keluarga yang mempengaruhi langsung kepada dirinya maupun keluarganya; dan 3) dorongan yang berasal dalam diri
atau disebut faktor internal (Marwanti, 2000: 1).
Lingkungan keluarga mengajarkan untuk menyukai makanan tertentu
sesuai dengan ragam pangan keluarga. Sejak kecil akan dikenalkan berbagai
aroma, rasa, rupa, dan bentuk secara terus-menerus sebatas konsep pangan
yang dimiliki keluarga. Ibu sebagai pemegang konsep pangan keluarga memiliki
peranan penting dalam mengajarkan arti pangan kepada anaknya. Lingkungan diluar sistem keluarga juga berperan kuat dalam kecenderungan pemilihan
pangan. Orang tidak dapat melepaskan diri dari kontak sosial, budaya, ataupun
masyarakat sekitarnya. Berbagai budaya terkait dapat membentuk pola konsumsi
pangan penduduk pada masyarakat tertentu. Dorongan yang berasal dari diri
sendiri bersifat individual, hal ini dapat dimengerti karena terkait dengan latar
belakang yang mempengaruhi perasaan suka, dan tidak suka. Hal ini menjadikan seseorang selektif dalam meilih makanannya (Marwanti, 2000: 2).
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu
ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu
bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah
tinggi, institut dan universitas (Hartaji, 2012: 5). Seorang mahasiswa
(18)
5
Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa
awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia
mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2012: 27).
Mahasiswa sama halnya dengan masyarakat atau rumah tangga, juga
melakukan aktivitas ekonomi sehari-hari termasuk konsumsi. Konsumsi mahasiswa pun dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu konsumsi makanan
dan bukan makanan. Namun, pola konsumsi suatu masyarakat atau individu
termasuk pula mahasiswa berbeda-beda satu sama lain. Mahasiswa suatu
fakultas pola konsumsinya berbeda dan tidak dapat ditebak dengan pola
konsumsi seorang mahasiswa fakultas lain (Syahrina,2008).
Mahasiswa tergolong bukan angkatan kerja karena mahasiswa
termasuk kelompok yang tidak bekerja/mencari kerja (pengangguran) ataupun kelompok yang sedang bekerja. Mahasiswa termasuk pada kelompok
yang bersekolah dan penerima pendapatan sehingga mahasiswa tidak
memiliki pendapatan permanen sendiri. Pendapatan mahasiswa bisa berasal
dari uang saku dari orang tua dan beasiswa (jika penerima beasiswa).
Pendapatan (uang saku) yang dimiliki masyarakat termasuk mahasiswa akan
menentukan proporsi pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan. Sebagian besar mahasiswa tinggal di rumah kos dan jauh dari
keluarga. Dengan demikian pola konsumsi mereka diduga berbeda dengan
pola konsumsi mahasiswa yang tinggal bersama orangtua. Mahasiswa yang
tinggal di rumah kos lebih banyak menggunakan pendapatan mereka untuk
(19)
6
pengeluaran konsumsi makanan mereka dirasa lebih sedikit karena sudah
ditanggung orang tua di rumah.
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka peneliti bermaksud untuk
mengetahui Preferensi Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Makanan Indonesia
pada Program Studi Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti menentukan sasaran mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Boga
sebagai objek penelitian dikarenakan mahasiswa Pendidikan Teknik Boga
tentunya memiliki pandangan positif terhadap Makanan Indonesia khususnya
dalam hal asupan gizi pada makanan yang dikonsumsi, bukan hanya sekedar
makan untuk merasa kenyang. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui
alasan-alasan apa saja yang melatar belakangi Preferensi Mahasiswa dalam
Mengkonsumsi Makanan Indonesia. Adapun alasan-alasan yang akan diteliti yaitu dari segi harga, rasa, tampilan, porsi, kebiasaan, gizi dan kesehatan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat disimpulkan
bahwa identifikasi masalah dari penelitian ini adalah :
1. Preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi makanan mengalami perubahan pola makan. Perubahan tersebut menjadikan kurangnya perhatian akan
keseimbangan asupan gizi untuk kesehatan. Akan tetapi hanya sekedar
makan untuk merasa kenyang.
2. Banyaknya makanan modern produk negara lain yang masuk ke Indonesia
(20)
7
3. Perlunya melestarikan makanan Indonesia agar tidak hilang seiring dengan
perkembangan zaman.
4. Makanan cepat saji (fast food) seperti fried chicken dan french fries, sudah
menjadi jenis makanan yang biasa dikonsumsi pada waktu makan siang atau
makan malam Remaja di enam kota besar di Indonesia seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, permasalahan yang diteliti hanya dibatasi sebagai
berikut:
1. Mengetahui preferensi mahasiswa dan alasan yang melatar belakangi
preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi Makanan Indonesia dilihat dari jenis pangan hidangan pokok.
2. Mengetahui preferensi mahasiswa dan alasan yang melata rbelakangi
preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi Makanan Indonesia dilihat
dari jenis pangan hidangan lauk pauk.
3. Mengetahui preferensi mahasiswa dan alasan yang melatar belakangi
preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi makanan Indonesia dilihat dari jenis pangan hidangan sayuran.
D. Rumusan Masalah
(21)
8
1. Bagaimana preferensi mahasiswa dan alasan apa saja yang melatar
belakangi preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi Makanan
Indonesia dilihat dari jenis pangan hidangan pokok?
2. Bagaimana preferensi mahasiswa dan alasan apa saja yang melatar
belakangi preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi Makanan Indonesia dilihat dari jenis pangan hidangan lauk pauk?
3. Bagaimana preferensi mahasiswa dan alasan apa saja yang melatar
belakangi preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi Makanan
Indonesia dilihat dari jenis pangan hidangan sayuran?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui preferensi mahasiswa dan alasan yang melatar belakangi
preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi Makanan Indonesia dilihat
dari jenis pangan hidangan pokok.
2. Untuk mengetahui preferensi mahasiswa dan alasan yang melatar belakangi
preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi Makanan Indonesia dilihat
dari jenis pangan hidangan lauk pauk.
3. Untuk mengetahui preferensi mahasiswa dan alasan yang melatar belakangi
preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi Makanan Indonesia dilihat
dari jenis pangan hidangan sayuran.
F. Manfaat Penelitian
(22)
9
1. Bagi Jurusan
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Jurusan untuk
mengetahui lebih dalam terhadap mahasiswa mengenai preferensi
mahasiswa terhadap Makanan Indonesia.
b. Memberikan informasi tentang preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi Makanan Indonesia
2. Bagi mahasiswa
a. Dapat mengenal lebih banyak lagi jenis-jenis makanan yang ada
khususnya Makanan Indonesia.
b. Dapat menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap Makanan Indonesia
c. Sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya khususnya tentang preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi Makanan Indonesia.
d. Dapat dijadikan sebagai referensi apabila ingin membuka usaha dalam
bidang kuliner khususnya Makanan Indonesia.
3. Bagi peneliti
a. Peneliti dapat memahami dan mengetahui preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi Makanan Indonesia.
b. Menambah pengalaman peneliti dalam hal menanamkan rasa cinta
terhadap Makanan Indonesia.
c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai pembanding,
pertimbangan dan pengembangan pada penelitian sejenis untuk masa
(23)
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Perilaku Konsumen
Sumarwan (2003: 26) menyatakan perilaku konsumen pada dasarnya
merupakan keputusan yang diambil oleh konsumen dengan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia yaitu waktu, uang dan upaya untuk ditukar
dengan barang untuk dikonsumsi. Secara sederhana perilaku konsumen meliputi
keputusan tentang apa yang dibeli oleh konsumen, mengapa, dimana, kapan,
dan seberapa sering dia membeli. Perilaku konsumen juga dapat didefinisikan
sebagai proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk.
Menurut David dan Della, perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai
proses pengambilan keputusan dan aktivitas memperoleh secara fisik yang
dilibatkan dalam proses evaluasi, memperoleh, menggunakan barang-barang dan
jasa.
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan
barang-barang dan jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kebutuhan-kebutuhan tersebut
(24)
11 2. Preferensi Konsumen
Kotler (1997) mendefinisikan preferensi konsumen sebagai pilihan
suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang atau jasa)
yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari
berbagai pilihan produk yang ada.
Menurut Lilien et al dalam Simamora (2003), ada beberapa langkah
yang harus dilalui sampai konsumen membentuk preferensi, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai
sekumpulan atribut. Konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang
berbeda tentang atribut apa yang relevan.
b. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing masing. Konsumen memiliki penekanan
yang berbeda-beda dalam atribut apa yang paling penting.
c. Ketiga, konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak
produk pada setiap atribut.
d. Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam
sesuai dengan perbedaan atribut.
e. Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang
berbeda melalui prosedur evaluasi.
Menurut Nicholson (2002: 60), hubungan preferensi diasumsikan
memiliki tiga sifat dasar, tiga sifat dasar tersebut adalah:
(25)
12
Kelengkapan (completeness) mengandung pengertian jika A dan B
merupakan dua kondisi atau situasi, maka setiap orang selalu harus bisa
menspesifikasikan apakah :
1) A lebih disukai daripada B
2) B lebih disukai daripada A, atau 3) A dan B sama-sama disukai
Dengan dasar ini tiap orang diasumsikan tidak pernah ragu dalam
menentukan pilihan, sebab mereka tahu mana yang lebih baik dan mana yang
lebih buruk, dan dengan demikian selalu bisa menjatuhkan pilihan diantara dua
alternatif.
b. Transivitas (transivity)
Transitivitas (transitivity) yaitu jika seseorang menyatakan lebih menyukai A daripada B, dan lebih menyukai B daripada C, maka orang
tersebut harus lebih menyukai A daripada C. Dengan demikian, seseorang tidak
bisa mengartikulasikan preferensi yang saling bertentangan.
c. Kontinuitas (continuity)
Kontinuitas (continuity) yaitu jika seseorang menyatakan lebih
menyukai A daripada B ini berarti segala kondisi dibawah pilihan A tersebut disukai daripada kondisi dibawah pilihan B.
Diasumsikan preferensi tiap orang akan mengikuti dasar di atas.
Dengan demikian,setiap orang akan selalu dapat membuat atau menyusun
rangking pada semua situasi ataupun kondisi mulai dari yang paling disukai
hingga yang paling tidak disukai dari berbagai macambarang danjasa yang
(26)
13 3. Preferensi Pangan
Setiap masyarakat mengembangkan cara yang turun temurun untuk
mencari, memilih, menangani, menyiapkan, dan memakan makanan. Adat
istiadat menentukan preferensi seseorang terhadap makanan (Suhardjo
1989). Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi ini akan berpengaruh
terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989).
Bass, Wakelfield dan Kolasa (1980) dalam Pradnyawati (1997)
menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pangan yaitu; 1)
ketersediaan makanan di suatu tempat, 2) pembelian makanan untuk
anggota keluarga yang lain, khususnya orang tua, 3) pembelian makanan
dan penyediaannya yang mencerminkan hubungan kekeluargaan dan budaya, 4) rasa makanan, tekstur, dan tempat. Selain itu, menurut Soesanto (1988)
diacu dalam Pradnyawati (1997), pengalaman seseorang yang menjadi
landasan dalam membeli makanan tertentu yang disukainya bersumber pada
beberapa faktor antara lain enak, mengenyangkan, memberikan status, tidak
membosankan, berharga murah, mudah didapat dan diolah.
Menurut Randall dan Sanjur (1982), faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan adalah: (1) Karakteristik individu, (2) karakteristik makanan,
dan (3) karakteristik lingkungan. Karakteristik individu meliputi umur, jenis
kelamin, pendapatan, pengetahuan gizi, keterampilan memasak, dan kesehatan.
Hal-hal yang mempengaruhi karakteristik tersebut tidak dapat dipisahkan dari
kebiasaan makan di lingkungan keluarga sejak bayi dan masa anak-anak.
(27)
14
sekitarnya, dan harga disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga.
Karakteristik makanan yang mempengaruhi preferensi makanan adalah rasa,
rupa, tekstur, harga, tipe makanan, bentuk, bumbu dan kombinasi masakan.
Pada masa sekarang teknologi pangan menyediakan makanan dalam bentuk
warna, tekstur, dan rasa yang menarik. Selain makanan mudah disimpan, mudah dihidangkan dalam kehidupan sehari-hari. Kombinasi rupa, warna dan konsistensi
makanan akan mempengaruhi nafsu makan seseorang.
Suhardjo (1988) mengemukakan pentingnya kombinasi makanan.
Makanan yang disajikan dalam susunan menu yang sama tetapi penyajiannya
berbeda akan dapat merubah penilaian preferensi seseorang untuk suatu jenis
makanan tertentu. Cara mempersiapkan dan memasak makanan yang
berbeda-beda termasuk nilai gizinya akan mempengaruhi konsumsi makanan, karena metode ini secara langsung mempengaruhi sikap menerima atau menolak
makanan tertentu.
Karakteristik lingkungan mempunyai pengaruh penting dalam
menentukan preferensi makanan. Karakteristik lingkungan yang berpengaruh
terhadap preferensi antara lain musim, geografi, mobilitas, urbanisasi, dan
daerah asal. Faktor teknologi merupakan suatu hal yang perlu dipelajari dalam mempelajari preferensi makanan. Kemudahan dalam memperoleh makanan yang
diawetkan mengurangi pengaruh musim terhadap jenis makanan yang tersedia
dan mempercepat keterbiasaan terhadap makanan-makanan yang dahulu
(28)
15 4. Mahasiswa
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008), Definisi mahasiswa adalah
orang yang belajar di perguruan tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikan di
bangku sekolah, sebagian siswa ada yang menganggur, mencari pekerjaan, atau
melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa (Takwin,
2008).
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu
ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu
bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah
tinggi, institut dan universitas (Hartaji, 2012: 5).
Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa
remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi
perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah
pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2012: 27).
Belajar di perguruan tinggi sangat berbeda dari belajar di sekolah
(Furchan, 2009). Di sekolah, siswa lebih banyak berperan sebagai penerima ilmu pengetahuan, sementara guru dianggap sebagai pemberi ilmu pengetahuan. Di
perguruan tinggi, mahasiswa lebih aktif dalam mencari ilmu pengetahuan,
sementara pengajar berfungsi sebagai fasilitator yang membantu mahasiswa
mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati. Menurut Kartono (dalam
Ulfah, 2010) mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai
(29)
16
a. Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi,
sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia.
b. Karena kesempatan yang ada, mahasiswa diharapkan nantinya dapat
bertindak sebagai pemimpin yang mampu dan terampil, baik sebagai
pemimpin masyarakat ataupun dalam dunia kerja.
c. Diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses
modernisasi.
d. Diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang berkualitas
dan profesional.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
ialah seorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan menjalani pendidikannnya di perguruan tinggi baik dari akademik, politeknik,
sekolah tinggi, institut dan universitas.
5. Makanan Indonesia
Makanan diperlukan untuk kehidupan karena makanan merupakan salah
satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Makanan berfungsi untuk
memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, memperoleh energi untuk melakukan
aktivitas sehari-hari, mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan air,
mineral, dan cairan tubuh yang lain, juga berperan di dalam mekanisme
pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (Notoatmodjo, 2003).
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap
(30)
17
benar agar bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman,
manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Adapun pengertian makanan
menurut WHO (World Health Organization) yaitu semua substansi yang
diperlukan tubuh, kecuali air dan obat-obatan dan substansi-substansi yang
dipergunakan untuk pengobatan (Putraprabu, 2008). Menurut Dr. Budiman Chandra, terdapat 3 fungsi makanan. Pertama, makanan sebagai sumber energi
karena panas dapat dihasilkan dari makanan seperti juga energi. Kedua,
makanan sebagai zat pembangun karena makanan berguna untuk membangun
jaringan tubuh yang baru, memelihara, dan memperbaiki jaringan tubuh yang
sudah tua. Ketiga, makanan sebagai zat pengatur karena makanan turut serta
mengatur proses alami, kimia, dan proses faal dalam tubuh.
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit,
diantaranya :
1. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
2. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan
selanjutnya.
3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan
kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
4. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang
(31)
18
a. Pengertian Makanan Indonesia
Makanan Indonesia adalah susunan makanan yang terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk, sayuran, sambal, sedap-sedapan, dan minuman. Berdasarkan
waktu penyajiannya, makanan Indonesia dibagi menjadi 3, yaitu makan pagi,
makan siang dan makan malam. Ciri khas makanan Indonesia adalah menggunakan aneka jenis bumbu dan rempah serta disajikan bersama dengan
sambal dan kerupuk sebagai pelengkap (Titin., & Marwanti, 2011: 1).
b. Klasifikasi Makanan Indonesia
Menurut Marwanti (2000), Makanan Indonesia memiliki susunan menu
yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, sambal, sedap sedapan, dan
minuman. Pada prinsipnya makanan Indonesia dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1) Hidangan pokok (nasi dan penggantinya)
Makanan pokok adalah jenis yang merupakan makanan utama yang
biasa dihidangkan dalam jumlah banyak. Makanan pokok pada masakan
Indonesia adalah nasi. Disamping itu dikenal pula bahan makanan pokok yang
lain, yaitu diantaranya singkong, ubi, jagung, pisang, dan sagu. Bahan-bahan
tersebut dapat digunakan tersendiri atau dicampur dengan bahan lain.
Beras sendiri ada yang berwarna putih dan ada yang merah. Beras putih
lebih banyak disukai daripada beras merah karena beras merah agak kasar.
Berdasarkan jenis masakannya, beras dapat diolah menjadi beberapa macam
(32)
19
a) Bubur
Bubur adalah masakan beras yang menggunakan bahan cair berupa air
atau santan. Banyaknya bahan cair tergantung dari kelembekan dan kehalusan
bubur yang diinginkan. Ada berbagai macam bubur, antara lain:
(1) Bubur Biasa
Pada bubur ini bahan cair yang digunakan dapat berupa air, santan,
ataupun kaldu. Bubur dapat dimakan dengan lauk atau tanpa lauk.
(2) Bubur Manado atau Bubur Tinotuan
Bubur yang dimasak dengan bumbu, bermacam-macam sayuran, ubi
atau labu kuning, dan biji jagung muda. Bumbu yang biasa digunakan adalah
garam, salam, serai, dan daun kemangi. Biasanya bubur ini dimakan dengan ikan
asin dan sambal tomat. (3) Bubur Ayam
Makanan ini berasal dari seni dapur Cina. Cara membuatnya seperti
bubur biasa hanya saja bahan cair yang digunakan sering ditambah dengan
kaldu, ebi tumis, bawang merah, bawang putih, dan daging ayam atau telur.
b) Masakan Nasi
Di Indonesia terdapat beberapa macam masakan nasi. Apabila ditinjau dari segi teknik olahnya, masakan nasi dapat dibedakan melalui cara
memasaknya, yaitu direbus, dikukus, atau kombinasi keduanya. Jika ditinjau dari
(33)
20
(1) Nasi goreng
Nasi goreng adalah nasi liwet atau nasi kukus yang ditumis dengan
bumbu. Bumbu nasi goreng antara lain bawang putih, bawang merah, lombok
merah, dan tomat.
(2) Nasi gurih atau nasi uduk
Nasi gurih adalah nasi kukus yang dimasak dengan santan dan garam.
Dapat juga diberi daun pandan dan serai sebagai penambah aroma.
(3) Nasi kuning
Nasi kuning dibuat seperti cara membuat nasi gurih, tetapi diberi warna
kuning dengan kunyit dan sedikit air jeruk nipis agar mendapatkan warna kuning
cerah.
(4) Nasi tumpeng
Nasi tumpeng biasanya dibuat dari nasi putih yang dikukus dan
dibentuk seperti kerucut. Tumpeng biasanya dihidangkan di atas baki yang telah
diberi alas daun pisang. Lauk pauk yang biasa digunakan adalah urap sayuran,
telur rebus, tempe goreng, tahu goreng dan rempeyek. Adapula tambahan lauk
lain, misalnya ingkung (ayam utuh yang dibumbum) atau ayam goreng.
(5) Nasi langgi atau nasi ulam
Cara pembuatannya sama dengan nasi gurih, tetapi ditambah bumbu
lain, yaitu bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, dan lengkuas.
Lauk pauknya, antara lain abon, rempah, telur dadar, teri, udang
goreng, sambal goreng kering, mentimun, dan kemangi. Nasi langgi biasanya
(34)
21
c) Masakan Nasi Dalam Daun
Untuk memasak beras yang dibungkus daunmemerlukan waktu lebih
lama jika dibandingkan dengan menanak nasi. Daun yang biasa digunakan
adalah daun pisang batu, daun kelapa muda, atau bambu. Macam – macam masakan itu adalah sebagai berikut :
(1)Ketupat
Cara membuat membuat ketupat yaitu beras dicuci, lalu dimasukkan
kedalam kulit ketupat sebanyak 1/3 hingga 2/3. Kemudian dimasak hingga
matang.
(2)Lontong
Cara pembuatan lontong yaitu beras dicuci dan diberi sedikit air kapur
sirih. Kulit lontong disiapkan dengan panjang 15 – 20 cm dan garis tengah 2,5 hingga 4 cm. Selanjutnya kulit lontong diisi beras 1/3 – setengah bagian, kemudian disemat ujung – ujungnya. Setalah itu direbus dalam air selama 5 – 6 jam. Jika air perebus berkurang dapat ditambah air lagi.
(3)Arem – arem
Arem – arem dibuat seperti membuat lontong yaitu beras yang dikukus, kemudian diaru dengan santan dan sedikit garam. Dibentuk seperti lontong, diisi dengan salah satu lauk pauk, misalnya sambal goreng dan daging cincang lalu
dikukus hingga masak.
2) Hidangan lauk pauk
Lauk-pauk adalah suatu hidangan yang merupakan pelengkap nasi yang
(35)
22
kombinasi bahan hewan dan tumbuhan yang biasanya dimasak dengan bumbu
tertentu.
Teknik pengolahan lauk pauk diantaranya dengan cara digoreng,
dikukus, dibakar, kombinasi dari beberapa teknik dan dengan teknik ganda.
Teknik penyajian lauk pauk dapat dengan per porsi atau secara prasmanan.
Bahan makanan sumber protein hewani yang banyak digunakan dalam
masakan Indonesia adalah telur, daging, unggas, ikan, hasil laut dan lainlain.
Sedangkan bahan makanan nabati yang banyak digunakan dalam lauk pauk
Indonesia yaitu tempe, tahu, oncom dan kacang-kacangan.
Tabel 1. Klasifikasi Lauk Pauk
Bahan Teknik Olah Tekstur Penyajian
1. Hewan Dan Produknya 2. Nabati Dan
Produknya 3. Kombinasi
1. Direbus 2. Dikukus
3. Dibakar / Dipanggang 4. Digoreng 5. Ditumis / Saute
1. Berkuah
Banyak
2. Berkuah Sedikit 3. Basah
4. Kering Dan Keras
5. Kering Lunak
1. Kesempatan Khusus
2. Keluarga : Prasmanan,
Racikan
3. Usaha : Table
D’hot, Ala Carte,
Plate Service
4. Alat Hidang Sumber: Marwanti, 2000
3) Hidangan sayur
Sayur adalah suatu hidangan berkuah yang merupakan kelengkapan
nasi yang dapat dimakan dengan atau tanpa nasi. Sayur biasanya berisi kuah
dan bahan pokok sayuran atau dapat pula ditambahkan dengan bahan lain seperti bahan hewani atau tumbuh tumbuhan seperti produknya (makaroni,
soun). Bahan yang digunakkan dalam masakan sayur dapat berupa air, kaldu,
atau santan. Bumbu yang digunakan bisa bervariasi tergantung rasa yang
(36)
23
4) Sambal
Sambal adalah hidangan yang tidak berdiri sendiri, tetapi harus dimakan
dengan bahan lain, terutama lalap. Sambal juga dapat digunakan sebagai
penambah rasa dan melengkapi hidangan lain. Sambal dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu sambal mentah dan matang. Sambal mentah contohnya sambal bawang, terasi, dan colo-colo, sedangkan sambal matang contohnya
sambal tomat, sambal teri dan sambal kacang.
5) Sedap-sedapan
Sedap-sedapan atau kudapan adalah makanan kecil yang biasa
dihidangkan bersama minuman, baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk
kesempatan khusus.
6) Minuman
Minuman adalah salah satu kebutuhan hidup yang penting dan harus
dipenuhi. Kegunaan minuman adalah untuk mencegah rasa haus, menambah
nilai gizi serta memenuhi kebutuhan tubuh akan air. Minuman Indonesia menurut
jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu minuman panas dan dingin. Minuman
panas ada dua macam yaitu minuman panas tidak berisi (teh, kopi, coklat, jeruk)
dan minuman panas berisi (bajigur, wedang ronde, sekoteng dan wedang ublek). Sedangkan minuman dingin juga ada dua macam yaitu minuman dingin tidak
berisi (es sirup, es limun, es beras kencur) dan minuman dingin berisi (dawet, es
(37)
24 B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini (Perilaku Cinta Makanan
Indonesia yang ada di SMK N 1 PANDAK) adalah :
1. PREFERENSI PANGAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA BOGOR oleh Yanny
Trimur Cahyaning Tiyas. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar (48%) contoh termasuk dalam keluarga kecil
dengan jumlah anggota keluarga empat orang. Sebagian besar orang
tua contoh pendidikan terakhirnya adalah Perguruan Tinggi, yaitu ayah
(33.3%) dan ibu (25.7%). Pekerjaan orang tua contoh sangat beragam
yaitu PNS/POLRI/ABRI, Pegawai Swasta/BUMN, Pedagang, petani,
Wiraswasta, Jasa, Ibu Rumah Tangga, dan Lainnya. Sebanyak 48.9%
contoh termasuk dalam kategori pendapatan tinggi. Rata-rata pengetahuan gizi contoh termasuk sedang dengan persentase jawaban benar rata-rata
61.5%. Selanjutnya preferensi terhadap pangan pada kelompok sumber
karbohidrat menunjukkan yang paling disukai oleh contoh adalah roti dan
beras. Olahan roti yang paling disukai adalah roti tawar dan roti bakar,
sementara olahan beras adalah nasi dan bubur. Pangan yang paling
disukai selanjutnya adalah kentang. Olahan kentang yang paling disukai adalah kentang goreng dan keripik kentang. Pangan pada kelompok
sumber lemak yang disukai contoh adalah kelapa dan coklat. Olahan
kelapa yang paling disukai adalah minuman kelapa dan santan, olahan
coklat adalah coklat batang. Daging ayam dan susu adalah yang paling
disukai pada kelompok pangan sumber protein hewani. Olahan ayam
(38)
25
sementara olahan susu yang paling disukai adalah susu segar dan susu
kental manis. Pangan yang paling disukai pada kelompok sumber protein
nabati adalah tahu dan tempe. Olahan tahu yang paling disukai adalah tahu
goreng dan pepes, sementara olahan tempe adalah tempe goreng dan orek
tempe. Pada kelompok sumber vitamin dan mineral, jambu biji dan mangga adalah yang paling disukai oleh contoh, dengan olahan yang paling disukai
contoh adalah sebagai buah dan dalam bentuk jus. Sebagian besar contoh
dengan keluarga besar menunjukkan kesukaan pada hampir semua jenis
pangan dibandingkan contoh dengan keluarga kecil dan sedang. Hasil uji
statistik menunjukkan adanya hubungan nyata antara besar keluarga
dengan preferensi minyak goreng (p<0.05). Selanjutnya uji statistik juga
menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara pendapatan keluarga dengan preferensi terhadap ubi jalar (p<0.01), margarin (p<0.05), ikan
pindang (p<0.01), oncom (p<0.05), kacang hijau (p<0.01), kacang
kedelai (p<0.05), nangka (p<0.05), jambu biji (p<0.01), pepaya
(p<0.05), buncis (p<0.05), dan kacang panjang (p<0.05). Hasil uji
statistik menunjukkan terdapat hubungan yang nyata antara jenis kelamin
contoh dengan preferensi bihun (p<0.05). Contoh dengan pengetahuan gizi tinggi tidak menyukai talas, ikan asin, dan oncom. Uji statistik
menunjukkan pengetahuan gizi contoh berhubungan dengan preferensi ubi
jalar (p<0.05), margarin (p<0.01), dan nangka (p<0.01).
2. ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI DAGING SAPI DI
PASAR TRADISIONAL KABUPATEN PURWOREJO oleh Marissa Arum Wijaya.
(39)
26
dapat diambil kesimpulan bahwa Daging sapi yang menjadi preferensi
konsumen di pasar tradisional Kabupaten Purworejo adalah daging sapi
yang berwarna merah cerah, mempunyai kandungan lemak sedikit, dan
bagian daging atas.
3. PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA
DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI KANTIN SEKOLAH oleh Ika Widiastuti Mahmudah. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui
analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan
Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan
jajanan di kantin sekolah termasuk dalam kategori yang baik. Hal tersebut
ditunjukkan dengan hasil perhitungan bahwa nilai ratarata 19,5, median 20, modus 20 dan standar deviasi 2,298. Dari pengkategorian
didapatkan hasil 72,2 % responden mempunyai pengetahuan baik, 27,8 %
responden mempunyai pengetahuan sedang dan tidak ditemukan
responden yang berada dalam kategori rendah. Dari hasil di atas dapat
dikatakan bahwa sebagian besar dari siswa mempunyai pengetahuan
yang baik dalam memilih makanan jajanan yang ada dikantin; Sikap siswa
kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah termasuk dalam kategori yang cukup baik. Hal tersebut
ditunjukkan dengan hasil perhitungan bahwa nilai ratarata 62,42,
median 63, modus 63 dan standar deviasi 2,852. Dari pengkategorian
didapatkan hasil 95,4 % responden mempunyai sikap baik, 0,6 % responden
mempunyai sikap sedang dan tidak ditemukan responden yang berada
(40)
27
besar dari siswa mempunyai sikap yang baik dalam memilih makanan
jajanan yang ada di kantin. Selain itu hasil tersebut juga menunjukkan
bahwa dengan pengetahuan yang dimiliki para siswa kelas II dapat
menentukan sikap yang baik terhadap makanan yang akan mereka
pilih.
C. Kerangka Berfikir
Makanan menurut fungsinya dapat digolongkan menjadi makanan
pokok, makanan sambilan, makanan jajanan, makanan untuk peristiwa
khusus, dan makanan untuk berbagai keperluan upacara (Moertjipto dkk,
1993:39). Makanan Indonesia sudah dirancang dalam karakteristik masing – masing asal dari makanan tersebut. Dilihat dari asalnya, makanan Indonesia sangat beragam sekali jenisnya, dari makanan tradisional khas Indonesia bagian
paling barat hingga makanan tradisional khas Indonesia bagian paling timur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi mahasiswa dalam
mengkonsumsi makanan Indonesia pada Program Studi Pendidikan Teknik Boga
Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti menentukan sasaran mahasiswa program
studi Pendidikan Teknik Boga sebagai objek penelitian dikarenakan mahasiswa Pendidikan Teknik Boga tentunya memiliki pandangan positif terhadap makanan
Indonesia khususnya dalam hal asupan gizi pada makanan yang dikonsumsi,
bukan hanya sekedar makan untuk merasa kenyang. Selain itu peneliti juga ingin
mengetahui alasan apa saja yang melatar belakangi preferensi mahasiswa dalam
mengkonsumsi makanan Indonesia jika dilihat dari faktor harga, rasa, tampilan,
(41)
28
Penelitian ini dititik beratkan terhadap preferensi mahasiswa dalam
mengkonsumsi makanan Indonesia pada jenis atau klasifikasi makanan hidangan
pokok, lauk pauk, dan sayuran. Alasan peneliti memilih jenis atau klasifikasi
makanan hidangan pokok, lauk pauk, dan sayuran adalah karena hidangan
tersebut adalah jenis hidangan yang menjadi suatu kewajiban yang harus ada dalam makanan yang dikonsumsi oleh setiap orang.
Dari hal-hal yang telah ada tersebut, langkah berikutnya yang peneliti
lakukan dalam penelitian ini adalah dengan meneliti hasil pilihan makanan
hidangan pokok, lauk pauk dan sayuran apa yang lebih disukai mahasiswa untuk
dikonsumsi dengan alasan-alasan yang sesuai dengan pilihan mahasiswa dalam
preferensi mengkonsumsi makanan Indonesia. Kerangka berfikir dapat dilihat
(42)
29
Gambar 1. Kerangka Berfikir
Keterangan:
: Variabel yang tidak diteliti
: Variabel yang diteliti
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan deskripsi teori diatas, maka timbul beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
4. Bagaimana preferensi mahasiswa dan alasan apa saja yang melatarbelakangi preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi makanan Indonesia dilihat
dari jenis pangan hidangan pokok?
Preferensi Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Makananan Indonesia
Jenis Pangan Alasan
1. Rasa 2. Tampilan 3. Harga 4. Porsi 5. Kebiasaan 6. Gizi dan
Kesehatan Hidangan Pokok
Lauk Pauk
Sayur
Sambal
Sedap-Sedapan
(43)
30
5. Bagaimana preferensi mahasiswa dan alasan apa saja yang
melatarbelakangi preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi makanan
Indonesia dilihat dari jenis pangan hidangan lauk pauk?
6. Bagaimana preferensi mahasiswa dan alasan apa saja yang melatarbelakangi
preferensi mahasiswa dalam hal mengkonsumsi makanan Indonesia dilihat
(44)
31 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain/Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh penulis adalah
penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel.
Diharapkan pada penilitian ini akan didapatkan suatu informasi yang valid dan
pasti sehingga hasil penelitian benar-benar akan mendapatkan kesimpulan yang
tepat dan telah teruji kebenarannya.
Penelitian sendiri memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Narbuko dan Achkadi (2007:3) penelitian adalah suatu
kegiatan obyektif dalam usaha menemukan dan mengembangkan serta menguji
ilmu pengetahuan, berdasarkan atas prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun
secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi.
Penelitian kuantitatif, yaitu peneliti melakukan pengukuran terhadap keberadaan
suatu variabel dengan menggunakan instrumen penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 236), pendekatan survey merupakan salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk
mengumpulkan data yang luas dan banyak, disamping itu survey merupakan
bagian dari deskriptif yang bertujuan untuk mencapai informasi dari suatu
keadaan (fenomena) secara mendalam.
Pendapat lain mengatakan bahwa penelitian survey adalah penelitian
(45)
32
adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan antar-variabel sosiologis
maupun psikologis.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik
Boga dan Busana Universitas Negeri Yogyakarta yang beralamatkan di Kampus
Karangmalang, Sleman. Yogyakarta. Dalam penelitian ini, Waktu pelaksanaan
penelitian pada bulan Oktober 2015-April 2016.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang
mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti (Endang Mulyatiningsih,
2013: 9). Menurut Sugiyono (2014: 61) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua subyek atau obyek yang dapat berupa sekelompok orang yang
dapat digunkan sebagai target dari hasil penelitian.
Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Boga di Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2013,
angkatan 2014, dan angkatan 2015 yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah 196
(46)
33
populasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri
Yogyakarta.
Tabel 2. Distribusi Populasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta
No Angkatan Jumlah Mahasiswa
1 2013 62
2 2014 67
3 2015 67
TOTAL 196
Sumber: Daftar Hadir Kuliah Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2014: 62). Sampel adalah cuplikan atau bagian dari populasi
(Endang Mulyatiningsih, 2013: 10). Teknik pengambilan sampel yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling digunakan
apabila sasaran sampel yang diteliti telah memiliki karakteristik tertentu.
Karakteristik sampel yang diambil sudah ditetapkan oleh peneliti sehingga teknik sampling ini dinamakan sampel bertujuan (Endang Mulyatiningsih, 2013: 11).
Keseluruhan populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Boga di Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2013,
angkatan 2014, dan angkatan 2015 yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah 196
mahasiswa yang masih aktif dalam perkuliahan. Setelah populasi pada penelitian
diketahui maka langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah sampel yang diambil. Berdasarkan penentuan jumlah sampel yang dikembangkan Isaac dan
Michael dalam Sugiyono (2013: 126), maka jumlah sampel yang dibutuhkan
(47)
34
maka S = 130 (dibulatkan)
Keterangan:
S : ukuran sampel
N : ukuran populasi
d : ketelitian (error) λ2
: harga tabel chi-kuadrat, dengan dk=1
Berdasarkan hasil penghitungan didapatkan hasil sampel 130,001036 dan dibulatkan menjadi 130 mahasiswa.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi mahasiswa dalam
mengkonsumsi makanan Indonesia pada Program Studi Pendidikan Teknik Boga
Universitas Negeri Yogyakarta.
Menurut Endang Mulyatiningsih (2013: 2) variabel adalah sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau benda yang menunjukan adanya
perbedaan (variasi) nilai atau kondisi yang dimiliki. Dalam penelitian ini
mempunyai satu variabel yang diteliti, yaitu preferensi mahasiswa dalam
mengkonsumsi makanan Indonesia.
Preferensi adalah pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap
(48)
35
kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Sedangkan makanan
Indonesia adalah susunan makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk,
sayuran, sambal, sedap-sedapan, dan minuman. Sehingga definisi operasional
dari preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi makanan Indonesia adalah
pilihan suka atau tidak suka oleh mahasiswa terhadap makanan Indonesia yang meliputi makanan pokok, lauk pauk, sayuran, sambal, sedap-sedapan, dan
minuman.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini digunakan sebagai upaya
pembuktian kebenaran data yang dibuat, maka diperlukan data-data yang dapat mendukungnya, sehingga dapat diperlukan pengumpulan data melalui teknik dan
metode tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui
Preferensi Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Makanan Indonesia adalah berupa
angket atau Kuesioner.
Menurut Sugiyono (2006: 199), Kuesioner (angket) merupakan teknik
pengumpulan data yanng dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Menurut Suharsimi Arikunto (2000: 136), angket merupakan daftar pertanyaan
yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang tersebut bersedia
memberi respon sesuai dengan permintaan pengguna. Orang yang diharapkan
(49)
36
penelitian ini adalah angket yang diberikan kepada mahasiswa untuk mengetahui
preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi makanan Indonesia.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dari variabel preferensi mahasiswa dibagi menjadi
beberapa pertanyaan. Dalam pembuatan instrumen diperlukan langkah-langkah
yang diteliti dan benar agar memperoleh data yang memenuhi syarat dan dapat
mewakili obyek penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa angket. Angket yang dipergunakan untuk menjaring data dalam
penelitian ini dikembangkan sesuai oleh peneliti dibantu oleh dosen pembimbing
berdasarkan konsep teori yang telah ditetapkan.
Angket yang digunakan adalah angket dengan skala likerts (rating-scale)
yang telah dimodifikasi dengan menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu
Selalu (SL), Sering (S), Jarang (J), Tidak Pernah (TP), keempat penilaian tersebut
diberikan bobot sebagai berikut:
a. Jawaban selalu diberikan bobot 4
b. Jawaban sering diberikan bobot 3 c. Jawaban jarang diberikan bobot 2
d. Jawaban tidak pernah diberikan bobot 1
Kisi-kisi instrumen dibuat yang berguna sebagai dasar dalam pembuatan
instrumen sehingga pernyataan yang dibuat tidak keluar dari indikator yang
(50)
37
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Sub Indikator Nomor Butir Preferensi Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Mkanan Indonesia Intensitas mahasiswa dalam mengkonsumsi makanan Indonesia
Intensitas mahasiswa mengkonsumsi
makanan pokok
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11
Intensitas Mahasiswa Mengkonsumsi
hidangan lauk pauk
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24
Intensitas mahasiswa mengkonsumsi
hidangan sayur
25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36
Alasan mahasiswa dalam mengkonsumsi
makanan Indonesia
Alasan mahasiswa dalam mengkonsumsi makanan pokok
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11
Alasan mahasiswa dalam mengkonsumsi hidangan lauk pauk
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24
Alasan mahasiswa dalam mengkonsumsi hidangan sayur
25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36
F. Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2013:121) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang sehatusnya diukur.
Uji validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan validasi
(51)
38
tentang kisi-kisi kepada ahli bidang yang bersangkutan dengan penelitian,
dalam penelitian yang ditunjuk adalah dosen ahli materi tentang makanan
Indonesia dan tata penulisan angket instrument penelitian. Instrumen pada
penelitian ini yaitu angket kuesioner.
Instrumen angket untuk mengukur aspek preferensi mahasiswa setelah dilakukan validasi isi oleh dosen ahli terhadap butir soal. Setelah
validasi tersebut dilakukan perbaikan butir sesuai saran yang diberikan oleh
dosen ahli. Selanjutnya angket yang telah diperbaiki diuji coba kepada
mahasiswa. Pada penelitian ini jumlah butir angket adalah 40 butir.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mengolah data agar dapat ditarik suatu kesimpulan yang tepat. Dalam
menganalisis data penelitian ini akan dipergunakan metode deskriptif kuantitatif
yaitu suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskripsi analisis yang
dinyatakan oleh responden secara tulisan maupun lisan serta juga tingkah laku
nyata yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Teknik analisis data
tersebut digunakan untuk mengetahui preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi makanan Indonesia pada program studi Pendidikan Teknik Boga
Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk menghindari kecenderungan responden
asal isi dan memilih skor tengah dari skala yang digunakan, maka peneliti
menggunakan skala empat yang tidak ada skor tengah atau titik netral. Tabel
sebagai berikut:
(52)
39
No Jawaban Skor
1 Selalu 4
2 Sering 3
3 Jarang 2
4 Tidak Pernah 1
Skala yang sudah ditetapkan akan mewakili jawaban setiap pernyataan
pada angket yang disebar. Masing-masing skala mempunyai kriteria untuk
(53)
40 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi data merupakan cara untuk mengetahui hasil dari penelitian dengan penyajian data yang mudah dipahami sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan. Variabel penelitian ini yaitu preferensi mahasiswa dalam
mengkonsumsi makanan Indonesia pada program studi pendidikan teknik boga
Universitas Negeri Yogyakarta. Data diperoleh dari instrumen penelitian berupa
angket atau kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Angket dibagikan
kepada semua mahasiswa pendidikan teknik boga (S1) angkatan 2013, angkatan
2014, dan angkatan 2015 di Universitas Negeri Yogyakarta yang berjumlah 130 responden. Deskripsi data yang diperoleh yaitu range, mean, sum, standar
deviasi, variance, nilai minimal, dan nilai maksimal. Penyajian data penelitian ini
menggunakan tabel statistik deskriptif dan diagram pie.
1. Preferensi Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Hidangan Pokok
Preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi hidangan pokok seperti nasi goreng, nasi uduk, bubur ayam, nasi timbel, lontong sayur, dan lain-lain diukur
dengan menggunakan angket pernyataan tentang intensitas konsumsi
mahasiswa dalam mengkonsumsi hidangan pokok sesuai dengan menu yang
berada pada angket. Tujuan dari pengukuran ini untuk mengetahui seberapa
sering mahasiswa mengkonsumsi makanan tersebut. Jumlah soal pernyataan
(54)
41
berjumlah 10 butir soal, pernyataan tersebut mencakup nama-nama makanan
hidangan pokok. Subjek penelitian berjumlah 130 mahasiswa pada program studi
pendidikan teknik boga (S1) Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2013 terdiri
dari kelas A yang berjumlah 23 mahasiswa, kelas D berjumlah 31 mahasiswa;
angkatan 2014 terdiri dari kelas A yang berjumlah 17 mahasiswa, kelas D terdiri dari 11 mahasiswa; dan angkatan 2015 kelas A berjumlah 28 mahasiswa, kelas D
berjumlah 20 mahasiswa sehingga total responden berjumlah 130 mahasiswa.
Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan diolah menggunakan statistik
deskriptif dengan bantuan program SPSS versi 20.0.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif untuk data hidangan
pokok di peroleh nilai median untuk produk 1 yaitu nasi goreng sebesar 3,00;
produk 2 yaitu nasi uduk sebesar 2,00; produk 3 yaitu bubur ayam sebesar 2,00; produk 4 yaitu nasi timbel sebesar 1,00; produk 5 yaitu nasi pecel sebesar 2,00;
produk 6 yaitu lontong sayur sebesar 2,00; produk 7 yaitu lontong opor sebesar
2,00; produk 8 yaitu nasi goreng kambing sebesar 2,00; produk 9 yaitu nasi
kuning sebesar 2,00; dan produk 10 yaitu gudeg sebesar 2,00. Modus untuk
produk 1 yaitu nasi goreng sebesar 3; produk 2 yaitu nasi uduk sebesar 2;
produk 3 yaitu bubur ayam sebesar 2; produk 4 yaitu nasi timbel sebesar 1; produk 5 yaitu nasi pecel sebesar 2; produk 6 yaitu lontong sayur sebesar 2;
produk 7 yaitu lontong opor sebesar 2; produk 8 yaitu nasi goreng kambing
sebesar 1; produk 9 yaitu nasi kuning sebesar 2; dan produk 10 yaitu gudeg
sebesar 2. Mean untuk produk 1 yaitu nasi goreng sebesar 2,58; produk 2 yaitu
nasi uduk sebesar 1,91; produk 3 yaitu bubur ayam sebesar 1,95; produk 4 yaitu
(55)
42
lontong sayur sebesar 1,82; produk 7 yaitu lontong opor sebesar 1,90; produk 8
yaitu nasi goreng kambing sebesar 1,57; produk 9 yaitu nasi kuning sebesar
2,21; dan produk 10 yaitu gudeg sebesar 2,19. Sedangkan sum untuk produk 1
yaitu nasi goreng sebesar 336; produk 2 yaitu nasi uduk sebesar 248; produk 3
yaitu bubur ayam sebesar 253; produk 4 yaitu nasi timbel sebesar 173; produk 5 yaitu nasi pecel sebesar 294; produk 6 yaitu lontong sayur sebesar 237; produk 7
yaitu lontong opor sebesar 247; produk 8 yaitu nasi goreng kambing sebesar
204; produk 9 yaitu nasi kuning sebesar 287; dan produk 10 yaitu gudeg sebesar
285.
Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata dari 130 mahasiswa lebih
banyak mengonsumsi nasi goreng dengan jumlah 336 dan paling sedikit
mengkonsumsi nasi timbel sebanyak 173. Selanjutnya setelah mendapatkan hasil nilai yang diperoleh dari menjawab soal pernyataan maka dapat ditampilkan
hasilnya dalam tabel distribusi frekuensi skor aspek hidangan pokok. Berikut
(56)
43
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Mahasiswa Terhadap Hidanggan Pokok
No Peryataan
Jawaban Responden
Selalu (SL) Sering (S) Jarang (J) Tidak Pernah
(TP)
F % F % F % F %
1. Nasi goreng 3 2% 72 55% 53 41% 2 2%
2. Nasi Uduk 1 1% 8 6% 99 76% 22 17%
3. Bubur ayam 1 1% 11 9% 98 75% 20 15%
4. Nasi Timbel 1 1% 41 32% 88 68%
5. Nasi Pecel 3 2% 36 28% 83 64% 8 6%
6. Lontong sayur 9 7% 89 69% 32 25%
7. Lontong Opor 1 1% 9 7% 96 74% 24 19%
8. Nasi Goreng
Kambing 6 5% 62 48% 62 48%
9. Nasi Kuning 4 3% 26 20% 93 72% 7 5%
10. Gudeg 2 2% 33 25% 83 64% 12 9%
Berdasarkan lampiran tabel diatas yakni tanggapan responden terhadap
hidangan pokok maka dari 130 mahasiswa yang telah memberikan tanggapan
dalam angket dengan pernyataan makanan nasi goreng, rata-rata responden
memberikan jawaban sering sebesar 55%; Pernyataan makanan nasi uduk
rata-rata responden memberikan jawaban jarang sebesar 76%; Bubur ayam rata-rata-rata-rata responden memberikan jawaban jarang sebesar 75%; nasi timbel rata-rata
responden memberikan jawaban tidak pernah sebesar 68%; nasi pecel rata-rata
responden memberikan jawaban jarang sebesar 64%; lontong sayur rata-rata
responden memberikan jawaban jarang sebesar 69%; lontong opor rata-rata
responden memberikan jawaban jarang sebesar 74%; nasi goreng kambing
rata-rata responden memberikan jawaban jarang dan tidak pernah sebesar 48%; nasi
kuning rata-rata responden memberikan jawaban jarang sebesar 72%; dan gudeg rata-rata responden memberikan jawaban jarang sebesar 64%. Berikut
(57)
44
Gambar 2. Diagram Pie Aspek Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Hidangan Pokok
Berdasarkan digram pie diatas, dari 130 responden dapat diketahui
bahwa rata-rata paling banyak mahasiswa mengkonsumsi nasi goreng dalam
kesehariannya. Sebanyak 13% mahasiswa yang mengkonsumsi nasi goreng, 10% mahasiswa mengkonsumsi nasi uduk, 10% mahasiswa mengkonsumsi
bubur ayam, 7% mahasiswa menhkonsumsi nasi timbel, 11% mahasiswa
mengkonsumsi nasi pecel, 9% mahasiswa mengkonsumsi lontong sayur, 10%
mahasiswa mengkonsumsi lontong opor, 8% mahasiswa mengkonsumsi nasi
goreng kambing, 11% mahasiswa mengkonsumsi nasi kuning, dan 11%
mahasiswa mengkonsumsi gudeg. Setelah mengetahui preferensi mahasiswa dalam mengkonsumsi hidangan pokok, dari 3 jenis makanan yang paling sering
dikonsumsi mahasiwa maka selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
mengetahui alasan apa saja yang melatarbelakangi mahasiswa dalam
mengkonsumsi makanan tersebut. Beberapa pertimbangan yang menjadi alasan 13% 10% 10% 7% 11% 9% 10% 8% 11% 11%
HIDANGAN POKOK
Nasi goreng Nasi Uduk Bubur ayam Nasi Timbel Nasi Pecel Lontong sayur Lontong Opor Nasi Goreng Kambing Nasi Kuning(58)
45
mahasiswa dalam mengkonsumsi makanan yaitu berdasarkan rasa, tampilan,
harga, porsi, kebiasaan, gizi & kesehatan. Berikut tabel distribusi frekuensi alasan
mahasiswa dalam mengkonsumsi nasi goreng, nasi pecel, dan gudeg
berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 20.0.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Alasan Mahasiswa dalam Mengkonsumsi Nasi Goreng
Rasa Tampilan Harga Porsi Kebiasaan Gizi & Kesehatan F % F % F % F % F % F % 1 85 65,4 1 0,8 24 18,5 4 3,1 13 10 1 0,8 Valid 2 22 16,9 19 14,6 34 26,2 39 30 9 6,9 5 3,8 3 8 6,2 16 12,3 46 35,4 35 26,9 19 14,6 4 3,1 Total 115 88,5 36 27,7 104 80 78 60 41 31,5 10 7,7 Missing System 15 11,5 94 72,3 26 20 52 40 89 68,5 120 92,3 Total 130 100 130 100 130 100 130 100 130 100 130 100
Berdasarkan data tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa alasan
utama mahasiswa mengkonsumsi nasi goreng yaitu karena rasa, alasan kedua yaitu karena porsi dan alasan ketiga karena harga. Hal ini dapat dilihat dari hasil
data yang menunjukan bahwa nilai modus dari 130 responden, sebanyak 85
responden yang memberikan ranking/nilai 1 untuk alasan rasa, 39 responden
memberikan ranking/nilai 2 untuk alasan porsi, dan sebanyak 46 responden
(1)
12
43 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
44 3 1 2 3 3 1 1 4 3 2 3
45 3 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2
46 1 1 2 2 1 1 1 3 1 1 2
47 2 1 3 3 3 1 2 2 3 2 4
48 1 1 2 3 1 1 1 1 1 4 3
49 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2
50 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3
51 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2
52 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1
53 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2
54 3 2 2 3 2 1 1 2 1 3 3
55 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 3
56 1 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3
57 1 3 2 2 3 1 2 2 2 2 3
58 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4
59 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3
60 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 3
61 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3
62 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 3
63 4 2 2 4 1 2 3 3 3 2 3
64 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3
65 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2
66 3 2 4 4 3 2 1 3 2 3 4
67 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 4
68 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3
69 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3
70 2 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3
71 2 3 3 2 2 1 1 3 1 1 3
72 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3
73 1 1 2 2 2 1 1 3 2 2 2
74 2 1 2 3 1 3 1 2 2 2 2
75 2 1 2 2 1 3 2 2 1 1 1
76 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3
77 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
78 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
79 2 1 1 3 2 1 1 2 2 1 2
80 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3
81 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3
82 4 2 3 3 1 2 4 4 4 3 4
83 1 3 3 2 2 1 1 3 2 1 2
84 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3
85 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
86 1 2 2 2 3 1 1 1 2 2 3
(2)
13
88 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2
89 2 1 1 2 1 4 4 4 1 4 4
90 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 4
91 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
92 3 2 1 2 1 2 1 2 1 1 3
93 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3
94 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3
95 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
96 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
97 2 1 2 3 1 1 2 3 1 2 3
98 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
99 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 3
100 2 3 2 2 4 2 2 3 3 2 4
101 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2
102 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
103 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4
104 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
105 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2
106 3 1 2 3 4 2 2 3 2 2 2
107 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3
108 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2
109 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2
110 1 2 3 4 2 2 1 4 2 4 4
111 4 1 3 3 3 1 3 3 2 2 3
112 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
113 3 1 3 3 3 2 3 3 2 1 3
114 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 3
115 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3
116 2 2 2 2 3 2 3 4 4 3 4
117 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3
118 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2
119 2 1 3 2 2 2 3 4 4 4 3
120 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3
121 2 3 3 3 1 1 2 3 2 2 3
122 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2
123 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 4
124 1 1 1 1 3 2 2 3 3 2 4
125 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3
126 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3
127 2 1 1 1 2 2 2 3 3 2 2
128 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3
129 2 1 2 3 2 1 1 2 2 1 3
130 2 1 2 2 1 2 1 3 3 2 4
Total 282 230 285 309 266 235 246 324 262 273 36
(3)
14
ANALISIS DATA HIDANGAN POKOK
Responden Item Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 2 2 1 2 2 2 1 3 3
2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3
4 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2
5 3 2 1 1 2 2 2 2 3 3
6 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2
7 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4
8 3 2 2 1 3 1 2 2 2 2
9 3 2 2 1 2 2 2 1 3 2
10 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3
11 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2
12 3 1 2 1 2 1 1 1 2 2
13 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2
14 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2
15 2 2 2 1 3 1 1 2 2 1
16 2 1 1 1 2 1 1 2 1 3
17 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2
18 3 1 2 1 1 1 1 2 2 1
19 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
20 3 2 1 2 2 1 1 1 2 3
21 3 2 2 1 2 2 2 1 2 3
22 3 2 2 1 3 3 2 1 2 2
23 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2
24 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
25 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3
26 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
27 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3
28 3 2 2 1 2 1 2 1 3 2
29 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2
30 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2
31 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
32 3 3 3 1 3 2 2 1 2 2
33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
34 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3
35 2 2 2 2 3 1 1 1 2 3
36 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
37 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
38 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3
39 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3
40 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1
41 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
(4)
15
43 3 1 1 1 2 1 2 1 2 2
44 2 1 2 1 2 1 1 1 3 2
45 2 3 1 1 2 1 1 1 3 1
46 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2
47 3 2 1 1 2 1 1 1 2 2
48 3 3 2 1 2 2 2 2 4 2
49 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2
50 3 2 1 1 2 1 2 2 2 3
51 3 3 2 2 2 2 1 1 2 3
52 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3
53 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2
54 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2
55 3 2 2 1 1 2 2 1 2 3
56 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3
57 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2
58 3 1 2 2 1 2 2 1 2 2
59 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3
60 3 2 2 1 2 1 1 1 3 2
61 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
62 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2
63 4 3 3 1 2 2 2 2 2 2
64 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2
65 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2
66 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3
67 3 2 2 1 3 2 2 2 3 3
68 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2
69 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3
70 3 2 2 1 2 1 2 2 3 3
71 3 1 2 1 3 2 2 1 2 2
72 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
73 3 2 2 1 3 1 2 1 2 2
74 2 2 2 2 4 1 1 2 2 1
75 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
76 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
77 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
78 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
79 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2
80 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
81 3 2 2 1 2 3 3 2 3 3
82 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2
83 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2
84 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1
85 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
86 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2
(5)
16
88 2 1 2 1 2 1 1 1 2 3
89 3 4 2 1 2 1 1 2 2 1
90 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
91 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
92 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2
93 3 2 3 1 4 1 4 1 4 2
94 2 1 2 1 3 1 1 1 2 2
95 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3
96 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
97 3 1 2 1 1 3 3 1 1 2
98 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
99 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
100 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2
101 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2
102 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3
103 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
104 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2
105 3 2 2 1 3 2 2 1 3 3
106 3 2 3 1 3 2 3 1 2 2
107 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3
108 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1
109 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2
110 3 2 1 1 3 2 2 2 4 3
111 2 2 4 1 2 1 1 1 3 2
112 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
113 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3
114 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2
115 3 2 2 1 3 2 2 2 2 1
116 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
117 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
118 2 1 2 1 1 2 2 2 3 1
119 3 2 2 1 2 2 2 1 2 4
120 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
121 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2
122 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1
123 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
124 4 1 1 1 3 2 2 1 2 2
125 3 1 2 1 2 2 2 1 1 2
126 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2
127 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2
128 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1
129 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2
130 4 3 1 1 2 1 1 1 2 3
(6)