PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Cimacan 2 Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013.
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN METODE PROYEK
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Cimacan 2 Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Rissa Septianawati H. 1106926
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
(2)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
==========================================================
PENERAPAN METEDE PROYEK
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Cimacan 2 Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)
Oleh
Rissa Septianawati H. 1106926
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Rissa Septianawati H. 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yangberjudul ”Penerapan Metode Proyek Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana”(Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SD Negeri Cimacan 2 Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013) ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Juli 2013
Yang membuat pernyataan,
Rissa Septianawati H. NIM. 1106926
(4)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN METODE PROYEK
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Cimacan 2 Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012-2013)
Oleh:
Rissa Septianawati H. 1106926
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Drs. Nana Djumhana, M. Pd NIP. 19590508 198403 1 002
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Oong Komar, M.Pd. NIP. 19561107 198303 1 003
Diketahui,
Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. Babang Robandi, M.Pd NIP. 19610814 198603 1 001
(5)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nu digurat ku lampah
Miguraan kanyaah ka Teh Khansa’, ka Ka Keenan
Kasurti Cinta Asih ka Yan Ahmad
(6)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nu digurat ku lampah
Miguraan kanyaah ka Teh Khansa’, ka Ka Keenan
Kasurti Cinta Asih ka Yan Ahmad
Ayah nu salawasna marengan
(7)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nu digurat ku lampah
Miguraan kanyaah ka Teh Khansa’, ka Ka Keenan
Kasurti Cinta Asih ka Yan Ahmad
(8)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nu digurat ku lampah
Miguraan kanyaah ka Teh Khansa’, ka Ka Keenan
Kasurti Cinta Asih ka Yan Ahmad
(9)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nu digurat ku lampah
Miguraan kanyaah ka Teh Khansa’, ka Ka Keenan
Kasurti Cinta Asih ka Yan Ahmad
(10)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nu digurat ku lampah
Migu
raan kanyaah ka Teh Khansa’, sareng
Ka Keenan
Kasurti Cinta Asih ka Yan Ahmad
(11)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN METODE PROYEK
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Cimacan 2 Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)
Rissa Septianawati H.
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul ”Penerapan Metode Proyek (Project Method) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana”. Bertujuan untuk meningkatkan hasil belajarsiswa dengan menerapkan metode proyek. Subjek yang dikenai tindakan yaitu siswa kelas V.A yang berjumlah 30 siswa pada tahun pelajaran 2012/2013 di SDN Cimacan 2 Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi kemudian dibuat perencanaan perbaikan yang digunakan dalam siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Adapun instrument pengumpulan data berupa catatan lapangan, catatan refleksi siswa, lembar observasi, LKS, lembar evaluasi, lembar laporan ilmiah sederhana, penilaian proyek, dan penilaian produk. Dimana sejumlah instrumen tersebut merupakan instrumen tes dan non tes, sebagai alat ukur untuk menilai perkembangan siswa mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil penelitian ditemukan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan pembelajaran mengalami peningkatan. Data menunjukkan bahwa pada tindakan pembelajaran siklus I hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata 74,91 (masih dibawah KKM) atau belum tuntas sedangkan pada tindakan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan yang cukup tinggi dengan perolehan nilai rata-rata 87,80. Penerapan metode proyek dalam pembelajaran mencakup lima langkah yaitu: 1). Penyelidikan dan observasi (exploration) 2). Penyajian bahan baru (presentation) 3). Pengumpulan keterangan atau data (asimilasi) 4). Mengorganisasikan data (organization) 5). Mengungkapkan kembali (recitation). Rekomendasi bagi guru selaku tenaga pendidik hendaknya selalu meningkatkan kualitas pembelajaran secara komprehensif. Dimana siswa sebagai peserta didik harus dapat diberikan stimulus dan bimbingan untuk senantiasa mengembangkan potensi dirinya, mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dan tentunya dengan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan dan bermakna bagi kehidupan.
(12)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil„alamin..Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Semoga Allah menjadikan kita bagian dari kebaikan dan kebenaran.Sholawat dan salam, semoga senantiasa kita haturkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu‘alaihiwa ‘ala ‘alaihiwasalam. Allahumaamin.
Skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Proyek dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana” ini disusun untuk memenuhi gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penerapan Metode Proyek tersebut dipandang sebagai salah satu metode yang dapat dipilih dan memiliki kontribusi positif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Ranah Kognitif, Afektif dan ranah Psikomotor merupakan target atau sasaran untuk dikembangkan pada siswa dengan bimbingan guru sebagai tenaga pendidik. Sehingga hasil belajar yang diharapkan tidak hanya siswa tahuakan ilmu, namun lebih jauh lagi memahami dan menerapkannyasebagai pelajaran yang bermakana dalam kehidupan.
Sekian banyak inspirasi dan motivasi mengiringi proses penyelesaian skripsi ini. Tiada kata yang lebih indah selain ungkapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd (Alm.) selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
2. Bapak Drs. Nana Djumhana, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang selalu menabur kebaikan dengan memberikan ilmu berharga dan bermakna.
3. Bapak Prof. Dr. H. OongKomar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang diwakili oleh Bapak Sandi Budi Iriawan, M.Pd yang telah memberi pencerahan luar biasa, member arahan menunjukkan “jalan dan jalur mana yang sebenarnya harus ditempuh”.
4. Dosen, Asisten Dosen dan Staf Prodi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
(13)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Suamiku suami SIAGA Yan Ahmad dan kedua putriku Khansa‟ Keenan yang sholehah, kalian mutiara hidup dan jiwaku.
6. Bapak H. Amsor dan (Almh.) Mama Lala mertuaku dan Bapak Budi juga Mamah Iis sebagai orang tua terbaik sedunia.
7. Sahabat seperjuanganku QQ dan Bu Rizki atas kebersamaan, tempat berbagi, dan berkeluhkesah dalam menyelesaikan tugas akhir perkuliahan.
8. Adik-adikku, Om Fey si Super Gesit, Om Uzan, Ateu Ibu, Iska, Rani, Ferra dan Yane yang berhatimulia.
9. Ambu selaku Kepala Sekolah SDN Cimacan 2 yang senantiasa bijak kepada penulis dalam mendukung perjalanan menempuh ilmu.
10.Dewan Guru SDN Cimacan 2, Ibu Tio dan Ibu Euis selaku observer dalam pelaksanaan PTK, Ibu Eni partner kerja yang begitu dermawan, Ibu Yoyoh, Ibu Kokom, Ibu Tuti, Kang Desu, adik seperguruan Indra dan guru lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.Tetap kompak dan istiqomah untuk selalu menjadi pendidik yang berkualitas.
Cianjur, Juli 2013
(14)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI Halaman Pengesahan
Halaman Pernyataan
ABSTRAK…………...…...………...………...... i
KATA PENGANTAR..…...………...………...... ii
DAFTAR ISI………...…...………...………...... iv
DAFTAR TABEL …...…...………...………...... vi
DAFTAR GAMBAR...…...………...………...... vii
DAFTAR GRAFIK………... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..………... 1
B. Rumusan Masalah……..………... 4
C. Tujuan Penelitian ……..………... 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ………... 5
E. Definisi Operasional …..………... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis...…………...………... 10
B. Landasan Empiris...…………...………... 25
C. Penerapan Metode Proyek dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar …….... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ………...………... 27
B. Model Penelitian ... 28
C. Lokasi dan Subjek Penelitian ………....………... 29
D. Prosedur Penelitian ………...………... 30
E. Instrumen Penelitian ………... 38
F. Teknik Pengolahan Data ………... 40
(15)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Awal Penelitian ... 43 B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Tindakan Siklus I ... ... 44 2. Tindakan Siklus II ... 63 C. Pembahasan
1. Tindakan Siklus I ... 77 2. Tindakan Siklus II ... 82
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ....………...………... 89 B. Rekomendasi...………... 90
DAFTAR PUSTAKA 92
(16)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
3.1 Pelaksanaan Siklus I ... 29
3.2 Pelaksanaan Siklus II... 29
3.3 Panduan Konversi Nilai Instrumen Penilaian ………. 31
4.1 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus Pertama ... 46
4.2 Deskripsi Hasil PengamatanObserver terhadap AktivitasSiswa pada Pembelajaran Siklus I pertemuan 1 dan 2 ... 52
4.3 Deskripsi Hasil PengamatanObserver terhadap Aktivitas Guru pada Pembelajaran Siklus I pertemuan 1 dan 2 ... 54
4.4 Hasil Observasi Kinerja Siswa (Psikomotor) ………. 55
4.5 Hasi Observasi Sikap Siswa ……… 56
4.6 Hasil Penilaian LKS ……… 57
4.7 Hasil Penilaian Lembar Evaluasi ……… 58
4.8 Hasil Penilaian Laporan Ilmiah Sederhana ………. 58
4.9 Hasil Penilaian Proyek ……… 59
4.10 Deskripsi Hasil PengamatanObserver terhadap AktivitasSiswa pada Pembelajaran Siklus II pertemuan 1 dan 2 ... 70
4.11 Hasil Observasi Kinerja Siswa (Psikomotor) pada Siklus 2….……. 72
4.12 Hasi Observasi Sikap Siswa pada siklus 2 ………. 72
4.13 Hasil Penilaian LKS (Siklus 2) ………... 73
4.14 Hasil Penilaian Lembar Evaluasi (Siklus 2)……… 73
4.15 Hasil Penilaian Produk Proyek ………... 74
(17)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
2.1 Pengungkit/Tuas ... 22
2.2 Jungkat jungkit ... 22
2.3 Gerobak roda satu, pemotong kertas dan pemecah biji-bijian... 23
2.4 Sekop ... 23
2.5 Alat-alat yang menggunakan prinsip kerja Bidang Miring ... 23
2.6 Katrol ... 24
2.7 Roda Berporos ... 24
(18)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
4.1 Rekapitulasi Penilaian Keseluruhan pada Siklus 1 ……… 59
4.2 Rekapitulasi Refleksi Siswa pada Siklus 1 ……… 61
4.3 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan pada Siklus 2 ……….. 75
4.4 Rekapitulasi Refleksi pada Siklus 2 ……….. 77
4.5 Persentase Hasil Penilaian Observasi Sikap Siswa (Afektif) ………. 79
4.6 Persentase Hasil Observasi Kinerja Siswa dalam Kelompok (Psikomotor) ………... 80
4.7 Persentase Hasil Lembar Kerja Siswa (Kognitif Proses)……… 80
4.8 Persentase Penilaian Hasil Laporan Ilmiah Sederhana (Produk Proyek)………. 81
4.9 Persentase hasil penilaian lembar evaluasi (Kognitif Produk)……… 82
4.10 Hasil Observasi Kinerja Siswa dalam Kelompok (Psikomotor)……. 84
4.11 Persentase Hasil Penilaian Observasi Sikap Siswa (Afektif) ………. 85
4.12 Persentase Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa (Ranah Kogitif /Kognitif Proses)……….. 85
4.13 Hasil Belajar Siswa setelah Tindakan Pembelajaran (Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan KKM)……….. 87
(19)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(20)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I Pasal I ayat 20 mengungkapkan bahwa, ” Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.”
Sejalan dengan pernyataan tersebut, pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi transaksional antara guru dan siswa dimana dalam proses tersebut bersifat timbal balik, proses transaksional juga terjadi antara siswa dan siswa. Mengingat konsep belajar itu sendiri merupakan proses perubahan perilaku, yang dilakukan sadar dan bersifat menetap, dan perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor. Guru dalam hal ini sebagai pendidik profesional memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Sesuai konteksnya, pendidikan itu sendiri bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini sejalan pula dengan M.J. Langeveld (Tatang Syaripudin, 2012: 55) menurutnya, tujuan umum pendidikan adalah kedewasaan atau manusia dewasa, yaitu manusia yang mampu menentukan dirinya sendiri secara mandiri atas tanggung jawab sendiri.
Dengan kata lain, guru seharusnya mampu menentukan bagaimana mengemas suatu pembelajaran sebaik mungkin. Tidak hanya sebagai proses transfer ilmu semata, namun adanya keterlibatan secara intelektual-emosional siswa dalam berbagai kegiatan pembelajaran sebagai upaya pendidikan.
(21)
2
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menyikapi hasil pembelajaran yang dilaksanakan di SDN Cimacan 2 kelas V pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi Pesawat Sederhana, ternyata masih diperoleh hasil belajar yang kurang maksimal. Beberapa siswa memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75,00. KKM ini cukup tinggi, karena memang SDN Cimacan 2 berstandar Nasional. Kenyataannya lebih dari 50 % siswa mendapat nilai dibawah 75,00. Materi ajar yang disampaikan dirasa asing dengan istilah-istilah yang sulit menurut siswa, pemahaman mereka akan Pesawat Sederhana masih dangkal, sehingga pada saat diarahkan untuk lebih jauh mengenal, pola pikir mereka sudah terdoktrin dengan kata “sulit” dari awal. Imbasnya, ketika dilaksanakan evaluasi banyak siswa yang mendapat nilai kurang dari 75,00 sehingga pembelajaran tersebut dikatakan belum tuntas. IPA menurut beberapa siswa merupakan pelajaran exacta yang sulit dan ilmiah. Wacana ini berkembang karena pembelajaran masih bersifat konvensional, dan didominasi oleh penggunaan media gambar dan text book saja.
Merupakan suatu tantangan bagi guru untuk mengupayakan suatu pembelajaran dengan mencari salah satu metode yang tepat sasaran, efektif menyentuh minat siswa untuk tertarik mempelajari IPA. Oleh karena itu, peneliti memiliki alasan yang kuat untuk memilih metode Proyek sebagai suatu cara menyikapi realita pembelajaran IPA pada materi Pesawat Sederhana tersebut. Metode proyek ini berpusat pada siswa (student centre), bersifat holistik menyentuh semua ranah perkembangan siswa, dan tentunya menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan baik bagi siswa itu sendiri maupun guru sebagai tenaga pendidik.
Selain latar belakang di atas, secara global, faktor-faktor lain yang mempengaruhi belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi tiga macam: 1. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa termasuk kondisi jasmani
dan rohani);
2. Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa, yaitu kodisi lingkungan di sekitar siswa);
(22)
3
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Faktor Pendekatan Belajar (Approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa maupun guru dalam mengajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa perlu mengkaji beberapa solusi untuk menindaklanjuti ketidakmaksimalan dalam pembelajaran. Asumsi yang mendasari dan perlu digarisbawahi adalah bahwa:
1. Pembelajaran harus melibatkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. 2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis. 3. Harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa.
4. Kesiapan (readiness) dalam belajar merupakan sesuatu yang sangat penting.
5. Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa.
6. Pembelajaran harus mengikuti prinsip psikologi tentang belajar yaitu bersifat gradual, mengenalkan dari sederhana kepada yang kompleks (rumit), konkrit kepada yang abstrak, umum (general) kepada yang kompleks, dan adanya penguatan (reinforcement).
Beranjak dari paparan di atas, peneliti merasa perlu menemukan solusi untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. Jika terus-menerus dilakukan pembelajaran yang konvensional, dikhawatirkan proses belajar mengajar tersebut tidak dapat menjembatani perkembangan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
Secara tersirat hal tersebut menjadi dasar peneliti untuk mengupayakan suatu cara mengaktualisasikan pembelajaran yang baik dan bermakna. Oleh karena itu peneliti mengambil judul, “Penerapan Metode
Proyek dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana”.
Metode proyek, sebagai suatu cara pembelajaran yang komprehensif, memiliki urgensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Implikasinya, siswa
(23)
4
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dapat meningkat secara penguasaan konsep. Lebih jauhnya, secara sikap dan kinerja siswa dapat diwujudkan melalui langkah-langkah dalam metode proyek tersebut, dan diukur keberhasilan pencapaiannya melalui instrumen yang valid.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat Sederhana dengan menerapkan Metode Proyek pada Siswa Kelas V SDN Cimacan 2?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat sederhana dengan menerapkan Metode Proyek pada Siswa Kelas V SDN Cimacan 2?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar Siswa Kelas V SDN Cimacan 2 pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat Sederhana melalui penerapan Metode Proyek?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan ini adalah untuk mendeskripsikan:
1. Perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat Sederhana dengan menerapkan Metode Proyek pada Siswa Kelas V SDN Cimacan 2.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat Sederhana dengan menerapkan Metode Proyek pada Siswa Kelas V SDN Cimacan 2.
3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Cimacan 2 pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat Sederhana melalui penerapan Metode Proyek.
(24)
5
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah.
1. bagi guru
a. Sebagai refleksi atas kegiatan pembelajaran yang dilakukan, apakah materi Pesawat Sederhana sudah dapat diberikan secara positif dan tidak konvensional. Tidak hanya sebagai suatu konsep keilmuan (IPA), namun lebih jauh lagi dapat dimanfaatkan siswa untuk memudahkan pekerjaan sehari-hari.
b. Bahan evaluasi diri menilai sejauh mana kompetensi guru mengenai materi Pesawat Sederhana diaktualisasikan dalam pembelajaran di kelas V Sekolah Dasar.
c. Bentuk tanggung jawab dan profesionalitas guru atas profesi yang diemban, untuk tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Terutama dalam pembelajaran IPA, dan didedikasikan bagi siswa kelas V SD.
2. bagi siswa
a. Menerapkan pembelajaran bermakna, yakni proses yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian nilai semata akan tetapi bagaimana materi Pesawat Sederhana dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, dan dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat diselesaikan.
b. Metode proyek ini mengacu pada prosedur belajar tuntas, dimana siswa diharapkan menguasai materi Pesawat Sederhana dengan sebaik-baiknya, tanpa terbebani tetapi dikemas melalui metode yang menyenangkan serta interaktif dengan lingkungan sekitar. c. Membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual
memahami konsep Pesawat Sederhana, tetapi memiliki karakter sebagai penerus bangsa yang kuat, aplikatif dalam pemanfaatan Pesawat Sederhana di kehidupan sehari-hari.
(25)
6
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. bagi sekolah
a. Implementasi dari Kurikulum SDN Cimacan 2, yang mana salah satu visi diantaranya mencetak pribadi yang unggul dalam segi intelektual menguasai IPA secara praktis, berbudi luhur dan sejalan dengan budaya dan kearifan lokal, dengan bentuk pemanfaatan sumber daya sekitar untuk materi Pesawat Sederhana.
b. Mendukung terciptanya sekolah yang berkualitas dengan ditopang proses pembelajaran di kelas, terutama IPA sebagai disiplin ilmu pengetahun di kelas tinggi secara bermakna, sangkil dan mangkus. c. Meningkatkan profesionalisme semua warga SDN Cimacan 2 dan
dilibatkan secara aktif mendukung proses pembelajaran IPA, khususnya materi Pesawat Sederhana di kelas V.
E. Definisi Operasional
1. Metode Proyek
a. Pengertian Metode Proyek
Proyek berasal dari bahasa latin Proyektum, yang berarti maksud, tujuan, rancangan, rencana. Jadi memproyeksikan berarti, merancang, merencanakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Dengan kata lain metode proyek yaitu cara mengajar dengan jalan memberikan kegiatan belajar kepada siswa, dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih, merancang dan memimpin pikiran serta pekerjaannya. Dimana siswa dilatih agar berencana di dalam tugas-tugasnya.
Berkaitan dengan metode proyek pembelajaran berbasis proyek (PjBL, project-based learning) memberikan kontribusi secara konsep dan menguatkan bahwa metode proyek itu sendiri merupakan penerapan dari pembelajaran aktif, teori kontruktivisme dari Piaget serta teori konstruksionisme dari Seymour Papert (Warsono, 2012: 152).
Metode Proyek pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf kenamaan yaitu John Dewey, dan kemudian dikembangkan oleh
(26)
7
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
W.H.Klipatrik (http:// stiattaqwa.blog). Secara umum, tujuan metode Proyek ini adalah untuk melatih anak berfikir secara ilmiah, logis dan sistematis. Tujuan ini secara tidak langsung menuntut sekolah sebagai lembaga formal mempersiapkan anak didik agar tidak canggung di tengah-tengah masyarakat. Sehingga diharapkan guru wajib melatih siswa untuk memberikan kemampuan atau teknik dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat.
Metode Proyek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penyelidikan dan observasi (exploration)
Guru mengajukan pertanyaan lisan, memberi keterangan singkat serta mengetes para siswa mengenai pengetahuan mereka tentang mata pelajaran yang akan dipelajari lalu memberi tugas kepada mereka untuk meneliti materi yang akan dipelajari.
2) Penyajian bahan baru (presentation)
Guru memberikan penjelasan atau garis besar tentang bahan pelajaran.
3) Pengumpulan keterangan atau data (asimilasi)
Para siswa mencari informasi, keterangan atau fakta-fakta untuk mengisi pokok-pokok yang penting. Dalam langkah ini siswa mencari data dari sumber-sumber unit (resource unit = sumber yang berisi berita, fakta, informasi dan sebagainya tentang unit yang sedang dipelajari).
4) Mengorganisasikan data (organization)
Dalam langkah ini, siswa dibawah bimbingan guru aktif mengorganisasikan data, fakta dan informasi, misal menggolongkan data, mengolah data untuk mengambil kesimpulan. Daya berpikir dan daya menganalisis memainkan peran penting dalam langkah ini.
(27)
8
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Para siswa mempertanggungjawabkan atau menyajikan hasil yang diperolehnya. Laporan pertanggungjawaban ini dapat dilakukan dengan lisan maupun tertulis atau keduanya.
Para siswa tersebut secara umum dapat melakukan perancangan/perencanaan, penciptaan, dan penerapan.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena aktivitas belajar yang telah dilakukan. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa pada saat dan setelah pembelajaran yang meliputi aspek :
a. Kognitif, merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak), dengan kata lain segala upaya yang menyangkut aktivitas berfikir yang terjadi pada otak. Adapun kemampuan kognitif yang diharapkan terdapat pada Standar Kompetensi IPA kelas V yakni memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya. Dengan Kompetensi Dasar yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Serta Indikator Pencapaian Kompetensi sebagai berikut:
1) Menemutunjukkan jenis-jenis pesawat sederhana berupa tuas/pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos (Aspek Kognitif Proses)
2) Melakukan proyek tentang Pesawat Sederhana pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos(Aspek Psikomotor) 3) Membuat laporan ilmiah sederhana (Aspek Psikomotor)
4) Menampilkan sikap tanggungjawab, rasa ingin tahu, teliti, dan kerjasama pada saat menemutunjukkan jenis-jenis Pesawat Sederhana berupa tuas/pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos (Aspek Afektif)
5) Menuliskan jenis-jenis pesawat sederhana (Aspek Kognitif
(28)
9
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6) Menggolongkan contoh-contoh pesawat sederhana berdasarkan jenisnya (AspekKognitif Produk)
7) Menjelaskan alasan pesawat sederhana dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat (Aspek Kognitif
Produk)
8) Membuat produk yang berkaitan dengan Pesawat Sederhana
Aspek Psikomotor (Produk Proyek)
b. Afektif, merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, dan emosi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku. Secara tersirat sikap siswa tersebut dapat tercermin dari karakter siswa yang diharapkan yaitu tanggung jawab atas semua kegiatan pembelajaran dan disiplin dalam melaksanakannya.
c. Psikomotor, berhubungan dengan aktivitas fisik dimana hasil belajar yang didapat akan tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Adapun keterampilan atau kemampuan bertindak individu yang diharapkan disini berkaitan dengan kinerja siswa dalam pembelajaran IPA materi Pesawat Sederhana, yang dapat terlihat dari proses pengerjaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan pelaksanaan proyek. Kemampuan tersebut berupa membaca langkah kerja, dan bertindak dengan mengindahkan kesesuaian dengan langkah kerja tersebut, membuat produk Pesawat Sederhana tiga dimensi, dan mempresentasikan hasil kerjanya.
Hasil belajar tersebut diharapkan dapat teramati dan terukur melalui beberapa instrumen penelitian, baik instrumen yang menilai secara performan (proses) maupun produk (hasil). Instrumen tersebut diantaranya: lembar kinerja siswa dalam kelompok, lembar observasi aktivitas dan sikap siswa, LKS, laporan ilmiah sederhana, penilaian proyek , penilaian produk dan soal evaluasi (tes akhir siklus)
(29)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(30)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut McNiff (Asrori, 2011: 4)”...dengan tegas mengatakan bahwa PTK merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran”.
Menurut Rustam dan Mundilarto (Asrori, 2011: 5) mendefinisikan “PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.”
Dengan penelitian ini guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik pembelajaran yang dilakukanya di kelas. Guru juga dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan melakukan PTK guru juga dapat memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan lebih efektif.
Adapun komponen-komponen dalam suatu kelas yang dapat dikaji melalui PTK menurut Suhardjono (Asrori, 2011: 6), meliputi: 1)Siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa bersangkutan sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas. 2)Guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar. 3)Materi pelajaran. 4)Peralatan dan sarana pendidikan. 5)Hasil pembelajaran. 6)Lingkungan dan 7)Pengelolaan.
Karakteristik kuat yang melekat dalam PTK yaitu adanya “tindakan -tindakan” tertentu untuk memperbaiki proses pembelajaran. Terkait dengan hal tersebut Suhardjono (Asrori, 2011: 13), PTK secara rinci memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah;
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas;
(31)
28
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan, pengembangan kompetensi siswa, dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).
Pada akhirnya dapat diambil nilai manfaat bahwa dengan adanya PTK akan dapat membantu guru memperbaiki kualitas pembelajaran, meningkatkan profesionalitas dan memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
B. Model Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak 2 (dua) siklus dengan menggunakan model penelitian PTK eksperimental yang dikembangkan oleh Jhon Elliot seperti dijelaskan oleh gambar di bawah ini:
Gambar 3.1 Siklus PTK yang diadaptasi dari model Jhon Elliot Sebagaimana diungkapkan oleh Chein (1990) dan senada dengan Elliot, “…Dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajar-mengajar. Di
(32)
29
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran”.
C. Lokasi , Waktu Penelitian dan Subjek Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Cimacan 2, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Tabel 3.1 Pelaksanaan Siklus I
Siklus Pelaksanaan Waktu Materi
I Jumat, 17 Mei 2013
Sabtu, 18 Mei 2013
Pkl. 07.30 s.d 08.40 WIB Pkl. 07.30 s.d 08.40 WIB
Pesawat Sederhana
Tabel 3.2 Pelaksanaan Siklus II
Siklus Pelaksanaan Waktu Materi
II Rabu, 22 Mei 2013
Kamis, 23 Mei 2013
Pkl. 07.30 s.d 08.40 WIB Pkl. 07.30 s.d 08.40 WIB
Pesawat Sederhana
2. Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas V A dengan jumlah siswa 30 orang, 18 orang putra dan 12 orang putri dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda. Sebagian berasal dari keluarga sederhana. Rata-rata orangtua mereka bermata pencaharian sebagai pedagang bunga, petani, wiraswasta, perajin tas rajutan pada industri kecil rumahan, dan minoritas sebagai PNS LIPI di Kebun Raya Cibodas. Sasaran dalam penelitian tindakan kelas ini, siswa dititikberatkan pada materi Pesawat Sederhana sebagai salah satu materi ajar di Semester II (Genap),
(33)
30
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Prosedur Penelitian
PTK ini dirancang untuk dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I direncanakan dilaksanakan dua kali pertemuan (4 x 35 menit). Begitupun sama halnya dengan siklus II direncanakan dua kali pertemuan (4 x 35 menit).
Adapun pada pelaksanaanya, siklus tersebut terdiri atas 4 (empat) tahapan yaitu :
1. Perencanaan Pembelajaran (planning); 2. Pelaksanaan Pembelajaran (actuating);
3. Pengamatan (observing) dan Evaluasi (evaluating)
4. Refleksi (reflecting) dan Perencanaan Ulang (replanning)/Rekomendasi
Namun sebelumnya terlebih dahulu dilakukan kegiatan Pra PTK dimana untuk menentukan kondisi awal pembelajaran sebelum dilakukannya PTK.
Keempat tahapan di atas akan dilakukan di setiap siklus hingga kegiatan pembelajaran memberikan hasil yang sesuai dengan harapan tujuan pembelajaran IPA, dalam hal ini membahas mengenai Pesawat Sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Siklus I
a. Tahap Perencanaan Pembelajaran (planning)
Pada tahap ini, sesuai dengan hasil analisis observasi awal mengenai kegiatan pembelajaran IPA di kelas V SD Cimacan 2 tentang Pesawat Sederhana, maka kegiatan yang akan dilakukan dalam perencanaan PTK ini adalah sebagai berikut:
o Menentukan lokasi penelitian. Kelas yang dipilih sebagai tempat
pelaksanaan penelitian yaitu kelas V A, SD N Cimacan 2, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.
o Menetapkan metode pembelajaran, yaitu metode Proyek (Project Method).
(34)
31
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
o Analisis Kurikulum.
Pembelajaran IPA di SD materi Pesawat Sederhana dilaksanakan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Secara materi, pesawat sederhana terdapat pada silabus pembelajaran IPA di kelas V Semester II (genap). Standar Kompetensi yang diharapkan adalah memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya. Adapun Kompetensi Dsarnya yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
o Melakukan Analisis SK dan KD untuk menentukan Indikator
Pencapaian Kompetensi.
o Melakukan Analisis Materi Pembelajaran berupa materi prasyarat
dan materi pokok.
o Penyusunan perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang dikemas
dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi beberapa aspek, yaitu : Penentuan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran (langkah-langkah), sumber dan media pembelajaran, serta penilaian.
o Menyusun Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan secara
berkelompok.
o Penentuan kelengkapan lainnya seperti instrumen penelitian,
berupa catatan lapangan, catatan refleksi, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar kinerja siswa dalam kelompok dan pedoman laporan ilmiah sederhana. Sedangkan instrumen tes seperti: soal evaluasi, lembarpenilaian proyek, penilaian produk dan rekapitulasi penilaian.
o Menentukan alat eveluasi.
o Konsultasi dengan Dosen Pembimbing dan menentukan siapa yang
(35)
32
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran (actuating)
Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada metode proyek, pelaksanaan pembelajaran IPA dengan materi pesawat sederhana dapat dipaparkan sebagai berikut:
1) Penyelidikan dan observasi (exploration)
Sebagai pendahuluan dari kegiatan pembelajaran ini, guru mengeksplorasi pengetahuan siswa (kemampuan dasar) dengan menstimulus melalui beberapa pertanyaan materi prasyarat yaitu mengenai gaya kemudian mengaitkan dengan materi pesawat sederhana. Contohnya : Apa yang dimaksud dengan pesawat sederhana? Apa saja contohnya? Apa fungsinya? Dan bagaimana cara menggunakannya? Pertanyaan lisan ini mengarahkan siswa melaksanakan proyek, meneliti materi pesawat sederhana yang akan dipelajari.
2) Penyajian Bahan Baru (Presentation)
Melalui pemetaan konsep (mind mapping), guru memaparkan secara garis besar materi pesawat sederhana. Materi yang disampaikan dimulai dari pengertian pesawat itu sendiri, jenis-jenisnya serta beberapa macam contoh yang diperlihatkan dalam bentuk audiovisual (power point).
3) Pengumpulan Keterangan atau Data (Asimilasi)
Langkah selanjutnya, siswa diarahkan untuk berkelompok dan melakukan observasi lapangan atau pengamatan langsung, mencari dan mendata benda-benda yang termasuk pesawat sederhana di lingkungan kelas dan sekitar sekolah. Dengan kata lain, siswa mencari data dari sumber-sumber unit (Resources Unit : sumber yang berisi berita, fakta, informasi dan sebagainya tentang unit yang sedang dipelajari). Proses ini mengacu pada LKS yang dibuat dan mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan di atas. 4) Mengorganisasikkan data (Organization), dalam langkah ini, siswa
di bawah bimbingan guru mengklasifikasi data, fakta dan informasi. Kemudian, mengelompokkan benda-benda mana saja
(36)
33
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang termasuk jenis pesawat sederhana, apakah tergolong tuas /pengungkit dan bidang miring.
Melalui pengamatan sederhana yang telah dilakukan, siswa berlatih untuk membuat suatu kesimpulan dan dikemas dalam sebuah laporan ilmiah sederhana.
5) Mengungkapkan kembali (Recitation)
Resitasi sebagai langkah akhir dari kegiatan metode proyek menuntut siswa untuk mempertanggungjawabkan atau menyajikan hasil yang diperoleh selama menempuh langkah-langkah sebelumnya dengan menyampaikan secara lisan (presentasi) laporan ilmiah sederhana yang telah dibuat.
c. Tahap Observasi (observing) dan Evaluasi (evaluating)
Dalam penelitian ini, observasi akan dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran. Observasi atau pengamatan dilaksanakan dalam rangka mengumpulkan data otentik tentang bagaimana proses pembelajaran tersebut berjalan. Secara teknik, pada tahap ini dilakukan dua observasi. Pertama, peneliti sebagai guru yang secara langsung berinteraksi dengan siswa melakukan suatu pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa untuk menilai tingkat keberhasilan belajarnya. Instrumen yang akandigunakan yaitu : lembar observasi sikap siswa, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kinerja siswa dalam kelompok, lembar observasi aktivitas guru, catatan lapangan dan catatan refleksi.
Di lain pihak, penelitipun berencana akan mendatangkan observer untuk melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan peneliti. Observer yang dipilih adalah Guru yang berasal dari sekolah yang sama yakni Ibu Sri Setiyowati, S.Pd dan Euis Yuyun K, S.Pd.SD. Beliau dalam hal ini adalah sebagai teman sejawat yang sudah berpengalaman mengajar dan tersertifikasi. Dalam penelitian ini mereka bertindak sebagai observer yang akan mengamati aktivitas guru juga
(37)
34
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menyampaikan temuan-temuan dan melakukan refleksi atas capaian keberhasilan pembelajaran.
d. Tahap Refleksi (reflection) dan Perencanaan Ulang (replanning)/ Rekomendasi
o Kegiatan pada langkah ini direncanakan, peneliti akan mencermati,
mengkaji, dan menganalisis secara mendalam (menyeluruh) kegiatan pembelajaran pesawat sederhana, berdasarkan data yang telah terkumpul pada langkah observasi.
o Peneliti dan observer diharapkan bekerjasama mengevaluasi
pembelajaran dan saling bertukar pikiran.
o Observer selaku teman sejawat, seyogianya dapat menyampaikan
temuan-temuan ketika proses pengamatan.
o Siswa diharapkan dapat mengisi lembar Refleksi siswa yang telah
disediakan oleh guru. Siklus II
Apabila ternyata pada pelaksanaan siklus I hasil belajar belum optimal. Maka, akan dilakukan siklus ke II dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Pembelajaran (planning)
Di tahap ini sesuai dengan hasil refleksi di Siklus I, maka akan diadakan pengulangan dengan uraian sebagai berikut:
o Lokasi penelitian tetap di kelas V.A SDN Cimacan 2 Cipanas
o Metode pembelajaran yang dipilih masih menggunakan Metode
Proyek, namun lebih dimodifikasi dengan adanya penilaian produk sebagai hasil proyek yang dilaksanakan.
o Melakukan Analisis Kurikulum dengan masih menggunakan SK dan
KD yang sama dengan siklus pertama.
o Melakukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk
menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi. Dimana Indikator pada siklus kedua ini mendapat penambahan yaitu berhubungan dengan pembuatan produk tiga dimesi yaitu yang berkaitan dengan pesawat sederhana.
(38)
35
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
o Melakukan Analisis Materi Pembelajaran dimana materi pokok
yang akan diajarkan lebih mendalam yaitu dengan menambahkan jenis pesawat sederhana berupa katrol dan roda berporos.
o RPP yang dibuat memuat skenario pembelajaran, dibuat 2 kali
pertemuan. Dimana pada salah satu pertemuan, siswa secara berkelompok diberi tugas untuk membuat sebuah produk tiga dimensi yang berkaitan dengan pesawat sederhana.
o Menentukan Lembar Kerja Siswa yang akan dikerjakan secara
berkelompok.
o Menentukan instrumen penelitian yang pada dasarnya masih sama
dengan siklus pertama.
o Menentukan kelengkapan instrumen penilaian dengan penambahan
Instrumen Penilaian produk.
b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran (Actuating)
Masih mengacu pada Metode Proyek sebagai salah satu cara pengejewantahan konsep pembelajaran IPA materi Pesawat Sederhana, di bawah ini dijelaskan tahapan-tahapannya secara terperinci, yaitu: 1) Penyelidikan dan Observasi (Exploration)
Berdasarkan hasil evaluasi di Siklus I, pada tahap ini Guru sebaiknya mengeksplorasi siswa dengan menyampaikan hasil evaluasi dan mempertanyakan kembali soal-soal tersebut sembari mengulang materi pada pertemuan sebelumnya.
2) Penyajian Bahan Baru (Presentation)
Di tahap ini, guru diharapkan memberikan garis besar tentang bahan pelajaran Pesawat Sederhana secara lebih mendalam dengan menjelaskan jenis pesawat sederhana Katrol dan Roda Berporos, untuk melengkapi jenis pesawat sederhana yang telah dibahas sebelumnya. Serta, mendiskusikan kendala maupun kesulitan yang dialami siswa berkaitan dengan materi tersebut.
(39)
36
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
o Siswa akan dikelompokkan menjadi 5 kelompok, dan
ditugaskan untuk mencari materi lebih lanjut mengenai pemanfaatan dan cara penggunaan Pesawat Sederhana.
o Pendalaman materi Pesawat Sederhana yang dilaksanakan
secara berkelompok, dikemas dengan kegiatan pencarian data secara tertulis dari Resource Unit, seperti buku-buku pengetahuan sejenis, Ensiklopedi dan lainnya di Perpustakaan atau browsing internet. Selain menemutunjukkan pesawat sederhana secara langsung di lingkungan sekolah.
o Pada pelaksanannya, siswa disana harus melakukan pengamatan
terhadap Pesawat Sederhana yang ada di lingkungan tersebut dan dilengkapi dengan materi penunjang atau contoh-contoh di perpustakaan sekolah (sumber buku atau referensi).
1) Mengorganisasikan Data (Organization)
o Siswa melakukan pendataan informasi, fakta tentang contoh Pesawat Sederhana yang dipergunakan yaitu benda-benda atau alat di lingkungan sekolah.
o Menuliskan contoh pesawat sederhana dari buku referensidi
perpustakaan sekolah.
o Siswa mengorganisasikan data yang diperoleh, dengan
mengklasifikasi (menggolongkan) sesuai dengan jenis-jenis Pesawat Sederhana, pemanfaatan, cara penggunaan dan perawatannya.
o Siswa mengaplikasi pengetahuan yang diperoleh dengan
melakukan percobaan membuat produk tiga dimensiyang berkaitan dengan Pesawat Sederhana secara berkelompok.
2) Mengungkapkan Kembali (Recitation)
o Siswa dapat mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan proyek
dan produk yang dibuat dengan membuat laporan ilmiah sederhana secara tertulis.
(40)
37
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
o Laporan ilmiah sederhana harus dibuat, dilaporkan secara lisan
(presentasi) di depan siswa lain.
o Guru membimbing dan memberikan arahan bagaimana
pelaporan tersebut sebaiknya dibuat, dimana secara prosedur dan teknis harus dilaksanakan dengan baik.
c. Tahap Observasi (observing) dan Evaluasi (evaluating)
o Observasi sebaiknya dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan kelas.
o Obserasi dilaksanakan dua arah yaitu observasi peneliti selaku
Guru Kelas terhadap siswa kelas V.A sebagai subjek belajar dengan menilai aktivitas belajarnya. Kedua, observasi yang dilakukan observer (teman sejawat) terhadap guru kelas (peneliti) atas kegiatan pembelajaran dari pendahuluan sampai penutup, yang dilaksanakan sesuai kaidah Metode Proyek. Observer disini mengisi lembar aktivitas guru yang telah disediakan
o Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif seperti, hasil
pengerjaan LKS, hasil presentasi, hasil pengerjaan soal evaluasi, penilaian proyek dan penilaian produk yangakan dihitung dengan menggunakan kriteria penskoran atau Skala Penilaian (Rating Scale)masing-masing instrumen.
d. Tahap Refleksi (reflection)dan Rekomendasi
Dalam langkah-langkah tindakan, refleksi merupakan langkah keempat yang akan dilakukan dalam PTK. Pada Siklus II ini sebaiknya terlihat kemajuan hasil belajar bukan hanya melalui peningkatan nilai yang diperoleh siswa (secara kognitif), namun terlihat pula pada sikap (afektif) dan keterampilan bertindak (psikomotor) pada proses pembelajaran yang berlangsung. Diantaranya :
(41)
38
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
o Siswa yang cerdas harus dilibatkan membantu siswa yang lamban
berfikir dalam proses belajar secara berkelompok. Sehingga memacu prestasi untuk semua siswa di kelas.
o Pembelajaran diharapkan dapat lebih diminati siswa dengan adanya
alat peraga atau media yang real melalui pengamatan secara langsung.
o Adanya motivasi dari guru dan reward kepada siswa, sehingga
diharapkan menjadikan stimulus positif agar suasana belajar lebih dinamis.
o Harus terlihat adanya perbaikan dan peningkatan nilai yang
menunjukkan progress positif atas hasil belajar yang dicapai.
o Diharapkan observer memberikan masukan baik kepada siswa
maupun kepada peneliti untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
o Siswa diharapkan dapat mengisi lembar refleksi yang disdiakan oleh guru.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini diperlukan data yang otentik dan sistematis. Alat-alat atau instrumen yang digunakan tentunya disesuaikan dengan sifat dasar data yang akan dikumpulkan. Sejumlah instrumen yang direncanakan akan digunakan peneliti terdiri dari:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PTK yang dilaksanakan pada siklus I dan II, dijabarkan dalam dua buah RPP. Masing –masing RPP memuat dua kali pertemuan yang pada pelaksanaannya tidak terlepas dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditentukan. Adapun indikator-indikator yang tertera pada setiap RPP merupakan hasil Analisis Materi Pelajaran (AMP).
(42)
39
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Catatan Lapangan
Alat ini merupakan catatan tentang temuan essensial, kesan-kesan dan penafsiran peneliti terhadap segala sesuatu yang terjadi selama PTK. 3. Catatan Refleksi Siswa
Catatan ini berisi komentar siswa atas pembelajaran yang dilaksanakan, secara proses maupun refleksi atas pengajaran yang dilaksanakan oleh guru (peneliti).
4. Lembar Observasi
Merupakan lembar yang dapat merekam secara tertulis kejadian yang berlangsung dalam pembelajaran. Melalui lembar ini dapat tergambar tampilan siswa dan guru secara langsung dalam keadaan sebenarnya.Lembar Observasi tersebut diantaranya: lembar observasi sikap siswa, lembar observsi aktivitas siswa, lembar observasi kinerja siswa dalam kelompok, lembar observasi aktivitas guru.
5. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa merupakan panduan siswa untuk melaksanakan eksplorasi yang dilakukan secara berkelompk.
6. Lembar Evaluasi
Merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap konsep yang dibelajarkan. Lembar Evaluasi ini digunakan di akhir setiap tindakan dan dilaksanakan secara individual, dan dibuat dalam bentuk soal uraian.
7. Lembar Laporan Ilmiah Sederhana
Sebagai produk yang berbentuk laporan tertulis, berisikan hasil pengamatan anak secara sistematis yang diakhiri dengan kesimpulan pengamatan.
8. Penilaian Proyek
Merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
(43)
40
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9. Penilaian Produk
Penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk, yang dilakukan secara kelompok.
F. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian kelas ini tidak bisa terlepas dari teknik pengumpulannya. Adapun pengumpulan data yang hendak digunakan terdiri dari dua cara.
1. Untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan aktivitas siswa (ranah afektif dan psikomotor), maka instrumen yang akan digunakan adalah catatan lapangan, catatn refleksi siswa, lembar observasi, pedoman laporan ilmiah sederhana, penilaian proyek dan penilaian produk.
2. Sedangkan untuk mengumpulkan data tentang keberhasilan proses pembelajaran terutama mengukur kemampuan aspek kognitif, siswa akan diberikan soal tes akhir tindakan berupa soal uraian.
Untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dalam hal ini peneliti diobservasi oleh dua orang teman sejawat yakni Ibu Sri Setiyowati, S.Pd dan Ibu Euis Yuyun K, S.Pd.SD. Beliau akan menilai proses aktivitas pembelajaran siswa dan guru dengan menggunakan instrumen yang telah disediakan. Instrumen-instrumen di atas memiliki Kriteria Penskoran dengan skala penilaian atau Rating Scales sebagai berikut:
1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Amat baik
(44)
41
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan mempergunakan daftar cek (Check-list)dan pada akhirnya dilakukan konversi nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Konversi Nilai
Skor hasil pencapaian siswa yang telah didapatkan melalui rumus tersebut di atas, akan diterjemahkan dengan menggunakan panduan konversi nilai pada tabel contoh di bawah ini:
Tabel 3.3 Panduan Konversi Nilai Instrumen Penilaian
Skor Pencapaian Nilai Konversi Kategori
Angka Huruf
15 – 20 76 – 100 A Amat Baik
10 – 14 51 – 75 B Baik
5 – 9 26 –50 C Cukup
1 – 4 1-25 D Kurang
Untuk penilaian hasil proses pembelajaran berupa penguasaan materi atau menilai kemampuan secara kognitif, dilakukan pengisian Lembar Evaluasi (Post Test) dengan ketentuan Ketuntasan belajar dapat diraih jika nilai siswa minimal 75,00 (KKM).
G. Analisis dan Interpretasi Data
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik scoring dengan skala penilaian dan konversi nilai, secara analitik dimana data yang didapat akan dikuantifikasi sehingga akan dapat merepresentasikan tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar siswa.
Peneliti menilai hasil belajar siswa berdasarkan performansi berupa kinerja (psikomotorik), sikap (afektif) dan pengetahuan (kognitif) serta keseluruhan produk yaitu kognitif produk dan proyek produk, juga penilaian proyek.
Setelah dilaksanakan Pengolahan Data, maka akan dilakukan Analisis dan Interpretasi Data sebagai berikut:
1. Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran minimal 90% dari keseluruhan jumlah siswakelas V.A.
(45)
42
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Penilaian dilakukan secara holistik perfomansi belajar berupa kinerja, sikap dan pengetahuan. Juga penilaian hasil belajar berupa produk yaitu kognitif produk dan produk proyek, serta penilaian proyek sesuai metode yang dilaksanakan. Kesimpulannya siswa dinyatakan lulus jika nilai yang didapatkan minimal 75,00 atau lebih. Dibawah dari itu siswa dinyatakan belum tuntas.
3. Minimal jumlah siswa yang mendapat nilai 75,00 adalah 80% dari
(46)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(47)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian tindakan kelas mengenai metode proyek untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V.A di SDN Cimacan 2 Cipanas Kabupaten Cianjur dalam pembelajarn IPA materi Pesawat Sederhana, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode proyek ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan kelima langkah pembelajaran proyek yang meliputi penyelidikan dan observasi (exploration), penyajian bahan baru (presentation), pengumpulan keterangan atau data (asimilasi), mengorganisasikan data (organization) dan mengungkapkan kembali (recitation). Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar kinerja dan observasi sikap siswa. Pada siklus I perencanaan masih belum maksimal dan belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan perencanaan tindakan siklus kedua dapat lebih mengeksplorasi kemampuan siswa juga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode proyek dilaksanakan dengan mengacu pada lima langkah pembelajaran yaitu: 1) penyelidikan dan observasi (exploration) dimana guru disini melakukan eksplorasi pengetahuan awal siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi Pesawat Sederhana dan mengaitkannya dengan materi sebelumnya (materi prasyarat). Dimana pada langkah ini siswa memprediksi (predict) sebelumnya konsep IPA atau materi yang akan dipelajari; 2) penyajian bahan baru (presentation) merupakan langkah pembelajaran yang menuntut guru untuk menjabarkan garis besar materi berupa mind mapping pesawat sederhana 3)pengumpulan keterangan atau data (asimilasi), siswa melalui pengamatan lapangan (observe) mencari benda-benda apa saja di lingkungan sekitar sekolah dan mencari sumber informasi dari
(48)
buku-90
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
buku atau referensi di perpustakaan sekolah:4)mengorganisasikan data (organizing) dengan menggolongkan benda-benda yang termasuk pesawat sederhana dan mengklasifikasikan sesuai jenis-jenisnya; 5)mengungkapkan kembali (recitation) meupakan langkah terakhir dalam metode proyek dimana siswa secara individu maupun kelompok mempertanggungjawabkan hasil observasi lapangan yang ditulis dalam laporan ilmiah sederhana maupun laporan pembuatan produk tiga dimensi melalui kegiatan presentasi (explain) di depan kelas dan mendiskusikannya.
3. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa Kelas V SDN Cimacan 2 Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur dari siklus I dan II sebesar 46 %. Dimana dapat diuraikan pada siklus I terdapat 53% siswa dengan nilai dibawah KKM dan 47% siswa di atas KKM. Sedangkan pada siklus II didapat hasil belajar yang memperlihatkan kemajuan positif yakni 7% siswa yang hanya mendapat nilai di bawah KKM dan 93% siswa lainnya di atas KKM atau dengan kata lain tuntas. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN Cimacan 2 pada mata pelajaran IPA materi Pesawat Sederhana dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menerapkan metode proyek.
B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan di atas pada penelitian untuk meningkatakan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA materi pesawat sederhana di kelas V SD, peneliti mengajukan beberapa saran atau rekomendasi yang bermanfaat sebagai berikut:
1. Metode proyek dapat dijadikan salah satu metode yang dapat diimplementasikan pada pembelajaran IPA, guna meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa khususnya materi pesawat sederhana di kelas V SD. Sesuai Hasil penelitian tindakan kelas ini ternyata hasil belajar siswa dapat meningkat, dimana siswa dapat mengeksplorasi dan membangun pengetahuannya sendiri dengan keingintahuan yang besar dan pembelajaran yang menyenangkan sehingga pemahaman dan hasil
(49)
91
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
belajar siswa meningkat. Hal ini sejalan dengan Sumiati (2011: 18) yang mengemukakan metode proyek sebagai suatu metode pembelajaran tidak terlepas dari beberapa pendekatan didalamnya diantaranya pendekatan konstruktivisme yang didasarkan pada konsep siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri dalam konteks pengalaman. Artinya pembelajaran proyek ini dipandang sebagai suatu pendekatan penciptaan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa membangun pengetahuan dan keterampilan secara personal atas dasar apa yang dilihat, ditemukan dan dialami.
2. Guru-guru SDN Cimacan 2 khususnya dan guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menerapkan metode proyek dapat menerapkan sesuai langkah-langkah pembelajaran metode proyek dimulai dari penyelidikan dan observasi (exploration), penyajian bahan baru (presentation), pengumpulan keterangan dan data (asimilasi), mengorganisasikan data (organization) dan mengungkapkan kembali (recitation).
3. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan mengembangkan metode proyek tidak hanya terpaku pada materi pesawat sederhana saja namun materi ajar yang lain. Ataupun mata pelajaran yang lain diluar Ilmu Pengetahuan Alam.
(50)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Sofia Ira. (2010). Penerapan Teori Belajar IPA dan Penalaran Siswa SD. Surabaya: CV. Duta Graha Pustaka.
Asrori, Muhammad. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana Prima.
Hakiim, Lukmanul. (2011).Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-i/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/
Kemala, Rosa. (2006). Jelajah IPA 5. Jakarta: Penerbit Yudhistira. Masita, R. (2008). Mari Berksperimen 2. Surabaya: Insan Cendekia
M. S, Warsono. (2012). Pembelajaran Aktif. Teori dan Assessmen. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Rasyid, H dan Mansur. (2011). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana Prima
Sumiati dan Asra. (2011). Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: CV.
Wacana Prima.
Setiorini, Dra, dkk. (2008). Belajar IPA Menyenangkan. Jakarta: PT Bina Sumber Daya MIPA
Sukarno, et. al. (2007). Pedoman Model Penilaian Kelas. Jakarta: PT Sekala Jalmakarya
Syarifudin, Tatang. (2012). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung: Percikan Ilmu
Tim Redaksi Fokusmedia. (2006). Himpunan Peraturan Perundang-undangan tentang Guru dan Dosen. Bandung: Fokusmedia
(1)
42
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Penilaian dilakukan secara holistik perfomansi belajar berupa kinerja, sikap dan pengetahuan. Juga penilaian hasil belajar berupa produk yaitu kognitif produk dan produk proyek, serta penilaian proyek sesuai metode yang dilaksanakan. Kesimpulannya siswa dinyatakan lulus jika nilai yang didapatkan minimal 75,00 atau lebih. Dibawah dari itu siswa dinyatakan belum tuntas.
3. Minimal jumlah siswa yang mendapat nilai 75,00 adalah 80% dari
(2)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(3)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian tindakan kelas mengenai metode proyek untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V.A di SDN Cimacan 2 Cipanas Kabupaten Cianjur dalam pembelajarn IPA materi Pesawat Sederhana, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode proyek ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan kelima langkah pembelajaran proyek yang meliputi penyelidikan dan observasi (exploration), penyajian bahan baru (presentation), pengumpulan keterangan atau data (asimilasi), mengorganisasikan data (organization) dan mengungkapkan kembali (recitation). Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar kinerja dan observasi sikap siswa. Pada siklus I perencanaan masih belum maksimal dan belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan perencanaan tindakan siklus kedua dapat lebih mengeksplorasi kemampuan siswa juga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode proyek dilaksanakan dengan mengacu pada lima langkah pembelajaran yaitu: 1) penyelidikan dan observasi (exploration) dimana guru disini melakukan eksplorasi pengetahuan awal siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi Pesawat Sederhana dan mengaitkannya dengan materi sebelumnya (materi prasyarat). Dimana pada langkah ini siswa memprediksi (predict) sebelumnya konsep IPA atau materi yang akan dipelajari; 2) penyajian bahan baru (presentation) merupakan langkah pembelajaran yang menuntut guru untuk menjabarkan garis besar materi berupa mind mapping pesawat sederhana 3)pengumpulan keterangan atau data (asimilasi), siswa melalui pengamatan lapangan (observe) mencari benda-benda apa saja di lingkungan sekitar sekolah dan mencari sumber informasi dari
(4)
buku-90
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
buku atau referensi di perpustakaan sekolah:4)mengorganisasikan data (organizing) dengan menggolongkan benda-benda yang termasuk pesawat sederhana dan mengklasifikasikan sesuai jenis-jenisnya; 5)mengungkapkan kembali (recitation) meupakan langkah terakhir dalam metode proyek dimana siswa secara individu maupun kelompok mempertanggungjawabkan hasil observasi lapangan yang ditulis dalam laporan ilmiah sederhana maupun laporan pembuatan produk tiga dimensi melalui kegiatan presentasi (explain) di depan kelas dan mendiskusikannya.
3. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa Kelas V SDN Cimacan 2 Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur dari siklus I dan II sebesar 46 %. Dimana dapat diuraikan pada siklus I terdapat 53% siswa dengan nilai dibawah KKM dan 47% siswa di atas KKM. Sedangkan pada siklus II didapat hasil belajar yang memperlihatkan kemajuan positif yakni 7% siswa yang hanya mendapat nilai di bawah KKM dan 93% siswa lainnya di atas KKM atau dengan kata lain tuntas. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN Cimacan 2 pada mata pelajaran IPA materi Pesawat Sederhana dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menerapkan metode proyek.
B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan di atas pada penelitian untuk meningkatakan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA materi pesawat sederhana di kelas V SD, peneliti mengajukan beberapa saran atau rekomendasi yang bermanfaat sebagai berikut:
1. Metode proyek dapat dijadikan salah satu metode yang dapat diimplementasikan pada pembelajaran IPA, guna meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa khususnya materi pesawat sederhana di kelas V SD. Sesuai Hasil penelitian tindakan kelas ini ternyata hasil belajar siswa dapat meningkat, dimana siswa dapat mengeksplorasi dan membangun pengetahuannya sendiri dengan keingintahuan yang besar dan pembelajaran yang menyenangkan sehingga pemahaman dan hasil
(5)
91
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
belajar siswa meningkat. Hal ini sejalan dengan Sumiati (2011: 18) yang mengemukakan metode proyek sebagai suatu metode pembelajaran tidak terlepas dari beberapa pendekatan didalamnya diantaranya pendekatan konstruktivisme yang didasarkan pada konsep siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri dalam konteks pengalaman. Artinya pembelajaran proyek ini dipandang sebagai suatu pendekatan penciptaan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa membangun pengetahuan dan keterampilan secara personal atas dasar apa yang dilihat, ditemukan dan dialami.
2. Guru-guru SDN Cimacan 2 khususnya dan guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menerapkan metode proyek dapat menerapkan sesuai langkah-langkah pembelajaran metode proyek dimulai dari penyelidikan dan observasi (exploration), penyajian bahan baru (presentation), pengumpulan keterangan dan data (asimilasi), mengorganisasikan data (organization) dan mengungkapkan kembali
(recitation).
3. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan mengembangkan metode proyek tidak hanya terpaku pada materi pesawat sederhana saja namun materi ajar yang lain. Ataupun mata pelajaran yang lain diluar Ilmu Pengetahuan Alam.
(6)
Rissa Septianawati H, 2013
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Sofia Ira. (2010). Penerapan Teori Belajar IPA dan Penalaran Siswa
SD. Surabaya: CV. Duta Graha Pustaka.
Asrori, Muhammad. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana Prima.
Hakiim, Lukmanul. (2011).Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-i/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/
Kemala, Rosa. (2006). Jelajah IPA 5. Jakarta: Penerbit Yudhistira. Masita, R. (2008). Mari Berksperimen 2. Surabaya: Insan Cendekia
M. S, Warsono. (2012). Pembelajaran Aktif. Teori dan Assessmen. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Rasyid, H dan Mansur. (2011). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana Prima
Sumiati dan Asra. (2011). Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: CV.
Wacana Prima.
Setiorini, Dra, dkk. (2008). Belajar IPA Menyenangkan. Jakarta: PT Bina Sumber Daya MIPA
Sukarno, et. al. (2007). Pedoman Model Penilaian Kelas. Jakarta: PT Sekala Jalmakarya
Syarifudin, Tatang. (2012). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung: Percikan Ilmu
Tim Redaksi Fokusmedia. (2006). Himpunan Peraturan Perundang-undangan