HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENYELESAIAN TUGAS TERSTRUKTUR PADA MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI.
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROSES
PEMBELAJARAN DENGAN PENYELESAIAN TUGAS
TERSTRUKTUR PADA MATA KULIAH MANAJEMEN
KONSTRUKSI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI
Oleh :
HARIADI DWI RACHMAWANTO (0606832)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
(2)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROSES
PEMBELAJARAN DENGAN PENYELESAIAN TUGAS TERSTRUKTUR PADA MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI
Oleh
Hariadi Dwi Rachmawanto
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Hariadi Dwi Rachmawanto 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
HARIADI DWI RACHMAWANTO (0606832)
HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROSES
PEMBELAJARAN DENGAN PENYELESAIAN TUGAS TERSTRUKTUR PADA MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Dedy Suryadi, S.Pd, M.Pd. Ir. Hj. Rochany Natawidjana, MT.
NIP. 19670726 199703 1 001 NIP. 19561012 198503 2 001
MENGETAHUI :
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,
Drs. Sukadi, M.Pd, MT.
(4)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i ABSTRAK
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Manajemen Konstruksi
Hariadi Dwi Rachmawanto 0606832
Mata kuliah Manajemen Konstruksi (MK) merupakan salah satu mata kuliah keahlian (MKK) program studi Pendidikan Teknik Bangunan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bobot mata kuliah ini adalah 2 SKS (Sistem Kredit Semester) yang dikontrak di semester VII, terdiri dari 16 kali pertemuan. Hasil dari pembelajaran pada mata kuliah MK adalah mahasiswa mampu mengaplikasikan RAB dan memahami cara mengatur kebutuhan tenaga kerja, material atau bahan, waktu pengerjaan proyek dan perencanaan jadwal proyek konstruksi. Dalam perkuliahan MK, mahasiswa diberikan tugas yang dikumpulkan pada akhir semester yang disebut tugas terstruktur. Kesulitan menghitung dalam menyelesaikan tugas terstruktur MK berhubungan erat dengan proses pembelajaran yang berlangsung selama perkuliahan MK. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dalam perkuliahan pada mata kuliah MK, memperoleh gambaran tentang penyelesaian tugas terstruktur mata kuliah MK untuk mahasiswa yang mengontrak MK tahun akademik 2012-2013, dan seberapa besar hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran terhadap penyelesaian tugas terstruktur mata kuliah MK.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggambarkan saat ini. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI yang mengontrak MK pada tahun akademik 2012-2013 sebanyak 69 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner (angket).
Hasil penelitian diperoleh persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dalam kriteria cukup baik, dan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah MK dengan kriteria cukup baik. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan dengan nilai sangat kuat antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah MK pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI yang mengontrak mata kuliah MK tahun akademik 2012-2013.
(5)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii ABSTRACT
The relation of Student’s Perspective in learning process with structural assignment in Management Construction Study
Hariadi Dwi Rachmawanto 0606832
Management Construction (MK) studies is an expertise study in the Technician Education Study in Civil Technician Education Study Program, Faculty of Technician and Vocational Education, Indonesia University of Education. Management Construction (MK) study has two credits hours which is enrolled by students in seventh semester, contain with 16 times meetings. The goal of the subject is the ability of student to management project in arrange a need of workers, material or object for production, time management of the project, and construction project schedule planning. In the studies, there is a final assignment which has to be submitted in the end of semester which called as structural assignment. Problems in counting at the subject for finishing the project has a relation in learning process which has done during the subject. On that ground, this research aims to describe about students’ perspective about learning process in the management construction study, to gain a description about the process of fulfilling the structural assignment for student who enroll management construction study in academic year of 2012-2013, and to measure a relation between students’ perspective about learning process and a completion for the structural assignment.
The method which is used in this research is descriptive qualitative that describe the factual case. The respondents in this research are 69 students in Technician Education Study in Civil Technician Education Study Program, Faculty of Technician and Vocational Education, Indonesia University of Education which enrolled Management Construction in the academic year of 2012-2013. The questioners from the students are used as the primary data for this research.
The result of this research shows that the students’ perception about learning process in a pretty good criteria, has equivalent value with the fulfillment of structural assignment that has pretty good criteria also. There is a significant positive relation with strong value between students’ perception about learning process and the fulfillment of structural assignment in are 69 students in Technician Education Study in Civil Technician Education Study Program, Faculty of Technician and Vocational Education, Indonesia University of Education which enrolled Management Construction in the academic year of 2012-2013.
(6)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iv DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... ….. i
KATA PENGANTAR ... ….. ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... ….. iii
DAFTAR ISI ... ….. iv
DAFTAR GAMBAR ... ….. vii
DAFTAR TABEL ... ….. viii
BAB I PENDAHULUAN ... ….. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... ….. 1
1.2 Identifikasi Masalah... ….. 3
1.3 Pembatasan Masalah ... ….. 3
1.4 Rumusan Masalah ... ….. 4
1.5 Tujuan Penelitian ... ….. 5
1.6 Manfaat Penelitian ... ….. 5
1.7 Penjelasan Istilah ... ….. 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... ….. 8
2.1 Teori dan Konsep Persepsi ... ….. 8
2.1.1 Pengertian Persepsi ... ….. 8
2.1.2 Proses Pembentukan Persepsi ... ….. 9
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Menyebabkan kesalahan pada Persepsi ... ….. 9
2.1.4 Cara Pengukuran Persepsi ... ….. 10
2.2 Teori dan Konsep Proses Pembelajaran ... ….. 11
2.2.1 Pengertian Proses Pembelajaran ... ….. 11
2.2.2 Metode Pembelajaran ... ….. 14
2.2.3 Media Pembelajaran ... ….. 18
2.2.4 Interaksi Kelas ... ….. 22
(7)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v
2.3 Kajian Mata Kuliah Manajemen Konstruksi ... ….. 24
2.4 Tugas Terstruktur Pada Perkuliahan Manajemen Konstruksi .... ….. 25
2.5 Teori dan Konsep Dosen, Guru dan Pendidik ... ….. 27
2.5.1 Dosen ... ….. 27
2.5.2 Guru ... ….. 28
2.5.3 Pendidik ... ….. 30
2.6 Asumsi ... ….. 31
2.7 Hipotesis ... ….. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... ….. 33
3.1 Lokasi Penelitian ... ….. 33
3.2 Metode penelitian ... ….. 33
3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian ... ….. 34
3.3.1 Variabel Penelitian ... ….. 34
3.3.2 Paradigma Penelitian ... ….. 35
3.4 Data dan Sumber Data ... ….. 37
3.4.1 Data Penelitian ... ….. 37
3.4.2 Sumber Data ... ….. 37
3.5 Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian ... ….. 37
3.5.1 Populasi Penelitian ... ….. 37
3.5.2 Sampel Penelitian ... ….. 38
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... ….. 39
3.6.1 Teknik pengumpulan data ... ….. 39
3.6.2 Instrumen Penelitian ... ….. 39
3.6.3 Kisi-kisi Instrumen ... ….. 40
3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian ... ….. 41
3.7.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... ….. 41
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... ….. 43
3.8 Teknik Analisis Data ... ….. 45
3.8.1 Konversi Z-skor dan T-skor... ….. 45
(8)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi
3.8.3 Uji Kecenderungan ... ….. 49
3.8.4 Uji Korelasi Spearman Rank ... ….. 49
3.8.5 Uji Koefisien Determinasi ... ….. 50
3.8.6 Uji Hipotesis ... ….. 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ….. 52
4.1 Deskripsi Data ... ….. 52
4.1.1 Deskripsi Data X ... ….. 52
4.1.2 Deskripsi Data Y ... ….. 55
4.1.3 Deskripsi Hubungan Variabel X Dengan Variabel Y ... ….. 59
4.2 Analisis Data ... ….. 59
4.2.1 Konversi Z-Skor dan T-Skor ... ….. 59
4.2.2 Uji Normalitas Distribusi ... ….. 61
4.2.3 Uji Kecenderungan ... ….. 62
4.2.4 Analisis Korelasi ... ….. 63
4.2.5 Perhitungan Determinasi ... ….. 63
4.2.6 Pengujian Hipotesis ... ….. 64
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... ….. 65
4.3.1 Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran ... ….. 65
4.3.2 Penyelesaian Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Manajemen Konstruksi ... ….. 66
4.3.3 Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Manajemen Konstruksi ... ….. 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... ….. 69
5.1 Kesimpulan ... ….. 69
5.2 Saran ... ….. 70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(9)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Bagan Hubungan Antara Variabel Penelitian ... 35
Gambar 3.2 Bagan Paradigma Penelitian... 36
Gambar 4.1 Grafik Penyebaran Skor Variabel X... 54
Gambar 4.2 Distribusi Data Variabel X ... 55
Gambar 4.3 Persentase Uji Kecenderungan Variabel X ... 55
Gambar 4.4 Grafik Penyebaran Skor Variabel Y... 57
Gambar 4.5 Distribusi Data Variabel Y ... 58
Gambar 4.6 Persentase Uji Kecenderungan Variabel Y ... 59
(10)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi penelitian ... ….. 38
Tabel 3.2 Skala Likert ... ….. 40
Tabel 3.3 Format Daftar Distribusi Frekuensi ... ….. 47
Tabel 3.4 Format daftar frekuensi yang diharapkan ... ….. 48
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel X ... ….. 52
Tabel 4.2 Harga Chi-kuadrat Variabel X ... 53
Tabel 4.3 Gambaran Umum Variabel X ... 54
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Y ... 56
Tabel 4.5 Harga Chi-kuadrat Variabel Y ... 56
(11)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap kemampuan atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman. Proses pembelajaran dikatakan baik apabila terjadi interaksi atau komunikasi dua arah antara pendidik atau dosen dengan peserta didik atau mahasiswa. Dari hasil interaksi tersebut, mahasiswa dapat belajar mengetahui hal baru dan menanyakan kepada dosen tentang hal-hal yang kurang dimengerti selama dosen menjelaskan di dalam kelas guna meningkatkan hasil belajar yang lebih baik.
Salah satu hal yang dilakukan dosen untuk mengetahui sejauh mana mahasiswanya mampu dan memahami materi selama di kelas yaitu dengan pemberian tugas terstruktur. Tugas terstruktur merupakan aplikasi atau praktek dari setiap teori atau materi yang dijelaskan dalam perkuliahan baik secara perhitungan, pengamatan maupun penelitian.
Manajemen Konstruksi merupakan mata kuliah keahlian di bidang proyek konstruksi yang diberikan pada semester VII pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Tekonologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Tujuan dari mata kuliah Manajemen Konstruksi ini adalah mahasiswa mampu mengetahui tahapan serta pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi, mahasiswa mampu mengetahui ketentuan dan tata cara pengadaan jasa konstruksi serta aspek-aspek hukumnya, mahasiswa mampu merencanakan jadwal proyek konstruksi, mampu merencanakan dan mengendalikan kebutuhan tenaga kerja dan bahan konstruksi, mampu merencanakan percepatan jadwal proyek (crash program), mampu menganalisis arus masuk uang dan mampu menilai kinerja pelaksanaan pembangunan suatu proyek, ketentuan dan persyaratan untuk pemeliharaan dan
(12)
2
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
operasional suatu bangunan sehingga dapat memperpanjang umur suatu bangunan, dan mempunyai kemampuan dalam rekayasa ekonomi dalam bidang konstruksi Tujuan ini diwujudkan dengan pemberian tugas terstruktur yang terfokus pada perhitungan dan pengaturan kebutuhan tenaga kerja, material atau bahan dan perencanaan jadwal proyek konstruksi.
Dalam menyelesaikan tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi, mahasiswa dituntut dapat menyelesaikan tugas terstruktur ini dengan baik dan benar. Akan tetapi dalam proses pengerjaannya, tampak adanya kondisi yang tidak diharapkan. Ada beberapa mahasiswa yang masih kesulitan dalam mengerjakan tugas terstrukturnya, sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas terstrukturnya. Walaupun telah diberikan perpanjangan waktu dari batas waktu yang telah ditentukan, namun tetap saja mahasiswa mengumpulkan tugas terstrukturnya dengan kualitas pengerjaan yang kurang baik dan tidak lengkap. Tercatat dari seluruh mahasiswa yang telah mengontrak mata kuliah Manajemen Konstruksi pada tahun akademik 2012-2013 ada 24,64 % yang tidak lulus. Sehingga mahasiswa tersebut dinyatakan gagal, yang artinya ia harus mengikuti kuliah Manajemen Konstruksi pada tahun ajaran berikutnya. Hal ini tentu sangat merugikan mahasiwa sendiri, karena akan menambah lama proses penyelesaian studi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Proses pembelajaran yang berkualitas dapat membantu mengatasi kesulitan mahasiswa dalam pengerjaan tugas terstrukturnya, sehingga memudahkan mahasiswa dalam penyelesaian tugas terstrukturnya. Seorang dosen akan selalu melakukan perbaikan pembelajaran terhadap para mahasiswanya secara terus menerus berdasarkan hasil pengalaman kelas dan catatan perbaikan guna mencapai proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu banyak mahasiswa yang beranggapan, mungkin proses pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran yang baik, penggunaan media yang sesuai dan kemampuan dosen dalam mengelola kelas dapat membantu dan mengurangi kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi.
(13)
3
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Melihat kenyataan di atas, maka penulis menganggap penting dilakukannya sebuah penelitian tentang : “Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Manajemen Konstruksi“.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan usaha mengungkapan sumber masalah yang akan dijadikan fokus penelitian. identifikasi masalah dapat mengetengahkan tentang gejala, peristiwa dan kenyataan yang dipermasalahkan dalam penelitian, sehingga mampu menemukan pokok-pokok permasalahan dengan segala faktor yang mempengaruhinya.
Berdasarkan penjelasan serta dari uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk memudahkan, mengetahui kemungkinan-kemungkinan masalah yang akan timbul dalam melaksanakan penelitian. Peneliti mengidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Masih seringnya mahasiswa terlambat dalam menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Manajemen Konstruksi.
b. Adanya sebagian mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Manajemen Konstruksi.
c. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Manajemen Konstruksi.
d. Masih terdapat mahasiswa yang menyelesaikan tugas terstruktur dengan kualitas rendah.
e. Masih belum lancarnya proses asistensi tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dimaksudkan untuk membatasi permasalahan yang terjadi agar tidak terlalu meluas dan kompleks sehingga akan mengalami kesulitan dalam menganalisis permasalahan yang sebenarnya.
(14)
4
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Adapun pembatasan ini meliputi :
a. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI yang mengontrak mata kuliah MK tahun akademik 2012-2013.
b. Proses pembelajaran mata kuliah MK dibatasi pada pembelajaran di ruang kelas.
c. Tugas terstruktur dibatasi pada tugas dalam perencanaan manajemen proyek. d. Proses penyelesaian tugas terstruktur dibatasi pada aspek persiapan,
pelaksanaan dan proses bimbingan.
1.4 Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan gambaran secara umum mengenai lingkup penelitian, pembahasan bidang penelitian dan penelaahan variabel penelitian berkaitan dengan latar belakang yang telah diuraikan.
Bertolak dari pernyataan tersebut, dari latar belakang serta identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana gambaran umum persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dalam perkuliahan pada mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI?
b. Bagaimana gambaran umum penyelesaian tugas terstruktur mahasiswa dalam mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI?
c. Seberapa besar hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur Manajemen Konstruksi pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI?
(15)
5
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.5 Tujuan Penelitian
Setiap bentuk kegiatan penelitian selalu mempunyai tujuan, hal ini dimaksudkan agar tidak kehilangan arah dalam melakukan kegiatan penelitian. Semakin jelas suatu tujuan penelitian, maka semakin mudah tujuan tersebut dapat dicapai.
Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
a. Memperoleh gambaran persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dalam perkuliahan pada mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
b. Memperoleh gambaran tentang penyelesaian tugas terstruktur mahasiswa dalam mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
c. Melihat hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
1.6 Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian yang telah diuraikan, maka sebagai kelanjutannya penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:
a. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat menjadi masukan tentang betapa pentingnya proses pembelajaran yang berkualitas guna mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal sehingga dalam penyelesaian tugas terstrukturnya dapat dikerjakan dengan baik dan benar.
b. Bagi jurusan, penelitian ini dapat memberikan informasi yang faktual dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan acuan pembanding yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
(16)
6
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.7 Penjelasan Istilah dalam Judul
Untuk menghindari salah pengertian dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan pada judul penelitian ini, maka perlu dibuat penjelasan istilah sesuai dengan judul penelitian yaitu, “Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Manajemen Konstruksi “. Berikut ini penulis gambarkan arti kata-kata yang menjadi judul penelitian.
a. Hubungan
Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua objek atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain. Korelasi antara variabel X dengan variabel Y, dalam hal ini hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
b. Persepsi Mahasiswa
Persepsi adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan dengan apa seseorang akan bertindak. Persepsi mahasiswa dalam penelitian ini adalah tanggapan atau pandangan mahasiswa berdasarkan pengalaman tentang proses pembelajaran selama mengikuti perkuliahan mata kuliah MK.
c. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran secara operasional dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis dosen, mahasiswa, kurikulum dan bahan ajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler.
d. Tugas Terstruktur
Tugas terstruktur adalah aplikasi dari materi atau teori yang disampaikan oleh dosen dalam perkuliahan baik secara perhitungan, pengamatan maupun penelitian. Tugas yang diberikan ini dikerjakan dalam waktu 1 semester dengan bimbingan yang diadakan secara berkala dan dikumpulkan pada akhir semester. Dalam hal ini tugas terstruktur yang dimaksud adalah tugas
(17)
7
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
e. Manajemen Konstruksi
Mata kuliah Manajemen Konstruksi adalah mata kuliah keahlian di bidang proyek konstruksi yang diberikan pada semester VII pada Prodi PTB JPTS FPTK UPI. Mata kuliah ini memiliki bobot 2 SKS. Tujuan dari mata kuliah mahasiswa mampu mengetahui tahapan serta pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi, mahasiswa mampu mengetahui ketentuan dan tata cara pengadaan jasa konstruksi serta aspek-aspek hukumnya, mahasiswa mampu merencanakan jadwal proyek konstruksi, mampu merencanakan dan mengendalikan kebutuhan tenaga kerja dan bahan konstruksi, mampu merencanakan percepatan jadwal proyek (crash program), mampu menganalisis arus masuk uang dan mampu menilai kinerja pelaksanaan pembangunan suatu proyek, ketentuan dan persyaratan untuk pemeliharaan dan operasional suatu bangunan sehingga dapat memperpanjang umur suatu bangunan, dan mempunyai kemampuan dalam rekayasa ekonomi dalam bidang konstruksi.
f. Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Manajemen Konstruksi Definisi dari hubungan persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi adalah kesinambungan interaksi antara tanggapan atau pandangan mahasiswa mengenai proses pembelajaran dalam perkuliahan pada mata kuliah Manajemen Konstruksi dilihat dari metode pembelajaran, penggunaan media dalam pembelajaran, kemampuan dosen dalam mengelola kelas dan interaksi dalam pembelajaran dengan proses penyelesaian tugas terstruktur oleh mahasiswa mulai dari persiapan, pelaksanaan dan proses bimbingan.
(18)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di kampus Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudi No. 207 Bandung, 40154.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang bertujuan untuk menentukan jawaban atas permasalahan yang diajukan. “Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu ” (Sugiyono, 2008: 3).
Metode deskriptif menurut Sudjana (Riduwan, 2010: 207) yaitu “Studi yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesudahnya”. Data yang diperoleh kemudian diolah, ditafsirkan, dan disimpulkan. Metode ini digunakan karena penulis ingin mengetahui gambaran yang jelas tentang hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah MK.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara eksak dan melakukan perhitungan data dengan perhitungan statistik. Sugiyono (2008: 14) menjelaskan bahwa:
Metode Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme (filsafat yang memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif, tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat), digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
(19)
34
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non tes dengan menggunakan instrumen pengumpul data berupa angket yang mengungkap data tentang hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi.
3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.3.1 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008 : 60) mengartikan “Segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua varibel, yaitu varibel independen (variabel X) dan variabel dependen (variabel Y). Adapun penjelasan dari kedua variabel tersebut adalah sebagi berikut ini.
a. Variabel Independen (variabel X)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
b. Variabel dependen (variabel Y)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
(Sugiyono, 2008: 61) Berdasarkan penjelasan di atas, variabel dari penelitian adalah sebagai berikut ini.
a. Variabel bebas (X) : persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran
(20)
35
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Variabel X
persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran
HUBUNGAN Variabel Y
penyelesaian tugas terstruktur mata kuliah MK
Hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut ini.
Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel Penelitian
3.3.2 Paradigma Penelitian
Sugiyono (2008: 66) mendefinisikan paradigma penelitian sebagai berikut: Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
(21)
36
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan : Fokus Penelitian
Alur Penelitian Tinjauan Penelitian
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian Mahasiswa Pendidikan
Teknik Bangunan FPTK UPI
Penyelesaian Tugas Terstruktur Pada Mata MK Aspek yang diungkap:
Penyelesaian tugas terstruktur Persepsi Mahasiswa Tentang Proses
Pembelajaran Aspek yang diungkap :
1. Penerapan metode pembelajaran 2. Penggunaan media atau alat peraga 3. Pengelolaan interaksi kelas
4. Interaksi dalam proses pembelajaran
Hasil Penelitian
Kesimpulan
(22)
37
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.4 Data dan Sumber Data
3.4.1 Data Penelitian
Data adalah merupakan hasil pencatatan suatu penelitian baik yang berupa angka maupun fakta yang dijadikan bahan untuk menyusun informasi.
Berdasarkan jenisnya data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jawaban yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan pada instrumen penelitian yang diberikan melalui angket (kuesioner) pada mahasiswa Prodi PTB Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang mengontrak mata kuliah Manajemen Konstruksi tahun akademik 2012-2013.
Data-data tersebut di atas dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan kajian yang berguna dalam memecahkan masalah yang diteliti (yang disebutkan dalam tujuan penelitian).
3.4.2 Sumber Data
Arikunto (2010: 172) menjelaskan bahwa “sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Sumber data untuk penelitian ini adalah responden yang merupakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI tahun akademik 2012-2013.
3.5 Populasi Penelitian dan Sample Penelitian 3.5.1 Populasi penelitian
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto, 2010: 173). Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 117) “Populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
(23)
38
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI tahun akademik 2012-2013 yang telah mengontrak mata kuliah MK.
Tabel 3.1 Populasi penelitian Angkatan Populasi (Orang)
2005 2
2006 5
2007 18
2008 12
2009 32
Jumlah 69
Sumber : Tata Usaha (TU) Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI
3.5.2 Sampel Penelitian
Penelitian yang diperlukan terhadap sebagian dari populasi disebut sampel. Penarikan sampel perlu dilakukan mengingat jumlah populasi yang besar dan harus disesuaikan dengan waktu, biaya, dan kesibukan peneliti. Selain itu, sampel harus dapat mewakili sejumlah populasi.
Berdasarkan uraian di atas, untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini, digunakan pedoman Surakhmad (Riduwan, 2010: 65) yang menyatakan bahwa “Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi, dan apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi.”
Namun karena pada penelitian ini jumlah populasi kurang dari 100 maka sampel yang digunakan adalah sampel total, yaitu jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Jadi sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 69 mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan yang mengontrak mata kuliah MK tahun akademik 2012-2013.
(24)
39
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.6.1 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah melalui instrumen penelitian angket (kuesioner), teknik dokumentasi dan studi kepustakaan.
a. Angket (Kuesioner)
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Sugiyono (2008 : 199) menjelaskan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
b. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data jumlah mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI tahun akademik 2012-2013.
c. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, skripsi, internet dan sumber lainnya.
3.6.2 Instrumen Penelitian
Arikunto (2010: 203) mendefinisikan “instrumen penelitian sebagai alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah angket. Data yang diperoleh melalui penyebaran angket merupakan data primer yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
(25)
40
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditentukan. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket ini akan diberikan kepada seluruh mahasiswa yang terlibat dalam penelitian. Hasil dari angket ini akan diolah dan dilibatkan dalam pembahasan data penelitian.
Untuk mengukur variabel yang diinginkan, penulis memakai skala pengukuran menggunakan skala Likert. Sugiyono (2008: 134) menjelaskan bahwa ”Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Skala ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang semuanya menunjukkan sikap terhadap suatu objek tertentu yang akan diukur.
Bentuk dari instrumen penelitian ini adalah bentuk checklist. Untuk setiap pertanyaan dalam angket penelitian ini disediakan 4 alternatif jawaban dengan kriteria skor sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrument Skala Likert
Pernyataan Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Kurang Setuju (KS)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Positif ( skor) 5 4 3 2 1
Negatif (skor) 1 2 3 4 5
3.6.3 Kisi-Kisi Instrumen
Arikunto (2010: 205) menjelaskan bahwa:
Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom.
(26)
41
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.
Kisi-kisi penelitian merupakan langkah awal yang dilakukan untuk menyusun instrumen penelitian. Langkah-langkah dalam penyusunannya sebagai berikut:
1. Merumuskan variabel dan aspek-aspek yang akan diteliti
2. Menentukan indikator-indikator yang diteliti berdasarkan aspek-aspek yang diungkap.
3. Mentransformasikan sub indikator menjadi kuesioner
4. Menyusun item pertanyaan atau pernyataan dan alternatif dengan singkat dan jelas.
3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian
Sebelum mengolah data dan menafsirkan data diperlukan analisis instrumen penelitian. Hal ini disebabkan jika data yang diperoleh tidak valid dan reliabel maka pengolahan data pun akan menjadi hal yang percuma. Karena hasil penelitian sangat tergantung dari data yang diperoleh dan cara pengolahan datanya. Sehingga diperlukan analisis intrumen penelitian terutama untuk teknik angket supaya data yang diperoleh dapat dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan.
3.7.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian
Pengujian validitas merupakan hal yang sangat penting, dimana dengan adanya pengujian validitas ini kualitas butir soal yang akan diujikan terhadap responden penelitian benar-benar dapat dipercaya sebagai instrumen penelitian. Soal-soal yang akan diujikan mempunyai kriteria tertentu yakni valid dan tidaknya dapat diketahui dengan melakukan pengukuran validasinya.
Langkah-langkah pengujian validitas instrumen sebagai berikut ini. (Riduwan, 2010: 98).
(27)
42
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2 2 2 2
Y Y n X X n Y X XY n rxy Keterangan : xyr = koefisien korelasi tiap butir N = Banyaknya subjek uji coba Σ X = Jumlah skor tiap butir ΣY = Jumlah skor total
Σ X 2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir Σ Y 2 = Jumlah kuadrat skor total
Σ XY = Jumlah perkalian skor tiap butir dengan jumlah skor total b. Menghitung harga thitung dengan rumus :
thitung = rxy
2 1 1 r n Keterangan :
t = Uji signifikan korelasi
r = Koefisien korelasi yang telah dihitung n = Jumlah responden
c. Mencari ttabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n - 1.
d. Kaidah keputusan :
Jika t hitung > t tabel berarti valid Jika t hitung < t tabel berarti tidak valid
Hasil perhitungan uji validitas variabel X dari 84 item pernyataan didapat 15 item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomor: 11, 12, 20, 35, 39, 43, 45, 48, 59, 60, 67, 71, 72, 75, dan 77 dan item pernyataan yang tidak valid tidak dipakai pada penelitian selanjutnya, akhirnya tinggal 69 item pernyataan untuk
(28)
43
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
variabel X. Hal ini berarti bahwa item pernyataan yang dinyatakan valid tersebut dapat digunakan sebagai item pernyataan dalam instrumen penelitian. Sedangkan hasil perhitungan uji validitas variabel Y dari 28 item pernyataan didapat 27 item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomor 20 dan item pernyataan yang tidak valid tidak dipakai pada penelitian selanjutnya, akhirnya tinggal 27 item pernyataan untuk variabel Y. Hal ini berarti bahwa item pernyataan yang dinyatakan valid tersebut dapat digunakan sebagai item pernyataan dalam instrumen penelitian. Perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat lampiran 05.
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas digunakan agar instrumen penelitian dapat dipercaya (reliabel). Menurut Sugiyono (2008 : 173) “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen.
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan nilai test, artinya bahwa instrumen penelitian akan reliabel jika diajukan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang tidak bersamaan atau berbeda akan tetapi hasilnya akan sama.
Untuk mencari nilai reliabilitas yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan yaitu dengan metode alpha. Langkah-langkahnya sebagai berikut ini (Riduwan, 2010: 115) :
a. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :
N N
x x
S
i i
i
2
2 ( )
Dimana :
i
S = varians skor tiap-tiap item
2
x i = jumlah kuadrat item Xi2
)
(29)
44
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
i
S
N = jumlah responden
b. Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus : = S1 + S2 + S3 ……… Sn
Dimana :
∑Si = jumlah varians tiap item
S1, S2, S3, Sn = varians item ke -1, 2, 3 … n
c. Menghitung harga varians dengan rumus
N N y y St
2 1 2 1 Dimana : 2 t = varians total
2
y i = jumlah kuadrat Y total2
)
(
yi = jumlah y total yang dikuadratkan N = jumloah respondend. Mencari reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan bisa juga dengan menggunakan rumus koefisien alpa
, sebagai berikut:r11=
t i S S k k 1 1 Keterangan :
r11 = Koefisien reliabilitas b
= Jumlah varian item
t
= Jumlah varian total k = Jumlah item pertanyaan
(30)
45
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kriteria r > rtab dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk = n – 1 dan sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah :
r11 < 0,199 : Reliabilitas sangat rendah 0,20 – 0,399 : Reliabilitas rendah
0,40 – 0,599 : Reliabilitas sedang 0,60 – 0,799 : Reliabilitas tinggi 0,80 – 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi
Hasil perhitungan reliabilitas butir pernyataan pada variabel X dalam penelitian ini diperoleh sebesar 0,965. Berdasarkan indeks korelasi, perhitungan reliabilitas pada variabel X diklasifikasikan memiliki reliabel sangat tinggi. Sedangkan untuk perhitungan reliabilitas butir pernyataan pada variabel Y dalam penelitian ini diperoleh sebesar 0,890. Berdasarkan indeks korelasi, perhitungan reliabilitas pada variabel Y diklasifikasikan memiliki reliabel sangat tinggi. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 06.
3.8 Teknik Analisis Data
Dalam Penelitian kuantitatif, analisis (pengolahan) data dilakukan setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan statistik.
Sugiyono (2008: 207) menyebutkan kegiatan dalam analisis data adalah sebagai berikut ini:
a. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. b. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden. c. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti.
d. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.
e. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. 3.8.1 Konversi Z-Skor dan T-Skor
Konversi Z-skor dan T-Skor dimaksudkan untuk membandingkan dua sebaran skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar sepuluh dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. Analisis
(31)
46
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
data yang dilakukan adalah mengkonversi nilai atau hasil yang diperoleh dari tiap responden.
Langkah-langkah perhitungan konversi T-Skor dan Z-Skor menurut Riduwan (2010: 130-131 ) sebagai berikut :
a. Menghitung rata-rata ( )
Dimana:
= Rata-rata
ΣX = Jumlah harga semua X n = Jumlah data
b. Menghitung simpangan baku (SD)
Dimana:
SD = Standar deviasi SD = Standar deviasi
= Selisih antara skor Xi dengan rata-rata
c. Mengkonversikan data mentah ke dalam Z-Skor dan T-Skor
SD X BatasKelas Skor
Z
Keterangan:
SD = Standar deviasi
= Selisih antara skor Xi dengan rata-rata
Dengan langkah perhitungan yang sama, konversi T-Skor dan Z-Skor berlaku untuk variabel X dan Y.
(32)
47
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.8.2 Uji Normalitas distribusi
Uji Normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data. Data yang perlu diuji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini adalah kelompok data (X) untuk variabel “Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran” , data (Y) untuk variabel “Penyelesaian Tugas Terstruktur Pada Mata kuliah Manajemen Konstruksi”
Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi ini menggunakan rumus chi-kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut ini. (Riduwan, 2010: 121-124)
a. Mencari skor terbesar dan terkecil
b. Menentukan rentang skor ( R ) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil R = Skor terbesar – Skor terkecil
c. Menentukan banyaknya kelas interval ( BK ) dengan rumus : BK = 1 + 3,3 log n , dimana n = banyaknya item
d. Menentukan panjang kelas interval ( i ) dengan rumus :
BK R kelas banyaknya skor g n
i Re tan
e. Membuat daftar distribusi frekuensi variabel X dan Y
Tabel 3.3 Format Daftar Distribusi Frekuensi No. Kelas Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2
f. Menghitung rata-rata skor ( mean ) dengan rumus :
n X F x
M
i ig. Menentukan simpangan baku ( SD ) dengan rumus :
1 .) (
. 2 2
n n fx fx nSD i i
(33)
48
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Menentukan batas kelas (K), yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5
2) Mencari Z- score untuk batas kelas interval dengan rumus
SD x K Z
3) Menghitung luas 0 – Z dari tabel kurve normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. 5) Mencari frekuensi yang diharapkan(fe) dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden (n)
Tabel 3.4 Format daftar frekuensi yang diharapkan No. Batas Kelas Z Luas O - Z Luas tiap interval Fe fo
i. Menghitung Chi Kuadrat (χ2), dengan rumus :
k
i e
e o
f f f
1
2
2
Keterangan : 2
= Chi-kuadrat
fo = Frekuensi dari hasil pengamatan fe = Frekuensi yang diharapkan
j. Membandingkan χ2hitung dengan χ2tabel untuk ά = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n – 1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut ini.
Jika χ2hitung ≥ χ2tabel , artinya distribusi data tidak normal Jika χ2hitung ≤ χ2tabel , artinya distribusi data normal
(34)
49
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.8.3 Uji Kecenderungan
Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut : 1. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan
sub variabel
2. Menentukan skala skor mentah
> X + 1,5. SD Kriteria : sangat baik
X+ 1,5. SD > x ≥ X + 0,5. SD Kriteria : baik
X+ 0,5. SD > x ≥ X - 0,5. SD Kriteria : cukup baik
X - 0,5. SD > x ≥ X - 1,5. SD Kriteria : kurang baik x < X - 1,5. SD Kriteria : Tidak baik
3. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel.
3.8.4 Uji Korelasi Spearman Rank
Untuk mengetahui arah dan kuatnya pengaruh antara dua variabel atau lebih diperlukan uji korelasi. Perhitungan uji korelasi digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel X dengan variabel Y. Jika data berdistribusi tidak normal, analisis korelasi menggunakan analisis statistik nonparametrik. Maka, digunakan rumus Spearman Rank (Riduwan, 2010: 136).
∑
Keterangan :
\rs = Nilai korelasi Spearman Rank. d2 = Selisih setiap pasangan rank.
(35)
50
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kriteria yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi menurut Riduwan (2010:136) sebagai berikut :
a. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1. b. Patokan angkanya adalah sebagai berikut :
0,80 – 1,00 : Korelasi sangat kuat 0,60 – 0,799 : Korelasi kuat 0,40 – 0,599 : Korelasi sedang 0,20 – 0,399 : Korelasi rendah 0,00 – 0,199 : Korelasi sangat rendah
3.8.5 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi antar variabel. Kontribusi tersebut dihitung dengan koefisien determinasi.
KP = (r)2 . 100%
(Riduwan, 2010:139) Keterangan :
KP = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi
3.8.6 Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian itu hipotesisnya dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian dan statistik terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Hipotesis nol (Ho) adalah pernyataan tidak ada hubungan antara parameter dengan statistik, atau tidak terdapat hubungan antara ukuran populasi dengan ukuran sampel. Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari hipotesis nol, yang berbunyi terdapat hubungan antara data populasi dengan data sampel. Keberartian korelasi Spearman Rank (rs) dapat dibandingkan dengan rho (rs tabel).
(36)
51
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah MK Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah MK Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Ho : ρ = 0 (berarti tidak ada hubungan)
Ha : ρ ≠ 0 (berarti ada hubungan)
Dengan tingkat signifikan 95% dan dk = n - 2, dengan ketentuan: a. Jika rs hitung > rs tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika rshitung < rstabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Untuk melakukan pengujian signifikansinya menggunakan rumus t (Sugiyono, 2008: 257).
√ √
Hipotesis yang harus diuji adalah: Ha : ρ ≠ 0
Ho : ρ = 0
Dengan tingkat signifikan 95% dan dk = n - 2, dengan ketentuan: Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
(37)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 69 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran pada mata kuliah Manajemen Konstruksi mendapatkan respon dan pandangan yang positif oleh sebagian besar mahasiswa. Hal ini terlihat pada hasil perhitungan pada lampiran 11 yang menunjukkan rata-rata menjawab cukup baik. Setiap mahasiswa memiliki persepsi yang berbeda-beda pandangan terhadap suatu objek yang dilihat atau dialaminya. 2. Penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi
untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI tahun akademik 2012-2013 ada 3 tahapan yaitu, persiapan pelaksanaan tugas terstruktur, pelaksanaan tugas terstruktur dan proses bimbingan. Dari ketiga tahapan tersebut, sebagian besar mahasiswa melaksanakannya dengan cukup baik dan sesuai. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 11 yang menunjukkan sebagian besar mahasiswa melaksanakannya dengan rata-rata cukup baik.
3. Proses pembelajaran dengan melibatkan metode, media dan interaksi dapat mengarahkan mahasiswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran tersebut diaplikasikan dalam tugas terstruktur. Dari hasil penelitian, Terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah MK pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI yang telah mengontrak MK tahun akademik 2012-2013.
(38)
70
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai masukan dan pertimbangan agar lebih bermanfaat serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adapun saran-saran yang dikemukakan sebagai berikut ini.
1. Mahasiswa hendaknya menyadari arti penting perkuliahan MK bagi dirinya karena dengan memahami mata kuliah MK dapat menunjang kemampuannya di bidang teknik sipil.
2. Diharapkan Dosen memberikan dorongan kepada mahasiswa tentang pentingnya memahami tugas terstruktur pada mata kuliah MK.
3. Bagi peneliti yang berminat untuk mengkaji lebih luas serta ingin lebih mendalami lagi permasalahan yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan instrumen yang berbeda agar lebih menggali aspek lainnya yang belum terungkap, sehingga diperoleh hasil penelitian baru sebagai pembanding.
(39)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Tezar Wibowo. (2008). Kontribusi Penguasaan Mata Kuliah Mekanika Tanah terhadap Proses Penyelesaian Tugas Terstruktur Mata Kuliah Perencanaan Bangunan Keairan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung : tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Peraturan Menteri Tentang Standar Proses Pendidikan. Jakarta : BSNP
Haryanto, (2012). Pengertian dan Tujuan Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://belajarpsikologi.com/?s=Pengertian+Pembelajaran++++Tujuan+Pe mbelajaran&x=7&y=2. [1 April 2012].
Ino, (2012). Macam-macam Metode Pembelajaran. [Online]. 2 Halaman. Tersedia : http://www.inoputro.com/2012/02/macam-macam-metode-pembelajaran/. [15 Februari 2012].
Kusumah, W. (2008). Pemanfaatan Sumber Belajar di Sekolah. [Online]. Tersedia : http://purwanto.web.id/?p=90. [24 Maret 2009].
Lutviah. (2009). Pengertian Persepsi. [Online]. 1 halaman. Tersedia : http://lutviah. Net. [10 Agustus 2010].
Meristika, Y. (2009). Persepsi Mahasiwa Tentang Instrumen Tes Hasil Belajar Mata Kuliah Program Ekstensi pada Tahap Pendidikan Sarjana
Keperawatan Di PSIK FK USU. [Online]. 87 halaman. [ 06 Agustus 2010].
Mochamad, J.A. (2004). Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Pemilihan Dosen Pembimbing Skripsi terhadap Proses Penyelesaian Skripsi. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Bandung : tidak diterbitkan.
Prasasti, Yogi. 2003. Pengaruh Interaksi Belajar Mengajar Dosen dan Mahasiswa terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Rencana Anggaran Biaya di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fptk Upi. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung : tidak diterbitkan.
(40)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula (Cetakan ke-Enam). Bandung: Alfabeta.
Sabri, A. (2005). Strategi belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta : Quantum Teaching.
Sarwono, S. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali Press.
Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudrajat, A. (2008). Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/. [12 Januari 2008].
Sugandi, A. (2004). Teori Pembelajaran. Semarang : UPT MKK UNNES
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Tim Dosen UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Tim Dosen UPI. (2012). Pedoman Program Pengalaman Lapangan. Bandung:
UPI.
Tim Fakultas Ilmu Pendidikan. (2009). Pedoman Penilaian Kinerja Dosen. Bandung: UPI.
Widiana, Yulianti Endrayana. (2012). Hubungan Penampilan (Performance) Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran MKT SMK Negeri 1 Sumedang. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Bandung : tidak diterbitkan.
(1)
50
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kriteria yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi menurut Riduwan (2010:136) sebagai berikut :
a. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1. b. Patokan angkanya adalah sebagai berikut :
0,80 – 1,00 : Korelasi sangat kuat 0,60 – 0,799 : Korelasi kuat 0,40 – 0,599 : Korelasi sedang 0,20 – 0,399 : Korelasi rendah 0,00 – 0,199 : Korelasi sangat rendah 3.8.5 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi antar variabel. Kontribusi tersebut dihitung dengan koefisien determinasi.
KP = (r)2 . 100%
(Riduwan, 2010:139) Keterangan :
KP = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi
3.8.6 Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian itu hipotesisnya dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian dan statistik terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Hipotesis nol (Ho) adalah pernyataan tidak ada hubungan antara parameter dengan statistik, atau tidak terdapat hubungan antara ukuran populasi dengan ukuran sampel. Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari hipotesis nol, yang berbunyi terdapat hubungan antara data populasi dengan data sampel. Keberartian korelasi Spearman Rank (rs) dapat dibandingkan dengan rho (rs tabel).
(2)
51
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah MK Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah MK Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Ho : ρ = 0 (berarti tidak ada hubungan)
Ha : ρ ≠ 0 (berarti ada hubungan)
Dengan tingkat signifikan 95% dan dk = n - 2, dengan ketentuan: a. Jika rs hitung > rs tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
b. Jika rshitung < rstabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Untuk melakukan pengujian signifikansinya menggunakan rumus t (Sugiyono, 2008: 257).
√
√
Hipotesis yang harus diuji adalah: Ha : ρ ≠ 0
Ho : ρ = 0
Dengan tingkat signifikan 95% dan dk = n - 2, dengan ketentuan: Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
(3)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
69 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran pada mata kuliah Manajemen Konstruksi mendapatkan respon dan pandangan yang positif oleh sebagian besar mahasiswa. Hal ini terlihat pada hasil perhitungan pada lampiran 11 yang menunjukkan rata-rata menjawab cukup baik. Setiap mahasiswa memiliki persepsi yang berbeda-beda pandangan terhadap suatu objek yang dilihat atau dialaminya. 2. Penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi
untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI tahun akademik 2012-2013 ada 3 tahapan yaitu, persiapan pelaksanaan tugas terstruktur, pelaksanaan tugas terstruktur dan proses bimbingan. Dari ketiga tahapan tersebut, sebagian besar mahasiswa melaksanakannya dengan cukup baik dan sesuai. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 11 yang menunjukkan sebagian besar mahasiswa melaksanakannya dengan rata-rata cukup baik.
3. Proses pembelajaran dengan melibatkan metode, media dan interaksi dapat mengarahkan mahasiswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran tersebut diaplikasikan dalam tugas terstruktur. Dari hasil penelitian, Terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah MK pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI yang telah mengontrak MK tahun akademik 2012-2013.
(4)
70
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai masukan dan pertimbangan agar lebih bermanfaat serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adapun saran-saran yang dikemukakan sebagai berikut ini.
1. Mahasiswa hendaknya menyadari arti penting perkuliahan MK bagi dirinya karena dengan memahami mata kuliah MK dapat menunjang kemampuannya di bidang teknik sipil.
2. Diharapkan Dosen memberikan dorongan kepada mahasiswa tentang pentingnya memahami tugas terstruktur pada mata kuliah MK.
3. Bagi peneliti yang berminat untuk mengkaji lebih luas serta ingin lebih mendalami lagi permasalahan yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan instrumen yang berbeda agar lebih menggali aspek lainnya yang belum terungkap, sehingga diperoleh hasil penelitian baru sebagai pembanding.
(5)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Tezar Wibowo. (2008). Kontribusi Penguasaan Mata Kuliah Mekanika Tanah terhadap Proses Penyelesaian Tugas Terstruktur Mata Kuliah Perencanaan Bangunan Keairan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung : tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Peraturan Menteri Tentang Standar Proses Pendidikan. Jakarta : BSNP
Haryanto, (2012). Pengertian dan Tujuan Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://belajarpsikologi.com/?s=Pengertian+Pembelajaran++++Tujuan+Pe mbelajaran&x=7&y=2. [1 April 2012].
Ino, (2012). Macam-macam Metode Pembelajaran. [Online]. 2 Halaman. Tersedia : http://www.inoputro.com/2012/02/macam-macam-metode-pembelajaran/. [15 Februari 2012].
Kusumah, W. (2008). Pemanfaatan Sumber Belajar di Sekolah. [Online]. Tersedia : http://purwanto.web.id/?p=90. [24 Maret 2009].
Lutviah. (2009). Pengertian Persepsi. [Online]. 1 halaman. Tersedia : http://lutviah. Net. [10 Agustus 2010].
Meristika, Y. (2009). Persepsi Mahasiwa Tentang Instrumen Tes Hasil Belajar Mata Kuliah Program Ekstensi pada Tahap Pendidikan Sarjana
Keperawatan Di PSIK FK USU. [Online]. 87 halaman.
[ 06 Agustus 2010].
Mochamad, J.A. (2004). Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Pemilihan Dosen Pembimbing Skripsi terhadap Proses Penyelesaian Skripsi. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Bandung : tidak diterbitkan.
Prasasti, Yogi. 2003. Pengaruh Interaksi Belajar Mengajar Dosen dan Mahasiswa terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Rencana Anggaran Biaya di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fptk Upi. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung : tidak diterbitkan.
(6)
Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013
Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Kontruksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula (Cetakan ke-Enam). Bandung: Alfabeta.
Sabri, A. (2005). Strategi belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta : Quantum Teaching.
Sarwono, S. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali Press.
Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudrajat, A. (2008). Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/. [12 Januari 2008].
Sugandi, A. (2004). Teori Pembelajaran. Semarang : UPT MKK UNNES
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Tim Dosen UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Tim Dosen UPI. (2012). Pedoman Program Pengalaman Lapangan. Bandung: UPI.
Tim Fakultas Ilmu Pendidikan. (2009). Pedoman Penilaian Kinerja Dosen. Bandung: UPI.
Widiana, Yulianti Endrayana. (2012). Hubungan Penampilan (Performance) Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran MKT SMK Negeri 1 Sumedang. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Bandung : tidak diterbitkan.