KOMUNIKASI ORGANISASI CV. KOPI PANAS PRODUCTION’S (Studi Kasus Keberadaan CV. Kopi Panas Production’s Jimbaran-Bali Komunikasi Organisasi CV. Kopi Panas Production’s (Studi Kasus Keberadaan CV. Kopi Panas Production’s Jimbaran-Bali Tanpa Adanya Divisi A

(1)

KOMUNIKASI ORGANISASI CV. KOPI PANAS PRODUCTION’S (Studi Kasus Keberadaan CV. Kopi Panas Production’s Jimbaran-Bali

Tanpa Adanya Divisi Account Executive Tahun 2012)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata I Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

Diajukan oleh :

ALDILA SOERYA SAPUTRA L 100 080 131

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

90r'xIN

et}zrremftt 8I ?lJB{ams

^l

rfnEuag .YAI.IdNPd g ?utqutqula6 'ls'hl'oso3ueg rpng

l Eurqrrnqrue6 'us'1at oouo1m141{gn"J

rfn8us6 rm/Aeq ueunsns

1-g ueeuefrasel releE ueryedepuem prer(s nrcueureur qr1e1 uele1e{ulp ue(l EIgU rremml g1 'pE8uet sp€d

rfnEue4tlua&a( uudsp rp uuluuqeped1p I{EIoI

rtr

080 00r

I

:qolo unsns1p rrBp ueldelsrp EueA

{ZlOZunqBIanlrntarf, ,u?rorcyls!,r1pu,{uupe

uduq [Isg-uarsqlulf ssuolttnpord sutrsd IdoX'713 truupcraqax snsuy lpnfs)

s.NoIIJnOOUd

SYNYd

IdOX'1t3

ISVSINV9UO

ISYXTNnI{OX

ISdIUXS

,t

.I


(3)

ABSTRAK

ALDILA SOERYA SAPUTRA, L100080131, KOMUNIKASI ORGANISASI CV. KOPI PANAS PRODUCTION’S (Studi Kasus Keberadaan CV. Kopi Panas Production’s Jimbaran-Bali Tanpa Adanya Divisi Account Executive Tahun 2012). Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Komunikasi dan Informatika. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2012.

Biro iklan (advertising agency) di Indonesia mengalami kecenderungan tidak lagi mementingkan jabatan secara struktural dalam melakukan tugasnya untuk memenuhi kebutuhan klien. Di dalam biro iklan hal yang terpenting ialah bagaimana agar mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan brief klien.

CV. Kopi Panas Production‟s adalah biro iklan yang mengkhususkan diri dalam desain kreatif, manajemen acara, fotografi, dan multimedia Divisi yang ada didalamnya meliputi Director, Creative Director, Event Director, Operation, Production, Designer dan Accounting. Tidak seperti biro iklan pada umumnya, CV. Kopi Panas Production‟s tidak memiliki divisi Account Executive (AE).

Tujuan Penelitian ini adalah untuk: 1) memahami cara kerja pada biro iklan (advertising agency) yang menghilangkan Account Executive Departement. 2) untuk mengetahui alasan CV. Kopi Panas Production‟s menghilangkan Account Executive Departement.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk menyajikan data-data yang validitas dianalisis menggunakan cara triangulasi data. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, studi dokumentasi, pengamatan, dan studi pustaka.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) CV. Kopi Panas Production‟s yang menghilangkan divisi Account Executive (AE). Biro iklan ini menggunakan sistem kerja project manager dan result oriented. Project manager ialah setiap divisi mampu mengerjakan satu project tanpa dibantu oleh divisi yang lain. Sedangkan result oriented ialah biro iklan ini tidak memiliki jam kantor, kecuali hanya untuk divisi operation dan accounting karena kedua divisi tersebut berhubungan dengan administrasi. 2) CV. Kopi Panas Production‟s selalu berusaha memuaskan keinginan klien, ini merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan kepada klien. CV. Kopi Panas Production‟s melakukan pertemuan bisnis dengan klien berada di luar kantornya. 3) CV. Kopi Panas Production‟s menghilangkan divisi Account Executive (AE) karena tugas utama dari divisi tersebut adalah mencari dan bertemu dengan klien lalu memfollow up pekerjaan. Apabila ada suatu pekerjaan maupun briefing maka divisi Account Executive (AE) akan membuat contact report dan didistribusikan kepada masing-masing divisi di CV. Kopi Panas Production‟s, tugas maupun peran dari divisi Account Executive (AE) dapat diambil alih oleh Director serta dapat dibantu dengan divisi Operation. 4) CV. Kopi Panas Production‟s menerapkan manajemen organisasi yang ramping (slim organization) dengan tidak membentuk divisi Account Executive (AE). Bagi CV. Kopi Panas Production‟s keberadaan divisi Account Executive (AE) hanya akan menambah biaya operasional dan menambah hierarki pekerjaan. 5) Seluruh divisi yang ada di CV. Kopi Panas Production‟s tidak merasa keberatan dengan tidak adanya divisi Account Executive (AE), karena seluruh divisi yakin dapat mengerjakan brief yang diberikan oleh klien semaksimal mungkin walaupun tanpa adanya divisi Account Executive (AE). Klien hanya mengetahui hasil atau output dari brief yang diberikan kepada biro iklan. Klien tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi didalamnya.


(4)

A. Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini turut mempercepat laju perkembangan ekonomi dan industri, yang mempunyai implikasi penting terhadap dunia periklanan. Komunikasi suatu produk maupun jasa dari sebuah perusahaan pada umumnya dilakukan oleh biro iklan

(advertising agency). Aktivitas-aktivitas untuk menopang sebuah kegiatan promosi dilakukan dengan beberapa cara, seperti kegiatan periklanan (advertising), promosi dagang (sales promotions), publisitas (publicity) dan penjualan pribadi (personal selling). Umumnya, keempat aktivitas ini dilakukan secara bersama.

Seiring dengan berjalannya waktu, biro iklan (advertising agency) di Indonesia ada kecenderungan untuk tidak lagi mementingkan jabatan secara struktural dalam melakukan tugasnya untuk memenuhi kebutuhan klien. Sekarang di dalam biro iklan yang terpenting ialah bagaimana agar mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan brief klien. Sesuatu yang tidak hanya segar tetapi juga menginspirasi diperlukan untuk mewujudkan apa yang diinginkan oleh klien, sesuai dengan motif atau konsep yang telah ditetapkan.

CV. Kopi Panas Production‟s adalah biro iklan yang mengkhususkan diri dalam desain kreatif, manajemen acara, fotografi, dan multimedia yang mempertemukan keahlian dan individu kreatif yang telah bekerja di bidang ini selama lebih dari lima belas tahun. Divisi yang ada didalamnya meliputi Director, Creative Director, Event Director, Operation, Production, Designer dan


(5)

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola komunikasi organisasi kerja pada biro iklan (advertising agency) tanpa adanya divisi Account Executive (AE).

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan CV. Kopi Panas

Production‟s tanpa adanya divisi Account Executive (AE).

C. Tinjauan Pustaka 1. Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia, baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu – individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk tetap hidup (Rakhmat, 1998:1).

Setiap saat semua orang selalu berbicara tentang komunikasi. Kata komunikasi sangat dikenal, tetapi banyak di antara kita yang kurang mengerti makna dari komunikasi walaupun kita selalu memperbincangannya dan melakukannya.


(6)

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama

(communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005:4).

Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari – hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat : persuasif, edukatif dan

informatif. Dengan adanya komunikasi maka manusia akan sangat mudah dalam melakukan interaksi, bertukar pemikiran sehingga dapat tercapai tujuan bersama. Komunikasi berasal dari bahasa latin “communication” yang berarti

“pemberitahuan” atau „pertukaran pemikiran. Dengan demikian maka secara garis

besar dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsur – unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan) (Effendi, 2000:3).

2. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi menurut definisi Wayne (2001) dalam Umar (2002:08) adalah suatu pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan yang hierarkis antara yang satu dengan yang lainnya serta berfungsi dalam suatu lingkungan.


(7)

Komunikasi memiliki komponen utama, yaitu: kepuasan organisasi, iklim komunikasi, kualitas media, kemudahan kemanfaatan komunikasi, penyebaran informasi, muatan informasi, kemurnian pesan, serta budaya organisasi.

Organisasi tidak mungkin berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, para pegawai tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan rekan sekerjanya, pimpinan tidak dapat menerima masukan informasi, dan para penyedia tidak dapat memberikan instruksi, koordinasi kerja tidak mungkin dilakukan, dan organisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi dalam organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi.

Dalam setiap organisasi yang diisi oleh sumber daya manusia, ada yang berperan sebagai pemimpin, dan sebagian besar lainnya berperan sebagai anggota maupun karyawan. Semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut akan melakukan komunikasi. Tidak ada organisasi tanpa komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari organisasi. Komunikasi ibarat sistem yang menghubungkan antar orang, antar bagian dalam organisasi, atau sebagai aliran yang mampu membangkitkan kinerja orangorang yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Efektivitas organisasi terletak pada efektivitas komunikasi, sebab komunikasi itu penting untuk menghasilkan pemahaman yang sama antara pengirim informasi dengan penerima informasi pada semua tingkatan atau level dalam organisasi. Selain itu komunikasi juga berperan untuk membangun iklim organisasi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas organisasi.


(8)

3. Biro Iklan

Biro iklan atau yang sering disebut advertising agency merupakan sebuah perusahaan yang merencanakan dan menyelenggarakan kampanye periklanan serta selaku yang bertindak atas nama kliennya. Secara hukum, biro iklan bukanlah bukanlah sebuah agen namun sebagai kontraktor yang berdiri sendiri, biro iklan dapat melaksanakan kontrak dengan pihak media atas namanya sendiri (Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996:4). Dengan demikian biro iklan termasuk kategori biro jasa yang bergerak didalam bidang desain komunikasi.

Menurut Tjiptono (2008:206), “iklan adalah bentuk komunikasi yang tidak langsung sera berdasarkan pada informasi tentang keunggulan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan

mengubah pikiran seseorang untuk membeli”.

Biro iklan adalah suatu organisasi yang independen yang disewa oleh perusahaan untuk mengurusi kegiatan periklanannya. Biro iklan merupakan pihak yang harus bertanggung jawab atas kegiatan periklanan karena dapat berpengaruh terhadap suksesnya sebuah perusahaan.

4. Organisasi Biro Iklan

Dalam biro iklan terdapat divisi-divisi yang lebih kompleks dalam menjalankan tugas yang lebih spesifik. Semakin banyak pekerjaan semakin banyak detail tugas yang ditangani, semakin banyak membutuhkan bagian-bagian kompleks dalam biro iklan.


(9)

Biro iklan terbagi dalam tiga bagian pokok, yaitu:

a. Bagian kreatif: bagian yang berhubungan dengan bagaimana iklan akan dirancang dan diwujudkan.

b. Bagian media: bagian yang berhubungan dengan perencanaan pemilihan media dan penempatan iklan.

c. Bagian account: bagian yang terkait dengan upaya untuk mendapatkan klien.

D. Metode Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat penelitian

Merupakan unsur yang penting dalam penelitian, sebab di tempat inilah penulis memperoleh data. Dalam penelitian ini mengambil lokasi di CV. Kopi Panas Production‟s Jimbaran – Bali.

b. Waktu Penelitian

Penelitian terhadap permasalahan yang telah dirumuskan di atas akan dimulai pada bulan November 2012 sampai dengan selesainya penelitian ini.

2. Jenis Penelitian

Bila dilihat dari hasil yang dicapai, maka penelitian ini dikategorikan dalam tipe wawancara dan pengamatan. Tipe penelitian Deskriptif Kualitatif dengan pendekatan Kasus Tunggal (Single Case).


(10)

3. Sumber Data

Terdapat beberapa jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Data primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian maupun obyek penelitian (Bungin, 2005:122). Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data primer akan diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada para informan maupun dari media dan observasi di CV. Kopi Panas

Production‟s.

b. Data sekunder

Data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan (Bungin, 2005:122). Data sekunder dapat membantu memberi keterangan atau data pelengkap sebagai bahan pendukung. Dalam penelitian ini, pengumpulan data sekunder melalui buku-buku referensi, artikel baik dari majalah maupun dari internet yang mendukung penelitian tersebut.

E. Hasil Penelitian

Berikut hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti :

1) CV. Kopi Panas Production‟s yang menghilangkan divisi Account


(11)

result oriented. Project manager ialah setiap divisi mampu mengerjakan satu

project tanpa dibantu oleh divisi yang lain. Sedangkan result oriented ialah biro iklan ini tidak memiliki jam kantor, kecuali hanya untuk divisi operation dan accounting karena kedua divisi tersebut berhubungan dengan administrasi.

2) CV. Kopi Panas Production‟s selalu berusaha memuaskan keinginan

klien, ini merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan kepada klien. CV.

Kopi Panas Production‟s melakukan pertemuan bisnis dengan klien berada di luar

kantornya.

3) CV. Kopi Panas Production‟s menghilangkan divisi Account Executive

(AE) karena tugas utama dari divisitersebut adalah mencari dan bertemu dengan klien lalu memfollow up pekerjaan. Apabila ada suatu pekerjaan maupun briefing

maka divisi Account Executive (AE) akan membuat contact report dan didistribusikan kepada masing-masing divisi di CV. Kopi Panas Production‟s, tugas maupun peran dari divisi Account Executive (AE) dapat diambil alih oleh

Director serta dapat dibantu dengan divisi Operation.

4) CV. Kopi Panas Production‟s menerapkan manajemen organisasi yang ramping (slim organization) dengan tidak membentuk divisi Account Executive (AE). Bagi CV. Kopi Panas Production‟s keberadaan divisi Account Executive (AE) hanya akan menambah biaya operasional dan menambah hierarki pekerjaan.

5) Seluruh divisi yang ada di CV. Kopi Panas Production‟s tidak merasa

keberatan dengan tidak adanya divisi Account Executive (AE), karena seluruh divisi yakin dapat mengerjakan brief yang diberikan oleh klien semaksimal mungkin walaupun tanpa adanya divisi Account Executive (AE). Klien hanya


(12)

mengetahui hasil atau output dari brief yang diberikan kepada biro iklan. Klien tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi didalamnya.

F. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa dalam hal memahami cara kerja pada biro

iklan CV. Kopi Panas Production‟s yang menghilangkan divisi Account Executive

(AE), biro iklan ini menggunakan sistem kerja project manager dan result oriented. Project manager ialah setiap divisi mampu mengerjakan satu project

tanpa dibantu oleh divisi yang lain. Sedangkan result oriented ialah tidak memiliki jam kantor, kecuali hanya untuk divisi Operation dan Accounting. Karena kedua divisi tersebut hanya berhubungan dengan administrasi kantor. Walaupun tanpa jam kantor, tetapi Director berkeyakinan kepada seluruh divisi bahwa nantinya pekerjaan akan selesei sesuai waktu yang disepakati dan memiliki kualitas yang terbaik.

Kualitas untuk menjadi yang terbaik saja tentu tidak cukup. CV. Kopi

Panas Production‟s harus mengetahui ekspetasi dari klien, jadi ekspetasi yang

diinginkan oleh klien maka akan diberikan biro iklan ini melebihi dari ekspetasi

mereka. CV. Kopi Panas Production‟s harus mengetahui ekspetasi klien, tetapi

setiap klien memiliki ekspetasi yang berbeda-beda.

CV. Kopi Panas Production‟s merupakan biro iklan yang masih kecil,

yang berarti biro iklan ini menginginkan seefisien mungkin alur pekerjaannya dan seminimal mungkin prosedurnya. Dengan slim organization, biro iklan ini merasa


(13)

tidak perlu dengan adanya divisi Account Executive (AE) karena bila ditambah dengan divisi tersebut maka pekerjaan akan menjadi lebih banyak dan pelayanan

maupun kualitas karya yang diberikan oleh CV. Kopi Panas Production‟s kepada

klien tidak akan maksimal.

Bagi biro iklan ini, divisi yang lengkap belum menjamin kesuksesan, disini yang terpenting ialah biro iklan mampu memberikan sesuai dengan konsep keinginan klien serta pesan yang terkandung dalam iklan mampu tersampaikan kepada khalayak umum.

Salah satu hal yang sangat dipertimbangkan apabila menambah divisi tersebut adalah sistem kerja yang baru kemungkinan akan memperlambat kinerja tim, karena butuh waktu atau proses untuk beradaptasi dengan sistem kerja yang baru. Tim dari biro iklan ini mampu membuat percaya calon klien dengan cara men-direct. Ketika pekerjaan sudah selesai, bukan berarti komunikasi juga berhenti. Tetapi tetap menjalin komunikasi, ini bertujuan agar tidak putus kerja sama yang pernah terlaksana.

Seluruh divisi yang ada di CV. Kopi Panas Production‟s tidak merasa

keberatan dengan tidak adanya divisi Account Executive (AE) maupun memberikan masukan kepada Director agar ditambah dengan divisi tersebut. Karena seluruh divisi yakin dapat mengerjakan brief yang diberikan oleh klien semaksimal mungkin walaupun tanpa adanya divisi Account Executive (AE).

Klien hanya mengetahui hasil atau output dari brief yang diberikan kepada biro iklan, klien tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi didalamnya.


(14)

2. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan:

1. Dengan manajemen kerja project manager di CV. Kopi Panas

Production‟s maka setiap divisi berubah-ubah jenis proyek

yang dikerjakannya. Sebaiknya CV. Kopi Panas Production‟s memberikan jenis pekerjaan yang jelas kepada setiap divisinya agar tim mampu bekerja secara optimal terhadap tanggung jawab setiap pekerjaannya.

2. Agar CV. Kopi Panas Production‟s menambahkan jumlah sumber daya manusianya pada divisi produksi. Mengingat divisi ini memiliki tanggung jawab yang besar mengenai produksi dari materi promosi, panggung, background, layout

meja dan kursi sebelum hingga selesai even.

G. Daftar Pustaka Buku

Bungin, Burhan. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Edisi Pertama. Jakarta : Kencana

Effendy, Onong. 2000. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchyana. 2005. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.


(15)

Kotler, Philip. 2000. Marketing Managemen. The Millenium Edition. New Jersey : Prentice Hall – International, Inc.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 2 Edisi 12. Jakarta : Indeks.

Liliweri, Alo. 2001. Gatra-Gatra Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rusdakarya.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaludin. 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : PT. Alfabeta. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset. Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan Indonesia. Jakarta : Buana. Pustaka Indonesia.

Internet

www.kopipanas.net Kamus


(1)

3. Sumber Data

Terdapat beberapa jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Data primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian maupun obyek penelitian (Bungin, 2005:122). Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data primer akan diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada para informan maupun dari media dan observasi di CV. Kopi Panas Production‟s.

b. Data sekunder

Data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan (Bungin, 2005:122). Data sekunder dapat membantu memberi keterangan atau data pelengkap sebagai bahan pendukung. Dalam penelitian ini, pengumpulan data sekunder melalui buku-buku referensi, artikel baik dari majalah maupun dari internet yang mendukung penelitian tersebut.

E. Hasil Penelitian

Berikut hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti :

1) CV. Kopi Panas Production‟s yang menghilangkan divisi Account


(2)

result oriented. Project manager ialah setiap divisi mampu mengerjakan satu project tanpa dibantu oleh divisi yang lain. Sedangkan result oriented ialah biro iklan ini tidak memiliki jam kantor, kecuali hanya untuk divisi operation dan accounting karena kedua divisi tersebut berhubungan dengan administrasi.

2) CV. Kopi Panas Production‟s selalu berusaha memuaskan keinginan klien, ini merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan kepada klien. CV.

Kopi Panas Production‟s melakukan pertemuan bisnis dengan klien berada di luar

kantornya.

3) CV. Kopi Panas Production‟s menghilangkan divisi Account Executive

(AE) karena tugas utama dari divisi tersebut adalah mencari dan bertemu dengan klien lalu memfollow up pekerjaan. Apabila ada suatu pekerjaan maupun briefing maka divisi Account Executive (AE) akan membuat contact report dan didistribusikan kepada masing-masing divisi di CV. Kopi Panas Production‟s, tugas maupun peran dari divisi Account Executive (AE) dapat diambil alih oleh Director serta dapat dibantu dengan divisi Operation.

4) CV. Kopi Panas Production‟s menerapkan manajemen organisasi yang ramping (slim organization) dengan tidak membentuk divisi Account Executive (AE). Bagi CV. Kopi Panas Production‟s keberadaan divisi Account Executive (AE) hanya akan menambah biaya operasional dan menambah hierarki pekerjaan.

5) Seluruh divisi yang ada di CV. Kopi Panas Production‟s tidak merasa keberatan dengan tidak adanya divisi Account Executive (AE), karena seluruh divisi yakin dapat mengerjakan brief yang diberikan oleh klien semaksimal mungkin walaupun tanpa adanya divisi Account Executive (AE). Klien hanya


(3)

mengetahui hasil atau output dari brief yang diberikan kepada biro iklan. Klien tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi didalamnya.

F. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa dalam hal memahami cara kerja pada biro

iklan CV. Kopi Panas Production‟s yang menghilangkan divisi Account Executive

(AE), biro iklan ini menggunakan sistem kerja project manager dan result oriented. Project manager ialah setiap divisi mampu mengerjakan satu project tanpa dibantu oleh divisi yang lain. Sedangkan result oriented ialah tidak memiliki jam kantor, kecuali hanya untuk divisi Operation dan Accounting. Karena kedua divisi tersebut hanya berhubungan dengan administrasi kantor. Walaupun tanpa jam kantor, tetapi Director berkeyakinan kepada seluruh divisi bahwa nantinya pekerjaan akan selesei sesuai waktu yang disepakati dan memiliki kualitas yang terbaik.

Kualitas untuk menjadi yang terbaik saja tentu tidak cukup. CV. Kopi Panas Production‟s harus mengetahui ekspetasi dari klien, jadi ekspetasi yang diinginkan oleh klien maka akan diberikan biro iklan ini melebihi dari ekspetasi

mereka. CV. Kopi Panas Production‟s harus mengetahui ekspetasi klien, tetapi

setiap klien memiliki ekspetasi yang berbeda-beda.

CV. Kopi Panas Production‟s merupakan biro iklan yang masih kecil, yang berarti biro iklan ini menginginkan seefisien mungkin alur pekerjaannya dan seminimal mungkin prosedurnya. Dengan slim organization, biro iklan ini merasa


(4)

tidak perlu dengan adanya divisi Account Executive (AE) karena bila ditambah dengan divisi tersebut maka pekerjaan akan menjadi lebih banyak dan pelayanan

maupun kualitas karya yang diberikan oleh CV. Kopi Panas Production‟s kepada

klien tidak akan maksimal.

Bagi biro iklan ini, divisi yang lengkap belum menjamin kesuksesan, disini yang terpenting ialah biro iklan mampu memberikan sesuai dengan konsep keinginan klien serta pesan yang terkandung dalam iklan mampu tersampaikan kepada khalayak umum.

Salah satu hal yang sangat dipertimbangkan apabila menambah divisi tersebut adalah sistem kerja yang baru kemungkinan akan memperlambat kinerja tim, karena butuh waktu atau proses untuk beradaptasi dengan sistem kerja yang baru. Tim dari biro iklan ini mampu membuat percaya calon klien dengan cara men-direct. Ketika pekerjaan sudah selesai, bukan berarti komunikasi juga berhenti. Tetapi tetap menjalin komunikasi, ini bertujuan agar tidak putus kerja sama yang pernah terlaksana.

Seluruh divisi yang ada di CV. Kopi Panas Production‟s tidak merasa keberatan dengan tidak adanya divisi Account Executive (AE) maupun memberikan masukan kepada Director agar ditambah dengan divisi tersebut. Karena seluruh divisi yakin dapat mengerjakan brief yang diberikan oleh klien semaksimal mungkin walaupun tanpa adanya divisi Account Executive (AE). Klien hanya mengetahui hasil atau output dari brief yang diberikan kepada biro iklan, klien tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi didalamnya.


(5)

2. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan:

1. Dengan manajemen kerja project manager di CV. Kopi Panas

Production‟s maka setiap divisi berubah-ubah jenis proyek

yang dikerjakannya. Sebaiknya CV. Kopi Panas Production‟s memberikan jenis pekerjaan yang jelas kepada setiap divisinya agar tim mampu bekerja secara optimal terhadap tanggung jawab setiap pekerjaannya.

2. Agar CV. Kopi Panas Production‟s menambahkan jumlah sumber daya manusianya pada divisi produksi. Mengingat divisi ini memiliki tanggung jawab yang besar mengenai produksi dari materi promosi, panggung, background, layout meja dan kursi sebelum hingga selesai even.

G. Daftar Pustaka Buku

Bungin, Burhan. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Edisi Pertama. Jakarta : Kencana

Effendy, Onong. 2000. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchyana. 2005. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.


(6)

Kotler, Philip. 2000. Marketing Managemen. The Millenium Edition. New Jersey : Prentice Hall – International, Inc.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 2 Edisi 12. Jakarta : Indeks.

Liliweri, Alo. 2001. Gatra-Gatra Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rusdakarya.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaludin. 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : PT. Alfabeta. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset. Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan Indonesia. Jakarta : Buana. Pustaka Indonesia.

Internet

www.kopipanas.net Kamus