Identifikasi Zat Pewarna Tambahan Pangan Pada Jeli Secara Kromatografi Kertas Chapter III V

21

BAB 3
METODE PERCOBAAN
3.1. Alat
1. Gelas piala
2. Batang pengaduk kaca
3. Kertas saring
4. Bejana kromatografi
5. Penangas air
6. Benang wol bebas lemak
7. Kertas saring biasa
8. Kertas saring whatman no. 1
3.2. Bahan
1. Asam asetat glasial
2. Amonia 10 %
3. Larutan baku zat pewarna pangan
4. Larutan elusi: campuran isobutanol: etanol: air dengan perbandingan 3:2:2
5. Sampel Jeli

Universitas Sumatera Utara


22

3.3. Prosedur Kerja
3.3.1 Pembuatan Larutan Uji
1. Ditimbang sampel 30-50 gr.
2. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
3. Dilarutkan dengan air.
4. Ditambahkan asam asetat glasial.
5. Dimasukkan benang wol secukupnya kedalam sampel yang telah
disiapkan.
6. Dipanaskan diatas api sambil diaduk-aduk selama 10 menit.
7. Diambil benang wol.
8. Dicuci secara berulang-ulang dengan air sampai terlihat bersih.
8. Dimasukkan benang wol ke dalam erlenmeyer.
9. Ditambahkan larutan amonia encer.
10.Dipanaskan diatas penangas air hingga zat warna pada benang wol
tersebut luntur.
11.Diambil benang wolnya.


Universitas Sumatera Utara

23

3.3.2 Prosedur Kerja Metode Kromatografi Kertas
1. Metode yang digunakan sesuai dengan prosedur yang tercantum pada SNI 012895-1992 di Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan di Medan.
2. Kertas Kromatografi yang digunakan adalah kertas whatman no. 1 dengan
ukuran 20 x 20 cm.
3. Larutan uji dan zat warna pembanding, yaitu Alura Red CI 16035, Ponceau 4R CI
16255, Tartrazin CI 19140, Sunset Yellow CI 15985, Carmoisin CI 14720.
4. Ditotolkan pada kertas whatman no. 1 dengan menggunakan pipa kapiler pada
jarak 2 cm dari bagian bawah kertas dan jarak antar noda.
5. Dibiarkan beberapa saat hingga mengering.
6. Kertas whatman no. 1 yang telah mengandung cuplikan dimasukkan kedalam
chamber yang terlebih dahulu dijenuhkan dengan fasa gerak berupa campuran
isobutanol: etanol: air dengan

perbandingan 3: 2: 2.


7. Dibiarkan fasa gerak naik sampai jarak rambat yang telah

ditetapkan,

yakni 12 cm.
8. Kemudian kertas whatman no. 1 diangkat dan dibiarkan kering pada

suhu

kamar.
9. Diamati noda yang diperoleh, kemudian dihitung harga Rf-nya.
10.Bandingkan harga Rf bercak larutan uji dengan Rf bercak zat

warna

pembanding.

Universitas Sumatera Utara

24


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Kromatogram hasil identifikasi dapat dilihat pada lampiran 1. Hasil Identifikasi
Zat Pewarna Tambahan Pangan Pada Jeli Secara Kromatografi Kertas diperoleh
pewarna sintetik Ponceau 4R CI 16255 (tabel 4.1)
Tabel 4.1. Hasil Kromatogram Larutan Elusi: Campuran perbandingan volume

isobutanol: etanol: air = 3:2:2
Rf
Nama

Baku
Sampel

Allura Red

Ponceau 4R


Tartrazin

0.47

0.35

0.27

Sunset
Yellow
0.51

Carmoisin

4.2.

0.61

Pe


0.33

mb

ahasan
Pemilihan metode kromatografi kertas pada identifikasi ini karena dari sekian
banyak metode pengujian kualitatif untuk zat pewarna sintetis, metode kromatografi
kertas yang paling sederhana dan memberikan hasil yang baik. (Walford, 1984).
Disamping itu, pada pengujian dilakukan dengan metode kromatografi kertas
karena acuan dari Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya Balai Besar POM di
Medan adalah SNI 01-2895-1992, yang menyebutkan bahwa identifikasi zat pewarna
dilakukan dengan metode kromatografi kertas. (Badan POM, 2007).
Pemilihan larutan elusi isobutanol:etanol:air (3:2:2) sebagai eluen karena
petunjuk dari Metode Analisa Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya Balai Besar
POM di Medan. (Badan POM, 2007).

Universitas Sumatera Utara

25


Dari hasil Identifikasi Zat Pewarna Pangan Pada Jeli Secara Kromatografi
Kertas diketahui bahwa zat pewarna yang digunakan pada jeli tersebut memenuhi Perka
BPOM No 37-2013, yakni Ponceau 4R CI 16255. (Badan POM, 2007).
Hasil ini diperoleh dengan cara membandingkan harga Rf dari pembanding
dengan harga Rf sampel yang ditotolkan. Oleh sebab itu harga Rf antara pembanding
dengan harga Rf sampel identik sama maka dapat dikatakan bahwa sampel tersebut
mangandung zat pewarna yang sama dengan pembanding. (Walford, 1984).

Universitas Sumatera Utara

26

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil identifikasi zat pewarna tambahan pangan pada jeli secara
kromatografi kertas, diketahui bahwa zat pewarna tambahan pangan yang digunakan
dalam jeli tersebut sesuai dengan SNI 01-2895-1992.

5.2 Saran

Dari pihak BBPOM sendiri hendaknya terus melakukan pengujian terhadap
produk-produk makanan dan jajanan yang beredar di pasaran untuk menjaga
keselamatan masyarakat dari produk-produk makanan yang dapat merusak kesehatan.

Universitas Sumatera Utara