Kecenderungan Wanita Karir Menunda Usia Menikah di Kota Medan

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.

Wanita Karir Dalam Paradigma Feminisme
Feminisme sebagai filsafat dan gerakan berkaitan dengan Era Pencerahan di

Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de
Condorcet. Setelah Revolusi Amerika 1776 dan Revolusi Prancis pada 1792
berkembang pemikiran bahwa posisi perempuan kurang beruntung daripada laki-laki
dalam realitas sosialnya. Ketika itu, perempuan, baik dari kalangan atas, menengah
ataupun bawah, tidak memiliki hak-hak seperti hak untuk mendapatkan pendidikan,
berpolitik, hak atas milik dan pekerjaan oleh karena itulah, kedudukan perempuan
tidaklah sama dengan laki-laki di hadapan hukum.
Pada 1785 fperkumpulan masyarakat ilmiah untuk perempuan pertama kali
didirikan di Middelburg, sebuah kota di selatan Belanda.Kata feminisme dicetuskan
pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan
yang berpusat di Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak
publikasi tulisan dari John Stuart Mill, "Perempuan sebagai Subyek" (The Subjection
of Women) pada tahun (1869). Perjuangan mereka menandai kelahiran feminisme
gelombang pertama.

Adanya fundamentalisme agama yang melakukan opresi terhadap kaum
perempuan memperburuk situasi. Di lingkungan agama Kristen terjadi praktekpraktek dan kotbah-kotbah yang menunjang hal ini ditilik dari banyaknya gereja

15

Universitas Sumatera Utara

menolak adanya pendeta perempuan, dan beberapa jabatan "tua" hanya dapat dijabat
oleh pria.Pergerakan di Eropa untuk "menaikkan derajat kaum perempuan" disusul
oleh Amerika Serikat saat terjadi revolusi sosial dan politik.
Di

tahun 1792 Mary

Wollstonecraft

membuat

karya


tulis

berjudul

"Mempertahankan Hak-hak Wanita" (Vindication of the Right of Woman) yang berisi
prinsip-prinsip feminisme dasar yang digunakan dikemudian hari.Pada tahuntahun 1830-1840 sejalan terhadap pemberantasan praktek perbudakan, hak-hak kaum
prempuan mulai diperhatikan dengan adanya perbaikan dalam jam kerja dan gaji
perempuan, diberi kesempatan ikut dalam pendidikan, serta hak pilih. Menjelang
abad 19 feminisme lahir menjadi gerakan yang cukup mendapatkan perhatian dari
para perempuan kulit putih di Eropa.
A.

Wanita Karir
Di era modern ini, dimana hak wanita dijunjung tinggi, di mana para

penganut aliran feminisme dengan sekuat tenaga mendobrak batas-batas wanita,
membuka akses bagi wanita untuk berkembang disegala bidang, termasuk di
dunia kerja. Masuknya wanita dalam dunia kerja tidak sepenuhnya didukung
oleh emansipasi yangmenempel pada “gelarnya” sebagai wanita. Artinya,
wanita tetapberada didalam tingkatan hierarki di bawah laki-laki.Seringkali

karir wanita terganggu, sulit untuk berkembang,bahkan terkesan berhenti
karena beberapa faktor. Keluarga menjadivariabel yang seringkali disebut
sebagai penentu perkembangan karir wanita. Sudah sejak zaman prasejarah

16

Universitas Sumatera Utara

hakekat wanita adalah bekerja dirumah mengerjakan tugas-tugas rumah tangga
dan mengurus keluarga.
Pada umumnya wanita karir adalah wanita yang berpendidikan cukup
tinggi dan mempunyai status yang cukup tinggi dalam pekerjaannya, yang
cukup berhasil dalam berkarya. Secara definisi wanita karir bermakna
a)

seorang wanita yang menjadikan karir atau pekerjaannya secara
serius;

b)


perempuan yang memiliki karir atau yang menganggap kehidupan
kerjanya dengan serius (mengalahkan sisi-sisi kehidupan yang lain).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wanita adalah (orang)
perempuan (lebih halus), kaum-kaum putri sedangkan perempuan adalah jenis
sebagai lawan laki-laki, wanita Kata wanita berasal dari bahasa Sansekerta,
artinya ”yang diinginkan”, ”yang dipuji”. Sedangkan, secara etimologis, kata
perempuan berasal dari ”empu” suatu gelar kehormatan yang berarti tuan juga
berarti orang yang ahli. Nilai rasa yang sering membedakan penggunaan kedua
kata tersebut. (http://astridfahab.blogspot.co.id/2014/04 /proposal-filsafatwanita-karir.html)
Wanita Karier adalah wanita yang memperoleh atau mengalami
perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan, dan lain-lain. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karier adalah kemajuan dalam kehidupan ;
perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan dan sebagainya .
Karier (karya, kerja, amal) menunjuk pada sesuatu yang dilakukan oleh
17

Universitas Sumatera Utara

seluruh anggota tubuh, fisik maupun psikis. Jadi tidak statis tetapi dinamis, ia

bergerak menuju kemajuan. Karier dalam arti umum ialah pekerjaan yang
memberikan harapan untuk maju. Apakah ia menerima gaji atau penghargaan
lain, guna dinikmati oleh dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat asalkan
pekerjaan tersebut mendatangkan kemajuan.Seorang wanita karier berarti
memiliki pekerjaan khusus diluar rumah dalam rangka mengaktualisasikan
diri dan menekuni suatu bidang tertentu.
1.

Beberapa cirri wanita karir:
a.

Wanita yang aktif melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai
suatu kemajuan.

b.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu merupakan kegiatan-kegiatan
profesional sesuai dengan bidang yang ditekuninya, baik di bidang
politik, ekonomi, pemerintah, ilmu pengetahuan, ketentaraan,
sosial, budaya pendidikan, maupun di bidang-bidang lainnya


c.

Bidang pekerjaan yang ditekuni oleh wanita karir adalah pekerjaan
yang sesuai dngan keahliannya dan dapat mendatangkan kemajuan
dalam

kehidupan,

pekerjaan,

atau

jabatan.

(http://anatasyaosa.blogspot.co.id/2013/12/wanita-karier.html)
B.

Paradigma Fungsionalisme Dalam Feminisme
Pengaruh fungsionalisme tersebut dapat kita temui dalam pemikiran


feminisme liberal. Aliran ini muncul sebagai kritik terhadap teori politik liberal
yang pada umumnya menjunjung tinggi nilai otonomi,persamaan dan nilai
18

Universitas Sumatera Utara

moral serta kebebasan individu,namun pada saat yang sama dianggap
mendiskriminasi kaum perempuan. Mereka,dalam mendefinisikan masalah
kaum perempuan,tidak melihat struktur dan sistem sebagai pokok persoalan.
Asumsi dasar feminisme liberal berakar pada pandangan bahwa kebebasan dan
kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan
publik. Kerangka kerja feminis liberal dalam memperjuangkan persoalan
masyarakat tertuju pada ‘kesempatan yang sma dan hak yang sama’ setiap
individu,termasuk di dalamnya kesempatan dan hak kaum perempuan.
(Mansour 1999 :81).
2.2

Perilaku Sosial
Sebagai makhluk sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang

hayatnya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan kata lain
melakukan relasi interpersonal. Dalam relasi interpersonal itu ditandai dengan
berbagai aktivitas tertentu, baik aktivitas yang dihasilkan berdasarkan naluriah
semata atau justru melalui proses pembelajaran tertentu. Berbagai aktivitas
individu dalam relasi interpersonal ini biasa disebut perilaku sosial.
Dalam pendekatan behaviorisme dalam ilmu sosial sudah dikenal sejak
lama, khususnya dalam bidang psikologi. Paradigma prilaku sosial memusatkan
perhatiannya kepada antar hubungan antara individu dengan lingkungannya.
Prinsip yang menguasai antar hubungan individu dengan objek sosial adalah
sama dengan prinsip yang menguasai hubungan antara individu dengan objek
non sosial. Singkatnya hubungan antara individu dengan obyek non sosial
19

Universitas Sumatera Utara

dikuasai oleh prinsip yang sama. Secara singkat pokok persoalan sosiologi
menurut paradigma ini adalah tingkah laku individu yang berlangsung dalam
hubungannya dengan faktor lingku ngan yang menghasilkan akibat-akibat atau
perubahan dalam faktor lingkungan menimbulkan perubahan terhadap
tingkahlaku. Jadi terdapat hubungan fungsional antara tingkah laku dengan

perubahan yang terjadi dalam lingkungan aktor (George Ritzer, 2007 :70-73).
Perilaku sosial dibangun dalam rangka menerapkan prinsip-prinsip
psikologi perilaku ke dalam sosiologi. Teori ini memusatkan perhatiannya
kepada hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi di dalam
lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor. Akibat-akibat tingkah laku
diperlakukan sebagai variabel independen. Ini berarti bahwa teori berusaha
menerangkan tingkah laku yang terjadi itu melalui akibatakibat yang
mengikutinya kemudian. Jadi nyata secara metafisik ia mencoba menerangkan
tingkah laku yang terjadi di masa sekarang melalui kemungkinan akibatnya
yang terjadi di masa yang akan datang. Yang menarik perhatian dari teori
behavior sosial adalah hubungan histories antara akibat tingkah laku yang
terjadi dalam lingkungan aktor dengan tingkah laku yang terjadi sekarang.
Akibat dari tingkah laku yang terjadi di masa lalu mempengaruhi tingkah laku
yang terjadi sekarang.

Dengan mengetahui apa yang diperoleh dari suatu tingkahlaku yang nyata
di masa lalu akan dapat diramalkan apakah seorang aktor akan bertingkahlaku
20

Universitas Sumatera Utara


yang sama (mengulanginya) dalam situasi sekarang. Segala sesuatu yang
mungkin mengalami suatu perubahan tentu dilalui oleh proses. Proses yang
dimaksud dalam hal ini adalah proses perilaku (behavior), yang berarti proses
berprilaku dan menimbang untuk dapat mengambil sikap dan tindakan terhadap
alternative secara sadar dan logis untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan
diinginkan sebelumnya. (Prima, 2009)
Cooley

mengemukakan

bahwa

individu

dan

masyarakat

saling


berhubungan secara organis, tidak dapat dimengerti tanpa yang yang lain. Suatu
gaya hidup atau pola-pola perilaku seseorang tidak merupakan hasil dari
insting-insting atau karakteristik biologis yang ditransmisikan lewat keturunan,
tetapi perkembangan individu sebagai seorang manusia dengan suatu
kepribadian tersendiri berbentuk perilaku tertentu merupakan hasil dari
pengaruh warisan sosial yang ditransmisikan melalui komunikasi manusia. Jadi,
Cooley menghadapi dilema antara warisan biologis versus lingkungan sosial
dengan berpegang pada saling ketergantungan dinamis antara kedua tingkatan
itu, namun tujuan utamanya adalah untuk memperlihatkan bagaimana manusia
dibentuk dalam konteks keteraturannya social yang terus berjalan (Robert
Lawang, 1996:26).

21

Universitas Sumatera Utara

2.3

Faktor yang menyebabkan wanita karir menunda usia menikah
Ada banyak faktor yang menyababkan wanita menikah ,sebagai berikut :
1.

Tidak percaya dengan pria
Kebanyakan alasan terkait dengan emansipasi wanita. Hai itu karena
wanita belum disejajarkan dengan pria,kaum hawa masih sering dianggap
lemah. Terbukti dari kekerasan terhadap wanita yang masih sering terjadi
di masyarakat. Begitu pula dengan kekerasan rumah tangga seperti telah
menjadi rahasia umum. Mungkin karena ketidakpercayaan kepada pria
itulah yang menyebabkan wanita takut akan bernasib sama dengan wanita
lainnya.

2.

Trauma
Trauma masa lalu juga bias membuat penyebab ketakutan wanita
terhadap pernikahan. Kehidupan orang tua yang gagal,sering disakiti pria
atau diselingkuhi membuat wanita tidak berani untuk berumah tangga.

3.

Terlalu mandiri
Struktur social telah berubah , kini banyak wanita yang mengenyam
pendidikan tinggi dan bekerja di perusahaan bergengsi dengan gaji yang
diatas rata-rata. Mereka tidak ingin bergantung kepada pria. Kemandirian
wanita tersebut tidak lagi membetuhkan “teman hidup” . dan alasan
lainnya adalah wanita terlalu mencintai pekerjaannya.

22

Universitas Sumatera Utara

4.

Dikelilingin wanita single.
Keadaan atau lingkungan seperti ini yang menumbuhkan rasa nyaman
pada diri wanita karir. Dengan pengaruh lingkungan seperti ini mereka
menukmati hudpnya dengan merasa tanpa beban. Apalagi keadaan ini
membuat mereka selalu ada dalam setiap keadaan disebabkan oleh posisi
diri yang sama.

23

Universitas Sumatera Utara