RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARA (2)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN SEMESTER

Judul Mata Kuliah
KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh :
ABDUL HARIS S., M.Sc.

PROGRAM STUDI …………………………….
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPTO
……………………….
(diisi bulan dan tahun penyusunan)

HALAMAN PENGESAHAN
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN SEMESTER

Judul Mata Kuliah
Judul Mata Kuliah


: KEWARGANEGARAAN

Penyusun
Nama
NIP
Pangkat / Golongan
Jabatan sekarang

: ABDUL HARIS S,M.Sc.
:
:
:

Yogyakarta,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik

NIP.

April 2010


Penyusun,

ABDUL HARIS S.,M.Sc.
NIP.

A. DESKRIPSI MATA KULIAH
Nama Mata Kuliah
: KEWARGANEGARAAN
Kode
:
SKS
: 2 SKS
Semester
: GENAP
Sifat
: WAJIB
Mata Kuliah Pra Syarat
:
B. SILABUS MATA KULIAH

Kajian Mata Kuliah kewarganegaraan meiputi pengantar kewarganegaraan;
hak asasi manusia; hak dan kewajiban warga negara; bela negara; demo
wawasan nusantara; ketahanan nasional dan politik dan politik strategi
nasional.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran untuk menguasai kemampuan berfikir bersikap rasional
dan

dinamis;

berpandangan

luas

sebagai

manusia

intelektual


serta

mengantarkan mahasiswa selaku warganegara dan memiliki :
a. Wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dengan perilaku cinta
tanah air.
b. Wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa bernegara demi ketahanan
nasional.
c. Pola pikir, sikap yang komprehensif integral pada seluruh aspek kehidupan
nasional.
d. Motivasi, agar peserta didik/ mahasiswa terhadap materi kuliah yang
diberikan berkaitan erat dengan peran dan kedudukan serta kepentingan
mahasiswa sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat, bangsa dan
sebagai warga negara Indonesia yang terdidik, serta bertekad dan bersedia
untuk mewujudkannya.
D. METODE PEMBELAJARAN DAN ALOKASI WAKTU
Kegiatan di dalam kelas :
a. Kuliah dan diskusi
b. Studi kasus





c. Tugas Individual
d. Latihan soal/ Kuis
e. Ujian Tengah Semester
f.

Ujian Akhir Semester






E. RENCANA KEGIATAN MINGGUAN
Minggu
……

I
II

III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVI

Materi Kuliah

Introduction MK Kewarganegaraan
Deskripsi tentang negara, bangsa, dan HAM
HAM Hak dan Kewajiban Warga Negara

Wawasan Nusantara Latar Belakang dan Proses.
Konsep Wawasan Nusantara
Peran Wawasan Nusantara dan wilayah NKRI
Penugasan
Ujian Tengah Semester
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Konsepsi Ketahanan Nasional
Bela Negara, Hubungan Bela Negara dengan Ketahanan Nasional
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara
Politik, Strategi Nasional, Latar Belakang
Konsep POLSTRANAS
Penugasan
Ujian Akhir Semester

F. KOMPONEN PENILAIAN
a. Penilaian Individu meliputi :
- Presensi
: 10%
- Tugas / Kuis
: 20%

- UTS
: 30%
- UAS
: 40%
b. Penilaian kelompok : 0%
c. Standar konversi nilai yang direncanakan :
- Grade A : Total nilai 80 – 100
- Grade B : Total nilai 65 – 79,99
- Grade C : Total nilai 55 – 64,99
- Grade D : Total nilai 40 – 54,99
- Grade E : Total nilai 0 – 39,99
G. REFERENSI

1. Effendi, MK. POLSTRANAS (Suatu Kajian Mendukung Implementasi
Wawasan Nusantara – Tannas), Lemhanas, 19….
2. Buku Induk Pendidikan Kewiraan / Kewarganegaraan, Lemhanas, 1997.
3. Buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan, oleh Pokja Kewarganegaraan,
Lemhanas, 2000.
4. UU No. 39 Tahun 1999, Tentang Hak Asasi Manusia.
5. Ichlasul Amal dan Armaidy Armawi, “Sumbangan Ilmu Sosial terhadap

Konsepsi Ketahanan Nasional”, Penerbit Gadjah Mada University Press.
1990.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Visi, Misi dan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan :
Visi Dik War di PT :  Sbr nilai & pedoman lak.prodi dalam antarkan mahasiswa
mengembangkan kepribadiannya selaku warga negara yang berperan aktif
menegakkan demokrasi  masyarakat madani.
Misi Dik War di PT :  bantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu
mewujudkan nilai dasar juang Bangsa Indonesia serta kesadaran berbangsa
bernegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggungjawab terhadap
kemanusiaan.
Kompetensi Dik War di PT :  bertujuan untuk kuasai kemampuan berfikir,
bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia
intelektual, serta mengantarkan mahasiswa selaku warga negara republik
Indonesia memiliki :
- Wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dengan perilaku cinta
tanah air.
- Pola fikir, sikap yang komprehensif integral pada seluruh aspek
kehidupan nasional.


MATERI POKOK MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
A. Pendahuluan
1. Pengantar
a. Pengertian dan tujuan dik war
b. Sejarah perkembangan dik war (1974 – 2001)
1) Sejarah perkembangan dik war  dik war dengan mengacu pada :
a) UU no. 20 tahun 1982 tentang UU Hankam Neg RI juga
disempurnakan dengan UU no. 3 tahun 2002 tentang Hankam
b) UU no. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas
c) Keputusan Menteri Diknas no. 232/U/2000 tentang pedoman
Sun Kur Dikti & penilaian hasil belajar Mahasiswa.
d) Keputusan Dirjen Dikti no. 38/DIKTI/KEP/2002
2) Dik War yang mulai dilaksanakan sebagai bagian kur dik tahun
1973 / 1974. Tujuan yang ingin dicapai oleh Dik War itu ialah
menumbuhkan dan mengembangkan :
- Kecintaan pada tanah air.
- Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia.

- Keyakinan akan ideologi negara RS
- Rela berkorban untuk negara bangsa untuk mewujudkan tujuan
tersebut mata kuliah dik war
Mencakup
Wanus
Tan Nas
Pol Nas & Str Nas
Pol & Str Hankam
Sishankamrata

3) UU no. 2 tahun 1989 tentang Sis Dik Nas, menetapkan bahwa isi
kur pada setiap jenis dan jalur jenjang dik (termasuk Dikti),
Meliputi :
Dik Agama
Dik PS
Dik War
Penegasan UU tersebut :
Bahwa Dik War merupakan usaha untuk bekali peserta didik
dengan kemampuan dasar juga berkenaan dengan hubungan antara

Warga Negara dengan negara dan Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara (PPBN).
PPBN pada jenjang dikti dilaksanakan melalui dik war. Dik War
terdiri atas dik wir dan materi tentang pengetahuan puan. Dasar
berkenaan dengan hubungan warga negara dengan negara. Materi
dik war tersebut baru dilaksanakan TA 2000/ 2001. Atas dasar
keputusan Mendiknas No. 232/U/2002 dilaksanakan dengan
penyempurnaan sebagai berikut :
- Skep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/KEP/2002 tentang ramburambu pelaksanaan kuliah pengembangan kepribadian di P.T.
khususnya untuk Dik War.
Dik War Meliputi

Pengantar
HAM
Hak dan Kewajiban W.N.
Bela Negara
Demokrasi
Wan Nus
Tan Nas
Poltranas

c. Tujuan Dik War
Agar peserta didik memiliki motivasi bahwa dik war juga diberikan
kepada

mereka

sebagai

individu,

anggota

keluarga,

anggota

masyarakat dan sebagai WNI juga terdidik serta bertekad dan bersedia
untuk mewujudkannya.
2. Negara & Bangsa
Negara : negara adalah orang pemasy.jg.terikat oleh wilayah tertentu dan
pemerintahan tertentu.
Sifat-sifat Negara :

Unsur-unsur Negara :

Bersifat monopoli
Bersifat memaksa
Untuk semua
Wilayah
Rakyat
Pem. jg. berdaulat

Pengakuan (bersifat tentatif)
Bangsa :
Arti antropologis : pengelompokan manusia yang keterikatannya
dikarenakan adanya kesamaan-kesamaan fisik, bahasa, keyakinan.
Arti Politis : adalah pengelompokan manusia yang keterikatannya
dikarenakan adanya kesamaan nasib dan tujuan.
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Kewarganegaraan adalah segala jenis hubungan antara seseorang (WN)
dengan negara, yang mengakibatkan adanya kewajiban negara untuk
melindungi orang tersebut.
Hukum Kewarganegaraan : Hukum yang mengatur hubungan-hubungan
antara seseorang dengan negara.

Hak Asasi Manusia (HAM)
 Latar Belakang HAM
- Sebelum berakhirnya PD I (1917), dilontarkan semboyan baru yaitu
-

hak rakyat menentukan nasibnya sendiri.
Setelah usai PD II, kedudukan pribadi manusia memperoleh
pengakuan yang lebih luas dan kokoh dalam hubungan internasional
tercantum dalam piagam PBB tersebut memuat tiga gagasan utama,

-

yaitu :
1. Hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri
2. Hak Asasi manusia
3. Perdamaian Dunia
Pada tahun 1948 telah diproklamirkan deklarasi universal tentang
HAM (Declaration of Human Right) yang mengirikan 4 tonggak
utama, yaitu :
1. Hak-hak pribadi
2. Hak-hak yang dimiliki oleh individu dalam hubungan dengan
pok.sosial dimana ia ikut serta.
3. Kebebasan sipil dan hak politik.
4. Hak-hak berkenaan dengan ek.politik.

PERKEMBANGAN LAHIRNYA HAM
GAGASAN ADANYA HAK ALAMI


1215
Magnacharta di Inggris
Raja tak kebal hukum
Kekuasaan raja dibatasi
Raja Mempertanggungjawabkan Kekuasaan Di Depan Hukum


1689
BILL OF RIGHT : KONKRETISASI M.C.


1789
DEKLARASI HAK-HAK MANUSIA & W.N.
SLOGAN : LIBERTE : KEBEBASAN
EGALITE : PERSAMAAN
FRATERNITE : PERSAUDARAAN


1948
THE UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS
Pokok-Pokok :
Hak Kebebasan
Hak Persamaan
Hak Pemilikan Harta
Hak Perkawinan
Hak Pendidikan
Hak Pekerjaan
Hak Kebebasan Beragama


HAM Sebagai Paradigma Perilaku Manusia

TAP MPR : XII/MPR ’99 – HAM
 Manusia – Kodrati

 dianugerahi hak dasar
 HAM

 Bangsa Indonesia

Sumber HAM

 menghormati upaya bangsa lain mengatur
HAM sesuai dengan pandangan hidupnya.
 Menjunjung tinggi dan menerapkan HAM
sesuai Pancasila
 Kemerdekaan – Hak Segala Bangsa
 Melaksanakan Ketertiban Dunia.
 HAM tak berpisah dengan kewajiban.
 Ajaran Agama
 Nilai Moral Universal
 Nilai Luhur Budaya Bangsa

DASAR : PANCASILA & UUD ‘45
Tanggung Jawab : Menghormati Deklarasi PBB tentang HAM.
Sejarah :





20 Mei 1908 – Upaya Membebaskan Diri
28 Okt 1908 – Menyadari hak sebagai 1 bangsa.
17 Agustus 1945 – Puncak Perjuangan  UUD ’45  HAM
UUD RIS, UUDS 1950 – Tercantum rincian HAM dalam pasal-

pasalnya.
 TAP MPRS : XIV/MPR/1966 : Pembentukan Panitia Ad Hoc :
Rancangan Piagam HAM & Hak & Kewajiban Warga Negara.
 KepPres : 50 Tahun 1993 – Komnas HAM.

PANDANGAN BANGSA INDONESIA TENTANG HAM
1. HAM-hak sebagai anugerah tuhan yang maha esa yang melekat pada diri
manusia, bersifat kodrati, universal, abadi, berkait dengan harkat-martabat
manusia.
2. Setiap manusia punya hak yang sama tanpa membedakan jenis kelamin,
warna kulit, kebangsaan, agama, usia, pandangan politik, status sosial,
bahasa, etnik.
3. bangsa indonesia menyadari ham bersifat historis dan dinamis,
pelaksanaannya berkembang dalam kehidupan M.B.N yang diatur dalam
UU39/ 1999

UU : 39 / 99 TENTANG HAM
Definisi :
HAM –

Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya
yang wajib dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintahan dan setiap orang.

Kewajiban Dasar Manusia (KDM) – Seperangkat kewajiban yang bila
dilaksanakan, tak mungkin HAM bisa ditegakkan.
Komnas HAM – Lembaga Mandiri setingkat lembaga negara lain untuk
melaksanakan pengkajian, penelitian, pemantauan dan mediasi HAM.

AZAS DASAR
Negara RI menjunjung tinggi HAM dan Kebebasan Dasar Manusia yang
melekat dan tak terpisahkan dari manusia, harus dilindungi, dihormati dan
ditegakkan untuk peningkatkan martabat manusia, kesejahteraan
kebahagiaan, kecerdasan dan keadilan.

HAM yang tak dapat dikurangi :








Hak Hidup
Hak tak disiksa
Hak kebebasan pribadi
Hak Beragama
Hak tak diperbudak
Hak Persamaan Hukum
Hak tak dituntut berlaku surut

UU 9 / 98
KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT
DI MUKA UMUM
Bentuk :

Demonstrasi / Unjuk Rasa Pawai
Rapat Umum  dengan tema tertentu
Mimbar Bebas  Tanpa Tema
Tertentu

Asas :

- Keseimbangan hak dan kewajiban
- Musyawarah Mufakat
- Kepastian Hukum
- Proporsional
- Manfaat

Tujuan :
1.
2.
3.
4.

Mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab.
Mewujudkan perlindungan hukum.
Mewujudkan iklim kondusif berdemokrasi.
Tanggung jawab sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

-

Mengeluarkan Pikiran
Memperoleh Perlindungan

Hak :

Tanggung Jawab :
1.
2.
3.
4.
5.

Menghormati hak orang lain.
Menghormati Aturan Moral
Mentaati Hukum dan UU.
Menjaga Kamtibum.
Menjaga Persatuan / Kesatuan Bangsa.

TEMPAT YANG DILARANG UNTUK DEMO
-

Istana Presiden
Tempat Ibadah

- Instalasi Militer
- Rumah Sakit
- Pelabuhan ( Udara, Laut, Stasiun KA, Terminal)
- Obyek Vital Nasional
Pelaku dilarang membawa benda berbahaya.
TATA CARA :
1. Pemberitahuan tertulis kepada POLRI oleh yang bersangkutan /
Penanggung Jawab, paling lambat 3 x 24 jam kecuali kegiatan Ilmiah Di
Kampus, Agama. Berisi :
a. Maksud dan Tujuan
b. Tempat, Lokasi, dan Rute
c. Waktu, Lama, Bentuk
d. Penanggung Jawab, Jumlah Peserta
e. Nama dan Alamat Organisasi
f. Alat Peraga
2. Tugas POLRI
a. Memberi Surat Tanda Terima Pemberitahuan.
b. Koordinasi dengan penanggung jawab.
c. Koordinasi dengan pimpinan yang didemo.
d. Pengamanan Lokasi dan Rute Demo.
3. Pembatalan paling lambat 1 x 24 jam
SANGSI PELANGGARAN
- Dibubarkan
- Sangsi Hukum
- Ke penanggung jawab + 1/3 Pidana Pokok
- Yang menghalangi hak Warga Negara Berdemo dipidana.

PENDEKATAN
HAM
-

Hak Dasar yang melekat.
Kodrati
Universal sebagai Karunia Tuhan
Untuk Menjamin kelangsungan Hidup
Tidak boleh diabaikan, dirampas
PRANATA RELIGIUS
PRANATA KELUARGA
PRANATA EKONOMI
Masyarakat Indonesia
PRANATA PENDIDIKAN
PRANATA INFORMASI
Masyarakat Kekeluargaan
PRANATA HUKUM
PRANATA KEAMANAN

Pranata Sosial
Hak dan Kewajiban

SUBSTANSI HAM :
-

Hak Hidup
Hak Berkeluarga
Hak Mengembangkan Diri
Hak Keadilan
Hak Kemerdekaan
Hak Berkomunikasi
Hak Keamanan
Hak Kesejahteraann

-

Berhak dapat perlindungan dari Eksploitasi pekerjaan, seksual,

-

perdagangan anak, narkoba, penculikan, dll.
Berhak tidak menjadi sasaran penyiksaan, hukuman yang tidak

-

manusiawi.
Tindak pidana anak tak dapat dihukum mati / seumur hidup.
Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak : bantuan hukum,
membela diri.

KEWAJIBAN DASAR MANUSIA
Setiap Warga Negara :
 Wajib patuh pada Undang-Undang, hukum tak tertulis, hukum



internasional tentang HAM.
Wajib dalam upaya bela negara.
Wajib menghormati HAM orang lain, moral, etika, tatib masyarakat,
berbangsa dan bernegara.



Wajib tunduk pada pembatasan yang ditetapkan dalam UndangUndang.
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
Pemerintah wajib dan bertanggung jawab :
Menghormati, melindungi, menegakkan, memajukan HAM dan
Hukum Internasional Tentang HAM

IMPLEMENTASI DI BIDANG :
HUKUM, POLEK HKM
(POLEKSOSBUDHKM)

HAK ASASI, KEBEBASAN DASAR MANUSIA
(HAM, KDM DAN KEWAJIBAN DM)

HAM :
1. Hak Hidup
2. Hak Berkeluarga, Berketurunan
3. Hak Mengembangkan Diri
4. Hak Memperoleh Keadilan
5. Hak Kebebasan Pribadi
6. Hak Rasa Aman
7. Hak Kesejahteraan
8. Hak Turut Serta dalam Pemerintahan
9. Hak Wanita
10. Hak Anak
Kewajiban
 Kewajiban Dasar Manusia
 Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintah

HAK ASASI MANUSIA
1. Hak untuk Hidup
- Hidup, Mempertahankan
- Hidup aman, tenteram
- Lingkungan Hidup yang Layak
2. Hak Berkeluarga
- Berketurunan
- Membentuk Keluarga
- Perkawinan Sah  UU
3. Hak Mengembangkan Diri
- Kebutuhan Dasar
- Pengembangan Diri  DIK
- Memperoleh Manfaat dari Profesi
- Berkomunikasi dan dapat Informasi
- Pekerjaan Sosial
4. Hak Memperoleh Keadilan
- Tanpa Deskriminasi
- Praduga tak bersalah
- Berdasar UU yang berlaku
- Mendapat bantuan Hukum (Pembela)
- 1 Perkara tidak boleh 2 kali tuntutan.
- Perampasan Seluruh Harta : NO!
5. Hak Kebebasan Pribadi
- Tak boleh diperbudak
- Perdagangan Orang Dilarang
- Keutuhan Pribadi / Anggota Badan
- Bebas Memeluk Agama
- Negara Menjamin Kemerdekaan Beragama.
- Bebas memilih keyakinan Politik
- Bebas mengeluarkan pendapat :
Perhatian : nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban,
kepentingan umum, dan inegritas bangsa.
- Berhak berkumpul, rapat, berserikat untuk meksud damai.
- Berhak mendirikan parpol. LSM, Organisasi.
- Berhak menyampaikan pendapat, mogok.
- Berhak memiliki, mengganti kewarganegaraan.
- Berhak bergerak, tempat tinggal dalam wilayah RI.
- Berhak ke Luar negeri / kembali.

6. Hak Atas Rasa Aman
- Berhak mencari suaka (kecuali yang melakukan kejahatan non politik).
- Berhak atas perlindungan diri, keluarga, kehormatan, martabat, dan
hak milik.
- Berhak atas pengakuan sebagai manusia.
- Berhak atas rasa aman, tenteram.
- Berhak dari penyiksaan, kejam tidak manusiawi.
- Berhak dari penghilangan paksa (nyawa).
- Berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai.
7. Hak Kesejahteraan
- Berhak mempunyai hak milik
- Milik tak boleh dirampas
- Hak punya fingsi sosial
- Pencabutan hak milik untuk umum diganti dengan ganti rugi yang
wajar (kecuali dimusnahkan berdasarkan hukum)
- Berhak atas pekerjaan yang layak
- Berhak memilih pekerjaan dan syarat pria/ wanita – setara
- Berhak atas upah sesuai prestasi
- Berhak mendirikan serikat pekerja
- Berhak bertempat tinggal
- Berhak atas jaminan sosial
- Berhak memperoleh kemudahan bagi orang cacat, tua, wanita, anakanak
- Berhak atas : perawatan, pendidikan, latihan, bantuan khusus bagi
lansia, cacat.
8. Hak Turut Serta dalam Pemerintahan
- Berhak untuk dipilih / memilih
- Berhak turut serta dalam pemerintahan
- Dapat diangkat dalam setiap jabatan pemerintah.
- Berhak mengajukan pendapat : permohonan, usulan.
9. Hak Wanita
 Keterwakilan wanita dalam :
- Pemilu
- DPR / Legislatif
- Executive
- Judicative


Wanita yang menikah dengan WNA tak otomatis ikut WN suami
- Berhak memperoleh semua jenis pendidikan.
- Berhak memilih, dipilih, diangkat dalam pekerjaan, jabatan, profesi
sesuai persyaratan.

-

Berhak atas perlindungan khusus terhadap fungsi reproduksi
(melekat)
Berhak melakukan hukum sendiri bagi yang sudah dewasa /
menikah.
Istri punya hak dan tanggung jawab yang sama dengan suami
terhadap anak, harta.
Setelah cerai, wanita punya hak tanggung jawab yang sama
terhadap anak dengan mantan suami (begitu juga dengan harta).

10. Hak Anak
- Berhak atas perlindungan : morang tua, keluarga, masyarakat, negara.
- Berhak untuk hidup, mempertahankan, meningkatkan taraf hidup.
- Berhak atas nama.
- Berhak atas diklat (biaya negara) bagi yang cacat.
- Berhak untuk beribadah (bimbingan orang tua).
- Berhak mengetahui siapa orang tua.
- Berhak untuk diasuh/ dididik oleh orang tua / wali.
- Berhak mendapatkan orang tua angkat / wali apabila orang
tua meninggal (kewajiban orang tua).
- Orang tua angkat/ wali harus menjalankan kewajiban sebagai
orang tua.
- Berhak atas perlindungan hukum dari kekerasan, pelecehan seksual.
- Berhak tidak dipisahkan dengan orang tua kecuali ada alasan hukum.
- Berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
- Berhak beristirahat, bergaul, berkreasi, bermain, berrekreasi.
- Berhak atas kesehatan, jaminan sosial.
- Berhak tidak dilibatkan dalam kerusuhan sosial, perang.

WAWASAN NUSANTARA
(WASANTARA)
Wawasan Nasional
 Dalam mencapai cita-citanya, Bangsa dipengaruhi interaksi dan
interelasi dengan lingkungan  hubungan timbal balik, kait mengait
antar falsafah Bangsa, cita-cita, aspirasi dihadapkan pada sosial



budaya, masyarakat, sejarah.
Untuk menjamin : Kelangsungan Hidup Bangsa
Keutuhan Wilayah Bangsa
Jati Diri Bangsa
Wanas  Pandangan, tinjuan, tanggapan terhadap bumi / ruang, jiwa
Bangsa, lingkungan dalam hidup bermasyarakat,

berbangsa

dan

bernegara  cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensi yang serba terhubung dan berkembang


di tengah bangsa lain.
Wanas Bangsa Indonesia Wasantara

Definisi WASANTARA
GBHN 1993 :
Wasantara merupakan wanas yang bersumber dari Pancasila dan UUD
1945 adalah cara pandang Bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan P & KB dan K wil dalam
penyelenggaraan kehidupan ber-M-B-N.
LEMHANAS 1995
Wasantara adalah cara pandang BI tentang diri dan lingkungannya yang
serba nus dalam UUD 1945 dengan memperhatikan sejarah dan budaya,
serta dengan memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografisnya, dalam
upaya mewujudkan aspirasi Bangsa dan capi tujuan nasional dalam rangka
mewujudkan cita-cita nasional.
KUBI 1991
Wanas adalah carta pandang suatu Bangsa dalam hidup ber-M-B-N serta
dalam hubungan antar negara yang merupakan hasil renungan filsafat

tentang diri dan lingkungan dengan memperhatikan sejarah dan kondisi
sosial

budaya

serta

memanfaatkan

konstelasi

geografisnya

guna

menciptakan dorongan, rangsangan dalam usaha mencapai tujuan nasional.
UNSUR WASANTARA
a. Cara Pandang (tertentu)
b. Diri Bangsa :
- Sejarah, budaya Bangsa
- Diri Bangsa Indonesia = majemuk
c. Lingkungan (Geografi) : Geografi I N kepulauan dalam posisi silang.
d. Berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945
e. Tujuan :
- Mewujudkan P dan K dalam segenap AKN
- Turut cipta ketertiban & kedamaian dunia
- Mencapai Tunas
WASANTARA :
Cara Pandang BI tentang dirinya yang majemuk dan lingkungan sebagai
negara kepulauan, berdasarkan Pancasila & UUD 1945, bertujuan
mewujudkan P & K segenap AKN dalam rangka mencapai tujuan
nasional.

GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
Negara dibentuk oleh unsur-unsur : rakyat/ bangsa, wilayah / geografi,
pemerintah.
Pemanfaatan wilayah/ geografi untuk mencapai tingnas bangsa nya
sendiri. Konstelasi geografi harus dijadikan pertimbangan oleh pemerintah
dalam susun polnas dan stranas.
GEOPOLITIK
Pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi
geografis suatu negara untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintah
nasional dan penentuan jaks polnas secara ilmiah, berdasar realita yang
dipadukan dengan cita-cita nasional.

 Konstelasi geografis dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan
polnas.
GEOGSTRATEGI
Geopolitik dalam pelaksanaan yaitu kebijaksanaan dalam menentukan
tujuan, sarana, serta cara pengguna sarana tersebut guna mencapai tujuan
nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis suatu negara.
 Konstelasi geografis dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan
stranas.

PRINSIP DASAR PERKEMBANGAN WANAS
GEOPOLITIK
1. Frederick Ratzel (1884-1904) & Rudolf Kjellen (1864-1923)
- Mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, kependudukan,
-

ekonomi, sosial dan pemerintahan.
Pertumbuhan N mirip organisme (makhluk hidup), perlu ruang dan proses
lahir, tumbuh dan mati, sehingga butuh ruang/ wilayah yang makin lama
makin besar sesuai dengan pertambahan dan kebutuhan penduduk 
dapat dilakukan dengan pemekaran wilayah mengubah batas negara,
damai atau kekuatan politik, adu kekuatan, dan adu kekuasaan serta
ekspansionisme.

2. Karl Haushofer (1869-1946)
- Kelangsungan Hidup B sesuai dengan hukum alam, yang unggul berkuasa
(rasioalisme dan ekspansionisme)  pembagian baru kekayaan alam
dunia dibagi dalam rayon yang dikuasai negara besar, yaitu Amerika,
-

Jerman, Rusia, Inggris, Jepang.
Kekuasaan Imperium daratan dapat mengejar imperium maritim.
Geopolitik  doktrin berdasarkan strategi perbatasan, landasan ilmiah
bagi politik perjuangan ruang hidup.

3. Sir Halford Mackinder
Wawasan Benua  barang siapa menguasai daerah jantung akan menguasai
pulau dunia  dunia.
4. Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan
Wawasan Bahari  siapa yang menguasai lautan akan menguasai
perdagangan  menguasai kekayaan dunia  dunia.

5. W. Mitchel, A. Seversky, Guillio Douhet, John Frederick, Charles Fuller

Wawasan Dirgantara  Kekuatan udara punya daya tangkis yang
melumpuhkan lawan dengan penghancuran (perang psikis).
6. Nicholas J. Spykman

Teori daerah batas  Wawasan kombinasi atr darat, laut, udara.
GEOGSTRATEGI
Strategi : - Upaya pencapaian tujuan
- seni dan implementasi berdasar intuitif perasaan dan pengalaman
- ilmu (dalam fakta)
Berdasarkan kondisi dan konstelasi geografi

STRATEGI NAS

(faktor utama) dan kondisi sosbud, penduduk,
SKA, Ling Reg dan Inter (global).

WASANTARA SEBAGAI WANAS
 BI majemuk dan bineka mampu membina persatuan & kesatuan Bangsa untuk
mewujudkan cita-cita nasional  pedoman  wanas sebagai pola pikir, pila
sikap dan pola tindak.
 BI yang terletak diantara dua benua dan dua samudra (Nusa = pulau, antara =
diapit) = wasantara  pedoman hidup ber-M-B-N untuk wujudkan Kesatuan
poleksosbudhankam.

POLA PIKIR


BI berkeTuhanan, yakin Tuhan menciptakan : benda mati, manusia, hewan,



tumbuh-tumbuhan.
Manusia mempunyai bentuk, wujud, kehidupan, reaksi, naluri, akhlak, & daya



pikir.
Manusia bertugas (sebagai firman & wahyu) menyembah kepada-Nya,





melanjutkan keturunan, memanfaatkan karunia alam untuk hidupnya.
Kegiatan manusia ada 2 bidang :
1. Universal filosofis (Trasenden, idealis) hubungan manusia dan Tuhan,
manusia-manusia, manusia-diri sendiri.
2. Sospol (nyata, realistis), hubungan manusia-lingkungan, manusia-zaman.
Pedoman Universal, dirumuskan dalam aspirasi BI yang terangkum dalam 5
prinsip, yaitu PS  direalisasikan dalam UUD 1945 dan GBHN/ bangnas 
jalankan NKRI.

PEMIKIRAN DARI ASPEK KEWILAYAHAN
(WAWASAN KEWILAYAHAN)
1. KONSEPSI LAUT
Res Nullius
Res Cummonis
Mare Ciberium
Mare Clausum

:
:
:
:

laut tidak ada yang punya, NN boleh mengambilnya.
laut milik masyarakat dunia, tidak untuk dimiliki.
laut bebas untuk semua B.
laut sepanjang pantai dapat dimiliki oleh suatu N sejauh

Konsep Kelautan

3 mil dari darat.
: dijadikan dasar Konvensi PBB Hukum Laut.

Deklarasi Juanda 13.12.1957 (Menggantikan Teritoriole Zee en Maritiem
Kringen Oronantia 1939) dikukuhkan oleh UU No. 4/PRP/1960 tentang
Perariran I :
- Perwujudan wilayah RI yang utuh dan bulat
- Penentuan batas wilayah sesuai dengan azas N kepaulauan, yaitu 12
wilayah dari titik terluar yang saling berhubungan (wilayah RI = 2 juta
-

km2  5 juta km2 = Kep RI = 17.508 pulau).
Pengaruh lalin dunia pelayaran yang lebih menjamin kesatuan dan

-

keamanan NKRI.
Konvensi PBB tentang Hukum Laut di New York 30.4.1982 diakui the
United Nations Convention on the Law The Sea (UNCLOS)  yang
kemudian ditandatangani di Mantego Bay, Jamaika 10.12.1982 oleh 117
Negara termasuk I = mengakui azas kepulauan prinsip ZEE.

Penetapan, Pengukuhan Batas / Luas Wilayah darat dan Laut RI
 UU No. 5 / 1983 tentang ZEE
UU No. 17/ 1985 tentang Ratifikasi UNCLOS
UU No. 1/ 1973 tentang Landas Kontinen

Wilayah RI secara vertikal (dirgantara) seang diperjuangkan untuk manfaatkan
Geo Stationary Orbit (GSO) untuk ekonomi dan Hankam.

2. KONSEPSI ASPEK POLITIK
Bangsa yang me-N

a. P/K tanah air dan kebangsaan
b. K Poleksosbudhankam

Untuk jamin a b  str yang sadar keragaman dan kebinekaan I namun
menghendaki P & K nas  wanas  wasantara (GBHN)  cara pandang dan
sikap BI mengenai diri dan lingkungan yang utamakan P, K B serta wilayah
dalam selenggara hidup ber-M-B-N

CIRI POKOK WASANTARA
1. Wawas ke dalam  wujudkan aspek kehidupan B & N
2. Wujudkan suatu K & P yuang manunggal, utuh, menyeluruh atr wadah, isi,
tata laku.
3. Wawas ke luar  wibawa wujud sikap K.P. dan kebulatan, isi, tata laku.

TUJUAN
1. Ke dalam  wujudkan K dalam :
Aspek ilmiah : Geo, Demok, SKA
Aspek Sosial : Ipoleksosbudhankam
2. Ke luar 

wujudkan kebahagiaan
Ketertiban, dan kedamaian uman manusia di dunia.

FUNGSI WASANTARA
1. Sejarah Perkembangan
a. Majapahit (1292 – 1525M) : wilayah Nusantara termasuk bagian Filipina,
Kamboja, semenanjung Malaya  Sumpah Palapa Gajah Mada 
Bhinneka Tunggal Ika, Tanhanna Dharma Mangrwa (berbeda-beda tetapi
satu juga, tahan karena benar serta satunya cipta, rasa, dan karsa kata dan
karya berdasarkan kebenaran tunggal).

b. WR Supratman (1921) : Ciptakan Lagu Indonesia Raya dinyanyikan pada
Konggres Pemuda 28-10-1928  Bangsa Indonesia masih dijajah Belanda
 Bangkit jiwa dan raga untuk I merdeka.
c. Puncak Perjuangan (17-8-1945) : Proklamasi Kemerdekaan RI oleh Bunga
Karno dan Bung Hatta menetapkan Pancasila & UUD 1945 sebagai
sumber hukum 18-8-1945.
d. Wujudkan Wasantara 1957 : Konsepsi Negara Kepulauan RI.
2. Lingkungan Keberadaan
a. Negara Kepulauan : NRI yang merdeka, berdaulat dan bersatu harus
mampu mewujudkan kesatuan wilayah yang utuh : daratan, lau teritorial
dan perairan laut pedalaman, RU di atasnya (wawasan B & NI).
b. Posisi Silang : mempengaruhi ipoleksosbudhankam dan demografi 
tanas guna tahan eksistensi dan pertumbuhan BNRI.
3. Fungsi
a. Membentuk dan membina P, K, keutuhan B & NI melalui Integrasi AKN
dalam dimensi hidup ber-M-B-N.
b. Ajaran dasar bagi bangnas pada aspek jahkan untuk capai tunas.
4. Unsur Dasar Wasantara

WADAH (Pembukaan UUD 1945) :
Segenap BI dan seluruh tumpah darah Indonesia.
1. TATA RUANG
- Batas Ruling Nusantara ditentukan oleh lautan gugusan ribuan pulau
-

yang dihubungkan oleh perairan : laut selat, dirgantara diatasnya.
Letak Geografi : Nusantara terletak di posisi silang yang berpengaruh

-

terhadap tatanan dan hidup nasional Indonesia.
Perwujudan
Nusantara
menyatu
dalam

satu

poleksosbudhankam.
2. TATA INTI ORGANISASI
- NI = NK yang berbentuk kedaulatan di tangan rakyat
- Presiden RI memegang kuasa pemerintah berdasar UUD 1945

kesatuan

-

Sistem pemerintahan diatur UUD 1945  Indonesia adalah negara

-

hukum dan tidak atas kuasa konstitusi.
DPR berkedudukan kuat tidak dapat dibatalkan oleh Presiden. DPR
merangkap MPR.

3. TATA KELEMBAGAAN ORGANISASI
- Kesadaran politik dan berne(tidak jelasgara harus dimiliki seluruh
masyarakat, parpol, golongan, organisasi masyarakat, organisasi
-

profesi dan fungsional APN.
Lembaga rakyat Misalnya LMD, L Dik, Media Massa  efektif
membina dan mewujudkan demokrasi PS dalam kegiatan ber-M-B-N.

(tidak jelas 2 lembar)
(peta Indonesia juga tidak jelas 4 lembar)