Optimasi dan Validasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi pada Penetapan Kadar Natrium Sakarin dalam Sirup yang Beredar di Kota Medan

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE KROMATOGRAFI CAIR
KINERJA TINGGI PADA PENETAPAN KADAR NATRIUM SAKARIN
DALAM SIRUP YANG BEREDAR DI KOTA MEDAN
Abstrak
Natrium sakarin biasanya digunakan dalam sirup sebagai pengganti gula
karena harganya yang murah dan mempunyai rasa manis 200-700 kali sukrosa.
Penggunaan natrium sakarin yang melebihi batas dapat membahayakan kesehatan
bahkan dapat bersifat karsinogenik. Dari penelitian sebelumnya telah dilakukan
penetapan kadar natrium sakarin dalam minuman jajanan secara Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi dengan perbandingan fase gerak metanol 60% - dapar fosfat
pH 6,8 (2:98) menggunakan kolom shimpac VP-ODS (150×6 mm) dengan waktu
retensi yang relatif lebih lama (12-13 menit) pada laju alir 1,5 ml/menit. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mencari komposisi fase gerak yang optimal, efisien
serta melakukan uji validasi dari metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dan
metode ini diaplikasikan pada penetapan kadar natrium sakarin dalam sediaan
sirup yang tersedia di pasaran Kota Medan (sirup ABC, James, Kapten, Piramid
Unta dan Pohon Pinang).
Hasil optimasi komposisi fase gerak menunjukkan kondisi optimal adalah
dengan perbandingan fase gerak metanol 60% – dapar fosfat pH 6,8 (40:60) v/v,
laju alir 1 ml/menit menggunakan kolom shimpac VP-ODS (250×4,6 mm) dan
waktu retensi natrium sakarin ± 6 menit. Uji validasi metode yang dilakukan

terhadap sediaan sirup ABC menunjukkan persen perolehan kembali dan relatif
standar deviasi (RSD) sebesar 107,79% dan 0,37%. Ini menunjukkan metode ini
memiliki akurasi dan presisi yang baik dengan limit deteksi (LOD) 5,64 mg/kg
dan limit kuantitasi (LOQ) 18,80 mg/kg.
Hasil penelitian ini menunjukkan kadar natrium sakarin dalam sirup
konsentrat dari sirup ABC, James, Kapten, Piramid Unta dan Pohon Pinang
Premium masing-masing adalah: 722,36 mg/kg, 302,40 mg/kg, 773,14 mg/kg,
610,92 mg/kg dan 1.034,30 mg/kg. Dapat disimpulkan bahwa semua sediaan sirup
tidak memenuhi standar yang ditetapkan SNI 01-6993-2004. Namun bila
dibandingkan dengan kadar natrium sakarin menurut aturan penggunaannya, maka
kadar natrium sakarin dalam sediaan sirup ABC, James, Kapten, Piramid Unta dan
Pohon Pinang masing-masing adalah: 99,76 mg/kg, 43,20 mg/kg, 110,44 mg/kg,
91,64 mg/kg, 142,84 mg/kg. Dapat disimpulkan bahwa semua sirup tersebut
masih memenuhi standar yang ditetapkan SNI 01-6993-2004, yaitu tidak melebihi
300 mg/kg.
Kata kunci: Sirup, natrium sakarin, optimasi, validasi metode, kromatografi cair
kinerja tinggi

vi
Universitas Sumatera Utara


OPTIMIZATION AND METHOD VALIDATION OF HIGH
PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY IN THE
DETERMINATION OF SODIUM SACCHARIN IN SYRUP THAT
CIRCULATE IN MEDAN
Abstract
Sodium saccharin is commonly used in syrups to substitute sugar because
it’s cheap price and has 200-700 times sweetness of sucrose. The exceed limit
comsumption can endanger health even can be carcinogenic. From the previous
research of determination of sodium saccharin concentration by High Performance
Liquid Chromatography with ratio of mobile phase methanol 60% - phosphate
buffer pH 6,8 (2:98) using shimpac VP-ODS coloumn (150×6 mm), it was
obtained relative longer retention time (12-13 minutes) in flow rate 1.5 ml/min.
The purpose of this research is to obtain optimum, efficient ratio of mobile phase
and also doing validation test of High Performance Liquid Chromatography
method and this method is applied in the determination of sodium saccharin in
syrup that circulating in Medan market (ABC, James, Kapten, Piramid Unta and
Pohon Pinang syrup).
The optimization’s result showed that: the ratio of methanol 60%phosphate buffer mobile phase pH 6,8 was (40:60) v/v, flow rate was 1 ml/min
using shimpac VP-ODS coloumn (250×4.6 mm) and retention time of sodium

saccharin was ± 6 minutes. The result of validation method’s test against ABC
syrup got the recovery test and relative standard deviation (RSD) 107,79% and
0.37% respectively. These indicated that this method had a good accuracy and
precision with limit of detection (LOD) was 5.64 mg/kg and limit of quantitation
(LOQ) was 18.80 mg/kg.
The result of this research showed that the sodium saccharin’s
concentration in ABC, James, Kapten, Piramid Unta and Pohon Pinang Premium
as the concentrated syrups were: 722.36 mg/kg, 302.40 mg/kg, 773.14 mg/kg,
610.92 mg/kg and 1.034.30 mg/kg respectively. It means that all the concentrated
syrup samples were not fulfilled the Indonesian National Standard 01-6993-2004.
But if the sodium saccharin’s concentration calculated according to it’s using
direction, the sodium saccharin’s concentration in ABC, James, Kapten, Piramid
Unta and Pohon Pinang were: 99.76 mg/kg, 43.20 mg/kg, 110.44 mg/kg, 91.64
mg/kg and 142.84 mg/kg respectively. It means that all of the syrup samples were
still fulfilled the Indonesian National Standard 01-6993-2004, that were not
exceed than 300 mg/kg.
Keywords: Syrup, sodium saccharin, optimization, validation method, high
performance liquid chromatography

vii

Universitas Sumatera Utara