Penuntutan Korporasi Oleh Jaksa Penuntut Umun Dan Pembuktian Korporasi Sebagai Pelaku Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Nomor 812 Pid.Sus 2010 Pn.Bjm)

ABSTRAKSI
Sulasthree Sihombing1
M. Hamdan2
Rafiqoh Lubis3

Penempatan korporasi sebagai subjek hukum tindak pidana korupsi mulai
berlaku pada saat Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana yang
diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Upaya ini bertujuan
untuk memberantas tindak pidana korupsi. Namun, pada prakteknya penuntutan
terhadap korporasi yang melakukan tindak pidana korupsi masih jarang dilakukan
hal ini dipengaruhi oleh penempatan korporasi yang masih menuai pro dan kontra.
Berkaitan dengan hukum acara, Pasal 26 UUPTPK merumuskan penyidikan,
penuntutan, dan pemeriksaan sidang dilakukan berdasarkan hukum acara pidana
kecuali ditentukan lain. Hal ini menimbulkan persolan baru dalam melakukan
penuntutan korporasi sebagai subjek hukum tindak pidana korupsi sebab Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tidak mengenal korporasi
sebagai subjek hukum. Berdasarkan pokok pemikiran diatas maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan yaitu bagaimana penuntutan korporasi oleh
Jaksa Penuntut Umum sebagai terdakwa tindak pidana korupsi dan bagaimana
pembuktian korporasi sebagai pelaku tindak pidana korupsi dalam putusan
pengadilan.

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini menggunakan
pendekatan hukum normatif (yuridis normative ) dengan teknik pengumpulan data
yaitu penelitian kepustakaan (library reseach ) yang menitik beratkan pada data
sekunder yaitu memaparkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan judul skripsi serta buku-buku, artikel, majalah yang menjelaskan peraturan
perundang-undangan dan dianalisis secara kualitatif/
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk melakukan
penuntutan terhadap korporasi dapat dilakukan dengan menggunakan teori
corporate criminal liabilty, teori strict liabilty, teori vicarious liabilty, dan teori
agregat. korporasi yang didudukkan sebagai terdakwa tindak pidana korupsi
masih mengacu pada ketentuan hukum acara pidana yang berlaku dengan
beberapa kekhususan yang diatur dalam Surat Edaran Jaksa Agung Nomor: B036/Ft.1/06/2009 tentang korporasi sebagai terdakwa/tersangka dalam tindak
pidana korupsi serta Peraturan Jaksa Agung Nomor: PER-28/A/JA/10/2014
Tentang pedoman Penanganan Perkara Pidana Dengan Subjek Hukum Korporasi.
Dasar pertimbangan hakim adalah minimal dua alat bukti yang saling bersesuaian
ditambah dengan keyakinan hakim dan disertai alasan yang logis.

1

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Dosen Pembimbing I, Ketua Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Unversitas
Sumatera Utara
3
Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
2

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Boyolali No. 142/Pid.Sus/2011/Pn-Bi)

5 92 87

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pelaku Tindak Pidana Perusakan dan Pencemaran Lingkungan (Studi Putusan MA RI No. 755K/PID.SUS/2007)

1 50 100

Penuntutan Korporasi Oleh Jaksa Penuntut Umun Dan Pembuktian Korporasi Sebagai Pelaku Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Nomor 812/Pid.Sus/2010/Pn.Bjm)

5 47 133

Penuntutan Korporasi Oleh Jaksa Penuntut Umun Dan Pembuktian Korporasi Sebagai Pelaku Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Nomor 812 Pid.Sus 2010 Pn.Bjm)

0 0 10

Penuntutan Korporasi Oleh Jaksa Penuntut Umun Dan Pembuktian Korporasi Sebagai Pelaku Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Nomor 812 Pid.Sus 2010 Pn.Bjm)

0 0 40

Penuntutan Korporasi Oleh Jaksa Penuntut Umun Dan Pembuktian Korporasi Sebagai Pelaku Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Nomor 812 Pid.Sus 2010 Pn.Bjm)

0 0 27

Penuntutan Korporasi Oleh Jaksa Penuntut Umun Dan Pembuktian Korporasi Sebagai Pelaku Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Nomor 812 Pid.Sus 2010 Pn.Bjm)

0 1 5

BAB II PENGATURAN KORPORASI SEBAGAI SUBJEK HUKUM DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI A. Sejarah Korporasi Sebagai Subjek Hukum Pidana - Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Korporasi (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Banj

0 0 30

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Sebagai Pelaku Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 787 K/ Pid.Sus/2014) - UNS Institutional Repository

0 0 14

KEBIJAKAN PEMBUKTIAN DAN PENUNTUTAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Kasus di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang) - Unissula Repository

0 1 13