STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM

A. DEFINISI
Perdarahan postpartum adalah perdarahan kala IV yang lebih dari 500-600
mL dalam masa 24 jam setelah anak dan plasenta lahir. Menurut waktu
terjadinya dibagi atas dua bagian : (Amru Sofian)
1. Perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorrhage) yang
terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir
2. Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorrhage) yang
terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari ke 5 sampai 15 postpartum
B. MANIFESTASI KLINIK
Setelah persalinan pasien mengeluh lemah, pucat, limbung, berkeringat
dingin, menggigil, pusing, gelisah, hiperpnea, sistolik < 90 mmHg, nadi >
100x/menit, kadar Hb < 8 g%. Ini karena kehilangan darah lebih dari
normal dan dapat terjadi syok hipovolemik, tekanan darah rendah,
ekstremitas dingin, mual. (Abdul Bari)
Gejala klinis berdasarkan penyebab : (Pastakyu.wordpress.com)
1. Atonia Uteri
Gejala yang selalu ada : Uterus tidak berkontraksi dan lembek dan
perdarahan segera setelah anak lahir (perdarahan postpartum primer).

Gejala yang kadang-kanga timbul : Syok (tekanan darah rendah,
denyut nadi cepat dan kecil, ekstremitas dingin, gelisah, mual dan
lain-lain).
2. Robekan jalan lahir
Gejala yang selalu ada : perdarahan segera, darah segar mengalir
segera setelah bayi lahir, kontraksi uterus baik, plasenta baik. Gajala
yang kadang-kadang timbul : pucat, lemah, menggigil.
3. Retensio Plasenta
Gelaja yang selalu ada : plasenta belum lahir setelah 30 menit,
perdarahan segera, kontraksi uterus baik. Gejala yang kadang-kadang
timbul : tali pusat putus akibat traksi berlebihan, inversi uteri akibat
tarikan, perdarahan lanjutan.
4. Tertinggalnya Plasenta (sisa plasenta)
Gejala yang selalu ada : plasenta atau sebagian selaput (mengandung
pembuluh darah) tidak lengkap dan perdarahan segera. Gejala yang
kadang-kadang timbul : uterus berkontraksi baik tetapi fundus tidak
berkurang,
5. Inversio Uterus
Gejala yang selalu ada : uterus tidak teraba, lumen vagina terisi
massa, tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir), perdarahan

segera, dan nyeri sedikit atau berat. Gejala yang kadang-kadang timbul
: Syok neurogenik dan pucat.
C. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL

1. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif (perdarahan)
2. Resiko Syok (hipovolemik) b.d penurunan aliran darah ke jaringan
ditandai dengan hipotensi, hipoksia
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan perfusi darah ke
perifer
4. Intoleransi aktivitas b.d penurunan suplai oksigen keseluruh tubuh
5. Defisit perawatan diri b.d kelemahan
6. Resiko infeksi b.d trauma jaringan, Stasis cairan tubuh, penurunan Hb
7. Nyeri akut b.d trauma / distensi jaringan
8. Ansietas b.d perubahan dalam fungsi peran
D. DISCHARGE PLANING
1. Selalu periksakan kehamilan
2. Melakukan antenatal care yang baik
3. Ibu yang mempunyai predisposisi atau riwayat perdarahan postpartum
dianjurkan untuk melakukan persalinan dirumah sakit
4. Setelah melahirkan usahakan dapat mengkonsumsi vitamin atau

makanan yang bergizi yang bertujuan untuk memulihkan stamina dan
daya tahan tubuh
5. Konsultasikan kembali dengan dokter jika ingin hamil dan sebelum
melahirkan
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif (perdarahan)
Definisi :
Penurunan cairan intravascular, interstisal, dan atau intraseluler. Ini
mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saa tanpa perubahan pada
natrium.
Batasan Karakteristik :
 Perubahan status mental
 Penurunan tekanan darah
 Penurunan tekanan nadi
 Penurunan volume nadi
 Penurunan turgor kulit
 Penurunan turgor lidah
 Penurunan haluaran urin
 Penurunan pengisian vena
 Membrane mukosa kering

 Kulit kering
 Peningkatan hematokrit
 Peningkatan suhu tubuh
 Peningkatan frekwensi nadi
 Peningkatan kosentrasi urin
 Penurunan berat badan
 Tiba-tiba (kecuali pada ruang ketiga)
 Haus
 Kelemahan
Faktor yang berhubungan :

 Kehilangan cairan aktif
 Kegagalan mekanisme regulasi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC
 Fluid balance
 Hydration
 Nutritional status : Food and

Fluid Intake
Kriteria Hasil :
 Mempertahankan urine output
sesuai dengan usia dan BB, BJ
urine normal, HT normal
 Tekanan darah, nadi, suhu
tubuh dalam batas normal
 Tidak ada tanda dehidrasi,
 Elastisitas turgor kulit baik,
membran mukosa lembab,
tidak ada rasa haus yang
berlebihan

Rencana Tindakan
NIC
Fluid management
- Timbang popok/pembalut jika
diperlukan
- Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat

- Monitor status hidrasi
(kelembaban membrane
mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik), jika diperlukan
- Monitor vital sign
- Monitor masukan makanan /
cairan dan hitung intake kalori
harian
- Kolaborasikan pemberian cairan
IV
- Monitor status nutrisi
- Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
- Dorong masukan oral
- Berikan penggantian nesogatrik
sesuai output
- Dorong keluarga untuk
membantu pasien makan
- Tawarkan snack (jus buah, buah
segar)

- Kolaborasi dengan dokter
- Atur kemungkinan transfuse
- Persiapan untuk transfuse
- Hypovolemia Management
- Monitor status cairan termasuk
intake dan output cairan
- Pelihara IV line
- Monitor tingkat Hb dan
hematokrit
- Monitor tanda vital
- Monitor respon pasien terhadap
penambahan cairan
- Monitor berat badan
- Dorong pasien untuk menambah
intake oral
- Pemberian cairan Iv monitor
adanya tanda dan gejala
kelebihan volume cairan
- Monitor adanya tanda gagal
ginjal


2. Resiko Syok (hipovolemik) b.d penurunan aliran darah ke jaringan
ditandai dengan hipotensi, hipoksia
Definisi :
Beresiko terhadap ketidakcukupan aliran darah kejaringan tubuh, yang
dapat mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa.
Faktor risiko :
 Hipotensi
 Hipovolemi
 Hipoksemia
 Hipoksia
 Infeksi
 Sepsis
 Sindrom respons inflamasi sistematik

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC
 Syok prevention
 Syok management

Kriteria Hasil :
 Nadi dalam batas yang
diharapkan
 Irama jantung dalam batas
yang diharapkan
 Frekuensi nafas dalam batas
yang diharapkan
 Irama pernapasan dalam batas
yang diharapkan
 Natrium serum dbn
 Kalium serum dbn
 Klorida serum dbn
 Kalsium serum dbn
 Magnesium serum dbn
 PH darah serum dbn
Hidrasi :
 Indicator
 Mata cekung tidak ditemukan
 Demam tidak ditemukan
 TD dbn

 Hematokrit DBN

Rencana Tindakan
NIC
Syok prevention
- Monitor status sirkulasi BP,
warna kulit, suhu kulit, denyut
jantung, HR dan ritme, nadi
perifier dan kaplier refill
- Monitor tanda inadekuat
oksigenasi jaringan
- Monitor suhu dan pernafasan
- Monitor input dan output
- Pantau nilai labor: HB, HT, AGD
dan elektrolit
- Monitor hemodinamik invasi
yang sesuai
- Monitor tanda dan gejala asites
- Monitor tanda awal syok
- Tempatkan pasien pada posisi

supin, kaki elevasi untuk
peningkatan preload dengan
tepat
- Lihat dan pelihara kepatenan
jalan nafas
- Berikan cairan iv dan atau oral
yang tepat
- Berikan vasodilator yang tepat
- Ajarkan keluarga dan pasien
tentang tanda dan gejala
datangnya syok
- Ajarkan keluarga dan pasien
tentang langkah untuk
mengatasi gejala syok

Syok management
- Monitor fungsi neurologis
- Monitor fungsi renal (e.g BUN
dan Cr Lavel)
- Monitor tekanan nadi
- Monitor status cairan, input
output
- Catat gas darah arteri dan
ogsigen dijaringan
- Monitor EKG, sesuai
- Memanfaatkan pemantauan jalur
arteri untuk meningkatkan
akurasi pembacaan tekanan
darah, sesuai
- Menggambar gas darah arteri
dan memonitor jaringan
oksigenasi
- Memantau tren dalam parameter
hemodinamik (misalnya, CVP,
MAP, tekanan kapiler pulmonal /
arteri)
- Memantau faktor penentu
pengiriman jaringan oksigen
(misalnya, PaO2 kadar
hemoglobin, SaO2, CO), jika
tersedia
- Memantau tingkat
karbondiaoksida sublingual dan /
atau tonometry lambung, sesuai
- Memonitor gejala gagal
pernafasan (misalnya, rendah
PaO2 peningkatan PaCO2
tingkat, kelelahan otot
pernafasan)
- Monitor nilai laboratorium
(misalnya CBC dengan
diferensial) koagulasi profil, ABC,
tingkat laktat, budaya, dan profil
kimia)
- Masukkan dan memelihara
besarnya kobosanan akses IV
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan perfusi darah ke
perifer
Definisi :
Penurunan sirkulasi
kesehatan.

darah

Batasan Karakteristik :
 Tidak ada nadi
 Perubahan fungsi motorik

ke

perifer

yang

dapat

mengganggu

 Perubahan karakteristik kulit (warna, elastisitas, rambut,
kelembapan, kuku, sensasi, suhu)
 Indek ankle-brakhial

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124