BAB IV – ANALISA SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN - DOCRPIJM 1509404046RPIJM Kampar Bab 4 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan

RPIJM Kabupaten Kampar

BAB IV – ANALISA SOSIAL,
EKONOMI, DAN LINGKUNGAN

4.1.

Analisis Sosial

Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang Cipta
Karya kepada masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan, maupun pasca
pembangunan/pengelolaan. Pada taraf perencanaan, pembangunan infrastruktur
permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial yang terkait dan sesuai
dengan isu-isu yang marak saat ini, seperti pengentasan kemiskinan serta
pengarusutamaan gender. Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan
masyarakat terkena dampak sehingga diperlukan proses konsultasi, pemindahan
penduduk dan pemberian kompensasi, maupun permukiman kembali. Kemudian
pada

pasca


pembangunan

atau

pengelolaan

perlu

diidentifikasi apakah

keberadaan infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa manfaat atau
peningkatan taraf hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Dasar

peraturan

perundang-undangan

yang


menyatakan

perlunya

memperhatikan aspek sosial adalah sebagai berikut:
1. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional:


Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan social juga
dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok
masyarakat yang kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin dan

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 1

RPIJM Kabupaten Kampar
masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah
bencana.



Penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan
anak di tingkat nasional dan daerah, termasuk ketersediaan data dan
statistik gender.

2. UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012 tentang Pengadaan
Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum:


Pasal 3: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan
menyediakan

tanah

bagi

pelaksanaan

pembangunan


guna

meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, negara, dan
masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hokum Pihak yang
Berhak.
3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014:


Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah
program

pembangunan

untuk

penanggulangan

kemiskinan


dan

penciptaan kesempatan kerja, termasuk peningkatan program di bidang
pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan infrastruktur
dasar.


Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, peningkatan
akses

dan

partisipasi

perempuan

dalam

pembangunan


harus

dilanjutkan.
4. Peraturan Presiden No. 15/2010 tentang Percepatan penanggulangan
Kemiskinan


Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dunia usaha, serta
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin
melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka
meningkatkan kegiatan ekonomi.

5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender dalam Pembangunan Nasional
Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 2


RPIJM Kabupaten Kampar


Menginstruksikan
pengarusutamaan

kepada
gender

Menteri
guna

untuk

melaksanakan

terselenggaranya

perencanaan,


penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan
dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai
dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota terkait aspek sosial bidang Cipta Karya adalah:
1. Pemerintah Pusat:
a.

Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang
bersifat strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.

b.

Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum
yangbersifat strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.

c.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan

sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro
dan kecil, serta program lain dalam rangka meningkatkan
kegiatan ekonomi di tingkat pusat.

d.

Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya
perencanaan,

penyusunan,

pelaksanaan,

pemantauan,

dan

evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional
berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
2. Pemerintah Provinsi:

a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat
regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yang
bersifat regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta
program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat
provinsi.
d. Melaksanakan

pengarusutamaan

gender

guna

terselenggaranya

perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi


Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 3

RPIJM Kabupaten Kampar
atas

kebijakan

dan

program

pembangunan

di

tingkat

provinsi

berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota:
a. Menjamin

tersedianya

tanah

untuk

kepentingan

umum

di

kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya

pendanaan untuk kepentingan umum di

kabupaten/kota.
c.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil,
serta program lain dalam rangka peningkatan ekonomi di tingkat
kabupaten/kota.

d. Melaksanakan

pengarusutamaan

gender

guna

terselenggaranya

perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
atas kebijakan dan program pembangunan di tingkat kabupaten/kota
berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
4.1.1. Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Kemiskinan
Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan
mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang
perlu ditindak-lanjuti adalah isu kemiskinan sesuai dengan kebijakan internasional
MDGs dan Agenda Pasca 2015, serta arahan kebijakan pro rakyat sesuai direktif
presiden.
Menurut standar BPS terdapat 14 kriteria yang dipergunakan untuk
menentukan keluarga/rumah tangga dikategorikan miskin, yaitu:
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
3. Jenis

dinding

tempat

tinggal

dari

bambu/rumbia/kayu

berkualitasrendah/tembok tanpa diplester.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah
tangga lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 4

RPIJM Kabupaten Kampar
6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air
hujan.
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak
tanah.
8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas
lahan 500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan
dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat
SD/hanya SD.
14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan minimal Rp.
500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit, emas, ternak, kapal
motor, atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga dikategorikan
sebagai rumah tangga miskin.
Pengarusutamaan Gender
Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan
pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Saat ini telah kegiatan
responsif gender bidang Cipta Karya meliputi Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Neighborhood Upgrading and Shelter
Sector Project (NUSSP), Pengembangan Infrasruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS),
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Rural Infrastructure
Support (RIS) to PNPM, Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan Studi Evaluasi Kinerja Program
Pemberdayaan Masyarakat bidang Cipta Karya.

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 5

RPIJM Kabupaten Kampar
Tabel 4. 1 Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya
bagi Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Kampar

Program /
Kegiatan

Lokasi

Tahun

(1)
1

(2)

(3)

(4)

a

PAMSIMAS

Kampar

No

b

PPIP

Kampar

c

RIS PNPM

Kampar

20102012
20102011
2012

d
2
a

SANIMAS

Kampar

2013

RP2KP

Kampar

2014

Bentuk
keterlibatan
/ akses

Tingkat
partisipasi
perempuan
(jumlah)

(5)
(6)
Pemberdayaan masyarakat
Musyawarah
Desa
-

Control
pengambilan
keputusan
oleh
perempuan
(7)

(8)

Permasalahan
yang perlu
diantisipasi di
masa
mendatang
(9)

Manfaat

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Non Pemberdayaan Masyarakat
FGD
-

4.1.2. Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi, besaran
kegiatan, dan durasi berdampak terhadap masyarakat. Untuk meminimalisir
terjadinya konflik dengan masyarakat penerima dampak maka perlu dilakukan
beberapa langkah antisipasi, seperti konsultasi, pengadaan lahan dan pemberian
kompensasi untuk tanah dan bangunan, serta permukiman kembali.
1. Konsultasi masyarakat
Konsultasi masyarakat diperlukan untuk memberikan informasi kepada
masyarakat, terutama kelompok masyarakat yang mungkin terkena dampak
akibat pembangunan bidang Cipta Karya di wilayahnya. Hal ini sangat
penting untuk menampung aspirasi mereka berupa pendapat, usulan serta
saran-saran untuk bahan pertimbangan dalam proses perencanaan.
Konsultasi masyarakat perlu dilakukan pada saat persiapan program
bidang Cipta Karya, persiapan AMDAL dan pembebasan lahan.
2. Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan
Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian kompensasi atas
tanah dan bangunan terjadi jika kegiatan pembangunan bidang cipta karya
berlokasi di atas tanah yang bukan milik pemerintah atau telah ditempati
oleh swasta/masyarakat selama lebih dari satu tahun. Prinsip utama
pengadaan tanah adalah bahwa semua langkah yang diambil harus
Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 6

RPIJM Kabupaten Kampar
dilakukan untuk meningkatkan, atau memperbaiki, pendapatan dan standar
kehidupan warga yang terkena dampak akibat kegiatan pengadaan tanah
ini.
3. Permukiman kembali penduduk (resettlement)
Seluruh

proyek

yang

memerlukan

pengadaan

lahan

harus

mempertimbangkan adanya kemungkinan pemukiman kembali penduduk
sejak tahap awal proyek. Bilamana pemindahan penduduk tidak dapat
dihindarkan, rencana pemukiman kembali harus dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga penduduk yang terpindahkan mendapat peluang ikut
menikmati manfaat proyek.
Hal ini termasuk mendapat kompensasi yang wajar atas kerugiannya, serta
bantuan dalam pemindahan dan pembangunan kembali kehidupannya di
lokasi

yang

baru.

Penyediaan

lahan,

perumahan,

prasarana

dan

kompensasi lain bagi penduduk yang dimukimkan jika diperlukan dan
sesuai persyaratan.

Tabel 4. 2 Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang membutuhkan
Konsultasi, Pemindahan Penduduk dan Pemberian Kompensasi serta
Permukiman Kembali
Tahap 1
Tahap 2
Arahan lokasi
Komponen
Pemindahan
Program
No
penduduk/ Permukiman
Sebelum
Setelah
dan
Konsultasi
pemberian
kembali
pemindahan pemindahan
Kegiatan
kompensasi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
a
Bangkim
b
PBL
c

AM

-

-

-

-

-

d

PLP

-

-

-

-

-

4.1.3. Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta
Karya
Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 7

RPIJM Kabupaten Kampar
Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya seharusnya memberi
manfaat bagi masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat
secara kasat mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan
mencapai lokasi pelayanan infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih
singkat, hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk
mendapatkan akses pelayanan tersebut.
Tabel 4. 3 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca
Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

No

Sektor

Kegiatan

Lokasi

Tahun

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat
(jiwa)

1

2

3
Penyusunan rencana kws permukiman perkotaan
Kab. Kampar
Operasional/Penyusunan rencana kawasan
permukiman perkotaan Kab. Kampar
Penataan/peningkatan infrastruktur permukiman
kawasan kumuh perkotaan
Penataan/peningkatan infrastruktur permukiman
kawasan kumuh perkotaan
Penataan/peningkatan infrastruktur permukiman
kawasan kumuh perkotaan
Penataan/peningkatan infrastruktur permukiman
kawasan kumuh perkotaan
Pembangunan/peningkatan infrastruktur kws
permukiman perdesaan
Pembangunan/peningkatan infrastruktur kws
permukiman perdesaan
Pembangunan/peningkatan infrastruktur kws
permukiman perdesaan
Pembangunan/peningkatan infrastruktur kws
permukiman perdesaan
Pembangunan/peningkatan infrastruktur kws
permukiman perdesaan
Penataan/Peningkatan infrastruktur permukiman
kawasan kumuh Bangkinang Kota
Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws.
Permukiman Perdesaan
Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws.
Permukiman Perdesaan

4

5

6

Kab. Kampar

2016

-

Kab. Kampar

2016

-

Kab. Kampar

2016

400

Kab. Kampar

2017

400

Kab. Kampar

2018

400

Kab. Kampar

2019

400

Kab. Kampar

2016

400

Kab. Kampar

2017

400

Kab. Kampar

2018

400

Kab. Kampar

2019

400

Kab. Kampar

2020

400

2017

400

2017

400

2017

400

2019

400

2019

400

1. Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim

Bangkim

Penataan/peningkatan infrastruktur
permukimankawasan kumuh Pasar Teratak Buluh

Bangkim

Pembangunan/peningkatan infrastruktur
peningkatan kws permukiman perdesaan

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Bangkinang
Kota
Desa Koto
Mesjid
Desa Sei
Paku
Kawasan
perbatasan
dengan Kota
Pekanbaru
Kawasan
perbatasan
dengan Kota
Pekanbaru

Ket
7

IV - 8

RPIJM Kabupaten Kampar

No

Sektor

Kegiatan

Lokasi

Tahun

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat
(jiwa)

1

2

3

4
Kawasan
Perkotaan
Bangkinang
Kawasan
permukiman
perbatasan
dengan
pekanbaru

5

6

2017

400

2019

400

Kec. Kampar

2018

400

Koto Mesjid

2016

400

Koto Mesjid

2017

400

Koto Mesjid

2017

400

Kuok

2017

400

Kuok

2018

400

Pasir Putih

2018

400

Pulau
Gadang

2016

400

Pulau
Gadang

2017

400

Ranah
Singkuang

2018

400

Salo

2017

400

2017

400

2020

400

2017

-

2017

-

2017

-

2017

-

2017

1000

2018

1000

Bangkim

Pembangunan/peningkatan infrastruktur kws
permukiman kumuh Bangkinang Kota

Bangkim

Pembangunan/peningkatan infrastruktur kws
permukiman perdesaan

Bangkim
Bangkim

Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim

Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
Bangkim
PBL

Pembangunan/peningkatan infrastruktur kws
permukiman perdesaan
Pembangunan infrastruktur kawasan potensial
minapolitan konstruksi semenisasi kws Desa koto
Mesjid
Pembangunan jalan akses kawasan agropolitan
konstruksi lapis penetrasi makadam kws Desa
Koto Mesjid Kec. XIII Koto Kampar
Pembangunan/peningkatan infrastruktur kws
permukiman perdesaan
Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws.
Permukiman Perdesaan Desa Tertinggal
Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws.
Permukiman Perdesaan Desa Tertinggal
Penataan/peningkatan infrastruktur permukiman
kawasan kumuh Pasir Putih Pandau
Pembangunan infrastruktur kawasan potensial
minapolitan konstruksi semenisasi kws Desa
Pulau Gadang
Pembangunan jalan akses kawasan agropolitan
konstruksi lapis penetrasi makadam kws Desa
Pulau Gadang Kec. XIII Koto Kampar
Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws.
Permukiman Perdesaan
Pembangunan/peningkatan infrastruktur kws
permukiman perdesaan
Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws.
Permukiman Perdesaan
Pembangunan/peningkatan infrastruktur kws
permukiman perdesaan
Bimbingan pendampingan penyusunan RAKP
Kawasan Pusaka area lingkungan candi Muara
Takus IIIX Koto Kampar

PBL

Penyusunan RTBL kws Water front city

PBL

Penyusunan RTBL kws Education

PBL

Penyusunan RTBL kws Water front city

PBL

Aksesibilitas bangunan gedung Islamic Center

PBL

Aksesibilitas bangunan gedung Pemerintah Kab.
Kampar

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Sipungguk,
Kec. Salo
XIII Koto
Kampar
Kab. Kampar
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota

Ket
7

IV - 9

RPIJM Kabupaten Kampar

No

Sektor

Kegiatan

Lokasi

Tahun

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat
(jiwa)

1

2

3
Dukungan prasarana dan sarana Ruang Terbuka
Hijau kws Water front city
Dukungan prasarana dan sarana Ruang Terbuka
Hijau kws Water front city
Dukungan prasarana dan sarana Ruang Terbuka
Hijau kws Kota Bangkinang
Dukungan prasarana dan sarana Ruang Terbuka
Hijau kompleks perkantoran pemrintah
Bangkinang (depab Ktr Bupati)
Dukungan prasarana dan sarana Ruang Terbuka
Hijau kws Bukit Candika
Dukungan prasarana dan sarana Ruang Terbuka
Hijau Kws Danau Rusa

4
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota

5

6

2017

400

2018

400

2019

400

Bangkinang
Kota

2019

400

Bukit Cadika

2018

400

Danau Rusa

2017

400

PBL
PBL
PBL
PBL
PBL
PBL
PBL

PSD kws tradisional Dt. Nan Batigo

Datuk Nan
Batigo

2018

400

PBL

Dukungan Prasarana dan Sarana Ruang Terbuka
Hijau kws Bangkinang Barat

Desa Kuok

2017

400

PBL

PSD kws istana Gunung Sahilan

2017

400

PBL

PSD kawasan Tradisional Batuk Nan Tigo

2018

400

2017

-

2018

400

2019

400

Kampar Timur

2018

-

Kampar Timur

2017

400

Lipat Kain
Selatan

2020

400

Muara Takus

2017

400

Muara Takus

2018

400

Muara Takus

2019

400

Salo

2018

-

Salo

2020

400

Salo

2020

400

2017

-

2016

1000

2017

1000

PBL
PBL
PBL
PBL
PBL
PBL
PBL
PBL
PBL
PBL
PBL
PBL

Rencana tindak penataan dan revitalisasi
kawasan candi Muara Takus
Lanjutan dukungan PSD penataan dan revitalisasi
kawasan candi Muara Takus
Lanjutan dukungan PSD penataan dan revitalisasi
kawasan candi Muara Takus
Penyusunan RTBL kws Kampar Timur
Dukungan prasarana dan sarana Ruang Terbuka
Hijau Kws Kampar Timur
Dukungan Prasarana dan Sarana Ruang Terbuka
Hijau Tugu Katulistiwa
Dukungan PSD penataan dan revitalisasi kws
Muara Takus
Dukungan PSD penataan dan revitalisasi kws
Muara Takus
Dukungan PSD penataan dan revitalisasi kws
Muara Takus
Penyusunan RTBL kws Salo
Dukungan Prasarana dan Sarana Ruang Terbuka
Hijau kws Salo
Dukungan Prasarana dan Sarana Ruang Terbuka
Hijau kws Salo

PLP

Penyusunan DED IPAL kws Kab. Kampar

PLP

Dump Truck operasional TPA

PLP

Infrastruktur stasiun antara dan TPA sampah

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Gunung
Sahilan
Gunung
Sahilan
IIIX Koto
Kampar
IIIX Koto
Kampar
IIIX Koto
Kampar

Kabupaten
Kampar
Kabupaten
Kampar
Bangkinang

Ket
7

IV - 10

RPIJM Kabupaten Kampar

No

Sektor

Kegiatan

Lokasi

Tahun

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat
(jiwa)

1

2

3

4
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Kabupaten
Kampar
Kabupaten
Kampar
Kabupaten
Kampar
Kabupaten
Kampar
Kabupaten
Kampar

5

6

2017

1000

2016

-

2017

2500

2018

400

2017

400

2018

-

2016

400

2017

400

2018

400

2019

400

2020

400

Kampar

2018

400

PLP

Infrastruktur drainase perkotaan

PLP

Penyusunan DED IPLT Kab. Kampar

PLP

Pembangunan IPLT Kab. Kampar

PLP

Infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat
skala kota

PLP

Infrastruktur TPST/3R

PLP

Sistem penanganan persampahan kws kumuh
Bangkinang Kota

PLP

SANIMAS

PLP

SANIMAS

PLP

SANIMAS

PLP

SANIMAS

PLP

SANIMAS

PLP

Infrastruktur TPST/3R

PLP

Pembangunan TPA

Lipat Kain

2017

1000

PLP

Infrastruktur stasiun antara dan TPA sampah

Lipat Kain

2017

1000

PLP

Infrastruktur Stasiun Antara dan Tempat
Pemrosesan Akhir Sampah

Lipat Kain

2018

1000

PLP

Infrastruktur TPST/3R

Pasir Putih

2020

400

Pasir Putih

2019

-

Pasir Putih

2019

400

Siak Hulu

2017

400

PLP
PLP

Sistem penanganan persampahan kws kumuh
Pasir Putih Pandau
Sistem penanganan persampahan kws kumuh
Pasir Putih Pandau

PLP

Infrastruktur TPST/3R

PLP

Pembangunan TPA Regional

Tapung

2016

5000

PLP

Infrastruktur stasiun antara dan TPA sampah

Tapung

2017

1000

PLP

Infrastruktur TPST/3R

Tapung

2018

400

PLP

Pembanguna TPA Regional

Tarai Bangun

2018

5000

PLP

Infrastruktur TPST/3R

Teratak Buluh

2019

400

PLP

Sistem penanganan persampahan kws kumuh
Pasar Teratak Buluh

Teratak Buluh

2020

-

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Ket
7

IV - 11

RPIJM Kabupaten Kampar

No

Sektor

Kegiatan

Lokasi

Tahun

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat
(jiwa)

1

2
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum

3

5

6

2017

10000

Pengadaan dan pemasangan pipa SPAM regional
I Pekan Kampar
Pengadaan dan pemasangan pipa SPAM regional
I Pekan Kampar
Pengadaan dan pemasangan pipa SPAM regional
I Pekan Kampar
Pengadaan dan pemasangan pipa SPAM regional
I Pekan Kampar

4
Kabupaten
Kampar
Kabupaten
Kampar
Kabupaten
Kampar
Kabupaten
Kampar
Kabupaten
Kampar

2018

10000

2018

10000

2019

10000

2020

10000

Pengadaan sambungan rumah 1600 SR

Bangkinang

2016

6400

Pengadaan sambungan rumah 800 SR

Bangkinang

2018

3200

2017

400

2017

2500

2016

2500

2016

2500

2016

2500

2016

2500

2016

2500

2016

2500

2016

2500

Desa Terusan

2016

2500

Gunung
Sahilan

2016

2500

Gunung
Sahilan

2016

2500

Gunung
Sahilan

2016

2500

2016

-

2016

2500

2016

2500

2017

500

Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum

SPAM Regional Pekan-Kampar

Pengadaan sambungan rumah
Pengadaan dan pemasngan pipa PVC
Penambahan kapasitas IKK Bangkinang Kota 40
lt/dtk
Penambahan kapasitas IKK Bangkinang Kota 40
lt/dtk
Penambahan kapasitas IKK Bangkinang Kota 40
lt/dtk
Pengadaan dan pemasangan pipa PVC
Pembangunan SPAM Desa Balam Jaya
Pembangunan SPAM Desa Bukit Ranah
Pembangunan SPAM Desa Ranah Baru
Pembangunan SPAM Desa Terusan
Pengadaan dan pemasangan PVC IKK Gunung
Sahilan
Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minimu kap 20 lt/dtk Gunung
sahilan
Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minum kap. 20 lt/dtk Gunung
Sahilan
DED penambahan kapasitas IPA kapasitas 20
lt/dtk
Pengadaan dan pemasangan pipa HDPE dan ME
Pengadaan dan pemasangan pipa HDPE dan ME
Pamsimas

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Bangkinang
Barat
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Bangkinang
Kota
Desa Balam
Jaya
Desa Bukit
Ranah
Desa Ranah
Baru

Gunung
Sahilan
Kabupaten
Kampar
Kabupaten
Kampar
Kabupaten
Kampar

Ket
7

IV - 12

RPIJM Kabupaten Kampar

No

Sektor

Kegiatan

Lokasi

Tahun

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat
(jiwa)

1

2
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum

3

4
Kabupaten
Kampar

5

6

2017

500

Pamsimas
Pengadaan VSD untuk IKK

Kampar

2017

2500

Pengadaan dan pemasangan inverter kapasitas
75 KWH unit IKK

Kampar

2017

2500

Pembuatan tower water tank 600 M3 IKK Air Tiris

Kampar

2017

2500

Pengadaan dan pemasangan SR 600

Kampar

2016

2400

Pengadaan dan pemasangan SR 600

Kampar

2017

2400

Pengadaan sambungan rumah

Kampar

2018

400

Pengadaan sambungan rumah

Kampar

2019

400

Kampar

2016

400

Kampar Kiri

2018

2000

Kampar Kiri

2017

2000

2017

2000

2016

2000

Pengadaan dan penyediaan air bersih Kab.
Kampar
Pengadaan dan pemasanganpipa PVC Kampar
Kiri
Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minimum 2.5 lt/dtk
Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minimum 2.5 lt/dtk
Pengadaan dan pemasangan pip PVC

Kampar Kiri
Hilir
Kampar Kiri
Hulu

Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minimum 2.5 lt/dtk

Kampar Kiri
Hulu

2017

Air
Minum

Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minum kapasitas 2lt/dtk

Kampar Kiri
Tengah

2018

Air
Minum

Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minum kapasitas 2.5 lt/dtk

Kampar Kiri
Tengah

2019

Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum

Pembuatan tower water tank 600 M3 IKK Kampar
Timur

Kampar Timur

2017

2400

Pengadaan dan pemasangan 400 SR

Kampar Timur

2016

2400

Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minum kapasitas 2.5 lt/dtk

Kampar Timur

2019

2500

DED pemasangan kabel TM dan Travo 50 KvH

Kampar Utara

2016

-

Pemasangan kabel TM dan Travo listrik 50 KvH

Kampar Utara

2017

-

2016

-

2017

-

2016

2400

Pemasangan kabel TM dan Travo listrik 50 KvH
Pengadaan dan pemasangan SR 600

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Koto Kampar
Hulu
Koto Kampar
Hulu
Koto Kampar
Hulu

7

2000

Air
Minum

DED pemasangan kabel TM dan Travo 50 KvH

Ket

2000
2000

IV - 13

RPIJM Kabupaten Kampar

No

Sektor

Kegiatan

Lokasi

Tahun

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat
(jiwa)

1

2
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum

3

4
Koto Kampar
Hulu
Lipat Kain
Utara
PDAM Tirta
Kampar
PDAM Tirta
Kampar

5

6

2017

2400

2016

2000

2017

2000

2017

2000

2016

3200

2017

3200

2017

3200

2017

3200

2016

3200

2018

3200

Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum

Pengadaan dan pemasangan SR 600
Pembangunan SPAM Desa Lipat Kain Utara
Pengadaan dan pemasangan pipa di kab. Kampar
Pengadaan dan pemasangan pipa di kab. Kampar
Pengadaan dan pemasangan paket IPA baja kap.
20 lt/dtk lengkap dengan prasarana pendukung
IKK Perhentian Raja
Pengadaan dan pemasangan pipa PVC IKK
Perhentian Raja

Pehentian
Raja

Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minum kapasitas 2.5 lt/dtk

Penghentian
Raja
Penghentian
Raja
Penghentian
Raja
Perhentian
Raja
Perhentian
Raja

Pemasangan kabel TM dan Travo listrik 50 KvH

Salo

2016

-

Siak Hulu

2017

2000

Tambang

2018

2000

Tapung

2017

1600

Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi

Tapung

2017

1600

Pengadaan dan pemasangan pipa HDPE dan ME

Tapung

2017

1600

Pengadaan dan pemasangan SR 400

Tapung

2017

1600

Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi

Tapung

2017

1600

Pengadaan dan pemasangan SR 400

Tapung

2018

1600

Pengadaan dan pemasangan SR 400

Tapung Hilir

2016

1600

Pengadaan dan pemasangan SR 600

Tapung Hilir

2017

2400

Pengadaan dan pemasangan SR 600

Tapung Hilir

2018

2400

Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minum kapasitas 20 lt/dtk

Tapung Hlir

2017

2400

DED pemasangan kabel TM dan Travo 100 KvH

Tapung Hulu

2016

3200

Pemasangan kabel TM dan Travo listrik 50 KvH

Tapung Hulu

2017

3200

Pengadaan dan pemasangan pipa HDPE dan ME
Pengadaan sambungan rumah 800 SR
Pengadaan sambungan rumah

Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minum kapasitas 2.5 lt/dtk
Pengadaan dan pemasangan bangunan instalasi
pengolahan air minum kapasitas 2.5 lt/dtk
Pengadaan dan pemasangan pipa PVC IKK
Tapung

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Ket
7

IV - 14

RPIJM Kabupaten Kampar

No

Sektor

Kegiatan

Lokasi

Tahun

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat
(jiwa)

1

2
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum
Air
Minum

3

4

5

6

Pengadaan sambungan rumah 800 SR

Tapung Hulu

2016

3200

Pengadaan dan pemasangan SR 800

Tapung Hulu

2017

3200

Pengadaan dan pemasangan SR 800

Tapung Hulu

2018

3200

Pengadaan dan pemasangan pipa HDPE

Tapung Hulu

2016

3200

4.2.

Ket
7

Analisis Ekonomi

4.2.1. Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian sebagian masyarakat Kampar telah bergeser dari kategori
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan ke kategori ekonomi lainnya yang terlihat dari
besarnya peranan masing-masing kategori ini terhadap pembentukan PDRB Kampar.
Sumbangan terbesar pada tahun 2014 dihasilkan oleh kategori Pertambangan dan
Penggalian terutama dari minyak bumi dan galian sirtu, kemudian kategori Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan , kategori Industri Pengolahan, kategori Kontruksi, Kategori
Perdagangan Besar dan Eceran. Sementara peranan kategori lainnya di bawah 2 persen.

Gambar 4. 1 Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen) 2010-2014

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 15

RPIJM Kabupaten Kampar
4.2.2. Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Kampar pada tahun 2014 mengalami perlambatan dibandingkan
pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kampar tahun 2014
mencapai 3,21 persen, sedangkan tahun 2013 sebesar 6,25 persen. Pertumbuhan
ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori jasa perusahaan sebesar 9,95 persen. Sedangkan
kategori ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan yang positif
kecuali sub kategori kehutanan dan sub kategori pertambangan minyak bumi.
Adapun kategori-kategori lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan yang positif, di
antaranya , kategori Jasa Lainna sebesar 9,70 persen, kategori Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial mencatat sebesar 7,65 persen, kategori Kontruksi sebesar 6,99 persen,
kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 5,45
persen, kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 4,89 persen, kategori Real
Estate sebesar 4,57 persen, kategori Administrasi Pemerintahan , Pertahanan dan
Jaminan Wajib Sosial sebesar 3,89 persen, kategori Jasa Keuangan dan Asuransi
sebesar 3,51 persen, kategori Informasi dan Komunikasi sebesar 3,42 persen, kategori
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah , Limbah dan Daur Ulang sebesar 3,25 persen,
kategori Jasa Pendidikan sebesar 3,22 persen, kategori Transportasi dan Pergudangan
sebesar 2,90, Kategori Industri Pengolahan sebesar 2,70 , Katgori Pengadaan Listrik dan
Gas Sebesar 2,68 persen, Kategori Akomodasi dan Makan minum sebesar 2,30 persen,
Kategori Pertambangan dan Penggalian sebesar 1,12 persen.
4.2.3. PDRB Perkapita
Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu,
maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku
menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2014,
PDRB per kapita Kabupaten Kampar mencapai 87,896 juta Rupiah dengan pertumbuhan
sebesar 4,11 persen pada tahun 2011 dan berturut-turut sebesar 5,82 ; 6,25; dan 3,21
persen pada tahun 2012-2014.

4.2.4. Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha
PDRB Kabupaten Kampar menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 kategori
lapangan usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi subkategori. Pemecahan
menjadi subkategori ataupun golongan ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) 2009.

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 16

RPIJM Kabupaten Kampar
Perkembangan setiap lapangan usaha diuraikan di bawah ini.
4.2.4.1.

Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan

Kategori ini mencakup subkategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang terdiri
atas golongan tanaman pangan, golongan tanaman hortikultura, golongan tanaman
perkebunan, golongan peternakan, dan golongan jasa pertanian dan perburuan,
subkategori Usaha kehutanan dan Penebangan Kayu, dan subkategori Perikanan.
Kategori ini masih menjadi tumpuan dan harapan dalam penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Kampar.
Pada tahun 2014 kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi
terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 22,08 persen. Golongan Perkebunan
Tahunan merupakan penyumbang terbesar terhadap kategori pertanian yaitu tercatat
sebesar 15,09 persen dari seluruh nilai tambah pertanian. Laju Pertumbuhan golongan ini
mengalami kenaikan dari 4,63 persen pada tahun 2013 menjadi 6,01 persen pada tahun
2014.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 pada kategori ini terbesar adalah pada subkategori
peternakan yaitu sebesar 7,38 persen yang diikuti oleh golongan Perkebunan sebesar
6,01 persen, diikuti oleh golongan Tanaman Pangan sebesar 5,76 persen Sedangkan ada
1 subkategori yang mencetak laju pertumbuhan negatif yaitu subkategori Kehutana dan
Penebangan Kayu sebesar (–0.69) persen dan golongan lainnya tetap mencetak laju
pertumbuhan yang positif di atas 1 persen.
Berturut-turut

golongan

Tanaman

Hortikultura

Semusim,

golongan

Tanaman

Perkebunan Semusim, golongan Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya, golongan
Jasa Pertanian dan Perburuan, serta subkategori Perikanan mencetak laju pertumbuhan
ekonomi sebesar 0,59 persen, 1,64 persen, 3,90 persen, 4,77 persen, dan 3,38 persen.
Subkategori Perikanan mengalami pertumbuhan yang positif karena didukung oleh
PEMDA KAMPAR yang membuat program Gemar Makan Ikan(GEMARI). Kabupaten
Kampar merupakan penghasil ke-3 terbesar dalam memproduksi ikan di Provinsi Riau,
setelah Rokan Hilir dan Indragiri Hilir.

4.2.4.2.

Pertambangan dan Penggalian

Pada Kategori Pertambangan dan Penggalian, di Kabupaten Kampar hanya terdiri
dari 2 subkategori yang berkontribusi adalah Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi
yaitu sebesar 83,52 persen pada tahun 2014, meningkat dari 75,76 persen di tahun 2010,
dan subkategori Pertambangan dan Penggalian Lainnya sebesar 16,48 persen .Secara

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 17

RPIJM Kabupaten Kampar
umum, peranan kedua subkategori tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2010 ke
tahun 2014 . Subkategori Pertambangan Minyak , Gas dan Panas Bumi sebesar 24,60
persen, 32,70 persen, 35,45 persen, 38,42 persen, dan 39,09 persen secara berturut-turut
untuk tahun 2010-2014. Meskipun subkategori ini mengalami pertumbuhan negatif pada
tahun 2014 sebesar -1,30 persen .
Secara keseluruhan pada tahun 2014, kategori Pertambangan dan Penggalian
menunjukkan laju pertumbuhan yang positf sebesar 1,12 persen, yang antara lain
didorong pertumbuhan subkategori Pertambangan dan Penggalian Lainnya sebesar 7,06
persen.
4.2.4.3.

Industri Pengolahan

Pada Kategori Industri Pengolahan, subkategori yang menyumbang peranan terbesar
adalah Industri Makanan dan Minuman yaitu sebesar 15,55 persen pada tahun 2014,hal
ini seiring dengan luasnya areal Perkebunan Kelapa Sawit yang kemudian diolah menjadi
minyak makan setengah jadi, kemudian diikuti oleh Industri karet sebesar 2,12 persen.
Sedangkan peranan subkategori yang lain berturut-turut mulai dari yang terbesar hingga
terkecil adalah subkategori Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan
Reproduksi Media Rekaman sebesar 0,07 persen, subkategori Industri Furniture sebesar
0,20, subkategori Industri Barang Galian Bukan Logam sebesar 0,05 persen, subkategori
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dsn Barang dri Anyaman Bambu, Rotan dan
sejenisnya sebesar 0,04 persen, subkategori Industri Barang dari Logam, komputer dan
barang Elektronik , subkategori Industri pengolahan lainnya , Jasa Reparasi dan
Pemasangn Mesin sebesar 0,02, subkategori Industri Tekstil dan Pakaian Jadi sebesar
0,01 , serta subkategori Industri lainnya yang yang menyumbang kurang dari 0,01 persen.
Pada Kategori Industri Pengolahan ini terdiri dari 16 subkategori. Di Kabupaten
Kampar tidak semua subkategori Industri tersebut tersedia diantaranya adalah
subkategori Industri Batubara dan Pengilanagan Migas, subkategori Industri Pengolahan
Tembakau, subkategori Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki, sukategori Industri
Logam Dasar dan subkategori Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL.
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Industri Pengolahan pada tahun 2014
adalah sebesar 2,70 persen, sedangkan subkategori yang mencatatkan laju pertumbuhan
terbesar adalah subkategori Industri Furniture yaitu sebesar 21 persen pada tahun 2014,
kemudian diikuti oleh subkategori Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik sebesar
11,11 persen.

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 18

RPIJM Kabupaten Kampar
4.2.4.4.

Pengadaan Listrik dan Gas

Kategori Pengadaan Listrik dan Gas berkontribusi sebesar 0,05 persen terhadap
perekonomian Kabupaten Kampar pada tahun 2014. Dari kontribusi tersebut, sebanyak
84,11 persennya disumbangkan oleh subkategori Ketenagalistrikan, dan 15,89 persen
oleh subkategori Pengadaan Gas dan Produksi Es. Sedangkan laju pertumbuhan
ekonomi kategori ini pada tahun 2014 adalah sebesar 2,68 persen. Masing-masing
subkategori juga mencatatkan pertumbuhan yang POSITIF, di mana subkategori
Ketenagalistrikan sebesar 2,26 persen dan Pengadaan Gas dan Produksi Es sebesar
3,92 persen. 4.5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Kategori
ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan dan penditribusian air melalui
berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Termasuk juga
kegiatan pengumpulan, penjernihan dan pengolahan air dan sungai, danau, mata air,
hujan dll. Tidak termasuk pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian.
Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Kampar selama tahun 20102014 stagnan sebesar 0.01 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya , yaitu sebesar 3,88
persen, 3,11 persen, 0,46 persen, 8,03 persen, dan 3,25 persen berturut-turut untuk tahun
2010-2014.
4.2.4.5.

Konstruksi

Pada tahun 2014 kategori konstruksi menyumbang sebesar 5,65 persen terhadap
total perekonomian Kabupaten Kampar, meningkat dibandingkan pada tahun 2010
sebesar 5,36 persen. Tren peningkatan kontribusi kategori ini juga terlihat pada tahuntahun di antaranya (2011-2013) yaitu sebesar berturut-turut 4,98 persen, 5,43 persen, dan
5,53 persen. Dengan penghitungan atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan
konstruksi Kabupaten Kampar mengalami perlambatan dari 9,11 persen pada tahun 2011
menjadi 6,99 persen pada tahun 2014.
4.2.4.6.

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Selama 5 tahun terakhir, Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor menyumbang rata-rata 5 persen. Pada tahun 2014, kontribusi kategori
ini sebesar 5,45 persen, dengan sebesar 5,39 persen (50,61 persen terhadap kategori)
disumbangkan oleh Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya. Sedangkan
sebesar 5,51 persen (49,39 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh subkategori
Perdagangan Besar dan Eceran , Bukan Mobil dan Sepeda Motor.

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 19

RPIJM Kabupaten Kampar
4.2.4.7.

Transportasi dan Pergudangan

Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri dari 6 subkategori, yaitu subkategori
Angkutan Rel, subkategori Angkutan Darat, subkategori Angkutan Laut, subkategori
Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, subkategori Angkutan Udara, serta
subkategori Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan. Subkategori Angkutan Darat
memberikan kontribusi terbesar selama 5 tahun terakhir, dengan nilai kontribusi terhadap
kategori ini sebesar 93 persen pada tahun 2014.
Sedangkan penyumbang terbesar berikutnya adalah Pergudangan dan Jasa
Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir sebesar 6,99 persen pada tahun 2014 selanjutnya
Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan sebesar 0,02 persen. Sementara itu
Angkutan Laut dan Angkutan Udara tidak ada.
4.2.4.8.

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Pada tahun 2014, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum berkontribusi
terhadap PDRB Kabupaten Kampar sebesar 0,07 persen, di mana sebesar 0,03
persennya (49,10 persen terhadap kategori) merupakan kontribusi dari subkategori
Penyediaan Akomodasi dan sebesar 0,04 persen (50.90 persen terhadap kategori)
disumbangkan oleh subkategori Penyediaan Makan Minum.
Secara keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan positif sebesar 2,38
persen pada tahun 2014, sedikit mengalami perlambatan dibandingkan pada tahun 2013
yang sebesar 2,81 persen. Masing-masing subkategori Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum juga menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun 2014
sebesar 3,49 persen dan 1,08 persen.
4.2.4.9.

Informasi dan Komunikasi

Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang aktivitas di
setiap bidang ekonomi. Dalam era globalisasi, peranan kategori ini sangat vital dan
menjadi indikator kemajuan suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi. Peranan
kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Kampar selama tahun 2010-2014
sebesar 0,44 persen, 0,38 persen, 0,36 persen, 0,34 persen, dan 0,33 persen.
Sedangkan laju pertumbuhannya menunjukkan pertumbuhan yang positif, yaitu 3,2
persen, 6,16 persen, 4,52 persen, dan 3,42 persen berturut-turut untuk tahun 2011-2014.

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 20

RPIJM Kabupaten Kampar
4.2.4.10.

Jasa Keuangan dan Asuransi

Kegiatan ekonomi pada subkategori jasa perantara keuangan menjadi penyumbang
mayoritas kontribusi perekonomian pada kategori jasa keuangan dan asuransi ini. Selama
tahun 2010-2014, kontribusinya mendominasi dengan lebih dari 60 persen terhadap
PDRB kategori jasa keuangan dan asuransi. Penyumbang terbesar berikutnya dalah
subkategori Jasa Keuangan Lainnya pada kisaran 8 persen, Asuransi dan Dana Pensiun
dengan sumbangan sekitar 4,5 persen, dan terakhir adalah Jasa Penunjang Keuangan
dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini dibawah 1 persen.
4.2.4.11.

Real Estat

Kategori real estat memberikan kontribusi yang relatif stabil bagi PDRB Kabupaten
Kampar dengan peranan sebesar kurang dari 1 persen. Selama tahun 2010-2014, secara
berturut-turut sumbangan kategori real estat sebesar 0,92 persen, 0,83 persen, 0,82
persen, 0,80 persen, dan 0,81 persen. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi kategori ini
meskipun sedikit berkontraksi pada tahun 2012 yaitu sebesar 10,66 persen dibandingkan
pada tahun 2010 sebesar 6,33 persen, namun tetap selalu menunjukkan pertumbuhan
yang positif dengan kisaran 3 persen atas dasar harga konstan 2010.
4.2.4.12.

Jasa Perusahaan

Selama 5 tahun terakhir, kontribusi kegiatan ekonomi pada kategori jasa perusahaan
relatif tidak banyak berubah, yaitu dibawah 1 persen untuk tahun 2011-2014. Hal ini
menunjukkan pula peranan kategori ini relatif kecil dibandingkan peranan kategorikategori

lainnya

pada

perekonomian

Kabupaten

Kampar.

Sedangkan

laju

pertumbuhannya mengalami fluktuasi kisaran 7 – 9 persen. Pada tahun 2012-2014
pertumbuhan kategori jasa perusahaan adalah sebesar 8,51 persen, 7,54 persen, dan
9,95 persen.
4.2.4.13.

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Kategori ini meliputi kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan
oleh administrasi pemerintahan termasuk juga perundang-undangan dan penterjemahan
hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya. Selama tahun
2010-2014 peranannya relatif stabil dengan menunjukkan sedikit peningkatan, yaitu
dengan nilai kontribusi sebesar 1,69 persen, 1,54 persen, 1,49 persen, 1,42 persen, dan
1,38 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu positif dengan tren perlambatan,
yaitu dari sebesar 6,76 persen di tahun 2012 menjadi 3,89 persen di tahun 2014.

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 21

RPIJM Kabupaten Kampar

4.2.4.14.

Jasa Pendidikan

Pada tahun 2014 jasa pendidikan menyumbang sebesar 0,38 persen terhadap total
perekonomian Kabupaten Kampar, melambat dibandingkan pada tahun 2010 sebesar
0,51 persen. Pertumbuhan yang melambat ini juga terlihat pada tahun 2011-2013 yaitu
sebesar berturut-turut 3,87 persen, 2,40 persen, dan 2,12 persen. Dengan penghitungan
atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan jasa pendidikan Kabupaten Kampar
mengalami perlambatan dari 3,87 persen pada tahun 2011 menjadi 3,22 persen pada
tahun 2014.
4.2.4.15.

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang
cukup luas cakupannya. Pada tahun 2014, kontribusinya terhadap perekonomian
Kabupaten Kampar sebesar 0,13 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 7,65 persen.
Selama tahun 2010-2014 peranannya relatif stabil dengan menunjukkan sedikit
perlambatan, yaitu dengan nilai kontribusi sebesar 0,15 persen, 0,14 persen, 0,13 persen,
0,13 persen, dan 0,13 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu di atas 5 persen.
4.2.4.16.

Jasa lainnya

Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kabupaten Kampar relatif kecil yaitu
berturut-turut sejak 2010-2014 sebesar 0,25 persen, 0,23 persen, 0,21 persen, 0,21
persen, dan 0,21 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu positif dan lebih dari 5
persen, yaitu 6,72 persen, 5,32 persen, 9,89 persen, dan 9,70 persen selama tahun 20112014.

4.3.

Analisis Lingkungan
Kajian lingkungan dibutuhkan untuk memastikan bahwa dalam penyusunan

RPI2-JM

bidang

Cipta

Karya

oleh

pemerintah

kabupaten/kota

telah

mengakomodasi prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Adapun
amanat perlindungan dan pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut:
1. UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup:
“Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup terdiri atas antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 22

RPIJM Kabupaten Kampar
Analisis

Mengenai

Dampak

Lingkungan

(AMDAL),

dan

Upaya

Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dan
Surat

Pernyataan

Kesanggupan

Pengelolaan

dan

Pemantauan

Lingkungan Hidup (SPPLH)”
2. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional:
“Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu
penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan secara
konsisten di segala bidang”
3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014:
“Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak dicapai adalah
perbaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam di
perkotaan dan pedesaan, penahanan laju kerusakan lingkungan dengan
peningkatan daya dukung dan daya tamping lingkungan; peningkatan
kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim”
1. Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian
Lingkungan Hidup Strategis:
Dalam

penyusunan

digunakan

untuk

kebijakan,

menyiapkan

rencana
alternatif

dan/atau

program,

penyempurnaan

KLHS

kebijakan,

rencana dan/atau program agar dampak dan/atau risiko lingkungan yang
tidak diharapkan dapat diminimalkan
2. Permen LH No. 16 Tahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen
Lingkungan.
Sebagai persyaratan untuk mengajukan ijin lingkungan maka perlu
disusun dokumen Amdal, UKL dan UPL, atau Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup atau disebut dengan
dengan SPPL bagi kegiatan yang tidak membutuhkan Amdal atau UKL
dan UPL.

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 23

RPIJM Kabupaten Kampar
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota dalam aspek lingkungan terkait bidang Cipta Karya mengacu pada
UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu:
1. Pemerintah Pusat
b. Menetapkan kebijakan nasional.
c. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria.
d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS.
e. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKLUPL.
f. Melaksanakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup.
g. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai pengendalian
dampak perubahan iklim dan perlindungan lapisan ozon.
h. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan nasional, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah.
i.

Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.

j.

Mengembangkan

dan

melaksanakan

kebijakan

pengaduan

masyarakat.
k. Menetapkan standar pelayanan minimal.
2. Pemerintah Provinsi
a. Menetapkan kebijakan tingkat provinsi.
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi.
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKLUPL.
d. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan,

peraturan

daerah,

dan

peraturan

kepala

daerah

kabupaten/kota.
e. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
f. Melakukan pembinaan, bantuan teknis, dan pengawasan kepada
kabupaten/kota di bidang program dan kegiatan.
g. Melaksanakan standar pelayanan minimal.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota

Bab IV – Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

IV - 24

RPIJM Kabupaten Kampar
a. Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota.
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota.
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKLUPL.
d. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
e. Melaksanakan standar pelayanan minimal.
4.3.1. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, KajianLingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS,
adalah rangkaian analisisyang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsippembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunansuatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau program. KLHS perlu diterapkan didalam RPIJM antara lain karena:
1. RPIJM membutuhkan kajian aspek lingkungan dalam perencanaan
pembangunaninfrastruktur.
2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPIJM adalah karena
RPIJMberada pada tataran Kebijakan/Rencana/Program. Dalam hal ini,
KLHS menerapkanprinsip-prinsip kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana
dan/atau

program

menjadigarda

depan

dalam

menyaring

kegiatan

pembangunan yang berpotensimengakibatkan dampak negatif terhadap
lingkungan hidup.
KLHS disusun oleh Tim Satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota dengan dibantu
oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah sebagai instansi yang memiliki
tugas dan fungsi terkait langsung dengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup di kota/kabupaten. Koordinasi penyusunan KLHS antar instansi
diharapkan

dapat

mendorong

terjadinya