Bab IV Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan - DOCRPIJM 1500275364Bab IV ANALISA SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN 31102016 2

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

Bab IV Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan 4.1. Analisis Sosial Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya

  

kepada masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan, maupun pasca

pembangunan/pengelolaan. Pada taraf perencanaan, pembangunan infrastruktur

permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial yang terkait dan sesuai

dengan isu-isu yang marak saat ini, seperti pengentasan kemiskinan serta

pengarusutamaan gender. Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan

masyarakat terkena dampak sehingga diperlukan proses konsultasi, pemindahan

penduduk dan pemberian kompensasi, maupun permukiman kembali. Kemudian

pada pasca pembangunan atau pengelolaan perlu diidentifikasi apakah keberadaan

infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa manfaat atau peningkatan taraf

hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

  

Dasar peraturan perundang-undangan yang menyatakan perlunya memperhatikan

aspek sosial adalah sebagai berikut:

  

1. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional:

  • Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan sosial juga dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah bencana.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  • Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, peningkatan akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan harus dilanjutkan

  4. Peraturan Presiden No. 15/2010 tentang Percepatan penanggulangan Kemiskinan

  • Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dunia usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi.

  5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional

  • Menginstruksikan kepada Menteri untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.

  

Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah

kabupaten/kota terkait aspek sosial bidang Cipta Karya adalah:

1. Pemerintah Pusat:

  a) Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.

  b) Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yangbersifat strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.

  c) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat pusat. pengarusutamaan gender guna terselenggaranya

  d) Melaksanakan perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  kebijakan dan program pembangunan di tingkat provinsi berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.

3. Pemerintah Kabupaten/Kota: a) Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.

b) Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.

  c) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka peningkatan ekonomi di tingkat kabupaten/kota. pengarusutamaan gender guna terselenggaranya

  d) Melaksanakan perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan di tingkat kabupaten/kota berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.

  

Berikut ini beberapa faktor penting dalam perencanaan pembangunan infrastruktur

permukiman yang berasal dari aspek sosial.

4.1.1 Pengarusutamaan Gender

  

Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan pembangunan

bidang Cipta Karya terhadap gender. Saat ini telah kegiatan responsif gender bidang

Cipta Karya meliputi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Perkotaan, Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP),

Pengembangan Infrasruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Penyediaan Air

Minum dan Sanitasi Berbasia Masyarakat (PAMSIMAS), Program Pembangunan

Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Rural Infrastructure Support (RIS) to PNPM, Sanitasi

Berbasis Masyarakat (SANIMAS), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL),

dan Studi Evaluasi Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat bidang Cipta Karya.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  Tabel 4. 1 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Bogor Jml Pend. yg Tahun

  

No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Memanfaat Ket

Pelaks. kan

  

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

  1. Pengembangan Permukiman

  a Rehabilitasi Rumah Layak Huni Kab. Bogor 2016- 100 KK Pada Kawasan Perdesaan 2017 b Pembangunan Rusunawa beserta Cibinong, 2015- 576 KK Infrastrukturnya Cileungsi, 2017

  Bojong Gede c Penyediaan dan Peningkatan Kaw. Tegar 2013- 580.607 Jiwa Infrastruktur Permukiman Beriman, Kaw. 2017 Perkotaan Paburuan, Kaw.

  Bojong Gede d Penyediaan dan Peningkatan

  3 Kawasan 2015- 1.200 Jiwa Infrastruktur RSH 2017 f Pembangunan Infrastruktur Kec. 2014- 516.691 Jiwa Permukiman Perdesaan Klapanunggal, 2018

  Kec. Ciseeng, Kec. Gn. Sindur, Kec. Kemang, Kec. Parung

  h. Penyediaan dan Peningkatan Kab. Bogor 2016- 4.922.205 Jiwa Cakupan Pelayanan Infrastruktur 2018 Permukiman Kawasan Rawan Bencana

  2. Penataan Bangunan dan Lingkungan

  a. Peyusunan Rencana Tata Kaw. Paburuan, 2015- 1.104.821 Jiwa Bangunan dan Lingkungan Kaw. Bojong 2018

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jml Pend. yg Tahun

No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Memanfaat Ket

Pelaks. kan

  

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

  d. Penataan Lingkungan Kawasan Kawasan Tegar 2014- 336.765 Jiwa Tegar Beriman Beriman 2017

  e. Peningkatan dan pemantapan Kab. Bogor 2014- 4.922.205 Jiwa kelembangaan bangunan dan 2018 gedung

  f. Pengembangan sistem informasi Kab. Bogor 2014- 4.922.205 Jiwa bangunan gedung dan arsitektur 2018 g. Penanggulangan Kemiskinan Kab. Bogor 2014- 4.922.205 Jiwa

  Perkotaan (P2KP-PNPM) 2018

3. Pengembangan Air Minum

  a. Pengembangan Unit Air Baku Kec. Parung 2014- 1.846.434 Jiwa Panjang, Kec. 2018 Leuwiliang, Kec.

  Rumpin, Kec. Gunung Sindur, Ciomas, Dramaga, Cibinong, Kec.

  Tajur Halang, Kec. Cigombong, Kec. Caringin, Kec. Ciawi, Kec. GUnung Putri, Kec. Cariu

  b. Pengembangan Unit Produksi dan Kec. Leuwiliang, 2014- 1.733.017 Jiwa Distribusi Kec. Rumpin, 2018

  Kec. Gunung Sindur, Ciomas,

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jml Pend. yg Tahun

No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Memanfaat Ket

Pelaks. kan

  

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

  Dramaga, Cibinong, Kec. Tajur Halang, Kec. Cigombong, Kec. Caringin, Kec. Ciawi, Kec. GUnung Putri, Kec. Cariu

  d. Penekanan Kehilangan Air Kec. Ciomas, 2014- 553.011 Jiwa Dramaga, 2018 Sukaraja

  e. Pemantapan Sistem Kec. Leuwiliang, 2014- 607.383 Jiwa Ciomas, 2018 Cibinong

4. Pengembangan PLP

  c. Penyusunan Perda Air Limbah & Kab. Bogor 2016 4.922.205 Jiwa Pengolahan Lumpur Tinja

  d. Penyusunan kebijakan Kab. Bogor 2017 4.922.205 Jiwa pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

  e. Infrastruktur Air Limbah MCK ++/ Kec. Dramaga, 2014- 299.898 Jiwa

  IPAL Komunal Kec. Mega 2018 Mendung, Kec.

  Jasinga

  f. Infrastruktur Air Limbah MCK ++/ Kec. Jonggol 2014- 126.481 Jiwa

  IPAL Komunal 2018

  g. IPAL Komunal Lingkungan/ Kec. Jonggol 2014- 126.481 Jiwa SANIMAS Reguler 2018

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  2018 4.922.205 Jiwa z. Pembangunan Stasiun Peralihan

  Kab. Bogor 2018 4.922.205 Jiwa ae. Pemeliharaan saluran drainase Kab. Bogor 2014- 4.922.205 Jiwa

  Bupati/Surat Keputusan Bupati tentang Master Plan Drainase Kabupaten Bogor

  2018 4.922.205 Jiwa ad. Penyusunan Perda/Peraturan

  TPA Regional Nambo Kab. Bogor 2014-

  2018 4.922.205 Jiwa ac. Pembangunan dan Pengelolaan

  2018 4.922.205 Jiwa ab. Optimalisasi TPA Galuga Kab. Bogor 2014-

  Sampah dari SPA ke TPPAS Nambo Kab. Bogor 2016-

  2018 4.922.205 Jiwa aa. Operasionalisasi Pengangkutan

  Antara/TPST Kab. Bogor 2014-

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Tahun Pelaks. Jml Pend. yg Memanfaat kan Ket

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

  n. Sosialisasi/Kampanye Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga

  Kab. Bogor 2014- 2018

  Kebersihan/Pengangkutan Sampah

  2018 4.922.205 Jiwa x. Operasional Pelayanan

  Sampah Skala Kawasan Kab. Bogor 2015-

  2018 4.922.205 Jiwa w. Operasionalisasi Pengangkutan

  4.922.205 Jiwa v. Implementasi 3R Kab. Bogor 2014-

  Kab. Bogor 2015- 2018

  4.922.205 Jiwa o. Pelatihan bagi aparatur desa & tokoh/pemuka masyarakat terhadap penanganan dan pengolahan air limbah

  Kab. Bogor 2014- 2018

  4.922.205 Jiwa y. Pembangunan TPS Terpilah Kab. Bogor 2015-

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  menjadi fokus Pemerintah tentunya adalah menurunkan angka kemiskinan yang ada saat ini. Diantaranya dengan memfokuskan pembangunan pada wilayah kumuh atau terkategori miskin. Laju pertumbuhan penduduk miskin di Kabupaten bogor mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Adapun laju pertumbuhan penduduk miskin digambarkan sepeti pada Gambar 4.1.

  560.000 540.000 520.000 500.000 480.000 a w

  460.000 Ji

  440.000 420.000 400.000 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  Jumlah Penduduk Miskin 536.400 519.500 491.400 446.040 477.100 470.500 447.290 419.165 485.900

Gambar 4.1. Pertumbuhan Penduduk Miskin di Kabupaten Bogor

  Sumber : Kabupaten Bogor dalam Angka, 2015; Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 Berdasarkan grafik tersebut di atas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk miskin tertinggi terjadi pada tahun 2006, dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 536.400 jiwa, penurunan kemiskinan mencapai titik terendahnya pada tahun 2013, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 419.165 jiwa. Secara umum telah terjadi penurunan kemiskinan dari tahun ke tahunnya. Secara rinci, persebaran penduduk miskin di Kabupaten Bogor ditunjukan seperti pada Tabel 4.2.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  24 Kalapa Nunggal 27.843 4.282 15,38% 1,43%

  36 Cigudeg 27.248 12.137 44,54% 4,05%

  35 Rumpin 30.776 6.423 20,87% 2,14%

  34 Gunung Sindur 26.720 3.520 13,17% 1,17%

  33 Ciseeng 24.641 7.402 30,04% 2,47%

  32 Parung 28.165 3.738 13,27% 1,25%

  31 Ranca Bungur 12.734 5.458 42,86% 1,82%

  30 Kemang 24.525 4.629 18,87% 1,54%

  29 Tajur Halang 26.459 4.098 15,49% 1,37%

  28 Bojong Gede 61.542 3.314 5,38% 1,11%

  27 Cibinong 93.529 3.192 3,41% 1,07%

  26 Citeureup 57.190 4.084 7,14% 1,36%

  25 Gunung Putri 95.559 31.010 32,45% 10,35%

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 No Kecamatan Jumlah KK Jumlah Rumah Tangga Miskin Prosentase KK Miskin Persebaran

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  22 Jonggol 35.974 12.385 34,43% 4,13%

  21 Tanjungsari 15.987 4.445 27,80% 1,48%

  20 Cariu 15.662 4.055 25,89% 1,35%

  19 Sukamakmur 20.771 9.950 47,90% 3,32%

  18 Babakan Madang 26.848 4.120 15,35% 1,37%

  17 Sukaraja 46.473 7.245 15,59% 2,42%

  16 Megamendung 24.337 4.295 17,65% 1,43%

  15 Cisarua 29.148 5.625 19,30% 1,88%

  14 Ciawi 12.868 1.115 8,66% 0,37%

  13 Caringin 28.535 12.460 43,67% 4,16%

  12 Cigombong 22.257 8.660 38,91% 2,89%

  11 Cijeruk 19.794 9.715 49,08% 3,24%

  10 Tamansari 25.664 4.500 17,53% 1,50%

  23 Cileungsi 72.627 3.698 5,09% 1,23%

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  

Dengan teridentifikasinya penduduk miskin di Kabupaten Bogor, maka seyogyanya

pembangunan khususnya di Bidang Cipta Karya dapat difokuskan /diprioritaskan

pada kawsasan tersebut sehingga dikemudin hari mampu meningkatkan taraf

ekonomi masyarakat.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  Tabel 4. 3 Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk di Kabupaten Bogor No Lokasi Jumlah Penduduk Miskin Kondisi Umum Permasalahan Bentuk Penanganan yang Sudah Dilakukan Kebutuhan Penanganan

  Jumlah Penduduk miskin tahun 2011 di kawasan prioritas di kec. Cibinong yaitu 11.730 Jiwa atau sekitar 2.346 KK Miskin.

  1. Kawasan Tegar

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

a. Kawasan Tegar Beriman di Kelurahan Pakansari dan Tengah Kecamatan Cibinong

  Cibinong

   Kondisi Sosial dan ekonomi : Secara umum pada kawasan prioritas digolongkan dalam ekonomi menengah ke bawah, Mata pencaharian mayoritas warga sebagai buruh/karyawan di sektor industri, konstruksi, perdagangan dan dll.  Kondisi

  Kel. Pabuaran, Kel. Pakansari, kel. Tengah Kel. Cibinong Kel. Nanggewer Kecamatan :

  Sistem drainase lingkungan belum terkoneksi dengan baik dengan system drainase primer dan umumnya masih merupakan jaringan drainase terbuka. Kondisi jalan lingkungan pada kawasan ini telah di perkeras dengan perkerasan beton dan kondisinya sebagian besar cukup baik. Sistem persampahan di kawasan ini sebagian besar telah di kelola

  Permasalahan yang muncul di Kawasan Permukiman Kawasan Tegar Beriman Kecamatan Cibinong yaitu: Keterpaduan system infrastruktur wilayah dengan system infrastruktur permukiman, masih banyak ijin lokasi perumahan yang belum di bangun sehingga menimbulkan kekumuhan, perumahan swadaya dengan kondisi buruk atau tidak layak, antisifasi perkembangan sector informal yang belum berjalan dengan tertib

  1. Peningkatan layanan infrastruktur pada kantong- kantong permukiman yang minim pelayanan infrastrukturnya.

  2. Pengendalian pemanfaatan lahan di sempadan sungai dan sempadan setu untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung kebutuhan air bersih masyarakat Cibinong.

  3. Penataan permukiman pada koridor jalan raya Bogor terutama pada permukiman di belakang zona industry.

  4. Peningkatan kerjasama antar daerah dan institusi dalam upaya memperoleh dukungan investasi bagi pembangunan kawasan.

  Beriman, Kawasan Sekitar REL KA Pabuaran, Kawasan Permukiman di Belakang BIGS,

  Infrastruktur Lingkungan :

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan Miskin

  Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) dengan baik oleh warga dan di dan teratur.

  5. Implementasi RDTR Kota buang di tempat sampah skala Cibinong melalui lingkungan atau TPS yang perencanaan teknis (DED) kemudian di angkut oleh truck pada beberapa komponen sampah ke TPA. dan lokasi pembangunan. Pemenuhan kebutuhan air pada demand

  6. Antisipasi kawasan ini sebagian besar kebutuhan hunian yang menggunakan sumber air tanah akan semakin tinggi dengan dengan kualitas yang cukup baik mendorong pembangunan dan ditunjang dengan adanya setu- perumahan formal pada setu di sekitar kawasan sebagai lokasi yang sesuai dengan sumber air bersih yang dapat di tata ruang. manfaatkan.  Kondisi hunian secara umum :

  Jumlah rumah kumuh di kawasan prioritas 12.264 unit dengan komposisi 30% rumah formal dan 70% rumah swadaya.

b. Kawasan di Sekitar Rel Kereta Api Pabuaran Kecamatan Cibinong

  Permasalahan yang rumah tidak  Kedudukan Kawasan :

  1. Perbaikan Kawasan permukiman di sekitar muncul di Kawasan layak huni. sempadan rel kereta api pabuaran Permukiman di Sekitar 2. Penataan tata bangunan. merupakan kawasan permukiman Rel Kereta Api 3. Perbaikan jalan lingkungan. yang letaknya berdekatan dengan Pabuaran Kecamatan pengelolaan

  4. Penataan Cibinong yaitu: sampah.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan Miskin

  Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) ibukota Kabupaten dan berbatasan Munculnya kawasan saluran

  5. Normalisasi langsung dengan Kota Depok. permukiman kumuh drainase.

  Infrastruktur hal ini di karenakan

   Kondisi

  Lingkungan : kebutuhan akan hunian

  Pada umumnya dukungan strategis di pusat kota infrastruktur pada kawasan ini tidak diimbangi dengan mengalami ketertinggalan, dengan ketersediaan lahan kondisi permukiman yang berada untuk masyarakat di dataran yang relative lebih MBR, Aksebilitas rendah dari sekitarnya menjadikan kawasan sangat rendah daerah tersebut menjadi daerah hal ini di karenakan pengaliran beberapa saluran tidak adanya dukungan drainase permukiman, dan juga infrastruktur jalan yang terdapat saluran drainase yang memadai sehingga melintasi rel kereta api, serta terjadi penyempitan saluran drainase yang mengalami baik untuk askes masuk penyempitan sehingga dank keluar kawasan menimbulkan genangan pada saat ini musim hujan. Akses jalan menuju Pabuaran dapat di jangkau melalui jalan Pabuaran yang selanjutnya infrastruktur jalan menujun kawasan berupa jalan tanah, sebagian sudah di semenisasi dengan panjang 520 M

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan

  

No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan

Miskin Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) yang apabila musim hujan menimbulkan genangan sehingga tidak bias di lalui. Sarana pengumpulan sampah di kawasan ini belum berfungsi efektif terdapat tumpukan sampah di beberapa lokasi sehingga pada musim hujan banjir sampah terhanyut ke kawasan permukiman. Pemenuhan kebutuhan air pada kawasan ini sebagian besar menggunakan sumber air tanah dangkal (sumur pompa atau gali) dengan kualitas rata-rata cukup baik, walaupun kondisi sumur pada beberapa MCK sanitasinya buruk sehingga mencemari air, pada lokasi MCK ini tidak memiliki pembuang dan dinding pelindung yang memadai.  Kondisi hunian secara umum :

  Perumahan yang berkembang di sekitar kawasan ini merupakan perumahan swadaya yang

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 No Lokasi Jumlah Penduduk Miskin Kondisi Umum Permasalahan Bentuk Penanganan yang Sudah Dilakukan Kebutuhan Penanganan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) dibangun sendiri olh masyarakat.

  Beberapa bangunan sudah bersifat permanen (kontruksi dinding bata) tetapi masih banyak kondisi rumah yang belum permanen.

c. Kawasan Permukiman di Belakang BIGS dan LIPI Kecamatan Cibinong

   Kedudukan Kawasan : Kawasan ini merupakan posisi strategis karena berada di jalur utama masuk ke ibukota Kab. Bogor.  Kondisi

  Infrastruktur Lingkungan :

  Di karenakan keterisolasian kawasan sehingga pelayanan infrastruktur/ prasarana dasar permukiman tidak bisa melayani kawasan ini. Kondisi drainase jalan yang belum di bangun menyebabkan air limpasan hujan masuk kejalan, sampah yang dihasilkan di kawasan permukiman ini sebagian besar di buang ke sungai/saluran irigasi atau di bakar.

  Permasalahan yang muncul di Kawasan Permukiman di Belakang BIGS dan LIPI Kel. Cibinong Kecamatan Cibinong yaitu: Citra Kota Yang Buruk, Kawasan Permukiman Kumuh dikarenakan lingkungan permukiman yang tidak terawat mengakibatkan kawasan ini menjadi padat dan tidak teratur, Aksebilitas Kawasan Yang Rendah sehingga perlu di adakan

  1. Peningkatan akses keluar dan masuk kawasan permukiman.

  2. Penataan tata letak bangunan.

  3. Perbaikan jalan lingkungan.

  4. Perbaikan saluran drainase.

  5. Pengelolaan system persampahan.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan Miskin

  Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Air limbah rumah tangga/ limbah Penataan dan domestic sebagai besar di buang ke perbaikan lingkungan saluran atau lahan terbuka tanpa permukiman di pengelolaan yang memenuhi syarat kawasan ini. kesehatan lingkungan sehingga berpotensi mencemari air tanah dan sumur. System drainase pada kawasan permukiman belum terbangun sebagaimana mestinya. Walaupun kawasan tersebut tidak mengalami banjir namun pada saat musim hujan terdapat genangan dibeberapa ruas jalan.  Kondisi hunian secara umum :

  Kepadatan bangunan di kawasan ini sangat tinggi, kualitas bangunan pada kawasan ini sebagian besar sudah cukup baik hanya ada bebrapa rumah yang masih menggunakan dinding bukan dari tembok dan berlantai tanah.

d. Kawasan Permukiman di Gerbang Ibukota Kabupaten Bogor – Naggewer Kecamatan Cibinong

  Permasalahan yang  Kedudukan Kawasan :

  1. Pengembangan akses jalan muncul di Kawasan kolektor primer yang

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 No Lokasi Jumlah Penduduk Miskin Kondisi Umum Permasalahan Bentuk Penanganan yang Sudah Dilakukan Kebutuhan Penanganan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kawasan ini berada di kawasan perkotaan Cibinong, kawasan ini merupakan kawasan pengembangan baru yang diarahkan menjadi gerbang masuk Ibukota Kabupaten Bogor.

  • – Naggewer Kecamatan Cibinong yaitu: Keterpaduan system infrastruktur wilayah dengan infrastruktur permukiman , Perumahan swadaya dengan kondisi yang buruk, Kondisi Sub Urban Masyarakat local.

   Kondisi

  Infrastruktur Lingkungan :

  Pada saat ini akses jalan menuju kawasan sangat bergantung pada koridor jalan arteri primer. Sebagian besar jalan lingkungan pada kawasan ini telah di perkeras dengan perkerasan beton dengan kondisi yang cukup baik. Hanya beberapa lokasi jalan lingkungan yang masih berupa jalan tanah. System drainase pada kawasan ini umunya berupa jaringan terbuka dan system pembuangan bercampur dengan limbah domestic rumah tangga. System persampahan pada kawasan ini pada umumnya telah dikelola dengan baik oleh warga

  Permukiman di kawasan Gerbang Ibukota Kabupaten Bogor

  dilengkapi juga dengan perencanaan detail pada koridor jalan tersebut untuk mengantisipasi perkembangan dimasa mendatang.

  2. Peningkatan layanan infrastruktur pada kantong- kantong permukiman yang minim pelayanan infrastruktunya.

  3. Perbaikan rumah tidak layak huni pada lokasi- lokasi perumahan swadaya yang banyak ditemui rumah tidak layak huni.

  4. Penataan permukiman pada koridor jalan raya Bogor terutama pada permukiman di belakang zona industri.

  5. Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan local sebagai upaya untuk menggali potensi yang dimiliki penduduk asli.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan Miskin

  Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) dan dibuang pada tempat sampah

  6. Implementasi RDTR Kota skala lingkungan atau TPS yang Cibinong melalui kemudian diangkut oleh truck perencanaan teknis (DED) pengangkut sampah ke TPA. pada beberapa komponen

  Pemenuhan kebutuhan air bersih dan lokasi pembangunan. pada kawasan ini umumnya menggunakan sumber air tanah dengan kualitas yang cukup baik, yang ditunjang pula dengan keberadaan setu-setu di sekitar kawasan. Selain itu sambungan PDAM pada kawasan ini sudah cukup banyak melayani masyarakat.  Kondisi hunian secara umum :

  Lingkungan perumahan pada permukiman di kawasan ini memiliki keaneka ragaman antara perumahan swadaya denga peruamah formal yang dikembangkan oleh developer. Pada tahun 2011 jumlah rumah formal tercatat sebanyak 5.706 unit, dan jumlah rumah swadaya 893 unit.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan Miskin

  Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

  2. Kawasan Jumlah

a. Kawasan Permukiman Sekitar Industri di Puspanegara Kecamatan Citeureup

  Permasalahan  Kondisi Sosial dan ekonomi :

  1. Penyusunan Rencana Tata

  • Permukiman penduduk

  Sekitar Industri di miskin tahun

  Secara umum pada kawasan permasalahan yang Bangunan dan Lingkungan Puspanegara, dan 2011 pada prioritas digolongkan dalam muncul pada kawasan (RTBL) Kawasan.

  Kawasan kawasan

  ekonomi menengah ke bawah, ini antara lain : Citra Ruang

  2. Penyediaan Permukiman prioritas kec. sebagian besar bekerja di sektor Kota Yang Buru (di Terbuka Hijau.

  Sekitar Industri di Citeureup yaitu

  industri dan perdagangan. karenakan

  3. Penataan Koridor Pusat

  Citeureup. 15.599 Jiwa Infrastruktur perkembangan sektor Kota melalui penyediaan

   Kondisi Kel. Pupanegara atau sekitar

  Lingkungan : indsutri yang pesat street furniture, pedestrian

  Desa Citeureup. 3.119 KK. Kawasan puspanegara merupakan menjadikan kawasan yang memadai, serta Desa Gunung kawasan pusat kota dengan fungsi perkotaan Citeureup ruang-ruang public. Putri sebagai Ibukota Kecamatan menjadi padat dan kawasan

  4. Revitalisasi Citeureup. tidak teratur), Identitas perkampungan Cina. Kecamatan :

  Jalan akses masuk ke lingkungan Kawasan Yang Kurang

  Citeureup

  perumahan pada umumnya berupa Menonjol, Pemenuhan gang dengan lebar 3 M, kondisi Kebutuhan Hunian bagi jalan lingkungan pada kawasan Buruh Pabrik dan MBR. permukiman puspanegara pada umumnya cukup baik dengan permukaan perkerasan beton atau paving block. System drainase pada kawasan ini di banyak lokasi masih berupa saluran alami/tanah dan kualitas air buangan yang buruk karena

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan

  

No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan

Miskin Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) tercampur oleh Buangan limbah domestic rumah tangga serta pada beberapa lokasi saluran drainase ada yang tercampur dengan sampah yang berpotensi menghambat saluran sehingga dapat mengakibatkan genangan dijalan. System persampahan pada kawasan ini telah dikelola dengan baik dan sarana pengempul sampah berfungsi efektif. Pemenuhan kebutuhan air bersih pada kawasan ini sebagian telah terlayani oleh PDAM dan untuk masyarakat yang jauh dari koridor jalan arteri atau kolektor menggunakan sumber air tanah sebagai sumber air bersih.  Kondisi Hunian Permukiman

  Secara Umum :

  Lingkungan perumahan pada kawasan ini secara umum sudah cukup baik, ini terlihat dari kepadatan bangunan yang terlalu

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 No Lokasi Jumlah Penduduk Miskin Kondisi Umum Permasalahan Bentuk Penanganan yang Sudah Dilakukan Kebutuhan Penanganan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) tinggi. Rumah di koridor jalan arteri bercampur dengan bangunan dengan guna lahan perdagangan dan jasa

b. Kawasan Permukiman Sekitar Industri Citeureup – Gunung Putri Kecamatan Citeureup

   Kedudukan Kawasan Kawasan permukiman sekitar industry Citeureup merupakan permukiman yang letaknya berdekatan dengan pabrik semen. Kawasan ini termasuk dalam kawasan strtegis industri yang berada pada ruas jalan arteri yang dekat dengan pintu tol citeureup, selain itu akan diaktifkan juga jaringan rel kereta api penumpang yang menuju Nambo. Kawasan ini masuk dalam Desa Citeureup sebagian dan Desa Gunung Putri sebagian.

  • – permasalahan yang muncul pada kawasan ini antara lain : Citra Kota Yang Buruk (di karenakan perkembangan sektor indsutri yang pesat menjadikan kawasan ini padat dan tidak teratur), Kawasan Permukiman Kumuh (mulculnya kantong- kantong kumuh akibat kualitas dan tingkat pelayanan infrastruktur yang kurang memadai), Pemenuhan Kebutuhan Rumah Bagi Para Buruh

   Kondisi Sosial dan ekonomi : Secara umum pada kawasan prioritas digolongkan dalam ekonomi menengah ke bawah,

  Permasalahan

  1. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan.

  2. Perbaikan Bangunan Rumah Tinggal.

  3. Penataan Tata Letak Bangunan.

  4. Perbaikan Saluran Drainase.

  5. Penataan Sistem Persampahan.

  6. Penataan Sempadan Rel Kereta Api.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan

  

No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan

Miskin Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) sebagian besar masyarakatnya (dengan bekerja di sektor industri dan berkembangnya sektor perdagangan serta pertanian. industri

  Infrastruktur mengakibatkan

   Kondisi

  Lingkungan : meningkatnya laju

  Kondisi permukiman pada migrasi masuk menuju kawasan ini memiliki kompleksitas kawasan) permasalahan keciptakaryaan yang cukup tinggi. kawasan ini meruapakan daerah rawan banjir dikarenakan drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Umumnya pada drainase kawasan ini merupakan saluran drainase alami sedangkan pada saluran drainase yang permanen tercampur dengan limbah rumah tangga sehingga berpotensi untuk menimbulkan genangnan. System persampahan pada kawasan ini belum di kelola dengan baik, dengan kepadatan bangunan yang cukup tinggi menyebabkan timbunan sampah rumah tangga yang sangat besar. Tempat

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan

  

No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan

Miskin Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) pembuangan sampah yang di bangun mengalami kendala dalam pengangkutan karena akses jalan yang sempit, masyarakat lebih banyak membakar sampah akibat tidak terangkut oleh truck sampah. Kebutuhan MCK pada kawasan ini di bagi dalam 2 tipe, pertama masyarakat yang tinggal di perumahan yang letaknya tidak terlalu jauh dari pusat industri, umumnya mereka telah memiliki MCK sendiri dan letak bangunan lebih tertata. Sedangkan mereka yang tinggal dekat dengan industri pemenuhan MCK lebih banyak di penuhi oleh keberadaan WC umum. Pada umumnya WC umum pada kawasan ini kurang terpelihara karena kemampuan yang minim dari masyarakat untuk memelihara MCK. Pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat sudah cukup baik yakni dari sumber air tanah dan PDAM

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan

  

No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan

Miskin Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) dengan kualitas air yang cukup baik. Kondisi jalan lingkungan pada kawasan ini banyak yang belum memenuhi standar. Pada beberapa lokasi kondisi jalan masih berupa jalan tanah dengan lebar jalan yang cukup sempit. Namun kondisi jalan di lingkungan perumahan pada kawasan ini umunya telah di perkeras melalui program CSR dari perusahaan yang di lengkapi pula dengan saluran drainase pada sisi jalan.

   Kondisi Hunian Permukiman

  Secara Umum :

  Pada kawasan ini di koridor jalan utama bercampur dengan kegiatan jasa dan komersil lainnya. Lingkungan permukiman berada satu lapis di belakang koridor jalan utama yang lebih banyak meruapakan perumahan swadaya yang di bangun oleh masyarakat

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan Miskin

  Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) dengan jumlah 12.828 unit. Pada kawasan kepadatan bangunan rendah dengan kualitas bangunan yang cukup baik.

  3. Kawasan Jumlah Permasalahan yang Kebutuhan penanganan pada

   Kedudukan Kawasan : -

  Permukiman Penduduk Kawasan Bojonggede- muncul pada kawasan kawasan ini adalah : Sekitar Rel KA dan Miskin di Kedungwaringin meruapakan sempadan rel dan tata letak

  1. Penataan Sempadan Sungai kawasan ini kawasan yang berbatasan langsung sungai Bojong Gede- bangunan.

  di Bojong Gede pada tahun dengan Cibinong sebagai Ibukota Kedungwaringin adalah

  2. Sterilisasi kawasan yang

  dan 2011 Kabupaten. Di hubungkan dengan :

  terlalu berdekatan dengan Kedungwaringin. berjumlah jalan kolektor primer jalan Raya minimnya rel dan sungai.

  1. Masih Desa Bojong Gede 10.294 jiwa Tegar Beriman menuju jalan arteri pelayanan system air

  3. Perbaikan Desa atau sekitar sekunder Bojong Gede. Kawasan ini infrastruktur. bersih. Kedungwaringin. 2.058 KK. termasuk pusat sekunder yang (walaupun dekat system

  4. Pengelolaan Kec. Bojong Gede memiliki peran cukup strategis dengan sungai persampahan. dan Kedung untuk membagi beban pusat irigasi namun Waringin primer. seringkali kesulitan untuk mendapatkan

  Infrastruktur air)

   Kondisi

  Lingkungan :

  2. Debit sungai yang Permukiman formal yang berada di tinggi saat musim belakang koridor jalan utama hujan. terkoneksi oleh gang-gang sempit berukuran 1-2 m, umumnya berupa

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan

  

No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan

Miskin Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) perkerasan beton atau paving block. Pembuangan dari saluran drainase pada kawasan ini di alirkan ke sungai irigasi yakni sungai yang di beri tembok di tepinya. Kondisi drainase di kawasan ini cukup baik dengan lebar 30 cm. Untuk kegiatan MCK penduduk pada kawasan ini umumnya telah mempunyai jamban masing-masing, system pembuangan limbah cair domestic umumnya di buang melalui saluran drainase. System pengelolaan sampah sudah cukup baik, masing- masing RT telah memiliki TPS yang dikelola oleh RT setempat. Layanan system PDAM di kawasan ini belum bias menjangkau seluruh penduduk di karenakan debit air yang tidak terlalu baik. Penduduk yang tidak mendapatkan layana PDAM umumnya mereka menggunakan sumber air tanah/ sumur gali.  Kondisi hunian secara umum :

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan Miskin

  Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kondisi hunian di sekitar sempadan rel dan sungai Bojonggede-Kedungwaringin sangat di pengaruhi oleh aktifitas sekitar stasiun. Secara umum kondisi bangunan cukup baik, sedangkan perumahan yang berada di belakang koridor jalan utama juga menghadap ke sungai dengan jarak hampir

  2 m dari sungaikapadatan bangunan pada kawasan ini cukup tinggi, hal ini dilihat dari jarak antar bangunan yang cukup padat.  Kedudukan Kawasan : -

  4. Kawasan Jumlah Permasalahan yang Kebutuhan penanganan pada

  Permukiman Penduduk Kawasan permukiman ini terletak muncul pada kawasan kawasan ini adalah : Sekitar Kampus Miskin di di sebelah timur kampus IPB. permukiman sekitar

  1. Evaluasi dan review RTBL

  • Babakan kawasan ini Kawasan inin berkembang tidak kampus Babakan- Kawasan Babakan- Dramaga. pada tahun dapat dilepaskan pemenuhan Dramaga ini adalah : Dramaga.

  Kel. Babakan 2011 kebutuhan hunian bagi para

  1. Daya dukung dan

  2. Penataan koridor jalan berjumlah mahasiswa IPB, sehingga pada daya tampung Babakan Raya. Kec. Dramaga 18.677 jiwa kawasan ini cukup banyak ditemui kawasan yang tranportasi

  3. Manajemen atau sekitar rumah kost, asrama, rumah sewaan semakin menurun. pembatasan moda 3.735 KK. atau pondokan. kendaraan yang masuk ke

  2. Sistem transportasi dan jalur pergerakan kawasan, pengaturan alur

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan Miskin

  Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Akses masuk menuju kawasan ini yang kurang lalu lintas, penyediaan melalui jalan raya dramaga belok memadai. ruang parkir. kiri menuju jalan babakan raya. kelembagaan

  3. Kepadatan

  4. Penguatan bangunan dan muka komunitas local dalam

  Infrastruktur bangunan yang pengelolaan dan penataan

   Kondisi Lingkungan : kurang teratur. kawasan. Kondisi infrastruktur permukiman PKL dan

  4. Perkembangan

  5. Penataan sejauh ini berada pada kondisi yang sektor informal yang penyediaan ruang public. cukup baik. Jalan lingkungan tidak terkendali. umumnya beruapa jalan aspal yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat dengan lebar 5m dan dilengkapi dengan drainase di samping kiri dan kanan jalan. Sedangkan gang-gang di kawasan ini di perkeras dengan perkerasan semen atau paving block dan kondisinya cukup baik. Setiap rumah pada kawasan ini telah memiliki jamban masing- masing. Dalam pelayanan air bersih penduduk di kawasan ini telah terlayani oleh PDAM dengan kualitas air yang cukup baik.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015-2019 Jumlah Bentuk Penanganan No Lokasi Penduduk Kondisi Umum Permasalahan yang Sudah Kebutuhan Penanganan Miskin

  Dilakukan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Demikian pula dengan system persampahan pada kawasan ini telah dikelola dengan baik.  Kondisi hunian secara umum :

  Kawasan permukiman di sekitar kampus

  IPB ini merupakan permukiman dengan kepadatan yang sangat tinggi. Fungsi hunian kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi para mahasiswa. Kondisi bangunan pada kawasan ini umumnya memiliki kualitas cukup baik, hal tersebut karena para pemilik bangunan mempertimbangan tuntutan pasar yang menginginkan keamanan dan kenyamanan dalam bermukim. Beberapa bangunan permanen dengan jumlah lebih dari satu lantai banyak dijumpai di sini.

  Sumber : RPIJM Kabupaten Bogor 2014-2018

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  

4.2.2 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Terhadap Ekonomi Lokal Masyarakat

Korelasi antara pembangunan bidang Cipta Karya di antaranya yaitu mendukung

terhadap dunia industri dalam hal prasarana air bersih, layanan sanitasi (limbah,

sampah, dan drainase), tata ruang dan kawasan, serta aspek lingkungan. Meskipun

pengaruhnya tidak secara langsung, dengan memperhatikan Tabel 4.4, ditunjukkan

bahwa dari tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah industri di Kabupaten Bogor,

dengan demikian maka menggambarkan adanya korelasi sebagai dampak dari

pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.

Tabel 4.4 Trend Perkembangan Industri di Kabupaten Bogor

  Industri 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5)

Logam 175 183 188 192

  Mesin

  70

  73

  77

  80 Alat Angkut

  49

  51

  54

  54 Elektronika

  9

  13

  15

  15 Tekstil dan Produk 365 371 377 400

  Tekstil Industri Aneka

  18

  18

  21

  22 Kulit 154 157 160 161

  Kimia dan Bahan Kimia

  69

  78

  88

  93 Plastik

  21

  29

  30

  32 Karet

  5

  6

  6

  6 Kertas

  93

  98 99 101

  Bahan Bangunan

  48

  50

  50

  50 Agro 332 361 380 392

  

Hasil hutan 191 194 197 202

Jumlah 1599 1682 1742 1800 Sumber : Kabupaten Bogor dalam Angka, 2015