Bab 2 Profil KabupatenKota - DOCRPIJM dc7047b2d1 BAB IIBab 2 Profil Kabupaten Kota
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Bab 2
Profil Kabupaten/Kota
2.1
GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
Kota Sukabumi secara Geografis terletak di bagian selatan Jawa Barat pada
koordinat 106 ˚52’12,23” Bujur Timur dan 106˚57’36,32” Bujur Timur, 6˚58’44,32”
Lintang Selatan, di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketingiannya 584
meter di atas permukaan laut, dan berjarak 120 km dari Ibukota Negara (Jakarta) atau
96 km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung). Batas-batas wilayah Kota Sukabumi
meliputi:
Sebelah Utara : Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi
Sebelah Selatan : Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi
Sebelah Barat : Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi
Sebelah Timur : Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi
Secara administratif, Kota Sukabumi dibagi ke dalam 7 (tujuh) kecamatan yaitu
Kecamatan Gunung Puyuh, Cikole, Citamiang, Warudoyong, Baros, Lembursitu dan
Cibeureum. Jarak terjauh dari balai kota adalah Kecamatan Lembursitu, yakni sejauh 7
km.
Luas wilayah Kota Sukabumi sekitar 4.842,451 Ha, yang terbagi dalam 7
kecamatan, 33 Kelurahan, 355 RW dan 1.550 RT. Kecamatan terluas adalah Kecamatan
Lembursitu (1.073,682 Ha) atau sebesar 22,17 % dari total wilayah Kota Sukabumi,
sedangkan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Citamiang (400,912 Ha). Dengan
kata lain Kecamatan Citamiang hanya memiliki luas 8,28 % dari total wilayah Kota
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
sukabumi. Selengkapnya wilayah Kota Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan
Gambar 2.1.
Tabel 2.1
Wilayah Administrasi Kota Sukabumi
Luas Wilayah
No.
Kecamatan
Jumlah Kelurahan
Ha
1
Baros
2
Persentase
559.005
11.54
4
Lembursitu
1,073.682
22.17
5
3
Cibeureum
914.651
18.89
4
4
Citamiang
400.912
8.28
5
5
Warudoyong
757.486
15.64
5
Gunung
6
Puyuh
514.479
10.62
4
7
Cikole
622.236
12.85
6
4,842.451
100
33
Jumlah
Sumber: Basis Data Kota Sukabumi Tahun 2015
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kota Sukabumi
2.2
GAMBARAN DEMOGRAFI
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa Pada akhir tahun 2014
berdasarkan hasil estimasi penduduk jumlah penduduk Kota Sukabumi tercatat
sebanyak 315.001 jiwa yang terdiri dari 159.699 penduduk laki-laki (50.70 %) dan
penduduk perempuan 155.302 (49.30 %).
Jika ditinjau dari luas wilayah Kota Sukabumi maka rata-rata penduduk per KM²
di Kota Sukabumi 6.505 jiwa/km2, dimana kepadatan penduduk tertinggi berada di
Kecamatan Citamiang dengan kepadatan penduduk 13.297 jiwa/km². Hal ini
memungkinkan karena luas wilayah Kecamatan Citamiang paling kecil diantara
kecamatan yang lain dan merupakan wilayah yang dekat dengan pusat perbelanjaan.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Sedangkan yang terendah kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Lembursitu
dengan kepadatan penduduk 3.554 jiwa/km².
Penduduk Kota Sukabumi menurut kelompok umur diketahui bahwa sebagian
besar penduduk (11,17%) berada pada rentang usia 5 – 9 tahun. Di rentang usia 65
tahun ke atas relatif masih besar yaitu 4,52% dari total penduduk Kota Sukabumi..
Selengkapnya jumlah dan kepadatan penduduk Kota Sukabumi dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Sukabumi Tahun 2014
Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
Kepadatan
Luas (Ha)
Penduduk
Laki-Laki
Perempuan Jumlah
(Jiwa/Ha)
1
Baros
559.005
15,866
15,509
31,375
56
2
Lembursitu
1,073.682
18,057
17,882
35,939
33
3
Cibeureum
914.651
20,225
19,314
39,539
43
4
Citamiang
400.912
24,771
24,360
49,131
123
5
Warudoyong
757.486
28,449
26,390
54,839
72
6
Gunung Puyuh
514.479
23,798
22,756
46,554
90
7
Cikole
622.236
28,533
29,091
57,624
93
Jumlah
4,842.451
159,699
155,302
315,001
511
Sumber: Basis Data Kota Sukabumi Tahun 2015
Pertambahan
jumlah
penduduk
di
Kota
Sukabumi
dipengaruhi
oleh
pertumbuhan alami (lahir dan mati), penduduk datang dan peduduk keluar (migrasi).
Berdasarkan data penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa laju pertumbuhan
penduduk dari tahun 2010 sampai tahun 2014 sebesar .......%. Laju pertumbuhan
penduduk terbesar terdapat di Kecamatan.......sedangkan untuk laju pertumbuhan
terkecil terdapat di Kecamatan ......... Lebih jelas mengenai laju pertumbuhan
penduduk Kota Sukabumi ....... terlihat pada Tabel 2.3.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.3:
Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Sukabumi 5 Tahun Terakhir
Laju
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No
Kecamatan
Pertumbuhan
2010
2011
2012
2013
2014
1
Baros
29,616
36,301
30,625
30,954
31,375
2
Lembursitu
34,425
39,265
35,021
35,398
35,939
3
Cibeureum
31,669
42,381
37,300
37,700
39,539
4
Citamiang
45,489
55,973
48,624
49,147
49,131
5
Warudoyong
49,883
63,554
54,089
54,667
54,839
6
Gunung Puyuh
39,988
50,439
45,338
45,824
46,554
7
Cikole
56,373
68,172
57,511
58,132
57,624
Jumlah
287,443
356,085
308,508
311,822
315,001
Penduduk (%)
Sumber: Basis Data Kota Sukabumi 2011 - 2015
2.3
GAMBARAN TOPOGRAFI
Dari segi topografi, wilayah Kota Sukabumi merupakan lereng selatan dari
Gunung Gede dan gunung Pangrango, yang berada pada ketinggian 584 meter di
atas permukaan laut
pada
bagian
selatan
770
meter
di
atas
permukaan
laut bagian utara. Sedangkan di bagian tengah mempunyai ketinggian rata-rata 650
meter dari permukaan laut. Bentuk bentangan alam Kota Sukabumi berupa perbukitan
bergelombang dengan sudut lereng beragam. Wilayah Kota Sukabumi didominasi
oleh kemiringan lereng 0-2% dan 2-15%. Luas daerah dengan kemiringan lereng 02% mencapai 2.228,795Ha atau sekitar 45,59% dari total luas kota, dan kemiringan
lereng 2-15% mencapai 2553.219 Ha atau sekitar 52,22% dari total luas kota.
2.4
GAMBARAN GEOHIDROLOGI
Kondisi air tanah di wilayah Kota Sukabumi dan sekitarnya untuk kebutuhan
sehari-hari secara umum cukup tersedia. Sumbernya berasal dari air tanah, mata air
dan air tanah tertekan. Sebaran akuifer dengan produktivitas tinggi terdapat di sekitar
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Kota Sukabumi dengan sebaran paling dominan mulai dari barat hingga timur. Di
bagian utara merupakan zona air tanah dengan akuifer berproduktifitas sedang dan
berpenyebaran luas. Bagian selatan merupakan zona akuifer yang produktivitasnya
rendah hingga langka. Adapun sungai-sungai yang mengalir di Kota Sukabumi baik
sungai besar maupun sungai kecil dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.4 Sungai Melintasi Kota Sukabumi
No. Nama Sungai
Panjang (m)
1
Cimandiri
12.963
2
Ceger
3.395
3
Cisuda
8.090
4
Tonjong
8.090
5
Cipanengah
5.739
6
Cipelang
15.814
7
Cibeurem
4.766
8
Cibitung
5.403
9
Cisarua
3.841
10
Cisaray
1.840
11
Tipar
9.344
12
Cikapek
2.939
13
Cigunung
4.565
14
Cipelang leutik
-
15
Ciseupan
3.982
16
Ciwalung
1.826
17
Cipada
1.230
18
Selakaso
5.480
19
Ciaul
3.377
20
Babakan Jampang
1.115
21
Cipasir
1.479
22
Ciseureh
4.184
23
Cijambe
1.685
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
No. Nama Sungai
Panjang (m)
24
Cikapundung
3.839
25
Cipicung
591
Sumber : Master Plan Drainase Kota Sukabumi, 2008
2.5
GAMBARAN GEOLOGI
Berdasarkan peta geologi susunan litologi batuan di wilayah Kota Sukabumi dan
daerah sekitarnya didominasi oleh singkapan batuan vulkanik yaitu produk gunung
api dari aktivitas Gunung Gede dan Gunung Pangrango berumur Holosen. Secara
regional, stratigrafi wilayah ini ditandai oleh batuan sedimen dari Formasi Walat
berumur Oligosen Awal yang merupakan satuan yang tertua dijumpai di daerah ini.
Formasi Walat ditutupi oleh batuan sedimen dari Formasi Rajamandala dengan
kisaran umur dari Oligosen Akhir sampai Miosen Awal. Satuan ini selanjutnya ditutupi
oleh Formasi Jampang yang berumur Miosen Awal. Satuan batuan sedimen ini
tersingkap di bagian selatan - tenggara dan barat - barat daya dari wilayah Kota
Sukabumi.
Formasi batuan sedimen di atas ditutupi oleh endapan vulkanik berumur
Holosen yaitu batuan produk gunung api dari aktivitas Gunung Gede dan Gunung
Pangrango. Satuan batuan vulkanik ini tersebar secara luas sehingga sebagian besar
dari wilayah Kota Sukabumi didominasi oleh singkapan batuan vulkanik. Endapan
vulkanik Gunung Gede (Qvg) terdiri dari breksi tufaan dan lahar, andesit dengan
oligoklas-andesin, piroksen dan banyak sekali hornblenda, tekstur seperti trachit,
umumnya lapuk sekali. Batuan ini tersebar pada wilayah yang cukup luas mulai dari
bagian timur sampai bagian tengah dan mulai dari bagian utara sampai bagian
selatan Kota Sukabumi. Sedangkan endapan vulkanik Gunung Pangrango (Qvpo)
merupakan endapan yang lebih tua yang tersusun dari lahar dan lava, basal-andesit
dengan oligoklas-andesin, labradorit, olivin, piroksen, dan hornblenda. Posisi stratigrafi
satuan batuan ini relatif lebih tua daripada endapan vulkanik Gunung Gede dan
penyebaran satuan ini terbatas di bagian barat dan barat laut wilayah Kota Sukabumi.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
2.6
GAMBARAN KLIMATOLOGI
Sepanjang tahun 2011 keadaan iklim di Kota Sukabumi cenderung basah,
dengan suhu udara Kota Sukabumi berkisar antara 15°-30° celsius. Berdasarkan hasil
pemantauan di Stasiun Cimandiri di setiap bulan pada tahun 2011 pasti terjadi hujan
dengan intensitas tertentu, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November, yaitu
323 mm3 dengan jumlah hari hujan 27 hari.
Gambar 2.2 Jumlah hari hujan dan Curah hujan per Bulan berdasarkan Pemantauan di Stasiun
Cimandiri 2011
.
2.7
POTENSI EKONOMI
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto atau
balas jasa faktor produksiyang dihasilkan di wilayah domestik suatu daerah (region)
yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu.
Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu, pendekatan
produksi, pengeluaran dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan
harga konstan. Pada publikasi ini yang disajikan adalah PDRB dari sisi produksi atau
juga dikenal sebagai PDRB menurut Lapangan Usaha, yang diperoleh melalui
penjumlahan nilai tambah seluruh lapangan usaha.
BPS melakukan perubahan tahun dasar penghitungan PDRB dari 2000 ke 2010,
sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan tatanan ekonomi nasional serta
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
mengadopsi rekomendasi PBB terhadap penggunaan 2008 System of National
Accounts (SNA 2008) dalam pencatatan statistik nasional di Indonesia. Perubahan
tahun dasar tersebut akan berimplikasi terhadap nilai nominal PDRB beserta
turunannya, karena penerapan SNA 2008 membawa perubahan cakupan serta
metode penghitungan PDRB. Sehingga nilai nominal PDRB yang dihitung dengan
tahun dasar 2000 akan berbeda dengan PDRB seri 2010 untuk periode tahun yang
sama (misalnya tahun 2010). Perubahan tahun dasar ini bermanfaat untuk
menginformasikan kondisi perekonomian terkini, meningkatkan kualitas data dan
menjadikan data PDRB mampu dibandingkan secara internasional. Apabila pada
tahun dasar 2000 PDRB menurut lapangan usaha diklasifikasikan menurut Kalsifikasi
Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1990 yang menyajikan data dalam sembilan (9)
sektor perekonomian, maka dengan tahun dasar 2010 menggunakan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 serta menggolongkan data PDRB dalam tujuh
belas (17) kategori.
PDRB atas dasar harga berlaku disusun berdasarkan harga yang berlaku pada
periode
penghitungan
dengan
tujuan
untuk
melihat
struktur
(distribusi)
perekonomian. Berdasarkan penghitungan PDRB dengan tahun dasar 2010, PDRB
Kota Sukabumi atas dasar harga berlaku tahun 2010 sebesar Rp 5,321 triliun,
sementara di tahun 2014 nilai tersebut meningkat menjadi Rp 8,140 triliun. Sementara
PDRB atas dasar harga konstan disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dengan
tujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Pada penilaian berdasarkan harga
konstan
dampak inflasi pada nilai mata uang dihilangkan, sehingga peningkatan nilai
tambah yang tercatat semata-mata terjadi karena pertambahan produksi baranng
dan jasa. Tentunya PDRB pada periode yang dijadikan tahun dasar akan bernilai sama,
baik menurut harga berlaku maupun harga konstan. Nilai PDRB Kota Sukabumi tahun
2014 berdaarkan tahun 2010 sebesar Rp 6,643 triliun.
Kontribusi terbesar terhadap perekonomian di wilayah Kota Sukabumi
disumbangkan oleh kategori G perdagangan besar dan ecaran, reparasi mobil dan
sepeda motor, sejak tahun 2010 hingga 2014 kontribusinya diatas 40 persen terhadap
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
total PDRB Kota Sukabumi. Kategori lainnya yang memiliki sumbangan signifikan
terhadap PDRB Kota Sukabumi tahun 2010-2014 adalah kategori K; jasa keuangan dan
asuransi, kategori H; transportasi dan pergudangan, kategori O; administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, kategori F; konstruksi serta
kategori C; industri pengolahan. Sementara sebelas kategori lainnya memberikan
kontribusi dibawah 5 persen.
Gambar 2.3
Distribusi Persentase PDRB Kota Sukabumi Tahun 2010-2014
Menurut Kategori Lapangan Usaha (%)
Penghitungan PDRB berdasarkan seri tahun 2010 mencatat pertumbuhan
ekonomi tertinggi di Kota Sukabumi terjadi pada tahun 2011 sebesar 6,18 persen. Di
tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi mencapai 5,43 persen dengan
kategori yang mengalami pertumbuhan diatas 2 digit adalah kategori Q; jasa
kesehatan dan kegiatan sosial, kategori J informasi dan komunikasi serta kategori P;
jasa pendidikan. PDRB per kapita merupakan rata-rata nilai tambah bruto yang
dihasilkan oleh setiap penduduk di suatu wilayah pada satu satuan waktu, atau dapat
juga digunakan sebagai proxy kasar dari indikator tingkat kesejahteraan penduduk di
suatu wilayah. PDRB per kapita Kota Sukabumi atas dasar harga berlaku tahun 2013
mencapai 24.095 juta rupiah dimana jumlah penduduk.
Aspek ekonomi yang lain yang memperlihatkan kekuatan ekonomi suatu daerah
adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi. Sampai dengan Tahun 2012
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi tumbuh positif, hal tersebut dapat dilihat dari
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Sukabumi Tahun 2012 mampu tumbuh sebesar 6,31
%. Tabel berikut menggambarkan LPE antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2012:
Tabel 2.5 Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
No.
Tahun
Pertumbuhan Ekonomi %
Inflasi %
1
2008
6,11
11,16
2
2009
6,14
10,64
3
2010
6.12
10,98
4
2011
6.31
4.26
5
2012
6.31
3.98
Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018
Berdasarkan atas hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan LQ maka
basis ekonomi yang menjadi unggulan di Kota Sukabumi adalah :
Perdagangan
Hotel, dan
Restoran
Inovasi dan kreatifitas sumber daya manusia yang mampu merubah bahan baku
menjadi bahan jadi merupakan potensi unggulan yang dimiliki Kota Sukabumi, hal ini
dipengaruhi oleh :
1. Secara geografis Kota Sukabumi termasuk hinterland Ibukota Jakarta.
Dekatnya Kota Sukabumi dengan pusat pemerintahan sekaligus sebagi pusat
perdagangan akan meberikan peluang percepatan dan peningkatan, baik
fisik maupun non fisik.
2. Secara demografi penduduk Kota Sukabumi pada siang hari mengalami
peningkatan menjadi dua kali lipat. Kondisi ini menunjukan bahwa banyaknya
pendatang dari luar Kota Sukabumi baik itu sebagi pelajar, PNS, pegawai
swasta, pedagang, buruh dan sebagainya.
3. Sektor-sektor andalan yang ada di Kota Sukabumi berpeluang menjadi
potensi unggulan seperti perdagangan besar dan eceran dan sektor industri
pengolahan.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Adapun potensi dan produk unggulan Kota Sukabumi yang sudah ada dan
memilki prospek untuk menggerakan dan meningkatkan pendapatan serta
perekonomian masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.6 Potensi Unggulan Kota Sukabumi
Potensi
No
Produk
Kapasitas
Sumber
produksi
Daya
Lokasi
Unggulan
Pemasaran
Jl. Benteng Kidul Kp.
Sawahbera No 8
Sentra Industri
1
Kelurahan
Box jam
Box Jam
40 – 100
Jakarta
11 perajin, bengkel
Singapura
dan peralatan
Malaysia dan
buah/bulan
Dayeuhluhur
Saudi arabia
Kecamatan
Warungdoyong
Jl. Benteng Kidul No.
Sumatera
100 Kelurahan
Sentra Industri
2
27 perajin, bengkel
Box speaker
Dayeuhluhur
1.500 set/bulan
Box Speaker
Jawa, dan
dan peralatan
Lampung
Kecamatan
Warungdoyong
Sikat 279.000 buah
Sapu 207.000 buah
Sukabumi
Kelurahan
Tebu ijuk 6.000 kg
Sikat, sapu,
Karangtengah
Sentra Industri
3
Keset biasa 1.080
tebu ijuk dan
Kecamatan
Kerajinan Ijuk
Bogor
Perajin, bengkel
keset
Cianjur
dan peralatan
buah
Bandung, dan
Keset babat 720
Jakarta
Gunungpuyuh
buah
Jl. Benteng Kidul No
Kerajinan Batu
4
Batu Alam
Masing-masing 20
Perajin. Bengkel
ton buah/set/tahun
dan batu alam
Bali
45 dan Jl baros Km. 4
Alam
No 69
Tauco
kemasan 250
5
Jl. Pelabuhan II Km. 3
Tauco Sukabumi
Tenaga kerja 60
Pasar lokal dan
orang
regional
Tenaga kerja 8
Pasar lokal dan
orang
regional
Tenaga kerja 23
Penjualan
orang
langsung ke
750 Kg tauco/hari
gr dan sachet
No. 30
80 gr
Kelurahan Tipar Kec.
Keripik Singkomg
6
Keripik
Citamiang Kota
“SEHI”
singkong
Mochi Sukabumi
Mochi
500 kg/hari
Sukabumi
Jl. Bhayangkara Gg.
7
500 ikat/hari
Kaswari II
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Potensi
No
Produk
Kapasitas
Sumber
produksi
Daya
Lokasi
Unggulan
Pemasaran
konsumen
sebagai oleholeh khas
Sukabumi
Kelurahan baros,
Cipanengah,
Pasar Lokal dan
8
Pengolahan Kulit
Kulit Olahan
Nyomplong,
500 kg/hari/ukm
11 UKM
regional
Cibeureum dan
Kebonjati
Aneka Keripik
Kp. Nangerang Kel.
9
Umbi-umian dan
Keripik pisang
Tenaga kerja 20
Pasar lokal dan
orang
regional
700 Kg/hari
Lembursitu
Buah-buahan
5 – 30 Ha lahan
Kecamatan Baros,
10
Padi sehat
Padi sehat
Cibeureum dan
sawah
Pasar lokal dan
perkelompok
regional
1.000 kg/ha/musim
Lembursitu
20 kelompok tani
Lahan 5
m3/anggota
Kecamatan baros,
Budidaya
11
Anggrek
Cibeureum dan
Rumah lindung
Pasar lokal dan
(green house)
regional
400 pot/anggota
anggrek
Lembursitu
6 kelompok
74 anggota
Penjualan ke
unit
108 ekor sapi
penampungan
Peternakan sapi
12
Kelutahan Cikundul
540 liter/hari atau
2 kelompok
dan Subangjaya
5 l/sapi/hari
peternak
Susu sapi
perah
susu (UPS) dan
penjualan
36 anggota
langsung
kekonsumen
590 ekor domba
Peternakan
13
Kecamatan Baros dan
6 kelompok
Pasar lokal dan
Lembursitu
peternak
regional
Domba
domba
94 anggota
Peternakan sapi
14
Kp. Joglo Kel.
131 ekor sapi
Cikundul Kec.
35 orang peternak
Sapi potong
potong
Pasar lokal
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Potensi
No
Produk
Kapasitas
Sumber
produksi
Daya
Lokasi
Unggulan
Pemasaran
Lembursitu
Ikan lele, lele
Kecamatan Baros,
13 kelompok
dumbo, patin
Cibeureum,
Kolam ikan indoor
dan bawal
Lembursitu dan Cikole
dan outdoor
Agribisnis
Pasar lokal dan
15
Perikanan
regional
Bangunan pabrik
744.5 m2
Industri Daur
Pupuk organik
Kelurahan Cikundul
Ulang Sampah
(curah dan
Kecamatan
(INDUS)
tepung)
Lembursitu
18 orang tenaga
Pasar lokal dan
16
10 ton/hari
kerja langsung
regional
50 orang tenaga
kerka tidak
langsung
Makanan (Kue
17
Kelurahan Kebonjati
Kue Jahe ANIMO
5 orang tenaga
Pasar lokal dan
kerja langsung
regional
30 kg/hari
jahe)
Kecamatan Cikole
Kelurahan
Kue Bika Ambon
Makanan (Kue
Gunungpuyuh
350-400
7 orang tenaga
Pasar lokal dan
SUGEMA
Bika Ambon)
Kecamatan
loyang/hari
kerja langsung
regional
18
Gunungpuyuh
Sumber : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Tahun 2008
1.8
POTENSI TENAGA KERJA
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam
kehidupan manusia, karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Oleh karenanya,
setiap upaya pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan
lapangan usaha, dengan harapan penduduk dapat memperoleh manfaat langsung
dari pembangunan.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Penanggulangan Bencana Kota Sukabumi tercatat bahwa jumlah pencari kerja yang
terdaftar mencapai 7.058 orang, yang terdiri dari 2.981 pencari kerja laki-laki dan 4.107
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
perempuan. Sedangkan pencari kerja yang berhasil ditempatkan sebanyak 5.562
orang.
Jumlah Pencari Kerja yang telah ditempatkan menurut tingkat pendidikan di
Kota Sukabumi tahun 2014 meliputi lulusan SD 381 orang, lulusan SLTP 1.183 orang,
lulusan SLTA 3.172 orang, Diploma 338 orang, dan Sarjana 488 orang.
Tabel 2.7 Penduduk Kota Sukabumi Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu
Yang Lalu Menurut Jenis Kelamin dan Lapangan Pekerjaan Utama (Agustus 2014)
Sumber : BPS Kota Sukabumi 2015
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.8 Persentase Penduduk Kota Sukabumi Berumur 15 Tahun Ke AtasYang Bekerja Selama
Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Kelamin
Sumber : BPS Kota Sukabumi 2015
Penilaian kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan
tertinggi yang ditamatkan. Rendahnya rata-rata tingkat pendidikan penduduk dapat
dijadikan idikator rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang ada.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.9
Jumlah Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Sukabumi, 2014
Sumber : BPS Kota Sukabumi 2015
1.9
Demografi dan Urbanisasi
Penduduk merupakan aspek yang penting dalam perencanaan, karena
penduduk berfungsi sebagai subyek dan obyek perencanaan. Data-data mengenai
kependudukan ini sangat diperlukan untuk penyusunan rencana.
Untuk komposisi penduduk berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin
diketahui bahwa sejak tahun 2006 s.d. 2011 mayoritas berusia 20-49 tahun yaitu
sebesar 45,75%. Sedangkan penduduk usia tua hanya sebesar 5.11% atau tergolong
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
minoritas. Penduduk usia muda dan kelompok umur produktif yaitu yang berusia 1564 tahun jauh lebih banyak dibandingkan dengan kelompok lansia yaitu sebesar
66,27%. Sementara pada tahun 2012 jumlah penduduk Kota Sukabumi tercatat
308.031 jiwa dengan yang terdiri dari 156.400 (50,7%) laki-laki dan 151.631 (49,23%)
perempuan. Perkembangan jumlah penduduk Kota Sukabumi mengalami kenaikan
yang signifikan. Hal ini menunjukkan angka ketergantungan yang rendah yang
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Berdasarkan data hasil registrasi penduduk, dapat diketahui bahwa jumlah
penduduk laki-laki relatif lebih banyak dibanding dengan jumlah penduduk
perempuan. Dilihat dari rasio jenis kelamin, sejak kurun waktu tahun 2005 s.d. 2012,
terdapat angka sex ratio berkisar antara 100,1 s.d 100,15. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
151,631
2012
156,400
149,837
2011
Laki-laki
146,601
2010
140,000
Perempuan
154,693
152,080
145,000
150,000
155,000
160,000
Sumber : RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2013-2018
Gambar 2.5 Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2010-2012
Berdasarkan pengelompokan umur, penduduk Kota Sukabumi yang termasuk
kedalam usia produktif (15 – 59 tahun) mencapai 182.095 jiwa atau sekitar 64,82%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Menurut Kelompok Umur Tahun 2010
Kelompok Umur
No
Tahun
0 - 14
%
15 – 59
Jumlah
%
> 60
%
1
2006
77.288
31,04
159.325
63,99
12.367
4,97
249.080
2
2007
80.024
30,87
164.751
63,56
14.425
5,57
259.300
3
2008
81.976
31,13
167.018
63,42
14.375
5,46
263.469
4
2009
80.810
30,67
169.986
64,52
12.684
4,81
263.580
5
2010
83.728
29,80
182.095
64,82
15.111
5,38
281.034
Sumber : Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Tahun 2011
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa penduduk Kota
Sukabumi yang termasuk kedalam usia produiktif mencapai 64,82%. Kondisi ini
merupakan salah satu aset bagi Kota Sukabumi khususnya dalam bidang Sumber
Daya Manusia dalam upaya mempercepat proses pembangunan.
Untuk pertumbuhan dan laju pertumbuhan penduduk, diketahui jumlah
penduduk Kota Sukabumi pada pertengahan tahun 2007 tercatat sebanyak 280.143
jiwa dengan laju opertumbuhan penduduk (LPP) selama periode 2004-2006 mencapai
3.72%. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.11 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Sukabumi Tahun 2003-2007
Penduduk
No
Tahun
LPP
Laki-laki
Perempuan
1
2010
152,080
146,601
2
2011
154,693
149,837
4,10
3
2012
156,400
151,631
1,61
Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018
Dari segi ketenagakerjaan, ketenagakerjaan merupakan aspek yang sagat
mendasar dalam kehidupan manusia, karena mencangkup dimensi sosial dan
ekonomi. Angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 10 tahun keatas yang siap
terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi
ketenagakerjaan di Kota Sukabumi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.12 Kondisi Ketenagakerjaan Kota Sukabumi Tahun 2012
No
Mata Pencaharian
Persentase (%)
1
Petani
3,67
2
Pegawai Negeri
3,26
3
Pegawai Swasta
7,33
4
TNI+POLRI
0,59
5
Pensiunan
1,77
6
Pedagang
10,80
7
Buruh
7,14
8
Buruh Kasar
4,64
9
Pelajar/Mahasiswa
23,45
10
Lain-lain
37,35
Sumber : Sukabumi Dalam Angka Tahun 2012
Dari segi kelahiran dan kematian, perkembangan penduduk Kota Sukabumi
tidak terlepas dari jumlah penduduk lahir dan meninggal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.13 Jumlah Kelahiran dan Kematian Kota Sukabumi
Jumlah Penduduk
No
Tahun
Jumlah
Lahir
Mati
1
2008
1.027
1.094
2.121
2
2009
438
400
838
3
2010
896
869
1765
4
2011
1.012
878
1.890
5
2012
1.121
823
1.944
6
2013
1.307
1.083
2.390
Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018
Dari segi migrasi, Letak Kota Sukabumi yang strategis yaitu berada pada jalur
lintasan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat (Bandung) dengan Ibu Kota Negara (Jakarta)
serta didukung oleh infrastruktur yang cukup memadai, menjadikan Kota Suikabumi
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
sebagai salah satu tujuan para migran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Migrasi In dan Out Kota Sukabumi
Jumlah Penduduk
No
Tahun
Jumlah
Migrasi In
Migrasi Out
1
2008
0
0
2
2009
0
0
3
2010
4.022
1.837
5.859
4
2011
723
1.437
2160
5
2012
1.028
1.219
2.247
6
2013
2.162
2.270
4.432
Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Bab 2
Profil Kabupaten/Kota
2.1
GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
Kota Sukabumi secara Geografis terletak di bagian selatan Jawa Barat pada
koordinat 106 ˚52’12,23” Bujur Timur dan 106˚57’36,32” Bujur Timur, 6˚58’44,32”
Lintang Selatan, di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketingiannya 584
meter di atas permukaan laut, dan berjarak 120 km dari Ibukota Negara (Jakarta) atau
96 km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung). Batas-batas wilayah Kota Sukabumi
meliputi:
Sebelah Utara : Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi
Sebelah Selatan : Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi
Sebelah Barat : Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi
Sebelah Timur : Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi
Secara administratif, Kota Sukabumi dibagi ke dalam 7 (tujuh) kecamatan yaitu
Kecamatan Gunung Puyuh, Cikole, Citamiang, Warudoyong, Baros, Lembursitu dan
Cibeureum. Jarak terjauh dari balai kota adalah Kecamatan Lembursitu, yakni sejauh 7
km.
Luas wilayah Kota Sukabumi sekitar 4.842,451 Ha, yang terbagi dalam 7
kecamatan, 33 Kelurahan, 355 RW dan 1.550 RT. Kecamatan terluas adalah Kecamatan
Lembursitu (1.073,682 Ha) atau sebesar 22,17 % dari total wilayah Kota Sukabumi,
sedangkan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Citamiang (400,912 Ha). Dengan
kata lain Kecamatan Citamiang hanya memiliki luas 8,28 % dari total wilayah Kota
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
sukabumi. Selengkapnya wilayah Kota Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan
Gambar 2.1.
Tabel 2.1
Wilayah Administrasi Kota Sukabumi
Luas Wilayah
No.
Kecamatan
Jumlah Kelurahan
Ha
1
Baros
2
Persentase
559.005
11.54
4
Lembursitu
1,073.682
22.17
5
3
Cibeureum
914.651
18.89
4
4
Citamiang
400.912
8.28
5
5
Warudoyong
757.486
15.64
5
Gunung
6
Puyuh
514.479
10.62
4
7
Cikole
622.236
12.85
6
4,842.451
100
33
Jumlah
Sumber: Basis Data Kota Sukabumi Tahun 2015
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kota Sukabumi
2.2
GAMBARAN DEMOGRAFI
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa Pada akhir tahun 2014
berdasarkan hasil estimasi penduduk jumlah penduduk Kota Sukabumi tercatat
sebanyak 315.001 jiwa yang terdiri dari 159.699 penduduk laki-laki (50.70 %) dan
penduduk perempuan 155.302 (49.30 %).
Jika ditinjau dari luas wilayah Kota Sukabumi maka rata-rata penduduk per KM²
di Kota Sukabumi 6.505 jiwa/km2, dimana kepadatan penduduk tertinggi berada di
Kecamatan Citamiang dengan kepadatan penduduk 13.297 jiwa/km². Hal ini
memungkinkan karena luas wilayah Kecamatan Citamiang paling kecil diantara
kecamatan yang lain dan merupakan wilayah yang dekat dengan pusat perbelanjaan.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Sedangkan yang terendah kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Lembursitu
dengan kepadatan penduduk 3.554 jiwa/km².
Penduduk Kota Sukabumi menurut kelompok umur diketahui bahwa sebagian
besar penduduk (11,17%) berada pada rentang usia 5 – 9 tahun. Di rentang usia 65
tahun ke atas relatif masih besar yaitu 4,52% dari total penduduk Kota Sukabumi..
Selengkapnya jumlah dan kepadatan penduduk Kota Sukabumi dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Sukabumi Tahun 2014
Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
Kepadatan
Luas (Ha)
Penduduk
Laki-Laki
Perempuan Jumlah
(Jiwa/Ha)
1
Baros
559.005
15,866
15,509
31,375
56
2
Lembursitu
1,073.682
18,057
17,882
35,939
33
3
Cibeureum
914.651
20,225
19,314
39,539
43
4
Citamiang
400.912
24,771
24,360
49,131
123
5
Warudoyong
757.486
28,449
26,390
54,839
72
6
Gunung Puyuh
514.479
23,798
22,756
46,554
90
7
Cikole
622.236
28,533
29,091
57,624
93
Jumlah
4,842.451
159,699
155,302
315,001
511
Sumber: Basis Data Kota Sukabumi Tahun 2015
Pertambahan
jumlah
penduduk
di
Kota
Sukabumi
dipengaruhi
oleh
pertumbuhan alami (lahir dan mati), penduduk datang dan peduduk keluar (migrasi).
Berdasarkan data penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa laju pertumbuhan
penduduk dari tahun 2010 sampai tahun 2014 sebesar .......%. Laju pertumbuhan
penduduk terbesar terdapat di Kecamatan.......sedangkan untuk laju pertumbuhan
terkecil terdapat di Kecamatan ......... Lebih jelas mengenai laju pertumbuhan
penduduk Kota Sukabumi ....... terlihat pada Tabel 2.3.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.3:
Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Sukabumi 5 Tahun Terakhir
Laju
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No
Kecamatan
Pertumbuhan
2010
2011
2012
2013
2014
1
Baros
29,616
36,301
30,625
30,954
31,375
2
Lembursitu
34,425
39,265
35,021
35,398
35,939
3
Cibeureum
31,669
42,381
37,300
37,700
39,539
4
Citamiang
45,489
55,973
48,624
49,147
49,131
5
Warudoyong
49,883
63,554
54,089
54,667
54,839
6
Gunung Puyuh
39,988
50,439
45,338
45,824
46,554
7
Cikole
56,373
68,172
57,511
58,132
57,624
Jumlah
287,443
356,085
308,508
311,822
315,001
Penduduk (%)
Sumber: Basis Data Kota Sukabumi 2011 - 2015
2.3
GAMBARAN TOPOGRAFI
Dari segi topografi, wilayah Kota Sukabumi merupakan lereng selatan dari
Gunung Gede dan gunung Pangrango, yang berada pada ketinggian 584 meter di
atas permukaan laut
pada
bagian
selatan
770
meter
di
atas
permukaan
laut bagian utara. Sedangkan di bagian tengah mempunyai ketinggian rata-rata 650
meter dari permukaan laut. Bentuk bentangan alam Kota Sukabumi berupa perbukitan
bergelombang dengan sudut lereng beragam. Wilayah Kota Sukabumi didominasi
oleh kemiringan lereng 0-2% dan 2-15%. Luas daerah dengan kemiringan lereng 02% mencapai 2.228,795Ha atau sekitar 45,59% dari total luas kota, dan kemiringan
lereng 2-15% mencapai 2553.219 Ha atau sekitar 52,22% dari total luas kota.
2.4
GAMBARAN GEOHIDROLOGI
Kondisi air tanah di wilayah Kota Sukabumi dan sekitarnya untuk kebutuhan
sehari-hari secara umum cukup tersedia. Sumbernya berasal dari air tanah, mata air
dan air tanah tertekan. Sebaran akuifer dengan produktivitas tinggi terdapat di sekitar
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Kota Sukabumi dengan sebaran paling dominan mulai dari barat hingga timur. Di
bagian utara merupakan zona air tanah dengan akuifer berproduktifitas sedang dan
berpenyebaran luas. Bagian selatan merupakan zona akuifer yang produktivitasnya
rendah hingga langka. Adapun sungai-sungai yang mengalir di Kota Sukabumi baik
sungai besar maupun sungai kecil dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.4 Sungai Melintasi Kota Sukabumi
No. Nama Sungai
Panjang (m)
1
Cimandiri
12.963
2
Ceger
3.395
3
Cisuda
8.090
4
Tonjong
8.090
5
Cipanengah
5.739
6
Cipelang
15.814
7
Cibeurem
4.766
8
Cibitung
5.403
9
Cisarua
3.841
10
Cisaray
1.840
11
Tipar
9.344
12
Cikapek
2.939
13
Cigunung
4.565
14
Cipelang leutik
-
15
Ciseupan
3.982
16
Ciwalung
1.826
17
Cipada
1.230
18
Selakaso
5.480
19
Ciaul
3.377
20
Babakan Jampang
1.115
21
Cipasir
1.479
22
Ciseureh
4.184
23
Cijambe
1.685
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
No. Nama Sungai
Panjang (m)
24
Cikapundung
3.839
25
Cipicung
591
Sumber : Master Plan Drainase Kota Sukabumi, 2008
2.5
GAMBARAN GEOLOGI
Berdasarkan peta geologi susunan litologi batuan di wilayah Kota Sukabumi dan
daerah sekitarnya didominasi oleh singkapan batuan vulkanik yaitu produk gunung
api dari aktivitas Gunung Gede dan Gunung Pangrango berumur Holosen. Secara
regional, stratigrafi wilayah ini ditandai oleh batuan sedimen dari Formasi Walat
berumur Oligosen Awal yang merupakan satuan yang tertua dijumpai di daerah ini.
Formasi Walat ditutupi oleh batuan sedimen dari Formasi Rajamandala dengan
kisaran umur dari Oligosen Akhir sampai Miosen Awal. Satuan ini selanjutnya ditutupi
oleh Formasi Jampang yang berumur Miosen Awal. Satuan batuan sedimen ini
tersingkap di bagian selatan - tenggara dan barat - barat daya dari wilayah Kota
Sukabumi.
Formasi batuan sedimen di atas ditutupi oleh endapan vulkanik berumur
Holosen yaitu batuan produk gunung api dari aktivitas Gunung Gede dan Gunung
Pangrango. Satuan batuan vulkanik ini tersebar secara luas sehingga sebagian besar
dari wilayah Kota Sukabumi didominasi oleh singkapan batuan vulkanik. Endapan
vulkanik Gunung Gede (Qvg) terdiri dari breksi tufaan dan lahar, andesit dengan
oligoklas-andesin, piroksen dan banyak sekali hornblenda, tekstur seperti trachit,
umumnya lapuk sekali. Batuan ini tersebar pada wilayah yang cukup luas mulai dari
bagian timur sampai bagian tengah dan mulai dari bagian utara sampai bagian
selatan Kota Sukabumi. Sedangkan endapan vulkanik Gunung Pangrango (Qvpo)
merupakan endapan yang lebih tua yang tersusun dari lahar dan lava, basal-andesit
dengan oligoklas-andesin, labradorit, olivin, piroksen, dan hornblenda. Posisi stratigrafi
satuan batuan ini relatif lebih tua daripada endapan vulkanik Gunung Gede dan
penyebaran satuan ini terbatas di bagian barat dan barat laut wilayah Kota Sukabumi.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
2.6
GAMBARAN KLIMATOLOGI
Sepanjang tahun 2011 keadaan iklim di Kota Sukabumi cenderung basah,
dengan suhu udara Kota Sukabumi berkisar antara 15°-30° celsius. Berdasarkan hasil
pemantauan di Stasiun Cimandiri di setiap bulan pada tahun 2011 pasti terjadi hujan
dengan intensitas tertentu, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November, yaitu
323 mm3 dengan jumlah hari hujan 27 hari.
Gambar 2.2 Jumlah hari hujan dan Curah hujan per Bulan berdasarkan Pemantauan di Stasiun
Cimandiri 2011
.
2.7
POTENSI EKONOMI
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto atau
balas jasa faktor produksiyang dihasilkan di wilayah domestik suatu daerah (region)
yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu.
Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu, pendekatan
produksi, pengeluaran dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan
harga konstan. Pada publikasi ini yang disajikan adalah PDRB dari sisi produksi atau
juga dikenal sebagai PDRB menurut Lapangan Usaha, yang diperoleh melalui
penjumlahan nilai tambah seluruh lapangan usaha.
BPS melakukan perubahan tahun dasar penghitungan PDRB dari 2000 ke 2010,
sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan tatanan ekonomi nasional serta
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
mengadopsi rekomendasi PBB terhadap penggunaan 2008 System of National
Accounts (SNA 2008) dalam pencatatan statistik nasional di Indonesia. Perubahan
tahun dasar tersebut akan berimplikasi terhadap nilai nominal PDRB beserta
turunannya, karena penerapan SNA 2008 membawa perubahan cakupan serta
metode penghitungan PDRB. Sehingga nilai nominal PDRB yang dihitung dengan
tahun dasar 2000 akan berbeda dengan PDRB seri 2010 untuk periode tahun yang
sama (misalnya tahun 2010). Perubahan tahun dasar ini bermanfaat untuk
menginformasikan kondisi perekonomian terkini, meningkatkan kualitas data dan
menjadikan data PDRB mampu dibandingkan secara internasional. Apabila pada
tahun dasar 2000 PDRB menurut lapangan usaha diklasifikasikan menurut Kalsifikasi
Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1990 yang menyajikan data dalam sembilan (9)
sektor perekonomian, maka dengan tahun dasar 2010 menggunakan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 serta menggolongkan data PDRB dalam tujuh
belas (17) kategori.
PDRB atas dasar harga berlaku disusun berdasarkan harga yang berlaku pada
periode
penghitungan
dengan
tujuan
untuk
melihat
struktur
(distribusi)
perekonomian. Berdasarkan penghitungan PDRB dengan tahun dasar 2010, PDRB
Kota Sukabumi atas dasar harga berlaku tahun 2010 sebesar Rp 5,321 triliun,
sementara di tahun 2014 nilai tersebut meningkat menjadi Rp 8,140 triliun. Sementara
PDRB atas dasar harga konstan disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dengan
tujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Pada penilaian berdasarkan harga
konstan
dampak inflasi pada nilai mata uang dihilangkan, sehingga peningkatan nilai
tambah yang tercatat semata-mata terjadi karena pertambahan produksi baranng
dan jasa. Tentunya PDRB pada periode yang dijadikan tahun dasar akan bernilai sama,
baik menurut harga berlaku maupun harga konstan. Nilai PDRB Kota Sukabumi tahun
2014 berdaarkan tahun 2010 sebesar Rp 6,643 triliun.
Kontribusi terbesar terhadap perekonomian di wilayah Kota Sukabumi
disumbangkan oleh kategori G perdagangan besar dan ecaran, reparasi mobil dan
sepeda motor, sejak tahun 2010 hingga 2014 kontribusinya diatas 40 persen terhadap
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
total PDRB Kota Sukabumi. Kategori lainnya yang memiliki sumbangan signifikan
terhadap PDRB Kota Sukabumi tahun 2010-2014 adalah kategori K; jasa keuangan dan
asuransi, kategori H; transportasi dan pergudangan, kategori O; administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, kategori F; konstruksi serta
kategori C; industri pengolahan. Sementara sebelas kategori lainnya memberikan
kontribusi dibawah 5 persen.
Gambar 2.3
Distribusi Persentase PDRB Kota Sukabumi Tahun 2010-2014
Menurut Kategori Lapangan Usaha (%)
Penghitungan PDRB berdasarkan seri tahun 2010 mencatat pertumbuhan
ekonomi tertinggi di Kota Sukabumi terjadi pada tahun 2011 sebesar 6,18 persen. Di
tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi mencapai 5,43 persen dengan
kategori yang mengalami pertumbuhan diatas 2 digit adalah kategori Q; jasa
kesehatan dan kegiatan sosial, kategori J informasi dan komunikasi serta kategori P;
jasa pendidikan. PDRB per kapita merupakan rata-rata nilai tambah bruto yang
dihasilkan oleh setiap penduduk di suatu wilayah pada satu satuan waktu, atau dapat
juga digunakan sebagai proxy kasar dari indikator tingkat kesejahteraan penduduk di
suatu wilayah. PDRB per kapita Kota Sukabumi atas dasar harga berlaku tahun 2013
mencapai 24.095 juta rupiah dimana jumlah penduduk.
Aspek ekonomi yang lain yang memperlihatkan kekuatan ekonomi suatu daerah
adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi. Sampai dengan Tahun 2012
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi tumbuh positif, hal tersebut dapat dilihat dari
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Sukabumi Tahun 2012 mampu tumbuh sebesar 6,31
%. Tabel berikut menggambarkan LPE antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2012:
Tabel 2.5 Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Kota Sukabumi Tahun 2008-2012
No.
Tahun
Pertumbuhan Ekonomi %
Inflasi %
1
2008
6,11
11,16
2
2009
6,14
10,64
3
2010
6.12
10,98
4
2011
6.31
4.26
5
2012
6.31
3.98
Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018
Berdasarkan atas hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan LQ maka
basis ekonomi yang menjadi unggulan di Kota Sukabumi adalah :
Perdagangan
Hotel, dan
Restoran
Inovasi dan kreatifitas sumber daya manusia yang mampu merubah bahan baku
menjadi bahan jadi merupakan potensi unggulan yang dimiliki Kota Sukabumi, hal ini
dipengaruhi oleh :
1. Secara geografis Kota Sukabumi termasuk hinterland Ibukota Jakarta.
Dekatnya Kota Sukabumi dengan pusat pemerintahan sekaligus sebagi pusat
perdagangan akan meberikan peluang percepatan dan peningkatan, baik
fisik maupun non fisik.
2. Secara demografi penduduk Kota Sukabumi pada siang hari mengalami
peningkatan menjadi dua kali lipat. Kondisi ini menunjukan bahwa banyaknya
pendatang dari luar Kota Sukabumi baik itu sebagi pelajar, PNS, pegawai
swasta, pedagang, buruh dan sebagainya.
3. Sektor-sektor andalan yang ada di Kota Sukabumi berpeluang menjadi
potensi unggulan seperti perdagangan besar dan eceran dan sektor industri
pengolahan.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Adapun potensi dan produk unggulan Kota Sukabumi yang sudah ada dan
memilki prospek untuk menggerakan dan meningkatkan pendapatan serta
perekonomian masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.6 Potensi Unggulan Kota Sukabumi
Potensi
No
Produk
Kapasitas
Sumber
produksi
Daya
Lokasi
Unggulan
Pemasaran
Jl. Benteng Kidul Kp.
Sawahbera No 8
Sentra Industri
1
Kelurahan
Box jam
Box Jam
40 – 100
Jakarta
11 perajin, bengkel
Singapura
dan peralatan
Malaysia dan
buah/bulan
Dayeuhluhur
Saudi arabia
Kecamatan
Warungdoyong
Jl. Benteng Kidul No.
Sumatera
100 Kelurahan
Sentra Industri
2
27 perajin, bengkel
Box speaker
Dayeuhluhur
1.500 set/bulan
Box Speaker
Jawa, dan
dan peralatan
Lampung
Kecamatan
Warungdoyong
Sikat 279.000 buah
Sapu 207.000 buah
Sukabumi
Kelurahan
Tebu ijuk 6.000 kg
Sikat, sapu,
Karangtengah
Sentra Industri
3
Keset biasa 1.080
tebu ijuk dan
Kecamatan
Kerajinan Ijuk
Bogor
Perajin, bengkel
keset
Cianjur
dan peralatan
buah
Bandung, dan
Keset babat 720
Jakarta
Gunungpuyuh
buah
Jl. Benteng Kidul No
Kerajinan Batu
4
Batu Alam
Masing-masing 20
Perajin. Bengkel
ton buah/set/tahun
dan batu alam
Bali
45 dan Jl baros Km. 4
Alam
No 69
Tauco
kemasan 250
5
Jl. Pelabuhan II Km. 3
Tauco Sukabumi
Tenaga kerja 60
Pasar lokal dan
orang
regional
Tenaga kerja 8
Pasar lokal dan
orang
regional
Tenaga kerja 23
Penjualan
orang
langsung ke
750 Kg tauco/hari
gr dan sachet
No. 30
80 gr
Kelurahan Tipar Kec.
Keripik Singkomg
6
Keripik
Citamiang Kota
“SEHI”
singkong
Mochi Sukabumi
Mochi
500 kg/hari
Sukabumi
Jl. Bhayangkara Gg.
7
500 ikat/hari
Kaswari II
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Potensi
No
Produk
Kapasitas
Sumber
produksi
Daya
Lokasi
Unggulan
Pemasaran
konsumen
sebagai oleholeh khas
Sukabumi
Kelurahan baros,
Cipanengah,
Pasar Lokal dan
8
Pengolahan Kulit
Kulit Olahan
Nyomplong,
500 kg/hari/ukm
11 UKM
regional
Cibeureum dan
Kebonjati
Aneka Keripik
Kp. Nangerang Kel.
9
Umbi-umian dan
Keripik pisang
Tenaga kerja 20
Pasar lokal dan
orang
regional
700 Kg/hari
Lembursitu
Buah-buahan
5 – 30 Ha lahan
Kecamatan Baros,
10
Padi sehat
Padi sehat
Cibeureum dan
sawah
Pasar lokal dan
perkelompok
regional
1.000 kg/ha/musim
Lembursitu
20 kelompok tani
Lahan 5
m3/anggota
Kecamatan baros,
Budidaya
11
Anggrek
Cibeureum dan
Rumah lindung
Pasar lokal dan
(green house)
regional
400 pot/anggota
anggrek
Lembursitu
6 kelompok
74 anggota
Penjualan ke
unit
108 ekor sapi
penampungan
Peternakan sapi
12
Kelutahan Cikundul
540 liter/hari atau
2 kelompok
dan Subangjaya
5 l/sapi/hari
peternak
Susu sapi
perah
susu (UPS) dan
penjualan
36 anggota
langsung
kekonsumen
590 ekor domba
Peternakan
13
Kecamatan Baros dan
6 kelompok
Pasar lokal dan
Lembursitu
peternak
regional
Domba
domba
94 anggota
Peternakan sapi
14
Kp. Joglo Kel.
131 ekor sapi
Cikundul Kec.
35 orang peternak
Sapi potong
potong
Pasar lokal
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Potensi
No
Produk
Kapasitas
Sumber
produksi
Daya
Lokasi
Unggulan
Pemasaran
Lembursitu
Ikan lele, lele
Kecamatan Baros,
13 kelompok
dumbo, patin
Cibeureum,
Kolam ikan indoor
dan bawal
Lembursitu dan Cikole
dan outdoor
Agribisnis
Pasar lokal dan
15
Perikanan
regional
Bangunan pabrik
744.5 m2
Industri Daur
Pupuk organik
Kelurahan Cikundul
Ulang Sampah
(curah dan
Kecamatan
(INDUS)
tepung)
Lembursitu
18 orang tenaga
Pasar lokal dan
16
10 ton/hari
kerja langsung
regional
50 orang tenaga
kerka tidak
langsung
Makanan (Kue
17
Kelurahan Kebonjati
Kue Jahe ANIMO
5 orang tenaga
Pasar lokal dan
kerja langsung
regional
30 kg/hari
jahe)
Kecamatan Cikole
Kelurahan
Kue Bika Ambon
Makanan (Kue
Gunungpuyuh
350-400
7 orang tenaga
Pasar lokal dan
SUGEMA
Bika Ambon)
Kecamatan
loyang/hari
kerja langsung
regional
18
Gunungpuyuh
Sumber : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Tahun 2008
1.8
POTENSI TENAGA KERJA
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam
kehidupan manusia, karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Oleh karenanya,
setiap upaya pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan
lapangan usaha, dengan harapan penduduk dapat memperoleh manfaat langsung
dari pembangunan.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Penanggulangan Bencana Kota Sukabumi tercatat bahwa jumlah pencari kerja yang
terdaftar mencapai 7.058 orang, yang terdiri dari 2.981 pencari kerja laki-laki dan 4.107
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
perempuan. Sedangkan pencari kerja yang berhasil ditempatkan sebanyak 5.562
orang.
Jumlah Pencari Kerja yang telah ditempatkan menurut tingkat pendidikan di
Kota Sukabumi tahun 2014 meliputi lulusan SD 381 orang, lulusan SLTP 1.183 orang,
lulusan SLTA 3.172 orang, Diploma 338 orang, dan Sarjana 488 orang.
Tabel 2.7 Penduduk Kota Sukabumi Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu
Yang Lalu Menurut Jenis Kelamin dan Lapangan Pekerjaan Utama (Agustus 2014)
Sumber : BPS Kota Sukabumi 2015
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.8 Persentase Penduduk Kota Sukabumi Berumur 15 Tahun Ke AtasYang Bekerja Selama
Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Kelamin
Sumber : BPS Kota Sukabumi 2015
Penilaian kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan
tertinggi yang ditamatkan. Rendahnya rata-rata tingkat pendidikan penduduk dapat
dijadikan idikator rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang ada.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.9
Jumlah Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Sukabumi, 2014
Sumber : BPS Kota Sukabumi 2015
1.9
Demografi dan Urbanisasi
Penduduk merupakan aspek yang penting dalam perencanaan, karena
penduduk berfungsi sebagai subyek dan obyek perencanaan. Data-data mengenai
kependudukan ini sangat diperlukan untuk penyusunan rencana.
Untuk komposisi penduduk berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin
diketahui bahwa sejak tahun 2006 s.d. 2011 mayoritas berusia 20-49 tahun yaitu
sebesar 45,75%. Sedangkan penduduk usia tua hanya sebesar 5.11% atau tergolong
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
minoritas. Penduduk usia muda dan kelompok umur produktif yaitu yang berusia 1564 tahun jauh lebih banyak dibandingkan dengan kelompok lansia yaitu sebesar
66,27%. Sementara pada tahun 2012 jumlah penduduk Kota Sukabumi tercatat
308.031 jiwa dengan yang terdiri dari 156.400 (50,7%) laki-laki dan 151.631 (49,23%)
perempuan. Perkembangan jumlah penduduk Kota Sukabumi mengalami kenaikan
yang signifikan. Hal ini menunjukkan angka ketergantungan yang rendah yang
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Berdasarkan data hasil registrasi penduduk, dapat diketahui bahwa jumlah
penduduk laki-laki relatif lebih banyak dibanding dengan jumlah penduduk
perempuan. Dilihat dari rasio jenis kelamin, sejak kurun waktu tahun 2005 s.d. 2012,
terdapat angka sex ratio berkisar antara 100,1 s.d 100,15. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
151,631
2012
156,400
149,837
2011
Laki-laki
146,601
2010
140,000
Perempuan
154,693
152,080
145,000
150,000
155,000
160,000
Sumber : RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2013-2018
Gambar 2.5 Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2010-2012
Berdasarkan pengelompokan umur, penduduk Kota Sukabumi yang termasuk
kedalam usia produktif (15 – 59 tahun) mencapai 182.095 jiwa atau sekitar 64,82%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Menurut Kelompok Umur Tahun 2010
Kelompok Umur
No
Tahun
0 - 14
%
15 – 59
Jumlah
%
> 60
%
1
2006
77.288
31,04
159.325
63,99
12.367
4,97
249.080
2
2007
80.024
30,87
164.751
63,56
14.425
5,57
259.300
3
2008
81.976
31,13
167.018
63,42
14.375
5,46
263.469
4
2009
80.810
30,67
169.986
64,52
12.684
4,81
263.580
5
2010
83.728
29,80
182.095
64,82
15.111
5,38
281.034
Sumber : Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Tahun 2011
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa penduduk Kota
Sukabumi yang termasuk kedalam usia produiktif mencapai 64,82%. Kondisi ini
merupakan salah satu aset bagi Kota Sukabumi khususnya dalam bidang Sumber
Daya Manusia dalam upaya mempercepat proses pembangunan.
Untuk pertumbuhan dan laju pertumbuhan penduduk, diketahui jumlah
penduduk Kota Sukabumi pada pertengahan tahun 2007 tercatat sebanyak 280.143
jiwa dengan laju opertumbuhan penduduk (LPP) selama periode 2004-2006 mencapai
3.72%. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.11 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Sukabumi Tahun 2003-2007
Penduduk
No
Tahun
LPP
Laki-laki
Perempuan
1
2010
152,080
146,601
2
2011
154,693
149,837
4,10
3
2012
156,400
151,631
1,61
Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018
Dari segi ketenagakerjaan, ketenagakerjaan merupakan aspek yang sagat
mendasar dalam kehidupan manusia, karena mencangkup dimensi sosial dan
ekonomi. Angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 10 tahun keatas yang siap
terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi
ketenagakerjaan di Kota Sukabumi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.12 Kondisi Ketenagakerjaan Kota Sukabumi Tahun 2012
No
Mata Pencaharian
Persentase (%)
1
Petani
3,67
2
Pegawai Negeri
3,26
3
Pegawai Swasta
7,33
4
TNI+POLRI
0,59
5
Pensiunan
1,77
6
Pedagang
10,80
7
Buruh
7,14
8
Buruh Kasar
4,64
9
Pelajar/Mahasiswa
23,45
10
Lain-lain
37,35
Sumber : Sukabumi Dalam Angka Tahun 2012
Dari segi kelahiran dan kematian, perkembangan penduduk Kota Sukabumi
tidak terlepas dari jumlah penduduk lahir dan meninggal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.13 Jumlah Kelahiran dan Kematian Kota Sukabumi
Jumlah Penduduk
No
Tahun
Jumlah
Lahir
Mati
1
2008
1.027
1.094
2.121
2
2009
438
400
838
3
2010
896
869
1765
4
2011
1.012
878
1.890
5
2012
1.121
823
1.944
6
2013
1.307
1.083
2.390
Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018
Dari segi migrasi, Letak Kota Sukabumi yang strategis yaitu berada pada jalur
lintasan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat (Bandung) dengan Ibu Kota Negara (Jakarta)
serta didukung oleh infrastruktur yang cukup memadai, menjadikan Kota Suikabumi
Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
sebagai salah satu tujuan para migran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Migrasi In dan Out Kota Sukabumi
Jumlah Penduduk
No
Tahun
Jumlah
Migrasi In
Migrasi Out
1
2008
0
0
2
2009
0
0
3
2010
4.022
1.837
5.859
4
2011
723
1.437
2160
5
2012
1.028
1.219
2.247
6
2013
2.162
2.270
4.432
Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018