Bab 2 Profil KabupatenKota - DOCRPIJM dc7047b2d1 BAB IIBab 2 Profil Kabupaten Kota

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019

Bab 2
Profil Kabupaten/Kota

2.1

GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
Kota Sukabumi secara Geografis terletak di bagian selatan Jawa Barat pada

koordinat 106 ˚52’12,23” Bujur Timur dan 106˚57’36,32” Bujur Timur, 6˚58’44,32”
Lintang Selatan, di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketingiannya 584
meter di atas permukaan laut, dan berjarak 120 km dari Ibukota Negara (Jakarta) atau
96 km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung). Batas-batas wilayah Kota Sukabumi
meliputi:
Sebelah Utara : Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi
Sebelah Selatan : Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi
Sebelah Barat : Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi
Sebelah Timur : Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi


Secara administratif, Kota Sukabumi dibagi ke dalam 7 (tujuh) kecamatan yaitu
Kecamatan Gunung Puyuh, Cikole, Citamiang, Warudoyong, Baros, Lembursitu dan
Cibeureum. Jarak terjauh dari balai kota adalah Kecamatan Lembursitu, yakni sejauh 7
km.
Luas wilayah Kota Sukabumi sekitar 4.842,451 Ha, yang terbagi dalam 7
kecamatan, 33 Kelurahan, 355 RW dan 1.550 RT. Kecamatan terluas adalah Kecamatan
Lembursitu (1.073,682 Ha) atau sebesar 22,17 % dari total wilayah Kota Sukabumi,
sedangkan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Citamiang (400,912 Ha). Dengan
kata lain Kecamatan Citamiang hanya memiliki luas 8,28 % dari total wilayah Kota

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
sukabumi. Selengkapnya wilayah Kota Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan
Gambar 2.1.
Tabel 2.1
Wilayah Administrasi Kota Sukabumi
Luas Wilayah
No.


Kecamatan

Jumlah Kelurahan
Ha

1

Baros

2

Persentase

559.005

11.54

4


Lembursitu

1,073.682

22.17

5

3

Cibeureum

914.651

18.89

4

4


Citamiang

400.912

8.28

5

5

Warudoyong

757.486

15.64

5

Gunung
6


Puyuh

514.479

10.62

4

7

Cikole

622.236

12.85

6

4,842.451


100

33

Jumlah

Sumber: Basis Data Kota Sukabumi Tahun 2015

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019

Gambar 2.1
Peta Administrasi Kota Sukabumi

2.2

GAMBARAN DEMOGRAFI
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa Pada akhir tahun 2014


berdasarkan hasil estimasi penduduk jumlah penduduk Kota Sukabumi tercatat
sebanyak 315.001 jiwa yang terdiri dari 159.699 penduduk laki-laki (50.70 %) dan
penduduk perempuan 155.302 (49.30 %).
Jika ditinjau dari luas wilayah Kota Sukabumi maka rata-rata penduduk per KM²
di Kota Sukabumi 6.505 jiwa/km2, dimana kepadatan penduduk tertinggi berada di
Kecamatan Citamiang dengan kepadatan penduduk 13.297 jiwa/km². Hal ini
memungkinkan karena luas wilayah Kecamatan Citamiang paling kecil diantara
kecamatan yang lain dan merupakan wilayah yang dekat dengan pusat perbelanjaan.

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Sedangkan yang terendah kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Lembursitu
dengan kepadatan penduduk 3.554 jiwa/km².
Penduduk Kota Sukabumi menurut kelompok umur diketahui bahwa sebagian
besar penduduk (11,17%) berada pada rentang usia 5 – 9 tahun. Di rentang usia 65
tahun ke atas relatif masih besar yaitu 4,52% dari total penduduk Kota Sukabumi..
Selengkapnya jumlah dan kepadatan penduduk Kota Sukabumi dapat dilihat pada
Tabel 2.2.

Tabel 2.2
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Sukabumi Tahun 2014

Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan

Kepadatan

Luas (Ha)

Penduduk
Laki-Laki

Perempuan Jumlah

(Jiwa/Ha)

1

Baros


559.005

15,866

15,509

31,375

56

2

Lembursitu

1,073.682

18,057

17,882


35,939

33

3

Cibeureum

914.651

20,225

19,314

39,539

43

4


Citamiang

400.912

24,771

24,360

49,131

123

5

Warudoyong

757.486

28,449

26,390

54,839

72

6

Gunung Puyuh

514.479

23,798

22,756

46,554

90

7

Cikole

622.236

28,533

29,091

57,624

93

Jumlah

4,842.451

159,699

155,302

315,001

511

Sumber: Basis Data Kota Sukabumi Tahun 2015

Pertambahan

jumlah

penduduk

di

Kota

Sukabumi

dipengaruhi

oleh

pertumbuhan alami (lahir dan mati), penduduk datang dan peduduk keluar (migrasi).
Berdasarkan data penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa laju pertumbuhan
penduduk dari tahun 2010 sampai tahun 2014 sebesar .......%. Laju pertumbuhan
penduduk terbesar terdapat di Kecamatan.......sedangkan untuk laju pertumbuhan
terkecil terdapat di Kecamatan ......... Lebih jelas mengenai laju pertumbuhan
penduduk Kota Sukabumi ....... terlihat pada Tabel 2.3.

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.3:
Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Sukabumi 5 Tahun Terakhir

Laju

Jumlah Penduduk (Jiwa)
No

Kecamatan

Pertumbuhan
2010

2011

2012

2013

2014

1

Baros

29,616

36,301

30,625

30,954

31,375

2

Lembursitu

34,425

39,265

35,021

35,398

35,939

3

Cibeureum

31,669

42,381

37,300

37,700

39,539

4

Citamiang

45,489

55,973

48,624

49,147

49,131

5

Warudoyong

49,883

63,554

54,089

54,667

54,839

6

Gunung Puyuh

39,988

50,439

45,338

45,824

46,554

7

Cikole

56,373

68,172

57,511

58,132

57,624

Jumlah

287,443

356,085

308,508

311,822

315,001

Penduduk (%)

Sumber: Basis Data Kota Sukabumi 2011 - 2015

2.3

GAMBARAN TOPOGRAFI
Dari segi topografi, wilayah Kota Sukabumi merupakan lereng selatan dari

Gunung Gede dan gunung Pangrango, yang berada pada ketinggian 584 meter di
atas permukaan laut

pada

bagian

selatan

770

meter

di

atas

permukaan

laut bagian utara. Sedangkan di bagian tengah mempunyai ketinggian rata-rata 650
meter dari permukaan laut. Bentuk bentangan alam Kota Sukabumi berupa perbukitan
bergelombang dengan sudut lereng beragam. Wilayah Kota Sukabumi didominasi
oleh kemiringan lereng 0-2% dan 2-15%. Luas daerah dengan kemiringan lereng 02% mencapai 2.228,795Ha atau sekitar 45,59% dari total luas kota, dan kemiringan
lereng 2-15% mencapai 2553.219 Ha atau sekitar 52,22% dari total luas kota.

2.4

GAMBARAN GEOHIDROLOGI
Kondisi air tanah di wilayah Kota Sukabumi dan sekitarnya untuk kebutuhan

sehari-hari secara umum cukup tersedia. Sumbernya berasal dari air tanah, mata air
dan air tanah tertekan. Sebaran akuifer dengan produktivitas tinggi terdapat di sekitar

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Kota Sukabumi dengan sebaran paling dominan mulai dari barat hingga timur. Di
bagian utara merupakan zona air tanah dengan akuifer berproduktifitas sedang dan
berpenyebaran luas. Bagian selatan merupakan zona akuifer yang produktivitasnya
rendah hingga langka. Adapun sungai-sungai yang mengalir di Kota Sukabumi baik
sungai besar maupun sungai kecil dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.4 Sungai Melintasi Kota Sukabumi

No. Nama Sungai

Panjang (m)

1

Cimandiri

12.963

2

Ceger

3.395

3

Cisuda

8.090

4

Tonjong

8.090

5

Cipanengah

5.739

6

Cipelang

15.814

7

Cibeurem

4.766

8

Cibitung

5.403

9

Cisarua

3.841

10

Cisaray

1.840

11

Tipar

9.344

12

Cikapek

2.939

13

Cigunung

4.565

14

Cipelang leutik

-

15

Ciseupan

3.982

16

Ciwalung

1.826

17

Cipada

1.230

18

Selakaso

5.480

19

Ciaul

3.377

20

Babakan Jampang

1.115

21

Cipasir

1.479

22

Ciseureh

4.184

23

Cijambe

1.685

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
No. Nama Sungai

Panjang (m)

24

Cikapundung

3.839

25

Cipicung

591

Sumber : Master Plan Drainase Kota Sukabumi, 2008

2.5

GAMBARAN GEOLOGI
Berdasarkan peta geologi susunan litologi batuan di wilayah Kota Sukabumi dan

daerah sekitarnya didominasi oleh singkapan batuan vulkanik yaitu produk gunung
api dari aktivitas Gunung Gede dan Gunung Pangrango berumur Holosen. Secara
regional, stratigrafi wilayah ini ditandai oleh batuan sedimen dari Formasi Walat
berumur Oligosen Awal yang merupakan satuan yang tertua dijumpai di daerah ini.
Formasi Walat ditutupi oleh batuan sedimen dari Formasi Rajamandala dengan
kisaran umur dari Oligosen Akhir sampai Miosen Awal. Satuan ini selanjutnya ditutupi
oleh Formasi Jampang yang berumur Miosen Awal. Satuan batuan sedimen ini
tersingkap di bagian selatan - tenggara dan barat - barat daya dari wilayah Kota
Sukabumi.
Formasi batuan sedimen di atas ditutupi oleh endapan vulkanik berumur
Holosen yaitu batuan produk gunung api dari aktivitas Gunung Gede dan Gunung
Pangrango. Satuan batuan vulkanik ini tersebar secara luas sehingga sebagian besar
dari wilayah Kota Sukabumi didominasi oleh singkapan batuan vulkanik. Endapan
vulkanik Gunung Gede (Qvg) terdiri dari breksi tufaan dan lahar, andesit dengan
oligoklas-andesin, piroksen dan banyak sekali hornblenda, tekstur seperti trachit,
umumnya lapuk sekali. Batuan ini tersebar pada wilayah yang cukup luas mulai dari
bagian timur sampai bagian tengah dan mulai dari bagian utara sampai bagian
selatan Kota Sukabumi. Sedangkan endapan vulkanik Gunung Pangrango (Qvpo)
merupakan endapan yang lebih tua yang tersusun dari lahar dan lava, basal-andesit
dengan oligoklas-andesin, labradorit, olivin, piroksen, dan hornblenda. Posisi stratigrafi
satuan batuan ini relatif lebih tua daripada endapan vulkanik Gunung Gede dan
penyebaran satuan ini terbatas di bagian barat dan barat laut wilayah Kota Sukabumi.

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019

2.6

GAMBARAN KLIMATOLOGI
Sepanjang tahun 2011 keadaan iklim di Kota Sukabumi cenderung basah,

dengan suhu udara Kota Sukabumi berkisar antara 15°-30° celsius. Berdasarkan hasil
pemantauan di Stasiun Cimandiri di setiap bulan pada tahun 2011 pasti terjadi hujan
dengan intensitas tertentu, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November, yaitu
323 mm3 dengan jumlah hari hujan 27 hari.

Gambar 2.2 Jumlah hari hujan dan Curah hujan per Bulan berdasarkan Pemantauan di Stasiun
Cimandiri 2011

.
2.7

POTENSI EKONOMI
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto atau

balas jasa faktor produksiyang dihasilkan di wilayah domestik suatu daerah (region)
yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu.
Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu, pendekatan
produksi, pengeluaran dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan
harga konstan. Pada publikasi ini yang disajikan adalah PDRB dari sisi produksi atau
juga dikenal sebagai PDRB menurut Lapangan Usaha, yang diperoleh melalui
penjumlahan nilai tambah seluruh lapangan usaha.
BPS melakukan perubahan tahun dasar penghitungan PDRB dari 2000 ke 2010,
sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan tatanan ekonomi nasional serta

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
mengadopsi rekomendasi PBB terhadap penggunaan 2008 System of National
Accounts (SNA 2008) dalam pencatatan statistik nasional di Indonesia. Perubahan
tahun dasar tersebut akan berimplikasi terhadap nilai nominal PDRB beserta
turunannya, karena penerapan SNA 2008 membawa perubahan cakupan serta
metode penghitungan PDRB. Sehingga nilai nominal PDRB yang dihitung dengan
tahun dasar 2000 akan berbeda dengan PDRB seri 2010 untuk periode tahun yang
sama (misalnya tahun 2010). Perubahan tahun dasar ini bermanfaat untuk
menginformasikan kondisi perekonomian terkini, meningkatkan kualitas data dan
menjadikan data PDRB mampu dibandingkan secara internasional. Apabila pada
tahun dasar 2000 PDRB menurut lapangan usaha diklasifikasikan menurut Kalsifikasi
Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1990 yang menyajikan data dalam sembilan (9)
sektor perekonomian, maka dengan tahun dasar 2010 menggunakan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 serta menggolongkan data PDRB dalam tujuh
belas (17) kategori.
PDRB atas dasar harga berlaku disusun berdasarkan harga yang berlaku pada
periode

penghitungan

dengan

tujuan

untuk

melihat

struktur

(distribusi)

perekonomian. Berdasarkan penghitungan PDRB dengan tahun dasar 2010, PDRB
Kota Sukabumi atas dasar harga berlaku tahun 2010 sebesar Rp 5,321 triliun,
sementara di tahun 2014 nilai tersebut meningkat menjadi Rp 8,140 triliun. Sementara
PDRB atas dasar harga konstan disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dengan
tujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Pada penilaian berdasarkan harga
konstan
dampak inflasi pada nilai mata uang dihilangkan, sehingga peningkatan nilai
tambah yang tercatat semata-mata terjadi karena pertambahan produksi baranng
dan jasa. Tentunya PDRB pada periode yang dijadikan tahun dasar akan bernilai sama,
baik menurut harga berlaku maupun harga konstan. Nilai PDRB Kota Sukabumi tahun
2014 berdaarkan tahun 2010 sebesar Rp 6,643 triliun.
Kontribusi terbesar terhadap perekonomian di wilayah Kota Sukabumi
disumbangkan oleh kategori G perdagangan besar dan ecaran, reparasi mobil dan
sepeda motor, sejak tahun 2010 hingga 2014 kontribusinya diatas 40 persen terhadap

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
total PDRB Kota Sukabumi. Kategori lainnya yang memiliki sumbangan signifikan
terhadap PDRB Kota Sukabumi tahun 2010-2014 adalah kategori K; jasa keuangan dan
asuransi, kategori H; transportasi dan pergudangan, kategori O; administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, kategori F; konstruksi serta
kategori C; industri pengolahan. Sementara sebelas kategori lainnya memberikan
kontribusi dibawah 5 persen.

Gambar 2.3
Distribusi Persentase PDRB Kota Sukabumi Tahun 2010-2014
Menurut Kategori Lapangan Usaha (%)

Penghitungan PDRB berdasarkan seri tahun 2010 mencatat pertumbuhan
ekonomi tertinggi di Kota Sukabumi terjadi pada tahun 2011 sebesar 6,18 persen. Di
tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi mencapai 5,43 persen dengan
kategori yang mengalami pertumbuhan diatas 2 digit adalah kategori Q; jasa
kesehatan dan kegiatan sosial, kategori J informasi dan komunikasi serta kategori P;
jasa pendidikan. PDRB per kapita merupakan rata-rata nilai tambah bruto yang
dihasilkan oleh setiap penduduk di suatu wilayah pada satu satuan waktu, atau dapat
juga digunakan sebagai proxy kasar dari indikator tingkat kesejahteraan penduduk di
suatu wilayah. PDRB per kapita Kota Sukabumi atas dasar harga berlaku tahun 2013
mencapai 24.095 juta rupiah dimana jumlah penduduk.
Aspek ekonomi yang lain yang memperlihatkan kekuatan ekonomi suatu daerah
adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi. Sampai dengan Tahun 2012

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi tumbuh positif, hal tersebut dapat dilihat dari
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Sukabumi Tahun 2012 mampu tumbuh sebesar 6,31
%. Tabel berikut menggambarkan LPE antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2012:
Tabel 2.5 Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Kota Sukabumi Tahun 2008-2012

No.

Tahun

Pertumbuhan Ekonomi %

Inflasi %

1

2008

6,11

11,16

2

2009

6,14

10,64

3

2010

6.12

10,98

4

2011

6.31

4.26

5

2012

6.31

3.98

Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018

Berdasarkan atas hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan LQ maka
basis ekonomi yang menjadi unggulan di Kota Sukabumi adalah :
Perdagangan
Hotel, dan
Restoran
Inovasi dan kreatifitas sumber daya manusia yang mampu merubah bahan baku
menjadi bahan jadi merupakan potensi unggulan yang dimiliki Kota Sukabumi, hal ini
dipengaruhi oleh :
1. Secara geografis Kota Sukabumi termasuk hinterland Ibukota Jakarta.
Dekatnya Kota Sukabumi dengan pusat pemerintahan sekaligus sebagi pusat
perdagangan akan meberikan peluang percepatan dan peningkatan, baik
fisik maupun non fisik.
2. Secara demografi penduduk Kota Sukabumi pada siang hari mengalami
peningkatan menjadi dua kali lipat. Kondisi ini menunjukan bahwa banyaknya
pendatang dari luar Kota Sukabumi baik itu sebagi pelajar, PNS, pegawai
swasta, pedagang, buruh dan sebagainya.
3. Sektor-sektor andalan yang ada di Kota Sukabumi berpeluang menjadi
potensi unggulan seperti perdagangan besar dan eceran dan sektor industri
pengolahan.

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Adapun potensi dan produk unggulan Kota Sukabumi yang sudah ada dan
memilki prospek untuk menggerakan dan meningkatkan pendapatan serta
perekonomian masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.6 Potensi Unggulan Kota Sukabumi
Potensi
No

Produk

Kapasitas

Sumber

produksi

Daya

Lokasi

Unggulan

Pemasaran

Jl. Benteng Kidul Kp.
Sawahbera No 8
Sentra Industri
1

Kelurahan
Box jam

Box Jam

40 – 100

Jakarta
11 perajin, bengkel

Singapura

dan peralatan

Malaysia dan

buah/bulan
Dayeuhluhur

Saudi arabia

Kecamatan
Warungdoyong
Jl. Benteng Kidul No.

Sumatera

100 Kelurahan
Sentra Industri
2

27 perajin, bengkel
Box speaker

Dayeuhluhur

1.500 set/bulan

Box Speaker

Jawa, dan
dan peralatan
Lampung

Kecamatan
Warungdoyong
Sikat 279.000 buah
Sapu 207.000 buah

Sukabumi

Kelurahan
Tebu ijuk 6.000 kg

Sikat, sapu,
Karangtengah

Sentra Industri
3

Keset biasa 1.080

tebu ijuk dan
Kecamatan

Kerajinan Ijuk

Bogor
Perajin, bengkel

keset

Cianjur
dan peralatan

buah

Bandung, dan

Keset babat 720

Jakarta

Gunungpuyuh
buah
Jl. Benteng Kidul No
Kerajinan Batu
4

Batu Alam

Masing-masing 20

Perajin. Bengkel

ton buah/set/tahun

dan batu alam

Bali

45 dan Jl baros Km. 4

Alam
No 69
Tauco
kemasan 250
5

Jl. Pelabuhan II Km. 3

Tauco Sukabumi

Tenaga kerja 60

Pasar lokal dan

orang

regional

Tenaga kerja 8

Pasar lokal dan

orang

regional

Tenaga kerja 23

Penjualan

orang

langsung ke

750 Kg tauco/hari
gr dan sachet

No. 30

80 gr
Kelurahan Tipar Kec.
Keripik Singkomg
6

Keripik
Citamiang Kota

“SEHI”

singkong

Mochi Sukabumi

Mochi

500 kg/hari

Sukabumi
Jl. Bhayangkara Gg.

7

500 ikat/hari
Kaswari II

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Potensi
No

Produk

Kapasitas

Sumber

produksi

Daya

Lokasi

Unggulan

Pemasaran
konsumen
sebagai oleholeh khas
Sukabumi

Kelurahan baros,
Cipanengah,
Pasar Lokal dan
8

Pengolahan Kulit

Kulit Olahan

Nyomplong,

500 kg/hari/ukm

11 UKM
regional

Cibeureum dan
Kebonjati
Aneka Keripik
Kp. Nangerang Kel.
9

Umbi-umian dan

Keripik pisang

Tenaga kerja 20

Pasar lokal dan

orang

regional

700 Kg/hari
Lembursitu

Buah-buahan
5 – 30 Ha lahan

Kecamatan Baros,
10

Padi sehat

Padi sehat

Cibeureum dan

sawah

Pasar lokal dan

perkelompok

regional

1.000 kg/ha/musim

Lembursitu
20 kelompok tani
Lahan 5
m3/anggota
Kecamatan baros,
Budidaya
11

Anggrek

Cibeureum dan

Rumah lindung

Pasar lokal dan

(green house)

regional

400 pot/anggota

anggrek
Lembursitu

6 kelompok
74 anggota
Penjualan ke
unit
108 ekor sapi
penampungan
Peternakan sapi
12

Kelutahan Cikundul

540 liter/hari atau

2 kelompok

dan Subangjaya

5 l/sapi/hari

peternak

Susu sapi
perah

susu (UPS) dan
penjualan
36 anggota
langsung
kekonsumen
590 ekor domba

Peternakan
13

Kecamatan Baros dan

6 kelompok

Pasar lokal dan

Lembursitu

peternak

regional

Domba
domba

94 anggota
Peternakan sapi
14

Kp. Joglo Kel.

131 ekor sapi

Cikundul Kec.

35 orang peternak

Sapi potong
potong

Pasar lokal

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Potensi
No

Produk

Kapasitas

Sumber

produksi

Daya

Lokasi

Unggulan

Pemasaran

Lembursitu
Ikan lele, lele

Kecamatan Baros,

13 kelompok

dumbo, patin

Cibeureum,

Kolam ikan indoor

dan bawal

Lembursitu dan Cikole

dan outdoor

Agribisnis

Pasar lokal dan

15
Perikanan

regional
Bangunan pabrik
744.5 m2

Industri Daur

Pupuk organik

Kelurahan Cikundul

Ulang Sampah

(curah dan

Kecamatan

(INDUS)

tepung)

Lembursitu

18 orang tenaga
Pasar lokal dan

16

10 ton/hari

kerja langsung
regional
50 orang tenaga
kerka tidak
langsung

Makanan (Kue
17

Kelurahan Kebonjati

Kue Jahe ANIMO

5 orang tenaga

Pasar lokal dan

kerja langsung

regional

30 kg/hari
jahe)

Kecamatan Cikole
Kelurahan

Kue Bika Ambon

Makanan (Kue

Gunungpuyuh

350-400

7 orang tenaga

Pasar lokal dan

SUGEMA

Bika Ambon)

Kecamatan

loyang/hari

kerja langsung

regional

18
Gunungpuyuh
Sumber : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Tahun 2008

1.8

POTENSI TENAGA KERJA
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga

kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam
kehidupan manusia, karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Oleh karenanya,
setiap upaya pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan
lapangan usaha, dengan harapan penduduk dapat memperoleh manfaat langsung
dari pembangunan.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Penanggulangan Bencana Kota Sukabumi tercatat bahwa jumlah pencari kerja yang
terdaftar mencapai 7.058 orang, yang terdiri dari 2.981 pencari kerja laki-laki dan 4.107

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
perempuan. Sedangkan pencari kerja yang berhasil ditempatkan sebanyak 5.562
orang.
Jumlah Pencari Kerja yang telah ditempatkan menurut tingkat pendidikan di
Kota Sukabumi tahun 2014 meliputi lulusan SD 381 orang, lulusan SLTP 1.183 orang,
lulusan SLTA 3.172 orang, Diploma 338 orang, dan Sarjana 488 orang.

Tabel 2.7 Penduduk Kota Sukabumi Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu
Yang Lalu Menurut Jenis Kelamin dan Lapangan Pekerjaan Utama (Agustus 2014)

Sumber : BPS Kota Sukabumi 2015

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.8 Persentase Penduduk Kota Sukabumi Berumur 15 Tahun Ke AtasYang Bekerja Selama
Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Kelamin

Sumber : BPS Kota Sukabumi 2015

Penilaian kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan
tertinggi yang ditamatkan. Rendahnya rata-rata tingkat pendidikan penduduk dapat
dijadikan idikator rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang ada.

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019

Tabel 2.9
Jumlah Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Sukabumi, 2014

Sumber : BPS Kota Sukabumi 2015

1.9

Demografi dan Urbanisasi
Penduduk merupakan aspek yang penting dalam perencanaan, karena

penduduk berfungsi sebagai subyek dan obyek perencanaan. Data-data mengenai
kependudukan ini sangat diperlukan untuk penyusunan rencana.
Untuk komposisi penduduk berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin
diketahui bahwa sejak tahun 2006 s.d. 2011 mayoritas berusia 20-49 tahun yaitu
sebesar 45,75%. Sedangkan penduduk usia tua hanya sebesar 5.11% atau tergolong

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
minoritas. Penduduk usia muda dan kelompok umur produktif yaitu yang berusia 1564 tahun jauh lebih banyak dibandingkan dengan kelompok lansia yaitu sebesar
66,27%. Sementara pada tahun 2012 jumlah penduduk Kota Sukabumi tercatat
308.031 jiwa dengan yang terdiri dari 156.400 (50,7%) laki-laki dan 151.631 (49,23%)
perempuan. Perkembangan jumlah penduduk Kota Sukabumi mengalami kenaikan
yang signifikan. Hal ini menunjukkan angka ketergantungan yang rendah yang
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Berdasarkan data hasil registrasi penduduk, dapat diketahui bahwa jumlah
penduduk laki-laki relatif lebih banyak dibanding dengan jumlah penduduk
perempuan. Dilihat dari rasio jenis kelamin, sejak kurun waktu tahun 2005 s.d. 2012,
terdapat angka sex ratio berkisar antara 100,1 s.d 100,15. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

151,631

2012

156,400
149,837

2011

Laki-laki

146,601

2010

140,000

Perempuan

154,693

152,080
145,000

150,000

155,000

160,000

Sumber : RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2013-2018

Gambar 2.5 Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2010-2012

Berdasarkan pengelompokan umur, penduduk Kota Sukabumi yang termasuk
kedalam usia produktif (15 – 59 tahun) mencapai 182.095 jiwa atau sekitar 64,82%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Menurut Kelompok Umur Tahun 2010

Kelompok Umur
No

Tahun
0 - 14

%

15 – 59

Jumlah
%

> 60

%

1

2006

77.288

31,04

159.325

63,99

12.367

4,97

249.080

2

2007

80.024

30,87

164.751

63,56

14.425

5,57

259.300

3

2008

81.976

31,13

167.018

63,42

14.375

5,46

263.469

4

2009

80.810

30,67

169.986

64,52

12.684

4,81

263.580

5

2010

83.728

29,80

182.095

64,82

15.111

5,38

281.034

Sumber : Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Tahun 2011

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa penduduk Kota
Sukabumi yang termasuk kedalam usia produiktif mencapai 64,82%. Kondisi ini
merupakan salah satu aset bagi Kota Sukabumi khususnya dalam bidang Sumber
Daya Manusia dalam upaya mempercepat proses pembangunan.
Untuk pertumbuhan dan laju pertumbuhan penduduk, diketahui jumlah
penduduk Kota Sukabumi pada pertengahan tahun 2007 tercatat sebanyak 280.143
jiwa dengan laju opertumbuhan penduduk (LPP) selama periode 2004-2006 mencapai
3.72%. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.11 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Sukabumi Tahun 2003-2007

Penduduk
No

Tahun

LPP
Laki-laki

Perempuan

1

2010

152,080

146,601

2

2011

154,693

149,837

4,10

3

2012

156,400

151,631

1,61

Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018

Dari segi ketenagakerjaan, ketenagakerjaan merupakan aspek yang sagat
mendasar dalam kehidupan manusia, karena mencangkup dimensi sosial dan
ekonomi. Angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 10 tahun keatas yang siap
terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi
ketenagakerjaan di Kota Sukabumi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
Tabel 2.12 Kondisi Ketenagakerjaan Kota Sukabumi Tahun 2012

No

Mata Pencaharian

Persentase (%)

1

Petani

3,67

2

Pegawai Negeri

3,26

3

Pegawai Swasta

7,33

4

TNI+POLRI

0,59

5

Pensiunan

1,77

6

Pedagang

10,80

7

Buruh

7,14

8

Buruh Kasar

4,64

9

Pelajar/Mahasiswa

23,45

10

Lain-lain

37,35

Sumber : Sukabumi Dalam Angka Tahun 2012

Dari segi kelahiran dan kematian, perkembangan penduduk Kota Sukabumi
tidak terlepas dari jumlah penduduk lahir dan meninggal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.13 Jumlah Kelahiran dan Kematian Kota Sukabumi

Jumlah Penduduk
No

Tahun

Jumlah
Lahir

Mati

1

2008

1.027

1.094

2.121

2

2009

438

400

838

3

2010

896

869

1765

4

2011

1.012

878

1.890

5

2012

1.121

823

1.944

6

2013

1.307

1.083

2.390

Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018

Dari segi migrasi, Letak Kota Sukabumi yang strategis yaitu berada pada jalur
lintasan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat (Bandung) dengan Ibu Kota Negara (Jakarta)
serta didukung oleh infrastruktur yang cukup memadai, menjadikan Kota Suikabumi

Dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Sukabumi
Tahun 2015 - 2019
sebagai salah satu tujuan para migran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Migrasi In dan Out Kota Sukabumi

Jumlah Penduduk
No

Tahun

Jumlah
Migrasi In

Migrasi Out

1

2008

0

0

2

2009

0

0

3

2010

4.022

1.837

5.859

4

2011

723

1.437

2160

5

2012

1.028

1.219

2.247

6

2013

2.162

2.270

4.432

Sumber : Rancangan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018