MENINGKATKAN KETERAMPILAN SHALAT FARDHU MELALUI JAMAAH SHALAT DZUHUR PADA SISWA KELAS VI SD KALIBEJITUNTANG SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

  

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SHALAT FARDHU

MELALUI JAMAAH SHALAT DZUHUR PADA SISWA

KELAS VI SD KALIBEJITUNTANG SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S. Pd. I )

Pada Progam Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga

  

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SALATIGA

( STAIN )

SKRIPSI

  ROCHANI

  

114.06.239 Prof. Dr. H. M. Zuhri, MA. Dosen STAIN Salatiga

  N O T A P E M B I M B I N G Lamp : 3 eksemplar Kepada Yth.

  Ilal : Naskah Skripsi Yth. Ketua STAIN Rocha n i di

  Salatiga Assulumu 'uluikum Wr. Wh.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara : Nama : ROCHANI

  NIM : 1141)6 239 Judul : Meningkatkan Keterampilan Shala.' Fardhu Melalui Jama,ah

  Shalat Dzuhur Pada Siswa VI SD Kalibeji T urtang Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008 Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasyah.

  Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalaniu 'uluikum Wr. Wb

  Salatiga, 3 1 Juli 2008 M

  28 Rajab 1429 H

  Pembimbing f \

  Prof. Dr. H. M. Zuhri, MA

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Judul : MENINGKATKAN KETERAMPILAN SHALAT FARDHU MELALUI JAM A’AH SHALAT DZUHUR PADA SISWA KELAS VI SD KALIBEJI TUNTANG SEMARANG TAHUN

  PELAJARAN 2 0 0 7 /2 0 0 8 N a m a : ROCHANI N I M : 11406239 Progam Studi : Pendidikan Agama Islam ( P A I) Salatiga, 22 September 2008 Dewan Penguji,

Prof. Dr.H.M. Zuhri. MA

  IV ABSTRAKSI

  Rochani 2008. Meningkatkan Keterampilan Shalat Fardhu Melalui Jama’ah Shalat Dzuhur Pada Siswa Kelas VI SD Kelibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008.

  Pada siswa SD Negeri kalibeji Kecamatan Tuntang kabupaten Semarang nilai rata - rata Pendidikan Agama Islam yang diperoleh siswa relative rendah, yang lebih memprihatinkan lagi dalam praktek atau keterampilan lebih khusus yaitu keterampilan shalat fardhu yang akan dilaksanakan secara rutin setiap hari.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk :

  1. Mengetahui bahwa strategi jama’ah shalat dzuhur dapat meningkatkan perhatian siswa dalam shalat fardhu.

  2. Mengetahui bahwa strategi jama’ah shalat dzuhur dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam shalat fardhu.

  3. Mengetaui bahwa strategi jama’ah shalat dzuhur dapat meningkatkan keterampilan shalat fardhu. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya dapat diambil beberapa kesimpulan antra lain Pertama jama’ah shalat dzuhur dapat meningkatkan keterampilan shalat fardhu siswa kelas VI SD Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten semarang, hal in tercermin hasil tes akhir yang mencapai 100 % tuntas.

  Kedua

  jama’ah shalat dzuhur juga meningkatkan keaktifan, perhatian, dan kedisiplinan siswa, hal ini ditandai: a) Penurunan jumlah siswa tidak mengikuti jama’ah Shalat Dzuhur

  b) Siswa bersemangat mengikuti jama’ah Shalat Dzuhur

  c) Nilai siswa Meningkat Berdasarkan temuan dan simpulan penelitian dapat disimpulkan saran - saran sebagai berikut: Pertama guru harus memilih metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan di kelas dalam meningkatkan keterampilan shalat fardhu, Kedua guru harus memilih waktu yang tepat dalam meningkatkan keterampilan shalat fardhu, Ketiga tempat yang relevan memudahkan guru dalam meningkatkan keterampilan shalat fardhu.

  PERSEMBAHAN ‘Kepada Adah S cWTyang telah memberikan rahmat

  ^

dan hidayahNYA sehingga skripsi ini dapat selesai

dengan (ancar.

r Kjpada Istriku Tatonah yang telah setia

memberikan support dan doa.

  

^ Kppada Anah^- anak&u LiCi^lMuhhibah dan <Dina

Khusniah yang telah membantu terselesainya skripsi ini

  

MOTTO

Selalu salah karena melangkah lebih baik daripada

tidak pernah salah karena tidak melangkah.

  

Kesalahan adalah awal daripada kebenaran.

  

Belajar dari kesalahan akan mendapatkan

kesuksesan.

  VII

KATA PENGANTAR

  ^ Jl(j a i„ t €• t- f. C

  &iV )■ v<f»~v ^ <<i 1 j ^ ii

  

IVI a

H V y l.i^ n II < lli « -v II c f e Ji* ^ 'y « ■ ' “ d^A-ll^.Lc.^.A a - v

  1 r - > M ■■■ U ja

  M II -d I j) .„J J

  • I

  L

  o

  j l x j

  Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad saw, para sahabat, keluarga serta pengikutnya. Tanpa bermaksud mengurangi arti penghargaan kepada yang lainnya, penulis secara khusus ingin menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada:

  1 Bapak Drs.lmam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga, beserta seluruh stafnya.

  2 Bapak Drs.Djoko Sutopo, selaku Ketua Program Ekstensi.

  3 Bapak Prof. Dr. H. M. Zuhri, MA.

  4 Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

  Kepada beliau semua mudah-mudahan semua amalnya diterima oleh Allah SWT dan mendapat balasan yang setimpal. Penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

  Salatiga, Agustus 2008 Penulis

  ( Rochani)

  I Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat sehingga skripsi ini selesai dikeijakan.

  viii

  

DAFTAR ISI

  

  BAB I PENDAHULUAN

  ix

  BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB V PENUTUP

  X

  B. Sa ran................................................................................................... 64 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN - LAMPIRAN

  xi

DAFTAR TABEL

   Tabel 2. Prosentase hasil kuesioner siswa pada praktek shalat Tabel 3. Prosentase hasil kuesioner siswa pada praktek shalat Tabel 8. Perhitungan persentase sebelum dilaksanakan jamaah Tabel 9. Perhitungan persentase sesudah dilaksanakan jamaah Tabel 10. Daftar siswa kelas VI SD Negeri Kalibeji

  

  X

  II DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Bagan Kerangka B erfikir................................................................. 6 Gambar 2. Bagan siklus....................................................................................... 8

  1

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Tujuan pendidikan Agama Islam adalah untuk menumbuh kembangkan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan peserta didik tentang

  Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah S.W.T. Di samping itu juga untuk mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlaq mulia yaitu berpengetahuan, rajin ibadah, cerdas, produktif, jujur, adil, disiplin, toleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya Islam dalam komunitas sekolah.

  Untuk mewujudkan tujuan tersebut guru harus bekeija secara profesional. Pengalaman di lapangan banyak kita temui siswa kelas VI SD, belum melaksanakan sholat fardlu secara teratur dan genap lima waktu. Setiap guru menanyakan kepada siswa tentang pelaksanaan sholat fardhu lima waktu, dari siswa yang beijumlah 50 orang, baru sekitar 6 sampai 10 orang yang sudah melaksanakan sholat secara teratur dan genap 5 waktu. Adapun lainnya baru 4, 3, 2, 1 dan bahkan ada yang belum sama sekali. Padahal cara dan bacaan sholat sudah dipahami.

  2

  B erdasarkan fakta tersebut peneliti berusaha memecahkan dengan penelitian tindakan kelas yang beijudul "Meningkatkan Keterampilan

  

Shalat Fardhu Melalui Jama’ah Shalat Dzuhur Pada Siswa Kelas VI SD

Kalibeji Tuntang Semarang

  Harapan dari guru, semua siswa kelas VI sudah terampil melaksanakan shalat fardhu secara tertib tetapi kenyataannya belum sesuai yang diharapkan.

  Hal ini disebabkan :

  1. Lingkungan keluarga Sebagian besar siswa kelas VI berasal dari keluarga buruh, mereka pada umumnya pasrah begitu saja kepada sekolah.

  2. Lingkungan masyarakat Sosial, budaya, adat istiadat masyarakat desa Kalibeji banyak ragamnya. Hal ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.

  3. Siswa kurang terlatih Walaupun siswa sudah menguasai syarat rukun shalat karena kurang latihan, mereka tetap tidak terampil.

  4. Siswa malas Kebanyakan siswa hanya mau belajar kalau di sekolah saja, di rumah mereka malas mengulangi pelajarannya.

  Oleh sebab itu guru mencoba membuat kiat agar supaya siswa tamatan SD sudah terbiasa melaksanakan sholat 5 waktu secara tertib dengan cara beijamaah sholat Dzuhur yang diikuti oleh semua siswa dan gurunya. Hal ini

  3 dapat dilaksanakan berkat dukungan : Kepala Sekolah, Semua Guru baik yang beragama Islam maupun Non Muslim, Wali Siswa dan tersedianya Mushalla.

B. Rumusan Masalah

  1. Apakah penerapan strategi jamaah sholat Dzuhur dapat meningkatkan perhatian siswa dalam sholat fardlu ?

  2. Apakah penerapan strategi jamaah sholat Dzuhur dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam sholat fardlu ?

  3. Apakah penerapan strategi jamaah sholat Dzuhur dapat meningkatkan kedisiplinan sholat fardlu siswa ?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui bahwa strategi jamaah sholat Dzuhur dapat meningkatkan perhatian siswa dalam sholat fardlu.

  2. Untuk mengetahui bahwa strategi jamaah sholat Dzuhur dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam sholat fardlu.

  3. Untuk mengetahui bahwa strategi jamaah sholat Dzuhur dapat Meningkatkan shalat fardhu siswa.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan bermanfaat:

  1. Bagi peneliti Memberikan pengalaman langsung terhadap permasalahan yang ada

  4

  2. Bagi g uru a. guru dapat memakai metode yang tepat dalam pembelajaran

  b. memberi contoh pada guru yang lain dalam manangani kasus serupa.

  3. Bagi lembaga Apabila terbukti sistem jamaah sholat Dzuhur dapat meningkatkan kedisiplinan anak dalam sholat fardlu, maka dapat dimanfaatkan penggunaan sistem jamaah sholat Dzuhur pada pengamalan sholat dan lainnya di SD Kalibeji. Secara praktis temuan penelitian ini dapat dijadikan pola pengembangan strategi dan pengelolaan pembelajaran di SD.

E. Hipotesis Tindakan

  1. Strategi pembelajaran kebiasaan jama’ah shalat Dzuhur dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran shalat fardhu.

  2. Strategi pembelajaran kebiasaan jama’ah shalat Dzuhur dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam shalat fardhu.

  3. Strategi pembelajaran kebiasaan jama’ah shalat Dzuhur dapat meningkatkan kedisiplinan siswa dalam shalat fardhu.

F. Definisi Istilah

  Agar terdapat kejelasan judul tersebut, maka diperlukan definisi - definisi istilah sebagai berikut.

  Yang dimaksud dengan keterampilan adalah cakap dan cekatan

  5

  semalam. Shalat jam a’ah ialah shalat be rsama — sama yang terdiri dari imam dan makmum.

G. Kerangka Berfikir

  Pendidikan pembiasaan shalat menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami syarat / rukun shalat. Oleh karena itu pendidikan shalat diarahkan pada bagaimana siswa di bantu untuk mencari tahu dan melakukan sesuatu dalam rangka memahami manfaat shalat.

  Untuk mencapai arahan tersebut diatas perlu diterapkan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran shalat di SD. Salah satu strategi pembelajaran yang diasumsikan relevan adalah jamaah shalat Dzuhur. Dalam sistem jamaah shalat Dzuhur siswa mempraktekkan bersama-sama untuk belajar dan bertanggungjawab atas pembelajaran yang dilakukan. Proses belajar mengajar di orientasikan pada tujuan dan keberhasilan beijamaah, semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh keberhasilan. Bagi siswa yang selalu aktif dalam kegiatan ini diberikan penghargaan dalam rangka memotivasi dan memberikan semangat.

  Pada satu sisi, pembelajaran dengan sistem jamaah shalat Dzuhur menuntut kesiapan dan keaktifan guru untuk selalu terlibat dalam jamaah shalat. Jika keaktifan jamaah shalat Dzuhur secara rutin dilakukan dapat diasumsikan teijadi peningkatan kedisiplinan shalat fardhu pada siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

  6

  Faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan Shalat Fardhu berjamaah dengan prinsip-prinsip mengajar: Kete

  Perhatian • rampilan Shalat Fardhu dengan pelaksanaan Shalat Dzuhur secara Aktifitas • berjamaah Disiplin •

  1 Disiplin Shalat Fardhu lima waktu Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti

  Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir

H. Metode Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas yang pada hakikatnya digunakan dalam rangka memecahkan masalah - masalah yang timbul dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran ibadah shalat fardhu. Pelaksanaan penelitian sekaligus sebagai pelaku dalam proses pembelajaran dan kolaboratif, karena melibatkan orang lain / guru kelas sebagai bagian dari penelitian.

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan disetting dalam praktek di luar proses kegiatan Belajar Mengajar masih tetap menggunakan jam mata pelajaran PAI. Selanjutnya di dalam pedoman pelaksanaan penelitian tindakan kelas dijabarkan bahwa PTK adalah penelitian atau pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti 1 guru agama di dalam kelas, yang pada hakikatnya digunakan dalam rangka memecahkan masalah pembelajaran di dalam kelas.

  7

  dengan situasinya, maupun jawabannya untuk meningkatkan ke trampilan shalat fardhu siswa.

  Penelitian tindakan ini merupakan penelitian sistemik, yang hasilnya terbuka untuk diketahui oleh masyarakat. Validitas pendekatannya tergantung keterampilan penelitinya, lebih bersifat pribadi dan antar pribadi, tidak terletak pada metodenya.

  Namun sekalipun jelas bahwa tindakan penelitian tidak selalu merupakan jawaban terhadap pemecahan masalah / di lema pendidikan , dasar humanistiknya dapat memberi sumbangan kepada penggunaan metode pembelajaran.

  Berdasarkan deskripsi dan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas menekankan pada kegiatan / tindakan dengan menguji cobakan suatu ide ke dalam praktek / sistem nyata dalam kelas. Diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki, memecahkan masalah - masalah dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dalam rangka meningkatkan ketrampilan shalat fardhu.

  Penelitian tindakan kelas langkah penelitiannya bersifat refleksi tindakan dengan “Pola pengkajian Berdaur (siklus)”. Langkah ini berlangsung berulang yang terdiri d ari:

  1. Perencanaan

  2. Tindakan

  3. Pengamatan

  4. Refleksi

  8 Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam siklus dapat digambarkan pada bagan dibawah ini.

  Perencanaan

  • ----------- Refleksi

  1

  1

  Siklus I Pelaksanaan

  Pengamatan

  n

  Perencanaan Siklus II Pelaksanaan

  Refleksi Pengamatan Gambar 2. Bagan siklus.

  9

I. Setting Penelitian

  Sasa ran penelitian ini adalah di Sekolah Dasar Negeri Kalibeji kecamatan Tuntang kabupaten Semarang Jawa Tengah Tahun pelajaran 2007 / 2008.

  Jadwal waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas Tabel 1. Jadwal kegiatan. No

  Kegiatan Bulan Pebruari Maret April Mei

  1 Persiapan

  X

  2 Pelaksanaan siklus I

  X

  3 Praktek shalat

  X X

  X X

  4 Pelaksanaan siklus II

  X Keterangan : - Di mulai 15 Pebruari 2008 berakhir 15 mei

  • Pelaksanaan praktek tiap hari senin, selasa, rabu, dan kamis.

  Jadwal pelajaran kelas VI SDN Kalibeji 2007 / 2008 No Waktu Senin Selasa

  Rabu Kamis Jum’at Sabtu

  1 07.00-07.35 UP Mat

  IPA Mat Spi AG

  2 07.35-08.00 OR Mat

  IPA Mat

  IPA AG 3 08.00-08.45 OR Mat BJawa Mat

  IPA AG 08.45-09.00

  I T

  I R A H A T

  s

  4 09.00-09.35 OR B.Ind SBK B.Ind PKN Mulok SD 5 0 9 .3 5 - 10.10

  IPS B.Ind SBK B.Ind PKN Mulok SD 10.10-10.25

  I T

  I R A H A T

  s

  6 10.25-11.00

  IPS B.Ind P.D SBK T.jw T.jw 7 11.00-11.35

  IPS B.Ind P.D Kesn SBK

  10 J. Subyek Penelitian

  Subyek penelitian adalah siswa kelas V

  I SD Negeri Kalibeji kecamatan Tuntang kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008 yang beijumlah 25 orang siswa, sebagaimana digambarkan dalam tabel.

  K. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian yang dipakai untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut:

  1. Blangko angket untuk disi oleh siswa

  2. Lembar pengamatan unyuk mengamati kegiatan siswa

  L. Langkah Kegiatan Dalam Setiap Tahapan Penelitian

  1. Penjelasan langkah kegiatan

  2. Melakukan kegiatan yang telah ditentukan

  3. Uji coba keterampilan kegiatan

  4. Refleksi dan Tindak lanjut Tahapan langkah kegiatan dalam penelitian di atas berlaku untuk setiap siklus.

  Proses pembelajaran untuk penelitian tindakan kelas ini adalah melakukan suatu kegiatan yang membuat siswa meningkat perhatian, keaktifan, dan kedisiplinannya.

  11 M. Siklus Tindakan

  1. Siklus ke 1

  a. Rencana Tindakan Guna memperlancar pelaksanaan penelitian kelas yang akan dilakukan, dalam siklus, ini terlebih dahulu dilakukan persiapan, persiapan yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan antara siswa dan peneliti. Persiapan itu antara lain, menyediakan blangko angket kegiatan shalat fardhu, lembar pengamatan, tempat berwudhu, musholla, alat - alat shalat.

  b. Pelaksanaan Tindakan 1) Penjelasan langkah - langkah

  Penjelasan langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam pengisian angket shalat fardhu dan lembar pengamat harus didisi dengan sejujurnya. 2) Melakukan gerakan shalat dengan benar

  Pada saat siswa melakukan shalat peneliti dan guru kelas VI melakukan bimbingan kepada siswa yang sedang melakukan gerakan shalat, agar waspada pada setiap gerakan shalat. Tidak boleh tergesa - gesa. 3) Uji coba melakukan gerakan shalat fardhu

  Setelah waktu selesai dan semua siswa telah melakukan gerakan, peneliti menunjuk salah seorang siswa untuk melakukan gerakan shalat tanpa bimbingan peneliti.

  12 4) Refleksi dan Tindak lanjut

  Observasi Peneliti dan siswa melakukan refleksi secara bersama — sama dan diakhiri dengan melakukan sendiri.

  c. Observasi 1 Pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti. Dan guru kelas VI SD Kalibeji sebagai pengamat. Siswa juga dilibatkan dalam kegiatan observasi.

  Secara tidak langsung dengan mengisi blangko angket shalat fardhu dan lembar pengamatan perpaduan beberapa hasil pengamatan akan sangat bermanfaat, bagi proses tindakan selanjutnya.

  d. Refleksi 1 Pada tahap ini dilakukan evaluasi kegiatan dan proses, dalam setiap tindakan menemukan kekurangan, kelemahan, kelebihan, dan kekuatan berdasarkan hasil pengamatan dari peneliti.

  2. Siklus ke 2

  a. Rencana Tindakan 2 Rencana tindakan ke 2 tidak jauh berbeda dengan rencana tindakan 1, hanya macam rencana kegiatannya yang diubah sesuai dengan yang telah disiapkan. Persiapannya antara lain, lembar pengamatan, peralatan shalat, kegiatan ini dilakukan di musholla.

  b. Pelaksanaan Tindakan 2 1) Penjelasan langkah - langkah

  Penjelasan langkah - langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam

  13 2) Melakukan rukun - rukun sholat

  Pada saat siswa melakukan rukun - rukun shalat, peneliti dan guru kelas

  VI melakukan pembimbingankepada siapa - siapa yang sedang melakukan rukun - rukun shalat supaya rukun - rukun shalat dilakukan dengan benar

  3) Uji coba keterampilan melakukan rukun - rukun sholat Sehabis shalat jama’ah, peneliti yang dibantu guru kelas VI melakukan uji coba keterampilan melakukan rukun - rukun shalat kepada siswa dengan menunjuk beberapa siswa untuk melakukan rukun - rukun shalat.

  4) Refleksi dan tindak lanjut Peneliti dan siswa melakukan refleksi secara bersama dan diakhiri siswa secara individu.

  c) Observasi 2 Pelaksanaan observasi hampir sama dengan yang dilakukan pada tindakan 1. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas VI SD Kalibeji sebagai pengamat. Perpaduan beberapa hasil pengamatan akan sangat bermanfaat bagi proses tindakan selanjutnya.

  d) Refleksi 2 Pada tahap ini dilakukan evaluasi kegiatan dan proses dalam setiap tindakan untuk menemukan kekurangan, kelemahan, dan kekuatan berdasarkan hasil pengamatan dari peneliti, guru kelas VI. Hasil dari refleksi

  14 ini digunakan sebagai acuan pada langkah tindakan b erikutnya, terutama dalam tahap perencanaan tindakan selanjutnya.

  Tabel 2. Prosentase hasil kuesioner siswa pada praktek shalat pada siklus 1 No Pertanyaan

  Jawaban siswa Sudah

  Belum

  1. Apakah kamu sudah terbiasa

  84

  16 shalat dhuhur ?

  2. Apakah kamu sudah terbiasa

  35

  65 shalat Ashar?

  3. Apakah kamu sudah terbiasa

  88

  12 shalat Maghrib ?

  4. Apakah kamu sudah terbiasa

  56

  44 shalat Isya ‘?

  5. Apakah kamu sudah terbiasa

  12

  88 shalat subuh ? Tabel 3. Prosentase hasil kuesioner siswa pada praktek shalat pada siklus 2

  No Pertanyaan Jawaban siswa

  Sudah Belum

  1. Apakah kamu sudah terbiasa

  96

  4 shalat dhuhur ?

  2. Apakah kamu sudah terbiasa

  76

  24 shalat Ashar?

  3. Apakah kamu sudah terbiasa 100 shalat Maghrib ?

  4. Apakah kamu sudah terbiasa

  80

  20 shalat Isya ‘?

  5. Apakah kamu sudah terbiasa

  20

  80 shalat subuh ?

  15 Tabel 4. Hasil pengamatan praktek shalat 1

  No Aspek pengamatan Hasil

  1. Kesiapan siswa dalam praktek shalat Sedang

  2. Kemampuan siswa dalam praktek shalat Sedang

  3. Kemampuan siswa dalam melakukan gerakan Baik shalat

  4. Kemampuan siswa dalam melakukan ruku’ Sedang 5.

  Kemampuan siswa dalam melakukan I’tidal Sedang

  6. Kamampuan siswa dalam melakukan sujud Kurang 7.

  Kemampuan siswa dalam melakukan duduk Sedang iftirasy

  8. Kemampuan siswa dalam melakukan duduk Kurang tawaruk

  9. Kemampuan siswa dalam melakukan salam Sedang

  Keterangan: Kurang :skor 1 Sedang :skor 2 Baik :skor 3

  Prosentase hasil pengamatan setelah direkapitulasi antara hasil pengamatan peneliti dan guru kelas VI didapat perolehan dalam prosentase : 62, 9 persen.

  Prosentase tersebut diperoleh dari perbandingan antaraharapan dengan rekapitulasi hasil pengamatan, perhitungannya adalah : Skor maksimal

  X 100 % Skor hasil

  16 Tabel 5. Hasil pengamatan praktek shalat 2

  No Aspek pengamatan

  Hasil

  1. Kesiapan siswa dalam praktek shalat Sedang 2.

  Kemampuan siswa dalam praktek shalat Baik 3.

  Kemampuan siswa dalam melakukan gerakan shalat Baik 4.

  Kemampuan siswa dalam melakukan ruku’ Baik

  5. Kemampuan siswa dalam melakukan I’tidal Sedang

  6. Kamampuan siswa dalam melakukan sujud Baik

  7. Kemampuan siswa dalam melakukan duduk iftirasy Sedang

  8. Kemampuan siswa dalam melakukan duduk tawaruk Sedang

  9. Kemampuan siswa dalam melakukan salam Baik Keterangan: Kurang :skor 1 Sedang :skor 2 Baik :skor 3

  Prosentase hasil pengamatan setelah direkapitulasi antara hasil pengamatan peneliti dan guru kelas VI didapat perolehan dalam prosentase : 85 persen.

  Prosentase tersebut diperoleh dari perbandingan antaraharapan dengan rekapitulasi hasil pengamatan, perhitungannya adalah : Skor maksimal

  X 100% Skor hasil

  17 N. Teknik Pengumpulan data

  Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

  1. Mengadakan tes / evaluasi terhadap hasil belajar siswa melalui pretes dan postes.

  2. Melakukan observasi / pengamatan terhadap aktivitas siswa

  O. Analisis Data

  Data hasil penelitian dianalisis dengan cara sebagai berikut:

  1. Hasil belajar dianalis dengan analis deskriptif, komperatif yaitu, membandingkan nilai tes antar siklus.

  2. Observasi maupun wawancara dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi dan refleksi.

  18

  P) Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 bagian yaitu bagian awal, bagian inti, bagian akhir.

  Cakupan bagian awal meliputi halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan yang terdiri (lembar persetujuan pembimbing dan lembar persetujuan dan pengesahan), persembahan, motto, kata pengantar, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar isi.

  Bagian inti terdiri dari pendahuluan, kajian pustaka, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan serta penutup. Bab pertama tentang pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi istilah, kerangka berpikir, metode penelitian (rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah - langkah siklus penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisa data) dan sistematika penulisan.

  Bab kedua tentang kajian pustaka, pada bab ini akan dipaparkan tentang bahan kajian, teori - teori pendukung dan metode serta pendekatan yang sesuai permasalahan yang diteliti.

  Bab ketiga tentang pelaksanaan penelitian meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I (rencana, pelaksanaan, pengamatan / pengumpulan data, dan refleksi) dan deskripsi pelaksanaan siklus II(rencana pelaksanaan, pengamatan / pengumpulan data dan refleksi).

  19 Bab ke empat be rupa hasil penelitian dan pembahasan, pada bab ini akan dipaparkan tentang deskripsi per siklus (data hasil pengamatan / wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan).

  Bab kelima tentang penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran . Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran - lampiran dan riwayat hidup penulis.

  20

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Shalat Shalat men

  urut bahasa berarti do’a, adapun menurut istilah yaitu beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbirotul ihram dan diakhiri dengan salam dengan beberapa syarat yang telah ditentukan.

  Pengertian shalat sebagaimana tersebut di atas menggambarkan shalat secara lahiriyah yang dapat dilihat dan didengar sedangkan perbuatan hati waktu melaksanakan shalat ialah menghadapkan hati kepada Allah yang mendatangkan takut kepada-NYA serta menumbuhkan di dalam jiwa, rasa, keagungan, kebesaran-NYA dan kesempurnaan kekuasaan-NYA.

B. Hikmah Shalat

  Suatu ibadah yang telah diwajibkan oleh Allah pasti mendatangkan keutamaan atau keberuntungan bagi yang melaksanakannya. Shalat 5 waktu adalah salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah, maka sudah pasti banyak keutamaannya. Keutamaan shalat 5 waktu tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:

  1. Orang yang shalat akan mendapatkan keberuntungan dan akan mendapatkan surga firdaus, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Mu’minun ayat 9 - 1 1 yang artinya,”Dan orang - orang yang memelihara sembahyangnya mereka itulah orang - orang

  21 yang akan mewa risi,( yaitu yang akan mewarisi surga firdaus , mereka kekal di dalamnya)”.

  2. Shalat dapat menghilangkan keluh kesah dan kikir sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surat Ma’arij ayat 1 9 - 2 3 yang artinya, “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir, apabila Ia ditimpa kesusahan Ia berkeluh kesah, dan apabila Ia mendapat kebaikan Ia amat kikir, kecuali orang - orang yang mengeijakan shalat, yang mereka itu tetap mengeijakan shalatnya.”

  3. Shalat dapat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Ankabut ayat 45 yang artinya “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu yaitu Al kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu dapat mencegah dari perbuatan - perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah - ibadah yang lain dan Allah mengetahui apa yang kamu keijakan”.

  4. Shalat dan sabar dapat menghasilkan maksud yang baik dan mewujudkan kebajiakan yang diinginkan sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Baqoroh ayat 153 yang artinya, “Hai orang

  • orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang - orang yang sabar.

  5. Shalat merupakan tiang agama. Sebagaimana hadist nabi yang

  22 itu tiang agama, ba rang siapa mendirikan shalat sungguh ia telah mendirikan agama dan barang siapa yang meninggalkan shalat sungguh ia telah meruntuhkan agama”.

  6. Shalat merupakan permulaan amal ibadah yang dihisab dialam akhirat. Sebagaimana hadist Nabi yang diriwayatkan Tabrani yang artinya “Dari Anas r.a sesungguhnya Rasulullah saw bersabda amalan yang mula - mula dihisab dari seseorang hamba pada hari kiamat ialah shalatnya, jika shalatnya diterima, maka diterima pula amalan - amalan yang lain dan jika shalatnya di tolak maka ditolak pulalah amalan- amalannya yang lain.

  7. Shalat merupakan amal ibadah yang paling dapat mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana hadist Nabi yang diriwayatkan Imam muslim yang artinya “Dari Abu hurairah r.a ia berkata Rasulullah s.a.w bersabda Sedekat - dekat hamba kepada Tuhannya ialah ketika hamba itu sedang sujud, maka banyaklah doa ketika sujud itu.

C. Waktu Shalat

  Adapun shalat yang diwajibkan ada lima yaitu

  1. Dzuhur, waktunya dari kegelinciran matahari sampai bayangan suatu benda sama panjang.1 Sabda Rosulullah SAW:

  J J ’ i d a v j

  6 |*-L u J-4-f-Lc. dill ^ 1

  I I J ^ Q

  23 ^ ^ > -1 i i t 6 i A . i l i 1 1 c Z i _ l a I J ' “Waktu Dzuhur apabila tergelincir matahari ke sebelah barat selama sebelum datang waktu Ashar ” (Riwayat Muslim).2

  2. Ashar, waktunya dari bertambah panjang bayangan suatu benda sampai terbenam matahari.3 Sabda Rosulullah SAW:

  “Ashar waktunya sampai menguning matahari dan mulai terbenam “ (Riwayat Muslim).4

  3. Maghrib, waktunya terbenamnya matahari sampai hilangnya mega merah.3 Sabda Rosulullah SAW :

  a u o Ili 1 v— 1 ^ Lu ^ « U- Lc .

  IAI^JL «ilil

  ^ I ^ ° * < « A it> Jld i^L c

2 HA. Razak dan H. Rais Lathief (teijemahan),Shahih Muslim, Jakarta, Pustaka al Husna, 1991,

  24 “Magh rib waktunya apabila terbenam matahari hingga hilang mega merah “4 (Riwayat Muslim).

  4. Isya’, waktunya dari hilangnya teja merah sampai sepertiga malam atau sampai fajar shodiq.3 Sabda Rosulullah SAW :

  “Dan waktu shalat isya’ itu sampai pertengahan malam “ (Riwayat Muslim).5

  5. Subuh, waktunya dari terbit fajar sodiq sampai terbit matahari.6 Sabda Rosulullah SA W : uj l

  ^-L ^.4_J C « f i i l iJfl

  “Waktu sembahyang subuh itu selagi matahari belum terbit ” (Riwayat Muslim) .5

  Adapun batas dan waktu shalat lima waktu adalah sebagai berikut:

  ^ i Ad.V , r jr

  25

  J1 i l o u a

  

42 Lfl (_> ^J J 1 ^•>~w 1 <.r> I j L-S^ «ti 1)

- - .i,

  1 iti « il «k-ij 1 *./% 1 *1 L.Q ^ Q .?«11 l-s a lli**«

  “D ari Abdullah bin Amr, katanya : bersabda Rosulullah SAW: Apabila kamu akan sembahyang subuh, maka batas waktunya ialah mula - mula terbit matahari, apabila kamu akan sembahyang zhuhur, maka batas waktunya ialah masuknya waktu ashar, apabila kamu akan sembahyang ashar, maka batas waktunya ialah menguningnya matahari, apabila kamu akan sembahyang maghrib, maka batas waktunya ialah hilangnya mega merah, dan apabila kamu akan sembahyang isya’, maka batas waktunya pertengahan malam ”7

  26

D. Syarat dan Rukun Shalat

  L Sya rat wajib shalat, ada tiga yaitu : a. Islam

  b. Baligh

  c. Berakal8

  2. Syarat sebelum shalat, ada lima yaitu :

  a. Suci anggota badan dari hadast dan najis

  b. Menutup aurat

  c. Berdiri pada tempat suci

  d. Mengetahui waktu shalat

  e. Menghadap kiblat9

  3. Rukun shalat, ada delapan belas yaitu :

  a. Niat

  b. Berdiri bagi yang kuasa

  c. Takbirotul ihrom

  d. Membaca surat Al Fatikhah

  e. Rukuk

  f. Tumakninah dalam rukuk

  g. F tidal

  h. Tumakninah dalam i’tidal i. Sujud j. Tumakninah dalam sujud

  27

  k. Duduk anta ra dua sujud l. Tumakninah dalam duduk antara dua sujud m. Duduk akhir n. Membaca tasyahud akhir o. Membaca shalawat nabi pada sujud akhir p. Mengucap salam yang pertama q. Niat keluar dari shalat r. Menertibkan rukun 10

E. Pembelajaran yang Efektif

  1. Pengertian Pembiasaan Secara etimologi, pembiasaan berasal dari kata “ biasa “ Dalam Kamus

  Besar Bahasa Indonesia ,’’biasa” adalah 1) Lazim atau umum, 2) Seperti sedia kala, 3) Sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari - hari. Dengan adanya prefiks “pe”dan sufiks “an” menunjukkan arti proses, sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu / seseorang menjadi terbiasa.

  Dalam kaitannya dengan metode pengajaran dalam pendidikanlslam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membicarakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.

  Pembiasaan dinilai sangat efektif jika penerapannya dilakukan peserta didik yang berusia kecil, karena memiliki “rekaman” ingatan yang kuat dan

  28 kondisi kep ribadian yang belum matang, sehingga mereka mudah terlarut dengan kebiasaan - kebiasaan yang mereka lakukan sehari - hari. Oleh karena itu, sebagai awal dalam proses pendidikan, pembiasaan, merupakan cara yang sangat efektif dalam menanamkan nilai - nilai yang tertanam dalam dirinya ini kemudian akan termanifestasikan dalam kehidupannya semenjak ia mulai melangkah ke usia remaja dan dewasa.

  2. Landasan Teori Metode Pembiasaan Dalam teoti perkembangan anak didik, dikenal dengan teori konvergensi, dimana pribadi dapat dibentuk oleh lingkungannya dan dengan mengembangkan potensi dasar yang ada pada dirinya. Potensi dasar ini dapat menjadi penentu tingkah laku (melalui proses). Oleh karena itu potensi dapat harus selalu diarahkan agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Salah satu cara akan dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi dasar tersebut adalah melalui kebiasaan yang baik. Oleh karena itu, pendekatan pembiasaan sesungguhnya sangat efektif dalam menanamkan nilai - nilai positif ke dalam diri anak didik, baik pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu, pendekatan pembiasaan juga diniali sangat efisien dalam mengubah kebiasaan negatif menjadi positif.

  Namun demikian pendekatan ini akan jauh dari keberhasilan jika tidak diiringi dengan contoh tindakan yang baik dari si pendidik.

  3. Syarat - syarat Pendekatan Metode Pembiasaan Di tinjau dari segi ilmu psikologi kebiasaan seseorang erat kaitannya

  29 shalat ka rena orang tua menjadi figurnya selalu mengajak dan memberi contoh kepada anak tersebut tentang shalat. Demikian pula kebiasaan - kebiasaan lainnya.

  Oleh karena itu, apa syarat - syarat yang harus dilakukan dalam mengaplikasikan pendekatan pembiasaan dalam pendidikan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini akan dijelaskan, yaitu antara lain:

  a. Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat. Usia sejak bayi dinilai waktu yang sangat tepat untuk mengaplikasikan pendekatan ini, karena setiap anak mempunyai rekaman yang cukup kuat dalam menerima pengaruh lingkungan sekitarnya dan secara langsung akan dapat membentuknya.

  b. Pembiasaan hendaknya dilakukan secara kontiniu, teratur, dan terprogam. Sehingga pada akhirnya akan terbentuk sebuah kebiasaan yang utuh, permanen, dan konsisten. Oleh karena itu, faktor pengawasan sangat menentukan dalam pencapaian keberhasilan dari proses ini.

  c. Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat, konsisten, dan tegas.

  Jangan memberi kesempatan yang luas kepada anak didik untuk melanggar kebiasaan yang telah ditanamkan.

  d. Pembiasaan yang pada mulanya hanya bersifat makanistik, hendaknya secara berangsur - angsur dirobah menjadi kebiasaan yang tidak verbalistik dan menjadi kebiasaan yang disertai dengan

  30

  4. Kelebihan Dan Kek urangan Metode Pembiasaan Sebagaimana pendekatan- pendekatan yang lainnya di dalam proses pendidikan, pendekatan pembiasaan tidak bisa terlepas dari dua aspek yang saling bertentangan : yaitu kelebihan dan kekurangan. Sebab tidak satupun dari hasil pemikiran manusia yang sempurna dan bebas dari kelemahan, a. Kelebihan

  Kelebihan pendekatan ini antara lain adalah : 1) Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.

  2) Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah tetapi juga berhubungan dengan aspek batiniyah.

  3) Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.

  b. Kekurangan Kelemahan metode ini adalah membutuhkan tenaga pendidik yang benar - benar dapat dijadikan sebagai contoh tauladan di dalam menanamkan sebuah nilai kepada anak didik. Oleh karena itu, pendidik yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan pendekatan ini adalah pendidik pilihan yang mampu menyelaraskan antara perkataan dan perbuatan, sehingga tidak ada kesan bahwa pendidik hanya mampu memberikan nilai tetapi tidak mampu mengamalkan nilai yang disampaikannya terhadap anak didik.

  31 Setiap penyajian seca ra lisan, baik yang formal dan berlangsung selama

  45 menit maupun yang informal hanya memakan waktu 5 menit dapat disebut ceramah. Karenanya Al- Abrasyi menyebut metode ini dengan Al-Thariqah Al-Ikhbariyyah (Metode penyampaian informasi).

  Ceramah sebagai metode mengajar sudah lama digunakan para pengajar, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi. Ini tidak berarti bahwa ceramah merupakan metode yang usang, dalam arti tidak dapat digunakan lagi. Ceramah tidak dapat dinilai baik atau buruk.

  Memang ceramah mengandung beberapa kelemahan, antara lain yang mencolok adalah tidak dapat memberi kesempatan kepada pelajar untuk menunjukkan perilaku yang relevan selain mencatat, karena berupa komunikasi satu arah. Dengan demikian, pelajar merupakan pihak yang pasif.

  Mekipun demikian, ceramah masih bermanfaat untuk menyajikan ide kepada pelajar. Dengan ceramah, suatu topik yang sederhana dapat dibuat menarik.

F. Bermain Peran

  Metode bermain peran {The Role Playing Medel). Model ini memberikan kesempatan siswa - siswi untuk praktek menempatkan diri mereka di dalam peran - peran dan situasi - situasi yang akan meningkatkan kesadaran mereka terhadap nilai - nilai dan keyakinan - keyakinan mereka sendiri dan orang lain.

  Langkah- langkah pokok dalam bermain peran :

  1. Memilih situasi bermain peran

  32

  3. Memilih pese rta / pemain peran

  4. Mempersiapkan penonton

  5. Memainkan peran (melaksanakan kegiatan bermain peran)

  6. Mendiskusikan dan mengevaluasi kegiatan bermain peran Yang harus dilakukan guru adalah

  a. Menyajikan atau membantu siswa memilih situasi bermain peran yang tepat.

  b. Membangun suasana yang mendukung, yang mendorong sisa untuk bertindak “ seolah - olah “ tanpa perasaan malu.

  c. Mengelola situasi bermain peran dengan cara yang sebaik - baiknya untuk mendorong timbulnya spontanitas dan belajar.

  d. Mengajarkan ketrampilan mengobservasi dan mendengarkan secara efektif dan kemudian menafsirkan dengan tepat apa yang mereka lihat dan dengarkan.

G. Pembiasaan Sebagai Metode

  Bahwa setiap anak diciptakan dengan fitrah tauhid yang mempunyai agama yang lurus dan iman kepada Allah.

  Firman Allah surat Ar Ruum ayat 30

  ^ 9* + * gj O ^ U I Ij JL^Jl

  33 Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah, manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid, kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar, mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.11

  Sabda Nabi Muhammad

  6j U .b

  Setiap yang dilahirkan adalah dilahirkan dalam keadaan fitrah. Yaitu bahwa ia dilahirkan dengan naluri tauhid dan iman kepada Allah.12 Dari sini peranan pembiasaan, pengajaran dan pendidikan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak menemukan tauhid yang nurani, keutamaan - keutamaan budi pekerti, spiritual dan etika agama yang lurus.

  Hendaknya bersama seorang anak kecil dalam pergaulan sehari-hari, karena anak- anak kecil yang berbudi pekerti baik, beradat kebiasaan terpuji, dan karena anak kecil dengan anak kecil lebih membekas pengaruhnya, satu

  34 sama lain akan saling men iru terhadap apa yang mereka lihat dan perhatikan (Ibnu Sina).13

Dokumen yang terkait

PENERAPAN DISIPLIN ORANG TUA DAN INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT FARDHU

0 20 2

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LONCAT HARIMAU MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PANJANG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

10 44 48

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 UMBAR KELUMBAYAN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 53

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VI SD XAVERIUS 3 BANDAR LAMPUNG

5 30 39

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MELALUI PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK PADA SISWA KELAS V SD TUNTANG 01 SEMESTER IITAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 0 108

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR'AN DENGAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V MIN MILANGEN SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 86

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA RELAS V MI AL HUDA PASURUHAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 83

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN MEDIA IQRO' MELALUI PENDEKATAN CBSA SISWA KELAS V MI NURUL HUDA KEBLUKAN KALORAN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 1 56

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS-KERAS PADA SISWA KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 77