POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DUSUN NGRAWING, DESA NGAMBAKREJO, KEC. TANGGUNGHARJO, KAB. GROBOGAN TAHUN 2016 - Test Repository

  

POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP AKHLAK ANAK

DI DUSUN NGRAWING, DESA NGAMBAKREJO,

KEC. TANGGUNGHARJO, KAB. GROBOGAN

  

TAHUN 2016

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh :

MUTOHAROH

NIM : 111-12-010

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  MOTTO          

             

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat

yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”

  

( QS. At-Tahrim : 6 ).

  )ىقهيبلا هاور( ِوِنَسِّجمُيْوَأ ِوِناَرِّصَنُ يْوَأ ِوِناَدِّوَهُ ي ُهاَوَ بَأَف ِةاَرْطِفْلا ىَلَع ُدَلْوُ ي ٍدْوُلْوَم ُّلُك

Artinya :“Tiap-tiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua

orang tuanyalah yang menjadikan mereka Yahudi, Nasrani dan Majusi

  

(HR. Baihaqi).

  PERSEMBAHAN

  Ku persembahkan Skripsiku ini untuk : 1. Keluarga besarku terutama kepada ayah terhebatku Bapak Muhammad

  Yani, Ibu tersabarku Ibu Sulimah, dan adikku tercinta Miftaqul Jannah, merekalah yang selalu memberi nasihat, kasih sayang, bimbingan dan motivasi serta dukungan materi.

  2. Keluarga besar dari Simbah H. Syukur dan Simbah Suwardi yang aku banggakan dan kepada seseorang yang jauh disana yang selalu memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.

  3. Dosen-dosen Tarbiyah dan dosen-dosen di IAIN Salatiga, terima kasih telah mengalirkan ilmu kedalam hati, menjadi fasilitator serta mendorongku agar mampu berbuat yang terbaik untukku maupun bangsaku.

  4. Sahabat dan sahabati di PMII (ANDALAS, KOPRI, KOMSAT, Pengurus Cabang, dll), yang selalu memberikanku semangat berjuang dalam berorganisasi serta memberikan banyak pelajaran yang berharga dan ilmu yang bermanfaat.

  5. Keluarga Besar PAI 2012, PAI (A), teman-teman PPL di SMA N 02 Salatiga, teman-teman KKN posko 46, DEMA FTIK

  2015, SON’S CLUB, Keluarga Besar IMADISA dan teman-teman lainnya. Kebersamaan kita akan selalu aku simpan dan aku kenang dalam memori dan akan tertoreh dalam sejarah hidupku.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul

  “POLA ASUH NENEK DAN

  

IMPLIKASINYA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DUSUN NGRAWING,

DESA NGAMBAKREJO, KEC. TANGGUNGHARJO, KAB. GROBOGAN

TAHUN 2016

  Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

  4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. A. Bahrudin, M.Ag. selaku pembimbing akademik.

  6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

  7. Kepala Desa Ngambakrejo yang telah memberikan ijin serta tak lupa kepada Dusun Ngrawing tempat kelahiranku.

  8. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual, serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita, adikku tercinta yang selalu manja dan tak lupa kepada seseorang yang jauh disana yang selalu memberi motivasi dan dukungan kepada penulis.

  9. Saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku semua yang selalu mendorong dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 15 September 2016 Penulis

  

ABSTRAK

  Mutoharoh. 2016. Pola Asuh Nenek dan Implikasinya Terhadap Akhlak Anak di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab.

  Grobogan Tahun 2016. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

  Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri. Dosen Pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

  Kata kunci : Pola asuh nenek, penanaman akhlak, dan akhlak anak.

  Latar belakang penelitian ini yaitu orang tua seharusnya mendidik dan mengasuh anaknya, tetapi pada zaman sekarang orang tua yang tidak ada atau karena suatu hal lebih mempercayakan pengasuhan anak kepada nenek. Nenek merupakan sumber kasih sayang kepada cucunya. Di sisi lain pola asuh yang diterapkan nenek jadi salah, karena perbedaan zamanlah yang membedakannya, ketika seorang nenek mengasuh anaknya (orang tua cucu) dengan mengasuh cucunya. Objek dalam penelitian ini yaitu anak- anak yang dalam pola asuh seorang nenek di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016. Pertanyaan utama yang ingin peneliti jawab adalah : (1) Bagaimana pola asuh yang digunakan nenek di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016? (2) Bagaimana penanaman nenek terhadap akhlak anak di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016? dan (3) Bagaimana implikasi akhlak anak yang berada dalam pengasuhan nenek di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016?

  Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan metode pengumpulan datanya antara lain : wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan teknik analisis data yaitu pengorganisasian data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

  Temuan ini menunjukkan bahwa (1) Pola asuh yang digunakan nenek di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016 yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh laissez faire.

  (2) Penanaman nenek terhadap akhlak anak yaitu : membiasakan anak untuk shalat berjama ’ah, menasihati anak bila berbuat salah, menyuruh anak untuk belajar Al-

  Qur’an, menegur anak yang berkata bohong, mengajarkan kemandirian kepada anak, memarahi dan memukul anak ketika tidak shalat, dan memberikan pujian dan hadiah. (3) Akhlak anak yang berada dalam pengasuhan nenek yaitu mempunyai Akhlak Terpuji (Al-Akhlak Al-Mahmudah) dan Akhlak Tercela (Al-

  

Akhlak Al-Mazmumah). Sehingga anak hanya meniru dan mencontoh apa yang di

  lakukan oleh nenek ketika di rumah

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL..................................................................................... i HALAMAN BERLOGO.............................................................................. ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING............................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... v MOTTO......................................................................................................... vi PERSEMBAHAN......................................................................................... vii KATA PENGANTAR.................................................................................. viii ABSTRAK.................................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................. xi DAFTAR TABEL......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1 B. Fokus Masalah.................................................................................. 7 C. Tujuan Penelitan................................................................................ 8 D. Kegunaan Penelitian.......................................................................... 8 E. Penegasan Istilah............................................................................... 9 F. Metode Penelitian.............................................................................. 11 G. Sistematika Penulisan........................................................................ 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 20

  A.

  Pola Asuh.......................................................................................... 20 B. Akhlak Anak..................................................................................... 36 C. Implikasi Pola Asuh Nenek terhadap Akhlak................................... 44

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN...................... 49 A. Paparan Data..................................................................................... 49 B. Temuan Penelitian............................................................................. 62 BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................ 80 A. Pola Asuh yang digunakan Nenek di Dusun Ngrawing.................... 80 B. Penanaman Nenek terhadap Akhlak Anak........................................ 83 C. Implikasi Pola Asuh nenek terhadap Akhlak Anak.........................

  87 BAB V PENUTUP........................................................................................ 90 A.

  Kesimpulan....................................................................................... 90 B. Saran.................................................................................................. 92

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penduduk Menurut Kelompok Umur........................................... 51Tabel 3.2 Mata Pencaharian.......................................................................... 52Tabel 3.3 Agama yang dianut....................................................................... 52Tabel 3.4 Sarana Ekonomi............................................................................ 53Tabel 3.5 Perusahaan atau Usaha.................................................................. 53Tabel 3.6 Sarana Ibadah................................................................................ 54Tabel 3.7 Sarana Kesehatan.......................................................................... 54Tabel 3.8 Sarana Olahraga atau Kesenian Kebudayaan............................... 54Tabel 3.9 Sarana Pendidikan Umum............................................................ 55 Tabel 3.10 Sarana Pendidikan Khusus..........................................................

  55 Tabel 3.11 Struktur Perangkat Desa.............................................................. 57

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Nota Pembimbing Skripsi 2. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian 3. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 4. Daftar SKK 5. Lembar Konsultasi 6. Pedoman Wawancara 7. Hasil Wawancara 8. Triangulasi Data 9. Dokumentasi 10.

  Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan pendidik yang pertama dalam pendidikan anak,

  karena dari keluargalah anak pertama mengenal bahasa sebagaimana diungkapkan, anak berbicar a dengan “bahasa ibu”. Tidak hanya dalam hal berbicara seorang anak pun meniru setiap tindakan, tingkah laku, watak, dan perbuatan orang tuanya. Demikian jelas bahwa pendidikan pertama yang diketahui anak yaitu pendidikan dari keluarganya. Untuk menunjang perkembangan fisik maupun mentalnya anak membutuhkan pengasuhan yang tepat dari keluarganya. Sebagai orang tua seharusnya dapat memahami, menerima, dan memperlakukan anak sesuai dengan tingkat pertumbuhannya, maka hubungan orang tua dan anak ditentukan dari sikap pola asuh dalam keluarga. Pola pengasuhan inilah yang nantinya akan berpengaruh terhadap karakter anak di masa depan.

  Berdasarkan uraian di atas jelas bahwasanya keluarga merupakan pendidik yang paling utama dalam perkembanagan anak. Karena dalam keluargalah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, sebagian besar dari kehidupan anak adalah didalam keluarga. Sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Sebab pada masa itulah yang paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupannya (usia pra sekolah), pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas, sehingga tak mudah hilang atau berubah dalam ingatannya. Sebagaimana ada pepatah yaitu :

  “Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, sementara belajar di waktu dewasa bagai mengukir di atas air” Berdasarkan pepatah tersebut telah jelas menjelaskan tentang pembelajaran yang mudah sekali lupa dari memori manusia (Noor,

  2012:128). Berdasarkan uraian diatas jelas bahwasanya dalam upaya menumbuhkan karakter anak, keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama dan utama. Karena di masa ini pula anak akan mudah sekali menerima pengaruh dari orang-orang terdekatnya, hal ini merupakan masa paling kritis pada anak. Sehingga apa yang ditanamkan orang tua kepada anak akan membekas, sehingga tak mudah hilang atau berubah dalam ingatannya. Sedangkan dalam perspektif Islam, orang tua wajib mengupayakan pendidikan kepribadian sebagai mana dijelaskan dalam firman Allah QS. Luqman : 17-19

                                                  

  

  Artinya : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (Kemenag RI, 2014:412).

  Berdasarkan ayat diatas jelas bahwasanya orang tua harus mendidik anak mereka dengan mengajarkan shalat, menyeru kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, sabar, tidak sombong, serta bertutur kata yang baik. Pendidikan tersebut hendaknya dimulai sejak usia dini.

  Demikian orang tua berkewajiban memberikan bekal pendidikan sebagaimana uraian di atas. Selain ayat di atas juga terdapat ayat yang menegaskan tentang kewajiban orang tua untuk tidak meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka.

  Allah berfirman dalam QS . An Nisa’: 9

  

         

     

  Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar (Kemenag RI, 2014:77).

  Berdasarkan ayat tersebut jelas orang tua tidak hanya berkewajiban mengajarkan pendidikan agama namun juga berkewajiban untuk tidak meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka. Keturunan yang lemah disini adalah lemah dalam artian pendidikan, pengetahuan, ekonomi dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya mengetahui pola asuh yang tepat terhadap anak mereka.

  Sedangkan makna pola asuh sendiri merupakan suatu cara yang terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak dimana tanggung jawab untuk mendidik anak ini adalah merupakan tanggung jawab primer.

  Karena anak adalah hasil dari buah kasih sayang yang diikat dalam tali perkawinan antara suami istri dalam satu keluarga (Thoha,1996:109).

  Orang tua sangat berperan penting dalam mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik dimasa yang sekarang dan masa yang akan datang.

  Sedangkan, tujuan pola asuh menurut Hurlock yaitu untuk mendidik anak agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosialnya atau supaya dapat diterima oleh masyarakat. Pengasuhan orang tua berfungsi untuk memberikan kelekatan dan ikatan emosional, atau kasih sayang antara orang tua dan anaknya, juga adanya penerimaan dan tuntutan dari orang tua dan melihat bagaimana orang menerapkan disiplin (Muallifah, 2009:44). Ketika orang tua dalam mendidik anak harus mempunyai tujuan yang jelas agar anak juga jelas agar terarah dengan baik dan benar.

  Jika kita menganalisis dari sisi realitas model pola asuh sesuai dengan perkembangan zaman, telah terjadi perubahan paradigma pemikiran. Jika zaman dahulu kualitas pola asuh dan adanya kedekatan antara seorang anak dan orang tua selalu dikaitkan dengan kualitas ibu, sekarang sudah mulai beralih dengan adanya tuntutan kebutuhan, sehingga seorang ibu pun ikut berperan menjadi tulang punggung keluarga.

  Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian kita, bagaimana generasi selanjutnya jika ternyata kedekatan yang terjadi justru antara anak dengan pembantu, bukan anak dengan orang tua, di mana dampaknya anda sudah mengetahui sendiri jika seorang anak malah dekat dengan seorang pembantu, maka bukan hanya hak kesehatan yang dikhawatirkan, tetapi juga bagaimana konsep pendidikan yang akan berpengaruh, dan bisa saja terjadi ketidaksinkronan dalam cara menerapkan pendidikan (Muallifah, 2009:41-42).

  Inilah tantangan selaku orang tua untuk berpikir lebih mendalam demi masa depan anak yang cerah.

  Kenyataan di lapangan dalam suatu keluarga banyak anak yang tidak di asuh oleh orang tuanya, melainkan dengan neneknya, karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan pengasuhan anak beralih atau bergeser kepada nenek yaitu : ekonomi, orang tua sibuk bekerja, orang tua janda atau duda karena kematian, orang tua bercerai. Masing-masing nenek memiliki pola asuh yang berbeda dalam mengarahkan seorang anak.

  Karena dipengaruhi oleh latar pendidikan, pengetahuan, pengalaman, keadaan sosial ekonomi dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena pada era zaman nenek berbeda dengan era cucunya.

  Secara hakiki pola asuh yang diterapkan nenek cenderung bertujuan baik, namun ada beberapa orang melakukan kesalahan dalam pola asuh tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki. Tidak hanya pengasuhan yang salah karena seorang pengasuh (nenek) pasti mengharapkan cucunya menjadi lebih baik, hanya saja cara mengasuhnya keliru. Karena pada zaman sekarang orang tua (nenek) pada saat mengasuh anaknya (orang tua anak) tentu sangat berbeda ketika mengasuh cucunya. Hal ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, namun kenyataanya banyak sekali orang tua yang mempercayakan pengasuhan anaknya kepada nenek.

  Ketika tidak ada sosok panutan yang patut diteladani, maka anak akan kehilangan kesempatan berharga untuk mencontoh, menyerap, meneladani, atau meniru. Dengan kuranganya komunikasi, interaksi, pelukan kasih sayang, kurangnya diajak memahami sesuatu oleh orang tua akan menyebabkan anak menjadi rapuh dan tidak stabil secara emosi. Tidak adanya hubungan batin sejak dini antara anak dan orang tua menyebabkan anak melanggar nasehat orang tua, menyakiti hatinya, tidak menjawab pertanyaannya, tidak mendengar nasihatnya, tidak menjenguknya saat sakit, dan sikap negatif lainnya (Hasan, 2011:80).

  Perilaku anak yang negatif itu, disebabkan karena anak nakal, bandel, acuh tak acuh. Justru kita harus memahami bahwa perilaku anak seperti itu, disebabkan karena pola asuh yang salah sejak kecil. Hal ini berkaitan dengan cara penanaman akhlak dan perilaku anak itu sendiri yang menyebabkan anak mempunyai akhlak yang terpuji maupun akhlak yang tidak terpuji atau tercela di hadapan orang lain.

  Sebagaimana yang dipaparkan di atas peneliti ingin menganalisis tentang Pola Asuh Nenek dan Implikasinya terhadap Akhlak Anak di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016. Dalam hal ini, peneliti merasa perlu mengetahui bagaimana pola asuh yang baik yang diterapkan Nenek terhadap Akhlak anak asuh mereka (cucu). Karena di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan. Sebagian besar penduduknya terhimpit oleh kebutuhan ekonomi yang semakin besar, sehingga terpaksa menitipkan anaknya kepada nenek.

  Berdasarkan alasan tersebut, penulis ingin meneliti dengan judul POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DUSUN NGRAWING, DESA NGAMBAKREJO, KEC.

  TANGGUNGHARJO, KAB. GROBOGAN TAHUN 2016.

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memperlihatkan beberapa masalah yang tentunya layak untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut, maka rumusan masalah penelitiannya adalah sebagai berikut : 1.

  Bagaimana pola asuh yang digunakan nenek di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016? 2. Bagaimana cara nenek dalam menanamkan akhlak anak di Dusun

  Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016?

  3. Bagaimana implikasi pola asuh nenek terhadap akhlak anak di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis mempunyai tujuan dalam penelitian sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui pola asuh yang digunakan nenek di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016.

  2. Untuk mengetahui cara nenek dalam menanamkan akhlak anak di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016.

  3. Untuk mengetahui implikasi pola asuh nenek terhadap akhlak di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016.

D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang Pola Asuh Nenek di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec.

  Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016. Dari informasi tersebut dapat memberikan manfaat secara teoretik maupun praktik yaitu:

1. Secara Teoretik

  Penelitian ini dapat menambah wawasan dan selanjutnya orang tua atau pengasuh dapat memilih bagaiamana pola asuh yang terbaik yang harus dilakukan dalam mengasuh anak mereka.

2. Secara Praktik

  Diharapkan dapat memberi sumbangan bagi pengembangan pengetahuan, perilaku dan khususnya dapat memberi sumbangan dibidang psikologi pendidikan yang diperoleh di lapangan, serta dapat menumbuhkan semangat bagi orang tua dalam mengasuh anak.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul di atas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti, sehingga tidak terjadi pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui maksud dari istilah dalam judul di atas.

1. Pola Asuh Nenek

  Pola asuh berarti model, cara, dan sistem (Poerwadarminta, 1982:763). Dalam hal ini bisa dikaitkan dengan pola kepemimpinan, pola asuh merupakan suatu cara yang terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak dimana tanggung jawab untuk mendidik anak ini adalah merupakan tanggung jawab primer. Karena anak adalah hasil dari buah kasih sayang yang diikat dalam tali perkawinan antara suami istri dalam satu keluarga (Thoha, 1996:109). Oleh karena itu, orang tualah yang berperan penting dalam mendidik anak mereka.

  Menurut Haurlock (1973), sebagaimana dikutip oleh Mansur mengemukakan ada tiga jenis pola asuh orang tua terhadap anakanya, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, pola asuh laissez faire

  (Mansur, 2005:354). Pola asuh tersebut biasa digunakan orang tua atau pengasuh bagi anak-anaknya.

  Dalam Kamus Umum B ahasa Indonesia “Nenek” berarti orang yang sudah tua, ibu dari ayah, ibu dari ibu, atau sebutan kepada perempuan yang sudah tua (Poerwadarminta, 2006:798). Nenek yang dimaksud peneliti yaitu nenek yang sudah tua yang mengasuh dan mendidik cucunya. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pola asuh nenek adalah suatu daya atau suatu cara yang dilakukan nenek kepada anak asuhnya dalam hal memelihara, merawat, mendidik, dan mengarahkan yang bertujuan agar menjadi anak yang berakhlakul karimah.

2. Akhlak Anak

  Lafadz akhlak (dalam bahasa Indonesia dituliskan akhlak) berasal dari kata khulq, yang artinya : kejadian bathin atau internal

  creation dalam bahasa Inggrisnya. Maka menurut Linguistik bahasa

  Arab Akhlak sebenarnya ialah bentuk jamak dari pada khulq, dan berarti : ciri-ciri watak seseorang (t

  he traits of man‟s) moral karakter.

  Tapi dalam arti agama, akhlak ialah suatu daya positif dan aktif dalam bentuk perilaku atau perbuatan (Harahap, 1979:13). Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah POLA ASUH NENEK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DUSUN NGRAWING, DESA NGAMBAKREJO, KEC.

  TANGGUNGHARJO, KAB. GROBOGAN TAHUN 2016.

F. Metode Penelitian

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai beriku: 1.

   Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif (Sugiyono, 2012:9). Mengatakan bahwa : Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala perubahan akhlak anak ketika tidak diasuh oleh orang tuanya sendiri melainkan diasuh oleh nenek mereka.

  2. Kehadiran Peneliti

  Kehadiran peneliti di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan yaitu untuk meneliti pola asuh yang digunakan nenek, penanaman akhlak, dan akhlak anak yang diasuh oleh sang nenek.

  3. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilakukan secara khusus di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016.

4. Sumber Data

  Sumber data yang digunakan pada penelitian ini ada dua macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

  a. Sumber Data Primer

  Sumber data primer adalah sumber data yang dikumpulkan langsung dari tangan pertama, yaitu kata-kata dan tindakan subyek serta gamabaran dan pemahaman dari subyek yang diteliti sebagai dasar utama melakukan interpretasi data.

  Data tersebut diperoleh secara langsung dari orang-orang yang dipandang mengetahui masalah yang akan dikaji dan bersedia memberi data yang diperlukan. Penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah nenek dan cucu. Karena dari informasi-informasi tersebut akan dilakukan penelusuran lebih lanjut kepada pihak-pihak terkait.

  b. Sumber Data Sekunder

  Sumber data sekunder adalah data yang mengandung dan melengkapi sumber-sumber data primer. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Petugas Kelurahan Desa Ngambakrejo yang tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan mengasuh anak dan dokumentasi- dokumentasi dalam penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data yang relevan dengan fokus penelitian, maka teknik pengumpulan data yang akan di pakai meliputi : a.

   Metode Wawancara

  Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2012:231). Teknik ini penulis gunakan untuk mencari data yang didapat baik dari sumber data primer maupun sumber data sekunder. Penulis dalam penelitian ini akan melakukan wawancara dengan 7 nenek dan 7 anak di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016.

b. Metode Dokumentasi

  Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan pada subjek penelitian, namun melalui dokumentasi-dokumentasi (Hasan, 2002:87). Metode dokumentasi ini peneliti mencari dokumen-dokumen penting atau arsip-arsip yang mendukung data yang berkaitan dengan penelitian dan untuk memperkuat data-data yang didapat.

6. Teknik Analisis Data

  Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan atau catatan lapangan, dan dokumentasi (Sugiyono, 2012:244). Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan sebelum di lapangan.

  Adapun yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu analisis kualitatif, yaitu dengan langkah-langkah :

  a. Mengorganisir Data

  Pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode atau teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono, 2012:240). Hal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa penelitian ini penting untuk dikaji dan diteliti serta diketahui keasliannya.

  b. Reduksi Data

  Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polannya (Sugiyono, 2012:247). Reduksi data ini berguna untuk meninjau kembali data-data yang kurang atau data-data yang sekiranya tidak perlu dapat dipertimbangkan kembali apakah data tersebut perlu tidak dicantumkan dalam penulisan penelitian.

  c. Penyajian Data

  Penyajian data ini diatasi sebagai sekumpulan informasi yang bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya. Penyajian data diharapkan agar pembaca lebih cepat memahami isi dalam penelitian ini.

  d. Penarikan Kesimpulan

  Kegiatan analisis selanjutnya adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya (Sugiyono, 2012:252). Penarikan kesimpulan ini digunakan peneliti untuk menarik suatu masalah yang ada.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini peneliti berusaha memperoleh keabsahan temuan. Teknik yang dipakai untuk menguji keabsahan temuan tersebut yaitu teknik triangulasi. Triamgulasi dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kembali data-data yang sudah terkumpul, agar tidak terjadi salah memasukkan data yang terkumpul.

  Triangulasi dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan bebagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2012:273). Triangulangi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu :

  a. Triangulasi Sumber Data

  Triangulasi sumber data berarti, untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data yang teleh diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2012:274). Triangulasi sumber data berarti membandingkan data-data yang diperoleh dari informasi satu dengan informan yang lainnya dan juga mengecek kebenaran dan kepercayaan suatu informasi.

  b. Triangulasi Metode

  Triangulasi metode dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2012:274). Metode ini digunakan untuk pengecekan keabsahan data untuk mengetahui hasil temuan ini benar-benar hasil temuan sendiri tidak hasil penelitian orang lain ataupun tidak plagiat dari penelitian sebelumnya.

8. Tahap-tahap Penelitian a. Tahap sebelum ke lapangan

  Penulis menentukan fokus penelitian yang akan menjadi pokok pembahasan, selain itu penulis melakukan konsultasi kepada pembimbing dalam penyusunan surat ataupun proposal penelitian, dilanjutkan penyelesaian perizinan lokasi penelitian.

  b. Tahap pekerjaan lapangan

  Penulis melakukan pengumpulan bahan yang berkaitan dengan wawanacara, observasi, dan dokumentasi penelitian.

  Pada tahap ini penulis memulai terjun ke lapangan tempat penelitian tersebut dilakukan.

  c. Tahap analisis data

  Penulis melakukan analisis data yang di peroleh melalui wawancara mendalam dan dokumentasi dengan nenek yang mengasuh anak (cucu) mereka dan anak yang diasuh oleh nenek.

G. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini penulis bagi menjadi lima bab, di masing-masing bab saling berkaitan, dengan penjelasan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, yang meliputi : A. Latar Belakang Masalah B. Fokus Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Keguanaan Penelitian

  E.

  Penegasan Istilah F. Metode Penelitian G.

  Sistematika Penulisan Skripsi

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA, yang berisi : A. Pola Asuh 1. Pengertian Pola Asuh 2. Macam-macam Pola Asuh 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pola Asuh 4. Faktor-faktor yang menyebabkan pengasuhan anak bergeser pada nenek B. Akhlak Anak 1. Pengertian Akhlak 2. Dasar dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis 3. Tujuan Akhlak 4. Ruang Lingkup Akhlak 5. Klasifikasi Akhlak C. Implikasi Pola Asuh Nenek terhadap Akhlak Anak BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN, berisi tentang : A. Paparan Data 1. Gambaran Lokasi Penelitian a. Sejarah Singkat tentang Dusun Ngrawing b. Keadaan Geografis c. Keadaan Penduduk d. Keadaan Sosial e.

  Keadaan Ekonomi f. Sarana dan Prasarana g.

  Visi dan Misi Desa h. Struktur Perangkat Desa Ngambakrejo 2. Gambaran Informan B. Temuan Penelitian

BAB IV : PEMBAHASAN, yang berisi tentang : A. Pola asuh yang digunakan nenek di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016. B. Penanaman nenek terhadap akhlak anak di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan Tahun 2016. C. Implikasi pola asuh nenek terhadap akhlak anak di Dusun Ngrawing, Desa Ngambakrejo, Kab. Grobogan Tahun 2016. BAB V : PENUTUP, yang merupakan bab terakhir berupa : A. Kesimpulan. B. Saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pola Asuh 1. Pengertian Pola Asuh Pola berarti model, dan sistem (Poerwadarminta, 1982:763). Sedangkan asuh, mengasuh berarti menjaga, merawat, mendidik anak

  kecil, memimpin, dan melatih (Poerwadarminta, 1982:63). Kata pengasuh adalah orang yang menjaga, merawat, dan mendidik anak.

  Maksud dari mengasuh anak adalah mendidik dan memelihara anak itu, mengurus makanan, minuman, pakaian dan kebersihannya, dalam periode umurnya yang pertama (Al-Barry, 1977:51). Pola asuh adalah model atau cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak (Thoha, 1996:109). Orang tualah yang berhak dan bertanggung jawab dalam mengasuh dan mendidik anak mereka.

  Menurut pendapat Theresia pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak. Lebih jelasnya, yaitu bagaimana sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anak. Termasuk caranya menerapkan aturan, mengajarkan nilai atau norma, memberikan perhatian dan kasih sayang, serta menunjukkan sikap dan perilaku yang baik, sehingga dijadikan contoh atau panutan anaknya (Muallifah, 2009:43). Oleh karena itu, pola pengasuhan anak itu sangat penting. Karena dalam mengasuh anak itu juga di butuhkan cara atau sistem untuk mengasuh anak. Pola asuh juga merupakan sikap dan perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anaknya. Sikap dan perilaku orang tua itulah yang dijadikan anak sebagai contoh atau panutan bagi anaknya dalam kehidupan sehari-hari.

  Orang tua bertanggung jawab untuk dirinya dan keluarganya melalui pendidikan yang di berikan mereka, selain itu orang tua juga yang bertugas menjadikan anak-anak mereka mempunyai agama yang baik menurut agama Islam. Menurut Al-Abrasyi dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam mengatakan bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, seperti sabda Nabi Muhammad SAW bersabda :

  ِناَدِّوَهُ ي ُهاَوَ بَأَف ِةاَرْطِفْلا ىَلَع ُدَلْوُ ي ٍدْوُلْوَم ُّلُك ىقهيبلا هاور( ِوِنَسِّجُيُْوَأ ِوِناَرِّصَنُ يْوَأ ِو )

  Artinya : Tiap-tiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan mereka Yahudi, Nasrani dan Majusi (HR. Baihaqi).

  Berdasarkan hadits di atas bahwasanya anak itu terlahir dalam keadaan fitrah atau suci tidak ada noda sama sekali. Orang tuanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani dan Majusi. Ketika orang tua berada di rumah, anak akan melihat dan memahami apa yang dilakukan orang tuanya. Oleh karena itu, anak akan menjadikan orang tuanya sebagai panutan atau contoh dalam kehidupan sehari-hari dan yang akan mendatang.

  Menurut Haurlock (1973), sebagaimana dikutip oleh Mansur mengemukakan ada tiga jenis pola asuh orang tua terhadap anakanya, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, pola asuh laissez faire (Mansur, 2005:354). Pola asuh tersebutlah yang biasanya digunakan oleh orang tua maupun pengasuh dalam mengasuh anak, agar lebih mudah dalam mengasuh anak berdasarkan pola asuh di atas.

2. Macam-macam Pola Asuh Anak

  Mendidik anak dalam keluarga diharapkan agar anak mampu berkembang kepribadiannya, menjadi manusia dewasa yang memiliki sikap positif terhadap agama, kepribadiaan kuat dan mandiri, berakjlak mulia, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang secara optimal. Untuk mewujudkan hal itu ada berbagai cara dalam pola asuh yang dilakukan oleh orang tua menurut Haurlock yang di kutip oleh Chabib Thoha (1973:110) ada 3 macam pola asuh yaitu : a.

  Pola Asuh Otoriter Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang ditandai dengan : cara mengasuh anak-anaknya dengan aturan-aturan yang ketat, seringkali memaksa anak untuk berperilaku seperti dirinya (orang tua), kebebasan untuk bertindak atas nama diri sendiri dibatasi.

  Anak jarang diajak berkomunikasi dan diajak ngobrol, bercerita- cerita, bertukar pikiran dengan orang tua, orang tua malah menganggap bahwa semua sikap yang dilakukan itu dianggap sudah benar sehingga tidak perlu anak diminta pertimbangan atas semua keputusan yang menyangkut permasalahan anak-anaknya. Pola asuh yang bersifat otoriter ini juga ditandai dengan hukuman- hukumannya yang dilakukan dengan keras, mayoritas hukuman tersebut sifatnya hukuman badan dan anak juga diatur yang membatasi perilakunya (Mansur, 2005:354). Pola asuh ini, lebih mengutamakan perintah-perintah dari orang tua untuk mematuhi apa yang diperintahkan orang tua mereka, tidak mendengar argumen atau pendapat dari anak. Anak dituntut untuk selalu menuruti kemauan orang tua mereka.

  Menurut penulis dalam menggunakan Pola Asuh Otoriter mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari Pola Asuh Otoriter : anak akan menurut kepada orang tua, takut untuk melakukan kesalahan atau hal negatif. Kelemahan dari Pola Asuh Otoriter : anak akan menjadi pembangkang karena merasa hidupnya terbatas, penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, dan melakukan hal negatif secara diam-diam karena penasaran.

  b.

  Pola Asuh Demokratis Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ditandai dengan

  : pengakuan orang tua terhadap kemampuan anak-anakanya dan kemudian anak diberi kesempatan untuk selalu tergantung kepada orang tua atau pengasuh. Pola asuh seperti ini orang tua memberi sedikit kebebasan kepada anak untuk memilih apa yang dikehendaki dan apa yang diinginkan yang menurut anak yang terbaik bagi dirinya. Orang tua dalam hal-hal tertentu perlu ikut campur tangan, misalnya dalam keadaan yang membahagiakan hidupnya dan keselamatan anak. Demikian pula terhadap hal-hal yang sangat prinsip mengenai pilihan agama, orang tua dapat memaksakan kehendaknya terhadap anak, karena anak belum memiliki alasan yang cukup tentang hal itu. Tidak semua materi pelajaran agama seluruhnya diajarkan secara demokratis terhadap anak (Mansur, 2005:355-356). Pola asuh ini, anak diberi kebebasan untuk memilih apa yang menjadi kesukaannya, asalkan masih dalam pengawasan orang tua mereka.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SD (KELAS 3) DI DESA KEMIRI KEC. PUSPO KAB. PASURUAN

0 3 1

PENGARUH PEMBINAAN KEAGAMAAN TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PERMATA HATI DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 103

PENGARUH INTENSITAS KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU ANAK DI DUSUN NGELOSARI DESA JOMBOR KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 115

NILAI-NILAI MORAL DALAM TRADISI NGALAP BERKAH PADA MASYARAKAT DI KAWASAN BLEDUG KUWU, DESA KUWU, KEC. KRADENAN, KAB. GROBOGAN TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 105

FAKTOR FAKTOR PENYEBAB PERCERAIAN (STUDI TERHADAP PERCERAIAN DI DESA BATUR KEC. GETASAN KAB. SEMARANG) - Test Repository

0 2 98

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU’ PADA REMAJA DESA SOLOWIRE KEC. KEBONAGUNG KAB. DEMAK TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 110

HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DENGAN KEPRIBADIAN REMAJA DI DUKUH DONGANTI, DESA NGLEMBU, KEC. SAMBI, KAB. BOYOLALI TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 154

HUBUNGAN POLA ASUH IBU PEKERJA DENGAN AKHLAK ANAK DI DESA KLEGO KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 121

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA KELUARGA NIKAH BEDA AGAMA DI DUSUN NGIPIK DESA CANDI KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 115

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI MTs ASWAJA KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

2 2 132