MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI MTs ASWAJA KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

  

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK

DI MTs ASWAJA KEC. TENGARAN

KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

MUHAMAD FATIH ROHMAN

  

NIM 11113110

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  

MOTTO

ا

  

ًقُلُخ ْمُهُ نَسْحَأاًنا َْيِإ َْيِْنِم ْؤُمْلا ُلَمْك َاَو

  “ Dan orang mukmin yang paling sempurna Imanya adalah mereka yang paling baik Akhlaknya “ (HR. Ahmad)

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk:

  1. Kedua orang tuaku yang sangat saya hormati dan saya sayangi bapak Luqman dan Alm. Endang Budiani atas perjuangan yang mereka lakukan, segenap doa dan seluruh pengorbanan yang telah dilakukannya, cita dan harapan membimbing dan mendidik dengan penuh kesabaran serta memberikan segalanya kepada saya sampai saat ini, senantiasa Allah meridhoinya.

  2. Kepada keluarga kakak saya yang selama ini mendukung dan memfasilitasi segala apa yang saya butuhkan.

  3. Kepada Mrs. T Putri yang selalu membantu dalam suka dan duka dalam pembuatan skripsi ini.

  4. Kepada teman seperjuangan saya yang selalu ada untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Kepada keluarga besar MTs Aswaja Tengaran yang berpartisipasi dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

  6. Keluarga besar perpustakaan IAIN Salatiga.

  

ABSTRAK

Rohman, Muhamad Fatih, 2017. Motivasi Orang tua Menyekolahkan Anak di

  MTs Aswaja Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

  Kata Kunci: Motivasi orang tua, pendukung dan penghambat.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui motivasi orang tua memasukkan anak di MTs Aswaja. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apa motivasi orang tua menyekolahkan anak di MTs Aswaja Tengaran? (2) Apa yang mendukung dan menghambat motivasi orang tua menyekolahkan di MTs Aswaja Tengaran?. Dengan demikian, tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi orang tua menyekolahkan anak di MTs Aswaja Kec. Tengaran Kab. Semarang tahun pelajaran 2016/2017. Mengetahui pendukung dan penghambat motivasi orang tua menyekolahkan anak di MTs Aswaja Kec. Tengaran Kab. Semarang tahun

  pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field reserch) dan bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber. Data yang terkumpul dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) motivasi orang tua menyekolahkan di MTs Aswaja Tengaran, (a) orang tua menginginkan anaknya bisa disiplin dalam beribadah, (b) dapat mendalami agama dengan baik, (c) dapat menjadi anak yang soleh solekhah, berguna nusa bangsa dan (d) menjadi orang yang sukses dunia akhirat. (2) yang mendukung dan menghambat motivasi orang tua menyekolahkan anak di MTs Aswaja Tengaran diantaranya adalah (a) biaya spp yang murah, (b) guru agamanya sungguh-sungguh, (c) keseimbangan ilmu agama dan ilmu umum sehingga anak tidak tertinggal dalam pelajaran umum begitu pula dengan keagamaannya. Kemudian yang penghambat motivasi orang tua menyekolahkan anak di MTs Aswaja Tengaran adalah (a) fasilitas sekolahan yang belum terlalu lengkap, (b) keadaan sekolahan yang belum terlalu rapi sehingga siswa terlihat kurang nyaman dalam proses pembelajaran berlangsung.

DAFTAR ISI

  i HALAMAN JUDUL…………………………………………………….... HALAMAN LOGO ii ………………………………………………………. iii

  NOTA DINAS PEMBIMBING…………………………………………… HALAMAN PENGESAHAN iv ……………………………………………. PERNYATAAN KEASLIAN KELULUSAN v

  …………………………… MOTTO vi

  …………………………………………………………………… PERSEMBAHAN vii

  ………………………………………………………… KATA PENGANTAR viii ……………………………………………………. ABSTRAK ix

  ………………………………………………………………… DAFTAR ISI x ………………………………………………………………. DAFTAR TABEL xii …………………………………………………………. xiii

  DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………

  BAB I. PENDAHULUAN

  1 …………………………………………………

  A. Latar belakang Masalah 1 ………………………………………..

  B. Fokus Penelitian 5 ………………………………………………..

  C. Tujun Penelitian 5 ………………………………………………..

  D. Kegunaan penelitian

  6 ……………………………………………

  E. Penegasan Istilah 6 ……………………………………………….

  F. Metode Penelitian

  7 ………………………………………………

  G. Sistematika Penulisan 16 ………………………………………….

  BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi 18 ………………………………………………………..

  1. Pengertian motivasi

  18 …………………………………………

  2. Fungsi dan tujuan motivasi

  23 …………………………………

  3. Macam-macam motivasi

  25 ……………………………………

  4. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

  31 ………………..

  B. Orang Tua

  37 ………………………………………………………

  1. Pengertian orang tua 37 ……………………………………….

  2. Peran orang tua

  42 ……………………………………………

  3. Tanggung jawab orang tua

  48 …………………………………

  C. Penelitian yang relevan

  53 …………………………………………

  BAB III. PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Aswaja Kec. Tengaran Kab. Semarang

  56 tahun 2016/2017………………………………………………

  1. Lokasi dan potret sekolahan

  56 ………………………………

  B. Temuan Penelitian

  1. Hasil wawancara dengan orang tua yang menyekolahkan anaknya di MTs Aswaja Tengaran 61 ……………………….

  a. Motivasi Orang tau menyekolahkan anak di MTs Aswaja

  61 Tengaran……………………………………………..

  b. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat motivasi Orang tua menyekolahkan anak di MTs Aswaja Tengaran… 65

  BAB IV. PEMBAHASAN A. Motivasi orang tua menyekolahkan anak di MTs Aswaja Kec. Tengaran Kab. Semarang

  69 …………………………………

  B. Faktor pendukung dan penghambat motivasi orang tua menyekolahkan anak di MTs Aswaja Tengaran 74 ……………….

  BAB V. PENUTUP A.

  81 Kesimpulan…………………………………………………..

  B.

  82 Saran…………………………………………………………

  71 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Batas Wilayah……………………………………………….

  56 Tabel 3.2 Jumlah Siswa...............................................................................

  57 Tabel 3.3 Jumlah Siwa dari Jenis Kelamin…………………………….

  57 Tabel 3.4 Sarana Prasarana…………………………………………….

  58 Tabel 3.5 Kepengurusan Sekolah……………………………………….

  58 Bagan 3.1 Struktur Organisasi MTs Aswaja Tengaran 2016/2017…....

  60

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I : Daftar Riwayat Hidup Lampiran

  II : Surat Izin Penelitian Lampiran

  III : Surat Keterangan Telah Meneliti Lampiran

  IV : Pedoman Wawancara Lampiran V : Kode Penelitian Lampiran

  VI : Transkip Wawancara Lampiran

  VII : Reduksi Data Lampiran

  VIII : Daftar SKK Lampiran

  IX : Dokumentasi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting bagi bangsa dan

  negara serta setiap manusia. Pendidikan merupakan suatu upaya memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada individu-individu guna mengembangkan bakat dan kepribadian mereka. dari kegelapan ke kecerahan pengetahuan. Sedangkan pengertian pendidikan dalam arti luas yaitu pendidikan baik formal maupun informal meliputi segala hal yang memperluas pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang dunia dimana mereka hidup. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdaasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Yusuf, 2006:7).

  Anak adalah nikmat dan rahmat dari Allah SWT, memposisikan hakikat anak sebagai nikmat dan rahmat, maka berarti ada amanah yang sedang diterima dan harus dilaksanakan. Amanah tersebut tidak boleh dikhianati, karena pengkhianatan terhadap amanah berarti dosa setelah anak mencapai usia enam atau tujuh tahun, perkembangan jasmaniah dan rohamniah mulai sempurna. Anak keluar dari lingkungan keluarga dan memasuki lingkungan sekolah, yaitu lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan jasmaniah dan rohaniah (Maurice, 2003).

  Orang tua dan anak-anak menghadapi banyak pilihan dan bahaya dalam menyelesaikan sekolah, sepanjang waktu tersebut orang tua secara sungguh-sungguh menjalin komunikasi dengan anak-anak. Dan ini tidak mendengarkan, bertanya, kadang-kadang menahan pendapat kita sendiri sehingga kita dapat mendengarkan apa yang dikatakan anak-anak, dan memastikan kita tidak secara otomatis menganggap solusi yang benar bagi kita, di jaman kita adalah benar bagi anak-anak di jaman mereka.

  Tanggungjawab orang tua terhadap anak mencerminkan suatu ciri khas pendidikan keluarga (Zulkifli, 2005). Di dalam pendidikan keluarga, anak mendapat bimbingan dan perawatan dalam rangka membentuk perwatakan dan kepribadian anak, untuk menjadikan dirinya sendiri yaitu menjadi diri pribadi yang utuh. Di dalam kehidupan keluarga, kegiatan pendidikan berlangsung dengan sasaran pencerdasan spiritual, berupa:

  1. Moral syukur dalam menerima setiap kelahiran, keberuntungan, dan nasib buruk sekalipun.

  2. Moral sabar dalam menghadapi segala macam persoalan kehidupan.

  3. Moral ikhlas dalam menghadapi akhir kehidupan (kematian) dan bencana yang memusnahkan (Zulkifli, 2005).

  Seorang anak bisa mendapatkan pendidikan dalam tiga tempat, yaitu pendidikan di keluarga, pendidikan di sekolah, dan pendidikan di masyarakat. Ketiganya saling mempengaruhi satu sama lain, dan harus saling mendukung demi terciptanya pendidikan yang baik untuk membentuk orang menjadi baik. Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan tempat pertama bagi anak untuk mendapatkan pengetahuan sebagai guru dan bertanggungjawab terhadap anak-anaknya.

  Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motif adalah daya penggerak pada diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Hamzah, 2008:3).

  Orang tua harus bisa memilih pendidikan yang tepat untuk anaknya, mengingat pergaulan anak pada jaman sekarang sangat memprihatinkan, karena adanya pengaruh lingkungan yang kurang baik dan kenakalan-kenakalan remaja sejenisnya. Oleh karena itu, agar kelak anak dapat hidup bermasyarakat, menjadi anggota masyarakat yang baik, yang mengerti akan hak dan kewajibannya, dan mempunyai kepribadian yang baik pula, maka orang tua haruslah mendukung penuh dalam memberikan pendidikan kepada anak, terutama pendidikan agama, karena pendidikan agama adalah pengetahuan dasar yang dijadikan pedoman sekaligus benteng dari hal-hal yang bersifat negatif.

  Dari sinilah orang tua sudah sepatutnya termotivasi untuk dalamnya terdapat ilmu pengetahuan tentang keagamaan yang lebih, contohnya adalah Madrasah Tsanawiyah Aswaja.

  Ada berbagai hal yang menjadikan alasan bagi peneliti untuk meneliti di MTs Aswaja:

  1. Motivasi orang tua yang menyekolahkan anak di MTs Aswaja, di sisi lain ada beberapa sekolahan negeri yang berada tidak jauh dari MTs Aswaja, atau SPP yang murah daripada sekolah umum menjadikan orang tua termotivasi untuk menyekolahkan anaknya di MTs tersebut, kemudian sekolahan yang dekat dengan rumah.

  2. Fasilitas yang disediakan sekolahan berdampak pada pembelajaran.

  Lembaga pendidikan yang mengajarkan agama lebih lengkap mempengaruhi sikap moral anak.

  Madrasah Tsanawiyah Aswaja berbeda dengan Sekolah Menengah Pertama, dalam Madrasah Tsanawiyah Aswaja ada tambahan pelajaran, terutama dalam Pendidikan Agama Islam. Jika di SMP hanya ada satu Pelajaran Agama, di MTs Pelajaran Agama Islam dipecah lagi menjadi beberapa pelajaran tersendiri, seperti Akidah Akhlak, fiqh, dan qur‟an hadist.

  Itulah mengapa penulis mengangkat penelitian dengan judul “Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anak Di MTs Aswaja Kec.

  Tengaran Kab. Semarang”, padahal pada dasarnya ada sekolah negeri yang juga berada di sekitar MTs Aswaja tersebut. Sehingga sangatlah menarik tersebut.

  B. Fokus penelitian

  1. Apa motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Tsanawiyah Aswaja Tengaran?

  2. Apa saja yang mendukung dan menghambat motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Tsanawiyah Aswaja Tengaran?

  C. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Tsanawiyah Aswaja Tengaran.

  2. Untuk mengetahui hal-hal yang mendukung dan menghabat motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Tsanawiyah Aswaja Tengaran.

  D. Kegunaan Penelitian

  1. Kegunaan Teoritis

  a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang Madrasah Tsanawiyah Aswaja Tengaran.

  b. Hasil penelitian ini nantinya akan berguna pada pendidikan waktu sekarang dan yang akan datang.

  2. Kegunaan Praktis

  a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan

  b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi refrensi para orang tua dalam memillih pendidikan yang terbaik untuk anaknya, dan juga bisa menjadi refrensi bagi Madrasah Tsanawiyah untuk menjadi lebih baik.

  E. Penegasan Istilah

  Untuk pemperjelas maksud dari judul di atas yang rupanya terhindar dari kesalahan penafsiran, maka perlu penulis menjelaskan sesuai dengan interprestasi yang dimaksud.

  1. Motivasi Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai

  “daya penggerak yang telah menjadi aktif”. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesakn (Sardiman, 2005:2).

  2. Orang tua Orang tua ayah ibu kandung, orang yang di anggap tua (cerdik, pandai, ahli), orang yang di hormati di kampong (Kamus Umum

  Bahasa Indonesia, 1982: 688). Dalam hal ini yang dimaksud ialah orang tua siswa MTs Aswaja.

  3. MTs Aswaja Madrasah Tsanawiyah Aswaja adalah lembaga pendidikan Islam formal yang setingkat dengan Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP). yang menyelenggarakan program tiga tahun setelah Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar. Dan ciri lain adalah tentang mata pelajaran keislaman sebagai dasar pembelajaran di MTs tersebut, disamping itu juga mata pelajaran umum diberikan pada muatan kurikulum.

F. Metode Penelitian

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang analisisnya, tidak menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Penelitian ini menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika antara fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah (Azwar, 2000:5).

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki (Spradley, 2006:7).

  Langkah awal dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu mempelajari beberapa buku yang terkait dengan penelitian ini. Hal ini dilakukan sebagai dasar acuan dan pembuktian atas teori yang mereka kemukakan.

  Herminanto Sofyan, mengatakan bahwa motivasi berasal dari diri individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Dikatakan pula bahwa motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku yang berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu (Sofyan, 2004:107).

  Thamrin Nasution dan Mulhalijah Nasution menerangkan bahwa dalam pendidikan keluarga peran orangtua memberi pengaruh besar pada pendidikan anak. Keluarga mempunyai tanggungjawab utama atas perawatan dan perlindungan anak sejak dari bayi sampai remaja dan mandiri. Dalam proses belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan pendidikan, ada dua faktor yang mempengaruhi jalanya proses belajar mengajar, yaitu: a.

  

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak, hal ini bersifat psikologis dan bersifat biologis. b. Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri anak, hal ini meliputi keluarga, khususnya orangtua yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya anak dalam belajar. Sekolah, peranan guru sangat penting dengan jalan meningkatkan motivasi siswa, mendidik dan membimbing siswa untuk dapat berprestasi dengan baik (Nasution dan mulhalijah, 2008:1).

  Abdul Rahman Shaleh mengutip dari M. Usman Najati, mengatakan bahwa motivasi adalah ketentuan-ketentuan penggerak menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Motivasi memiliki tiga komponen pokok yaitu: a. Menggerakan Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.

  b. Mengarahkan Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku pada sesuatu.

  c. Menopang Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu (Shaleh, 2009:184).

  2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTs Aswaja Kecamatan Tengaran

  Kabupaten Semarang. Sekolahan tersebut terletak di titik koordinat lintang (-7.4205273) dan bujur (110,518866), jarak dari jalan raya sekita 1 kilometer, melewati dua sekolahan negeri dan Swasta. MTs Aswaja telah terakreditasi B dari tahun 2014-2019.

  3. Sumber Data

  a. Sumber Data Primer Merupakan sumber data utama yang diperoleh langsung berhubungan dengan pembahasan skripsi ini, yaitu semua Orang tua atau wali murid dari kelas satu sampai kelas tiga yang dipilih

  b. Sumber Data Sekunder Merupakan sumber data penunjang yang ada relevansinya dengan pembahasan skripsi ini, seperti buku-buku yang relevan, dan lain-lain.

  4. Prosedur Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Wawancara

  Adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 1991:144). Dalam metode ini peneliti menggunakan metode wawancara terbuka, artinya pertanyaan-pertanyaan yang peneliti kemukakan dapat di tambah atau dikurangi menyesuaikan situasi dan kondisi saat pelaksanaan tanpa mengganggu kelancaran jalannya wawancara dan akan membawa hasil yang akurat. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Tsanawiyah.

  b. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang-barang yang tertulis (Hadi, 2005:114). Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan meneliti bahan-bahan yaitu mencari data mengenai hal-hal atau majalah, prasasti, notulen rapat, dan Sebagainya (Azwar, 2000:5). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang siswa dan orang tua siswa.

  5. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data model Miles dan Huberman. Analisis data di lapangan model Miles dan Huberman dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan pada periode tertentu. Aktifitas dalam analisis data model Miles dan Huberman, yaitu data reduction, data display, dan conclusion (Sugiono, 2012:246).

  drawing/verification

  a. Data Reduction/Reduksi data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.

  Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

  Dalam penelitian ini adalah merangkum, memilih, dan memfokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan motivasi orangtua menyekolahkan anak di Madrasah Tsanawiyah Tengaran.

  b. Data Display/Penyajian Data Langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Dengan mendisplay data akan mempermudah untuk memahami apa yang dipahami dari penyajian data. Penyajian data dalam penelitian ini adalah dengan teks yang bersifat naratif.

  c. Conclusion Drawing/Verification.

  Langkah terakhir dari tehnik analisis data penelitian ini adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Yaitu menyimpulkan data-data yang telah dianalisis dalam periode tertentu. Dalam penlitian ini adalah penarikan kesimpulan tentang motivasi orang tua menyekolahkan anak di Madrasah Tsanawiyah Tengaran.

  6. Keabsahan Data Ada empat kriteria keabsahan data yang digunakan yaitu: kepercayaan (creadibility), keteralihan (transferaility), ketergantungan

  (dependebility), kepastian (konfermability) (Moleong, 2008:324). Akan

  tetapi dalam penelitian ini, penulis memakai tiga macam antara lain sebagai berikut: a. Kepercayaan (creadibility) Criteria kreadibilitas ini berfungsi untuk melakukan penelaahan data secara akurat agar tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai. Adapun teknik dalam penentuan kepercayaan ini adalah masa memperpanjang masa observasi, menggunakan bahan referensi, membicarakan dengan orang lain serta mengadakan member check (proses pengecekan data yang dilakukan oleh peneliti kepada informan/subjek).

  Criteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan menginterprestasikan data sehingga data dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Lebih jelasnya adalah dikarenakan keterbatasan pengalaman, waktu dan pengetahuan dari penulis, maka cara untuk menetapkan bahwa proses penelitian dapat dipertanggungjawabkan melalui audit ketergantungan oleh auditor independent oleh dosen pembimbing

  Penulis melakukan criteria ini dalam pengecekan data dengan cara sesering mungkin melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing dan orang tua yang menyekolahkan anaknya, diharapkan dengan cara ini, penulis dapat mengetahui kesalahan- kesalahan serta dapat memperbaiki.

  c.

   Kepastian (konfermability)

  Kriterian ini digunakan untuk menilai hasilpenelitian yang dilakukan dengan cara mengecek data dan informasi serta interprestasi hasil penelitian yang didukun oleh data yang ada pada pelacakan audit. Dengan cara penelitian wawancara langsung kepada informan (orang tua yang menyekolahkan anaknya) sehingga peneliti mendapat data yang pasti dan akurat.

  7. Tahap-tahap Penelitian lapangan, pekerjaan lapangan, analisis data, penulisan laporan. Tahap yang ditempuh adalah sebagai berikut:

  a. Tahap sebelum ke lapangan Tahap ini meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigm dengan teori, penjajakan alat penelitian, mencakup observasi pada lapangan dan permohonan ijin kepada subjek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, penyusunan usulan penelitian.

  b. Tahap pekerjaan lapangan Tahap ini meliputi pengumpulan data-data yang berkaitan dengan motivasi orang tua menyekolahkan anak di Mts Aswaja

  Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2016/2017. Data tersebut diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. c. Tahap analisis data Menurut Miles dan huberman dikutip Sugiono (2007:337).

  Aktifitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

  1) Mereduksi data berati merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak penting. 2) Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 3) Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

  Temuan dapat berupa deskriptif atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

  d. Tahap penulisan laporan Tahap ini meliputi: kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindak lanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulisan skripsi yang sempurna. Langkah terakhir melakukan penyusunan kelengkapan persyaratan untuk ujian skripsi.

G. Sistematika Penulisan

  Dalam penyusunan skripsi ini peneliti sampaikan sistematika penulisan skripsi agar dapat memberi gambaran isi skripsi secara singkat.

  BAB I Pendahuluan, meliputi: Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. tentang Motivasi, meliputi: definisi motivasi, fungsi motivasi, dan macam- macam faktor motivasi. Bagian kedua tentang orang tua, meliputi: definisi orang tua, peran dan tanggung jawab orang tua dalam dunia pendidikan.

  BAB III Hasil Penelitian, meliputi: Gambaran umum Madrasah Tsanawiyah Aswaja Tengaran, Data tentang motivasi orang tua menyekolahkan anak di Madrasah Tsanawiyah Aswaja Tengaran dan data tentang faktor-faktor yang mendukung dan menghambat motivasi orang tua dalam menyekolahkan anaknya di Madrasah Tsanawiyah Aswaja Tengaran.

  BAB IV Analisis Hasil Penelitian, meliputi: analisis tentang motivasi orang tua menyekolahkan anak di Madrasah Tsanawiyah Aswaja Tengaran. Dan analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi orang tua menyekolahkan anak di Madrasah Tsanawiyah Aswaja Tengaran.

  BAB V Penutup, meliputi: kesimpulan, dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi 1) Pengertian Motivasi Kata motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin movere, kata

  dasarnya adalah motiv (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan (Nawawi, 2003). Dalam Kamus Umum bahasa Indonesia disebutkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu (Kompri, 2015:1).

  Menurut Sardiman dalam Motivasi Pembelajaran (2015:2), Motivasi berasal dari k ata “motif” yang dapat diartikan sebagai “daya penggerak yang telah menjadi aktif”. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.

  Setiap perbuatan yang tercermin lewat tingkah laku selain disebabkan oleh faktor yang ada di luar diri manusia, juga ditentukan oleh faktor-faktor yang ada di luar diri manusia itu sendiri. Manusia berbuat karena di dorong oleh kekuatan yang ada dalam dirinya yang menjadi dorongan perbuatantersebut. Dorongan yang datang dari dalam diri manusia yang menyebabkan dia berbuat dan bertingkah laku disebut dengan motif.

  Dalam psikologi, motif diartikan sebagai rangsangan, dorongan atau pembangkit, yaitu pembangkit tenaga untuk mewujudkan tingkah laku. Selain motif dikenal pula istilah motivasi. Motivasi merupakan istilah yang lebih umum, yang menunjukkan kepada seluruh proses gerakan tersebut, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul diakibatkan oleh suatu tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) mapun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Abin syamsuddin makmun dikutip Sudrajad (dalam Kompri, 2015: 3) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: 1) durasi kegiatan, 2) frekuensi kegiatan, 3) persistensi pada kegiatan, 4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan, 5) pengorbanan untuk mencapai tujuan, 6) tingkat aspirasi yang hendak di capai dengan kegiatan yang dilakukan, 7) tingkat kualifikasi prestasi atau (output) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan, 8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

  Di antara hal-hal yang disepakati oleh ahli

  • –ahli psikologi adalah bahwa manusia tidak mengerjakan sesuatu aktivitas kecuali jika ada tujuan
dibalik pekerjaan yang dikerjakannya itu. Orang-orang berbeda dalam beberapa tujuan-tujuan yang ingin dicapainya, sedang apa tujuan-tujuan lain mereka sepakat. Tujuan kadang-kadang bersifat pemuasan keperluan biologis, pemuasan kepuasan psikologispencapaian nilai-nilai tertentu, dan lain-lain lagi tujuan yang ingin dicapai seseorang melaui aktivitas-aktivitas yang dikerjakan (Langgulung, 1986: 52).

  Menurut Stagner (dalam Langgulung, 1986) mengemukakan bahwa motivasi manusia ada pada tiga bagian, yaitu: primer atau dasar yang menggereakan kekuatan seseorang, yang timbul sebagai akibat dari keperluan organic tertentu seperti lapar, dahaga, kekurangan udara dan letih, evolusi, menjauhi rasa sakit.

  2. Emosi: seperti rasa takut, marah, gembira, cinta, benci, dan jijik, emosi-emosi seperti ini menunjukan adanya keadaan-keadaan dalam yang mendorong seseorang untuk mengerjakan tingkah laku tertentu.

  3. Nilai-nilai dan minat: seseorang bekerja sebagai motivasi-motivasi yang mendorong seseorang membuat tingkah laku sesuai dengan nilai- nilai dan minat yang dimilikinya. Sudan tentu orang yang beragama terdorog oleh nilai yang dimilikinyadalam segala tingkah lakunya.

  Menurut Rajasa dalam kompri (2015: 84) Istilah problema/problematika berasal dari bah asa inggris yaitu “problematic” yang artinya persoalan atau masalah . sedagkan dalam bahasa Indonesia , problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan, yang menimbulkan masalah, permasalahan, situasi yang dapat didefinisikan sebagai suatu kesulitan yang perlu dipecahkan , diatasi atau disesuaikan.

  Mayhew dalam Jarvis (2009: 35) menyatakan pengelolaan perilaku sangat membantu jika perilaku anak benar-benar bermasalah, bukan termasuk dari perkembangan yang normal, dan perilaku tersebut menetap pada diri anak, berbeda dengan perilaku yang timbul karena situasi tertentu. Orangtua cenderung menggunakan hukuman secara berlebihan untuk mengatur perilaku anak, dan ini bisa menimbulkan banyak masalah. benar. Hukuman membuat anak menjadi marah, lagipula karena hukuman lebih membuat anak merasa marah atau takut, tingkat kegiatan fisiknya menjadi sangat tinggi dan menghambat pembelajaran.

  Rumah adalah tempat pertama di mana anak memperoleh ilmu, sedangkan orangtua adalah guru pertama yang memberikan ilmu kepadanya. Di rumah anak dapat belajar tentang banyak hal yang mendasar. Ilmu yang ia peroleh di rumah merupakan fondasi bagi hidup anak di masa depan. Oleh karena itu, orangtua harus selalu mengajarkan, menambahkan, dan memupuk hal-hal yang baik kepada anak sejak ia masih kecil supaya menjadi suatu kebiasaan yang baik sampai ia dewasa nanti. Karena anak merupakan hal yang sangat berharga di mata siapapun, khususnya orangtua. Anak adalah perekat hubungan di dalam keluarga, sehingga dapat dikatakan anak memiliki nilai yang tak terhingga.

  Selain mengasuh, merawat dan membesarkan anak, orang tua mempunyai tugas yang tidak kalah penting yaitu memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putri mereka. Disini peran orang tua dalam hal pendidikan anak sudah seharusnya berada pada urutan pertama. Yang harus dilakukan para orang tua antara lain memilih sekolah yang tepat untuk anak, membimbing mereka dalam belajar, sebagai vasilitator, dan sebagai pemberi motivasi atau motivator.

  Di kalangan guru-guru sekolah negeri yang dijadikan sampel secara nasional. Kuesionar yang dibuat terdiri dari 17 macam pertanyaan tentang problema guru yang dipandang potensial. Responden diminta untuk menunjukan bagi masing-masing guru mana suatu problema pokok dan tidak/bukan problema dilingkungan sekolah masing-masing. Kemudian data yang terkumpul dari kuesioner itu dijadikan landasan analisis. Mereka mendapat 5 aspek pokok yang menyangkut kondisi dan kompensasi tugas mengajar guru yang dipandang sebagai problema major

  • 25% dari responden dan +40% responden yang menganggapnya sebagai problema minor. Ini menempatkan sejumlah guru yang mempunyai problema dalam aspek-aspek tersebut dalam kedudukan antara 65-75% (Kompri, 2015: 84).

  Perancangan pembelajaran bertolak dari sasaran dan telah diakui sebagai kerangka kerja yang mengadopsi berbagai teori yang ada, walaupun ada perbedaan dari setiap kerangka kerja terutama model struktur kognitif dan atau pengembangan kognitif, dalam kepentingan peningkatan keberhasilan belajar, penerapan sangat bergantung pada guru dalam merancang tujuan pembelajaran (Kuswana, 2012: 237).

2) Fungsi dan tujuan motivasi

  Tanpa adanya motivasi (dorongan) usaha seseorang tidak akan dapat mencapai hasil yang baik, begitu juga sebaliknya. Demikian juga dalam mencapai hal belajar, belajar akan lebih baik jika selalu disertai dengan motivasi yang sungguh-sungguh. Maka tidaklah mengherankan apabila ada seseorang yang mampu mencapai prestasi

  اَذِإَو ۗ ْمِه ِسُفْ نَأِب اَم اوُرِّ يَغُ ي َّٰتََّح ٍمْوَقِب اَم ُرِّ يَغُ ي َلَ َوَّللا َّنِإ ٍلاَو ْنِم ِوِنوُد ْنِم ْمَُلَ اَمَو ۗ ُوَل َّدَرَم َلََف اًءوُس ٍمْوَقِب ُوَّللا َداَرَأ

  “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Ar-

  Ra‟d: 11) Dari ayat di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ternyata motivasi yang paling kuat adalah dari diri seseorang. Motivasi sangat berpengaruh dalam gerak-gerik seseorang dalam setiap tindak- tanduknya.

  Dalam kaitannya dengan tingkah laku keagamaan motivasi tersebut penting untuk dibicarakan dalam rangka mengetahui apa sebenarnya latar belakang suatu tingkah laku keagaman yang dikerjakan seseorang. Disini peranan motivasi itu sangat besar artinya dalam bimbingan dan mengarahkan seseorang terhadap tingkah laku keagamaan. Namun demikian ada motivasi tertentu yang sebenarnya timbul dalam diri manusia karena terbukanya hati manusia terhadap hidayah Allah. Sehingga orang tersebut menjadi orang yang beriman dan kemudian dengan iman itulah ia lahirkan tingkah laku keagaman (Ramayulis, 2011:100).

  Dalam proses belajar mengajar, motivasi mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting. Di antara fungsi motivasi belajar adalah: a. Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

  b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapainya.

  c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (Sardiman, 2007:85).

  Fungsi lain dari motivasi adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik pula, atau dengan kata lain intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasinya.

  Dapat diketahui bahwa fungsi motivasi dalam belajar itu di samping memberikan dan menggugah minat dan semangat dalam belajar anak, juga akan membantu anak untuk memilih jalan atau tingkah laku yang mendukung pencapaian tujuan belajar maupun tujuan hidupnya.

  Dapat disimpulkan motivasi adalah keinginan untuk melakukan suatu tindakan. Suatu kondisi dimana keinginan-keinginan (needs) pribadi dapat mencapai kepuasan. Motivasi yang ada pada yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain atau organisasi.

3) Macam-macam Motivasi

  Menurut Woodworth dan Marques (Suryabrata, 2006: 71) motif dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kebutuhan organik, motif darurat, dan motif objektif.

  a. Kebutuhan-kebutuhan organik, yang meliputi kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual, kebutuhan beristirahat, dan lain- lain. b. Motif-motif darurat, yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha, dan lain-lain.

  c. Motif-motif objektif, yang mencakup kebutuhan melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, menaruh minat, dan lain-lain.

  Berdasarkan terbentuknya, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu motif bawaan dan motif yang dipelajari.

  a. Motif bawaan, yaitu motif yang dibawa sejak lahir, dan ada tanpa lain-lain. Motif yang demikian muncul karena kematangan, yaitu bersifat naluriah, alamiah, tidak dipelajari, dan muncul karena ada kebutuhan vital.

  b. Motif yang dipelajari, yaitu motif-motif yang timbul karena dipelajari, seperti dorongan untuk belajar ilmu pengetahuan, dorongan mengejar kedudukan, dan lain-lain. Motif yang dipelajari sangat tergantung pada perkembangan anak. perkembangan anak sangat tergantung dari beberapa faktor, terutama faktor kematangan, pelatihan, dan belajar. Contohnya antara lain: pengalaman masa lampau, karena mempelajari sesuatu, karena pengaruh dari luar individu, dan lain-lain.

  Dilihat dari sumber yang menimbulkannya, motif dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: motif intrinsik dan motif ekstrinsik.

Dokumen yang terkait

TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 2 NGADIMULYO KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 94

PENGARUH KETELADANAN ORANG TUA DALAM IBADAH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SISWA MUSLIM SMK TELEKOMUNIKASI TUNAS HARAPAN TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008) - Test Repository

0 1 99

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'BIRUSSURAH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 95

PENGARUH INTENSITAS KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU ANAK DI DUSUN NGELOSARI DESA JOMBOR KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 115

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU’ PADA REMAJA DESA SOLOWIRE KEC. KEBONAGUNG KAB. DEMAK TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 110

ANALISIS MARGIN KEUNTUNGAN PEMBIAYAAN MANFAAT DI BMT TARUNA SEJAHTERA TENGARAN KAB. SEMARANG - Test Repository

0 5 117

PENGARUH TINGKATKEDISIPLINAN BELAJAR DI MADRASAH DINIYAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN HADITS SISWA DI MI NURUL ULUM GADING DS. DUREN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 100

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI SEKOLAH BERBASIS ISLAM ( Studi Kasus Di Desa Singosari Mojosongo Boyolali ) - Test Repository

0 3 115

KEBIJAKAN KEPALA MADRASAH DALAM MENDUKUNG PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DI MTS NU ASWAJA TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2017 - Test Repository

0 1 126

METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TAHFIZHUL QUR’AN AL-IRSYAD TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 105