Preferensi pendengar dan pola tuning dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio.

(1)

ABSTRAK

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN

TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO Studi Kasus pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Di Jalan Wates Ruko Pelem Gurih No. 9-10, Gamping, Sleman, Yogyakarta

ROBERTUS DANANG KRISDIANTORO UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana profil pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan, (2) untuk mengetahui apakah ada perbedaan preferensi pendengar dan pola tuning dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin, status penikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase, analisis prioritas kepentingan, dan ANOVA (Analisys of Variance). Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi dan kuesioner yang dibagikan berdasarkan subyek yang ditemui di lokasi penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah “Incidental method”.

Berdasarkan hasil dari analisis data yang mengalir pada masalah kedua yaitu ada perbedaan preferensi pendengar dilihat dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio dan pola tuning pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan mempunyai pola tuning yang baik maksudnya bahwa pendengar suka mendengarkan radio, pendengar selalu mempunyai waktu luang untuk mendengarkan radio, pendengar mempunyai anggapan bahwa radiodapat membantu meningkatkan konsentrasi, pendengar tidak sering berpindah ke chanel yang lain, pendengar selalu menuju ke gelombang radio yang disukai, dan pendengar tidak berpindah sejenak ke chanel yang lain meskipun jeda iklan.


(2)

ABSTRACT

THE PATTERN OF RADIO TUNING AND PROGRAM PREFERNCE OF I-RADIO LOCAL PROGRAM LISTENERS BASED ON AGE, GENDER,

MARITAL STATUS, EDUCATION AND OCCUPATION Case study at PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Wates Street Ruko Pelem Gurih No. 9-10, Gamping, Sleman, Yogyakarta

ROBERTUS DANANG KRISDIANTORO SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2008

The aim of the research were (1) to create a profile of I-Radio local program listeners based on age, gender, marital status, education and occupation and (2) to identify differences on radio station preference and tuning pattern of I-Radio local program listeners according to age, gender, marital status, education and occupation.

Analysis techniques used were percentage analysis, and importance priority analysis and ANOVA (Analysis of Variance). The analysis was based of a sample size of 100 respondents. Data collection for the research was questionnaires that were distributed in the research location. The sampling technique used was “Incidental Method”.

Based of the sampling results of the data analysis, it can be concluded that there was a difference in listener preference according to age, gender, marital status, education and occupation regarding I-radio local program selection. Furthermore the research indicated that listeners did like listen to the radio, listeners had spare time to listen the radio, listeners believed that radio can support concentration at work. It can also be seen that the listeners did not often change channels, listen predominantly to their favorite radio station and did not change stations during advertisements.


(3)

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN,

TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

Robertus Danang Krisdiantoro NIM : 002214119

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARAMA YOGYAKARTA


(4)

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN,

TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

Robertus Danang Krisdiantoro NIM : 002214119

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARAMA YOGYAKARTA

2008


(5)

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM

ACARA LOKAL I-RADIO

Oleh :

Robertus Danang Krisdiantoro 002214119

Telah Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si Tanggal,

Pembimbing II

A. Yudi Yuniarto, SE., MBA Tanggal,


(6)

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM

ACARA LOKAL I-RADIO

Dipersiapkan dan ditulis oleh : Robertus Danang Krisdiantoro

002214119

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : ……...… …...

Sekretaris : ……… ………..

Anggota : ……… ………..

Anggota : ………... ………..

Anggota : ………. ………..

Yogyakarta Fakultas ekonomi

Universitas Sanata Dharma, Dekan

Drs. Alex Kahu Lantum, M.S


(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“BAIK ITU CUKUP, AKAN TETAPI LEBIH BAIK

ITU MUNGKIN”

“Robertus Danang”

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

 Sang Hyang Gusti Yesus Kristus.

 Orang tuaku yang kusayangi Bapak

Ignatius Sarwan dan Ibu Theresia

Soemini.

 Orang yang kusayangi Carla Eliza Evans

 Kakakku dan Adikku yang aku sayangi

Avila Ratna Maya Dewi dan Monika Sinta Hendika Sari.


(8)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANEJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “Preferensi Pendengar Dan Pola Tuning Dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia, Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Tingkat Pendidikan, Dan Jenis Pekerjaan Terhadap Program Acara Lokal I-Radio” dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 22 September 2008 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 13 April 2010 Yang menyatakan

(Robertus Danang Krisdianto)


(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Robertus Danang Krisdiantoro

Nomor : 002214119

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul “Preferensi Pendengar dan Pola Tuning dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia, Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan Terhadap Program Acara Lokal I-Radio” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 13 April 2010 Pukul : 13.00 WIB

Yang menyatakan

(Robertus Danang Krisdiantoro)


(10)

ABSTRAK

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN

TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO Studi Kasus pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Di Jalan Wates Ruko Pelem Gurih No. 9-10, Gamping, Sleman, Yogyakarta

ROBERTUS DANANG KRISDIANTORO UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana profil pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan, (2) untuk mengetahui apakah ada perbedaan preferensi pendengar dan pola tuning dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin, status penikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase, analisis prioritas kepentingan, dan ANOVA (Analisys of Variance). Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi dan kuesioner yang dibagikan berdasarkan subyek yang ditemui di lokasi penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah “Incidental method”.

Berdasarkan hasil dari analisis data yang mengalir pada masalah kedua yaitu ada perbedaan preferensi pendengar dilihat dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio dan pola tuning pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan mempunyai pola tuning yang baik maksudnya bahwa pendengar suka mendengarkan radio, pendengar selalu mempunyai waktu luang untuk mendengarkan radio, pendengar mempunyai anggapan bahwa radiodapat membantu meningkatkan konsentrasi, pendengar tidak sering berpindah ke chanel yang lain, pendengar selalu menuju ke gelombang radio yang disukai, dan pendengar tidak berpindah sejenak ke chanel yang lain meskipun jeda iklan.


(11)

ABSTRACT

THE PATTERN OF RADIO TUNING AND PROGRAM PREFERNCE OF I-RADIO LOCAL PROGRAM LISTENERS BASED ON AGE, GENDER,

MARITAL STATUS, EDUCATION AND OCCUPATION Case study at PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Wates Street Ruko Pelem Gurih No. 9-10, Gamping, Sleman, Yogyakarta

ROBERTUS DANANG KRISDIANTORO SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2008

The aim of the research were (1) to create a profile of I-Radio local program listeners based on age, gender, marital status, education and occupation and (2) to identify differences on radio station preference and tuning pattern of I-Radio local program listeners according to age, gender, marital status, education and occupation.

Analysis techniques used were percentage analysis, and importance priority analysis and ANOVA (Analysis of Variance). The analysis was based of a sample size of 100 respondents. Data collection for the research was questionnaires that were distributed in the research location. The sampling technique used was “Incidental Method”.

Based of the sampling results of the data analysis, it can be concluded that there was a difference in listener preference according to age, gender, marital status, education and occupation regarding I-radio local program selection. Furthermore the research indicated that listeners did like listen to the radio, listeners had spare time to listen the radio, listeners believed that radio can support concentration at work. It can also be seen that the listeners did not often change channels, listen predominantly to their favorite radio station and did not change stations during advertisements.


(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Preferensi Pendengar dan Pola Tuning dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia, Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan Terhadap Program Acara Lokal I-Radio. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada :

1. Rama Dr. Ir. Paulus Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan dan saran selama penulisan skripsi.

5. A. Yudi Yuniarto, SE., MBA., selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan dan saran selama penulisan skripsi.


(13)

6. Kepada mas Prasetyo Wibowo selaku Operation Manager I-Radio yang telah memberikan ijin penelitian dan memberikan data-data yang diperlukan dalam penelitian.

7. Kepada seluruh crew I-Radio 88.7 FM yang telah membantu memberikan informasi dan data-data yang diperlukan dalam penelitian.

8. Kepada seluruh i-listeners khususnya di daerah Pelem Gurih yang telah membantu dalam pengisian kuesioner.

9. Keluarga besar Bruna dan Simon Evans. 10. Keluarga besar F.X Samidi.

11. Keluarga Pakdhe dan Budhe Agus Suprih, Mas Joko, Mbak Maya yang telah memberikan semangat, perhatian dan kasih sayangnya untukku.

12. Carla Eliza Evans yang memberikan aku perhatian dan kasih sayang, mengajari aku untuk memahami hidup, dan memberikan semangat aku untuk menyelesaikan studi.

13. Teman-teman KKP VII di Pundong, Panjangrejo: Wisnu Becak, Bayek Pespa, Leo PK, Alm. Tian Gimbal, Heru Sutimbul, Lilik Pekox, Gendhon, Trisulo dan teman-teman seperjuangan lainnya.

14. My best friends Jessica Dunn, Sarah Rennie Fay, CC Ngomple, Belex, Becak, Bayek, Unggul Su’Iskak’, Nano Bagong, Blackedet, Pak Bina, Yoga Budhi Anduk, Bandenk, Gembik Sablon, Rwin Bolep, Bowow Kartun, tengs buat support dan gojeg kerenya!

15. Dayu Riot Family yang semakin riot, makasih atas kebersamaan dan keceriaanya, ayo kita buat dayu semakin riot..hahaha!


(14)

16. Teman-temanku di Semarang Omen, C’toel, Kadet, Doni Lemu, Darso, Udjok, Gedhex, Yanu, dan Ableh yang telah memberikan semangat untuk cepat lulus.

17. Komunitas Clothing Joly Joker, Whyzein, Blessure (R.I.P), Madman, G20, Routhing (R.I.P), etc.

18. Komunitas Munggur Street Oi, Jovan Riot, Ipe Chicriotic, Gudhel, Kopret Tambun, dan Godhex yang telah menunjukkan arti hidup sebenarnya, KEEP SURVIVE GUY’S!!

19. THE BANDEL’S (R.I.P) are nonok, tommy, danang, dan Rwin yang sudah memberikan semangat dalam berkarya!

20. Ganang Computer (Mas Ganang, Vindo, dan Unggul Iskak) yang membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, makasih banyak ya pren!

21. Thanx to Grand Impreza 100 H 4120 RG yang telah mengantar dan menemaniku kemanapun aku pergi.

22. Buat anjing-anjingku RAWKY (R.I.P) dan RAMBO yang selalu setia menjaga keamanan di Dayu Riot.

23. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran, kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan senang hati. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 31 Juli 2008

Penulis


(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Pelaporan ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS... 7

A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 8


(16)

C. Jasa ... 9

1. Pengertian Jasa ... 9

2. Karakteristik Jasa ... 9

D. Kualitas Pelayanan ... 12

1. Definisi dan perspektif kualitas ... 12

2. Manfaat kualitas ... 13

3. Konsep kualitas jasa ... 14

E. Kepuasan Pelanggan ... 14

1. Pengertian kepuasan pelanggan ... 14

2. Model kepuasan pelanggan ... 15

3. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan ... 16

4. Harapan dan kepuasan pelanggan ... 18

F. Radio Sebagai Media Komunikasi ... 19

1. Karakteristik Radio ... 20

2. Format Radio ... 21

3. Pendengar Radio ... 22

4. Promosi di radio ... 23

G. Programa Radio ... 24

1. Definisi Programa Radio ... 24

2. Fungsi Programa Radio ... 26

H. Penyiaran ... 27


(17)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 30

C. Lokasi Penelitian ... 30

D. Variabel Penelitian ... 31

E. Definisi Operasional ... 32

F. Populasi dan Sampel ... 32

G. Teknik Pengumpulan Sampel ... 33

H. Data Yang Diperlukan, Sumber Data, Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 34

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 35

J. Metode Analisis Data ... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 41

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 41

1. PT MUGI REKSO ABADI (MRA) Media Divisi Elektronik ... 41

2. Visi Usaha ... 42

3. Misi Usaha ... 42

B. Profil Perusahaan ... 43

1. Lokasi Perusahaan ... 44

2. Logo I-Radio 88.7 FM Jogja ... 45


(18)

3. Waktu Operasional I-Radio Jogja ... 45

4. Format Siaran I-Radio Jogja ... 45

5. Target Dan Profil Pendengar ... 46

6. Data Teknis I-Radio Jogja ... 46

C. Sumber Daya Manusia ... 47

D. Struktur Organisasi ... 49

1. Operation Manager ... 49

2. Produksi ... 51

3. Program Coordinator ... 51

4. Account Executive ... 54

5. Secretary And Traffic ... 56

6. Advertising And Promotion ... 57

7. Senior Accountant ... 58

8. General Affair ... 60

9. Research and Development ... 60

10. Broadcast Operator ... 61

11. Creative Assistant And Producer ... 61

12. Reporter ... 62

13.Penyiar ... 62

14.Office Boy ... 63

15. Security ... 63

E. Program Acara ... 63

1. Program Harian ... 63


(19)

2. Program Spesial ... 64

a. Ojo Sare (Obrolan Jogja Sabtu Sore) ... 64

b. Melodi Cinta ... 65

c. Idaman (i-Radio di Akhir Minggu Anda) ... 65

d. Bincang Wirausaha ... 66

3. Insert Program ... 67

4. Tailor Made Program ... 67

BAB V DESKRIPSI PENELITIAN ... 69

A. Deskripsi Penelitian ... 69

1. Arti dan Tujuan ... 69

2. Kuesioner ... 70

B. Teknik Pengujian Instrumen ... 72

1. Hasil Pengujian Validitas ... 72

2. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 74

C. Teknik Pencarian Data ... 75

D. Analisis Data ... 76

1. Analisis Persentase ... 76

2. Program Acara Yang Pernah Didengarkan ... 79

3. Analisis Preferensi Pendengar ... 80

4. Analysis of Variance (ANOVA) ... 84

E. Pembahasan ... 86

1. Analisis Persentase ... 86


(20)

2. Program Yang Pernah Didengarkan ... 87

3. Analisis Preferensi Pendengar ... 87

4. Analysis of Variance (ANOVA) ... 88

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

C. Keterbatasan ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96 LAMPIRAN


(21)

DAFTAR TABEL

A. Tabel V.1 Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner Pola Tuning ... 73

B. Tabel V.2 Karakteristik Responden Menurut Usia ... 76

C. Tabel V.3 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... 77

D. Tabel V.4 Karakteristik Responden Menurut Status Pernikahan ... 77

E. Tabel V.5 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 78

F. Tabel V.6 Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan ... 78

G. Tabel V.7 Tabel Ditribusi Frekuensi ... 79

H. Tabel V.8 Preferensi Pendengar Berdasarkan Tingkat Usia ... 80

I. Tabel V.9 Preferensi Pendengar Berdasarkan Status Pernikahan ... 81

J. Tabel V.10 Preferensi Pendengar Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

K. Tabel V.11 Preferensi Pendengar Berdasarkan.Tingkat Pendidikan ... 82

L. Tabel V.12 Preferensi Pendengar Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 83

M. Tabel V.8 Tabel Hasil Uji f Berdasarkan Tingkat Usia ... 84

N. Tabel V.9 Tabel Hasil Uji t Berdasarkan Jenis Kelamin ... 84

O. Tabel V.10 Tabel Hasil Uji t Berdasarkan Status Pernikahan ... 85

P. Tabel V.11 Tabel Hasil Uji f Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 85

Q. Tabel V.12 Tabel Hasi Uji f Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 86


(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Sarana informasi digunakan oleh berbagai masyarakat, baik itu untuk sarana pribadi maupun untuk sarana usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup yang begitu kompleks. Pada masa sekarang ini sarana informasi telah mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Untuk bidang jasa informasi dan hiburan audio visual, dapat dilihat pada saat ini televisi swasta nasional di Indonesia ada sepuluh, yaitu : RCTI, SCTV, TPI, ANTV, INDOSIAR, GLOBAL TV, TRANS TV, TRANS 7, METRO TV, dan LATIVI. Untuk televisi swasta daerah, seperti CAKRA TV, RBTV, BOROBUDUR TV, dan JOGJA TV. Untuk perkembangan radio swasta sendiri yang tergabung dalam PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) di Indonesia hampir mencapai jumlah 1500 buah stasiun radio.

Diakui atau tidak media radio sampai saat ini masih menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat kita. Baik itu sebagai sarana hiburan, informasi, maupun sarana komunikasi. Sebagai sarana informasi radio memiliki competitive advantagedibandingkan media lain. Competitive advantageyang dimiliki oleh radio adalah bahwa radio bersifat fleksibel, artinya dapat didengar sambil melakukan berbagai aktivitas. Selain fleksibel radio juga bersifat portable yang artinya dapat dibawa kemana saja sesuai dengan yang


(23)

diinginkan. Dari segi biayanya sendiri radio relatif lebih murah dibanding media lainnya dalam memberi hiburan dan informasi.

Berkaitan dengan kebutuhan masyarakat akan informasi dan komunikasi radio sebagai salah satu sarananya, pada saat ini telah banyak stasiun radio berdiri dan berkembang. Di Yogyakarta saat ini ada 43 stasiun radio. Mereka bersaing untuk dapat tetap eksis sebagai suatu bentuk usaha komersial. Dengan adanya kompetisi tersebut kelangsungan hidup perusahaan sangat bergantung kepada cara pengelolaan manajemen masing-masing perusahaan otobis. Dengan keberadaannya sebagai perusahaan umum yang bersifat kegunaan umum (public utility) dan kompetisi untuk mencari keuntungan, maka perusahaan haruslah mencari terobosan baru untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.

Keberadaan konsumen sebagai pengguna jasa merupakan sumber untuk meningkatkan penghasilan dan memperoleh laba. Supaya produk yang dihasilkan oleh perusahaan diminati dan memuaskan konsumen, maka pihak perusahaan harus memperhatikan keberadaan konsumen dan melihat bagaimana harapan dari konsumen terhadap kinerja dari perusahaan itu sendiri, melalui berbagai kegiatan pelayanan dan membandingkan dengan keberadaan sebenarnya yang dirasakan konsumen. Pendek kata, perusahaan ingin mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap produk layanan informasi yang telah diberikan oleh perusahaan.

Selanjutnya, dengan mengetahui sikap sebenarnya dari pelanggan tentang pelayanan dari perusahaan tersebut, perusahaan dapat melakukan


(24)

perbaikan-perbaikan untuk dapat lebih memuaskan pelanggan. Bagaimana perusahaan yang mampu memuaskan konsumen dari pelayanan yang akan dapat membuat tetap eksis dalam persaingan. Berkaitan dengan itu maka, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan memilih judul “Preferensi Pendengar dan Pola Tuning dari Berbagai Kelompok Tingkat Usia, Jenis Kelamin, Status Pernikahan, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan Terhadap Program Acara Lokal I – Radio”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan?

2. Apakah ada perbedaan preferensi pendengar dan pola tuning dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi sebagai berikut:

1. Pendengar dalam penelitian ini adalah pendengar yang suka mendengarkan program acara di PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM. Pendengar yang dijadikan responden sebanyak 100 responden.

2. Program acara lokal yang akan diteliti antara lain: program acara pagi-pagi, program acara sore-sore, program acara malam-malam, ojo sare (obrolan jogja sabtu sore), melodi cinta, idaman (i-radio di akhir minggu anda), bincang wirausaha.


(25)

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana profil pendengar dilihat dari tingkat usia,

jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan? 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan preferensi pendengar dan pola

tuning dari berbagai kelompok tingkat usia, jenis kelamin status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan terhadap program acara lokal I-Radio?

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat berfungsi bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti bagi:

1. Bagi penulis adalah untuk memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir penulis tentang dampak program acara lokal di sebuah stasiun radio dan untuk mengetahui sampai seberapa jauh teori yang diperoleh penulis di perguruan tinggi dapat diterapkan dalam praktek, dengan kata lain, membandingkan antara teori dengan kenyataan yang ada.

2. Sebagai referensi bagi Universitas Sanata Dharma serta mahasiswa lain yang mungkin tertarik pada masalah yang sama agar dapat melakukan penyempurnaan-penyempurnaan terhadap penelitian yang pernah dilakukan ini.


(26)

3. Sebagai masukkan bagi pihak stasiun radio terutama pada program acara lokal agar dapat mengetahui preferensi pendengar khususnya yang suka mendengarkan program acara lokal, sehingga lebih dapat mengambil kebijakan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan.

F Sistematika Pelaporan

Sistematika laporan dari penelitian ini adalah: BAB I. Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II. Landasan Teori

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang akan digunakan sebagai dasar dalam mengolah data yang penulis peroleh.

BAB III. Metodologi Penelitian

Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan sampel, data yang diperlukan, sumber data, jenis data dan teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen (uji validitas dan uji reabilitas) dan metode analisis data. BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini mengemukakan tentang sejarah dan alokasi perusahaan, perkembangan perusahaan, bidang usaha dan struktur organisasi.


(27)

BAB V. Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang proses dan hasil analisis data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan disertai dengan pembahasan.

BAB VI. Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil penelitian.


(28)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Pemasaran

Setiap organisasi pasti mengharapkan agar tujuan yang telah ditetapkan akan dapat tercapai dengan baik. Maka diperlukan adanya pengelolaan yang baik dari semua kegiatan, diantaranya kegiatan pemasaran. Hal tersebut dikarenakan persaingan di dunia usaha yang telah begitu ketat telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk mencari cara-cara yang lebih efektif agar produknya dapat diterima dan memuaskan konsumen. Jika hal ini dapat berlangsung dengan baik, maka perusahaan tersebut akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk melaksanakan hal diatas, sebuah perusahaan harus melakukan kegiatan pemasaran.

Beberapa ahli mendefinisikan pemasaran secara berbeda-beda, namun pengertian yang terkandung dalam definisi-definisi tersebut sebenarnya sama. Perbedaan tersebut dikarenakan tinjauan mereka yang melihat dari sudut pandang masing-masing, dimana ada yang menitikberatkan pada segi produk, manajemen, dan ada juga yang menitikberatkan pada semua segi tersebut sebagai sebuah sistem.

Menurut Kotler (2001:9) pemasaran adalah suatu proses yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan orang lain.


(29)

Menurut William J. Stanton (Swastha, 1985:7) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, mendistribusikan, menentukan harga, mempromosikan barang-barang yang memuaskan keinginan dan kebutuhan baik kepada konsumen yang ada pada saat ini maupun konsumen potensial.

Berdasarkan beberapa definisi dan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pemasaran mencakup usaha yang dimulai dengan mengidentifikasikan hal-hal berikut:

1. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang berkaitan dengan perencanaan dan penentuan harga dari barang dan jasa yang dapat memuaskan konsumen.

2. Mempromosikan produk dan jasa sehingga konsumen tertarik untuk membelinya.

3. Mendistribusikan produk barang dan jasa melalui saluran distribusi yang ada.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Sebelum memahami pengertian manajemen pemasaran, haruslah terlebih dahulu kita mengetahui kosep manajemen. Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert (1996;7) manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan berusaha mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi untuk yang sudah ditetapkan.


(30)

Menurut Kotler (2001:9) manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaraan yang memenuhi sasaran-sasaran baik itu individu maupun organisasi.

C. Jasa

1. Pengertian Jasa

Sebenarnya membedakan antara barang dan jasa sangat sulit dilakukan, misalnya karena pembelian suatu barang sering dilengkapi dengan jasa-jasa atau sebaliknya, pembelian jasa sering disertai dengan barang-barang.

Menurut Kotler (1997:83) yang dimaksud dengan definisi jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu.

2. Karakteristik Jasa

Jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakannya dari barang yaitu: (Tjiptono, 1995:108-110)

a. Intangibility

Adalah sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat diraba atau sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan atau diformulasikan.


(31)

b. Inseparability

Umumnya juga diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan.

c. Variability

Jasa bersifat sangat variabel artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

d. Perishability

Jasa tidak dapat disimpan, hal ini tidak menjadi masalah bila permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan terhadap permintaan tersebut sebelumnya.

3. Jenis-jenis Jasa

Jasa dapat digolongkan kedalam dua golongan besar yaitu: a. Jasa Industri (Industrial service)

Jasa Industri disediakan untuk organisasi dalam lingkup yang luas, termasuk pengolahan, pertambangan, pertanian, organisasi non laba dan pemerintah.

Contohnya: jasa arsitektur, auditing, komunikasi, jasa stenografi, dsb. b. Jasa konsumen (Customer service)

Jasa konsumen banyak digunakan secara luas oleh masyarakat. Penggolongan jasa konsumen sangat relatif, penggolongan ini hanya didasarkan pada perilaku dari konsumen dalam membeli yaitu:


(32)

1) Jasa Konvenien

Jasa konvenien adalah jasa konsumsi yang pembeliannya sering dan masyarakat membelinya dengan usaha yang minimal. Biasanya, lokasi merupakan variabel pemasaran yang sangat penting bagi jasa konvenien. Sedangkan harga bukanlah merupakan faktor yang penting dalam pembelian jasa konvenien. 2) Jasa Shopping

Jasa shopping adalah jasa yang dibeli oleh masyarakat sesudah mengadakan perbandingan kualitas, harga dan reputasi. Konsumen membutuhkan informasi untuk membandingkan jasa shopping, sehingga komunikasi menjadi lebih penting daripada lokasi yang menjadi variabel pemasaran. Untuk jasa shopping, promosi (komunikasi) merupakan faktor sukses apabila produk tersebut dibutuhkan oleh konsumen.

3) Jasa Spesial.

Jasa spesial adalah jasa konsumsi dimana dalam pembeliannya khusus dengan cara tertentu dengan pembayaran yang lebih besar. Variabel pemasaran yang penting adalah faktor sukses dan pelaksanaannya. Harga dan lokasi secara relatif hanya merupakan faktor sekunder.


(33)

D. Kualitas Pelayanan

1. Definisi dan perspektif kualitas

Kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumberdaya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Perspektif kualitas dapat diklasifikasikan kedalam lima kelompok yaitu:

a. Transcendetal approach

Dalam ancangan ini, kualitas dipandang sebagai innate excellence yaitu sesuatu yang bisa dirasakan atau diketahui, namun sukar untuk didefinisikan, dirumuskan atau dioperasionalisasikan. Perspektif ini menegaskan bahwa orang hanya bisa belajar memahami kualitas melalui pengalaman yang didapatkan dari eksportir berulangkali. b. Product-based approach

Ancangan ini mengasumsikan bahwa kualitas merupakan karakteristik dan atribut objektif yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki oleh produk.

c. User-based approach

Ancangan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang menilainya sehingga produk yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas tinggi.


(34)

d. Manufacturing-based approach

Perspektif ini bersifat supply-based dan lebih berfokus pada praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan persyaratan. e. Value-based approach

Ancangan ini memandang kualitas dari aspek nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga. Kualitas didefinisikan sebagaiaffordable excellence.

Rust, Moorman dan Dickson (2002) mengatakan bahwa perspektif kualitas didalam departemen pemasaran dipandang sebagai customer perceived quality yang menekankan pada kualitas yang diterima oleh pelanggan yang ada terhadap produk yang telah mereka terima dari suatu usaha.

2. Manfaat kualitas

Tjiptono dan Chandra (2005:115) mengatakan bahwa kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan emosional semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebuthan spesifik pelanggan. Pada gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan.


(35)

3. Konsep kualitas jasa

Tjiptono dan Chandra (2005:119) mengatakan bahwa konsep kualitas jasa terkait erat dengan sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan berperan besar dalam menciptakan keunggulan layanan. Keunggulan seperti ini dibentuk melalui pengintegrasian empat pilar yang saling berkaitan erat yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan, dan kenyamanan layanan. Sekalipun upaya mewujudkan keunggulan layanan bukanlah pekerjaan mudah, namun apabila sebuah organisasi mampu melakukannya, maka manfaat yang didapatkan sangat besar baik bagi perusahaan, pelanggan maupun karyawan.

Parasuraman, et al (1985) mengatakan kualitas jasa bisa diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatannya dalam mengimbangi harapan pelanggan sehingga ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu jasa yang diharapkan dan jasa yang dirasakan/dipersepsikan dari yang diberikan oleh pemberi layanan.

E. Kepuasan Pelanggan

1. Pengertian kepuasan pelanggan

Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Sehingga kepuasan bila diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai.


(36)

Sementara definisi kepuasan menurut Oxford Advanced Learner's Dictionary (2000) adalah perasaan terbaik yang kamu miliki ketika kamu menyenangi sesuatu atau ketika sesuatu yang kamu cari untuk sangat diinginkan. Sedangkan Engel mengatakan kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil yang sama atau melampaui harapan pelanggan. Kotler mengatakan kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang diharapkan dengan harapannya.

Giese dan Cote (2000) menyusun definisi yang spesifik kontekstual dari kepuasan pelanggan yaitu:

a. Kepuasan pelanggan merupakan respon emosional dan kognitif. b. Respon tersebut menyangkut fokus tertentu yang spesifik.

c. Ditujukan bagi aspek penting dalam pemerolehan atau konsumsi produk.

2. Model kepuasan pelanggan

Pada dasarnya tujuan sebuah bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang puas. Dimana secara garis besar riset-riset kepuasan pelanggan didasarkan pada tiga teori utama yaitu:

a. Contrast theory berasumsi bahwa konsumen akan membandingkan kinerja produk aktual dengan ekspektasi pra-pembelian.

b. Assimilation theorymengatakan bahwa evaluasi purna beli merupakan fungsi positif dari ekspektasi konsumen pra-pembelian.


(37)

c. Assimilation-contrast theory berpegangan efek asimilasi atau efek kontras merupakan fungsi dari tingkat kesejangan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja yang aktual.

3. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan

Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu:

a. Sistem keluhan dan saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya pada pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yang dipakai meliputi kotak saran, via telepon dan via sms.

b. Ghost shoping

Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang untuk berperan sebagai pelanggan, lalu mereka menyampaikan temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan dari produk pesaing.

c. Lost customer analysis

Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau beralih ke produk lain. Yang ingin diperoleh adalah informasi penyebab terjadinya hal tersebut.


(38)

d. Survei kepuasan pelanggan

Umumnya penelitian kepuasan pelanggan dilakukan melalui metode survey, baik melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi. Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan berbagai cara, diantaranya:

1) Directly reported satisfaction

Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan-pertanyaan.

2) Direven dissatisfaction

Pertanyaan yang diajukan menyangkut harapan dan kinerja yang dirasakan.

3) Problem analysis

Responden diminta mengungkapkan dua hal pokok yaitu mengenai masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dan organisasi dan saran-saran untuk melakukan perbaikan.

4) Importance-performance analysis

Responden diminta merangking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen, selain itu responden juga diminta mengurutkan seberapa baik kinerja setiap elemen tersebut.


(39)

4. Harapan dan kepuasan pelanggan

Harapan pelanggan dibentuk dan didasarkan oleh beberapa faktor, diantaranya pengalaman dimasa lampau, opini teman, informasi dan janji perusahaan dan pesaing. Ada beberpa penyebab utama tidak terpenuhinya harapan pelanggan. Diantara beberapa faktor penyebab itu ada yang dapat dikendalikan penyedia jasa. Hal tersebut membuat penyedia jasa harus mengambil inisiatif agar dapat memahami dengan jelas instruksi dari klien dan klien mengerti benar apa yang diberikan oleh perusahaan.

Sebelum menggunakan jasa, pelanggan sering memiliki empat skenario jasa yang berbeda mengenai apa yang dialaminya yaitu:

a. Jasa ideal

b. Jasa yang diharapkan

c. Jasa yang selayaknya diterima

d. Jasa minimum yang dapat ditoleransi

Apabila jasa minimum yang dapat ditoleransi yang diharapkan, lalu yang terjadi sama dengan atau melampaui harapan tersebut maka timbul kepuasan. Sebaliknya bila yang diharapkan adalah jasa yang ideal maka bila yang terjadi kurang dari yang diharapkan maka timbul ketidakpuasan. Bila yang diharapkan adalah jasa minimum yang dapat diterima maka semakin besar kemungkinan tercapainya kepuasan. Kadangkala pelanggan memandang apa yang selayaknya ia terima, walaupun itu berbeda pada tingkatan yang terendah.


(40)

F. Radio Sebagai Media Komunikasi

Radio adalah siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara. (KBBI, 1995:808).

Radio adalah bentuk media elektronik yang utama sebelum munculnya media elektronik yang lebih populer yaitu televisi. Radio merupakan media komunikasi karena radio dapat berfungsi sebagai wahana penyampaian informasi dan hiburan antara pengelola radio dengan pendengar. Informasi yang disajikan radio bentuknya antara lain berupa berita peristiwa (internasional, nasional, dan lokal), berita ekonomi, berita lalu lintas, berita cuaca, berita hiburan, berbagai bentuk tips prakstis, dan talkshow. Bentuk hiburan yang ditampilkan sebagian besar dalam bentuk musik selain itu, terdapat bentuk beberapa hiburan antara lain, seperti sandiwara radio dan talkshow yang berhubungan dengan hiburan dan gaya hidup. Sebagai salah satu bentuk media massa, radio menjadi pilihan produsen untuk mengkomunikasikan produk yang ditawarkan kepada konsumen sasaran.

Sesuai dengan perkembangan teknologi, terjadi perubahan bentuk fisik radio menjadi lebih ringkas dan dapat difungsikan secara bergerak, tidak terpaku hanya di satu lokasi saja. Selain dari sisi teknologi radio penerima, terjadi juga peningkatan mutu teknologi dari sisi pemancar radio yang menawarkan kualitas suara yang lebih prima. Radio menjadi salah satu pilihan sebagai sumber informasi dan hiburan dalam perjalanan. Dengan demikian ada tiga kelompok besar pendengar radio, yaitu pendengar di rumah, pendengar di dalam perjalanan, dan pendengar di tempat aktivitas.


(41)

Untuk memahami mengenai radio sebagai media komunikasi, maka pembahasan mengenai radio akan dibagi menjadi empat bagian, yaitu karakteristik radio, format radio, publik radio, dan promosi di radio. (Ekananda, 1994:12-15).

1. Karakteristik Radio

a. Harga radio relatif tidak mahal

Radio merupakan media komunikasi yang efektif dalam memberikan informasi dan hiburan karena harganya tidak mahal sehingga dimiliki oleh banyak orang.

b. Selektif

Radio memiliki derajat yang tinggi dalam selektivitasaudiensmelalui berbagai stasiun radio yang menawarkan beragam format program dan lingkup geografis. Radio dapat menanggapi pendengar yang tidak dapat dilakukan oleh media yang lain dan lebih fokus pada pendengar yang spesifik. Penonton yang sedikit menonton televisi atau pembaca yang kurang membaca koran, lebih memilih mendengarkan radio. c. Fleksibilitas

Radio adalah media komunikasi yang fleksibel, karena radio dapat menyesuaikan peran, informasi dan hiburan yang disampaikan dengan kondisi pendengar yang dituju. Radio juga dapat menyiarkan dengan segera berita terakhir dibandingkan media lain, sehingga nilai beritanya sangat tinggi.


(42)

d. Melibatkan Imajinasi

Keunggulan radio untuk melibatkan imajinasi pendengar seringkali luput dari perhatian lain. Karena keterbatasan dalam hal visual, para penyiar radio berusaha untuk melibatkan imajinasi pendengar untuk membayangkan wujud visual pesan dalam suatu komunikasi yang disampaikan kepada pendengar.

e. Sebagai pendukung kegiatan lokal

Stasiun radio merupakan bagian integral dari suatu komunitasnya, maka stasiun radio dapat mendukung berbagai kegiatan di wilayahnya, misalnya penyelenggara seminar dan pendengar musik.

2. Format Radio

Strategi komunikasi di radio sering disebut sebagai format. Pengertian format adalah perspektif dan tata bahasa yang digunakan dalam penyajian materi program. Perspektif memiliki pengertian sebagai cara “melihat” atau mendefinisikan berbagai fenomena. Dalam penentuan format ini, radio menyesuaikan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang dimiliki pendengarnya.

Pemilihan kata, penekanan kata, dan kosakata merupakan strategi yang digunakan untuk menghidupkan hubungan dengan pendengarnya. Selain pemilihan kata, radio menyesuaikan dengan pola kehidupan sehari-hari pendengar yang ditujunya. Hal yang diperhatikan adalah aktivitas dalam satu hari, hari-hari sibuk dalam satu minggu, dan bagaimana pendengar yang ditujunya menghabiskan waktunya. Hal yang juga


(43)

disesuaikan dengan pendengar adalah pemilihan musik dengan ritme kehidupan yang dilaui oleh pendengar sehari-hari.

Penyelenggara radio dihadapkan pada pilihan dua konsumen yang dituju, namun demikian dapat sekaligus menjadi pembatas jumlah pendengar karena adanya unsur seleksi. Penyesuaian format dengan target pendengar juga berakibat pada pemilihan gaya penyiar, materi siaran, dan pemilihan lagu.

3. Pendengar Radio

Keistimewaan radio dibanding dengan media komunikasi lainnya adalah kemampuan untuk selalu menemani pendengar di dalam kegiatan mereka. Bahkan radio sebagian besar pendengarnya adalah bagian dari kegiatan itu sendiri, seperti mendengarkan radio dalam mobil atau pada saat bekerja. Alasan utama mengapa pendengar memilih stasiun radio favorit adalah karena radio tersebut dapat memenuhi minat spesifik dari pendengarnya.

Pendengar radio juga memiliki kecenderungan loyal kepada stasiun radio yang sesuai dengan subkulturnya. Namun demikian seorang pendengar sering memiliki preferensi lebih dari stasiun radio sebagai alternatif jika perubahan mood, sekedar ingin tahu, atau ada orang lain yang mengendalikan pencari gelombang. Radio telah menjadi bagian hidup sehari-hari, sehingga hubungan yang tercipta antara keduanya lebih bersifat “persahabatan”.


(44)

4. Promosi di radio

Penunjang kelangsungan hidup stasiun radio adalah iklan. Pemilihan target pendengar mengakibatkan perusahaan pengiklan akan mempertimbangkan kecocokan berpromosi menggunakan media tersebut (radio). Selain kesesuaian dengan stasiun radio yang dipilih, perusahaan pengiklan juga harus memperhatikan kategori produk yang ditawarkan. Untuk menarik perhatian pendengar dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan musik, humor, dan kata kunci yang mudah diingat.

Radio sebagai media komunikasi massa memiliki keunggulan dapat dekat dengan pendengarnya karena kesesuaian format dengan gaya hidup dan kehidupan sehari-hari pendengarnya. Kemajuan teknologi yang memungkinkan radio dapat bergerak (mobile) sesuai dengan aktivitas para pendengarnya. Kondisi ini mengakibatkan radio bisa didengarkan dimana saja.

Dengan mengetahui peran radio dalam kehidupan sehari-hari, maka dapat dimengerti bila radio memiliki posisi tersendiri bagi pendengarnya berdasarkan persepsi masing-masing pendengar. Jika acara-acara suatu radio disenangi oleh seorang pendengar, maka persepsi yang dimilikinya terhadap radio tersebut juga akan memiliki posisi yang lebih tinggi bagi pendengar itu dibandingkan dengan stasiun radio lain. Seseorang yang menyenangi siaran radio tertentu akan lebih senang mendengarkan siaran radio tersebut.


(45)

G. Programa Radio

1. Definisi Programa Radio

Dalam “broadcasting and telecommunication” Bittner (1997;9), mengungkapkan “Just as a store sells goods. Broadcasting sells programming. Just a store owners set prices for their goods. Broadcaster set rates for the commercials that will share time with programming”

Programming atau programa adalah produk yang dijual pengelola media ke pengiklan. Sebagai konsekuensinya, iklan tersebut akan ditempatkan bersama dengan programming. Produk ini akan berupa serangkaian program beserta isi yang terkandung didalamnya, yang tersusun dalam penjadwalan yang sedemikian rupa. Rangkaian inilah yang dijual kepada pengiklan, sehingga diantara program tersebut biasanya ditempatkan pesan komersial pengiklan.

Konsep programa diatas senada dengan pengertian darwanto tentang istilah programa. Onong U. Efendi (1991;112-125), programa adalah komposisi dari beberapa acara yang diatur atau disusun dengan pola mozaik untuk waktu yang sesuai, sasaran atau audiens beserta kondisi objektifnya, dan progam tersebut harus diselenggarakan secara konsekuen dan teratur serta harus baik untuk disiarkan kepada khalayak.

Program itu sendiri dapat dipahami sebagai suatu paket produksi yang memiliki nama atau judul cerita dan credit title serta diproduksi oleh lembaga tertentu (misalnya radio jaringan). Sebagai sebuah paket, sebuah program biasanya menyangkut jenis content, cara penyajian, hingga pilihan announcer di dalamnya. Program dihasilkan dari proses produksi program


(46)

yang berpedoman pada programming (programa) yang disusun oleh pengelola radio dalam aktivitas programa.

Programa tidak memerlukan pola yang baku. Perencanaan serta pelaksanaannya tergantung dari sistem dan kebijakan yang diterapkan oleh masing-masing radio siaran. Programa dalam sebuah radio siaran meliputi tiga hal yaitu:

a. Pembagian bahan siaran

Pada umumnya terdapat dua metode penggolongan bahan-bahan siaran yang dianut oleh badan-badan radio siaran di dunia, yaitu pembagian menurut unsur acara siaran dan pembagian menurut tujuan acara siaran.

b. Pembagian waktu siaran

Meliputi waktu siaran pagi, siang, petang dan malam. c. Perencanaan siaran

Terdiri dari rencana siaran bulanan, pekanan dan harian.

Bukan tidak mungkin bahwa kegiatan programa yang telah direncanakan ataupun dilaksanakan dapat mengalami berbagai macam perubahan. Tentu saja perubahan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan mampu memuaskan keinginan pendengar dan pemasang iklan.

Dalam kondisi ketatnya persaingan antar stasiun radio dalam memperebutkan pendengar dan pengiklan, Budi sayoga mengemukakan bahwa programan adalah strategi dan taktik bagi sebuah lembaga siaran. Strategi dapat diartikan sebagai rencana yang


(47)

cermat mengenai sebuah kegiatan untuk mencapai sasaran khusus sebagai sebuah aktivitas, programa adalah kegiatan pada manajemen siaran dalam merencnakan program-program siaran, kemudian menyusun dan menempatkannya kedalam jadwal penayangan dalam periode tertentu (bulanan,mingguan ataupun harian), untuk menarik minat pendengar / audiens yang dituju stasiun radio tersebut.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa programa adalah sebuah kegiatan dalam manajemen siaran yang meliputi aktivitas pemilihan program, penjadwalan, serta pengawasan program. Dalam manajemen penyiaran, pemilihan program serta penyusunan jadwal dapat dimasukkan kedalam kelompok besar aktifitas perencanaan program.

2. Fungsi Programa Radio

Programa yang dilakukan oleh sebuah stasiun radio mempunyai beberapa fungsi, antara lain :

a. Agar kegiatan penyiaran berkesinambungan secara nyata dari hari ke hari karena pendengar mempunyai kecenderungan apabila menyukai suatu program acara, mereka akan terus mendengarkan program demi program dan tidak akan meninggalkan stasiun radio tersebut.

b. Untuk mengatasi persaingan dengan stasiun radio penyiaran lainnya, program acara yang disajikan harus berbeda dengan stasiun radio lainnya dan dibuat semenarik mungkin, sehingga menjadi program unggulan dan disukai pendengar.


(48)

c. Menjaga stabilitas dalam jadwal program. Hal ini merupakan upaya untuk mengembangkan kebiasan mendengarkan. Semakin lama waktu pendengar mengikuti program, maka akan berdampak pada lamanya pemasang iklan untuk melakukan promosi. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai acuan dalam merencanakan program baru yang akan dibuat.

d. Mencari, memperoleh ide dan materi kreatif. Dalam melakukan programa, para pekerja di industri radio dituntut untuk memperoleh ide dan materi kreatif, yang pada akhirnya akan diolah dan direalisasikan ke dalam sebuah program baru yang berupaya menarik dan memperoleh jumlah pendengar sebanyak mungkin.

e. Melakukan spekulasi yang tinggi. Spekulasi yang tinggi sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan programa. Tidak ada seseorangpun yang dapat meramalkan apakah sebuah program akan berhasil atau tidak. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dan penelitian. Penghitungan, serta pelaksanaan yang cermat dan tepat dalam kegiatan programa.

H. Penyiaran

Penyiaran adalah kegiatan penyelenggaraan siaran radio maupun televisi, yang diselenggarakan oleh organisasi penyiaran radio atau televisi (J.B. Wahyudi, 1994:1). Output dari organisasi penyiaran adalah siaran. Siaran ini bisa siaran radio maupun televisi yang ditujukan kepada khalayak


(49)

masyarakat. Medium radio dan televisi merupakan sarana komunikasi massa, yang lahir di dunia berkat perkembangan teknologi elektronika.

Kegiatan penyiaran dilakukan oleh organisasi penyiaran. Organisasi penyiaran bersifat public sector, privat sector, bisa pula bersifat no for profit (non-profit oriented).

Makna aktual dalam penyiaran menjadi berbeda dibandingkan dengan makna pada media massa cetak, karena melalui penyiaran, penyiaran peristiwa, pendapat dalam realita yang tengah terjadi sudah dapat langsung disajikan kepada khalayak melalui proses siaran langsung.

Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio atau suara dan atau visual atau gambar yang ditransmisikan dalam bentuk signal suara dan atau gambar, baik melalui udara (terestrial dan satelit) maupun kabel dan atau serat optik yang dapat diterima oleh pesawat penerima (radio atau televisi) (J.B. Wahyudi, 1994:8).

Output penyelenggaraan penyiaran adalah siaran. Siaran adalah benda abstrak yang sangat potensial untk dipergunakan mencapai tujuan yang bersifat idiil maupun materiil. Siaran dapat berupa siaran audio (radio), dapat pula dalam bentuk siaran audio visual gerak dan sinkron, seperti pada siaran televisi.

Siaran, baik siaran radio maupun televisi, berkembang menjadi mata dagangan (komoditas) dengan sasaran khalayak masyarakat sebagai


(50)

konsumen. Siaran dapat dijual dan dapat dipakai untuk sarana menjual hasil produk atau jasa. Hal ini dikarenakan sasaran khalayak masyarakat dapat dijangkau melalui siaran relatif sangat besar. Itulah sebabnya, siaran dapat dijadikan sarana politik, sosial budaya, ideologi, dan juga ekonomi.


(51)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian terhadap objek tertentu kemudian data yang diperoleh diolah dan dianalisis sehingga kesimpulan yang akan diambil hanya berlaku pada objek yang diteliti.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pendengar yang pernah mendengarkan program acara pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Objek penelitian ini adalah preferensi pendengar dan pola tuning terhadap program acara lokal pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan di Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta pada bulan April – Mei 2008.


(52)

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti sesuai dengan perumusan masalah dalam penelitian ini.

Variabel dalam penelitian ini:

1. Profil pendengar I-Radio yang meliputi tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.

2. Preferensi pendengar I-Radio terkait dengan program acara lokal yang meliputi: program acara pagi-pagi, program acara sore-sore, program acara malam-malam, ojo sare (obrolan jogja sabtu sore), melodi cinta, idaman (i-radio diakhir minggu anda), bincang wirausaha.

3. Pola tuning yang meliputi pola waktu dan pola perpindahan chanel. Pola tuning dapat diukur dengan memberikan skor pada setiap jawaban dari pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan skala likert (Sugiyono hal : 26) sebagai berikut:

a. Jawaban sangat setuju (SS) diberi bobot 5, berarti pendengar sangat tertarik mendengarkan radio.

b. Jawaban setuju (S) diberi bobot 4, berarti pendengar tertarik mendengarkan radio.

c. Jawaban netral (N) diberi bobot 3, berarti pendengar cukup tertarik mendengarkan radio.

d. Jawaban tidak setuju (TS) diberi bobot 2, berarti pendengar kurang tertarik mendengarkan radio.

e. Jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi bobot 1, berarti pendengar tidak tertarik mendengarkan radio.


(53)

E. Definisi Operasional

1. Profil pendengar merupakan karakteristik dari pendengar I–Radio, yang meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.

2. Preferensi pendengar I-Radio adalah pilihan pendengar I-Radio untuk mendengarkan program-program acara lokal yang paling disukai di I-Radio. Preferensi pendengar mengenai program acara secara keseluruhan, mereka memiliki beberapa indikator/petunjuk yang bisa dilihat. Pendengar mungkin tersenyum ketika mereka berbicara mengenai acara yang ada di radio. Mereka mungkin mengatakan hal-hal yang bagus tentang program acara tersebut. Senyum merupakan suatu bukti bahwa seseorang tertarik, cemberut, sebaliknya mencerminkan ketidak tertarikan. Istilah preferensi program acara merupakan label yang dipergunakan untuk meringkas suatu himpunan aksi/tindakan yang terlihat, terkait dengan produk dan atau jasa.

3. Pola tuning adalah pola pergantian frekuensi pendengar radio yang meliputi pola waktu dan pola perpindahan chanel. Pola tuning merupakan indikator dengan pola waktu dan pola perpindahan chanel pendengar dalam menentukan program acara radio yang ingin didengarkan.

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek penelitian yang mempunyai kuantitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan


(54)

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001: 72). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah orang yang pernah mendengarkan program acara I-Radio di daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Karena populasi sangat luas maka penulis mengambil sampel yang dapat mewakili keseluruhan populasi tersebut.

2. Sampel

Yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2001:73). Karena adanya keterbatasan waktu dan biaya maka tidaklah mungkin meneliti seluruh populasi yang ada, maka responden yang diambil adalah 100 orang pendengar yang pernah mendengarkan program acara I-Radio dan bermukim di daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

G. Teknik Pengumpulan Sampel

Sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi. Metode sampling yang digunakan adalah Incidental Method yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data yang menjadi sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel sebanyak 100 responden, karena dianggap telah mewakili dari jumlah populasi yang ada


(55)

H. Data yang Diperlukan, Sumber Data, Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data yang Diperlukan

Data yang diperlukan meliputi: a. Gambaran umum I-Radio b. Struktur organisasi

c. Preferensi pendengar terhadap program acara lokal I-Radio meliputi: 1) Preferensi pendengar terhadap program acara pagi-pagi

2) Preferensi pendengar terhadap program acara sore-sore 3) Preferensi pendengar terhadap program acara malam-malam 4) Preferensi pendengar terhadap program acara ojo sare 5) Preferensi pendengar terhadap program acara melodi cinta 6) Preferensi pendengar terhadap program acara idaman

7) Preferensi pendengar terhadap program acara bincang wirausaha 2. Sumber Data

Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari konsumen yang menjadi responden untuk pengisian kuisioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti, misalnya data-data tentang perusahaan seperti data tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi, personalia dan permodalan.


(56)

3. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data ordinal. Data ordinal adalah data statistik yang diurutkan dari jenjang yang paling rendah sampai ke jenjang yang paling tinggi atau sebaliknya dari jenjang yang paling tinggi sampai yang paling rendah dan dalam bentuk kategori atau klasifikasi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Kuisioner

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan daftar yang berisi sejumlah pertanyaan kepada para responden yang dipilih menjadi subjek dalam penelitian yang dilakukan.

b. Dokumentasi

Merupakan metode pengumpulan data melalui buku-buku, catatan dan literatur yang ada dalam mendukung penelitian ini. (Sugiono, 1997:50)

I. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas

Uji validitas kuisioner adalah uji tentang ketepatan penggunaan alat pengukur terhadap suatu gejala. Untuk menguji tingkat validitas


(57)

masing-masing item pada kuisioner menggunakan teknik korelasi “Product Moment” (Suharsimi Akunta, 1996:162) dengan rumus:

Dimana:

 

2 2

2

 

2

xy y y N x x N y x xy N r

 

    Dimana: xy

r = Korelasi Product Moment

x = Nilai masing-masing butir per item y = Nilai seluruh butir per item

n = Jumlah responden

Jika rxy rtabel maka dikatakan valid 2. Pengujian Reabilitas

Reabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan. Untuk memperoleh koefisien keterandalan digunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

s s k r 1 2r r   Dimana: k

r = Korelasi setelah koreksi

s

r = Korelasi setengah test (split half) yang diperoleh dari person r. Jika rk rtabel maka dikatakan reliabel


(58)

J. Metode Analisis Data 1. Analisis Persentase

Masalah pertama tentang profil pendengar yang diteliti, dianalisis dengan analisis persentase. Hasil ini diperoleh dari jawaban kuisioner, tentang profil pendengar yang meliputi tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Analisis digunakan untuk mengetahui profil konsumen. Jawaban yang diperoleh dipresentasikan sehingga diketahui profil pendengar.

Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut:

N nx P  Dimana:

P = Jumlah persentase

nx = Jumlah yang akan dianalisis N = Jumlah total

2. Analisis Prioritas Kepentingan

Masalah kedua tentang preferensi pendengar dan program acara yang pernah didengarkan di PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Analisis prioritas kepentingan yaitu mengetahui perbedaan preferensi pendengar dan menganalisis program acara lokal mana yang pernah didengarkan pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Daerah Pelem


(59)

Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Analisis ini berdasarkan jawaban responden dari kuisioner bagian II, dimana pembobotan sebagai berikut: Peringkat 1 diberi bobot 7

Peringkat 2 diberi bobot 6 Peringkat 3 diberi bobot 5 Peringkat 4 diberi bobot 4 Peringkat 5 diberi bobot 3 Peringkat 6 diberi bobot 2 Peringkat 7 diberi bobot 1

Jawaban responden dari setiap program acara dikalikan dengan bobot yang diberikan dari setiap program acara. Kemudian dijumlahkan. Hasil dari perkalian tiap program acara menentukan urutan kepentingan, dimana hasil yang paling banyak merupakan program acara yang menjadi prioritas pendengar pada PT. Radio Permata Swaranusa I-Radio 88.7 FM Daerah Pelem Gurih, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

3. Analysis of Variance (ANOVA)

ANOVA digunakan untuk mengetahui pola tuning pendengar dilihat dari tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut (Atmaja, 1996:283)


(60)

a. Menentukan Hipotesis Penelitian

HO1= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek tingkat usia

pendengar.

HO2= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek jenis kelamin

pendengar.

HO3= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek status

pernikahan pendengar.

HO4= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek tingkat

pendidikan pendengar.

HO5= Ada perbedaan pola tuning dilihat dari aspek jenis pekerjaan

pendengar.

b. Menentukan daerah penerimaan hipotesis

Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis diperoleh dengan bantuan tabel-F dimana titik kritis ditentukan oleh : a) Taraf nyata atau signifikan () = 5%

b) Derajat bebas ataudegree of freedom(df) yang terdiri dari : Numerator = k – 1

Denominator = N – k c. Menentukan nilai statistik uji :

Nilai statistik uji atau yang disebut dengan F-Ratio dilihat dengan rumus :

F-ratio =

sample within

Variance

sample between


(61)

F-ratio =

1) (n k

X) (Xij

1) (k

X) (Xij n

2 2

   

Dimana :

n = Banyaknya sample

Xij = Individu ke 1 dari sampel j k = Banyaknya kolom

x = Mean dari semua populasi

d. Membandingkan nilai F-ratio dengan daerah penerimaan Hipotesis. Hipotesis (HO1, HO2, HO3, HO4, HO5) ditolak jika F-ratio < F tabel

Hipotesis (HO1, HO2, HO3, HO4, HO5) diterima jika F-ratio > F tabel

e. Menarik kesimpulan

1) Bila HO1, HO2, HO3, HO4, HO5, ditolak artinya tidak ada

perbedaan pola tuning dilihat dari aspek tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan. 2) Bila HO1, HO2, HO3, HO4, HO5,diterima artinya ada perbedaan

pola tuning dilihat dari aspek tingkat usia, jenis kelamin, status pernikahaan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan.


(62)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. PT MUGI REKSO ABADI (MRA) Media Divisi Elektronik

MRA Media Divisi Elektronik adalah salah satu divisi dibawah payung usaha kelompok usaha MRA GROUP yang didirikan untuk menaungi usaha MRA di bidang elektronik khususnya radio dan televisi. MRA Media Divisi Elektronik terdiri dari :

a. PT. Surya Mediatama (MRA EMD) b. PT. Media Network Wahana (MNI)

c. PT. Radio Antar Nusa Djaja (Hard Rock FM Jakarta) d. PT. Radio Baturiti Menaraswara (Hard Rock FM Bali) e. PT. Radio Ekacita Swara Buana (Hard Rock FM Bandung) f. PT. Radio Harini Jaya Mandiri (Hard Rock FM Surabaya) g. PT Radio Suara Kedjajaan (Trax FM Jakarta)

h. PT. Radio Dinamika Ornamen Ragam Suara (Trax FM Semarang i. PT Radio Muara Abdinusa ( Cosmopolitan FM Jakarta)

j. PT. Radio Mustika Abadi (I-Radio Jakarta)

k. PT. Radio Gema Dwipa Intinada (I-Radio Bandung) l. PT. Radio Permata Swaranusa (I-Radio Jogjakarta)

Masing-masing radio memiliki format dan positioning yang berbeda-beda yaitu :


(63)

a. Hard Rock FM, adalah radio “Life Style and entertainment” ditujukan untuk pendengar berusia 20-30 tahun dengan SES menengah keatas dan memiliki karakter muda, Individualistik, berpikiran terbuka dan berwawasan.

b. Cosmopolitan FM, adalah radio yang ditujukan untuk perempuan karir yang sudah menikah atau lajang berusia 28-38 tahun dengan SES menengah keatas yang memiliki kepribadian modern.

c. Trax FM, Adalah radio dengan musik sebagai konsep utama siarannya (music station), ditujukan untuk pendengar dengan usia 15-25 Tahun dengan SES menengah keatas serta memiliki karakter berani, out going, kreatif, berfikiran terbuka, inovatif, sangat memperhatikan arus mode dan memiliki kepribadian.

d. I-Radio, adalah radio yang memutar 100% lagu Indonesia, ditujukan untuk pendengar 21-35 tahun dengan SES menengah dan memiliki karakter berjiwa muda, aktif, enerjik, serta mengikuti perkembangan dunia.

e. MNI, adalah perusahaan yang bertujuan memberikan pelayanan dan dukungan kepada unit-unit usaha radio.

2. Visi Usaha

Menjadi yang terbaik dibidangnya. 3. Misi Usaha

a. Melakukan inovasi dan kreasi di segala kesempatan.


(64)

c. Memberikan hasil-hasil yang berkualitas. d. Mengabdikan diri untuk kepuasan konsumen.

e. Memastikan pertumbuhan dan sukses jangkan untuk organisasi. f. Berpartisipasi dan berdedikasi didalam proses pendidikan dan

penyampaian informasi.

g. Mempraktekkan kejujuran, ketulusan diri, dan profesionalisme.

B. Profil Perusahaan

PT. Radio Permata Swaranusa didirikan pada tahun 2001. PT ini merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan media besar di Jakarta, yaitu MRA (Mugi Rekso Abadi) Media. PT. Radio Permata Swaranusa adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang media audio atau radio. Pada awalnya perusahaan ini menggunakan nama Mtv Sky untuk namaon air-nya. Mtv Sky sendiri merupakan sebuah radio dengan target pendengar usia muda, yaitu usia 15 sampai 25 tahun. Mtv Sky pertama kali mengudara pada tanggal 02 Juli 2003. Kurang lebih 2 tahun berjalan, karena ada beberapa hal, maka nama on air PT. Radio Permata Swaranusa yang tadinya Mtv Sky diganti menjadi I-Radio. I-Radio sendiri adalah sebuah radio yang mempunyai format siaran yang berbeda dengan Mtv Sky.

I-Radio yang berada pada gelombang 88,7 FM adalah sebuah radio komersial yang menyuguhkan 100% musik Indonesia. I-Radio lahir dengan musik dalam negeri berkualitas dari era 1970, 1980, 1990 hingga era 2000-an ini. Jenis musik yang dipilih adalah lagu-lagu yang sedang,


(65)

pernah dan akan menjadi hits dari berbagai aliran, seperti : pop, rock, jazz, hip-hop, ska, balada hingga alternatif. Pendengar I-Radio dikenal dengan nama sapaan “I-Listeners”. Bentuk dan pelafalan menggunakan bahasa Inggris, karena dengan pelafalan ini 88,7 FM I-Radio ingin menyampaikan bahwa dirinya adalah tidak hanya radio dengan muatan nasional, tetapi juga berwawasan internasional. I-Radio memiliki lokasi di Jl. Wates Km 4 Ruko Pelem Gurih No 09-10 Gamping Sleman, Yogyakarta dan memiliki target pendengar yang berjiwa muda, aktif, bersemangat, mengikuti perkembangan terkini dan tentunya cinta musik Indonesia, dengan rentang usia 15 sampai 35 tahun dan sosial ekonomi statusnya adalah B, C, A.

Penyiar-penyiar 88.7 FM I-Radio Jogja tentu saja mewakili para pendengarnya. Mereka mempunyai sikap bersahabat, menempatkan dirinya sebagai sosok yang dewasa, pemilihan kata-katanya sesuai dengan target pendengar, menyampaikan pesan kepada pendengar dengan singkat, padat dan tidak menggurui., energik, cerdas, jahil tapi memiliki wawasan nasional serta internasional dan selalu mengikuti perkembangan trend dunia. Mereka dididik dan ditangani secara professional oleh sederetan pakar yang sudah berpengalaman di dunia radio.

1. Lokasi Perusahaan

Alamat Studio dan Kantor : Jln. Wates KM.04 - Ruko Pelem Gurih No. 09-10, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Indonesia.

Phone : +62 274 617443 (On air) +62 274 627362 (Office)


(66)

Fax : +62 274 627189

SMS : 0818 – IRADIO (472346) 2. Logo I-Radio 88.7 FM Jogja

3. Waktu Operasional I-Radio Jogja 05.00 WIB – 02.00 WIB

4. Format Siaran I-Radio Jogja

Format siaran 88.7 FM I-Radio Jogja adalah 100 % Musik Indonesia. Dengan 21 jam siaran ( 11 jam Relay Jakarta dan 10 jam Siaran Lokal Jogja ) yang juga mempunyai target masa depan siaran 24 jam. 88.7 FM I-Radio Jogja menampilkan musik-musik negeri sendiri yang berkualitas dari era 70-an, 80-an, 90-an hingga era millenium. Konsep musik yang diputar adalah lagu-lagu Indonesia yang sedang, pernah dan akan menjadi hits dari berbagi aliran musik seperti pop, rock, jazz, hip hop, ska, balada sampai alternatif. Selain itu dapat juga didengarkan berbagai informasi seputar album, artis maupun perjalanan karier para musisi Indonesia.


(67)

5. Target Dan Profil Pendengar

Panggilan untuk pendengar I-Radio : I-Listeners Target Pendengar Usia : 15-35 Tahun Tingkat Sosial Ekonomi pendengar : C,B,A

Karakter Pendengar : Berjiwa muda, aktif, energik, mengikuti perkembangan Dunia dan yang pasti, Cinta Musik Indonesia

Sapaan penyiar 88.7 FM I-Radio Jogja kepada para pendengarnya adalah I-Listeners. Bentuk sapaan ini sama dengan penyebutan stasiun radionya, memang lebih bersifat internasional. Karena 88.7 FM I-Radio Jogja adalah stasiun radio yang tidak melulu bersifat lokal tetapi merupakan campuran budaya yang akhirnya menunjang misi 88.7 FM I-Radio Jogja untuk dikenal sebagai stasiun radio yang nasional tapi internasional.

6. Data Teknis I-Radio Jogja a. Pemancar

STL – AMERICAN LINK Merk – Jupiter

Daya – 5 KW


(68)

Tower / Ketinggian – Free Stand / 80 Meter Radius – 50 Km

Jangkauan – DIY dan sekitarnya b. Ruang Siar

Mixer – Energya (Digital mixing console)

Tape – Tascam 112 MK II, Denon DN 780 R, Tascam CD A-500 Tuner – Sherwood Digilink III

Telephone Hybird – AEV ITB 201 Microphones- Senheisser MD 421 II Processor- AEV Extreme DAP Control Room-Audix Power House Computer-Intel P-IV 1,8 Ghz c. Ruang Produksi

Mixer- Mackie 1402 VLZ Pro

Tape – Tazcam 112 MK II, TASCAM CD A -500 CD Player – Tascam CD A –400

Microphones – Senheisser e835s Control Room – Genelec 1029 A Computer – Intel P-IV 1,8 Ghz

C. Sumber Daya Manusia

Sebagai anak perusahaan dari MRA, maka PT. Radio Pertama Swaranusa tidak perlu memiliki banyak karyawan untuk menjalankan


(69)

kegiatan usahanya. Oleh karena itu, hanya ada 29 karyawan yang bekerja pada PT. Radio Permata Swaranusa. Berikut adalah rinciannya :

Operation Manager : Prasetyo Wibowo

 Produksi : Yekti Nugroho

Program Coordinato : Eka Yuda Marsetiawan

Account Executive : E. Firmansyah & Ruhry Oktovira

Secretary & Traffic : Meynita Anggraeni

Receptionist : Tripratiwi Septianingtyas

Advertising & Promotion : Nara D. Baskara & Hermawan

Senior Accountant : Nursoca

General Affair : Hubertus Priyoutomo

Research & Development : Putri Naufia

Broadcast Operator : Eko Prawoto, Robertus Danang K, Lintang Raditya

Reporter : Rulan Aditya

Creative Assistant & Producer : Aldo Fenady & Maikel Hussein

Tekhnik : Bima Artawiyana

Office Boy : Yanto

Security : Nunung & Hari

Penyiar : Stefanus Aldo Fenady (Aldo Fenady), Eka Yuda Marsetiawan (Eka Yuda), Yasti Budi Arum Sekarini (Tako


(70)

Mintardja), Genta Pramadona (Genta Pramana), Bramada Abriano (Bramada Abriano), Maikel Hussein (Maikel Hussein), Wahyu (Panji Taruno), Pepen Eko (Dega Prasetya) , Nia (Nia Anggraeni) , Dhini (Dhini Mahardika).

D. Struktur Organisasi

Hari kerja yang diberlakukan pada PT. Radio Pertama Swaranusa adalah dari hari Senin sampai Jum’at, dengan jam kerja mulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB bagi karyawan manajerial (operation manager, produksi, program coordinator, account executive, secretary and traffic, advertising and promotion, senior accountant, general affair, research and development, serta office boy). Sedangkan bagi karyawan bagian operasional (penyiar,reporterdanproducer, broadcast operator, security) memiliki jam kerja sendiri, sebagaimana yang telah disepakati sebelumnya.

Berikut ini adalah job description beberapa bagian dalam struktur organisasi PT. Radio Permata Swaranusa :

1. Operation Manager Atasan langsung :

--Bawahan langsung : produksi, program coordinator, account executive, secretary and traffic, advertising and promotion,


(71)

senior accountant, general affair, research and development.

Operation manager adalah atasan tertinggi pada struktur organisasi PT. Radio Permata Swaranusa. Bertanggungjawab atas segala kegiatan yang terjadi pada PT. Radio Pertama Swaranusa. Uraian tugas darioperation manageradalah :

a. Melakukan proses penciptaan konsep, strategi dan eksekusi yang terpadu kepada seluruh departemen di bawahnya secara internal dan eksternal.

b. Melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap system yang telah dibuat dan disetujui bersama untuk membuat pelayanan yang sempurna kepada pendengar dan pemasang iklan.

c. Menciptakan hubungan internal yang baik dan menyenangkan sehingga suasana kerja yang kondusif dapat tercipta serta memper-hatikan hubungan eksternal untuk mendapatkan mitra pendukung yang berkualitas.

d. Menjaga anggaran dengan baik agar tidak terjadi over budget dalam pos-pos pengeluaran dan melakukan fungsi kontrol finansial.

e. Melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap seluruh sumber daya manusia yang terdapat dalam lingkup tanggung-jawabnya dengan tujuan agar masing-masing individu dapat mengoptimalkan kemampuan agar menunjang tercapainya tujuan perusahaan.


(72)

f. Membuat laporan secara berkala, konsisten, objektif dan menampil-kan data kualitatif dan kuantitatif yang terukur dan jelas.

2. Produksi

Atasan langsung : Program Coordinator Bawahan langsung :

--Produksi adalah bagian pembuatan segala sesuatu materi siaran yang berbentuk rekaman, baik itu berupa iklan spot, recording adlibs, promo calendar, cong-adsampai sandiwara radio.

3. Program Coordinator

Atasan langsung : Operation Manager

Bawahan langsung : Broadcast Operator, Reporter, Creative Assistant &Producer,Penyiar, Produksi

Program Coordinator adalah divisi yang bertanggungjawab seluruh program yang ada pada PT. Radio Permata Swaranusa, baik itu program on-air maupun program off-air. Uraian tugas dan tanggungjawab dari Program Coordinatoradalah :

a. Hubungan Eksternal

Menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan perusahaan rekam-an, distributor dan supplier, berbagai koresponden, sumber berita dan partner bisnis untuk mendapatkan kualitas informasi yang maksimal dalam hubungannya dengan kreativitas, dan produksi siaran dengan tujuan kreatif program dan hasil produksi siaran yang berkualitas.


(73)

b. Konsep Siaran

Memegang konsep siaran yang sesuai dengan tujuan perusahaan dalam hubungannya dengan pembuatan materi kreatif program dan eksekusi suatu produksi siaran, dengan tujuan pencapaian tujuan perusahaan.

c. Pembuatan kreatif program dan produksi siaran

Membuat kreatif suatu program dan produksi siaran sesuai konsep, mulai dari ide dasar hingga pemilihan materi, dengan tujuan kreatif program/produksi siaran yang berkualitas.

d. Eksekusi program dan produksi siaran

Melakukan eksekusi konsep program acara dan produksi siaran yang menyangkut isi kreatif serta memberikan masukan-masukan, dengan tujuan produksi siaran yang berkualitas.

e. Pelaksanaan kreatif program siaran

Melaksanakan kreatif program yang telah disepakati mulai dari penunjukan produser, pembuatan skrip, pemilihan penyiar dan pengumpulan materi, dengan tujuan eksekusi kreatif program yang maksimal.

f. Schedulling

Melaksanakan jadwal pelaksanan siaran baik live maupun recording yang meliputi jadwal penyiar dan reporter, dengan tujuan konsis-tensi dan kelancaran kerja.


(74)

g. Materi

Melengkapi materi yang diperlukan untuk pekerjaan kreatif sesuai kebutuhan suatu program. Memilih dan melakukan pengaturan serta bertanggungjawab terhadap materi siaran yang sesuai dengan kebutuhan suatu produksi program, dengan tujuan hasil program dan produksi yang maksimal serta pengontrolan.

h. Bawahan

Membagi pekerjaan kreatif sesuai dengan kemampuan personal dan sesuai denganbudget program, diantaranya penunjukan produser dan penyiar dengan tujuan kelancaran kerja untuk hasil kreatif program yang berkualitas.

i. Pengawasan produksi dan siaran

Melakukan pengawasan terhadap eksekusi suatu produksi acara serta pengawasan terhadap komunitas harian siaran, dengan tujuan memperkecil kesalahan untuk hasil yang maksimal.

j. Creative Team

Menjadi anggota tim kreatif dan memberikan usulan serta masukan-masukan lainnya dalam kaitannya dengan produksi kreatif program siaran, dengan tujuan produksi program siaran yang berkualitas.

k. Laporan

Membuat laporan rutin setiap bulan mengenai kegiatan kreatif dan produksi, termasuk realisasi anggaran yang mencakup antara lain


(75)

pelaksanaan kegiatan, respon pendengar dan faktor penghambat dan pendukung acara kepada operation manager dengan tujuan laporan yang konsisten dan berkualitas.

4. Account Executive

Atasan langsung : Operation Manager Bawahan langsung :

--Lingkup pekerjaan Account Executive adalah melaksanakan program penjualan sesuai target, memberikan pelayanan penjualan kepada klien serta menjaga kepuasan klien dan meningkatkannya dari waktu ke waktu. Uraian tugas dan tanggungjawab dari Account Executive adalah :

a. Hubungan Eksternal

Menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan para pemasang iklan, principal maupun biro iklan serta partner bisnis lainnya, dengan tujuan untuk mendapat keuntungan dan dukungan mereka dan pencapaian target.

b. Pelaksanaan program penjualan

Melaksanakan program penjualan yang telah disepakati berdasarkan pembagian target klien yang telah dibuat dan disepakati bersama, dengan tujuan pencapaian target yang maksimal.

c. Data klien

Mencari klien dan membuat data pemasang iklan sesuai dengan pembagian target klien yang telah dibuat dan disepakati bersama, dengan tujuan mendapatkan klien baru.


(76)

d. Monitoring

Memonitor kegiatan penjualan, memastikan jalannya roda kegiatan penjualan mulai dari order masuk, order keluar, order antar departemen, memonitor penayangan iklan dan pertanggungjawaban bukti siar terhadap pemasang iklan, dengan tujuan kepercayaan dari klien.

e. Negosiasi

Melakukan negosiasi dengan klien, dengan tujuan pencapaian hasil yang maksimal.

f. Koordinasi

Mengkoordinasi semua pekerjaan dengan klien, sebagai penghubung antara perusahaan dengan klien, sebagai pengelola anggaran periklanan dari klien, dengan tujuan jalur hubungan baik dengan klien.

g. Pertemuan

Wajib hadir dalam rapat-rapat departemen maupun sub departemen yang rutin diadakan, dengan tujuan hasil yang maksimal.

h. Laporan

Membuat laporan rutin setiap minggu kepada Operation Manager mengenai kegiatan penjualan yang dilakukan sesuai dengan target yang telah ditentukan, dengan tujuan laporan yang konsisten diikuti kontrol danfollow-upyang terarah.


(77)

i. Lain-lain

Melakukan tugas-tugas lain yang diminta oleh atasan langsung yang berhubungan dengan tugas-tugas/pekerjaan-pekerjaan penjualan, dengan tujuan kelancaran kerja.

5. Secretary And Traffic

Atasan langsung : Operation Manager Bawahan langsung :

--Secretary & Traffic sebenarnya adalah dua divisi yang berbeda. Tetapi pada PT. Radio Permata Swaranusa, dua divisi ini dijalankan oleh satu orang karyawan. Uraian tugas dan tanggungjawab dariSecretary adalah:

a. Filling system

b. Correspondence (surat keterangan PKL, surat pengantar, surat meninggalkan tugas).

c. Pendistribusian hadiah danmerchandiseke pendengar.

d. Office liner (penerimaan proposal, surat-surat atau dokumen), receptionist.

e. Pembuatan surat kontrak untuk penyiar,broadcast operator, office boy dansecurity.

f. Pembuatan notulen meeting bila ada general meeting dan sales meeting.

g. Mendapatkan MO atau surat kontrak dariaccount executive. h. Memasukkan nominal tersebut ke laporanclose deal.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL BEING DITINJAU DARI FAKTOR DEMOGRAFI (STATUS PERNIKAHAN, JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDAPATAN)

10 52 8

Gambaran osteoartritis genu pada pasien di RSUP Fatmawati Jakarta Tahun 2012 – 2013

3 28 65

Kompetensi guru berdasarkan jenis kelamin, usia, pengalaman mengajar, dan tingkat pendidikan.

0 1 2

Pola konsumsi perawatan rambut ditinjau dari kelompok usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan besarnya penghasilan konsumen : studi kasus Larissa Salon Yogyakarta.

0 0 113

TAP.COM - RASIO JENIS KELAMIN DAN TINGKAT KEMATANGAN GONAD ...

0 0 6

Pengaruh Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, dan Golongan Terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil Bagian Umum Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkayang Abstrak - Pengaruh Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, dan Golongan Terhadap Disiplin Peg

0 0 8

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN JASA KREDIT DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENIS PEKERJAAN

0 0 153

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DITINJAU DARI USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN

0 0 151

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sar

0 1 140

PREFERENSI PENDENGAR DAN POLA TUNING DARI BERBAGAI KELOMPOK TINGKAT USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP PROGRAM ACARA LOKAL I-RADIO Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sar

0 0 140