PEMBERONTAKAN ROSLI DHOBY TERHADAP PENJAJAH INGGERIS DI SIBU SARAWAK (1947-1950.

PEMBERONTAKAN ROSLI DHOBY TERHADAP PENJAJAH
INGGERIS DI SIBU SARAWAK (1947-1950)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana dalam Program Strata Satu (S-1)
Pada Jurusan Sejarah Dan Kebudayaan Islam (SKI)

Oleh
Abg Mohd Nizam B. Abg Nasser
NIM: A4.22.12.108

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2016

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Pemberontakan Rosli Dhoby Terhadap Penjajah
Inggeris Di Sibu Sarawak (1947-1950”). Skripsi ini memfokuskan penelitian
tentang pergorbanan seorang pahlawan Sarawak dan mengenali biografi seorang

yang telah berjasa kepada kemerdekaan negeri Sarawak, dan juga mengetahui
bagaimana pemberontakan yang dilakukan oleh Rosli Dhoby dan Rukun 13 dalam
memperjuangkan hak rakyat Sarawak. Anggapan masyarakat Sarawak pada waktu
itu terhadap Rosli Dhoby dan Rukun 13.
Dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan
historis. Metode sejarah digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa yang terjadi
pada masa lampau. Pendekatan historis digunakan untuk mencari informasi
tentang masa lampau dengan mengunakan cara sistematis mengenai keadaan di
Sarawak sebelum terjadinya pemberontakan itu. Sedangkan teori yang digunakan
dalam penelitian ini yakni teori tindakan kolektif dari N.J. Smesler yang
mengandungi collective Action Behavoir
Hasil penelitian ini menemukan bahwa pemberontakan itu terjadi kerena
sikap pihak Britsh yang ingin mengambil alih seluruh kekuasaan Sarawak dan
ingin mencampurkan budaya asing ke dalam kehidupan masyarakat Sarawak.
Sebelum kemerdekaan, masyarakat di Sibu khusus nya masih hidup dalam
pengaruh budaya barat yang dibawa oleh penjajah Inggeris James Brooke dan
nilai-nilai Islam tidak begitu dititikberatkan. Sehinggalah munculnya gerakangerakan anti-cession yang ingin menjatuhkan kerajaan Britsh yang di gelar Rukun
13, barulah ada kesedaran di dalam masyarakat untuk menentang Britsh dan
gerakan-gerakan inilah yang mulai membuka pemikiran masyarakat Melayu di
Sibu untuk mempertahankan tanah air dan kesucian Agama yang tercinta.

Kesedaran ini telah melahirkan rasa semngat dalam diri anak muda di Sibu pada
waktu itu dan sanggup berjuang biarpun ancaman yang akan menimpa.

x

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ABSTRACT
This thesis titled "Rebellion Against Rosli Dhoby British colonizers in
Sibu Sarawak (1947-1950"). This thesis research focuses on pergorbanan hero
biography Sarawak and recognize one who has contributed to the country's
independence Sarawak, and also find out how the insurgency by Rosli Dhoby and
Rukun 13 in a fight for the rights of the people of Sarawak. Public perception
Sarawak at that time terhadapat Rosli Dhoby and Rukun 13.
In this study using the historical method to the historical approach. The
historical method used to describe the events that happened in the past. The
historical approach is used to find information about the past by using a
systematic way on the situation in Sarawak prior to the uprising. While the
theories used in this research is the theory of the collective action of N.J. Smeler
The results of the study found that this rebellion attitude because they

Britsh parties who want to take over the entire power Sarawak and want to mix
the foreign culture into the lives of the people of Sarawak. Before independence,
the people in her special Sibu still live in western cultural influences brought by
British colonists James Brooke and Islamic values are not so focused. Up until the
emergence of movements anti-cession who want to topple the royal Britsh in the
title Rukun 13, then there is awareness in society against the Britsh and
movements is what started to open people's minds Malays in Sibu to defend the
homeland and the sanctity of religion beloved , This awareness has spawned a
sense semngat lot of young people in Sibu at the time and able to fight even
threats that are coming.

xi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................

i


PERNYATAAN KEASLIAN.....................................................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................................

iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................................................

iv

MOTTO ......................................................................................................

v

TRANSLITERASI ......................................................................................

vi


KATA PENGANTAR ................................................................................

vii

ABSTRAK ..................................................................................................

x

ABSTRACT ................................................................................................

xi

DAFTAR ISI ...............................................................................................

xii

BAB I

BAB II


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................

1

B. Rumusan Masalah .......................................................

6

C. Tujuan Penelitian ........................................................

6

D. Kegunaan Penelitian....................................................

7

E. Pendekatan dan Kerangka Teoritik .............................


9

F. Penelitian Terdahulu ...................................................

7

G. Metode Penelitian........................................................

12

H. Sistematika Bahasan....................................................

15

BIOGRAFI ROSLI DHOBY
A. Asal-Usul Rosli Dhoby ...............................................

17

B. Pahlawan Melayu …. .................................................


18

C. Pemuda kreatif ............................................................

23

D. Perilaku dan Semangat Kemerdekaan Rosli Dhoby.. .

28

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III

BAB IV

BAB V

PEMBERONTAKAN ROSLI DHOBY TERHADAP PENJAJAH

A. Sejarah Rosli Dhoby Dan Rukun Tiga Belas ..............

32

B. Kunjungan Pertama Arden Clarke ..............................

34

C. Rukun Tiga Belas.. ......................................................

36

D. Tindakan Keras ...........................................................

40

ANGGAPAN MASYARAKAT SARAWAK TERHADAP ROSLI
DHOBY DAN RUKUN TIGA BELAS
A. Kondisi Masyarakat Di Sarawak .................................


48

B. Peristiwa Penyerahan Menyedihkan Sarawak ............

53

C. Pagi Berdarah Di Sibu Sarawak ..................................

55

D. Penangkapan Rosli Dhoby Dan Ahli Rukun 13..........

60

PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................

64

B. Saran............................................................................


65

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

67

LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................

68

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Malaysia adalah suatu negara yang luas wilayahnya sekitar 336.700
km2 terdiri dari semenanjung Malaysia, Sabah dan Sarawak yang
dipisahkan oleh laut Cina Selatan yang luasnya 1.036 km2. Semenanjung
Malaysia meliputi wilayah seluas 134.680 km2, Perbatasan dengan negara
Thailand Utara dan Singapura di Selatan. Sementara Sabah dan Sarawak
luasnya sekitar 202.020 km2 yang berbatasan dengan wilayah Kalimantan
(Indonesia). Sarawak adalah negeri yang terbesar di Malaysia yang hampir
menyamai 11 negara di Semenanjung Malaysia dengan luas 124,449.5
kilometer persegi. Ia terletak di sebelah Barat Pulau Borneo berbatasan
dengan negara bagian Sabah, Brunei dan Wilayah Kalimantan, Indonesia.
Berpusat di Kuching, wilayah administrasi di Sarawak dibagi menjadi 11
bagian yaitu Kuching, Sri Aman, Kota Semarahan, Sibu, Miri, Limbang,
Sarikei, Kapit, Bintulu, Mukah dan Betong.1
Setiap Kabupaten diatur oleh seorang Residen. Sarawak juga
terkenal dengan keragaman etnis seperti Melayu, Cina, India, Bidayuh,
Kenyah,Iban Penan dan lain-lain yang meliputi 37 etnis secara keseluruhan.
Penduduk Sarawak terdiri dari beberapa suku etnis yang berbeda. Pada
tahun 1839 total penduduk Sarawak sekitar 10.000 jiwa. Mayoritas

1

Sanib Said, “In Search of Lost Tribes and Manuscripts,” (Kuala Lumpur: Arkib, 1993), 13.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

penduduk Sarawak atau sekitar dua pertiga dari keseluruhan penduduk
Sarawak adalah Dayak. Diikuti oleh orang Melayu dan orang cina. Beberapa
daerah di Sarawak kaya akan bahan mineral dan daerah lainnya cocok untuk
ditanami karet,

lada atau gambir.2 Yang paling terpenting di Sarawak

adalah sungai. Hal ini karena sungai digunakan sebagai sarana transportasi
barang dan manusia dari satu tempat ke satu tempat lainnya serta sebagai
jalur perdagangan.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa
pahlawannya! Begitu kata Bung Karno, Pada pidatonya di hari pahlawan 10
November 1961 dan mengenang riwayat perjuangan anak bangsa, Terutama
saat-saat peran pemuda begitu dominan dan sentral untuk sebuah
nasionalisme, Merebut atau mempertahankan kemerdekaan dengan caranya
sendiri dan demi nilai agama sekaligus. Pidato tersebut juga coba penulis
terapkan dalam hal mengenang dan menghormati pahlawan-pahlawan
Sarawak yang telah banyak berjasa kepada negara dan bangsa. saya tertarik
untuk menulis tentang seorang perjuangan dan sebuah kumpulan Islam yang
berada di Sarawak yaitu sebuah organisasi yang diberi nama Rukun 13,
Adalah sebuah organisasi yang ditubuhkan secara Rasmi pada 1947 oleh
karena pembangkangan pada Penyerahan ke United Kingdom di Sarawak.
Organisasi ini telah dicipta oleh 13 pejuang - pejuang daripada Pergerakan
Pemuda Melayu Sibu dan salah seorang yang berkorban untuk membunuh
Gabenor Sarawak itu ialah Rosli Dhoby.
2

" Hardi Effendi, "Bapa Perpaduan Sarawak", Berita Harian (12 Januari 2015), 9.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

Tindakan mereka memberontak itu bertujuan untuk menentang
pegawai-pegawai Eropah dan Melayu yang menyokong penjajahan British
di Sarawak, karena sewaktu pemerintahan Britsh yang diketua oleh Sir
Charles Vyner Brooke rakyat sarawak sangat lah ditindas dan segala
peraturan-peraturan yang ditetapkan Britsh pada waktu itu sangat
menyulitkan kehidupan rakyat pribumi pada waktu itu. Brooke juga telah
melancarkan beberapa usaha dan strategi untuk meluaskan kawasannya ke
utara dan mengukuhkan kedudukannya di Sarawak dengan membantu
Pengeran Muda Hasyim menyelesaikan masalah pemberontakan yang
dilakukan oleh pengeran Usop dan melalui perjanjian yang dilakukan oleh
Brooke tidak menerimanya tetapi setelah ditawarkan beberapa kali oleh
Pegeran Muda Hasyim barulah beliau menerimanya dan dilantik menjadi
Residen Sarawak.
Terbentuknya Rukun 13 yang ditubuhkan bagi menentang tindakan
Rajah Ketiga Negara Sarawak yaitu Sir Charles Vyner Brooke yang
berpantang arang mahu menyerahkan Sarawak kepada Pejabat Kolonial
British di London selepas Perang Dunia Kedua pada tahun 1945 dan ahli
rukun 13 juga mendapat tentangan daripada pihak masyarakat pada waktu
itu kerana ada masyarakat yang menyokong dan juga ada yang membantah
penjajahan tersebut. Ini karena selepas peperangan itu, Sir Charles Vyner
Brooke dikatakan sudah bosan memerintah dan ditambah lagi peperangan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

itu telah menyebabkan kerugian yang banyak akibat kemusnahan perang
pada Sarawak Kingdom.3
Sir Charles Vyner Brooke yang sememangnya terkenal sebagai
pemerintah Sarawak Kingdom yang gemar bersosial dikatakan ingin
menyerahkan Sarawak kepada Kerajaan Mahkota British dengan sedikit
imbuhan. Tindakan ini sebenarnya telah menyebabkan kemarahan dan
bantahan daripada Bangsa Sarawak pada waktu itu karena Sir Charles Vyner
Brooke telah memungkiri janji yaitu untuk menyerahkan Sarawak kepada
pemerintahan Bangsa Sarawak sendiri.
Sejajar dengan itu maka terjadilah apa yang dipanggil Gerakan
Anti-Penyerahan Negara Sarawak 1946. Rosli adalah salah seorang anggota
kumpulan Rukun 13 dalam GPMS. GPMS yang menggabungkan
pemimpin-pemimpin Melayu Sarawak diketuai oleh Datuk Patinggi Abang
Abdillah yaitu salah satu pembesar Melayu Sarawak yang tersohor di zaman
Sir Charles Vyner Brooke memerintah Sarawak Kingdom. Rukun 13
ditubuhkan di Jalan Queensway, Sibu, Pada 21 Februari, 1949. Tujuannya
ialah untuk menikam seorang Gabenor baru Sir Duncan yang amat tidak
popular di kalangan masyarakat bumiputera Sarawak karena bersikap
angkuh terhadap mereka. Rukun 13 telah memilih Rosli untuk menikam Sir
Duncan tatkala Gabenor yang baru dilantik itu membuat kunjungan kerja ke
Sibu pada Disember 3, 1949. Pada jam 9.30 pagi di hari itu, Rosli dan

3

Jeniri Amir, Biography of Rosli Dhoby (kuching: fajar bakti, 1991), 13.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

anggota rukun 13 pada waktu itu Bersama-sama rakan seperjuangannya,
terpaksa meringkuk di penjara.4
Di sana, Mereka disiksa oleh pegawai suruhan British. Malahan
terdapat sumber mengatakan, Isteri Duncan Stewart yang berada di London
membuat permintaan khas bagi membawa Rosli Dhobi hidup-hidup ke
London bagi menjalani pembicaraan di sana. Walaubagaimanapun, terdapat
halangan besar bagi merealisasikan hajat isteri Stewart karena umur Rosli
Dhobi belum pun mencecah 18 tahun. Adalah menjadi kesalahan dalam
undang-undang British menghukum mati kepada pesalah bawah umur
Biarpun begitu, pada 2 Mac 1950, Allahyarham Rosli Dhobi akhirnya
dihukum gantung sampai mati. Ketika itu umur beliau belum pun mencecah
18 tahun. Antara sebab British ‘ mempercepatkan’ proses hukuman ini
adalah untuk menutup mulut serta menghapuskan saki baki pejuangan
Rukun 13.
Jenazah Rosli Dhobi dan kawan-kawan dimakamkan di pekarangan
Penjara Kuching dengan tidak berbatu nisan. Namun, Selepas merdeka,
Kerajaan Sarawak mengambil inisiatif membina batu nisan kepada pejuangpejuang ini. Pada tahun 1996, selepas beberapa desakan di kalangan
saudara-mara Rosli Dhobi dan pejuang-pejuang yang lain, kubur mereka
digali untuk pengebumian semula di kampung halaman masing-masing.
sebelum hukuman dijalankan beliau ada menulis sepucuk surat untuk warga
sarawak yang bertulis. merupakan warkah terakhir Rosli Dhoby kepada
4

Dr. Jeniri Amir, Rosli Dhoby Merdeka Dengan Darah, (kuching: Jenza, 2002), 12.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

rakyat Sarawak. Surat itu telah diserahkan oleh Rosli kepada seorang
warden yang amat dipercayainya bernama Sumarja Muhammad, atau Pak
S.5
Bagi penulis, sejarah penentangan Rosli Dhoby dan Rukun 13 ini
adalah menarik untuk dikaji karena tidak banyak perihal kisah perjuangan
Rosli dan Rukun 13 yang di dedahkan, Malah ada sebahagian masyarakat
Sarawak sendiri masih tidak mengenali perjuangan mereka sedangkan
mereka diantara para pejuang kemerdekaan Negeri Sarawak malah di
seluruh Negara Malaysia.

B. Rumusan masalah
1.

Bagaimana Biografi Rosli Dhoby?

2.

Bagaimana pemberontakan Rosli Dhoby terhadap penjajah Inggeris?

3.

Bagaimana anggapan masyarakat Sarawak terhadap Rosli Dhoby dan
Rukun 13?

C. Tujuan Penelitian
1.

Untuk mengetahui biografi Rosli Dhoby dengan lebih jelas dan tepat.

2.

Untuk mengetahui bagaimana pemberontakan Rosli Dhoby terhadap
Inggris

5

Mohammad safi, “Chronology of Sarawak Throughout Brooke Era to Malaysia Day”, Borneo
pos (16 September 2011), 14.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

3.

Untuk mengetahui tanggapan masyarakat Sarawak terhadap Rosli Dhoby
dan Rukun 13

D.

Kegunaan Penelitian
Kegunaan Penelitian mengenai sejarah penentangan Rosli Dhoby dan
Rukun 13 terhadap inggris di sarawak :

1.

Penulisan ini untuk menambah Khazanah Ilmu pengetahuan dan akan
dijadikan sumbangan untuk masyarakat di Sarawak terutamanya yang
ingin tahu tentang sejarah perjuangan Negeri Sarawak.

2.

Penelitian ini juga di harapkan bisa menjadi referensi pencerahan
terhadap masyarakat bagaimana kondisi sebelum kemerdekaan Negeri
Sarawak.

3.

Menggugah kesedaran

masyarakat di

Sarawak supaya

lebih

menghargai perjuangan.

E.

Penelitian Terdahulu
Daripada tinjauan awal yang dijalankan oleh penulis, belum ada orang
yang membuat kajian khusus terhadap Sejarah penentangan Rosli Dhoby
dan Rukun 13 di Sibu Sarawak. Ada pun penelitian perkembangan Islam
yang dilakukan adalah bersifat umum yang dilakukan di provinsi Sarawak
seperti:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

1.

Abdul Zafran Ali, Islam di Sarawak: Proses-proses Pembangunan
Islam Sarawak. Dalam penelitian ini, penulis membahaskan tentang
pergerakan dakwah semasa serta peran-peran para da’i Sarawak.
Dalam kajian beliau juga, beliau membahasakan tentang dakwahdakwah Islam di Sarawak yang memfokuskan golongan pemuda
karena golongan pemuda haruslah di didik dengan Islam karena
golongan ini yang akan jadi pewaris yang berharga kepada sesebuah
negara pada umumnya. Selain daripada itu, beliau juga menekankan
proses yang ideal bagi pengembangan Islam adalah sebaiknya
dimulakan pada individual telebih dahulu, kemudian keluarga,
masyarakat dan seterusnya negara.

2.

Rudi Affendi Khalik, Getir Perjuangan Seorang Melayu Siapakah
Mat Rumai di sebalik keras dan tegasnya? Mengapakah sia menjadi
sebegitu garang hingga sinonim dengan harimau, haiwan yang diakui
ganas, garang dan berani itu? Dan pengalam apakah yang terkandung
di dalam dirinya yang dikatakan menarik itu.Itulah diantara persoalan
yang dikupas melalui penulisan biografi Mat Rimau atau nama
sebenarnya Abang Haji Ahmad Abang Abu Bakar, seorang pejuang
nasionalis Sarawak ketika era pemerintahan Koloni. Seorang anak
Melayu Sarawak yang bersemangat kental, berani serta berpegang
kepada perinsip beliau. Beliau yang tidak banyak dikenali karena
dibayangi rakan seperjuangannya seperti Rosli Dhobi merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

orang yang bersemangat kental, Gigih dan berani melawas arus
penjajahan.
3.

Rudi Affendi Khalik, Rosli Dhoby di tali gantung. Buku ini
memaparkan dengan jelas kesengsaraan dan cabaran yang dihadapi
oleh patriot bangsa yang berusaha mencapai kemerdekaan.

4.

Dr Jeniri Amir,Rosli Dhoby Merdeka dengan darah kisah perjuangan
Rosli Dhoby bersama rakan-rakan sebelum asasinasi sebelum tragedi
pembunuhan Gabenor Inggris. untuk mencapai kemerdekaan Negeri
Sarawak pada waktu itu bersama dengan Rukun13.

F.

Pendekatan dan Kerangka Teori
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan historis dan
sosiologis untuk dapat mendiskripsikan dan mengungkapkan Sejarah
Pemberontakan Rosli Dhoby dan Rukun 13 di Sibu Srawak. Penelitian ini
menggunakan pendekatan sosiologis yakni pendekatan yang meneropong
segi-segi sosial yang akan dikaji seperti, golongan mana yang berperan,
nilai-nilainya, idealogi dan sebagainya.6
Dalam kajian penulisan pemberontakan Rosli Dhoby ini, penulis
menggunakan metode

teori Collective Action Behaviour dari Neil J

Smelser, Dalam teori itu dapat dikaitkan dengan pemberontakan yang
dilakukan oleh Rosli Dhoby bahwa perilaku kolektif dapat timbul melalui
dua syarat, yaitu ketegangan struktural (structural strain) dan keyakinan

6

Bruce J Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta, Rineka Cipta, 1992.), 15.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

bersama (generalized belief).7 Ada ketegangan antara masyarkat Sibu
dengan pemerintah kolonial, Inggris pada ketika itu akibat di tindas dengan
kejam sekali.
Oleh itu, dengan penelitian sejarah ini, peneliti berusaha memahami
kejadian atau suatu kondisi yang berlangsung pada masa sebelum merdeka
dan hubungannya selepas merdeka atau memahami kejadian masa sekarang
dengan hubungannya masa lalu. Di sini terlihat terjadinya salah satu punca
terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Rosli Dhoby dan rakan-rakan
adalah karena tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan pemerintah
tidak sesuai lagi dengan konteks masyarakat yang ada atau kebijakan itu
bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat.
Oleh itu, dengan penelitian sejarah ini, peneliti berusaha memahami
kejadian atau suatu kondisi yang berlangsung pada masa sebelum merdeka
dan hubungannya selepas merdeka atau memahami kejadian masa sekarang
dengan hubungannya masa lalu. Di sini terlihat terjadinya salah satu punca
terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Rosli Dhoby dan rakan-rakan
adalah karena tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan pemerintah
tidak sesuai lagi dengan konteks masyarakat yang ada atau kebijakan itu
bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat. Karena gerakan sosial itu
lahir dari masyarakat maka kekurangan apapun di tubuh pemerintah menjadi
sorotannya. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi maka gerakan sosial yang
sifatnya menuntut perubahan insitusi, Pejabat atau kebijakan akan berakhir
7

Smelser Neil J, Theory of Collective Behavior (New York: The Free Press of Glencoe, 1962.),
13.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

dengan terpenuhinya permintaan gerakan sosial. Sebaliknya jika gerakan
sosial itu bernafaskan ideologi, maka tak terbatas pada perubahan
institusional tapi lebih jauh dari itu yakni perubahan yang mendasar berupa
perbaikan dalam pemikiran dan kebijakan dasar pemerintah.dan itu adalah
merupakan ciri gerak sosial menurut Bruce J Cohen(1992).8
Teori adalah peryataan dari hubungan-hubungan yang mungkin, dan
terdiri dari informasi mengenai suatu bentuk yang lebih umum dari
informasi yang akan dikumpulkan untuk menguji hipotesis tertentu.
Penggunaan kerangka teoristik dalam penelitian dapat mempermudahkan
penelitian melakukan rekontruksi sejarah yang berfungsi sebagai alat untuk
menginterpretasikan data-data yang telah di dapat di tahap heuristik. Dengan
demikian teori ini bermaksud untuk menerangkan tentang kejadian
untukmengkaji sebab-sebabnya, kondisi lingkungannya, kontek sosial
kultural serta unsur-unsur yang merupakan komponen dan eksponen dari
proses sejarah yang dikaji.

Dengan demikian, pemakaian suat suatu teori dalam pengkajian suatu
peristiwa sejarah

sangat ditentukan dari sudut mana kita memandang

peristiwa itu. Oleh karena itu di dalam penulisan ini digunakan sudut
pandang sosial keagamaan, maka landasan teori yang dipakai dalam
penelitian ini yakni teori sosial agama dari Max Weber. Beliau berpendapat
bahawa agama mempengaruhi pandangan hidup manusia terhadap
8

Bruce J Cohen, Sosial Penghantar, (Jakarta, Rineka Cipta, 1995), 12.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

masyarakat. Mengacu kepada teori tersebut maka dalam ajaran agama
Islam, bahwa agama dipandang sebagai pengemban tugas agar masyarakat
berfungsi dengan baik yakni fungsi akan keadilan, kedamaian, kesejahteraan
rohani dan juga jasmani. Oleh itu, proses Sejarah Penentangan Rosli Dhoby
dan Rukun13 di Sibu Sarawak sebelum kemerdekaan adalah karena adanya
para pejuangan atau golongan yang ada kesadaran untuk mengubah cara
hidup orang pribumi Sarawak yang masih dipengaruhi oleh sistem penjajah
Britsh.
Dengan adanya golongan agama yang punya kesadaran yang
mahukan kemerdekaan dalam fungsi yang lebih baik makanya dari situ
muncullah gerakan-gerakan yang menentang penjajahan Britsh terhadap
masyarakat pribumi Sarawak sehingga Rakyat Sarawak dapat hidup dalam
kondisi tenang di Negeri Sendiri.

G.

Metode Penelitian
Penting untuk dikemukakan bahawa penelitian ini adalah penulisan
sejarah. Maka untuk merekonstruksi masa lampau dari obyek yang diteliti,
dilakukan dengan menggunakan metode sejarah, penggunaan metode
sejarah ditempuh dengan menggunakan empat tahapan bagi mendapatkan
informasi antaranya Heristik, Kritik Sumber, Interpretasi dan Histiografi.9
1.

9

Heuristik (Pengumpulan Sumber)

Ibid.,10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

Heuristik adalah mencari dan mengumpulkan sumber-sumber atau
bahan. Maksudnya ialah kegiatan menggumpulkan data-data yang
berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Dengan ini, satu proses
dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan sumber-sumber, datadata atau jejak sejarah awalnya bagaimana kondisi Sejarah
Penentangan Rosli Dhody dan Rukun 13 di Sibu Sarawak sebelum
kemerdekaan melalui beberapa sumber, antaranya:
a)

Sumber sekunder berupa buku-buku atau jurnal yang berkaitan
dengan penulisan skripsi ini, penulis lakukan pencarian dengan
menggunakan

metode

“Library

Research”,

yakni

penulis

berkunjung ke Library Sibu,Kucing serta Library Pejabat Residen
Bahagian Bintulu dan mengetemukan buku-buku seperti Rosli
Dhoby di Tali Gantung, Rosli Dhoby Merdeka Dengan Darah
Mengenai dokumen (arsip), penulis mengetemukan berupa gambargambar Rosli Dhoby dan rakan seperjuangan sehingga terciptanya
kermerdekaan Negeri Sarawak yang sejahtera
b)

Sumber lisan yaitu, wawancara (interview) langsung bersama Ahli
Keluarga Rosli Dhoby dan masyarakat Kampung yang hidup
sezaman penantangan itu bertempat di kampung Hilir Sibu pada 27
November 2015.

2.

Kritik Sumber
Kritik Sumber adalah penelitian atas keabsahan sumber.

Dalam hal ini sumber-sumber yang diperoleh oleh peneliti diuji

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

keabsahannya.10Apakah sumber-sumber tersebut kredibel atau tidak.
Dalam hal ini, keabsahan tentang keaslian (otentisitas) dilakukan melalui
kritik intern.11 Bagi memperolehi otentisitas dan kredibilitas data yang
diperolehi dianalisis dan diperbaharui supaya layak. Sumber data
dikomparasi dengan data yang lain untuk memperoleh obyektivitas dan
menghindari manipulasi data. Verifikasi akan dilakukan dengan menguji
silang berbagai data yang ada sehingga didapati bukti benar-benar shahih.

2.

Penafsiran
Penafsiran sering disebut juga dengan analisis sejarah.

Analisis berarti menguraikan, dimana setelah data terkumpul dan
dibandingkan lalu disimpulkan untuk ditafsirkan.12 Suatu upaya yang
dilakukan peneliti untuk melihat kembali sumber-sumber yang didapatkan.
Dengan demikian peneliti dapat memberi penafsiran terhadap sumber yang
didapatkan tentang sejarah penentangan Rosli Dhoby dan Rukun 13 di
Sibu Sarawak setelah mendapat Kemerdekaan dari pihak British.
Interpretasi selalu menimbulkan problem subjektivitas. Namun, dengan
proses analisis yang tepat akan mendapatkan gambaran yang jelas dan
obyektif terhadap penelitian yang di fokuskan.
5.

Historiografi

10

Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 58-64.
Ibid.,12 .
12
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta:Yayasan Bentang Budaya, 1995), 100-102.
11

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

Historiografi sebagai tahap terakhir metode penulisan sejarah
dengan memerhatikan aspek kronologis. Pada tahap ini adalah penulisan,
pemaparan ataupelaporan hasil penelitian. Dalam hal ini peneliti berusaha
untuk merekonstruksikan sebanyak-banyaknya gambaran masa lampau
berdasarkan data yang diperolehi.13

H.

Sistematika Bahasan
Bagi memudahkan pemahaman, kajian terhadap sejarah penentangan

Rosli Dhoby dan Rukun 13 di Sibu Sarawak akan dibahagikan oleh penulis
kepada lima bab. Antaranya adalah : Bab satu merupakan pendahuluan untuk
menghantar pembahasan secara keseluruhan yang terdiri daripada Latar
Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metode
Penelitian dan yang terakhir Sistematika Pembahasan.
Bab satu merupakan pendahuluan untuk menghantar pembahasan
secara keseluruhan yang terdiri daripada Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian dan yang terakhir
Sistematika Pembahasan.
Bab kedua merupakan pengenalan biografi Rosli Dhoby. Selain itu,
dalam bab ini akan dibahaskan kondisi kehidupan Rosli Dhoby sebelum
menyertai Rukun 13. Melalui bab ini akan di jelaskan bagaimana Rosli
Dhoby sanggup melakukan pembunuhan ke atas Gabenor Britsh tersebut.

13

Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1985), 32.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

Bab ketiga merupakan bagimana pemberontakan Rosli Dhoby
terhadap penjajah inggeris. Pembahasan ini merangkumi dua periode yakni
sebelum merdeka dan setelah merdeka. Selain itu di bab ini akan di jelaskan
siapa yang berperan dan metode apa yang digunakan.
Bab keempat pula merupakan pembahasan bagaimana anggapan
masyarakat terhadap Rosli Dhoby dan Rukun 13 kerna ada yang menganggap
bahwa mereka adalah pembunuh. Pada bab ini juga akan dibahaskan
mengenai

Organisasi-organisasi

yang

berdiri

pada

waktu

sebelum

pemberontakan serta cabaran dalam menghadapi pihak Britsh.
Bab kelima merupakan pembahasan kesimpulan dari keseluruhan
yang dibahas yang ada bab-bab sebelumnya dan dimuatkan juga saran

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
BIOGRAFI ROSLI DHOBY
A. Asal-Usul Rosli Dhoby
Kampung Pulo merupakan antara Kampung Melayu yang terbesar di
kabupaten Sibu pada tahun 1940-an dan awal 1950-an.Terdapat tiga bahagian
kampung berkenaan,yaitu Kampung Pulo Berendam,Kampung Pulo Tengah
dan Kampung Pulo Pasar.13Namun,Kampung Pulo terpaksa memberi laluan
kepada pembangunan pesat bandar Sibu pada tahun 1954 dan kini merupakan
tempat letaknya kawasan perniagaan di Kabupaten Sibu.
Rosli Dhoby lahir pada 18 Mac 1932 di nomer 94, Kampung Pulo
daripada pasangan Dhoby bin Buang dan Habibah binti Haji Lamit
Di belakang rumah Rosli Dhoby ada hutan dan sungei lembangan di
situ lah beliau dan kawan-kawannya kadangkala bermain dan mandimanda.kebanyakkan penduduk yang tinggal di kampung itu ialah orang
melayu.suku kaum melayu seperti kebanyakan peneroka awal tinggal di tepi
sungei dan di tengah-tengah bandar sibu sekarang seperti Kampung Nyabor,
Kampung datu, Kampung Hiir dan Kampung Nangka. Mereka mempunyai
pertalian dengan kesultanan Brunei dan ada daripada mereka berasal dari
Indonesia.Berdasarkan gambar tujuh orang ahli jawatankuasa Kampung Pulo
yang diambil pada tahun 1938, lima orang mereka didapati memakai
belankon di kepala, Manakala dua orang lagi brsongkok dan berseluar

13

Awang Mohd Jamil Sufri, Tarsilah Brunei Sejarah Awal dan Perkembangan Islam (Bandar Seri
Begawan, 2008), 55.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

panjang.sebahagian mereka berkerja dengan kerajaan dan para peniaga cina,
Manakala selebih nya berkerja sendiri.
Rumah Dhoby seperti rumah kebanyakan penduduk kampung adalah
sederhana sahaja. Rumah satu lantai itu mempunyai tangga dan terdapat
empat buah bilik, Termasuk bilik Rosli, Di dalam bilik Rosli terdapat banyak
buku, Namun dia tidak mempunyai rak untuk menyimpan buku berkenaan,
Terdapat sebuah katil kecil di dalam biliknya, Sebuah kerusi dan sebuah meja
kecil untuk beliau membaca buku dan membuat rancangan pengajaran.Rosli
juga mempunyai radio kecil di dalam bilik nya, Selalunya dimain untuk
mendengar perkembangan isu semasa.rumah Rosli menggunakan lampu gas
pada waktu malam.14

B. Pahlawan Melayu
Dhoby Buang dikatakan berasal dari indonesia, Daripada keturunan
Raden, tetapi gelaran itu tidak digunakan ketika sampai ke Sibu.Dhoby juga
berasal daripada keluarga pahlawan melayu dari palembang dan lama
menetap di kuching sebelum berhijrah ke Sibu. Habibah, ibu Rosli dikatakan
berasal daripada keluarga sambas dan lama menetap di Mukah. Dalam
kalangan kaum keluarga dan sanak saudaranya, Beliau dikenali sebagai Bu
Ibot.
Dhoby juga pernah menjadi bilal di masjid dan umat islam di sekitar
tahu apabila beliau melaungkan Azan pada masuknya waktu solat.para

14

Bolhassan Bin Ainnie, Wawancara, Sibu, 19 April2016.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

penduduk hidup dalam kondisi aman tetapi isu penyerahan Sarawak telah
menimbulkan permunsuhan sesama penduduk,Termasuk mereka di kampung
Haji Adam,Kampung Pulo,Kampung Pulo Berendam,Kampung Baru dan
Kampung Pak Dris.
Pasangan itu mempunyai tiga orang anak,yaitu Fatimah yang
dilahirkan pada 1928,Rosli 1932,dan Ainnie,yang memecahkan tangis
pertamanya pada 1933.Fatimah menemui jodohnya dengan Abang Hamdan
Abang haji Kadir,Dan mereka dikurniakan 13 orang anak.Ainnie Dhoby
seorang ahli politik terkenal pada tahun 1960-an.meninggal dunia pada usia
muda yaitu 39 tahun pada 1973.Ainnie mendirikan rumah tangga dengan
Hadiah

binti

Haji

Din

dan

dikurniakan

enam

orang

anak,yaitu

Musa,Iskandar,Bolhassan,Sabrina,Saharuddin dan Hanisah.
Ainnie kemudiannya menjadi ahli Council Negeri selepas memenangi
Pemilu pada 1963.Dhoby menyara keluarganya dengan berkerja sebagai
mandur di Public works department (PWD).Dhoby mendidik anaknya dengan
displin yang ketat,Dan begitu mengutamakan pendidikan agama.meskipun
tegas dalam mendidik anak-anaknya, Namun merotan bukan satu daripada
cara beliau mendispinkan mereka. Dia mahu melihat anak nya berjaya dalam
pelajaran.
Makanan kegemaran Rosli ialah nasi goreng,ikan kembung goreng
asam pedas dan Rosli suka minum teh. Seperti orang kampung lain pada
waktu

itu,Rosli

juga

suka

makan

ulam

dan

pelbagai

jenis

ubi

keledek,keladi,dan kentang.Rosli tidak cerewet pasal makan,minum dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

pakaianya.Ibunya yang suka memasak juga sering memasak kegemaran Rosli
adalah

sayur

kacang

ikan

senangin

asam

pedas.penampilannya

kemas,segak,bergaya sederhana serta bersahaja. Rambutya disikat dari kiri ke
kanan.Rosli suka berdikari, Patuh kepada ibu bapa dan tidak suka
menyusahkan orang lain.Rosli belajar solat dan menaji Al-Quran darpada
ayahnya. Dia juga didik sejak kecil supaya mecintai agama dan mengamalkan
agama Islam dalam kehidupannya. Pada hari Jumat,Rosli sering mengikuti
ayahnya solat Jumaat di masjid sehingga saat kematian,Rosli masih meningati
kaum keluarganya agar tidak melupakan solat.
Didikan sedemikian banyak membentuk pribadidan watak beliau
ketika remaja. Rosli sering senyum apabila bercakap dan seorang yang
peramah. Dia amat menghormati orang, Dan munkin itulah sebabnya dia
disenangi oleh mereka. termasuk bujang suntong.Rosli mempunyai ramai
teman, Termasuk jiran tetangganya seperti Abdul Aziz Saiffula.15Abdul Aziz
berusia 15 Tahun yang juga belajar di sekolah Methodist, Tetapi tidak dalam
darjah yang sama dengan Rosli. Belajar di sekolah itu bermaksud Rosli juga
perlu belajar kitab Bible.Aziz tinggal selang sebuah rumah dari rumah Rosli
di kampong Pulo. Seperti kanak-kanak dan remaja lain,Rosli juga suka
bermain layang-layang, Menyabung ayam, Bermain pedang mainan dan
bermain guli.Beliau juga suka bermain di pasar yang terletak tidak jauh dari
rumahnya.

15

Putet Matzen, Pendidikan dan Pembangunan Masyarakat seluruh Sarawak (Sarawak: Jenza,
2007), 107.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Rakan-rakan lain Rosli ialah Noor Tahir,Wan Abu Bakar,Yusuf
Merais,Baiee,Abang Othman, Dan Morsidi Sidek. sebahagian daripada
Rakan Rosli ialah mereka yang lebih tua daripadanya,dan pergaulan
tersebut membantu mematangkan Beliau.Malah,Perwatakan dan wajahnya
juga kelihatan lebih matang daripada usianya,kadangkala orang tidak tahu
bahawa dia masih lagi belajar. Dalam kalangan kawan-kawannya,kadangkadang Rosli pandai berjenaka dan jenakanya mencuit hati mereka.Bagi
Abang Othman Abang Teh,teman kepada Rosli.Rosli tidak pernah
menyakiti hatinya. waktu mesyurat,Rosli sering memakai baju lengan
pendekdengan rambut yang bersikat kemas. Dalam pertemuan pada pagi
itu,Abang Othman begitu sentimentel dan emosi ketika disebut nama Rosli
untuk pertama kali Beliau tidak dapat menahan sebaknya, tetapi apabila
disebut sahaja tentang peistiwa manis,Termasuk hubungan Rosli dengan
Beliau dan Ani,kekasih Rosli, beliau tersenyum lebar mengingati kembali
detik-detik manis bersama pejuang itu meskipun ia sudah pun berlalu lebih
60 tahun.Rosli memulakan kerjanya sebagai Guru dan pada sebelah petang
mengajar di Sekolah Rakyat Sibu,tapak Hotel Zhura sekarang. Tempat
Beliau mengajar itu merupakan antara sekolah yang ditubuhkan oleh
kumpulan anti-cession selepas sekolah kerajaan banyak ditutup ekoran
peletakan jawatan 338 terutamanya daripada kaum guru.
Antara matapelajaran yang di ajarkan di sekolah itu ialah Bahasa
Melayu,Tarawik,Agama

dan

Ilmu

Alam.

Rosli

telah

menerimatanggungjawab mengajar matapelajaran Bahasa Melayu kepada

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

sekitar 40 orang murid.Rosli berjiwa keguruan serta sangat sayang kepada
pelajarnya. Rosli juga minat melukis, Dan antara guru yang mengajar
bersama-sama beliau di situ ialah Jamaludin Haji Dris.
Rosli dapat disifatkan sebagai anak muda yang pintar dan sentiasa
dahagakan ilmu pengetahuan. Pada waktu lapang Rosli suka mendengar
radio dan membaca akbar.Akbar kegemaran Rosli ialah Utusan Sarawak
yang mulai diterbitkan oleh Abang Ikwan Zaini di Kuching pada januari
1949.mingguan Utusan Sarawak yang dijual dengan harga 10 sen,
Mengantikan Utusan Asas dan diterbitkan pada setiap isnin mempunyai
empat halaman merupakan satu-satunya koran Melayu terbitan anak
tempatan yang beredar di sarawak ketika itu.Akbar berkenaan banyak
menyiarkan berita politik, Terutama tentang kegiatan antipenyerahan
mejelang hujung tahun 1949.16Rosli juga suka menonton wayang dan
persembahan bangsawan.Panggung Rex menjadi tempat beliau dan rakanrakannya menonton persembahan berkenaan. Panggung Rex selalu
menyiarkan filem cina dan kadangkala filem Indonesia dan filem Melayu.
Rosli merupakan pemuda yang berani dan dihormati rakan
seperjuangan.Rosli pernah bersekolah di sekolah Abang Ali dansekolah
Methodish.Rosli pernah mengikuti keluarganya berpindah ke Bintangor.di
pekan itu, Rosli dan Ainnie disekolahkan ayahnya ke sekolah
cina,berdekatan

dengan

kediaman

mereka

tidak

hairanlah

Rosli

mengetahuai asas bahasa Mandrin.Rosli juga berkawan dengan beberapa
16

Sanib bin Abdullah, SejarahPenguasaanKesultanan Brunei (Kuala Lumpur :PenerbitanJazim),
56.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

pelajar cina di sekolah Chung Hua Sibu.hubungannya dengan kaum
cina amat rapat. Beliau sering mengikuti rakan-rakan Cina ke sekolah Chung
Hua.
Ketika rakan-rakan cinanya belajar di dalam kelas, Beliau menungu
mereka di luar kelas. Dikisahkan bagaimana Rosli mendengar guru mengajar
rakan-rakan nya, Dan mereka dikatakan tidak dapat menjawab soalan yang
diajukan kepada guru mereka.
Namun,Rosli menjawab soalan itu dari ruang darjah.Rakan-rakan dan
guru mereka terkejut.sebenarnya,Rosli pandai berbahasa Mandrin.Rosli
seorang yang kuat berpegang pada displin dan meminati buku.apabila
melaluai kawasan sekolah tersebut,Rosli sering berbual-bual dengan
mereka.ini berlaku sesudah zaman jepun.ketika itu,Rosli bersekolah di
sekolah Methodis. Ibu bapa dan jiran di belakang rumah mereka sering
meminta

Rosli

membeli

barang

keperluan

dapur sperti

gula,kopi,

Garam,bawang dan lain –lain kerena Rosli pandai tawar menawar dalam
bahasa cina dengan para peniaga Cina.

C.

Pemuda Kreatif
Rosli seorang pemuda yang kreatif,Beliau meminati Bangsawan
Melayu. Bersebelahan markas PPM, Disitulah terletaknya tapak bangsawan
PPM.Rosli pernah melakonkan watak sebagai hero dalam dalam bangsawan
Melayu yang memang mendapat sambutan baik daripada masyarakat Melayu
Sibu ketika itu. Meskipun tidak bergiat aktif dalam bangsawan, namun Rosli

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

mengambil serius terhadap watak yang diberikan kepada Beliau.17 Selain itu,
Beliau bergiat aktif dalam pegerakan pemuda Melayu (PPM). seketika
berjuang dalam PPM, Rosli dilantik sebagai penolong setiausaha Agung
PPM. ketika berusia belasan tahun Rosli diberi kepercayaan dan
tanggungjawab besar dalam perjuangan menentang penjajah British. Namun,
Rosli tidak pernah berdabik dada. Beliau menyifatkan jawatan itu sebagai
amanah, Bukan nya untuk dibangga-bangga.
Rosli adalah seorang anak muda yang terlibat dengan mesyurat
tertinggi PPM dan turut mengemukakan idea dan cadagan dalam merupakan
anggota PPM, Namun Dhoby tidak aktif kerena beliau berkhidmat dalam
perkhidmatan awam kolonial di jabatan kerja awam.ketika itu, Semua
anggota perkhidmatan awam kolonial diharamkan kerena terlibat dengan
gerakan antipenyerahan menerusi pekeliling No 9 1946.
Selain sibuk dengan tanggungjawabnya sebagai pelajar di Sekolah
Methodish, Rosli juga sibuk dengan peranannya sebagai penolong Setiausaha
dan perjuangan nya bersama PPM Namun begitu.18 pelajarannya tidak pernah
terjejas. Rosli sering mendapat tempat pertama di dalam kelasnya. Semasa
berada di rumah, Rosli suka membaca serta tekun meyiapkan kerja-kerja
sekolahnya. Di sisi sahabat karibnya, Rosli peramah dan mudah mesra,
Bukannya gambong dan mangah. Rosli juga seorang yang suka bercanda
namun, tegas dan teguh dengan pendiriannya sesiapa yang tidak mengenal
Rosli secara dekat, Pasti mengatakan Rosli berlagak dan egois. Seperti
17
18

Rudi Afenddie Khalik. Rosli Dhoby di tali gantung (kuching: Gaya media Sdn Bhd, 2007), 45.
Mohammad Jainal, Wawancara, Sibu, 24 April 2016.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

bapaknya, Rosli tidak suka beromong-omong kosong kerena dia lebih suka
bertukar-tukar fikiran. Rosli juga tidak suka mempersalahkan orang lain dan
juga tidak suka memaksa.
Rosli menaiki basikal ke sekolah tempatnya mengajar itu.kondisi
sekolah rakyat yang daif,Tanpa kemudahan yang sempurna menyebabkan
Beliau berhasrat untuk menumpahkan perhatiannya agar dapat membantu
anak-anak kampung agar mendapat pendidikan, Dan seterusnya mengubah
nasib mereka.Sekolah rakyat merupakan sekolah didirikan untuk kegunaan
rakyat dengan iktiar rakyat sendiri,tanpa bantuan kerajaan Britsh.Sekolah
rakyat banyak muncul di serata sarawak,Terutamanya di kuching dan sibu
pada ketika itu. Di kuching, Misalnya pada 1949 terdapat tiga buah sekolah
rakyat lelaki dan tiga buah sekolah rakyat perempuan.19
Kebanyakan sekolah rakyat tidak mempunyai bangunan sendiri,
jesteru sekolah berkenaan menumpang di rumah orang.Sekolah rakyat di
tempat Rosli mengajar sebenarnya ialah milik Tuanku Syed Munir, Ayah
Wan Junaidi Syed Munir. Rumah tingkat itu mempunyai anjung, Tetapi telah
terpaksa memberi laluan kerena asakan pembangunan di bandar Sibu pada
1980-an. Di belakang sekolah itu.20 Dihuni oleh keluarga berkenaan yang
prihatin terhadap nasib anak bangsa. kehadiran sekolah rakyat itu
membuktikan kesedaran rakyat tentang pentingnya pelajaran. Sekolah rakyat
di anggap sebagai asas bagi kemajuan anak bangsa pada asa depan.muridmurid yang melanjutkan pelajaran di situ tidak dikenakan sebarang bayaran
19

Jeniri Amir & Awang Azman Awang Pawi, Kaul Suatu Interpretasi Sosio budaya (Massa
Kasturi Management, 2001), 103
20
Ibid., 24.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

yuran.Dengan kesadaran itulah Rosli sanggup berkorban dengan memberikan
seluruh perhatian dan tenaga nya secara sukarela untuk memajukan sekolah
rakyat.sebenarnya, Sekolah rakyat yang didirikan oleh rakyat biasa itu adalah
sebagai pengganti sekolah yang telah ditutup ekoran daripada angkara
Circular No.9.
Kondisi di sekolah itu yang diterajui oleh Wan Kassim Wan Salleh
sebagai guru besar memang menyedihkan, Namun Rosli sebagai anak muda
tetap bersemangat tinggi untuk mendidik anak bangsa.Beliau tidak rela
melihat kanak-kanak terus menderita dan meneruskan penderitaan dalam
kemiskinan.Rosli bukan sahaja berdepan dengan masalah kekurangan
kemudahan di sekolah itu, Tetapi juga rendah nya semangat dan motivasi
kanak-kanak untuk belajar. Gejala ponteng sekolah dan terus berhenti
daripada turun ke sekolah dalam kalangan kanak-kanak bukan lah sesuatu
yang luar biasa.kadangkala Rosli terpaksa berjumpa dengan ibu bapa muridmurid nya yang diajar, Memujuk mereka supaya turun ke sekolah.21
Beliau juga sudah mempunyai kekasih bernama Ani Ali, Dan Rosli
serius dalam hubungan dengan kekasihnya yang berusia tiga tahun lebih tua
daripadanya. Perbedaan usia tidak menjadi penghalang kepada cinta
mereka.Rosli terpikat dengan budi bahasa, kesopanan dan kelembutan Ani.
Beliau senantiasa memelihara dan menjaga hubungan cinta dengan gadis
kesayanggan yang tinggal sekampung dengan nya.mereka sering menulis dan
berbalas surat cinta. mengikut Abang Othman, Orang tengah untuk

21

Ibid., 25

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

menghantar surat kepada Ani ialah Wan Abu Bakar.kekasihnya itu,yang
sehingga kini tidak mahu berkhwin.meskipun tidak dapat kerap berjumpa
kerena seperti kebiasaan pada waktu itu, Sukar bagi anak muda, Namun
mereka berdua sering berutus surat.melalui surat itu Rosli dan Aini dapat
meluahkan rasa rindu anak muda yang sedang dilmun cinta yang sangat
membara.
Memang menjadi hasrat anak muda itu untuk menjadikan Ani Ali
sebagai istrinya.Mereka berjanji untuk hidup semati, Tetapi impian indah itu
tidak tercapai. sepasang merpati itu sering bertemu memadu asmara di rumah
Abang Rapaee pada siang hari,kerena kebetulan di bawah rumah berkenaan
ada menjual buku. Rosli yang bersuara lembut dan amat menyangi dan
menghormati Aini itu seorang yang mendengar kata,Termasuk kata-kata
Abang Osman Abang Teh.22 temannya isteri Abang Rapaee ialah kakan Aini,
Dan Aini tinggal di atas kedai dua tingkat yang terletak di sebelah
masjid.kedai buku itu menjual pelbagai jenis buku dan di situlah Rosli sering
membeli alat tulisan buku. Akhirnya,Aini kecewa dan memendam rindu
apabila Rosli dihukum gantung. Sampai kini pada usia 80 tahun bekas kekasi
Rosli itu bertekad untuk tidak berkahwin.beliau seolah-olah telah hilang
keinginan dan semangat untuk mendirikan rumah tangga dengan jejaka lain.
Hanya Rosli tetap bersemadi di hatinya, Akibat berduka dan kecewa selepas
kematian Rosli, Hajah Aini dikatakan sering menghadiahkan Al-fatihah
kepada Almarhum “tidak rindu, Tapi ingat Rosli”kata-kata Hajah Aini.

22

SuhaimiMokhtar, PuteraKenyalangSatuDekadPenuhCabaran,(kuching:fajar bakti), 19.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

Bagi kaum keluarga lain,Termasuk sepupunya,menyebut nama Rosli
sudah cukup untuk menyebabkan sebak dan berduka.Nama Rosli begitu
bererti di jiwa mereka. Mereka tidak dapat melupuskan nama pewira itu di
hati semua kenalan-kenalan Rosli. Beliau begitu dekat di hati mereka, Mereka
kerap bersedih apabila mengingati kembali peristiwa silam apabila orang
menyebut nama Rosli. Rosli seorang yang pintar dan kepintaranya sering
diperkatakan oleh ahli keluarganya yang lain. Rosli menjadi contoh kepada
anak-anak kaum keluarga mereka dan penduduk kampung. Rosli dikatakan
mempunyai cita-cita tinggi dan sentiasa bersemangat untuk belajar.

D. Perilaku Dan Semangat Kemerdekaan Rosli Dhoby
Berdasarkan wawancara dengan pelbagai pihak, Terutamanya kaum
keluarga di Sibu, Anak muda remaja itu dikenali sebagai mempunyai watak
seorang yang pendiam apabila bercakap dia agak tidak direct, Dan tidak
berselindung-seindung. Bagi mereka yang mengenali Rosli, Anak muda itu
disifatkan sebagai orang yang tidak banyak bercakap dan ngomong bila ada
keperluan sahaja dan beliau sama sekali tidak suka ngomong soal yang tidak
mendatangkan manfaat.Rosli juga seorang yang berbakat dalam penulisan
dan sering menulis