PENGARUH KUALITAS MAKANAN HARGA DAN PROM
PENGARUH KUALITAS MAKANAN, HARGA DAN PROMOSI
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA IAIN
TULUNGAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Tulungagung)
PROPOSAL SKRIPSI
Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Proposal Skripsi
DosenPengampu:
Rokhmat Subagiyo, SE., MEI
Oleh:
SHELLA NURHADIATIN
NIM 17402153018
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
APRIL 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini perkembangan bisnis kuliner semakin marak dan pesat.
sehingga persaingan dibidang kuliner semakin ketat. Oleh karena itu,
konsumen semakin selektif dalam menentukan tempat makan pilihannya.
Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki
kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan menempatkan
orientasi kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Tidak
terkecuali usaha dalam penyajian makanan dan minuman yang dimulai
dari skala kecil seperti warung-warung. Bisnis makanan berskala
menengah seperti depot, rumah makan dan cafe. Sampai dengan bisnis
makanan yang berskala besar seperti restoran-restoran di hotel berbintang.
Restoran dan tempat makan di Kabupaten Tulungagung telah
berkembang pesat. Berbagai jenis makanan dan minuman dijual dengan
harga yang juga bervariasi. Tempat yang nyaman serta rasa makanan dan
minuman yang enak merupakan salah satu tujuan pembeli. Banyak
wargaTulungagung baik yang tua maupun yang muda memilih tempat
makan untuk menghabiskan waktunya bersantai dan berkumpul bersama
keluarga maupun kerabat dekat.
Semakin ketatnya persaingan bisnis yang ada, terutama persaingan
yang berasal dari perusahaan sejenis, membuat perusahaan semakin
dituntut agar bergerak lebih cepat dalam hal menarik konsumen. Sehingga
perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran perlu mencermati
perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembeliannya dalam usaha-usaha pemasaran sebuah produk yang
dilakukan. Hal tersebut dikarenakan dalam konsep, salah satu cara untuk
mencapai tujuan perusahaan adalah dengan mengetahui apa kebutuhan dan
2
keinginan konsumen atau pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Pengambilan
keputusan
pembeli
dipengaruhi
kemampuan
perusahaan menarik pembeli, dan selain itu juga dipengaruhi faktor-faktor
diluar perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap
orang pada dasarnya adalah sama, namun proses pengambilan keputusan
tersebut akan diwarnai oleh ciri kepribadian, usia, pendapatan dan gaya
hidupnya. Menurut Schiffman dan Kanuk, secara umum keputusan
pembelian adalah seleksi dari dua atau lebih pilihan alternatif. Tindakan
memilih tersebut diperjelas lagi oleh Dharmmesta dan Handoko, sebagai
tindakan pengambilan keputusan yang meliputi keputusan tentang jenis
dan manfaat produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang
merek, keputusan tentang jumlah produk, keputusan tentang penjualnya
dan keputusan tentang waktu pembelian serta cara pembayarannya.
Berdasarkan
pendapat-pendapat
tersebut
istilah
keputusan
pembelian dapat diartikan sebagai bagian dari perilaku konsumen yang
bertujuan untuk menentukan proses pengembangan keputusan dalam
membeli suatu barang atau jasa dimana individu terlibat secara langsung
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa yang
ditawarkan tersebut. Oleh karena itu kesimpulan terbaik individu untuk
melakukan
pembelian
terbentuk
berdasarkan
kebutuhan
dan
keinginannya. Perusahaan harus bisa memasarkan produk atau jasa yang
diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan
perusahaan lain. Menurut Kotler & Amstrong, kualitas produk yang
merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing.
Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik yang akan
tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka waktu yang panjang perusahaan
tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain.
Suatu
perusahaan
delam
mengeluarkan
produk
sebaiknya
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Keunggulan-
3
keunggulan dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan akan
menimbulkan suatu kesadaran akan merek produk tersebut. Kualitas
produk merupakan faktor penentu tingkat kepuasan yang diperoleh
konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakaian terhadap suatu
produk.
Tingkat harga yang diterapkan oleh perusahaan mempengaruhi
kuantitas yang terjual. Selain itu secara tidak langsung harga juga
mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada
biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh
karena itu penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya
total, maka keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan
penting dalamperusahaan. Harga juga merupakan variabel penting. Harga
yang rendah atau harga yang terjangkau memicu untuk meningkatkan
kinerja pemasaran. Namun harga juga menjadi indicator kualitas dimana
suatu produk dengan kualitas tinggi akan berani dipatok dengan harga
yang tinggi pula. Harga akan dapat mempengaruhi kesadaran konsumen
akan suatu merek produk tertentu.
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perusahaan, sehingga dapat dikatakan pemasaran merupakan jantung
dalam kehidupan perusahaan Pemasaran yang berhasil yang dilakukan
oleh tempat makan akan berpengaruh pada keputusan pembelian yang
diambil oleh pembeli. Oleh sebab itu, perusahaan harus mengetahui
faktor-faktor yang dapat memengaruhi konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian pada suatu Makanan. Berdasarkan uraian yang telah
dijabarkan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti penelitian dengan
memilih judul "PENGARUH KUALITAS MAKANAN, HARGA, DAN
PRPMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA
IAIN TULUNGAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG" Studi
Kasus Mahasiswa Insitut Agama Islam Negeri Tulungagung.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah faktor kualitas makanan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
2. Apakah faktor harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
3. Apakah faktor promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
4. Apakah faktor kualitas makanan, harga dan promosi berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
mahasiswa
IAIN
Tulungagung ?
C. Tujuan Penelitian.
1. Untuk mengkaji pengaruh kualitas makanan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
2. Untuk mengkaji pengaruh harga berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
3. Untuk mengkaji pengaruh promosi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
4. Untuk mengkaji pengaruh kualitas makanan, harga dan promosi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa
IAIN Tulungagung ?
D. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan pengelolahan tempat makan untuk bahan
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan tingkat layanan
yang memuaskan pelanggan di masa sekarang dan di masa yang akan
datang.
b. Bagi Peneliti
Bagi Peneliti diharapkan bisa menjadi tambahan ilmu pengetahuan
yang diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan dan mampu
diterapkan di dunia kerja.
c. Bagi Ilmu Pengetahuan
5
Bagi ilmu pengetahuan hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan referensi menambah wawasan pengetahuan
dan tambahan informasi untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian.
Berdasar latar belakang didapat batasan masalah
yang akan diteliti lebih lanjut. Hal ini dimaksudkan agar
penelitian
lebih
terfokus pada subjek yang memang menjadi pokok
permasalahan. Batasan masalah yang akan diteliti lebih
lanjut adalah tentang analisis pengaruh kualitas makanan,
harga dan promosi terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN
Tulungagung di Kabupataen Tulungagung. Maka Ruang lingkupnya
adalah Mahasiswa IAIN Tulungagung
F. DEFINISI OPERASIONAL
Menurut peneliti bahwa keputusan pembelian merupakan perilaku
atau tindakan dari konsumen untuk maumembeli atau tidak terhadap suatu
barang. Keputusan pembelian biasanya di pengaaruhi oleh kualitas
makanan, harga dan promosi dari barang tersebut. Dalam penelitian ini
subjek yang diteliti adalah mahasiswa IAIN Tulungagung.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kualitas Makanan
6
Kualitas merupakan konsep terpenting dalam menciptakan suatu produk.
Produk yang berkualitas adalah produk yang diterima oleh pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut Kotler produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginannya atau
kebutuhannya. Oleh karena itu perusahaan harus mengerti apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Di dalam menjalankan suatu bisnis, produk
maupun jasa yang dijual harus memiliki kualitas yang baik atau sesuai dengan
harga yang ditawarkan. Agar suatu usaha atau perusahaan dapat bertahan dalam
menghadapi persaingan, terutama persaingan dari segi kualitas, perusahaan perlu
terus meningkatkan kualitas produk atau jasanya. Karena peningkatan kualitas
produk dapat membuat konsumen merasa puas terhadap produk atau jasa yang
mereka beli, dan akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian
ulang.
Menurut Kotler, pengertian produk dalam arti yang lebih luas untuk
mencakup segala sesuatu yang diberikan kepada seseorang guna memuaskan
suatu kebutuhan atau keinginan. Konsep produk berpendapat bahwa para
konsumen akan menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, penampilan
dan ciri-ciri yang terbaik. Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada
produk demikian memusatkan energi mereka untuk membuat produk yang baik
dan terus-menerus meningkatkan mutu produk tersebut. Persepsi konsumen
terhadap kualitas produk, dapat dipengaruhi oleh harga produk.1
Ada delapan dimensi kualitas produk, yaitu:
a. Kinerja
1 Iful Anwar. Jurnal : “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produ kTerhadap Keputusan Pembelian”.
Volume 4, Nomor 12, Desember 2015. Hal.11
7
Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Ini
manfaat atau khasiat utama produk yang kita beli. Biasanya ini menjadi
pertimbangan pertama kita dalam membeli suatu produk.
b. Fitur Produk
Dimensi fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang
melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option
bagi konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar, fitur sering kali
ditambahkan. Idenya, fitur bisa meningkatkan kualitas produk kalau
pesaing tidak memiliki.
c. Keandalan
Dimensi keandalan adalah peluang suatu produk bebas dari kegagalan saat
menjalankan fungsinya.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi
Conformance adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar yang
dinyatakan suatu produk. Ini semacam janji yang harus dipenuhi oleh
produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai
dengan standarnya.
e. Daya Tahan
Daya tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakian suatu produk
sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya
tentu semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan lebih
berkualitas dibanding produk yang cepat habis atau cepat diganti.
f. Kemampuan diperbaiki
Sesuai dengan maknanya, disini kualitas produk ditentukan atas dasar
kemampuan diperbaiki: mudah, cepat, dan kompeten. Produk yang mampu
diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang
tidak atau sulit diperbaiki.
g. Keindahan
8
Keindahan menyangkut tampilan produk yang bisa membuat konsumen
suka. Ini sering kali dilakukan dalam bentuk desain produk atau
kemasannya. Beberapa merek diperbarui “wajahnya” supaya lebih cantik
di mata konsumen.
h. Kualitas yang dipersepsikan
Ini menyangkut penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau iklan.
Produk-produk yang bermerek terkenal biasanya dipersepsikan lebih
berkualitas dibanding dengan merek-merek yang tidak didengar.
Menurut Kotler suatu produk dapat dievaluasi melalui 5 tingkatan
produk, yaitu:
a. Manfaat Inti, maksudnya yaitu manfaat utama yang diinginkan
oleh seorang konsumen dalam membeli suatu produk.
b. Produk Dasar, maksudnya yaitu gambaran fisik pada suatu produk
c. Diharapkan, maksudnya bahwa produk yang diharapkan, yaitu
sejumlah atribut dan keadaan yang umumnya diharapkan dan
disetujui oleh pembeli pada saat membeli produk tersebut.
d. Prodak yang di tambahkan, maksudny abahwa manfaat tambahan
produk, yaitu suatu produk yang dapat membedakan produk
tersebut dengan produk pesaing.
e. Potensi prodak, maksudnya yaitu perluasan perubahan yang
mungkin dialami oleh suatu produk di masa yang akan datang2
2. Harga
Menurut Tjiptono, menyatakan bahwa harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau jasa. Pengertian ini sejalan
dengan konsep pertukaran (exchange) dalam pemasaran”. Jadi bisa dikatakan
harga tergantung pada kemampuan bernegosiasi dari pihak penjual atau pembeli
2
Alyas dan Muhammad Rakib. Jurnal : “Strategi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah Dalam Penguatan Ekonomi Kerakyatan (Studi Kasus pada Usaha Roti Maros di
Kabupaten Maros”. Volume 19 No. 2 Juli 2017 .hal.114 - 120
9
untuk memperoleh harga kesepakatan yang sesuai dengan keinginan masingmasing pihak, sehingga pada awalnya pihak penjual akan menetapkan harga yang
tinggi dan pembeli akan menetapkan penawaran dengan harga terendah. Harga
sebuah produk atau jasa merupakan faktor penentu dalam permintaan pasar. Harga
merupakan hal yang sangat penting yang diperhatikan oleh konsumen dalam
membeli produk atau jasa. Jika konsumen merasa cocok dengan harga yang
ditawarkan, maka mereka akan cenderung melakukan pembelian ulang untuk
produk yang sama. Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa harga suatu barang
atau jasa yang pasarnya kompetitif, maka tinggi rendahnya harga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran pasar.
Harga merupakan faktor yang sering menjadi pertimbangan konsumen
dalam memutuskan untuk membeli suatu produk. Oleh karena itu, ada
kemungkinan konsumen tidak jadi memutuskan untuk membeli karena
ketidaksesuaian harga dengan produk yang dijual. Untuk itu, perusahaan makanan
harus memiliki strategi yang kreatif agar penetapan harga sesuai dengan kualitas
makanan yang disajikan. Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam
pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi gambaran produk, serta
keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhubungan dengan pendapatan
dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels. Akan tetapi, yang paling
penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran
secara keseluruhan. 3
Menurut Stanton (2004), beberapa faktor yang biasanya mempengaruhi
keputusan penetapan harga, antara lain :
1. Permintaan produk.
Memperkirakan permintaan total terhadap produk adalah langkah yang
penting dalam penetapan harga sebuah produk. Ada dua langkah yang
dapat dilakukan dalam memperkirakan permintaan produk, yaitu
3 Marchelyno Sundalangi , Jurnal : “Silvya L. Mandey dan Rotinsulu Jopie Jorie. Kualitas
Produk, Daya Tarik Iklan, Dan Potongan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pizza
Hut Manado”. ISSN 2303-1174. Hal.20
10
menentukan apakah ada harga tertentu yang diharapkan oleh pasar dan
memperkirakan volume penjualan atas dasar harga yang berbeda-beda.
2. Target pangsa pasar.
Perusahaan
yang
berupaya
meningkatkan
pangsa
pasarnya
bisa
menetapkan haraga dengan lebih agresif dengan harga yang lebih rendah
dibandingkan perusahaan lain yang hanya ingin mempertahankan pangsa
pasarnya. Pangsa pasar dipengaruhi oleh kapasitas produksi perusahaan
dan kemudahan untuk masuk dalam persaingan pasar.
3. Reaksi pesaing
Adanya persaingan baik yang sudah ada maupun yang masih potensial,
merupakan faktor yang mempunyai pengaruh penting dalam menetukan
harga dasar suatu produk. Persaingan biasanya dipengaruhi oleh adanya
produk serupa, produk pengganti atau substitusi, dan adanya produk yang
tidak serupa namun mecari konsumen atau pangsa pasar yang sama.
4. Penggunaan strategi penetapan harga
Untuk produk baru, biasanya menggunakan strategi penetapan harga
saringan. Strategi ini berupa penetapan harga yang tinggi dalam lingkup
harga-harga yang diharapkan atau harga yang menjadi harapan konsumen.
Sedangkan strategi berikutnya yaitu strategi penetapan harga penetrasi.
Strategi ini menetapkan harga awal yang rendah untuk suatu produk
dengan tujuan memperoleh konsumen dalam jumlah banyak dan dalam
waktu yang cepat.
5. Produk, saluran distribusi dan promosi
Untuk beberapa jenis produk, konsumen lebih memilih membeli produk
dengan harga yang lebih murah dengan kualitas dan kriteria yang mereka
perlukan. Sebuah perusahaan yang menjual produknya langsung kepada
konsumen dan melalui distribusi melakukan penetapan harga yang
11
berbeda. Sedangkan untuk promosi, harga produk akan lebih murah
apabila biaya promosi produk tidak hanya dibebankan kepada perusahaan,
tetapi juga kepada pengecer.
6. Biaya memproduksi atau membeli produk
Seorang pengusaha perlu mempertimbangkan biaya-biaya dalam produksi
dan perubahan yang terjadi dalam kuantitas produksi apabila ingin dapat
menetapkan harga4
3. Promosi
Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam
memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu
produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan
dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai
keberhasilan dalam penjualan. Menurut Basu Swastha Dm dan Irawan dalam
angipora, promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian
atau penjualan dari suatu prodak atau jasa. Menurut Stanson, promosi adalah
kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan
personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk
mencapai tujuan program penjualan.
Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan
untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan
dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat
disimpulkan mengenai promosi yaitu komunikasi perusahaan dengan konsumen
untuk mendorong terciptanya penjualan. Kegiatan promosi ini semakin penting
dan dibutuhkan. Hal ini terjadi karena adanya jarak antara produsen dan
konsumen yang bertambah jauh dan jumlah pelanggan potensial yang bertambah
banyak. Bahwa betapapun bermanfaat suatu produk akan tetapi jika tidak dikenal
4 Umi Fadilah. Jurnal: “Pengaruh Kualitas Produk, Lokasi Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Pada “Cafe Bima” Bandung Tulungagung”. Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN :
BBBB-BBBB. Hal.14
12
konsumen, maka produk tersebut tidak akan dibeli, oleh karena itu perusahaan
harus berusaha menciptakan permintaan dan kemudian dipelihara dan
dikembangkan.5
Menurut Elliott, peran promosi penjualan bagi perusahaan adalah:
1. Mendorong konsumen untuk melakukan pembelian pertama kali
2. Mendorong konsumen untuk membeli produk berikutnya, meski baru
pertama kali berkunjung
3. Memberikan pada konsumen untuk tetap loyal terhadap merek dengan
pembelian ulang
4. Mengingatkan konsumen tentang keuntungan produk yang ditawarkan
meskipun promosi sedang tidak dilakukan (terutama ketika produk pesaing
sedang ditawarkan)
5. Memperbaiki reputasi merek (sebagai dukungan terhadap periklanan yang
sedang berjalan)
6. Mendorong pengecer untuk tetap memiliki persediaan (stok)
7. Mendorong pengecer untuk membeli dari pesanan regulernya
8. Membujuk pengecer agar memberikan tempat khusus bagi barang yang
ditawarkan.6
Loyalitas merek (Brand loyalty) merupakan tindakan pembelian
ulang dikarenakan komitmen atas sebuah merek. Jadi brand loyalty
berhubungan dengan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada
sebuah merek brand loyalty atau loyalitas merek diukur dari tingkat
kesetiaan konsumen terhadap merek. Apabila loyalitas merek meningkat,
maka kerentanan kelompok pelanggan dari serangan kompetitor dapat
5
Christian A.D Selang. Jurnal : “Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya
Terhadaployalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado”. ISSN 2303-1174. Hal.16
6 6 Ade Priangani.Jurnal : “Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks Persaingan
Global”. Vol.2 No.4 Juli 2013. ISSN: 2089-5917. Hal.21
13
dikurangi. Hal ini menunjukkan suatu indikator dari ekuitas merek yang
berkaitan dengan perolehan laba di masa yang akan datang karena
loyalitas merek dapat diartikan sebagai peluang penjualan bagi perusahaan
di masa depan.7
4. Keputusan Pembelian
Merupakan sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli
suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai strategi agar konsumen
memutuskan untuk membeli produknya. Menurut Kotler, keputusan pembelian
adalah tindakan dari konsumen untuk maumembeli atau tidak terhadap produk.
Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian
suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas,
harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sebelum konsumen
memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih
dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi
alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak. Pengertian lain tentang keputusan
pembelian menurut Schiffman dan Kanuk keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif
pilihan yang ada.
Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian
adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah
produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan
suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternative penyelesaian masalah
dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi
pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya Para
ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap,
meliputi8:
7 Rokhmat Subagiyo dan M. Aqim Adlan, Jurnal: "Analisis Dampak Brand Loyalty, Brand
Awareness, Perceived Quality Dan Brand Association Terhadap Customer Value Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Tulungagung vol.4 no.2" (Tulungagung: IAIN
Tulungagung, 2018) hal. 206
14
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan
seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan
eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang
segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:
a) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
b) Sumber komersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.
c) Sumber publik : media massa dan organisasi penilai konsumen.
d) Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan menggunakan
produk.
3. Evaluasi alternatif
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang
relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan
keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring
melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merekmerek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan
situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian
8 Denny Daud. Jurnal: “Promosi Dan Kualitas Layanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Konsumen Menggunakan Jasa Pembiayaan Pada Pt. Bess Finance Manado”. ISSN 2303-1174.
Hal.14
15
termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat
pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian,
yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas,
keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.
B. Kerangka Teori
X1
X1
Y
X1
C. Hipotesis Penelitian
Penelitian ini memiliki hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. H1 : Kualitas makanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung
2. H2 : Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
mahasiswa IAIN Tulungagung
3. H3 :Promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
mahasiswa IAIN Tulungagung
4. H4 : Kualitas makana, harga dan promosi berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. penelitian
metode survei adalah metode pengumpulan data primer
menggunakan
melalui komunikasi
tertulis dengan responden sebagai sampel individual yang representatif. Survei
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan secara cepat, tidak
mahal, efisien dan akurat. Melalui kuesioner
akan diperoleh informasi yang
relevan dengan penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian ini. Analisis dalam
penelitian ini menggunakan analisis pendekatan kuantitatif yaitu menggunakan
angka statistik untuk menyimpulkan hasil penelitian.
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi adalah semua obyek yang ingin diketahui besaran dari
karakteristiknya. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa di IAIN
Tulungagung. Banyaknya populasi tidak dapat diketahui secara pasti. Sampel
merupakan sebagian obyek populasi yang memiliki karakteristik sama dengan
karakteristik populasi yang ingin diketahui besaran karakteristiknya. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa Insitut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
Tehnik penentuan sample menggunakan purposive sampling, yaitu
memilih sample yang sesuai dengan kriteria tertentu. Kriterianya yaitu mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Insitut Agama Islam Negeri Tulungagung
selaku konsumen dalam prodak makanan
C. Sumber Data
Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang
diperoleh ditempat penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai
17
penelitian lapangan karena didapat dari pengamatan langsung dilapangan.
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Data ini diperoleh
langsung dari penyebaran angket kepada mahasiswa Insitut Agama Islam
Negeri Tulungagung sebagai responden yang terpilih untuk
dijadikan
penelitian.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari literatur- literatur, jurnal penelitian dan
sumber lainnya.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent): Kualitas makanan(X1), Harga(X2), Promosi (X3)
2. Variabel terikat (dependent): Keputusan pembelian(Y).
E. Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert, yaitu skala yang
digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau
kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena social, berdasarkan definisi
operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bentuk jawaban skalan Likert
antara lain: sangat setuju (5), setuju (4), ragu-ragu (3), sangat tidak setuju (2),
tidak setuju (1).9
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan:
1. Data Primer
a Observasi
9 Coizes.Skala Likert dalam https://www.diedit.com/skala-likert/ diakses tanggal 23 Mei 2018
18
Pengumpulan data dilakukan dengan jalan mengamati secara langsung
objek yang diteliti yaitu dengan mengunjungi temapt-tempat makan besar di
Tulungagung seperti Bakso Mas Agus, Mie Nelongso, Thee Green dll untuk
mendapatkan informasi tentang data yang di butuhkan.
b Kuesioner dan Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan penelitian dan dibagikan kepada responden
dengan melakukan sedikit wawancara.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data diperoleh dengan cara mempelajari literatur yang
menunjang pokok permasalahan sebagai landasan teori sebagai dasar dalam
melakukan penelitian dalam studi kepustakaan, serta melalui surat kabar, majalah,
jurnal, ataupun internet yang menunjang informasi yang berkaitan dengan
penelitian
G. Instrumen Penelitian
Instrument dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner
adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis
mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang
utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau
oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya
mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk
menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam
suatu wawancara
19
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Iful. Jurnal : “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produ kTerhadap Keputusan
Pembelian”. Volume 4, Nomor 12, Desember 2015.
Alyas dan Muhammad Rakib. Jurnal : “Strategi Pengembangan Usaha Mikro,
Kecil Dan Menengah Dalam Penguatan Ekonomi Kerakyatan (Studi
Kasus pada Usaha Roti Maros di Kabupaten Maros”. Volume 19 No. 2
Juli 2017
Sundalangi , Marchelyno, Jurnal : “Silvya L. Mandey dan Rotinsulu Jopie Jorie.
Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, Dan Potongan Harga Terhadap Minat
Beli Konsumen Pada Pizza Hut Manado”. ISSN 2303-1174.
Fadilah, Umi. Jurnal: “Pengaruh Kualitas Produk, Lokasi Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Pada “Cafe Bima” Bandung Tulungagung”. Vol.
01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB.
A.D Selang, Cristian. Jurnal : “Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya
Terhadaployalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado”.
ISSN 2303-1174.
Priangani,Ade. Jurnal : “Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks
Persaingan Global”. Vol.2 No.4 Juli 2013. ISSN: 2089-5917.
Subagiyo, Rokhmat dan M. Aqim Adlan, Jurnal: "Analisis Dampak Brand
Loyalty, Brand
Awareness, Perceived Quality Dan Brand Association
20
Terhadap Customer Value Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam Iain Tulungagung vol.4 no.2" (Tulungagung: IAIN Tulungagung,
2018)
Daud, Denny. Jurnal: “Promosi Dan Kualitas Layanan Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Pembiayaan Pada Pt. Bess
Finance Manado”. ISSN 2303-1174
Coizes.Skala Likert dalam https://www.diedit.com/skala-likert/ diakses tanggal 23
Mei 2018
21
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA IAIN
TULUNGAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Tulungagung)
PROPOSAL SKRIPSI
Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Proposal Skripsi
DosenPengampu:
Rokhmat Subagiyo, SE., MEI
Oleh:
SHELLA NURHADIATIN
NIM 17402153018
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
APRIL 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini perkembangan bisnis kuliner semakin marak dan pesat.
sehingga persaingan dibidang kuliner semakin ketat. Oleh karena itu,
konsumen semakin selektif dalam menentukan tempat makan pilihannya.
Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki
kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan menempatkan
orientasi kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Tidak
terkecuali usaha dalam penyajian makanan dan minuman yang dimulai
dari skala kecil seperti warung-warung. Bisnis makanan berskala
menengah seperti depot, rumah makan dan cafe. Sampai dengan bisnis
makanan yang berskala besar seperti restoran-restoran di hotel berbintang.
Restoran dan tempat makan di Kabupaten Tulungagung telah
berkembang pesat. Berbagai jenis makanan dan minuman dijual dengan
harga yang juga bervariasi. Tempat yang nyaman serta rasa makanan dan
minuman yang enak merupakan salah satu tujuan pembeli. Banyak
wargaTulungagung baik yang tua maupun yang muda memilih tempat
makan untuk menghabiskan waktunya bersantai dan berkumpul bersama
keluarga maupun kerabat dekat.
Semakin ketatnya persaingan bisnis yang ada, terutama persaingan
yang berasal dari perusahaan sejenis, membuat perusahaan semakin
dituntut agar bergerak lebih cepat dalam hal menarik konsumen. Sehingga
perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran perlu mencermati
perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembeliannya dalam usaha-usaha pemasaran sebuah produk yang
dilakukan. Hal tersebut dikarenakan dalam konsep, salah satu cara untuk
mencapai tujuan perusahaan adalah dengan mengetahui apa kebutuhan dan
2
keinginan konsumen atau pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Pengambilan
keputusan
pembeli
dipengaruhi
kemampuan
perusahaan menarik pembeli, dan selain itu juga dipengaruhi faktor-faktor
diluar perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap
orang pada dasarnya adalah sama, namun proses pengambilan keputusan
tersebut akan diwarnai oleh ciri kepribadian, usia, pendapatan dan gaya
hidupnya. Menurut Schiffman dan Kanuk, secara umum keputusan
pembelian adalah seleksi dari dua atau lebih pilihan alternatif. Tindakan
memilih tersebut diperjelas lagi oleh Dharmmesta dan Handoko, sebagai
tindakan pengambilan keputusan yang meliputi keputusan tentang jenis
dan manfaat produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang
merek, keputusan tentang jumlah produk, keputusan tentang penjualnya
dan keputusan tentang waktu pembelian serta cara pembayarannya.
Berdasarkan
pendapat-pendapat
tersebut
istilah
keputusan
pembelian dapat diartikan sebagai bagian dari perilaku konsumen yang
bertujuan untuk menentukan proses pengembangan keputusan dalam
membeli suatu barang atau jasa dimana individu terlibat secara langsung
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa yang
ditawarkan tersebut. Oleh karena itu kesimpulan terbaik individu untuk
melakukan
pembelian
terbentuk
berdasarkan
kebutuhan
dan
keinginannya. Perusahaan harus bisa memasarkan produk atau jasa yang
diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan
perusahaan lain. Menurut Kotler & Amstrong, kualitas produk yang
merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing.
Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik yang akan
tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka waktu yang panjang perusahaan
tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain.
Suatu
perusahaan
delam
mengeluarkan
produk
sebaiknya
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Keunggulan-
3
keunggulan dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan akan
menimbulkan suatu kesadaran akan merek produk tersebut. Kualitas
produk merupakan faktor penentu tingkat kepuasan yang diperoleh
konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakaian terhadap suatu
produk.
Tingkat harga yang diterapkan oleh perusahaan mempengaruhi
kuantitas yang terjual. Selain itu secara tidak langsung harga juga
mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada
biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh
karena itu penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya
total, maka keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan
penting dalamperusahaan. Harga juga merupakan variabel penting. Harga
yang rendah atau harga yang terjangkau memicu untuk meningkatkan
kinerja pemasaran. Namun harga juga menjadi indicator kualitas dimana
suatu produk dengan kualitas tinggi akan berani dipatok dengan harga
yang tinggi pula. Harga akan dapat mempengaruhi kesadaran konsumen
akan suatu merek produk tertentu.
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perusahaan, sehingga dapat dikatakan pemasaran merupakan jantung
dalam kehidupan perusahaan Pemasaran yang berhasil yang dilakukan
oleh tempat makan akan berpengaruh pada keputusan pembelian yang
diambil oleh pembeli. Oleh sebab itu, perusahaan harus mengetahui
faktor-faktor yang dapat memengaruhi konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian pada suatu Makanan. Berdasarkan uraian yang telah
dijabarkan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti penelitian dengan
memilih judul "PENGARUH KUALITAS MAKANAN, HARGA, DAN
PRPMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA
IAIN TULUNGAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG" Studi
Kasus Mahasiswa Insitut Agama Islam Negeri Tulungagung.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah faktor kualitas makanan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
2. Apakah faktor harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
3. Apakah faktor promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
4. Apakah faktor kualitas makanan, harga dan promosi berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
mahasiswa
IAIN
Tulungagung ?
C. Tujuan Penelitian.
1. Untuk mengkaji pengaruh kualitas makanan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
2. Untuk mengkaji pengaruh harga berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
3. Untuk mengkaji pengaruh promosi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?
4. Untuk mengkaji pengaruh kualitas makanan, harga dan promosi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa
IAIN Tulungagung ?
D. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan pengelolahan tempat makan untuk bahan
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan tingkat layanan
yang memuaskan pelanggan di masa sekarang dan di masa yang akan
datang.
b. Bagi Peneliti
Bagi Peneliti diharapkan bisa menjadi tambahan ilmu pengetahuan
yang diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan dan mampu
diterapkan di dunia kerja.
c. Bagi Ilmu Pengetahuan
5
Bagi ilmu pengetahuan hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan referensi menambah wawasan pengetahuan
dan tambahan informasi untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian.
Berdasar latar belakang didapat batasan masalah
yang akan diteliti lebih lanjut. Hal ini dimaksudkan agar
penelitian
lebih
terfokus pada subjek yang memang menjadi pokok
permasalahan. Batasan masalah yang akan diteliti lebih
lanjut adalah tentang analisis pengaruh kualitas makanan,
harga dan promosi terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN
Tulungagung di Kabupataen Tulungagung. Maka Ruang lingkupnya
adalah Mahasiswa IAIN Tulungagung
F. DEFINISI OPERASIONAL
Menurut peneliti bahwa keputusan pembelian merupakan perilaku
atau tindakan dari konsumen untuk maumembeli atau tidak terhadap suatu
barang. Keputusan pembelian biasanya di pengaaruhi oleh kualitas
makanan, harga dan promosi dari barang tersebut. Dalam penelitian ini
subjek yang diteliti adalah mahasiswa IAIN Tulungagung.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kualitas Makanan
6
Kualitas merupakan konsep terpenting dalam menciptakan suatu produk.
Produk yang berkualitas adalah produk yang diterima oleh pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut Kotler produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginannya atau
kebutuhannya. Oleh karena itu perusahaan harus mengerti apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Di dalam menjalankan suatu bisnis, produk
maupun jasa yang dijual harus memiliki kualitas yang baik atau sesuai dengan
harga yang ditawarkan. Agar suatu usaha atau perusahaan dapat bertahan dalam
menghadapi persaingan, terutama persaingan dari segi kualitas, perusahaan perlu
terus meningkatkan kualitas produk atau jasanya. Karena peningkatan kualitas
produk dapat membuat konsumen merasa puas terhadap produk atau jasa yang
mereka beli, dan akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian
ulang.
Menurut Kotler, pengertian produk dalam arti yang lebih luas untuk
mencakup segala sesuatu yang diberikan kepada seseorang guna memuaskan
suatu kebutuhan atau keinginan. Konsep produk berpendapat bahwa para
konsumen akan menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, penampilan
dan ciri-ciri yang terbaik. Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada
produk demikian memusatkan energi mereka untuk membuat produk yang baik
dan terus-menerus meningkatkan mutu produk tersebut. Persepsi konsumen
terhadap kualitas produk, dapat dipengaruhi oleh harga produk.1
Ada delapan dimensi kualitas produk, yaitu:
a. Kinerja
1 Iful Anwar. Jurnal : “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produ kTerhadap Keputusan Pembelian”.
Volume 4, Nomor 12, Desember 2015. Hal.11
7
Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Ini
manfaat atau khasiat utama produk yang kita beli. Biasanya ini menjadi
pertimbangan pertama kita dalam membeli suatu produk.
b. Fitur Produk
Dimensi fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang
melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option
bagi konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar, fitur sering kali
ditambahkan. Idenya, fitur bisa meningkatkan kualitas produk kalau
pesaing tidak memiliki.
c. Keandalan
Dimensi keandalan adalah peluang suatu produk bebas dari kegagalan saat
menjalankan fungsinya.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi
Conformance adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar yang
dinyatakan suatu produk. Ini semacam janji yang harus dipenuhi oleh
produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai
dengan standarnya.
e. Daya Tahan
Daya tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakian suatu produk
sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya
tentu semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan lebih
berkualitas dibanding produk yang cepat habis atau cepat diganti.
f. Kemampuan diperbaiki
Sesuai dengan maknanya, disini kualitas produk ditentukan atas dasar
kemampuan diperbaiki: mudah, cepat, dan kompeten. Produk yang mampu
diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang
tidak atau sulit diperbaiki.
g. Keindahan
8
Keindahan menyangkut tampilan produk yang bisa membuat konsumen
suka. Ini sering kali dilakukan dalam bentuk desain produk atau
kemasannya. Beberapa merek diperbarui “wajahnya” supaya lebih cantik
di mata konsumen.
h. Kualitas yang dipersepsikan
Ini menyangkut penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau iklan.
Produk-produk yang bermerek terkenal biasanya dipersepsikan lebih
berkualitas dibanding dengan merek-merek yang tidak didengar.
Menurut Kotler suatu produk dapat dievaluasi melalui 5 tingkatan
produk, yaitu:
a. Manfaat Inti, maksudnya yaitu manfaat utama yang diinginkan
oleh seorang konsumen dalam membeli suatu produk.
b. Produk Dasar, maksudnya yaitu gambaran fisik pada suatu produk
c. Diharapkan, maksudnya bahwa produk yang diharapkan, yaitu
sejumlah atribut dan keadaan yang umumnya diharapkan dan
disetujui oleh pembeli pada saat membeli produk tersebut.
d. Prodak yang di tambahkan, maksudny abahwa manfaat tambahan
produk, yaitu suatu produk yang dapat membedakan produk
tersebut dengan produk pesaing.
e. Potensi prodak, maksudnya yaitu perluasan perubahan yang
mungkin dialami oleh suatu produk di masa yang akan datang2
2. Harga
Menurut Tjiptono, menyatakan bahwa harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau jasa. Pengertian ini sejalan
dengan konsep pertukaran (exchange) dalam pemasaran”. Jadi bisa dikatakan
harga tergantung pada kemampuan bernegosiasi dari pihak penjual atau pembeli
2
Alyas dan Muhammad Rakib. Jurnal : “Strategi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah Dalam Penguatan Ekonomi Kerakyatan (Studi Kasus pada Usaha Roti Maros di
Kabupaten Maros”. Volume 19 No. 2 Juli 2017 .hal.114 - 120
9
untuk memperoleh harga kesepakatan yang sesuai dengan keinginan masingmasing pihak, sehingga pada awalnya pihak penjual akan menetapkan harga yang
tinggi dan pembeli akan menetapkan penawaran dengan harga terendah. Harga
sebuah produk atau jasa merupakan faktor penentu dalam permintaan pasar. Harga
merupakan hal yang sangat penting yang diperhatikan oleh konsumen dalam
membeli produk atau jasa. Jika konsumen merasa cocok dengan harga yang
ditawarkan, maka mereka akan cenderung melakukan pembelian ulang untuk
produk yang sama. Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa harga suatu barang
atau jasa yang pasarnya kompetitif, maka tinggi rendahnya harga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran pasar.
Harga merupakan faktor yang sering menjadi pertimbangan konsumen
dalam memutuskan untuk membeli suatu produk. Oleh karena itu, ada
kemungkinan konsumen tidak jadi memutuskan untuk membeli karena
ketidaksesuaian harga dengan produk yang dijual. Untuk itu, perusahaan makanan
harus memiliki strategi yang kreatif agar penetapan harga sesuai dengan kualitas
makanan yang disajikan. Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam
pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi gambaran produk, serta
keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhubungan dengan pendapatan
dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels. Akan tetapi, yang paling
penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran
secara keseluruhan. 3
Menurut Stanton (2004), beberapa faktor yang biasanya mempengaruhi
keputusan penetapan harga, antara lain :
1. Permintaan produk.
Memperkirakan permintaan total terhadap produk adalah langkah yang
penting dalam penetapan harga sebuah produk. Ada dua langkah yang
dapat dilakukan dalam memperkirakan permintaan produk, yaitu
3 Marchelyno Sundalangi , Jurnal : “Silvya L. Mandey dan Rotinsulu Jopie Jorie. Kualitas
Produk, Daya Tarik Iklan, Dan Potongan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pizza
Hut Manado”. ISSN 2303-1174. Hal.20
10
menentukan apakah ada harga tertentu yang diharapkan oleh pasar dan
memperkirakan volume penjualan atas dasar harga yang berbeda-beda.
2. Target pangsa pasar.
Perusahaan
yang
berupaya
meningkatkan
pangsa
pasarnya
bisa
menetapkan haraga dengan lebih agresif dengan harga yang lebih rendah
dibandingkan perusahaan lain yang hanya ingin mempertahankan pangsa
pasarnya. Pangsa pasar dipengaruhi oleh kapasitas produksi perusahaan
dan kemudahan untuk masuk dalam persaingan pasar.
3. Reaksi pesaing
Adanya persaingan baik yang sudah ada maupun yang masih potensial,
merupakan faktor yang mempunyai pengaruh penting dalam menetukan
harga dasar suatu produk. Persaingan biasanya dipengaruhi oleh adanya
produk serupa, produk pengganti atau substitusi, dan adanya produk yang
tidak serupa namun mecari konsumen atau pangsa pasar yang sama.
4. Penggunaan strategi penetapan harga
Untuk produk baru, biasanya menggunakan strategi penetapan harga
saringan. Strategi ini berupa penetapan harga yang tinggi dalam lingkup
harga-harga yang diharapkan atau harga yang menjadi harapan konsumen.
Sedangkan strategi berikutnya yaitu strategi penetapan harga penetrasi.
Strategi ini menetapkan harga awal yang rendah untuk suatu produk
dengan tujuan memperoleh konsumen dalam jumlah banyak dan dalam
waktu yang cepat.
5. Produk, saluran distribusi dan promosi
Untuk beberapa jenis produk, konsumen lebih memilih membeli produk
dengan harga yang lebih murah dengan kualitas dan kriteria yang mereka
perlukan. Sebuah perusahaan yang menjual produknya langsung kepada
konsumen dan melalui distribusi melakukan penetapan harga yang
11
berbeda. Sedangkan untuk promosi, harga produk akan lebih murah
apabila biaya promosi produk tidak hanya dibebankan kepada perusahaan,
tetapi juga kepada pengecer.
6. Biaya memproduksi atau membeli produk
Seorang pengusaha perlu mempertimbangkan biaya-biaya dalam produksi
dan perubahan yang terjadi dalam kuantitas produksi apabila ingin dapat
menetapkan harga4
3. Promosi
Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam
memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu
produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan
dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai
keberhasilan dalam penjualan. Menurut Basu Swastha Dm dan Irawan dalam
angipora, promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian
atau penjualan dari suatu prodak atau jasa. Menurut Stanson, promosi adalah
kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan
personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk
mencapai tujuan program penjualan.
Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan
untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan
dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat
disimpulkan mengenai promosi yaitu komunikasi perusahaan dengan konsumen
untuk mendorong terciptanya penjualan. Kegiatan promosi ini semakin penting
dan dibutuhkan. Hal ini terjadi karena adanya jarak antara produsen dan
konsumen yang bertambah jauh dan jumlah pelanggan potensial yang bertambah
banyak. Bahwa betapapun bermanfaat suatu produk akan tetapi jika tidak dikenal
4 Umi Fadilah. Jurnal: “Pengaruh Kualitas Produk, Lokasi Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Pada “Cafe Bima” Bandung Tulungagung”. Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN :
BBBB-BBBB. Hal.14
12
konsumen, maka produk tersebut tidak akan dibeli, oleh karena itu perusahaan
harus berusaha menciptakan permintaan dan kemudian dipelihara dan
dikembangkan.5
Menurut Elliott, peran promosi penjualan bagi perusahaan adalah:
1. Mendorong konsumen untuk melakukan pembelian pertama kali
2. Mendorong konsumen untuk membeli produk berikutnya, meski baru
pertama kali berkunjung
3. Memberikan pada konsumen untuk tetap loyal terhadap merek dengan
pembelian ulang
4. Mengingatkan konsumen tentang keuntungan produk yang ditawarkan
meskipun promosi sedang tidak dilakukan (terutama ketika produk pesaing
sedang ditawarkan)
5. Memperbaiki reputasi merek (sebagai dukungan terhadap periklanan yang
sedang berjalan)
6. Mendorong pengecer untuk tetap memiliki persediaan (stok)
7. Mendorong pengecer untuk membeli dari pesanan regulernya
8. Membujuk pengecer agar memberikan tempat khusus bagi barang yang
ditawarkan.6
Loyalitas merek (Brand loyalty) merupakan tindakan pembelian
ulang dikarenakan komitmen atas sebuah merek. Jadi brand loyalty
berhubungan dengan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada
sebuah merek brand loyalty atau loyalitas merek diukur dari tingkat
kesetiaan konsumen terhadap merek. Apabila loyalitas merek meningkat,
maka kerentanan kelompok pelanggan dari serangan kompetitor dapat
5
Christian A.D Selang. Jurnal : “Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya
Terhadaployalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado”. ISSN 2303-1174. Hal.16
6 6 Ade Priangani.Jurnal : “Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks Persaingan
Global”. Vol.2 No.4 Juli 2013. ISSN: 2089-5917. Hal.21
13
dikurangi. Hal ini menunjukkan suatu indikator dari ekuitas merek yang
berkaitan dengan perolehan laba di masa yang akan datang karena
loyalitas merek dapat diartikan sebagai peluang penjualan bagi perusahaan
di masa depan.7
4. Keputusan Pembelian
Merupakan sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli
suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai strategi agar konsumen
memutuskan untuk membeli produknya. Menurut Kotler, keputusan pembelian
adalah tindakan dari konsumen untuk maumembeli atau tidak terhadap produk.
Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian
suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas,
harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sebelum konsumen
memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih
dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi
alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak. Pengertian lain tentang keputusan
pembelian menurut Schiffman dan Kanuk keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif
pilihan yang ada.
Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian
adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah
produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan
suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternative penyelesaian masalah
dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi
pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya Para
ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap,
meliputi8:
7 Rokhmat Subagiyo dan M. Aqim Adlan, Jurnal: "Analisis Dampak Brand Loyalty, Brand
Awareness, Perceived Quality Dan Brand Association Terhadap Customer Value Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Tulungagung vol.4 no.2" (Tulungagung: IAIN
Tulungagung, 2018) hal. 206
14
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan
seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan
eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang
segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:
a) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
b) Sumber komersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.
c) Sumber publik : media massa dan organisasi penilai konsumen.
d) Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan menggunakan
produk.
3. Evaluasi alternatif
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang
relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan
keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring
melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merekmerek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan
situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian
8 Denny Daud. Jurnal: “Promosi Dan Kualitas Layanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Konsumen Menggunakan Jasa Pembiayaan Pada Pt. Bess Finance Manado”. ISSN 2303-1174.
Hal.14
15
termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat
pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian,
yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas,
keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.
B. Kerangka Teori
X1
X1
Y
X1
C. Hipotesis Penelitian
Penelitian ini memiliki hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. H1 : Kualitas makanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung
2. H2 : Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
mahasiswa IAIN Tulungagung
3. H3 :Promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
mahasiswa IAIN Tulungagung
4. H4 : Kualitas makana, harga dan promosi berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. penelitian
metode survei adalah metode pengumpulan data primer
menggunakan
melalui komunikasi
tertulis dengan responden sebagai sampel individual yang representatif. Survei
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan secara cepat, tidak
mahal, efisien dan akurat. Melalui kuesioner
akan diperoleh informasi yang
relevan dengan penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian ini. Analisis dalam
penelitian ini menggunakan analisis pendekatan kuantitatif yaitu menggunakan
angka statistik untuk menyimpulkan hasil penelitian.
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi adalah semua obyek yang ingin diketahui besaran dari
karakteristiknya. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa di IAIN
Tulungagung. Banyaknya populasi tidak dapat diketahui secara pasti. Sampel
merupakan sebagian obyek populasi yang memiliki karakteristik sama dengan
karakteristik populasi yang ingin diketahui besaran karakteristiknya. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa Insitut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
Tehnik penentuan sample menggunakan purposive sampling, yaitu
memilih sample yang sesuai dengan kriteria tertentu. Kriterianya yaitu mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Insitut Agama Islam Negeri Tulungagung
selaku konsumen dalam prodak makanan
C. Sumber Data
Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang
diperoleh ditempat penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai
17
penelitian lapangan karena didapat dari pengamatan langsung dilapangan.
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Data ini diperoleh
langsung dari penyebaran angket kepada mahasiswa Insitut Agama Islam
Negeri Tulungagung sebagai responden yang terpilih untuk
dijadikan
penelitian.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari literatur- literatur, jurnal penelitian dan
sumber lainnya.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent): Kualitas makanan(X1), Harga(X2), Promosi (X3)
2. Variabel terikat (dependent): Keputusan pembelian(Y).
E. Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert, yaitu skala yang
digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau
kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena social, berdasarkan definisi
operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bentuk jawaban skalan Likert
antara lain: sangat setuju (5), setuju (4), ragu-ragu (3), sangat tidak setuju (2),
tidak setuju (1).9
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan:
1. Data Primer
a Observasi
9 Coizes.Skala Likert dalam https://www.diedit.com/skala-likert/ diakses tanggal 23 Mei 2018
18
Pengumpulan data dilakukan dengan jalan mengamati secara langsung
objek yang diteliti yaitu dengan mengunjungi temapt-tempat makan besar di
Tulungagung seperti Bakso Mas Agus, Mie Nelongso, Thee Green dll untuk
mendapatkan informasi tentang data yang di butuhkan.
b Kuesioner dan Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan penelitian dan dibagikan kepada responden
dengan melakukan sedikit wawancara.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data diperoleh dengan cara mempelajari literatur yang
menunjang pokok permasalahan sebagai landasan teori sebagai dasar dalam
melakukan penelitian dalam studi kepustakaan, serta melalui surat kabar, majalah,
jurnal, ataupun internet yang menunjang informasi yang berkaitan dengan
penelitian
G. Instrumen Penelitian
Instrument dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner
adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis
mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang
utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau
oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya
mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk
menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam
suatu wawancara
19
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Iful. Jurnal : “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produ kTerhadap Keputusan
Pembelian”. Volume 4, Nomor 12, Desember 2015.
Alyas dan Muhammad Rakib. Jurnal : “Strategi Pengembangan Usaha Mikro,
Kecil Dan Menengah Dalam Penguatan Ekonomi Kerakyatan (Studi
Kasus pada Usaha Roti Maros di Kabupaten Maros”. Volume 19 No. 2
Juli 2017
Sundalangi , Marchelyno, Jurnal : “Silvya L. Mandey dan Rotinsulu Jopie Jorie.
Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, Dan Potongan Harga Terhadap Minat
Beli Konsumen Pada Pizza Hut Manado”. ISSN 2303-1174.
Fadilah, Umi. Jurnal: “Pengaruh Kualitas Produk, Lokasi Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Pada “Cafe Bima” Bandung Tulungagung”. Vol.
01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB.
A.D Selang, Cristian. Jurnal : “Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya
Terhadaployalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado”.
ISSN 2303-1174.
Priangani,Ade. Jurnal : “Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks
Persaingan Global”. Vol.2 No.4 Juli 2013. ISSN: 2089-5917.
Subagiyo, Rokhmat dan M. Aqim Adlan, Jurnal: "Analisis Dampak Brand
Loyalty, Brand
Awareness, Perceived Quality Dan Brand Association
20
Terhadap Customer Value Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam Iain Tulungagung vol.4 no.2" (Tulungagung: IAIN Tulungagung,
2018)
Daud, Denny. Jurnal: “Promosi Dan Kualitas Layanan Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Pembiayaan Pada Pt. Bess
Finance Manado”. ISSN 2303-1174
Coizes.Skala Likert dalam https://www.diedit.com/skala-likert/ diakses tanggal 23
Mei 2018
21