SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA AIR

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015

1

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA AC SPLIT
DENGAN METODE “CERTAINTY FACTOR” BERBASIS WEB
Moch. Arif Maradhon1, Ade Eviyanti, S.Kom.2
Faculty of Engineering, Informatics Engineering
University of Muhammadiyah Sidoarjo
ar13v92@yahoo.com1 , orline09@yahoo.com 2
ABSTRACT
Air conditioner (AC) is an electronic device used to cool the indoor air by means of circulating the
refrigerant gas in the refrigeration process. AC Spilt which is one type of air conditioner that is widely used by
the general public. In use split air conditioners will suffer if the use of which was conducted over a long enough
time and continue to occur in the absence of a regular maintenance or in use that do not follow the rules. This is
due to the lack of an information known in the community as well as in the maintenance of symptoms.
Expert System (Expert System) is a system that uses human knowledge in computers to solve problems
that are usually done by an expert. With this expert system, any layman can resolving the problem is quite
complicated truth can only be solved with the help of experts.
Author successfully implemented a WEB-based expert system that can cope with the degree of

confidence or certainty factor data obtained from the results of consultations with experts in the field of air
conditioning split through methods certainty factor. Where, the value of CF is in the range of 0 to 1, if the
output CF is 1, then the correct approach certainty. Hopes author of this system can help users AC / ordinary
people who are less aware of AC Split in taking decisions when diagnosing damage to the AC Split.
Keywords : Expert System, AC Split, Certainty Factor

ABSTRAK
Air conditioner (AC) merupakan suatu alat elektronik yang digunakan untuk mendinginkan udara
dalam ruangan dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant dengan proses refrigerasi. AC Spilt yang
merupakan salah satu jenis AC yang banyak sekali digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Dalam
penggunaannya AC split akan mengalami bila penggunaan yang dilakukan dalam kurun waktu cukup lama dan
terus menurus tanpa adanya suatu pemeliharan secara berkala atau dalam pemakaiannya yang tidak mengikuti
aturan. Hal ini karena kurangnya suatu informasi yang diketahui oleh masyarakat dalam gejala kerusakan
maupun dalam pemeliharaannya.

Sistem Pakar (Expert System) merupakan suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dalam
komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya dikerjakan oleh pakar. Dengan sistem pakar ini, orang
awam pun dapat menyelesaiakan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan
bantuan para ahli .
Penulis berhasil mengimplementasikan sebuah sistem pakar berbasis WEB yang dapat mengatasi nilai

derajat kepercayaan atau faktor kepastian data yang diperoleh dari hasil konsultasi dengan pakar dalam bidang
AC split melalui metode certainty factor . Dimana, nilai CF berada pada kisaran 0 sampai dengan 1, jika
keluaran CF bernilai 1, maka kepastiannya mendekati benar. Harapan penulis sistem ini dapat membantu
pengguna AC / masyarakat awam yang kurang begitu paham tentang AC Split dalam mengambil keputusan
ketika mendiagnosa kerusakan pada AC Split.
Kata kunci : Sistem Pakar, AC Split, Certainty Factor

1.

PENDAHULUAN
1.6 LATAR BELAKANG
Pendinginan (Refrigerasi) adalah suatu
usaha untuk memperoleh dan menjaga
temperatur lebih rendah dari temperatur
atmosfir lingkungan sebenarnya, dengan
melakukan perpindahan panas dari suatu

tempat ke tempat lainnya melauli perubahan
keadaan (phasa ). (Gunawan Ricky, 2004).
Pendingin secara mekanis adalah pendingin

yang menggunakan serangkaian mekanik
sebagai alat pemindah energi dari sumbernya.
Rangkaian mekanik ini digunakan apabila

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015
ingin memindahakan energi panas dari
temperatur tinggi ke temperatur rendah begitu
pula sebaliknya. Hal ini dilakukan dengan
jalan pengontrolan terhadap kondisi udara
yang meliputi suhu, kelembapan, dan tekanan.
Pengkondisian udara sendiri merupakan
perangkat teknik untuk mengkondisikan
lingkungan untuk berbagai keperluan.
Seseorang selalu menginginkan kondisi
lingkungan yang serba nyaman (comfortable)
karena itu tingkat kenyaman yang didapat dari
pendingin dan pengkondisian udara akan
sangat terasa manfaatnya pada kehidupan
sehari-hari.

Dengan perkembangan teknologi saat
ini, maka perlu kita ketahui banyak sekali
dunia industri elektronik yang membuat
inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan
manusia, salah satunya dengan adanya Air
Conditioner (AC). AC sendiri merupakan
suatu alat elektronik yang digunakan untuk
mendinginkan udara dalam ruangan dengan
cara mensirkulasikan gas refrigerant dengan
proses refrigerasi. Banyak sekali AC yang
dapat kita temukan di perkantoran, mall,
hotel, gedung sekolah, maupun perumahanperumahan yang digunakan sebagai fasilitas
kenyamanan untuk mendinginkan suhu dalam
ruangan dan juga membersihkan polusi udara
dalam ruangan itu sendiri.
Dalam dunia AC secara standarisasi
setiap
AC
akan
mengalami

suatu
permasalahan ataupun kerusakan yang
sebenarnya hal yang tidak kita inginkan dalam
AC, akan tetapi karena penggunaan yang
dilakukan dalam waktu cukup lama dan terus
menurus tanpa adanya pemeliharan berkala
ataupun juga dalam pemakaian tidak
mengikuti aturan penggunaan standarisasi AC
maka hal tersebut mebuat AC mengalami
kerusakan.
AC Split merupakan salah satu jenis AC
yang banyak sekali digunakan masyarakat
pada umumnya. Biasanya AC split dapat kita
temukan
diperkantoran,
sekolah,
dan
perumahan. Karena pada dasarnya AC split
itu sendiri merupakan sistem pendinginan
udara yang paling sederhana dan biasanya

digunakan
untuk
kebutuhan
ruangan
berkapasitas kecil maupun sedang tergantung
penggunaannya. Adapun kerusakan yang
biasanya terjadi pada AC split namun
masyarakat pada umumnya kurang begitu
mengerti tentang AC split itu sendiri. Jadi
biasanya masyarakat mempercayakan untuk
perbaikan AC split kepada para teknisi AC.
Dan itu menjadikan suatu kesempatan untuk
para teknisi yang tidak bertanggung jawab
dengan memanfaatkan ketidak pengertian
masyarakat tentang kerusakan yang terjadi

2

pada AC split itu sendiri untuk mengambil
keuntungan dalam jasa perbaikan tersebut.

Karena dengan adanya teknologi yang
terkomputerisasi
maka
disini
penulis
memanfaatkan hal tersebut untuk membantu
pengguna AC dalam mendiagnosa kerusakan
yang terjadi pada AC split sebelum pengguna
tersebut melakukan perbaikan pada AC split
dalam tingkat lanjutnya. Banyak kita bisa
temukan saat ini aplikasi maupun sistemsistem yang terkomputerisasi baik itu sistem
informasi ataupun sistem pakar pada dasarnya
digunakan untuk membantu masyarakat pada
umumnya.
Sistem pakar yang merupakan sebuah
program komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan menyelesaikan
masalah seperti layaknya seorang pakar
(human expert). Sistem pakar ini bertujuan
sebagai sarana bantu untuk memberikan solusi

di dalam kehidupan kita dan juga dapat
membantu seseorang dalam mengidentifikas
ataupun mendiagosa suatu permasalahan yang
terjadi pada seseorang tersebut (Kusumadewi,
2003).
Dalam sistem pakar itu sendiri ada
beberapa metode yang biasa digunakan dalam
penerapannya untuk menentukkan suatu
gejala maupun aturannya. Salah satunya
adalah dengan menggunakan metode Certanty
Factor (Faktor kepastian). Metode ini dapat
digunakan
untuk
mencari
persentase
kemungkinan kepastian sebuah kejadian
dengan mendiagnosa gejala-gejala yang
dirasakan oleh seorang pengguna. Diharapkan
dengan penggunaan metode ini dapat
meminimalisirkan ketidakpastian sehingga

dapat menghasilkan diagnosa yang sesuai
dengan pengguna nantinya.
Dengan mengandalkan kemajuan
teknologi dan informasi, pengembangan
sebuah sistem pakar yang diyakini mampu
mendiagnosa
kerusakan-kerusakan
yang
terjadi pada AC split secara tepat dan akurat
sangat diperlukannya sistem pakar dalam
proses
penagganannya.
Berdasarkan

permasalahan diatas Maka penulis
mengusulkan sebuah penelitian yang
berjudul “Sistem Pakar Diagnosa
Kerusakan Pada Air Conditioner Split
Dengan Metode Certainty Factor Berbasis
WEB ”.


1.2 BATASAN MASALAH
Batasan masalah yang diperolah dalam
penulisan ini adalah :
1. Sistem pakar ini nantinya dapat diakses
oleh semua user melalui WEB.

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015
2.

3.
4.

5.

6.

7.


Sistem pakar ini nantinya hanya berfokus
pada suatu permasalahan-permasalahan
yang terdapat pada AC split.
Pada sistem pakar ini menggunakan 2 hak
akses pada prosesnya yaitu pakar dan user.
Target user pada sistem pakar ini adalah
masyarakat
umum
yang
memiliki
permasalahan pada AC split.
Sistem pakar ini dibatasi dalam
mengidentifikasi jenis kerusakan AC split,
karena dalam pemodelan AC split, banyak
kita jumpai model AC split dengan
kebutuhan yang berbeda.
Sistem pakar ini nantinya dapat
diperbaharui dalam gejala maupun
aturannya apabila ada gejala dan aturan
baru yang terjadi nantinya .
Sistem pakar ini hanya memberikan saran
dan solusi secara umum. Jadi harus tetap
mendatangi pakar atau teknisi yang ahli
dibidang AC tersebut untuk penanganan
lebih lanjut.

2. LANDASAN TEORI
2.1 Artificial Inteligence (AI)
Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang
ilmu komputer yang mendayagunakan komputer
sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia.
Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam
suatu mesin agar dapat melakukan pekerjaan
seperti yang dapat dilakukan manusia. Artificial
inteligence (AI) memiliki tujuan untuk menciptakan
komputer-komputer dapat berfikir lebih cerdas dan
membuat mesin lebih berguna. Dua bagian utama
yg dibutuhkan untuk aplikasi kecerdasan buatan [7]
:
1. Basis pengetahuan (knowledge base): berisi
fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan
antara satu dengan lainnya.
2. Motor inferensi (inference engine) :
kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan
pengalaman
Teknologi kecerdasan buatan dipelajari dalam
berbagai bidang seperti: Robotika (Robotics),
Penglihatan
Komputer
(Computer
Vision ),
Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language
Processing),
Pengenalan
Pola
(Pattern
Recognition), Sistem Syaraf Buatan (Artificial
Neural System), Pengenalan Suara (Speech
Recognition), dan Sistem Pakar (Expert System).

3

pengetahuan, representasi pengetahuan, inferensi,
pengalihan pengetahuan kepada pengguna [8].
Sistem pakar terdiri dari 3 komponen utama, yaitu :
1.

2.

3.

User Interface berfungsi sebagai media
masukan pengetahuan ke dalam basis
pengetahuan dan melakukan komunikasi
dengan user.
Knowledge Base berisi semua fakta, ide,
hubungan dan interakasi suatu domain
tertentu.
Mesin inferensi bertugas menganalisis
pengetahuan dan kesimpulan berdasarkan
basis pengetahuan.

.2.4 Mesin Inferensi (Inference Engine)
Komponen ini adalah bagian dari sistem pakar
yang melakukan penalaran dengan menggunakan
isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola
tertentu.. Selama proses konsultasi antar sistem dan
pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu
demi satu sampai kondisi aturan itu benar. Mesin
inferensi adalah program komputer yang
memberikan metodologi untuk penalaran tentang
informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan
dalam workplace, dan untuk memformulasikan
kesimpulan. Kerja mesin inferensi meliputi:
a) Menentukan aturan mana akan dipakai
b) Menyajikan pertanyaan kepada pemakai,
ketika diperlukan.
c) Menambahkan jawaban ke dalam memori
Sistem Pakar.
d) Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan.
e) Menambahkan fakta tadi ke dalam memori.

Ada 2 cara dalam melakukan inferensi :
a)

b)

Forward Chaining : pencocokkan fakta atau
pernyataan dimulai dari fakta terlebih dahulu
untuk menguji kebenaran hipotesis.
Backward Chaining : pencocokkan fakta atau
pernyataan dimulai dari hipotesis terlebih
dahulu, dan untuk menguji kebenaran
hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta
yang ada dalam basis pengetahuan

2.5 Air Conditioner (AC)
2.2 Sistem Pakar
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis
komputer yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar.
Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang
mempunyai keahlian khusus yang dapat
menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikan oleh orang awam [6]. Proses ini
membutuhkan 4 aktifitas tertentu yaitu : tambahan

Penyejuk
udara, pendingin
ruangan, pengkondis
iudara, penyaman
udara, erkon, atau AC (Air Conditioner ) adalah
sistem atau mesin yang dirancang untuk
menstabilkan suhu udara dan kelembapan suatu
area (yang digunakan untuk pendinginan maupun
pemanasan tergantung pada sifat udara pada waktu
tertentu) (Wikipedia, 2014). Air conditioner

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015
merupakan
sebuah
alat
yang
mampu
mengkondisikan udara. Dengan kata lain, AC
berfungsi sebagai penyejuk udara yang diinginkan
(sejuk atau dingin) dan nyaman bagi tubuh. AC
lebih banyak digunakan di wilayah yang beriklim
tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif
tinggi (panas) (Djamaluddin J, 2004). AC (air
conditioner) adalah rangkaian peralatan yang
berfungsi untuk mengatur pendinginan di dalam
ruangan agar pengguna AC dapat merasakan
kesegaran ataupun kenyamanan (Triono W dan
Sumaryanto D, 2010 : 5)
Secara umum pengertian dari AC
adalah suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi
sebagai pendingin udara yang berada disekitar
mesin pendingin tersebut. Secara khusus pengertian
AC adalah suatu mesin yang digunakan untuk
mendinginkan udara dengan cara mensikulasikan
gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di
hisap oleh kompresor.

4

menunjukkan ketidakpercayaan mutlak sedangkan
nilai 1 menunjukkan kerpercayaan mutlak.
MB(H,E) : Ukuran kenaikan kepercayaan (measure
of increased belief) terhadap hipotesis H yang
dipengaruhi oleh gejala E.
MD(H,E): Ukuran kenaikan ketidakpercayaan
(measure of increased disbelief) terhadap hipotesis
H yang dipengaruhi oleh gejala E
Suatu sistem pakar seringkali memiliki
kaidah lebih dari satu dan terdiri dari beberapa
premis yang dihubungkan dengan AND atau OR.
Pengetahuan mengenai premis dapat juga tidak
pasti, hal ini dikarenakan besarnya nilai (value) CF
yang diberikan oleh pasien saat menjawab
pertanyaan sistem atas premis (gejala) yang dialami
pasien atau dapat juga dari nilai CF hipotesa.
Formula CF untuk beberapa kaidah yang mengarah
pada hipotesa yang sama dapat dituliskan sebagai
berikut [6]:

2.6 Air Conditioner Split
Air Conditioner Split biasanya digunakan
pada perumahan maupun perkantoran. Di lihat dari
segi bentuknya AC Split ini memiliki dua bagian
yaitu indoor dan uotdoor, Compressor pada AC
Split in terletak pada bagian outdoornya dan
memiliki kipas (fan outdoor) sebagai alat untuk
mengurangi panas yang ada pada pipa
kondensornya. Sedangkan pada bagian indoornya
terdapat pipa evaporator dan motor listrik yang
berfungsi memutar blower dan kemudian di
keluarkan pada ruangan yang telah di tentukan
sehingga ruangan tersebut menjadi dingin.
2.7 Jenis-Jenis Kerusakan Pada AC Split
Berdasarkan penggunaanya AC split
memiliki jenis-jenis kerusakan yang diakibatkan
karena permasalahan dalam perawatan ataupun
permasalahan
dalam
pemasangan,
berikut
penjelasannya :
1. Proses Pendinginan Kurang maksimal
2. Kerusakan Pada Indoor Unit
3. Kerusakan Pada Outdoor Unit
4. Kerusakan Pada Komponen Kelistrikkan
2.8 Faktor Kepastian (Certainty Factor)
Faktor kepastian (certainty factor ) diperkenalkan
oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan
MYCIN. Certainty factor (CF) merupakan nilai
parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk
menunjukkan besarnya kepercayaan.
Rumus dasar faktor kepastian:
CF(H,E) = MB(H,E) – MD(H,E)
Keterangan:
CF(H,E) : Certainty factor dari hipotesis H yang
dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF
berkisar antara –1 sampai dengan 1. Nilai –1

3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Analisa Data
Dalam
proses
ini
dimana
kita
menganalisa data yang kita peroleh dari informasi
yang kita dapat dari proses sebelumnya
(pengumpulan data) . dan dari data yang diporelah,
maka dapat dibuat alur dari setiap gejala-gejala
menjadi suatu jenis kerusakan pada AC Split. Dan
hasilnya adalah sebagai berikut :
a. Kerusakan pada proses Pendinginan
Gejala :
1. Tekanan freon kurang
2. Bocor pada pipa sambungan
3. Kotor pada unit indoor
4. Adanya Frozen pada pipa sambungan
(Suction & Discharge)
5. Rusak pada fan indoor
6. Rusak pada fan outdoor
7. Penyumbatan pada pipa kapiler
8. Kerusakan pada thermistor
9. Penempatan posisi indoor yang tidak sesuai
dengan standart pemasangan
10. Penempatan posisi outdoor yang tidak
sesuai dengan standart pemasangan
11. Tekanan ampere tidak stabil
12. Faktor perhitungan BTU (british thermal
unit) yang tidak sesuai antara kapasitas
ruangan dengan satuan PK pada AC
b. Kerusakan pada Indoor Unit
Gejala :
1. Kotor pada unit indoor
2. Rusak pada fan indoor
3. Kerusakan pada thermistor
4. Kerusakan kipas swing Indoor

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015
5.
6.
7.

5

Penempatan posisi indoor yang tidak
sesuai dengan standart pemasangan
Air menetes pada indoor
Suara bising pada unit indoor

c. Kerusakan pada Outdoor Unit
Gejala :
1. Tekanan freon kurang
2. Bocor pada pipa sambungan
3. Adanya frozen pada pipa sambungan
(Suction & Discharge )
4. Rusak pada fan outdoor
5. Penyumbatan pada pipa kapiler
6. Kerusakan pada Capasitor outdoor
7. Kompresor macet
8. Suara bising pada unit Outdoor
9. Overload pada Kompresor
d. Kerusakan Pada Komponen Kelistrikkan
Gejala :
1. Kerusakan pada thermistor
2. Kerusakan pada Capasitor outdoor
3. Adanya short terminal indoor dengan
outdoor
4. Permasalahan pada Wiring Diagram
5. Tekanan ampere tidak stabil
6. Overload pada Kompresor
7.
3.2 Perancangan Mesin Inferensi
Metode penelusuran jawaban menggunakan
metode inferensi forward chaining , dimana sistem
menampilkan keseluruhan data gejala yang
kemudian dari berbagai kemungkinan itu
dipersempit berdasarkan inputan user. Setiap gejala
yang ada dilakukan perhitungan menggunakan
rumus pada metode certainty factor untuk mencari
evidence tunggal. Nilai CF evidence tunggal yang
ada pada setiap rule kembali dihitung lagi
menggunakan rumus CF kombinasi yang mana
untuk setiap nilai CF evidence tunggal mendapat
perlakuan sebagai nilai CF1 dan CF2. Berikut ini
rumus yang digunakan untuk menghitung nilai CF
evidence maupun nilai cf kombinasi yang
diterapkan untuk setiap premis tunggal hasil
pecahan dari premis majemuk.
Untuk proses penarikan kesimpulan dapat
dilihat pada Gambar 3.1 yang merupakan gambaran
pencarian solusi sistem pakar dengan menggunakan
flowchart atau diagram alir.

Gambar 3.1 Flowchart Inference
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa
Kerusakan Pada AC Split dengan Metode
Certainty Factor Berbasis WEB
1.
Tampilan Home
Halaman yang pertama kali muncul dari
aplikasi sistem pakar diagnosa kerusakan pada AC
Split dengan metode Certainty Factor berbasis
WEB adalah tampilan awal dari aplikasi. Pada
tampilan awal aplikasi terdapat menu “Home,
Tentang AC Split ,Info Kerusakan, Konsultasi, dan
Login”. Menu “Home” merupakan halamam utama
aplikasi Sistem pakar diagnosa kerusakan pada AC
Split dengan metode Certainty Factor . Menu
“Tentang AC Split” merupakan halaman yang
menjelaskan AC Split dan juga bagaimana sistem
kerja pada AC Split itu sendiri. Menu “Info
Kerusakan” digunakan untuk menjelaskan dan
memberi informasi dan juga mendeskripsikan
kerusakan yang terjadi pada AC Split. Menu
“Konsultasi” digunakan oleh user untuk melakukan
konsultasi kerusakan AC Split dari gejala-gejala
yang terjadi. Pada menu konsultasi ini user akan
diberikan beberapa pertanyaan yang terkait dengan
gejala-gejala yang terjadi pada AC Split dan juga
user nantinya diberikan sebuah option pilihan
untuk mengetahui tingkat keyakinan yang dialami
oleh user dari beberapa gejala tersebut. Menu
“Login” digunakan oleh pakar untuk masuk ke
halaman pakar.

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015

6

terdapat tombol “New” ( menambah data) dan
“Edit” (merubah data). Untuk menambah
kerusakan, pakar hanya dengan menginputkan data
ke form inputan yang sudah disediakan. Kemudian
pilih “New”, maka data akan berhasil disimpan,
dan dimunculkan pada tabel dibawahnya.

Gambar 4.1 Tampilan halaman utama
2. Menu Login
Pakar hanya perlu menginputkan username dan
password yang sudah didaftarkan, maka dengan
klik tombol login. Pakar bisa masuk ke yang sudah
disediakan.
Gambar 4.4 Tampilan menu kerusakan tambah
data kerusakan

Gambar 4.2 Tampilan login pakar
3. Halaman Pakar
Tampilan awal halaman pakar terdapat menu
“Home, Penyakit, Gejala, Edit Profil, Data Aturan
dan Logout”, menu ini untuk melanjutkan ke
halaman berikutnya yang ingin dituju oleh pakar.
Home: menu ini digunakan untuk ke halaman
utama pakar, Kerusakan : menu ini digunakan
pakar untuk mengolah data kerusakan yang ada
dalam aplikasi. Gejala: menu ini digunakan pakar
untuk mengolah data gejala yang ada dalam
aplikasi. Edit Profil: menu ini digunakan pakar
untuk mengedit data pribadi yang login dalam
aplikasi. Data Aturan: menu ini digunakan pakar
untuk mengolah data aturan yang ada dalam
aplikasi. Logout: menu ini digunakan oleh pakar
untuk keluar dari halaman pakar.

Gambar 4.3 Tampilan halaman pakar
4. Halaman Pakar Menu Kerusakan
Menu ini digunakan pakar untuk menambah
dan mengedit data kerusakan. Pada form input data

5. Halaman Pakar Menu Gejala
Pada menu ini pakar bisa menambah, mengedit
data gejala. Pada form input data terdapat tombol
“New” ( menambah data) dan “Edit” (merubah
data). Untuk menambah kerusakan, pakar cukup
hanya dengan menginputkan data ke form inputan
yang sudah disediakan. Kemudian pilih “New”,
maka data akan berhasil disimpan, dan
dimunculkan pada tabel dibawahnya.

Gambar 4.5 Tampilan menu gejala tambah data
gejala
6. Halaman Pakar Menu Edit Profil
Pada menu ini pakar hanya bisa mengedit data
pribadi pakar, termasuk mengubah password.
Untuk mengedit/mengupdate profil pribadi pakar,
pakar hanya perlu pilih tombol “Edit” kemudian
arahkan pointer dan klik pada baris data pakar,
maka dengan sendirinya semua data tersebut akan
ditampilkan di form yang disediakan. Pakar
kemudian mengedit data yang diperlukan. Setelah
selesai mengedit data, pakar hanya tinggal klik
tombol “Update”. Maka data telah berhasil di
update.

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015

7

9. Menu Konsultasi
Untuk melakukan diagnosa kerusakan masuk ke
halaman utam dan pilih menu konsultasi. Konten
yang terdapat pada menu konsultasi yaitu prosedur
untuk melakukan konsultasi, dalam konten
terssebut terdapat pertanyaan yang terletak dibawah
sendiri untuk menuju keproses selanjutnya maka
pilih “YA” jika tidak maka pilih “TIDAK”.

Gambar 4.6 Tampilan menu edit profil halaman
pakar
7.
Halaman Pakar Menu Pengguna
Pada menu ini pakar bisa melihat data user yang
pernah melakukan diagnosa menggunakan sistem
ini. Pakar hanya bisa menghapus data pengguna
tanpa bisa mengedit data pengguna karena pakar
tidak mempunyai hak akses untuk edit pengguna.
Untuk menghapus pakar cukup memilih “delete”
pada tombol proses. Maka data telah berhasil di
hapus

Gambar 4.9 Tampilan menu konsultasi :
Prosedur konsultasi
Setelah itu pengguna akan dialuhkan ke konten
daftar. Dikonten tersebut pengguna harus mengisi
form daftar terlebih dahulu untuk dapat melakukan
diagnosa kerusakan, setelah itu pilih “OK”.

8. Halaman Pakar Menu Data Aturan
Pada data aturan ini diguakan untuk mengelola
data untuk melakukan diagnosa kerusakan dengan
data aturan ini . Pakar bisa menambah data aturan,
dengan cara input data di form yang sudah
disediakan.

Gambar 4.9 Tampilan menu daftar diagnosa
penyakit
Setelah mendaftakan diri, pengguna akan
disajikan pilihan gejala yang telah disediakan untuk
bisa dipilih oleh pengguna sesuai dengan gejala
yang sedang dialami oleh pengguna dengan tingkat
kepercayaan yang berbeda pada setiap pilihan.
Setelah itu klik “Lanjut” sampai gejala habis dan
tombol “Lanjut”berganti menjadi “Selesai”.

Gambar 4.8 Tampilan menu data aturan
tambah data aturan

Gambar 4.10 Contoh diagnosa kerusakan

Gambar 4.7 Tampilan menu pengguna halaman
pakar

Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015
Setelah semua gejala yang dirasakan dipilih. Maka
dengan klik tombol “Selesai” hasil diagnosa
penyakit beserta nilai kepercayaannya akan
ditampilkan. Hasil diagnosanya terdri dari “Nama
Kerusakan”,
“Definisi”,
“Solusi”,
“Nilai
Kepercayaanya [CF]”.

5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan secara
menyeluruh tentang perancangan dan implementasi
dari Sistem Pakar diagnosa kerusakan pada AC
Split dengan Metode Certainty Factor berbasis
WEB ini, maka penulis mengambil beberapa
kesimpulan yaitu :
1. AC Spilt yang merupakan salah satu jenis AC
yang banyak sekali digunakan masyarakat.
Karena pada dasarnya AC split itu sendiri
merupakan sistem pendinginan udara yang
paling sederhana dan biasanya digunakan untuk
kebutuhan ruangan berkapasitas kecil maupun
sedang tergantung penggunaannya. Adapun
permasalahan yang biasanya terjadi yaitu
Kerusakan pada AC split, namun masyarakat
pada umumnya kurang begitu mengerti
Informasi tentang kerusakan pada AC Split.
Unyuk itu sistem pakar ini dibuat agar
masyarakat dapat mengetahui tentang informasi
kerusakan pada AC Split.
2. Sistem Pakar diagnosa kerusakan pada AC Split
dengan Metode Certainty Factor digunakan
untuk mendiagnosa kerusakan pada AC Split
dengan tingkat kepercayaan yang telah
ditentukan oleh pakar terhadap gejala-gejala
yang mempengaruhi probabilitas terjadinya
suatu kerusaan tersebut. Sistem ini akan optimal
jika seorang atau sekelompok pakar dalam hal
seorang teknisi AC yang telah mendefenisikan
secara jelas nilai faktor kepastian pada setiap
gejala yang terjadi yang memungkinkan
terjadinya kerusakan pada AC Split.
5.2 Saran
Berdasarkan analisa dan kesimpulan di
atas, saran yang dapat diberikan untuk
pengembangan penelitian selanjutnya antara lain :

8

1. Untuk pengembangan selanjutnya, sistem ini
dapat dikembangkan dengan menggunakan
metode yang berbeda atau menambahkan suatu
gejala-gejala yang mungkin dengan adanya
gejala tersebut sistem pakar ini dapat
memperoleh tingkat keyakinan yang lebih
optimal..
2. Sistem dapat dikembangkan untuk jenis
kerusakan AC yang lain, karena untuk
penelitian ini kasus yang di ambil berfokus
dalam lingkup AC Split saja karena AC Split
yang sering kita temukan pada suatu tempat
yang memang mengguna sistem pendinginan
AC.
Aplikasi sistem pakar diagnosa kerusakan
pada AC Split dengan metode certainty factor
yang dibuat masih jauh dari sempurna. Karena
seiring dengan bertambahnya pengetahuan
seorang pakar dan adanya gejala baru pada
mesin pendingin AC Split dengan teknologi
terbaru maka gejala yang di timbulkan oleh
suatu kerusakan dapat berubah-ubah ataupun
ada suatu gejala lain yang terjadi, oleh karena
itu diharapkan perbaikan dan pengembangan
yang lebih baik kedepannya nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem
Pakar . Yogyakarta : Andi
Drs. Gunawan, Ricky. 1988. “Pengantar Teori
Teknik
Pendingin
(Refrijerasi)”.
Jakarta : Departemen Pendidikan &
Kebudayaan
Direktorat
Jenderal
Pendidikan Tinggi
Global Komputer Elektronic. 2014. “Jenis
Kerusakan Dan Juga Cara Penanganan
AC
Split”.
http://www.globalkomputer.go.id/detai
l.php?id=3703. Diakses pada tanggal
14 April 2015.
Kadir, Abdul. 2003. “Teori Dasar Sistem Pakar”.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kasmui. 2011. “Sistem Pakar Identifikasi Bentuk
Keris Jawa Dengan Metode CF
(Certainty
Factor)”.
Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Kusrini ,M .Kom. 2006. “Aplikasi Sistem Pakar
Menentukkan
Faktor
Kepastian
Dengan
Metode
Kuantifikasi
Pertanyaan ”. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
Marlyaningrum, Arini. 2013. “Aplikasi Sistem
Pakar
Diagnosis
Pada
Sistem
Komputer”. Bandung : Universitas
Widyatama

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25