DANA PENSIUN SYARIAH SEJAHTERA DI HARI T (1)

DANA PENSIUN SYARIAH, SEJAHTERA DI HARI TUA
Indonesia kini tengah berada pada fase booming produk-produk keuangan
syariah. Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia dan perekonomian
terbesar di Asia Tenggara, potensi pengembangan keuangan syariah di Indonesia
masih sangat terbuka lebar. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam
memberikan

jaminan

kesejahteraan

kepada

karyawan.

Jaminan

tersebut

dimungkinkan dapat menyelesaikan masalah-masalah karyawan yang timbul seiring
risiko didalam dunia pekerjaan. Risiko-risiko tersebut antara lain, risiko kehilangan

pekerjaan, usia yang kurang produktif (lanjut usia), kecelakaan yang mengakibatkan
kecacatan fisik atau bahkan meninggal dunia.
Risiko tersebut memberikan dampak financial bagi kehidupan karyawan dan
keluarganya sehingga kesejahteraan orang yang bersangkutan secara otomatis akan
terganggu dan menimbulkan guncangan-guncangan yang pada akhirnya akan
mengganggu kelangsungan hidupnya. Sehingga untuk mengatasi permasalahan yang
kemungkinan

terjadi

maka

diciptakan

sebuah

usaha

pencegahan


seperti

penyelenggaraan program pensiun (pension plan) yang dikelola sendiri oleh
perusahaan-perusahaan swasta maupun pemerintah sebagai pemberi kerja yang telah
dikenal selama ini. Penyelenggaraan program pensiun bagi kesejahteraan karyawan
dimaksudkan sebagai bentuk timbal balik (feedback) pemberi kerja kepada karyawan
apabila sewaktu-waktu karyawan tersebut berhenti bekerja akibat ketidak mampu
bekerja atau mungkin meninggal dunia.
Dana pensiun adalah sekumpulan asset yang dikelola dan dijalankan oleh
suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun, yaitu suatu pembayaran
berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan
dalam ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun. Pembayaran
manfaat tersebut dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu. Dana pensiun menurut
UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola
dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.. Dana pensiun syariah
adalah dana pensiun yang dikelola dan dijalankan berdasarkan prinsip syariah.
Dalam

pengelolaan


dana

pensiun,

pemerintah

menganut

asas-asas

penyelenggaraan yang dilakukan dengan sistem pendanaan, pemisahan kekayaan dana
pensiun dari kekayaan pendiri, kesempatan untuk mendirikan dana pensiun,
penundaan manfaat, serta kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana

pensiun. Landasan hukum operasional dana pensiun adalah Undang-undang Dana
Pensiun No. 11 Tahun 1992 yang merupakan kerangka hukum dasar untuk dana
pensiun swasta di Indonesia. Sedangkan untuk landasan hukum operasional dana
pensiun syariah, dalam konteks regulasi misalnya, pada tahun 2013 lalu DSN MUI
resmi menerbitkan fatwa tentang dana pensiun syariah yaitu Fatwa nomor 88 tentang
pedoman umum penyelenggaraan program pensiun berdasarkan prinsip syariah. Ke

depannya, dana pensiun berbasis syariah dapat menjadi pilihan menarik bagi umat
muslim untuk merencanakan hari tua yang bahagia. Direktur Industri Keuangan NonBank (IKNB) Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mochamad Muchlasin
menyatakan dengan dikeluarkannya Fatwa MUI terkait dana pensiun syariah tersebut
memberikan label halal bagi Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) untuk mengelola dana pensiun secara prinsip syariah.
Tujuan dari dana pensiun bagi perusahan adalah sebagai kewajiban moral
untuk memberikan rasa aman kepada karyawan, jaminan yang diberikan untuk
karyawan akan memberikan dampak positif pada perusahaan, dengan memasukkan
program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada
karyawan diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam
usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional di pasaran tenaga
kerja, peserta mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada
saat mencapai usia pensiun. Dalam hal eksistensi perlu diakui dana pensiun masih
belum populer di tengah masyarakat karena masih besarnya harapan pada Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Padahal, potensi BPJS
mengamankan hidup di hari tua seluruh tenaga kerja se-Indonesia sangat kecil. Selain
itu, masih kecilnya upah yang diterima para pekerja di Indonesia.
Program pensiun syariah di Indonesia masih dilaksanakan secara terbatas oleh
DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) di beberapa bank dan asuransi syariah.
Umumya, produk DPLK syariah merupakan salah satu poduk penghimpunan dana

yang ditawarkan oleh bank atau asuransi syariah untuk memberikan jaminan
kesejahteraan di hari tua atau di akhir masa jabatan karyawan ataupun nasabahnya.
Umumnya, produk dana pensiun yang ditawarkan oleh DPLK Syariah menawarkan
produk pensiun dengan konsep tabungan dan produk pensiun plus asuransi jiwa.
Dalam fatwa DSN MUI tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pensiun
Berdasarkan Prinsip Syariah disebutkan akad-akad apa saja yang bisa digunakan
dalam program dana pensiun syariah yaitu:

1. Akad Hibah adalah akad yang berupa Pemberian dana (Mauhub bih) dari Pemberi
kerja (Wahib) kepada Pekerja (Mauhub lah) dalam penyelenggaraan pensiun;
2. Akad Hibah bi Syarth adalah hibah yang baru terjadi (efektif) apabila syaratsyarat tertentu terpenuhi (dalam hal vesting right)
3. Akad Hibah Muqayyadah adalah hibah, di mana pemberi (Wahib) menentukan
orang-orang/pihak-pihak yang berhak menerima manfaat pensiun termasuk
ketidakbolehan mengambil manfaat pensiun sebelum waktunya (locking in)
4. Akad Wakalah adalah akad benipa pelimpahan kuasa oleh pemberi kuasa kepada
pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan
5. Akad Wakalah bil Ujrah adalah akad wakalah dengan imbalan upah (ujrah);
6. Akad Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara Dana Pensiun Syariah
dengan pihak lain; Dana Pensiun Syariah sebagai Shahibul Maal, pihak lain
sebagai Mudharib (pengelola), keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati,

sedangkan kerugian dibebankan kepada Dana Pensiun Syariah apabila kerugian
tersebut terjadi bukan karena kelalaian pengelola.
Produk keuangan syariah (dana pensiun syariah) ini menarik bagi komunitas
investasi yang lebih luas karena mereka memberikan keuntungan yang stabil selama
investasi jangka panjang dan memiliki filter dalam industri non halal seperti rokok
dan pornografi. Munculnya permintaan dana pensiun syariah menjadi peluang
signifikan bagi lembaga keuangan untuk memperkuat pendapatan upah yang pada
gilirannya bisa membantu peningkatan profitabilitas. Dibanding dengan konvensional,
kematangan pasar sukuk serta indeks saham syariah tidak kalah dalam membuka
peluang proposisi dana pensiun syariah. Malaysia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
yang merupakan negara dengan pertumbuhan pesat ini melihat permintaan kuat untuk
rencana dana pensiun syariah. Potensi pasar dana pensiun syariah ini besar, mengingat
industri

keuangan

syariah

terus


bertumbuh

melampaui

industri

keuangan

konvensional. Apalagi, terdapat 11 DPPK yang anggota ikatan dana pensiun Islam,
dimana pendirinya lembaga berbasis Islam.
Namun msih ada beberap kendala terkait dengan produk dana pensiun syariah
yaitu kendala karena fatwa tersebut belum bisa dilaksanakan sepenuhnya karena
belum adanya Peraturan OJK (POJK). Diharapkan, pada tahun depan para lembaga
penghimpun dana pensiun bisa membuka produk syariah. Karena begitu fatwa ini
keluar harus dikeluarkan juga Peraturan OJK, sebab fatwa sendiri belum hukum

positif karena baru menurut ketentuan Islam. Namun kita berharap semoga peraturan
OJK mudah-mudahan tahun ini kelihatan.