FILSAFAT PENDIDIKAN DAN PENINGKATAN SUMB docx
Landasan
&
Kerangka Berpikir
Filosofis, Ilmiah, Teologis
(Oleh Arianto Achmad)
Arianto Achmad
1
Tasawwur/Konsepsi & Tasdhiq/Assent
Tasdhiq
Pengetahuan
Keyakinan
Proses
Deduksi
(penilaian)
Apa landasan penilaian Kita
yang kebenarannya
bersifat Mutlak?
Konsepsi: Gagasan/ideide sederhana kita yang
belum ada penilaian
padanya.
Persepsi Akal
Realitas
Alam Akal
Konsepsi Akal
Konsepsi Khayal
Konsepsi Materi
Persepsi Khayal
Realitas
Alam Khayal
Persepsi Indera
Realitas
Alam Material
Konsepsi karena belum
melalui penilaian maka ia
dapat benar/salah
Arianto Achmad
2
Konsepsi: Gagasan/ide-ide sederhana
kita yang belum ada penilaian padanya
Seperti gagasan
kita tentang:
Putih, api, kuda dll.
Panjang & Pendek
dll
Akal, malaikat, nilai
dll
Diketahui dengan
cara:
Persepsi Inderawi
Persepsi khayal
Persepsi Akal
Arianto Achmad
3
Pembagian Konsepsi
Konsepai Tunggal:
Konsepsi Majemuk
1.Tunggal Dharuri
1.Majemuk Dharuri
Seperti ide-ide empiris
kita
Mis: Pohon, batu kuda dll.
Seperti ide-ide empiris
kita
Mis: Kudaputih dll
2. Tunggal Nazhari
2. Majemuk Nazhari
Seperti ide-ide abstrak
kita
Mis: Tuhan, Malaikat dll
Seperti ide-ide abstrak
kita
Mis: Tuhanperkasa
Arianto Achmad
4
Polemik diseputar asalusul Konsepsi
Teori Pengingatan Kembali dari
Plato
Teori Rasionalisme dari Descartes &
Immanuel Kant
Teori Empirisme dari John Lucke
Teori Intiza dari M. Baqir AshShadar
Arianto Achmad
5
Tahapan Pengetahuan
Tahapan II (sekunder)
Tahapan I (Primer) Yakni: ide/gagasan yang
yakni: ide/gagasan yang
didapat dari tahap
pertama.
didapat dari persepsi
inderawi.
Seperti; Tinggi, Rendah,
Akal, malaikat, nilai dll.
Seperti; Putih, api, kuda
dll.
Karena itu ide/gagasan
tahapan II ini bersifat
universal & Partikulir
Arianto Achmad
6
Tasdhiq:
gagasan/ide-ide penilaian
kita yang telah melalui proses
penilaian.
a.
b.
c.
Seperti
ide/gagasan kita
bahwa:
Panas dapat
memuaikan
logam.
Luas sudut segi
tiga 180.
Tuhan Pencipta
alam raya.
Diketahui dengan
cara:
Induksi/Eksperime
n&
Deduksi/silogisme
Deduksi/silogisme
Deduksi/silogisme
& Intuisi/Pensucian
Jiwa
Arianto Achmad
7
Keyakinan:
Konsepsi atau Tasdhiq?
Konsepsi
karena merupakan gagasangagasan yang didalamnya belum ada
penilaian padanya, oleh karena itu ia
tak layak untuk diyakini.Namun
berbeda dengan Tasdhiq.
Tasdhiq karena merupakan
gagasan/ide-ide yang telah ada
penilaian padanya. Maka pengetahuan
tasdhiqlah yang memberi kepada
manusia keyakinan.
Arianto Achmad
8
Apa Landasan Penilaian
kita yang mesti bersifat
mutlak?
Tiga Mazhab pemikiran:
Mazhab Metafisika kita
Mazhab Empirisme
Mazhab Skriptualisme
Arianto Achmad
9
Mazhab
Metafisika kita
Mazhab berpikir ini bertumpuh pada
doktrin Aqliyah.
Arianto Achmad
10
Doktrin ini menyatakan
bahwa:
1. Prinsip Niscaya Lagi Rasional
merupakan Landasan penilaian manusia
terhadap segala sesuatu.
2. Prinsip ini dikatakan Niscaya Lagi
Rasional lantaran Ia merupakan watak
dasar segala realitas.
3. Prinsip ini dikatakan Niscaya Lagi
Rasional lantaran Ia merupakan watak
Wujud itu sendiri.
Arianto Achmad
11
Prinsip ini dipergunakan
dalam aspek
Dalam aspek Teoritis.
Dalam aspek Praktis.
Ia hanya dapat dipergunakan
Oleh manusia yang telah baliq
dan yang waras.
Itulah mengapa para filusuf
dan sainstis hanya dari
kalangan orang-orang baliq
dan waras saja.
Ia hanya dapat dipergunakan
oleh semua binatang dan
Manusia (baik waras atau
tidak maupun baliq atau
tidak).
Mis: Binatang dapat
Membedakan antara api dan air.
Bayi dapat membedakan lapar
dan kenyang.
Arianto Achmad
12
Pengetahuan penilaian (tasdhiq)
menurut Metafisika kita terdiri dari
dua macam:
1. Tasdhiq Dharuri:
2. Tasdhiq Nazhori:
Gagasan-gagasan penilaian
yang tanpa adanya proses
tindak berfikir
Seperti: penilaian kita bahwa segi
Gagasan-gagasan penilaian
yang melalui proses tindak
berfikir.
Seperti: penilaian kita bahwa sudut
tiga itu tidak sama dengan
segi empat itu benar.
segi tiga itu 180.
atau
atau
Seperti: penilaian kita bahwa segi
Seperti: penilaian kita bahwa atom
tiga itu hanya sama dengan
segitiga Itu salah.
dapat di ubah menjadi bom.
Di sini penilaian kita pada Kedua
Proposisi ini tidak didasarkan pada
tindak berpikir.
Di sini penilaian kita kedua proposisi
ini berdasarkan tindak berpikir.
Arianto Achmad
13
Apa itu Berfikir?
Aktifitas
Akal
Pengetahuan
Sebelumnya
Dalam mengetahui
Soal:
Sesuatu yg belum Diket.
Rumus
Mis: ½ a.t
L= ?
Pengetahuan Universal/
Premis Minor
PNLR
1. Non Kontradiksi
L=?
Proses Deduksi
X=4
Y=4
Diket dgn cara
Observasi/Eksperimen
S ≠ -S, S = S
S ≠> = -S
2. Kausalitas
A
S
Pengetahuan Partikulir/
Premis Minor
Jadi Berpikir adalah:
aktifitas akal dlm upaya mengetahui soal untuk
Mendapatkan pengetahuan baru melalui pengetahuan
sebelumnya.
Arianto Achmad
14
Apa konsekuensi bila PNLR tidak Benar?
Jika Salah
Maka yang benar
Prinsip Niscaya Lagi
Rasional.
Prinsip Niscaya Lagi
Tak Rasional.
1. Prinsip Non Kontradiksi
Sesuatu tidak sama dengan bukan
sesuatu itu. (S≠ -S)
2. Prinsip keselarasan
Sesuatu itu hanya sama dengan
dirinya sendiri. (S=S)
3. Prinsip Keabadian
Sesuatu tidak mungkin menjadi
bukan dirinya. (S≠>-S)
4. Prinsip Kausalitas
Setiap akibat butuh sebab
untuk eksis. (A
S)
1. Prinsip Kontaradiksi
Sesuatu tidak sama dengan
Dirinya sendiri. (S S)
2. Prinsip ketak-selarasan.
Sesuatu hanya sama dengan
bukan dirinya. (S=-S)
3. Prinsip Ketakabadian.
Sesuatu dpt menjadi
bukan dirinya (S=>-S)
4. Prinsip Kausalitas.
Setiap akibat dapat terjadi
tanpa sebab. (A
.....)
Tasawwur :
Api adalah Es &
Es adalah Api
Tasdhiq:
Benar adalah Salah &
Salah adalah Benar Arianto Achmad
ini memustahilkan
ada Pengetahuan
Tasawwur & Tasdhiqi
15
Mazhab Empirisme
Mazhab berfikir ini bertumpuh
pada doktrin Emprikal
(pengalaman)
Arianto Achmad
16
Doktrin ini menyatakan
bahwa
Pengalaman merupakan landasan penilaian
manusia terhadap segala sesuatu.
Sekalipun sesuatu sangatlah jelas, manusia
tidak mungkin dapat menilai bila ia tidak
memiliki pengalaman berkenaan dengan
sesuatu tersebut.
Karena itu untuk sampainya pada
kebenaran-kebenaran universal manusia
memulai pengatahuannya dari
pengalaman-pengalaman partikular yakni
eksperimen/observasi.
Arianto Achmad
17
Karena itu untuk sampai pada teori (kebenaran Universal)
Dok. Ini gunakan Metode Induksi.
Aktifitas
Akal
Langka I
Buat Hipotesa
Mis:
1. Es
2. Api
3. Matahari
Langka III Uji Hipotesa
Api
Apa kesamaan
Panas
Matahari
Soal: Apa penyebab
Pemuaian Logam?
Besi
Tembaga
Kuningan
Almunium
Emas
Memuai
Memuai
Memuai
Memuai
Memuai
Uji Beberapa Logam = Pengalaman Partikulir
Langka II Uji Hipotesa
Es
Api
Matahari
Besi
Besi
Inilah Metode Induksi
Dari Ke
Langka IV
Besi
Penyimpulan:
Semua Logam bila
dipanaskan akan memuai
Memuai
Memuai
Arianto Achmad
Tidak Memuai
18
Teori: Pengetahuan Universal
Misalnya
Adakah awal dan akhir dari alam materi?
Bila ada siapakah yang menciptakannya?
Pertanyaan ini bagi metode induksi absur.
Mengapa? Ini karena ketika ia tercipta kita
tidak
Sebab bagi metode ini alam materi bagaikan
buku tua yang kehilangan bab awal dan akhir.
Sebab bagi metode ini berkenaan dengan awal
akhir alam mater tidak ada pengalaman
manusia tentangnya.
Arianto Achmad
19
Misalnya
Bagi Empirisme
adalah manusia
Mengapa Manusia
& bkn yg lainnya?
Siapakah
pembuatnya?
Ini krn ada pengalaman
kita tentangnya
Yakni kita banyak Melihat
dimana
manusia membuat rumah
Bagi Empirisme
Itu tidak ada.
Sebab tidak ada
pengalaman kita
tentangnya.
Siapakah yang
menciptakannya?
Mungkinkah
Tuhan?
Bagi Empirisme
Itu tidak benar
Arianto Achmad
Sebab tidak ada
pengalaman kita
tentangnya.
20
Akibat logis dari Doktrin ini
adalah:
Menolak seluruh gagasan abstrak/metafisis
sebagai pengetahuan objektif.
Menolak seluruh asumsi akan adanya realitas
abstrak/metafisis.
Dengan demikian doktrin menolak realitas
Teologi.
Dengan demikian menolak agama & nilainilainya.
Pendeknya semua realitas Abstrak/metafisis/
teologi adalah suatu ketahayyulan.
Arianto Achmad
21
Kritik Pertama Atas Doktrin Empirikal
Doktrin ini menyatakan bahwa:
Pengalaman merupakan landasan
penilaian atas segala sesuatu
Bagi Empirisme
Dok. Diakui Benar
Apakah dok.
Ini diakui benar
1. Krn bersifat niscaya shg tak perlu menggunakan
pengalaman? Jika Ya, Maka Dok. Ini gugur
2. Tetapi bila
Berdasarkan pengalaman
maka
Apakah Pengalaman Itu
niscaya kebenarannya?
Jika Ya! sehingga dibenarkan tanpa
pengalaman?, Maka Dok. Ini gugur
Arianto Achmad
22
Kritikan Kedua Atas Doktrin Empirisme
Dok. Ini menegaskan bahwa:
kita tidak dapat menilai sesuatu (proposisi) tanpa pengalaman
Tetapi benarkah demikian?
Klp. Proposisi A
1. Ada Manusia berkepala
tiga.
2. Ada Angsa Hitam.
Tidak ada pengalaman kita
pada Kedua klp. prosisi ini
Klp. Proposisi B
1. Ada Benda lebih besar
dari volumenya.
2. Ada segi tiga bersisi empat.
Pd proposisi A terdapat dua jawaban
Yakni:
1. Mustahil.
Jwb ini Jelas salah
2. Mungkin
Jwb ini Jelas Benar
Tetapi apakah dengan demikian kita
tidak dapat menilai keduanya?
Coba perhatikan
Pd proposisi B terdapat dua jawaban
Yakni:
1. Mungkin
Jwb ini Jelas salah
Arianto Achmad
2. Mustahil
Jwb ini Jelas Benar
23
Kesimpulan
Mazhab ini secara tak sadar telah
mengansumsikan kebenaran
doktrinnya berdasarkan asumsi kaum
metafisikal.
Dok. Ini tidak dapat membedakan
secara tegas mana proposisi mungkin
& Mustahil. Sebab bagi Empirikal
kedua proposisi itu sama yakni tak
ada pengalaman.
Arianto Achmad
24
Mazhab Skriptualisme
Dok. Ini bertumpu pada teks-teks
Arianto Achmad
25
Dok. Ini menolak dok. Aqliyah & Empirikal
sebagai landasan penilaian,
sebab akal & indera bersifat relatif.
Alasannya adalah:
• Karena kebenaran &
kesalahan atau kebaikan
& keburukan tidak
bersifat objektif/Dzati,
maka itu akal tidak dapat
memahaminya.
• Akal dapat
memahaminya ketika
telah datang teks tentang
hakikat sesuatu.
Alasannya adalah:
• Indera meperlihatkan
pada kita tentang
fenomena inderawi yang
seringkali kontradiktif.
• Nasi terasa manis ketika
sehat & pahit ketika sakit.
• Tongkat terlihat bengkok
pada saat sebagian
dalam air dan lurus ketika
diangkat.
Arianto Achmad
26
Dok. Ini menyatakan bahwa:
Teks merupakan landasan penilaian kita
terhadap segala sesuatu.
A≠B
Teks A
Teks B
B≠A
Dari gambar di atas dapat di simpulkan bahwa:
Jika kita berdiri Di kitab A maka pastilah kitab B salah
Jika kita berdiri Di kitab B maka pastilah kitab A salah
Ini berarti bahwa landasan bersifat subjektif.
Arianto Achmad
27
Catatan
• Kita tidak menolak hal-hal yang
sumbangkan empirikal & teks-teks suci.
Tetapi yang kita tolak adalah bila empirikal
dan teks menjadi landasan penilaian
pokok manusia dalam segala hal.
• Adapun penting & perlunya sumbangsi
Empirikal dan teks adalah pada kebutuhan
akal manusia akan premis-premis minor
dalam sistem deduksi/silogismenya.
Arianto Achmad
28
Contoh 1
Apakah bumi memiliki asal?
Siapa pencipta bumi?
Landasan Penilaian
Data Empirikal
Pengetahuan Aqli
Setiap yg
Berubah/ Bergerak/
Termodivikasi
Deduksi/Silogisme
Pasti ada
Mengubah/Menggerak/
Memodivikasinya.
Premis Mayor
Data objektif bumi
Bumi
Bergerak
Berubah
Termodivikasi
Premis Minor
Bumi ada yang mengubahnya
Bumi ada yang mengerakkannya
Bumi ada yang memodivikasinya
Berarti Bumi ada Penciptanya
Kesimpulan
Arianto Achmad
29
Contoh 2
Apa hakikat jasad
Di alam barzakh?
Data teks suci
Landasan Penilaian
Data objektif barzkh:
Pengetahuan Aqli
1. Setiap sesuatu
hanya menempati
ruangnya sendiri.
2. Materi hanya
menpati alamnya
sendiri.
Premis Mayor
Deduksi/Silogisme
Di Alam barzakh terdapat
jasad barzakhi bukan jasad materi
Pada hari ini Kami tutup
mulut mereka; dan
berkatalah kepada Kami
tangan mereka dan
memberi kesaksianlah
kaki mereka terhadap apa
yang dahulu mereka
usahakan. (Qs.36:65)
Premis Minor
Kesimpulan
Arianto Achmad
30
Wallahu ‘alam bissawab
Wa ‘alaikum salam Wr. Wb.
Arianto Achmad
31
&
Kerangka Berpikir
Filosofis, Ilmiah, Teologis
(Oleh Arianto Achmad)
Arianto Achmad
1
Tasawwur/Konsepsi & Tasdhiq/Assent
Tasdhiq
Pengetahuan
Keyakinan
Proses
Deduksi
(penilaian)
Apa landasan penilaian Kita
yang kebenarannya
bersifat Mutlak?
Konsepsi: Gagasan/ideide sederhana kita yang
belum ada penilaian
padanya.
Persepsi Akal
Realitas
Alam Akal
Konsepsi Akal
Konsepsi Khayal
Konsepsi Materi
Persepsi Khayal
Realitas
Alam Khayal
Persepsi Indera
Realitas
Alam Material
Konsepsi karena belum
melalui penilaian maka ia
dapat benar/salah
Arianto Achmad
2
Konsepsi: Gagasan/ide-ide sederhana
kita yang belum ada penilaian padanya
Seperti gagasan
kita tentang:
Putih, api, kuda dll.
Panjang & Pendek
dll
Akal, malaikat, nilai
dll
Diketahui dengan
cara:
Persepsi Inderawi
Persepsi khayal
Persepsi Akal
Arianto Achmad
3
Pembagian Konsepsi
Konsepai Tunggal:
Konsepsi Majemuk
1.Tunggal Dharuri
1.Majemuk Dharuri
Seperti ide-ide empiris
kita
Mis: Pohon, batu kuda dll.
Seperti ide-ide empiris
kita
Mis: Kudaputih dll
2. Tunggal Nazhari
2. Majemuk Nazhari
Seperti ide-ide abstrak
kita
Mis: Tuhan, Malaikat dll
Seperti ide-ide abstrak
kita
Mis: Tuhanperkasa
Arianto Achmad
4
Polemik diseputar asalusul Konsepsi
Teori Pengingatan Kembali dari
Plato
Teori Rasionalisme dari Descartes &
Immanuel Kant
Teori Empirisme dari John Lucke
Teori Intiza dari M. Baqir AshShadar
Arianto Achmad
5
Tahapan Pengetahuan
Tahapan II (sekunder)
Tahapan I (Primer) Yakni: ide/gagasan yang
yakni: ide/gagasan yang
didapat dari tahap
pertama.
didapat dari persepsi
inderawi.
Seperti; Tinggi, Rendah,
Akal, malaikat, nilai dll.
Seperti; Putih, api, kuda
dll.
Karena itu ide/gagasan
tahapan II ini bersifat
universal & Partikulir
Arianto Achmad
6
Tasdhiq:
gagasan/ide-ide penilaian
kita yang telah melalui proses
penilaian.
a.
b.
c.
Seperti
ide/gagasan kita
bahwa:
Panas dapat
memuaikan
logam.
Luas sudut segi
tiga 180.
Tuhan Pencipta
alam raya.
Diketahui dengan
cara:
Induksi/Eksperime
n&
Deduksi/silogisme
Deduksi/silogisme
Deduksi/silogisme
& Intuisi/Pensucian
Jiwa
Arianto Achmad
7
Keyakinan:
Konsepsi atau Tasdhiq?
Konsepsi
karena merupakan gagasangagasan yang didalamnya belum ada
penilaian padanya, oleh karena itu ia
tak layak untuk diyakini.Namun
berbeda dengan Tasdhiq.
Tasdhiq karena merupakan
gagasan/ide-ide yang telah ada
penilaian padanya. Maka pengetahuan
tasdhiqlah yang memberi kepada
manusia keyakinan.
Arianto Achmad
8
Apa Landasan Penilaian
kita yang mesti bersifat
mutlak?
Tiga Mazhab pemikiran:
Mazhab Metafisika kita
Mazhab Empirisme
Mazhab Skriptualisme
Arianto Achmad
9
Mazhab
Metafisika kita
Mazhab berpikir ini bertumpuh pada
doktrin Aqliyah.
Arianto Achmad
10
Doktrin ini menyatakan
bahwa:
1. Prinsip Niscaya Lagi Rasional
merupakan Landasan penilaian manusia
terhadap segala sesuatu.
2. Prinsip ini dikatakan Niscaya Lagi
Rasional lantaran Ia merupakan watak
dasar segala realitas.
3. Prinsip ini dikatakan Niscaya Lagi
Rasional lantaran Ia merupakan watak
Wujud itu sendiri.
Arianto Achmad
11
Prinsip ini dipergunakan
dalam aspek
Dalam aspek Teoritis.
Dalam aspek Praktis.
Ia hanya dapat dipergunakan
Oleh manusia yang telah baliq
dan yang waras.
Itulah mengapa para filusuf
dan sainstis hanya dari
kalangan orang-orang baliq
dan waras saja.
Ia hanya dapat dipergunakan
oleh semua binatang dan
Manusia (baik waras atau
tidak maupun baliq atau
tidak).
Mis: Binatang dapat
Membedakan antara api dan air.
Bayi dapat membedakan lapar
dan kenyang.
Arianto Achmad
12
Pengetahuan penilaian (tasdhiq)
menurut Metafisika kita terdiri dari
dua macam:
1. Tasdhiq Dharuri:
2. Tasdhiq Nazhori:
Gagasan-gagasan penilaian
yang tanpa adanya proses
tindak berfikir
Seperti: penilaian kita bahwa segi
Gagasan-gagasan penilaian
yang melalui proses tindak
berfikir.
Seperti: penilaian kita bahwa sudut
tiga itu tidak sama dengan
segi empat itu benar.
segi tiga itu 180.
atau
atau
Seperti: penilaian kita bahwa segi
Seperti: penilaian kita bahwa atom
tiga itu hanya sama dengan
segitiga Itu salah.
dapat di ubah menjadi bom.
Di sini penilaian kita pada Kedua
Proposisi ini tidak didasarkan pada
tindak berpikir.
Di sini penilaian kita kedua proposisi
ini berdasarkan tindak berpikir.
Arianto Achmad
13
Apa itu Berfikir?
Aktifitas
Akal
Pengetahuan
Sebelumnya
Dalam mengetahui
Soal:
Sesuatu yg belum Diket.
Rumus
Mis: ½ a.t
L= ?
Pengetahuan Universal/
Premis Minor
PNLR
1. Non Kontradiksi
L=?
Proses Deduksi
X=4
Y=4
Diket dgn cara
Observasi/Eksperimen
S ≠ -S, S = S
S ≠> = -S
2. Kausalitas
A
S
Pengetahuan Partikulir/
Premis Minor
Jadi Berpikir adalah:
aktifitas akal dlm upaya mengetahui soal untuk
Mendapatkan pengetahuan baru melalui pengetahuan
sebelumnya.
Arianto Achmad
14
Apa konsekuensi bila PNLR tidak Benar?
Jika Salah
Maka yang benar
Prinsip Niscaya Lagi
Rasional.
Prinsip Niscaya Lagi
Tak Rasional.
1. Prinsip Non Kontradiksi
Sesuatu tidak sama dengan bukan
sesuatu itu. (S≠ -S)
2. Prinsip keselarasan
Sesuatu itu hanya sama dengan
dirinya sendiri. (S=S)
3. Prinsip Keabadian
Sesuatu tidak mungkin menjadi
bukan dirinya. (S≠>-S)
4. Prinsip Kausalitas
Setiap akibat butuh sebab
untuk eksis. (A
S)
1. Prinsip Kontaradiksi
Sesuatu tidak sama dengan
Dirinya sendiri. (S S)
2. Prinsip ketak-selarasan.
Sesuatu hanya sama dengan
bukan dirinya. (S=-S)
3. Prinsip Ketakabadian.
Sesuatu dpt menjadi
bukan dirinya (S=>-S)
4. Prinsip Kausalitas.
Setiap akibat dapat terjadi
tanpa sebab. (A
.....)
Tasawwur :
Api adalah Es &
Es adalah Api
Tasdhiq:
Benar adalah Salah &
Salah adalah Benar Arianto Achmad
ini memustahilkan
ada Pengetahuan
Tasawwur & Tasdhiqi
15
Mazhab Empirisme
Mazhab berfikir ini bertumpuh
pada doktrin Emprikal
(pengalaman)
Arianto Achmad
16
Doktrin ini menyatakan
bahwa
Pengalaman merupakan landasan penilaian
manusia terhadap segala sesuatu.
Sekalipun sesuatu sangatlah jelas, manusia
tidak mungkin dapat menilai bila ia tidak
memiliki pengalaman berkenaan dengan
sesuatu tersebut.
Karena itu untuk sampainya pada
kebenaran-kebenaran universal manusia
memulai pengatahuannya dari
pengalaman-pengalaman partikular yakni
eksperimen/observasi.
Arianto Achmad
17
Karena itu untuk sampai pada teori (kebenaran Universal)
Dok. Ini gunakan Metode Induksi.
Aktifitas
Akal
Langka I
Buat Hipotesa
Mis:
1. Es
2. Api
3. Matahari
Langka III Uji Hipotesa
Api
Apa kesamaan
Panas
Matahari
Soal: Apa penyebab
Pemuaian Logam?
Besi
Tembaga
Kuningan
Almunium
Emas
Memuai
Memuai
Memuai
Memuai
Memuai
Uji Beberapa Logam = Pengalaman Partikulir
Langka II Uji Hipotesa
Es
Api
Matahari
Besi
Besi
Inilah Metode Induksi
Dari Ke
Langka IV
Besi
Penyimpulan:
Semua Logam bila
dipanaskan akan memuai
Memuai
Memuai
Arianto Achmad
Tidak Memuai
18
Teori: Pengetahuan Universal
Misalnya
Adakah awal dan akhir dari alam materi?
Bila ada siapakah yang menciptakannya?
Pertanyaan ini bagi metode induksi absur.
Mengapa? Ini karena ketika ia tercipta kita
tidak
Sebab bagi metode ini alam materi bagaikan
buku tua yang kehilangan bab awal dan akhir.
Sebab bagi metode ini berkenaan dengan awal
akhir alam mater tidak ada pengalaman
manusia tentangnya.
Arianto Achmad
19
Misalnya
Bagi Empirisme
adalah manusia
Mengapa Manusia
& bkn yg lainnya?
Siapakah
pembuatnya?
Ini krn ada pengalaman
kita tentangnya
Yakni kita banyak Melihat
dimana
manusia membuat rumah
Bagi Empirisme
Itu tidak ada.
Sebab tidak ada
pengalaman kita
tentangnya.
Siapakah yang
menciptakannya?
Mungkinkah
Tuhan?
Bagi Empirisme
Itu tidak benar
Arianto Achmad
Sebab tidak ada
pengalaman kita
tentangnya.
20
Akibat logis dari Doktrin ini
adalah:
Menolak seluruh gagasan abstrak/metafisis
sebagai pengetahuan objektif.
Menolak seluruh asumsi akan adanya realitas
abstrak/metafisis.
Dengan demikian doktrin menolak realitas
Teologi.
Dengan demikian menolak agama & nilainilainya.
Pendeknya semua realitas Abstrak/metafisis/
teologi adalah suatu ketahayyulan.
Arianto Achmad
21
Kritik Pertama Atas Doktrin Empirikal
Doktrin ini menyatakan bahwa:
Pengalaman merupakan landasan
penilaian atas segala sesuatu
Bagi Empirisme
Dok. Diakui Benar
Apakah dok.
Ini diakui benar
1. Krn bersifat niscaya shg tak perlu menggunakan
pengalaman? Jika Ya, Maka Dok. Ini gugur
2. Tetapi bila
Berdasarkan pengalaman
maka
Apakah Pengalaman Itu
niscaya kebenarannya?
Jika Ya! sehingga dibenarkan tanpa
pengalaman?, Maka Dok. Ini gugur
Arianto Achmad
22
Kritikan Kedua Atas Doktrin Empirisme
Dok. Ini menegaskan bahwa:
kita tidak dapat menilai sesuatu (proposisi) tanpa pengalaman
Tetapi benarkah demikian?
Klp. Proposisi A
1. Ada Manusia berkepala
tiga.
2. Ada Angsa Hitam.
Tidak ada pengalaman kita
pada Kedua klp. prosisi ini
Klp. Proposisi B
1. Ada Benda lebih besar
dari volumenya.
2. Ada segi tiga bersisi empat.
Pd proposisi A terdapat dua jawaban
Yakni:
1. Mustahil.
Jwb ini Jelas salah
2. Mungkin
Jwb ini Jelas Benar
Tetapi apakah dengan demikian kita
tidak dapat menilai keduanya?
Coba perhatikan
Pd proposisi B terdapat dua jawaban
Yakni:
1. Mungkin
Jwb ini Jelas salah
Arianto Achmad
2. Mustahil
Jwb ini Jelas Benar
23
Kesimpulan
Mazhab ini secara tak sadar telah
mengansumsikan kebenaran
doktrinnya berdasarkan asumsi kaum
metafisikal.
Dok. Ini tidak dapat membedakan
secara tegas mana proposisi mungkin
& Mustahil. Sebab bagi Empirikal
kedua proposisi itu sama yakni tak
ada pengalaman.
Arianto Achmad
24
Mazhab Skriptualisme
Dok. Ini bertumpu pada teks-teks
Arianto Achmad
25
Dok. Ini menolak dok. Aqliyah & Empirikal
sebagai landasan penilaian,
sebab akal & indera bersifat relatif.
Alasannya adalah:
• Karena kebenaran &
kesalahan atau kebaikan
& keburukan tidak
bersifat objektif/Dzati,
maka itu akal tidak dapat
memahaminya.
• Akal dapat
memahaminya ketika
telah datang teks tentang
hakikat sesuatu.
Alasannya adalah:
• Indera meperlihatkan
pada kita tentang
fenomena inderawi yang
seringkali kontradiktif.
• Nasi terasa manis ketika
sehat & pahit ketika sakit.
• Tongkat terlihat bengkok
pada saat sebagian
dalam air dan lurus ketika
diangkat.
Arianto Achmad
26
Dok. Ini menyatakan bahwa:
Teks merupakan landasan penilaian kita
terhadap segala sesuatu.
A≠B
Teks A
Teks B
B≠A
Dari gambar di atas dapat di simpulkan bahwa:
Jika kita berdiri Di kitab A maka pastilah kitab B salah
Jika kita berdiri Di kitab B maka pastilah kitab A salah
Ini berarti bahwa landasan bersifat subjektif.
Arianto Achmad
27
Catatan
• Kita tidak menolak hal-hal yang
sumbangkan empirikal & teks-teks suci.
Tetapi yang kita tolak adalah bila empirikal
dan teks menjadi landasan penilaian
pokok manusia dalam segala hal.
• Adapun penting & perlunya sumbangsi
Empirikal dan teks adalah pada kebutuhan
akal manusia akan premis-premis minor
dalam sistem deduksi/silogismenya.
Arianto Achmad
28
Contoh 1
Apakah bumi memiliki asal?
Siapa pencipta bumi?
Landasan Penilaian
Data Empirikal
Pengetahuan Aqli
Setiap yg
Berubah/ Bergerak/
Termodivikasi
Deduksi/Silogisme
Pasti ada
Mengubah/Menggerak/
Memodivikasinya.
Premis Mayor
Data objektif bumi
Bumi
Bergerak
Berubah
Termodivikasi
Premis Minor
Bumi ada yang mengubahnya
Bumi ada yang mengerakkannya
Bumi ada yang memodivikasinya
Berarti Bumi ada Penciptanya
Kesimpulan
Arianto Achmad
29
Contoh 2
Apa hakikat jasad
Di alam barzakh?
Data teks suci
Landasan Penilaian
Data objektif barzkh:
Pengetahuan Aqli
1. Setiap sesuatu
hanya menempati
ruangnya sendiri.
2. Materi hanya
menpati alamnya
sendiri.
Premis Mayor
Deduksi/Silogisme
Di Alam barzakh terdapat
jasad barzakhi bukan jasad materi
Pada hari ini Kami tutup
mulut mereka; dan
berkatalah kepada Kami
tangan mereka dan
memberi kesaksianlah
kaki mereka terhadap apa
yang dahulu mereka
usahakan. (Qs.36:65)
Premis Minor
Kesimpulan
Arianto Achmad
30
Wallahu ‘alam bissawab
Wa ‘alaikum salam Wr. Wb.
Arianto Achmad
31