PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMILUKADA DI INDONESIA
INFORMASI TERBUKA DALAM UU KIP DAN PERATURAN PROBLEMATIKA PELAKSANAAN TURUNANNYA PEMILUKADA DI INDONESIA SENIN, 23 Oktober 2017 WIDIANA KEPAKISAN Komisioner Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi
Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia
KOMISI INFORMASI PROVINSI BALI
Tujuan UU KIP
Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana, proses dan alasan pengambilan suatu keputusan publik; Mendorong partisipasi masyarakat; Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik Perubahan Mendasar
SEBELUM UU KIP SESUDAH UU KIP PRINSIP DASAR
- Seluruh Informasi tertutup selain yang • Seluruh informasi terbuka selain yang diijinkan untuk terbuka dikecualikan o o
- Penolakan cukup dengan alasan rahasia • Penolakan berdasarkan pengujian atas negara
Badan publik menerapkan positive list Badan publik menerapkan negative lis
konsekuensi yang timbul
- Jangka waktu kerahasiaan bersifat permanen • Jangka waktu kerahasiaan tidak permanen
KEPASTIAN LAYANAN
- Tidak ada batasan waktu untuk merespon • Ada batasan waktu untuk merespon dan dan melayani permohonan informasi melayani permohonan informasi
- Sikap proaktif hanya berdasarkan inisiatif • Diatur jenis informasi yang harus diumumkan
badan publik, tidak ada kewajiban minimum. berkala, serta merta dan tersedia setiap saat,
selain berdasarkan permintaan.
SANKSI
- Sanksi hanya untuk aparat yang • Sanksi juga diterapkan kepada pihak yang membocorkan dan pihak yang dinilai telah menghambat memberikan informasi yang
Kewajiban Badan Publik
KEWAJIBAN BADAN PUBLIK: a. Menunjuk dan mengangkat PPID.
BADAN PUBLIK
b. Menetapkan standar prosedur operasional.
- Eksekutif,
- Legislatif,
- Yudikatif, dan
- Badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau
- Organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.
c. Menyediakan dan memberikan informasi: secara berkala, serta merta, tersedia setiap saat, dan berdasarkan permintaan.
d. Menyediakan sarana dan prasarana.
e. Menetapkan standar biaya.
f. Menyediakan anggaran.
g. Menanggapi keberatan.
h. Membuat dan mengumumkan
Apa yg harus disiapkan Badan Publik ?
1. Peraturan Pimpinan Badan Publik tentang Pedoman
Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan BP2. Keputusan Pimpinan Badan Publik tentang Organisasi dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan BP;
3. Keputusan Pimpinan Badan Publik tentang Daftar Informasi Publik yang Dikecualikan di Lingkungan BP;
4. Keputusan Pimpinan BP ttg Standar Biaya Perolehan
Informasi Publik;5. Menyiapkan anggaran;
6. SOP Melayani Informasi; SOP Menangani Keberatan dan Sengketa Informasi;
7. Membentuk KI Provinsi bagi Pemprov Tujuan Peraturan Memberikan standar di Badan Publik (BP) dalam melaksanakan pelayanan informasi publik;
Meningkatkan pelayanan informasi publik di lingkungan BP untuk menghasilkan layanan informasi publik yang berkualitas;
Menjamin pemenuhan hak warga negara untuk memperoleh akses informasi publik;
Menjamin terwujudnya tujuan penyelenggaraan keterbukaan informasi publik sebagaimana diatur dan diharapkan UU KIP. Hal-hal yang Perlu Termuat
dalam Peraturan dan Keputusan
Kejelasan tentang pejabat yang ditunjuk sebagai PPID;
Kejelasan tentang orang yang ditunjuk sebagai pejabat fungsional dan/atau petugas informasi;
Kejelasan pembagian tugas, tanggungjawab, dan kewenangan PPID dalam hal terdapat lebih dari satu PPID; Kejelasan tentang pejabat yang menduduki kedudukan
sebagai atasan PPID yang bertanggungjawab
mengeluarkan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh pemohon informasi; Standar layanan informasi publik
Tata cara pengelolaan keberataan di lingk
internal BP; Tata cara pembuatan laporan tahunan tentang layanan informasi publik.
A. A
KLASIFIKASI
INFORMASI
1 Prinsip Dasar Informasi di Lingkungan BP
… seluruhnya terbuka selain yang dikecualikan
Pasal 2 UU KIP
a. Setiap Informasi Publik bersifat terbuka Terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik.
b. Informasi Publik yang dikecualikan bersifat Kerahasiaan Politik dan ketat dan terbatas.
Uji konsekuensi Birokrasi
& uji kepenting-
c. Informasi Publik yang dikecualikan: an publik
- bersifat rahasia
- sesuai dengan UndangUndang,
- sesuai kepatutan, & kepentingan umum o
Kerahasiaan didasarkan pada pengujian tentang Derivatif konsekuensi yang timbul apabila suatu
Dikecualikan informasi diberikan kepada masyarakat;
(Pasal 6 dan serta o
Pasal 17)
setelah dipertimbangkan dengan saksama bahwa menutup Informasi Publik dapat Kerahasiaan melindungi kepentingan yang lebih besar
Mendasar daripada membukanya atau sebaliknya . DIUMUMKAN
Pasal 9 BERKALA UU KIP DIUMUMKAN Pasal 10 TERBUKA SERTA MERTA UU KIP TERSEDIA Pasal 11 SETIAP SAAT UU KIP KLASIFIKASI BERDASARKAN Pasal 22 INFORMASI INFORMASI PERMINTAAN UU KIP PUBLIK PUBLIK MENURUT UU 14 Pasal 6 ayat RAHASIA (3) huruf a UU TAHUN 2008
NEGARA KIP DIKECUALI-
Pasal 6 ayat RAHASIA (3) huruf b UU PRBADI KAN
KIP
Pasal 6 ayat RAHASIA BISNIS (3) huruf c UU
Kategori Informasi Publik
A. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara
berkala B. Informasi yang wajib diumumkan secara serta mertaC. Informasi yang wajib tersedia setiap saat
D. Informasi yang dikecualikan
Kategori-1 Informasi yang berkaitan dengan Badan Publik;
Informasi mengenai kegiatan dan kinerja badan
publik; Informasi mengenai laporan keuangan; Informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan Cakupan & Kedalamanya diatur dalam PERKI No 1/2010 menjadi 10 jenis informasiKategori-2 Informasi yang kalau tidak diberikan dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum.
1. Informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum a. Bencana alam seperti kekeringan, kebakaran hutan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemik, wabah, kejadian luar biasa, kejadian antariksa atau benda-benda angkasa;
b. Keadaan bencana non-alam seperti kegagalan industri atau teknologi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatan keantariksaan;
c. Bencana sosial seperti kerusuhan sosial, konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror; d. Jenis, persebaran dan daerah yang menjadi sumber penyakit yang berpotensi menular; e. Racun pada bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat;
f. Rencana gangguan terhadap utilitas publik;
Jenisnya
2. Mengumumkan dan mewajibkan pihak penerima izin atau perjanjian kerja
untuk melaksanakan pengumuman informasi serta merta yang sekurang-
kurangnya meliputia. Potensi bahaya dan/atau besaran dampak yang dapat ditimbulkan;
b. Pihak-pihak yang berpotensi terkena dampak baik masyarakat umum
maupun pegawai Badan Publik yang menerima izin atau perjanjian
kerja dari Badan Publikc. Prosedur dan tempat evakuasi apabila keadaan darurat terjadi;
d. Tata cara pengumuman informasi apabila keadaan darurat terjadi;
e. Cara menghindari bahaya dan/atau dampak yang ditimbulkan;
f. Cara mendapatkan bantuan dari pihak yang berwenang; Kategori-3
1. Daftar seluruh Informasi Publik yang berada di bawah penguasaannya, tidak termasuk informasi yang dikecualikan;
2. Hasil keputusan Badan Publik dan pertimbangannya;
3. Seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya;
4. Rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluaran tahunan Badan Publik;
5. Perjanjian Badan Publik dengan pihak ketiga;
6. Informasi dan kebijakan yang disampaikan Pejabat Publik dalam pertemuan yang terbuka untuk umum;
7. Prosedur kerja pegawai Badan Publik yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat; dan/atau
8. Laporan mengenai pelayanan akses Informasi Publik sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.
Cakupan & Kedalamanya diatur dalam PERKI Kategori-4
Informasi yang bersifat rahasia, yang tidak
dapat begitu saja diumumkan atau diberikan kepada pemohon dengan alasan tertentu sebagaimana diatur dalam UU KIP. Tata cara pengecualiannya diatur dengan melihat tatacaranya dalam PERKI No 1/2010
pasal 16 – 18.
Pengecualian Informasi di BP
Pasal 6 UU KIP:
1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi
Pengecualian
✔ yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan
Atas Substansi perundangundangan.
2. Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi Pengecualian
✔
Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan Atas Prosedur perundangundangan.
3. Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan
- RAHASIA
Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
NEGARA
a. informasi yang dapat membahayakan negara; Secrecy
- RAHASIA
b. informasi yang berkaitan dengan kepentingan e
BISNIS ru perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;
T
- RAHASIA
e
c. informasi yang berkaitan dengan hakhak pribadi; PRIBADI h T
d. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau
e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau
Struktur Pengecualian dalam UU KIP o Bersifat rahasia, o
Asas o Sesuai dengan UU Sesuai kepatutan, & Kptg umum:
Pasal 2
- Uji Konsekuensi • Uji Kepentingan Publik
Pasal 6 ayat 3 huruf a-c
huruf a-i (Konsekuensi) Keterangan: RN = Rahasia Negara
Jenis Kerahasiaan RB = Rahasia Bisnis Jenis Kerahasiaan dalam UU KIP, …
….
RAHASIA NEGARA
RAHASIA PRIBADI
BISNIS
Satu Informasi yang dikecualikan bisa mengandung lebih dari satu jenis kerahasiaan
( multiple secrecy)
- 17a
- 17c-f
- 17i
- 17b
- 17g
- 17h RAHASIA
1. Mengidentifikasi informasi dan melakukan klarifikasi: Untuk memperjelas tujuan dan informasi apa yang sesungguhnya mereka minta, sehingga dapat diketahui dokumen mana yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan tersebut.
2. Menganalisa konsekuensi yang ditimbulkan. Mengidentifikasi ketentuan legal yang mengatur pengecualian dan menelusuri konsekuensi yang ditimbulkan berdasarkan pasal 17 UU KIP. Beberapa hal penting yang
Konsekuensi adalah termasuk dalam tahapan ini adalah: akibat yang diduga a. menguraikan pernyataan kerahasiaan derivatif dan multiple secrecy. akan timbul jika b. memanfaatkan pendapat ahli jika diperlukan. informasi diberikan
3. Mengidentifikasi ketentuan korektif (jika ada). Dalam beberapa hal sehingga bisa suatu informasi masuk kategori dikecualikan namun terdapat perlakuan menggagalkan khusus untuk subjek hukum atau situasi tertentu berdasarkan ketentuan tujuan dari yang berlaku. Ketentuan tersebut dapat disebut sebagai pengecualian pengecualian atas pengecualian.
(prejudice based
4. Merumuskan kesimpulan. Kesimpulan dari hasil analisis mencakup dua exemption). hal:
a. informasi tersebut termasuk informasi yang dikecualikan atau Konsekuensi
DAFTAR INFORMASI YANG DIKECUALIKAN
Kategori Ringkasan
Isi Infor- masi Pejabat/
Unit/Satker yg Mengu- asai
Penanggung- jawab Pem- buatan/Pe- nerbitan In- formasi
Waktu & Tempat
Pembuatan Informasi
Format In- formasi yang
Tersedia Dasar/Alas- an Penge- cualian &
Masa Re- tensi
Umum Khusus
Catatan: Kategori umum = Semua dokumen informasi yang setiap unit memilikinya (Misal: Anggaran/Keuangan, Kepegawaian, Daftar Inventaris, Aset, dll Kategori Khusus = Dokumen informasi yang sesuai tupoksi
DAFTAR INFORMASI PUBLIK
Ringkasan Pejabat/ Penanggung Waktu & Format Jangka No
Nama Isi Unit yg jawab Tempat Informasi Waktu Dokumen Informasi Menguasai Pembuatan/ Pembuatan yang Penyim-
Penerbitan Informasi Tersedia pan Informasi
1. Kepgub …
2. DIPA
3. RKA-L
4. Dst
Tanggungjawab, Tugas, dan Wewenang PPID Penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian dan pengamanan informasi;
Pelayanan informasi sesuai dengan aturan yg berlaku;
Penetapan prosedur operasional penyebarluasan informasi publik; Pengujian konsekuensi; Pengklasifikasian informasi dan/atau pengubahannya; Penetapan informasi yang dikecualikan yang telah habis jangka waktu pengecualiannya sbg informasi publik yang dapat diakses; dan Penetapan pertimbangan tertulis atau setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas informasi publik... lanjutan
- PPID
1. PPID bertugas dan bertanggungjawab melakukan
Penetapan pelayanan informasi yang meliputi proses
Pimpinan Badan (Tim Pertim- penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan
Publik bangan?) pelayanan informasi.
2. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, PPID berwenang:
- Melakukan uji PPID
a. Mengkoordinasikan setiap unit/satuan kerja di List inf. Yg konsekuensi
Utama
dikecualikan
badan publik dalam melaksanakan pelayanan- Menyusun kebijakan pe- informasi publik;
ngelolaan informasi BP
b. Memutuskan suatu informasi dapat diakses
- Bertanggung jawab atas
Pimpinan
publik atau tidak; kinerja pelayanan infor-
c. Menolak permohonan informasi secara tertulis masi di lingkungan BP
Satuan Kerja
apabila informasi yang dimohon termasuk informasi yang dikecualikan/rahasia dengan disertai alasan serta pemberitahuan tentang hak
- Bertanggung jawab atas PPID dan tata cara bagi pemohon untuk mengajukan
pelayanan informasi di pelaksana List inf. Yg keberatan atas penolakan tersebut. lingkungan Satker dikecualikan
d. Menugaskan pejabat fungsional dan/atau petugas informasi di bawah wewenang dan koordinasinya untuk membuat, memelihara,
Pimpinan Unit dan/atau memutakhirkan daftar informasi
Pelayanan secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan dalam hal Badan Publik memiliki pejabat fungsional dan/atau petugas informasi;
- Bertanggung jawab atas PPID pelayanan informasi di pelaksana lingkungan Unit Layanan
2. Bisa sentralisasi dan/atau desentralisasi menurut
tingkatan kompleksitas badan publiknya;
Cara BANK memberikan layanan jasa perbankandapat dicontoh bagaimana Badan Publik
memberikan layanan jasa informasi;Cara Mendapatkan Informasi
2 …untuk layanan informasi berdasarkan permintaan
Pasal 22 ayat (1) Pasal 22 ayat (2-6) Permohonan Pendaftaran & PEMOHON Informasi Klarifikasi Dok-1 Pertimbangan Pasal 7 ayat (4) Maks. 10 + 7 hari kerja Tertulis Dok-2
Pasal 22 ayat (7) & (8)
T Pemberitahuan Pasal 6ayat 3? Tertulis
Dok-5 Y
Uji Konsekuensi
(Pasal 17 a-i)
Dok-3
Pasal 6 ayat (1) & (2) T Ter- Penolakan
Komisi Informasi
3 diperlukan jika terjadi dispute
… adalah lembaga mandiri
Komisi Informasi yang berfungsi menjalankan UndangUndang Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar
Komisi
layanan informasi publik dan menyelesaikan
Informasi
sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi. prosedur substansi
Mediasi adalah penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak melalui bantuan mediator komisi informasi (hanya untuk informasi yang tidak
Ajudikasi Mediasi tidak sepakat dikecualikan).
Ajudikasi adalah proses penyelesaian sengketa
?
informasi publik antara para pihak yang diputus oleh Putusan Ajudikasi komisi informasi. Komisi Informasi: Putusan Mediasi
- Menutup sebagian
Komisi Informasi: atau keseluruhan
Pengabaian terhadap putusan informasi, atau
- Kersepakatan yang
- Membuka sebagian
Ajudikasi Komisi Informasi terhitung berifat FINAL dan atau keseluruhan MENGIKAT
14 hari kerja sejak diputuskan sama informasi dengan menerima putusan. Tugas dan Kewenangan Komisi Informasi
Pasal 26 ayat (1) Komisi Informasi bertugas :
a. Menerima, memeriksa, dan memutus permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi yang diajukan oleh setiap Pemohon Informasi Publik berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang ini;
b. Menetapkan kebijakan umum pelayanan Informasi Publik; dan
c. Menetapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
Pasal 27 ayat (1) Dalam menjalankan tugasnya, Komisi Informasi memiliki wewenang:
a. Memanggil dan/atau mempertemukan para pihak yang bersengketa;
b. Meminta catatan atau bahan yang relevan yang dimiliki oleh Badan Publik terkait untuk mengambil keputusan dalam upaya menyelesaikan Sengketa Informasi Publik; c. Meminta keterangan atau menghadirkan pejabat Badan Publik ataupun pihak yang terkait sebagai saksi dalam penyelesaian Sengketa Informasi Publik; d. Mengambil sumpah setiap saksi yang didengar keterangannya dalam Ajudikasi nonlitigasi penyelesaian Sengketa Informasi Publik; dan
Dasar Pengajuan Sengketa Sengketa didaftarkan ke Komisi Informasi oleh pemohon jika terjadi penolakan atas keberatan atau keberatan tidak ditanggapi.
Pasal 35 UU KIP
(1) Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi berdasarkan alasan berikut:
Penyelesaian
a. Penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan
✔
Melalui Ajudikasi pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17; b. Tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9; c. Tidak ditanggapinya permintaan informasi;
Penyelesaian
d. Permintaan informasi ditanggapi tidak sebagaimana yang
✔
Melaui Mediasi diminta;
e. Tidak dipenuhinya permintaan informasi;
f. Pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau
g. Penyampaian informasi yang melebihi waktu yang diatur dalam UndangUndang ini. (2) Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai
4 Sanksi dalam UU KIP
- Sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusak, menghilangkan dokumen yang dilindungi negara dan/atau terkait dengan kepentingan umum dipidana 2 tahun penjara dan/atau denda maksimal 10 juta; (Pasal 53)
- Sengaja dan tanpa hak mengakses/memperoleh/memberikan informasi yang dikecualikan dipidana 2 th penjara dan denda maksimal 10 juta serta 3 tahun penjara dan denda maksimal 20 juta untuk kerahasiaan pertahanan dan keamanan
- Sengaja menggunakan informasi
ketahanan ekonomi nasional; (Pasal 54) dipidana 1 secara melawan hukum tahun penjara dan/atau denda
- Sengaja membuat informasi yang tidak
maksimal 5 juta; (Pasal 51) benar atau menyesatkan yang
- Sengaja tidak menyediakan informasi mengakibatkan kerugian orang lain
yang harus diumumkan berkala, dipidana 1 tahun penjara dan/atau tersedia setiap saat, dan serta merta denda maksimal 5 juta; (Pasal 55) yang mengakibatkan kerugian orang
- Delik pidana dalam UU KIP adalah delik
lain dipidana 1 tahun kurungan
WIDIANA KEPAKISAN
0811398725 / 0818535672 kepakisanstudio @ yahoo.fr
kepakisanstudio @ outlook. com