PERBEDAAN TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR

PERBEDAAN TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia Keilmuan
yang dibina oleh Drs. Pidekso Adi, M.Pd.

oleh
Arum Kumala Puspasari
130522506278

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL DAN BANGUNAN OFF B
Desember 2013

PERBEDAAN TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR

Suatu pertanyaan yang sering diajukan oleh seorang calon mehasiswa baru yang
hendak memasuki dunia perkuliahan adalah gambaran yang jelas mengenai fakultas yang

diinginkannya, dan lebih spesifik lagi pada jurusan yang akan dipilihnya nanti. Tidak sedikit
pula calon mahasiswa-mahasiswa baru yang masih memiliki konsep dan pandangan yang
salah terhadap jurusan-jurusan yang ada di Perguruan Tinggi.
Sebuah kasus yang sangat umum kita jumpai, ketika sebuah rumah yang mewah
sedang dalam proses pembangunan, sering kali muncul pertanyaan siapakah arsiteknya?
Bukan tidak mungkin jika jawaban yang anda dengar adalah rumah tersebut merupakan hasil
desain orang teknik sipil. Memang begitulan gambaran umum yang terjadi di Indonesia atau
bahkan di dunia. Profesi arsitek ibarat merk yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat
Indonesia sehingga seakan-akan merekalah yang paling berjasa dan memiliki kontribusi
paling besar dalam merencanakan pembangunan, padahal kedua profesi tersebut
sesungguhnya saling mendukung satu sama lain.
Lalu bagaimana bila seorang siswa SMA yang hendak mendalami bidang
pembangunan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi? Apakah teknik sipil atau arsitektur
yang harus dipilih, di mana masing-masing dari jurusan tersebut memiliki kekurangan dan
kelebihan masing-masing.
Di sini saya akan membahas tentang perbedaan teknik sipil dan arsitektur yang
dikhususkan pada porsi materi pembelajaran dan kemampuan dominan pada masing-masing
diri seorang teknik sipil maupun arsitek. Banyak orang yang sangat sulit membedakan antara
teknik sipil dan arsitektur karena objek pembelajaran yang cenderung tidak jauh berbeda,
terlebih lagi keduanya sama-sama melakukan kegiatan perancangan dan mendesain, tetapi

keduanya memiliki perbedaan.
TEKNIK SIPIL
Pengertian Teknik Sipil
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun, merenovasi sebuah bangunan, tidak hanya gedung dan
infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia seperti
jembatan, saluran air bawah tanah, struktur penahan longsong, dan lain-lain.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan

matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan, hingga komputer
mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat
kebutuhan manusia dan perkembangannya.
Materi Pembelajaran Teknik Sipil
Fisika Dasar pada umumnya akan diberikan di tahun pertama untuk jurusan
teknik. Matematika juga akan dipelajari dengan level yang lebih tinggi dari Matematika di
Sekolah Menengah. Materi kuliah umum yang tidak ada hubungan langsung dengan Teknik,
misalnya Bahasa Indonesia, Agama, Etika, Pendidikan Pancasila dan Kewaranegaraan juga
akan diberikan sebagai pengantar. Materi umum porsinya tidak lebih dari 15%, sisanya
adalah materi-materi teknik sipil. Materi teknik sipil mulai dari material konstruksi,
perhitungan struktur, kajian mengenai ilmu pengukuran tanah, jenis- jenis konstruksi,

pembebanan, analisa desain, dan lain-lain. Mekanika Teknik/ Mekanika Rekayasa/ Analisa
Struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari
ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja pada suatu
bangunan.
Ada pula materi penunjang lainnya, misalnya menggambar, teknik penggambaran
berbasis teknologi, bahasa pemrograman komputer, software, menulis ilmiah, dan lain-lain.
Wilayah Kerja Teknik Sipil
Ahli Teknik Sipil tidak selalu pula berurusan dengan pembangunan jalannya sebuah
proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika
memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan teknik pemrograman
canggih, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir, longsor, dan masih banyak lagi. Hal ini
sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan
vital yang mempunyai resiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir
atau bendungan, jika terjadi kegagalan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya
dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut
seperti gempa dan keruntuhan struktur material.
Peran ahli Teknik Sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah
gedung telah selesai, seperti teletak pada pemeliharaan fasilitas gedung dan infrastruktur
tersebut.
Pada prinsipnya kedua profesi tersebut sama-sama melakukan kegiatan yang

berhubungan dengan perencanaan dan perancangan suatu bangunan. Namun perbedaan yang

paling menonjol adalah pada cakupan tugasnya. Arsitek lebih sering mendesain bangunan
luar atau bangunan baru di sebuah tanah kosong. Sedangkan seorang ahli sipil mengerjakan
konstuksi gedungnya. Misalnya pada pembangunan sebuah pusat perbelanjaan baru: maka
arsitek mendesain bentuk bangunannya secara global baik tampilan luar sampai pembagian
kavling yang mendukung segala aktifitas dan kenyamanan pengguna ruang, dan seterusnya,
sedangkan ahli sipil mendesain konstruksi bangunannya agar kokoh berdiri dan tahan lama.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa sementara seorang arsitek adalah desainer bangunan,
seorang insinyur sipil adalah ahli struktur, yang dalam bangunan menjadi salah satu
komponen bagi berfungsinya bangunan.
Mahasiswa Teknik Sipil sama sekali tidak mempelajari pengolahan tata ruang,
pengolahan bentuk bangunan, cara bekerja berbagai tipe bangunan, ataupun dasar-dasar ilmu
lain yang perlu diintegrasikan dalam desain sebuah bangunan seperti yang dipelajari oleh
mahasiswa Arsitektur. Ini membuat ahli sipil tidak mungkin mendesain ataupun
melaksanakan sebuah bangunan tanpa adanya arsitek ataupun desain dari mereka. Kalaupun
pada prakteknya ada ahli sipil yang mencoba mendesain bangunan ataupun melaksanakan
bangunan tanpa adanya arsitek, dapat dilihat secara jelas bedanya dari hasil bangunan yang
dirancangnya dengan bangunan yang dirancang arsitek dalam hal estetika ataupun kesatuan
antara aspek estetika-fungsi-dan kekuatan dalam bangunan.

Sebaliknya, ada pula konstruksi-konstruksi yang dapat dirancang dan dilaksanakan
seorang ahli sipil tanpa bantuan arsitek. Umumnya ini adalah konstruksi-konstruksi yang
tidak memiliki aktivitas manusia di dalamnya, seperti sistem irigasi, jalan, rel kereta api,
jembatan, bendungan, tower komunikasi, ataupun hanggar pesawat. Dalam proses konstruksi
bangunan, seorang ahli sipil pun lebih banyak terlibat daripada arsitek, karena hanya sesama
ahli sipil sajalah yang dapat menafsirkan gambar-gambar yang dibuat ahli sipil yang ikut
mendesain bangunan bersama arsitek. Insinyur Sipil juga mempunyai pengetahuan mendalam
tentang struktur, yang perlu dibuat secara benar untuk membuat sebuah bangunan yang
kokoh.
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia
kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain adalah sebagai
perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan,
gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi,
perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air
bersih, kontrol lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dan sebagainya.
Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.

ARSITEKTUR
Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang

lebih luas, arsitektur dapat diposisikan sebagai perancang bangunan, pengendali
kinerja anggota pembangunan, dan sebagai pengelola manajemen konstruksi pada bangunan
itu sendiri. Di samping itu, arsitektur juga mencangkup perancangan infrastruktur, perabot,
yang berpandangan dari nilai estetika dan kecocokan material dengan kondisi maupun tema
bangunan yang ada.
Sebagai suatu seni, arsitektur tidak dapat dilepaskan dari berbagai kaidah seni.
Prinsip-prinsip keindahan yang juga merupakan kaidah dasar di dalam bidang seni lainnya—
seperti kesatuan, keseimbangan, keserasian, irama—juga dipergunakan sebagai kaidah dasar
di dalam arsitektur. Perwujudan arsitektur merupakan hasil manifestasi nilai-nilai seni. Itu
sebabnya, pada sebagian perguruan tinggi di mancanegara, arsitektur dikelompokkan ke
dalam fakultas seni atau sejenisnya.
Berbeda dengan bidang seni rupa atau seni lainnya yang dikelompokkan ke dalam
seni murni (pure art), arsitektur dikelompokkan pada seni terpakai (applied art).
Pengelompokan arsitektur ke dalam ‘seni terpakai’ ini tidak dimaksudkan untuk mengartikan
bahwa seni lainnya bukanlah seni yang tidak terpakai atau seni yang tidak bermanfaat, namun
lebih dimaksudkan pada kenyataan bahwa arsitektur sebagai bidang seni yang berkaitan
dengan perencanaan dan perancangan wilayah yang akan dipergunakan manusia di dalam
melakukan kegiatannya. Orientasi arsitektur adalah menghasilkan karya ruang dan tiga
dimensi yang menekankan pada keberadaan dan efek ruang sebagai tempat yang akan
dipergunakan manusia di dalam melakukan kegiatannya.

Sebagai suatu ilmu, arsitektur tidak dapat dilepaskan dari berbagai kaidah keilmuan
maupun bidang ilmu lainnya. Karena merupakan ilmu perencanaan dan perancangan
lingkungan binaan yang menjadi wadah bagi kegiatan manusia yang lengkap dengan seluruh
sifat manusiawinya, maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah berbagai ilmu yang
menyangkut aspek kemanusiawian seperti psikologi, sosiologi, antropologi, filsafat,
ergonomi, dan ekonomi. Perwujudan hasil karya arsitektur merupakan penerapan kaidah
berbagai ilmu yang menyangkut aspek kemanusiawian tersebut. Oleh karena itu, calon arsitek
juga perlu bidang-bidang ilmu tersebut. Pada sebagian Perguruan Tinggi di mancanegara,
jurusan Arsitektur dikelompokkan ke dalam Fakultas Ilmu Sosial atau sejenisnya.

Karena merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan yang akan
dibangun dengan cara tertentu dan yang harus menjamin keselamatan bagi manusia
pemakainya maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah ilmu teknik seperti struktur
dan konstruksi, rekayasa dan teknologi pembangunan. Itu sebabnya, pada sebagian perguruan
tinggi, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas teknik atau sejenisnya.
Materi Pembelajaran Arsitektur
Selama kuliahnya, seorang mahasiswa Arsitektur umumnya mempelajari hal-hal
berikut: proporsi tubuh manusia, psikologi manusia dalam ruang, pengolahan ruang,
pengolahan bentuk, dasar-dasar seni rupa, cara kerja berbagai tipe bangunan (kantor, pusat
perbelanjaan, taman kota, dll), dasar ilmu Struktur, dasar ilmu Utilitas Bangunan (penerapan

ilmu Elektro dan Mesin dalam bangunan), dasar desain interior, dasar manajemen proyek,
dan teknik menggambar.
Wilayah Kerja Arsitek
Dengan bekal pendidikan yang sedemikian rumit, seorang mahasiswa Arsitektur
akan lebih banyak dibutuhkan sebagai perencana bangunan dan konsultan. Mereka dapat
memperkirakan tata letak bangunan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitarnya.
Keterikatan fungsi bangunan juga akan menjadi pertimbangan dalam penempatan bangunan
yang hendak dirancang. Apabila dalam sebuah area difungsikan untuk kompleks hiburan,
maka bangunan yang cocok di tempat tersebut adalah fitnes centre, rumah makan, masjid,
taman kota, dan lain-lain.
Arsitek juga menggunakan ilmu seninya dalam mengolah bentuk luar suatu
bangunan. Bagaimana bangunan tersebut akan dibentuk, permainan gradasi warna, konsep
tema pandangan suatu bangunan juga akan menjadi tugas seorang arsitek. Pekerjaan lain
seorang arsitek di antaranya adalah:
1. mengolah tata ruang sebuah bangunan;
2. menentukan konsep desain interior sebuah bangunan (termasuk perletakan
furniturenya, dll);
3. mengolah bentuk luar dan tampak sebuah bangunan;
4. menentukan jenis dan letak sistem struktur pada bangunan;
5. menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada bangunan;

6. enentukan jenis dan letak instalasi pipa air dan jalur penghawaan udara;
7. menentukan jenis dan letak alat-alat transportasi dalam bangunan (lift, dsb);

Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan
di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik
sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan
perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya
proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep
finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.
Seorang arsitek dapat bekerja sendiri untuk melahirkan desain bangunan-bangunan
yang memiliki kompleksitas sederhana. Akan tetapi, seorang arsitek perlu bekerja sama
dengan insinyur-insinyur teknik lainnya untuk melahirkan desain bangunan-bangunan yang
memiliki kerumitan tinggi, seperti bandar udara, rumah sakit, ataupun gedung-gedung tinggi.
Dalam sebuah tim desain bangunan, umumnya seorang arsitek bertindak sebagai Kepala
Desainer (Chief Designer), di mana para insinyur teknik lain harus mengikuti desain yang
sudah mereka buat. Pada tahap pembuatan konsep, mereka akan memperlihatkan ide-ide
yang dimilikinya menyangkut bentuk bangunan, desain interiornya, sistem struktur,
mekanikal, dan elektrikal untuk bangunan tersebut dalam bentuk sketsa-sketsa, gambar 2 dan
3 dimensi. Selanjutnya, dalam tahap pengembangan desain, arsitek akan memberikan
gambar-gambar tersebut untuk diperiksa aspek teknisnya dan dikembangkan oleh Insinyur

Sipil, Elektro, Mesin, Desainer Interior, dan pakar-pakar lainnya.
Ketika mendesain sebuah bangunan yang memiliki kerumitan tinggi, adalah tidak
mungkin bagiseorang arsitek untuk mengembangkan gambar-gambar tersebut seorang diri.
Selain akan memakan terlalu banyak waktu, hal tersebut juga tidak didukung oleh bekal
pendidikan arsitek sendiri. Selama dalam perkuliahan, seorang mahasiswa Arsitektur hanya
mempelajari dasar dari ilmu Struktur dan Utilitas Bangunan. Detail masing-masing ilmu
tersebut tidak dipelajari mahasiswa Arsitektur dan merupakan pelajaran mahasiswa Teknik
Sipil, Elektro, dan Mesin.
Sebagai contoh, walaupun seorang arsitek dapat mengira-ngira ukuran-ukuran tiang
(biasa disebut kolom) untuk sebuah bangunan tinggi, seorang arsitek tidak dapat mengetahui
jenis beton, detail tulangan besi, ataupun mutu besi yang harus ada di dalamnya. Ini karena
mahasiswa Arsitektur tidak mempelajari Mekanika Teknik, karakteristik material beton,
maupun besi secara mendalam, yang merupakan pelajaran mahasiswa Teknik Sipil.
Perbedaan Mendasar dari Teknik Sipil dan Arsitektur
Pada prinsipnya kedua profesi tersebut sama-sama melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan dan perancangan suatu bangunan. Namun perbedaan yang

paling menonjol adalah pada cakupan tugasnya. Arsitek lebih sering mendesain bangunan
luar atau bangunan baru di sebuah tanah kosong. Sedangkan seorang ahli sipil mengerjakan
konstuksi gedungnya. Misalnya pada pembangunan sebuah pusat perbelanjaan baru: maka

arsitek mendesain bentuk bangunannya secara global baik tampilan luar sampai pembagian
kavling yang mendukung segala aktifitas dan kenyamanan pengguna ruang, dan seterusnya,
sedangkan ahli sipil mendesain konstruksi bangunannya agar kokoh berdiri dan tahan lama.
Membandingkan kedua profesi ini ibarat mencari sesuatu yang abstrak di antara
imajinasi dan hitungan. Namun bagi masyarakat umum mungkin menjawab arsitek yang
lebih baik, karena kata tersebut sudah menjadi merk yang menggambarkan sebuah profesi
ahli dalam bidang bangunan, sehingga ada gambaran bahwa untuk mewujudkan bangunan
hanya butuh arsitek saja. Hal ini mungkin saja benar ketika bangunan yang dibangun hanya
bangunan sederhana dengan bentuk dan material yang standar dan tidak beresiko tinggi.
Namun akan berbeda lagi jika bentuk bangunan tidak biasa, akan sangat beresiko fatal jika
tidak melibatkan teknik sipil di dalamnya. Bayangkan saja membangun rumah yang indah
tetapi roboh begitu saja.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa sementara seorang arsitek adalah desainer
bangunan, seorang insinyur sipil adalah ahli struktur, yang dalam bangunan menjadi salah
satu komponen bagi berfungsinya bangunan.
Perbandingan Perbedaan Pekerjaan Teknik Sipil dan Arsitektur
No

Arsitektur

Teknik Sipil

Menciptakan bentuk bangunan yang

Menghitung struktur banguanan yang kuat

.
1.

indah
2.

3.

4.

5.

Memilih warna dan tekstur materian

Memilih jenis material yang bagus tetapi

yang sesuai dengan konsep bangunan

murah

Fokus pada perencanaan gambar

Fokus pada perencanaan perhitungan

banguanan

kekuatan bangunan

Menentukan spesifikasi rencana

Memilih metode pelaksanaan yang cepat

bangunan

dan hemat

Membuat gambar detai bangunan

Mengatur manajemen pelaksanaan

pembangunan
6.

7.

8.

Mempertahankan bentuk gambar

Menyesuaikan gambar perencanaan

bangunan yang sudah dibuat

dengan kondisi nyata di lapangan

Pada bangku kuliah lebih banyak

Pada bangku kuliah lebih banyak

mempelajari gambar bangunan,

mempelajari perhitungan struktur

menggali keinginan owner, dan cara

bangunan, perhitungan rencana anggaran

mempresentasikan agar ide desain

biaya bangunan serta manajemen

diterima

pelaksanaan bangunan

Ingin bangunan yang indah dan

Ingin bangunan yang kuat dan murah

menarik
Tabel 3.1 Perbandingan Perbedaan Pekerjaan Teknik Sipil dan Arsitektur

Juka kita lihat perbandingan teknik sipil dan arsitek di atas maka seringkali ada
pertentangandalam proses kerja, misalnya seorang arsiter sudah bersusah payah membuat
desain gambar suatu bentuk bangunan yang unik dan indah, namun setelah dihitung oleh ahli
sipil ternyata bentuk bangunan yang demikian tidak dapat dilakukan perhitungan dengan
pertimbangan apabila dibangun akan roboh, begitu juga sebaliknya, seorang ahli sipil telah
menemukan metode kerja dan pemilihan material yang bagus dan murah namun dalam
pandangan arsitek bisa jadi hal tersebut kurang indah dan tidak menarik, jadi diperlukan
kerjasama yang baik antara arsitek dan teknik sipil dalam merencanakan sebuah bangunan.
Kesimpulannya adalah antara arsitek dan teknik sipil adalah sama baik, yang terbaik
adalah jika mempunyai kemampuan keduanya sehingga selain mendapatkan imajinasi dalam
menciptakan bangunan indah juga dapat merencanakan perhitungan strukturnya. Kalaupun
tidak sanggup menguasai kedua ilmu tersebut maka diperlukan kerjasama antara seorang
arsitek dan teknik sipil untk mewujudkan bangunan yang kuat, indah, serta murah.

DAFTAR RUJUKAN

Leatemia, Eka. 2009. Perbedaan Teknik Sipil dan Arsitek, (Online),
(http://ekaleatemia.blogspot.com/2009/12/perbedaan-teknik-sipil-denganarsitek.html), diakses 2 Desember 2013.
Simanjuntak, Hendrisman. 2012. Perbedaan Teknik Sipil dan Arsitektur, (Online), (http://fullcivil.blogspot.com/2012/11/perbedaan-teknik-sipil-dan-arsitektur.html), diakses 2
Desember 2013.
Narotama. 2010. Perbedaan Teknik Sipil dan Arsitek, (Online),
(http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/perbedaan-teknik-sipil-danarsitek), diakses 2 Desember 2013
Simanjuntak, Hendrisman. 2012. Pertimbangan Jurusan Teknik Sipil dan Arsitektur,
(Online), (http://full-civil.blogspot.com/2012/24/kenapa-kalian-ambil-jurusan-tekniksipil), diakses 3 Desember 2013