PERAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN ANGGOTA KOPE
PERAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN
ANGGOTA KOPERASI
Oleh;
Sajadin Sembiring, S.Si., M.Sc
Disampaikan pada:
PELATIHAN PERKOPERASIAN
TAHUN 2014
Tanggal 1 November 2014
Balai Latihan Koperasi dan UKM
Provinsi Sumatera Utara
Isu-isu penting
FENOMENA KOPERASI INDONESIA (SETELAH
LEBIH DARI 50 TAHUN KEBERADAANNYA DAN
DALAM TATA NILAI MASYARAKAT GOTONG
ROYONG) MASIH JAUH TERTINGGAL
DIBANDINGKAN DENGAN PRAKTIK KOPERASI DI
NEGARA-NEGARA INDUSTRI MAJU YANG
MENGANUT SISTEM EKONOMI LIBERAL
KAPITALISTIK.
DATA KOPERASI, JUMLAH KOPERASI INDONESIA
TERCATAT SEBANYAK 138.411 UNIT DENGAN
JUMLAH ANGGOTA 27.042.342 ORANG YANG
AKTIF HANYA SEBANYAK 43.703 UNIT KOPERASI
ATAU HANYA 31,5 PERSEN SAJA.
Lanjutan isu….
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KETERPURUKAN KOPERASI DI INDONESIA BERDASARKAN
PENGAMATAN BANYAK PAKAR DISEBABKAN:
PENDIRIAN KOPERASI BERDASARKAN KEBUTUHAN ANGGOTA YANG
TIDAK JELAS, SEHINGGA CORE BUSINESS KOPERASI JUGA MENJADI
TIDAK JELAS.
TIDAK MEMILIKI KRITERIA KEANGGOTAAN YANG JELAS, YAITU
BERDASARKAN KEMAMPUAN MEMODALI DAN MELANGGANI,
SEHINGGA KOPERASI MENGALAMI KESULITAN PERMODALAN DAN
KESULITAN UNTUK MENGEMBANGKAN VOLUME USAHANYA.
PENDIRIAN UNIT USAHA YANG TIDAK MEMENUHI KELAYAKAN USAHA,
KARENA KEBUTUHAN ANGGOTA YANG TIDAK JELAS DAN KRITERIA
ANGGOTA YANG JUGA TIDAK JELAS.
HAK-HAK ANGGOTA (YAITU HAK MENYATAKAN PENDAPAT, HAK
MEMILIH YANG BEBAS, DAN HAK MENGAWASI) YANG SERING
TERBELENGGU OLEH DOMINASI PENGURUS.
PIHAK PENGURUS DAN MANAJER KOPERASI SERING TIDAK
MENERAPKAN KAIDAH-KAIDAH DAN PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
KOPERASI MODERN SECARA PROFESIONAL.
MINIMNYA PENGETAHUAN TENTANG PERKOPERASIAN (ANGGOTA,
PENGURUS DAN PENGAWAS)
TANTANGAN MANAJEMEN KOPERASI DALAM
ERA GLOBAL-PERDAGANGAN BEBAS
Faktor kedekatan mendorong menejer sekarang
bekerja dalam kedekatan yang jauh lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya dalam berhubungan
dengan pelanggan, pesaing, pemasok dan pemerintah
yang jauh lebih banyak dan jauh lebih beragam.
Kedekatan ini merupakan fungsi dari menysutnya
dunia karena kemajuan teknologi yang mampu
mengatasi masalah jarak dan waktu Dengan teknologi
yang ada sekarang memungkinkan orang di seluruh
dunia mengirimkan suara, video, data dan informasi
dalam waktu hanya beberapa menit bahkan detik saja.
Kemampuan teknologi dan manajerial yang semakin
bertambah mendorong para menejer untuk saling
bersaing bahkan bekerja sama dengan pemain bisnis
global yang baru dalam rangka mempertahankan
eksistensi bisnisnya
TANTANGAN LANJUTAN…..
Kedua, faktor lokasi telah mendorong
perilaku organisasi bisnis. Fenomena lokasi
dan integrasi dari organisasi yang beroperasi
melewati beberapa batas internasional.
Misalnya, perusahaan telepon Amerika
Serikat AT&T dan komputer untuk
memindahkan telepon (telephone swiching
computer) didisain di Amerika Serikat, dibuat
di Singapura dan Amerika Serikat, dan dijual
diseluruh dunia- kepada pelanggan yang
menggunakan peralatan tersebut untuk
dihubungkan dengan jasa AT&T jarak jauh
yang menjangkau seluruh pelosok dunia
TANTANGAN LANJUTAN……
Ketiga, globalisasi mendorong sikap baru,
terbuka dalam mempraktekkan manajemen
secara internasional. Sikap ini
menggabungkan keingintahuan mengenai
dunia diluar batas-batas nasional dengan
kemauan untuk mengembangkan
kemampuan guna berpartisipasi dalam
ekonomi global.
Ohmae, menjelaskan masalah ini dengan
pernyataan yang sederhana ” sekarang tidak
ada luar negeri lagi”. Sikap berubah seiring
dengan berjalannya waktu.
MENGAPA PERLU PENDIDIKAN
TENTANG PERKOPERASIAN?
LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL TIDAK ADA MEMBUKA
PROGRAM STUDI PERKOPERASIAN
ILMU PERKOPERASIAN HANYA SUB TOPIK DALAM
PENDIDIKAN FORMAL (JURUSAN ekonomi)
SEMENTARA ITU, DALAM PRAKTIKNYA
KOPERASI MERUPAKAN ORGANISASI BISNIS
SEBAGAI ORGANISASI BISNIS KOPERASI MERUPAKAN SISTEM
SEBAGAI SISTEM, KOPERASI MEMILIKI UNSUR2 ESENSIAL
YANG TERINTEGRASI (ANGGOTA, PENGURUS DAN
PENGAWAS)
KOPERASI MERUPAKAN BAGIAN DARI SISTEM SOSIOEKONOMI
ANGGOTA KOPERASI HETEROGEN (LINTAS SUKU, AGAMA,
RAS, PENDIDIKAN, DLL)
SIAPA YANG PERLU IKUT
PENDIDIKAN PERKOPERASIAN?
SEMUA UNSUR DALAM ORGANISASI KOPERASI
YAITU: ANGGOTA, PENGURUS DAN PENGAWAS
UNTUK APA IKUT PENDIDIKAN
PERKOPERASIAN?
Þ
Þ
Þ
MEMBENTUK SIKAP (+)
MENGETAHUI PRINSIP, AZAS DAN NILAI DASAR
KOPERASI SEBAGAI ORGANISASI BISNIS
MENGELOLA DAN MENGEMBANGKAN KOPERASI
SEBAGAI BADAN USAHA
SEBAGAI ANGGOTA KOPERASI APA
YANG HARUS DIPAHAMI DAN
DIKETAHUI?
LANDASAN HUKUM KOPERASI
SEJARAH BERDIRINYA KOPERASI
TATACARA PENDIRIAN KOPERASI
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
AZAS KOPERASI
NILAI-NILAI DASAR KOPERASI
HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI ANGGOTA
PERAN DAN FUNGSI ANGGOTA
IDENTITAS GANDA ANGGOTA (PEMILIK &
PELANGGAN)
SEBAGAI PENGURUS KOPERASI APA
YANG HARUS DIPAHAMI DAN
DIKETAHUI?
SISTEM KOPERASI
MANAGEMEN ORGANISASI
MANAGEMEN BISNIS
MANAGEMEN ASSET
MANAGEMEN KEUANGAN
SISTEM PEMBUKUAN DAN INVENTARIS
PENYUSUNAN RENSTRA & RENOP KOPERASI
SOP DAN SOM KOPERASI
KEMITRAAN
PENGEMBANGAN USAHA
DLL
SEBAGAI PENGAWAS KOPERASI APA
YANG HARUS DIPAHAMI DAN
DIKETAHUI?
METODE PENGAWASAN KEBIJAKAN
KOPERASI
METODE PENGAWASAN OPERASIONAL
PELAKSANAAN MONEV
ASPEK PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI
PENYUSUNAN LAPORAN PENGAWASAN
DLL
PERANGKAT ORGANISASI
KOPERASI
1. Rapat Anggota
2. Pengurus
3. Pengawas
Tiga serangkai inilah yang dikenal
sebagai manajemen koperasi yang
akan menjalankan tata laksana
kehidupan koperasi.
Perangkat Organisasi Koperasi
STRUKTUR INTERNAL
ORGANISASI KOPERASI
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS
PENGAWAS
MANAJER
KEPALA
UNIT
KEPALA
UNIT
ANGGOTA
KEPALA
UNIT
Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi dalam koperasi
Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang
pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar
koperasi.
Keputusan penting rapat anggota
menetapkan:
1. Anggaran dasar dan Anggaran rumah tangga
Koperasi
2. Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen
dan usaha koperasi
3. pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus
dan pengawas
4. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan
belanja koperasi, serta pengesahan laporan
keuangan
5. pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya
6. pembagian sisa hasil usaha (SHU)
7. penggabungan, peleburan, pembagian, dan
Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam RA
Pengurus merupakan pemegang kuasa RA
Masa jabatan Pengurus paling lama 5 (lima)
tahun,
Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat
menjadi anggota Pengurus diatur dalam AD ART
Pengurus bertugas:
1. mengelola koperasi dan usahanya,
2. mengajukan rancangan rencana kerja serta
rancangan rencana anggaran pendapatan dan
belanja koperasi (RAPBK),
3. menyelenggarakan rapat anggota,
4. mengajukan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,
5. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan
inventaris secara tertib,
6. memelihara daftar buku anggota dan
pengurus.
Pengawas
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota
Koperasi dalam RA
Pengawas bertanggung jawab kepada RA
Persyaratan untuk dapat dipilih dan
diangkat sebagai anggota Pengawas
ditetapkan dalam AD ART
Pengawas bertugas:
1. melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan Koperasi,
2. membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya,
KOPERASI
vs
PERUSAHAAN KAPITALISTIK
Koperasi
dibentuk
bukan
untuk
mengejar
keuntungan bagi perusahaan koperasi sendiri,
melainkan diberi tugas melayani anggotanya, agar
anggotanya meraih keuntungan yang lebih baik.
Keberhasilan perusahaan kapitalistik diukur dari
kemampuan meraih laba, perusahaan Koperasi
diukur dari kemampuannya memperbaiki kondisi
ekonomi rumah tangga para anggotanya.
KOPERASI
LEMBAGA BISNIS
BERORIENTASI PROFIT
KARAKTERISTIK ORGANISASI KOPERASI
1. PEMILIK ADALAH ANGGOTA SEKALIGUS
JUGA PELANGGAN
2. KEKUASAAN TERTINGGI BERADA PADA
RAPAT ANGGOTA
3. SATU ANGGOTA ADALAH SATU SUARA
4. ORGANISASI DIURUS SECARA DEMOKRASI
5. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI
MENSEJAHTERAKAN ANGGOTA (MEMBER
PROMOTION)
6.
KEUNTUNGAN DIBAGI BERDASARKAN BESARNYA
JASA MASING-MASING ANGGOTA KEPADA KOPERASI
7.
KOPERASI MERUPAKAN SEKUMPULAN ORANG ATAU
BADAN HUKUM YANG BERUSAHA
MENSEJAHTERAKAN ANGGOTA DAN MASYARAKAT
8.
KOPERASI MERUPAKAN ALAT PERJUANGAN
EKONOMI
9.
KOPERASI MERUPAKAN SISTEM EKONOMI
10. UNIT USAHA DIADAKAN DENGAN ORIENTASI
MELAYANI ANGGOTA
11.
TATALAKSANA BERSIFAT TERBUKA BAGI SELURUH
ANGGOTA
POTENSI KEUNGGULAN
KOPERASI
KEUNGGULAN SKALA EKONOMI
(ECONOMIES OF SCALE);
REDUCING UNCERTAINTY;
KEUNGGULAN PARTISIPASI ANGGOTA;
MENGHEMAT BIAYA TRANSAKSI
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Sosio
Ekonomi
O
O
O
O
KELOMPOK
KOPERASI
HUBUNGAN
KEPEMILIKAN
PERUSAHAAN
KOPERASI
ANGGOTA
PERORANGAN
HUBUNGAN USAHA
YANG BERSIFAT
MENUNJANG
KEGIATAN EKONOMI
ANGGOTA
PASAR
HUBUNGAN
PASAR
Dampak Koperasi Bagi
Anggotanya
DAMPAK KOPERASI
BAGI PARA ANGGOTA
DAMPAK
STATIS
MANFAAT
HARGA
DAMPAK
DINAMIS
MANFAAT
DARI SHU
PENINGKATAN INOVASI
DI LEVEL PERUSAHAAN
KOPERASI & EKONOMI
ANGGOTA
PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS DI
TINGKAT EKONOMI
ANGGOTA
MANFAAT NON
EKONOMIS DARI
KELOMPOK
PARTISIPASI ANGGOTA
Bentuk-bentuk partisipasi anggota koperasi
menurut Röpke (1987) terdiri dari:
Berbicara dan bertindak atau disebut Voice;
Memberikan hak suara pada proses
pengambilan keputusan atau disebut Vote;
dan
Menyatakan ke luar dari keanggotaan koperasi
atau disebut exit.
LINGKUP PARTISIPASI
ANGGOTA
keterlibatan seseorang baik secara mental maupun
emosional dalam kelompoknya baik untuk berkontribusi
kepada pencapaian tujuan kelompok dan ikut serta
bertanggung jawab
Partisipasi meliputi:
Keterlibatan,
kontribusi dan
pertanggungjawaban terhadap kelompok
atau organisasi.
MOTIVASI ANGGOTA
BERPARTISIPASI
Gambar : Hubungan Members Participation, dengan
Members Benefit
Members
Members
Members
Members
Benefit
Satisfaction
Motivation
Participation
PARTISIPASI ANGGOTA DAN
PROFESIONALISME MANAJEMEN
Tabel : Matrik Partisipasi Anggota, Profesionalisme Manajemen
dan Perkembangan Koperasi
Profesionalisme
Manajemen
Partisipasi
Anggota
Profesionalisme
Manajemen
Tinggi
Partisipasi anggota tinggi
Koperasi
berkembang
pesat
(1)
Partisipasi anggota
rendah
Koperasi tidak
akan
berkembang
(2)
Profesionalis
me
Manajemen
Rendah
Koperasi
berkembang
lambat
(3)
Selamat
meninggal
dunia dengan
selamat
(4)
MODEL KESESUAIAN
PARTISIPASI
Tugas
Program
O
u
t
p
u
t
Efektivitas
Partisipasi
K em am puan
K
e
b
u
t
u
h
a
n
Anggota
Permintaan
Keputusan Manajemen
Sarana Partisipasi:
- Voice
- Vote
- Exit
Koperasi
MANAGEMEN DANA
KOPERASI
•
•
•
•
•
TUJUAN:
Memperoleh pendapatan (proft) yang maksimal,
Menyediakan aktiva cair dan kas yang memadai
(likuiditas).
Menyimpan cadangan untuk hal-hal yang mungkin
timbul.
Mengelola kegiatan-kegiatan lembaga keuangan
dengan kebijaksanaan yang pantas bagi seseorang
yang bertindak sebagai pemelihara dana-dana orang
lain.
Memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat akan
pembiayaan.
7 ASPEK PENILAIAN
KOPERASI
Kemandirian dan Pertumbuhan ; 10%
Likuiditas ; 15%
Efisiensi ; 10%
Manajemen ; 15%
Jatidiri Koperasi;
10%
Permodalan ; 15%
Kualitas aktiva
Produktif; 25%
KESIMPULAN
Pendidikan Perkoperasian “ Sangat Penting”
untuk Pengelolaan, dan pengembangan
Koperasi
Sasaran pendidikan Perkoperasian:
Anggota
Pengurus
Pengawas
Dampak:
◦ Mind set “ Positif”
◦ Semangat dan Motivasi untuk bekerja
◦ Mengurangi Komplain, konfik, dan mis
understanding.
ANGGOTA KOPERASI
Oleh;
Sajadin Sembiring, S.Si., M.Sc
Disampaikan pada:
PELATIHAN PERKOPERASIAN
TAHUN 2014
Tanggal 1 November 2014
Balai Latihan Koperasi dan UKM
Provinsi Sumatera Utara
Isu-isu penting
FENOMENA KOPERASI INDONESIA (SETELAH
LEBIH DARI 50 TAHUN KEBERADAANNYA DAN
DALAM TATA NILAI MASYARAKAT GOTONG
ROYONG) MASIH JAUH TERTINGGAL
DIBANDINGKAN DENGAN PRAKTIK KOPERASI DI
NEGARA-NEGARA INDUSTRI MAJU YANG
MENGANUT SISTEM EKONOMI LIBERAL
KAPITALISTIK.
DATA KOPERASI, JUMLAH KOPERASI INDONESIA
TERCATAT SEBANYAK 138.411 UNIT DENGAN
JUMLAH ANGGOTA 27.042.342 ORANG YANG
AKTIF HANYA SEBANYAK 43.703 UNIT KOPERASI
ATAU HANYA 31,5 PERSEN SAJA.
Lanjutan isu….
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KETERPURUKAN KOPERASI DI INDONESIA BERDASARKAN
PENGAMATAN BANYAK PAKAR DISEBABKAN:
PENDIRIAN KOPERASI BERDASARKAN KEBUTUHAN ANGGOTA YANG
TIDAK JELAS, SEHINGGA CORE BUSINESS KOPERASI JUGA MENJADI
TIDAK JELAS.
TIDAK MEMILIKI KRITERIA KEANGGOTAAN YANG JELAS, YAITU
BERDASARKAN KEMAMPUAN MEMODALI DAN MELANGGANI,
SEHINGGA KOPERASI MENGALAMI KESULITAN PERMODALAN DAN
KESULITAN UNTUK MENGEMBANGKAN VOLUME USAHANYA.
PENDIRIAN UNIT USAHA YANG TIDAK MEMENUHI KELAYAKAN USAHA,
KARENA KEBUTUHAN ANGGOTA YANG TIDAK JELAS DAN KRITERIA
ANGGOTA YANG JUGA TIDAK JELAS.
HAK-HAK ANGGOTA (YAITU HAK MENYATAKAN PENDAPAT, HAK
MEMILIH YANG BEBAS, DAN HAK MENGAWASI) YANG SERING
TERBELENGGU OLEH DOMINASI PENGURUS.
PIHAK PENGURUS DAN MANAJER KOPERASI SERING TIDAK
MENERAPKAN KAIDAH-KAIDAH DAN PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
KOPERASI MODERN SECARA PROFESIONAL.
MINIMNYA PENGETAHUAN TENTANG PERKOPERASIAN (ANGGOTA,
PENGURUS DAN PENGAWAS)
TANTANGAN MANAJEMEN KOPERASI DALAM
ERA GLOBAL-PERDAGANGAN BEBAS
Faktor kedekatan mendorong menejer sekarang
bekerja dalam kedekatan yang jauh lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya dalam berhubungan
dengan pelanggan, pesaing, pemasok dan pemerintah
yang jauh lebih banyak dan jauh lebih beragam.
Kedekatan ini merupakan fungsi dari menysutnya
dunia karena kemajuan teknologi yang mampu
mengatasi masalah jarak dan waktu Dengan teknologi
yang ada sekarang memungkinkan orang di seluruh
dunia mengirimkan suara, video, data dan informasi
dalam waktu hanya beberapa menit bahkan detik saja.
Kemampuan teknologi dan manajerial yang semakin
bertambah mendorong para menejer untuk saling
bersaing bahkan bekerja sama dengan pemain bisnis
global yang baru dalam rangka mempertahankan
eksistensi bisnisnya
TANTANGAN LANJUTAN…..
Kedua, faktor lokasi telah mendorong
perilaku organisasi bisnis. Fenomena lokasi
dan integrasi dari organisasi yang beroperasi
melewati beberapa batas internasional.
Misalnya, perusahaan telepon Amerika
Serikat AT&T dan komputer untuk
memindahkan telepon (telephone swiching
computer) didisain di Amerika Serikat, dibuat
di Singapura dan Amerika Serikat, dan dijual
diseluruh dunia- kepada pelanggan yang
menggunakan peralatan tersebut untuk
dihubungkan dengan jasa AT&T jarak jauh
yang menjangkau seluruh pelosok dunia
TANTANGAN LANJUTAN……
Ketiga, globalisasi mendorong sikap baru,
terbuka dalam mempraktekkan manajemen
secara internasional. Sikap ini
menggabungkan keingintahuan mengenai
dunia diluar batas-batas nasional dengan
kemauan untuk mengembangkan
kemampuan guna berpartisipasi dalam
ekonomi global.
Ohmae, menjelaskan masalah ini dengan
pernyataan yang sederhana ” sekarang tidak
ada luar negeri lagi”. Sikap berubah seiring
dengan berjalannya waktu.
MENGAPA PERLU PENDIDIKAN
TENTANG PERKOPERASIAN?
LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL TIDAK ADA MEMBUKA
PROGRAM STUDI PERKOPERASIAN
ILMU PERKOPERASIAN HANYA SUB TOPIK DALAM
PENDIDIKAN FORMAL (JURUSAN ekonomi)
SEMENTARA ITU, DALAM PRAKTIKNYA
KOPERASI MERUPAKAN ORGANISASI BISNIS
SEBAGAI ORGANISASI BISNIS KOPERASI MERUPAKAN SISTEM
SEBAGAI SISTEM, KOPERASI MEMILIKI UNSUR2 ESENSIAL
YANG TERINTEGRASI (ANGGOTA, PENGURUS DAN
PENGAWAS)
KOPERASI MERUPAKAN BAGIAN DARI SISTEM SOSIOEKONOMI
ANGGOTA KOPERASI HETEROGEN (LINTAS SUKU, AGAMA,
RAS, PENDIDIKAN, DLL)
SIAPA YANG PERLU IKUT
PENDIDIKAN PERKOPERASIAN?
SEMUA UNSUR DALAM ORGANISASI KOPERASI
YAITU: ANGGOTA, PENGURUS DAN PENGAWAS
UNTUK APA IKUT PENDIDIKAN
PERKOPERASIAN?
Þ
Þ
Þ
MEMBENTUK SIKAP (+)
MENGETAHUI PRINSIP, AZAS DAN NILAI DASAR
KOPERASI SEBAGAI ORGANISASI BISNIS
MENGELOLA DAN MENGEMBANGKAN KOPERASI
SEBAGAI BADAN USAHA
SEBAGAI ANGGOTA KOPERASI APA
YANG HARUS DIPAHAMI DAN
DIKETAHUI?
LANDASAN HUKUM KOPERASI
SEJARAH BERDIRINYA KOPERASI
TATACARA PENDIRIAN KOPERASI
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
AZAS KOPERASI
NILAI-NILAI DASAR KOPERASI
HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI ANGGOTA
PERAN DAN FUNGSI ANGGOTA
IDENTITAS GANDA ANGGOTA (PEMILIK &
PELANGGAN)
SEBAGAI PENGURUS KOPERASI APA
YANG HARUS DIPAHAMI DAN
DIKETAHUI?
SISTEM KOPERASI
MANAGEMEN ORGANISASI
MANAGEMEN BISNIS
MANAGEMEN ASSET
MANAGEMEN KEUANGAN
SISTEM PEMBUKUAN DAN INVENTARIS
PENYUSUNAN RENSTRA & RENOP KOPERASI
SOP DAN SOM KOPERASI
KEMITRAAN
PENGEMBANGAN USAHA
DLL
SEBAGAI PENGAWAS KOPERASI APA
YANG HARUS DIPAHAMI DAN
DIKETAHUI?
METODE PENGAWASAN KEBIJAKAN
KOPERASI
METODE PENGAWASAN OPERASIONAL
PELAKSANAAN MONEV
ASPEK PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI
PENYUSUNAN LAPORAN PENGAWASAN
DLL
PERANGKAT ORGANISASI
KOPERASI
1. Rapat Anggota
2. Pengurus
3. Pengawas
Tiga serangkai inilah yang dikenal
sebagai manajemen koperasi yang
akan menjalankan tata laksana
kehidupan koperasi.
Perangkat Organisasi Koperasi
STRUKTUR INTERNAL
ORGANISASI KOPERASI
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS
PENGAWAS
MANAJER
KEPALA
UNIT
KEPALA
UNIT
ANGGOTA
KEPALA
UNIT
Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi dalam koperasi
Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang
pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar
koperasi.
Keputusan penting rapat anggota
menetapkan:
1. Anggaran dasar dan Anggaran rumah tangga
Koperasi
2. Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen
dan usaha koperasi
3. pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus
dan pengawas
4. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan
belanja koperasi, serta pengesahan laporan
keuangan
5. pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya
6. pembagian sisa hasil usaha (SHU)
7. penggabungan, peleburan, pembagian, dan
Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam RA
Pengurus merupakan pemegang kuasa RA
Masa jabatan Pengurus paling lama 5 (lima)
tahun,
Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat
menjadi anggota Pengurus diatur dalam AD ART
Pengurus bertugas:
1. mengelola koperasi dan usahanya,
2. mengajukan rancangan rencana kerja serta
rancangan rencana anggaran pendapatan dan
belanja koperasi (RAPBK),
3. menyelenggarakan rapat anggota,
4. mengajukan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,
5. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan
inventaris secara tertib,
6. memelihara daftar buku anggota dan
pengurus.
Pengawas
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota
Koperasi dalam RA
Pengawas bertanggung jawab kepada RA
Persyaratan untuk dapat dipilih dan
diangkat sebagai anggota Pengawas
ditetapkan dalam AD ART
Pengawas bertugas:
1. melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan Koperasi,
2. membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya,
KOPERASI
vs
PERUSAHAAN KAPITALISTIK
Koperasi
dibentuk
bukan
untuk
mengejar
keuntungan bagi perusahaan koperasi sendiri,
melainkan diberi tugas melayani anggotanya, agar
anggotanya meraih keuntungan yang lebih baik.
Keberhasilan perusahaan kapitalistik diukur dari
kemampuan meraih laba, perusahaan Koperasi
diukur dari kemampuannya memperbaiki kondisi
ekonomi rumah tangga para anggotanya.
KOPERASI
LEMBAGA BISNIS
BERORIENTASI PROFIT
KARAKTERISTIK ORGANISASI KOPERASI
1. PEMILIK ADALAH ANGGOTA SEKALIGUS
JUGA PELANGGAN
2. KEKUASAAN TERTINGGI BERADA PADA
RAPAT ANGGOTA
3. SATU ANGGOTA ADALAH SATU SUARA
4. ORGANISASI DIURUS SECARA DEMOKRASI
5. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI
MENSEJAHTERAKAN ANGGOTA (MEMBER
PROMOTION)
6.
KEUNTUNGAN DIBAGI BERDASARKAN BESARNYA
JASA MASING-MASING ANGGOTA KEPADA KOPERASI
7.
KOPERASI MERUPAKAN SEKUMPULAN ORANG ATAU
BADAN HUKUM YANG BERUSAHA
MENSEJAHTERAKAN ANGGOTA DAN MASYARAKAT
8.
KOPERASI MERUPAKAN ALAT PERJUANGAN
EKONOMI
9.
KOPERASI MERUPAKAN SISTEM EKONOMI
10. UNIT USAHA DIADAKAN DENGAN ORIENTASI
MELAYANI ANGGOTA
11.
TATALAKSANA BERSIFAT TERBUKA BAGI SELURUH
ANGGOTA
POTENSI KEUNGGULAN
KOPERASI
KEUNGGULAN SKALA EKONOMI
(ECONOMIES OF SCALE);
REDUCING UNCERTAINTY;
KEUNGGULAN PARTISIPASI ANGGOTA;
MENGHEMAT BIAYA TRANSAKSI
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Sosio
Ekonomi
O
O
O
O
KELOMPOK
KOPERASI
HUBUNGAN
KEPEMILIKAN
PERUSAHAAN
KOPERASI
ANGGOTA
PERORANGAN
HUBUNGAN USAHA
YANG BERSIFAT
MENUNJANG
KEGIATAN EKONOMI
ANGGOTA
PASAR
HUBUNGAN
PASAR
Dampak Koperasi Bagi
Anggotanya
DAMPAK KOPERASI
BAGI PARA ANGGOTA
DAMPAK
STATIS
MANFAAT
HARGA
DAMPAK
DINAMIS
MANFAAT
DARI SHU
PENINGKATAN INOVASI
DI LEVEL PERUSAHAAN
KOPERASI & EKONOMI
ANGGOTA
PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS DI
TINGKAT EKONOMI
ANGGOTA
MANFAAT NON
EKONOMIS DARI
KELOMPOK
PARTISIPASI ANGGOTA
Bentuk-bentuk partisipasi anggota koperasi
menurut Röpke (1987) terdiri dari:
Berbicara dan bertindak atau disebut Voice;
Memberikan hak suara pada proses
pengambilan keputusan atau disebut Vote;
dan
Menyatakan ke luar dari keanggotaan koperasi
atau disebut exit.
LINGKUP PARTISIPASI
ANGGOTA
keterlibatan seseorang baik secara mental maupun
emosional dalam kelompoknya baik untuk berkontribusi
kepada pencapaian tujuan kelompok dan ikut serta
bertanggung jawab
Partisipasi meliputi:
Keterlibatan,
kontribusi dan
pertanggungjawaban terhadap kelompok
atau organisasi.
MOTIVASI ANGGOTA
BERPARTISIPASI
Gambar : Hubungan Members Participation, dengan
Members Benefit
Members
Members
Members
Members
Benefit
Satisfaction
Motivation
Participation
PARTISIPASI ANGGOTA DAN
PROFESIONALISME MANAJEMEN
Tabel : Matrik Partisipasi Anggota, Profesionalisme Manajemen
dan Perkembangan Koperasi
Profesionalisme
Manajemen
Partisipasi
Anggota
Profesionalisme
Manajemen
Tinggi
Partisipasi anggota tinggi
Koperasi
berkembang
pesat
(1)
Partisipasi anggota
rendah
Koperasi tidak
akan
berkembang
(2)
Profesionalis
me
Manajemen
Rendah
Koperasi
berkembang
lambat
(3)
Selamat
meninggal
dunia dengan
selamat
(4)
MODEL KESESUAIAN
PARTISIPASI
Tugas
Program
O
u
t
p
u
t
Efektivitas
Partisipasi
K em am puan
K
e
b
u
t
u
h
a
n
Anggota
Permintaan
Keputusan Manajemen
Sarana Partisipasi:
- Voice
- Vote
- Exit
Koperasi
MANAGEMEN DANA
KOPERASI
•
•
•
•
•
TUJUAN:
Memperoleh pendapatan (proft) yang maksimal,
Menyediakan aktiva cair dan kas yang memadai
(likuiditas).
Menyimpan cadangan untuk hal-hal yang mungkin
timbul.
Mengelola kegiatan-kegiatan lembaga keuangan
dengan kebijaksanaan yang pantas bagi seseorang
yang bertindak sebagai pemelihara dana-dana orang
lain.
Memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat akan
pembiayaan.
7 ASPEK PENILAIAN
KOPERASI
Kemandirian dan Pertumbuhan ; 10%
Likuiditas ; 15%
Efisiensi ; 10%
Manajemen ; 15%
Jatidiri Koperasi;
10%
Permodalan ; 15%
Kualitas aktiva
Produktif; 25%
KESIMPULAN
Pendidikan Perkoperasian “ Sangat Penting”
untuk Pengelolaan, dan pengembangan
Koperasi
Sasaran pendidikan Perkoperasian:
Anggota
Pengurus
Pengawas
Dampak:
◦ Mind set “ Positif”
◦ Semangat dan Motivasi untuk bekerja
◦ Mengurangi Komplain, konfik, dan mis
understanding.