PROFIL PENGETAHUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA TERHADAP ALAT LABORATORIUM DAN FUNGSINYA PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
PROFIL PENGETAHUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
TERHADAP ALAT LABORATORIUM DAN FUNGSINYA PADA MATA KULIAH
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
Ngurah Mahendra Dinatha1
1)
Dosen Program Studi Pendidikan IPA STKIP Citra Bakti
email: ngurahm87@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengetahuan mahasiswa program studi
pendidikan IPA terhadap alat laboratorium dan fungsinya pada mata kuliah praktikum kimia
dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian dilaksanakan di
STKIP Citra Bakti, Kabupaten Ngada, NTT. Jumlah subjek penelitian adalah 12 orang
mahasiswa program studi pendidikan IPA. Pengumpulan data profil pengetahuan mahasiswa
terhadap fungsi alat laboratorium kimia dasar dilakukan dengan cara tes dan pemberian
angket. Data dianalisis secara deskriptif dengan mengacu pada skala teoretik. Dari hasil
penelitian diperoleh data yaitu tingkat pemahaman mahasiswa terhadap jenis dan fungsi alat
laboratorium kimia dasar sebesar 49% atau berada pada kategori “kurang”
Abstract
This present study aims to profiling the comprehension of students of natural science
education department upon laboratory equipment and its function in the practice of basic
chemistry course. This present study employs a descriptive qualitative design. Further, this
study was conducted in STKIP Citra Bakti involving 12 students as the subjects. The data
were gathered through tests and questionnaires. Moreover, the data were then analysed
descriptively by referring to the theoretical scale. This study results in obtaining the data that
students’ comprehension upon the kinds and functions of laboratory equipment are at 49% or
can be categorized as deficient.
Keywords: Functions of Laboratory Equipment, Natural Science Class, Basic Chemistry
Practice
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
60
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
PENDAHULUAN
Melihat
bukan semata-mata hanya penguasaan
pentingnya
penguasaaan
pengetahuan dan teori semata, tetapi juga
sains dalam peningkatan mutu sumber daya
merupakan
manusia dan manfaatnya dalam kehidupan
pembelajarannya
sehari-hari,
pemberian pengalaman langsung melalui
maka
sudah
sewajarnya
proses
penemuan.
Proses
menekankan
pada
pelajaran IPA menjadi fokus utama untuk
penggunaan
ditingkatkan. Kenyataannya keluhan dan
ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Proses
kekecewaan terhadap hasil belajar dalam
pembelajaran IPA harus membuat siswa
pelajaran
memperoleh
IPA
hingga
kini
sering
dan
pengembangan
pengetahuan,
ketuntasan
diungkapkan. Dinatha (2017) menyatakan
keterampilan dan pengembangan sikap
bahwa
ilmiah dan nilai-nilai mulia dalam cara
tingkat
kesulitan
belajar
pada
pelajaran IPA dikatakan dalam kategori
terintegrasi.
Sikap
sedang.
pembelajaran
IPA
Penelitian
dibeberapa
negara
menunjukkan bahwa pembelaajaran IPA,
ilmiah
dapat
dalam
berpengaruh
terhadap nila karakter peserta didik.
terutama pelajaran kimia menjadi salah satu
Salah satu proses pembelajaran
mata pelajaran yang kurang disukai. Salah
pada pembelajaran kimia adalah melalui
satu penyebab dari keadaan ini adalah
kegiatan praktikum. Praktikum merupakan
dalam pelajaran kimia banyak dipelajari hal-
salah satu metode pembelajaran yang
hal yang abstrak, seperti konsep atom,
mampu menumbuhkembangkan rasa ingin
bilangan oksidasi, persamaan reaksi dan
tahu, aktif, kreatif, inovatif dan memiliki
energi. Menurut Gabel, keabstrakan ini
kejujuran dalam menghadapi suatu masalah
menjadikan kimia sebagai pelajaran yang
dalam realita kehidupan. Melalui praktikum
kompleks sehingga sulit untuk dipelajari.
peserta didik memperoleh pengetahuan
Selain
yang
itu,
Coll
&
Taylor
(2000),
menyebutkan
banyak
penelitian
menunjukkan
bahwa
terjadi
yang
kesulitan
sebenarnya
sejak
awal bersifat verbalistik, melatih
ketrampilan
ketidakmampuan
menumbuhkan
dunia
makroskopis dan mikroskopis.
untuk
melengkapi teori yang sudah dipelajari
memahami konsep-konsep kimia karena
menghubungkan
(konkrit)
ilmiah,
mananamkan
sikap
meningkatkan
motivasi
Pembelajaran kimia berkaitan erat
Laboratorium
dan
dengan kegiatan praktikum (psikomotorik)
prasarananya
dan juga mencari tahu (inkuiri) tentang alam
proses pembelajaran Kimia.
ilmiah
serta
peserta
didik.
berbagai
berperan
dan
penting
sarana
dalam
semesta secara universal. Pelajaran kimia
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
61
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
Dalam pelaksanaanya, penerapan
adalah mencetak mahasiswanya menjadi
praktikum dalam pendidikan sains memiliki
seorang laboran. Kemampuan mendasar
banyak kendala. Disamping peralatan dan
seorang laboran adalah mengetahui jenis
bahan yang kurang memadai, yang lebih
dan fungsi dari alat laboratorium terutama
penting dari hal tersebut adalah kurangnya
alat praktikum kimia.
kompetensi
Peran
pendidik
pendidik
dalam
praktikum.
dalam
kegiatan
Deskripsi
perlunya
diatas
dilakukan
mendorong
penelitian
”Profil
pembelajaran terutama sains sangatlah
Pengetahuan Mahasiswa Program Studi
penting. Dalam kegitan praktikum pendidik
Pendidikan IPA Terhadap Alat Laboratorium
harus memenuhi syarat/kompetensi untuk
dan Fungsinya pada Mata Kuliah Praktikum
membangun pola pembelajaran berbasis
Kimia Dasar”. Penelitian ini diharapkan
praktikum.
mampu memberikan kontribusi dan evaluasi
Kompetensi
diantaranya
adalah
yang
dimaksud
penguasaan
materi
terhadap
pelaksanaan
praktikum
di
praktikum, pengelolaan kelas, pengetahuan
Laboratorium IPA, STKIP Citra Bakti Ngada.
tentang alat dan bahan dan lain-lain. Dalam
Evaluasi ini penting untuk menyiapkan
pembelajaran berbasis praktikum pendidik
calon guru IPA yang lebih baik dan layak
berperan sebagai fasilitator, koordinator,
ketika terjun ke dunia kerja.
pembimbing dan pengarah peserta didik
agar terampil menggunakan alat, bekerja
KAJIAN LITERATUR
sehingga
Laboratorium adalah tempat riset
keterampilan proses peserta didik dapat
ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
berkembang dengan baik. Namun realita di
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium
lapangan menunjukkan, banyak guru di
biasanya
Sekolah Menengah Atas (SMA) kurang
dilakukannya
memiliki
secara
berdasarkan
prosedur
ilmiah
kompetensi
praktikum.
Hal
dalam
ini
bidang
menyebabkan
dibuat
tidak dilengkapi dengan praktikum.
laboratorium
STKIP
Citra
Bakti
pendidikan
yang
berada
IPA
di
tersebut
Laboratorium
ilmiah
dibedakan menurut disiplin ilmu, misalnya
laboratorium
studi
memungkinkan
kegiatan-kegiatan
terkendali.
pelaksanaan pembelajaran kimia di sekolah
Program
untuk
komputer,
Laboratorium
fisika,
laboratorium
biokimia,
dan
laboratorium
laboratorium
merupakan
kimia,
bahasa.
tempat
untuk
Kabupaten Ngada, Flores merupakan salah
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian
satu
teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan
Lembaga
Penyelenggara
Tenaga
Kependidikan (LPTK) di Indonesia. Salah
sebagainya
satu tujuan program studi pendidikan IPA
bantu
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
yang
dengan
menjadi
menggunakan
alat
kelengkapan
dari
62
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
sarana dan prasarana dengan kuantitas dan
ruang
kualitas memadai (Depdiknas, 2002).
memberikan
Sebagai
tempat
pembelajaran,
praktikum
harus
dapat
keleluasaan
selama
bergerak
melakukan
proses
laboratorium IPA standar pada umumnya
pembelajaran. (Tim Ahli Program STEP-
mempunyai sarana dan prasarana antara
2, 2007).
b. Ruang
lain:
a. Ruang laboratorium yang terdiri dari
adminstrasi
dan
persiapan
adalah ruang yang disediakan untuk
ruang untuk kegiatan praktikum, ruang
melakukan
kegiatan administrasi dan persiapan,
perawatan dan persiapan alat-alat serta
serta
bahan.
ruang
penyimpanan.
Ruang
pengadministrasian,
Ruang
administrasi
praktikum merupakan bagian utama dari
persiapan
sebuah laboratorium sekolah. Ruang
laboratorium, di antara ruang praktikum
praktikum
tempat
dan ruang penyimpanan atau gudang.
berlangsungnya proses pembelajaran di
Ruang administrasi dan ruang praktikum
laboratorium. Proses pembelajaran di
sebaiknya
dalam ruang praktikum dapat berupa
berkaca
peragaan atau demonstrasi, praktikum
sehingga dari dalam ruang ini guru atau
perorangan
dan
laboran dapat melihat kegiatan yang
penelitian. Bentuk, ukuran, denah atau
terjadi di dalam ruang praktikum (Tim
tata letak, dan fasilitas dari setiap
Ahli Program STEP-2, 2007).
adalah
ruang
atau
kelompok,
terdapat
dan
disekat
bening
di
dengan
atau
ram
dalam
dinding
kawat,
dirancang
c. Ruang penyimpanan di laboratorium
sehingga
adalah ruang yang disediakan khusus
memungkinkan setiap kegiatan yang
untuk menyimpan alat-alat dan bahan
dilaksanakan
yang sedang tidak digunakan. Ruang
ruangan
praktikum
sedemikian
rupa
di
dalamnya
dapat
berjalan dengan baik dan nyaman,
penyimpanan
memudahkan akses dari ruangan yang
laboratorium di sebelah dalam ruang
satu
lainnya,
persiapan. Ruang penyimpanan alat
pengontrolan, menjaga
sebaiknya dipisahkan dengan ruang
ke
ruangan
memudahkan
keamaan
alat-alat
keselamatan
pembelajaran
di
yang
dan
memelihara
kerja.
Proses
ruang
praktikum
menuntut tempat yang lebih luas dari
pada proses pembelajaran klasikal di
dalam kelas biasa. Karena itu, luas
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
terdapat
di
dalam
penyimpanan zat, untuk menghindari
kerusakan
alat
akibat
korosi
dan
sebagainya (Tim Ahli Program STEP-2,
2007).
d. Fasilitas
laboratorium
yang
meliputi
instalasi air, instalasi atau jaringan
63
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
listrik, saluran gas, lemari asap, blower
saling ketergantungan antara satu dengan
atau kipas angin, meja, kursi, lemari,
yang lain (Sudjana, 2000).
rak,
papan
tulis,
alat
pemadam
kebakaran, kotak obat, dan P3K.
neraca,
dengan
perkembangan
jaman, maka para pakar mengemukakan
e. Alat-alat laboratorium meliputi pH meter,
mikroskop,
Sejalan
osiloskop,
labu
berbagai
fungsi
manajemen
manajemen.
yaitu
Fungsi
Planning, Organizing,
Erlemeyer, dan labu ukur. Bahan kimia
Actuating, dan Controlling yang disingkat
meliputi: asam florida, amoniak pekat,
POAC
eter, dan oksigen (Tim Ahli Program
(Planning) merupakan salah satu bagian
STEP-2, 2007).
yang sangat penting, karena perencanaan
IPA
(Salirawati,
2009).
Perencanaan
Sarana dan prasarana laboratorium
yang matang akan lebih memungkinkan
dapat
tercapainya
berperan,
berfungsi
dan
tujuan
yang
diharapkan.
bermanfaat maka diperlukan sebuah sistem
Perencanaan adalah proses penentuan
pengelolaan
yang
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai
direncanakan dan dievaluasi dengan baik
dan menetapkan cara dan sumber yang
serta dilaksanakan oleh semua pihak yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
terkait
seefisien
laboratorium
dengan
laboratorium
pengelolaan
IPA.
penyelenggaraan
Salah
satu
laboratorium
seefektif
mungkin.
dimensi
Perencanaan sebagai proses menganalisis
adalah
situasi, menetapkan tujuan yang akan
manajemen laboratorium.
Manajemen
dan
dicapai di masa yang akan datang dan
adalah
menentukan langkah-langkah yang akan
kemampuan dan keterampilan khusus untuk
diambil untuk mencapai tujuantujuan yang
melakukan suatu kegiatan di laboratorium,
ditetapkan
baik bersama orang lain maupun melalui
mengungkapkan
orang lain dalam mencapai tujuan tertentu.
perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan
Dalam manajemen laboratorium terkandung
yang satu sama lain saling berhubungan.
pengelolaan terhadap laboratorium sebagai
Ketiga kegiatan tersebut yaitu perumusan
tempat praktikum yang secara rinci terdiri
tujuan
dari alat dan bahan kimia, sarana prasarana
program
laboratorium,
identifikasi pengerahan sumber daya yang
praktikum.
dan
Fungsi
laboratorium
proses
pelaksanaan
manajemen
adalah
tersebut.
yang
bahwa
ingin
untuk
Salirawati
(2009)
dalam
dicapai,
mencapai
setiap
pemilihan
tujuan,
dan
tersedia. Perencanaan dapat pula dianggap
sebagai rangkaian kegiatan wajar yang
suatu
telah ditetapkan dan memiliki hubungan
tahapan
seri
dari
yang
langkah-langkah
dapat
diikuti
atau
secara
sistematis.
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
64
EJURNAL IMEDTECH
Perencanaan
eISSN 2580-6033
laboratorium
IPA
meliputi perencanaan dan pemeliharaan
alat-alat dan bahan-bahan serta sarana
prasarana,
c. Penyimpanan alat dan bahan kimia
dapat dikelompokkan menjadi beberapa
rencana
kelompok, yaitu alat dan bahan yang
pengembangan laboratorium. Beberapa hal
sering dipakai, alat dan bahan yang
yang perlu direncanakan dalam manajemen
jarang dipakai, alat dan bahan yang
laboratorium adalah:
berbahaya.
dilaksanakan,
a. Pengadministrasian
Bahan-bahan
kegiatan
pelaksanaan pembelian.
yang
akan
perencanaan
atau anggaran, prosedur pembelian dan
serta
Alat-alat
Laboratorium.
dan
Tujuan
Penyimpanan
masing-
masing alat dan bahan tergantung pada
keadaan
dan
susunan
laboratorium
pengadministrasian alat-alat dan bahan-
serta fasilitas ruangan. Alat dan bahan
bahan laboratorium ini adalah agar
yang
dapat dengan mudah mengetahui jenis
diletakkan di lemari yang dapat dibuka
alat atau bahan yang ada, jumlah
dan diambil sendiri oleh
masing-masing alat dan bahan, jumlah
sehingga efisien waktu dan tenaga.
pembelian atau tambahan, dan jumlah
Namun jika pertimbangan keamanan
yang pecah, hilang, atau habis. Untuk
dan kedisiplinan praktikan diragukan,
keperluan pencatatan alat dan bahan
maka jumlah yang tersedia dibatasi.
laboratorium
atau
Bahan-bahan
yang
eksplosif atau mudah meledak dan
meliputi buku inventaris, kartu stok,
mudah terbakar sebaiknya ditempatkan
kartu permintaan, peminjaman alat dan
terpisah dari bahan yang lain dan
bahan, buku catatan harian, kartu alat
diusahakan diletakkan di tempat yang
dan bahan yang rusak, kartu reparasi,
tidak mudah dilihat praktikan.
buku
diperlukan
perangkat
format
administrasi
dan format label.
sering
digunakan
kimia
sebaiknya
praktikan,
yang
beracun,
Prinsip dari penyimpanan alat dan
b. Pengadaan Alat dan bahan laboratorium
bahan laboratorium adalah alat dan bahan
untuk melengkapi atau mengganti alat
tersebut dalam keadaan aman, mudah
dan bahan yang rusak, hilang, atau
dicari
habis
pengusulan
dibutuhkan. Oleh karena itu sangat penting
pengadaan alat dan bahan, maka perlu
bagi guru sebelum praktikum diadakan
dipikirkan tentang percobaan apa yang
dilakukan
akan dilakukan, alat dan bahan apa
pengenalan mulai dari pengenalan alat dan
yang akan dibeli, ada tidaknya dana
bahan
dipakai.
Sebelum
dan
asistensi,
yang
praktikum,
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
diambil
akan
baik
sewaktu-waktu
yaitu
kegiatan
digunakan
fungsi
dan
dalam
cara
65
EJURNAL IMEDTECH
penggunaannya,
praktikum
jangka
yang
waktu
eISSN 2580-6033
pada
mata
seluruh staf yang terlibat dalam pengelolaan
dijalankan
untuk
laboratorium, menyediakan dana keperluan
sampai
akan
operasional
laboratorium.
Dalam
semester
dengan
besarnya,
serta
menjalankan tugas ini dibantu oleh wakil
bagaimana cara berpraktikum yang baik,
kepala sekolah urusan kurikulum yang juga
tata
bekerja
penjelasan
satu
garis
tertib
praktikum,
dan
format
sama
dengan
koordinator
penyusunan laporan praktikum (Salirawati,
laboratorium dalam pelaksanaan kegiatan
2009).
laboratorium.
Fungsi
manajemen
yang
kedua
Tugas
laboratorium
adalah
koordinator
mengkoordinasikan
adalah pengorganisasian (organizing) yaitu
masing-masing guru mata pelajaran IPA
suatu sistem kerja sama dari kelompok
segala
orang, barang, atau unit tertentu tentang
pelaksanaan kegiatan laboratorium
laboratorium
hal
yang
berkaitan
dengan
dan
mencapai
tujuan.
mengusulkan kepada penanggung jawab
laboratorium
berarti
laboratorium untuk pengadaan alat dan
menyusun sekelompok orang atau petugas
bahan praktikum. Penanggung jawab teknis
dan sumber daya lain untuk melaksanakan
laboratorium
bertanggung
jawab
suatu rencana atau program dalam rangka
kelengkapan
administrasi
laboratorium,
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
kelancaran
kegiatan
dengan cara yang berdaya guna terhadap
mengusulkan
kepada
laboratorium (Salirawati, 2009).
tentang
untuk
Mengorganisasikan
pengadaan
atas
laboratorium,
kepala
alat
sekolah
dan
bahan
laboratorium
laboratorium, dan bertanggung jawab atas
meliputi pengaturan dan pemeliharaan alat-
kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan
alat
perbaikan
Pengorganisasian
dan
bahan-bahan
laboratorium,
pengadaan alat dan bahan, dan menjaga
alat-alat
laboratorium
(Sudaryanto, 1998).
Fungsi
kedisiplinan serta keselamatan kerja di
manajemen
yang
ketiga
laboratorium. Orang yang terlibat langsung
adalah pelaksanaan (actuating) yaitu salah
dalam
organisasi
satu
kepala
sekolah,
laboratorium
wakil
kepala
adalah
sekolah
fungsi
penting,
manajemen
karena
tanpa
yang
sangat
pelaksanaan
urusan kurikulum, koordinator laboratorium,
terhadap apa yang telah direncanakan dan
penanggung jawab
diorganisasikan tidak akan pernah menjadi
teknis
laboratorium,
laboran, dan guru-guru mata pelajaran IPA
kenyataan.
(Kimia,
kepala
diartikan sebagai kegiatan yang berkaitan
sekolah adalah memberikan bimbingan,
dengan pengamatan atau percobaan yang
motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada
menunjang kegiatan
Fisika,
Biologi).
Tugas
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
Kegiatan
laboratorium
IPA
66
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
belajar-mengajar IPA. Untuk melaksanakan
dan fungsinya pada mata kuliah praktikum
kegiatan
kimia dasar
laboratorium
IPA
perlu
perencanaan secara sistematis agar dicapai
tujuan
pembelajaran
secara
optimal
(Salirawati, 2009).
penelitian
ini
adalah
mahasiswa prodi pendidikan IPA STKIP
Citra Bakti yang berjumlah 12 orang. Objek
Fungsi laboratorium yang keempat
adalah
Subjek
pengawasan
(controlling)
yaitu
penelitiannya
mahasiswa
adalah
dalam
kompetensi
praktikum
terutama
evaluasi terhadap tindakan yang telah
pengetahuan mahasiswa tentang peralatan
dilakukan dan bila perlu menggunakan
laboratorium dan fungsinya yang diukur
pengukuran
dengan instrumen yang telah disiapkan.
koreksi
sehingga
tindakan
tersebut sesuai dengan rencana. Proses
Data
dikumpulkan
melalui
pengawasan terdiri atas beberapa tindakan
pemberian
pokok, yaitu penentuan ukuran sebagai
mengetahui
pembanding atau alat ukur untuk menjawab
tentang
pertanyaan
pelaksanaan,
fungsinya. Metode tes dlakukan dengan
pengukuran terhadap tugas yang sudah
memberikan tiga (3) jenis soal essai (open
atau yang sedang dikerjakan, baik secara
ended
lisan
pemahaman
dari
maupun
langsung
hasil
tertulis
dengan
perbandingan
atau
pertemuan
petugas,
antara
dan
pelaksanaan
pekerjaan dengan pedoman yang telah
tes.
Tes
digunakan
pengetahuan
peralatan
question)
siswa
mahasiswa
laboratorium
untuk
untuk
dan
mengetahui
tentang
perlatan
laboratorium dan fungsinya secara lebih
mendalam.
Analisa
data
merupakan
proses
ditetapkan untuk mengetahui perbedaan
terus menerus dengan pola keteraturan,
yang terjadi dan perlu tidaknya perbaikan
penjelasan dan proporsisis. Analisa tes
(Sahertian, 2000).
dibahas secara kualitatif. Adapun analisis
yang digunakan pada data tes adalah
METODE PENELITIAN
analisis deskriptif kualitatif. Dalam hal ini
Dalam penelitian ini menggunakan
digunakan rumus:
pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan
ini digunakan untuk mengungkap yang
menjadi masalah
dalam
Penelitian
mengungkap
ini
penelitian
ini.
profil
pengetahuan mahasiswa program studi
pendidikan IPA terhadap alat laboratorium
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Indikator
keberhasilan
aktivitas
peserta didik adalah sebagai berikut:
75% = Sangat Baik
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
67
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
Nilai skor ditentukan berdasarkan
praktikum dan keselamatan kerja pada saat
peringkat jawaban dengan mengacu pada
melakukan
praktikum
skala likert seperti yang tertera pada Tabel
dengan baik. Sebagian besar mahasiswa
1. berikut:
program
studi
mengetahui
Tabel 1. Peringkat Jawaban Menurut Skala
dan
khususnya
berjalan
IPA
fungsi
alat
kurang
alat-alat
praktikum
kimia. Ketidaktahuan mereka berawal dari
Likert
Jawaban
A
B
C
D
pendidikan
jenis
laboratorium,
dapat
Skor
4
3
2
1
jarangnya menggunakan dan melakukan
praktikum di jenjang Sekolah Menengah
Atas (SMA).
Berdasarkan
dilakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengetahuan awal tentang jenis dan
fungsi alat laboratorium sangat penting bagi
mahasiswa. Pengetahuan awal mahasiswa
harus diketahui terlebih dahulu sebelum
melaksanakan percobaan di laboratorium.
Hal ini penting dilakukan agar jalannya
diperoleh
hasil
tes
yang
hasil
yaitu:
pada
pertanyaan pertama yang diberikan kepada
mahasiswa tentang peralatan laboratorium
kimia dan fungsinya adalah mahasiswa
diminta menuliskan peralatan laboratorium
kimia yang mahasiswa ketahui sebanyakbanyaknya. Hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 2. berikut:
Tabel 2. Hasil Analisa Jumlah Mahasiswa yang Menuliskan Peralatan Laboratorium.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Nama Alat
Erlenmeyer
Labu destilasi
Gelas Beaker atau gelas kimia
Corong gelas
Corong bucher
Buret
Corong pisah
Labu ukur leher panjang
Gelas ukur
Kondensor
Filler (karet pengisap)
Pipet ukur
Pipet volume atau pipet gondok atau
Volumetric
Pipet tetes
Batang pengaduk
Tabung reaksi
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
Jumlah Mahasiswa
12
10
12
12
0
12
3
3
12
0
2
9
5
12
12
12
68
EJURNAL IMEDTECH
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
Pada
eISSN 2580-6033
Spatula
Kawat nikrom
Pipa kapiler atau kaca kapiler
Desikator
Indikator universal
Gelas arloji
Hot hands
Kertas saring
Kaki tiga
Kawat kasa
Rak tabung reaksi
Penjepit
Stirer dan batang stirrer
Mortal dan pastle
Krusibel
Evaporating dish
Klem dan statif
Ring
Clay triangle
Kacamata pengaman
Pemanas spiritus
Pemanas atau pembakar Bunsen
Hot plate
Oven
Tanur
Inkubator
Total
Persentase
pertanyaan
pertama
ini
12
0
1
2
6
12
0
12
2
2
10
9
0
1
0
0
8
0
0
12
12
6
0
12
0
0
247
49%
dengan persentase 49%. Selanjutnya untuk
jawaban mahasiswa beragam. Mahasiswa
mengetahui
program studi pendidikan IPA paling sedikit
terhadap
dapat menyebutkan jenis alat praktikum
dilakukan tes selanjutnya yaitu dengan
kimia dasar sebanyak 15 jenis dan paling
mengajukan pertanyaan nomor 2.
banyak 20 jenis alat. Hal ini menandakan
pemahaman
fungsi
alat-alat
mahasiswa
laboratorium
Pertanyaan kedua yaitu berdasarkan
bahwa mahasiswa mengetahui nama-nama
jawaban
alat praktikum kimia. Dari persentase yang
mahasiswa mengetahui fungsi peralatan
diperoleh,
laboratorium yang sudah disebutkan pada
mahasiswa
terlihat
bahwa
terhadap
pengetahuan
jenis
alat-alat
laboratorium ada pada kategori kurang
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
pertanyaan
pertama,
apakah
soal nomor 1. Hasil jawaban mahasiswa
dapat dirangkum dalam Tabel 3. berikut:
69
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
Tabel 2. Hasil Analisa Jawaban Nomor 2 Peralatan Laboratorium dan Penjelasan Fungsinya.
No
Nama Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Erlenmeyer
Labu destilasi
Gelas Beaker atau gelas kimia
Corong gelas
Corong bucher
Buret
Corong pisah
Labu ukur leher panjang
Gelas ukur
Kondensor
Filler (karet pengisap)
Pipet ukur
Pipet volume atau pipet gondok
atau volumetrik
Pipet tetes
Batang pengaduk
Tabung reaksi
Spatula
Kawat nikrom
Pipa kapiler atau kaca kapiler
Desikator
Indikator universal
Gelas arloji
Hot hands
Kertas saring
Kaki tiga
Kawat kasa
Rak tabung reaksi
Penjepit
Stirer dan batang stirrer
Mortal dan pastle
Krusibel
Evaporating dish
Klem dan statif
Ring
Clay triangle
Kacamata pengaman
Pemanas spiritus
Pemanas Bunsen
Hot plate
Oven
Tanur
Inkubator
Total
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
Jumlah Mahasiswa
Penjelasan benar
Penjelasan salah/tidak
tahu
10
2
5
5
6
6
6
6
0
0
1
11
1
2
0
3
5
7
0
0
0
2
3
6
2
3
12
5
3
4
0
0
0
2
2
0
5
0
0
8
3
0
0
0
0
3
0
0
8
12
6
0
10
0
0
122
0
12
9
8
0
1
2
4
10
0
12
2
2
2
6
0
1
0
0
5
0
0
4
0
0
0
2
0
0
135
70
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
Persentase
49%
51%
Adapun grafik batang dari data di
atas penjelasan dari masing-masing alat
atas dapat dilihat pada Grafik 1. yang
laboratorium kimia yang sudah disebutkan.
menggambarkan persentase jawaban benar
Persentase (%)
51%
51%
50%
50%
49%
49%
48%
benar
salah
Gambar 1. Persentase jawaban benar dan salah untuk fungsi alat laboratorium kimia
Pada pertanyaan nomor 2 diketahui
pengetahuan mahasiswa mengenai fungsi
bahwa banyak mahasiswa tidak mengetahui
alat-alat
fungsi alat yang mereka sebutkan pada
dilakukanlah
pertanyaan nomor 1. Dari persentase yang
pertanyaan nomor 3
didapatkan,
pengetahuan
mahasiswa
laboratorium
tes
Petanyaan
kimia,
maka
dengan
memberikan
ketiga,
mahasiswa
terhadap fungsi alat praktikum kimia yang
diberikan tabel yang berisi delapan (8)
mereka ketahui adalah 49% atau dalam
nama peralatan yang ada di laboratorium
kategori kurang.
kimia,
Hal ini mungkin terjadi
kemudian
mahasiswa
diminta
karena mereka mengetahui nama alat-alat
menuliskan fungsinya dan menggambarkan
tersebut dari buku atau sumber belajar
alat tersebut. Hasilnya terangkum pada
lainnya. Tetapi tidak pernah menggunakan
Tabel 4. berikut:
sehingga tidak mengetahui fungsi dari alat
praktikum tersebut. Untuk lebih menggali
Tabel 4. Rekapitulasi Jawaban Nomor 3
No
1.
2.
3.
Nama Alat
Gelas kimia
Labu leher tiga
Pipet ukur
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
Fungsi
Benar
Salah
6
6
2
10
3
9
Gambar
Benar
Salah
7
5
8
4
6
6
71
EJURNAL IMEDTECH
4.
5.
6.
7.
8.
Corong bucher
Gelas ukur
Erlenmeyer
Tabung reaksi
Pemanas spiritus
Total
Persentase
eISSN 2580-6033
0
5
10
3
12
41
43%
12
7
2
9
0
55
57%
0
6
12
12
10
61
64%
12
6
0
0
2
35
35%
Berdasarkan hasil tes nomor 3 mahasiswa lebih mengenal alat-alat yang sering mereka
dengar dan lihat di buku. Hal ini terlihat dari banyaknya jawaban yang benar pada alat
laboratorium Erlenmeyer dan pemanas spiritus. Sedangan untuk alat laboratorium lainnya,
mahasiswa tidak mengenal dan bahkan tidak mengetahui bentu dari alat tersebut. Dari hasil
persentase yang diperoleh terlihat bahwa mahasiswa lebih mudah untuk mengenal alat-alat
laboratorium dari wujud dan bentuknya yaitu sebesar 64% atau dalam kategori baik. Sedangkan
untuk fungsi dari alat-alat laboratorium memperoleh presentase 43% atau berada pada kategori
kurang.
Pengetahuan tentang peralatan laboratorium dan fungsinya merupakan hal yang penting
bagi seorang mahasiswa program studi pendidikan IPA. Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui
bahwa jumlah peralatan laboratorium kimia sebenarnya sudah cukup banyak. Mahasiswa
menyebutkan 15-20 jenis alat praktikum kimia dengan benar. Erlenmeyer, tabung reaksi dan
pipet tetes merupakan alat yang paling banyak disebutkan oleh mahasiswa. Tetapi ada juga
mahasiswa yang menyebutkan alat-alat praktikum kimia yang tidak umum seperti misalnya
buret dan tabung destilasi, tetapi jumlah mahasiswa yang menjawab alat tersebut sangat
terbatas. Secara keseluruhan dan hasil persentase yang diperoleh, pengetahuan mahasiswa
terhadap jenis alat praktikum kimia umum masih kurang yaitu mendapatkan presentase 44%.
Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kesalahan mahasiswa dalam meyebutkan nama
peralatan kimia.
Kesalahan pertama adalah mahasiswa kesulitan dalam menuliskan alat-alat yang
mempunyai nama asing, seperti misalnya Erlenmeyer. Mahasiswa sering salah menulis nama
alat tersebut. Kemudian kesalahan kedua yaitu adalah, mahasiswa tidak bisa membedakan
gelas kimia dan gelas ukur. Padahal kedua alat tersebut mempunyai fungsi yang berbeda.
Gelas kimia mempunyai fungsi sebagai tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Gelas
kimia memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu
zat cair, sedangkan gelas ukur digunakan untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum
dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan.
Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume. Kesalahan ketiga
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
72
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
adalah beberapa mahasiswa seringkali tidak mengetahui bahwa satu alat kadangkala memiliki
nama yang sama (sinonim) seperti gelas kimia sama dengan gelas beker dan pipet gondok
sama dengan pipet volume.
Pengetahuan mahasiswa tentang fungsi alat praktikum kimia dasar juga kurang. Pada
pertanyaan nomer 2, ketika mahasiswa diminta untuk menjelaskan fungsi peralatan
laboratorium yang sudah mahasiswa sebutkan sendiri pada nomor 1, ternyata sebagian besar
mahasiswa tidak mengetahui fungsinya. Banyak dari mahasiswa keliru dalam menyebutkan
fungsi alat praktikum kimia. Seperti misalnya gelas ukur dan kelas kimia, mereka menyebutkan
fungsi yang sama untuk kedua alat tersebut. contoh lainnya adalah kesalahan dalam
menjelaskan fungsi dari tabung reaksi, kebanyakan mahasiswa menjelaskan tabung reaksi
adalah sebagai wadah atau sebagai tempat zat kimia yang berupa cairan. Padahal fungsi
sebenarnya tabung reaksi adalah untuk mereaksikan dua atau lebih zat kimia. Dan masih
banyak lagi kesalahan fungsi dari alat praktikum kimia yang mahasiswa jelaskan.
Analisa lebih lanjut tentang peralatan laboratorium dan fungsinya dapat dicermati pada
Tabel 4. yang merupakan rekapitulasi jawaban soal nomor 3. Alat yang tidak diketahui
mahasiswa adalah corong bucher. Hal ini kemungkinan karena mahasiswa belum pernah
menggunakan alat ini ketika mereka praktikum. Alat lainnya yang familiar adalah labu leher tiga.
Mahasiswa mampu menggambarkan dengan benar labu leher tiga tetapi dalam menyebutkan
fungsinya masih banyak yang salah. Hal serupa juga terjadi pada alat praktikum tabung reaksi.
Semua mahasiswa benar dalam menggambar tabung reaksi, tetapi salah dalam menyebutkan
fungsinya.
Bedasarkan jawaban tentang peralatan laboratorium kimia dan fungsinya, dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa prodi pendidikan IPA tidak dapat mengidentifikasi peralatan
laboratorium dan mengetahui fungsinya secara tepat. Hasil penelitian ini bersesuaian dengan
hasil penemuan Bektas et al. (2011). Kesalahan mahasiswa dapat diidentifikasi menjadi 5 (lima)
kategori. Pertama, sebagian mahasiswa mengetahui nama alat dan fungsinya namun tidak
mengetahui gambar alat (tidak mengetahui wujud alatnya). Kedua, sebagian mahasiswa
mengetahui nama alatnya akan tetapi tidak mengetahui fungsi dan gambar alatnya. Ketiga,
sebagian mahasiswa tidak dapat menyebutkan nama alatnya dengan benar tetapi mengetahui
fungsi dan gambar alat tersebut Keempat, sebagian mahasiswa mengetahui nama alat dan
gambarnya tetapi tidak mengetahui fungsinya. Dan yang kelima, sebagian mahasiswa tidak
mengetahui nama alat, fungsi maupun gambar alat.
PENUTUP
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
73
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
Simpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa tentang jenis
alat-alat laboratorium kimia dasar berada pada kategori kurang dengan persentase sebesar
49%. Hal serupa juga terlihat pada pemahaman mahasiswa terhadap fungsi dari alat-alat
praktikum kimia dasar berada pada kategori kurang dengan persentase sebesar 49%.
Saran
Pengetahuan tentang alat-alat praktikum kimia dasar perlu ditingkatkan dengan cara
lebih banyak membaca buku literatur tentang alat-alat laboratorium khususnya alat laboratorium
kimia. Selan itu lebih banyak melakukan praktikum kimia dasar agar pengetahuan mahasiswa
terhadap alat-alat laboratorium meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Bektas, O., Tuysuz, M., Kirbulut, Z.D., and Cetin-Dindar,A., (2011). Preservice Chemistry
Teachers’ Knowledge Regarding Laboratory Equipment and Their Functions, Procedia:
Social and Behavioral Sciences 15 (2011) 5010-5014
Coll, R.K. & Taylor, T.G.N. (2000). Improving tertiary chemistry teaching: Implications of science
education research for classroom practice. Chemistry in New Zealand.
Depdiknas, (2002). Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas.
Dinatha, N.M. (2017). Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPA Terpadu. Jurnal
Pendidikan Dasar Nusantara. 2 (2): 214-223
Gabel, L. Dorothy. (1993). Hand Book of Research on Science Teaching and Learning. A
Project of National science Teachers Association. New York. Macmillan Publishing
Company.
Salirawati, D. (2009). Manajemen Laboratorium Kimia/IPA. Makalah Kegiatan Pembinaan
MGMP Bagi Guru SMA dan SMK. UNY. Yogyakarta.
Sahertian, Piet A. (2000). Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Mengembangkan Sumber Daya Manusia, Jakarta : Rineka Cipta.
Sudaryanto. (1998). Metode Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sudjana, Nana. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sutrisno, E. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana.
Tim Ahli Program STEP-2. (2007). Manajemen Labortorium IPA. Departemen Agama Republik
Indonesia. Jakarta.
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
74
eISSN 2580-6033
PROFIL PENGETAHUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
TERHADAP ALAT LABORATORIUM DAN FUNGSINYA PADA MATA KULIAH
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
Ngurah Mahendra Dinatha1
1)
Dosen Program Studi Pendidikan IPA STKIP Citra Bakti
email: ngurahm87@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengetahuan mahasiswa program studi
pendidikan IPA terhadap alat laboratorium dan fungsinya pada mata kuliah praktikum kimia
dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian dilaksanakan di
STKIP Citra Bakti, Kabupaten Ngada, NTT. Jumlah subjek penelitian adalah 12 orang
mahasiswa program studi pendidikan IPA. Pengumpulan data profil pengetahuan mahasiswa
terhadap fungsi alat laboratorium kimia dasar dilakukan dengan cara tes dan pemberian
angket. Data dianalisis secara deskriptif dengan mengacu pada skala teoretik. Dari hasil
penelitian diperoleh data yaitu tingkat pemahaman mahasiswa terhadap jenis dan fungsi alat
laboratorium kimia dasar sebesar 49% atau berada pada kategori “kurang”
Abstract
This present study aims to profiling the comprehension of students of natural science
education department upon laboratory equipment and its function in the practice of basic
chemistry course. This present study employs a descriptive qualitative design. Further, this
study was conducted in STKIP Citra Bakti involving 12 students as the subjects. The data
were gathered through tests and questionnaires. Moreover, the data were then analysed
descriptively by referring to the theoretical scale. This study results in obtaining the data that
students’ comprehension upon the kinds and functions of laboratory equipment are at 49% or
can be categorized as deficient.
Keywords: Functions of Laboratory Equipment, Natural Science Class, Basic Chemistry
Practice
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
60
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
PENDAHULUAN
Melihat
bukan semata-mata hanya penguasaan
pentingnya
penguasaaan
pengetahuan dan teori semata, tetapi juga
sains dalam peningkatan mutu sumber daya
merupakan
manusia dan manfaatnya dalam kehidupan
pembelajarannya
sehari-hari,
pemberian pengalaman langsung melalui
maka
sudah
sewajarnya
proses
penemuan.
Proses
menekankan
pada
pelajaran IPA menjadi fokus utama untuk
penggunaan
ditingkatkan. Kenyataannya keluhan dan
ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Proses
kekecewaan terhadap hasil belajar dalam
pembelajaran IPA harus membuat siswa
pelajaran
memperoleh
IPA
hingga
kini
sering
dan
pengembangan
pengetahuan,
ketuntasan
diungkapkan. Dinatha (2017) menyatakan
keterampilan dan pengembangan sikap
bahwa
ilmiah dan nilai-nilai mulia dalam cara
tingkat
kesulitan
belajar
pada
pelajaran IPA dikatakan dalam kategori
terintegrasi.
Sikap
sedang.
pembelajaran
IPA
Penelitian
dibeberapa
negara
menunjukkan bahwa pembelaajaran IPA,
ilmiah
dapat
dalam
berpengaruh
terhadap nila karakter peserta didik.
terutama pelajaran kimia menjadi salah satu
Salah satu proses pembelajaran
mata pelajaran yang kurang disukai. Salah
pada pembelajaran kimia adalah melalui
satu penyebab dari keadaan ini adalah
kegiatan praktikum. Praktikum merupakan
dalam pelajaran kimia banyak dipelajari hal-
salah satu metode pembelajaran yang
hal yang abstrak, seperti konsep atom,
mampu menumbuhkembangkan rasa ingin
bilangan oksidasi, persamaan reaksi dan
tahu, aktif, kreatif, inovatif dan memiliki
energi. Menurut Gabel, keabstrakan ini
kejujuran dalam menghadapi suatu masalah
menjadikan kimia sebagai pelajaran yang
dalam realita kehidupan. Melalui praktikum
kompleks sehingga sulit untuk dipelajari.
peserta didik memperoleh pengetahuan
Selain
yang
itu,
Coll
&
Taylor
(2000),
menyebutkan
banyak
penelitian
menunjukkan
bahwa
terjadi
yang
kesulitan
sebenarnya
sejak
awal bersifat verbalistik, melatih
ketrampilan
ketidakmampuan
menumbuhkan
dunia
makroskopis dan mikroskopis.
untuk
melengkapi teori yang sudah dipelajari
memahami konsep-konsep kimia karena
menghubungkan
(konkrit)
ilmiah,
mananamkan
sikap
meningkatkan
motivasi
Pembelajaran kimia berkaitan erat
Laboratorium
dan
dengan kegiatan praktikum (psikomotorik)
prasarananya
dan juga mencari tahu (inkuiri) tentang alam
proses pembelajaran Kimia.
ilmiah
serta
peserta
didik.
berbagai
berperan
dan
penting
sarana
dalam
semesta secara universal. Pelajaran kimia
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
61
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
Dalam pelaksanaanya, penerapan
adalah mencetak mahasiswanya menjadi
praktikum dalam pendidikan sains memiliki
seorang laboran. Kemampuan mendasar
banyak kendala. Disamping peralatan dan
seorang laboran adalah mengetahui jenis
bahan yang kurang memadai, yang lebih
dan fungsi dari alat laboratorium terutama
penting dari hal tersebut adalah kurangnya
alat praktikum kimia.
kompetensi
Peran
pendidik
pendidik
dalam
praktikum.
dalam
kegiatan
Deskripsi
perlunya
diatas
dilakukan
mendorong
penelitian
”Profil
pembelajaran terutama sains sangatlah
Pengetahuan Mahasiswa Program Studi
penting. Dalam kegitan praktikum pendidik
Pendidikan IPA Terhadap Alat Laboratorium
harus memenuhi syarat/kompetensi untuk
dan Fungsinya pada Mata Kuliah Praktikum
membangun pola pembelajaran berbasis
Kimia Dasar”. Penelitian ini diharapkan
praktikum.
mampu memberikan kontribusi dan evaluasi
Kompetensi
diantaranya
adalah
yang
dimaksud
penguasaan
materi
terhadap
pelaksanaan
praktikum
di
praktikum, pengelolaan kelas, pengetahuan
Laboratorium IPA, STKIP Citra Bakti Ngada.
tentang alat dan bahan dan lain-lain. Dalam
Evaluasi ini penting untuk menyiapkan
pembelajaran berbasis praktikum pendidik
calon guru IPA yang lebih baik dan layak
berperan sebagai fasilitator, koordinator,
ketika terjun ke dunia kerja.
pembimbing dan pengarah peserta didik
agar terampil menggunakan alat, bekerja
KAJIAN LITERATUR
sehingga
Laboratorium adalah tempat riset
keterampilan proses peserta didik dapat
ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
berkembang dengan baik. Namun realita di
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium
lapangan menunjukkan, banyak guru di
biasanya
Sekolah Menengah Atas (SMA) kurang
dilakukannya
memiliki
secara
berdasarkan
prosedur
ilmiah
kompetensi
praktikum.
Hal
dalam
ini
bidang
menyebabkan
dibuat
tidak dilengkapi dengan praktikum.
laboratorium
STKIP
Citra
Bakti
pendidikan
yang
berada
IPA
di
tersebut
Laboratorium
ilmiah
dibedakan menurut disiplin ilmu, misalnya
laboratorium
studi
memungkinkan
kegiatan-kegiatan
terkendali.
pelaksanaan pembelajaran kimia di sekolah
Program
untuk
komputer,
Laboratorium
fisika,
laboratorium
biokimia,
dan
laboratorium
laboratorium
merupakan
kimia,
bahasa.
tempat
untuk
Kabupaten Ngada, Flores merupakan salah
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian
satu
teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan
Lembaga
Penyelenggara
Tenaga
Kependidikan (LPTK) di Indonesia. Salah
sebagainya
satu tujuan program studi pendidikan IPA
bantu
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
yang
dengan
menjadi
menggunakan
alat
kelengkapan
dari
62
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
sarana dan prasarana dengan kuantitas dan
ruang
kualitas memadai (Depdiknas, 2002).
memberikan
Sebagai
tempat
pembelajaran,
praktikum
harus
dapat
keleluasaan
selama
bergerak
melakukan
proses
laboratorium IPA standar pada umumnya
pembelajaran. (Tim Ahli Program STEP-
mempunyai sarana dan prasarana antara
2, 2007).
b. Ruang
lain:
a. Ruang laboratorium yang terdiri dari
adminstrasi
dan
persiapan
adalah ruang yang disediakan untuk
ruang untuk kegiatan praktikum, ruang
melakukan
kegiatan administrasi dan persiapan,
perawatan dan persiapan alat-alat serta
serta
bahan.
ruang
penyimpanan.
Ruang
pengadministrasian,
Ruang
administrasi
praktikum merupakan bagian utama dari
persiapan
sebuah laboratorium sekolah. Ruang
laboratorium, di antara ruang praktikum
praktikum
tempat
dan ruang penyimpanan atau gudang.
berlangsungnya proses pembelajaran di
Ruang administrasi dan ruang praktikum
laboratorium. Proses pembelajaran di
sebaiknya
dalam ruang praktikum dapat berupa
berkaca
peragaan atau demonstrasi, praktikum
sehingga dari dalam ruang ini guru atau
perorangan
dan
laboran dapat melihat kegiatan yang
penelitian. Bentuk, ukuran, denah atau
terjadi di dalam ruang praktikum (Tim
tata letak, dan fasilitas dari setiap
Ahli Program STEP-2, 2007).
adalah
ruang
atau
kelompok,
terdapat
dan
disekat
bening
di
dengan
atau
ram
dalam
dinding
kawat,
dirancang
c. Ruang penyimpanan di laboratorium
sehingga
adalah ruang yang disediakan khusus
memungkinkan setiap kegiatan yang
untuk menyimpan alat-alat dan bahan
dilaksanakan
yang sedang tidak digunakan. Ruang
ruangan
praktikum
sedemikian
rupa
di
dalamnya
dapat
berjalan dengan baik dan nyaman,
penyimpanan
memudahkan akses dari ruangan yang
laboratorium di sebelah dalam ruang
satu
lainnya,
persiapan. Ruang penyimpanan alat
pengontrolan, menjaga
sebaiknya dipisahkan dengan ruang
ke
ruangan
memudahkan
keamaan
alat-alat
keselamatan
pembelajaran
di
yang
dan
memelihara
kerja.
Proses
ruang
praktikum
menuntut tempat yang lebih luas dari
pada proses pembelajaran klasikal di
dalam kelas biasa. Karena itu, luas
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
terdapat
di
dalam
penyimpanan zat, untuk menghindari
kerusakan
alat
akibat
korosi
dan
sebagainya (Tim Ahli Program STEP-2,
2007).
d. Fasilitas
laboratorium
yang
meliputi
instalasi air, instalasi atau jaringan
63
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
listrik, saluran gas, lemari asap, blower
saling ketergantungan antara satu dengan
atau kipas angin, meja, kursi, lemari,
yang lain (Sudjana, 2000).
rak,
papan
tulis,
alat
pemadam
kebakaran, kotak obat, dan P3K.
neraca,
dengan
perkembangan
jaman, maka para pakar mengemukakan
e. Alat-alat laboratorium meliputi pH meter,
mikroskop,
Sejalan
osiloskop,
labu
berbagai
fungsi
manajemen
manajemen.
yaitu
Fungsi
Planning, Organizing,
Erlemeyer, dan labu ukur. Bahan kimia
Actuating, dan Controlling yang disingkat
meliputi: asam florida, amoniak pekat,
POAC
eter, dan oksigen (Tim Ahli Program
(Planning) merupakan salah satu bagian
STEP-2, 2007).
yang sangat penting, karena perencanaan
IPA
(Salirawati,
2009).
Perencanaan
Sarana dan prasarana laboratorium
yang matang akan lebih memungkinkan
dapat
tercapainya
berperan,
berfungsi
dan
tujuan
yang
diharapkan.
bermanfaat maka diperlukan sebuah sistem
Perencanaan adalah proses penentuan
pengelolaan
yang
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai
direncanakan dan dievaluasi dengan baik
dan menetapkan cara dan sumber yang
serta dilaksanakan oleh semua pihak yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
terkait
seefisien
laboratorium
dengan
laboratorium
pengelolaan
IPA.
penyelenggaraan
Salah
satu
laboratorium
seefektif
mungkin.
dimensi
Perencanaan sebagai proses menganalisis
adalah
situasi, menetapkan tujuan yang akan
manajemen laboratorium.
Manajemen
dan
dicapai di masa yang akan datang dan
adalah
menentukan langkah-langkah yang akan
kemampuan dan keterampilan khusus untuk
diambil untuk mencapai tujuantujuan yang
melakukan suatu kegiatan di laboratorium,
ditetapkan
baik bersama orang lain maupun melalui
mengungkapkan
orang lain dalam mencapai tujuan tertentu.
perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan
Dalam manajemen laboratorium terkandung
yang satu sama lain saling berhubungan.
pengelolaan terhadap laboratorium sebagai
Ketiga kegiatan tersebut yaitu perumusan
tempat praktikum yang secara rinci terdiri
tujuan
dari alat dan bahan kimia, sarana prasarana
program
laboratorium,
identifikasi pengerahan sumber daya yang
praktikum.
dan
Fungsi
laboratorium
proses
pelaksanaan
manajemen
adalah
tersebut.
yang
bahwa
ingin
untuk
Salirawati
(2009)
dalam
dicapai,
mencapai
setiap
pemilihan
tujuan,
dan
tersedia. Perencanaan dapat pula dianggap
sebagai rangkaian kegiatan wajar yang
suatu
telah ditetapkan dan memiliki hubungan
tahapan
seri
dari
yang
langkah-langkah
dapat
diikuti
atau
secara
sistematis.
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
64
EJURNAL IMEDTECH
Perencanaan
eISSN 2580-6033
laboratorium
IPA
meliputi perencanaan dan pemeliharaan
alat-alat dan bahan-bahan serta sarana
prasarana,
c. Penyimpanan alat dan bahan kimia
dapat dikelompokkan menjadi beberapa
rencana
kelompok, yaitu alat dan bahan yang
pengembangan laboratorium. Beberapa hal
sering dipakai, alat dan bahan yang
yang perlu direncanakan dalam manajemen
jarang dipakai, alat dan bahan yang
laboratorium adalah:
berbahaya.
dilaksanakan,
a. Pengadministrasian
Bahan-bahan
kegiatan
pelaksanaan pembelian.
yang
akan
perencanaan
atau anggaran, prosedur pembelian dan
serta
Alat-alat
Laboratorium.
dan
Tujuan
Penyimpanan
masing-
masing alat dan bahan tergantung pada
keadaan
dan
susunan
laboratorium
pengadministrasian alat-alat dan bahan-
serta fasilitas ruangan. Alat dan bahan
bahan laboratorium ini adalah agar
yang
dapat dengan mudah mengetahui jenis
diletakkan di lemari yang dapat dibuka
alat atau bahan yang ada, jumlah
dan diambil sendiri oleh
masing-masing alat dan bahan, jumlah
sehingga efisien waktu dan tenaga.
pembelian atau tambahan, dan jumlah
Namun jika pertimbangan keamanan
yang pecah, hilang, atau habis. Untuk
dan kedisiplinan praktikan diragukan,
keperluan pencatatan alat dan bahan
maka jumlah yang tersedia dibatasi.
laboratorium
atau
Bahan-bahan
yang
eksplosif atau mudah meledak dan
meliputi buku inventaris, kartu stok,
mudah terbakar sebaiknya ditempatkan
kartu permintaan, peminjaman alat dan
terpisah dari bahan yang lain dan
bahan, buku catatan harian, kartu alat
diusahakan diletakkan di tempat yang
dan bahan yang rusak, kartu reparasi,
tidak mudah dilihat praktikan.
buku
diperlukan
perangkat
format
administrasi
dan format label.
sering
digunakan
kimia
sebaiknya
praktikan,
yang
beracun,
Prinsip dari penyimpanan alat dan
b. Pengadaan Alat dan bahan laboratorium
bahan laboratorium adalah alat dan bahan
untuk melengkapi atau mengganti alat
tersebut dalam keadaan aman, mudah
dan bahan yang rusak, hilang, atau
dicari
habis
pengusulan
dibutuhkan. Oleh karena itu sangat penting
pengadaan alat dan bahan, maka perlu
bagi guru sebelum praktikum diadakan
dipikirkan tentang percobaan apa yang
dilakukan
akan dilakukan, alat dan bahan apa
pengenalan mulai dari pengenalan alat dan
yang akan dibeli, ada tidaknya dana
bahan
dipakai.
Sebelum
dan
asistensi,
yang
praktikum,
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
diambil
akan
baik
sewaktu-waktu
yaitu
kegiatan
digunakan
fungsi
dan
dalam
cara
65
EJURNAL IMEDTECH
penggunaannya,
praktikum
jangka
yang
waktu
eISSN 2580-6033
pada
mata
seluruh staf yang terlibat dalam pengelolaan
dijalankan
untuk
laboratorium, menyediakan dana keperluan
sampai
akan
operasional
laboratorium.
Dalam
semester
dengan
besarnya,
serta
menjalankan tugas ini dibantu oleh wakil
bagaimana cara berpraktikum yang baik,
kepala sekolah urusan kurikulum yang juga
tata
bekerja
penjelasan
satu
garis
tertib
praktikum,
dan
format
sama
dengan
koordinator
penyusunan laporan praktikum (Salirawati,
laboratorium dalam pelaksanaan kegiatan
2009).
laboratorium.
Fungsi
manajemen
yang
kedua
Tugas
laboratorium
adalah
koordinator
mengkoordinasikan
adalah pengorganisasian (organizing) yaitu
masing-masing guru mata pelajaran IPA
suatu sistem kerja sama dari kelompok
segala
orang, barang, atau unit tertentu tentang
pelaksanaan kegiatan laboratorium
laboratorium
hal
yang
berkaitan
dengan
dan
mencapai
tujuan.
mengusulkan kepada penanggung jawab
laboratorium
berarti
laboratorium untuk pengadaan alat dan
menyusun sekelompok orang atau petugas
bahan praktikum. Penanggung jawab teknis
dan sumber daya lain untuk melaksanakan
laboratorium
bertanggung
jawab
suatu rencana atau program dalam rangka
kelengkapan
administrasi
laboratorium,
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
kelancaran
kegiatan
dengan cara yang berdaya guna terhadap
mengusulkan
kepada
laboratorium (Salirawati, 2009).
tentang
untuk
Mengorganisasikan
pengadaan
atas
laboratorium,
kepala
alat
sekolah
dan
bahan
laboratorium
laboratorium, dan bertanggung jawab atas
meliputi pengaturan dan pemeliharaan alat-
kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan
alat
perbaikan
Pengorganisasian
dan
bahan-bahan
laboratorium,
pengadaan alat dan bahan, dan menjaga
alat-alat
laboratorium
(Sudaryanto, 1998).
Fungsi
kedisiplinan serta keselamatan kerja di
manajemen
yang
ketiga
laboratorium. Orang yang terlibat langsung
adalah pelaksanaan (actuating) yaitu salah
dalam
organisasi
satu
kepala
sekolah,
laboratorium
wakil
kepala
adalah
sekolah
fungsi
penting,
manajemen
karena
tanpa
yang
sangat
pelaksanaan
urusan kurikulum, koordinator laboratorium,
terhadap apa yang telah direncanakan dan
penanggung jawab
diorganisasikan tidak akan pernah menjadi
teknis
laboratorium,
laboran, dan guru-guru mata pelajaran IPA
kenyataan.
(Kimia,
kepala
diartikan sebagai kegiatan yang berkaitan
sekolah adalah memberikan bimbingan,
dengan pengamatan atau percobaan yang
motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada
menunjang kegiatan
Fisika,
Biologi).
Tugas
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
Kegiatan
laboratorium
IPA
66
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
belajar-mengajar IPA. Untuk melaksanakan
dan fungsinya pada mata kuliah praktikum
kegiatan
kimia dasar
laboratorium
IPA
perlu
perencanaan secara sistematis agar dicapai
tujuan
pembelajaran
secara
optimal
(Salirawati, 2009).
penelitian
ini
adalah
mahasiswa prodi pendidikan IPA STKIP
Citra Bakti yang berjumlah 12 orang. Objek
Fungsi laboratorium yang keempat
adalah
Subjek
pengawasan
(controlling)
yaitu
penelitiannya
mahasiswa
adalah
dalam
kompetensi
praktikum
terutama
evaluasi terhadap tindakan yang telah
pengetahuan mahasiswa tentang peralatan
dilakukan dan bila perlu menggunakan
laboratorium dan fungsinya yang diukur
pengukuran
dengan instrumen yang telah disiapkan.
koreksi
sehingga
tindakan
tersebut sesuai dengan rencana. Proses
Data
dikumpulkan
melalui
pengawasan terdiri atas beberapa tindakan
pemberian
pokok, yaitu penentuan ukuran sebagai
mengetahui
pembanding atau alat ukur untuk menjawab
tentang
pertanyaan
pelaksanaan,
fungsinya. Metode tes dlakukan dengan
pengukuran terhadap tugas yang sudah
memberikan tiga (3) jenis soal essai (open
atau yang sedang dikerjakan, baik secara
ended
lisan
pemahaman
dari
maupun
langsung
hasil
tertulis
dengan
perbandingan
atau
pertemuan
petugas,
antara
dan
pelaksanaan
pekerjaan dengan pedoman yang telah
tes.
Tes
digunakan
pengetahuan
peralatan
question)
siswa
mahasiswa
laboratorium
untuk
untuk
dan
mengetahui
tentang
perlatan
laboratorium dan fungsinya secara lebih
mendalam.
Analisa
data
merupakan
proses
ditetapkan untuk mengetahui perbedaan
terus menerus dengan pola keteraturan,
yang terjadi dan perlu tidaknya perbaikan
penjelasan dan proporsisis. Analisa tes
(Sahertian, 2000).
dibahas secara kualitatif. Adapun analisis
yang digunakan pada data tes adalah
METODE PENELITIAN
analisis deskriptif kualitatif. Dalam hal ini
Dalam penelitian ini menggunakan
digunakan rumus:
pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan
ini digunakan untuk mengungkap yang
menjadi masalah
dalam
Penelitian
mengungkap
ini
penelitian
ini.
profil
pengetahuan mahasiswa program studi
pendidikan IPA terhadap alat laboratorium
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Indikator
keberhasilan
aktivitas
peserta didik adalah sebagai berikut:
75% = Sangat Baik
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
67
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
Nilai skor ditentukan berdasarkan
praktikum dan keselamatan kerja pada saat
peringkat jawaban dengan mengacu pada
melakukan
praktikum
skala likert seperti yang tertera pada Tabel
dengan baik. Sebagian besar mahasiswa
1. berikut:
program
studi
mengetahui
Tabel 1. Peringkat Jawaban Menurut Skala
dan
khususnya
berjalan
IPA
fungsi
alat
kurang
alat-alat
praktikum
kimia. Ketidaktahuan mereka berawal dari
Likert
Jawaban
A
B
C
D
pendidikan
jenis
laboratorium,
dapat
Skor
4
3
2
1
jarangnya menggunakan dan melakukan
praktikum di jenjang Sekolah Menengah
Atas (SMA).
Berdasarkan
dilakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengetahuan awal tentang jenis dan
fungsi alat laboratorium sangat penting bagi
mahasiswa. Pengetahuan awal mahasiswa
harus diketahui terlebih dahulu sebelum
melaksanakan percobaan di laboratorium.
Hal ini penting dilakukan agar jalannya
diperoleh
hasil
tes
yang
hasil
yaitu:
pada
pertanyaan pertama yang diberikan kepada
mahasiswa tentang peralatan laboratorium
kimia dan fungsinya adalah mahasiswa
diminta menuliskan peralatan laboratorium
kimia yang mahasiswa ketahui sebanyakbanyaknya. Hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 2. berikut:
Tabel 2. Hasil Analisa Jumlah Mahasiswa yang Menuliskan Peralatan Laboratorium.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Nama Alat
Erlenmeyer
Labu destilasi
Gelas Beaker atau gelas kimia
Corong gelas
Corong bucher
Buret
Corong pisah
Labu ukur leher panjang
Gelas ukur
Kondensor
Filler (karet pengisap)
Pipet ukur
Pipet volume atau pipet gondok atau
Volumetric
Pipet tetes
Batang pengaduk
Tabung reaksi
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
Jumlah Mahasiswa
12
10
12
12
0
12
3
3
12
0
2
9
5
12
12
12
68
EJURNAL IMEDTECH
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
Pada
eISSN 2580-6033
Spatula
Kawat nikrom
Pipa kapiler atau kaca kapiler
Desikator
Indikator universal
Gelas arloji
Hot hands
Kertas saring
Kaki tiga
Kawat kasa
Rak tabung reaksi
Penjepit
Stirer dan batang stirrer
Mortal dan pastle
Krusibel
Evaporating dish
Klem dan statif
Ring
Clay triangle
Kacamata pengaman
Pemanas spiritus
Pemanas atau pembakar Bunsen
Hot plate
Oven
Tanur
Inkubator
Total
Persentase
pertanyaan
pertama
ini
12
0
1
2
6
12
0
12
2
2
10
9
0
1
0
0
8
0
0
12
12
6
0
12
0
0
247
49%
dengan persentase 49%. Selanjutnya untuk
jawaban mahasiswa beragam. Mahasiswa
mengetahui
program studi pendidikan IPA paling sedikit
terhadap
dapat menyebutkan jenis alat praktikum
dilakukan tes selanjutnya yaitu dengan
kimia dasar sebanyak 15 jenis dan paling
mengajukan pertanyaan nomor 2.
banyak 20 jenis alat. Hal ini menandakan
pemahaman
fungsi
alat-alat
mahasiswa
laboratorium
Pertanyaan kedua yaitu berdasarkan
bahwa mahasiswa mengetahui nama-nama
jawaban
alat praktikum kimia. Dari persentase yang
mahasiswa mengetahui fungsi peralatan
diperoleh,
laboratorium yang sudah disebutkan pada
mahasiswa
terlihat
bahwa
terhadap
pengetahuan
jenis
alat-alat
laboratorium ada pada kategori kurang
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
pertanyaan
pertama,
apakah
soal nomor 1. Hasil jawaban mahasiswa
dapat dirangkum dalam Tabel 3. berikut:
69
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
Tabel 2. Hasil Analisa Jawaban Nomor 2 Peralatan Laboratorium dan Penjelasan Fungsinya.
No
Nama Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Erlenmeyer
Labu destilasi
Gelas Beaker atau gelas kimia
Corong gelas
Corong bucher
Buret
Corong pisah
Labu ukur leher panjang
Gelas ukur
Kondensor
Filler (karet pengisap)
Pipet ukur
Pipet volume atau pipet gondok
atau volumetrik
Pipet tetes
Batang pengaduk
Tabung reaksi
Spatula
Kawat nikrom
Pipa kapiler atau kaca kapiler
Desikator
Indikator universal
Gelas arloji
Hot hands
Kertas saring
Kaki tiga
Kawat kasa
Rak tabung reaksi
Penjepit
Stirer dan batang stirrer
Mortal dan pastle
Krusibel
Evaporating dish
Klem dan statif
Ring
Clay triangle
Kacamata pengaman
Pemanas spiritus
Pemanas Bunsen
Hot plate
Oven
Tanur
Inkubator
Total
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
Jumlah Mahasiswa
Penjelasan benar
Penjelasan salah/tidak
tahu
10
2
5
5
6
6
6
6
0
0
1
11
1
2
0
3
5
7
0
0
0
2
3
6
2
3
12
5
3
4
0
0
0
2
2
0
5
0
0
8
3
0
0
0
0
3
0
0
8
12
6
0
10
0
0
122
0
12
9
8
0
1
2
4
10
0
12
2
2
2
6
0
1
0
0
5
0
0
4
0
0
0
2
0
0
135
70
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
Persentase
49%
51%
Adapun grafik batang dari data di
atas penjelasan dari masing-masing alat
atas dapat dilihat pada Grafik 1. yang
laboratorium kimia yang sudah disebutkan.
menggambarkan persentase jawaban benar
Persentase (%)
51%
51%
50%
50%
49%
49%
48%
benar
salah
Gambar 1. Persentase jawaban benar dan salah untuk fungsi alat laboratorium kimia
Pada pertanyaan nomor 2 diketahui
pengetahuan mahasiswa mengenai fungsi
bahwa banyak mahasiswa tidak mengetahui
alat-alat
fungsi alat yang mereka sebutkan pada
dilakukanlah
pertanyaan nomor 1. Dari persentase yang
pertanyaan nomor 3
didapatkan,
pengetahuan
mahasiswa
laboratorium
tes
Petanyaan
kimia,
maka
dengan
memberikan
ketiga,
mahasiswa
terhadap fungsi alat praktikum kimia yang
diberikan tabel yang berisi delapan (8)
mereka ketahui adalah 49% atau dalam
nama peralatan yang ada di laboratorium
kategori kurang.
kimia,
Hal ini mungkin terjadi
kemudian
mahasiswa
diminta
karena mereka mengetahui nama alat-alat
menuliskan fungsinya dan menggambarkan
tersebut dari buku atau sumber belajar
alat tersebut. Hasilnya terangkum pada
lainnya. Tetapi tidak pernah menggunakan
Tabel 4. berikut:
sehingga tidak mengetahui fungsi dari alat
praktikum tersebut. Untuk lebih menggali
Tabel 4. Rekapitulasi Jawaban Nomor 3
No
1.
2.
3.
Nama Alat
Gelas kimia
Labu leher tiga
Pipet ukur
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
Fungsi
Benar
Salah
6
6
2
10
3
9
Gambar
Benar
Salah
7
5
8
4
6
6
71
EJURNAL IMEDTECH
4.
5.
6.
7.
8.
Corong bucher
Gelas ukur
Erlenmeyer
Tabung reaksi
Pemanas spiritus
Total
Persentase
eISSN 2580-6033
0
5
10
3
12
41
43%
12
7
2
9
0
55
57%
0
6
12
12
10
61
64%
12
6
0
0
2
35
35%
Berdasarkan hasil tes nomor 3 mahasiswa lebih mengenal alat-alat yang sering mereka
dengar dan lihat di buku. Hal ini terlihat dari banyaknya jawaban yang benar pada alat
laboratorium Erlenmeyer dan pemanas spiritus. Sedangan untuk alat laboratorium lainnya,
mahasiswa tidak mengenal dan bahkan tidak mengetahui bentu dari alat tersebut. Dari hasil
persentase yang diperoleh terlihat bahwa mahasiswa lebih mudah untuk mengenal alat-alat
laboratorium dari wujud dan bentuknya yaitu sebesar 64% atau dalam kategori baik. Sedangkan
untuk fungsi dari alat-alat laboratorium memperoleh presentase 43% atau berada pada kategori
kurang.
Pengetahuan tentang peralatan laboratorium dan fungsinya merupakan hal yang penting
bagi seorang mahasiswa program studi pendidikan IPA. Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui
bahwa jumlah peralatan laboratorium kimia sebenarnya sudah cukup banyak. Mahasiswa
menyebutkan 15-20 jenis alat praktikum kimia dengan benar. Erlenmeyer, tabung reaksi dan
pipet tetes merupakan alat yang paling banyak disebutkan oleh mahasiswa. Tetapi ada juga
mahasiswa yang menyebutkan alat-alat praktikum kimia yang tidak umum seperti misalnya
buret dan tabung destilasi, tetapi jumlah mahasiswa yang menjawab alat tersebut sangat
terbatas. Secara keseluruhan dan hasil persentase yang diperoleh, pengetahuan mahasiswa
terhadap jenis alat praktikum kimia umum masih kurang yaitu mendapatkan presentase 44%.
Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kesalahan mahasiswa dalam meyebutkan nama
peralatan kimia.
Kesalahan pertama adalah mahasiswa kesulitan dalam menuliskan alat-alat yang
mempunyai nama asing, seperti misalnya Erlenmeyer. Mahasiswa sering salah menulis nama
alat tersebut. Kemudian kesalahan kedua yaitu adalah, mahasiswa tidak bisa membedakan
gelas kimia dan gelas ukur. Padahal kedua alat tersebut mempunyai fungsi yang berbeda.
Gelas kimia mempunyai fungsi sebagai tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Gelas
kimia memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu
zat cair, sedangkan gelas ukur digunakan untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum
dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan.
Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume. Kesalahan ketiga
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
72
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
adalah beberapa mahasiswa seringkali tidak mengetahui bahwa satu alat kadangkala memiliki
nama yang sama (sinonim) seperti gelas kimia sama dengan gelas beker dan pipet gondok
sama dengan pipet volume.
Pengetahuan mahasiswa tentang fungsi alat praktikum kimia dasar juga kurang. Pada
pertanyaan nomer 2, ketika mahasiswa diminta untuk menjelaskan fungsi peralatan
laboratorium yang sudah mahasiswa sebutkan sendiri pada nomor 1, ternyata sebagian besar
mahasiswa tidak mengetahui fungsinya. Banyak dari mahasiswa keliru dalam menyebutkan
fungsi alat praktikum kimia. Seperti misalnya gelas ukur dan kelas kimia, mereka menyebutkan
fungsi yang sama untuk kedua alat tersebut. contoh lainnya adalah kesalahan dalam
menjelaskan fungsi dari tabung reaksi, kebanyakan mahasiswa menjelaskan tabung reaksi
adalah sebagai wadah atau sebagai tempat zat kimia yang berupa cairan. Padahal fungsi
sebenarnya tabung reaksi adalah untuk mereaksikan dua atau lebih zat kimia. Dan masih
banyak lagi kesalahan fungsi dari alat praktikum kimia yang mahasiswa jelaskan.
Analisa lebih lanjut tentang peralatan laboratorium dan fungsinya dapat dicermati pada
Tabel 4. yang merupakan rekapitulasi jawaban soal nomor 3. Alat yang tidak diketahui
mahasiswa adalah corong bucher. Hal ini kemungkinan karena mahasiswa belum pernah
menggunakan alat ini ketika mereka praktikum. Alat lainnya yang familiar adalah labu leher tiga.
Mahasiswa mampu menggambarkan dengan benar labu leher tiga tetapi dalam menyebutkan
fungsinya masih banyak yang salah. Hal serupa juga terjadi pada alat praktikum tabung reaksi.
Semua mahasiswa benar dalam menggambar tabung reaksi, tetapi salah dalam menyebutkan
fungsinya.
Bedasarkan jawaban tentang peralatan laboratorium kimia dan fungsinya, dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa prodi pendidikan IPA tidak dapat mengidentifikasi peralatan
laboratorium dan mengetahui fungsinya secara tepat. Hasil penelitian ini bersesuaian dengan
hasil penemuan Bektas et al. (2011). Kesalahan mahasiswa dapat diidentifikasi menjadi 5 (lima)
kategori. Pertama, sebagian mahasiswa mengetahui nama alat dan fungsinya namun tidak
mengetahui gambar alat (tidak mengetahui wujud alatnya). Kedua, sebagian mahasiswa
mengetahui nama alatnya akan tetapi tidak mengetahui fungsi dan gambar alatnya. Ketiga,
sebagian mahasiswa tidak dapat menyebutkan nama alatnya dengan benar tetapi mengetahui
fungsi dan gambar alat tersebut Keempat, sebagian mahasiswa mengetahui nama alat dan
gambarnya tetapi tidak mengetahui fungsinya. Dan yang kelima, sebagian mahasiswa tidak
mengetahui nama alat, fungsi maupun gambar alat.
PENUTUP
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
73
EJURNAL IMEDTECH
eISSN 2580-6033
Simpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa tentang jenis
alat-alat laboratorium kimia dasar berada pada kategori kurang dengan persentase sebesar
49%. Hal serupa juga terlihat pada pemahaman mahasiswa terhadap fungsi dari alat-alat
praktikum kimia dasar berada pada kategori kurang dengan persentase sebesar 49%.
Saran
Pengetahuan tentang alat-alat praktikum kimia dasar perlu ditingkatkan dengan cara
lebih banyak membaca buku literatur tentang alat-alat laboratorium khususnya alat laboratorium
kimia. Selan itu lebih banyak melakukan praktikum kimia dasar agar pengetahuan mahasiswa
terhadap alat-alat laboratorium meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Bektas, O., Tuysuz, M., Kirbulut, Z.D., and Cetin-Dindar,A., (2011). Preservice Chemistry
Teachers’ Knowledge Regarding Laboratory Equipment and Their Functions, Procedia:
Social and Behavioral Sciences 15 (2011) 5010-5014
Coll, R.K. & Taylor, T.G.N. (2000). Improving tertiary chemistry teaching: Implications of science
education research for classroom practice. Chemistry in New Zealand.
Depdiknas, (2002). Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas.
Dinatha, N.M. (2017). Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPA Terpadu. Jurnal
Pendidikan Dasar Nusantara. 2 (2): 214-223
Gabel, L. Dorothy. (1993). Hand Book of Research on Science Teaching and Learning. A
Project of National science Teachers Association. New York. Macmillan Publishing
Company.
Salirawati, D. (2009). Manajemen Laboratorium Kimia/IPA. Makalah Kegiatan Pembinaan
MGMP Bagi Guru SMA dan SMK. UNY. Yogyakarta.
Sahertian, Piet A. (2000). Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Mengembangkan Sumber Daya Manusia, Jakarta : Rineka Cipta.
Sudaryanto. (1998). Metode Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sudjana, Nana. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sutrisno, E. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana.
Tim Ahli Program STEP-2. (2007). Manajemen Labortorium IPA. Departemen Agama Republik
Indonesia. Jakarta.
IMEDTECH VOL.1, NO. 2, DESEMBER 2017
74